www.wikidata.id-id.nina.az
Astatin adalah sebuah unsur kimia dengan lambang At dan nomor atom 85 Ia adalah unsur alami yang paling langka di kerak Bumi hanya terjadi sebagai produk peluruhan dari berbagai unsur yang lebih berat Semua isotop astatin berumur pendek yang paling stabil adalah astatin 210 dengan waktu paruh 8 1 jam Sebuah sampel astatin murni tidak pernah dibuat karena setiap spesimen makroskopisnya akan segera diuapkan oleh panas radioaktivitasnya sendiri Astatin 85AtAutunit sebuah mineral uranium berpendar di bawah cahaya hitam Untuk tujuan ini ia merepresentasikan astatinSifat umumNama lambangastatin AtPengucapan astatin 1 Penampilantidak diketahui kemungkinan metalikAstatin dalam tabel periodikHidrogen HeliumLithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor NeonNatrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor ArgonPotasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin KriptonRubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine XenonCaesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury element Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine RadonFrancium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson I At Tspolonium astatin radonNomor atom Z 85Golongangolongan 17 halogen Periodeperiode 6Blokblok pKategori unsur metaloidNomor massa 210 Konfigurasi elektron Xe 4f14 5d10 6s2 6p5Elektron per kelopak2 8 18 32 18 7Sifat fisikFase pada STS 0 C dan 101 325 kPa padat diprediksi Kepadatan mendekati s k 8 91 8 95 g cm3 diperkirakan 2 Kalor penguapan At2 54 39 kJ molSifat atomBilangan oksidasi 1 1 3 5 7 3 Energi ionisasike 1 899 003 kJ mol 4 Lain lainKelimpahan alamidari peluruhanNomor CAS7440 68 8SejarahPenamaandari Yunani astatos ἄstatos yang berarti tidak stabil PenemuanDale R Corson Kenneth R MacKenzie E Segre 1940 Isotop astatin yang utamaIso top Kelim pahan Waktu paruh t1 2 Mode peluruhan Pro duk209At sintetis 5 41 jam b 209Poa 205Bi210At sintetis 8 1 jam b 210Poa 206Bi211At sintetis 7 21 jam e 211Poa 207Bilihatbicarasunting referensi di WikidataSifat sebagian besar astatin tidak diketahui dengan pasti Banyak dari sifat tersebut berasal dari perkiraan dari posisi astatin pada tabel periodik sebagai analog iodin yang lebih berat dan anggota halogen kelompok unsur yang berisikan fluorin klorin bromin dan iodin Namun astatin juga berada di sepanjang garis pemisah antara logam dan nonlogam sehingga beberapa perilaku logam juga telah diamati dan diprediksi untuknya Astatin cenderung memiliki penampilan gelap atau berkilau dan mungkin sebuah semikonduktor atau mungkin sebuah logam Secara kimia beberapa spesies anionik astatin telah diketahui dan sebagian besar senyawanya mirip dengan iodin tetapi terkadang juga menunjukkan karakteristik logam dan menunjukkan beberapa kesamaan dengan perak Penyintesisan pertama unsur ini dilakukan pada tahun 1940 oleh Dale R Corson Kenneth R MacKenzie dan Emilio G Segre di Universitas California Berkeley yang menamakannya dari bahasa Yunani Kuno ἄstatos astatos tidak stabil Empat isotop astatin kemudian ditemukan terjadi secara alami meskipun jauh lebih sedikit dari satu gram hadir pada waktu tertentu di kerak Bumi Baik isotop astatin 210 yang paling stabil maupun astatin 211 yang berguna secara medis tidak terjadi secara alami mereka hanya dapat diproduksi secara sintetis biasanya dengan membombardir bismut 209 dengan partikel alfa Daftar isi 1 Karakteristik 1 1 Fisik 1 2 Kimia 2 Senyawa 3 Sejarah 4 Isotop 5 Keterjadian alami 6 Sintesis 6 1 Pembentukan 6 2 Metode pemisahan 6 2 1 Kering 6 2 2 Basah 7 Penggunaan dan tindakan pencegahan 8 Lihat pula 9 Catatan 10 Referensi 11 Bibliografi 12 Pranala luarKarakteristik SuntingAstatin adalah sebuah unsur yang sangat radioaktif semua isotopnya memiliki waktu paruh 8 1 jam atau kurang meluruh menjadi isotop astatin lainnya bismut polonium atau radon Sebagian besar isotopnya sangat tidak stabil dengan waktu paruh satu detik atau kurang Dari 101 unsur pertama dalam tabel periodik hanya fransium yang kurang stabil dan semua isotop astatin yang lebih stabil daripada fransium bagaimanapun adalah hasil sintesis dan tidak terjadi di alam 5 Sifat sebagian besar astatin tidak diketahui dengan pasti 6 Penelitian dibatasi oleh waktu paruhnya yang pendek yang mencegah terciptanya kuantitas yang dapat ditimbang 7 Sepotong astatin yang terlihat akan segera menguap sendiri karena panas yang dihasilkan oleh radioaktivitasnya yang intens 8 Masih harus dilihat apakah dengan pendinginan yang cukup jumlah makroskopis astatin dapat disimpan sebagai film tipis 9 Astatin biasanya diklasifikasikan sebagai nonlogam atau metaloid 10 11 pembentukan logam juga telah diprediksi 9 12 Fisik Sunting Sebagian besar sifat fisik astatin telah diperkirakan dengan interpolasi atau ekstrapolasi menggunakan metode yang diturunkan secara teoretis atau empiris 13 Misalnya halogen menjadi lebih gelap dengan bertambahnya berat atom fluorin hampir tidak berwarna klorin berwarna kuning hijau bromin berwarna merah coklat dan iodin berwarna abu abu tua ungu Astatin kadang kadang digambarkan sebagai mungkin padatan hitam dengan asumsi mengikuti tren ini atau memiliki penampilan logam jika ia adalah metaloid atau logam 14 15 16 Astatin lebih mudah menyublim dibandingkan iodin karena memiliki tekanan uap yang lebih rendah 7 Meskipun demikian setengah dari jumlah astatin yang diberikan akan menguap dalam waktu sekitar satu jam jika diletakkan di atas permukaan kaca yang bersih pada suhu kamar a Spektrum penyerapan astatin pada daerah ultraungu tengah memiliki garis pada 224 401 dan 216 225 nm menunjukkan transisi 6p ke 7s 18 19 Struktur astatin padat masih tidak diketahui 20 Sebagai analog iodin ia mungkin memiliki struktur kristal ortorombik yang terdiri dari molekul astatin diatomik dan menjadi semikonduktor dengan sela pita 0 7 eV 21 22 Sebagai alternatif jika astatin terkondensasi membentuk fase logam seperti yang telah diprediksi ia mungkin memiliki struktur kubik berpusat muka monoatomik dalam struktur ini ia mungkin merupakan superkonduktor seperti fase tekanan tinggi yang sama dari iodin 9 Astatin logam diperkirakan memiliki massa jenis 8 91 8 95 g cm3 23 Bukti untuk atau menentang keberadaan astatin diatomik At2 jarang ditemukan dan tidak meyakinkan 24 25 26 27 28 Beberapa sumber menyatakan bahwa ia tidak ada atau setidaknya tidak pernah teramati 29 30 sementara sumber lain menegaskan atau menyiratkan keberadaannya 31 32 33 Terlepas dari kontroversi ini banyak sifat astatin diatomik telah diprediksi 34 misalnya panjang ikatannya adalah 300 10 pm energi disosiasi 83 7 12 5 kJ mol 35 dan panas penguapan Hvap 54 39 kJ mol 36 Banyak nilai telah diprediksi untuk titik lebur dan didih astatin tetapi hanya untuk At2 37 Kimia Sunting Kimia astatin dikaburkan oleh konsentrasi yang sangat rendah di mana eksperimen astatin telah dilakukan dan kemungkinan reaksi dengan pengotor dinding dan filter atau produk sampingan radioaktivitas dan interaksi skala nano yang tidak diinginkan lainnya 21 Banyak dari sifat kimianya yang jelas telah diamati menggunakan studi pelacak pada larutan astatin yang sangat encer 33 38 biasanya kurang dari 10 10 mol L 1 39 Beberapa sifat seperti pembentukan anion sejajar dengan halogen lain 7 Astatin juga memiliki beberapa karakteristik logam seperti penyepuhan pada katode b dan pengkopresipitasian bersama dengan logam sulfida dalam asam klorida 41 Ia membentuk kompleks dengan EDTA agen pengelatan logam 42 dan mampu bertindak sebagai logam dalam pelabelan radio antibodi dalam beberapa hal astatin dalam keadaan 1 mirip dengan perak dalam keadaan yang sama Sebagian besar kimia organik astatin bagaimanapun analog dengan iodin 43 Telah dikemukakan bahwa astatin dapat membentuk kation monoatomik yang stabil dalam larutan berair 41 44 tetapi bukti elektromigrasi menunjukkan bahwa spesies kationik At I adalah asam hipoastatit terprotonasi H2OAt menunjukkan analogi dengan iodin 45 Astatin memiliki elektronegativitas 2 2 pada skala Pauling yang direvisi lebih rendah dari yodium 2 66 dan sama dengan hidrogen Dalam hidrogen astatida HAt muatan negatif diperkirakan berada pada atom hidrogen menyiratkan bahwa senyawa ini dapat disebut sebagai astatin hidrida menurut tata nama tertentu 46 47 48 49 Itu akan konsisten dengan elektronegativitas astatin pada skala Allred Rochow 1 9 lebih kecil dari hidrogen 2 2 50 c Namun tata nama stoikiometris resmi IUPAC didasarkan pada konvensi ideal untuk menentukan elektronegativitas relatif unsur hanya berdasarkan posisinya dalam tabel periodik Menurut konvensi ini astatin diperlakukan seolah olah lebih elektronegatif daripada hidrogen terlepas dari elektronegativitasnya yang sebenarnya Afinitas elektron astatin pada 233 kJ mol 1 adalah 21 lebih kecil dari iodin 52 Sebagai perbandingan nilai Cl 349 adalah 6 4 lebih tinggi dari F 328 Br 325 adalah 6 9 lebih kecil dari Cl dan I 295 lebih kecil 9 2 dari Br Pengurangan yang ditandai untuk At diprediksi sebagai akibat interaksi spin orbit 39 Energi ionisasi pertama astatin adalah sekitar 899 kJ mol 1 yang melanjutkan tren penurunan energi ionisasi pertama ke bawah golongan halogen fluorin 1681 klorin 1251 bromin 1140 iodin 1008 4 Senyawa SuntingKurang reaktif dibandingkan iodin astatin adalah halogen yang paling tidak reaktif 53 Senyawanya telah disintesis dalam jumlah skala nano dan dipelajari seintensif mungkin sebelum disintegrasi radioaktifnya Reaksi yang terlibat biasanya telah diuji dengan larutan encer astatin yang dicampur dengan iodin dalam jumlah yang lebih besar Bertindak sebagai pembawa iodin memastikan ada bahan yang cukup untuk teknik laboratorium seperti filtrasi dan pengendapan untuk bekerja 54 55 d Seperti iodin astatin telah terbukti mengadopsi bilangan oksidasi ganjil mulai dari 1 hingga 7 Hanya beberapa senyawa dengan logam yang telah dilaporkan dalam bentuk astatida natrium 8 paladium perak talium dan timbal 58 Beberapa sifat karakteristik perak dan natrium astatida dan astatida alkali dan alkali tanah hipotesis lainnya telah diperkirakan dengan ekstrapolasi dari halida logam lainnya 59 nbsp Model pengisian ruang hidrogen astatidaPembentukan senyawa astatin dengan hidrogen biasanya disebut sebagai hidrogen astatida dicatat oleh para pionir kimia astatin 60 Seperti disebutkan ada alasan untuk menyebut senyawa ini sebagai astatin hidrida Ia mudah teroksidasi pengasaman dengan asam nitrat encer menghasilkan bentuk At0 atau At dan penambahan perak I selanjutnya hanya dapat mengendapkan sebagian astatin sebagai perak I astatida AgAt Iodin sebaliknya tidak teroksidasi dan mudah mengendap sebagai perak I iodida 7 61 Astatin diketahui mengikat boron 62 karbon dan nitrogen 63 Berbagai senyawa sangkar boron telah dibuat dengan ikatan At B mereka lebih stabil daripada ikatan At C 64 Astatin dapat menggantikan atom hidrogen dalam benzena untuk membentuk astatobenzena C6H5At ini dapat dioksidasi menjadi C6H5AtCl2 oleh klorin Dengan memperlakukan senyawa ini dengan larutan basa hipoklorit C6H5AtO2 dapat diproduksi 65 Kation dipiridin astatin I At C5H5N 2 membentuk senyawa ionik dengan perklorat 63 sebuah anion nonkoordinasi 66 dan dengan nitrat At C5H5N 2 NO3 63 Kation ini eksis sebagai kompleks koordinasi di mana dua ikatan kovalen datif secara terpisah menghubungkan pusat astatin I dengan masing masing cincin piridina melalui atom nitrogennya 63 Dengan oksigen terdapat bukti spesies AtO dan AtO dalam larutan berair yang dibentuk oleh reaksi astatin dengan oksidan seperti bromin elemental atau dalam kasus terakhir oleh natrium persulfat dalam larutan asam perklorat 7 67 spesies yang terakhir mungkin juga terprotonasi asam astatit H2AtO 2 68 Spesies yang sebelumnya dianggap sebagai AtO 2 telah ditentukan sebagai AtO OH 2 sebuah produk hidrolisis AtO produk hidrolisis lainnya adalah AtOOH 69 Anion AtO 3 yang dikarakterisasi dengan baik dapat diperoleh dengan misalnya oksidasi astatin dengan kalium hipoklorit dalam larutan kalium hidroksida 65 70 Pembuatan lantanum triastatat La AtO3 3 setelah oksidasi astatin oleh larutan Na2S2O8 panas telah dilaporkan 71 Oksidasi lebih lanjut dari AtO 3 seperti oleh xenon difluorida dalam larutan basa panas atau periodat dalam larutan netral atau basa menghasilkan ion perastatat AtO 4 ini hanya stabil dalam larutan netral atau basa 72 Astatin juga dianggap mampu membentuk kation dalam garam dengan oksianion seperti iodat atau dikromat ini didasarkan pada pengamatan bahwa dalam larutan asam keadaan positif monovalen atau menengah dari astatin berkopresipitasi dengan garam kation logam yang tidak larut seperti perak I iodat atau talium I dikromat 65 73 Astatin dapat membentuk ikatan dengan kalkogen lain mereka termasuk S7At dan At CSN 2 dengan belerang senyawa selenourea koordinasi dengan selenium dan koloid astatin telurium dengan telurium 74 nbsp Struktur astatin monoiodida salah satu antarhalogen astatin dan antarhalogen diatomik terberat yang diketahui Astatin diketahui bereaksi dengan homolognya yang lebih ringan iodin bromin dan klorin dalam wujud uap reaksi ini menghasilkan senyawa antarhalogen dengan rumus AtI AtBr dan AtCl 56 Dua senyawa pertama juga dapat diproduksi dalam air astatin bereaksi dengan larutan iodin iodida membentuk AtI sedangkan AtBr membutuhkan selain astatin larutan iodin iodin monobromida bromida Kelebihan iodida atau bromida dapat menyebabkan ion AtBr 2 dan AtI 2 56 atau dalam larutan klorida mereka dapat menghasilkan spesies seperti AtCl 2 atau AtBrCl melalui reaksi kesetimbangan dengan klorida 57 Oksidasi astatin dengan dikromat dalam larutan asam nitrat menunjukkan bahwa penambahan klorida mengubah astatin menjadi molekul yang kemungkinan berupa AtCl atau AtOCl Demikian pula AtOCl 2 atau AtCl 2 mungkin dapat diproduksi 56 Polihalida PdAtI2 CsAtI2 TlAtI2 75 76 77 dan PbAtI 78 telah diketahui atau diduga telah diendapkan Dalam spektrometer massa sumber ion plasma ion AtI AtBr dan AtCl telah dibentuk dengan memasukkan uap halogen yang lebih ringan ke dalam sel berisi helium yang mengandung astatin mendukung keberadaan molekul netral yang stabil dalam wujud ion plasma 56 Tidak ada astatin fluorida yang ditemukan Ketidakhadiran mereka secara spekulatif dikaitkan dengan reaktivitas ekstrim dari senyawa tersebut termasuk reaksi fluorida yang awalnya terbentuk dengan dinding wadah kaca untuk membentuk produk yang tidak mudah menguap e Jadi meskipun penyintesisan astatin fluorida dianggap mungkin ia mungkin memerlukan pelarut halogen fluorida cair seperti yang telah digunakan untuk karakterisasi radon fluorida 56 72 Sejarah Sunting nbsp nbsp Tabel Dmitri Mendeleev tahun 1871 dengan ruang kosong pada posisi eka iodin Pada tahun 1869 ketika Dmitri Mendeleev menerbitkan tabel periodiknya ruang di bawah iodin kosong setelah Niels Bohr menetapkan dasar fisika dari klasifikasi unsur kimia halogen kelima dianggap ada di sana Sebelum penemuannya yang diakui secara resmi ia disebut eka iodin dari bahasa Sanskerta eka satu untuk menyiratkan bahwa ia berada satu ruang di bawah iodin dengan cara yang sama seperti eka silikon eka boron dan lainnya 82 Para ilmuwan mencoba menemukannya di alam mengingat kelangkaannya yang ekstrem upaya ini menghasilkan beberapa penemuan palsu 83 Penemuan eka iodin pertama yang diklaim dibuat oleh Fred Allison dan rekan rekannya di Institut Politeknik Alabama sekarang Universitas Auburn pada tahun 1931 Penemunya menamai unsur 85 sebagai alabamin dan memberinya simbol Ab sebutan yang digunakan untuk beberapa tahun 84 85 86 Pada tahun 1934 H G MacPherson dari Universitas California Berkeley membantah metode Allison dan validitas penemuannya 87 Ada klaim lain pada tahun 1937 oleh ahli kimia Rajendralal De Bekerja di Dacca di India Britania sekarang Dhaka di Bangladesh ia memilih nama dakin untuk unsur 85 yang ia klaim telah diisolasi sebagai deret torium yang setara dengan radium F polonium 210 dalam deret radium Sifat sifat yang dia laporkan untuk dakin tidak sesuai dengan sifat astatin selain itu astatin tidak ditemukan dalam deret torium dan identitas sebenarnya dari dakin tidak diketahui 88 Pada tahun 1936 tim fisikawan Rumania Horia Hulubei dan fisikawan Prancis Yvette Cauchois mengklaim telah menemukan unsur 85 melalui analisis sinar X Pada tahun 1939 mereka menerbitkan makalah lain yang mendukung dan memperluas data sebelumnya Pada tahun 1944 Hulubei menerbitkan ringkasan data yang diperolehnya hingga saat itu mengklaim bahwa itu didukung oleh karya peneliti lain Dia memilih nama dor mungkin dari bahasa Rumania untuk kerinduan akan perdamaian karena Perang Dunia II telah dimulai lima tahun sebelumnya Karena Hulubei menulis dalam bahasa Prancis sebuah bahasa yang tidak mengakomodasi akhiran in dor kemungkinan besar akan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai dorin jika nama ini diadopsi Pada tahun 1947 klaim Hulubei secara efektif ditolak oleh ahli kimia Austria Friedrich Paneth yang kemudian akan memimpin komite IUPAC yang bertanggung jawab untuk pengenalan unsur unsur baru Meskipun sampel Hulubei memang mengandung astatin alatnya untuk mendeteksinya terlalu lemah menurut standar saat ini untuk memungkinkan identifikasi yang benar 89 Dia juga telah terlibat dalam klaim palsu sebelumnya mengenai penemuan unsur 87 fransium dan ini dianggap telah menyebabkan peneliti lain meremehkan karyanya 90 nbsp Emilio Segre salah satu penemu unsur golongan utama astatinPada tahun 1940 ahli kimia Swiss Walter Minder mengumumkan penemuan unsur 85 sebagai produk peluruhan beta radium A polonium 218 memilih nama helvetium dari Helvetia nama Latin untuk Swiss Berta Karlik dan Traude Bernert tidak berhasil mereproduksi eksperimennya dan kemudian menghubungkan hasil Minder dengan kontaminasi aliran radonnya radon 222 adalah isotop induk polonium 218 91 f Pada tahun 1942 Minder bekerja sama dengan ilmuwan Inggris Alice Leigh Smith mengumumkan penemuan isotop lain dari unsur 85 yang dianggap sebagai produk peluruhan beta torium A polonium 216 Mereka menamakan zat ini sebagai anglo helvetium 92 tetapi Karlik dan Bernert lagi lagi tidak dapat mereproduksi hasil ini 54 Kemudian pada tahun 1940 Dale R Corson Kenneth R MacKenzie dan Emilio G Segre mengisolasi unsur ini di Universitas California Berkeley Alih alih mencari unsur di alam para ilmuwan menciptakannya dengan membombardir bismut 209 dengan partikel alfa dalam siklotron pemercepat partikel untuk menghasilkan setelah emisi dua neutron astatin 211 93 Namun para penemunya tidak segera menyarankan nama untuk unsur tersebut Alasan untuk ini adalah bahwa pada saat itu suatu unsur yang diciptakan secara sintetis dalam jumlah tak terlihat yang belum ditemukan di alam tidak dilihat sebagai unsur yang sepenuhnya valid selain itu ahli kimia enggan untuk mengakui isotop radioaktif sebagai sah seperti isotop stabil 94 Pada tahun 1943 astatin ditemukan sebagai produk dari dua rantai peluruhan yang terjadi secara alami oleh Berta Karlik dan Traude Bernert pertama dalam apa yang disebut deret uranium dan kemudian dalam deret aktinium 95 96 Sejak itu astatin juga ditemukan dalam rantai peluruhan ketiga deret neptunium 97 Friedrich Paneth pada tahun 1946 menyerukan untuk akhirnya mengenali unsur unsur sintetis dengan mengutip antara lain konfirmasi baru baru ini tentang kemunculan alaminya dan mengusulkan bahwa penemu unsur tak bernama yang baru ditemukan memberi nama unsur unsur ini Pada awal 1947 Nature menerbitkan saran para penemunya sebuah surat dari Corson MacKenzie dan Segre menyarankan nama astatin 94 yang berasal dari bahasa Yunani astatos astatos yang berarti tidak stabil karena kecenderungannya untuk peluruhan radioaktif dengan akhiran in ditemukan di nama dari empat halogen yang ditemukan sebelumnya Nama ini juga dipilih untuk melanjutkan tradisi empat halogen stabil di mana nama tersebut mengacu pada sifat astatin 98 Corson dan rekan rekannya mengklasifikasikan astatin sebagai logam berdasarkan kimia analisisnya 99 Peneliti selanjutnya melaporkan perilaku seperti iodin 100 101 kationik 102 103 atau amfoter 104 105 Dalam retrospektif tahun 2003 Corson menulis bahwa beberapa sifat astatin mirip dengan iodin ia juga menunjukkan sifat logam lebih seperti tetangga logamnya Po dan Bi 98 Isotop SuntingArtikel utama Isotop astatin Karakteristik peluruhan alfa untuk sampel isotop astatin g Nomormassa Surplusmassa 5 Waktuparuh 5 Probabilitaspeluruhanalfa 5 Waktuparuhpeluruhanbeta207 13 243 MeV 1 80 jam amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 08 600000 8 6 20 9 jam208 12 491 MeV 1 63 jam amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 00 550000 0 55 12 3 hri209 12 880 MeV 5 41 jam amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 04 100000 4 1 5 5 hri210 11 972 MeV 8 1 jam amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 00 175000 0 175 193 hri211 11 647 MeV 7 21 jam amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 041 800000 41 8 17 2 jam212 8 621 MeV 0 31 dtk 7003999900000000000 100 0 31 dtk213 6 579 MeV 125 ndtk amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 0100 amp amp amp amp amp 0 100 125 ndtk214 3 380 MeV 558 ndtk amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 0100 amp amp amp amp amp 0 100 558 ndtk219 10 397 MeV 56 dtk amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 097 amp amp amp amp amp 0 97 58 dtk220 14 350 MeV 3 71 mnt amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp amp 08 amp amp amp amp amp 0 8 46 4 mnt221 h 16 810 MeV 2 3 mnt 5000000000000000000 secara eksperimen alfa stabil 9000000000000000000 Ada 39 isotop astatin yang diketahui dengan massa atom nomor massa 191 229 Pemodelan teoretis menunjukkan bahwa ada 37 isotop lagi 106 Tidak ada isotop astatin yang stabil atau berumur panjang yang telah teramati juga tidak ada yang diperkirakan eksis 107 Energi peluruhan alfa astatin mengikuti tren yang sama seperti unsur berat lainnya 107 Isotop astatin yang lebih ringan memiliki energi peluruhan alfa yang cukup tinggi yang menjadi lebih rendah saat inti menjadi lebih berat Astatin 211 memiliki energi yang jauh lebih tinggi daripada isotop sebelumnya karena memiliki inti dengan 126 neutron dan 126 adalah sebuah bilangan ajaib yang sesuai dengan kulit neutron yang terisi Meskipun memiliki waktu paruh yang mirip dengan isotop sebelumnya 8 1 jam untuk astatin 210 dan 7 2 jam untuk astatin 211 probabilitas peluruhan alfa jauh lebih tinggi untuk yang terakhir 41 81 dibandingkan hanya 0 18 5 i Dua isotop berikut melepaskan lebih banyak energi dengan astatin 213 melepaskan energi paling banyak Untuk alasan ini ia adalah isotop astatin yang berumur paling pendek 107 Meskipun isotop astatin yang lebih berat melepaskan lebih sedikit energi tidak ada isotop astatin yang berumur panjang karena meningkatnya peran peluruhan beta emisi elektron 107 Mode peluruhan ini sangat penting untuk astatin sedini tahun 1950 dipostulatkan bahwa semua isotop astatin mengalami peluruhan beta 108 meskipun pengukuran massa nuklir menunjukkan bahwa 215At sebenarnya beta stabil karena ia memiliki massa terendah dari semua isobar dengan A 215 5 Sebuah mode peluruhan beta telah ditemukan untuk semua isotop astatin lainnya kecuali untuk astatin 213 astatin 214 dan astatin 216m 5 Astatin 210 dan isotop yang lebih ringan menunjukkan peluruhan beta plus emisi positron astatin 216 dan isotop yang lebih berat menunjukkan peluruhan beta minus dan astatin 212 meluruh melalui kedua mode sementara astatin 211 mengalami penangkapan elektron 5 Isotop yang paling stabil adalah astatin 210 yang memiliki waktu paruh 8 1 jam Mode peluruhan utamanya adalah beta plus menjadi pemancar alfa polonium 210 yang berumur relatif panjang dibandingkan dengan isotop astatin Secara total hanya lima isotop yang memiliki waktu paruh lebih dari satu jam astatin 207 hingga 211 Isotop keadaan dasar yang paling tidak stabil adalah astatin 213 dengan waktu paruh 125 nanodetik Ia mengalami peluruhan alfa menjadi bismut 209 yang berumur sangat panjang 5 Astatin memiliki 24 isomer nuklir yang diketahui yang merupakan inti dengan satu atau lebih nukleon proton atau neutron dalam keadaan tereksitasi Isomer nuklir juga dapat disebut keadaan meta yang berarti sistem itu memiliki lebih banyak energi dalam daripada keadaan dasar keadaan dengan energi dalam serendah mungkin membuat yang pertama cenderung meluruh menjadi yang terakhir Mungkin ada lebih dari satu isomer untuk setiap isotop Yang paling stabil dari isomer nuklir ini adalah astatin 202m1 j yang memiliki waktu paruh sekitar 3 menit lebih lama dari semua keadaan dasar kecuali isotop 203 211 dan 220 Yang paling tidak stabil adalah astatin 214m1 waktu paruhnya selama 265 nanodetik lebih pendek daripada semua keadaan dasar kecuali astatin 213 5 106 Keterjadian alami Sunting nbsp Deret neptunium menunjukkan produk peluruhan termasuk astatin 217 yang terbentuk dari neptunium 237Astatin adalah unsur alami yang paling langka k Jumlah total astatin dalam kerak Bumi massa dikutip 2 36 1025 gram 109 diperkirakan oleh beberapa pihak kurang dari satu gram pada waktu tertentu 7 Sumber lain memperkirakan jumlah astatine fana hadir di Bumi pada saat tertentu hingga satu ons 110 sekitar 28 gram Setiap astatin yang ada pada pembentukan Bumi telah lama menghilang empat isotop alami astatin astatin 215 217 218 dan 219 111 malah terus diproduksi sebagai akibat peluruhan torium dan bijih uranium yang radioaktif serta sejumlah kecil neptunium 237 Massa daratan Amerika Utara dan Selatan digabungkan hingga kedalaman 16 kilometer 10 mil hanya mengandung sekitar satu triliun atom astatin 215 pada waktu tertentu sekitar 3 5 10 10 gram 112 Astatin 217 diproduksi melalui peluruhan radioaktif neptunium 237 Sisa sisa primordial dari isotop neptunium 237 karena waktu paruhnya yang relatif pendek yaitu 2 14 juta tahun tidak lagi ada di Bumi Namun jumlah renik terjadi secara alami sebagai produk reaksi transmutasi dalam bijih uranium 113 Astatin 218 adalah isotop astatin pertama yang ditemukan di alam 114 Astatin 219 dengan waktu paruh 56 detik adalah isotop alami astatin yang berumur paling panjang 5 Isotop astatin terkadang tidak terdaftar sebagai yang terjadi secara alami karena kesalahpahaman 104 bahwa tidak ada isotop seperti itu 115 atau perbedaan dalam literatur Astatin 216 telah dihitung sebagai isotop alami tetapi laporan pengamatannya 116 yang digambarkan sebagai meragukan belum dikonfirmasi 117 Sintesis SuntingPembentukan Sunting Kemungkinan reaksi setelah membombardir bismut 209 dengan partikel alfa Reaksi l Energi partikel alfa209 83 Bi 4 2 He 211 85 At 2 1 0 n 26 MeV 54 209 83 Bi 4 2 He 210 85 At 3 1 0 n 40 MeV 54 209 83 Bi 4 2 He 209 85 At 4 1 0 n 60 MeV 118 Astatin pertama kali diproduksi dengan membombardir bismut 209 dengan partikel alfa energik dan ini masih merupakan rute utama yang digunakan untuk membuat isotop astatin 209 yang relatif berumur panjang melalui astatin 211 Astatin hanya diproduksi dalam jumlah yang sangat kecil dengan teknik modern yang memungkinkan produksi berjalan hingga 6 6 gigabecquerel 119 sekitar 86 nanogram atau 2 47 1014 atom Sintesis astatin dalam jumlah yang lebih besar dengan menggunakan metode ini dibatasi oleh terbatasnya ketersediaan siklotron yang sesuai dan prospek pencairan target 119 120 m Radiolisis pelarut karena efek kumulatif peluruhan astatin 122 adalah masalah terkait Dengan teknologi kriogenik jumlah mikrogram astatin mungkin dapat dihasilkan melalui iradiasi proton torium atau uranium untuk menghasilkan radon 211 yang pada gilirannya meluruh menjadi astatin 211 Kontaminasi dengan astatin 210 diperkirakan menjadi kelemahan metode ini 123 Isotop yang paling penting adalah astatin 211 satu satunya yang digunakan secara komersial Untuk menghasilkan target bismut bismut disemprotkan ke permukaan emas tembaga atau aluminium pada 50 hingga 100 miligram per sentimeter persegi Bismut oksida dapat digunakan sebagai gantinya ini secara paksa menyatu dengan pelat tembaga 124 Target disimpan di bawah atmosfer nitrogen yang netral secara kimia 125 dan didinginkan dengan air untuk mencegah penguapan astatin prematur 124 Dalam pemercepat partikel seperti siklotron 126 partikel alfa bertabrakan dengan bismut Meskipun hanya satu isotop bismut yang digunakan bismut 209 reaksi ini dapat terjadi dalam tiga cara yang mungkin menghasilkan astatin 209 astatin 210 atau astatin 211 Untuk menghilangkan nuklida yang tidak diinginkan energi maksimum akselerator partikel diatur ke nilai optimal 29 17 MeV 127 di atas untuk reaksi yang menghasilkan astatin 211 untuk menghasilkan isotop yang diinginkan dan di bawah yang menghasilkan astatin 210 untuk menghindari produksi isotop astatin lainnya 124 Metode pemisahan Sunting Karena astatin adalah produk utama dari penyintesisan setelah pembentukannya ia hanya boleh dipisahkan dari target dan kontaminan yang signifikan Beberapa metode tersedia tetapi mereka umumnya mengikuti salah satu dari dua pendekatan destilasi kering atau perlakuan asam basah dari target diikuti dengan ekstraksi pelarut Metode yang diringkas di bawah ini adalah adaptasi modern dari prosedur yang lebih tua seperti yang ditinjau oleh Kugler dan Keller 128 n Teknik pra 1985 lebih sering membahas penghapusan polonium beracun yang diproduksi bersama persyaratan ini sekarang dikurangi dengan membatasi energi dari sinar iradiasi siklotron 119 Kering Sunting Target siklotron yang mengandung astatin dipanaskan hingga suhu sekitar 650 C Astatin menguap dan terkondensasi biasanya dalam perangkap dingin Suhu yang lebih tinggi hingga sekitar 850 C dapat meningkatkan hasil dengan risiko kontaminasi bismut dari volatilisasi bersamaan Penyulingan ulang kondensat mungkin diperlukan untuk meminimalkan keberadaan bismut 130 karena bismut dapat mengganggu reaksi pelabelan astatin Astatin diperoleh kembali dari perangkap menggunakan satu atau lebih pelarut konsentrasi rendah seperti natrium hidroksida metanol atau kloroform Hasil astatin hingga sekitar 80 dapat dicapai Pemisahan kering adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghasilkan bentuk astatin yang berguna secara kimia 120 131 Basah Sunting Target bismut yang diiradiasi atau kadang kadang bismut trioksida pertama tama dilarutkan dalam misalnya asam nitrat atau asam perklorat pekat Setelah langkah pertama ini asam tersebut dapat disuling untuk meninggalkan residu putih yang mengandung bismut dan produk astatin yang diinginkan Residu ini kemudian dilarutkan dalam asam pekat seperti asam klorida Astatin diekstraksi dari asam ini menggunakan pelarut organik seperti butil atau isopropil eter diisopropileter DIPE atau tiosemikarbazida Menggunakan ekstraksi cair cair produk astatin dapat dicuci berulang kali dengan asam seperti HCl dan diekstraksi ke dalam lapisan pelarut organik Hasil pemisahan 93 menggunakan asam nitrat telah dilaporkan turun menjadi 72 pada saat prosedur pemurnian selesai distilasi asam nitrat membersihkan sisa nitrogen oksida dan melarutkan kembali bismut nitrat untuk memungkinkan ekstraksi cair cair 132 133 Metode basah melibatkan beberapa langkah penanganan radioaktivitas dan belum dianggap cocok untuk mengisolasi sejumlah besar astatin Namun metode ekstraksi basah sedang diperiksa untuk digunakan dalam produksi sejumlah besar astatin 211 karena diperkirakan metode ekstraksi basah dapat memberikan konsistensi lebih 133 Mereka dapat memungkinkan produksi astatin dalam bilangan oksidasi tertentu dan mungkin memiliki penerapan yang lebih besar dalam radiokimia eksperimental 119 Penggunaan dan tindakan pencegahan SuntingBeberapa molekul yang mengandung 211At dan kegunaan eksperimentalnya 134 Agen AplikasiKoloid 211At astatin telurium Tumor kompartemen6 211At astato 2 metil 1 4 naftaquinol difosfat AdenokarsinomaMetilena biru berlabel 211At MelanomaMeta 211At astatobenzil guanidina Tumor neuroendokrin5 211At astato 2 deoksiuridina BeberapaKonjugat biotin berlabel 211At Beberapa pra penargetanOktreotida berlabel 211At Reseptor somatostatinAntibodi dan fragmen monoklonal berlabel 211At BeberapaBisfosfonat berlabel 211At Metastasis tulang Astatin 211 yang baru terbentuk adalah subjek penelitian yang sedang berlangsung dalam kedokteran nuklir 134 Ia harus digunakan dengan cepat karena ia meluruh dengan waktu paruh 7 2 jam ini cukup lama untuk memungkinkan strategi pelabelan multilangkah Astatin 211 memiliki potensi untuk terapi partikel alfa bertarget karena ia meluruh baik melalui emisi partikel alfa menjadi bismut 207 135 atau melalui penangkapan elektron menjadi nuklida berumur sangat pendek polonium 211 yang mengalami peluruhan alfa lebih lanjut dengan sangat cepat mencapai timbal 207 yang stabil Sinar X polonium yang dipancarkan sebagai hasil dari cabang penangkapan elektron dalam kisaran 77 92 keV memungkinkan pelacakan astatin pada hewan dan pasien 134 Meskipun astatin 210 memiliki waktu paruh yang sedikit lebih lama ia sama sekali tidak cocok karena biasanya mengalami peluruhan beta plus menjadi polonium 210 yang sangat beracun 136 Perbedaan obat utama antara astatin 211 dan iodin 131 sebuah isotop radioaktif iodin yang juga digunakan dalam pengobatan adalah bahwa iodin 131 memancarkan partikel beta berenergi tinggi dan astatin tidak Partikel beta memiliki daya tembus yang jauh lebih besar melalui jaringan daripada partikel alfa yang jauh lebih berat Partikel alfa rata rata yang dilepaskan oleh astatin 211 dapat melakukan perjalanan hingga 70 µm melalui jaringan di sekitarnya partikel beta berenergi rata rata yang dipancarkan oleh iodin 131 dapat melakukan perjalanan hampir 30 kali lebih jauh hingga sekitar 2 mm 124 Waktu paruh yang pendek dan daya tembus radiasi alfa yang terbatas melalui jaringan menawarkan keuntungan dalam situasi di mana beban tumor rendah dan atau populasi sel ganas terletak dekat dengan jaringan normal esensial 119 Morbiditas signifikan dalam kultur sel model kanker manusia telah dicapai dengan dari satu sampai sepuluh atom astatin 211 terikat per sel 137 Astatin sangatlah menyedihkan ketika membuatnya dan seperti neraka ketika bekerja dengannya 138 P Durbin Human Radiation Studies Remembering the Early Years 1995 Beberapa kendala telah ditemui dalam pengembangan radiofarmasi berbasis astatin untuk pengobatan kanker Perang Dunia II menunda penelitian selama hampir satu dekade Hasil percobaan awal menunjukkan bahwa pembawa kanker selektif perlu dikembangkan dan baru pada tahun 1970 an antibodi monoklonal tersedia untuk tujuan ini Tidak seperti iodin astatin menunjukkan kecenderungan untuk terdehalogenasi dari pembawa molekuler seperti ini terutama pada sisi karbon sp3 o lebih sedikit dari sisi sp2 Mengingat toksisitas astatin yang terakumulasi dan tertahan di dalam tubuh hal ini menekankan perlunya memastikan astatin tetap melekat pada molekul inangnya Walaupun pembawa astatin yang dimetabolisme perlahan dapat dinilai kemanjurannya pembawa yang dimetabolisme lebih cepat tetap menjadi kendala signifikan untuk evaluasi astatin dalam kedokteran nuklir Mengurangi efek radiolisis yang diinduksi astatin dari kimia pelabelan dan molekul pembawa adalah area lain yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut Aplikasi praktis untuk astatin sebagai pengobatan kanker berpotensi cocok untuk sejumlah pasien yang mengejutkan produksi astatin dalam jumlah yang akan dibutuhkan tetap menjadi masalah 123 139 p Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa astatin mirip dengan iodin meskipun pada tingkat yang lebih rendah mungkin karena sifatnya yang sedikit lebih logam 110 terkonsentrasi terutama dan secara berbahaya di kelenjar tiroid Tidak seperti iodin astatin juga menunjukkan kecenderungan untuk diserap oleh paru paru dan limpa kemungkinan karena oksidasi At menjadi At di dalam tubuh 43 Jika diberikan dalam bentuk radiokoloid cenderung ia terkonsentrasi di hati Percobaan pada tikus dan monyet menunjukkan bahwa astatin 211 menyebabkan kerusakan yang jauh lebih besar pada kelenjar tiroid daripada iodin 131 dengan injeksi berulang nuklida yang mengakibatkan nekrosis dan displasia sel di dalam kelenjar tiroid 140 Penelitian awal menunjukkan bahwa injeksi astatin ke hewan pengerat betina menyebabkan perubahan morfologis pada jaringan payudara 141 kesimpulan ini tetap menjadi kontroversi selama bertahun tahun Kesepakatan umum kemudian dicapai bahwa ini kemungkinan disebabkan oleh efek iradiasi jaringan payudara yang dikombinasikan dengan perubahan hormonal akibat iradiasi ovarium 138 Sejumlah kecil astatin dapat ditangani dengan aman di lemari asam jika diangin anginkan dengan baik penyerapan biologis unsur ini harus dihindari 142 Lihat pula Sunting nbsp Portal Kimia Perlindungan radiasiCatatan Sunting Periode setengah penguapan ini tumbuh menjadi 16 jam jika diletakkan di atas permukaan emas atau platina ini mungkin disebabkan oleh interaksi yang kurang dipahami antara astatin dengan kedua logam mulia ini 17 Mungkin juga bahwa ini adalah sorpsi pada katode 40 Algoritma yang digunakan untuk menghasilkan skala Allred Rochow gagal dalam kasus hidrogen memberikan nilai yang mendekati nilai oksigen 3 5 Hidrogen malah diberi nilai 2 2 Terlepas dari kekurangan ini skala Allred Rochow telah mencapai tingkat penerimaan yang relatif tinggi 51 Iodine dapat bertindak sebagai pembawa meskipun ia bereaksi dengan astatin dalam air karena reaksi ini membutuhkan iodida I bukan hanya I2 56 57 Upaya awal untuk fluoridasi astatin menggunakan klorin trifluorida menghasilkan pembentukan produk yang menempel pada kaca Klorin monofluorida klorin dan tetrafluorosilana terbentuk Para penulis menyebut efeknya membingungkan mengakui bahwa mereka memperkirakan pembentukan fluorida yang mudah menguap 79 Sepuluh tahun kemudian senyawa tersebut diperkirakan tidak mudah menguap tidak sejalan dengan halogen lain tetapi mirip dengan radon fluorida 80 saat ini yang terakhir telah terbukti bersifat ionik 81 Dengan kata lain beberapa zat lain mengalami peluruhan beta ke unsur akhir yang berbeda bukan polonium 218 Dalam tabel ini di bawah kata kata surplus massa ekuivalen energi diberikan dan bukannya surplus massa yang sebenarnya surplus massa anak berarti energi yang setara dengan jumlah surplus massa dari isotop anak dan partikel alfa waktu paruh peluruhan alfa mengacu pada waktu paruh jika mode peluruhan selain alfa dihilangkan Nilai kelebihan massa astatin 221 didapat dari perhitungan dan bukan pengukuran Ini berarti jika mode peluruhan selain alfa dihilangkan maka astatin 210 memiliki waktu paruh peluruhan alfa 4 628 6 jam 128 9 hari dan astatin 211 memiliki waktu paruh hanya 17 2 jam 0 7 hari Oleh karena itu astatin 211 sangat kurang stabil terhadap peluruhan alfa daripada astatin 210 m1 berarti bahwa keadaan isotop ini adalah kemungkinan berikutnya di atas dengan energi yang lebih besar dari keadaan dasar m2 dan sebutan serupa mengacu pada keadaan energi yang lebih tinggi lebih lanjut Jumlahnya dapat dihilangkan jika hanya ada satu status meta mapan seperti astatin 216m Teknik penunjukan lain terkadang digunakan Emsley 8 menyatakan bahwa gelar ini telah hilang menjadi berkelium beberapa atom di antaranya dapat diproduksi dalam deposit yang mengandung uranium yang sangat terkonsentrasi namun pernyataannya tidak dikuatkan oleh sumber utama mana pun Sebuah nuklida biasanya dilambangkan dengan lambang unsur kimia nuklida ini didahului oleh nomor massa superskrip non spasi dan nomor atom subskrip nuklida yang terletak tepat di bawah nomor massa Neutron dapat dianggap sebagai inti dengan massa atom 1 dan muatan atom 0 dengan lambang n Dengan dihilangkannya nomor atom kadang kadang juga digunakan sebagai penunjukan isotop suatu unsur dalam kimia yang berkaitan dengan isotop Namun lihat Nagatsu dkk 121 yang merangkum target bismut dalam aluminium foil tipis dan menempatkannya di tempat niobium yang mampu menampung bismut cair Lihat pula Lavrukhina dan Pozdnyakov 129 Dengan kata lain di mana satu orbital atom karbon dan tiga orbital p berhibridisasi untuk menghasilkan empat orbital baru yang berbentuk sebagai perantara antara orbital s dan p asli Sayangnya teka teki yang dihadapi lapangan adalah bahwa pasokan komersial 211At menunggu demonstrasi kemanjuran klinis namun demonstrasi kemanjuran klinis membutuhkan pasokan 211At yang andal 119 Referensi Sunting Hasil Pencarian KBBI Daring Diakses tanggal 17 Juli 2022 Arblaster JW ed 2018 Selected Values of the Crystallographic Properties of Elements Materials Park Ohio ASM International hlm 604 ISBN 978 1 62708 154 2 Greenwood Norman N Earnshaw A 1997 Chemistry of the Elements edisi ke 2 Oxford Butterworth Heinemann hlm 28 ISBN 0 7506 3365 4 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Rothe S Andreyev A N Antalic S Borschevsky A Capponi L Cocolios T E De Witte H Eliav E et al 2013 Measurement of the First Ionization Potential of Astatine by Laser Ionization Spectroscopy Nature Communications 4 1 6 Bibcode 2013NatCo 4E1835R doi 10 1038 ncomms2819 PMC 3674244 nbsp PMID 23673620 a b c d e f g h i j k Audi Georges Bersillon Olivier Blachot Jean Wapstra Aaldert Hendrik 2003 The NUBASE evaluation of nuclear and decay properties Nuclear Physics A 729 3 128 Bibcode 2003NuPhA 729 3A doi 10 1016 j nuclphysa 2003 11 001 Greenwood amp Earnshaw 2002 hlm 795 a b c d e f Wiberg N ed 2001 Holleman Wiberg Inorganic Chemistry Terjemahan edisi Jerman ke 101 oleh M Eagleson dan W D Brewer editor bahasa Inggris B J Aylett Academic Press hlm 423 ISBN 978 0 12 352651 9 a b c Emsley J 2011 Nature s Building Blocks An A Z Guide to the Elements edisi ke New Oxford University Press hlm 57 58 ISBN 978 0 19 960563 7 a b c Hermann A Hoffmann R Ashcroft N W 2013 Condensed Astatine Monatomic and Metallic Physical Review Letters 111 11 116404 1 116404 5 Bibcode 2013PhRvL 111k6404H doi 10 1103 PhysRevLett 111 116404 PMID 24074111 Kotz J C Treichel P M Townsend J 2011 Chemistry amp Chemical Reactivity edisi ke 8 Cengage Learning hlm 65 ISBN 978 0 8400 4828 8 Jahn T P 2010 MIPS and Their Role in the Exchange of Metalloids 679 Springer hlm 41 ISBN 978 1 4419 6314 7 Siekierski S Burgess J 2002 Concise Chemistry of the Elements Horwood hlm 65 122 ISBN 978 1 898563 71 6 Maddock A G 1956 Astatine Supplement to Mellor s Comprehensive Treatise on Inorganic and Theoretical Chemistry Supplement II Part 1 F Cl Br I At Longmans Green amp Co Ltd hlm 1064 1079 Garrett A B Richardson J B Kiefer A S 1961 Chemistry A First Course in Modern Chemistry Ginn hlm 313 Seaborg G T 2015 Transuranium element Encyclopaedia Britannica Diakses tanggal 25 September 2022 Oon H L 2007 Chemistry Expression An Inquiry Approach John Wiley and Sons hlm 300 ISBN 978 981 271 162 5 Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 251 McLaughlin R 1964 Absorption Spectrum of Astatine Journal of the Optical Society of America 54 8 965 967 Bibcode 1964JOSA 54 965M doi 10 1364 JOSA 54 000965 Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 235 Donohue J 1982 The Structures of the Elements Robert E Krieger hlm 400 ISBN 978 0 89874 230 5 a b Vernon R 2013 Which Elements are Metalloids Journal of Chemical Education 90 12 1703 1707 1704 Bibcode 2013JChEd 90 1703V doi 10 1021 ed3008457 Batsanov SS 1971 Quantitative Characteristics of Bond Metallicity in Crystals Journal of Structural Chemistry vol 12 no 5 hlm 809 13 DOI 10 1007 BF00743349 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Arblaster Merinis J Legoux G Bouissieres G 1972 Etude de la formation en phase gazeuse de composes interhalogenes d astate par thermochromatographie Study of the gas phase formation of interhalogen compounds of astatine by thermochromatography Radiochemical and Radioanalytical Letters dalam bahasa Prancis 11 1 59 64 Takahashi N Otozai K 1986 The Mechanism of the Reaction of Elementary Astatine with Organic Solvents Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry 103 1 9 doi 10 1007 BF02165358 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Takahashi N Yano D Baba H 1992 Chemical Behavior of Astatine Molecules Proceedings of the International Conference on Evolution in Beam Applications Takasaki Japan 5 8 November 1991 hlm 536 539 Zuckerman amp Hagen 1989 hlm 21 Kugler amp Keller 1985 hlm 110 116 210 211 224 Meyers R A 2001 Halogen Chemistry Encyclopedia of Physical Science and Technology edisi ke 3 Academic Press hlm 197 222 202 ISBN 978 0 12 227410 7 Keller C Wolf W Shani J 2011 Radionuclides 2 Radioactive Elements and Artificial Radionuclides Ullmann s Encyclopedia of Industrial Chemistry 31 hlm 89 117 96 doi 10 1002 14356007 o22 o15 ISBN 978 3 527 30673 2 Otozai K Takahashi N 1982 Estimation Chemical Form Boiling Point Elementary Astatine by Radio Gas Chromatography Radiochimica Acta 31 3 4 201 203 doi 10 1524 ract 1982 31 34 201 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Zumdahl S S Zumdahl S A 2008 Chemistry edisi ke 8 Cengage Learning hlm 56 ISBN 978 0 547 12532 9 a b Housecroft C E Sharpe A G 2008 Inorganic chemistry edisi ke 3 Pearson Education hlm 533 ISBN 978 0 13 175553 6 Kugler amp Keller 1985 hlm 116 Visscher L Dyall K G 1996 Relativistic and Correlation Effects on Molecular properties I The Dihalogens F2 Cl2 Br2 I2 and At2 The Journal of Chemical Physics 104 22 9040 9046 Bibcode 1996JChPh 104 9040V doi 10 1063 1 471636 Glushko V P Medvedev V A Bergma G A 1966 Termicheskie Konstanty Veshchestv dalam bahasa Rusia 1 Nakua hlm 65 Kugler amp Keller 1985 hlm 116 117 Smith A Ehret W F 1960 College chemistry Appleton Century Crofts hlm 457 a b Champion J Seydou M Sabatie Gogova A Renault E Montavon G Galland N 2011 Assessment of an Effective Quasirelativistic Methodology Designed to Study Astatine Chemistry in Aqueous Solution nbsp Physical Chemistry Chemical Physics 13 33 14984 14992 14984 Bibcode 2011PCCP 1314984C doi 10 1039 C1CP20512A PMID 21769335 Milanov M Doberenz V Khalkin V A Marinov A 1984 Chemical Properties of Positive Singly Charged Astatine Ion in Aqueous Solution Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry 83 2 291 299 doi 10 1007 BF02037143 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 234 Milesz S Jovchev M Schumann D Khalkin V A 1988 The EDTA Complexes of Astatine Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry 127 3 193 198 doi 10 1007 BF02164864 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Guerard F Gestin J F Brechbiel M W 2013 Production of 211At Astatinated Radiopharmaceuticals and Applications in Targeted a Particle Therapy Cancer Biotherapy and Radiopharmaceuticals 28 1 1 20 doi 10 1089 cbr 2012 1292 PMC 3545490 nbsp PMID 23075373 Champion J Alliot C Renault E Mokili B M Cherel M Galland N Montavon G 2010 Astatine Standard Redox Potentials and Speciation in Acidic Medium The Journal of Physical Chemistry A 114 1 576 582 581 Bibcode 2010JPCA 114 576C doi 10 1021 jp9077008 PMID 20014840 Kugler amp Keller 1985 hlm 220 221 Dolg M Kuchle W Stoll H Preuss H Schwerdtfeger P 1991 Ab Initio Pseudopotentials for Hg to Rn II Molecular Calculations on the Hydrides of Hg to At and the Fluorides of Rn Molecular Physics 74 6 1265 1285 1265 1270 1282 Bibcode 1991MolPh 74 1265D doi 10 1080 00268979100102951 Saue T Faegri K Gropen O 1996 Relativistic Effects on the Bonding of Heavy and Superheavy Hydrogen Halides Chemical Physics Letters 263 3 4 360 366 361 362 Bibcode 1996CPL 263 360S doi 10 1016 S0009 2614 96 01250 X Barysz M 2010 Relativistic Methods for Chemists Springer hlm 79 ISBN 978 1 4020 9974 8 Thayer J S 2005 Relativistic Effects and the Chemistry of the Heaviest Main group elements Journal of Chemical Education 82 11 1721 1727 1725 Bibcode 2005JChEd 82 1721T doi 10 1021 ed082p1721 Wulfsberg G 2000 Inorganic Chemistry University Science Books hlm 37 ISBN 978 1 891389 01 6 Smith D W 1990 Inorganic Substances A Prelude to the Study of Descriptive Inorganic Chemistry nbsp Cambridge University Press hlm 135 ISBN 978 0 521 33738 0 Leimbach D Sundberg J Yangyang G et al Februari 2020 The electron affinity of astatine Nature Communications 11 1 3824 arXiv 2002 11418 nbsp Bibcode 2020NatCo 11 3824L doi 10 1038 s41467 020 17599 2 PMC 7393155 nbsp PMID 32733029 Anders E 1959 Technetium and astatine chemistry Annual Review of Nuclear Science 9 203 220 Bibcode 1959ARNPS 9 203A doi 10 1146 annurev ns 09 120159 001223 nbsp perlu berlangganan a b c d Nefedov V D Norseev Yu V Toropova M A Khalkin Vladimir A 1968 Astatine Russian Chemical Reviews 37 2 87 98 Bibcode 1968RuCRv 37 87N doi 10 1070 RC1968v037n02ABEH001603 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan perlu berlangganan Aten A H W Jr Doorgeest T Hollstein U Moeken H P 1952 Section 5 Radiochemical Methods Analytical Chemistry of Astatine Analyst 77 920 774 777 Bibcode 1952Ana 77 774A doi 10 1039 AN9527700774 perlu berlangganan a b c d e f Zuckerman amp Hagen 1989 hlm 31 a b Zuckerman amp Hagen 1989 hlm 38 Kugler amp Keller 1985 hlm 213 214 Kugler amp Keller 1985 hlm 214 218 Kugler amp Keller 1985 hlm 211 Kugler amp Keller 1985 hlm 109 110 129 213 Davidson M 2000 Contemporary boron chemistry Royal Society of Chemistry hlm 146 ISBN 978 0 85404 835 9 a b c d Zuckerman amp Hagen 1989 hlm 276 Elgqvist J Hultborn R Lindegren S Palm S 2011 Ovarian cancer background and clinical perspectives Dalam Speer S Targeted Radionuclide Therapy Lippincott Williams amp Wilkins hlm 380 396 383 ISBN 978 0 7817 9693 4 a b c Zuckerman amp Hagen 1989 hlm 190 191 Brookhart M Grant B Volpe A F 1992 3 5 CF3 2C6H3 4B H OEt2 2 a convenient reagent for generation and stabilization of cationic highly electrophilic organometallic complexes Organometallics 11 11 3920 3922 doi 10 1021 om00059a071 Kugler amp Keller 1985 hlm 111 Kugler amp Keller 1985 hlm 221 Sergentu Dumitru Claudiu Teze David Sabatie Gogova Andrea Alliot Cyrille Guo Ning Bassel Fadel Da Silva Isidro Deniaud David Maurice Remi Champion Julie Galland Nicolas Montavon Gilles 2016 Advances on the Determination of the Astatine Pourbaix Diagram Predomination of AtO OH 2 over At in Basic Conditions Chem Eur J 22 9 2964 71 doi 10 1002 chem 201504403 PMID 26773333 Kugler amp Keller 1985 hlm 222 Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 238 a b Kugler amp Keller 1985 hlm 112 192 193 Kugler amp Keller 1985 hlm 219 Zuckerman amp Hagen 1989 hlm 192 193 Zuckerman amp Hagen 1990 hlm 212 Brinkman G A Aten H W 1963 Decomposition of Caesium Diiodo Astatate I CsAtI2 Radiochimica Acta 2 1 48 doi 10 1524 ract 1963 2 1 48 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Zuckerman amp Hagen 1990 hlm 60 Zuckerman amp Hagen 1989 hlm 426 Appelman E H Sloth E N Studier M H 1966 Observation of Astatine Compounds by Time of Flight Mass Spectrometry Inorganic Chemistry 5 5 766 769 doi 10 1021 ic50039a016 Pitzer K S 1975 Fluorides of Radon and Element 118 Journal of the Chemical Society Chemical Communications 5 18 760b 761 doi 10 1039 C3975000760B Bartlett N Sladky F O 1973 The Chemistry of Krypton Xenon and Radon Dalam Bailar J C Emeleus H J Nyholm R et al Comprehensive Inorganic Chemistry 1 Pergamon hlm 213 330 ISBN 978 0 08 017275 0 Ball P 2002 The Ingredients A Guided Tour of the Elements Oxford University Press hlm 100 102 ISBN 978 0 19 284100 1 Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 227 228 Allison F Murphy E J Bishop E R Sommer A L 1931 Evidence of the Detection of Element 85 in Certain Substances Physical Review 37 9 1178 1180 Bibcode 1931PhRv 37 1178A doi 10 1103 PhysRev 37 1178 perlu berlangganan Alabamine amp Virginium Time 15 Februari 1932 Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2007 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Trimble R F 1975 What Happened to Alabamine Virginium and Illinium Journal of Chemical Education 52 9 585 Bibcode 1975JChEd 52 585T doi 10 1021 ed052p585 perlu berlangganan MacPherson H G 1934 An Investigation of the Magneto optic Method of Chemical Analysis Physical Review 47 4 310 315 Bibcode 1935PhRv 47 310M doi 10 1103 PhysRev 47 310 Mellor J W 1965 A Comprehensive Treatise on Inorganic and Theoretical Chemistry Longmans Green hlm 1066 OCLC 13842122 Burdette S C Thornton B F 2010 Finding Eka Iodine Discovery Priority in Modern Times PDF Bulletin for the History of Chemistry 35 86 96 Scerri E 2013 A Tale of 7 Elements edisi ke Google Play Oxford University Press hlm 188 190 206 ISBN 978 0 19 539131 2 Karlik B Bernert T 1942 Uber Eine Vermutete b Strahlung des Radium A und die Naturliche Existenz des Elementes 85 About a Suspected b radiation of Radium A and the Natural Existence of the Element 85 Naturwissenschaften dalam bahasa Jerman 30 44 45 685 686 Bibcode 1942NW 30 685K doi 10 1007 BF01487965 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan perlu berlangganan Leigh Smith A Minder W 1942 Experimental Evidence of the Existence of Element 85 in the Thorium Family Nature 150 3817 767 768 Bibcode 1942Natur 150 767L doi 10 1038 150767a0 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan perlu berlangganan Corson MacKenzie amp Segre 1940 a b Davis Helen Miles 1959 The Chemical Elements PDF edisi ke 2 Science Service Ballantine Books hlm 29 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 23 Agustus 2017 Diakses tanggal 14 August 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Karlik B Bernert T 1943 Eine Neue Naturliche a Strahlung A New Natural a radiation Naturwissenschaften dalam bahasa Jerman 31 25 26 298 299 Bibcode 1943NW 31 298K doi 10 1007 BF01475613 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan perlu berlangganan Karlik B Bernert T 1943 Das Element 85 in den Naturlichen Zerfallsreihen The Element 85 in the Natural Decay Chains Zeitschrift fur Physik dalam bahasa Jerman 123 1 2 51 72 Bibcode 1944ZPhy 123 51K doi 10 1007 BF01375144 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan perlu berlangganan Lederer C M Hollander J M Perlman I 1967 Table of Isotopes edisi ke 6 John Wiley amp Sons hlm 1 657 a b Corson D R 2003 Astatine Chemical amp Engineering News 81 36 158 doi 10 1021 cen v081n036 p158 Corson MacKenzie amp Segre 1940 hlm 672 677 Hamilton J G Soley M H 1940 A Comparison of the Metabolism of Iodine and of Element 85 Eka Iodine Proceedings of the National Academy of Sciences 26 8 483 489 Bibcode 1940PNAS 26 483H doi 10 1073 pnas 26 8 483 nbsp PMC 1078214 nbsp PMID 16588388 Neumann H M 1957 Solvent Distribution Studies of the Chemistry of Astatine Journal of Inorganic and Nuclear Chemistry 4 5 6 349 353 doi 10 1016 0022 1902 57 80018 9 Johnson G L Leininger R F Segre E 1949 Chemical Properties of Astatine I Journal of Chemical Physics 17 1 1 10 Bibcode 1949JChPh 17 1J doi 10 1063 1 1747034 hdl 2027 mdp 39015086446914 nbsp Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dreyer I Dreyer R Chalkin V A 1979 Cations of Astatine in Aqueous Solutions Production and some Characteristics Radiochemical and Radioanalytical Letters dalam bahasa Jerman 36 6 389 398 a b Aten A H W Jr 1964 The Chemistry of Astatine Advances in Inorganic Chemistry and Radiochemistry 6 hlm 207 223 doi 10 1016 S0065 2792 08 60227 7 ISBN 9780120236060 Nefedov V D Norseev Yu V Toropova M A Khalkin V A 1968 Astatine Russian Chemical Reviews 37 2 87 98 Bibcode 1968RuCRv 37 87N doi 10 1070 RC1968v037n02ABEH001603 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Fry C Thoennessen M 2013 Discovery of the astatine radon francium and radium isotopes Atomic Data and Nuclear Data Tables 09 5 497 519 arXiv 1205 5841 nbsp Bibcode 2013ADNDT 99 497F doi 10 1016 j adt 2012 05 003 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 229 Rankama K 1956 Isotope Geology edisi ke 2 Pergamon Press hlm 403 ISBN 978 0 470 70800 2 Lide D R ed 2004 CRC Handbook of Chemistry and Physics edisi ke 85 CRC Press hlm 14 10 ISBN 978 0 8493 0485 9 a b Stwertka Albert A Guide to the Elements Oxford University Press 1996 hlm 193 ISBN 0 19 508083 1 Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 228 229 Asimov I 1957 Only a Trillion Abelard Schuman hlm 24 Kolthoff I M Elving P J ed 1964 Treatise on Analytical Chemistry Part II Analytical Chemistry of the Elements 4 New York Interscience Encyclopedia hlm 487 Kugler amp Keller 1985 hlm 4 Maiti M Lahiri S 2011 Production cross section of At radionuclides from 7Li natPb and 9Be natTl reactions Physical Review C 84 6 07601 07604 07601 arXiv 1109 6413 nbsp Bibcode 2011PhRvC 84f7601M doi 10 1103 PhysRevC 84 067601 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Greenwood amp Earnshaw 2002 hlm 796 Kugler amp Keller 1985 hlm 5 Barton G W Ghiorso A Perlman I 1951 Radioactivity of Astatine Isotopes Physical Review 82 1 13 19 Bibcode 1951PhRv 82 13B doi 10 1103 PhysRev 82 13 hdl 2027 mdp 39015086480574 perlu berlangganan a b c d e f Zalutsky amp Pruszynski 2011 a b Larsen R H Wieland B W Zalutsky M R J 1996 Evaluation of an Internal Cyclotron Target for the Production of 211At via the 209Bi a 2n 211At reaction Applied Radiation and Isotopes 47 2 135 143 doi 10 1016 0969 8043 95 00285 5 PMID 8852627 Nagatsu K Minegishi K H Fukada M Suzuki H Hasegawa S Zhang M 2014 Production of 211At by a vertical beam irradiation method Applied Radiation and Isotopes 94 363 371 doi 10 1016 j apradiso 2014 09 012 PMID 25439168 Barbet J Bourgeois M Chatal J 2014 Cyclotron Based Radiopharmaceuticals for Nuclear Medicine Therapy Dalam R P Baum Therapeutic Nuclear Medicine Springer hlm 95 104 99 ISBN 978 3 540 36718 5 a b Wilbur D S 2001 Overcoming the Obstacles to Clinical Evaluation of 211At Labeled Radiopharmaceuticals The Journal of Nuclear Medicine 42 10 1516 1518 PMID 11585866 a b c d Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 233 Gopalan R 2009 Inorganic Chemistry for Undergraduates Universities Press hlm 547 ISBN 978 81 7371 660 7 Stigbrand T Carlsson J Adams G P 2008 Targeted Radionuclide Tumor Therapy Biological Aspects Springer hlm 150 ISBN 978 1 4020 8695 3 Gyehong G Chun K Park S H Kim B 2014 Production of a particle emitting 211At using 45 MeV a beam Physics in Medicine and Biology 59 11 2849 2860 Bibcode 2014PMB 59 2849K doi 10 1088 0031 9155 59 11 2849 PMID 24819557 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kugler amp Keller 1985 hlm 95 106 133 139 Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 243 253 Kugler amp Keller 1985 hlm 97 Lindegren S Back T Jensen H J 2001 Dry distillation of Astatine 211 from Irradiated Bismuth Targets A Time saving Procedure with High Recovery Yields Applied Radiation and Isotopes 55 2 157 160 doi 10 1016 S0969 8043 01 00044 6 PMID 11393754 Yordanov A T Pozzi O Carlin S Akabani G J Wieland B Zalutsky M R 2005 Wet Harvesting of No carrier added 211At from an Irradiated 209Bi Target for Radiopharmaceutical Applications nbsp Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry 262 3 593 599 doi 10 1007 s10967 005 0481 7 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Balkin Ethan Hamlin Donald Gagnon Katherine Chyan Ming Kuan Pal Sujit Watanabe Shigeki Wilbur D 18 September 2013 Evaluation of a Wet Chemistry Method for Isolation of Cyclotron Produced 211At Astatine Applied Sciences dalam bahasa Inggris 3 3 636 655 CiteSeerX 10 1 1 383 1903 nbsp doi 10 3390 app3030636 nbsp ISSN 2076 3417 a b c Vertes Nagy amp Klencsar 2003 hlm 337 Zalutsky Michael Vaidyanathan Ganesan 1 September 2000 Astatine 211 Labeled Radiotherapeutics An Emerging Approach to Targeted Alpha Particle Radiotherapy Current Pharmaceutical Design 6 14 1433 1455 doi 10 2174 1381612003399275 PMID 10903402 Wilbur D Scott 20 Februari 2013 Enigmatic astatine Nature Chemistry 5 3 246 Bibcode 2013NatCh 5 246W doi 10 1038 nchem 1580 nbsp PMID 23422568 Vertes Nagy amp Klencsar 2003 hlm 338 a b Fisher D 1995 Oral History of Dr Patricia Wallace Durbin PhD Human Radiation Studies Remembering the Early Years United States Department of Energy Office of Human Radiation Experiments Diakses tanggal 25 September 2022 Vaidyanathan G Zalutsky M R 2008 Astatine Radiopharmaceuticals Prospects and Problems Current Radiopharmaceuticals 1 3 177 196 doi 10 2174 1874471010801030177 PMC 2818997 nbsp PMID 20150978 Lavrukhina amp Pozdnyakov 1970 hlm 232 233 Odell T T Jr Upton A C 2013 Softcover reprint of the hardcover 1st edition 1961 Late Effects of Internally Deposited Radioisotopes Dalam Schwiegk H Turba F Radioactive Isotopes in Physiology Diagnostics and Therapy Radioaktive Isotope in Physiologie Diagnostik Und Therapie Springer Verlag hlm 375 392 385 ISBN 978 3 642 49477 2 Keller Cornelius Wolf Walter Shani Jashovam 2005 Radionuclides 2 Radioactive Elements and Artificial Radionuclides Ullmann s Encyclopedia of Industrial Chemistry Weinheim Wiley VCH doi 10 1002 14356007 o22 o15 Bibliografi Sunting Inggris Corson D R MacKenzie K R Segre E 1940 Artificially Radioactive Element 85 Physical Review 58 8 672 678 Bibcode 1940PhRv 58 672C doi 10 1103 PhysRev 58 672 perlu berlangganan Inggris Greenwood N N Earnshaw A 2002 Chemistry of the Elements edisi ke 2 Butterworth Heinemann ISBN 978 0 7506 3365 9 Inggris Kugler H K Keller C 1985 At Astatine System No 8a Gmelin Handbook of Inorganic and Organometallic Chemistry 8 edisi ke 8 Springer Verlag ISBN 978 3 540 93516 2 Rusia Inggris Lavrukhina Avgusta Konstantinovna Pozdnyakov Aleksandr Aleksandrovich 1970 Analytical Chemistry of Technetium Promethium Astatine and Francium Diterjemahkan oleh R Kondor Ann Arbor Humphrey Science Publishers ISBN 978 0 250 39923 9 Inggris Vertes A Nagy S Klencsar Z 2003 Handbook of Nuclear Chemistry 4 Springer ISBN 978 1 4020 1316 4 Inggris Zalutsky M R Pruszynski M 2011 Astatine 211 Production and Availability Current Radiopharmaceuticals 4 3 177 185 doi 10 2174 1874471011104030177 PMC 3503149 nbsp PMID 22201707 Inggris Zuckerman J J Hagen A P 1989 Inorganic Reactions and Methods Volume 3 The Formation of Bonds to Halogens Part 1 John Wiley amp Sons ISBN 978 0 471 18656 4 Inggris Zuckerman J J Hagen A P 1990 Inorganic Reactions and Methods Volume 4 The Formation of Bonds to Halogens Part 2 John Wiley amp Sons ISBN 978 0 471 18657 1 Pranala luar SuntingCari tahu mengenai Astatin pada proyek proyek Wikimedia lainnya nbsp Definisi dan terjemahan dari Wiktionary nbsp Gambar dan media dari Commons Inggris Astatin di The Periodic Table of Videos Universitas Nottingham Inggris Astatin Halogen atau Logam Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Astatin amp oldid 23985427