www.wikidata.id-id.nina.az
Alkoksida adalah sebuah basa konjugat dari suatu alkohol sehingga mengandung gugus organik yang terikat pada atom oksigen yang bermuatan negatif Alkoksida ditulis sebagai RO dengan R adalah substituen organik Alkoksida adalah basa kuat dan jika R tidak besar merupakan nukleofil yang baik serta ligan yang bagus Meskipun umumnya tidak stabil dalam pelarut protik seperti air alkoksida terjadi sebagai banyak intermediat berbagai reaksi termasuk sintesis eter Williamson 1 2 Alkoksida logam transisi banyak digunakan sebagai pelapis dan katalis 3 4 Struktur anion metoksida Meskipun alkoksida logam alkali bukan termasuk garam dan memiliki struktur yang kompleks secara kimiawi mereka bertindak sebagai sumber RO Enolat adalah alkoksida tak jenuh yang diturunkan melalui deprotonasi ikatan C H yang bertentangga dengan gugus keton atau aldehida Pusat nukleofilik pada alkoksida sederhana terletak pada atom oksigen sementara situs nukleofilik pada enolat terdelokalisasi pada karbon dan oksigen Fenoksida memiliki hubungan yang sangat dekat dengan alkoksida di mana gugus alkil digantikan oleh turunan benzena Fenol lebih asam daripada alkohol sehingga fenoksida terkaitnya bersifat kurang basa dan kurang nukleofilik daripada alkoksida Oleh sebab itu fenoksida lebih mudah ditangani dan menghasilkan kristal yang lebih banyak daripada alkoksida Daftar isi 1 Struktur 2 Pembuatan 2 1 Dari logam reduktor 2 2 Dari klorida elektrofil 2 3 Melalui reaksi metatesis 2 4 Melalui proses elektrokimia 3 Sifat sifat 3 1 Reaksi dengan alkil halida 3 2 Hidrolisis dan transesterifikasi 3 3 Pembentukan okso alkoksida 3 4 Pembentukan derivat polinuklir dan heterologam 3 5 Kestabilan termal 4 Contoh alkoksida 5 Referensi 6 Pranala luarStruktur SuntingAlkoksida logam alkali sering kali berupa senyawa oligomer atau polimer terutama jika gugus R nya kecil Me Et 3 Anion alkoksida adalah jembatan ligan yang baik sehingga banyak alkoksida dapat membentuk ikatan M2O atau M3O Dalam larutan alkoksida logam alkali menunjukkan sifat pasangan ion yang kuat sesuai perkiraan bahwa derivat logam alkali adalah anion basa kuat nbsp Struktur klaster Li4 OBu t 4 thf 3 menunjukkan kecenderungan alkoksida teragregasi dan mengikat ligan eter 5 Kode warna abu abu tua C violet Li merah O abu abu muda H Pembuatan SuntingDari logam reduktor Sunting Alkoksida dapat diproduksi melalui beberapa cara dengan bahan dasar alkohol Logam reduktor kuat bereaksi langsung dengan alkohol menghasilkan alkoksida logam yang sesuai Alkohol bertindak sebagai asam dan hidrogen dihasilkan sebagai produks sampingan Contoh klasik adalah natrium metoksida yang dibuat dari adisi logam natrium dengan metanol 2 CH3OH 2 Na 2 CH3ONa H2Logam alkali lainnya dapat digunakan menggantikan natrium dan sebagian besar alkohol dapat digunakan untuk menggantikan metanol Reaksi serupa lainnya terjadi ketika alkohol bereaksi dengan hidrida logam seperti NaH Logam hidrida menggantikan atom hidrogen dari gugus hidroksil dan membentuk ion alkoksida yang bermuatan negatif Dari klorida elektrofil Sunting Titanium tetraklorida bereaksi dengan alkohol menghasilkan tetraalkoksida yang sesuai bersamaan dengan evolusi hidrogen klorida TiCl4 4 CH3 2CHOH Ti OCH CH3 2 4 4 HClReaksi dapat dipercepat dengan penambahan basa seperti amina tersier Banyak logam dan golongan halida lain yang dapat digunakan selain titanium misalnya SiCl4 ZrCl4 dan PCl3 Melalui reaksi metatesis Sunting Banyak alkoksida dibuat melalui reaksi pembentukan garam dari klorida logam dan natrium alkoksida n NaOR MCln M OR n n NaClReaksi di atas dilancarkan oleh energi kisi NaCl dan pemurnian produk alkoksidanya menjadi lebih sederhana karena NaCl tidak larut dalam kebanyakan pelarut organik nbsp Tembaga I t butoksida mengadopsi sturktur bujur sangkar sebuah konsekuensi preferensi geometri koordinasi linear Cu I Melalui proses elektrokimia Sunting Banyak alkoksida dapat dibuat melalui pelarutan anodik logam terkaitnya dalam alkohol anhidrat disertai keberadaan aditif elektrokonduktif Logam yang bisa digunakan antara lain Co Ga Ge Hf Fe Ni Nb Mo La Re Sc Si Ti Ta W Y Zr dll Aditif konduktor antara lain litium klorida halida amonium kuarterner atau lainnya Beberapa contoh alkoksida logam yang diperoleh melalui teknik ini Ti OCH CH3 2 4 Nb2 OCH3 10 Ta2 OCH3 10 MoO OCH3 4 2 Re2O3 OCH3 6 Re4O6 OCH3 12 and Re4O6 OCH CH3 2 10 Sifat sifat SuntingReaksi dengan alkil halida Sunting Ion alkoksida dapat bereaksi dengan alkil halida primer dalam reaksi SN2 membentuk metil eter Hidrolisis dan transesterifikasi Sunting Alkoksida logam terhidrolisis dalam air sesuai persamaan berikut 6 2 LnMOR H2O LnM 2O 2 ROHdengan R adalah substituen organik dan L adalah suatu ligan sering kali berupa alkoksida Sebuah studi menunjukkan hidrolisis tak dapat balik titanium etoksida sesuai persamaan berikut 1 n Ti OCH2CH3 4 n 2 H2O TiO2 4 HOCH2CH3Dengan mengendalikan sifat stoikiometri dan sterik alkoksida reaksi semacam ini dapat ditahan menghasilkan logam oksi alkoksida yang biasanya merupakan komplek oligonuklir Alkohol lain dapat digunakan menggantikan air Dengan cara ini suatu alkoksida dapat diubah menjadi alkoksida lain dan prosesnya disebut sebagai alkoholisis sayangnya terdapat kebingungan terminologi dengan transesterifikasi yang merupakan proses yang berbeda lihat di bawah Posisi kesetimbangan dapat dikendalikan dengan mengatur keasaman alkohol misalnya fenol biasanya bereaksi dengan alkoksida dengan membebaskan alkohol membentuk fenoksida Secara sederhana alkoholisis dapat dikendalikan dengan menguapkan secara selektif komponen yang lebih volatil Dengan cara ini etoksida dapat diubah menjadi butoksida karena etanol titik didih 78 C lebih volatil daripada butanol titik didih 118 C Pada proses transesterifikasi alkoksida logam bereaksi dengan ester untuk menghasilkan pertukaran gugus alkil antara alkoksida logam dan ester Fokus pada kompleks alkoksida logam hasilnya sama seperti alkoholisis dapat dikatakan sebagai penggantian ligan alkoksida tetapi pada saat yang sama gugus alkil pada ester diganti pula yang dapat pula disebut sebagai tujuan utama reaksi Natirum metoksida misalnya yang umum digunakan untuk reaksi ini suatu reaksi yang relevan dengan produksi bio disel Pembentukan okso alkoksida Sunting Banyak senyawa alkoksida logam juga memiliki ligan okso Ligan okso biasanya muncul melalui hidrolisis sering kali secara tidak sengaja dan melalui eliminasi eter 2 LnMOR LnM 2O R2OSelain itu alkoksida logam valensi rendah rentan terhadap oksidasi di udara Pembentukan derivat polinuklir dan heterologam Sunting Secara khas alkoksida logam transisi adalah polinuklir yang mengandung lebih dari satu logam Alkoksida adalah ligan yang sterik dan sangat basa yang cenderung menjembatani logam Pada substitusi isomorfik atom logam terbentuk berbagai komposisi kristal senyawa kompleks Rasio logam dalam senyawa semacam ini dapat bervariasi dengan rentang yang sangat lebar Misalnya substitusi molibdenum dan wolfram untuk renium dalam kompleks Re4O6 y OCH3 12 y memungkinkan untuk memperoleh kompleks Re4 xMoxO6 y OCH3 12 y dalam rentang 0 x 2 82 dan Re4 xWxO6 y OCH3 12 y dalam rentang 0 x 2 Kestabilan termal Sunting Banyak alkoksida logam mengalami dekomposisi termal pada rentang 100 300 C Termolisis ini dapat terjadi pada fase logam atau oksida serbuk berukuran nano tergantung pada kondisi prosesnya Pendekatan ini merupakan dasar proses pabrikasi bahan bahan fungsional untuk pesawat terbang wahana angkasa luar elektronika dan industri kimia oksida oksida tunggal larutan padatnya oksida kompleks serbuk logam dan paduan yang diaktifkan melalui sintering Dekomposisi campuran derivat alkoksida mono dan heterologam telah pula diteliti Contoh alkoksida Sunting nbsp Struktur tetranuklir renium oksometoksida atom hidrogen dihilangkan demi kesederhanaan 7 nama rumus molekul keteranganTitanium isopropoksida Ti OiPr 4 monomer karena ruah sterik digunakan dalam sintesis organikTitanium etoksida Ti4 OEt 16 untuk pemrosesan sol gel oksida TiTitanium etoksida Zr4 OEt 16 untuk pemrosesan sol gel oksida ZrTetraetil ortosilikat Si OEt 4 untuk pemrosesan sol gel oksida Si Si OMe 4 dihindari karena alasan keselamatanAluminium isopropoksida Al4 OiPr 12 pereaksi untuk reduksi Meerwein Ponndorf VerleyVanadil isopropoksida VO OiPr 3 prekursor untuk katalisNiobium etoksida Nb2 OEt 10 untuk pemrosesan sol gel oksida NbTantalum etoksida Ta2 OEt 10 untuk pemrosesan sol gel oksida TaKalium tert butoksida K4 OtBu 4 pereaksi basa untuk reaksi eliminasi organikReferensi Sunting Williamson Alexander 1850 Theory of AEtherification PDF Phil Mag 37 251 350 356 doi 10 1080 14786445008646627 Link to excerpt Boyd Robert Neilson Morrison Robert Thornton 1992 Organic Chemistry edisi ke 6th Englewood Cliffs N J Prentice Hall hlm 241 242 ISBN 9780136436690 a b Bradley Don C Mehrotra Ram C Rothwell Ian P Singh A 2001 Alkoxo and Aryloxo Derivatives of Metals San Diego Academic Press ISBN 978 0 08 048832 5 Turova Nataliya Y Turevskaya Evgeniya P Kessler Vadim G Yanovskaya Maria I 2002 The Chemistry of Metal Alkoxides Dordrecht Kluwer Academic Publishers ISBN 9780792375210 Unkelbach Christian O Shea Donal F Strohmann Carsten 2014 Insights into the Metalation of Benzene and Toluene by Schlosser s Base A Superbasic Cluster Comprising PhK PhLi and tBuOLi Angew Chem Int Ed 53 2 553 556 doi 10 1002 anie 201306884 PMID 24273149 Hanaor Dorian A H Chironi Ilkay Karatchevtseva Inna Triani Gerry Sorrell Charles C 2012 Single and Mixed Phase TiO2 Powders Prepared by Excess Hydrolysis of Titanium Alkoxide Advances in Applied Ceramics 111 3 149 158 arXiv 1410 8255 nbsp doi 10 1179 1743676111Y 0000000059 Shcheglov P A Drobot D V 2005 Rhenium Alkoxides Russian Chemical Bulletin 54 10 2247 2258 doi 10 1007 s11172 006 0106 5 Pranala luar SuntingTurova Nataliya Y 2004 Metal oxoalkoxides Synthesis properties and structures Russian Chemical Reviews 73 11 1041 1064 Bibcode 2004RuCRv 73 1041T doi 10 1070 RC2004v073n11ABEH000855 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Alkoksida amp oldid 21359932