www.wikidata.id-id.nina.az
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia organik 1 2 Fungsi enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi kimia Energi yang diperlukan oleh enzim di dalam reaksi kimia sangat kecil sehingga berfungsi menurunkan energi aktivasi 3 Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme Model komputer enzim purin nukleosida fosforilase PNPase Diagram energi potensial reaksi kimia organik yang menunjukkan efek katalis pada suatu reaksi eksotermik hipotetis X Y Z Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama Sebagai contoh X C XC 1 Y XC XYC 2 XYC CZ 3 CZ C Z 4 Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal pada reaksi akhir molekul katalis akan kembali ke bentuk semula Sebagian besar enzim bekerja secara khas yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap Sebagai contoh enzim a amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama substrat suhu keasaman kofaktor dan inhibitor Tiap enzim memerlukan suhu dan pH tingkat keasaman optimum yang berbeda beda karena enzim adalah protein yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah Di luar suhu atau pH yang sesuai enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim Daftar isi 1 Etimologi dan sejarah 2 Penggolongan dan penamaan 3 Struktur 4 Mekanisme 4 1 Kespesifikan 4 1 1 Model kunci dan gembok 4 1 2 Model ketepatan induksi 4 2 Mekanisme 4 2 1 Stabilisasi keadaan transisi 4 2 2 Dinamika dan fungsi 4 3 Modulasi alosterik 5 Kofaktor dan koenzim 5 1 Kofaktor 5 2 Koenzim 6 Termodinamika 7 Kinetika 8 Inhibisi 9 Fungsi biologis 10 Kontrol aktivitas 11 Keterlibatan dalam penyakit 12 Referensi 13 Lihat pulaEtimologi dan sejarah Sunting Eduard BuchnerSetidaknya pada akhir abad ke 17 dan awal abad ke 18 beberapa proses yang melibatkan enzim telah diketahui yaitu proses pencernaan daging oleh sekresi lambung 4 dan pemecahan pati menjadi gula oleh ekstrak tumbuhan serta air liur telah diketahui Namun mekanisme terjadinya proses proses ini belum dikenali 5 Kimiawan Prancis Anselme Payen adalah ilmuwan pertama yang menemukan sebuah enzim yaitu diastase pada 1833 Berselang beberapa dasawarsa kemudian Louis Pasteur yang sedang meneliti fermentasi gula menjadi alkohol dengan menggunakan ragi menulis bahwa reaksi fermentasi ini disebabkan oleh gaya dorong vital yang terdapat dalam sel ragi disebut sebagai ferment yang menurutnya hanya berfungsi dalam tubuh organisme hidup Ia menulis bahwa fermentasi alkohol adalah aksi yang berhubungan dengan kehidupan dan keteraturan sel sel ragi dan bukannya kematian ataupun membusuknya sel sel tersebut 6 Pada tahun 1878 ahli fisiologi Jerman Wilhelm Kuhne 1837 1900 pertama kali menggunakan istilah enzyme yang berasal dari bahasa Yunani enzymon yang berarti dalam bahan pengembang atau dalam ragi untuk menjelaskan proses ini Kata enzim enzyme kelak digunakan untuk merujuk pada zat mati seperti pepsin dan kata ferment digunakan untuk merujuk pada aktivitas kimiawi yang dihasilkan oleh organisme hidup Pada tahun 1897 Eduard Buchner memulai rangkaian makalah ilmiahnya tentang ekstrak ragi Dalam sejumlah eksperimen di Universitas Berlin ia menemukan bahwa fermentasi gula oleh ekstrak ragi tetap berjalan sekalipun tidak ada sel ragi yang masih hidup di campuran 7 Ia menamai enzim yang memicu fermentasi sukrosa ini sebagai zymase zimase 8 Pada tahun 1907 ia menerima penghargaan Nobel dalam bidang kimia untuk penemuan fermentasi tanpa sel Tata nama enzim hingga kini mengikuti contoh Buchner yaitu dengan akhiran ase dan sesuai dengan reaksi yang dikatalisasi oleh enzim tersebut Umumnya akhiran ase ditambahkan pada nama substrat zat yang direaksikan enzim tersebut contohnya laktase merupakan enzim yang mengurai laktosa ataupun pada jenis reaksi yang dikatalisasi contoh DNA polimerase mengatalisasi reaksi polimerisasi terhadap DNA Penemuan bahwa enzim dapat bekerja di luar sel hidup mendorong penelitian sifat sifat biokimianya tetapi identitas kimia enzim belum diketahui Sejumlah ilmuwan menemukan bahwa aktivitas enzim terkait protein tetapi beberapa ilmuwan seperti peraih Nobel Richard Willstatter berpendapat bahwa protein sendiri tidak mampu melakukan katalisis dan hanya bertindak sebagai pembawa enzim Namun pada tahun 1926 James B Sumner berhasil mengkristalisasi enzim urease dan menunjukkan bahwa enzim ini merupakan protein murni Ia kemudian melakukan hal serupa terhadap enzim katalase pada 1937 Biokimiawan AS John Howard Northrop dan Wendell Meredith Stanley secara pasti menunjukkan bahwa protein murni dapat menjadi enzim melalui penelitiannya terhadap enzim enzim pencernaan yaitu pepsin 1930 tripsin dan kimotripsin Sumner Northrop dan Wendel meraih penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1946 9 Dengan berhasilnya kristalisasi enzim struktur enzim kemudian dapat dijabarkan melalui metode kristalografi sinar X Hal ini pertama kali diterapkan terhadap lisozim sebuah enzim yang ditemukan pada air mata air ludah dan putih telur yang dapat memecah lapisan pelindung beberapa bakteri Struktur enzim ini diuraikan oleh sekelompok ilmuwan yang diketuai oleh David Chilton Phillips dan hasilnya diterbitkan pada 1965 10 Struktur rinci lisozim ini menandai permulaan bidang biologi struktur serta dimulainya usaha untuk memahami cara kerja enzim dalam tingkat atom Penggolongan dan penamaan SuntingNama enzim sering kali diturunkan dari nama substrat ataupun reaksi kimia yang dikatalisasinya menjadi sebuah nama dengan akhiran ase Contohnya adalah laktase menguraikan laktosa alkohol dehidrogenase mengatalisis dehidrogenisasi penghilangan hidrogen dari alkohol dan DNA polimerase polimerisasi DNA Enzim enzim dengan struktur berbeda tetapi mengatalisis reaksi kimia yang sama disebut isoenzim Selain itu International Union of Biochemistry and Molecular Biology IUBMB Persatuan Biokimia dan Biologi Molekul Internasional telah mengembangkan suatu tatanama untuk enzim yang disebut sebagai nomor EC EC berasal dari Enzyme Commission Komisi Enzim Dalam tatanama ini nama enzim diawali dengan EC dan diikuti dengan empat nomor yang menunjukkan penggolongan reaksi yang dikatalisis oleh enzim tersebut Angka pertama menunjukan pengelompokan tingkat teratas berdasarakan kesamaan yang paling umum yang kemudian dibagi lagi menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil dan lebih spesifik berdasarkan substrat produk hasil reaksi atau mekanisme kimianya Sebagai contoh heksokinase adalah EC 2 7 1 1 dengan EC 2 menunjukkan bahwa enzim tersebut termasuk kelompok transferase EC 2 7 menunjukkan bahwa reaksi yang dikatalisisnya menambahkan sebuah gugus fosfat EC 2 7 1 menunjukkan bahwa molekul penerima fosfat yaitu heksosa memiliki gugus alkohol dan barulah EC 2 7 1 1 menunjukkan enzim heksokinase secara lengkap Angka pertama berkisar antara EC 1 hingga EC 6 yaitu EC 1 Oksidoreduktase kelompok enzim yang mengatalisis reaksi oksidasi reduksi EC 2 Transferase memindahkan atau mentransfer gugus fungsi EC 3 Hidrolase mengatalisis hidrolisis pemutusan menggunakan molekul air terhadap berbagai ikatan kimia EC 4 Liase pemutusan berbagai ikatan kimia selain melalui hidrolisis dan oksidasi EC 5 Isomerase mengatalisis isomerisasi sebuah molekul tunggal EC 6 Ligase menggabungkan dua molekul dengan ikatan kovalenPenamaan dengan sistem EC tidak menunjukkan kemiripan urutan asam amino dalam protein enzim Misalnya dua ligase dengan nomor EC yang sama menunjukkan bahwa kedua ligase tersebut mengatalisis reaksi yang sama tetapi dapat saja memiliki rantai asam amino yang sama sekali berbeda Sejumlah basis data protein seperti Pfam memiliki pengelompokan lain yang didasarkan kepada kemiripan urutan asam amino sehingga menghasilkan kelompok kelompok protein yang berbeda dengan pengelompokan berdasarkan reaksi kimia yang dikatalisis enzim Struktur SuntingLihat pula Struktur protein Diagram pita yang menunjukkan karbonat anhidrase II Bola abu abu adalah kofaktor seng yang berada pada tapak aktif Enzim umumnya merupakan protein globular yang berdiri sendiri maupun menjadi bagian dari kompleks protein Aktivitas katalisis sebuah enzim ditentukan oleh strukturnya dan struktur ini tergantung dari urutan asam asam aminonya 11 Walaupun begitu memprediksi secara efisien aktivitas enzim berdasarkan strukturnya saja masih merupakan persoalan yang belum terpecahkan dan melibatkan ilmu enzimologi biologi struktur dan kimia komputasi 12 Ukuran enzim berkisar dari hanya 62 asam amino monomer 4 oksalokrotonat tautomerase 13 sampai dengan lebih dari 2 500 asam lemak sintase 14 Enzim umumnya berukuran jauh lebih besar dari substratnya dan hanya sebagian kecil sekitar 3 4 asam amino dari keseluruhan struktur enzim yang secara langsung terlibat dalam katalisis bagian ini disebut situs katalitik 15 Di dekat situs katalitik terdapat satu atau lebih situs ikatan yang asam asam aminonya berfungsi mengarahkan orientasi molekul substrat Gabungan situs katalitik dan situs ikatan disebut situs aktif Bagian enzim yang selebihnya berfungsi menjaga orientasi persis serta dinamika situs aktif 16 Di sebagian enzim tidak ada asam amino yang langsung terlibat dalam katalisis tetapi enzim tersebut memiliki situs untuk mengikat dan mengarahkan kofaktor yang kemudian terlibat dalam katalisis 16 Sebagian enzim juga memiliki situs alosterik yang dapat mengikat sebuah molekul kecil yang menyebabkan perubahan konformasi yang dapat menaikkan atau menurunkan aktivitas 17 Terdapat pula sejumlah kecil katalis RNA dengan yang paling umum merupakan ribosom Jenis enzim ini dirujuk sebagai RNA enzim ataupun ribozim 18 2 2Mekanisme SuntingLihat pula Katalisis enzim Kespesifikan Sunting Enzim biasanya sangat spesifik terhadap reaksi yang ia kataliskan maupun terhadap substrat yang terlibat dalam reaksi Bentuk muatan dan katakteristik hidrofilik hidrofobik enzim dan substrat bertanggung jawab terhadap kespesifikan ini Enzim juga dapat menunjukkan tingkat stereospesifisitas regioselektivitas dan kemoselektivitas yang sangat tinggi 19 Beberapa enzim yang menunjukkan akurasi dan kespesifikan tertinggi terlibat dalam pengkopian dan pengekspresian genom Enzim enzim ini memiliki mekanisme sistem pengecekan ulang Enzim seperti DNA polimerase mengatalisasi reaksi pada langkah pertama dan mengecek apakah produk reaksinya benar pada langkah kedua 20 Proses dwi langkah ini menurunkan laju kesalahan dengan 1 kesalahan untuk setiap 100 juta reaksi pada polimerase mamalia 21 Mekanisme yang sama juga dapat ditemukan pada RNA polimerase 22 aminoasil tRNA sintetase 23 dan ribosom 24 Beberapa enzim yang menghasilkan metabolit sekunder dikatakan sebagai tidak pilih pilih yakni bahwa ia dapat bekerja pada berbagai jenis substrat yang berbeda beda Diajukan bahwa kespesifikan substrat yang sangat luas ini sangat penting terhadap evolusi lintasan biosintetik yang baru 25 Model kunci dan gembok Sunting Enzim sangatlah spesifik Pada tahun 1894 Emil Fischer mengajukan bahwa hal ini dikarenakan baik enzim dan substrat memiliki bentuk geometri yang saling memenuhi 26 Hal ini sering dirujuk sebagai model Kunci dan Gembok Manakala model ini menjelaskan kespesifikan enzim ia gagal dalam menjelaskan stabilisasi keadaan transisi yang dicapai oleh enzim Model ini telah dibuktikan tidak akurat dan model ketepatan induksilah yang sekarang paling banyak diterima Model ketepatan induksi Sunting Diagram yang menggambarkan hipotesis ketepatan induksi Pada tahun 1958 Daniel Koshland mengajukan modifikasi model kunci dan gembok oleh karena enzim memiliki struktur yang fleksibel tapak aktif secara terus menerus berubah bentuknya sesuai dengan interaksi antara enzim dan substrat 27 Akibatnya substrat tidak berikatan dengan tapak aktif yang kaku Orientasi rantai samping asam amino berubah sesuai dengan substrat dan mengizinkan enzim untuk menjalankan fungsi katalitiknya Pada beberapa kasus misalnya glikosidase molekul substrat juga berubah sedikit ketika ia memasuki tapak aktif 28 Tapak aktif akan terus berubah bentuknya sampai substrat terikat secara sepenuhnya yang mana bentuk akhir dan muatan enzim ditentukan 29 Mekanisme Sunting Enzim dapat bekerja dengan beberapa cara yang kesemuaannya menurunkan DG 30 Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan suatu lingkungan yang mana keadaan transisi terstabilisasi contohnya mengubah bentuk substrat menjadi konformasi keadaan transisi ketika ia terikat dengan enzim Menurunkan energi keadaan transisi tanpa mengubah bentuk substrat dengan menciptakan lingkungan yang memiliki distribusi muatan yang berlawanan dengan keadaan transisi Menyediakan lintasan reaksi alternatif Contohnya bereaksi dengan substrat sementara waktu untuk membentuk kompleks Enzim Substrat antara Menurunkan perubahan entropi reaksi dengan menggiring substrat bersama pada orientasi yang tepat untuk bereaksi Menariknya efek entropi ini melibatkan destabilisasi keadaan dasar 31 dan kontribusinya terhadap katalis relatif kecil 32 Stabilisasi keadaan transisi Sunting Pemahaman asal usul penurunan DG memerlukan pengetahuan bagaimana enzim dapat menghasilkan keadaan transisi reaksi yang lebih stabil dibandingkan dengan stabilitas keadaan transisi reaksi tanpa katalis Cara yang paling efektif untuk mencapai stabilisasi yang besar adalah menggunakan efek elektrostatik terutama pada lingkungan yang relatif polar yang diorientasikan ke distribusi muatan keadaan transisi 33 Lingkungan seperti ini tidak ada dapat ditemukan pada reaksi tanpa katalis di air Dinamika dan fungsi Sunting Dinamika internal enzim berhubungan dengan mekanisme katalis enzim tersebut 34 35 36 Dinamika internal enzim adalah pergerakan bahagian struktur enzim misalnya residu asam amino tunggal sekelompok asam amino ataupun bahwa keseluruhan domain protein Pergerakan ini terjadi pada skala waktu yang bervariasi berkisar dari beberapa femtodetik sampai dengan beberapa detik Jaringan residu protein di seluruh struktur enzim dapat berkontribusi terhadap katalisis melalui gerak dinamik 37 38 39 40 Gerakan protein sangat vital tetapi apakah vibrasi yang cepat atau lambat maupun pergerakan konformasi yang besar atau kecil yang lebih penting bergantung pada tipe reaksi yang terlibat Namun walaupun gerak ini sangat penting dalam hal pengikatan dan pelepasan substrat dan produk adalah tidak jelas jika gerak ini membantu mempercepat langkah langkah reaksi reaksi enzimatik ini 41 Penyingkapan ini juga memiliki implikasi yang luas dalam pemahaman efek alosterik dan pengembangan obat baru Modulasi alosterik Sunting Enzim alosterik mengubah strukturnya sesuai dengan efektornya Modulasi ini dapat terjadi secara langsung di mana efektor mengikat tapak ikat enzim secara lngsung ataupun secara tidak langsung di mana efektor mengikat protein atau subunit protein lain yang berinteraksi dengan enzim alosterik sehingga memengaruhi aktivitas katalitiknya Kofaktor dan koenzim SuntingArtikel utama Kofaktor dan Koenzim Kofaktor Sunting Beberapa enzim tidak memerlukan komponen tambahan untuk mencapai aktivitas penuhnya Namun beberapa memerlukan pula molekul non protein yang disebut kofaktor untuk berikatan dengan enzim dan menjadi aktif 42 Kofaktor dapat berupa zat anorganik contohnya ion logam ataupun zat organik contohnya flavin dan heme Kofaktor dapat berupa gugus prostetik yang mengikat dengan kuat ataupun koenzim yang akan melepaskan diri dari tapak aktif enzim semasa reaksi Enzim yang memerlukan kofaktor namun tidak terdapat kofaktor yang terikat dengannya disebut sebagai apoenzim ataupun apoprotein Apoenzim beserta dengan kofaktornya disebut holoenzim bentuk aktif Kebanyakan kofaktor tidak terikat secara kovalen dengan enzim tetapi terikat dengan kuat Namun gugus prostetik organik dapat pula terikat secara kovalen contohnya tiamina pirofosfat pada enzim piruvat dehidrogenase Istilah holoenzim juga dapat digunakan untuk merujuk pada enzim yang mengandung subunit protein berganda seperti DNA polimerase Pada kasus ini holoenzim adalah kompleks lengkap yang mengandung seluruh subunit yang diperlukan agar menjadi aktif Contoh enzim yang mengandung kofaktor adalah karbonat anhidrase dengan kofaktor seng terikat sebagai bagian dari tapak aktifnya 43 Koenzim Sunting Model pengisian ruang koenzim NADHKoenzim adalah kofaktor berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus kimia atau elektron dari satu enzim ke enzim lainnya 42 44 45 Contoh koenzim mencakup NADH NADPH dan adenosina trifosfat Gugus kimiawi yang dibawa mencakup ion hidrida H yang dibawa oleh NAD atau NADP gugus asetil yang dibawa oleh koenzim A formil metenil ataupun gugus metil yang dibawa oleh asam folat dan gugus metil yang dibawa oleh S adenosilmetionina Beberapa koenzim seperti riboflavin tiamina dan asam folat adalah vitamin Oleh karena koenzim secara kimiawi berubah oleh aksi enzim adalah dapat dikatakan koenzim merupakan substrat yang khusus ataupun substrat sekunder Sebagai contoh sekitar 700 enzim diketahui menggunakan koenzim NADH 46 Regenerasi serta pemeliharaan konsentrasi koenzim terjadi dalam sel Contohnya NADPH diregenerasi melalui lintasan pentosa fosfat dan S adenosilmetionina melalui metionina adenosiltransferase Termodinamika Sunting Tahapan tahapan energi pada reaksi kimia Substrat memerlukan energi yang banyak untuk mencapai keadaan transisi yang akan kemudian berubah menjadi produk Enzim menstabilisasi keadaan transisi menurunkan energi yang diperlukan untuk menjadi produk Artikel utama Energi aktivasi Kesetimbangan termodinamik dan Kesetimbangan kimia Sebagai katalis enzim tidak mengubah posisi kesetimbangan reaksi kimia Biasanya reaksi akan berjalan ke arah yang sama dengan reaksi tanpa katalis Perbedaannya adalah reaksi enzimatik berjalan lebih cepat Namun tanpa keberadaan enzim reaksi samping yang memungkinkan dapat terjadi dan menghasilkan produk yang berbeda Lebih lanjut enzim dapat menggabungkan dua atau lebih reaksi sehingga reaksi yang difavoritkan secara termodinamik dapat digunakan untuk mendorong reaksi yang tidak difavoritkan secara termodinamik Sebagai contoh hidrolsis ATP sering kali menggunakan reaksi kimia lainnya untuk mendorong reaksi Enzim mengatalisasi reaksi maju dan balik secara seimbang Enzim tidak mengubah kesetimbangan reaksi itu sendiri tetapi hanya mempercepat reaksi saja Sebagai contoh karbonat anhidrase mengatalisasi reaksinya ke dua arah bergantung pada konsentrasi reaktan C O 2 H 2 O K a r b o n a t a n h i d r a s e H 2 C O 3 displaystyle mathrm CO 2 H 2 O xrightarrow Karbonat anhidrase H 2 CO 3 dalam jaringan tubuh konsentrasi CO2 yang tinggi H 2 C O 3 K a r b o n a t a n h i d r a s e C O 2 H 2 O displaystyle mathrm H 2 CO 3 xrightarrow Karbonat anhidrase CO 2 H 2 O pada paru paru konsentrasi CO2 yang rendah Walaupun demikian jika kesetimbangan tersebut sangat memfavoritkan satu arah reaksi yakni reaksi yang sangat eksergonik reaksi itu akan menjadi ireversible Pada kondisi demikian enzim akan hanya mengatalisasi reaksi yang diijinkan secara termodinamik Kinetika SuntingArtikel utama Kinetika enzim Mekanisme reaksi enzimatik untuk sebuah subtrat tunggal Enzim E mengikat substrat S dan menghasilkan produk P Kinetika enzim menginvestigasi bagaimana enzim mengikat substrat dengan mengubahnya menjadi produk Data laju yang digunakan dalam analisis kinetika didapatkan dari asai enzim Pada tahun 1902 Victor Henri 47 mengajukan suatu teori kinetika enzim yang kuantitatif tetapi data eksperimennya tidak berguna karena perhatian pada konsentrasi ion hidrogen pada saat itu masih belum dititikberatkan Setelah Peter Lauritz Sorensen menentukan skala pH logaritmik dan memperkenalkan konsep penyanggaan buffering pada tahun 1909 48 kimiawan Jerman Leonor Michaelis dan murid bimbingan pascadokotoralnya yang berasal dari Kanada Maud Leonora Menten mengulangi eksperimen Henri dan mengkonfirmasi persamaan Henri Persamaan ini kemudian dikenal dengan nama Kinetika Henri Michaelis Menten kadang kadang juga hanya disebut kinetika Michaelis Menten 49 Hasil kerja mereka kemudian dikembangkan lebih jauh oleh G E Briggs dan J B S Haldane Penurunan persamaan kinetika yang diturunkan mereka masih digunakan secara meluas sampai sekarang 50 Salah satu kontribusi utama Henri pada kinetika enzim adalah memandang reaksi enzim sebagai dua tahapan Pada tahap pertama subtrat terikat ke enzim secara reversible membentuk kompleks enzim substrat Kompleks ini kadang kadang disebut sebagai kompleks Michaelis Enzim kemudian mengatalisasi reaksi kimia dan melepaskan produk Kurva kejenuhan suatu reaksi enzim yang menunjukkan relasi antara konsentrasi substrat S dengan kelajuan v Enzim dapat mengatalisasi reaksi dengan kelajuan mencapai jutaan reaksi per detik Sebagai contoh tanpa keberadaan enzim reaksi yang dikatalisasi oleh enzim orotidina 5 fosfat dekarboksilase akan memerlukan waktu 78 juta tahun untuk mengubah 50 substrat menjadi produk Namun apabila enzim tersebut ditambahkan proses ini hanya memerlukan waktu 25 milidetik 51 Laju reaksi bergantung pada kondisi larutan dan konsentrasi substrat Kondisi kondisi yang menyebabkan denaturasi protein seperti temperatur tinggi konsentrasi garam yang tinggi dan nilai pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghilangkan aktivitas enzim Sedangkan peningkatan konsentrasi substrat cenderung meningkatkan aktivitasnya Untuk menentukan kelajuan maksimum suatu reaksi enzimatik konsentrasi substrat ditingkatkan sampai laju pembentukan produk yang terpantau menjadi konstan Hal ini ditunjukkan oleh kurva kejenuhan di samping Kejenuhan terjadi karena seiring dengan meningkatnya konsentrasi substrat semakin banyak enzim bebas yang diubah menjadi kompleks substrate enzim ES Pada kelajuan yang maksimum Vmax semua tapak aktif enzim akan berikatan dengan substrat dan jumlah kompleks ES adalah sama dengan jumlah total enzim yang ada Namun Vmax hanyalah salah satu konstanta kinetika enzim Jumlah substrat yang diperlukan untuk mencapai nilai kelajuan reaksi tertentu jugalah penting Hal ini diekspresikan oleh konstanta Michaelis Menten Km yang merupakan konsentrasi substrat yang diperlukan oleh suatu enzim untuk mencapai setengah kelajuan maksimumnya Setiap enzim memiliki nilai Km yang berbeda beda untuk suatu subtrat dan ini dapat menunjukkan seberapa kuatnya pengikatan substrat ke enzim Konstanta lainnya yang juga berguna adalah kcat yang merupakan jumlah molekul substrat yang dapat ditangani oleh satu tapak aktif per detik Efisiensi suatu enzim diekspresikan oleh kcat Km Ia juga disebut sebagai konstanta kespesifikan dan memasukkan tetapan kelajuan semua langkah reaksi Karena konstanta kespesifikan mencermikan kemampuan katalitik dan afinitas ia dapat digunakan untuk membandingkan enzim yang satu dengan enzim yang lain ataupun enzim yang sama dengan substrat yang berbeda Konstanta kespesifikan maksimum teoretis disebut limit difusi dan nilainya sekitar 108 sampai 109 M 1 s 1 Pada titik ini setiap penumbukkan enzim dengan substratnya akan menyebabkan katalisis dan laju pembentukan produk tidak dibatasi oleh laju reaksi melainkan oleh laju difusi Enzim dengan sifat demikian disebut secara katalitik sempurna ataupun secara kinetika sempurna Contoh enzim yang memiliki sifat seperti ini adalah karbonat anhidrase asetilkolinesterase katalase fumarase b laktamase dan superoksida dismutase Kinetika Michaelis Menten bergantung pada hukum aksi massa yang diturunkan berdasarkan asumsi difusi bebas dan pertumbukan acak yang didorong secara termodinamik Namun banyak proses proses biokimia dan seluler yang menyimpang dari kondisi ideal ini disebabkan oleh kesesakan makromolekuler macromolecular crowding perpisahan fase enzim substrat produk dan pergerakan molekul secara satu atau dua dimensi 52 Pada situasi seperti ini kinetika Michaelis Menten fraktal dapat diterapkan 53 54 55 56 Beberapa enzim beroperasi dengan kinetika yang lebih cepat daripada laju difusi Hal ini tampaknya sangat tidak mungkin Beberapa mekanisme telah diajukan untuk menjelaskan fenomena ini Beberapa protein dipercayai mempercepat katalisis dengan menarik substratnya dan melakukan pra orientasi substrat menggunakan medan listrik dipolar Model lainnya menggunakan penjelasan penerowongan kuantum mekanika walaupun penjelasan ini masih kontroversial 57 58 Penerowongan kuantum untuk proton telah terpantau pada triptamina 59 Inhibisi Sunting Jenis jenis inihibisi Klasifikasi ini diperkenalkan oleh W W Cleland 60 Inhibitor kompetitif mengikat enzim secara reversibel menghalangi pengikatan substrat Di lain pihak pengikatn substrat juga menghalangi pengikatan inhibitor Substrat dan inhibitor berkompetisi satu sama lainnya Artikel utama Inhibitor enzim Laju reaksi enzim dapat diturunkan menggunakan berbagai jenis inhibitor enzim Inhibisi kompetitifPada inihibisi kompetitif inhibitor dan substrat berkompetisi untuk berikatan dengan enzim Seringkali inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sangat mirip dengan substrat asli enzim Sebagai contoh metotreksat adalah inihibitor kompetitif untuk enzim dihidrofolat reduktase Kemiripan antara struktur asam folat dengan obat ini ditunjukkan oleh gambar di samping bawah Perhatikan bahwa pengikatan inhibitor tidaklah perlu terjadi pada tapak pengikatan substrat apabila pengikatan inihibitor mengubah konformasi enzim sehingga menghalangi pengikatan substrat Pada inhibisi kompetitif kelajuan maksimal reaksi tidak berubah tetapi memerlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi untuk mencapai kelajuan maksimal tersebut sehingga meningkatkan Km Inhibisi tak kompetitifPada inhibisi tak kompetitif inhibitor tidak dapat berikatan dengan enzim bebas tetapi hanya dapat dengan komples ES Kompleks EIS yang terbentuk kemudian menjadi tidak aktif Jenis inhibisi ini sangat jarang tetapi dapat terjadi pada enzim enzim multimerik Inhibisi non kompetitifInhibitor non kompetitif dapat mengikat enzim pada saat yang sama substrat berikatan dengan enzim Baik kompleks EI dan EIS tidak aktif Karena inhibitor tidak dapat dilawan dengan peningkatan konsentrasi substrat Vmax reaksi berubah Namun karena substrat masih dapat mengikat enzim Km tetaplah sama Inhibisi campuranInhibisis jenis ini mirip dengan inhibisi non kompetitif kecuali kompleks EIS memiliki aktivitas enzimatik residual Pada banyak organisme inhibitor dapat merupakan bagian dari mekanisme umpan balik Jika enzim memproduksi terlalu banyak produk produk tersebut dapat berperan sebagai inhibitor bagi enzim tersebut Hal ini akan menyebabkan produksi produk melambat atau berhenti Bentuk umpan balik ini adalah umpan balik negatif Enzim memiliki bentuk regulasi seperti ini sering kali multimerik dan mempunyai tapak ikat alosterik Kurva substrat kelajuan enzim ini tidak berbentuk hiperbola melainkan berbentuk S Koenzim asam folat kiri dan obat anti kanker metotreksat kanan memiliki struktur yang sangat mirip Oleh sebab itu metotreksat adalah inhibitor kompetitif bagi enzim yang menggunukan folat Inhibitor ireversibel bereaksi dengan enzim dan membentuk aduk dengan protein Inaktivasi ini bersifat ireversible Inhibitor seperti ini contohnya efloritina obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh protozoa African trypanosomiasis 61 Penisilin dan Aspirin juga bekerja dengan cara yang sama Senyawa obat ini terikat pada tapak aktif dan enzim kemudian mengubah inhibitor menjadi bentuk aktif yang bereaksi secara ireversibel dengan satu atau lebih residu asam amino Kegunaan inhibitorOleh karena inhibitor menghambat fungsi enzim inhibitor sering digunakan sebagai obat Contohnya adalah inhibitor yang digunakan sebagai obat aspirin Aspirin menginhibisi enzim COX 1 dan COX 2 yang memproduksi pembawa pesan peradangan prostaglandin sehingga ia dapat menekan peradangan dan rasa sakit Namun banyak pula inhibitor enzim lainnya yang beracun Sebagai contohnya sianida yang merupakan inhibitor enzim ireversibel akan bergabung dengan tembaga dan besi pada tapak aktif enzim sitokrom c oksidase dan mengeblok pernapasan sel 62 Fungsi biologis SuntingEnzim mempunyai berbagai fungsi bioligis dalam tubuh organisme hidup Enzim berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel sering kali melalui enzim kinase dan fosfatase 63 Enzim juga berperan dalam menghasilkan pergerakan tubuh dengan miosin menghidrolisis ATP untuk menghasilkan kontraksi otot 64 ATPase lainnya dalam membran sel umumnya adalah pompa ion yang terlibat dalam transpor aktif Enzim juga terlibat dalam fungs fungsi yang khas seperti lusiferase yang menghasilkan cahaya pada kunang kunang 65 Virus juga mengandung enzim yang dapat menyerang sel misalnya HIV integrase dan transkriptase balik Salah satu fungsi penting enzim adalah pada sistem pencernaan hewan Enzim seperti amilase dan protease memecah molekul yang besar seperti pati dan protein menjadi molekul yang kecil sehingga dapat diserap oleh usus Molekul pati sebagai contohnya terlalu besar untuk diserap oleh usus tetapi enzim akan menghidrolisis rantai pati menjadi molekul kecil seperti maltosa yang akan dihidrolisis lebih jauh menjadi glukosa sehingga dapat diserap Enzim enzim yang berbeda mencerna zat zat makanan yang berbeda pula Pada hewan pemamah biak mikroorganisme dalam perut hewan tersebut menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai sel dinding selulosa tanaman 66 Beberapa enzim dapat bekerja bersama dalam urutan tertentu dan menghasilan lintasan metabolisme Dalam lintasan metabolisme satu enzim akan membawa produk enzim lainnya sebagai substrat Setelah reaksi katalitik terjadi produk kemudian dihantarkan ke enzim lainnya Kadang kadang lebih dari satu enzim dapat mengatalisasi reaksi yang sama secara bersamaan Enzim menentukan langkah langkah apa saja yang terjadi dalam lintasan metabolisme ini Tanpa enzim metabolisme tidak akan berjalan melalui langkah yang teratur ataupun tidak akan berjalan dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sel Dan sebenarnya lintasan metabolisme seperti glikolisis tidak akan dapat terjadi tanpa enzim Glukosa contohnya dapat bereaksi secara langsung dengan ATP dan menjadi terfosforliasi pada karbon karbonnya secara acak Tanpa keberadaan enzim proses ini berjalan dengan sangat lambat Namun jika heksokinase ditambahkan reaksi ini tetap berjalan tetapi fosforilasi pada karbon 6 akan terjadi dengan sangat cepat sedemikiannya produk glukosa 6 fosfat ditemukan sebagai produk utama Oleh karena itu jaringan lintasan metabolisme dalam tiap tiap sel bergantung pada kumpulan enzim fungsional yang terdapat dalam sel tersebut Kontrol aktivitas SuntingTerdapat lima cara utama aktivitas enzim dikontrol dalam sel Produksi enzim transkripsi dan translasi gen enzim dapat ditingkatkan atau diturunkan bergantung pada respons sel terhadap perubahan lingkungan Bentuk regulasi gen ini disebut induksi dan inhibisi enzim Sebagai contohnya bakteri dapat menjadi resisten terhadap antibiotik seperti penisilin karena enzim yang disebut beta laktamase menginduksi hidrolisis cincin beta laktam penisilin Contoh lainnya adalah enzim dalam hati yang disebut sitokrom P450 oksidase yang penting dalam metabolisme obat Induksi atau inhibisi enzim ini dapat mengakibatkan interaksi obat Enzim dapat dikompartemenkan dengan lintasan metabolisme yang berbeda beda yang terjadi dalam kompartemen sel yang berbeda Sebagai contoh asam lemak disintesis oleh sekelompok enzim dalam sitosol retikulum endoplasma dan aparat golgi dan digunakan oleh sekelompok enzim lainnya sebagai sumber energi dalam mitokondria melalui b oksidasi 67 Enzim dapat diregulasi oleh inhibitor dan aktivator Contohnya produk akhir lintasan metabolisme sering kali merupakan inhibitor enzim pertama yang terlibat dalam lintasan metabolisme sehingga ia dapat meregulasi jumlah produk akhir lintasan metabolisme tersebut Mekanisme regulasi seperti ini disebut umpan balik negatif karena jumlah produk akhir diatur oleh konsentrasi produk itu sendiri Mekanisme umpan balik negatif dapat secara efektif mengatur laju sintesis zat antara metabolit tergantung pada kebutuhan sel Hal ini membantu alokasi bahan zat dan energi secara ekonomis dan menghindari pembuatan produk akhir yang berlebihan Kontrol aksi enzimatik membantu menjaga homeostasis organisme hidup Enzim dapat diregulasi melalui modifikasi pascatranslasi Ia dapat meliputi fosforilasi miristoilasi dan glikosilasi Contohnya sebagai respon terhadap insulin fosforilasi banyak enzim termasuk glikogen sintase membantu mengontrol sintesis ataupun degradasi glikogen dan mengizinkan sel merespons terhadap perubahan kadar gula darah 68 Contoh lain modifikasi pasca translasional adalah pembelahan rantai polipeptida Kimotripsin yang merupakan protease pencernaan diproduksi dalam keadaan tidak aktif sebagai kimotripsinogen di pankreas Ia kemudian ditranspor ke dalam lambung di mana ia diaktivasi Hal ini menghalangi enzim mencerna pankreas dan jaringan lainnya sebelum ia memasuki lambung Jenis prekursor tak aktif ini dikenal sebagai zimogen Beberapa enzim dapat menjadi aktif ketika berada pada lingkungan yang berbeda Contohnya hemaglutinin pada virus influenza menjadi aktif dikarenakan kondisi asam lingkungan Hal ini terjadi ketika virus terbawa ke dalam sel inang dan memasuki lisosom 69 Keterlibatan dalam penyakit Sunting Fenilalanina hidroksilase Sumber PDB 1KW0Oleh karena kontrol aktivitas enzim yang ketat diperlukan untuk menjaga homeostasis malafungsi mutasi kelebihan produksi kekurangan produksi ataupun delesi enzim tunggal yang penting dapat menyebabkan penyakit genetik Pentingnya enzim ditunjukkan oleh fakta bahwa penyakit penyakit mematikan dapat disebabkan oleh hanya mala fungsi satu enzim dari ribuan enzim yang ada dalam tubuh kita Salah satu contohnya adalah fenilketonuria Mutasi asam amino tunggal pada enzim fenilalania hidroksilase yang mengatalisis langkah pertama degradasi fenilalanina mengakibatkan penumpukkan fenilalanina dan senyawa terkait Hal ini dapat menyebabkan keterbelakangan mental jika ia tidak diobati 70 Contoh lainnya adalah mutasi silsilah nutfah germline mutation pada gen yang mengkode enzim reparasi DNA Ia dapat menyebakan sindrom penyakit kanker keturunan seperti xeroderma pigmentosum Kerusakan ada enzim ini dapat menyebabkan kanker karena kemampuan tubuh memperbaiki mutasi pada genom menjadi berkurang Hal ini menyebabkan akumulasi mutasi dan mengakibatkan berkembangnya berbagai jenis kanker pada penderita Referensi Sunting Smith AL Ed et al 1997 Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology Oxford Oxfordshire Oxford University Press ISBN 0 19 854768 4 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Grisham Charles M Reginald H Garrett 1999 Biochemistry Philadelphia Saunders College Pub hlm 426 7 ISBN 0 03 022318 0 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Susilawati dan Bachtiar N 2018 Biologi Dasar Terintegrasi PDF Pekanbaru Kreasi Edukasi hlm 72 ISBN 978 602 6879 99 8 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2021 04 15 Diakses tanggal 2021 01 31 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan de Reaumur RAF 1752 Observations sur la digestion des oiseaux Histoire de l academie royale des sciences 1752 266 461 Williams H S 1904 A History of Science in Five Volumes Volume IV Modern Development of the Chemical and Biological Sciences Diarsipkan 2012 05 09 di Wayback Machine Harper and Brothers New York Accessed 4 April 2007 Dubos J 1951 Louis Pasteur Free Lance of Science Gollancz Quoted in Manchester K L 1995 Louis Pasteur 1822 1895 chance and the prepared mind Trends Biotechnol 13 12 511 5 doi 10 1016 S0167 7799 00 89014 9 PMID 8595136 Nobel Laureate Biography of Eduard Buchner at http nobelprize org Diarsipkan 2016 06 29 di Wayback Machine Accessed 4 April 2007 Text of Eduard Buchner s 1907 Nobel lecture at http nobelprize org Diarsipkan 2017 07 08 di Wayback Machine Accessed 4 April 2007 1946 Nobel prize for Chemistry laureates at http nobelprize org Diarsipkan 2015 09 05 di Wayback Machine Accessed 4 April 2007 Blake CC Koenig DF Mair GA North AC Phillips DC Sarma VR 1965 Structure of hen egg white lysozyme A three dimensional Fourier synthesis at 2 Angstrom resolution Nature 22 206 757 61 doi 10 1038 206757a0 PMID 5891407 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Anfinsen CB July 1973 Principles that govern the folding of protein chains Science 181 4096 223 30 Bibcode 1973Sci 181 223A doi 10 1126 science 181 4096 223 PMID 4124164 Dunaway Mariano D November 2008 Enzyme function discovery Structure 16 11 1599 600 doi 10 1016 j str 2008 10 001 PMID 19000810 Chen LH Kenyon GL Curtin F Harayama S Bembenek ME Hajipour G Whitman CP September 1992 4 Oxalocrotonate tautomerase an enzyme composed of 62 amino acid residues per monomer The Journal of Biological Chemistry 267 25 17716 21 PMID 1339435 Smith S December 1994 The animal fatty acid synthase one gene one polypeptide seven enzymes FASEB Journal 8 15 1248 59 doi 10 1096 fasebj 8 15 8001737 PMID 8001737 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan The Catalytic Site Atlas The European Bioinformatics Institute Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 08 03 Diakses tanggal 4 April 2007 a b Suzuki H 2015 Chapter 7 Active Site Structure How Enzymes Work From Structure to Function Boca Raton FL CRC Press hlm 117 140 ISBN 978 981 4463 92 8 Krauss G 2003 The Regulations of Enzyme Activity Biochemistry of Signal Transduction and Regulation edisi ke 3rd Weinheim Wiley VCH hlm 89 114 ISBN 9783527605767 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Stryer 2002 Jaeger KE Eggert T 2004 Enantioselective biocatalysis optimized by directed evolution Curr Opin Biotechnol 15 4 305 13 doi 10 1016 j copbio 2004 06 007 PMID 15358000 Shevelev IV Hubscher U 2002 The 3 5 exonucleases Nat Rev Mol Cell Biol 3 5 364 76 doi 10 1038 nrm804 PMID 11988770 Tymoczko John L Stryer Berg Tymoczko Stryer Lubert Berg Jeremy Mark 2002 Biochemistry San Francisco W H Freeman ISBN 0 7167 4955 6 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Zenkin N Yuzenkova Y Severinov K 2006 Transcript assisted transcriptional proofreading Science 313 518 20 doi 10 1126 science 1127422 PMID 16873663 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ibba M Soll D 2000 Aminoacyl tRNA synthesis Annu Rev Biochem 69 617 50 doi 10 1146 annurev biochem 69 1 617 PMID 10966471 Rodnina MV Wintermeyer W 2001 Fidelity of aminoacyl tRNA selection on the ribosome kinetic and structural mechanisms Annu Rev Biochem 70 415 35 doi 10 1146 annurev biochem 70 1 415 PMID 11395413 Firn Richard The Screening Hypothesis a new explanation of secondary product diversity and function Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 10 31 Diakses tanggal 2006 10 11 Fischer E 1894 Einfluss der Configuration auf die Wirkung der Enzyme Ber Dt Chem Ges 27 2985 93 doi 10 1002 cber 18940270364 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 05 11 Diakses tanggal 2009 04 28 line feed character di journal pada posisi 9 bantuan Koshland D E 1958 Application of a Theory of Enzyme Specificity to Protein Synthesis Proc Natl Acad Sci 44 2 98 104 doi 10 1073 pnas 44 2 98 PMID 16590179 Vasella A Davies GJ Bohm M 2002 Glycosidase mechanisms Curr Opin Chem Biol 6 5 619 29 doi 10 1016 S1367 5931 02 00380 0 PMID 12413546 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Boyer Rodney 2002 2002 6 Concepts in Biochemistry edisi ke 2nd New York Chichester Weinheim Brisbane Singapore Toronto John Wiley amp Sons Inc hlm 137 8 ISBN 0 470 00379 0 OCLC 51720783 Diakses tanggal 2007 04 21 Fersht Alan 1985 Enzyme structure and mechanism San Francisco W H Freeman hlm 50 2 ISBN 0 7167 1615 1 Jencks William P 1987 Catalysis in chemistry and enzymology Mineola N Y Dover ISBN 0 486 65460 5 Villa J Strajbl M Glennon TM Sham YY Chu ZT Warshel A 2000 How important are entropic contributions to enzyme catalysis Proc Natl Acad Sci U S A 97 22 11899 904 doi 10 1073 pnas 97 22 11899 PMID 11050223 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Warshel A Sharma PK Kato M Xiang Y Liu H Olsson MH 2006 Electrostatic basis for enzyme catalysis Chem Rev 106 8 3210 35 doi 10 1021 cr0503106 PMID 16895325 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Eisenmesser EZ Bosco DA Akke M Kern D 2002 Enzyme dynamics during catalysis Science 295 5559 1520 3 doi 10 1126 science 1066176 PMID 11859194 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Agarwal PK 2005 Role of protein dynamics in reaction rate enhancement by enzymes J Am Chem Soc 127 43 15248 56 doi 10 1021 ja055251s PMID 16248667 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Eisenmesser EZ Millet O Labeikovsky W et al 2005 Intrinsic dynamics of an enzyme underlies catalysis Nature 438 7064 117 21 doi 10 1038 nature04105 PMID 16267559 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Yang LW Bahar I 5 June 2005 Coupling between catalytic site and collective dynamics A requirement for mechanochemical activity of enzymes Structure 13 893 904 doi 10 1016 j str 2005 03 015 PMID 15939021 pranala nonaktif permanen Agarwal PK Billeter SR Rajagopalan PT Benkovic SJ Hammes Schiffer S 5 March 2002 Network of coupled promoting motions in enzyme catalysis Proc Natl Acad Sci USA 99 2794 9 doi 10 1073 pnas 052005999 PMID 11867722 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Agarwal PK Geist A Gorin A 2004 Protein dynamics and enzymatic catalysis investigating the peptidyl prolyl cis trans isomerization activity of cyclophilin A Biochemistry 43 33 10605 18 doi 10 1021 bi0495228 PMID 15311922 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Tousignant A Pelletier JN 2004 Protein motions promote catalysis Chem Biol 11 8 1037 42 doi 10 1016 j chembiol 2004 06 007 PMID 15324804 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 11 30 Diakses tanggal 2009 04 28 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Olsson MHM Parson WW Warshel A 2006 Dynamical Contributions to Enzyme Catalysis Critical Tests of A Popular Hypothesis Chem Rev 106 5 1737 56 doi 10 1021 cr040427e Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b de Bolster M W G 1997 Glossary of Terms Used in Bioinorganic Chemistry Cofactor International Union of Pure and Applied Chemistry Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 01 21 Diakses tanggal 2007 10 30 Fisher Z Hernandez Prada JA Tu C Duda D Yoshioka C An H Govindasamy L Silverman DN and McKenna R 2005 Structural and kinetic characterization of active site histidine as a proton shuttle in catalysis by human carbonic anhydrase II Biochemistry 44 4 1097 115 doi 10 1021 bi0480279 PMID 15667203 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Wagner Arthur L 1975 Vitamins and Coenzymes Krieger Pub Co ISBN 0 88275 258 8 de Bolster M W G 1997 Glossary of Terms Used in Bioinorganic Chemistry Coenzyme International Union of Pure and Applied Chemistry Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 01 21 Diakses tanggal 2007 10 30 BRENDA The Comprehensive Enzyme Information System Diarsipkan 2008 12 11 di Wayback Machine Accessed 4 April 2007 Henri V 1902 Theorie generale de l action de quelques diastases Compt Rend Hebd Acad Sci Paris 135 916 9 Sorensen P L 1909 Enzymstudien II Uber die Messung und Bedeutung der Wasserstoffionenkonzentration bei enzymatischen Prozessen Biochem Z 21 131 304 Michaelis L Menten M 1913 Die Kinetik der Invertinwirkung Biochem Z 49 333 369 English translation Diarsipkan 2008 05 09 di Wayback Machine Accessed 6 April 2007 Briggs G E Haldane J B S 1925 A note on the kinetics of enzyme action Biochem J 19 339 339 PMID 16743508 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 03 19 Diakses tanggal 2009 04 30 Radzicka A Wolfenden R 1995 A proficient enzyme Science 6 267 90 931 doi 10 1126 science 7809611 PMID 7809611 Ellis RJ 2001 Macromolecular crowding obvious but underappreciated Trends Biochem Sci 26 10 597 604 doi 10 1016 S0968 0004 01 01938 7 PMID 11590012 Kopelman R 1988 Fractal Reaction Kinetics Science 241 4873 1620 26 doi 10 1126 science 241 4873 1620 PMID 17820893 Savageau MA 1995 Michaelis Menten mechanism reconsidered implications of fractal kinetics J Theor Biol 176 1 115 24 doi 10 1006 jtbi 1995 0181 PMID 7475096 Schnell S Turner TE 2004 Reaction kinetics in intracellular environments with macromolecular crowding simulations and rate laws Prog Biophys Mol Biol 85 2 3 235 60 doi 10 1016 j pbiomolbio 2004 01 012 PMID 15142746 Xu F Ding H 2007 A new kinetic model for heterogeneous or spatially confined enzymatic catalysis Contributions from the fractal and jamming overcrowding effects Appl Catal A Gen 317 1 70 81 doi 10 1016 j apcata 2006 10 014 Garcia Viloca M Gao J Karplus M Truhlar D G 2004 How enzymes work analysis by modern rate theory and computer simulations Science 303 5655 186 95 doi 10 1126 science 1088172 PMID 14716003 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Olsson M H Siegbahn P E Warshel A 2004 Simulations of the large kinetic isotope effect and the temperature dependence of the hydrogen atom transfer in lipoxygenase J Am Chem Soc 126 9 2820 8 doi 10 1021 ja037233l PMID 14995199 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Masgrau L Roujeinikova A Johannissen L O Hothi P Basran J Ranaghan K E Mulholland A J Sutcliffe M J Scrutton N S Leys D 2006 Atomic Description of an Enzyme Reaction Dominated by Proton Tunneling Science 312 5771 237 41 doi 10 1126 science 1126002 PMID 16614214 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Cleland W W 1963 The Kinetics of Enzyme catalyzed Reactions with two or more Substrates or Products 2 I nhibition Nomenclature and Theory Biochim Biophys Acta 67 173 87 Poulin R Lu L Ackermann B Bey P Pegg AE Mechanism of the irreversible inactivation of mouse ornithine decarboxylase by alpha difluoromethylornithine Characterization of sequences at the inhibitor and coenzyme binding sites Diarsipkan 2009 01 24 di Wayback Machine J Biol Chem 1992 January 5 267 1 150 8 PMID 1730582 Yoshikawa S and Caughey WS 1990 Infrared evidence of cyanide binding to iron and copper sites in bovine heart cytochrome c oxidase Implications regarding oxygen reduction J Biol Chem 265 14 7945 58 PMID 2159465 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 09 25 Diakses tanggal 2009 05 09 Parameter day yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hunter T 1995 Protein kinases and phosphatases the yin and yang of protein phosphorylation and signaling Cell 80 2 225 36 doi 10 1016 0092 8674 95 90405 0 PMID 7834742 Berg JS Powell BC Cheney RE 2001 A millennial myosin census Mol Biol Cell 12 4 780 94 PMC 32266 PMID 11294886 Parameter day yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Meighen EA 1991 Molecular biology of bacterial bioluminescence Microbiol Rev 55 1 123 42 PMC 372803 PMID 2030669 Parameter day yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mackie RI White BA 1990 Recent advances in rumen microbial ecology and metabolism potential impact on nutrient output J Dairy Sci 73 10 2971 95 PMID 2178174 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 11 21 Diakses tanggal 2009 05 09 Parameter day yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Faergeman NJ Knudsen J 1997 Role of long chain fatty acyl CoA esters in the regulation of metabolism and in cell signalling Biochem J 323 Pt 1 1 12 PMC 1218279 PMID 9173866 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002 09 22 Diakses tanggal 2009 05 10 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Doble B W Woodgett J R 2003 GSK 3 tricks of the trade for a multi tasking kinase J Cell Sci 116 1175 86 doi 10 1242 jcs 00384 PMID 12615961 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 30 Diakses tanggal 2009 05 10 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Carr C M Kim P S 2003 A spring loaded mechanism for the conformational change of influenza hemagglutinin Cell 73 823 32 doi 10 1016 0092 8674 93 90260 W PMID 8500173 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Phenylketonuria NCBI Genes and Disease Diarsipkan 2009 09 27 di Wayback Machine Accessed 4 April 2007Lihat pula SuntingKatalisis enzim The Proteolysis Map Biokatalisis RNA Enzim SUMO Proteomika dan rekayasa protein Enzim terimobilisasi Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Enzim amp oldid 23406444