www.wikidata.id-id.nina.az
Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 IB sampai VIIIB pada sistem lama Kelompok ini terdiri dari 35 unsur jika terbukti benar maka akan menjadi 38 unsur Semua logam transisi adalah unsur blok d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit d Dalam ilmu kimia logam transisi mempunyai dua pengertian Definisi dari IUPAC 1 mendefinisikan logam transisi sebagai sebuah unsur yang mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk kation dengan subkulit d yang tidak terisi penuh Sebagian besar ilmuwan mendefinisikan logam transisi sebagai semua elemen yang berada pada blok d pada tabel periodik semuanya adalah logam yang memasukkan golongan 3 hingga 12 pada tabel periodik Dalam kenyataan barisan blok f lantanida dan aktinida juga sering dianggap sebagai logam transisi dan disebut logam transisi dalam Jensen 2 meninjau ulang asal usul penamaan logam transisi atau blok d Kata transisi pertama kali digunakan untuk mendeskripsikan unsur unsur yang sekarang dikenal sebagai unsur blok d oleh kimiawan asal Inggris bernama Charles Bury pada tahun 1921 yang merujuk pada peralihan transisi pada perubahan subkulit elektron contohnya pada n 3 pada baris ke 4 tabel periodik dari subkulit dengan 8 ke 18 atau 18 ke 32 3 Daftar isi 1 Unsur Logam Transisi 2 Penggolongan 3 Ciri dan sifat 3 1 Senyawa berwarna 3 2 Bilangan oksidasi 3 3 Kemagnetan 3 4 Sifat katalitik 3 5 Sifat lain 4 Lihat pula 5 Referensi 6 Pranala luarUnsur Logam Transisi SuntingSeluruh unsur golongan 3 sampai 12 IB sampai VIIIB pada sistem lama merupakan logam transisi kecuali lutesium Lu karena merupakan lantanida lawrensium Lr karena merupakan aktinida meitnerium Mt darmstadtium Ds dan roentgenium Rg karena sifat kimia ketiganya belum diketahui kemungkinan akan menjadi logam transisi 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1221ScSkandium 22TiTitanium 23VVanadium 24CrKromium 25MnMangan 26FeBesi 27CoKobalt 28NiNikel 29CuTembaga 30ZnSeng39YItrium 40ZrZirkonium 41NbNiobium 42MoMolibdenum 43TcTeknesium 44RuRutenium 45RhRodium 46PdPaladium 47AgPerak 48CdKadmium71LuLutesium 72HfHafnium 73TaTantalum 74WWolfram 75ReRenium 76OsOsmium 77IrIridium 78PtPlatina 79AuEmas 80HgRaksa103LrLawrensium 104RfRuterfordium 105DbDubnium 106SgSeaborgium 107BhBohrium 108HsHasium 109MtMeitnerium 110DsDarmstadtium 111RgRoentgenium 112CnKopernisium Unsur logam transisi Kemungkinan akan menjadi logam transisi Bukan logam transisiPenggolongan SuntingBentuk konfigurasi elektron pada atom logam transisi dapat ditulis sebagai ns2 n 1 dm di mana subkulit d mempunyai energi yang lebih besar daripada subkulit valensi s Pada ion dengan dua dan tiga elektron valensi yang terjadi adalah sebaliknya dengan subkulit s mempunyai tingkat energi yang lebih besar Dampaknya ion seperti Fe2 tidak mempunyai elektron pada subkulit s ion tersebut memiliki konfigurasi elektron Ar 3d6 dibandingkan dengan elektron konfigurasi pada atom Fe yaitu Ar 4s2 3d6 Unsur pada golongan 3 hingga 12 sekarang secara umum dikenal sebagai unsur logam transisi meskipun unsur unsur dari lantanum hingga lutesium aktinium hingga lawrensium dan golongan 12 dahulu disebut IIB mempunyai definisi yang berbeda pada penulis yang berbeda Banyak buku teks kimia dan tabel periodik yang mencantumkan lantanum dan aktinium sebagai unsur golongan 3 dan termasuk golongan logam transisi dikarenakan atom atom tersebut mempunyai konfigurasi elektron terluar s2d1 seperti skandium dan itrium Elemen dari serium hingga lutesium dimasukkan ke dalam baris lantanida atau lanthanouuid menurut IUPAC dan torium hingga lawrensium dalam baris aktinida Kedua baris tersebut bersama sama digolongkan dalam unsur blok f atau pada buku buku lama sebagai unsur transisi dalam Beberapa buku teks kimia memasukkan lantanum ke dalam lantanida dan aktinium ke dalam aktinida Klasifikasi ini didasarkan pada kemiripan sifat sifat kimia dan mendefinisikan kelima belas elemen pada masing masing baris ke dalam blok f meskipun mereka mengakui bahwa blok f hanya dapat diisi oleh 14 unsur saja Klasifikasi ketiga mendefinisikan bahwa unsur unsur blok f terdiri atas lantanum hingga iterbium dan aktinium hingga nobelium dan meletakkan lutesium dan lawrensium pada golongan 3 Hal ini didasarkan pada aturan Aufbau atau aturan Madelung dalam pengisian subkulit elektron di mana 4f diisi sebelum 5d atau 5f sebelum 6d sehingga subkulit f sudah terisi penuh pada unsur iterbium dan nobelium sedangkan lutesium dan lawrensium mempunyai konfigurasi s2 f14 d1 Meskipun demikian lantanum dan aktinium adalah pengecualian pada aturan Aufbau dengan konfigurasi elektron s2 d1 bukan s2f1 seperti prediksi aturan aufbau sehingga tidaklah pasti dari konfigurasi elektronnya apakah lantanum atau lutesium aktinium atau lawrensium yang seharusnya diklasifikasikan dalam logam transisi Ciri dan sifat SuntingAda beberapa ciri yang dimiliki bersama oleh unsur transisi yang tidak dimiliki unsur unsur lain yang disebabkan oleh terisinya sebagian dari subkulit d Di antaranya adalah pembentukan senyawa yang warnanya disebabkan oleh transisi elektron d d pembentukan senyawa dengan banyak bilangan oksidasi dikarenakan kereaktifan yang relatif rendah pada elektron subkulit d yang tidak berpasangan pembentukan beberapa senyawa paramagnetik disebabkan oleh adanya elektron subkulit d yang tidak berpasangan Beberapa senyawa dari unsur golongan utama juga merupakan paramagnetik seperti nitrogen oksida dan oksigen Senyawa berwarna Sunting Warna pada senyawa yang mengandung logam transisi pada umumnya disebabkan oleh transisi elektron dalam dua tipe transfer muatan kompleks Sebuah elektron dapat melompat dari orbit ligan ke orbit logam membentuk ligand to metal charge transfer LMCT Hal ini dapat dilihat dengan mudah jika logam sedang pada bilangan oksidasi yang tinggi Sebagai contoh warna pada ion kromat dikromat dan permanganat termasuk tipe ini Contoh lainnya adalah pada raksa II iodida yang berwarna merah karena transisi LMCT Transisi metal to ligand charge transfer MLCT terjadi ketika logam dalam bilangan oksidasi yang rendah sehingga ligan dengan mudah tereduksi transisi d d Sebuah elektron melompat dadi satu orbit d ke orbit yang lain Pada senyawa logam transisi yang kompleks antarorbit d tidak mempunyai tingkat energi yang sama Pola pemisahan orbit d dapat dihitung dengan teori medan kristal Tingkat pemisahan tergantung pada jenis logam bilangan oksidasi dan sifat dari ligan Tingkat energi yang sebenarnya ditunjukkan oleh diagram Tanabe Sugano Pada kompleks yang sentrosimetrik seperti oktahedral transisi d d melanggar aturan Laporte dan hanya terjadi karena penggabungan vibronik di mana getaran molekul terjadi bersamaan dengan transisi d d Kompleks tetrahedral mempunyai warna yang lumayan terang karena perpaduan subkulit d dan p dimungkinkan jika tidak ada pusat simetri sehingga transisi tidak murni d d Bilangan oksidasi Sunting Salah satu ciri logam transisi adalah di mana unsur unsur tersebut mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi Contohnya pada senyawa vanadium diketahui mempunyai bilangan oksidasi mulai 1 pada V CO 6 hingga 5 pada VO43 Bilangan oksidasi maksimum pada logam transisi baris pertama sama dengan jumlah elektron valensi seperti titanium 4 dan mangan 7 namun berkurang pada unsur unsur selanjutnya Pada baris kedua dan ketiga ada ruthenium dan osmium dengan bilangan oksidasi 8 Pada senyawa seperti Mn04 dan OsO4 unsur logam transisi memperoleh oktet yang stabil dengan membentuk empat ikatan kovalen Bilangan oksidasi terendah ada pada senyawa Cr CO 6 bilangan oksidasi nol dan Fe CO 42 bilangan oksidasi 2 di mana aturan 18 elektron dipatuhi Senyawa tersebut juga merupakan kovalen Ikatan ion biasanya terbentuk pada bilangan oksidasi 2 atau 3 Pada senyawa yang terlarut ion tersebut biasanya berikatan dengan enam molekul air yang tersusun secara oktahedral Kemagnetan Sunting Senyawa pada logam transisi biasanya bersifat paramagnetik apabila terdapat satu atau lebih elektron tak berpasangan pada subkulit d Pada senyawa oktahedral dengan elektron antara empat hingga tujuh pada subkulit d spin tinggi dan spin rendah mungkin terjadi Senyawa tetrahedral seperti FeCl4 2 bersifat spin tinggi dikarenakan pemisahan medan kristal yang rendah sehingga energi yang diperoleh dari elektron yang berada pada tingkat energi yang lebih rendah selalu lebih kecil daripada energi yang diperlukan untuk memasangkan spin Beberapa senyawa bersifat diamagnetik Yang termasuk golongan ini adalah senyawa oktahedral spin rendah d6 dan d8 yang berbentuk segi empat planar Feromagnetisme terjadi jika atom tunggal bersifat paramagnetik dan arah spin tersusun sejajar satu sama lain pada bahan kristal Logam besi dan campuran alniko adalah contoh senyawa logam transisi yang bersifat feromagnetik Anti feromagnetisme adalah contoh sifat kemagnetan yang terbentuk dari susunan khusus dari spin tunggal pada benda padat Sifat katalitik Sunting Logam transisi dan senyawanya diketahui mempunyai aktivitas katalitik sifat homogen dan heterogen Aktivitas ini berasal dari kemampuan logam transisi untuk mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi dan kemampuan membentuk senyawa kompleks Sebagai contoh Vanadium V oksida dikenal dapat memisahkan besi pada proses Haber dan nikel pada hidrogenasi katalitik Katalis pada permukaan bidang padat menyertakan pembentukan ikatan antara molekul reaktan dan atom pada permukaan katalis Hal ini mempunyai pengaruh meningkatnya konsentrasi reaktan pada permukaan katalis dan memperlemah ikatan pada molekul yang bereaksi menurunkan energi aktivasi reaksi Dan juga karena unsur logam transisi dapat mengubah bilangan oksidasinya sehingga efektif sebagai katalis Sifat lain Sunting Sesuai namanya semua logam transisi adalah logam dan merupakan konduktor listrik Secara umum logam transisi mempunyai massa jenis yang tinggi serta titik leleh dan titik didih yang tinggi Hal tersebut dikarenakan adanya ikatan logam dengan elektron yang mudah berpindah yang menyebabkan kohesi yang meningkatkan jumlah elektron bersama Meskipun demikian logam golongan 12 mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah karena subkulit d unsur tersebut mencegah ikatan d d Air raksa mempunyai titik leleh 38 83 C 37 89 F dan merupakan zat cair pada suhu ruang Logam transisi dapat berikatan membentuk bermacam macam ligan Kelogaman dari unsur logam golongan transisi lebih kuat dibandingkan golongan golongan utama Hal itu disebabkan karena pada golongan unsur transisi terdapat banyak elektron bebas dalam orbital d 4 Dalam subkulit d tidak terisi secara penuh atau mudah menghasilkan ion ion dengan subkulit d yang juga tidak terisi penuh 5 Lihat pula SuntingLogam alkali Logam alkali tanah Logam mulia Logam berharga Logam miskin Logam tanah jarang Metaloid NonlogamReferensi Sunting IUPAC Compendium of Chemical Terminology 2nd ed the Gold Book 1997 Online corrected version 2006 transition element Jensen William B 2003 The Place of Zinc Cadmium and Mercury in the Periodic Table Journal of Chemical Education 80 8 952 961 Bibcode 2003JChEd 80 952J doi 10 1021 ed080p952 Bury C R 1921 Langmuir s theory of the arrangement of electrons in atoms and molecules J Amer Chem Soc 43 7 1602 1609 doi 10 1021 ja01440a023 Sunarya Yayan dan Agus S 2007 Mudah dan Aktif Belajar Kimia Bandung PT Gravindo Media Pratama Chang R 2004 Kimia Dasar Konsep Konsep Inti Jilid 2 Edisi 3 Jakarta Erlangga Pranala luar Sunting Inggris USGS Rare Earths Statistics and Information Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Logam transisi amp oldid 22924728