www.wikidata.id-id.nina.az
Arkaea beralih ke halaman ini Untuk eon geologis lihat Arkean Untuk famili laba laba lihat Archaeidae ArkeaRentang fosil Paleoarkean atau mungkin Eoarkean Saat ini Had n Arkean Proterozoikum Pha Halobacteria sp strain NRC 1 setiap sel memiliki panjang sekitar 5 mmKlasifikasi ilmiahDomain ArchaeaWoese Kandler amp Wheelis 1990 1 Kerajaan 4 dan filum 5 Euryarchaeota Woese et al 1990 Methanopyri Garrity amp Holt 2002 Methanococci Boone 2002 Eurythermea Cavalier Smith 2002 2 Neobacteria Cavalier Smith 2002 2 DPANN ARMAN Micrarchaeota Baker et al 2010 Parvarchaeota Rinke et al 2013 Aenigmarchaeota Rinke et al 2013 Diapherotrites Rinke et al 2013 Nanoarchaeota Huber et al 2002 Nanohaloarchaeota Rinke et al 2013 Pacearchaeota Castelle et al 2015 Woesearchaeota Castelle et al 2015 Proteoarchaeota Petitjean et al 2015 TACK Filarchaeota Cavalier Smith T 2014 3 Aigarchaeota Nunoura et al 2011 Bathyarchaeota Meng et al 2014 Crenarchaeota Garrity amp Holt 2002 Geoarchaeota Kozubal et al 2013 Korarchaeota Barns et al 1996 Thaumarchaeota Brochier Armanet et al 2008 Asgardarchaeota Violette Da Cunha et al 2017 Lokiarchaeota Spang et al 2015 Thorarchaeota Seitz et al 2016 Odinarchaeota Katarzyna Zaremba Niedzwiedzka et al 2017 Heimdallarchaeota Katarzyna Zaremba Niedzwiedzka et al 2017SinonimArchaebacteria Woese amp Fox 1977 Mendosicutes Gibbons amp Murray 1978 Metabacteria Hori and Osawa 1979 Arkea atau Archaea adalah domain mikroorganisme bersel satu Arkea tergolong prokariota kelompok mikrob yang tidak memiliki inti sel dan organel yang dibatasi membran Awalnya arkea diklasifikasikan sebagai bakteri dan diberi nama archaebacteria di kerajaan Archaebacteria tetapi klasifikasi ini tak lagi digunakan Sel arkea memiliki sifat unik yang memisahkan arkea dari dua domain kehidupan yang lain yaitu Bacteria dan Eukaryota Arkea dibagi lagi menjadi beberapa filum Klasifikasinya sulit dilakukan karena mayoritas arkea belum diisolasi di laboratorium dan hanya dideteksi urutan gennya dari sampel yang diambil dari lingkungan Arkea dan bakteri umumnya memiliki ukuran dan bentuk yang serupa meskipun beberapa arkea memiliki bentuk yang sangat aneh misalnya sel sel datar dan berbentuk persegi seperti Haloquadratum walsbyi Meskipun terdapat kesamaan morfologi antara arkea dengan bakteri arkea memiliki gen gen dan beberapa jalur metabolik yang lebih serupa dengan eukariota terutama enzim yang terlibat dalam transkripsi dan translasi Salah satu aspek biokimia arkea yang unik adalah ketergantungan arkea pada lipid eter di membran sel mereka Arkea menggunakan lebih banyak sumber energi dibandingkan eukariota yang berkisar dari senyawa organik seperti gula amonia ion logam atau bahkan gas hidrogen Arkea yang toleran terhadap garam Haloarchaea menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi sementara spesies arkea lain memfiksasi karbon namun tidak seperti tumbuhan dan sianobakteri tidak ada arkea yang melakukan kedua cara tersebut Arkea bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner fragmentasi atau tunas Tidak seperti bakteri dan eukariota tidak ada spesies arkea yang diketahui membentuk endospora Arkea pertama yang diamati merupakan ekstremofil yang hidup di lingkungan ekstrem seperti mata air panas dan danau garam tanpa organisme lain Meningkatnya kemampuan alat deteksi molekuler memungkinkan penemuan arkea di hampir semua habitat termasuk tanah lautan dan rawa Jumlah mereka sangat banyak di lautan dan arkea dalam bentuk plankton mungkin merupakan salah satu kelompok organisme yang paling melimpah di planet ini Arkea berperan besar dalam kehidupan di Bumi Mereka merupakan bagian dari mikrobiota bagi semua organisme Sebagai mikrobiota manusia arkea berperan penting di usus besar rongga mulut dan kulit Keragaman morfologis metabolik dan geografis memungkinkan mereka memiliki peran ekologis yang luas misalnya pada fiksasi karbon dalam siklus karbon peran dalam siklus nitrogen perputaran senyawa organik dan memelihara komunitas simbiosis dan sintrofi mikrob Belum ditemukan contoh yang jelas untuk arkea yang bersifat patogenik atau parasitik Sebaliknya arkea sering kali bersifat mutualis atau komensal misalnya metanogen yang hidup di saluran pencernaan manusia dan ruminansia tempat mereka hidup dalam jumlah besar dan membantu pencernaan Metanogen digunakan dalam produksi biogas dan pengolahan limbah Sementara itu enzim dari arkea ekstremofil yang dapat bertahan pada suhu tinggi dan pelarut organik dimanfaatkan dalam bioteknologi Daftar isi 1 Klasifikasi 1 1 Konsep awal 1 2 Klasifikasi 1 3 Kladogram 1 3 1 Konsep spesies 2 Asal usul dan evolusi 2 1 Perbandingan dengan domain lain 2 2 Hubungan dengan bakteri 2 3 Hubungan dengan eukariota 3 Morfologi 4 Struktur perkembangan komposisi dan operasi 4 1 Dinding sel dan flagela 4 2 Membran 5 Metabolisme 6 Genetika 6 1 Transfer gen dan pertukaran genetik 6 2 Virus arkea 7 Reproduksi 8 Ekologi 8 1 Habitat 8 2 Peran dalam pendauran kimia 8 3 Interaksi dengan organisme lain 8 3 1 Mutualisme 8 3 2 Komensalisme 9 Peran dalam teknologi dan industri 10 Lihat pula 11 Referensi 12 Bacaan lebih lanjut 13 Pranala luarKlasifikasiKonsep awal Arkea pertama kali ditemukan di lingkungan yang ekstrem seperti mata air panas gunung berapi Gambar ini adalah Grand Prismatic Spring di Taman Nasional Yellowstone Pada hampir sepanjang abad ke 20 prokariota dianggap sebagai satu kelompok organisme dan diklasifikasikan berdasarkan sifat biokimia morfologi dan metabolisme mereka Para ahli mikrobiologi mencoba mengklasifikasikan mikroorganisme berdasarkan struktur dinding sel bentuk dan zat zat yang mereka konsumsi 6 Pada tahun 1965 Linus Pauling dan Emile Zuckerkandl 7 mengusulkan untuk menggunakan urutan gen dalam berbagai prokariota untuk mengetahui hubungan mereka satu sama lain Pendekatan ini yang dikenal sebagai filogenetik adalah metode utama yang digunakan saat ini 8 Arkea saat itu hanya metanogen yang diketahui pertama kali diklasifikasikan sebagai kelompok yang terpisah dari bakteri pada pohon filogenetik berdasarkan urutan gen RNA ribosomal rRNA mereka oleh Carl Woese dan George E Fox pada tahun 1977 9 Awalnya kedua kelompok tersebut masing masing diberi nama Archaebacteria dan Eubacteria dan diperlakukan sebagai kerajaan atau subkerajaan yang oleh Woese dan Fox disebut Urkingdoms Namun klasifikasi ini tak lagi digunakan 10 Woese dan Fox berpendapat bahwa Archaebacteria secara fundamental berbeda dari kehidupan yang lain 1 ketiadaan peptidoglikan pada dinding sel mereka 2 adanya dua koenzim yang tidak biasa dan 3 hasil pengurutan gen RNA ribosomal 16S Untuk menekankan perbedaan perbedaan ini Woese Otto Kandler dan Mark Wheelis kemudian mengusulkan sistem pengelompokan organisme yang baru dengan tiga domain terpisah Eukarya Bacteria dan Archaea 1 yang sekarang dikenal sebagai Revolusi Woesian 11 Kata arkea berasal dari bahasa Yunani Kuno ἀrxaῖa yang berarti hal hal kuno 12 karena wakil pertama dari domain Archaea adalah metanogen dan diasumsikan bahwa metabolisme mereka mencerminkan suasana primitif Bumi dan mereka merupakan organisme kuno Untuk waktu yang lama arkea terlihat sebagai ekstremofil yang hanya ada di habitat ekstrem seperti mata air panas dan danau garam Namun seiring bertambahnya habitat baru yang dipelajari semakin banyak arkea yang ditemukan Mikrob mikrob halofilik ekstrem 13 dan hipertermofilik 14 juga termasuk dalam Archaea Pada akhir abad ke 20 arkea juga telah diidentifikasi di lingkungan nonekstrem Saat ini mereka dikenal sebagai kelompok organisme yang besar dan beragam yang tersebar luas di alam 15 Arkea mendapatkan apresiasi baru mengenai peranan dan keberadaan mereka sejak reaksi berantai polimerase PCR digunakan untuk mendeteksi prokariota dari sampel lingkungan seperti air atau tanah dengan melipatgandakan gen ribosom mereka Hal ini memungkinkan deteksi dan identifikasi organisme yang belum dibudidayakan di laboratorium 16 17 Klasifikasi Info lebih lanjut Klasifikasi biologis dan Sistematika ARMAN adalah kelompok arkea yang ditemukan di drainase pertambangan yang asam Klasifikasi arkea dan prokariota pada umumnya adalah bidang yang bergerak cepat dan diperdebatkan Sistem klasifikasi saat ini bertujuan untuk mengatur arkea ke dalam kelompok organisme yang memiliki karakteristik struktural dan nenek moyang yang sama 18 Klasifikasi ini sangat bergantung pada pengurutan gen RNA ribosomal untuk mengungkapkan hubungan di antara berbagai organisme yang dikenal sebagai filogenetik molekuler 19 Sebagian besar spesies arkea yang dapat dikultur dan diteliti dengan baik adalah anggota dari dua filum utama Euryarchaeota dan Crenarchaeota Kelompok kelompok lain dibuat secara tentatif Misalnya spesies aneh Nanoarchaeum equitans yang ditemukan pada tahun 2003 dan telah diberikan filum sendiri Nanoarchaeota 20 Korarchaeota juga telah diusulkan sebagai filum baru yang berisi sekelompok kecil spesies termofilik yang berbagi karakteristik dengan kedua filum utama tetapi lebih berkerabat dekat dengan Crenarchaeota 21 22 Spesies arkea lain ternyata berkerabat jauh dengan salah satu dari kelompok ini seperti Archaeal Richmond Mine acidophilic nanoorganisms ARMAN yang ditemukan pada tahun 2006 23 dan merupakan salah satu organisme terkecil yang diketahui 24 Sebuah superfilum yang disebut TACK yang mencakup Thaumarchaeota Aigarchaeota Crenarchaeota dan Korarchaeota diusulkan pada 2011 dan mungkin terkait dengan organisme yang menjadi moyang eukariota 25 Pada tahun 2017 superfilum Asgard telah diajukan sebagai kelompok yang lebih dekat dengan eukariota dan merupakan kelompok saudari dari TACK 26 Kladogram Berikut ini adalah kladogram arkea berdasarkan Tom A Williams dkk 2017 27 serta Castelle dan Banfield 2018 28 DPANN Tom A Williams dkk 2017 27 dan Castelle amp Banfield 2018 28 Terbitan Annotree 29 dan GTDB 05 RS95 17 Juli 2020 30 Archaea DPANN Altiarchaeales Diapherotrites Micrarchaeota Aenigmarchaeota Nanohaloarchaeota Nanoarchaeota Pavarchaeota Mamarchaeota Woesarchaeota Pacearchaeota Euryarchaeota Thermococci Pyrococci Methanococci Methanobacteria Methanopyri Archaeoglobi Methanocellales Methanosarcinales Methanomicrobiales Halobacteria Thermoplasmatales Methanomassiliicoccales Aciduliprofundum boonei Thermoplasma volcanium Proteoarchaeota TACK Korarchaeota Crenarchaeota Aigarchaeota Geoarchaeota Thaumarchaeota Bathyarchaeota Eukaryomorpha Asgard Odinarchaeota Thorarchaeota Lokiarchaeota Helarchaeota 31 Heimdallarchaeota a Proteobacteria Eukaryota Archaea DPANN Altiarchaeota Altiarchaeia Diapherotrites Iainarchaeaota Iainarchaeia Micrarchaeota Micrarchaeia Undinarchaeota Undinarchaeia Aenigmarchaeota Aenigmarchaeia Huberarchaeaota Huberarchaea Nanohaloarchaeota Nanosalinia Nanoarchaeota Nanoarchaeia Euryarchaeida Hydrothermarchaeota Hydrothermarchaeia Hadarchaeota Hadarchaeia Methanobacteriota Thermococci Methanopyri Methanococci Methanobacteria Thermoplasmatota Thermoplasmata Halobacteriota Methanonatronarchaeia Archaeoglobi Methanoliparia Syntropharchaeia Methanocellia Methanosarcinia Methanomicrobia Halobacteria Proteoarchaeota Filarchaeota Thermoproteota Korarchaeia Bathyarchaeia Nitrososphaeria Methanomethylicia Thermoproteia Asgardaeota Lokiarchaeia Thorarchaeia Heimdallarchaeia Konsep spesies Klasifikasi spesies spesies arkea juga kontroversial Biologi mendefinisikan spesies sebagai sekelompok organisme yang saling terkait Kriteria perkembangbiakan eksklusif yang diketahui secara umum organisme dalam satu spesies dapat berkembang biak dengan satu sama lain tetapi tidak dengan yang lain tidak membantu karena arkea bereproduksi secara aseksual 32 Arkea menunjukkan tingkat transfer gen horizontal yang tinggi di antara garis keturunan mereka Beberapa peneliti menyarankan agar sejumlah individu dikelompokkan ke dalam populasi populasi yang menyerupai spesies yang genom genomnya sangat mirip dan jarang mentransfer gen atau menerima transfer gen dari sel lain yang genomnya kurang terkait seperti dalam genus Ferroplasma 33 Di sisi lain studi terhadap Halorubrum menemukan adanya transfer genetik yang signifikan ke dari populasi yang kurang terkait sehingga penerapan kriteria ini terbatas 34 Kekhawatiran kedua adalah sejauh mana sebutan spesies memiliki arti praktis 35 Pengetahuan terkini tentang keanekaragaman genetik masih tidak lengkap dan jumlah spesies arkea tidak dapat diperkirakan dengan akurat 19 Perkiraan jumlah filum berkisar antara 18 23 tetapi hanya delapan filum yang memiliki perwakilan yang telah dikultur di laboratorium dan dipelajari secara langsung Banyak kelompok kelompok arkea dihipotesiskan hanya dari urutan rRNA tunggal yang menunjukkan bahwa perbedaan di antara organisme ini tetap tidak jelas 36 Bakteri juga mengandung banyak mikrob yang belum dikultur sehingga karakterisasi mereka juga serupa dengan arkea 37 Asal usul dan evolusiUmur Bumi diperkirakan sekitar 4 54 miliar tahun 38 39 40 Bukti ilmiah menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi dimulai setidaknya 3 5 miliar tahun yang lalu 41 42 Bukti bukti awal kehidupan di Bumi adalah grafit yang bersifat biogenik pada batuan metasedimentari berumur 3 7 miliar tahun yang ditemukan di Greenland Barat 43 dan fosil tikar mikrob yang ditemukan di batu pasir setua 3 48 miliar tahun di Australia Barat 44 45 Pada tahun 2015 kemungkinan sisa sisa kehidupan biotik ditemukan di batuan berumur 4 1 miliar tahun di Australia Barat 46 47 Meskipun fosil sel prokariota kemungkinan berasal dari hampir 3 5 miliar tahun yang lalu sebagian besar prokariota tidak memiliki morfologi yang dapat dibedakan dan bentuk fosil tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi mereka sebagai arkea 48 Sebaliknya fosil kimia lipid yang unik menjadi lebih informatif karena senyawa tersebut tidak ada pada organisme lain 49 Beberapa publikasi menyatakan bahwa sisa sisa lipid arkea atau eukariota yang hadir dalam batu serpih berasal dari 2 7 miliar tahun yang lalu 50 meskipun data tersebut dipertanyakan 51 Lipid tersebut juga terdeteksi di batuan yang bahkan lebih tua dari batuan di Greenland Barat Jejak tertua berasal dari distrik Isua Greenland yang termasuk sedimen tertua yang dikenal di Bumi yang terbentuk 3 8 miliar tahun yang lalu 52 Silsilah arkea mungkin menjadi garis keturunan yang paling kuno yang ada di Bumi 53 Woese berpendapat bahwa bakteri arkea dan eukariota mewakili garis keturunan yang terpisah yang bercabang sejak awal dari koloni leluhur semua organisme 54 55 Salah satu kemungkinannya 55 56 adalah bahwa percabangan ini terjadi sebelum evolusi sel saat tidak adanya membran sel memungkinkan transfer gen lateral yang tak terbatas dan bahwa nenek moyang dari tiga domain tersebut muncul dari fiksasi subset subset gen yang spesifik 55 56 Ada kemungkinan bahwa nenek moyang terakhir dari bakteri dan arkea adalah termofil sehingga suhu yang lebih rendah mungkin saja merupakan lingkungan yang ekstrem bagi arkea dan organisme organisme yang hidup di lingkungan dingin baru muncul belakangan 57 Karena kekerabatan Archaea dan Bacteria lebih berjauhan satu sama lain dibandingkan antara mereka dengan eukariota istilah prokariota mungkin menunjukkan kesamaan yang salah antara arkea dan bakteri 58 Perbandingan dengan domain lain Tabel berikut membandingkan beberapa karakteristik utama dari tiga domain untuk menggambarkan persamaan dan perbedaan mereka 59 Karakteristik Archaea Bacteria EukaryaMembran sel Lipid dengan ikatan eter Lipid dengan ikatan ester Lipid dengan ikatan esterDinding sel Pseudopeptidoglikan glikoprotein atau lapisan S Peptidoglikan lapisan S atau tanpa dinding sel Strukturnya beragamStruktur gen Kromosom melingkar translasi dan transkripsi hampir sama dengan Eukarya Kromosom melingkar translasi and transkripsi unik Kromosom linear yang jumlahnya lebih dari satu translasi dan transkripsi hampir sama dengan ArchaeaStruktur internal sel Organel 60 atau nukleus tidak dibatasi membran Organel atau nukleus tidak dibatasi membran Organel dan nukleus dibatasi membranMetabolisme 61 Bermacam macam termasuk diazotropi pengikatan nitrogen dengan metanogenesis unik untuk Archaea Bermacam macam termasuk fotosintesis respirasi aerobik dan anaerobik fermentasi diazotrofi dan autotrofi Fotosintesis respirasi seluler fermentasi tidak ada diazotrofiReproduksi Reproduksi aseksual transfer gen horizontal Reproduksi aseksual transfer gen horizontal Reproduksi seksual dan aseksualInisiasi sintesis protein Metionina Formilmetionina MetioninRNA polimerase Banyak Satu BanyakToksin EF 2 EF G Sensitif terhadap toksin difteri Resistan terhadap toksin difteri Sensitif terhadap toksin difteriArchaea dipisahkan sebagai domain ketiga karena memiliki perbedaan besar dalam struktur RNA ribosomal mereka Molekul RNA tertentu yang dikenal sebagai RNA ribosomal 16S biasanya disingkat menjadi 16s rRNA adalah kunci penting dalam produksi protein di semua organisme Karena fungsi ini sangat penting dalam kehidupan organisme yang mengalami mutasi 16s rRNA tidak mungkin bertahan hidup sehingga struktur nukleotida ini menjadi sangat stabil tetapi tidak absolut selama beberapa generasi Ukuran 16s rRNA juga cukup besar untuk menyimpan informasi spesifik pada organisme tertentu tetapi cukup kecil untuk diurutkan dan dibandingkan dalam waktu singkat Pada tahun 1977 Carl Woese seorang ahli mikrobiologi yang mempelajari urutan genetik organisme mengembangkan metode perbandingan baru yang melibatkan pemecahan RNA menjadi fragmen fragmen yang bisa diurutkan dan dibandingkan dengan fragmen lain dari organisme lain 9 Semakin mirip pola fragmen tersebut di antara spesies spesies hubungan kekerabatannya menjadi lebih dekat 62 Woese menggunakan metode perbandingan rRNA barunya untuk mengelompokkan dan memisahkan organisme yang berbeda Ia mengurutkan berbagai spesies dan menemukan bahwa sekelompok metanogen dengan rRNA ternyata sangat berbeda dibandingkan prokariota atau eukariota yang telah dikenal 9 Metanogen ini jauh lebih mirip satu sama lain dibandingkan dengan organisme lain yang pernah diurutkan sehingga Woese mengusulkan domain baru yaitu Archaea 9 Eksperimen Woese menunjukkan bahwa arkea lebih mirip dengan eukariota alih alih prokariota meskipun struktur mereka lebih mirip dengan prokariota 63 Hal ini menyimpulkan bahwa Archaea dan Eukarya memiliki nenek moyang bersama yang lebih baru dibandingkan dengan Eukarya dan Bacteria 63 Perkembangan inti sel terjadi setelah percabangan antara bakteri dan nenek moyang bersama ini 63 Salah satu sifat arkea yang unik adalah penggunaan lipid dengan ikatan eter secara berlimpah di membran sel mereka Secara kimiawi ikatan eter lebih stabil dari ikatan ester yang ditemukan dalam Bacteria dan Eukarya yang mungkin menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kemampuan banyak arkea untuk bertahan di lingkungan ekstrem yang memberikan stres berat pada membran sel seperti panas ekstrem dan salinitas Analisis komparatif genom arkea juga telah mengidentifikasi beberapa indel khusus yang terkonservasi secara molekuler dan protein tertentu yang secara unik ditemukan baik di semua arkea maupun ditemukan di beberapa kelompok kelompok utama dalam arkea 64 65 66 Sifat lain yang unik dari arkea adalah bahwa tidak ada organisme lain yang dikenal mampu melakukan metanogenesis produksi metana melalui metabolisme Arkea metanogen memainkan peran penting dalam ekosistem bersama dengan organisme yang memperoleh energi dari oksidasi metana kebanyakan dari mereka adalah bakteri karena mereka sering menjadi sumber utama metana di lingkungan tersebut dan dapat berperan sebagai produsen primer Metanogen juga memainkan peran penting dalam siklus karbon memecah karbon organik menjadi metana yang juga merupakan gas rumah kaca utama 67 Hubungan dengan bakteri Pohon filogenetik yang menunjukkan hubungan antara Archaea dan domain lain dari kehidupan Eukariota berwarna merah arkea hijau dan bakteri biru Diadaptasi dari Ciccarelli et al 2006 68 Hubungan di antara tiga domain sangat penting untuk memahami asal usul kehidupan Sebagian besar lintasan metabolisme yang merupakan objek dari sebagian besar gen suatu organisme sama sama dimiliki Archaea dan Bacteria sementara sebagian besar gen yang terlibat dalam ekspresi genom sama sama dimiliki Archaea dan Eukarya 69 Di antara prokariota struktur sel arkea paling mirip dengan bakteri Gram positif terutama karena keduanya memiliki lipida dwilapis tunggal 70 dan biasanya mengandung sakulus tebal eksoskeleton dari berbagai komposisi kimia 71 Pada beberapa pohon filogenetik yang didasarkan pada urutan gen gen protein protein dari homolog prokariota homolog arkea lebih berhubungan dekat dengan homolog bakteri Gram positif 70 Arkea dan bakteri Gram positif juga berbagi indel yang dilestarikan dalam sejumlah protein penting seperti Hsp70 dan glutamin sintetase I 70 72 namun ilmuwan menafsirkan filogeni dari gen gen ini sebagai sarana untuk mentransfer gen interdomain 73 74 dan mungkin tidak mencerminkan hubungan kekerabatan organisme 75 Ada pendapat bahwa arkea berevolusi dari bakteri Gram positif sebagai respons terhadap tekanan seleksi antibiotik 70 72 76 Pandangan ini diajukan berdasarkan pengamatan bahwa arkea tahan terhadap berbagai antibiotik yang terutama dibuat untuk bakteri Gram positif 70 72 dan bahwa antibiotik antibiotik ini terutama bekerja pada gen yang membedakan arkea dari bakteri Pendapat ini menyatakan bahwa tekanan selektif terhadap resistansi yang dihasilkan oleh antibiotik Gram positif akhirnya cukup untuk menyebabkan perubahan yang luas pada banyak gen target antibiotik dan bahwa galur ini mewakili nenek moyang arkea masa kini 76 Evolusi arkea dalam menanggapi pemilihan antibiotik atau tekanan selektif kompetitif lain juga bisa menjelaskan adaptasi mereka terhadap lingkungan yang ekstrem seperti suhu tinggi atau keasaman sebagai hasil dari pencarian relung kosong untuk melarikan diri dari organisme yang memproduksi antibiotik 76 77 Cavalier Smith juga membuat usulan yang sama 78 Pendapat ini juga didukung oleh studi lainnya yang menyelidiki hubungan protein struktural 79 dan studi yang menunjukkan bahwa bakteri Gram positif mungkin merupakan awal garis keturunan yang bercabang paling awal dalam prokariota 80 Hubungan dengan eukariota Hubungan evolusi antara arkea dan eukariota masih belum jelas Selain dari kesamaan dalam struktur dan fungsi sel yang dibahas di bawah banyak pohon genetik menyatukan keduanya dalam satu kelompok 81 Faktor faktor yang memperrumit hubungan mereka termasuk klaim bahwa hubungan antara eukariota dan filum arkea Crenarchaeota lebih dekat daripada hubungan antara filum Crenarchaeota dan Euryarchaeota 82 dan adanya gen seperti arkea pada bakteri tertentu seperti pada Thermotoga maritima dari transfer gen horizontal 83 Hipotesis standar menyatakan bahwa nenek moyang eukariota berpisah dari Archaea sejak awal 84 85 dan bahwa eukariota muncul melalui fusi antara arkea dan bakteri yang menjadi inti sel dan sitoplasma hal ini menjelaskan berbagai kesamaan genetik tetapi kesulitan dalam menjelaskan struktur sel 82 Sebuah hipotesis alternatif hipotesis eosit berpendapat bahwa Eukaryota muncul relatif terlambat dari Archaea 86 Sebuah garis keturunan arkea yang ditemukan pada 2015 Lokiarchaeum dari filum baru Lokiarchaeota yang dinamai berdasarkan sebuah ventilasi hidrotermal yang disebut Kastel Loki di Samudra Arktik ternyata merupakan kelompok yang paling berkerabat dekat dengan eukariota Organisme ini disebut sebagai organisme peralihan antara prokariota dan eukariota 87 88 Beberapa filum saudara dari Lokiarchaeota telah ditemukan Thorarchaeota Odinarchaeota Heimdallarchaeota yang semuanya membentuk sebuah supergrup Asgard yang baru diajukan yang mungkin merupakan takson saudara dari Proteoarchaeota 5 26 89 Rincian dari hubungan anggota Asgard dan eukariota masih dalam pertimbangan 90 meskipun pada Januari 2020 para ilmuwan melaporkan bahwa Candidatus Prometheoarchaeum syntrophicum sejenis arkea Asgard mungkin merupakan penghubung antara mikroorganisme prokariota yang sederhana dan mikroorganisme eukariota yang kompleks sekitar dua miliar tahun yang lalu 91 92 MorfologiSatu individu arkea memiliki diameter yang berkisar dari 0 1 mikrometer mm sampai lebih dari 15 mm yang hadir dalam berbagai bentuk umumnya sebagai bola batang spiral atau piring 93 Morfologi lain ditemukan pada filum Crenarchaeota termasuk sel berlobus yang bentuknya tidak teratur pada genus Sulfolobus filamen seperti jarum yang diameternya kurang dari setengah mikrometer pada genus Thermofilum serta batang yang bentuknya hampir persegi panjang sempurna pada Thermoproteus dan Pyrobaculum 94 Haloquadratum walsbyi adalah arkea dengan sel berbentuk persegi yang datar yang hidup di kolam hipersalin 95 96 Bentuk yang tidak biasa ini mungkin dipertahankan dengan baik oleh dinding sel dan sitoskeleton prokariotik mereka Protein yang terkait dengan komponen sitoskeleton organisme lain ditemukan di arkea 97 dan filamen filamen terbentuk dalam sel mereka 98 tetapi berbeda dengan organisme lain struktur seluler ini kurang dipahami 99 Dalam Thermoplasma dan Ferroplasma ketiadaan dinding sel berarti bahwa sel memiliki bentuk yang tidak teratur dan dapat menyerupai ameba 100 Beberapa spesies arkea membentuk agregat atau filamen sel yang panjangnya hingga 200 mm 93 Organisme organisme ini bisa membentuk tonjolan dalam biofilm 101 Khususnya agregat sel sel Thermococcus coalescens menyatu bersama dalam kultur sehingga membentuk sel sel raksasa tunggal 102 Genus Pyrodictium menghasilkan koloni multisel rumit yang melibatkan tabung berongga panjang dan tipis yang disebut kanula yang menonjol dari permukaan sel dan menghubungkan mereka ke dalam aglomerasi padat seperti semak 103 Fungsi dari kanula ini tidak disepakati tetapi mereka dapat memungkinkan komunikasi atau pertukaran nutrisi dengan tetangganya 104 Koloni multispesies juga ditemukan seperti komunitas untaian mutiara yang ditemukan pada tahun 2001 di sebuah rawa di Jerman Koloni bulat keputihan dari spesies baru Euryarchaeota terletak di sepanjang filamen tipis yang panjangnya dapat mencapai 15 sentimeter 5 9 inci filamen ini terbuat dari spesies bakteri tertentu 105 Struktur perkembangan komposisi dan operasiArkea dan bakteri memiliki struktur sel yang umumnya sama tetapi komposisi dan organisasi sel membedakan arkea dengan bakteri Seperti bakteri arkea tidak memiliki membran interior dan organel 58 Membran sel arkea juga seperti bakteri biasanya dibatasi oleh dinding sel dan mereka berenang menggunakan satu flagela atau lebih 106 Secara struktural arkea paling mirip dengan bakteri Gram positif Kebanyakan arkea memiliki membran plasma dan dinding sel tunggal tanpa ruang periplasmik pengecualian untuk aturan umum ini adalah Ignicoccus yang memiliki sebuah periplasma sangat besar yang berisi vesikel bermembran dan tertutup oleh membran luar 107 Dinding sel dan flagela Info lebih lanjut Dinding sel Kebanyakan arkea kecuali Thermoplasma dan Ferroplasma memiliki dinding sel 100 Mayoritas dinding sel arkea dirakit dari protein lapisan permukaan yang membentuk lapisan S 108 Lapisan S adalah susunan molekul protein yang kaku yang menutupi bagian luar sel seperti zirah rantai 109 Lapisan ini memberi perlindungan kimia dan fisik serta dapat mencegah makromolekul mengalami kontak dengan membran sel 110 Tidak seperti bakteri arkea tidak memiliki peptidoglikan di dinding sel mereka 111 Methanobacteriales memiliki dinding sel yang mengandung pseudopeptidoglikan yang menyerupai peptidoglikan eubacteria dalam morfologi fungsi dan struktur fisik tetapi pseudopeptidoglikan berbeda dalam struktur kimia tidak memiliki asam amino D dan asam N asetilmuramat 110 Flagela arkea beroperasi seperti flagela bakteri tangkai panjangnya digerakkan oleh motor yang berputar di pangkalnya Motor ini didukung oleh gradien proton yang melintasi membran Namun flagela arkea berbeda terutama dalam komposisi dan pengembangan 106 Kedua jenis flagela milik bakteri dan arkea berevolusi dari nenek moyang yang berbeda Flagela bakteri memiliki satu nenek moyang dengan sistem sekresi tipe III 112 113 sementara flagela arkea tampaknya berevolusi dari pili bakteri tipe IV 114 Berbeda dengan flagela bakteri yang berongga dan dirakit oleh subunit yang bergerak naik dari pori tengah ke ujung flagela flagela arkea disintesis dengan menambahkan subunit di pangkalnya 115 Membran Struktur membran Atas sebuah fosfolipid arkea 1 rantai isoprena 2 ikatan eter 3 gugus L gliserol 4 gugus fosfat Tengah fosfolipid bakteri atau eukariota 5 rantai asam lemak 6 hubungan ester 7 bagian D gliserol 8 gugus fosfat Bawah 9 lipid dua lapis bakteri dan eukariota 10 lipid satu lapis dari beberapa arkea Membran arkea terbuat dari molekul yang sangat berbeda dari molekul di organisme lain yang menunjukkan bahwa arkea berkerabat jauh dari bakteri dan eukariota 116 Pada semua organisme membran sel terbuat dari molekul yang dikenal sebagai fosfolipid Molekul molekul ini memiliki bagian kutub yang larut dalam air kepala fosfat dan bagian nonpolar berminyak yang tidak larut dalam air ekor lipid Bagian yang berbeda ini dihubungkan oleh gugus gliserol Dalam air fosfolipid mengelompok dengan kepala menghadap air dan ekor menjauhi air Struktur utama dalam membran sel adalah lapisan ganda fosfolipid ini yang disebut lipida dwilapis 117 Fosfolipid yang dimiliki arkea tidak biasa dalam empat hal Bakteri dan eukariota memiliki membran yang terutama tersusun atas gliserol lipid ester sedangkan arkea memiliki membran yang tersusun atas gliserol lipid eter 118 119 Perbedaannya adalah jenis ikatan yang menggabungkan lipid ke bagian gliserol dua jenis ikatan ditunjukkan dengan warna kuning pada gambar di sebelah kanan Pada lipid ester ikatan ini merupakan ikatan ester sedangkan pada lipid eter ikatan ini merupakan ikatan eter Ikatan eter secara kimiawi lebih tahan dari ikatan ester Stabilitas ini mungkin membantu arkea bertahan pada suhu ekstrem dan lingkungan yang sangat asam atau basa 120 Stereokimia dari bagian gliserol arkea berkebalikan dari yang ditemukan pada organisme lain Bagian gliserol dapat terjadi dalam dua bentuk yang merupakan bayangan cermin satu sama lain yang disebut bentuk tangan kanan dan tangan kiri dalam kimia hal ini disebut enantiomer Seperti tangan kanan yang tidak cocok dan sulit masuk ke dalam sarung tangan kiri fosfolipid tangan kanan umumnya tidak dapat digunakan atau dibuat oleh enzim yang disesuaikan untuk bentuk kiri Hal ini menunjukkan bahwa arkea menggunakan enzim yang sama sekali berbeda untuk sintesis fosfolipid dibandingkan bakteri dan eukariota Enzim enzim seperti ini dikembangkan sangat awal dalam sejarah kehidupan yang menunjukkan percabangan awal dari dua domain lainnya 116 Ekor lipid arkea secara kimiawi berbeda dari organisme lain Lipid arkea didasarkan pada rantai isoprenoid panjang dengan banyak cabang samping dan terkadang dengan cincin siklopropana atau sikloheksana 121 Hal ini kontras dengan asam lemak yang ditemukan dalam membran organisme lain yang memiliki rantai lurus tanpa cabang atau cincin Meskipun isoprenoid memainkan peran penting dalam biokimia banyak organisme hanya arkea yang menggunakannya untuk membuat fosfolipid Rantai ini bercabang dapat membantu mencegah kebocoran membran arkea pada suhu tinggi 122 Pada beberapa arkea lapisan ganda lipid digantikan oleh sebuah lapisan tunggal Akibatnya arkea menyatukan dua ekor molekul fosfolipid independen menjadi molekul tunggal dengan dua kepala polar bolaampifil fusi ini dapat membuat membran mereka lebih kaku dan lebih mampu menahan lingkungan yang keras 123 Sebagai contoh lipid dalam Ferroplasma memiliki jenis lapisan ini yang diduga untuk membantu kelangsungan hidup organisme ini di habitatnya yang sangat asam 124 MetabolismeInfo lebih lanjut Metabolisme mikrobial Arkea menunjukkan berbagai macam reaksi kimia dalam metabolisme mereka dan menggunakan banyak sumber energi Reaksi reaksi ini diklasifikasikan ke dalam kelompok nutrisional tergantung pada sumber sumber energi dan karbon Beberapa arkea memperoleh energi dari senyawa anorganik seperti belerang atau amoniak mereka disebut litotrof Arkea jenis ini termasuk penitrifkasi metanogen dan oksidator metana anaerob 125 Dalam reaksi ini satu senyawa memberikan elektron kepada senyawa yang lain dalam reaksi redoks melepaskan energi untuk bahan bakar aktivitas sel Satu senyawa bertindak sebagai donor elektron dan satu sebagai akseptor elektron Energi yang dilepaskan menghasilkan adenosina trifosfat ATP melalui kemiosmosis dalam proses dasar yang sama yang terjadi di mitokondria sel eukariotik 126 Kelompok arkea lain menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi mereka disebut fototrof Namun fotosintesis yang menghasilkan oksigen tidak terjadi dalam organisme organisme ini 126 Banyak jalur metabolik dasar dimiliki bersama oleh semua bentuk kehidupan misalnya arkea menggunakan bentuk modifikasi dari glikolisis jalur Entner Doudoroff serta salah satu dari siklus asam sitrat lengkap atau parsial 127 Kesamaan dengan organisme lain ini mungkin mencerminkan bahwa jalur jalur metabolik dasar tersebut memiliki asal usul pada awal sejarah kehidupan dan tingkat efisiensi yang tinggi 128 Tipe nutrisional dalam metabolisme arkea Tipe nutrisional Sumber energi Sumber karbon Contoh Fototrof Cahaya matahari Senyawa organik Halobacterium Litotrof Senyawa anorganik Senyawa organik atau fiksasi karbon Ferroglobus Methanobacteria atau Pyrolobus Organotrof Senyawa organik Senyawa organik atau fiksasi karbon Pyrococcus Sulfolobus atau Methanosarcinales Beberapa Euryarchaeota adalah metanogen yang hidup di lingkungan anaerobik seperti rawa rawa Bentuk metabolisme ini berevolusi sejak awal dan bahkan mungkin saja organisme yang pertama hidup bebas adalah metanogen 129 Umumnya reaksi melibatkan penggunaan karbon dioksida sebagai akseptor elektron untuk mengoksidasi hidrogen Metanogenesis melibatkan berbagai koenzim yang unik untuk arkea ini seperti koenzim M dan metanofuran 130 Senyawa senyawa organik lain seperti alkohol asam asetat atau asam format digunakan sebagai alternatif akseptor elektron oleh metanogen Reaksi reaksi ini sering terjadi pada arkea yang tinggal di usus Asam asetat juga dipecah menjadi metana dan karbon dioksida secara langsung oleh arkea asetotrofik Asetotrof adalah arkea dalam ordo Methanosarcinales dan merupakan bagian utama dari komunitas mikroorganisme yang menghasilkan biogas 131 Bakteriorodopsin dari Halobacterium salinarum Kofaktor retinol dan residu yang berkontribusi dalam transfer proton diperlihatkan dalam bentuk model bola dan tongkat 132 Arkea lainnya menggunakan CO2 di atmosfer sebagai sumber karbon dalam proses yang disebut fiksasi karbon mereka disebut autotrof Proses ini melibatkan bentuk yang sangat termodifikasi dari siklus Calvin 133 atau jalur metabolik yang baru ditemukan disebut siklus 3 hidroksipropionat 4 hidroksibutirat 134 Crenarchaeota juga menggunakan siklus Krebs terbalik sementara Euryarchaeota juga menggunakan jalur reduktif asetil KoA 135 Fiksasi karbon ini didukung oleh sumber energi anorganik Tidak ada arkea yang diketahui melakukan fotosintesis 136 Sumber energi arkea sangat beragam dan berkisar dari oksidasi amonia oleh Nitrosopumilales 137 138 sampai oksidasi hidrogen sulfida atau unsur belerang oleh spesies Sulfolobus yang menggunakan oksigen atau ion logam sebagai akseptor elektron 126 Arkea fototrofik menggunakan cahaya untuk menghasilkan energi kimia dalam bentuk ATP Pada Halobacteria pompa ion yang diaktifkan oleh cahaya seperti bakteriorodopsin dan halorodopsin menghasilkan gradien ion dengan cara memompa ion keluar dari sel melintasi membran plasma Energi yang tersimpan dalam gradien elektrokimia kemudian diubah menjadi ATP oleh ATP sintase 93 Proses ini merupakan bentuk fotofosforilasi Kemampuan pompa untuk menggerakkan ion melintasi membran bergantung pada perubahan yang diberdayai cahaya dalam struktur kofaktor retinol yang ada di tengah protein 139 GenetikaInfo lebih lanjut Plasmid Genom Arkea biasanya memiliki kromosom melingkar tunggal 140 dengan ukuran hingga 5 751 492 pasangan basa pada Methanosarcina acetivorans 141 genom arkea terbesar yang diketahui Sepersepuluh dari ukuran ini adalah genom kecil berupa 490 885 pasangan basa pada Nanoarchaeum equitans genom arkea terkecil yang dikenal genom ini diperkirakan hanya berisi 537 gen penyandi protein 142 Potongan independen kecil dari DNA yang disebut plasmid juga ditemukan dalam arkea Plasmid dapat ditransfer antarsel dengan kontak fisik dalam proses yang mungkin mirip dengan konjugasi bakteri 143 144 Sulfolobus terinfeksi dengan virus DNA STSV1 145 Bar adalah 1 mikrometer Arkea secara genetik berbeda dari bakteri dan eukariota sampai dengan 15 dari protein yang disandi oleh setiap genomnya merupakan protein yang unik untuk domain Archaea meskipun sebagian besar gen yang unik tidak memiliki fungsi yang diketahui 146 Dari sisa protein unik yang fungsinya telah diidentifikasi sebagian besar dimiliki Euryarchaea dan terlibat dalam metanogenesis Protein yang sama sama dimiliki arkea bakteri dan eukariota membentuk sari pati fungsi sel yang terutama berkaitan dengan transkripsi translasi dan metabolisme nukleotida 147 Sifat arkea lain yang khas adalah organisasi gen yang fungsinya berhubungan seperti enzim yang mengkatalisis langkah dalam jalur metabolik yang sama ke dalam operon baru dan perbedaan yang besar dalam gen tRNA dan tRNA sintetase aminoasilnya 147 Transkripsi pada arkea lebih menyerupai transkripsi eukariota dibandingkan transkripsi bakteri dengan RNA polimerase arkea sangat mirip dengan enzim serupa pada eukariota 140 sementara translasi pada arkea menunjukkan tanda tanda kesamaan baik pada bakteri maupun eukariota 148 Meskipun arkea hanya memiliki satu jenis RNA polimerase struktur dan fungsinya dalam transkripsi tampaknya dekat dengan RNA polimerase II pada eukariota dengan kumpulan protein yang sama faktor transkripsi umum yang mengarahkan pengikatan RNA polimerase ke promotor gen 149 Namun faktor transkripsi arkea lainnya lebih dekat dengan faktor transkripsi yang ditemukan pada bakteri 150 Modifikasi setelah transkripsi arkea lebih sederhana dibandingkan eukariota karena sebagian besar gen arkea tidak memiliki intron meskipun ada banyak intron pada gen RNA transfer dan RNA ribosomal mereka 151 dan intron mungkin ada pada beberapa gen penyandi protein 152 153 Transfer gen dan pertukaran genetik Halobacterium volcanii sebuah arkea halofilik ekstrem membentuk jembatan sitoplasma di antara sel sel yang sepertinya akan digunakan untuk mentransfer DNA dari satu sel ke sel lain dalam dua arah 154 Ketika arkea hipertermofilik Sulfolobus solfataricus 155 dan Sulfolobus acidocaldarius 156 terpapar radiasi sinar ultraungu UV yang merusak DNA atau bleomisin atau mitomisin C agregasi seluler yang spesifik pada spesies akan diinduksi Agregasi pada S solfataricus tidak dapat diinduksi oleh stres fisik lainnya seperti pH atau perubahan suhu 155 yang menunjukkan bahwa agregasi diinduksi secara khusus oleh kerusakan DNA Ajon dkk 156 menunjukkan bahwa agregasi seluler yang diinduksi sinar UV memediasi pertukaran penanda kromosom dengan frekuensi tinggi pada S acidocaldarius Tingkat rekombinasi arkea yang diinduksi melebihi kultur yang tidak diinduksi hingga tiga lipat Frols dkk 155 157 dan Ajon dkk 156 berhipotesis bahwa agregasi seluler meningkatkan transfer DNA spesifik spesies di antara sel sel Sulfolobus dalam rangka meningkatkan perbaikan DNA yang rusak dengan cara rekombinasi homolog Tanggapan ini mungkin merupakan bentuk primitif dari interaksi seksual yang mirip dengan sistem transformasi bakteri yang dipelajari dengan lebih baik yang juga terkait dengan transfer DNA spesifik spesies di antara sel sel yang mengarah pada perbaikan rekombinasi homolog dari kerusakan DNA 158 Virus arkea Arkea menjadi target dari sejumlah virus yang berbeda dari virus virus yang menyerang bakteri dan eukariota Virus virus ini telah dikelompokkan dalam 15 18 keluarga berbasis DNA tetapi beberapa spesies tetap tidak terisolasi dan menunggu klasifikasi 159 160 161 Keluarga keluarga ini secara informal dapat dibagi menjadi dua kelompok virus spesifik arkea dan kosmopolitan Virus spesifik arkea hanya menargetkan spesies arkea dan saat ini mencakup 12 keluarga virus Banyak virus berstruktur unik yang sebelumnya tidak teridentifikasi telah ditemukan dalam kelompok ini termasuk virus berbentuk botol spindel gulungan dan tetesan 160 Meskipun siklus reproduksi dan mekanisme genom spesies virus spesifik arkea mungkin mirip dengan virus lain mereka memiliki karakteristik unik yang secara khusus dikembangkan karena morfologi sel inang yang mereka infeksi 159 Mekanisme pelepasan virus mereka berbeda dari fag lainnya Bakteriofag umumnya menjalani jalur litik jalur lisogenik atau campuran keduanya meskipun jarang 162 Sebagian besar galur virus spesifik arkea mempertahankan hubungan yang stabil dan agak lisogenik dengan inangnya yang tampak sebagai infeksi kronis Hal ini melibatkan produksi dan pelepasan virion secara bertahap dan terus menerus tanpa membunuh sel inang 163 Prangishyili 2013 mencatat bahwa telah dihipotesiskan bahwa fag arkea berekor berasal dari bakteriofag yang mampu menginfeksi spesies Haloarchaea Jika hipotesisnya benar dapat disimpulkan bahwa virus DNA berunting ganda lainnya yang menyusun sisa kelompok spesifik arkea adalah kelompok unik mereka sendiri dalam komunitas virus global Krupovic dkk 2018 menyatakan bahwa tingginya tingkat transfer gen horizontal tingkat mutasi yang cepat pada genom virus dan kurangnya urutan gen universal telah membuat para peneliti mempersepsikan jalur evolusi virus arkea sebagai jejaring Kurangnya kesamaan antara penanda filogenetik dalam jejaring ini dan virosfer global serta hubungan eksternal dengan elemen nonvirus mungkin menunjukkan bahwa beberapa spesies virus spesifik arkea berevolusi dari elemen genetik seluler nonvirus MGE 160 Virus virus ini telah dipelajari secara rinci pada kelompok termofil khususnya ordo Sulfolobales dan Thermoproteales 164 Dua kelompok virus DNA unting tunggal yang menginfeksi arkea telah diisolasi Satu kelompok dicontohkan oleh Halorubrum pleomorphic virus 1 Pleolipoviridae yang menginfeksi arkea halofilik 165 dan yang lainnya oleh virus aeropyrum berbentuk spiral Spiraviridae yang menginfeksi inang hipertermofilik pertumbuhan optimal pada 90 95 C 166 Spiraviridae dilaporkan memiliki genom ssDNA yang terbesar hingga saat ini Pertahanan terhadap virus ini mungkin melibatkan interferensi RNA dari urutan DNA repetitif yang terkait dengan gen dari virus 167 168 ReproduksiInfo lebih lanjut Reproduksi aseksual Arkea bereproduksi secara aseksual dengan fisi biner atau berganda fragmentasi atau tunas mitosis dan meiosis tidak terjadi jadi jika spesies arkea memiliki lebih dari satu bentuk semua memiliki materi genetik yang sama 93 Pembelahan sel dikendalikan dalam siklus sel setelah kromosom sel direplikasi dan dua kromosom anak terpisah sel akan membelah 169 Pada genus Sulfolobus siklus sel memiliki karakteristik yang mirip dengan sistem bakteri dan eukariota Kromosom bereplikasi dari beberapa titik awal origo replikasi menggunakan DNA polimerase yang menyerupai enzim eukariota yang setara 170 Pada Euryarchaea protein pembelahan sel FtsZ yang membentuk cincin kontraktor di sekitar sel dan komponen septum yang dibangun di tengah sel mirip dengan protein serupa pada bakteri 169 Pada cren 171 172 dan thaumarchaea 173 mesin pembelahan sel CDV memiliki peran serupa Mesin ini terkait dengan mesin eukariotik ESCRT III yang sementara paling dikenal untuk perannya dalam pemilahan sel yang juga terlihat memenuhi peran dalam pemisahan pada sel yang membelah yang menunjukkan peran leluhur dalam pembelahan sel 174 Baik bakteri dan eukariota tetapi tidak arkea membentuk spora 175 Beberapa spesies Haloarchaea menjalani peralihan fenotipik dan tumbuh sebagai beberapa jenis sel yang berbeda termasuk struktur berdinding tebal yang tahan terhadap guncangan osmotik dan memungkinkan arkea untuk bertahan hidup dalam air pada konsentrasi garam rendah tetapi ini bukanlah struktur reproduksi dan dapat membantu mereka mencapai habitat baru 176 EkologiHabitat Arkea yang tumbuh di air panas di Morning Glory Hot Spring di Taman Nasional Yellowstone menjadikannya berwarna terangArkea hidup di berbagai habitat dan kini diakui sebagai bagian besar dalam ekosistem global 15 yang dapat berkontribusi hingga 20 dari biomassa bumi 177 Arkea yang pertama ditemukan adalah ekstremofil 125 Beberapa arkea mampu bertahan pada suhu tinggi sering kali di atas 100 C 212 F seperti yang ditemukan di geyser ventilasi hidrotermal laut dalam dan sumur minyak Habitat umum lainnya termasuk habitat yang sangat dingin dan air yang sangat asin asam atau alkali Selain itu arkea juga mencakup mesofil yang tumbuh dalam kondisi ringan seperti di tanah rawa air limbah samudra saluran usus hewan dan tanah 15 Arkea arkea ekstremofil merupakan anggota dari empat kelompok fisiologis utama yaitu halofili termofili alkalifili dan asidofili 178 Kelompok kelompok ini tidak komprehensif atau spesifik terhadap filum mereka juga tidak saling eksklusif karena beberapa arkea digolongkan dalam beberapa kelompok Meskipun demikian pengelompokan ini menjadi titik awal yang berguna untuk klasifikasi 179 Halofili termasuk genus Halobacterium hidup di lingkungan yang sangat asin seperti danau garam dan jumlahnya melebihi bakteri di lingkungan dengan salinitas yang lebih besar dari 20 25 125 Termofil tumbuh paling baik pada suhu di atas 45 C 113 F di tempat tempat seperti mata air panas arkea hipertermofil tumbuh optimal pada suhu yang lebih besar dari 80 C 176 F 180 Arkea Methanopyrus kandleri galur 116 bahkan dapat bereproduksi pada 122 C 252 F suhu tertinggi yang tercatat dari organisme mana pun 181 Arkea lain hidup di kondisi yang sangat asam atau basa 178 Sebagai contoh salah satu arkea asidofil paling ekstrem adalah Picrophilus torridus yang tumbuh pada pH 0 yang setara dengan berkembang di 1 2 molar asam sulfat 182 Ketahanan pada lingkungan yang ekstrem ini telah membuat arkea menjadi fokus spekulasi tentang kemungkinan sifat kehidupan ekstraterestrial 183 Beberapa habitat ekstremofil tidak berbeda dengan Mars 184 sehingga muncul kemungkinan bahwa mikrob yang sesuai bisa saja ditransfer ke antara planet planet di meteorit 185 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa arkea tidak hanya ada di lingkungan mesofilik dan termofilik tetapi juga hidup kadang kadang dalam jumlah yang tinggi pada suhu rendah Misalnya arkea banyak ditemukan di lingkungan lautan dingin seperti laut kutub 186 Lebih signifikan lagi adalah temuan sejumlah besar arkea di seluruh lautan di dunia pada habitat nonekstrem di antara komunitas plankton sebagai bagian dari pikoplankton 187 Meskipun arkea ini dapat hadir dalam jumlah yang sangat tinggi hingga 40 dari biomassa mikrob hampir tidak ada spesies ini yang telah diisolasi dan dipelajari dalam kultur murni 188 Akibatnya pemahaman tentang peran arkea di ekologi laut masih dasar sehingga pengaruh penuh mereka pada siklus biogeokimia global sebagian besar masih belum diselidiki 189 Beberapa Crenarchaeota laut mampu melakukan nitrifikasi yang menunjukkan bahwa organisme ini dapat memengaruhi siklus nitrogen samudra 137 meskipun Crenarchaeota laut ini juga dapat menggunakan sumber sumber energi lain 190 Sejumlah besar arkea juga ditemukan dalam sedimen yang menutupi dasar laut dengan organisme ini membentuk sebagian besar sel hidup pada kedalaman lebih dari 1 meter di bawah dasar laut 191 192 Telah dibuktikan bahwa di semua sedimen permukaan samudra dari kedalaman air 1 000 sampai 10 000 m dampak infeksi virus lebih tinggi pada arkea dibandingkan pada bakteri sementara itu lisis arkea yang diinduksi virus menyumbang hingga sepertiga dari total biomassa mikrob yang terbunuh yang menghasilkan pelepasan 0 3 hingga 0 5 gigaton karbon per tahun secara global 193 Peran dalam pendauran kimia Info lebih lanjut Siklus biogeokimia Arkea mendaur ulang unsur unsur seperti karbon nitrogen dan belerang di berbagai habitat mereka 194 Arkea terlibat dalam banyak langkah padasiklus nitrogen yang meliputi reaksi yang dapat menghapus nitrogen dari ekosistem seperti respirasi berbasis nitrat dan denitrifikasi serta proses yang mendatangkan nitrogen seperti asimilasi nitrat dan fiksasi nitrogen 195 196 Para peneliti menemukan keterlibatan arkea pada reaksi oksidasi amonia Reaksi reaksi ini sangat penting di lautan 138 197 Arkea juga tampaknya penting untuk oksidasi amonia di tanah Mereka menghasilkan nitrit dan mikrob lainnya mengoksidasi ke nitrat Tumbuhan dan organisme lain mengonsumsi nitrat 198 Pada daur belerang arkea yang tumbuh dengan mengoksidasi senyawa sulfur melepaskan elemen ini dari batuan agar tersedia bagi organisme lain Namun arkea yang melakukan hal ini seperti Sulfolobus menghasilkan asam sulfat sebagai produk limbah dan pertumbuhan organisme ini di tambang yang ditinggalkan dapat berkontribusi pada air asam tambang dan kerusakan lingkungan lainnya 199 Dalam siklus karbon arkea metanogen mengeliminasi hidrogen dan memainkan peran penting dalam pembusukan bahan organik dengan populasi mikroorganisme yang berperan sebagai dekomposer dalam ekosistem anaerob seperti sedimen rawa rawa dan pengolahan air limbah 200 Interaksi dengan organisme lain Info lebih lanjut Interaksi biologis Arkea metanogen membentuk simbiosis dengan rayap Interaksi yang diketahui dengan baik antara arkea dan organisme lainnya bersifat mutual atau komensal Tidak ada contoh yang jelas dan dikenal untuk arkea yang bersifat patogenik atau parasitik 201 202 Namun beberapa spesies metanogen diperkirakan terlibat dalam infeksi di mulut 203 204 dan Nanoarchaeum equitans mungkin merupakan parasit bagi spesies arkea lain karena hanya bertahan dan bereproduksi dalam sel sel Crenarchaeon Ignicoccus hospitalis 142 dan tampaknya tidak memberikan manfaat bagi inangnya 205 Metanogen berperan sebagai mitra utama yang mendukung proses fermentasi bakteri yang didasarkan pada sintrofi yang bekerja dalam kondisi kekurangan energi 206 Mutualisme Salah satu contoh mutualisme yang dipahami dengan baik adalah interaksi antara protozoa dan arkea metanogen dalam saluran pencernaan hewan yang mencerna selulosa seperti ruminansia dan rayap 207 Dalam lingkungan anaerobik ini protozoa memecah selulosa tanaman untuk memperoleh energi Proses ini melepaskan hidrogen sebagai produk limbah tetapi hidrogen dalam tingkat tinggi mengurangi produksi energi Ketika metanogen mengubah hidrogen menjadi metana protozoa diuntungkan dengan lebih banyak energi 208 Dalam protozoa anaerobik seperti Plagiopyla frontata arkea berada di dalam protozoa dan mengonsumsi hidrogen yang diproduksi di hidrogenosom mereka 209 210 Arkea juga berasosiasi dengan organisme yang lebih besar Sebagai contoh arkea laut Cenarchaeum symbiosum hidup dalam merupakan endosimbion dari spons Axinella mexicana 211 Komensalisme Arkea juga bisa menjadi komensal yang diuntungkan dari asosiasi tanpa membantu atau merugikan organisme lainnya Sebagai contoh metanogen Methanobrevibacter smithii adalah arkea paling umum dalam flora manusia yang menyusun sekitar satu dari sepuluh dari semua prokariota dalam usus manusia 212 Pada rayap dan manusia metanogen ini mungkin sebenarnya mutualis berinteraksi dengan mikrob lain dalam usus untuk membantu pencernaan 213 Dalam tubuh manusia arkea ditemukan di usus rongga mulut dan kulit 214 Komunitas arkea juga berhubungan dengan berbagai organisme lain seperti di permukaan karang 215 dan di wilayah tanah yang mengelilingi akar tanaman rizosfer 216 217 Peran dalam teknologi dan industriInfo lebih lanjut Bioteknologi Arkea ekstremofili terutama yang tahan terhadap panas atau keasaman dan alkalinitas ekstrem merupakan sumber enzim yang berfungsi dalam kondisi yang ekstrem 218 219 Enzim enzim ini memiliki banyak kegunaan Misalnya DNA polimerase termostabil seperti Pfu DNA polimerase dari Pyrococcus furiosus merevolusi biologi molekuler dengan memungkinkan reaksi berantai polimerase digunakan dalam penelitian sebagai teknik sederhana dan cepat untuk kloning DNA Dalam industri amilase galaktosidase dan pullulanase dari spesies Pyrococcus yang lain yang berfungsi pada suhu di atas 100 C 212 F sehingga memungkinkan pengolahan makanan pada suhu tinggi seperti produksi susu rendah laktosa dan whey 220 Enzim dari arkea termofilik ini juga cenderung sangat stabil dalam pelarut organik sehingga dapat digunakan dalam proses ramah lingkungan dalam kimia hijau yang menyintesis senyawa organik 219 Stabilitas ini membuatnya lebih mudah untuk digunakan dalam biologi struktural Akibatnya enzim dari arkea ekstremofil yang ekuivalen dengan enzim bakteri atau eukariotik sering digunakan dalam studi struktural 221 Berbeda dengan berbagai aplikasi enzim arkea penggunaan organisme organisme arkea sendiri di bidang bioteknologi kurang dikembangkan Arkea metanogen adalah bagian penting dari pengolahan limbah karena mereka adalah bagian dari komunitas mikroorganisme yang melaksanakan pencernaan anaerobik dan menghasilkan biogas 222 Dalam pengolahan mineral arkea asidofilik dipandang menjanjikan untuk ekstraksi logam dari bijih termasuk emas kobalt dan tembaga 223 Arkea menghasilkan antibiotik kelas baru yang berpotensi dapat digunakan Beberapa antibiotik asal arkeosin telah dikarakterisasi tetapi ratusan calon antibiotik lainnya diyakini keberadaannya terutama dari Haloarchaea dan Sulfolobus Senyawa senyawa ini memiliki struktur yang berbeda dari antibiotik asal bakteri sehingga mereka mungkin memiliki cara kerja yang baru Selain itu mereka dapat memungkinkan pembuatan penanda yang dapat diseleksi yang baru untuk digunakan dalam biologi molekuler arkea 224 Lihat pula Portal Biologi Produksi metana aerobik Bentuk kehidupan terawal yang diketahui Daftar genus Arkea Daftar genom arkea yang sudah diurutkanReferensi a b Woese CR Kandler O Wheelis ML 1990 Towards a natural system of organisms proposal for the domains Archaea Bacteria and Eucarya Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 87 12 4576 9 Bibcode 1990PNAS 87 4576W doi 10 1073 pnas 87 12 4576 PMC 54159 PMID 2112744 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 08 13 a b Taxa above the rank of class List of Prokaryotic names with Standing in Nomenclature Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 08 08 Diakses tanggal 8 August 2017 Cavalier Smith T 2014 The neomuran revolution and phagotrophic origin of eukaryotes and cilia in the light of intracellular coevolution and a revised tree of life Cold Spring Harb Perspect Biol 6 9 a016006 doi 10 1101 cshperspect a016006 PMC 4142966 PMID 25183828 Petitjean C Deschamps P Lopez Garcia P and Moreira D 2014 Rooting the Domain archaea by phylogenomic analysis supports the foundation of the new kingdom proteoarchaeota Genome Biol Evol 7 1 191 204 doi 10 1093 gbe evu274 PMC 4316627 PMID 25527841 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b NCBI taxonomy page on Archaea Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 12 01 Diakses tanggal 2015 08 27 Staley JT 2006 The bacterial species dilemma and the genomic phylogenetic species concept Philosophical Transactions of the Royal Society B 361 1475 1899 909 doi 10 1098 rstb 2006 1914 PMC 1857736 PMID 17062409 Zuckerkandl E Pauling L Pauling 1965 Molecules as documents of evolutionary history J Theor Biol 8 2 357 66 doi 10 1016 0022 5193 65 90083 4 PMID 5876245 Parks DH Chuvochina M Waite DW Rinke C Skarshewski A Chaumeil PA Hugenholtz P November 2018 A standardized bacterial taxonomy based on genome phylogeny substantially revises the tree of life Nature Biotechnology 36 10 996 1004 doi 10 1038 nbt 4229 PMID 30148503 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Woese C R Fox G E 1 November 1977 Phylogenetic structure of the prokaryotic domain The primary kingdoms Proceedings of the National Academy of Sciences 74 11 5088 5090 doi 10 1073 pnas 74 11 5088 ISSN 0027 8424 PMC 432104 PMID 270744 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 06 09 Diakses tanggal 2022 03 31 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Pace NR Mei 2006 Time for a change Nature 441 7091 289 Bibcode 2006Natur 441 289P doi 10 1038 441289a PMID 16710401 Sapp J 2009 The new foundations of evolution on the tree of life New York Oxford University Press ISBN 978 0 19 973438 2 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 27 Diakses tanggal 2020 11 03 archaea 2008 In Merriam Webster Online Dictionary Retrieved July 1 2008 from http www merriam webster com dictionary archaea Diarsipkan 2015 09 12 di Wayback Machine Magrum LJ Luehrsen KR Woese CR Luehrsen Woese 1978 Are extreme halophiles actually bacteria J Mol Evol 11 1 1 10 doi 10 1007 bf01768019 PMID 660662 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Stetter KO 1996 Hyperthermophiles in the history of life Ciba Found Symp 202 1 10 PMID 9243007 a b c DeLong EF 1998 Everything in moderation archaea as non extremophiles Current Opinion in Genetics amp Development 8 6 649 54 doi 10 1016 S0959 437X 98 80032 4 PMID 9914204 Theron J Cloete TE Cloete 2000 Molecular techniques for determining microbial diversity and community structure in natural environments Crit Rev Microbiol 26 1 37 57 doi 10 1080 10408410091154174 PMID 10782339 Schmidt TM 2006 The maturing of microbial ecology PDF Int Microbiol 9 3 217 23 PMID 17061212 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2008 09 11 Diakses tanggal 2015 08 13 Gevers D Dawyndt P Vandamme P et al 2006 Stepping stones towards a new prokaryotic taxonomy Philosophical Transactions of the Royal Society B 361 1475 1911 6 doi 10 1098 rstb 2006 1915 PMC 1764938 PMID 17062410 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 12 20 Diakses tanggal 2015 08 14 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link a b Robertson CE Harris JK Spear JR Pace NR Harris Spear Pace 2005 Phylogenetic diversity and ecology of environmental Archaea Current Opinion in Microbiology 8 6 638 42 doi 10 1016 j mib 2005 10 003 PMID 16236543 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Huber H Hohn MJ Rachel R Fuchs T Wimmer VC Stetter KO Hohn Rachel Fuchs Wimmer Stetter 2002 A new phylum of Archaea represented by a nanosized hyperthermophilic symbiont Nature 417 6884 27 8 Bibcode 2002Natur 417 63H doi 10 1038 417063a PMID 11986665 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Barns SM Delwiche CF Palmer JD Pace NR Delwiche Palmer Pace 1996 Perspectives on archaeal diversity thermophily and monophyly from environmental rRNA sequences Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 93 17 9188 93 Bibcode 1996PNAS 93 9188B doi 10 1073 pnas 93 17 9188 PMC 38617 PMID 8799176 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 08 Diakses tanggal 2015 08 14 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Elkins JG Podar M Graham DE et al June 2008 A korarchaeal genome reveals insights into the evolution of the Archaea Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 105 23 8102 7 Bibcode 2008PNAS 105 8102E doi 10 1073 pnas 0801980105 PMC 2430366 PMID 18535141 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 27 Diakses tanggal 2015 08 14 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Baker B J Tyson G W Webb R I Flanagan J Hugenholtz P and Banfield J F 2006 Lineages of acidophilic Archaea revealed by community genomic analysis Science Science 314 6884 1933 1935 Bibcode 2006Sci 314 1933B doi 10 1126 science 1132690 PMID 17185602 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Baker BJ Comolli LR Dick GJ et al May 2010 Enigmatic ultrasmall uncultivated Archaea Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 107 19 8806 11 Bibcode 2010PNAS 107 8806B doi 10 1073 pnas 0914470107 PMC 2889320 PMID 20421484 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Guy L Ettema TJ 19 December 2011 The archaeal TACK superphylum and the origin of eukaryotes Trends Microbiol 19 12 580 587 doi 10 1016 j tim 2011 09 002 PMID 22018741 a b Zaremba Niedzwiedzka K et al 2017 Asgard archaea illuminate the origin of eukaryotic cellular complexity Nature 541 353 358 doi 10 1038 nature21031 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link a b Williams TA Szollosi GJ Spang A Foster PG Heaps SE Boussau B et al June 2017 Integrative modeling of gene and genome evolution roots the archaeal tree of life Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 114 23 E4602 E4611 doi 10 1073 pnas 1618463114 PMC 5468678 PMID 28533395 a b Castelle CJ Banfield JF 2018 Major New Microbial Groups Expand Diversity and Alter our Understanding of the Tree of Life Cell 172 6 1181 1197 doi 10 1016 j cell 2018 02 016 PMID 29522741 Mendler K Chen H Parks DH Hug LA Doxey AC 2019 AnnoTree visualization and exploration of a functionally annotated microbial tree of life Nucleic Acids Research 47 9 4442 4448 doi 10 1093 nar gkz246 PMID 31081040 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 04 23 Diakses tanggal 2021 05 19 GTDB release 05 RS95 Genome Taxonomy Database Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 10 26 Diakses tanggal 2021 05 19 Seitz KW Dombrowski N Eme L Spang A Lombard J Sieber JR et al April 2019 Asgard archaea capable of anaerobic hydrocarbon cycling Nature Communications 10 1 1822 Bibcode 2019NatCo 10 1822S doi 10 1038 s41467 019 09364 x PMC 6478937 PMID 31015394 de Queiroz K 2005 Ernst Mayr and the modern concept of species Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 102 Suppl 1 6600 7 Bibcode 2005PNAS 102 6600D doi 10 1073 pnas 0502030102 PMC 1131873 PMID 15851674 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 08 15 Eppley JM Tyson GW Getz WM Banfield JF Tyson Getz Banfield 2007 Genetic exchange across a species boundary in the archaeal genus ferroplasma Genetics 177 1 407 16 doi 10 1534 genetics 107 072892 PMC 2013692 PMID 17603112 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 08 15 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Papke RT Zhaxybayeva O Feil EJ Sommerfeld K Muise D Doolittle WF Zhaxybayeva Feil Sommerfeld Muise Doolittle 2007 Searching for species in haloarchaea Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 104 35 14092 7 Bibcode 2007PNAS 10414092P doi 10 1073 pnas 0706358104 PMC 1955782 PMID 17715057 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 08 15 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kunin V Goldovsky L Darzentas N Ouzounis CA Goldovsky Darzentas Ouzounis 2005 The net of life reconstructing the microbial phylogenetic network Genome Res 15 7 954 9 doi 10 1101 gr 3666505 PMC 1172039 PMID 15965028 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 08 15 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Hugenholtz P 2002 Exploring prokaryotic diversity in the genomic era Genome Biol 3 2 REVIEWS0003 doi 10 1186 gb 2002 3 2 reviews0003 PMC 139013 PMID 11864374 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 03 15 Diakses tanggal 2015 08 15 Rappe MS Giovannoni SJ Giovannoni 2003 The uncultured microbial majority Annu Rev Microbiol 57 369 94 doi 10 1146 annurev micro 57 030502 090759 PMID 14527284 Age of the Earth U S Geological Survey 1997 Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2005 Diakses tanggal 2006 01 10 Dalrymple G Brent 2001 The age of the Earth in the twentieth century a problem mostly solved Special Publications Geological Society of London 190 1 205 221 Bibcode 2001GSLSP 190 205D doi 10 1144 GSL SP 2001 190 01 14 Manhesa Gerard Allegre Claude J Duprea Bernard amp Hamelin Bruno 1980 Lead isotope study of basic ultrabasic layered complexes Speculations about the age of the earth and primitive mantle characteristics Earth and Planetary Science Letters 47 3 370 382 Bibcode 1980E amp PSL 47 370M doi 10 1016 0012 821X 80 90024 2 de Duve Christian October 1995 The Beginnings of Life on Earth American Scientist Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 06 06 Diakses tanggal 15 January 2014 Timmer John 4 September 2012 3 5 billion year old organic deposits show signs of life Ars Technica Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 12 30 Diakses tanggal 15 January 2014 Yoko Ohtomo Takeshi Kakegawa Akizumi Ishida Toshiro Nagase Minik T Rosing 8 December 2013 Evidence for biogenic graphite in early Archaean Isua metasedimentary rocks Nature Geoscience doi 10 1038 ngeo2025 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 12 11 Diakses tanggal 9 Dec 2013 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link Borenstein Seth 13 November 2013 Oldest fossil found Meet your microbial mom AP News Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 06 29 Diakses tanggal 15 November 2013 Noffke Nora Christian Daniel Wacey David Hazen Robert M 8 November 2013 Microbially Induced Sedimentary Structures Recording an Ancient Ecosystem in the ca 3 48 Billion Year Old Dresser Formation Pilbara Western Australia Astrobiology journal 13 12 1103 24 Bibcode 2013AsBio 13 1103N doi 10 1089 ast 2013 1030 PMC 3870916 PMID 24205812 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 03 12 Diakses tanggal 15 November 2013 Borenstein Seth 19 October 2015 Hints of life on what was thought to be desolate early Earth Excite Yonkers NY Mindspark Interactive Network Associated Press Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 01 Diakses tanggal 2015 10 20 Bell Elizabeth A Boehnike Patrick Harrison T Mark et al 19 October 2015 Potentially biogenic carbon preserved in a 4 1 billion year old zircon PDF Proc Natl Acad Sci U S A Washington D C National Academy of Sciences 112 47 14518 21 doi 10 1073 pnas 1517557112 ISSN 1091 6490 PMC 4664351 PMID 26483481 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 11 06 Diakses tanggal 2015 10 20 Early edition published online before print Schopf J 2006 Fossil evidence of Archaean life PDF Philosophical Transactions of the Royal Society B 361 1470 869 85 doi 10 1098 rstb 2006 1834 PMC 1578735 PMID 16754604 pranala nonaktif permanen Chappe B Albrecht P Michaelis W Albrecht Michaelis July 1982 Polar Lipids of Archaebacteria in Sediments and Petroleums Science 217 4554 65 66 Bibcode 1982Sci 217 65C doi 10 1126 science 217 4554 65 PMID 17739984 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Brocks JJ Logan GA Buick R Summons RE Logan Buick Summons 1999 Archean molecular fossils and the early rise of eukaryotes Science 285 5430 1033 6 doi 10 1126 science 285 5430 1033 PMID 10446042 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Rasmussen B Fletcher IR Brocks JJ Kilburn MR Fletcher Brocks Kilburn October 2008 Reassessing the first appearance of eukaryotes and cyanobacteria Nature 455 7216 1101 4 Bibcode 2008Natur 455 1101R doi 10 1038 nature07381 PMID 18948954 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Hahn Jurgen Pat Haug 1986 Traces of Archaebacteria in ancient sediments System Applied Microbiology 7 Archaebacteria 85 Proceedings 178 83 doi 10 1016 S0723 2020 86 80002 9 Wang M Yafremava LS Caetano Anolles D Mittenthal JE Caetano Anolles G Yafremava Caetano Anolles Mittenthal Caetano Anolles 2007 Reductive evolution of architectural repertoires in proteomes and the birth of the tripartite world Genome Res 17 11 1572 85 doi 10 1101 gr 6454307 PMC 2045140 PMID 17908824 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Woese CR Gupta R Gupta 1981 Are archaebacteria merely derived prokaryotes Nature 289 5793 95 6 Bibcode 1981Natur 289 95W doi 10 1038 289095a0 PMID 6161309 a b c gt Woese C 1998 The universal ancestor Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 95 12 6854 9 Bibcode 1998PNAS 95 6854W doi 10 1073 pnas 95 12 6854 PMC 22660 PMID 9618502 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 09 18 Diakses tanggal 2015 08 15 a b Kandler O The early diversification of life and the origin of the three domains A proposal In Wiegel J Adams WW editors Thermophiles The keys to molecular evolution and the origin of life Athens Taylor and Francis 1998 19 31 Gribaldo S Brochier Armanet C Brochier Armanet 2006 The origin and evolution of Archaea a state of the art Philosophical Transactions of the Royal Society B 361 1470 1007 22 doi 10 1098 rstb 2006 1841 PMC 1578729 PMID 16754611 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 04 Diakses tanggal 2015 08 15 a b Woese CR 1 March 1994 There must be a prokaryote somewhere microbiology s search for itself Microbiol Rev 58 1 1 9 PMC 372949 PMID 8177167 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 09 18 Diakses tanggal 2015 08 15 Information is from Willey JM Sherwood LM Woolverton CJ Microbiology 7th ed 2008 Ch 19 pp 474 475 except where noted Heimerl Thomas Flechsler Jennifer Pickl Carolin Heinz Veronika Salecker Benjamin Zweck Josef Wanner Gerhard Geimer Stefan Samson Rachel Y 2017 06 13 A Complex Endomembrane System in the Archaeon Ignicoccus hospitalis Tapped by Nanoarchaeum equitans Frontiers in Microbiology 8 1072 doi 10 3389 fmicb 2017 01072 ISSN 1664 302X PMC 5468417 PMID 28659892 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 08 25 Diakses tanggal 2020 11 04 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Jurtshuk Peter 1996 Medical Microbiology edisi ke 4 Galveston TX University of Texas Medical Branch at Galveston Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 09 03 Diakses tanggal 5 November 2014 Howland John L 2000 The Surprising Archaea Discovering Another Domain of Life Oxford Oxford University Press hlm 25 30 ISBN 0 19 511183 4 a b c Cavicchioli Ricardo January 2011 Archaea timeline of the third domain Nature Reviews Microbiology 9 1 51 61 doi 10 1038 nrmicro2482 PMID 21132019 Diakses tanggal 5 November 2014 Gupta Radhey S Shami Ali 2011 02 Molecular signatures for the Crenarchaeota and the Thaumarchaeota Antonie van Leeuwenhoek dalam bahasa Inggris 99 2 133 157 doi 10 1007 s10482 010 9488 3 ISSN 0003 6072 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 27 Diakses tanggal 2020 11 04 Periksa nilai tanggal di date bantuan Gao Beile Gupta Radhey S 2007 Phylogenomic analysis of proteins that are distinctive of Archaea and its main subgroups and the origin of methanogenesis BMC Genomics 8 1 86 doi 10 1186 1471 2164 8 86 PMC 1852104 PMID 17394648 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 25 Diakses tanggal 2020 11 04 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Gupta Radhey S Naushad Sohail Baker Sheridan 2015 03 01 Phylogenomic analyses and molecular signatures for the class Halobacteria and its two major clades a proposal for division of the class Halobacteria into an emended order Halobacteriales and two new orders Haloferacales ord nov and Natrialbales ord nov containing the novel families Haloferacaceae fam nov and Natrialbaceae fam nov International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology dalam bahasa Inggris 65 Pt 3 1050 1069 doi 10 1099 ijs 0 070136 0 ISSN 1466 5026 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 09 29 Diakses tanggal 2020 11 04 Deppenmeier U 2002 The unique biochemistry of methanogenesis PubMed 71 223 283 doi 10 1016 s0079 6603 02 71045 3 PMID 12102556 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 08 01 Diakses tanggal 5 November 2014 Ciccarelli FD Doerks T von Mering C Creevey CJ Snel B Bork P Doerks von Mering Creevey Snel Bork 2006 Toward automatic reconstruction of a highly resolved tree of life Science 311 5765 1283 7 Bibcode 2006Sci 311 1283C doi 10 1126 science 1123061 PMID 16513982 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Koonin EV Mushegian AR Galperin MY Walker DR Mushegian Galperin Walker 1997 Comparison of archaeal and bacterial genomes computer analysis of protein sequences predicts novel functions and suggests a chimeric origin for the archaea Mol Microbiol 25 4 619 637 doi 10 1046 j 1365 2958 1997 4821861 x PMID 9379893 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e Gupta R S 1998 Protein phylogenies and signature sequences A reappraisal of evolutionary relationships among archaebacteria eubacteria and eukaryotes Microbiol Mol Biol Rev 62 4 1435 1491 PMC 98952 PMID 9841678 Koch AL 2003 Were Gram positive rods the first bacteria Trends Microbiol 11 4 166 170 doi 10 1016 S0966 842X 03 00063 5 PMID 12706994 a b c Gupta R S 1998 What are archaebacteria life s third domain or monoderm prokaryotes related to gram positive bacteria A new proposal for the classification of prokaryotic organisms Mol Microbiol 29 3 695 708 doi 10 1046 j 1365 2958 1998 00978 x PMID 9723910 Gogarten Johann Peter 1994 Which is the Most Conserved Group of Proteins Homology Orthology Paralogy Xenology and the Fusion of Independent Lineages Journal of Molecular Evolution 39 5 541 543 doi 10 1007 bf00173425 PMID 7807544 Brown JR Masuchi Y Robb FT Doolittle WF Masuchi Robb Doolittle 1994 Evolutionary relationships of bacterial and archaeal glutamine synthetase genes J Mol Evol 38 6 566 576 doi 10 1007 BF00175876 PMID 7916055 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Katz Laura A 2015 09 26 Recent events dominate interdomain lateral gene transfers between prokaryotes and eukaryotes and with the exception of endosymbiotic gene transfers few ancient transfer events persist Philosophical Transactions of the Royal Society B Biological Sciences dalam bahasa Inggris 370 1678 20140324 doi 10 1098 rstb 2014 0324 ISSN 0962 8436 PMC 4571564 PMID 26323756 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 28 Diakses tanggal 2020 11 04 Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b c Gupta R S 2000 The natural evolutionary relationships among prokaryotes Crit Rev Microbiol 26 2 111 131 doi 10 1080 10408410091154219 PMID 10890353 Gupta RS Molecular Sequences and the Early History of Life In Sapp J editor Microbial Phylogeny and Evolution Concepts and Controversies New York Oxford University Press 2005 160 183 Cavalier Smith T 2002 The neomuran origin of archaebacteria the negibacterial root of the universal tree and bacterial megaclassification Int J Syst Evol Microbiol 52 1 7 76 PMID 11837318 Valas RE Bourne PE Bourne 2011 The origin of a derived superkingdom how a Gram positive bacterium crossed the desert to become an archaeon Biol Direct 6 16 doi 10 1186 1745 6150 6 16 PMC 3056875 PMID 21356104 Skophammer RG Herbold CW Rivera MC Servin JA Lake JA Herbold Rivera Servin Lake 2006 Evidence that the root of the tree of life is not within the Archaea Mol Biol Evol 23 9 1648 1651 doi 10 1093 molbev msl046 PMID 16801395 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Eme Laura Spang Anja Lombard Jonathan Stairs Courtney W Ettema Thijs J G 2017 12 Archaea and the origin of eukaryotes Nature Reviews Microbiology dalam bahasa Inggris 15 12 711 723 doi 10 1038 nrmicro 2017 133 ISSN 1740 1526 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 25 Diakses tanggal 2020 11 04 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b Lake JA January 1988 Origin of the eukaryotic nucleus determined by rate invariant analysis of rRNA sequences Nature 331 6152 184 6 Bibcode 1988Natur 331 184L doi 10 1038 331184a0 PMID 3340165 Nelson KE Clayton RA Gill SR et al 1999 Evidence for lateral gene transfer between Archaea and bacteria from genome sequence of Thermotoga maritima Nature 399 6734 323 9 Bibcode 1999Natur 399 323N doi 10 1038 20601 PMID 10360571 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Gouy M Li WH Li May 1989 Phylogenetic analysis based on rRNA sequences supports the archaebacterial rather than the eocyte tree Nature 339 6220 145 7 Bibcode 1989Natur 339 145G doi 10 1038 339145a0 PMID 2497353 Yutin N Makarova KS Mekhedov SL Wolf YI Koonin EV Makarova Mekhedov Wolf Koonin May 2008 The deep archaeal roots of eukaryotes Mol Biol Evol 25 8 1619 30 doi 10 1093 molbev msn108 PMC 2464739 PMID 18463089 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 05 03 Diakses tanggal 2015 08 19 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Williams Tom A Foster Peter G Cox Cymon J Embley T Martin December 2013 An archaeal origin of eukaryotes supports only two primary domains of life Nature 504 7479 231 236 Bibcode 2013Natur 504 231W doi 10 1038 nature12779 PMID 24336283 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 09 15 Diakses tanggal 2015 08 19 Zimmer Carl May 6 2015 Under the Sea a Missing Link in the Evolution of Complex Cells New York Times Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 05 09 Diakses tanggal May 6 2015 Spang Anja Saw Jimmy H Jorgensen Steffen L Zaremba Niedzwiedzka Katarzyna Martijn Joran Lind Anders E Eijk Roel van Schleper Christa Guy Lionel 2015 Complex archaea that bridge the gap between prokaryotes and eukaryotes Nature 521 7551 173 179 Bibcode 2015Natur 521 173S doi 10 1038 nature14447 PMC 4444528 PMID 25945739 Seitz Kiley W Lazar Cassandre S Hinrichs Kai Uwe Teske Andreas P Baker Brett J 2016 Genomic reconstruction of a novel deeply branched sediment archaeal phylum with pathways for acetogenesis and sulfur reduction ISME Journal 10 7 1696 1705 doi 10 1038 ismej 2015 233 PMID 26824177 MacLeod Fraser Kindler Gareth S Wong Hon Lun Chen Ray Burns Brendan P 2019 Asgard archaea Diversity function and evolutionary implications in a range of microbiomes AIMS Microbiology dalam bahasa Inggris 5 1 48 doi 10 3934 microbiol 2019 1 48 PMC 6646929 PMID 31384702 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 30 Diakses tanggal 2020 11 04 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Zimmer Carl 2020 01 15 This Strange Microbe May Mark One of Life s Great Leaps The New York Times dalam bahasa Inggris ISSN 0362 4331 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 01 16 Diakses tanggal 2020 11 04 Imachi Hiroyuki Nobu Masaru K Nakahara Nozomi Morono Yuki Ogawara Miyuki Takaki Yoshihiro Takano Yoshinori Uematsu Katsuyuki Ikuta Tetsuro 2020 01 23 Isolation of an archaeon at the prokaryote eukaryote interface Nature dalam bahasa Inggris 577 7791 519 525 doi 10 1038 s41586 019 1916 6 ISSN 0028 0836 PMC 7015854 PMID 31942073 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 03 04 Diakses tanggal 2020 11 04 Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b c d Krieg Noel 2005 Bergey s Manual of Systematic Bacteriology US Springer hlm 21 6 ISBN 978 0 387 24143 2 Barns Sue and Burggraf Siegfried 1997 Crenarchaeota Diarsipkan 2012 05 02 di Wayback Machine Version 1 January 1997 in The Tree of Life Web Project Stoeckenius W 1 October 1981 Walsby s square bacterium fine structure of an orthogonal procaryote J Bacteriol 148 1 352 60 PMC 216199 PMID 7287626 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 01 25 Diakses tanggal 2015 08 11 Walsby A E 1980 A square bacterium Nature 283 5742 69 71 Bibcode 1980Natur 283 69W doi 10 1038 283069a0 Hara F Yamashiro K Nemoto N et al 2007 An actin homolog of the archaeon Thermoplasma acidophilum that retains the ancient characteristics of eukaryotic actin J Bacteriol 189 5 2039 45 doi 10 1128 JB 01454 06 PMC 1855749 PMID 17189356 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 27 Diakses tanggal 2015 08 20 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Trent JD Kagawa HK Yaoi T Olle E Zaluzec NJ Kagawa Yaoi Olle Zaluzec 1997 Chaperonin filaments the archaeal cytoskeleton Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 94 10 5383 8 Bibcode 1997PNAS 94 5383T doi 10 1073 pnas 94 10 5383 PMC 24687 PMID 9144246 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 27 Diakses tanggal 2015 08 20 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Hixon WG Searcy DG Searcy 1993 Cytoskeleton in the archaebacterium Thermoplasma acidophilum Viscosity increase in soluble extracts BioSystems 29 2 3 151 60 doi 10 1016 0303 2647 93 90091 P PMID 8374067 a b Golyshina OV Pivovarova TA Karavaiko GI et al 1 May 2000 Ferroplasma acidiphilum gen nov sp nov an acidophilic autotrophic ferrous iron oxidizing cell wall lacking mesophilic member of the Ferroplasmaceae fam nov comprising a distinct lineage of the Archaea Int J Syst Evol Microbiol 50 3 997 1006 doi 10 1099 00207713 50 3 997 PMID 10843038 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link pranala nonaktif permanen Hall Stoodley L Costerton JW Stoodley P Costerton Stoodley 2004 Bacterial biofilms from the natural environment to infectious diseases Nature Reviews Microbiology 2 2 95 108 doi 10 1038 nrmicro821 PMID 15040259 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kuwabara T Minaba M Iwayama Y et al November 2005 Thermococcus coalescens sp nov a cell fusing hyperthermophilic archaeon from Suiyo Seamount Int J Syst Evol Microbiol 55 Pt 6 2507 14 doi 10 1099 ijs 0 63432 0 PMID 16280518 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link pranala nonaktif permanen Nickell S Hegerl R Baumeister W Rachel R Hegerl Baumeister Rachel 2003 Pyrodictium cannulae enter the periplasmic space but do not enter the cytoplasm as revealed by cryo electron tomography J Struct Biol 141 1 34 42 doi 10 1016 S1047 8477 02 00581 6 PMID 12576018 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 06 27 Diakses tanggal 2015 08 20 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Horn C Paulmann B Kerlen G Junker N Huber H Paulmann Kerlen Junker Huber 15 August 1999 In vivo observation of cell division of anaerobic hyperthermophiles by using a high intensity dark field microscope J Bacteriol 181 16 5114 8 PMC 94007 PMID 10438790 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 08 20 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Rudolph C Wanner G Huber R Wanner Huber May 2001 Natural communities of novel archaea and bacteria growing in cold sulfurous springs with a string of pearls like morphology Appl Environ Microbiol 67 5 2336 44 doi 10 1128 AEM 67 5 2336 2344 2001 PMC 92875 PMID 11319120 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Thomas NA Bardy SL Jarrell KF Bardy Jarrell 2001 The archaeal flagellum a different kind of prokaryotic motility structure FEMS Microbiol Rev 25 2 147 74 doi 10 1111 j 1574 6976 2001 tb00575 x PMID 11250034 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Rachel R Wyschkony I Riehl S Huber H Wyschkony Riehl Huber March 2002 The ultrastructure of Ignicoccus evidence for a novel outer membrane and for intracellular vesicle budding in an archaeon PDF Archaea 1 1 9 18 doi 10 1155 2002 307480 PMC 2685547 PMID 15803654 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2009 02 24 Diakses tanggal 2015 08 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Sara M Sleytr UB Sleytr 2000 S Layer proteins J Bacteriol 182 4 859 68 doi 10 1128 JB 182 4 859 868 2000 PMC 94357 PMID 10648507 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 27 Diakses tanggal 2015 09 02 Engelhardt H Peters J Peters 1998 Structural research on surface layers a focus on stability surface layer homology domains and surface layer cell wall interactions J Struct Biol 124 2 3 276 302 doi 10 1006 jsbi 1998 4070 PMID 10049812 a b Kandler O Konig H 1998 Cell wall polymers in Archaea Archaebacteria PDF Cellular and Molecular Life Sciences CMLS 54 4 305 308 doi 10 1007 s000180050156 pranala nonaktif permanen Howland John L 2000 The Surprising Archaea Discovering Another Domain of Life Oxford Oxford University Press hlm 32 ISBN 0 19 511183 4 Gophna U Ron EZ Graur D Ron Graur July 2003 Bacterial type III secretion systems are ancient and evolved by multiple horizontal transfer events Gene 312 151 63 doi 10 1016 S0378 1119 03 00612 7 PMID 12909351 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 11 22 Diakses tanggal 2015 09 02 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Nguyen L Paulsen IT Tchieu J Hueck CJ Saier MH Paulsen Tchieu Hueck Saier Jr April 2000 Phylogenetic analyses of the constituents of Type III protein secretion systems J Mol Microbiol Biotechnol 2 2 125 44 PMID 10939240 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ng SY Chaban B Jarrell KF Chaban Jarrell 2006 Archaeal flagella bacterial flagella and type IV pili a comparison of genes and posttranslational modifications J Mol Microbiol Biotechnol 11 3 5 167 91 doi 10 1159 000094053 PMID 16983194 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Bardy SL Ng SY Jarrell KF Ng Jarrell February 2003 Prokaryotic motility structures Microbiology Reading Engl 149 Pt 2 295 304 doi 10 1099 mic 0 25948 0 PMID 12624192 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Koga Y Morii H Morii 2007 Biosynthesis of ether type polar lipids in archaea and evolutionary considerations Microbiol Mol Biol Rev 71 1 97 120 doi 10 1128 MMBR 00033 06 PMC 1847378 PMID 17347520 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 27 Diakses tanggal 2015 08 25 Youssefian Sina Rahbar Nima Van Dessel Steven 2018 05 07 Thermal conductivity and rectification in asymmetric archaeal lipid membranes The Journal of Chemical Physics dalam bahasa Inggris 148 17 174901 doi 10 1063 1 5018589 ISSN 0021 9606 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 31 Diakses tanggal 2020 11 04 Archaea Basic Biology Basic Biology March 2018 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 04 28 Diakses tanggal 3 November 2020 De Rosa M Gambacorta A Gliozzi A Gambacorta Gliozzi 1 March 1986 Structure biosynthesis and physicochemical properties of archaebacterial lipids Microbiol Rev 50 1 70 80 PMC 373054 PMID 3083222 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 08 29 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Albers SV van de Vossenberg JL Driessen AJ Konings WN Van De Vossenberg Driessen Konings September 2000 Adaptations of the archaeal cell membrane to heat stress Front Biosci 5 D813 20 doi 10 2741 albers PMID 10966867 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 10 27 Diakses tanggal 2015 08 29 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Damste JS Schouten S Hopmans EC van Duin AC Geenevasen JA Schouten Hopmans Van Duin Geenevasen October 2002 Crenarchaeol the characteristic core glycerol dibiphytanyl glycerol tetraether membrane lipid of cosmopolitan pelagic crenarchaeota J Lipid Res 43 10 1641 51 doi 10 1194 jlr M200148 JLR200 PMID 12364548 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 27 Diakses tanggal 2015 09 01 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Koga Y Morii H Morii November 2005 Recent advances in structural research on ether lipids from arkea including comparative and physiological aspects Biosci Biotechnol Biochem 69 11 2019 34 doi 10 1271 bbb 69 2019 PMID 16306681 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 12 31 Diakses tanggal 2015 09 01 Hanford MJ Peeples TL Peeples January 2002 Archaeal tetraether lipids unique structures and applications Appl Biochem Biotechnol 97 1 45 62 doi 10 1385 ABAB 97 1 45 PMID 11900115 Macalady JL Vestling MM Baumler D Boekelheide N Kaspar CW Banfield JF Vestling Baumler Boekelheide Kaspar Banfield October 2004 Tetraether linked membrane monolayers in Ferroplasma spp a key to survival in acid Extremophiles 8 5 411 9 doi 10 1007 s00792 004 0404 5 PMID 15258835 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Valentine DL 2007 Adaptations to energy stress dictate the ecology and evolution of the Archaea Nature Reviews Microbiology 5 4 316 23 doi 10 1038 nrmicro1619 PMID 17334387 a b c Schafer G Engelhard M Muller V Engelhard Muller 1 September 1999 Bioenergetics of the Archaea Microbiol Mol Biol Rev 63 3 570 620 PMC 103747 PMID 10477309 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 09 06 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Zillig W December 1991 Comparative biochemistry of Archaea and Bacteria Current Opinion in Genetics amp Development 1 4 544 51 doi 10 1016 S0959 437X 05 80206 0 PMID 1822288 Romano A Conway T Conway 1996 Evolution of carbohydrate metabolic pathways Res Microbiol 147 6 7 448 55 doi 10 1016 0923 2508 96 83998 2 PMID 9084754 Koch A 1998 How did bacteria come to be Adv Microb Physiol Advances in Microbial Physiology 40 353 99 doi 10 1016 S0065 2911 08 60135 6 ISBN 9780120277407 PMID 9889982 DiMarco AA Bobik TA Wolfe RS Bobik Wolfe 1990 Unusual coenzymes of methanogenesis Annu Rev Biochem 59 355 94 doi 10 1146 annurev bi 59 070190 002035 PMID 2115763 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Klocke M Nettmann E Bergmann I et al May 2008 Characterization of the methanogenic Archaea within two phase biogas reactor systems operated with plant biomass Syst Appl Microbiol 31 3 190 205 doi 10 1016 j syapm 2008 02 003 PMID 18501543 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Based on PDB 1FBB Diarsipkan 2016 03 03 di Wayback Machine Data published in Subramaniam S Henderson R Henderson August 2000 Molecular mechanism of vectorial proton translocation by bacteriorhodopsin Nature 406 6796 653 7 doi 10 1038 35020614 PMID 10949309 Mueller Cajar O Badger MR Badger August 2007 New roads lead to Rubisco in archaebacteria BioEssays 29 8 722 4 doi 10 1002 bies 20616 PMID 17621634 Berg IA Kockelkorn D Buckel W Fuchs G Kockelkorn Buckel Fuchs December 2007 A 3 hydroxypropionate 4 hydroxybutyrate autotrophic carbon dioxide assimilation pathway in Archaea Science 318 5857 1782 6 Bibcode 2007Sci 318 1782B doi 10 1126 science 1149976 PMID 18079405 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Thauer RK December 2007 Microbiology A fifth pathway of carbon fixation Science 318 5857 1732 3 doi 10 1126 science 1152209 PMID 18079388 Bryant DA Frigaard NU Frigaard November 2006 Prokaryotic photosynthesis and phototrophy illuminated Trends Microbiol 14 11 488 96 doi 10 1016 j tim 2006 09 001 PMID 16997562 a b Konneke M Bernhard AE de la Torre JR Walker CB Waterbury JB Stahl DA Bernhard de la Torre Walker Waterbury Stahl September 2005 Isolation of an autotrophic ammonia oxidizing marine archaeon Nature 437 7058 543 6 Bibcode 2005Natur 437 543K doi 10 1038 nature03911 PMID 16177789 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Francis CA Beman JM Kuypers MM Beman Kuypers May 2007 New processes and players in the nitrogen cycle the microbial ecology of anaerobic and archaeal ammonia oxidation ISME J 1 1 19 27 doi 10 1038 ismej 2007 8 PMID 18043610 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Lanyi JK 2004 Bacteriorhodopsin Annu Rev Physiol 66 665 88 doi 10 1146 annurev physiol 66 032102 150049 PMID 14977418 a b Allers T Mevarech M Mevarech 2005 Archaeal genetics the third way Nature Reviews Genetics 6 1 58 73 doi 10 1038 nrg1504 PMID 15630422 Galagan JE Nusbaum C Roy A et al April 2002 The genome of M acetivorans reveals extensive metabolic and physiological diversity Genome Res 12 4 532 42 doi 10 1101 gr 223902 PMC 187521 PMID 11932238 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link a b Waters E et al 2003 The genome of Nanoarchaeum equitans insights into early archaeal evolution and derived parasitism Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 100 22 12984 8 Bibcode 2003PNAS 10012984W doi 10 1073 pnas 1735403100 PMC 240731 PMID 14566062 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 09 11 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Schleper C Holz I Janekovic D Murphy J Zillig W Holz Janekovic Murphy Zillig 1 August 1995 A multicopy plasmid of the extremely thermophilic archaeon Sulfolobus effects its transfer to recipients by mating J Bacteriol 177 15 4417 26 PMC 177192 PMID 7635827 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 29 Diakses tanggal 2015 09 11 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Sota M Top EM 2008 Horizontal Gene Transfer Mediated by Plasmids Plasmids Current Research and Future Trends Caister Academic Press isbn 978 1 904455 35 6 https web archive org web 20080411053922 http www horizonpress com pla Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 04 11 Diakses tanggal 2015 09 11 Pemeliharaan CS1 Tanpa pipa link Xiang X Chen L Huang X Luo Y She Q Huang L Chen Huang Luo She Huang 2005 Sulfolobus tengchongensis spindle shaped virus STSV1 virus host interactions and genomic features J Virol 79 14 8677 86 doi 10 1128 JVI 79 14 8677 8686 2005 PMC 1168784 PMID 15994761 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 09 11 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Graham DE Overbeek R Olsen GJ Woese CR Overbeek Olsen Woese 2000 An archaeal genomic signature Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 97 7 3304 8 Bibcode 2000PNAS 97 3304G doi 10 1073 pnas 050564797 PMC 16234 PMID 10716711 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Gaasterland T 1999 Archaeal genomics Current Opinion in Microbiology 2 5 542 7 doi 10 1016 S1369 5274 99 00014 4 PMID 10508726 Dennis PP 1997 Ancient Ciphers Translation in Archaea Cell 89 7 1007 10 doi 10 1016 S0092 8674 00 80288 3 PMID 9215623 Werner F September 2007 Structure and function of archaeal RNA polymerases Mol Microbiol 65 6 1395 404 doi 10 1111 j 1365 2958 2007 05876 x PMID 17697097 Aravind L Koonin EV Koonin 1999 DNA binding proteins and evolution of transcription regulation in the archaea Nucleic Acids Res 27 23 4658 70 doi 10 1093 nar 27 23 4658 PMC 148756 PMID 10556324 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 11 09 Lykke Andersen J Aagaard C Semionenkov M Garrett RA Aagaard Semionenkov Garrett September 1997 Archaeal introns splicing intercellular mobility and evolution Trends Biochem Sci 22 9 326 31 doi 10 1016 S0968 0004 97 01113 4 PMID 9301331 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Watanabe Y Yokobori S Inaba T et al January 2002 Introns in protein coding genes in Archaea FEBS Lett 510 1 2 27 30 doi 10 1016 S0014 5793 01 03219 7 PMID 11755525 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Yoshinari S Itoh T Hallam SJ et al August 2006 Archaeal pre mRNA splicing a connection to hetero oligomeric splicing endonuclease Biochem Biophys Res Commun 346 3 1024 32 doi 10 1016 j bbrc 2006 06 011 PMID 16781672 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Rosenshine I Tchelet R Mevarech M 1989 The mechanism of DNA transfer in the mating system of an archaebacterium Science 245 4924 1387 1389 Bibcode 1989Sci 245 1387R doi 10 1126 science 2818746 PMID 2818746 a b c Frols S Ajon M Wagner M Teichmann D Zolghadr B Folea M Boekema EJ Driessen AJ Schleper C et al 2008 UV inducible cellular aggregation of the hyperthermophilic archaeon Sulfolobus solfataricus is mediated by pili formation Mol Microbiol 70 4 938 52 doi 10 1111 j 1365 2958 2008 06459 x PMID 18990182 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link a b c Ajon M Frols S van Wolferen M Stoecker K Teichmann D Driessen AJ Grogan DW Albers SV Schleper C et al 2011 UV inducible DNA exchange in hyperthermophilic archaea mediated by type IV pili Mol Microbiol 82 4 807 17 doi 10 1111 j 1365 2958 2011 07861 x PMID 21999488 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Frols S White MF Schleper C 2009 Reactions to UV damage in the model archaeon Sulfolobus solfataricus Biochem Soc Trans 37 1 36 41 doi 10 1042 BST0370036 PMID 19143598 Bernstein H Bernstein C 2013 Bernstein Carol ed Evolutionary Origin and Adaptive Function of Meiosis Meiosis InTech ISBN 978 953 51 1197 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 02 09 Diakses tanggal 2015 12 14 a b Blohs Marcus Mahnert Alexander Spang Anja Dombrowski Nina Krupovic Mart Klingl Andreas 2019 Reference Module in Life Sciences dalam bahasa Inggris Elsevier hlm B9780128096338208844 doi 10 1016 b978 0 12 809633 8 20884 4 ISBN 978 0 12 809633 8 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 28 Diakses tanggal 2020 11 04 a b c Krupovic Mart Cvirkaite Krupovic Virginija Iranzo Jaime Prangishvili David Koonin Eugene V 2018 01 Viruses of archaea Structural functional environmental and evolutionary genomics Virus Research dalam bahasa Inggris 244 181 193 doi 10 1016 j virusres 2017 11 025 PMC 5801132 PMID 29175107 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 31 Diakses tanggal 2020 11 04 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Pietila Maija K Demina Tatiana A Atanasova Nina S Oksanen Hanna M Bamford Dennis H 2014 06 Archaeal viruses and bacteriophages comparisons and contrasts Trends in Microbiology dalam bahasa Inggris 22 6 334 344 doi 10 1016 j tim 2014 02 007 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 28 Diakses tanggal 2020 11 04 Periksa nilai tanggal di date bantuan Principi Nicola Silvestri Ettore Esposito Susanna 2019 05 08 Advantages and Limitations of Bacteriophages for the Treatment of Bacterial Infections Frontiers in Pharmacology 10 513 doi 10 3389 fphar 2019 00513 ISSN 1663 9812 PMC 6517696 PMID 31139086 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 27 Diakses tanggal 2020 11 04 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Prangishvili D 2013 Brenner s Encyclopedia of Genetics dalam bahasa Inggris Elsevier hlm 295 298 doi 10 1016 b978 0 12 374984 0 01627 2 ISBN 978 0 08 096156 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 28 Diakses tanggal 2020 11 04 Prangishvili D Garrett RA Garrett 2004 Exceptionally diverse morphotypes and genomes of crenarchaeal hyperthermophilic viruses Biochem Soc Trans 32 Pt 2 204 8 doi 10 1042 BST0320204 PMID 15046572 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 04 18 Diakses tanggal 2015 09 11 Pietila MK Roine E Paulin L Kalkkinen N Bamford DH Roine Paulin Kalkkinen Bamford March 2009 An ssDNA virus infecting archaea A new lineage of viruses with a membrane envelope Mol Microbiol 72 2 307 19 doi 10 1111 j 1365 2958 2009 06642 x PMID 19298373 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Mochizuki T Krupovic M Pehau Arnaudet G Sako Y Forterre P Prangishvili D Krupovic Pehau Arnaudet Sako Forterre Prangishvili 2012 Archaeal virus with exceptional virion architecture and the largest single stranded DNA genome Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 109 33 13386 13391 Bibcode 2012PNAS 10913386M doi 10 1073 pnas 1203668109 PMC 3421227 PMID 22826255 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Mojica FJ Diez Villasenor C Garcia Martinez J Soria E Diez Villasenor Garcia Martinez Soria 2005 Intervening sequences of regularly spaced prokaryotic repeats derive from foreign genetic elements J Mol Evol 60 2 174 82 doi 10 1007 s00239 004 0046 3 PMID 15791728 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Makarova KS Grishin NV Shabalina SA Wolf YI Koonin EV Grishin Shabalina Wolf Koonin 2006 A putative RNA interference based immune system in prokaryotes computational analysis of the predicted enzymatic machinery functional analogies with eukaryotic RNAi and hypothetical mechanisms of action Biol Direct 1 7 doi 10 1186 1745 6150 1 7 PMC 1462988 PMID 16545108 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Bernander R 1998 Archaea and the cell cycle Mol Microbiol 29 4 955 61 doi 10 1046 j 1365 2958 1998 00956 x PMID 9767564 Kelman LM Kelman Z Kelman 2004 Multiple origins of replication in archaea Trends Microbiol 12 9 399 401 doi 10 1016 j tim 2004 07 001 PMID 15337158 Lindas AC Karlsson EA Lindgren MT Ettema TJ Bernander R 2008 A unique cell division machinery in the Archaea Proc Natl Acad Sci U S A 105 48 18942 6 Bibcode 2008PNAS 10518942L doi 10 1073 pnas 0809467105 PMID 18987308 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Samson RY Obita T Freund SM Williams RL Bell SD 2008 A role for the ESCRT system in cell division in archaea Science 12 322 5908 Bibcode 2008Sci 322 1710S doi 10 1126 science 1165322 PMID 19008417 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pelve EA Lindas AC Martens Habbena W de la Torre JR Stahl DA Bernander R 2011 Cdv based cell division and cell cycle organization in the thaumarchaeon Nitrosopumilus maritimus Mol Microbiol 82 3 555 566 doi 10 1111 j 1365 2958 2011 07834 x PMID 21923770 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 12 25 Diakses tanggal 2015 12 16 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Caspi Yaron Dekker Cees 2018 03 02 Dividing the Archaeal Way The Ancient Cdv Cell Division Machinery Frontiers in Microbiology 9 174 doi 10 3389 fmicb 2018 00174 ISSN 1664 302X PMC 5840170 PMID 29551994 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 27 Diakses tanggal 2020 11 04 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Onyenwoke RU Brill JA Farahi K Wiegel J Brill Farahi Wiegel 2004 Sporulation genes in members of the low G C Gram type positive phylogenetic branch Firmicutes Arch Microbiol 182 2 3 182 92 doi 10 1007 s00203 004 0696 y PMID 15340788 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kostrikina NA Zvyagintseva IS Duda VI Zvyagintseva Duda 1991 Cytological peculiarities of some extremely halophilic soil archaeobacteria Arch Microbiol 156 5 344 49 doi 10 1007 BF00248708 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link DeLong EF Pace NR Pace 2001 Environmental diversity of bacteria and archaea Syst Biol 50 4 470 8 doi 10 1080 106351501750435040 PMID 12116647 a b Pikuta EV Hoover RB Tang J Hoover Tang 2007 Microbial extremophiles at the limits of life Crit Rev Microbiol 33 3 183 209 doi 10 1080 10408410701451948 PMID 17653987 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Adam Panagiotis S Borrel Guillaume Brochier Armanet Celine Gribaldo Simonetta 2017 11 The growing tree of Archaea new perspectives on their diversity evolution and ecology The ISME Journal dalam bahasa Inggris 11 11 2407 2425 doi 10 1038 ismej 2017 122 ISSN 1751 7362 PMC 5649171 PMID 28777382 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 09 04 Diakses tanggal 2020 11 04 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Madigan MT Martino JM 2006 Brock Biology of Microorganisms edisi ke 11th Pearson hlm 136 ISBN 0 13 196893 9 Takai K Nakamura K Toki T Tsunogai U Miyazaki M Miyazaki J Hirayama H Nakagawa S Nunoura T Horikoshi K Nakamura Toki Tsunogai Miyazaki Miyazaki Hirayama Nakagawa Nunoura Horikoshi 2008 Cell proliferation at 122 C and isotopically heavy CH4 production by a hyperthermophilic methanogen under high pressure cultivation Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 105 31 10949 54 Bibcode 2008PNAS 10510949T doi 10 1073 pnas 0712334105 PMC 2490668 PMID 18664583 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ciaramella M Napoli A Rossi M Napoli Rossi February 2005 Another extreme genome how to live at pH 0 Trends Microbiol 13 2 49 51 doi 10 1016 j tim 2004 12 001 PMID 15680761 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Javaux EJ 2006 Extreme life on Earth past present and possibly beyond Res Microbiol 157 1 37 48 doi 10 1016 j resmic 2005 07 008 PMID 16376523 Nealson KH January 1999 Post Viking microbiology new approaches new data new insights PDF Origins of Life and Evolution of Biospheres 29 1 73 93 doi 10 1023 A 1006515817767 PMID 11536899 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 10 16 Diakses tanggal 2015 12 17 Davies PC 1996 The transfer of viable microorganisms between planets Ciba Found Symp 202 304 14 discussion 314 7 PMID 9243022 Lopez Garcia P Lopez Lopez A Moreira D Rodriguez Valera F Lopez Lopez Moreira Rodriguez Valera July 2001 Diversity of free living prokaryotes from a deep sea site at the Antarctic Polar Front FEMS Microbiol Ecol 36 2 3 193 202 doi 10 1016 s0168 6496 01 00133 7 PMID 11451524 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Karner MB DeLong EF Karl DM Delong Karl 2001 Archaeal dominance in the mesopelagic zone of the Pacific Ocean Nature 409 6819 507 10 Bibcode 2001Natur 409 507K doi 10 1038 35054051 PMID 11206545 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Giovannoni SJ Stingl U Stingl 2005 Molecular diversity and ecology of microbial plankton Nature 427 7057 343 8 Bibcode 2005Natur 437 343G doi 10 1038 nature04158 PMID 16163344 DeLong EF Karl DM Karl September 2005 Genomic perspectives in microbial oceanography Nature 437 7057 336 42 Bibcode 2005Natur 437 336D doi 10 1038 nature04157 PMID 16163343 Agogue H Brink M Dinasquet J Herndl GJ 2008 Major gradients in putatively nitrifying and non nitrifying Archaea in the deep North Atlantic Nature 456 7223 788 791 Bibcode 2008Natur 456 788A doi 10 1038 nature07535 PMID 19037244 Teske A Sorensen KB Sorensen January 2008 Uncultured archaea in deep marine subsurface sediments have we caught them all ISME J 2 1 3 18 doi 10 1038 ismej 2007 90 PMID 18180743 Lipp JS Morono Y Inagaki F Hinrichs KU Morono Inagaki Hinrichs July 2008 Significant contribution of Archaea to extant biomass in marine subsurface sediments Nature 454 7207 991 4 Bibcode 2008Natur 454 991L doi 10 1038 nature07174 PMID 18641632 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Danovaro Roberto De