www.wikidata.id-id.nina.az
Reaksi SN1 adalah sebuah reaksi substitusi dalam kimia organik SN1 adalah singkatan dari substitusi nukleofilik dan 1 memiliki arti bahwa tahap penentu laju reaksi ini adalah reaksi molekul tunggal 1 2 Reaksi ini melibatkan sebuah zat antara karbokation dan umumnya terjadi pada reaksi alkil halida sekunder ataupun tersier atau dalam keadaan asam yang kuat alkohol sekunder dan tersier Dengan alkil halida primer reaksi alternatif SN2 terjadi Dalam kimia anorganik SN1 dirujuk sebagai mekanisme disosiatif mekanisme reaksi ini pertama kali diajukan oleh Christopher Ingold dkk pada tahun 1940 3 Mekanisme umum dalam reaksi SN1 Daftar isi 1 Mekanisme reaksi 2 Kinetika 3 Ruang lingkup reaksi 4 Reaksi samping 5 Efek pelarut 6 Lihat pula 7 Referensi 8 Pranala luarMekanisme reaksi SuntingReaksi SN1 antara molekul A dan nukleofil B memiliki tiga tahapan Pembentukan sebuah karbokation dari A dengan pemisahan gugus lepas dari karbon tahap ini berjalan dengan lambat dan reversibel 4 Serangan nukleofilik B bereaksi dengan A Jika nukleofil tersebut adalah molekul netral contoh pelarut tahap ketiga diperlukan agar reaksi ini selesai Jika pelarutnya adalah air maka zat antaranya adalah ion oksonium Deprotonasi Penyingkiran proton pada nukleofil yang terprotonasi oleh ion ataupun molekul di sekitar nbsp Diagram Menkanisme SN1 pada hidrolisis alkil halidaKinetika SuntingBerbeda dengan reaksi SN2 reaksi SN1 berjalan melalui dua tahap tidak meliputi protonasi atau deprotonasi Tahap penentu laju reaksi ada pada tahap pertama oleh karena itu laju reaksi dari keseluruhan reaksi secara umum sama dengan laju pembentukan karbokation dan tidak melibatkan konsentrasi nukleofil Oleh karena itu kenukleofilikan tidak menjadi faktor kelajuan reaksi dan laju keseluruhan reaksi hanya bergantung pada konsentarsi pereaksi Laju reaksi k pereaksi Ruang lingkup reaksi SuntingMekanisme reaksi SN1 cenderung mendominasi ketika atom karbon pusat dikelilingi oleh gugus gugus yang meruah karena gugus gugus tersebut menyebabkan halangan sterik untuk terjadinya reaksi SN2 Selain itu substituen yang meruab pada karbon pusat juga meningkatkan laju pembentukan karbokation oleh karena terjadinya pelepasan terikan sterik yang terjadi Karbokation yang terbentuk juga distabilkan oleh stabilisasi induktif dan hiperkonjugasi yang berasal dari gugus alkil yang melekat pada karbon Postulat Hammond Leffler mensugestikan bahwa hal ini juga akan meningkatkan laju pembentukan karbokation Oleh karena itu mekanisme reaksi SN1 mendominasi pada reaksi di pusat alkil tersier dan juga terlihat pada reaksi di pusat alkil sekunder dengan keberadaan nukleofil lemah Reaksi samping SuntingDua jenis reaksi samping yang umumnya terjadi adalah reaksi eliminasi dan penataan ulang karbokation Jika reaksi ini dilakukan dalam keadaan hangat atau panas yang mana meningkatkan entropi Reaksi eliminasi E1 akan mendominasi mengakibatkan pembentukan alkena Bahkan jika reaksi dilakukan dalam temperatur yang rendah alkena dalam jumlah kecil juga bisa terbentuk Usaha untuk melakukan reaksi SN1 dengan menggunakan nukleofil kuat yang bersifat basa seperti ion hidroksida atau metoksida juga akan mengakibatkan terbentuknya alkena via reaksi eliminasi E2 terlebih lagi apabila reaksi ini dipanaskan Selain itu jika zat antara karbokation dapat ditata ulang menjadi karbokation yang lebih stabil ia akan memberikan hasil reaksi yang berasal dari karbokation yang lebih stabil daripada hasil reaksi substitusi sederhana Efek pelarut SuntingOleh karena reaksi SN1 melibatkan pembentukan zat antara karbokation yang tidak stabil pada tahap penetapan laju reaksi segala sesuatu yang dapat memfasilitasinya akan meningkatkan laju reaksi Pelarut yang biasa digunakan biasanya bersifat polar untuk menstabilisasikan zat antara secara umum dan protik untuk melarutkan gugus lepas secara khususnya Pelarut polar protik meliputi air dan alkohol yang juga dapat bertindak sebagai nukleofil Skala Y menghubungkan laju reaksi solvolisis dari pelarut k dengan pelarut standar 80 v v etanol air k0 melalui persamaanlog k k 0 m Y displaystyle log left frac k k 0 right mY nbsp dengan m sebagai tetapan pereaksi m 1 untuk tert butil klorida dan Y sebagai parameter pelarut 5 Sebagai contoh 100 etanol memberikan nilai Y 2 3 dan 50 etanol dalam air memberikan nilai Y 1 65 6 Lihat pula SuntingReaksi substitusi Substitusi nukleofilik Reaksi SN2 Reaksi SNi Substitusi asil nukleofilik Partisipasi gugus tetanggaReferensi Sunting L G Wade Jr Organic Chemistry 6th ed Pearson Prentice Hall Upper Saddle River New Jersey USA 2005 J March Advanced Organic Chemistry 4th ed Wiley New York 1992 188 Mechanism of substitution at a saturated carbon atom Part XXIII A kinetic demonstration of the unimolecular solvolysis of alkyl halides Section E a general discussion Leslie C Bateman Mervyn G Church Edward D Hughes Christopher K Ingold and Nazeer Ahmed Taher J Chem Soc 1940 979 1011 doi 10 1039 JR9400000979 Nature of Dynamic Processes Associated with the SN1 Reaction Mechanism Peters K S Chem Rev Review 2007 107 3 859 873 doi 10 1002 chin 200722274 The Correlation of Solvolysis Rates Ernest Grunwald and S Winstein J Am Chem Soc 1948 70 2 pp 846 854 doi 10 1021 ja01182a117 Correlation of Solvolysis Rates III 1 t Butyl Chloride in a Wide Range of Solvent Mixtures Arnold H Fainberg and S Winstein J Am Chem Soc 1956 78 12 pp 2770 2777 doi 10 1021 ja01593a033Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Reaksi SN1 Diagram Frostburg State University Latihan Diarsipkan 2003 07 08 di Wayback Machine Universitas Maine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Reaksi SN1 amp oldid 18927858