www.wikidata.id-id.nina.az
Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu rantai panjang asam amino atau lebih Protein memiliki banyak fungsi dalam makhluk hidup di antaranya mempercepat reaksi reaksi metabolisme mereplikasi DNA menanggapi rangsangan memberi bentuk sel dan tubuh dan memindahkan molekul dari satu lokasi ke lokasi lain Perbedaan utama antara satu protein dan protein lainnya adalah urutan asam amino asam aminonya yang ditentukan oleh urutan nukleotida dari gen gennya dan biasanya menyebabkan lipatan protein menjadi struktur tiga dimensi khusus yang sesuai dengan fungsinya Representasi struktur 3D dari protein mioglobin yang berstruktur a heliks diberi warna toska Mioglobin adalah protein pertama yang strukturnya berhasil diketahui melalui kristalografi sinar X Di bagian kanan tengah di antara berbagai lilitan terdapat sebuah gugus prostetik yang disebut heme diberi warna abu abu dan sebuah molekul oksigen merah yang diikatnya Sejumlah asam amino membentuk rantai lurus yang disebut polipeptida Suatu protein terdiri dari minimum satu polipeptida panjang Polipeptida pendek dengan kurang dari 20 30 asam amino biasanya tidak dianggap sebagai protein tetapi disebut molekul peptida atau oligopeptida Masing masing asam amino dalam protein terikat ke asam amino di dekatnya oleh ikatan peptida Urutan asam amino dalam protein ditentukan oleh urutan gen yang disandi dalam kode genetik Secara umum kode genetik menghasilkan 20 asam amino standar meskipun beberapa organisme memiliki asam amino tambahan Tak lama setelah atau bahkan selama sintesis residu dalam protein sering dimodifikasi secara kimiawi melalui proses modifikasi pascatranslasi yang mengubah sifat fisik dan kimia lipatan stabilitas aktivitas dan fungsi protein Beberapa protein memiliki gugus nonpeptida bukan asam amino yang dapat disebut kofaktor dan gugus prostetik Beberapa protein juga dapat bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu dan kelompok seperti ini sering membentuk kompleks protein yang stabil Begitu terbentuk protein hanya ada untuk jangka waktu tertentu lalu didegradasi dan didaur ulang dalam sel melalui proses pergantian protein Umur protein diukur berdasarkan waktu paruhnya dan mencakup rentang yang panjang Protein bisa berumur beberapa menit hingga beberapa tahun dengan umur rata rata 1 2 hari dalam sel mamalia Protein yang abnormal atau salah lipatan terdegradasi lebih cepat baik karena ditargetkan untuk dihancurkan atau karena tidak stabil Bersama dengan biomolekul raksasa lainnya seperti polisakarida dan asam nukleat protein merupakan bagian esensial dari organisme dan terlibat dalam hampir seluruh proses di dalam sel Sebagian protein adalah enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi reaksi biokimia dan bersifat vital untuk metabolisme Sebagian protein memiliki fungsi pembentuk atau penguat misalnya protein aktin dan miosin dalam otot dan protein protein dalam sitoskeleton Protein protein lainnya memiliki peran penting dalam persinyalan sel respons imun adhesi sel dan siklus sel Hewan memerlukan protein dalam makanannya untuk memperoleh asam amino esensial yang tidak bisa disintesis di dalam tubuh Sistem pencernaan memecah protein dari makanan untuk dapat digunakan dalam metabolisme Protein dapat dimurnikan dari komponen seluler lainnya menggunakan berbagai teknik seperti ultrasentrifugasi presipitasi elektroforesis dan kromatografi Rekayasa genetika memungkinkan sejumlah metode untuk memfasilitasi pemurnian ini Metode yang biasa digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi protein yaitu imunohistokimia mutagenesis terarah lokasi kristalografi sinar X resonansi magnetik inti dan spektrometri massa Daftar isi 1 Sejarah dan etimologi 2 Jumlah protein yang disandi dalam genom 3 Biokimia 3 1 Interaksi 3 2 Kelimpahan dalam sel 4 Sintesis 4 1 Biosintesis 4 2 Sintesis kimia 5 Struktur 5 1 Domain protein 5 2 Motif urutan 6 Fungsi seluler 6 1 Enzim 6 2 Pensinyalan sel dan pengikatan ligan 6 3 Protein struktural 7 Metode studi 7 1 Pemurnian protein 7 2 Lokalisasi seluler 7 3 Proteomika 7 4 Bioinformatika 7 5 Penentuan struktur 7 6 Prediksi dan simulasi struktur 7 6 1 Gangguan protein dan prediksi tidak terstruktur 8 Nutrisi 9 Analisis kimia 10 Referensi 11 Buku teks 12 Pranala luar 12 1 Basis data dan proyek 12 2 Situs web pendidikan dan panduanSejarah dan etimologi SuntingProtein dikenali sebagai kelompok biomolekul pada abad kedelapan belas oleh Antoine Fourcroy dan lain lain yang dicirikan oleh kemampuannya untuk melakukan koagulasi atau flokulasi di bawah perlakuan dengan panas atau asam 1 Contoh yang tercatat pada saat itu adalah albumin dari putih telur albumin dalam serum darah fibrin dan gluten gandum Protein pertama kali dijelaskan oleh kimiawan Belanda Gerardus Johannes Mulder dan dinamai oleh ahli kimia Swedia Jons Jacob Berzelius pada tahun 1838 2 3 Mulder melakukan analisis unsur terhadap protein umum dan menemukan bahwa hampir semua protein memiliki rumus empiris yang sama yaitu C400H620N100O120P1S1 4 Ia sampai pada kesimpulan yang salah bahwa mereka mungkin terdiri dari satu jenis molekul sangat besar Istilah protein untuk menggambarkan molekul molekul ini diajukan oleh rekan Mulder Berzelius protein berasal dari kata Yunani prwteios proteios yang berarti primer 5 di depan atau berdiri di depan 6 ditambah akhiran in Mulder selanjutnya mengidentifikasi produk degradasi protein seperti asam amino leusin yang ia temukan dengan berat molekul hampir benar 131 Da 4 Sebelum protein nama lainnya telah digunakan seperti albumin atau bahan albumin Eiweisskorper dalam bahasa Jerman 7 Ilmuwan nutrisi awal seperti Carl von Voit dari Jerman percaya bahwa protein adalah nutrisi terpenting untuk menjaga struktur tubuh karena secara umum diyakini bahwa daging membuat daging 8 Karl Heinrich Ritthausen memperluas bentuk protein yang diketahui dengan mengidentifikasi asam glutamat Di Stasiun Percobaan Pertanian Connecticut tinjauan terperinci tentang protein nabati dikumpulkan oleh Thomas Burr Osborne Ia bekerja dengan Lafayette Mendel dan menerapkan hukum minimum Liebig dalam memberi makan tikus laboratorium sehingga adanya asam amino esensial pun diketahui Pekerjaan ini dilanjutkan dan dikomunikasikan oleh William Cumming Rose Pemahaman tentang protein sebagai polipeptida muncul melalui karya Franz Hofmeister dan Hermann Emil Fischer pada tahun 1902 9 10 Peran sentral protein sebagai enzim dalam organisme hidup tidak sepenuhnya diapresiasi sampai tahun 1926 ketika James B Sumner menunjukkan bahwa enzim urease sebenarnya adalah protein 11 Kesulitan dalam memurnikan protein dalam jumlah besar membuat para ahli biokimia protein awal sangat sulit mempelajarinya Oleh karena itu penelitian awal difokuskan pada protein yang dapat dimurnikan dalam jumlah besar misalnya dari darah putih telur berbagai racun dan enzim pencernaan metabolik yang diperoleh dari rumah pemotongan hewan Pada 1950 an Armor Hot Dog Co memurnikan 1 kg ribonuklease A dari pankreas sapi murni dan menyediakannya secara gratis bagi para ilmuwan gerakan ini membantu ribonuklease A menjadi target utama studi biokimia selama beberapa dekade berikutnya 4 pranala nonaktif permanen John Kendrew dengan model mioglobin yang sedang diprosesLinus Pauling dianggap sukses dalam memperkirakan struktur sekunder protein biasa berdasarkan ikatan hidrogen sebuah ide yang pertama kali dikemukakan oleh William Astbury pada tahun 1933 12 Belakangan karya Walter Kauzmann tentang denaturasi 13 14 yang sebagian didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh Kaj Linderstrom Lang 15 memberi pemahaman tentang pelipatan protein dan struktur yang dimediasi oleh interaksi hidrofobik Protein pertama yang diurutkan adalah insulin oleh Frederick Sanger pada tahun 1949 Sanger dengan tepat menentukan urutan asam amino insulin sehingga secara meyakinkan menunjukkan bahwa protein terdiri dari polimer linier asam amino alih alih rantai bercabang koloid atau siklol 16 Ia memenangkan Hadiah Nobel untuk pencapaian ini pada tahun 1958 17 Struktur protein pertama yang diketahhui adalah hemoglobin dan mioglobin masing masing oleh Max Perutz dan Sir John Cowdery Kendrew pada tahun 1958 18 19 Hingga 2017 update Bank Data Protein memiliki lebih dari 126 060 struktur protein dengan resolusi atomik 20 Baru baru ini mikroskop krio elektron terhadap kumpulan makromolekul besar 21 dan prediksi struktur protein komputasional terhadap domain protein kecil 22 adalah dua metode yang mendekati resolusi atomik Jumlah protein yang disandi dalam genom SuntingJumlah protein yang disandi dalam genom secara kasar sesuai dengan jumlah gen walaupun mungkin ada sejumlah besar gen yang menyandi RNA protein misalnya RNA ribosomal Virus biasanya menyandikan beberapa ratus protein arkea dan bakteri beberapa ratus hingga beberapa ribu sementara eukariota biasanya menyandikan beberapa ribu hingga puluhan ribu protein lihat ukuran genom untuk daftar contoh Biokimia SuntingArtikel utama Biokimia asam amino dan ikatan peptida Struktur pranala nonaktif permanen kimia ikatan peptida bawah dan struktur tiga dimensi ikatan peptida antara alanin dan asam amino yang berdekatan atas sisipan Ikatan itu sendiri terbuat dari elemen CHON Struktur pranala nonaktif permanen resonansi dari ikatan peptida yang menghubungkan asam amino individual untuk membentuk polimer proteinProtein merupakan biomolekul yang sangat besar atau makrobiopolimer yang tersusun dari monomer berupa asam amino Ada 20 asam amino standar yang membentuk asam amino disebut asam amino proteinogenik masing masing terdiri dari sebuah karbon alfa yang berikatan dengan sebuah gugus amino NH2 sebuah gugus karboksil COOH sebuah atom hidrogen H dan rantai samping disebut sebagai R Gugus R inilah yang menjadikan setiap asam amino berbeda dan sifat rantai samping ini akan memengaruhi keseluruhan suatu protein Hanya prolina yang berbeda dari struktur dasar ini karena mengandung cincin yang tidak biasa pada gugus amina ujung N yang memaksa gugus amida CO NH menjadi konformasi tetap 23 Rantai samping asam amino standar yang dirinci dalam daftar asam amino standar memiliki beragam struktur dan sifat kimiawi Struktur tiga dimensi dan reaktivitas kimia suatu protein ditentukan oleh efek gabungan dari semua rantai samping asam amino dalam protein tersebut 24 Semua asam amino dalam rantai polipeptida saling terhubung oleh ikatan peptida melalui sintesis dehidrasi Setelah terhubung dalam rantai protein asam amino individual disebut residu sedangkan rangkaian atom karbon nitrogen dan oksigen yang terkait disebut rantai utama atau tulang punggung protein 25 Istilah protein polipeptida dan peptida agak ambigu dan dapat tumpang tindih artinya Protein umumnya digunakan untuk merujuk pada molekul biologis lengkap dalam konformasi yang stabil sedangkan peptida umumnya merujuk pada oligomer asam amino pendek yang sering kali tidak memiliki struktur tiga dimensi yang stabil Namun batas antara keduanya tidak ditentukan dengan baik dan biasanya berkisar antara 20 30 residu Polipeptida dapat merujuk pada rantai linier tunggal asam amino biasanya berapa pun panjangnya tetapi sering kali menyiratkan tidak memiliki konformasi yang tetap Interaksi Sunting Protein dapat berinteraksi dengan banyak jenis molekul termasuk dengan protein lain dengan lipid dengan karbohidrat dan dengan DNA 26 27 28 29 Kelimpahan dalam sel Sunting Diperkirakan bahwa bakteri berukuran rata rata mengandung sekitar dua juta protein per sel misalnya Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Bakteri yang lebih kecil seperti Mycoplasma atau spiroket mengandung lebih sedikit protein sekitar 50 000 hingga 1 juta Sel eukariota berukuran lebih besar sehingga mengandung lebih banyak protein Misalnya sel khamir Saccharomyces cerevisiae diperkirakan mengandung sekitar 50 juta protein dan sel manusia sekitar 1 hingga 3 miliar 30 Konsentrasi salinan protein individual berkisar dari beberapa molekul per sel hingga 20 juta per sel 31 Tidak semua gen yang menyandi protein diekspresikan di sebagian besar sel dan jumlahnya bergantung pada beberapa hal seperti jenis sel dan rangsangan eksternal Misalnya dari sekitar 20 000 protein yang disandi oleh genom manusia hanya 6 000 yang terdeteksi dalam sel limfoblastoid 32 Sintesis SuntingBiosintesis Sunting Ribosom pranala nonaktif permanen menghasilkan protein menggunakan mRNA sebagai templat Urutan pranala nonaktif permanen DNA dari sebuah gen menyandi urutan asam amino dari sebuah proteinArtikel utama Sintesis protein Protein dirakit dari sejumlah asam amino menggunakan informasi yang disandi dalam gen Setiap protein memiliki urutan asam amino uniknya sendiri yang ditentukan oleh urutan nukleotida dari gen yang menyandi protein ini Kode genetik adalah satu set berupa tiga nukleotida yang disebut kodon dan setiap kombinasi tiga nukleotida menunjukkan asam amino misalnya AUG adenina urasil guanina adalah kode untuk metionin Karena DNA mengandung empat nukleotida jumlah total kodon yang mungkin adalah 64 oleh karena itu terdapat beberapa redundansi dalam kode genetik dengan beberapa asam amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon 33 Gen yang disandi dalam DNA pertama tama ditranskripsikan menjadi pra RNA duta mRNA oleh protein seperti RNA polimerase Kebanyakan organisme kemudian memproses pra mRNA juga dikenal sebagai transkrip primer menggunakan berbagai bentuk modifikasi pascatranskripsi untuk membentuk mRNA yang matang yang kemudian digunakan sebagai templat untuk sintesis protein oleh ribosom Pada prokariota mRNA dapat digunakan segera setelah diproduksi atau diikat oleh ribosom setelah menjauh dari nukleoid Sebaliknya eukariota membuat mRNA di inti sel dan kemudian mentranslokasikannya melewati membran inti ke dalam sitoplasma tempat sintesis protein kemudian terjadi Tingkat sintesis protein pada prokariota lebih tinggi daripada eukariota dan dapat mencapai hingga 20 asam amino per detik 34 Proses sintesis protein dari cetakan mRNA dikenal sebagai translasi Selanjutnya mRNA dimuat ke ribosom dan dibaca tiga nukleotida sekaligus dengan mencocokkan setiap kodon dengan antikodon pasangan basa yang terletak pada molekul RNA transfer tRNA yang membawa asam amino yang sesuai dengan kodon yang dikenalinya Enzim sintetase tRNA aminoasil mengisi molekul tRNA dengan asam amino yang benar Polipeptida yang sedang terbentuk sering disebut rantai yang baru lahir Protein selalu disintesis dari N terminus ke C terminus 33 Ukuran protein yang disintesis dapat diukur dengan jumlah asam amino yang dikandungnya dan dengan total massa molekulnya yang biasanya dilaporkan dalam satuan dalton identik dengan satuan massa atom atau satuan turunan kilodalton kDa Ukuran rata rata protein makin meningkat dari arkea bakteri dan eukariota masing masing 283 311 438 residu amino dan 31 34 49 kDa karena lebih banyak domain protein yang menyusun protein dalam organisme yang lebih tinggi 35 Misalnya protein khamir rata rata memiliki panjang 466 asam amino dan massa 53 kDa Protein terbesar yang diketahui adalah titin komponen dari sarkomer otot dengan massa molekul hampir 3 000 kDa dan panjang total hampir 27 000 asam amino 36 Sintesis kimia Sunting Protein pendek juga dapat disintesis secara kimiawi dengan kelompok metode yang dikenal sebagai sintesis peptida yang mengandalkan teknik sintesis organik seperti ligasi kimiawi untuk menghasilkan peptida dalam jumlah besar 37 Sintesis kimia memungkinkan untuk memasukkan asam amino non alami ke dalam rantai polipeptida seperti pelekatan probe fluoresens ke rantai samping asam amino 38 Metode ini berguna dalam laboratorium biokimia dan biologi sel meskipun umumnya tidak untuk aplikasi komersial Sintesis kimiawi tidak efisien untuk polipeptida yang lebih panjang dari sekitar 300 asam amino dan protein yang disintesis mungkin tidak siap mengambil struktur tersier aslinya Kebanyakan metode sintesis kimia berlanjut dari C terminus ke N terminus berlawanan dengan reaksi biologis 39 Struktur SuntingArtikel utama Struktur protein Struktur pranala nonaktif permanen kristal dari protein pendamping yang merupakan kompleks protein yang sangat besar Fungsinya untuk membantu pelipatan protein Bagian yang diberi perbedaan warna merupakan subunit protein tunggal Tiga pranala nonaktif permanen kemungkinan representasi dari struktur tiga dimensi protein isomerase fosfat triosa Kiri Representasi semua atom yang diwarnai oleh jenis atom Tengah Representasi sederhana yang menggambarkan konformasi tulang punggung diwarnai oleh struktur sekunder Kanan Representasi permukaan yang dapat diakses pelarut yang diwarnai oleh jenis residu residu asam merah residu basa biru residu polar hijau residu nonpolar putih Sebagian besar protein terlipat menjadi struktur tiga dimensi yang unik Bentuk alami suatu protein yang melipat dikenal dengan istilah konformasi asli 40 Meskipun banyak protein dapat melipat tanpa bantuan dam hanya melalui sifat sifat kimiawi asam amino mereka sejumlah protein lain memerlukan bantuan protein pendamping untuk melipat menjadi kondisi aslinya 41 Ahli biokimia sering merujuk pada empat aspek berbeda dari struktur protein 42 Struktur primer merupakan urutan asam amino yang dihubungkan melalui ikatan peptida amida Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik Urutan asam amino menentukan fungsi protein pada tahun 1957 Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein dan lebih lanjut memicu mutasi genetik Struktur sekunder yaitu struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino yang distabilkan oleh ikatan hidrogen Contoh yang paling umum yaitu uliran alfa a helix berupa pilinan rantai asam amino asam amino berbentuk seperti spiral lempeng beta b sheet berupa lembaran lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol S H lekukan beta b turn dan lekukan gama g turn 43 Struktur tersier merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder dan menjadi bentuk keseluruhan satu molekul protein Istilah struktur tersier sering digunakan sebagai sinonim dengan istilah lipatan Struktur tersier inilah yang mengontrol fungsi dasar protein Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil misalnya dimer trimer atau kuartomer dan membentuk struktur kuartener Struktur kuartener yaitu struktur yang dibentuk oleh beberapa molekul protein rantai polipeptida Dalam konteks ini biasanya disebut subunit protein yang berfungsi sebagai protein kompleks tunggal Contoh yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin Struktur kuiner yaitu karakteristik dari permukaan protein yang mengatur interior seluler yang padat Struktur kuiner bergantung pada interaksi makromolekul yang bersifat sementara tetapi penting yang terjadi di dalam sel hidup Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode 1 hidrolisis protein dengan asam kuat misalnya 6N HCl lalu komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen penganalisis asam amino 2 analisis urutan dari ujung N dilakukan dengan degradasi Edman 3 kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa dan 4 penentuan massa molekuler dengan spektrometri massa Struktur sekunder bisa ditentukan dengan spektroskopi dikroisme sirkuler CD dan spektroskopi inframerah transformasi Fourier FTIR 44 Spektrum CD dari uliran alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210 216 nm Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD Pada spektrum FTIR pita amida I dari uliran alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida I dari lempeng beta Jadi komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah Protein bukanlah molekul yang sepenuhnya kaku Selain tingkat struktur ini protein dapat berubah di antara beberapa struktur terkait saat mereka menjalankan fungsinya Dalam konteks penataan ulang fungsional ini struktur tersier atau kuaterner biasanya disebut sebagai konformasi dan transisi di antara keduanya disebut perubahan konformasi Perubahan tersebut sering kali disebabkan oleh pengikatan molekul substrat ke situs aktif enzim atau wilayah fisik protein yang berpartisipasi dalam katalisis kimia Dalam larutan protein juga mengalami variasi struktur melalui getaran termal dan tumbukan dengan molekul lain 45 Permukaan pranala nonaktif permanen molekul beberapa protein menunjukkan ukuran komparatifnya Dari kiri ke kanan imunoglobulin G IgG antibodi hemoglobin insulin hormon kinase adenilat enzim dan glutamin sintetase enzim Secara informal protein dapat dibagi menjadi tiga kelas utama yang berkorelasi dengan struktur tersier yang khas protein globular protein berserat dan protein membran Hampir semua protein globular dapat larut dan banyak di antaranya adalah enzim Protein berserat sering kali bersifat struktural seperti kolagen komponen utama jaringan ikat atau keratin komponen protein rambut dan kuku Protein membran sering berfungsi sebagai reseptor atau menyediakan saluran untuk molekul polar atau bermuatan untuk melewati membran sel 46 Dehidron merupakan kasus khusus dari ikatan hidrogen intramolekul di dalam protein yang terlindung dengan buruk dari serangan air dan karenanya meningkatkan dehidrasinya sendiri 47 Domain protein Sunting Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain yaitu segmen protein yang melipat menjadi unit struktural yang berbeda Struktur ini terdiri dari 40 350 asam amino Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain Pada protein yang lebih kompleks ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah maka fungsi biologis masing masing komponen domain penyusunnya tidak hilang Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener Pada struktur kuartener setelah struktur kompleksnya berpisah protein tersebut tidak fungsional Domain biasanya memiliki fungsi spesifik seperti aktivitas enzimatik misalnya kinase atau berfungsi sebagai modul pengikat misalnya domain SH3 berikatan dengan urutan kaya prolin dalam protein lain Motif urutan Sunting Urutan asam amino pendek dalam protein sering bertindak sebagai situs pengenalan untuk protein lain 48 Misalnya domain SH3 biasanya mengikat motif PxxP pendek yaitu 2 prolin P yang dipisahkan oleh dua asam amino x yang tidak ditentukan meskipun asam amino di sekitarnya dapat menentukan spesifisitas pengikatan yang tepat Banyak motif semacam itu telah dikumpulkan dalam basis data Motif Linear Eukariotik ELM Fungsi seluler SuntingProtein adalah aktor utama di dalam sel yang menjalankan tugas yang ditentukan oleh informasi yang disandi dalam gen 49 Dengan pengecualian jenis RNA tertentu sebagian besar molekul biologis lainnya adalah elemen yang relatif lembam dan dijadikan tempat protein bekerja Protein menyusun setengah dari berat kering sel Escherichia coli sedangkan makromolekul lain seperti DNA dan RNA masing masing hanya berkontribusi sebesar 3 dan 20 50 Kumpulan protein yang diekspresikan dalam sel atau jenis sel tertentu dikenal sebagai proteoma Enzim pranala nonaktif permanen heksokinase ditampilkan sebagai model molekul bola dan tongkat konvensional Skala di pojok kanan atas adalah dua substratnya yaitu ATP dan glukosa Karakteristik utama protein yang juga memungkinkan beragam fungsi mereka adalah kemampuannya untuk mengikat molekul lain secara spesifik dan erat Area protein yang bertanggung jawab untuk mengikat molekul lain dikenal sebagai situs pengikatan dan sering kali berupa cekungan atau kantong pada permukaan molekul Kemampuan mengikat ini dimediasi oleh struktur tersier dari protein yang menentukan kantong situs pengikatan dan oleh sifat kimiawi rantai samping asam amino di sekitarnya Pengikatan protein bisa sangat ketat dan spesifik sebagai contoh protein penghambat ribonuklease berikatan dengan angiogenin manusia dengan konstanta disosiasi subfemtomolar lt 10 15 M tetapi tidak mengikat sama sekali dengan homolognya pada amfibi yaitu onkonase gt 1 M Perubahan kimiawi yang sangat kecil seperti penambahan satu gugus metil ke pasangan ikatan terkadang cukup untuk hampir menghilangkan pengikatan misalnya enzim sintetase aminoasil tRNA yang spesifik untuk asam amino valin tidak mengikat rantai samping asam amino isoleusin yang sangat mirip 51 Protein dapat mengikat protein lain dan juga mengikat substrat molekul kecil Ketika protein mengikat secara spesifik dengan salinan lain dari molekul yang sama mereka dapat mengalami oligomerisasi untuk membentuk fibril proses ini sering terjadi pada protein struktural yang terdiri dari monomer globular yang berikatan sendiri untuk membentuk serat yang kaku Interaksi protein protein juga mengatur aktivitas enzimatik mengendalikan perkembangan melalui siklus sel dan memungkinkan perakitan kompleks protein besar yang melakukan banyak reaksi terkait serupa dengan fungsi biologis yang sama Protein juga dapat mengikat atau bahkan diintegrasikan ke dalam membran sel Kemampuan pasangan ikatan untuk menginduksi perubahan konformasi protein memungkinkan pembangunan jaringan pensinyalan yang sangat kompleks 52 Karena interaksi di antara protein bersifat reversibel dan sangat bergantung pada ketersediaan pasangan protein untuk membentuk agregat yang mampu melakukan rangkaian fungsi yang berbeda studi tentang interaksi di antara protein tertentu adalah kunci untuk memahami aspek penting fungsi seluler dan akhirnya sifat sifat yang membedakan tipe sel tertentu 53 54 Enzim Sunting Artikel utama Enzim Peran protein yang paling terkenal di dalam sel adalah sebagai enzim yang mengkatalisasi reaksi kimia Enzim biasanya sangat spesifik dan hanya mempercepat satu atau beberapa reaksi kimia Enzim melakukan sebagian besar reaksi yang terlibat dalam metabolisme serta memanipulasi DNA dalam berbagai proses seperti replikasi DNA perbaikan DNA dan transkripsi Beberapa enzim bekerja pada protein lain untuk menambah atau menghilangkan gugus kimia dalam proses yang dikenal sebagai modifikasi pascatranslasi Sekitar 4 000 reaksi dikatalisis oleh enzim 55 Percepatan laju yang diberikan oleh katalisis enzimatis sering kali sangat besar hingga peningkatan laju 1017 kali lipat dibandingkan reaksi tanpa katalisis dalam kasus orotat dekarboksilase 78 juta tahun tanpa enzim 18 milidetik dengan enzim 56 Molekul yang terikat dan ditindaklanjuti oleh enzim disebut substrat Meskipun enzim dapat terdiri dari ratusan asam amino biasanya hanya sebagian kecil dari residu yang bersentuhan dengan substrat dan fraksi yang lebih kecil lagi rata rata tiga hingga empat residu yang terlibat langsung dalam katalisis Area enzim yang mengikat substrat dan mengandung residu katalitik dikenal sebagai situs aktif Protein dirigen adalah anggota kelompok protein yang menentukan stereokimia senyawa yang disintesis oleh enzim lain 57 Pensinyalan sel dan pengikatan ligan Sunting pranala nonaktif permanen Diagram pita dari sebuah antibodi tikus yang berikatan dengan antigen bakteri penyebab kolera berupa karbohidratBanyak protein terlibat dalam proses pensinyalan sel dan transduksi sinyal Beberapa protein seperti insulin merupakan protein ekstraseluler yang mengirimkan sinyal dari sel tempat mereka disintesis yaitu sel pankreas ke sel lain di jaringan yang jauh Jenis lainnya adalah protein membran yang bertindak sebagai reseptor yang fungsi utamanya adalah mengikat molekul pemberi sinyal dan menginduksi respons biokimia di dalam sel Banyak reseptor memiliki situs pengikatan yang terekspos pada permukaan sel dan domain efektor di dalam sel yang mungkin memiliki aktivitas enzimatik atau mungkin mengalami perubahan konformasi yang dideteksi oleh protein lain di dalam sel 58 Antibodi adalah protein yang menjadi komponen dari sistem imun adaptif yang fungsi utamanya adalah mengikat antigen zat asing di dalam tubuh dan menargetkannya untuk dimusnahkan Antibodi dapat disekresikan ke dalam lingkungan ekstraseluler atau berlabuh di membran sel B khusus yang dikenal sebagai sel plasma Ketika enzim dibatasi dalam afinitas pengikatan terhadap substratnya oleh kebutuhannya untuk melakukan reaksi antibodi tidak memiliki batasan seperti itu Afinitas pengikatan antibodi ke targetnya sangat tinggi 59 Banyak protein transpor ligan mengikat biomolekul kecil tertentu dan membawanya ke lokasi lain di tubuh organisme multiseluler Protein ini harus memiliki afinitas pengikatan yang tinggi jika ligannya terdapat dalam konsentrasi tinggi tetapi juga harus melepaskan ligan saat berada pada konsentrasi rendah di jaringan target Contoh protein pengikat ligan adalah hemoglobin yang mengangkut oksigen dari paru paru ke organ dan jaringan lain di semua vertebrata dan memiliki homolog serupa di setiap kerajaan biologis 60 Lektin adalah protein pengikat gula yang sangat spesifik untuk bagian gula mereka Lektin biasanya berperan dalam fenomena pengenalan biologis yang melibatkan sel dan protein 61 Reseptor dan hormon adalah protein pengikat yang sangat spesifik Protein transmembran juga dapat berfungsi sebagai protein transpor ligan yang mengubah permeabilitas membran sel menjadi molekul dan ion kecil Membran sendiri memiliki pusat yang hidrofobik sehingga molekul polar atau bermuatan tidak dapat berdifusi Protein membran mengandung saluran internal yang memungkinkan molekul tersebut untuk masuk dan keluar sel Banyak protein saluran ion dikhususkan agar hanya memilih ion tertentu misalnya saluran kalium dan natrium sering kali hanya memfasilitasi ion yang spesifik 62 Protein struktural Sunting Protein struktural memberikan kekerasan dan kekakuan pada komponen biologis yang cair Sebagian besar protein struktural merupakan protein berserat misalnya kolagen dan elastin adalah komponen penting dari jaringan ikat seperti tulang rawan sementara keratin ditemukan pada struktur keras atau berfilamen seperti rambut kuku bulu tapak dan beberapa cangkang hewan 63 Beberapa protein globular juga dapat memiliki fungsi struktural misalnya aktin dan tubulin yang bersifat globular dan dapat larut sebagai monomer tetapi berpolimerisasi untuk membentuk serat kaku dan panjang yang membentuk sitoskeleton yang memungkinkan sel untuk mempertahankan bentuk dan ukurannya Protein lain yang berfungsi struktural adalah protein motorik seperti miosin kinesin dan dinein yang mampu menghasilkan gaya mekanis Protein protein ini sangat penting untuk motilitas seluler pada organisme bersel tunggal dan sperma pada banyak organisme multisel yang bereproduksi secara seksual Mereka juga menghasilkan kekuatan yang digunakan dalam kontraksi otot 64 serta memainkan peran penting dalam transportasi intraseluler Metode studi SuntingAktivitas dan struktur protein dapat diperiksa secara in vitro in vivo dan in silico Studi in vitro tentang protein yang dimurnikan dalam lingkungan terkontrol berguna untuk mempelajari bagaimana protein menjalankan fungsinya Misalnya studi kinetika enzim mengeksplorasi mekanisme kimiawi dari aktivitas katalitik enzim dan afinitas relatifnya terhadap berbagai kemungkinan molekul substrat Sebaliknya percobaan in vivo dapat memberikan informasi tentang peran fisiologis protein dalam konteks sel atau bahkan organisme secara keseluruhan Studi in silico menggunakan metode komputasi untuk mempelajari protein Pemurnian protein Sunting Untuk melakukan analisis in vitro protein harus dimurnikan dari komponen seluler lainnya Proses ini biasanya dimulai dengan lisis sel ketika membran sel terganggu dan isi internalnya dilepaskan ke dalam larutan yang dikenal sebagai lisat mentah Campuran yang dihasilkan dapat dimurnikan menggunakan ultrasentrifugasi yang memfraksinasi berbagai komponen seluler menjadi fraksi yang mengandung protein yang dapat larut membran lipid dan protein organel seluler dan asam nukleat Pengendapan dengan metode yang dikenal sebagai pengendapan terinduksi garam dapat memusatkan protein dari lisat ini Berbagai jenis kromatografi kemudian digunakan untuk mengisolasi protein yang diinginkan berdasarkan sifat sifat seperti berat molekul muatan bersih dan afinitas pengikatan 65 Tingkat pemurnian dapat dipantau dengan menggunakan berbagai jenis elektroforesis gel jika berat molekul dan titik isoelektrik protein yang diinginkan diketahui dengan spektroskopi jika protein memiliki fitur spektroskopi yang dapat dibedakan atau dengan uji enzim jika protein memiliki aktivitas enzimatik Selain itu protein dapat diisolasi sesuai dengan muatannya menggunakan pemfokusan listrik 66 Untuk protein alamiah serangkaian langkah pemurnian mungkin diperlukan untuk mendapatkan protein yang cukup murni untuk aplikasi laboratorium Untuk menyederhanakan proses ini rekayasa genetika sering digunakan untuk menambahkan sifat kimiawi pada protein yang membuatnya lebih mudah untuk dimurnikan tanpa memengaruhi struktur atau aktivitasnya Di sini sebuah penanda yang terdiri dari urutan asam amino tertentu biasanya serangkaian residu histidin sebuah penanda His dilampirkan ke salah satu ujung protein Akibatnya ketika lisat dilewatkan ke kolom kromatografi yang mengandung nikel residu histidin mengikat nikel dan menempel pada kolom sementara komponen lisat yang tidak diberi tanda lewat tanpa hambatan Sejumlah tag berbeda telah dikembangkan untuk membantu peneliti memurnikan protein tertentu dari campuran yang kompleks 67 Lokalisasi seluler Sunting Protein pranala nonaktif permanen dalam kompartemen dan struktur seluler yang berbeda ditandai dengan protein berpendar hijau di gambar ini berwarna putih Studi tentang protein in vivo sering kali berkaitan dengan sintesis dan lokalisasi protein di dalam sel Meskipun banyak protein intraseluler disintesis dalam sitoplasma dan protein terikat membran atau protein tersekresi di retikulum endoplasma RE cara spesifik tentang bagaimana protein ditargetkan ke organel atau struktur seluler tertentu sering kali tidak jelas Teknik yang berguna untuk menilai lokalisasi seluler adalah menggunakan rekayasa genetika untuk mengekspresikan di dalam sel suatu protein fusi atau kimera yang terdiri dari protein alami yang diinginkan yang dihubungkan dengan pelapor seperti protein berpendar hijau GFP 68 Posisi protein yang menyatu di dalam sel dapat divisualisasikan dengan bersih dan efisien menggunakan mikroskop seperti yang ditunjukkan pada gambar 69 Metode lain untuk menjelaskan lokasi seluler dari protein memerlukan penggunaan penanda kompartemen untuk daerah seperti RE badan Golgi lisosom atau vakuola mitokondria kloroplas membran plasma dan lainnya Dengan penggunaan penanda berpendar fluoresen atau antibodi terhadap penanda identifikasi lokalisasi protein yang diinginkan akan menjadi lebih mudah Misalnya imunofluoresensi tidak langsung akan memungkinkan kolokalisasi fluoresensi dan demonstrasi lokasi Pewarna fluoresen digunakan untuk memberi label pada kompartemen seluler untuk tujuan yang sama 70 Kemungkinan lain juga ada Misalnya imunohistokimia biasanya menggunakan antibodi terhadap satu protein yang diinginkan atau lebih yang dikonjugasikan ke enzim yang menghasilkan sinyal bercahaya atau kromogenik yang dapat dibandingkan antarsampel sehingga memungkinkan informasi lokalisasi Teknik lain yang dapat diterapkan adalah kofraksionasi dalam gradien sukrosa atau bahan lain menggunakan sentrifugasi isopiknik 71 Meskipun teknik ini tidak membuktikan kolokalisasi kompartemen dengan kepadatan yang diketahui dan protein yang diinginkan teknik ini meningkatkan kemungkinan dan lebih dapat diterima untuk penelitian skala besar Metode standar emas untuk lokalisasi seluler adalah mikroskop imunoelektron Teknik ini juga menggunakan antibodi terhadap protein yang diinginkan yang menggunakan teknik mikroskop elektron klasik Sampel disiapkan untuk pemeriksaan mikroskopis elektron normal dan kemudian diberi antibodi terhadap protein yang diinginkan yang dikonjugasikan ke bahan yang sangat padat elektro biasanya emas Hal ini memungkinkan untuk lokalisasi baik detail ultrastruktur maupun protein yang diinginkan 72 Melalui penerapan rekayasa genetika lain yang dikenal sebagai mutagenesis terarah situs para peneliti dapat mengubah urutan protein dan strukturnya lokalisasi seluler serta kerentanannya terhadap regulasi Teknik ini bahkan memungkinkan penggabungan asam amino yang tidak alami ke dalam protein menggunakan tRNA yang dimodifikasi 73 dan memungkinkan desain rasional protein baru dengan sifat baru 74 Proteomika Sunting Artikel utama Proteomika Jumlah komplemen protein yang ada pada suatu waktu dalam sel atau jenis sel dikenal sebagai proteoma dan studi tentang kumpulan data berskala besar tersebut yaitu proteomika yang dinamai sesuai dengan analoginya dalam genom yaitu genomika Teknik eksperimental utama dalam proteomika meliputi elektroforesis 2D 75 yang memungkinkan pemisahan banyak protein spektrometri massa 76 yang memungkinkan identifikasi protein dengan kecepatan tinggi dan pengurutan peptida dengan cepat paling sering setelah pencernaan dalam gel protein susunan mikro yang memungkinkan deteksi jumlah berbagai protein yang ada dalam sel secara relatif dan penapisan dua hibrid yang memungkinkan eksplorasi sistematis interaksi protein protein 77 Jumlah komplemen yang mungkin secara biologis dari interaksi interaksi semacam itu dikenal sebagai interaksioma Upaya sistematis untuk menentukan struktur protein yang mewakili setiap kemungkinan lipatan dikenal sebagai genomika struktural 78 Bioinformatika Sunting Artikel utama Bioinformatika Berbagai macam metode komputasi telah dikembangkan untuk menganalisis struktur fungsi dan evolusi protein Perkembangan metode metode tersebut didorong oleh sejumlah besar data genomik dan proteomik yang tersedia untuk berbagai organisme termasuk genom manusia Tidak mungkin mempelajari semua protein secara eksperimental sehingga hanya sedikit protein yang menjadi sasaran eksperimen laboratorium Sementara itu alat komputasi digunakan untuk mengekstrapolasi ke protein yang serupa Protein homolog dapat diidentifikasi secara efisien pada organisme yang berkerabat jauh melalui penjajaran urutan Urutan urutan genom dan gen dapat dicari dengan berbagai alat untuk properti tertentu Alat pembuat profil urutan dapat menemukan situs enzim restriksi rangka baca terbuka dalam urutan nukleotida dan memprediksi struktur sekunder protein Pohon filogenetika dapat dibuat dan hipotesis evolusi dikembangkan menggunakan perangkat lunak khusus seperti ClustalW untuk mengetahui nenek moyang organisme modern dan gen yang mereka ekspresikan Bidang bioinformatika sangat diperlukan untuk analisis gen dan protein Penentuan struktur Sunting Penemuan struktur tersier dari suatu protein atau struktur kuaterner dari kompleks protein dapat memberikan petunjuk penting tentang bagaimana protein tersebut menjalankan fungsinya dan bagaimana fungsi ini dapat dipengaruhi misalnya dalam mendesain obat Karena protein terlalu kecil untuk dilihat di bawah mikroskop cahaya metode lain harus digunakan untuk menentukan strukturnya Metode eksperimental yang umum meliputi kristalografi sinar X dan spektroskopi NMR keduanya dapat menghasilkan informasi struktural pada resolusi atomik Eksperimen NMR mampu memberikan informasi dari mana subset jarak di antara pasangan atom dapat diperkirakan dan kemungkinan konformasi akhir sebuah protein ditentukan dengan memecahkan masalah geometri jarak Interferometri polarisasi ganda adalah metode analitik kuantitatif untuk mengukur konformasi protein secara keseluruhan dan perubahan konformasi akibat interaksi atau rangsangan lainnya Dikroisme sirkuler adalah teknik laboratorium lain untuk menentukan komposisi untiran alfa atau lembaran beta internal dari protein Mikroskop krioelektron digunakan untuk menghasilkan informasi struktural beresolusi rendah tentang kompleks protein yang sangat besar termasuk virus yang telah dirakit 79 varian yang dikenal sebagai kristalografi elektron juga dapat menghasilkan informasi resolusi tinggi dalam beberapa kasus terutama untuk kristal protein membran dua dimensi 80 Struktur yang diselesaikan biasanya disimpan di Bank Data Protein PDB sumber daya yang tersedia secara bebas mengenai data struktural dari ribuan protein yang dapat diperoleh dalam bentuk koordinat Cartesian untuk setiap atom dalam protein 81 Urutan gen lebih banyak diketahui dibandingkan struktur protein Lebih jauh himpunan struktur protein yang terselesaikan cenderung bias terhadap protein yang dapat dengan mudah mengalami kondisi yang diperlukan untuk kristalografi sinar X salah satu metode utama penentuan struktur protein Secara khusus protein globular secara komparatif mudah untuk mengkristal sebagai persiapan untuk kristalografi sinar X Sebaliknya protein membran dan kompleks protein besar sulit untuk dikristalisasi dan kurang terwakili dalam PDB 82 Genomika struktural telah berusaha untuk memperbaiki kekurangan ini dengan secara sistematis memecahkan struktur perwakilan dari kelas kelas lipatan utama Metode prediksi struktur protein mencoba mencari cara untuk menghasilkan struktur yang masuk akal untuk protein yang strukturnya belum ditentukan secara eksperimental 83 Prediksi dan simulasi struktur Sunting Asam pranala nonaktif permanen amino asam amino penyusun dapat dianalisis untuk memprediksi struktur protein sekunder tersier dan kuaterner dalam hal ini hemoglobin yang mengandung unit heme Untuk melengkapi bidang genomika struktural prediksi struktur protein mengembangkan model matematika protein yang efisien untuk memprediksi formasi molekul secara komputasi dalam teori alih alih mendeteksi struktur dengan observasi laboratorium 84 Jenis prediksi struktur yang paling berhasil yang dikenal sebagai pemodelan homologi bergantung pada keberadaan struktur templat dengan kemiripan urutan terhadap protein yang dimodelkan tujuan genomika struktural adalah memberikan representasi yang memadai dari struktur yang terselesaikan untuk memodelkan sebagian besar struktur yang tersisa 85 Meskipun menghasilkan model yang akurat tetap menjadi tantangan ketika yang tersedia hanyalah struktur templat yang berkaitan jauh disimpulkan bahwa penyelarasan urutan adalah penghambat dalam proses ini karena model yang cukup akurat dapat dihasilkan jika penyelarasan urutan yang sempurna diketahui 86 Banyak metode prediksi struktur telah menyediakan informasi bagi bidang rekayasa protein yang baru baru ini muncul ketika lipatan protein yang baru telah dirancang 87 Masalah komputasi yang lebih kompleks yaitu prediksi interaksi antarmolekul seperti dalam perkaitan molekuler dan prediksi interaksi protein protein 88 Model matematika untuk mensimulasikan proses dinamis dari pelipatan dan pengikatan protein melibatkan mekanika molekuler khususnya dinamika molekuler Teknik Monte Carlo memfasilitasi komputasi yang memanfaatkan kemajuan dalam komputasi paralel dan terdistribusi misalnya proyek Folding home 89 yang melakukan pemodelan molekuler pada GPU Simulasi in silico menemukan lipatan domain protein uliran alfa yang kecil seperti bagian kepala protein vilin 90 dan protein aksesori HIV 91 Metode hibrida yang menggabungkan dinamika molekul standar dengan matematika mekanika kuantum telah menjelajahi keadaan elektronik rhodopsin 92 Gangguan protein dan prediksi tidak terstruktur Sunting Banyak protein pada eukariota 33 mengandung segmen besar yang tidak terstruktur tetapi berfungsi secara biologis dan dapat diklasifikasikan sebagai protein yang tidak teratur secara intrinsik 93 Oleh karena itu memprediksi dan menganalisis kelainan protein merupakan bagian penting dari karakterisasi struktur protein 94 Nutrisi SuntingKebanyakan mikroorganisme dan tumbuhan dapat melakukan biosintesis untuk menghasilkan semua 20 asam amino standar sedangkan hewan termasuk manusia harus memperoleh beberapa asam amino dari makanan 50 Asam amino asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri oleh organisme disebut sebagai asam amino esensial Enzim kunci yang menyintesis asam amino tertentu tidak terdapat pada hewan seperti aspartokinase yang mengkatalisis langkah pertama dalam sintesis lisin metionin dan treonin dari aspartat Jika asam amino ada di lingkungan mikroorganisme dapat menghemat energi dengan mengambil asam amino dari lingkungannya dan menurunkan jalur biosintetiknya Pada hewan asam amino diperoleh melalui konsumsi makanan yang mengandung protein Protein yang tertelan kemudian dipecah menjadi asam amino melalui pencernaan yang biasanya melibatkan denaturasi protein melalui paparan asam dan hidrolisis oleh enzim yang disebut protease Beberapa asam amino yang dicerna digunakan untuk biosintesis protein sementara yang lain diubah menjadi glukosa melalui glukoneogenesis atau dimasukkan ke dalam siklus asam sitrat Penggunaan protein sebagai bahan bakar sangat penting dalam kondisi kelaparan karena memungkinkan protein tubuh digunakan untuk menyokong kehidupan terutama protein yang ditemukan di otot 95 Pada hewan seperti anjing dan kucing protein menjaga kesehatan dan kualitas kulit dengan mendorong pertumbuhan folikel rambut dan keratinisasi sehingga mengurangi kemungkinan munculnya bau busuk pada kulit 96 Protein berkualitas buruk juga berperan dalam kesehatan saluran cerna dengan meningkatkan potensi perut kembung dan senyawa berbau pada anjing karena ketika protein mencapai usus besar dalam keadaan tidak tercerna mereka difermentasi menghasilkan gas hidrogen sulfida indol dan skatol 97 Anjing dan kucing mencerna protein hewani lebih baik dibandingkan protein nabati tetapi produk hewani berkualitas rendah dicerna dengan buruk termasuk kulit bulu dan jaringan ikat 97 Kekurangan protein bisa mengakibatkan kerontokan rambut rambut terdiri dari 97 100 dari keratin hingga busung lapar penyakit kekurangan protein 98 Kekurangan protein yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel Profesor untuk biokimia di Yale 1914 mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci Satu grup kelinci kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati Kemudian studi selanjutnya oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama butuh rujukan Analisis kimia SuntingJumlah kandungan nitrogen dari bahan organik terutama dibentuk oleh gugus amino dalam protein Total Kjeldahl Nitrogen TKN adalah ukuran nitrogen yang banyak digunakan dalam analisis air limbah tanah makanan pakan dan bahan organik secara umum Seperti namanya metode Kjeldahl diterapkan untuk menganalisisnya Meskipun demikian metode lain yang lebih sensitif juga tersedia 99 100 Referensi Sunting Thomas Burr Osborne 1909 The Vegetable Proteins History pp 1 to 6 dari archive org Mulder GJ 1838 Sur la composition de quelques substances animales Bulletin des Sciences Physiques et Naturelles en Neerlande 104 Harold Hartley 1951 Origin of the Word Protein Nature 168 4267 244 Bibcode 1951Natur 168 244H doi 10 1038 168244a0 PMID 14875059 a b c Perrett D August 2007 From protein to the beginnings of clinical proteomics Proteomics Clinical Applications 1 8 720 38 doi 10 1002 prca 200700525 PMID 21136729 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan New Oxford Dictionary of English Reynolds JA Tanford C 2003 Nature s Robots A History of Proteins Oxford Paperbacks New York New York Oxford University Press hlm 15 ISBN 978 0 19 860694 9 Reynolds and Tanford 2003 Bischoff TL Voit C 1860 Die Gesetze der Ernaehrung des Pflanzenfressers durch neue Untersuchungen festgestellt dalam bahasa Jerman Leipzig Heidelberg Hofmeister Franz encyclopedia com Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 April 2017 Diakses tanggal 4 April 2017 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Protein section Classification of protein britannica com Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2017 Diakses tanggal 4 April 2017 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sumner JB 1926 The isolation and crystallization of the enzyme urease Preliminary paper Journal of Biological Chemistry 69 2 435 41 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2011 03 25 Diakses tanggal 2011 01 16 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pauling L Corey RB May 1951 Atomic coordinates and structure factors for two helical configurations of polypeptide chains PDF Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 37 5 235 40 Bibcode 1951PNAS 37 235P doi 10 1073 pnas 37 5 235 PMC 1063348 PMID 14834145 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 11 28 Diakses tanggal 2009 04 14 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kauzmann W May 1956 Structural factors in protein denaturation Journal of Cellular Physiology 47 Suppl 1 113 31 doi 10 1002 jcp 1030470410 PMID 13332017 Kauzmann W 1959 Some factors in the interpretation of protein denaturation Advances in Protein Chemistry Volume 14 Advances in Protein Chemistry 14 hlm 1 63 doi 10 1016 S0065 3233 08 60608 7 ISBN 978 0 12 034214 3 PMID 14404936 Kalman SM Linderstrom Lang K Ottesen M Richards FM February 1955 Degradation of ribonuclease by subtilisin Biochimica et Biophysica Acta 16 2 297 99 doi 10 1016 0006 3002 55 90224 9 PMID 14363272 Sanger F 1949 The terminal peptides of insulin The Biochemical Journal 45 5 563 74 doi 10 1042 bj0450563 PMC 1275055 PMID 15396627 Sanger F 1958 Nobel lecture The chemistry of insulin PDF Nobelprize org diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 01 05 diakses tanggal 2016 02 09 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Muirhead H Perutz MF August 1963 Structure of hemoglobin A three dimensional fourier synthesis of reduced human hemoglobin at 5 5 A resolution Nature 199 4894 633 38 Bibcode 1963Natur 199 633M doi 10 1038 199633a0 PMID 14074546 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kendrew JC Bodo G Dintzis HM Parrish RG Wyckoff H Phillips DC March 1958 A three dimensional model of the myoglobin molecule obtained by x ray analysis Nature 181 4610 662 66 Bibcode 1958Natur 181 662K doi 10 1038 181662a0 PMID 13517261 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan RCSB Protein Data Bank Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 04 18 Diakses tanggal 2017 01 19 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Zhou ZH April 2008 Towards atomic resolution structural determination by single particle cryo electron microscopy Current Opinion in Structural Biology 18 2 218 28 doi 10 1016 j sbi 2008 03 004 PMC 2714865 PMID 18403197 Keskin O Tuncbag N Gursoy A April 2008 Characterization and prediction of protein interfaces to infer protein protein interaction networks Current Pharmaceutical Biotechnology 9 2 67 76 doi 10 2174 138920108783955191 PMID 18393863 Nelson DL Cox MM 2005 Lehninger s Principles of Biochemistry edisi ke 4 New York New York W H Freeman and Company Gutteridge A Thornton JM November 2005 Understanding nature s catalytic toolkit Trends in Biochemical Sciences 30 11 622 29 doi 10 1016 j tibs 2005 09 006 PMID 16214343 Murray et al p 19 Ardejani Maziar S Powers Evan T Kelly Jeffery W 2017 Using Cooperatively Folded Peptides To Measure Interaction Energies and Conformational Propensities Accounts of Chemical Research 50 8 1875 82 doi 10 1021 acs accounts 7b00195 ISSN 0001 4842 PMC 5584629 PMID 28723063 Branden C Tooze J 1999 Introduction to Protein Structure New York Garland Pub ISBN 978 0 8153 2305 1 Murray RF Harper HW Granner DK Mayes PA Rodwell VW 2006 Harper s Illustrated Biochemistry New York Lange Medical Books McGraw Hill ISBN 978 0 07 146197 9 Van Holde KE Mathews CK 1996 Biochemistry Menlo Park California Benjamin Cummings Pub Co Inc ISBN 978 0 8053 3931 4 Milo R December 2013 What is the total number of protein molecules per cell volume A call to rethink some published values BioEssays 35 12 1050 55 doi 10 1002 bies 201300066 PMC 3910158 PMID 24114984 Beck M Schmidt A Malmstroem J Claassen M Ori A Szymborska A Herzog F Rinner O Ellenberg J Aebersold R November 2011 The quantitative proteome of a human cell line Molecular Systems Biology 7 549 doi 10 1038 msb 2011 82 PMC 3261713 PMID 22068332 Wu L Candille SI Choi Y Xie D Jiang L Li Pook Than J Tang H Snyder M July 2013 Variation and genetic control of protein abundance in humans Nature 499 7456 79 82 Bibcode 2013Natur 499 79W doi 10 1038 nature12223 PMC 3789121 PMID 23676674 a b van Holde and Mathews pp 1002 42 Dobson CM 2000 The nature and significance of protein folding Dalam Pain RH Mechanisms of Protein Folding Oxford Oxfordshire Oxford University Press hlm 1 28 ISBN 978 0 19 963789 8 Kozlowski LP January 2017 Proteome pI proteome isoelectric point database Nucleic Acids Research 45 D1 D1112 D1116 doi 10 1093 nar gkw978 PMC 5210655 PMID 27789699 Fulton AB Isaacs WB April 1991 Titin a huge elastic sarcomeric protein with a probable role in morphogenesis BioEssays 13 4 157 61 doi 10 1002 bies 950130403 PMID 1859393 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bruckdorfer T Marder O Albericio F February 2004 From production of peptides in milligram amounts for research to multi tons quantities for drugs of the future Current Pharmaceutical Biotechnology 5 1 29 43 doi 10 2174 1389201043489620 PMID 14965208 Schwarzer D Cole PA December 2005 Protein semisynthesis and expressed protein ligation chasing a protein s tail Current Opinion in Chemical Biology 9 6 561 69 doi 10 1016 j cbpa 2005 09 018 PMID 16226484 Kent SB February 2009 Total chemical synthesis of proteins Chemical Society Reviews 38 2 338 51 doi 10 1039 b700141j PMID 19169452 Murray et al p 36 Murray et al p 37 Murray et al pp 30 34 Paustian T 2001 Protein Structure University of Wisconsin Madison http lecturer ukdw ac id dhira BacterialStructure Proteins html Diarsipkan 2010 03 25 di Wayback Machine Diakses pada 5 Mei 2010 Pribic R Stokkum van IH Chapman D Haris PI Bloemendal M 1993 Protein secondary structure from Fourier transform infrared and or circular dichroism spectra Anal Biochem 214 2 366 78 van Holde and Mathews pp 368 75 van Holde and Mathews pp 165 85 Fernandez A Scott R September 2003 Dehydron a structurally encoded signal for protein interaction Biophysical Journal 85 3 1914 28 Bibcode 2003BpJ 85 1914F doi 10 1016 S0006 3495 03 74619 0 PMC 1303363 PMID 12944304 Davey NE Van Roey K Weatheritt RJ Toedt G Uyar B Altenberg B Budd A Diella F Dinkel H Gibson TJ January 2012 Attributes of short linear motifs Molecular BioSystems 8 1 268 81 doi 10 1039 c1mb05231d PMID 21909575 Lodish H Berk A Matsudaira P Kaiser CA Krieger M Scott MP Zipurksy SL Darnell J 2004 Molecular Cell Biology edisi ke 5th New York New York WH Freeman and Company a b Voet D Voet JG 2004 Biochemistry Vol 1 3rd ed Wiley Hoboken NJ Sankaranarayanan R Moras D 2001 The fidelity of the translation of the genetic code Acta Biochimica Polonica 48 2 323 35 doi 10 18388 abp 2001 3918 PMID 11732604 van Holde dan Mathews pp 830 49 Copland JA Sheffield Moore M Koldzic Zivanovic N Gentry S Lamprou G Tzortzatou Stathopoulou F Zoumpourlis V Urban RJ Vlahopoulos SA June 2009 Sex steroid receptors in skeletal differentiation and epithelial neoplasia is tissue specific intervention possible BioEssays 31 6 629 41 doi 10 1002 bies 200800138 PMID 19382224 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Samarin S Nusrat A January 2009 Regulation of epithelial apical junctional complex by Rho family GTPases Frontiers in Bioscience 14 14 1129 42 doi 10 2741 3298 PMID 19273120 Bairoch A January 2000 The ENZYME database in 2000 PDF Nucleic Acids Research 28 1 304 05 doi 10 1093 nar 28 1 304 PMC 102465 PMID 10592255 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal June 1 2011 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Radzicka A Wolfenden R January 1995 A proficient enzyme Science 267 5194 90 3 Bibcode 1995Sci 267 90R doi 10 1126 science 7809611 PMID 7809611 Pickel B Schaller A October 2013 Dirigent proteins molecular characteristics and potential biotechnological applications Applied Microbiology and Biotechnology 97 19 8427 38 doi 10 1007 s00253 013 5167 4 PMID 23989917 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Branden dan Tooze pp 251 281 van Holde and Mathews pp 247 50 van Holde and Mathews pp 220 29 Rudiger H Siebert HC Solis D Jimenez Barbero J Romero A von der Lieth CW Diaz Marino T Gabius HJ April 2000 Medicinal chemistry based on the sugar code fundamentals of lectinology and experimental strategies with lectins as targets Current Medicinal Chemistry 7 4 389 416 doi 10 2174 0929867003375164 PMID 10702616 Branden and Tooze pp 232 34 van Holde and Mathews pp 178 81 van Holde and Mathews pp 258 64 272 Murray et al pp 21 24 Hey J Posch A Cohen A Liu N Harbers A 2008 Fractionation of complex protein mixtures by liquid phase isoelectric focusing 2D PAGE Sample Preparation and Fractionation Methods in Molecular Biology Methods in Molecular Biology 424 hlm 225 39 doi 10 1007 978 1 60327 064 9 19 ISBN 978 1 58829 722 8 PMID 18369866 Terpe K January 2003 Overview of tag protein fusions from molecular and biochemical fundamentals to commercial systems Applied Microbiology and Biotechnology 60 5 523 33 doi 10 1007 s00253 002 1158 6 PMID 12536251 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Stepanenko OV Verkhusha VV Kuznetsova IM Uversky VN Turoverov KK August 2008 Fluorescent proteins as biomarkers and biosensors throwing color lights on molecular and cellular processes Current Protein amp Peptide Science 9 4 338 69 doi 10 2174 138920308785132668 PMC 2904242 PMID 18691124 Yuste R December 2005 Fluorescence microscopy today Nature Methods 2 12 902 4 doi 10 1038 nmeth1205 902 PMID 16299474 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Margolin W January 2000 Green fluorescent protein as a reporter for macromolecular localization in bacterial cells Methods 20 1 62 72 doi 10 1006 meth 1999 0906 PMID 10610805 Walker JH Wilson K 2000 Principles and Techniques of Practical Biochemistry Cambridge UK Cambridge University Press hlm 287 89 ISBN 978 0 521 65873 7 Mayhew TM Lucocq JM August 2008 Developments in cell biology for quantitative immunoelectron microscopy based on thin sections a review Histochemistry and Cell Biology 130 2 299 313 doi 10 1007 s00418 008 0451 6 PMC 2491712 PMID 18553098 Hohsaka T Sisido M December 2002 Incorporation of non natural amino acids into proteins Current Opinion in Chemical Biology 6 6 809 15 doi 10 1016 S1367 5931 02 00376 9 PMID 12470735 Cedrone F Menez A Quemeneur E August 2000 Tailoring new enzyme functions by rational redesign Current Opinion in Structural Biology 10 4 405 10 doi 10 1016 S0959 440X 00 00106 8 PMID 10981626 Gorg A Weiss W Dunn MJ December 2004 Current two dimensional electrophoresis technology for proteomics Proteomics 4 12 3665 85 doi 10 1002 pmic 200401031 PMID 15543535 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Conrotto P Souchelnytskyi S September 2008 Proteomic approaches in biological and medical sciences principles and applications Experimental Oncology 30 3 171 80 PMID 18806738 Koegl M Uetz P December 2007 Improving yeast two hybrid screening systems Briefings in Functional Genomics amp Proteomics 6 4 302 12 doi 10 1093 bfgp elm035 PMID 18218650 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 09 11 Diakses tanggal 2017 07 23 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Zhang C Kim SH February 2003 Overview of structural genomics from structure to function Current Opinion in Chemical Biology 7 1 28 32 doi 10 1016 S1367 5931 02 00015 7 PMID 12547423 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 11 19 Diakses tanggal 2019 06 29 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Branden and Tooze pp 340 41 Gonen T Cheng Y Sliz P Hiroaki Y Fujiyoshi Y Harrison SC Walz T December 2005 Lipid protein interactions in double layered two dimensional AQP0 crystals Nature 438 7068 633 38 Bibcode 2005Natur 438 633G doi 10 1038 nature04321 PMC 1350984 PMID 16319884 Standley DM Kinjo AR Kinoshita K Nakamura H July 2008 Protein structure databases with new web services for structural biology and biomedical research Briefings in Bioinformatics 9 4 276 85 doi 10 1093 bib bbn015 PMID 18430752 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 04 15 Diakses tanggal 2009 04 13 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Walian P Cross TA Jap BK 2004 Structural genomics of membrane proteins Genome Biology 5 4 215 doi 10 1186 gb 2004 5 4 215 PMC 395774 PMID 15059248 Sleator RD 2012 Prediction of protein functions Functional Genomics Methods in Molecular Biology 815 hlm 15 24 doi 10 1007 978 1 61779 424 7 2 ISBN 978 1 61779 423 0 PMID 22130980 Zhang Y June 2008 Progress and challenges in protein structure prediction Current Opinion in Structural Biology 18 3 342 48 doi 10 1016 j sbi 2008 02 004 PMC 2680823 PMID 18436442 Xiang Z June 2006 Advances in homology protein structure modeling Current Protein amp Peptide Science 7 3 217 27 doi 10 2174 138920306777452312 PMC 1839925 PMID 16787261 Zhang Y Skolnick J January 2005 The protein structure prediction problem could be solved using the current PDB library Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 102 4 1029 34 Bibcode 2005PNAS 102 1029Z doi 10 1073 pnas 0407152101 PMC 545829 PMID 15653774 Kuhlman B Dantas G Ireton GC Varani G Stoddard BL Baker D November 2003 Design of a novel globular protein fold with atomic level accuracy Science 302 5649 1364 68 Bibcode 2003Sci 302 1364K doi 10 1126 science 1089427 PMID 14631033 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ritchie DW February 2008 Recent progress and future directions in protein protein docking Current Protein amp Peptide Science 9 1 1 15 CiteSeerX 10 1 1 211 4946 doi 10 2174 138920308783565741 PMID 18336319 Scheraga HA Khalili M Liwo A 2007 Protein folding dynamics overview of molecular simulation techniques Annual Review of Physical Chemistry 58 57 83 Bibcode 2007ARPC 58 57S doi 10 1146 annurev physchem 58 032806 104614 PMID 17034338 Zagrovic B Snow CD Shirts MR Pande VS November 2002 Simulation of folding of a small alpha helical protein in atomistic detail using worldwide distributed computing Journal of Molecular Biology 323 5 927 37 CiteSeerX 10 1 1 142 8664 doi 10 1016 S0022 2836 02 00997 X PMID 12417204 Herges T Wenzel W January 2005 In silico folding of a three helix protein and characterization of its free energy landscape in an all atom force field Physical Review Letters 94 1 018101 arXiv physics 0310146 Bibcode 2005PhRvL 94a8101H doi 10 1103 PhysRevLett 94 018101 PMID 15698135 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hoffmann M Wanko M Strodel P Konig PH Frauenheim T Schulten K Thiel W Tajkhorshid E Elstner M August 2006 Color tuning in rhodopsins the mechanism for the spectral shift between bacteriorhodopsin and sensory rhodopsin II Journal of the American Chemical Society 128 33 10808 18 doi 10 1021 ja062082i PMID 16910676 Ward JJ Sodhi JS McGuffin LJ Buxton BF Jones DT March 2004 Prediction and functional analysis of native disorder in proteins from the three kingdoms of life Journal of Molecular Biology 337 3 635 45 doi 10 1016 j jmb 2004 02 002 PMID 15019783 Tompa Peter Fersht Alan 18 November 2009 Structure and Function of Intrinsically Disordered Proteins CRC Press ISBN 978 1 4200 7893 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 April 2017 Diakses tanggal 19 October 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Brosnan JT June 2003 Interorgan amino acid transport and its regulation The Journal of Nutrition 133 6 Suppl 1 2068S 72S doi 10 1093 jn 133 6 2068S PMID 12771367 Watson TD 1998 Diet and skin disease in dogs and cats The Journal of Nutrition 128 12 Suppl 2783S 89S doi 10 1093 jn 128 12 2783S PMID 9868266 a b Case LP Daristotle L Hayek MG Raasch MF 2010 Canine and Feline Nutrition E Book A Resource for Companion Animal Professionals Elsevier Health Sciences Prasanna HA Desai BLM Rao MN 1971 Detection of early protein calorie malnutrition pre kwashiorkor in population groups British J Nutr 26 71 74 Munoz Huerta et al 2013 A Review of Methods for Sensing the Nitrogen Status in Plants Advantages Disadvantages and Recent Advances Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 12 31 Diakses tanggal 2020 12 14 Martin et al 2002 Determination of soil organic carbon and nitrogen at thefield level using near infrared spectroscopy Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 05 Diakses tanggal 2020 12 14 Buku teks SuntingBranden C Tooze J 1999 Introduction to Protein Structure New York Garland Pub ISBN 978 0 8153 2305 1 Murray RF Harper HW Granner DK Mayes PA Rodwell VW 2006 Harper s Illustrated Biochemistry New York Lange Medical Books McGraw Hill ISBN 978 0 07 146197 9 Van Holde KE Mathews CK 1996 Biochemistry Menlo Park California Benjamin Cummings Pub Co Inc ISBN 978 0 8053 3931 4 Pranala luar Sunting Wikimedia Commons memiliki media mengenai Protein Lihat informasi mengenai protein di Wiktionary Basis data dan proyek Sunting Basis data protein NCBI Entrez Basis data struktur protein NCBI Basis data referensi protein manusia Proteinpedia manusia Folding Home Universitas Stanford Diarsipkan 2012 09 08 di Wayback Machine Bank Data Protein di Eropa lihat pula PDBeQuips pranala nonaktif permanen artikel singkat dan panduan tentang struktur PDB yang menarik Research Collaboratory for Structural Bioinformatics lihat pula Molecule of the Month Diarsipkan 2020 07 24 di Wayback Machine menampilkan catatan singkat tentang protein terpilih dari PDB Proteopedia Life in 3D model 3D yang dapat dirotasi dan diperbesar dengan anotasi wiki untuk setiap struktur molekuler protein yang diketahui UniProt sumber daya universal proteinSitus web pendidikan dan panduan Sunting Pengantar tentang Protein dari HOPES Huntington s Disease Outreach Project for Education at Stanford Protein Biogenesi hingga Degradasi Perpustakaan Virtual Biokimia dan Biologi Sel Protein di britannica com Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Protein amp oldid 23673940