www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lain lihat Hibrida Dalam kimia hibridisasi orbital atau hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital orbital atom membentuk orbital hibrida yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom Konsep orbital orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi Walaupun kadang kadang diajarkan bersamaan dengan teori VSEPR teori ikatan valensi dan hibridisasi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan teori VSEPR 1 Empat orbital sp3 Tiga orbital sp2 Daftar isi 1 Sejarah perkembangan 2 Hibrid sp3 3 Hibrid sp2 4 Hibrid sp 5 Hibridisasi dan bentuk molekul 6 Teori hibridisasi vs Teori orbital molekul 7 Referensi 8 Lihat pula 9 Pranala luarSejarah perkembangan suntingTeori hibridisasi dipromosikan oleh kimiawan Linus Pauling 2 dalam menjelaskan struktur molekul seperti metana CH4 Secara historis konsep ini dikembangkan untuk sistem sistem kimia yang sederhana tetapi pendekatan ini selanjutnya diaplikasikan lebih luas dan sekarang ini dianggap sebagai sebuah heuristik yang efektif untuk merasionalkan struktur senyawa organik Teori hibridisasi tidaklah sepraktis teori orbital molekul dalam hal perhitungan kuantitatif Masalah masalah pada hibridisasi terlihat jelas pada ikatan yang melibatkan orbital d seperti yang terdapat pada kimia koordinasi dan kimia organologam Walaupun skema hibridisasi pada logam transisi dapat digunakan ia umumnya tidak akurat Sangatlah penting untuk dicatat bahwa orbital adalah sebuah model representasi dari tingkah laku elektron elektron dalam molekul Dalam kasus hibridisasi yang sederhana pendekatan ini didasarkan pada orbital orbital atom hidrogen Orbital orbital yang terhibridisasikan diasumsikan sebagai gabungan dari orbital orbital atom yang bertumpang tindih satu sama lainnya dengan proporsi yang bervariasi Orbital orbital hidrogen digunakan sebagai dasar skema hibridisasi karena ia adalah salah satu dari sedikit orbital yang persamaan Schrodingernya memiliki penyelesaian analitis yang diketahui Orbital orbital ini kemudian diasumsikan terdistorsi sedikit untuk atom atom yang lebih berat seperti karbon nitrogen dan oksigen Dengan asumsi asumsi ini teori hibridisasi barulah dapat diaplikasikan Perlu dicatat bahwa kita tidak memerlukan hibridisasi untuk menjelaskan molekul tetapi untuk molekul molekul yang terdiri dari karbon nitrogen dan oksigen teori hibridisasi menjadikan penjelasan strukturnya lebih mudah Teori hibridisasi sering digunakan dalam kimia organik biasanya digunakan untuk menjelaskan molekul yang terdiri dari atom C N dan O kadang kala juga P dan S Penjelasannya dimulai dari bagaimana sebuah ikatan terorganisasikan dalam metana Hibrid sp3 suntingHibridisasi menjelaskan atom atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal seperti metana CH4 maka karbon haruslah memiliki orbital orbital yang memiliki simetri yang tepat dengan 4 atom hidrogen Konfigurasi keadaan dasar karbon adalah 1s2 2s2 2px1 2py1 atau lebih mudah dilihat C 1 s 2 s 2 p x 2 p y 2 p z displaystyle C quad frac uparrow downarrow 1s frac uparrow downarrow 2s frac uparrow 2p x frac uparrow 2p y frac 2p z nbsp Perhatikan bahwa orbital 1s memiliki energi lebih rendah dari orbital 2s dan orbital 2s berenergi sedikit lebih rendah dari orbital orbital 2p Teori ikatan valensi memprediksikan berdasarkan pada keberadaan dua orbital p yang terisi setengah bahwa C akan membentuk dua ikatan kovalen yaitu CH2 Namun metilena adalah molekul yang sangat reaktif lihat pula karbena sehingga teori ikatan valensi saja tidak cukup untuk menjelaskan keberadaan CH4 Lebih lanjut lagi orbital orbital keadaan dasar tidak bisa digunakan untuk berikatan dalam CH4 Walaupun eksitasi elektron 2s ke orbital 2p secara teori mengizinkan empat ikatan dan sesuai dengan teori ikatan valensi adalah benar untuk O2 hal ini berarti akan ada beberapa ikatan CH4 yang memiliki energi ikat yang berbeda oleh karena perbedaan aras tumpang tindih orbital Gagasan ini telah dibuktikan salah secara eksperimen setiap hidrogen pada CH4 dapat dilepaskan dari karbon dengan energi yang sama Untuk menjelaskan keberadaan molekul CH4 ini maka teori hibridisasi digunakan Langkah awal hibridisasi adalah eksitasi dari satu atau lebih elektron C 1 s 2 s 2 p x 2 p y 2 p z displaystyle C quad frac uparrow downarrow 1s frac uparrow 2s frac uparrow 2p x frac uparrow 2p y frac uparrow 2p z nbsp Proton yang membentuk inti atom hidrogen akan menarik salah satu elektron valensi karbon Hal ini menyebabkan eksitasi memindahkan elektron 2s ke orbital 2p Hal ini meningkatkan pengaruh inti atom terhadap elektron elektron valensi dengan meningkatkan potensial inti efektif Kombinasi gaya gaya ini membentuk fungsi fungsi matematika yang baru yang dikenal sebagai orbital hibrida Dalam kasus atom karbon yang berikatan dengan empat hidrogen orbital 2s orbital inti hampir tidak pernah terlibat dalam ikatan bergabung dengan tiga orbital 2p membentuk hibrid sp3 dibaca s p tiga menjadiC 1 s s p 3 s p 3 s p 3 s p 3 displaystyle C quad frac uparrow downarrow 1s frac uparrow sp 3 frac uparrow sp 3 frac uparrow sp 3 frac uparrow sp 3 nbsp Pada CH4 empat orbital hibrida sp3 bertumpang tindih dengan orbital 1s hidrogen menghasilkan empat ikatan sigma Empat ikatan ini memiliki panjang dan kuat ikat yang sama sehingga sesuai dengan pengamatan nbsp sama dengan nbsp Sebuah pandangan alternatifnya adalah dengan memandang karbon sebagai anion C4 Dalam kasus ini semua orbital karbon terisi C 4 1 s 2 s 2 p x 2 p y 2 p z displaystyle C 4 quad frac uparrow downarrow 1s frac uparrow downarrow 2s frac uparrow downarrow 2p x frac uparrow downarrow 2p y frac uparrow downarrow 2p z nbsp Jika kita menrekombinasi orbital orbital ini dengan orbital s 4 hidrogen 4 proton H dan mengijinkan pemisahan maksimum antara 4 hidrogen yakni tetrahedal maka kita bisa melihat bahwa pada setiap orientasi orbital orbital p sebuah hidrogen tunggal akan bertumpang tindih sebesar 25 dengan orbital s C dan 75 dengan tiga orbital p C HaL ini sama dengan persentase relatif antara s dan p dari orbital hibrida sp3 25 s dan 75 p Menurut teori hibridisasi orbital elektron elektron valensi metana seharusnya memiliki tingkat energi yang sama tetapi spektrum fotoelekronnya 3 menunjukkan bahwa terdapat dua pita satu pada 12 7 eV satu pasangan elektron dan saty pada 23 eV tiga pasangan elektron Ketidakkonsistenan ini dapat dijelaskan apabila kita menganggap adanya penggabungan orbital tambahan yang terjadi ketika orbital orbital sp3 bergabung dengan 4 orbital hidrogen Hibrid sp2 suntingSenyawa karbon ataupun molekul lainnya dapat dijelaskan seperti yang dijelaskan pada metana Misalnya etilena C2H4 yang memiliki ikatan rangkap dua di antara karbon karbonnya Struktur Kekule metilena akan tampak seperti nbsp Ethene Lewis Structure Each C bonded to two hydrogens and one double bond between them Karbon akan melakukan hibridisasi sp2 karena orbtial orbital hibrida hanya akan membentuk ikatan sigma dan satu ikatan pi seperti yang disyaratkan untuk ikatan rangkap dua di antara karbon karbon Ikatan hidrogen karbon memiliki panjang dan kuat ikat yang sama Hal ini sesuai dengan data percobaan Dalam hibridisasi sp2 orbital 2s hanya bergabung dengan dua orbital 2p C 1 s s p 2 s p 2 s p 2 p displaystyle C quad frac uparrow downarrow 1s frac uparrow sp 2 frac uparrow sp 2 frac uparrow sp 2 frac uparrow p nbsp membentuk 3 orbital sp2 dengan satu orbital p tersisa Dalam etilena dua atom karbon membentuk sebuah ikatan sigma dengan bertumpang tindih dengan dua orbital sp2 karbon lainnya dan setiap karbon membentuk dua ikatan kovalen dengan hidrogen dengan tumpang tindih s sp2 yang bersudut 120 Ikatan pi antara atom karbon tegak lurus dengan bidang molekul dan dibentuk oleh tumpang tindih 2p 2p namun ikatan pi boleh terjadi maupun tidak Jumlah huruf p tidaklah seperlunya terbatas pada bilangan bulat yakni hibridisasi seperti sp2 5 juga dapat terjadi Dalam kasus ini geometri orbital terdistorsi dari yang seharusnya Sebagai contoh seperti yang dinyatakan dalam kaidah Bent sebuah ikatan cenderung untuk memiliki huruf p yang lebih banyak ketika ditujukan ke substituen yang lebih elektronegatif Hibrid sp suntingIkatan kimia dalam senyawa seperti alkuna dengan ikatan rangkap tiga dijelaskan dengan hibridisasi sp C 1 s s p s p p p displaystyle C quad frac uparrow downarrow 1s frac uparrow sp frac uparrow sp frac uparrow p frac uparrow p nbsp Dalam model ini orbital 2s hanya bergabung dengan satu orbital p menghasilkan dua orbital sp dan menyisakan dua orbital p Ikatan kimia dalam asetilena etuna terdiri dari tumpang tindih sp sp antara dua atom karbon membentuk ikatan sigma dan dua ikatan pi tambahan yang dibentuk oleh tumpang tindih p p Setiap karbon juga berikatan dengan hidrogen dengan tumpang tindih s sp bersudut 180 Hibridisasi dan bentuk molekul suntingHibridisasi membantuk kita dalam menjelaskan bentuk molekul nbsp Jenis molekul Hibridisasi spx Hibridisasi sdx 4 5 Hibridisasi spxdy 5 Golongan utama Logam transisi Hanya logam transisiAX2 Linear Hibridisasi sp 180 Misalnya CO2AX3 Datar trigonal Hibridisasi sp2 120 Misalnya BCl3 Piramida trigonal Hibridisasi sd2 90 Misalnya CrO3AX4 Tetrahedral Hibridisasi sp3 109 5 Misalnya CCl4 Tetrahedral Hibridisasi sd3 70 5 109 5 Misalnya TiCl4 Datar persegi Hibridisasi sp2d Misalnya PtCl42 AX6 C3v Prisma trigonal 6 Hibridisasi sd5 63 4 116 6 Misalnya W CH3 6 Oktahedral Hibridisasi sp3d2 Misalnya Mo CO 6Sudut antarorbital 8 arccos 1 x displaystyle theta arccos frac 1 x nbsp 8 arccos 1 3 1 2 x displaystyle theta arccos left pm sqrt frac 1 3 1 frac 2 x right nbsp Secara umum untuk sebuah atom dengan orbital s dan p yang membentuk hibrid hi dengan sudut 8 displaystyle theta nbsp maka berlaku 1 l displaystyle lambda nbsp il displaystyle lambda nbsp j cos 8 displaystyle theta nbsp 0 Rasio p s untuk hibrid i adalah l displaystyle lambda nbsp i2 dan untuk hibrid j l displaystyle lambda nbsp j2 Dalam kasus khusus hibrdid dengan atom yang sama dengan sudut 8 displaystyle theta nbsp persamaan tersebut akan tereduksi menjadi 1 l displaystyle lambda nbsp 2 cos 8 displaystyle theta nbsp 0 Sebagai contoh BH3 memiliki geometri datar trigonal sudut ikat 120o dan tiga hibrid yang setara Maka 1 l displaystyle lambda nbsp 2 cos 8 displaystyle theta nbsp 0 menjadi 1 l displaystyle lambda nbsp 2 cos 120o 0 berlaku juga l displaystyle lambda nbsp 2 2 untuk rasio p s Dengan kata lain terdapat hibrid sp2 seperti yang diperkirakan dari daftar di atas Molekul hipervalen 7 Resonansi AX5 Bipiramida trigonal nbsp AX6 Oktahedral nbsp AX7 Bipiramida pentagonal nbsp Teori hibridisasi vs Teori orbital molekul suntingTeori hibridisasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kimia organik dan secara umum didiskusikan bersama dengan teori orbital molekul dalam buku pelajaran kimia organik tingkat lanjut Walaupun teori ini masih digunakan secara luas dalam kimia organik teori hibridisasi secara luas telah ditinggalkan pada kebanyakan cabang kimia lainnya Masalah dengan teori hibridisasi ini adalah kegagalan teori ini dalam memprediksikan spektra fotoelektron dari kebanyakan molekul meliputi senyawa yang paling dasar seperti air dan metana Dari sudut pandang pedagogi pendekatan hibridisasi ini cenderung terlalu menekankan lokalisasi elektron elektron ikatan dan tidak secara efektif mencakup simetri molekul seperti yang ada pada teori orbital molekul Referensi sunting It is important to recognize that the VSEPR model provides an approach to bonding and geometry based on the Pauli principle that is completely independent of the valence bond VB theory or of any orbital description of bonding Gillespie R J J Chem Educ 2004 81 298 304 L Pauling J Am Chem Soc 53 1931 1367 photo electron spectrum of methane 1 Diarsipkan 2011 07 20 di Wayback Machine photo electron spectrum of methane 2 Diarsipkan 2009 03 27 di Wayback Machine Weinhold Frank Landis Clark R 2005 Valency and bonding A Natural Bond Orbital Donor Acceptor Perspective Cambridge Cambridge University Press hlm 381 383 ISBN 0 521 83128 8 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Bayse Craig Hall Michael 1999 Prediction of the Geometries of Simple Transition Metal Polyhydride Complexes by Symmetry Analysis J Am Chem Soc 121 6 1348 1358 doi 10 1021 ja981965 Martin Kaupp Prof Dr 2001 Non VSEPR Structures and Bonding in d 0 Systems Angew Chem Int Ed Engl 40 1 3534 3565 doi 10 1002 1521 3773 20011001 40 19 lt 3534 AID ANIE3534 gt 3 0 CO 2 David L Cooper Terry P Cunningham Joseph Gerratt Peter B Karadakov Mario Raimondi 1994 Chemical Bonding to Hypercoordinate Second Row Atoms d Orbital Participation versus Democracy Journal of the American Chemical Society 116 10 4414 4426 doi 10 1021 ja00089a033 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Lihat pula suntingMetode orbital molekul kombinasi linear orbital atom Diagram MOPranala luar suntingIkatan kovalen dan Struktur Molekul Film flas hibridisasi Pratayang 3D hibridisasi orbital dalam OpenGL Pemahaman konsep Orbital molekul Diarsipkan 2013 04 11 di Archive is Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hibridisasi orbital amp oldid 24248529