www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Alkana atau Alkuna Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon 1 Istilah alkena dan olefin sering digunakan secara bergantian lihat bagian Tata nama di bawah Alkena asiklik yang paling sederhana yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun dikenal sebagai mono ena membentuk suatu deret homolog hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n 2 Alkena memiliki kekurangan dua atom hidrogen dibandingkan alkana terkait dengan jumlah atom karbon yang sama Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena C2H4 adalah senyawa organik terbesar yang diproduksi dalam skala industri 3 Senyawa aromatik sering kali juga digambarkan seperti alkena siklik tetapi struktur dan ciri ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena 2 Model 3D dari etilena alkena yang paling sederhana Daftar isi 1 Struktur 1 1 Ikatan 1 2 Bentuk 2 Sifat fisika 3 Reaksi 3 1 Reaksi adisi 3 1 1 Hidrogenasi 3 1 2 Hidrasi 3 1 3 Halogenasi 3 1 4 Hidrohalogenasi 3 1 5 Pembentukan halohidrin 3 1 6 Oksidasi 3 1 7 Fotooksigenasi 3 2 Polimerisasi 3 3 Kompleksasi logam 3 4 Ikhtisar reaksi 4 Sintesis 4 1 Metode industri 4 2 Reaksi eliminasi 4 3 Sintesis dari senyawa karbonil 4 4 Disintesis dari alkena metatesis olefin dan hidrovinilasi 4 5 Disintesis dari alkuna 4 6 Penataan ulang dan reaksi terkait 5 Tata nama 5 1 Tata nama IUPAC 5 2 Notasi cis trans 5 3 Notasi E Z 5 4 Gugus yang mengandung ikatan rangkap C C 6 Lihat pula 7 Bacaan lebih lanjut 8 ReferensiStruktur SuntingIkatan Sunting Etilena etena bagian hijau adalah ikatan pi Seperti ikatan kovalen tunggal ikatan rangkap dapat digambarkan dalam bentuk orbital atom yang tumpang tindih kecuali bahwa tidak seperti ikatan tunggal yang terdiri dari ikatan tunggal sigma ikatan rangkap karbon karbon terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi Ikatan rangkap ini lebih kuat daripada ikatan kovalen tunggal 611 kJ mol untuk C C vs 347 kJ mol untuk C C 1 dan juga lebih pendek dengan panjang ikatan rata rata 1 33 Angstrom 133 pm Setiap karbon pada ikatan rangkap menggunakan tiga orbital hibrida sp2 untuk membentuk ikatan sigma ke tiga atom satu karbon lainnya dan dua atom hidrogen Orbital atom 2p yang tidak membentuk hibrida yang tegak lurus terhadap bidang yang dibuat oleh sumbu tiga orbital hibrida sp bergabung membentuk ikatan pi Ikatan ini berada di luar sumbu utama C C dengan setengah ikatan di satu sisi molekul dan setengahnya di sisi lainnya Rotasi di sekitar ikatan rangkap karbon karbon terbatas karena memerlukan energi besar untuk memutus kesejajaran orbital p pada dua atom karbon Sebagai konsekuensinya alkena tersubstitusi terdapat sebagai salah satu dari dua isomer yang disebut isomer cis atau trans Alkena yang lebih kompleks dapat diberi nama dengan notasi E Z untuk molekul dengan tiga atau empat substituen gugus samping yang berbeda Sebagai contoh isomer butena dua gugus metil Z but 2 ena alias cis 2 butena muncul pada sisi yang sama dari ikatan rangkap dan pada E but 2 ena alias trans 2 butena gugus metil muncul pada sisi yang berlawanan Kedua isomer butena ini sedikit berbeda dalam sifat kimia dan fisiknya Sebuah putaran 90 dari ikatan C C yang dapat ditentukan oleh posisi gugus fungsi yang terikat pada karbon memerlukan lebih sedikit energi daripada kekuatan ikatan pi sehingga ikatan dapat bertahan Hal ni bertentangan dengan pernyataan umum pada buku teks bahwa orbital p tidak akan dapat mempertahankan ikatan semacam itu Kenyataannya penyimpangan orbital p kurang dari yang diharapkan karena terjadi piramidalisasi lihat alkena piramidal trans Siklooktena adalah alkena lurus yang stabil dan penyimpangan orbital hanya 19 dengan sudut dihedral 137 normal 120 serta tingkat piramidalisasi 18 4 Isomer trans sikloheptena hanya stabil pada suhu rendah Bentuk Sunting Sesuai prediksi oleh model repulsi pasangan elektron VSEPR geometri molekul alkena meliputi sudut ikatan di sekitar masing masing karbon dalam ikatan rangkap berkisar 120 Sudut bervariasi karena rantai sterik dipengaruhi oleh interaksi tak berikatan di antara gugus fungsi yang terikat pada karbon ikatan rangkap Misalnya sudut ikatan C C C dalam propilena adalah 123 9 Untuk alkena berjembatan aturan Bredt menyatakan bahwa ikatan rangkap tidak dapat terjadi di pangkal jembatan sistem cincin kecuali jika cincinnya cukup besar 8 atau lebih atom Sifat fisika SuntingSifat fisika alkena tidak berbeda jauh dengan alkana Mereka tidak berwarna nonpolar mudah terbakar dan hampir tidak berbau Perbandingan utama di antara keduanya adalah alkena mempunyai tingkat keasaman yang jauh lebih tinggi dibandingkan alkana Wujud zat alkena tergantung dari massa molekulnya Tiga alkena paling sederhana etena propena dan butena berbentuk gas Alkena linear yang memiliki 5 sampai 16 atom karbon berwujud cair dan alkena yang memiliki atom karbon lebih dari 15 berwujud padat Reaksi SuntingAlkena adalah senyawa yang relatif stabil namun lebih reaktif daripada alkana baik karena reaktivitas ikatan pi karbon karbon atau adanya pusat CH alilik Sebagian besar reaksi alkena melibatkan reaksi adisi pada ikatan pi ini membentuk ikatan tunggal baru Alkena berfungsi sebagai bahan baku industri petrokimia karena mereka dapat berperan dalam berbagai reaksi terutama polimerisasi dan alkilasi Reaksi adisi Sunting Alkena bereaksi dalam banyak reaksi adisi yang berlangsung dengan membuka ikatan rangkap Sebagian besar reaksi adisi ini mengikuti mekanisme adisi elektrofilik Contohnya adalah hidrohalogenasi halogenasi pembentukan halohidrin oksimerkurasi hidroborasi adisi diklorokarbena reaksi Simmons Smith hidrogenasi katalitik epoksidasi polimerisasi radikal dan hidroksilasi Hidrogenasi Sunting Hidrogenasi alkena menghasilkan alkana yang sesuai Reaksi berlangsung di bawah tekanan pada temperatur 200 C dengan keberadaan katalis logam Katalis yang umum digunakan di industri adalah yang berbasis platina nikel atau paladium Untuk sintesis skala laboratorium sering digunakan nikel Raney suatu logam paduan nikel dan aluminium Contoh paling sederhana reaksi ini adalah hidrogenasi katalitik etilena untuk menghasilkan etana CH2 CH2 H CHHidrasi Sunting Hidrasi penambahan air ke dalam ikatan ganda alkena menghasilkan alkohol Reaksi ini dikatalisis oleh asam kuat seperti asam sulfat Reaksi ini dilakukan dalam skala industri untuk menghasilkan etanol CH2 CH2 H2O CH3 CH2OHAlkena dapat juga diubah menjadi alkohol melalui reaksi oksimerkurasi demerkurasi atau reaksi hidroborasi oksidasi Halogenasi Sunting Dalam halogenasi elektrofilik penambahan unsur brom atau klor pada alkena menghasilkan dibromo dan dikloroalkana 1 2 dihalida atau etilen dihalida Penghilangan warna larutan brom dalam air merupakan uji analitis untuk mengetahui keberadaan alkena CH2 CH2 Br2 BrCH2 CH2BrReaksi terkait juga digunakan untuk pengujian kuantitatif terhadap ketidakjenuhan yang dinyatakan sebagai nomor brom dan nomor iod suatu senyawa atau campuran Hidrohalogenasi Sunting Hidrohalogenasi adalah adisi hidrogen halida seperti HCl atau HI pada alkena untuk menghasilkan haloalkana yang sesuai CH3 CH CH2 HI CH3 CHI CH2 HJika dua atom karbon pada ikatan rangkap terhubung dengan atom hidrogen dalam jumlah yang berbeda halogen akan memilih menyerang ataom karbon dengan substituen hidrogen yang lebih sedikit Pola ini dikenal sebagai aturan Markovnikov Penggunaan inisiator radikal atau senyawa lain dapat menghasilkan produk yang berlawanan Asam hidrobromat terutama cenderung membentuk radikal dengan adanya berbagai ketakmurnian impurities atau bahkan oksigen di atmosfer yang dapat membalikkan aturan Markovnikov 5 CH3 CH CH2 HBr CH3 CHH CH2 BrPembentukan halohidrin Sunting Alkena bereaksi dengan air dan halogen membentuk halohidrin melalui reaksi adisi Terjadilah regiokimia Markovnikov dan anti stereokimia CH2 CH2 X2 H2O XCH2 CH2OH HXOksidasi Sunting Alkena dioksidasi dengan sejumlah besar oksidator Dengan adanya oksigen alkena terbakar dengan nyala terang menghasilkan karbon dioksida dan air Oksidasi katalitik dengan oksigen atau reaksi dengan asam perkarboksilat menghasilkan epoksida Reaksi dengan ozon pada ozonolisis menyebabkan pemutusan ikatan rangkap menghasilkan dua aldehida atau keton Reaksi dengan KMnO pekat panas atau garam oksidator lainnya dalam larutan asam akan menghasilkan keton atau asam karboksilat R1 CH CH R2 O3 R1 CHO R2 CHO H2OReaksi ini dapat digunakan untuk menentukan posisi ikatan rangkap dalam suatu alkena yang tidak diketahui Oksidasi lebih mudah dihentikan pada diol yang bertetangga daripada memecah alkena secara penuh menggunakan KMnO yang lebih lunak encer temperatur lebih rendah atau dengan osmium tetroksida atau oksidator lainnya Fotooksigenasi Sunting Dengan adanya fotosensitiser yang sesuai seperti metilen biru dan cahaya alkena dapat bereaksi dengan spesies oksigen reaktif yang dihasilkan oleh fotosensitiser seperti radikal hidroksil oksigen singlet atau ion superoksida Intermediat fotokimia yang dihasilkan ini kita kenal sebagai proses Type I Type II dan Type III Berbagai proses dan reaksi alternatif ini dapat dikendalikan melalui pemilihan kondisi reaksi spesifik sehingga memberikan rentang variasi produk yang luas Contoh umum adalah 4 2 sikloadisi oksigen singlet dengan diena seperti siklopentadiena untuk menghasilkan endoperoksida Contoh lain adalah reaksi ena Schenck yang mana oksigen singlet bereaksi dengan suatu struktur alilik untuk menghasilkan alil peroksida yang ditransposisikan Polimerisasi Sunting Artikel utama poliolefin Polimerisasi alkena adalah reaksi yang menghasilkan polimer bernilai industrial tinggi namun ekonomis seperti plastik polietilena dan polipropilena Polimer dari monomer alkena secara umum dirujuk sebagai poliolefin atau polialkena istilah yang jarang digunakan Polimer dari alfa olefin disebut polialfaolefin PAO Polimerisasi dapat berlangsung baik melalui mekanisme radikal bebas maupun mekanisme ionik dengan cara mengubah ikatan ganda menjadi ikatan tunggal untuk membentuk ikatan dengan monomer lainnya Polimerisasi diena terkonjugasi seperti buta 1 3 diena atau isoprena 2 metilbuta 1 3 diena sebagian besar menghasilkan adisi 1 4 dengan beberapa kemungkinan adisi 1 2 pada monomer diena untuk memperpanjang rantai polimer Kompleksasi logam Sunting Struktur bis siklooktadiena nickel 0 sebuah kompleks logam alkenaAlkena adalah ligan dalam transisi kompleks logam alkena Dua ikatan pusat karbon pada logam menggunakan orbital pi dan pi ikatan C C Mono dan diolefin sering digunakan sebagai ligan dalam kompleks yang stabil Siklooktadiena dan norbordiena adalah senyawa pengkhelat populer dan bahkan etilena itu sendiri terkadang digunakan sebagai ligan misalnya dalam garam Zeise Selain itu kompleks logam alkena adalah senyawa antara dalam reaksi yang dikatalisis logam termasuk hidrogenasi hidroformilasi dan polimerisasi Ikhtisar reaksi Sunting Nama reaksi Produk KeteranganHidrogenasi alkena adisi hidrogenHidroalkenilasi alkena hidrometalasi insersi eliminasi beta oleh katalis logamReaksi adisi halogen 1 2 dihalida adisi elektrofilik halogenHidrohalogenasi Markovnikov haloalkana adisi asam halidaAnti Markovnikov hidrohalogenasi haloalkana adisi asam halida yang dimediasi radikal bebasHidroaminasi amina adisi ikatan N H pada ikatan rangkap C CHidroformilasi aldehida proses industri adisi CO dan HSharpless bishydroxylation diol oksidasi pereaksi osmium tetroksida ligan khiralWoodward cis hydroxylation diol oksidasi pereaksi iodium perak asetatOzonolisis aldehida atau keton pereaksi ozonMetatesis olefin alkena dua alkena menata ulang membentuk dua alkena baruReaksi Diels Alder sikloheksana sikloadisi dengan dienaReaksi Pauson Khand siklopentenon sikloadisi dengan alkuna dan COHidroborasi oksidasi alkohol pereaksi boran disusul dengan peroksidaReduksi oksimerkurasi alkohol adisi elektrofilik merkuri asetat dilanjutkan dengan reduksiReaksi Prins 1 3 diol adisi elektrofilik dengan aldehida atau ketonReaksi Paterno Buchi oksetana reaksi fotokimia dengan aldehida atau ketonEpoksidasi epoksida adisi elektrofilik peroksidaSiklopropanasi siklopropana adisi karbena atau karbenoidHidroasilasi keton adisi oksidatif eliminasi reduktif oleh katalis logamHidrofosfinasi fosfinSintesis SuntingMetode industri Sunting Alkena dihasilkan oleh perengkahan hidrokarbon Bahan bakunya sebagian besar komponen kondensat gas alam terutama etana dan propana di AS dan Timur Tengah dan nafta di Eropa dan Asia Alkana dipecah pada suhu tinggi sering kali dengan adanya katalis zeolit untuk menghasilkan campuran alkena alifatik dan alkana dengan berat molekul rendah Campurannya bergantung pada bahan baku dan suhu dan dipisahkan dengan distilasi fraksi Proses ini terutama digunakan untuk pembuatan alkena kecil sampai enam karbon 6 Perengkahan n oktana menghasilkan pentana and propenaBerkaitan dengan katalitik dehidrogenasi ini alkana kehilangan hidrogen pada suhu tinggi untuk menghasilkan alkena yang sesuai 1 Ini adalah kebalikan dari hidrogenasi katalitik alkena Dehidrogenasi butana untuk menghasilkan butadiena dan isomer butenaProses ini juga dikenal sebagai pembentukan ulang berkatalis catalytic reforming Kedua proses bersifat endotermik dan didorong ke arah alkena pada suhu tinggi oleh entropi Sintesis katalitik a alkena yang lebih tinggi tipe RCH CH2 juga dapat dicapai melalui reaksi etilena dengan senyawa organologam trietilaluminium dengan adanya nikel kobalt atau platina Reaksi eliminasi Sunting Salah satu metode utama sintesis alkena di laboratorium adalah eliminasi alkil halida alkohol dan senyawa serupa Yang paling umum adalah eliminasi b melalui mekanisme E2 atau E1 7 tetapi eliminasi a juga dikenal Mekanisme E2 menyediakan metode eliminasi b yang lebih dapat diandalkan daripada E1 untuk kebanyakan sintesis alkena Sebagian besar eliminasi E2 dimulai dengan alkil halida atau ester alkil sulfonat seperti tosilat atau triflat Bila digunakan alkil halida reaksinya disebut dehidrohalogenasi Untuk produk yang tidak simetris semakin banyak substituen pada alkena memiliki hidrogen menempel pada C C lebih sedikit cenderung mendominasi lihat aturan Zaitsev Dua metode umum reaksi eliminasi adalah dehidrohalogenasi alkil halida dan dehidrasi alkohol Contohnya dapat dilihat pada reaksi di bawah ini Perhatikan bahwa jika memungkinkan H adalah anti terhadap gugus pergi meskipun hal ini mengarah ke isomer Z yang kurang stabil 8 Contoh Eliminasi E2Alkena dapat disintesis dari alkohol melalui dehidrasi Air dihilangkan melalui mekanisme E1 Sebagai contoh dehidrasi etanol menghasilkan etena CH H H2C CH2 H HSOAlkohol dapat juga diubah menjadi suatu gugus pergi yang lebih baik misal xantat sehingga memungkinkan eliminasi syn yang lebih ringan seperti eliminasi Chugaev dan eliminasi Grieco Reaksi terkait meliputi eliminasi oleh haloeter b sintesis olefin Boord dan ester pirolisis ester Alkena dapat dibuat secara tak langsung dari alkil amina Amina atau amonia bukanlah gugus pergi yang sesuai jadi pertama tama amina dialkilasi seperti dalam eliminasi Hofmann atau dioksidasi menjadi amina oksida reaksi Cope untuk memungkinkan eliminasi berjalan lancar Reaksi Cope adalah suatu eliminasi syn yang berlangsung pada suhu di bawah 150 C Sebagai contoh 9 Sintesis siklooktana melalui eliminasi CopeEliminasi Hofmann adalah reaksi yang tidak umum biasanya produk utamanya adalah alkena non Saytseff yang kurang tersubstitusi Alkena dapat dihasilkan dari a halosulfon dalam reaksi Ramberg Backlund melalui zat antara sulfon cincin tiga Sintesis dari senyawa karbonil Sunting Metode penting lainnya untuk sintesis akena melibatkan pembentukan ikatan rangkap baru karbon karbon melalui reaksi kopling suatu senyawa karbonil seperti aldehida atau keton dengan karbanion ekivalennya Reaksi semacam ini kadang kadang disebut olefinasi Metode yang paling terkenal adalah reaksi Wittig meskipun ada pula metode lain yang diketahui Reaksi Wittig melibatkan reaksi suatu aldehida atau keton dengan pereaksi Wittig atau fosforan dari jenis Ph3P CHR untuk menghasilkan alkena dan Ph3P O Pereaksi Wittig mudah disiapkan dari trifenilfosfin dan alkil halida Reaksi bersifat umum dan banyak gugus fungsi yang dapat ditoleransi bahkan ester sekalipun seperti dalam contoh berikut 10 Contoh umum reaksi WittigOlefinasi Peterson adalah reaksi yang terkait dengan reaksi Wittig Ini menggunakan pereaksi berbasis silikon untuk menggantikan foforan tetapi memungkinkan untuk memilih produk E atau Z Jika diinginkan produk E alfternatif lain adalah menggunakan olefinasi Julia yang menggunakan karbanion yang dibentuk dari fenil sulfon Olefinasi Takai yang mendasarkan reaksinya pada senyawa antara organokrom juga menghasilkan produk E Sebuah senyawa titanium pereaksi Tebbe berguna untuk sintesis senyawa metilena dalam hal ini ester dan amida juga bereaksi Sepasang senyawa karbonil dapat pula dilakukan kopling dengan reduksi untuk menghasilkan alkena Alkena simetris dapat dibuat dari aldehida atau keton tunggal dengan dirinya sendiri menggunakan logam reduktor titanium reaksi McMurry Jika dilakukan kopling terhadap dua keton yang berbeda digunakan metode tidak langsung dan lebih kompleks seperti reaksi Barton KelloggKeton tunggal dapat juga diubah menjadi alkena yang sesuai melalui tosilhidrazon menggunakan natrium metoksida reaksi Bamford Stevens atau alkillitium reaksi Shapiro Disintesis dari alkena metatesis olefin dan hidrovinilasi Sunting Artikel utama Metatesis olefin Alkena dapat dibuat melalui pertukaran dengan alkena lainnya dalam suatu reaksi yang dikenal sebagai metatesis olefin Seringkali hilangnya gas etana digunakan untuk mendorong reaksi mengarah pada produk tertentu Dalam beberapa kasus diperoleh suatu campuran isomer geomtris tetapi reaksi menoleransi banyak gugus fungsi Metode ini efektif terutama untuk pembuatan alkena siklik seperti dalam sintesis muskona bahasa Inggris muscone berikut Metatesis penutupan cincin digunakan dalam sintesis muskona muscone Hidrovinilasi yang dikatalisis logam transisi adalah proses sintesis alkena yang juga penting Proses ini dimulai dari alkena itu sendiri 11 Secara umum ini melibatkan adisi hidrogen pada gugus vinil atau gugus alkenil di sekitar ikatan rangkap Reaksi hidrovinilasi pertama kali dilaporkan oleh Alderson Jenner dan Lindsey menggunakan garam rhodium dan ruthenium Katalis logam lain yang umum digunakan saat ini antara lain besi kobalt nikel dan paladium Penambahan dapat dilakukan secara stereoselektif atau regioselektif Pemilihan pusat logam ligan substrat dan konterion sering kali memainkan peran penting 12 13 14 Studi terkini menunjukkan bahwa penggunaan karbena N heterosiklik dengan Ni dapat digunakan untuk preparasi selektif alkena dwisubstitusi 1 1 15 16 Disintesis dari alkuna Sunting Reduksi alkuna adalah metode yang berguna untuk sintesis stereoselektif alkena dwisubstitusi Jika diinginkan cis alkena hidrogenasi dengan katalis Lindlar suatu katalis heterogen yang berisi deposit paladium pada kalsium karbonat dan diberi perlakuan dengan berbagai bentuk timbal adalah metode yang umum digunakan meskipun dapat pula dilakukan dengan hidroborasi yang diikuti hidrolisis sebagai metode alternatif Reduksi alkuna oleh logam natrium dalam amonia cair menghasilkan trans alkena 17 Sintesis cis dan trans alkena dari alkunaUntuk pembuatan alkena multisubstitusi karbometalasi alkuna dapat meningkatkan ragam derivat alkena yang dihasilkan Penataan ulang dan reaksi terkait Sunting Alkena dapat disintesis dari alkena lainnya melalui reaksi penataan ulang Selain metatesis olefin seperti dijelaskan di atas sejumlah besar reaksi perisiklik dapat digunakan seperti reaksi ena dan penataan ulang Cope Penataan ulang Cope divinilsiklobutana menjadi siklooktadienaPada reaksi Diels Alder derivat sikloheksana dibuat dari diena dan sebuah alkena yang reaktif atau kekurangan elektron Tata nama SuntingMeskipun tata nama tidak diikuti secara luas menurut IUPAC alkena adalah hidrokarbon asiklik dengan satu ikatan rangkap antara pusat karbon Olefin terdiri dari kumpulan alkil siklik dan asiklik yang lebih besar seperti diena dan poliena 18 Tata nama IUPAC Sunting Untuk mengikuti tata nama IUPAC maka seluruh alkena memiliki nama yang diakhiri ena Pada dasarnya nama alkena diambil dari nama alkana dengan menggantikan akhiran ana dengan ena C2H6 adalah alkana bernama etana sehingga C2H4 diberi nama etena Pada alkena yang memiliki isomer dengan perbedaan letak ikatan digunakan penomoran dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan tersebut sehingga atom karbon pada ikatan rangkap bernomor sekecil mungkin untuk membedakan isomernya Contohnya adalah 1 heksena dan 2 heksena Penamaan cabang sama dengan alkana Pada alkena yang lebih tinggi di mana terdapat isomer yang letaknya berbeda dengan letak ikatan rangkap maka sistem penomoran berikut ini dipakai Beri nomor rantai karbon terpanjang yang memiliki ikatan rangkap dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan rangkap sehingga atom karbon pada ikatan rangkap tersebut mempunyai nomor sekecil mungkin Tentukan lokasi ikatan rangkap berdasarkan lokasi karbon pertamanya Nama alkena bercabang atau alkena tersubstitusi sama seperti aturan pada alkana Beri nomor atom karbon tentukan lokasi dan nama gugus substituen tentukan lokasi ikatan rangkap dan beri nama rantai utama Berbagai contoh penamaan isomer 1 heksena Gambar kiri 1 heksena gambar tengah 4 metil 1 heksena gambar kanan 4 etil 2 metil 1 heksena Notasi cis trans Sunting Artikel utama Isomerisme cis trans Khusus alkena dwisubstitusi di mana dua atom karbon masing masing mempunyai satu substituen maka notasi cis trans dapat digunakan Jika kedua substituen terletak pada sisi ikatan rangkap yang sama maka disebut sebagai cis Jika substituen terletak berseberangan maka disebut sebagai trans Perbedaan antara isomer cis dan trans Kiri cis 2 butena kanan trans 2 butena Notasi E Z Sunting Artikel utama Notasi E Z Jika suatu alkena memiliki lebih dari satu substituen terutama 3 atau 4 substituen geometri ikatan rangkap dinyatakan menggunakan label E dan Z Label ini berasal dari bahasa German entgegen yang berarti berlawanan dan zusammen yang berarti bersama sama Alkena dengan gugus prioritas lebih tinggi seperti dijelaskan dalam aturan CIP pada sisi yang sama diberi notasi Z Alkena dengan gugus prioritas lebih tinggi yang terletak berseberangan diberi notasi E Perbedaan antara isomer E dan ZGugus yang mengandung ikatan rangkap C C Sunting IUPAC memberi dua nama untuk gugus hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon karbon gugus vinil dan gugus alil 2 Lihat pula SuntingAlkana Alkuna Alfa olefin Sikloalkana Arena Diena Dendralena Radialena Anulena Poliena NitroalkenaBacaan lebih lanjut SuntingHans Beyer Wolfgang Walter Lehrbuch der organischen Chemie Hirzel Verlag Stuttgart 2004 ISBN 3 7776 1221 9 Reinhard Bruckner Reaktionsmechanismen Organische Reaktionen Stereochemie moderne Synthesemethoden Spektrum Akademischer Verlag Heidelberg 2004 ISBN 3 8274 1579 9 Ulfert Onken Arno Behr Chemische Prozesskunde Lehrbuch der technischen Chemie 3 Georg Thieme Verlag Stuttgart 1996 ISBN 3 13 687601 6 K Peter C Vollhardt Niel E Schore Organische Chemie Wiley VCH Weinheim 2005 ISBN 3 527 31380 X Klaus Weissermel Hans Jurgen Arpe Industrielle organische Chemie Bedeutende Vor und Zwischenprodukte Wiley VCH Weinheim 1998 ISBN 3 527 28856 2 Rule A 3 Unsaturated Compounds and Univalent Radicals IUPAC Blue Book Rule A 4 Bivalent and Multivalent Radicals IUPAC Blue Book Rules A 11 3 A 11 4 A 11 5 Unsaturated monocyclic hydrocarbons and substituents IUPAC Blue Book Rule A 23 Hydrogenated Compounds of Fused Polycyclic Hydrocarbons IUPAC Blue Book Referensi Sunting Portal Kimia Lihat informasi mengenai alkena di Wiktionary Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan Alkena a b c Wade L G Sixth Ed 2006 Organic Chemistry Pearson Prentice Hall hlm 279 ISBN 1 4058 5345 X Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c Moss G P Smith P A S Tavernier D 1995 Glossary of class names of organic compounds and reactivity intermediates based on structure IUPAC Recommendations 1995 Pure and Applied Chemistry 67 8 9 1307 1375 doi 10 1351 pac199567081307 Production Growth is the Norm Chemical and Engineering News 84 28 59 July 10 2006 doi 10 1021 cen v084n034 p059 Barrows Susan E Eberlein Thomas H 2005 Understanding Rotation about a C C Double Bond J Chem Educ 82 9 1329 Bibcode 2005JChEd 82 1329B doi 10 1021 ed082p1329 Streiwieser A Heathcock C H Kosower E M 1992 11 6 G Alkenes Reactions Free Radical Additions Introduction to Organic Chemistry edisi ke 4th New York Macmillan hlm 288 Wade L G 2006 Organic Chemistry edisi ke 6th Pearson Prentice Hall hlm 309 ISBN 1 4058 5345 X Saunders W H 1964 Patai Saul ed The Chemistry of Alkenes Wiley Interscience hlm 149 150 Cram D J Greene Frederick D Depuy C H 1956 Studies in Stereochemistry XXV Eclipsing Effects in the E2 Reaction1 Journal of the American Chemical Society 78 4 790 796 doi 10 1021 ja01585a024 Bach R D Andrzejewski Denis Dusold Laurence R 1973 Mechanism of the Cope elimination J Org Chem 38 9 1742 3 doi 10 1021 jo00949a029 Snider Barry B Matsuo Y Snider BB 2006 Synthesis of ent Thallusin Org Lett 8 10 2123 6 doi 10 1021 ol0605777 PMC 2518398 PMID 16671797 Vogt D 2010 Cobalt Catalyzed Asymmetric Hydrovinylation Angew Chem Int Ed 49 40 7166 8 doi 10 1002 anie 201003133 PMID 20672269 Grutters M M P Muller C Vogt D 2006 Highly Selective Cobalt Catalyzed Hydrovinylation of Styrene J Am Chem Soc 128 23 7414 5 doi 10 1021 ja058095y PMID 16756275 Hilt G Danz M Treutwein J 2009 Cobalt Catalyzed 1 4 Hydrovinylation of Styrenes and 1 Aryl 1 3 butadienes Org Lett 11 15 3322 5 doi 10 1021 ol901064p PMID 19583205 Sharma R K RajanBabu T V 2010 Asymmetric Hydrovinylation of Unactivated Linear 1 3 Dienes J Am Chem Soc 132 10 3295 7 doi 10 1021 ja1004703 PMC 2836389 PMID 20163120 Ho C Y He L 2010 Catalytic Intermolecular Tail to Tail Hydroalkenylation of Styrenes with alpha Olefins Regioselective Migratory Insertion Controlled by a Nickel N Heterocyclic Carbene Angew Chem Int Ed 49 48 9182 9186 doi 10 1002 anie 201001849 PMID 20853303 Ho C Y He L 2012 Shuffle Off the Classic Beta Si Elimination by Ni NHC Cooperation Implication for C C Forming Reactions Involving Ni Alkyl Beta Silanes Chem Commun 48 10 1481 1483 doi 10 1039 c1cc14593b PMID 22116100 Zweifel George S Nantz Michael H 2007 Modern Organic Synthesis An Introduction New York W H Freeman amp Co hlm 366 ISBN 0 7167 7266 3 Olefins IUPAC Goldbook Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Alkena amp oldid 21978962