www.wikidata.id-id.nina.az
Ada usul agar Pelarut dalam reaksi kimia digabungkan ke artikel ini Diskusikan Pelarut adalah suatu zat yang melarutkan zat terlarut cairan padat atau gas yang berbeda secara kimiawi menghasilkan suatu larutan Pelarut biasanya berupa cairan tetapi juga bisa menjadi padat gas atau fluida superkritis Kuantitas zat terlarut yang dapat larut dalam volume pelarut tertentu bervariasi terhadap suhu Botol pelarut berisi etanol dan aseton Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari hari adalah air Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik mengandung karbon yang juga disebut pelarut organik Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih mudah menguap meninggalkan substansi terlarut yang didapatkan Untuk membedakan antara pelarut dengan zat yang dilarutkan pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang lebih besar Penggunaan umum untuk pelarut organik terdapat dalam cuci kering misalnya tetrakloroetilena seperti thinner cat misalnya toluena terpentin sebagai penghilang cat kuku dan pelarut lem aseton etil asetat pada penghilang noda misalnya heksana petroleum eter dalam deterjen terpena lemon serta dalam parfum etanol Daftar isi 1 Larutan dan kelarutan 2 Klasifikasi 2 1 Pelarut organik dan anorganik 2 2 Pelarut protik dan aprotik 3 Tabel sifat sifat pelarut umum 4 Dampak kesehatan 4 1 Paparan akut 4 2 Paparan kronis 5 Lihat pula 6 Referensi 7 Bibliografi 8 Pranala luarLarutan dan kelarutan Sunting nbsp Pengaruh pelarut pada kelarutanLarutan terbentuk dari campuran zat zat yang homogen dimana pelarut memiliki komponen dengan jumlah yang lebih banyak daripada zat terlarut Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada suhu tertentu disebut larutan jenuh Banyaknya zat terlarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu disebut kelarutan 1 Apabila suatu zat terlarut dimasukan ke dalam suatu pelarut maka partikel zat terlarut akan menyebar ke seluruh pelarut Kemudahan partikel zat terlarut menggantikan molekul pelarut bergantung pada kekuatan relatif dari interaksi antara pelarut pelarut interaksi antara zat terlarut zat terlarut dan interaksi antara pelarut zat terlarut 2 Jika tarik menarik zat terlarut pelarut lebih kuat daripada tarik menarik pelarut pelarut dan tarik menarik zat terlarut terlarut maka proses pelarutan akan berlangsung proses ini disebut reaksi eksotermik Jika interaksi zat terlarut pelarut lebih lemah daripada interaksi pelarut pelarut dan interaksi zat zat terlarut maka proses ini disebut reaksi endotermik Klasifikasi SuntingPelarut organik dan anorganik Sunting Pelarut organik merupakan pelarut yang umumnya mengandung atom karbon dalam molekulnya Dalam pelarut organik zat terlarut didasarkan pada kemampuan koordinasi dan konstanta dielektriknya Pelarut organik dapat bersifat polar dan non polar bergantung pada gugus kepolaran yang dimilikinya Pada proses kelarutan dalam pelarut organik biasanya reaksi yang terjadi berjalan lambat sehingga perlu energi yang didapat dengan cara pemanasan untuk mengoptimumkan kondisi kelarutan 3 Larutan yang dihasilkan bukan merupakan konduktor listrik Contoh pelarut organik adalah senyawa dengan fungsionalitas alkohol eter ester keton dan sebagainya Sementara itu pelarut anorganik merupakan pelarut selain air yang tidak memiliki komponen organik di dalamnya Dalam pelarut anorganik zat terlarut dihubungkan dengan konsep sistem pelarut yang mampu mengautoionisasi pelarut tersebut Biasanya pelarut anorganik merupakan pelarut yang bersifat polar sehingga tidak larut dalam pelarut organik dan non polar Larutan yang dihasilkan merupakan konduktor listrik yang baik Contoh dari pelarut anorganik adalah amonia dan asam sulfat Pelarut protik dan aprotik Sunting Pelarut dengan nilai permitivitas statis relatif er lebih besar dari 15 seperti kutub atau polarisasi dapat dibagi menjadi protik dan aprotik Pelarut protik melarutkan anion dengan kuat larutan bermuatan negatif melalui ikatan hidrogen Air termasuk pelarut protik polar Pelarut seperti aseton atau diklorometana cenderung memiliki momen dipol yang besar pemisahan muatan parsial negatif dan muatan parsial positif dalam molekul yang sama dan melarutkan spesi bermuatan positif melalui dipol negatif 4 Dalam reaksi kimia penggunaan pelarut polar protik mendukung mekanisme reaksi SN1 sementara pelarut polar aprotik mendukung mekanisme reaksi SN2 Tabel sifat sifat pelarut umum SuntingPelarut dikelompokkan menjadi pelarut non polar polar aprotik dan polar dan diurutkan berdasarkan kenaikan polaritas Polaritasnya dinyatakan sebagai konstanta dielektrik Sifat pelarut yang melebihi air ditulis tebal Pelarut Rumus kimia Titik didih 5 Konstanta dielektrik 6 Massa jenisPelarut Non PolarHeksana CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 69 C 2 0 0 655 g mlBenzena C6H6 80 C 2 3 0 879 g mlToluena C6H5 CH3 111 C 2 4 0 867 g mlDietil eter CH3CH2 O CH2 CH3 35 C 4 3 0 713 g mlKloroform CHCl3 61 C 4 8 1 498 g mlEtil asetat CH3 C O O CH2 CH3 77 C 6 0 0 894 g mlPelarut Polar Aprotik1 4 Dioksana CH2 CH2 O CH2 CH2 O 101 C 2 3 1 033 g mlTetrahidrofuran THF CH2 CH2 O CH2 CH2 66 C 7 5 0 886 g mlDiklorometana DCM CH2Cl2 40 C 9 1 1 326 g mlAseton CH3 C O CH3 56 C 21 0 786 g mlAsetonitril MeCN CH3 C N 82 C 37 0 786 g mlDimetilformamida DMF H C O N CH3 2 153 C 38 0 944 g mlDimetil sulfoksida DMSO CH3 S O CH3 189 C 47 1 092 g mlPelarut Polar ProtikAsam asetat CH3 C O OH 118 C 6 2 1 049 g mln Butanol CH3 CH2 CH2 CH2 OH 118 C 18 0 810 g mlIsopropanol IPA CH3 CH OH CH3 82 C 18 0 785 g mln Propanol CH3 CH2 CH2 OH 97 C 20 0 803 g mlEtanol CH3 CH2 OH 79 C 30 0 789 g mlMetanol CH3 OH 65 C 33 0 791 g mlAsam format H C O OH 100 C 58 1 21 g mlAir H O H 100 C 80 1 000 g mlDampak kesehatan SuntingBahaya kesehatan umum yang terkait dengan paparan pelarut meliputi toksisitas pada sistem saraf kerusakan reproduksi kerusakan hati dan ginjal gangguan pernapasan kanker dan dermatitis 7 Paparan akut Sunting Banyak pelarut dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba tiba jika terhirup dalam jumlah besar Pelarut seperti dietil eter dan kloroform telah digunakan dalam pengobatan sebagai anestesi sedatif dan hipnotik untuk waktu yang lama Etanol alkohol biji bijian adalah obat psikoaktif yang banyak digunakan dan disalahgunakan Dietil eter kloroform dan banyak pelarut lainnya misalnya dari bensin atau lem digunakan sebagai hiburan dalam sniffing lem sering menimbulkan efek kesehatan jangka panjang yang berbahaya seperti neurotoksisitas atau kanker Jika tertelan alkohol selain etanol seperti metanol propanol dan etilen glikol memetabolisme menjadi aldehida beracun dan asam yang berpotensi menyebabkan asidosis metabolik fatal Dengan demikian pelarut metanol yang umum tersedia dapat menyebabkan kebutaan atau kematian permanen jika tertelan Pelarut 2 butoksietanol yang digunakan dalam fracking fluid dapat menyebabkan hipotensi dan asidosis metabolik 8 Paparan kronis Sunting Beberapa pelarut termasuk kloroform dan benzena bahan umum dalam bensin dikenal sebagai karsinogen sementara banyak lainnya dipertimbangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai kemungkinan merupakan karsinogen Pelarut dapat merusak organ dalam seperti hati ginjal sistem saraf atau otak Efek kumulatif dari paparan pelarut jangka panjang atau berulang disebut ensefalopati kronis yang diinduksi pelarut CSE Paparan kronis pelarut organik di lingkungan kerja dapat menghasilkan berbagai efek neuropsikiatrik yang merugikan Misalnya paparan kerja terhadap pelarut organik telah dikaitkan dengan jumlah pelukis yang lebih tinggi yang menderita alkoholisme 9 Etanol memiliki efek sinergis bila dikonsumsi bersamaan dengan banyak pelarut Misalnya kombinasi toluena benzena dan etanol menyebabkan lebih banyak mual muntah daripada zat baik saja Banyak pelarut diketahui atau diduga bersifat katarak sangat meningkatkan risiko pengembangan katarak di lensa mata 10 Paparan pelarut juga dikaitkan dengan kerusakan neurotoksik yang menyebabkan gangguan pendengaran 11 12 dan timbulnya penyakit buta warna 13 Lihat pula Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Pelarut Energi bebas solvasi Koefisien partisi log P Solvasi Larutan Polusi airReferensi Sunting Tinoco Ignacio Sauer Kenneth and Wang James C 2002 Physical Chemistry Prentice Hall hal 134 ISBN 0 13 026607 8 Lowery and Richardson hal 181 183 Srivastava 2007 Chemistry Vol 1 amp 2 New Delhi V K Enterprises Lowery and Richardson hal 183 Solvent Properties Boiling Point Xydatasource com Diakses tanggal 26 Januari 2013 Dielectric Constant Diarsipkan 2010 07 04 di Wayback Machine Macro lsu edu Diakses tanggal 26 Januari 2013 U S Department of Labor gt Occupational Safety amp Health Administration gt Solvents osha gov Hung Tawny Dewitt Christopher R Martz Walter Schreiber William Holmes Daniel Thomas July 2010 Fomepizole fails to prevent progression of acidosis in 2 Butoxyethanol and ethanol coingestion Clinical Toxicology 48 6 569 571 doi 10 3109 15563650 2010 492350 PMID 20560787 Lundberg I Gustavsson A Hogberg M Nise G 1992 Diagnoses of alcohol abuse and other neuropsychiatric disorders among house painters compared with house carpenters Br J Ind Med 49 6 409 15 doi 10 1136 oem 49 6 409 PMC 1012122 nbsp PMID 1606027 Raitta C Husman K Tossavainen A 1976 Lens changes in car painters exposed to a mixture of organic solvents Albrecht von Graefes Archiv fur klinische und experimentelle Ophthalmologie 200 2 149 56 doi 10 1007 bf00414364 PMID 1086605 Campo Pierre Morata Thais C Hong OiSaeng Chemical exposure and hearing loss Disease a Month 59 4 119 138 doi 10 1016 j disamonth 2013 01 003 PMC 4693596 nbsp PMID 23507352 Johnson AC and Morata TC 2010 Occupational exposure to chemicals and hearing impairment The Nordic Expert Group for Criteria Documentation of Health Risks from Chemicals PDF Arbete och Halsa 44 177 Mergler D Blain L Lagace J P 1987 Solvent related colour vision loss An indicator of neural damage International Archives of Occupational and Environmental Health 59 4 313 21 doi 10 1007 bf00405275 PMID 3497110 Bibliografi SuntingLowery T H and Richardson K S Mechanism and Theory in Organic Chemistry Harper Collins Publishers 3rd ed 1987 ISBN 0 06 364044 9Pranala luar Sunting nbsp Lihat informasi mengenai pelarut di Wiktionary 1 Solvents in Europe Table and text Diarsipkan 2004 11 13 di Wayback Machine O Chem Lecture Tables Diarsipkan 2004 12 07 di Wayback Machine Properties and toxicities of organic solvents CDC Organic Solvents NIOSH Workplace Safety and Health Topic EPA Solvent Contaminated Wipes Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pelarut amp oldid 20842893