www.wikidata.id-id.nina.az
Cuka beralih ke halaman ini Untuk bumbu masakan lihat Vinegar Asam asetat asam etanoat atau asam cuka adalah salah satu senyawa organik yang berada dalam golongan asam alkanoat 10 Asam asetat pekat disebut asam asetat glasial adalah cairan higroskopis tak berwarna dan memiliki titik beku 16 7 C Asam asetat adalah komponen utama cuka 3 9 selain air Asam asetat berasa asam dan berbau menyengat Selain diproduksi untuk cuka konsumsi rumah tangga asam asetat juga diproduksi sebagai prekursor untuk senyawa lain seperti polivinil asetat dan selulosa asetat Meskipun digolongkan sebagai asam lemah asam asetat pekat bersifat korosif dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit Asam asetat Rumus tulang asam asetat Model bola asam asetatRumus tulang asam asetat dengan pencantuman hidrogen secara eksplisit Model bola dan batang asam asetatNamaNama IUPAC Asam asetat 3 4 Nama IUPAC sistematis Asam etanoat 5 Nama lain Asetil hidroksida AcOH Asam cuka Hidrogen asetat Asam metanakarboksilat Asam asetat glasial 1 2 PenandaNomor CAS 64 19 7 YModel 3D JSmol Gambar interaktif3DMet 3DMet Singkatan AcOHReferensi Beilstein 506007ChEBI CHEBI 15366 YChEMBL ChEMBL539 YChemSpider 171 YDrugBank DB03166 YNomor ECReferensi Gmelin 1380IUPHAR BPS 1058KEGG D00010 NMeSH Acetic acidPubChem CID 176Nomor RTECS value UNII Q40Q9N063P YNomor UN 2789CompTox Dashboard EPA DTXSID5024394InChI InChI 1S C2H4O2 c1 2 3 4 h1H3 H 3 4 YKey QTBSBXVTEAMEQO UHFFFAOYSA N YSMILES CC O OSifatRumus kimia C 2H 4O 2Massa molar 60 05 g mol 1Penampilan Cairan tak berwarna atau kristalBau Menyengat Seperti cukaDensitas 1 049 g cm 3Titik lebur 289 sampai 290 KTitik didih 391 sampai 392 KKelarutan dalam air Dapat campurlog P 0 322Tekanan uap 1 5 kPa 20 C 6 Keasaman pKa 4 76 7 Kebasaan pKb 9 24 kebasaan ion asetat Indeks bias nD 1 371Viskositas 1 22 mPa sMomen dipol 1 74 DTermokimiaKapasitas kalor C 123 1 J K 1 mol 1Entropi molar standar So 158 0 J K 1 mol 1Entalpi pembentukan standar DfHo 483 88 483 16 kJ mol 1Entalpipembakaranstandar DcHo298 875 50 874 82 kJ mol 1BahayaPiktogram GHSKeterangan bahaya GHS value Pernyataan bahaya GHS H226 H314Langkah perlindungan GHS P280 P305 351 338 P310Titik nyala 39 C closed cup 6 Suhuswasulut 485 C 6 Ambang ledakan 4 16 Dosis atau konsentrasi letal LD LC LD50 dosis median 3 31 g kg 1 oral mencit LC50 konsentrasi median 5 620 ppm tikus 1 jam 16 000 ppm tikus 4 hr 9 Batas imbas kesehatan AS NIOSH PEL yang diperbolehkan TWA 10 ppm 25 mg m3 8 REL yang direkomendasikan TWA 10 ppm 25 mg m3 ST 15 ppm 37 mg m3 8 IDLH langsung berbahaya 50 ppm 8 Senyawa terkaitKecuali dinyatakan lain data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar 25 C 77 F 100 kPa N verifikasi apa ini Y N ReferensiAsam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana setelah asam format Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H dan CH Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat selulosa asetat dan polivinil asetat maupun berbagai macam serat dan kain Dalam industri makanan asam asetat dengan kode aditif makanan E260 digunakan sebagai pengatur keasaman Di rumah tangga asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air Sebagai aditif makanan asam asetat disetujui penggunaannya di banyak negara termasuk Kanada 11 Uni Eropa 12 Amerika Serikat 13 Australia dan Selandia Baru 14 Dalam setahun kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6 5 juta ton per tahun 1 5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang sisanya diperoleh dari industri petrokimia terutama dengan bahan baku metanol 15 Cuka adalah asam asetat encer sering kali diproduksi melalui fermentasi dan oksidasi lanjutan etanol Daftar isi 1 Tata nama 2 Sejarah 3 Sifat sifat kimia 3 1 Keasaman 3 2 Struktur 3 3 Sifat pelarut 4 Reaksi kimia 4 1 Reaksi dengan senyawa anorganik 4 2 Kimia organik 4 3 Deteksi 4 4 Turunan lain 5 Biokimia 5 1 Biosintesis asam asetat 6 Pembuatan 6 1 Karbonilasi metanol 6 2 Oksidasi asetaldehida 6 3 Oksidasi etilena 6 4 Fermentasi oksidatif 6 5 Fermentasi anaerobik 7 Penggunaan 7 1 Monomer vinil asetat 7 2 Produksi ester 7 3 Anhidrida asetat 7 4 Sebagai pelarut 7 5 Manfaat medis 7 6 Cuka 8 Dampak kesehatan dan keselamatan 9 Lihat pula 10 Catatan kaki 11 Referensi 12 Pranala luarTata nama SuntingAsam asetat merupakan nama trivial dari senyawa ini atau nama yang dianjurkan IUPAC yang berasal dari kata dalam bahasa Latin acetum yang berarti cuka 16 Akan tetapi dalam penggunaan untuk tata nama IUPAC secara umum senyawa ini memiliki nama asam etanoat 17 Asam asetat glasial merupakan nama trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak memiliki kandungan air anhidrat Penamaan ini disebabkan oleh sifat asam asetat anhidrat yang membentuk kristal mirip es pada suhu 16 6 C 61 9 F yang merupakan suhu sedikit di bawah suhu ruang 18 Singkatan nama senyawa yang paling sering digunakan dan menjadi singkatan resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc Ac mempresentasikan gugus asetil CH3 C O sedangkan asetat CH yang berfungsi sebagai basa konjungat disingkat sebagai AcO Ac jangan disalahartikan dengan lambang unsur aktinium Ac 19 Untuk mendapatkan gambaran struktur yang lebih baik asam asetat sering kali ditulis sebagai CH3 C O OH CH3 C O OH CH dan CH Dalam konteks reaksi asam basa singkatan HAc sering digunakan untuk simbol asam basa dengan Ac merupakan singkatan dari asetat 20 Asetat adalah ion yang dihasilkan dari lepasnya H dari asam asetat 21 Nama asetat dapat pula merujuk pada garam dan ester yang dihasilkan dari interaksi asam asetat dengan senyawa lain 22 Sejarah Sunting nbsp Asam asetat yang dikristalkanCuka merupakan jenis asam asetat yang telah dikenal manusia sejak dahulu kala dan pertama kali ditemukan pada 5000 SM saat seorang pelayan istana dari Babilonia menemukan anggur berubah menjadi minuman anggur ketika dibiarkan di ruang terbuka 23 Penggunaan cuka dilakukan pertama kali untuk alkimia pada abad ke 3 Sebelum Masehi Saat itu Filsuf Yunani Kuno Theophrastus menjelaskan bahwa cuka bereaksi dengan logam logam dan membentuk berbagai pigmen misalnya timbal putih timbal karbonat dan verdigris yaitu zat warna hijau yang merupakan campuran garam garam tembaga seperti tembaga II asetat 24 Bangsa Romawi Kuno menghasilkan sapa sebuah sirup yang sangat manis dengan mendidihkan anggur yang sudah diasamkan Sapa yang direbus di sebuah panci berbahan timbal memiliki kandungan timbal II asetat yang tinggi Sapa yang merupakan suatu zat manis disebut juga dengan nama gula timbal atau garam Saturnus Konsumsi terhadap zat ini menyebabkan keracunan timbal yang terjadi pada kaum bangsawan Romawi Kuno 25 Pada tahun 750 M ilmuwan Persia Jabir ibn Hayyan merupakan ilmuwan pertama yang bisa menghasilkan asam asetat dari proses distilasi pada cuka 26 Pada masa renaisans asam asetat glasial dihasilkan dari distilasi kering tembaga asetat atau logam berat sejenis Pada abad ke 16 ahli alkimia Jerman Andreas Libavius menjelaskan prosedur tersebut dan membandingkan asam asetat glasial yang dihasilkan terhadap cuka Ternyata asam asetat glasial memiliki banyak perbedaan sifat dengan larutan asam asetat dalam air sehingga kimiawan seperti Antoine Lavoisier mencoba untuk membedakan kedua zat tersebut tetapi tidak berhasil Akhirnya kimiawan Prancis Pierre Adet membuktikan bahwa kedua zat ini sebenarnya sama dan asam asetat glasial merupakan bentuk monohidrat dari senyawa asam asetat 27 Pada 1847 kimiawan Jerman Hermann Kolbe berhasil mensintesis asam asetat dari zat anorganik untuk pertama kalinya Reaksi kimia yang dilakukan adalah klorinasi karbon disulfida menjadi karbon tetraklorida diikuti dengan pirolisis menjadi tetrakloroetilena dan klorinasi dalam air menjadi asam trikloroasetat dan akhirnya reduksi elektrolisis menjadi asam asetat 28 Sejak 1910 kebanyakan asam asetat glasial dihasilkan dari cuka kayu yang diperoleh dari distilasi kayu Cairan ini direaksikan dengan kalsium hidroksida dan menghasilkan kalsium asetat yang kemudian diasamkan dengan asam sulfat untuk menghasilkan asam asetat Pada saat itu Jerman memproduksi 10 000 ton asam asetat glasial sekitar 30 dari yang digunakan untuk produksi zat warna indigo 29 30 Karena metanol dan karbon monoksida merupakan bahan baku yang diperdagangkan secara umum teknik karbonilasi metanol cukup lama menjadi prekursor yang menarik untuk memproduksi asam asetat Pada awal tahun 1925 Henry Dreyfus mengembangkan rencara pabrik rintisan menggunakan teknik karbonilasi metanol di perusahaan British Celanese Namun kurangnya bahan logam yang berfungsi sebagai wadah campuran reaksi korosif ini menyebabkan komersialisasi teknik produksi proses ini tertunda 31 Proses karbonilasi metanol komersial pertama menggunakan kobalt sebagai katalis Teknik ini dikembangkan oleh perusahaan kimia Jerman BASF pada tahun 1963 Pada tahun 1968 katalis berbasis rodium cis Rh CO 2I2 ditemukan yang dapat beroperasi secara efisien pada tekanan rendah dengan hampir tanpa produk sampingan Perusahaan kimia Amerika Serikat Monsanto Company membangun pabrik pertamanya menggunakan katalis ini pada tahun 1970 dan karbonilasi metanol dengan katalis rodium menjadi metode dominan pada produksi asam asetat lihat proses Monsanto 32 Pada tahun 1990 an perusahaan kimia BP Chemicals mengembangkan teknik menggunakan katalisator Ir CO 2I2 yang mengandung iridium sebagai promotor Teknik ini diberi nama Cativa untuk efisiensi yang lebih besar dan mengomersialkannya pada tahun 1995 33 Proses Cativa berkatalis iridium dinilai lebih ramah lingkungan dan lebih efisien sehingga menggantikan proses Monsato 34 Sifat sifat kimia SuntingKeasaman Sunting Atom hidrogen H yang menjadi pusat pada gugus karboksil COOH dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H proton melalui proses ionisasi sebagai berikut CH 3 CO 2 H CH 3 CO 2 H displaystyle text CH 3 text CO 2 text H longrightarrow text CH 3 text CO 2 text H nbsp Karena ion H yang telah dilepaskan hanya satu maka asam asetat merupakan asam lemah monoprotik yang bila berada dalam larutan air memiliki nilai pKa 4 76 35 36 Basa konjugasinya adalah asetat CH3COO Basa konjugatnya adalah asetat CH3COO 1 M asam asetat kira kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah memiliki pH sekitar 2 4 yang menandakan bahwa hanya sekitar 0 4 molekul asam asetat saja yang terdisosiasi n 1 nbsp Struktur SuntingAsam asetat dalam bentuk padat menunjukkan bahwa molekul molekul pada asam asetat membentuk rantai yang disatukan oleh ikatan hidrogen 37 Pada saat asam asetat berada dalam bentuk gas senyawa ini diketahui terdiri dari dimer siklik yang mengikat dua atom hidrogen 38 Bentuk dimer ini juga dapat dideteksi hanya ketika dilarutkan oleh pelarut yang tidak memiliki ikatan hidrogen dalam konsentrasi yang kecil 39 Karena keberadaan dimer dapat dideteksi ketika dilarutkan dalam pelarut berikatan hidrogen misalnya air 40 Entalpi disosiasi standar dimer tersebut diperkirakan 65 0 66 0 kJ mol entropi disosiasi sekitar 154 157 J mol 1 K 1 41 Sifat dimerisasi ini juga dimiliki oleh asam karboksilat sederhana lainnya 42 nbsp Dimer siklik dari asam asetat yang digambarkan dengan garis putus putus yang melambangkan ikatan hidrogen Sifat pelarut Sunting Asam asetat merupakan pelarut protik hidrofilik polar seperti air dan etanol Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6 2 sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperti garam anorganik dan gula maupun senyawa non polar seperti minyak dan unsur unsur seperti sulfur dan iodin Asam asetat bercampur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air kloroform dan heksana Ketika larut dalam senyawa alkana yang lebih tinggi dimulai dari oktana asam asetat tidak lagi bercampur sempurna dan kebercampurannya terus menurun berbanding lurus dengan panjang rantai n alkana 43 Sifat kelarutan dan ketercampuran dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia misalnya sebagai pelarut dalam produksi dimetil tereftalat dan asam tereftalat 44 Reaksi kimia SuntingReaksi dengan senyawa anorganik Sunting Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi magnesium dan seng membentuk gas hidrogen dan garam garam asetat disebut logam asetat Logam asetat juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue Natrium bikarbonat bereaksi dengan cuka Hampir semua garam asetat larut dengan baik dalam air Salah satu pengecualian adalah kromium II asetat Contoh reaksi pembentukan garam asetat Mg s 2 CH 3 COOH a q CH 3 COO 2 Mg a q displaystyle text Mg s 2 text CH 3 text COOH aq longrightarrow text CH 3 text COO 2 text Mg aq nbsp Karena aluminium membentuk suatu film aluminium oksida yang tahan asam sehingga melindungi permukaannya tangki aluminium digunakan untuk menampung dan mengangkut asam asetat Asetat logam dapat juga diperoleh dari asam asetat dan basa yang sesuai seperti dalam reaksi populer baking soda cuka NaHCO 3 s CH 3 COOH a q CH 3 COONa a q CO 2 g H 2 O l displaystyle text NaHCO 3 s text CH 3 text COOH aq longrightarrow text CH 3 text COONa aq text CO 2 g text H 2 text O l nbsp Kimia organik Sunting nbsp Asam asetat mengalami reaksi reaksi asam karboksilat misalnya menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan alkali menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan logam dan menghasilkan logam etanoat air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat atau bikarbonat Dengan basa kuat misalnya pereaksi organolitium asam asetat mengalami deprotonasi menghasilkan LiCH2CO2Li Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat adalah pembentukan etanol melalui reduksi pembentukan turunan asam karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui substitusi nukleofilik Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul asam asetat Ester dari asam asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer dan juga pembentukan amida Pada suhu 440 C asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida atau ketena dan air Deteksi Sunting Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas Selain itu garam garam dari asam asetat bereaksi dengan larutan besi III klorida yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila larutan diasamkan 45 Garam garam asetat bila dipanaskan dengan arsenik trioksida AsO3 membentuk kakodil oksida CH3 2As O As CH3 2 yang mudah dikenali dengan bau uapnya yang tidak menyenangkan 46 Turunan lain Sunting Garam organik atau anorganik yang dihasilkan dari asam asetat antara lain Natrium asetat digunakan dalam industri tekstil dan sebagai pengawet makanan E262 Tembaga II asetat digunakan sebagai pigmen dan fungisida Aluminium asetat dan besi II asetat sebagai mordan untuk pewarna Paladium II asetat digunakan sebagai katalis untuk reaksi penjodohan organik seperti reaksi Heck Perak asetat digunakan sebagai pestisida Produk produk asam asetat tersubstitusi mencakup Asam kloroasetat monochloroacetic acid MCA asam dikloroasetat ditengarai sebagai produk sampingan dan asam trikloroasetat MCA digunakan dalam fabrikasi pewarna indigo Asam bromoasetat yang jika diesterifikasi menghasilkan pereaksi etil bromoasetat Asam trifluoroasetat merupakan pereaksi umum dalam sintesis organik Jumlah asam asetat yang digunakan dalam aplikasi lain ini tidak termasuk TPA meliputi 5 10 dari penggunaan asam asetat dunia Namun aplikasi aplikasi ini diperkirakan tidak tumbuh sepesat produksi TPA 47 Biokimia SuntingPada pH fisiologis asam asetat biasanya terionisasi sempurna membentuk asetat Gugus asetil yang terdapat pada asam asetat merupakan gugus yang penting bagi reaksi biokimia pada hampir seluruh makhluk hidup seperti gugus asetil yang berikatan pada koenzim A menjadi senyawa yang disebut Asetil KoA Senyawa ini merupakan koenzim penting bagi metabolisme karbohidrat dan lemak Namun asam asetat bebas memiliki konsentrasi yang kecil dalam sel karena asam asetat bebas dapat menyebabkan gangguan pada mekanisme pengaturan pH sel Berbeda dengan asam karboksilat berantai panjang lainnya asam lemak asam asetat tidak ditemukan pada trigliserida dalam tubuh makhluk hidup Sekalipun demikian trigliserida buatan yang memiliki gugus asetat triasetin trigliserin asetat adalah zat aditif yang umum pada makanan dan juga digunakan dalam kosmetika dan obat obatan 48 Asam asetat diproduksi dan diekskresikan oleh bakteri bakteri tertentu misalnya dari genus Acetobacter dan spesies Clostridium acetobutylicum Bakteri bakteri ini terdapat pada makanan air dan juga tanah sehingga asam asetat secara alami diproduksi pada buah buahan makanan yang telah basi Asam asetat juga terdapat pelumas vagina manusia dan primata lainnya berperan sebagai agen anti bakteri 49 Biosintesis asam asetat Sunting Asam asetat merupakan produk katabolisme aerob dalam jalur glikolisis atau perombakan glukosa Asam piruvat sebagai produk oksidasi glukosa dioksidasi oleh NAD terion lalu segera diikat oleh Koenzim A Pada prokariota proses ini terjadi di sitoplasma sementara pada eukariota berlangsung pada mitokondria Pembuatan Sunting nbsp Pabrik pemurnian asam asetat pada tahun 1884Asam asetat diproduksi secara sintetis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri Sekitar 75 asam asetat yang dibuat untuk digunakan dalam industri kimia diproduksi melalui karbonilasi metanol yang dijelaskan di bawah 15 Sisanya dihasilkan melalui metode metode alternatif Sekarang hanya 10 dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asam asetat yang terdapat dalam cuka haruslah berasal dari proses biologis 50 Sepanjang tahun 2003 2005 produksi total asam asetat dunia diperkirakan 5 Mt a juta ton per tahun setengahnya diproduksi di Amerika Serikat Eropa memproduksi sekitar 1 Mt a dan terus menurun sedangkan Jepang memproduksi sekitar 0 7 Mt a Sebanyak 1 51 Mt a dihasilkan melalui daur ulang sehingga total pasar asam asetat mencapai 6 51 Mt a 47 51 Sejak saat itu produksi global telah meningkat menjadi 10 7 Mt a in 2010 namun selanjutnya diperkirakan terdapat perlambatan kenaikan produksi 52 Dua perusahan produsen asam asetat terbesar adalah Celanese dan BP Chemicals Produsen besar lainnya adalah Millenium Chemicals Sterling Chemicals Samsung Eastman dan Svensk Etanolkemi 53 Karbonilasi metanol Sunting Kebanyakan asam asetat murni dihasilkan melalui karbonilasi Dalam reaksi ini metanol dan karbon monoksida bereaksi menghasilkan asam asetat sesuai persamaan nbsp Proses ini melibatkan iodometana sebagai zat antara di mana reaksi itu sendiri terjadi dalam tiga tahap Diperlukan suatu katalis karbonil logam untuk karbonilasi tahap 2 50 1 CH3OH HI CH3I H2O 2 CH3I CO CH3COI 3 CH3COI H2O CH3COOH HIDua proses terkait dengan karbonilasi metanol adalah proses Monsanto dengan katalis rodium dan proses Cativa dengan katalis iridium Proses Cativa lebih ramah lingkungan dan lebih efisien 54 dan telah banyak menggantikan proses sebelumnya Jumlah katalisis air yang digunakan dalam kedua proses cukup banyak tetapi proses Cativa memerlukan lebih sedikit air sehingga reaksi pergeseran air gas dapat ditekan dan produk sampingan yang dihasilkan juga lebih sedikit Dengan mengubah kondisi reaksi anhidrida asetat dapat juga diproduksi pada kilang yang sama menggunakan katalis rodium 55 Oksidasi asetaldehida Sunting Sebelum komersialisasi proses Monsanto kebanyakan asam asetat diproduksi melalui oksidasi asetaldehida Sekarang oksidasi asetaldehida merupakan metode produksi asam asetat terpenting kedua sekalipun tidak kompetitif bila dibandingkan dengan metode karbonilasi metanol Asetaldehida yang digunakan dihasilkan melalui oksidasi butana atau nafta ringan atau hidrasi dari etilena Saat butena atau nafta ringan dipanaskan bersama udara disertai dengan beberapa ion logam termasuk ion mangan kobalt dan kromium terbentuk peroksida yang selanjutnya terurai menjadi asam asetat sesuai dengan persamaan reaksi di bawah ini 2 C 4 H 10 5 O 2 4 CH 3 COOH 2 H 2 O displaystyle 2 text C 4 text H 10 5 text O 2 longrightarrow 4 text CH 3 text COOH 2 text H 2 text O nbsp Umumnya reaksi ini dijalankan pada temperatur dan tekanan sedemikian rupa sehingga tercapai suhu setinggi mungkin namun butana masih berwujud cair Kondisi reaksi pada umumnya sekitar 150 C 302 F dan 55 atm Produk sampingan seperti butanon etil asetat asam format dan asam propionat juga mungkin terbentuk Produk sampingan ini juga bernilai komersial dan jika diinginkan kondisi reaksi dapat diubah untuk menghasilkan lebih banyak produk samping namun pemisahannya dari asam asetat menjadi kendala karena membutuhkan biaya lebih banyak lagi 56 Melalui kondisi dan katalis yang sama seperti yang digunakan dalam oksidasi butana oksigen di udara yang menghasilkan asam asetat dapat mengoksidasi asetaldehida 56 2 CH 3 CHO O 2 2 CH 3 COOH displaystyle 2 text CH 3 text CHO text O 2 longrightarrow 2 text CH 3 text COOH nbsp Di mana reaksi sampingnya CH 3 CHO O 2 CH 3 OH CO 2 displaystyle text CH 3 text CHO text O 2 longrightarrow text CH 3 text OH text CO 2 nbsp CH 3 OH CH 3 COOH CH 3 COOCH 3 H 2 O displaystyle text CH 3 text OH text CH 3 text COOH longrightarrow text CH 3 text COOCH 3 text H 2 text O nbsp dd Dengan menggunakan katalis modern reaksi ini dapat memiliki rendemen yield lebih besar dari 95 Produk samping utamanya adalah etil asetat asam format dan formaldehida yang memiliki titik didih lebih rendah daripada asam asetat sehingga dapat dipisahkan dengan mudah melalui distilasi 56 Oksidasi etilena Sunting Asetaldehida dapat dibuat dari etilena melalui proses Wacker dan kemudian dioksidasi seperti di atas Beberapa waktu terakhir perusahaan kimia Showa Denko yang membuka kilang oksidasi etilena di Ōita Jepang pada tahun 1997 mengkomersialkan konversi etilena menjadi asam asetat tahap tunggal yang lebih murah 56 Proses ini menggunakan katalis logam paladium yang didukung dengan asam heteropoli seperti asam tungstosilikat Sulit untuk lebih kompetitif daripada karbonilasi metanol untuk kilang yang lebih kecil 100 250 kt a bergantung pada harga etilena lokal Pendekatannya akan berbasis penggunaan teknologi oksidasi fotokatalitik untuk oksidasi selektif etilena dan etana menjadi asam asetat Tidak seperti katalis oksidasi tradisional proses oksidasi selektif akan menggunakan radiasi ultraviolet untuk memproduksi asam asetat pada temperatur dan tekanan kamar Fermentasi oksidatif Sunting Dalam sejarah manusia bakteri asam asetat dari genus Acetobacter telah membuat asam asetat dalam bentuk cuka Dengan adanya oksigen yang cukup bakteri ini dapat memproduksi cuka dari berbagai bahan makanan beralkohol Bahan baku yang umum digunakan antara lain sari apel anggur dan biji bijian terfermentasi malt beras atau tepung kentang Reaksi kimia keseluruhan yang difasilitasi oleh bakteri ini adalah C 2 H 5 OH O 2 CH 3 COOH H 2 O displaystyle text C 2 text H 5 text OH text O 2 longrightarrow text CH 3 text COOH text H 2 text O nbsp Larutan alkohol encer diinokulasi dengan Acetobacter dan disimpan di tempat yang hangat dan cukup udara akan menjadi cuka setelah beberapa bulan Metode pembuatan cuka industri mempercepat proses ini dengan meningkatkan pasokan oksigen kepada bakteri 57 Batch pertama dari cuka yang dihasilkan oleh fermentasi mungkin mengandung kesalahan dalam proses pembuatan anggur Jika cendawan difermentasi pada suhu terlalu tinggi acetobacter akan merusak ragi alami pada buah anggur Karena permintaan cuka untuk keperluan memasak kesehatan dan sanitasi meningkat pengrajin anggur cepat belajar untuk menggunakan bahan bahan organik lain untuk menghasilkan cuka pada bulan bulan musim panas sebelum tersedia buah anggur matang dan siap untuk diproses menjadi anggur Metode ini lambat namun dan tidak selalu berhasil sebagian pengrajin anggur tidak memahami proses 58 Salah satu proses komersial modern pertama adalah metode cepat atau metode Jerman pertama kali dipraktikkan di Jerman pada tahun 1823 Dalam proses ini fermentasi berlangsung dalam suatu menara yang dikemas dengan serutan kayu atau arang Umpan yang mengandung alkohol diteteskan di atas menara dan udara segar dipasok dari bawah baik secara alami atau konveksi Peningkatan pasokan udara dalam proses ini mempersingkat waktu produksi cuka dari bulan ke minggu 59 Saat ini sebagian besar cuka dibuat dalam tangki budidaya terendam pertama kali dijelaskan pada 1949 oleh Otto Hromatka dan Heinrich Ebner 60 Dalam metode ini alkohol difermentasi menjadi cuka dalam tangki sambil terus diaduk dan oksigen disuplai dengan menggelegakkan udara melalui larutan Dengan menggunakan aplikasi modern dari metode ini cuka dengan 15 asam asetat dapat dibuat hanya dalam waktu 24 jam dalam proses batch bahkan 20 dalam 60 jam proses kontinu 58 Fermentasi anaerobik Sunting Spesies bakteri anaerob termasuk anggota dari genus Clostridium atau Acetobacterium dapat mengkonversi gula menjadi asam asetat langsung tanpa menggunakan etanol sebagai perantara Reaksi kimia keseluruhan yang dilakukan oleh bakteri ini dapat direpresentasikan sebagai C 6 H 12 O 6 3 CH 3 COOH displaystyle text C 6 text H 12 text O 6 longrightarrow 3 text CH 3 text COOH nbsp Bakteri asetogenik menghasilkan asam asetat dari senyawa satu karbon termasuk metanol karbon monoksida atau campuran karbon dioksida dan hidrogen 2 CO 2 4 H 2 CH 3 COOH 2 H 2 O displaystyle 2 text CO 2 4 text H 2 longrightarrow text CH 3 text COOH 2 text H 2 text O nbsp Kemampuan Clostridium ini untuk memanfaatkan gula secara langsung atau untuk menghasilkan asam asetat dari bahan yang lebih murah berarti bahwa bakteri ini berpotensi menghasilkan asam asetat lebih efisien daripada oksidator etanol seperti Acetobacter Namun bakteri Clostridium lebih peka terhadap asam daripada Acetobacter Bahkan strain Clostridium yang paling toleran terhadap asam dapat menghasilkan cuka dengan persentase asam asetat yang sangat sedikit dibandingkan dengan strain Acetobacter yang dapat menghasilkan cuka hingga 20 asam asetat Saat ini masih lebih efisien memproduksi cuka menggunakan Acetobacter daripada menggunakan Clostridium dan kemudian dipekatkan Akibatnya meskipun bakteri asetogenik telah dikenal sejak tahun 1940 penggunaan industri mereka tetap terbatas pada beberapa aplikasi ceruk 61 Penggunaan Sunting nbsp Botol berisi 2 5 liter asam asetat di laboratoriumAsam asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia Sebagian besar 40 45 dari asam asetat dunia digunakan sebagai bahan untuk memproduksi monomer vinil asetat vinyl acetate monomer VAM Selain itu asam asetat juga digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester Penggunaan asam asetat lainnya termasuk penggunaan dalam cuka relatif kecil 15 47 Monomer vinil asetat Sunting Penggunaan utama dari asam asetat adalah untuk produksi monomer vinil asetat VAM Pada tahun 2008 aplikasi ini diperkirakan mengkonsumsi sepertiga dari produksi asam asetat dunia 15 Reaksinya adalah etilena dan asam asetat dengan oksigen melalui katalis paladium yang dilakukan dalam fase gas 62 2 H3C COOH 2 C O2 2 H3C CO O CH CH2 2 HVinil asetat dapat dipolimerisasi menjadi polivinil asetat atau polimer lain yang merupakan komponen dalam cat dan perekat 62 Produksi ester Sunting Ester utama dari asam asetat biasanya digunakan sebagai pelarut untuk tinta cat dan pelapis Ester ini termasuk etil asetat n butil asetat isobutil asetat dan propil asetat Mereka biasanya diproduksi dari asam asetat dan alkohol yang sesuai melalui reaksi yang dikatalisis H3C COOH HO R H3C CO O R H2O R gugus alkil umum Kebanyakan ester asetat yang dihasilkan dari asetaldehida menggunakan reaksi Tishchenko Selain itu eter asetat digunakan sebagai pelarut untuk nitroselulosa lak akrilik penghilang pernis dan noda kayu Pertama glikol monoeter diproduksi dari etilena oksida atau propilena oksida dengan alkohol yang kemudian diesterifikasi dengan asam asetat Tiga produk utama adalah etilena glikol monoetil eter asetat EEA etilena glikol monobutil eter asetat EBA dan propilena glikol monometil eter asetat PMA lebih dikenal sebagai PGMEA dalam proses manufaktur semikonduktor tempat ia digunakan sebagai pelarut penahan Aplikasi ini mengkonsumsi sekitar 15 sampai 20 dari asam asetat di seluruh dunia Eter asetat misalnya EEA telah terbukti berbahaya bagi reproduksi manusia 47 Anhidrida asetat SuntingProduk dari kondensasi dua molekul asam asetat adalah anhidrida asetat Produksi anhidrida asetat seluruh dunia adalah aplikasi utama dan menggunakan sekitar 25 sampai 30 dari produksi asam asetat global Proses utama melibatkan dehidrasi asam asetat untuk menghasilkan ketena pada 700 750 C Ketena kemudian direaksikan dengan asam asetat untuk mendapatkan anhidrida dengan 63 CH3CO2H CH2 C O H2OCH3CO2H CH2 C O CH3CO 2OAnhidrida asetat adalah asetilator Dengan demikian aplikasi utama adalah pada pembuatan selulosa asetat tekstil sintetis yang juga digunakan untuk film fotografi Anhidrida asetat juga merupakan pereaksi pada produksi heroin dan senyawa lainnya 63 Sebagai pelarut Sunting Asam asetat glasial adalah pelarut protik polar yang baik seperti disebutkan di atas Ia sering digunakan sebagai pelarut pada rekristalisasi untuk memurnikan senyawa organik Asam asetat digunakan sebagai pelarut dalam produksi asam tereftalat TPA bahan baku untuk polietilena tereftalat PET Pada tahun 2006 sekitar 20 dari asam asetat digunakan untuk produksi TPA 47 Asam asetat sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi yang melibatkan karbokation seperti alkilasi Friedel Crafts Sebagai contoh satu tahap dalam pembuatan kamper sintetis komersial melibatkan penataulangan Wagner Meerwein dari kamfena menjadi isobornil asetat di sini asam asetat bertindak sebagai pelarut dan nukleofil sekaligus untuk menjebak karbokation yang sudah mengalami penataulangan 64 Asam asetat glasial digunakan dalam kimia analitik untuk menentukan kadar basa lemah seperti amida organik Asam asetat glasial merupakan basa yang jauh lebih lemah daripada air sehingga amida berperilaku sebagai basa kuat dalam media ini Ia kemudian dapat dititrasi menggunakan asam yang sangat kuat seperti asam perklorat yang dilarutkan dalam asam asetat glasial 65 Manfaat medis Sunting Asam asetat encer digunakan dalam terapi fisik menggunakan iontoforesis 66 Cuka Sunting Artikel utama CukaCuka biasanya mengandung 4 18 massa asam asetat Cuka digunakan langsung sebagai bumbu dan dalam pengawetan sayuran dan makanan lain Cuka meja cenderung lebih encer 4 sampai 8 asam asetat sementara makanan acar komersial menggunakan larutan yang lebih pekat Jumlah asam asetat yang digunakan sebagai cuka pada skala dunia tidak besar tetapi merupakan aplikasi tertua dan paling terkenal 67 Dampak kesehatan dan keselamatan SuntingAsam asetat pekat bersifat korosif terhadap kulit dan karena itu harus digunakan dengan hati hati karena dapat menyebabkan luka bakar kerusakan mata permanen serta iritasi pada membran mukosa 68 69 Luka bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat hingga beberapa jam setelah kontak Sarung tangan lateks tidak melindungi dari asam asetat sehingga dalam menangani senyawa ini perlu digunakan sarung tangan berbahan karet nitril Asam asetat sulit terbakar di laboratorium Ia menjadi mudah terbakar jika suhu ruang melebihi 39 C 102 F dan dapat membentuk campuran yang mudah meledak dengan udara di atas suhu ini ambang ledakan 5 4 16 nbsp Asam asetat adalah senyawa korosifAsam asetat adalah iritan keras untuk mata kulit dan membran mukosa Kontak kulit yang berkepanjangan dengan asam asetat glasial dapat mengakibatkan kerusakan jaringan Paparan inhalasi delapan jam dengan uap asam asetat pada 10 ppm bisa mengakibatkan iritasi mata hidung dan tenggorokan pada 100 ppm ditandai iritasi paru paru dan kemungkinan kerusakan paru paru mata dan kulit Konsentrasi uap 1 000 ppm menyebabkan iritasi mata hidung dan saluran pernapasan bagian atas dan tidak dapat ditoleransi Prediksi ini didasarkan pada hewan percobaan dan paparan industri Sensitisasi kulit terhadap asam asetat adalah jarang tetapi telah terjadi Telah dilaporkan bahwa untuk 12 pekerja yang terpapar selama dua tahun atau lebih pada rata rata asam asetat di udara dengan konsentrasi 51 ppm ada gejala iritasi mata iritasi saluran pernapasan bagian atas dan dermatitis hiperkeratosis Paparan 50 ppm atau lebih tak dapat ditoleransi bagi kebanyakan orang dan menghasilkan lakrimasi intensif dan iritasi mata hidung serta tenggorokan disertai edema faring dan bronkitis kronis Iritasi mata dan hidung yang hebat pada konsentrasi lebih dari 25 ppm dan konjungtivitis dari konsentrasi di bawah 10 ppm telah dilaporkan Dalam sebuah studi dari lima pekerja yang terpapar selama 7 sampai 12 tahun untuk konsentrasi puncak 80 200 ppm temuan utama adalah penghitaman dan hiperkeratosis kulit tangan konjungtivitis tapi tidak ada kerusakan kornea bronkitis dan faringitis dan erosi gigi yang terpapar gigi seri dan taring 70 Bahaya larutan asam asetat tergantung pada konsentrasi Tabel berikut mencantumkan klasifikasi Uni Eropa larutan asam asetat 71 Konsentrasiberdasar berat Molaritas Klasifikasi Frase R10 25 1 67 4 16 mol L Iritan Xi R36 3825 90 4 16 14 99 mol L Korosif C R34 gt 90 gt 14 99 mol L Korosif C R10 R35Larutan asam asetat dengan konsentrasi lebih dari 25 harus ditangani di sungkup asap fume hood karena uapnya yang korosif dan berbau menyengat Asam asetat encer seperti pada cuka tidak berbahaya Namun konsumsi asam asetat yang lebih pekat adalah berbahaya bagi manusia maupun hewan Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan dan perubahan yang mematikan pada keasaman darah Oleh karena ketidakcocokannya sangat disarankan agar asam asetat dijauhkan dari asam kromat etilena glikol asam nitrat asam perklorat permanganat peroksida dan hidroksil 72 Lihat pula SuntingAsam karboksilat Asetat AcetobacterCatatan kaki Sunting H3O 10 2 4 0 4 Referensi Sunting Scientific literature reviews on generally recognized as safe GRAS food ingredients dalam bahasa Inggris National Technical Information Service 1974 hlm 1 Chemistry volume 5 Encyclopedia Britannica 1961 hlm 374 IUPAC Commission on Nomenclature of Organic Chemistry 1993 Table 28 a Carboxylic acids and related groups Unsubstituted parent structures A Guide to IUPAC Nomenclature of Organic Compounds Recommendations 1993 dalam bahasa Inggris Blackwell Scientific publications ISBN 0 632 03488 2 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 04 25 Diakses tanggal 2015 09 20 Acetic Acid PubChem Public Chemical Database The PubChem Project dalam bahasa Inggris USA National Center for Biotechnology Information Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 12 25 Diakses tanggal 2015 09 20 IUPAC Provisional Recommendations 2004 Chapter P 12 1 hlm 4 Diarsipkan 2017 08 29 di Wayback Machine a b c Acetic acid dalam bahasa Inggris International Programme on Chemical Safety diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 03 06 diakses tanggal 16 Februari 2016 Ripin D H Evans D A 4 November 2005 pKa Table PDF dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 07 22 Diakses tanggal 19 Juli 2015 a b c NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards 0002 National Institute for Occupational Safety and Health NIOSH Acetic acid Immediately Dangerous to Life and Health National Institute for Occupational Safety and Health NIOSH Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2016 hlm 20 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Food and Drug Regulations C R C c 870 Consolidated Regulations dalam bahasa Inggris Canadian Department of Justice 31 Mei 2013 diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 06 30 diakses tanggal 2016 01 18 UK Food Standards Agency Current EU approved additives and their E Numbers Diarsipkan 2010 10 07 di Wayback Machine US Food and Drug Administration Listing of Food Additives Status Part I Australia New Zealand Food Standards Code Standard 1 2 4 Labeling of ingredients Diarsipkan 2013 09 02 di Wayback Machine a b c d Hosea Cheung Robin S Tanke G Paul Torrence 2005 Acetic Acid Ullmann s Encyclopedia of Industrial Chemistry dalam bahasa Inggris Weinheim Wiley VCH doi 10 1002 14356007 a01 045 pub2 acetic adj www etymonline com dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 20 Diakses tanggal 20 Mei 2021 1 Preferred IUPAC Names PDF IUPAC 2004 hlm 4 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2017 08 29 Diakses tanggal 2015 09 20 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Doles William Wilkerson Garrett Morrison Samantha Richmond Rodney G 1 April 2015 Glacial Acetic Acid Adverse Events Case Reports and Review of the Literature Hospital Pharmacy dalam bahasa Inggris 50 4 304 309 doi 10 1310 hpj5004 304 ISSN 0018 5787 PMC 4589881 nbsp PMID 26448660 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Cooper Caroline 2010 Organic Chemist s Desk Reference edisi ke 2 CRC Press hlm 102 104 ISBN 1 4398 1166 0 Desousa Luis R 1995 Common medical abbreviations Albany Delmar Publishers hlm 97 ISBN 978 0 8273 6643 5 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Compound Summary Acetate www ebi ac uk dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 30 Diakses tanggal 30 Agustus 2021 Guerra R 2005 Industrial Effluents Dalam Worsfold Paul Townshend Alan Poolen Collin Encyclopedia of Analytical Science edisi ke 2 Amsterdam Elsevier hlm 288 289 doi 10 1016 B0 12 369397 7 00111 4 ISBN 978 0 12 369397 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Johnston Carol S Gaas Cindy A 30 Mei 2006 Vinegar medicinal uses and antiglycemic effect MedGenMed Medscape General Medicine 8 2 61 ISSN 1531 0132 PMC 1785201 nbsp PMID 16926800 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 26 Diakses tanggal 2021 05 26 Photos Jones E Bots P Oikonomou E Hamilton A Knapp C W 26 September 2020 On metal and spoiled wine analysing psimythion synthetic cerussite pellets 5th 3rd centuries BCE and hypothesising gas metal reactions over a fermenting liquid within a Greek pot Archaeological and Anthropological Sciences dalam bahasa Inggris 12 10 243 doi 10 1007 s12520 020 01184 1 ISSN 1866 9565 PMC 7560938 nbsp PMID 33088349 Periksa nilai pmid bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Mingren Wu 4 Desember 2019 Savoring the Danger Romans Loved Toxic Sugar of Lead Wine www ancient origins net dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 26 Diakses tanggal 26 Mei 2021 Rezende Lisa 2006 Chronology of Science dalam bahasa Inggris Infobase Publishing hlm 60 61 ISBN 978 1 4381 2980 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wagner Frank S 2000 Kirk Othmer Encyclopedia of Chemical Technology dalam bahasa Inggris American Cancer Society doi 10 1002 0471238961 0103052023010714 a01 ISBN 978 0 471 23896 6 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 11 09 Diakses tanggal 2021 05 27 Goldwhite Harold September 2003 This month in chemical history PDF New Haven Section Bulletin American Chemical Society 20 3 4 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 4 Maret 2009 Martin Geoffrey 1917 Industrial and Manufacturing Chemistry dalam bahasa Inggris edisi ke Part 1 Organic London Crosby Lockwood hlm 330 331 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Schweppe Helmut 1979 Identification of Dyes on Old Textiles Journal of the American Institute for Conservation 19 1 14 23 doi 10 2307 3179569 ISSN 0197 1360 JSTOR 3179569 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 04 14 Diakses tanggal 2021 05 28 Murphy Mark A 2018 07 01 Early Industrial Roots of Green Chemistry and the history of the BHC Ibuprofen process invention and its Quality connection Foundations of Chemistry dalam bahasa Inggris 20 2 121 165 doi 10 1007 s10698 017 9300 9 ISSN 1572 8463 Kalck Philippe Le Berre Carole Serp Philippe 2020 Recent advances in the methanol carbonylation reaction into acetic acid Coordination Chemistry Reviews dalam bahasa Inggris 402 213078 doi 10 1016 j ccr 2019 213078 ISSN 0010 8545 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 06 02 Diakses tanggal 2021 05 30 Jones Jane H 2000 The Cativa Process for the Manufacture of Acetic AcidIridium Catalyst Improves Productivity in an Established Industrial Process Platinum Metals Rev 94 44 3 94 105 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 06 02 Diakses tanggal 2021 05 30 Lancaster Mike 2002 Green Chemistry an Introductory Text nbsp Cambridge Royal Society of Chemistry hlm 262 266 ISBN 978 0 85404 620 1 Goldberg R Kishore N Lennen R 2002 Thermodynamic Quantities for the Ionization Reactions of Buffers PDF Journal of Physical and Chemical Reference Data 31 2 231 370 Bibcode 2002JPCRD 31 231G doi 10 1063 1 1416902 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 6 Oktober 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Comparison of the influence of citric acid and acetic acid as simulant for acidic food on the release of alloy constituents from stainless steel AISI 201 Journal of Food Engineering dalam bahasa Inggris 145 51 63 2015 01 01 doi 10 1016 j jfoodeng 2014 08 006 ISSN 0260 8774 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 31 Diakses tanggal 2021 06 01 Jones R E Templeton D H 1958 The crystal structure of acetic acid Acta Crystallographica dalam bahasa Inggris 11 7 484 487 doi 10 1107 S0365110X58001341 ISSN 0365 110X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 21 Diakses tanggal 2021 08 21 Socha Ondrej Dracinsky Martin 2020 Dimerization of Acetic Acid in the Gas Phase NMR Experiments and Quantum Chemical Calculations Molecules dalam bahasa Inggris 25 9 2150 doi 10 3390 molecules25092150 PMC 7248931 nbsp PMID 32375390 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 03 10 Diakses tanggal 2021 08 22 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Briggs James M Nguyen Toan B Jorgensen William L 1991 04 01 Monte Carlo simulations of liquid acetic acid and methyl acetate with the OPLS potential functions The Journal of Physical Chemistry 95 8 3315 3322 doi 10 1021 j100161a065 ISSN 0022 3654 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 22 Diakses tanggal 2021 08 22 Chocholousova Jana Vacek Jaroslav Hobza Pavel 2003 05 01 Acetic Acid Dimer in the Gas Phase Nonpolar Solvent Microhydrated Environment and Dilute and Concentrated Acetic Acid Ab Initio Quantum Chemical and Molecular Dynamics Simulations The Journal of Physical Chemistry A 107 17 3086 3092 doi 10 1021 jp027637k ISSN 1089 5639 James B Togeas Acetic Acid Vapor 2 A Statistical Mechanical Critique of Vapor Density Experiments J Phys Chem A 2005 109 5438 5444 DOI 10 1021 jp058004j McMurry John 2000 Organic Chemistry dalam bahasa Inggris edisi ke 5 Brooks Cole hlm 818 ISBN 0 534 37366 6 Zieborak K Olszewski K 1958 Bulletin de L Academie Polonaise des Sciences Serie des Sciences Chimiques Geologiques et Geographiques dalam bahasa Inggris 6 2 hlm 3315 3322 Berre Carole Le Serp Philippe Kalck Philippe Torrence G Paull 2014 Acetic Acid dalam bahasa Inggris American Cancer Society hlm 1 34 doi 10 1002 14356007 a01 045 pub3 ISBN 978 3 527 30673 2 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 31 Diakses tanggal 2021 08 31 Charlot G Murray R G 1954 Qualitative Inorganic Analysis edisi ke 4th CUP Archive hlm 110 Brantley L R T M Cromwell J F Mead 1947 Detection of acetate ion by the reaction with arsenious oxide to form cacodyl oxide Journal of Chemical Education dalam bahasa Inggris 24 7 353 Bibcode 1947JChEd 24 353B doi 10 1021 ed024p353 ISSN 0021 9584 a b c d e Suresh Bala 2003 Acetic Acid Diarsipkan 2010 12 20 di Wayback Machine CEH Report 602 5000 SRI International Fiume Monice Zondlo Cosmetic Ingredients Review Expert Panel 2003 Final report on the safety assessment of triacetin International Journal of Toxicology 22 Suppl 2 1 10 doi 10 1080 10915810390204845 ISSN 1091 5818 PMID 14555416 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 31 Diakses tanggal 2021 08 31 Edisi eksekutif J Buckingham 1996 Dictionary of Organic Compounds dalam bahasa Inggris 1 edisi ke 6 London Chapman amp Hall ISBN 0 412 54090 8 a b Yoneda Noriyki Kusano Satoru Yasui Makoto Pujado Peter Wilcher Steve 2001 Appl Catal A Gen 221 253 265 Production report Chem Eng News 11 Juli 2005 67 76 Acetic Acid Petrochemicals World Petrochemicals SRI Consulting http chemical ihs com WP Public Reports acetic acid Diarsipkan 2012 01 19 di Wayback Machine Reportlinker Adds Global Acetic Acid Market Analysis and Forecasts Diarsipkan 2016 03 03 di Wayback Machine Market Research Database Maret 2009 p contents Lancaster Mike 2002 Green Chemistry an Introductory Text Cambridge Royal Society of Chemistry pp 262 266 ISBN 0 85404 620 8 Zoeller J R Agreda V H Cook S L Lafferty N L Polichnowski S W Pond D M 1992 Eastman Chemical Company Acetic Anhydride Process Catalysis Today dalam bahasa Inggris 13 1 73 91 doi 10 1016 0920 5861 92 80188 S a b c d Sano Ken ichi Hiroshi Uchida Syoichirou Wakabayashi 1999 A new process for acetic acid production by direct oxidation of ethylene Catalysis Surveys from Japan dalam bahasa Inggris 3 1 55 60 doi 10 1023 A 1019003230537 ISSN 1384 6574 Chotani Gopal K Gaertner Alfred L Arbige Michael V Timothy C Dodge 2007 Industrial Biotechnology Discovery to Delivery Kent and Riegel s Handbook of Industrial Chemistry and Biotechnology dalam bahasa Inggris Springer 32 34 ISBN 978 0 387 27842 1 a b Otto Hromatka Heinrich Ebner 1959 Vinegar by Submerged Oxidative Fermentation Industrial amp Engineering Chemistry dalam bahasa Inggris 51 10 1279 1280 doi 10 1021 ie50598a033 Everett P Partridge 1931 Acetic Acid and Cellulose Acetate in the United States A General Survey of Economic and Technical Developments Industrial amp Engineering Chemistry dalam bahasa Inggris 23 5 482 498 doi 10 1021 ie50257a005 O Hromatka H Ebner 1949 Investigations on vinegar fermentation Generator for vinegar fermentation and aeration procedures Enzymologia dalam bahasa Inggris 13 369 Jia Huey Sim Azlina Harun Kamaruddin Wei Sing Long Ghasem Najafpour 2007 Clostridium aceticum A potential organism in catalyzing carbon monoxide to acetic acid Application of response surface methodology Enzyme and Microbial Technology 40 5 1234 1243 doi 10 1016 j enzmictec 2006 09 017 a b Gunter Roscher 2005 VInyl Esters Ullmann s Encyclopedia of Industrial Chemistry dalam bahasa Inggris Weinheim Wiley VCH doi 10 1002 14356007 a27 419 a b Heimo Held Alfred Rengstl Dieter Mayer 2005 Acetic Anhydride and Mixed Fatty Acid Anhydrides Ullmann s Encyclopedia of Industrial Chemistry dalam bahasa Inggris Weinheim Wiley VCH doi 10 1002 14356007 a01 065 Sell Charles S 2006 4 2 15 Bicyclic Monoterpenoids The Chemistry of Fragrances From Perfumer to Consumer RSC Paperbacks Series dalam bahasa Inggris 38 edisi ke 2 Great Britain Royal Society of Chemistry hlm 80 ISBN 0 85404 824 3 Felgner Andrea Titration in Non Aqueous Media dalam bahasa Inggris Sigma Aldrich Kolt Gregory S Snyder Mackler Lynn 2007 Physical Therapies in Sport and Exercise dalam bahasa Inggris Elsevier Health Sciences hlm 223 ISBN 978 0 443 10351 3 Bernthsen A Sudborough J J 1922 Organic Chemistry London Blackie and Son hlm 155 ICSC 0363 ACETIC ACID Diarsipkan 2016 03 03 di Wayback Machine International Programme on Chemical Safety 5 June 2010 Occupational Safety and Health Guideline for Acetic Acid Diarsipkan 2016 03 04 di Wayback Machine PDF Centers for Disease Control and Prevention Sherertz Peter C 1 June 1994 Acetic Acid Diarsipkan 2016 03 04 di Wayback Machine PDF Virginia Department of Health Division of Health Hazards Control Yee Allan 10 May 2013 HSIS Consolidated List Alphabetical Index Diarsipkan 2016 03 03 di Wayback Machine Safe Work Australia Acetic acid MSDS Diarsipkan 2016 01 11 di Wayback Machine 21 Mei 2013Pranala luar Sunting Inggris Acetic Acid dari Encyclopaedia Britannica Inggris Halaman data asam asetat Inggris International Chemical Safety Card 0363 Inggris National Pollutant Inventory Acetic acid fact sheet Inggris NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazard Inggris Method for sampling and analysis Inggris ChemSub Online Acetic acid Inggris Perhitungan tekanan uap rapat jenis cairan viskositas cairan dinamis dan tegangan permukaan asam asetat Inggris National Center for Biotechnology Information PubChem Compound Database CID 176 diakses tanggal 27 Februari 2016 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Asam asetat amp oldid 24025309