www.wikidata.id-id.nina.az
Halaman ini berisi artikel tentang sebuah golongan utama dari senyawa organik Untuk senyawa yang lebih spesifik lihat dietil eter Untuk teknologi jaringan komputer lihat ethernet Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R O R dengan R dapat berupa alkil maupun aril 1 Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter etoksietana CH3 CH2 O CH2 CH3 Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin Struktur umum dari eter Daftar isi 1 Struktur dan ikatan 1 1 Struktur serupa 2 Sifat sifat fisika 3 Reaksi 3 1 Pembelahan eter 3 2 Pembentukan peroksida 3 3 Sebagai basa Lewis 4 Sintesis 4 1 Dehidrasi alkohol 4 2 Sintesis eter Williamson 4 3 Kondensasi Ullmann 4 4 Adisi elektrofilik alkohol ke alkena 4 5 Pembuatan epoksida 5 Beberapa eter penting 6 ReferensiStruktur dan ikatan SuntingEter memiliki ikatan C O C yang bersudut ikat sekitar 110 dan jarak C O sekitar 140 pm Sawar rotasi ikatan C O sangatlah rendah Menurut teori ikatan valensi hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp3 Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon sehingga hidrogen yang berada pada posisi alfa relatif terhadap eter bersifat lebih asam daripada hidrogen senyawa hidrokarbon Walau demikian hidrogen ini kurang asam dibandingkan dengan alfa hidrogen keton Struktur serupa Sunting Eter tidak boleh disamakan dengan gugus gugus sejenis berikut yang mempunyai struktur serupa R O R Senyawa aromatik seperti furan di mana oksigen adalah sebahagian daripada sistem aromatik Senyawa dengan atom atom karbon yang bersebelahan dengan oksigen terikat dengan oksigen nitrogen atau sulfur Ester R C O O R Asetal R CH O R O R Aminal R CH NH R O R Anhidrida R C O O C O RSifat sifat fisika SuntingMolekul molekul eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya sehingga mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan dengan alkohol Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C O C eter adalah 110 derajat sehingga dipol C O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya Eter lebih polar daripada alkena tetapi tidak sepolar alkohol ester ataupun amida walau demikian keberadaan dua pasangan elektron menyendiri pada atom oksigen eter memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan molekul air Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi Eter siklik seperti tetrahidrofuran dan 1 4 dioksana sangat larut dalam air karena atom oksigennya lebih terpapar ikatan hidrogen dibandingkan dengan eter eter alifatik lainnya Beberapa alkil eterEter Struktur Titik lebur C Titidk didih C Kelarutan dalam 1 L H2O Momen dipol D Dimetil eter CH3 O CH3 138 5 23 0 70 g 1 30Dietil eter CH3CH2 O CH2CH3 116 3 34 4 69 g 1 14Tetrahidrofuran O CH2 4 108 4 66 0 Larut pada semua perbandingan 1 74Dioksana O C2H4 2O 11 8 101 3 Larut pada semua perbandingan 0 45Reaksi SuntingEter secara umumnya memiliki reaktivitas kimia yang rendah walaupun ia lebih reaktif daripada alkana Beberapa contoh reaksi penting eter adalah sebagai berikut 2 Pembelahan eter Sunting Walaupun eter tahan terhadap hidrolisis ia dapat dibelah oleh asam asam mineral seperi asam bromat dan asam iodat Asam klorida hanya membelah eter dengan sangat lambat Metil eter umumnya akan menghasilkan metil halida ROCH3 HBr CH3Br ROHReaksi ini berjalan via zat antara onium yaitu RO H CH3 Br Beberapa jenis eter dapat terbelah dengan cepat menggunakan boron tribomida dalam beberapa kasus aluminium klorida juga dapat digunakan dan menghasilkan alkil bromida 3 Berganting pada substituennya beberapa eter dapat dibelah menggunakan berbagai jenis reagen seperti basa kuat Pembentukan peroksida Sunting Eter primer dan sekunder dengan gugus CH di sebelah oksigen eter dapat membentuk peroksida misalnya dietil eter peroksida Reaksi ini memerlukan oksigen ataupun udaara dan dipercepat oleh cahaya katalis logam dan aldehida Peroksida yang dihasilkan dapat meledak Oleh karena ini diisopropil eter dan tetrahidrofuran jarang digunakan sebagai pelarut Sebagai basa Lewis Sunting Eter dapat berperan sebagai basa Lewis maupun basa Bronsted Asam kuat dapat memprotonasi oksigen menghasilkan ion onium Contohnya dietil eter dapat membentuk kompleks dengan boron trifluorida yaitu dietil eterat BF3 OEt2 Eter juga berkooridasi dengan Mg II dalam reagen Grignard Polieter misalnya eter mahkoya dapat mengikat logam dengan sangat kuat Sintesis SuntingEter dapat disintesis melalui beberapa cara Dehidrasi alkohol Sunting Dehidrasi senyawa alkohol dapat menghasilkan eter 2 R OH R O R H2OReaksi ini memerlukan temperatur yang tinggi sekitar 125 C Reaksi ini dikatalisis oleh asam biasanya asam sulfat Metode ini efektif untukn menghasilkan eter simetris tetapi tidak dapat digunakan untuk menghasilkan eter tak simetris Dietil eter dihasilkan dari etanol menggunakan metode ini Eter siklik dapat pula dihasilkan menggunakan metode ini Sintesis eter Williamson Sunting Eter dapat pula dibuat melalui substitusi nukleofilik alkil halida oleh alkoksida R ONa R X R O R NaXReaksi ini dinamakan sintesis eter Williamson Reaksi ini melibatkan penggunaan alkohol dengan basa kuat menghasilkan alkoksida yang diikuti oleh adisi pada senyawa alifatik terkait yang memiliki gugus lepas R X Gugus lepas tersebut dapat berupa iodida bromida maupun sulfonat Metode ini biasanya tidak bekerja dengan baik dengan aril halida misalnya bromobenzena Reaksi ini menghasilkan rendemen reaksi yang tinggi untuk halida primer Halida sekunder dan tersier sangat rawan menjalani reaksi eliminasi E2 seketika berpaparan dengan anion alkoksida yang sangat basa Dalam reaksi lainnya yang terkait alkil halida menjalani substitusi nukleofilik oleh fenoksida R X tidak dapat digunakan untuk bereaksi dengan alkohol Namun fenol dapat digunakan untuk menggantikan alkohol Oleh karena fenol bersifat asam ia dapat bereaksi dengan basa kuat seperti natrium hidroksida membentuk ion fenoksida Ion fenoksida ini kemudian mensubstitusi gugus X pada alkil halida menghasilkan eter dengan gugus aril yang melekat padanya melalui mekanisme reaksi SN2 C6H5OH OH C6H5 O H2OC6H5 O R X C6H5ORKondensasi Ullmann Sunting Kondensasi Ullmann mirip dengan metode Williamson kecuali substratnya adalah aril halida Reaksi ini umumnya memerlukan katalis misalnya tembaga Adisi elektrofilik alkohol ke alkena Sunting Alkohol dapat melakukan reaksi adisi dengan alkena yang diaktivasi secara elektrofilik R2C CR2 R OH R2CH C O R R2Katalis asam diperlukan agar reaksi ini dapat berjalan Biasanya merkuri trifluoroasetat Hg OCOCF3 2 digunakan sebagai katalis Pembuatan epoksida Sunting Artikel utama epoksida Epoksida biasanya dibuat melalui oksidasi alkena Eposida yang paling penting dalam industri adalah etilena oksida yang dihasilkan melalui oksidasi etilena dengan oksigen Epoksida lainnya dapat dihasilkan melalui dua cara Melalui oksidasi alkena dengan peroksiasam seperti Asam meta kloroperoksibenzoat m CPBA Melalui substitusi nukleofilik intramolekuler halohidrin Beberapa eter penting Sunting nbsp Etilena oksida Eter siklik yang paling sederhana nbsp Dimetil eter Merupakan propelan pada aerosol Merupakan bahan bakar alternatif yang potensial untuk mesin diesel karena mempunyai bilangan cetan sebesar 56 57 nbsp Dietil eter Merupakan pelarut umum pada suhu rendah b p 34 6 C dan dulunya merupakan zat anestetik Digunakan sebagai cairan starter kontak pada mesin diesel nbsp Dimetoksietana DME Pelarut pada suhu tinggi b p 85 C nbsp Dioksana Merupakan eter siklik dan pelarut pada suhu tinggi b p 101 1 C nbsp Tetrahidrofuran THF Eter siklik salah satu eter yang bersifat paling polar yang digunakan sebagai pelarut nbsp Anisol metoksibenzena Merupakan eter aril dan komponen utama minyak esensial pada biji adas manis nbsp Eter mahkota Polieter siklik yang digunakan sebagai katalis transfer fase nbsp Polietilen glikol PEG Merupakan polieter linear digunakan pada kosmetik dan farmasi Referensi Sunting IUPAC Compendium of Chemical Terminology edisi ke 2 Buku Emas 1997 Versi koreksi daring 2006 ethers Wilhelm Heitmann Gunther Strehlke Dieter Mayer Ethers Aliphatic in Ullmann s Encyclopedia of Industrial Chemistry Wiley VCH Weinheim 2002 doi 10 1002 14356007 a10 023 J F W McOmie and D E West 1973 3 3 Dihydroxylbiphenyl Org Synth Coll Vol 5 412 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Eter amp oldid 23661046