www.wikidata.id-id.nina.az
Neptunium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Np dan nomor atom 93 Ia adalah sebuah logam aktinida yang radioaktif dan merupakan unsur transuranium pertama Posisinya dalam tabel periodik berada tepat setelah uranium dinamai dari planet Uranus membuatnya dinamai dari Neptunus planet berikutnya setelah Uranus Atom neptunium memiliki 93 proton dan 93 elektron tujuh di antaranya adalah elektron valensi Logam neptunium berwarna keperakan dan ternoda saat terkena udara Unsur ini terjadi dalam tiga bentuk alotropik dan biasanya menunjukkan lima keadaan oksidasi mulai dari 3 hingga 7 Ia bersifat radioaktif beracun piroforik dan mampu terakumulasi dalam tulang yang membuat penanganan neptunium menjadi berbahaya Neptunium 93NpBola neptunium yang halus dan berkilau di dalam setengah bola hitamGaris spektrum neptuniumSifat umumNama lambangneptunium NpPengucapan neptunium 1 neptunium Penampilanmetalik keperakanNeptunium dalam tabel periodikHidrogen HeliumLithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor NeonNatrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor ArgonPotasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin KriptonRubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine XenonCaesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury element Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine RadonFrancium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson Pm Np Uqs uranium neptunium plutoniumNomor atom Z 93Golongangolongan n aPeriodeperiode 7Blokblok fKategori unsur aktinidaNomor massa 237 Konfigurasi elektron Rn 5f4 6d1 7s2Elektron per kelopak2 8 18 32 22 9 2Sifat fisikFase pada STS 0 C dan 101 325 kPa padatTitik lebur912 3 K 639 3 C 1182 5 F Titik didih4447 K 4174 C 7545 F diekstrapolasi Kepadatan mendekati s k alfa 20 45 g cm3 2 nilai standar yang diterima 19 38 g cm3Kalor peleburan5 19 kJ molKalor penguapan336 kJ molKapasitas kalor molar29 46 J mol K Tekanan uapP Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 kpada T K 2194 2437Sifat atomBilangan oksidasi 2 3 4 3 5 6 7 oksida amfoter ElektronegativitasSkala Pauling 1 36Energi ionisasike 1 604 5 kJ molJari jari atomempiris 155 pmJari jari kovalen190 1 pmLain lainKelimpahan alamidari peluruhanStruktur kristal ortorombusKonduktivitas termal6 3 W m K Resistivitas listrik1 220 µW m suhu 22 C Arah magnetparamagnetik 4 Nomor CAS7439 99 8SejarahPenamaandari planet Neptunus ia sendiri dinamai dari dewa laut Romawi NeptunusPenemuanE McMillan dan P Abelson 1940 Isotop neptunium yang utamaIso top Kelim pahan Waktu paruh t1 2 Mode peluruhan Pro duk235Np sintetis 396 1 hri a 231Pae 235U236Np sintetis 1 54 105 thn e 236Ub 236Pua 232Pa237Np renik 2 144 106 thn a 233Pa239Np renik 2 356 hri b 239Pulihatbicarasunting referensi di WikidataMeskipun banyak klaim palsu atas penemuannya yang dibuat selama bertahun tahun unsur ini pertama kali disintesis oleh Edwin McMillan dan Philip H Abelson di Laboratorium Radiasi Berkeley pada tahun 1940 5 Sejak saat itu sebagian besar neptunium telah dan masih diproduksi melalui penyinaran neutron dari uranium dalam reaktor nuklir Sebagian besar dihasilkan sebagai produk sampingan dalam reaktor tenaga nuklir konvensional Walaupun neptunium itu sendiri tidak memiliki kegunaan komersial saat ini ia digunakan sebagai prekursor untuk pembentukan plutonium 238 dan pada generator termal radioisotop untuk menyediakan listrik untuk wahana antariksa Neptunium juga telah digunakan dalam detektor neutron berenergi tinggi Isotop neptunium yang berumur paling panjang neptunium 237 adalah produk sampingan dari reaktor nuklir dan produksi plutonium Isotop ini dan isotop neptunium 239 juga ditemukan dalam jumlah kecil dalam bijih uranium karena reaksi penangkapan neutron dan peluruhan beta 6 Daftar isi 1 Karakteristik 1 1 Fisik 1 1 1 Paduan 1 2 Kimia 1 3 Atom 1 4 Isotop 1 5 Keterjadian 2 Sejarah 2 1 Latar belakang dan klaim awal 2 2 Penemuan 2 3 Perkembangan selanjutnya 3 Produksi 3 1 Sintesis 3 2 Metode pemurnian 4 Kimia dan senyawa 4 1 Kimia larutan 4 2 Hidroksida 4 3 Oksida 4 4 Halida 4 5 Kalkogenida pniktida dan karbida 4 6 Senyawa anorganik lainnya 4 7 Organologam 4 8 Kompleks koordinasi 4 8 1 Keadaan padat 4 8 2 Dalam larutan berair 5 Aplikasi 5 1 Prekursor dalam produksi plutonium 5 2 Senjata 5 3 Fisika 6 Peran dalam limbah nuklir 7 Peran biologis dan pencegahan 8 Referensi 9 Bibliografi 10 Literatur 11 Pranala luarKarakteristik SuntingFisik Sunting Neptunium adalah sebuah logam aktinida yang keras berwarna keperakan ulet dan radioaktif Dalam tabel periodik ia terletak di sebelah kanan aktinida uranium di sebelah kiri aktinida plutonium dan di bawah lantanida prometium 7 Neptunium adalah logam keras memiliki modulus curah sebesar 118 GPa sebanding dengan mangan 8 Logam neptunium mirip dengan uranium dalam hal kemampuan kerja fisik Saat terkena udara pada suhu normal ia membentuk lapisan oksida tipis Reaksi ini berlangsung lebih cepat dengan meningkatnya suhu 7 Neptunium melebur pada suhu 639 3 C titik lebur yang rendah ini sifat yang dimiliki logam ini dan unsur tetangganya plutonium yang memiliki titik lebur 639 4 C disebabkan oleh hibridisasi orbital 5f dan 6d dan pembentukan ikatan direksional dalam logam ini 9 Titik didih neptunium tidak diketahui secara empiris dan nilai 4174 C yang biasanya diberikan diekstrapolasi dari tekanan uap unsur tersebut Jika akurat ini akan memberi neptunium kisaran cairan terbesar dari unsur apa pun selisih antara titik lebur dan titik didihnya adalah 3535 K 7 10 Neptunium ditemukan pada setidaknya tiga alotrop 6 Beberapa klaim alotrop keempat telah dibuat tetapi sejauh ini tidak terbukti 7 Banyaknya alotrop ini merupakan hal yang umum di antara aktinida Struktur kristal neptunium protaktinium uranium dan plutonium tidak memiliki analog yang jelas di antara lantanida dan lebih mirip dengan logam transisi 3d 9 Sifat yang diketahui dari alotrop neptunium 7 11 Alotrop neptunium a b diukur pada suhu 313 C g diukur pada suhu 600 C Suhu transisi a b 282 C b g 583 C g cair 639 CSimetri Ortorombus Tetragon Kubus berpusat badanKepadatan g cm3 237Np 12 20 45 19 36 18 0Grup ruang Pnma P42 diragukan diskusikan Im3mParameter kisi pm a 666 3b 472 3c 488 7 a 489 7c 338 8 a 351 8 nbsp Diagram fase neptuniumNeptunium a memiliki struktur ortorombus menyerupai struktur kubus berpusat badan yang sangat terdistorsi 12 13 Setiap atom neptunium terkoordinasi dengan empat atom lainnya dan panjang ikatan Np Np adalah sebesar 260 pm 14 Ia adalah yang terpadat dari semua aktinida dan terpadat kelima dari semua unsur alami setelah renium platina iridium dan osmium 10 Neptunium a memiliki sifat semilogam seperti ikatan kovalen yang kuat dan resistivitas listrik yang tinggi dan sifat fisik logamnya lebih dekat dengan metaloid daripada logam aslinya Beberapa alotrop dari aktinida lainnya juga menunjukkan perilaku yang serupa meskipun pada tingkat yang lebih rendah 15 16 Kepadatan berbagai isotop neptunium dalam fase alfa diperkirakan berbeda secara nyata 235Np a seharusnya memiliki kepadatan sebesar 20 303 g cm3 236Np a kepadatan sebesar 20 389 g cm3 237Np a kepadatan sebesar 20 476 g cm3 17 Neptunium b memiliki struktur tetragon yang terdistorsi Empat atom neptunium membentuk sel satuan dan panjang ikatan Np Np adalah sebesar 276 pm 14 Neptunium g memiliki struktur kubus berpusat badan dan memiliki panjang ikatan Np Np sebesar 297 pm Bentuk g menjadi kurang stabil dengan peningkatan tekanan meskipun titik lebur neptunium juga meningkat seiring dengan peningkatan tekanan 14 Titik tripel Np b Np g cair terjadi pada suhu 725 C dan tekanan 3200 MPa 14 18 Paduan Sunting Karena adanya elektron valensi 5f neptunium dan paduannya menunjukkan perilaku magnetik yang sangat menarik seperti banyak aktinida lainnya Ini dapat berkisar dari karakteristik karakter seperti pita keliling dari logam transisi hingga perilaku momen lokal yang khas dari skandium itrium dan lantanida Ini berasal dari hibridisasi orbital 5f dengan orbital ligan logam dan fakta bahwa orbital 5f secara relativistik mengalami destabilisasi dan meluas ke luar 19 Sebagai contoh neptunium murni bersifat paramagnetik NpAl3 bersifat feromagnetik NpGe3 tidak memiliki tatanan magnetik dan NpSn3 berperilaku secara fermion 19 Investigasi sedang dilakukan mengenai paduan neptunium dengan uranium amerisium plutonium zirkonium dan besi untuk mendaur ulang isotop limbah berumur panjang seperti neptunium 237 menjadi isotop berumur lebih pendek yang lebih berguna sebagai bahan bakar nuklir 19 Satu paduan superkonduktor berbasis neptunium telah ditemukan dengan rumus NpPd5Al2 Kejadian dalam senyawa neptunium ini agak mengejutkan karena sering menunjukkan magnetisme yang kuat yang biasanya merusak superkonduktivitas Paduan ini memiliki struktur tetragonal dengan suhu transisi superkonduktivitas pada 268 3 C 4 9 K 20 21 Kimia Sunting Neptunium memiliki lima keadaan oksidasi ionik mulai dari 3 hingga 7 saat membentuk senyawa kimia yang dapat diamati secara bersamaan dalam larutan Ia adalah aktinida terberat yang dapat kehilangan semua elektron valensinya dalam senyawa yang stabil Keadaan paling stabil dalam larutan adalah 5 tetapi valensi 4 lebih disukai dalam senyawa neptunium padat Logam neptunium sangatlah reaktif Ion neptunium rentan terhadap hidrolisis dan pembentukan senyawa koordinasi 22 Atom Sunting Sebuah atom neptunium memiliki 93 elektron tersusun dalam konfigurasi Rn 5f4 6d1 7s2 Ini berbeda dari konfigurasi yang diperkirakan oleh prinsip Aufbau di mana satu elektron berada di subkulit 6d bukan seperti yang diperkirakan di subkulit 5f Hal ini dikarenakan kesamaan energi elektron dari subkulit 5f 6d dan 7s Dalam membentuk senyawa dan ion semua elektron valensi dapat hilang meninggalkan sebuah inti lengai dari elektron dalam dengan konfigurasi elektron seperti gas mulia radon 23 lebih umum hanya beberapa elektron valensi yang akan hilang Konfigurasi elektron untuk ion tripositif Np3 adalah Rn 5f4 dengan elektron terluar 7s dan 6d hilang lebih dulu ini persis analog dengan prometium homolog lantanida dari neptunium dan sesuai dengan tren yang ditetapkan oleh aktinida lain dengan konfigurasi elektron Rn 5fn mereka dalam keadaan tripositif Potensial ionisasi pertama neptunium diukur menjadi paling banyak 6 19 0 12 eV pada tahun 1974 berdasarkan asumsi bahwa elektron 7s akan terionisasi sebelum 5f dan 6d 24 pengukuran yang lebih baru telah menyempurnakannya menjadi 6 2657 eV 25 Isotop Sunting Artikel utama Isotop neptunium nbsp Rantai peluruhan 4n 1 neptunium 237 biasa disebut deret neptunium 24 radioisotop neptunium telah dikarakterisasi dengan yang paling stabil adalah 237Np dengan waktu paruh 2 14 juta tahun 236Np dengan waktu paruh 154 000 tahun dan 235Np dengan waktu paruh 396 1 hari Semua isotop radioaktif yang tersisa memiliki waktu paruh kurang dari 4 5 hari dan sebagian besar memiliki waktu paruh kurang dari 50 menit Unsur ini juga memiliki setidaknya empat keadaan meta dengan yang paling stabil adalah 236mNp dengan waktu paruh 22 5 jam 26 Isotop neptunium berkisar dalam berat atom mulai dari 219 032 u 219Np hingga 244 068 u 244Np meskipun 221Np dan 222Np belum dilaporkan 26 Sebagian besar isotop yang lebih ringan daripada isotop yang paling stabil 237Np meluruh terutama melalui penangkapan elektron meskipun sejumlah besar terutama 229Np dan 230Np juga menunjukkan berbagai tingkat peluruhan melalui emisi alfa menjadi protaktinium 237Np itu sendiri menjadi isobar stabil beta dengan nomor massa 237 meluruh hampir secara eksklusif melalui emisi alfa menjadi 233Pa dengan fisi spontan dan peluruhan gugus emisi 30Mg untuk membentuk 207Tl yang sangat jarang terjadi hanya sekali dalam triliunan peluruhan Semua isotop yang diketahui kecuali satu yang lebih berat dari peluruhan ini secara eksklusif melalui emisi beta 26 27 Satu satunya pengecualian 240mNp menunjukkan peluruhan langka gt 0 12 melalui transisi isomeris selain emisi beta 26 237Np akhirnya meluruh menjadi bismut 209 dan talium 205 tidak seperti kebanyakan inti berat lainnya yang meluruh menjadi isotop timbal Rantai peluruhan ini dikenal sebagai deret neptunium 20 28 Rantai peluruhan ini telah lama punah di Bumi karena waktu paruh pendek dari semua isotopnya di atas bismut 209 tetapi sekarang telah dibangkitkan kembali berkat produksi neptunium buatan dalam skala ton 29 Isotop neptunium 235 236 dan 237 diperkirakan bersifat fisil 17 hanya kemampuan fisi neptunium 237 yang telah ditunjukkan secara eksperimental dengan massa kritis sekitar 60 kg hanya sekitar 10 kg lebih banyak daripada uranium 235 yang biasa digunakan 30 Nilai terhitung dari massa kritis neptunium 235 236 dan 237 masing masing adalah 66 2 kg 6 79 kg dan 63 6 kg nilai neptunium 236 bahkan lebih rendah daripada plutonium 239 Secara khusus 236Np juga memiliki penampang lintang neutron yang rendah 17 Meskipun demikian bom atom neptunium belum pernah dibuat 30 uranium dan plutonium memiliki massa kritis yang lebih rendah dari 235Np dan 237Np dan 236Np sulit untuk dimurnikan karena ia tidak ditemukan dalam kuantitas besar dalam bahan bakar nuklir bekas 27 dan hampir tidak mungkin untuk memisahkannya dalam jumlah yang signifikan dari induknya 237Np 31 Keterjadian Sunting Karena semua isotop neptunium memiliki waktu paruh yang berkali kali lebih pendek dari usia Bumi setiap neptunium primordial seharusnya sudah meluruh sekarang Bahkan setelah hanya sekitar 80 juta tahun konsentrasi isotop yang paling lama hidup 237Np akan berkurang menjadi kurang dari sepertriliun 10 12 jumlah aslinya 32 Jadi neptunium hadir di alam hanya dalam jumlah yang dapat diabaikan yang dihasilkan sebagai produk peluruhan perantara dari isotop lain 22 Jumlah renik isotop neptunium 237 dan 239 ditemukan secara alami sebagai produk peluruhan dari reaksi transmutasi dalam bijih uranium 6 33 Secara khusus 239Np dan 237Np adalah isotop yang paling umum mereka langsung terbentuk dari penangkapan neutron oleh atom uranium 238 Neutron ini berasal dari fisi spontan uranium 238 fisi uranium 235 yang diinduksi oleh neutron secara alami spalasi inti sinar kosmik dan unsur ringan yang menyerap partikel alfa dan memancarkan neutron 32 Waktu paruh 239Np sangatlah singkat meskipun deteksi anaknya yang berumur lebih panjang 239Pu di alam pada tahun 1951 secara definitif menetapkan kejadian alaminya 32 Pada tahun 1952 237Np diidentifikasi dan diisolasi dari konsentrat bijih uranium dari Kongo Belgia dalam mineral ini rasio neptunium 237 terhadap uranium kurang dari atau sama dengan sekitar 10 12 banding 1 32 34 35 Sebagian besar neptunium dan plutonium yang sekarang ditemui di lingkungan disebabkan oleh ledakan nuklir atmosfer yang terjadi antara peledakan bom atom pertama pada tahun 1945 dan ratifikasi Traktat Pelarangan Sebagian Uji Coba Nuklir pada tahun 1963 Jumlah total neptunium yang dilepaskan oleh ledakan ini dan beberapa uji atmosfer yang telah dilakukan sejak tahun 1963 diperkirakan sekitar 2500 kg Sebagian besar terdiri dari isotop berumur panjang 236Np dan 237Np karena bahkan 235Np yang berumur sedang waktu paruh 396 hari akan meluruh hingga kurang dari sepermiliar 10 9 konsentrasi aslinya selama beberapa dekade Jumlah neptunium tambahan yang sangat kecil yang dihasilkan oleh penyinaran neutron dari uranium alami dalam air pendingin reaktor nuklir dilepaskan ketika air dibuang ke sungai atau danau 32 34 36 Konsentrasi 237Np dalam air laut kira kira 6 5 10 5 milibecquerel per liter konsentrasi ini berada di antara kisaran 0 1 dan 1 konsentrasi plutonium 32 Begitu berada di lingkungan neptunium umumnya teroksidasi dengan cukup cepat biasanya menjadi 4 atau 5 Terlepas dari keadaan oksidasinya unsur tersebut menunjukkan mobilitas yang jauh lebih besar daripada aktinida lainnya terutama karena kemampuannya untuk dengan mudah membentuk larutan berair dengan berbagai unsur lainnya Dalam sebuah penelitian yang membandingkan laju difusi neptunium V plutonium IV dan amerisium III dalam batu pasir dan batu gamping neptunium menembus lebih dari sepuluh kali seperti unsur lainnya Np V juga akan bereaksi secara efisien pada tingkat pH yang lebih besar dari 5 5 jika tidak ada karbonat dan dalam kondisi ini ia juga diamati mudah berikatan dengan kuarsa Ia juga telah diamati untuk mengikat dengan baik dengan goetit koloid ferioksida dan beberapa lempung meliputi kaolinit dan smektit Np V tidak mudah berikatan dengan partikel tanah dalam kondisi agak asam mirip seperti amerisium dan kurium dengan urutan besarnya hampir sama Perilaku ini memungkinkannya untuk bermigrasi dengan cepat melalui tanah saat berada dalam larutan tanpa menjadi tetap di tempatnya berkontribusi lebih jauh pada mobilitasnya 34 37 Np V juga mudah diserap oleh beton sehingga radioaktivitasnya menjadi pertimbangan yang harus diperhatikan saat membangun fasilitas penyimpanan limbah nuklir Ketika diserap dalam beton ia direduksi menjadi Np IV dalam waktu yang relatif singkat Np V juga direduksi oleh asam humat jika terdapat pada permukaan goetit hematit dan magnetit Np IV diserap secara efisien oleh tuf granodiorit dan bentonit meskipun penyerapan oleh yang terakhir paling menonjol dalam kondisi agak asam Ia juga menunjukkan kecenderungan kuat untuk mengikat partikulat koloid efek yang ditingkatkan saat berada di tanah dengan kandungan lempung yang tinggi Perilaku ini memberikan bantuan tambahan dalam mobilitas tinggi yang teramati dari unsur ini 34 37 38 39 Sejarah SuntingLatar belakang dan klaim awal Sunting nbsp Tabel periodik Dmitri Mendeleev tahun 1871 dengan ruang kosong pada posisi setelah uranium Ketika tabel periodik unsur kimia pertama diterbitkan oleh Dmitri Mendeleev pada awal tahun 1870 an tabel itu menunjukkan di tempat setelah uranium yang mirip dengan beberapa tempat lain untuk unsur unsur yang belum ditemukan Tabel berikutnya dari unsur unsur yang telah diketahui termasuk publikasi tahun 1913 tentang isotop radioaktif yang diketahui oleh Kasimir Fajans juga menunjukkan adanya tempat kosong setelah uranium unsur 92 40 Hingga dan setelah penemuan komponen akhir inti atom neutron pada tahun 1932 sebagian besar ilmuwan tidak secara serius mempertimbangkan kemungkinan adanya unsur yang lebih berat daripada uranium Walaupun teori nuklir pada saat itu tidak secara eksplisit melarang keberadaan mereka hanya terdapat sedikit bukti yang menunjukkan bahwa mereka melakukannya Namun penemuan radioaktif yang diinduksi oleh Irene dan Frederic Joliot Curie pada akhir tahun 1933 membuka metode yang sama sekali baru untuk meneliti unsur unsur tersebut dan mengilhami sekelompok kecil ilmuwan Italia yang dipimpin oleh Enrico Fermi untuk memulai serangkaian eksperimen yang melibatkan pemborbardiran neutron Meskipun eksperimen Joliot Curie melibatkan membombardir sampel 27Al dengan partikel alfa untuk menghasilkan 30P yang radioaktif Fermi menyadari bahwa jika menggunakan neutron yang tidak bermuatan listrik maka kemungkinan untuk menghasilkan hasil yang lebih baik akan lebih besar daripada partikel alfa yang bermuatan positif Oleh karena itu pada bulan Maret 1934 dia mulai secara sistematis menundukkan semua unsur yang diketahui saat itu pada pemborbardiran neutron untuk menentukan apakah unsur lain juga dapat diinduksi menjadi radioaktivitas 41 42 Setelah beberapa bulan bekerja tim Fermi secara tentatif menentukan bahwa unsur yang lebih ringan akan menyebarkan energi neutron yang ditangkap dengan memancarkan proton atau partikel alfa dan unsur yang lebih berat umumnya akan melakukan hal yang sama dengan memancarkan sinar gama Perilaku pemancaran sinar gama ini nantinya akan menghasilkan peluruhan beta dari neutron menjadi proton sehingga memindahkan isotop yang dihasilkan satu tempat ke atas tabel periodik Ketika tim Fermi membombardir uranium mereka mengamati perilaku ini juga yang sangat menyarankan bahwa isotop yang dihasilkan memiliki nomor atom 93 Fermi awalnya enggan memublikasikan klaim semacam itu tetapi setelah timnya mengamati beberapa waktu paruh yang tidak diketahui dalam produk pemborbardiran uranium yang tidak cocok dengan isotop uranium manapun yang telah diketahui dia menerbitkan sebuah makalah berjudul Possible Production of Elements of Atomic Number Higher than 92 Kemungkinan Produksi Unsur Bernomor Atom Lebih Tinggi dari 92 pada bulan Juni 1934 Di dalamnya dia mengusulkan nama ausonium lambang atom Ao untuk unsur 93 dari nama bahasa Yunani Ausonia Italia 43 Beberapa keberatan teoretis terhadap klaim makalah Fermi dengan cepat diajukan khususnya proses pasti yang terjadi ketika sebuah atom menangkap sebuah neutron tidak dipahami dengan baik pada saat itu Ini dan penemuan kebetulan Fermi tiga bulan kemudian bahwa reaksi nuklir dapat diinduksi oleh neutron lambat menimbulkan keraguan lebih lanjut di benak banyak ilmuwan terutama Aristid von Grosse dan Ida Noddack bahwa eksperimen tersebut menciptakan unsur 93 Walaupun klaim von Grosse bahwa Fermi sebenarnya memroduksi protaktinium unsur 91 dengan cepat diuji dan dibantah usulan Noddack bahwa uranium telah dipecah menjadi dua atau lebih fragmen yang jauh lebih kecil diabaikan begitu saja oleh sebagian besar orang karena teori nuklir yang ada tidak memasukkan cara untuk memungkinkan hal ini Fermi dan timnya menyatakan bahwa mereka sebenarnya sedang menyintesis sebuah unsur baru tetapi masalah tersebut tetap tidak terselesaikan selama beberapa tahun 44 45 46 Meskipun banyak waktu paruh radioaktif yang berbeda dan tidak diketahui dalam hasil percobaan menunjukkan bahwa beberapa reaksi nuklir terjadi tim Fermi tidak dapat membuktikan bahwa unsur 93 sedang dibuat kecuali mereka dapat mengisolasinya secara kimiawi Mereka dan banyak ilmuwan lain berusaha mencapai hal ini termasuk Otto Hahn dan Lise Meitner yang merupakan ahli radiokimia terbaik di dunia pada saat itu dan pendukung klaim Fermi tetapi mereka semua gagal Kemudian ditentukan bahwa alasan utama kegagalan ini adalah karena prediksi sifat kimia unsur 93 didasarkan pada tabel periodik yang tidak memiliki deret aktinida Susunan ini menempatkan protaktinium di bawah tantalum uranium di bawah wolfram dan selanjutnya menyarankan bahwa unsur 93 yang pada saat itu disebut sebagai eka renium harus serupa dengan unsur golongan 7 yang meliputi mangan dan renium Torium protaktinium dan uranium dengan masing masing keadaan oksidasi dominannya 4 5 dan 6 membodohi para ilmuwan dengan membuat mereka mengira bahwa ketiga unsur itu termasuk di bawah hafnium tantalum dan wolfram bukan di bawah deret lantanida yang pada saat itu dipandang sebagai kebetulan dan semua anggotanya memiliki keadaan dominan 3 neptunium di sisi lain memiliki keadaan 7 yang jauh lebih jarang dengan 4 dan 5 menjadi yang paling stabil Setelah menemukan bahwa plutonium dan unsur unsur transuranium lainnya juga memiliki keadaan dominan 3 dan 4 bersamaan dengan penemuan blok f deret aktinida ditetapkan dengan pasti 47 48 Walaupun pertanyaan apakah percobaan Fermi telah menghasilkan unsur 93 menemui jalan buntu dua klaim tambahan atas penemuan unsur tersebut muncul meskipun tidak seperti Fermi keduanya mengklaim telah mengamatinya di alam Klaim pertama adalah oleh insinyur Ceko Odolen Koblic pada tahun 1934 ketika dia mengekstraksi sejumlah kecil bahan dari air cucian uraninit yang dipanaskan Dia mengusulkan nama bohemium untuk unsur tersebut namun setelah dianalisis ternyata sampel tersebut merupakan campuran antara wolfram dan vanadium 49 50 51 Klaim lainnya pada tahun 1938 oleh fisikawan Romania Horia Hulubei dan kimiawan Prancis Yvette Cauchois mengklaim telah menemukan unsur baru melalui spektroskopi dalam mineral Mereka menamai unsur mereka dengan sequanium tetapi klaim itu ditepis karena teori yang berlaku pada saat itu adalah bahwa jika memang ada unsur 93 tidak akan ada secara alami Namun karena neptunium memang terdapat di alam dalam jumlah sangat kecil seperti yang ditunjukkan saat ditemukan dalam bijih uranium pada tahun 1952 terdapat kemungkinan bahwa Hulubei dan Cauchois benar benar mengamati neptunium 33 52 53 54 Meskipun pada tahun 1938 beberapa ilmuwan termasuk Niels Bohr masih enggan menerima bahwa Fermi benar benar telah menghasilkan unsur baru dia tetap dianugerahi Penghargaan Nobel Fisika pada bulan November 1938 untuk demonstrasi keberadaan unsur radioaktif baru yang dihasilkan melalui penyinaran neutron dan untuk penemuan terkait reaksi yang dibawa oleh neutron lambat Sebulan kemudian penemuan fisi nuklir yang hampir tidak terduga oleh Hahn Meitner dan Otto Frisch mengakhiri kemungkinan bahwa Fermi telah menemukan unsur 93 karena sebagian besar waktu paruh yang tidak diketahui yang telah diamati oleh tim Fermi dapat diidentifikasi dengan cepat sebagai produk fisi 55 56 57 58 59 Mungkin yang paling dekat dari semua upaya untuk menghasilkan unsur 93 yang hilang adalah yang dilakukan oleh fisikawan Jepang Yoshio Nishina bersama dengan kimiawan Kenjiro Kimura pada tahun 1940 tepat sebelum pecahnya Perang Pasifik pada tahun 1941 mereka membombardir 238U dengan neutron cepat Namun walaupun neutron lambat cenderung menginduksi penangkapan neutron melalui reaksi n g neutron cepat cenderung menginduksi reaksi knock out n 2n di mana satu neutron ditambahkan dan dua lagi dihilangkan sehingga menghilangkan sebuah neutron Nishina dan Kimura setelah menguji teknik ini pada 232Th dan berhasil menghasilkan 231Th yang telah diketahui dan produk peluruhan beta berumur panjangnya 231Pa keduanya terjadi dalam rantai peluruhan alami 235U dengan tepat menetapkan aktivitas waktu paruh baru 6 75 hari yang mereka amati terhadap isotop baru 237U Mereka memastikan bahwa isotop ini juga merupakan pemancar beta dan karenanya harus meluruh menjadi nuklida 23793 yang tidak diketahui Mereka berusaha mengisolasi nuklida ini dengan membawanya pada renium yang seharusnya menjadi kongenernya yang lebih ringan tetapi tidak ada peluruhan beta atau alfa yang teramati dari fraksi yang mengandung renium Nishina dan Kimura dengan demikian berspekulasi dengan benar bahwa paruh 23793 seperti 231Pa sangatlah panjang sehingga aktivitasnya akan sangat lemah dan karenanya tidak dapat diukur oleh peralatan mereka sehingga menyimpulkan pencarian terakhir dan terdekat yang gagal untuk unsur transuranium 60 Penemuan Sunting nbsp Siklotron 60 inci di Laboratorium Radiasi Lawrence Universitas California Berkeley pada Agustus 1939Ketika penelitian mengenai fisi nuklir berkembang pada awal 1939 Edwin McMillan di Laboratorium Radiasi Berkeley Universitas California memutuskan untuk menjalankan percobaan pembombardiran uranium menggunakan siklotron 60 inci 1 52 m yang kuat yang baru saja dibangun di universitas itu Tujuannya adalah untuk memisahkan berbagai produk fisi yang dihasilkan oleh pengeboman dengan mengeksploitasi kekuatan besar yang diperoleh fragmen dari tolakan listrik bersama setelah fisi Meskipun dia tidak menemukan catatan apa pun dari ini McMillan memang mengamati dua waktu paruh peluruhan beta baru dalam target uranium trioksida itu sendiri yang berarti bahwa apa pun yang menghasilkan radioaktivitas itu tidak saling tolak seperti produk fisi normal Dia segera menyadari bahwa salah satu waktu paruh sangat cocok dengan periode peluruhan uranium 239 selama 23 menit yang diketahui tetapi waktu paruh 2 3 hari lainnya tidak diketahui McMillan membawa hasil eksperimennya ke kimiawan dan sesama profesor Berkeley Emilio Segre untuk mencoba mengisolasi sumber radioaktivitas itu Kedua ilmuwan memulai pekerjaan mereka menggunakan teori yang berlaku bahwa unsur 93 akan memiliki sifat kimia yang mirip dengan renium tetapi Segre dengan cepat menentukan bahwa sampel McMillan sama sekali tidak mirip dengan renium Sebaliknya ketika dia mereaksikannya dengan hidrogen fluorida HF dengan zat pengoksidasi kuat yang ada ia berperilaku seperti anggota tanah jarang Karena unsur unsur ini terdiri dari sebagian besar produk fisi Segre dan McMillan memutuskan bahwa waktu paruhnya pasti hanya merupakan produk fisi lainnya memberi judul makalah An Unsuccessful Search for Transuranium Elements Pencarian yang Tidak Berhasil untuk Unsur Transuranium 61 62 63 Namun karena lebih banyak informasi mengenai fisi telah tersedia kemungkinan bahwa fragmen fisi nuklir masih ada di target menjadi semakin kecil McMillan dan beberapa ilmuwan termasuk Philip H Abelson mencoba lagi untuk menentukan apa yang menghasilkan waktu paruh yang tidak diketahui itu Pada awal 1940 McMillan menyadari bahwa percobaannya pada tahun 1939 dengan Segre gagal menguji reaksi kimia dari sumber radioaktif dengan ketelitian yang memadai Dalam percobaan baru McMillan mencoba memasukkan zat yang tidak diketahui itu ke HF dengan adanya zat pereduksi sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya Reaksi ini mengakibatkan sampel mengendap dengan HF suatu tindakan yang secara definitif mengesampingkan kemungkinan bahwa zat yang tidak diketahui adalah logam tanah jarang Tak lama setelah ini Abelson yang telah menerima gelar sarjana dari universitas mengunjungi Berkeley untuk liburan singkat dan McMillan meminta kimiawan yang lebih mampu untuk membantu pemisahan hasil percobaan Abelson dengan sangat cepat mengamati bahwa apa pun yang menghasilkan waktu paruh 2 3 hari itu tidak memiliki sifat kimiawi seperti unsur yang telah diketahui dan sebenarnya lebih mirip dengan uranium daripada logam tanah jarang Penemuan ini akhirnya memungkinkan sumbernya diisolasi dan kemudian pada tahun 1945 mengarah pada klasifikasi deret aktinida Sebagai langkah terakhir McMillan dan Abelson menyiapkan sampel yang jauh lebih besar dari uranium yang dibombardir yang memiliki waktu paruh 23 menit yang menonjol dari 239U dan menunjukkan secara meyakinkan bahwa waktu paruh 2 3 hari yang tidak diketahui itu meningkat kekuatannya bersamaan dengan penurunan dalam aktivitas 23 menit melalui reaksi berikut 64 U 92 238 n 0 1 U 92 239 23 mnt b Np 93 239 2 355 hri b Pu 94 239 displaystyle ce 238 92 U 1 0 n gt 239 92 U gt beta 23 ce mnt 239 93 Np gt beta 2 355 ce hri 239 94 Pu nbsp Waktu yang tertulis adalah waktu paruh Ini membuktikan bahwa sumber radioaktif yang tidak diketahui itu berasal dari peluruhan uranium dan ditambah dengan pengamatan sebelumnya bahwa sumber itu berbeda secara kimiawi dari semua unsur yang telah diketahui membuktikan tanpa keraguan bahwa unsur baru telah ditemukan McMillan dan Abelson menerbitkan hasil mereka dalam sebuah makalah berjudul Radioactive Element 93 Unsur Radioaktif 93 dalam Physical Review pada 27 Mei 1940 64 Mereka tidak mengajukan nama untuk unsur tersebut dalam makalah tersebut tetapi mereka segera memutuskan nama neptunium karena Neptunus adalah planet berikutnya setelah Uranus di Tata Surya 20 65 66 67 Kesuksesan McMillan dan Abelson dibandingkan dengan Nishina dan Kimura yang hampir meleset dapat dikaitkan dengan waktu paruh 239Np yang menguntungkan untuk analisis radiokimia dan peluruhan cepat dari 239U berbeda dengan peluruhan 237U yang lebih lambat dan waktu paruh yang sangat panjang dari 237Np 60 Perkembangan selanjutnya Sunting Disadari juga bahwa peluruhan beta 239Np harus menghasilkan sebuah isotop unsur 94 sekarang disebut plutonium tetapi jumlah yang terlibat dalam percobaan asli McMillan dan Abelson terlalu kecil untuk diisolasi dan mengidentifikasi plutonium bersama dengan neptunium 68 Penemuan plutonium harus menunggu hingga akhir tahun 1940 ketika Glenn T Seaborg dan timnya mengidentifikasi isotop plutonium 238 69 Pada tahun 1942 Hahn dan Fritz Strassmann dan secara terpisah Kurt Starke melaporkan konfirmasi unsur 93 di Berlin 70 Tim Hahn tidak mengejar unsur 94 kemungkinan besar karena mereka putus asa oleh kurangnya keberhasilan McMillan dan Abelson dalam mengisolasinya Karena mereka memiliki akses ke siklotron yang lebih kuat di Paris pada titik ini tim Hahn kemungkinan besar dapat mendeteksi unsur 94 seandainya mereka mencobanya meskipun dalam jumlah kecil beberapa becquerel 70 Karakteristik radioaktif neptunium yang unik memungkinkannya untuk dilacak saat bergerak melalui berbagai senyawa dalam reaksi kimia pada awalnya ini adalah satu satunya metode yang tersedia untuk membuktikan bahwa sifat kimianya berbeda dari unsur lain Karena isotop neptunium pertama yang ditemukan memiliki waktu paruh yang singkat McMillan dan Abelson tidak dapat menyiapkan sampel yang cukup besar untuk melakukan analisis kimia unsur baru tersebut menggunakan teknologi yang tersedia saat itu Namun setelah penemuan isotop 237Np yang berumur panjang pada tahun 1942 oleh Glenn T Seaborg dan Arthur Wahl membentuk neptunium dalam jumlah yang dapat ditimbang menjadi upaya yang realistis 20 71 Waktu paruhnya awalnya ditentukan menjadi sekitar 3 juta tahun kemudian direvisi menjadi 2 144 juta tahun membenarkan prediksi Nishina dan Kimura mengenai waktu paruh yang sangat panjang 60 Penelitian awal terhadap unsur tersebut agak terbatas karena sebagian besar fisikawan dan kimiawan nuklir di Amerika Serikat pada saat itu berfokus pada upaya besar besaran untuk meneliti sifat sifat plutonium sebagai bagian dari Proyek Manhattan Penelitian unsur tersebut berlanjut sebagai bagian kecil dari proyek dan sampel neptunium curah pertama diisolasi pada tahun 1944 20 71 72 Sebagian besar penelitian mengenai sifat neptunium sejak saat itu difokuskan pada pemahaman bagaimana membatasinya sebagai bagian dari limbah nuklir Karena ia memiliki isotop dengan waktu paruh yang sangat panjang ia menjadi perhatian khusus dalam merancang fasilitas pengurungan yang dapat bertahan selama ribuan tahun Ia telah memiliki beberapa kegunaan terbatas sebagai pelacak radioaktif dan prekursor untuk berbagai reaksi nuklir untuk menghasilkan isotop plutonium yang berguna Namun sebagian besar neptunium yang dihasilkan sebagai produk sampingan reaksi pada pembangkit listrik tenaga nuklir dianggap sebagai produk limbah 20 71 Produksi Sunting nbsp Diagram alir menunjukkan proses Purex dan kemungkinan keadaan oksidasi neptunium dalam larutan proses 73 Sintesis Sunting Sebagian besar neptunium yang saat ini ada di Bumi diproduksi secara artifisial dalam reaksi nuklir Neptunium 237 adalah isotop yang paling sering disintesis karena ia merupakan satu satunya isotop yang dapat dibuat melalui penangkapan neutron dan juga memiliki waktu paruh yang cukup lama untuk memungkinkan jumlah yang dapat ditimbang mudah diisolasi Dengan demikian ia adalah isotop yang paling umum digunakan dalam studi kimia unsur tersebut 27 Ketika sebuah atom 235U menangkap sebuah neutron ia diubah menjadi keadaan tereksitasi 236U Sekitar 81 dari inti 236U yang tereksitasi mengalami fisi tetapi sisanya meluruh menjadi keadaan dasar 236U dengan memancarkan radiasi gama Penangkapan neutron lebih lanjut akan menghasilkan 237U yang memiliki waktu paruh 7 hari dan dengan cepat meluruh menjadi 237Np melalui peluruhan beta Selama peluruhan beta 237U yang tereksitasi memancarkan sebuah elektron sedangkan interaksi atom lemah mengubah sebuah neutron menjadi sebuah proton sehingga menciptakan 237Np 27 U 92 235 n 0 1 U 92 236 m 120 ndtk U 92 236 g U 92 236 n 0 1 U 92 237 6 75 hri b Np 93 237 displaystyle begin cases ce 235 92 U 1 0 n gt 236m 92 U gt 120 ce ndtk 236 92 U gamma ce 236 92 U 1 0 n gt 237 92 U gt beta 6 75 ce hri 237 93 Np end cases nbsp dd 237U juga diproduksi melalui reaksi n 2n dengan 238U Ini hanya terjadi dengan neutron yang sangat energik 27 237Np adalah produk peluruhan alfa 241Am yang dihasilkan melalui penyinaran neutron dari uranium 238 27 Isotop neptunium yang lebih berat meluruh dengan cepat dan isotop neptunium yang lebih ringan tidak dapat dihasilkan oleh penangkapan neutron jadi pemisahan kimiawi neptunium dari bahan bakar nuklir bekas yang didinginkan menghasilkan 237Np yang hampir murni 27 Isotop berat berumur pendek 238Np dan 239Np berguna sebagai pelacak radioaktif diproduksi melalui penyinaran neutron masing masing dari 237Np dan 238U sedangkan isotop ringan berumur lebih panjang 235Np dan 236Np diproduksi melalui penyinaran 235U dengan proton dan deuteron dalam sebuah siklotron 27 Logam 237Np buatan biasanya diisolasi melalui reaksi 237NpF3 dengan barium atau litium cair pada suhu sekitar 1200 C dan paling sering diekstraksi dari batang bahan bakar nuklir bekas dalam jumlah kilogram sebagai produk sampingan dalam produksi plutonium 33 2 NpF3 3 Ba 2 Np 3 BaF2Berdasarkan beratnya pelepasan neptunium 237 sekitar 5 lebih besar dari pelepasan plutonium dan sekitar 0 05 dari pelepasan bahan bakar nuklir bekas 74 Namun bahkan fraksi ini masih berjumlah lebih dari lima puluh ton per tahun secara global 75 Metode pemurnian Sunting Memulihkan uranium dan plutonium dari bahan bakar nuklir bekas untuk digunakan kembali adalah salah satu proses utama dari siklus bahan bakar nuklir Karena ia memiliki waktu paruh lebih dari 2 juta tahun pemancar alfa 237Np adalah salah satu isotop aktinida minor utama yang dipisahkan dari bahan bakar nuklir bekas 76 Banyak metode pemisahan telah digunakan untuk memisahkan neptunium beroperasi dalam skala kecil dan besar Operasi pemurnian skala kecil bertujuan menyiapkan neptunium murni sebagai prekursor logam neptunium dan senyawanya dan juga untuk mengisolasi dan melakukan prakonsentrasi neptunium dalam sampel untuk dianalisis 76 Sebagian besar metode yang memisahkan ion neptunium mengeksploitasi perilaku kimia yang berbeda dari keadaan oksidasi neptunium yang berbeda dari 3 hingga 6 atau terkadang bahkan 7 dalam larutan 76 Di antara metode yang sedang atau pernah digunakan adalah metode ekstraksi pelarut menggunakan berbagai ekstraktan biasanya turunan b diketon multidentat senyawa organofosforus dan senyawa amina kromatografi menggunakan berbagai resin penukar ion atau pengelat kopresipitasi matriks yang mungkin meliputi LaF3 BiPO4 BaSO4 Fe OH 3 dan MnO2 elektrodeposisi dan bioteknologi 77 Saat ini pabrik pemrosesan ulang komersial menggunakan proses Purex yang melibatkan ekstraksi pelarut uranium dan plutonium dengan tributil fosfat 73 Kimia dan senyawa SuntingLihat pula Kategori Senyawa neptunium Kimia larutan Sunting nbsp Berbagai ion neptunium dalam larutannya masing masingKetika berada dalam larutan berair neptunium dapat eksis dengan salah satu dari lima kemungkinan keadaan oksidasi 3 hingga 7 dan masing masing menunjukkan warna yang khas 3 Stabilitas masing masing keadaan oksidasi sangat bergantung pada berbagai faktor seperti adanya zat pengoksidasi atau pereduksi pH larutan adanya ligan pembentuk kompleks koordinasi dan bahkan konsentrasi neptunium dalam larutan 78 Keadaanoksidasi Senyawa perwakilan2 K 2 2 2 kript NpCp 3 3 Neptunium III klorida NpCl34 Neptunium IV oksida NpO25 Neptunium V fluorida NpF56 Neptunium VI fluorida NpF67 Neptunium VII oksida hidroksida NpO2 OH 3Dalam larutan asam ion neptunium III hingga neptunium VII eksis sebagai Np3 Np4 NpO 2 NpO2 2 dan NpO 3 Dalam larutan basa mereka eksis sebagai oksida dan hidroksida Np OH 3 NpO2 NpO2OH NpO2 OH 2 dan NpO3 5 Tidak banyak pekerjaan yang telah dilakukan untuk mengarakterisasi neptunium dalam larutan basa 78 Np3 dan Np4 dapat dengan mudah direduksi dan dioksidasi satu sama lain seperti halnya NpO 2 dan NpO2 2 79 Neptunium III Np III atau Np3 hadir sebagai kompleks terhidrasi dalam larutan asam Np H2O 3 n 20 Ia memiliki warna biru ungu tua dan analog dengan kongenernya yang lebih ringan ion tanah jarang berwarna merah muda Pm3 20 80 Dengan adanya oksigen ia dengan cepat teroksidasi menjadi Np IV kecuali jika terdapat reduktor kuat Namun demikian ia adalah ion neptunium kedua yang paling tidak mudah terhidrolisis dalam air membentuk ion NpOH2 81 Np3 adalah ion neptunium yang dominan dalam larutan dengan pH 4 5 81 Neptunium IV Np IV atau Np4 berwarna kuning hijau pucat dalam larutan asam 20 di mana ia eksis sebagai kompleks terhidrasi Np H2O 4 n Ia bersifat sangat tidak stabil terhadap hidrolisis dalam larutan air asam pada pH 1 dan di atasnya membentuk NpOH3 81 Dalam larutan basa Np4 cenderung terhidrolisis untuk membentuk neptunium IV hidroksida Np OH 4 dan neptunium IV oksida NpO2 netral 81 Neptunium V Np V atau NpO 2 berwarna hijau biru dalam larutan berair 20 yang berperilaku sebagai asam Lewis kuat 78 Ia adalah ion yang stabil 78 dan merupakan bentuk paling umum dari neptunium dalam larutan berair Tidak seperti homolog tetangganya UO 2 dan PuO 2 NpO 2 tidak mengalami disproporsionasi secara spontan kecuali pada pH yang sangat rendah dan konsentrasi tinggi 79 2 NpO 2 4 H Np4 NpO2 2 2 H2OIa terhidrolisis dalam larutan basa untuk membentuk NpO2OH dan NpO2 OH 2 81 Neptunium VI Np VI atau NpO2 2 ion neptunil menunjukkan warna merah muda atau kemerahan dalam larutan asam dan kuning hijau dalam larutan basa 20 Ia adalah asam Lewis yang kuat 78 dan merupakan ion neptunium utama yang ditemui dalam larutan dengan pH 3 4 81 Meskipun stabil dalam larutan asam ia cukup mudah direduksi menjadi ion Np V 78 dan ia tidak sestabil seperti ion heksavalen homolog tetangganya ion uranil dan plutonil Ia terhidrolisis dalam larutan basa untuk membentuk ion okso dan hidrokso NpO2OH NpO2 2 OH 2 2 dan NpO2 3 OH 5 81 Neptunium VII Np VII berwarna hijau tua dalam larutan basa kuat Meskipun rumus kimianya dalam larutan basa sering disebut sebagai NpO3 5 ini adalah penyederhanaan dan struktur aslinya mungkin lebih mirip dengan spesies hidrokso seperti NpO4 OH 2 3 20 80 Np VII pertama kali dibuat dalam larutan basa pada tahun 1967 78 Dalam larutan asam kuat Np VII ditemukan sebagai NpO 3 air dengan cepat mereduksinya menjadi Np VI 78 Produk hidrolisisnya tidak terkarakterisasi 81 Hidroksida Sunting Oksida dan hidroksida neptunium terkait erat dengan ion ionnya Secara umum Np hidroksida pada berbagai keadaan oksidasi kurang stabil dibandingkan aktinida sebelumnya pada tabel periodik seperti torium dan uranium dan lebih stabil dibandingkan setelahnya seperti plutonium dan amerisium Fenomena ini terjadi karena stabilitas suatu ion meningkat seiring dengan meningkatnya rasio nomor atom terhadap jari jari ion Jadi aktinida yang lebih tinggi pada tabel periodik akan lebih mudah mengalami hidrolisis 78 81 Neptunium III hidroksida cukup stabil dalam larutan asam dan di lingkungan yang kekurangan oksigen tetapi akan teroksidasi dengan cepat menjadi keadaan IV dengan adanya udara Ia tidak larut dalam air 71 Np IV hidroksida eksis terutama sebagai Np OH 4 yang netral secara listrik dan kelarutannya dalam air tidak terpengaruh sama sekali oleh pH larutan Hal ini menunjukkan bahwa Np IV hidroksida lainnya Np OH 5 tidak memiliki kehadiran yang signifikan 81 82 Karena ion Np V NpO 2 sangatlah stabil ia hanya dapat membentuk hidroksida pada tingkat keasaman tinggi Ketika ditempatkan dalam larutan natrium perklorat 0 1 M ia tidak bereaksi secara signifikan selama beberapa bulan meskipun konsentrasi molar yang lebih tinggi dari 3 0 M akan menyebabkannya bereaksi dengan hidroksida padat NpO2OH dengan sangat cepat Np VI hidroksida lebih reaktif tetapi masih cukup stabil dalam larutan asam Ia akan membentuk senyawa NpO3 H2O dengan adanya ozon di bawah berbagai tekanan karbon dioksida Np VII belum dipelajari dengan baik dan tidak ada hidroksida netral yang dilaporkan Ia mungkin eksis sebagian besar sebagai NpO4 OH 2 3 81 83 84 85 Oksida Sunting Tiga neptunium oksida anhidrat telah dilaporkan NpO2 Np2O5 dan Np3O8 meskipun beberapa penelitian 86 telah menyatakan bahwa hanya dua yang pertama yang eksis menunjukkan bahwa klaim Np3O8 sebenarnya adalah hasil dari analisis Np2O5 yang keliru Namun karena reaksi sepenuhnya yang terjadi antara neptunium dan oksigen masih harus diteliti belum dapat dipastikan klaim mana yang akurat Meskipun oksida neptunium belum diproduksi dengan neptunium dalam keadaan oksidasi setinggi mungkin dengan uranium aktinida yang berdekatan oksida neptunium lebih stabil pada keadaan oksidasi yang lebih rendah Perilaku ini diilustrasikan oleh fakta bahwa NpO2 dapat diproduksi hanya dengan membakar garam neptunium dari asam okso di udara 20 87 88 89 NpO2 yang berwarna cokelat kehijauan bersifat sangat stabil pada rentang tekanan dan suhu yang besar dan tidak mengalami transisi fase pada suhu rendah Ia memang menunjukkan transisi fase dari kubus berpusat muka menjadi ortorombus sekitar 33 37 GPa meskipun kembali ke fase semula ketika tekanan dilepaskan Ia tetap stabil di bawah tekanan oksigen hingga 2 84 MPa dan suhu hingga 400 C Np2O5 berwarna hitam kecokelatan dan bersifat monoklinik dengan ukuran kisi sebesar 418 658 409 pikometer Ia relatif tidak stabil dan terurai menjadi NpO2 dan O2 pada suhu 420 695 C Meskipun Np2O5 pada awalnya menjadi subjek pada beberapa penelitian yang mengklaim telah memproduksinya dengan metode yang saling bertentangan akhirnya ia berhasil dibuat dengan memanaskan neptunium peroksida hingga suhu 300 350 C selama 2 3 jam atau dengan memanaskannya di bawah lapisan air dalam sebuah ampul pada suhu 180 C 87 89 90 91 Neptunium juga membentuk sejumlah besar senyawa oksida dengan berbagai macam unsur meskipun oksida neptunat yang dibentuk dengan logam alkali dan alkali tanah sejauh ini paling banyak dipelajari Oksida neptunium terner umumnya dibentuk dengan mereaksikan NpO2 dengan oksida unsur lain atau dengan pengendapan dari larutan basa Li5NpO6 dibuat dengan mereaksikan Li2O dan NpO2 pada suhu 400 C selama 16 jam atau dengan mereaksikan Li2O2 dengan NpO3 H2O pada suhu 400 C selama 16 jam dalam tabung kuarsa dan oksigen yang mengalir Senyawa alkali neptunat K3NpO5 Cs3NpO5 dan Rb3NpO5 dihasilkan oleh reaksi serupa NpO2 3 MO2 M3NpO5 M K Cs Rb Senyawa oksida KNpO4 CsNpO4 dan RbNpO4 dibentuk dengan mereaksikan Np VII NpO4 OH 2 3 dengan senyawa logam alkali nitrat dan ozon Senyawa tambahan telah diproduksi dengan mereaksikan NpO3 dan air dengan alkali padat dan peroksida alkali pada suhu 400 600 C selama 15 30 jam Beberapa di antaranya adalah Ba3 NpO5 2 Ba2NaNpO6 dan Ba2LiNpO6 Juga sejumlah besar oksida neptunium heksavalen dibentuk dengan mereaksikan NpO2 padat dengan berbagai oksida alkali atau alkali tanah dalam lingkungan oksigen yang mengalir Banyak senyawa yang dihasilkan juga memiliki senyawa setara yang dapat menggantikan uranium dengan neptunium Beberapa senyawa yang telah dikarakterisasi meliputi Na2Np2O7 Na4NpO5 Na6NpO6 dan Na2NpO4 Mereka dapat diperoleh dengan memanaskan kombinasi NpO2 dan Na2O yang berbeda ke berbagai ambang suhu dan pemanasan lebih lanjut juga akan menyebabkan senyawa ini menunjukkan alotrop neptunium yang berbeda Litium neptunat oksida Li6NpO6 dan Li4NpO5 dapat diperoleh dengan reaksi serupa dari NpO2 dan Li2O 92 93 94 95 96 97 98 99 Sejumlah besar senyawa oksida neptunium alkali dan alkalin tambahan seperti Cs4Np5O17 dan Cs2Np3O10 telah dikarakterisasi dengan berbagai metode produksi Neptunium juga telah diamati membentuk oksida terner dengan banyak unsur tambahan dalam golongan 3 hingga 7 meskipun senyawa ini kurang dipelajari dengan baik 92 100 101 Halida Sunting Informasi lebih lanjut Neptunium VI fluorida Meskipun senyawa halida neptunium belum dipelajari sebaik oksidanya sejumlah besar telah berhasil dikarakterisasi Dari jumlah tersebut fluorida neptunium telah diteliti secara luas sebagian besar karena potensi penggunaannya dalam memisahkan unsur dari produk limbah nuklir Empat senyawa fluorida neptunium biner NpF3 NpF4 NpF5 dan NpF6 telah dilaporkan Dua yang pertama cukup stabil dan pertama kali disiapkan pada tahun 1947 melalui reaksi berikut NpO2 H2 3 HF NpF3 2 H2O 400 C NpF3 O2 HF NpF4 H2O 400 C Kemudian NpF4 diperoleh secara langsung dengan memanaskan NpO2 ke berbagai suhu dalam campuran hidrogen fluorida atau gas fluorin murni NpF5 jauh lebih sulit untuk dibuat dan metode persiapan yang paling dikenal melibatkan reaksi senyawa NpF4 atau NpF6 dengan berbagai senyawa fluorida lainnya NpF5 akan terurai menjadi NpF4 dan NpF6 saat dipanaskan hingga sekitar 320 C 102 103 104 105 NpF6 atau neptunium heksafluorida bersifat sangat volatil begitu pula dengan senyawa aktinida yang berdekatan uranium heksafluorida UF6 dan plutonium heksafluorida PuF6 Volatilitas ini telah menarik banyak minat pada senyawa tersebut dalam upaya untuk merancang metode sederhana untuk mengekstraksi neptunium dari batang bahan bakar stasiun tenaga nuklir bekas NpF6 pertama kali disiapkan pada tahun 1943 dengan mereaksikan NpF3 dan gas fluorin pada suhu yang sangat tinggi dan jumlah curah pertama diperoleh pada tahun 1958 dengan memanaskan NpF4 dan meneteskan fluorin murni di atasnya dalam peralatan yang disiapkan khusus Metode tambahan yang telah berhasil menghasilkan neptunium heksafluorida meliputi reaksi BrF3 dan BrF5 dengan NpF4 dan dengan mereaksikan beberapa senyawa oksida dan fluorida neptunium yang berbeda dengan hidrogen fluorida anhidrat 103 106 107 108 Empat senyawa neptunium oksifluorida NpO2F NpOF3 NpO2F2 dan NpOF4 telah dilaporkan meskipun tidak ada satupun dari mereka yang telah dipelajari secara ekstensif NpO2F2 adalah padatan berwarna merah muda dan dapat dibuat dengan mereaksikan NpO3 H2O dan Np2F5 dengan fluorin murni pada suhu sekitar 330 C NpOF3 dan NpOF4 dapat diproduksi dengan mereaksikan oksida neptunium dengan hidrogen fluorida anhidrat pada berbagai suhu Neptunium juga membentuk berbagai macam senyawa fluorida dengan berbagai unsur Beberapa yang telah dikarakterisasi meliputi CsNpF6 Rb2NpF7 Na3NpF8 dan K3NpO2F5 103 105 109 110 111 112 113 Dua klorida neptunium NpCl3 dan NpCl4 telah dikarakterisasi Meskipun beberapa upaya untuk membuat NpCl5 telah dilakukan namun belum ada satupun yang berhasil NpCl3 dibuat dengan mereduksi neptunium dioksida dengan hidrogen dan karbon tetraklorida CCl4 serta NpCl4 dengan mereaksikan neptunium oksida dengan CCl4 pada suhu sekitar 500 C Senyawa neptunium klorida lainnya juga telah dilaporkan meliputi NpOCl2 Cs2NpCl6 Cs3NpO2Cl4 dan Cs2NaNpCl6 Bromida neptunium NpBr3 dan NpBr4 juga telah dibuat NpBr4 dibuat dengan mereaksikan aluminium bromida dengan NpO2 pada suhu 350 C dan NpBr3 dengan prosedur yang hampir sama tetapi dengan adanya seng Iodida neptunium NpI3 juga telah dibuat dengan metode yang sama seperti NpBr3 114 115 116 Kalkogenida pniktida dan karbida Sunting Senyawa kalkogen dan pniktogen neptunium telah dipelajari dengan baik terutama sebagai bagian dari penelitian tentang sifat elektronik dan magnetiknya serta interaksinya di lingkungan alami Senyawa pniktida dan karbida juga telah menarik perhatian karena kehadirannya dalam bahan bakar beberapa desain reaktor nuklir canggih meskipun golongan karbida belum memiliki penelitian sebanyak golongan pniktida 117 KalkogenidaBerbagai macam senyawa sulfida neptunium telah dikarakterisasi termasuk senyawa sulfida murni NpS NpS3 Np2S5 Np3S5 Np2S3 dan Np3S4 Dari mereka Np2S3 dibuat dengan mereaksikan NpO2 dengan hidrogen sulfida dan karbon disulfida pada suhu sekitar 1000 C adalah yang paling banyak dipelajari dan dikenal memiliki tiga bentuk alotropik Bentuk a eksis hingga sekitar suhu 1230 C bentuk b hingga suhu 1530 C dan bentuk g yang juga bisa eksis sebagai Np3S4 pada suhu yang lebih tinggi NpS dapat dibuat dengan mereaksikan Np2S3 dan logam neptunium pada suhu 1600 C dan Np3S5 dapat dibuat dengan dekomposisi Np2S3 pada suhu 500 C atau dengan mereaksikan belerang dan neptunium hidrida pada suhu 650 C Np2S5 dibuat dengan memanaskan campuran Np3S5 dan belerang murni pada suhu 500 C Semua sulfida neptunium kecuali bentuk b dan g dari Np2S3 berstruktur isostruktural dengan sulfida uranium yang setara dan beberapa meliputi NpS Np2S3 a dan Np2S3 b juga isostruktural dengan sulfida plutonium yang setara Oksisulfida NpOS Np4O4S dan Np2O2S juga telah dibuat meskipun tiga yang terakhir belum dipelajari dengan baik NpOS pertama kali disiapkan pada tahun 1985 dengan penyegelan vakum NpO2 Np3S5 dan belerang murni dalam tabung kuarsa dan memanaskannya hingga suhu 900 C selama satu minggu 117 118 119 120 121 122 123 Senyawa selenida neptunium yang telah dilaporkan meliputi NpSe NpSe3 Np2Se3 Np2Se5 Np3Se4 dan Np3Se5 Mereka semua hanya diperoleh dengan memanaskan logam neptunium hidrida dan selenium ke berbagai suhu dalam ruang hampa untuk waktu yang lama dan Np2Se3 hanya diketahui eksis pada alotrop g pada suhu yang relatif tinggi Diketahui dua senyawa oksiselenida neptunium NpOSe dan Np2O2Se dibentuk dengan metode serupa dengan mengganti neptunium hidrida dengan neptunium dioksida Senyawa telurida neptunium NpTe NpTe3 Np3Te4 Np2Te3 dan Np2O2Te dibentuk dengan prosedur yang mirip dengan selenida neptunium dan Np2O2Te berstruktur isostruktural dengan senyawa uranium dan plutonium yang setara Tidak ada senyawa neptunium polonium yang telah dilaporkan 117 123 124 125 126 Pniktida dan karbidaNeptunium mononitrida NpN pertama kali disiapkan pada tahun 1953 dengan mereaksikan neptunium hidrida dan gas amonia pada suhu sekitar 750 C dalam tabung kapiler kuarsa Kemudian ia diproduksi dengan mereaksikan berbagai campuran nitrogen dan hidrogen dengan logam neptunium pada berbagai suhu Ia juga telah dibuat melalui reduksi neptunium dioksida dengan gas nitrogen diatomik pada suhu 1550 C NpN berstruktur isomorf dengan uranium mononitrida UN dan plutonium mononitrida PuN dan memiliki titik lebur 2830 C di bawah tekanan nitrogen sekitar 1 MPa Dua senyawa fosfida neptunium telah dilaporkan NpP dan Np3P4 NpP memiliki struktur kubus berpusat muka dan disiapkan dengan mengubah logam neptunium menjadi bubuk dan kemudian mereaksikannya dengan gas fosfina pada suhu 350 C Np3P4 dapat dibuat dengan mereaksikan logam neptunium dengan fosforus merah pada suhu 740 C dalam ruang hampa dan kemudian membiarkan fosforus ekstra untuk menyublim Senyawa ini tidak reaktif dengan air tetapi akan bereaksi dengan asam nitrat dan menghasilkan larutan Np IV 127 128 129 Tiga senyawa arsenida neptunium telah disiapkan NpAs NpAs2 dan Np3As4 Dua yang pertama pertama kali dibuat dengan memanaskan arsen dan neptunium hidrida dalam tabung tertutup vakum selama sekitar satu minggu Kemudian NpA juga dibuat dengan mengurung logam neptunium dan arsen dalam tabung vakum memisahkannya dengan membran kuarsa dan memanaskannya tepat di bawah titik lebur neptunium pada suhu 639 C yang sedikit lebih tinggi dari titik sublimasi arsen pada suhu 615 C Np3As4 disiapkan dengan prosedur serupa menggunakan iodin sebagai bahan pengangkut Kristal NpAs2 berwarna emas kecokelatan dan Np3As4 berwarna hitam Senyawa antimonida neptunium NpSb dibuat pada tahun 1971 dengan menempatkan kedua unsur itu dalam jumlah yang sama dalam tabung vakum memanaskannya hingga titik lebur antimon dan kemudian memanaskannya lebih lanjut hingga suhu 1000 C selama 16 hari Prosedur ini juga menciptakan sejumlah kecil senyawa antimonida Np3Sb4 tambahan Satu senyawa neptunium bismut NpBi juga telah dilaporkan 127 128 130 131 132 133 Karbida neptunium NpC Np2C3 dan NpC2 dapat berubah telah dilaporkan tetapi belum dikarakterisasi secara rinci meskipun karbida aktinida sangat penting dan berguna sebagai bahan bakar reaktor nuklir tingkat lanjut NpC adalah sebuah senyawa nonstoikiometri dan dapat lebih baik diberi label sebagai NpCx 0 82 x 0 96 Ia dapat diperoleh dari reaksi neptunium hidrida dengan grafit pada suhu 1400 C atau dengan memanaskan unsur penyusunnya bersama sama dalam sebuah tanur busur listrik menggunakan elektroda wolfram Ia bereaksi dengan karbon berlebih untuk membentuk Np2C3 murni NpC2 terbentuk dari pemanasan NpO2 dalam wadah grafit pada suhu 2660 2800 C 127 128 134 135 Senyawa anorganik lainnya Sunting HidridaNeptunium bereaksi dengan hidrogen melalui cara yang mirip dengan tetangganya plutonium membentuk hidrida NpH2 x kubus berpusat muka dan NpH3 heksagon Mereka berstruktur isostruktural dengan hidrida plutonium yang sesuai meskipun tidak seperti PuH2 x parameter kisi NpH2 x menjadi lebih besar dengan meningkatnya kandungan hidrogen x Hidrida ini memerlukan penanganan yang sangat hati hati karena mereka terurai dalam ruang hampa pada suhu 300 C untuk membentuk logam neptunium yang terbagi halus yang bersifat piroforik 136 Fosfat sulfat dan karbonatMenjadi stabil secara kimiawi fosfat neptunium telah diselidiki untuk penggunaan potensial dalam mengimobilisasi limbah nuklir Neptunium pirofosfat NpP2O7 a padatan berwarna hijau telah diproduksi dalam reaksi antara neptunium dioksida dan boron fosfat pada suhu 1100 C meskipun neptunium IV fosfat sejauh ini tetap sulit dipahami Deret senyawa NpM2 PO4 3 dengan M adalah logam alkali Li Na K Rb atau Cs semuanya telah diketahui Beberapa sulfat neptunium telah dikarakterisasi baik berair maupun padat dan pada berbagai keadaan oksidasi neptunium IV hingga VI telah teramati Selain itu karbonat neptunium telah diselidiki untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang perilaku neptunium dalam repositori geologis dan lingkungan di mana ia dapat bersentuhan dengan larutan berair karbonat dan bikarbonat dan membentuk kompleks yang dapat larut 137 138 Organologam Sunting nbsp Struktur neptunosenaBeberapa senyawa organoneptunium telah diketahui dan dicirikan secara kimia meskipun tidak sebanyak uranium karena kelangkaan dan radioaktivitas neptunium Senyawa organoneptunium yang paling terkenal adalah senyawa siklopentadienil dan siklooktatetraenil serta turunannya 139 Senyawa siklopentadienil trivalen Np C5H5 3 THF diperoleh pada tahun 1972 dari reaksi Np C5H5 3Cl dengan natrium meskipun Np C5H5 yang lebih sederhana tidak dapat diperoleh 139 Siklopentadienil neptunium tetravalen suatu kompleks berwarna cokelat kemerahan disintesis pada tahun 1968 dengan mereaksikan neptunium IV klorida dengan kalium siklopentadienida 139 NpCl4 4 KC5H5 Np C5H5 4 4 KClIa larut dalam benzena dan THF serta kurang sensitif terhadap oksigen dan air dibandingkan Pu C5H5 3 dan Am C5H5 3 139 Senyawa siklopentadienil Np IV lainnya dikenal untuk banyak ligan mereka memiliki rumus umum C5H5 3NpL dengan L menyatakan sebuah ligan 139 Neptunosena Np C8H8 2 disintesis pada tahun 1970 dengan mereaksikan neptunium IV klorida dengan K2 C8H8 Ia isomorf dengan uranosena dan plutonosena dan mereka berperilaku identik secara kimiawi ketiga senyawa tersebut tidak sensitif terhadap air atau basa encer tetapi peka terhadap sensitif bereaksi cepat untuk membentuk oksida dan hanya sedikit larut dalam benzena dan toluena 139 Turunan siklooktatetraenil neptunium lainnya yang diketahui meliputi Np RC8H7 2 R etanol butanol dan KNp C8H8 2THF yang merupakan isostruktural dari senyawa plutonium yang sesuai 139 Selain itu hidrokarbil neptunium telah disiapkan dan kompleks triiodida terlarut dari neptunium merupakan prekursor bagi banyak organoneptunium dan senyawa anorganik neptunium 139 Kompleks koordinasi Sunting Terdapat banyak minat dalam kimia koordinasi neptunium karena kelima keadaan oksidasinya semuanya menunjukkan perilaku kimianya yang khas dan kimia koordinasi aktinida sangat dipengaruhi oleh kontraksi aktinida penurunan jari jari ionik yang lebih besar dari perkiraan sepanjang deret aktinida analog dengan kontraksi lantanida 140 Keadaan padat Sunting Beberapa senyawa koordinasi neptunium III telah diketahui karena Np III mudah teroksidasi oleh oksigen atmosfer saat berada dalam larutan berair Namun natrium formaldehida sulfoksilat dapat mereduksi Np IV menjadi Np III menstabilkan keadaan oksidasi yang lebih rendah dan membentuk berbagai kompleks koordinasi Np III yang sedikit larut seperti Np2 C2O4 3 11H2O Np2 C6H5AsO3 3 H2O dan Np2 C6H4 OH COO 3 140 Banyak senyawa koordinasi neptunium IV telah dilaporkan yang pertama adalah Et4N Np NCS 8 yang isostruktural dengan senyawa koordinasi uranium IV analog 140 Senyawa koordinasi Np IV lainnya juga diketahui beberapa melibatkan logam lain seperti kobalt CoNp2F10 8H2O terbentuk pada suhu 400 K dan tembaga CuNp2F10 6H2O terbentuk pada suhu 600 K 140 Senyawa nitrat kompleks juga dikenal para peneliti yang memproduksinya pada tahun 1986 dan 1987 menghasilkan kristal tunggal dengan penguapan larutan Np IV yang lambat pada suhu sekitar dalam asam nitrat pekat dan surplus 2 2 pirimidina 140 Kimia koordinasi neptunium V telah banyak diteliti karena adanya interaksi kation kation dalam keadaan padat yang telah dikenal dengan ion aktinil 140 Beberapa senyawa yang diketahui meliputi dimer neptunil Na4 NpO4 2C12O12 8H2O dan neptunium glikolat keduanya membentuk kristal hijau 140 Senyawa neptunium VI berkisar dari oksalat sederhana NpO2C2O4 yang tidak stabil biasanya menjadi Np IV hingga senyawa rumit seperti NH4 4NpO2 CO3 3 berwarna hijau 140 Studi ekstensif telah dilakukan pada senyawa dalam bentuk M4AnO2 CO3 3 di mana M mewakili kation monovalen dan An adalah uranium neptunium atau plutonium 140 Sejak tahun 1967 ketika neptunium VII ditemukan beberapa senyawa koordinasi dengan neptunium dalam keadaan oksidasi 7 telah disiapkan dan dipelajari Awalnya senyawa tersebut pertama kali dilaporkan dicirikan sebagai Co NH3 6NpO5 nH2O pada tahun 1968 tetapi pada tahun 1973 diperkirakan bahwa sebenarnya ia memiliki rumus Co NH3 6 NpO4 OH 2 2H2O berdasarkan fakta bahwa Np VII terjadi sebagai NpO4 OH 2 3 dalam larutan berair 140 Senyawa ini membentuk kristal prismatik berwarna hijau tua dengan panjang tepi maksimum 0 15 0 4 mm 140 Dalam larutan berair Sunting Sebagian besar kompleks koordinasi neptunium yang dikenal dalam larutan melibatkan neptunium dalam keadaan oksidasi 4 5 dan 6 hanya sedikit penelitian yang telah dilakukan pada kompleks koordinasi neptunium III dan VII 141 Untuk neptunium III NpX2 dan NpX 2 X Cl Br diperoleh pada tahun 1966 masing masing dalam larutan LiCl dan LiBr pekat untuk neptunium VII percobaan tahun 1970 menemukan bahwa ion NpO3 2 dapat membentuk kompleks sulfat dalam larutan asam seperti NpO2SO 4 dan NpO2 SO4 2 mereka ditemukan memiliki konstanta stabilitas yang lebih tinggi daripada ion neptunil NpO2 2 141 Banyak sekali kompleks untuk keadaan oksidasi neptunium lainnya yang diketahui ligan anorganik yang terlibat adalah halida iodat azida nitrida nitrat tiosianat sulfat karbonat kromat dan fosfat Banyak ligan organik diketahui dapat digunakan dalam kompleks koordinasi neptunium mereka adalah asetat propionat glikolat laktat oksalat malonat ftalat melitat dan sitrat 141 Analog dengan tetangganya uranium dan plutonium urutan ion neptunium dalam hal kemampuan pembentukan kompleks adalah Np4 gt NpO2 2 Np3 gt NpO 2 Urutan relatif dari dua ion neptunium tengah bergantung pada ligan dan pelarut yang digunakan 141 Urutan kestabilan kompleks Np IV Np V dan Np VI dengan ligan anorganik monovalen adalah F gt H2PO 4 gt SCN gt NO 3 gt Cl gt ClO 4 urutan ligan anorganik divalen adalah CO2 3 gt HPO2 4 gt SO2 4 Mereka mengikuti kekuatan asam yang sesuai Ligan divalen lebih kompleks daripada ligan monovalen 141 NpO 2 juga dapat membentuk ion kompleks NpO 2 M3 M Al Ga Sc In Fe Cr Rh dalam larutan asam perklorat kekuatan interaksi antara kedua kation mengikuti urutan Fe gt In gt Sc gt Ga gt Al 141 Ion neptunil dan uranil juga dapat membentuk kompleks bersama 141 Aplikasi SuntingPrekursor dalam produksi plutonium Sunting Penggunaan 237Np yang penting is adalah sebagai prekursor dalam produksi plutonium di mana ia disinari dengan neutron untuk menghasilkan 238Pu sebuah pemancar alfa untuk generator termal radioisotop untuk aplikasi wahana antariksa dan militer 237Np akan menangkap sebuah neutron untuk membentuk 238Np dan meluruh melalui peluruhan beta dengan waktu paruh lebih dari 2 hari menjadi 238Pu 142 Np 93 237 n 0 1 Np 93 238 2 117 hri b Pu 94 238 displaystyle ce 237 93 Np 1 0 n gt 238 93 Np gt beta 2 117 ce hri 238 94 Pu nbsp 238Pu juga eksis dalam jumlah yang cukup besar dalam bahan bakar nuklir bekas tetapi harus dipisahkan dari isotop plutonium lainnya 143 Penyinaran neptunium 237 dengan berkas elektron memprovokasi bremsstrahlung juga menghasilkan sampel isotop plutonium 236 yang cukup murni berguna sebagai pelacak untuk menentukan konsentrasi plutonium di lingkungan 143 Senjata Sunting Neptunium bersifat dapat dibelah dan secara teoritis dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor neutron cepat atau senjata nuklir dengan massa kritis sekitar 60 kilogram 75 Pada tahun 1992 Departemen Energi A S mengumumkan pernyataan bahwa neptunium 237 dapat digunakan sebagai alat peledak nuklir 144 Tidak dipercaya bahwa senjata sebenarnya pernah dibuat menggunakan neptunium Pada tahun 2009 produksi neptunium 237 dunia oleh reaktor daya komersial mencapai lebih dari 1000 massa kritis per tahun tetapi untuk mengekstraksi isotop itu dari unsur bahan bakar yang disinari akan menjadi usaha industri besar 145 Pada bulan September 2002 para peneliti di Laboratorium Nasional Los Alamos secara singkat menciptakan massa kritis nuklir pertama yang diketahui menggunakan neptunium dalam kombinasi dengan kulit uranium yang diperkaya uranium 235 menemukan bahwa massa kritis bola neptunium 237 mentah berkisar dari 50 an akhir hingga 60 an awal kilogram 2 menunjukkan bahwa bahan bom ini sama bagusnya dengan uranium 235 30 Pemerintah Federal Amerika Serikat membuat rencana pada Maret 2004 untuk memindahkan pasokan neptunium terpisah dari Amerika ke tempat pembuangan limbah nuklir di Nevada 145 Fisika Sunting 237Np digunakan dalam perangkat untuk mendeteksi neutron berenergi tinggi MeV 146 Peran dalam limbah nuklir SuntingNeptunium akan terakumulasi dalam pendeteksi asap ruang ionisasi rumah tangga komersial dari peluruhan amerisium 241 0 2 mikrogram biasanya yang awalnya ada sebagai sumber radiasi pengion Dengan waktu paruh 432 tahun amerisium 241 dalam pendeteksi asap ionisasi mencakup sekitar 3 neptunium setelah 20 tahun dan sekitar 15 setelah 100 tahun Neptunium 237 adalah aktinida paling bebas di lingkungan repositori geologi dalam 147 Hal ini membuatnya dan pendahulunya seperti amerisium 241 menjadi kandidat yang menarik untuk dihancurkan oleh transmutasi nuklir 148 Karena waktu paruhnya yang panjang neptunium akan menjadi penyumbang utama radiotoksisitas total dalam 10 000 tahun Karena tidak jelas apa yang akan terjadi pada penyimpanan dalam jangka waktu yang lama ekstraksi neptunium akan meminimalkan pencemaran lingkungan jika limbah nuklir dapat dimobilisasi setelah beberapa ribu tahun 145 149 Peran biologis dan pencegahan SuntingNeptunium tidak memiliki peran biologis karena ia memiliki waktu paruh yang pendek dan hanya terdapat dalam jejak kecil secara alami Tes pada hewan menunjukkan bahwa ia tidak diserap melalui saluran pencernaan Saat disuntikkan ia terkonsentrasi di tulang dari mana ia dilepaskan secara perlahan 33 Logam neptunium yang terbelah halus menimbulkan bahaya kebakaran karena neptunium bersifat piroforik butiran kecil akan menyala secara spontan di udara pada suhu kamar 87 Referensi Sunting Hasil Pencarian KBBI Daring Diakses tanggal 17 Juli 2022 a b Sanchez Rene G Loaiza David J Kimpland Robert H Hayes David K Cappiello Charlene C Myers William L Jaegers Peter J Clement Steven D Butterfield Kenneth B Criticality of a 237Np Sphere PDF Japanese Atomic Energy Agency Diakses tanggal 2 Agustus 2022 a b Np II III and IV have been observed see Dutkiewicz Michal S Apostolidis Christos Walter Olaf Arnold Polly L 2017 Reduction chemistry of neptunium cyclopentadienide complexes from structure to understanding Chem Sci 8 4 2553 2561 doi 10 1039 C7SC00034K PMC 5431675 nbsp PMID 28553487 Magnetic susceptibility of the elements and inorganic compounds in Handbook of Chemistry and Physics 81st edition CRC Press McMillan Edwin Abelson Philip Hauge 15 Juni 1940 Radioactive Element 93 Physical Review 57 12 1185 1186 Bibcode 1940PhRv 57 1185M doi 10 1103 PhysRev 57 1185 2 nbsp a b c C R Hammond 2004 The Elements in Handbook of Chemistry and Physics nbsp edisi ke 81 CRC press ISBN 978 0 8493 0485 9 a b c d e Yoshida dkk hlm 718 Dabos S Dufour C Benedict U Pages M 1987 Bulk modulus and P V relationship up to 52 GPa of neptunium metal at room temperature Journal of Magnetism and Magnetic Materials 63 64 661 3 Bibcode 1987JMMM 63 661D doi 10 1016 0304 8853 87 90697 4 a b Yu D Tretyakov ed 2007 Non organic chemistry in three volumes Chemistry of transition elements 3 Moscow Academy ISBN 978 5 7695 2533 9 a b Theodore Gray The Elements Halaman 215 Lee J Mardon P Pearce J Hall R 1959 Some physical properties of neptunium metal II A study of the allotropic transformations in neptunium Journal of Physics and Chemistry of Solids 11 3 4 177 181 Bibcode 1959JPCS 11 177L doi 10 1016 0022 3697 59 90211 2 a b Lemire R J et al Chemical Thermodynamics of Neptunium and Plutonium Elsevier Amsterdam 2001 Crystal Lattice Structures The aNp Ac Structure United States Naval Research Laboratory Center for Computational Materials Science Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2012 Diakses tanggal 13 Juni 2023 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Yoshida dkk hlm 719 Hindman J C 1968 Neptunium in C A Hampel ed The encyclopedia of the chemical elements Reinhold New York pp 434 Dunlap B D Brodsky M B Shenoy G K Kalvius G M 1970 Hyperfine interactions and anisotropic lattice vibrations of 237Np in a Np metal Physical Review B 1 1 44 46 Bibcode 1970PhRvB 1 44D doi 10 1103 PhysRevB 1 44 a b c Evaluation of nuclear criticality safety data and limits for actinides in transport PDF Institut de Radioprotection et de Surete Nucleaire hlm 15 Diakses tanggal 13 Juni 2023 Stephens D R 1966 Phase diagram and compressibility of neptunium Journal of Physics 27 8 1201 4 Bibcode 1966JPCS 27 1201S doi 10 1016 0022 3697 66 90002 3 a b c Yoshida dkk hlm 719 20 a b c d e f g h i j k l m Periodic Table Of Elements LANL Neptunium Laboratorium Nasional Los Alamos Diakses tanggal 13 Juni 2023 T D Matsuda Y Hagal D Aoki H Sakai Y Homma N Tateiwa E Yamamoto Y Onuki 2009 Transport properties of neptunium superconductor NpPd5Al2 Journal of Physics Conference Series 150 4 042119 Bibcode 2009JPhCS 150d2119M doi 10 1088 1742 6596 150 4 042119 nbsp a b V A Mikhailov ed 1971 Analytical chemistry of neptunium Moscow Nauka Golub A M 1971 Obshaya i neorganicheskaya himiya General and Inorganic Chemistry 2 hlm 222 7 Martin W C Hagan Lucy Reader Joseph Sugan Jack 1974 Ground Levels and Ionization Potentials for Lanthanide and Actinide Atoms and Ions PDF J Phys Chem Ref Data 3 3 771 9 Bibcode 1974JPCRD 3 771M doi 10 1063 1 3253147 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2014 02 11 Diakses tanggal 13 Juni 2023 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan David R Lide ed CRC Handbook of Chemistry and Physics Edisi ke 84 CRC Press Boca Raton Florida 2003 Section 10 Atomic Molecular and Optical Physics Ionization Potentials of Atoms and Atomic Ions a b c d Nucleonica 2007 2013 Universal Nuclide Chart Nucleonica Web Driven Nuclear Science Diakses tanggal 13 Juni 2023 perlu mendaftar a b c d e f g h Yoshida dkk hlm 700 2 C M Lederer J M Hollander I Perlman 1968 Table of Isotopes edisi ke 6 New York John Wiley amp Sons Koch Lothar 2000 Transuranium Elements Transuranium Elements in Ullmann s Encyclopedia of Industrial Chemistry Wiley doi 10 1002 14356007 a27 167 ISBN 978 3527306732 a b c Weiss Peter 2 Juli 2009 Neptunium nukes Little studied metal goes critical Science News 162 17 259 doi 10 2307 4014034 JSTOR 4014034 Jukka Lehto Xiaolin Hou 2011 15 15 Neptunium Chemistry and Analysis of Radionuclides edisi ke 1 John Wiley amp Sons 231 ISBN 978 3527633029 a b c d e f Yoshida dkk hlm 703 4 a b c d Emsley hlm 345 347 a b c d Thompson Roy C 1982 Neptunium The Neglected Actinide A Review of the Biological and Environmental Literature Radiation Research 90 1 1 32 Bibcode 1982RadR 90 1T doi 10 2307 3575792 JSTOR 3575792 PMID 7038752 Audi Georges Bersillon Olivier Blachot Jean Wapstra Aaldert Hendrik 2003 The NUBASE evaluation of nuclear and decay properties Nuclear Physics A 729 3 128 Bibcode 2003NuPhA 729 3A doi 10 1016 j nuclphysa 2003 11 001 Foster R F 1963 Environmental behavior of chromium and neptuniuminRadioecology New York Reinhold hlm 569 576 a b Atwood bagian 4 Atwood bagian 1 Human Health Fact Sheet Neptunium PDF Health Physics Society 2001 Diakses tanggal 13 Juni 2023 Fajans Kasimir 1913 Die radioaktiven Umwandlungen und das periodische System der Elemente Radioactive Transformations and the Periodic Table of the Elements Berichte der Deutschen Chemischen Gesellschaft 46 422 439 doi 10 1002 cber 19130460162 Rhodes hlm 201 202 Rhodes hlm 209 210 Fermi E 1934 Possible Production of Elements of Atomic Number Higher than 92 Nature 133 3372 898 899 Bibcode 1934Natur 133 898F doi 10 1038 133898a0 nbsp Hoffman hlm 120 123 Ida Noddack 1934 Uber das Element 93 Zeitschrift fur Angewandte Chemie 47 37 653 655 Bibcode 1934AngCh 47 653N doi 10 1002 ange 19340473707 Rhodes pp 210 220 Rhodes hlm 221 222 Rhodes hlm 349 Koblic Odolen 1934 A New Radioactive Element beyond Uranium Nature 134 3376 55 Bibcode 1934Natur 134R 55 doi 10 1038 134055b0 nbsp Hoffman hlm 118 Speter M 1934 Bohemium An Obituary Science 80 2086 588 9 Bibcode 1934Sci 80 588S doi 10 1126 science 80 2086 588 a PMID 17798409 Fontani Marco 2005 The Twilight of the Naturally Occurring Elements Moldavium Ml Sequanium Sq and Dor Do International Conference on the History of Chemistry Lisbon hlm 1 8 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Februari 2006 Diakses tanggal 14 Juni 2023 Hulubei H Cauchois Y 1939 Nouvelles recherches sur l element 93 naturel Comptes Rendus 209 476 479 Peppard D F Mason G W Gray P R Mech J F 1952 Occurrence of the 4n 1 Series in Nature Journal of the American Chemical Society 74 23 6081 6084 doi 10 1021 ja01143a074 Rhodes hlm 264 267 Rhodes hlm 346 The Nobel Prize in Physics 1938 Nobel Foundation Diakses tanggal 14 Juni 2023 Meitner Lise Frisch O R 1939 Disintegration of Uranium by Neutrons a New Type of Nuclear Reaction Nature 143 3615 239 240 Bibcode 1939Natur 143 239M doi 10 1038 143239a0 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Otto Hahn 1958 Discovery of fission Scientific American Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Desember 2010 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Ikeda Nagao 25 Juli 2011 The discoveries of uranium 237 and symmetric fission From the archival papers of Nishina and Kimura Proceedings of the Japan Academy Series B Physical and Biological Sciences 87 7 371 6 Bibcode 2011PJAB 87 371I doi 10 2183 pjab 87 371 PMC 3171289 nbsp PMID 21785255 Segre Emilio 1939 An Unsuccessful Search for Transuranium Elements Physical Review 55 11 1104 5 Bibcode 1939PhRv 55 1104S doi 10 1103 PhysRev 55 1104 Rhodes hlm 346 350 Yoshida dkk hlm 699 700 a b Mcmillan Edwin Abelson Philip 1940 Radioactive Element 93 Physical Review 57 12 1185 1186 Bibcode 1940PhRv 57 1185M doi 10 1103 PhysRev 57 1185 2 nbsp Seaborg G T 1994 Ch 118 Origin of the actinide concept Dalam K A Gschneidner Jr L Eyring G R Choppin G H Landet Handbook on the Physics and Chemistry of Rare Earths 18 Lanthanides Actinides Chemistry Elsevier hlm 4 6 10 14 Rhodes hlm 348 350 Yoshida dkk hlm 700 Clark David L Hecker Siegfried S Jarvinen Gordon D Neu Mary P 2006 Neptunium Dalam Morss Lester R Edelstein Norman M Fuger Jean The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements PDF 3 edisi ke 3 Dordrecht Belanda Springer hlm 814 doi 10 1007 1 4020 3598 5 7 ISBN 978 1 4020 3555 5 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 17 Juli 2010 Diakses tanggal 14 Juni 2023 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Glenn T Seaborg September 1981 The plutonium story Laboratorium Lawrence Berkeley Universitas California LBL 13492 DE82 004551 a b Winterberg Friedwardt Herrmann Gunter Fodor Igor Wolfenstein Lincoln Singer Mark E 1996 More on How Nazi Germany Failed to Develop the Atomic Bomb Physics Today 49 1 11 15 83 Bibcode 1996PhT 49a 11W doi 10 1063 1 2807455 a b c d Burney G A Harbour R M Subcommittee On Radiochemistry National Research Council U S Technical Information Center U S Atomic Energy Commission 1974 Radiochemistry of neptunium Nilsson Karen 1989 The migration chemistry of neptunium ISBN 978 87 550 1535 7 a b Yoshida dkk hlm 710 Separated Neptunium 237 and Americium PDF Diakses tanggal 14 Juni 2023 a b Chemistry news research and opinions a b c Yodshida dkk hlm 704 5 Yoshida dkk hlm 705 17 a b c d e f g h i Yoshida dkk hlm 752 4 a b Yoshida dkk hlm 759 a b Greenwood Norman N Earnshaw A 1997 Chemistry of the Elements edisi ke 2 Oxford Butterworth Heinemann hlm 1265 ISBN 0 7506 3365 4 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f g h i j k Yoshida dkk hlm 766 70 Trygve E Eriksen Pierre Ndalamba Daqing Cui Jordi Bruno et al 1993 Solubility of the redox sensitive radionuclides 99Tc and 237Np under reducing conditions in neutral to alkaline solutions PDF SKB Technical Report 93 18 1 32 Neck V Kim J I Kanellakopulos B 1992 Solubility and hydrolysis behaviour of neptunium V Radiochim Acta 56 25 30 doi 10 1524 ract 1992 56 1 25 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kato Y Kimura T Yoshida Z Nitani N 1996 Solid Liquid Phase Equilibria Of Np VI And Of U VI Under Controlled CO2 Partial Pressures Radiochim Acta 74 21 25 doi 10 1524 ract 1996 74 special issue 21 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Nikonov M V Bessonov A A Krot N N Perminov V P 1994 Synthesis and characterization of Np VI VII mixed valence compound Radiochemistry 36 237 8 Fahey J A Turcotte R P Chikalla T D 1976 Decomposition stoichiometry and structure of neptunium oxides Journal of Inorganic and Nuclear Chemistry 38 3 495 500 doi 10 1016 0022 1902 76 80291 6 a b c Yoshida dkk hlm 724 726 Sharma B K Nuclear and Radiation Chemistry Transuranium elements Krishna Prakashan Media hlm 128 9 ISBN 9788185842639 a b Richter K Sari C 1987 Phase relationships in the neptunium oxygen system Journal of Nuclear Materials 148 3 266 71 Bibcode 1987JNuM 148 266R doi 10 1016 0022 3115 87 90019 5 Benedict U Dabos S Dufour C Spirelet J C 1986 Neptunium compounds under high pressure Journal of the Less Common Metals 121 461 68 doi 10 1016 0022 5088 86 90563 1 Fahey J A 1986 Neptunium Dalam Katz J J Seaborg G T Morss L R The Chemistry of the Actinide Elements 1 New York Chapman amp Hall hlm 456 a b Yoshida dkk hlm 728 730 Keller C Kock L Walter K H 1965 Die reaktion der oxide der transurane mit alkalioxiden I Ternare oxide der sechswertigen transurane mit lithium und natrium Journal of Inorganic and Nuclear Chemistry 27 6 1205 23 doi 10 1016 0022 1902 65 80083 5 Carnall W T Neufeldt S J Walker A 1965 Reactions in Molten Salt Solutions I Uranate and Neptunate Formation in Molten Lithium Nitrate Sodium Nitrate Inorganic Chemistry 4 12 1808 13 doi 10 1021 ic50034a034 Morss L R Appelman E H Gerz R R Martin Rovet D 1994 Structural studies of Li5ReO6 Li4NpO5 and Li5NpO6 by neutron and X ray powder diffraction Journal of Alloys and Compounds 203 289 95 doi 10 1016 0925 8388 94 90748 x Keller C Seiffert H 1969 Li5NpO6 die erste kristalline verbindung mit siebenwertigem neptunium zur frage der existenz von siebenwertigem plutonium und americium Inorganic and Nuclear Chemistry Letters 5 51 7 doi 10 1016 0020 1650 69 80236 9 Awasthi S K Martinot L Fuger J Duyckaerts G 1971 Preparation and Characterisation of some Np VII Compounds Inorganic and Nuclear Chemistry Letters 7 2 145 51 doi 10 1016 0020 1650 71 80143 5 Pages M Nectoux F Freundlich W 1971 Radiochemical and Radioanalytical Letters 7 155 62 Tidak memiliki atau tanpa title bantuan Mefod eva M P Krot N N Smirnova T V Gel man A D 1969 Oxalate Compounds of Hexavalent Neptunium Radiokhimiya dalam bahasa Rusia 11 193 200 Hoekstra H R Gebert E 1977 Some ternary oxides of neptunium and plutonium with the alkali metals Journal of Inorganic and Nuclear Chemistry 39 12 2219 21 doi 10 1016 0022 1902 77 80399 0 Tabuteau A Pages M 1985 Neptunium Dalam Freeman A J Keller C Handbook on the Physics and Chemistry of the Actinides 3 Amsterdam North Holland hlm 184 241 S Fried N R Davidson The Basic Dry Chemistry of Neptunium 1947 Report MDDC 1332 United States Atomic Energy Commission Laboratorium Nasional Argonne Dipublikasikan 18 Juli 1947 a b c Yoshida dkk hlm 730 736 Kleinschmidt P D Lau K H Hildenbrand D L 1992 Sublimation studies of NpF4 Journal of Chemical Physics 97 3 1950 3 Bibcode 1992JChPh 97 1950K doi 10 1063 1 463131 a b Drobyshevskii Y V Serik V F Sokolov V B Tul skii M N 1978 Synthesis and some properties of neptunium oxide tetrafluoride and neptunium pentafluoride Radiokhimiya dalam bahasa Rusia 20 238 243 Seaborg G T dan Brown H S 1961 US Patent No 2 982 604 Florin A E 1943 Report MUC GTS 2165 Dipublikasikan 23 Januari 1946 Malm J G Weinstock B Weaver E 1958 The Preparation and Properties of NpF6 a Comparison with PuF6 Journal of Physical Chemistry 62 12 1506 8 doi 10 1021 j150570a009 Fried S 1954 Neptunium Dalam Seaborg G T Katz J J The Actinide Elements New York McGraw Hill hlm 471 Eller P G Asprey L B Kinkead S A Swanson B I et al 1998 Reaction of Dioxygen Difluoride with Neptunium Oxides and Fluorides Journal of Alloys and Compounds 269 1 2 63 6 doi 10 1016 s0925 8388 98 00005 x Kleinschmidt P D Lau K H Hildenbrand D L 1992 Sublimation studies of NpO2F2 Journal of Physical Chemistry 97 4 2417 21 Bibcode 1992JChPh 97 2417K doi 10 1063 1 463080 Peacock R D Edelstein N 1976 Some reactions of neptunium hexafluoride Journal of Inorganic and Nuclear Chemistry 38 4 771 3 doi 10 1016 0022 1902 76 80353 3 Brown D 1972 Transuranium Gmelin Handbuck der Anorganischen Chemie Suppl Work 4 Weinheim Germany Verlag Chemie Yoshida dkk hlm 736 738 Fried S dan Davidson N R 1951 US Patent No 2 578 416 Lemire hlm 143 155 a b c Yoshida dkk hlm 739 742 Marcon J P 1967 C R Acad Sci Paris 265 Series C 235 Fried S Davidson N R 1948 The preparation of solid neptunium compounds Journal of the American Chemical Society 70 11 3539 47 doi 10 1021 ja01191a003 PMID 18102891 Zachariasen W H 1949 Crystal chemical studies of the tf series of elements X Sulfides and ox sulfides Acta Crystallographica 2 5 291 6 doi 10 1107 s0365110x49000758 nbsp Charvillat J P Benedict U Damien D Novion D et al 1976 Neptunium Dalam Muller W Linder R Tranplutonium Elements Amsterdam North Holland hlm 79 Peacock R D Edelstein N 1997 High pressure X ray diffraction experiments on NpS and PuS up to 60 GPa High Pressure Research 15 6 387 92 Bibcode 1997HPR 15 387B doi 10 1080 08957959708240482 a b Thevenin T Jove J Pages M 1985 Crystal chemistry and 237Np mossbauer investigations on neptunium oxide chalcogenides NpOS and NpOSe Materials Research Bulletin 20 6 723 30 doi 10 1016 0025 5408 85 90151 5 Damien D Berger R 1976 Spitsyn V I Katz J J ed Supplement to Journal of Inorganic and Nuclear Chemistry Moscow Symposium On the Chemistry of Transuranium Elements Oxford Pergamon Press hlm 109 16 Thevenin T Pages M 1982 Crystallographic and magnetic studies of a new neptunium selenide Np2Se5 Journal of the Less Common Metals 84 133 7 doi 10 1016 0022 5088 82 90138 2 Damien D Wojakowski A 1975 Preparation et parametres de maille des monoseleniures et monotellurures de neptunium et d americium Radiochemical and Radioanalytical Letters dalam bahasa Prancis 23 145 54 a b c Yoshida dkk hlm 742 744 a b c Sheft I Fried S 1953 Neptunium Compounds Journal of the American Chemical Society 75 5 1236 7 doi 10 1021 ja01101a067 Olson W M Mulford R N R 1966 The melting point and decomposition pressure of neptunium mononitride Journal of Physical Chemistry 70 9 2932 2934 doi 10 1021 j100881a035 Blaise A Damien D Suski W 1981 Electrical resistivity of neptunium mono and diarsenide Solid State Communications 37 8 659 62 Bibcode 1981SSCom 37 659B doi 10 1016 0038 1098 81 90543 3 Dabos S Dufour C Benedict U Spirlet J C et al 1986 High pressure X ray diffraction on neptunium compounds Recent results for NpAs Physica B 144 1 79 83 Bibcode 1986PhyBC 144 79D doi 10 1016 0378 4363 86 90296 2 Aldred A T Dunlap B D Harvey A R Lam D J et al 1974 Magnetic properties of the neptunium monopnictides Physical Review B 9 9 3766 78 Bibcode 1974PhRvB 9 3766A doi 10 1103 PhysRevB 9 3766 Burlet P Bourdarot F Rossat Mignod J Sanchez J P et al 1992 Neutron diffraction study of the magnetic ordering in NpBi Physica B 180 131 2 Bibcode 1992PhyB 180 131B doi 10 1016 0921 4526 92 90683 J De Novion C H Lorenzelli R 1968 Proprietes electroniques du monocarbure et du mononitrure de neptunium Journal of Physics and Chemistry of Solids 29 10 1901 5 Bibcode 1968JPCS 29 1901D doi 10 1016 0022 3697 68 90174 1 Holley C E Jr Rand M H Storms E K 1984 The Chemical Thermodynamics of Actinide Elements and Compounds part 6 The Actinide Carbides Vienna International Atomic Energy Agency hlm 49 51 Yoshida dkk hlm 722 4 Lemire dkk hlm 177 180 Yoshida dkk hlm 744 5 a b c d e f g h Yoshida dkk hlm 750 2 a b c d e f g h i j k Yoshida dkk hlm 745 750 a b c d e f g Yoshida dkk hlm 771 82 Lange R Carroll W 2008 Review of recent advances of radioisotope power systems Energy Conversion and Management 49 3 393 401 doi 10 1016 j enconman 2007 10 028 a b Yoshida dkk hlm 702 3 Restricted Data Declassification Decisions from 1946 until Present diakses tanggal 14 Juni 2023 a b c Yarris Lynn 29 November 2005 Getting the Neptunium out of Nuclear Waste Berkeley laboratory U S Department of Energy Diakses tanggal 14 Juni 2023 Dorin N Poenaru Walter Greiner 1997 Experimental techniques in nuclear physics Walter de Gruyter hlm 236 ISBN 978 3 11 014467 3 Yucca Mountain PDF Diakses tanggal 14 Juni 2023 Rodriguez C Baxter A McEachern D Fikani M et al 2003 Deep Burn making nuclear waste transmutation practical Nuclear Engineering and Design 222 2 3 299 317 doi 10 1016 S0029 5493 03 00034 7 J I Friese E C Buck B K McNamara B D Hanson et al 6 Januari 2003 Existing Evidence for the Fate of Neptunium in the Yucca Mountain Repository PDF Pacific northwest national laboratory U S Department of Energy Diakses tanggal 14 Juni 2023 Bibliografi SuntingAtwood David A 2013 Radionuclides in the Environment John Wiley and Sons ISBN 9781118632697 Emsley John 2011 Nature s Building Blocks An A Z Guide to the Elements New York Oxford University Press A S ISBN 978 0 199 60563 7 Hoffman Klaus 2001 Otto Hahn Achievement and Responsibility nbsp Springer Bibcode 2002ohar book H ISBN 978 0 387 95057 0 Lemire Robert J 2001 Chemical Thermodynamics of Neptunium and Plutonium Amsterdam Elsevier ISBN 978 0 444 50379 4 Rhodes Richard 2012 The Making of the Atomic Bomb edisi ke Hari Jadi ke 25 New York Simon amp Schuster ISBN 978 1 451 67761 4 Yoshida Zenko Johnson Stephen G Kimura Takaumi Krsul John R 2006 Neptunium Dalam Morss Lester R Edelstein Norman M Fuger Jean The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements PDF 3 edisi ke 3 Dordrecht Belanda Springer hlm 699 812 doi 10 1007 1 4020 3598 5 6 ISBN 978 1 4020 3555 5 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 17 Januari 2018 Literatur SuntingGuide to the Elements Revised Edition Albert Stwertka Oxford University Press 1998 ISBN 0 19 508083 1 Lester R Morss Norman M Edelstein Jean Fuger Hrsg The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements Springer Verlag Dordrecht 2006 ISBN 1 4020 3555 1 Ida Noddack 1934 Uber das Element 93 Zeitschrift fur Angewandte Chemie 47 37 653 655 Bibcode 1934AngCh 47 653N doi 10 1002 ange 19340473707 Eric Scerri A Very Short Introduction to the Periodic Table Oxford University Press Oxford 2011 ISBN 978 0 19 958249 5 Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Neptunium nbsp Lihat informasi mengenai Neptunium di Wiktionary Inggris Neptunium di The Periodic Table of Videos Universitas Nottingham Inggris Lab membangun bola neptunium pertama di dunia Diarsipkan 25 September 2006 di Wayback Machine Berita Penelitian Departemen Energi A S Inggris Bank Data Zat Berbahaya NLM Neptunium Radioaktif Inggris Neptunium Lembar Fakta Kesehatan Manusia Diarsipkan 6 Februari 2004 di Wayback Machine Inggris C amp EN It s Elemental The Periodic Table Neptunium Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Neptunium amp oldid 23826989