www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lain lihat Virus disambiguasi Untuk artikel yang bersifat nonteknis dan lebih mudah dimengerti silakan lihat pengantar tentang virus Virus adalah mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus mulai dari hewan tumbuhan hingga bakteri dan arkea 2 Istilah virus biasanya digunakan untuk menyebut jenis virus yang menginfeksi sel sel eukariota sementara virus yang menginfeksi sel prokariota seperti bakteri dan arkea dikenal sebagai bakteriofag Keberadaan virus pertama kali diketahui melalui tulisan ilmiah Dmitri Ivanovsky pada 1892 yang menguraikan patogen non bakteri yang menginfeksi tanaman tembakau dan penemuan virus mosaik tembakau oleh Martinus Beijerinck pada tahun 1898 3 Hingga tahun 2019 lebih dari 6 000 spesies virus telah dideskripsikan secara rinci 1 dari total jutaan jenis virus di lingkungan 4 Virus ditemukan di hampir setiap ekosistem di Bumi dan merupakan entitas biologis yang paling banyak jumlahnya 5 6 Ilmu yang mempelajari tentang virus dikenal sebagai virologi sebuah subspesialisasi mikrobiologi VirusRekonstruksi partikel Rotavirus menggunakan komputer Klasifikasi virusDunia 1 Duplodnaviria Monodnaviria Riboviria VaridnaviriaSaat terinfeksi sel inang dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik dari virus asli dengan cepat Ketika tidak berada di dalam sel atau tidak dalam proses menginfeksi sel virus berada dalam bentuk partikel independen yang disebut virion Virion terdiri atas dua atau tiga bagian 1 materi genetik yaitu molekul panjang asam nukleat berupa DNA saja atau RNA saja tetapi tidak kombinasi keduanya yang menyandi struktur protein yang digunakan virus 2 mantel protein yang disebut kapsid berfungsi mengelilingi dan melindungi materi genetik dan pada sebagian virus terdapat 3 selubung atau amplop luar yang terbuat dari lipid Bentuk partikel virus berkisar dari bentuk heliks pilinan sederhana ikosahedral bangun ruang bersisi 20 hingga struktur yang lebih kompleks Kebanyakan spesies virus memiliki virion yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop cahaya karena ukurannya seperseratus dari bakteri pada umumnya Asal usul virus dalam sejarah evolusi kehidupan masih belum jelas beberapa virus mungkin berevolusi dari plasmid potongan DNA yang dapat berpindah antarsel sementara yang lain mungkin berevolusi dari bakteri Dalam evolusi virus merupakan perantara penting dalam transfer gen horizontal yang meningkatkan keanekaragaman genetik dengan cara yang dianalogikan dengan reproduksi seksual 7 Ada perbedaan pendapat ilmiah mengenai status virus sebagai makhluk hidup atau sebagai struktur organik yang berinteraksi dengan makhluk hidup 8 Sebagai bentuk kehidupan virus membawa materi genetik berkembang biak dan berevolusi melalui seleksi alam meskipun mereka tidak memiliki karakteristik utama makhluk hidup seperti struktur sel yang umumnya dianggap sebagai kriteria yang diperlukan untuk kehidupan Karena mereka memiliki beberapa kriteria makhluk hidup tetapi tidak semuanya virus digambarkan sebagai organisme di tepi kehidupan 9 dan sebagai pengganda diri 8 Virus menyebar dengan berbagai cara Salah satu jalur penularan adalah melalui organisme pembawa penyakit yang dikenal sebagai vektor misalnya virus sering ditularkan dari tumbuhan satu ke tumbuhan oleh serangga yang memakan getah tumbuhan seperti kutu daun dan virus pada hewan dapat dibawa oleh serangga pengisap darah Virus influenza menyebar melalui batuk dan bersin Norovirus dan Rotavirus penyebab umum gastroenteritis viral ditularkan melalui jalur fekal oral melalui kontak dari tangan ke mulut atau terbawa dalam makanan atau air Dosis infeksius Norovirus yang diperlukan untuk menghasilkan infeksi pada manusia kurang dari 100 partikel 10 HIV merupakan salah satu dari beberapa virus yang ditularkan melalui hubungan seksual dan terpapar darah yang mengandung virus Beragam variasi sel inang yang dapat diinfeksi oleh suatu virus disebut kisaran inang Kisaran ini bisa saja sempit artinya virus tersebut hanya mampu menginfeksi beberapa spesies atau luas artinya ia mampu menginfeksi banyak spesies 11 Infeksi virus pada hewan memicu respons kekebalan yang biasanya menghilangkan virus yang menginfeksi Respons kekebalan juga dapat dihasilkan oleh vaksin yang memberikan kekebalan buatan terhadap infeksi virus tertentu Beberapa virus termasuk yang menyebabkan AIDS infeksi papilomavirus manusia dan virus hepatitis menghindari respons kekebalan ini dan menyebabkan infeksi kronis Beberapa obat antivirus telah dikembangkan untuk mengobati penyakit akibat virus Daftar isi 1 Etimologi 2 Sejarah penemuan 3 Asal usul 4 Mikrobiologi 4 1 Status kehidupan 4 2 Struktur 4 2 1 Virus raksasa 4 3 Replikasi 4 3 1 Pelekatan virus 4 3 2 Penetrasi 4 3 3 Pelepasan mantel 4 3 4 Replikasi genom dan ekspresi gen 4 3 5 Perakitan 4 3 6 Pematangan 4 3 7 Pelepasan 5 Klasifikasi 5 1 Klasifikasi ICTV 5 2 Klasifikasi Baltimore 6 Virus dan penyakit 7 Dampak 7 1 Penyakit hewan akibat virus 7 2 Penyakit tumbuhan akibat virus 7 3 Penyakit manusia akibat virus 8 Diagnosis di laboratorium 9 Pencegahan dan pengobatan 10 Lihat pula 11 Referensi 11 1 Catatan kaki 11 2 Daftar pustaka 12 Pranala luarEtimologi SuntingKata virus berasal dari bahasa Latin virus yang berarti racun dan cairan berbahaya lainnya yang lebih jauh berasal dari rumpun bahasa Indo Eropa lain seperti bahasa Sanskerta viṣa bahasa Avesta visa dan bahasa Yunani Kuno ἰos yang semuanya berarti racun 12 Kata sifat virulen dari bahasa Latin virulentus yang artinya beracun muncul sekitar tahun 1400 13 Makna virus sebagai agen yang mengakibatkan penyakit infeksi pertama kali digunakan pada tahun 1728 12 jauh sebelum ditemukannya virus itu sendiri oleh Dmitri Ivanovsky pada tahun 1892 Sementara itu kata sifat viral yang berarti dari sifat virus atau disebabkan oleh virus baru muncul pada tahun 1944 14 Istilah virion yang tercatat sejak 1959 juga digunakan untuk merujuk pada partikel virus tunggal yang keluar dari sel dan mampu menginfeksi sel lainnya yang sejenis 15 16 Sejarah penemuan SuntingArtikel utama Sejarah virologi dan Sejarah sosial virus Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron Virus telah menginfeksi sejak zaman sebelum Masehi hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa penemuan penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalam hieroglif di Memphis ibu kota Mesir kuno 1400 SM yang menunjukkan adanya penyakit poliomyelitis Selain itu Raja Firaun Ramses V meninggal pada 1196 SM dan dipercaya meninggal karena terserang virus smallpox Pada zaman sebelum Masehi virus endemik yang cukup terkenal adalah virus smallpox yang menyerang masyarakat Tiongkok pada tahun 1000 Akan tetapi pada pada tahun 1798 Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu memiliki kekebalan terhadap virus pox Hal tersebut diduga karena virus pox yang terdapat pada sapi melindungi manusia dari pox Penemuan tersebut yang dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin Pada tahun 1880 Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu germ theory yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit Pada saat itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka dapat menimbulkan penyakit Agen yang sama dapat diambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak bercak Pada tahun 1883 Adolf Mayer seorang ilmuwan Jerman menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit Karena tidak berhasil menemukan mikrob pada getah tanaman tersebut Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop Pada tahun 1892 Dmitri Ivanovsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan 17 Kemungkinan kedua ini dibantah pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman 17 Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri melainkan merupakan contagium vivum fluidum yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit 17 Setelah itu pada tahun 1898 Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati saringan yang tidak dapat dilewati bakteri Namun mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil 17 Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935 setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau 18 Stanley mengemukakan bahwa virus tetap akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi 19 Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G A Kausche E Pfankuch dan H Ruska 20 Pada tahun 1911 Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan terkena kanker 21 Selain itu Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari sarinya dengan pori pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri lalu sari sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan kanker 21 Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat 21 Penemuan tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus RSV 21 Pada tahun 1933 Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus CRPV yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kanker pertama pada manusia yang disebabkan oleh virus 22 Dr Shope melakukan percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada kelinci domestik yang sehat dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut 22 Martha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan bakteriofag 23 Bakteriofag merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri 23 Asal usul SuntingLihat pula Evolusi virus dan Paleovirologi Virus selalu berdampingan dengan organisme dan mungkin telah ada sejak sel hidup pertama kali berevolusi Virus tidak meninggalkan fosil sehingga asal muasal virus hanya bisa dihipotesiskan dengan cara cara seperti teknik teknik biologi molekuler 24 Selain itu materi genetik virus kadang kadang berintegrasi ke dalam garis benih organisme inangnya sehingga mereka dapat diturunkan secara vertikal ke keturunan inang selama beberapa generasi Hal ini memberikan sumber informasi yang tak ternilai bagi ahli paleovirologi untuk melacak kembali virus kuno yang telah ada hingga jutaan tahun yang lalu Ada tiga hipotesis utama tentang asal usul virus regresi keluar dari sel dan koevolusi 25 26 Hipotesis regresi Virus bisa jadi dulunya adalah sel sel kecil yang menjadi parasit dalam sel yang lebih besar Kemudian parasit parasit ini kehilangan gen gen yang tidak lagi dibutuhkan setelah hidup sebagai parasit Dengan demikian sel sel tersebut mengalami regresi menjadi virus Teori ini didukung oleh keberadaan bakteri seperti Rickettsia dan Chlamydia yang hanya mampu bereproduksi di dalam sel inang seperti halnya virus Menurut hipotesis ini jika sel sel kecil seperti ini bisa terus mengandalkan parasitisme untuk tetap hidup gen gen lain yang hanya diperlukan untuk hidup mandiri hidup di luar sel inang dapat hilang Hipotesis ini juga disebut hipotesis degenerasi 27 28 atau hipotesis reduksi 29 Hipotesis keluar dari sel Virus mungkin berevolusi dari potongan DNA atau RNA yang keluar dari gen organisme yang lebih besar DNA yang keluar ini dapat berasal dari plasmid potongan potongan DNA yang dapat berpindah dari satu sel ke sel lain atau transposon molekul DNA yang bereplikasi dan bergerak ke berbagai posisi dalam gen sel 30 Transposons pernah disebut sebagai gen pelompat dan merupakan contoh unsur genetik yang dapat berpindah dengan mudah dan bisa jadi merupakan asal mula beberapa virus Mereka ditemukan pada jagung oleh Barbara McClintock pada tahun 1950 31 Hipotesis ini kadang kadang disebut hipotesis gelandangan 27 32 atau hipotesis melarikan diri 29 Hipotesis koevolusi Hipotesis ini juga disebut hipotesis virus pertama 29 yang mengusulkan bahwa virus mungkin telah berevolusi dari molekul kompleks berupa protein dan asam nukleat pada saat yang sama ketika sel pertama kali muncul di Bumi dan akan bergantung pada kehidupan seluler selama miliaran tahun Viroid merupakan molekul RNA yang tidak diklasifikasikan sebagai virus karena tidak memiliki mantel protein Mereka memiliki karakteristik yang sama dengan beberapa virus dan sering disebut agen subviral 33 Viroid merupakan patogen tumbuhan yang penting 34 Mereka tidak menyandi protein tetapi berinteraksi dengan sel inang dan menggunakan perangkat yang dimiliki inang untuk bereplikasi 35 Virus hepatitis delta pada manusia memiliki genom RNA yang mirip dengan viroid tetapi mereka memiliki lapisan protein yang berasal dari virus hepatitis B dan tidak dapat menghasilkannya sendiri Oleh karena itu virus ini cacat Meskipun genom virus hepatitis delta dapat bereplikasi secara independen setelah berada di dalam sel inang ia membutuhkan bantuan virus hepatitis B untuk menyediakan mantel protein sehingga ia dapat ditularkan ke sel baru 36 Dengan cara yang sama Virofag Sputnik bergantung pada Mimivirus yang menginfeksi protozoa Acanthamoeba castellanii 37 Jenis virus ini yang bergantung pada keberadaan spesies virus lain di dalam sel inang disebut satelit dan mungkin merupakan contoh perantara evolusi antara viroid dan virus 38 39 Ketiga hipotesis ini memiliki kelemahan Hipotesis regresi tidak dapat menjelaskan mengapa sel sel parasit terkecil yang ditemukan pun tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan virus Hipotesis keluar dari sel tidak dapat menjelaskan struktur struktur yang hanya ada pada virus dan tidak pada sel seperti kapsid yang kompleks Hipotesis koevolusi bertentangan dengan definisi virus bahwa mereka membutuhkan sel inang dan tidak dapat menjelaskan bagaimana virus yang terbentuk pertama kali dapat bertahan dan memperbanyak diri tanpa keberadaan sel 40 41 29 Saat ini virus dipandang sebagai entitas kuno dan memiliki asal usul yang mendahului percabangan kehidupan ke dalam tiga domain 42 Penemuan ini mengarahkan ahli virologi modern untuk mempertimbangkan kembali dan mengevaluasi kembali ketiga hipotesis klasik ini 42 Bukti untuk hipotesis dunia RNA 43 dan analisis komputer terhadap urutan DNA virus dan inangnya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan evolusi di antara virus virus dan dapat membantu mengidentifikasi nenek moyang virus modern Sampai saat ini analisis tersebut belum membuktikan hipotesis mana yang benar 29 Tampaknya tidak mungkin bahwa semua virus yang saat ini diketahui memiliki nenek moyang yang sama dan virus mungkin telah muncul berkali kali pada masa lalu oleh satu atau beberapa mekanisme 39 Mikrobiologi SuntingStatus kehidupan Sunting Ada perbedaan pendapat ilmiah tentang apakah virus digolongkan sebagai makhluk hidup atau sekadar struktur organik yang berinteraksi dengan makhluk hidup Walaupun demikian mereka lebih sering dianggap sebagai replikator zat yang melakukan replikasi DNA dan tidak termasuk bentuk kehidupan 44 Virus digambarkan sebagai organisme di ujung kehidupan 9 karena mereka serupa dengan makhluk hidup dalam hal kepemilikan gen berevolusi melalui seleksi alam 45 dan bereproduksi dengan membuat banyak salinan dari diri mereka sendiri melalui perakitan diri Meskipun virus memiliki gen mereka tidak memiliki sel yang sering dipandang sebagai unit dasar kehidupan Virus tidak memiliki metabolisme sendiri dan membutuhkan sel inang untuk membuat produk baru Oleh karena itu mereka tidak dapat bereproduksi secara alami di luar sel inang 46 Walaupun sejumlah bakteri seperti Rickettsia dan Chlamydia memiliki keterbatasan yang sama mereka dianggap sebagai organisme hidup karena memiliki sel sendiri 47 48 Perakitan diri virus di dalam sel inang berimplikasi pada studi asal mula kehidupan karena mendukung hipotesis bahwa kehidupan dapat dimulai dari molekul organik yang dapat merakit diri 49 Struktur Sunting Model skematik virus berkapsid heliks virus mosaik tembakau 1 asam nukleat RNA 2 kapsomer 3 kapsid Virus adalah organisme subseluler yang karena ukurannya sangat kecil hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm lebih kecil daripada ribosom sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya 50 Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA 51 Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda DNA untai tunggal RNA untai ganda atau RNA untai tunggal 51 Selain itu asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler 51 Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar 50 51 Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal 51 Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung 51 Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid 51 Bergantung pada tipe virusnya kapsid bisa berbentuk bulat sferik heliks polihedral atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus 51 Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer 50 51 Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi inang Untuk virus berbentuk heliks protein kapsid biasanya disebut protein nukleokapsid terikat langsung dengan genom virus 52 Misalnya pada virus campak setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1 3 mikrometer 52 Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid 52 Pada virus campak nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut 52 Bagian bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi 52 Virus cacar air memiliki selubung virus Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks 53 Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral 53 Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T yaitu sekitar 60t protein 53 Sebagai contoh virus hepatitis B memiliki angka T 4 butuh 240 protein untuk membentuk kapsid 53 Seperti virus bentuk heliks kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel 53 Beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang Virus pada hewan memiliki selubung virus yaitu membran menyelubungi kapsid 54 Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus 54 Selain protein selubung dan protein kapsid virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada kepala kapsid Serabut serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri 55 Partikel lengkap virus disebut virion Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang 55 Virus raksasa Sunting Ilmuwan menemukan virus raksasa yang dikenal dengan istilah Mimivirus Megavirus dan Pandoravirus Pandoravirus merupakan jenis virus berukuran sangat besar dengan genom yang jauh lebih besar dibanding virus virus lain yang sudah lebih dulu dikenal Pandoravirus disebut sebagai virus super raksasa karena ukurannya mengalahkan virus berukuran raksasa lain seperti Mimivirus atau Megavirus Meski berukuran raksasa namun tetap tidak bisa dilihat dengan mata telanjang Virus ini ditemukan peneliti dari Prancis Jean Michael Claverie dari Universitas Mediterranee 56 Pandoravirus berukuran seribu kali lebih besar dibanding virus influenza yang berukuran 100 nanometer Pandoravirus memiliki 2 556 gen 200 kali lebih banyak dari virus influenza Ukuran Pandoravirus lebih besar dua kali lipat dari Megavirus yang hanya memiliki 1 120 gen Replikasi Sunting Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan tahapan yaitu pelekatan virus penetrasi pelepasan mantel replikasi genom dan ekspresi gen perakitan pematangan dan pelepasan Pelekatan virus Sunting Pelekatan virus adsorpsi merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan molekul reseptor pada permukaan sel inang 57 Pada tahap ini terjadi ikatan spesifik antara molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus 57 Beberapa jenis virus memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor 57 Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein biasanya glikoprotein atau residu karbohidrat yang terdapat pada glikoprotein atau glikolipid 57 Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel 57 Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda molekul immunoglobulin like superfamily reseptor terkait membran saluran dan transporter transmembran 57 Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki Human rhinovirus HRV Human rhinovirus memiliki reseptor ICAM 1 Intracelluler adhesion molecule 1 58 Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk mengikatkan sel kepada substratnya 58 struktur ICAM 1 mirip dengan molekul imunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan sebagai protein supefamily immunoglobulin 58 Struktur ICAM 1 memiliki lima Ig like domain untuk berikatan dengan Lfa 1 Leukocite function antigen 1 Mac 1 Macrofage antigen 1 Rhinovirus HRV fibrinogen dan PFIE malaria infected erythocytes 58 Sepuluh serotipe dari HRV menggunakan ICAM 1 sebagai reseptor sepuluh serotipe lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor 58 PoliovirusPoliovirus mempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga anggota dari molekul superfamily immunoglobulin 59 Reseptor ini memiliki tiga domain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan 59 Virus influenzaVirus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein pada permukaan partikel virus yaitu hemagglutinin HA dan neuraminidase 60 HA akan berikatan dengan reseptor virus influenza yang berupa asam sialat N asetil neuraminic acid 60 Virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam sialat yang ada pada rantai oligosakarida yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan sel 60 Adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus influenza bisa berikatan dengan banyak tipe sel 60 Penetrasi Sunting Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada reseptor di membran sel 61 Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat Translokasi partikel virusProses translokasi relatif jarang terjadi di antara virus dan mekanisme belum sepenuhnya dipahami benar kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik 62 Endositosis virus ke dalam vakuola intraselulerProses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai jalan masuk virus ke dalam sel 63 Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang telah digunakan untuk pengikatan reseptor 63 fusi dari sampul dengan membran sel untuk virus yang bersampul Proses fusi virus bersampul dengan membran sel baik secara langsung maupun dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma 63 Diperlukan adanya protein fusi spesifik dalam sampul virus misalnya HA influenza dan glikoprotein transmembran TM Rhinovirus 63 Pelepasan mantel Sunting Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi di mana kapsid virus baik seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel inang 61 Pada tahap ini genom virus terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein 61 Dalam beberapa kasus tahap ini berlangsung cukup sederhana dan terjadi selama fusi pada membran virus dengan membran plasma 61 untuk virus lainnya tahap ini merupakan proses multistep yang melibatkan jalur endositosis dan membran nukleus 61 Replikasi genom dan ekspresi gen Sunting 7 Klasifikasi Baltimore 64 Strategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami dari virus tersebut 65 Dalam hal ini virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan David Baltimore 65 Proses ekspresi gen akan menentukan semua proses infeksi virus akut kronis persisten atau laten 65 Kelas I DNA utas gandaKelompok ini dibagi menjadi dua kelompok Replikasi terjadi di inti dan relatif tergantung kepada faktor faktor seluler Adenoviridae Polyomaviridae Herpesviridae 65 Replikasi terjadi di sitoplasma Poxviridae virus ini melibatkan semua faktor faktor yang penting untuk transkripsi dan replikasi dari genomnya dan kebanyakan tidak tergantung pada perangkat replikasi dari inangnya 65 Kelas II DNA utas tunggalReplikasi terjadi di dalam nukleus melibatkan bentuk utas ganda intermediate sebagai cetakan untuk sintesis utas tunggal DNA turunannya Parvoviridae 65 Kelas III RNA utas gandaVirusnya memiliki genom yang tersegmentasi masing masing segmennya ditranskripsi secara terpisah untuk menghasilkan monosistronik mRNA individual contoh Reoviridae 65 Kelas IV RNA utas tunggal Virus dengan polisistronik mRNA di mana kelas ini genom RNA membentuk mRNA yang ditranslasikan untuk membentuk suatu polyprotein yang dipecah membentuk protein matang Contoh Picornaviridae 65 Kelas V RNA utas tunggal Genom pada kelas ini dibagi menjadi dua tipe Genom tidak bersegmen Rhabdoviridae Tahap pertama dalam replikasi adalah transkripsi dari genom RNA utas oleh virion RNA dependent RNA polimerase untuk menghasilkan monosistronik mRNA yang juga sebagai cetakan untuk replikasi genom 65 Genom bersegmen Orthomyxoviridae replikasi terjadi di dalam nukleus di mana monosistronik mRNA untuk masing masing gen virus dihasilkan oleh transkriptase virus 65 Kelas VI RNA utas tunggal dengan DNA IntermediatGenom Retrovirus RNA utas tunggal bersifat diploid dan tidak dipakai secara langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase menjadi DNA 65 Kelas VII DNA utas ganda dengan RNA IntermediatVirus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase tetapi berbeda dengan retrovirus prosesnya terjadi di dalam partikel virus selama maturasi Hepadnaviridae 65 Perakitan Sunting Perakitan merupakan proses pengumpulan komponen komponen virion pada bagian khusus di dalam sel 61 Selama proses ini terjadi pembentukan struktur partikel virus 61 Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan tempat di mana virus melepaskan diri dari sel 61 mekanisme perakitan bervariasi untuk virus yang berbeda beda Contoh proses perakitan Picornavirus Poxvirus dan Reovirus terjadi di sitoplasma sementara itu proses perakitan Adenovirus Poliovirus dan Parvovirus terjadi di nukleus 61 Pematangan Sunting Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dan bersifat infeksius 61 Pada tahap ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang kemungkinan dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk yang matang 61 protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya terlibat dalam proses ini 61 Pelepasan Sunting Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dua mekanisme untuk virus litik semua virus non selubung pelepasan merupakan proses yang sederhana di mana sel yang terinfeksi terbuka dan virus keluar 61 untuk virus berselubung diperlukan membran lipid ketika virus keluar dari sel melewati membran proses ini dikenal sebagai budding 61 Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel Paramyxovirus Rhabdovirus dan Togavirus dan kemungkinan sebagian lagi tidak merusak sel Retrovirus 61 Klasifikasi SuntingArtikel utama Klasifikasi virus Klasifikasi bertujuan untuk menggambarkan keanekaragaman virus dengan memberi nama dan mengelompokkan virus berdasarkan kesamaan mereka Secara sederhana virus dapat dikelompokkan berdasarkan jenis asam nukleat yang mereka miliki virus DNA atau virus RNA untaian asam nukleat untai tunggal atau untai ganda ada tidaknya segmentasi pada genom ukuran virion jenis simetri kapsid heliks atau ikosahedreal serta ada tidaknya selubung 66 Pada tahun 1962 Andre Lwoff Robert Horne dan Paul Tournier merupakan orang orang pertama yang mengembangkan pengelompokan virus berdasarkan sistem hierarki Linnaeus 67 Sistem ini menggunakan klasifikasi filum kelas ordo famili genus dan spesies Virus dikelompokkan sesuai dengan kesamaan sifat mereka bukan kesamaan inang mereka dan jenis asam nukleat yang membentuk genom mereka 68 Pada tahun 1966 Komite Internasional Taksonomi Virus ICTV dibentuk Sistem yang diusulkan oleh Lwoff Horne dan Tournier tidak pernah sepenuhnya diterima oleh ICTV karena ukuran genom virus yang kecil dan tingkat mutasi mereka yang tinggi membuat sulit untuk menentukan takson virus di atas ordo bangsa Oleh sebab itu klasifikasi Baltimore digunakan untuk melengkapi hierarki yang lebih tradisional 69 Mulai tahun 2018 ICTV mulai mengakui hubungan evolusi yang lebih dalam di antara virus yang telah ditemukan dan mengadopsi sistem klasifikasi dengan 15 tingkatan mulai dari dunia hingga spesies 70 Klasifikasi ICTV Sunting Perbandingan antara taksonomi virus tahun 1991 dan 2019 oleh ICTVKomite Internasional Taksonomi Virus ICTV mengembangkan sistem klasifikasi yang digunakan saat ini dan menulis pedoman yang memberi bobot lebih besar pada sifat sifat virus tertentu untuk menjaga keseragaman keluarga virus Taksonomi terpadu sistem universal untuk mengklasifikasikan virus telah ditetapkan Peneliti baru mendeskripsikan sebagian kecil dari total keragaman virus yang ada di bumi 71 Pada tahun 2019 4 dunia 9 kerajaan 16 filum 2 subfilum 36 kelas 55 ordo 8 subordo 168 keluarga 103 subkeluarga 1 421 genus 68 subgenus dan 6 589 spesies virus telah ditetapkan oleh ICTV 72 Seperti taksonomi makhluk hidup pada umumnya klasifikasi virus juga dilakukan secara hierarkis atau bertingkat Pada 2019 tingkatan subdunia subkerajaan dan subkelas tidak digunakan sedangkan semua tingkatan lainnya sedang digunakan Dunia viria Subdunia vira Kerajaan viriae Subkingdom virites Filum viricota Subfilum viricotina Kelas viricetes Subkelas viricetidae Ordo virales Subordo virineae Keluarga viridae Subkeluarga virinae Genus virus Subgenus virus Spesies dd dd dd dd dd dd dd dd dd dd dd dd dd dd Dalam klasifikasi virus terdapat pula takson yang dikategorikan sebagai incertae sedis atau penempatannya tidak pasti Klasifikasi Baltimore Sunting Klasifikasi Baltimore yang mengelompokkan virus berdasarkan metode sintesis mRNA mereka Artikel utama Klasifikasi Baltimore Ahli biologi dan pemenang Hadiah Nobel David Baltimore merancang sistem klasifikasi Baltimore 73 74 Dalam klasifikasi virus modern sistem klasifikasi ICTV digunakan bersama dengan sistem klasifikasi Baltimore 75 76 77 Klasifikasi virus Baltimore didasarkan pada mekanisme sintesis mRNA Virus harus menghasilkan mRNA dari genomnya untuk menghasilkan protein dan mereplikasi diri mereka sendiri tetapi mekanisme yang digunakan oleh virus untuk mencapai hal ini berbeda beda Genom virus mungkin beruntai tunggal single stranded disingkat ss atau beruntai ganda double stranded disingkat ds baik berupa RNA atau DNA dan mungkin menggunakan atau tidak menggunakan transkriptase balik reverse transcriptase disingkat RT Selain itu virus RNA untai tunggal dapat bersifat positif atau negatif Klasifikasi ini menempatkan virus ke dalam tujuh kelompok Virus DNA untai ganda dsDNA Virus DNA untai tunggal ssDNA Virus RNA untai ganda dsRNA Virus RNA untai tunggal positif ssRNA Virus RNA untai tunggal negatif ssRNA Virus RNA untai tunggal transkripsi balik ssRNA RT Virus DNA untai ganda transkripsi balik dsDNA RT Sebagai contoh penerapan klasifikasi virus virus penyebab cacar air yaitu virus varicella zoster VZV ditempatkan dalam ordo Herpesvirales keluarga Herpesviridae subkeluarga Alphaherpesvirinae dan genus Varicellovirus VZV berada di Grup I dari Klasifikasi Baltimore karena merupakan virus dsDNA yang tidak menggunakan enzim transkriptase balik Set lengkap virus dalam suatu organisme atau habitat disebut viroma misalnya semua virus manusia membentuk viroma manusia 78 Virus dan penyakit SuntingInfeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius Penyebaran virus dari satu inang ke inang lain bisa dilakukan dengan banyak cara tetapi setiap virus memiliki karakteristik tertentu dan mengandalkan cara tertentu untuk menyebar Banyak virus yang menginfeksi tumbuhan berpindah dari satu tumbuhan ke tumbuhan lain melalui serangga dan organisme lain yang disebut vektor 79 Virus yang menginfeksi hewan dan manusia menyebar dengan berbagai cara Beberapa virus berpindah melalui kontak langsung antara individu terinfeksi dengan individu sehat misalnya herpes simpleks yang menular melalui sentuhan fisik 80 Penularan virus melalui kontak langsung juga dapat terjadi melalui hubungan seks misalnya HIV 81 Virus yang menginfeksi saluran pencernaan seperti Norovirus dan Rotavirus ditularkan melalui transmisi fekal oral yang melibatkan tangan makanan dan minuman yang terkontaminasi 82 83 Virus virus yang menyerang sistem pernapasan seperti virus influenza virus parainfluenza dan virus korona dapat menyebar melalui percikan dari saluran pernapasan saat seseorang berbicara batuk atau bersin 84 85 86 Apabila partikel virus dalam percikan tersebut berhasil menyentuh membran mukosa orang lain yang ada di hidung mulut dan beberapa organ lain mereka dapat masuk ke dalam tubuh individu tersebut Virus lainnya seperti virus dengue disebarkan oleh serangga pengisap darah 87 Sementara itu Cytomegalovirus bisa diturunkan secara vertikal dari ibu hamil ke janin yang sedang dikandungnya 88 Dampak SuntingBeberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika 89 Melalui terapi gen gen jahat penyebab infeksi yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik penyembuh 89 Baru baru ini David Sanders seorang profesor biologi pada Purdue s School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan 89 Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology Edisi 15 Desember 2002 David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit paru paru 89 Meskipun demikian kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia hewan dan tumbuhan 89 Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia hewan dan tumbuhan 89 Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus 89 Tiap virus secara khusus menyerang sel sel tertentu dari inangnya Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan virus campak menginfeksi kulit virus hepatitis menginfeksi hati dan virus rabies menyerang sel sel saraf Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS acquired immune deficiency syndrome yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih 89 Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus 89 Selain manusia virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan 89 Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang 89 Penyakit hewan akibat virus Sunting Penyakit tetelo yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas terutama ayam Penyebabnya adalah new castle disease virus NCDV 89 Penyakit kuku dan mulut yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau 89 Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus RSV 89 Penyakit rabies yakni jenis penyakit yang menyerang anjing kucing dan monyet disebabkan oleh virus rabies 89 Penyakit tumbuhan akibat virus Sunting Penyakit mosaik yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau 17 penyebabnya adalah tobacco mosaic virus TMV Penyakit tungro yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi 17 penyebabnya adalah virus Tungro 17 Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration CVPD 17 Penyakit manusia akibat virus Sunting Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus cacar AIDS yang disebabkan virus HIV dan demam herpes yang disebabkan virus herpes simpleks 90 Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus yang menyebabkan papiloma atau kutil yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen agen infektan 90 Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia 90 Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium 90 Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa 90 Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah terutama penyakit cacar yang dibawa oleh kolonis Eropa 90 Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar 90 Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika 90 Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus 90 Grup Filovirus terdiri atas Marburg pertama kali ditemukan pada 1967 di Marburg Jerman dan ebola 90 Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring mi 90 Pada April 2005 virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola Sejak Oktober 2004 hingga 2005 kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia 90 Diagnosis di laboratorium SuntingDeteksi isolasi hingga analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit dan mahal 91 Karena itu penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas besar dan mahal termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari berbagai bidang misalnya teknisi ahli biologi molekular dan ahli virus 91 Biasanya proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan secara kerjasama dengan bangsa lain melalui lembaga dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia WHO 91 Pencegahan dan pengobatan SuntingKarena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi virus sangat sulit untuk dibunuh 92 Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi dan obat obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus 92 Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah antisipasikan dengan penggunaan antibiotik yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus 92 Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik 92 Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus 92 Infeksi virus atau bakteri pada umumnya menimbulkan demam hanya saja infeksi bakteri akan meningkatkan kadar Sel darah putih sedangkan infeksi virus tidak tetapi infeksi bakteri virus bahkan jamur akan meningkatkan kadar Antibodi M IgM tetapi pemeriksaan IgM agak mahal Pemeriksaan Sel darah putih ataupun IgM tidak dapat menentukan jenis penyakitnya tetapi kedua pemeriksaan tersebut hanya mengindikasikan penyakit tersebut diakibatkan oleh apa Jika biaya menjadi kendala maka pemeriksaan Sel darah putih saja sudah cukup karena infeksi virus tidak dapat diobati dengan anti biotik dan pada umumnya infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya virus self limiting life dengan istirahat istirahat penuh di ranjang jika perlu dan gizi yang cukup kecuali HIV di mana untuk diagnosis awal diperlukan pemeriksaan CD4 yang relatif murah Lihat pula SuntingMikrobiologi Prion VirologiReferensi SuntingCatatan kaki Sunting a b Virus Taxonomy 2019 Release ICTV Online Juli 2019 Diakses tanggal 7 Oktober 2020 Koonin Eugene V Senkevich Tatiana G Dolja Valerian V 2006 09 19 The ancient Virus World and evolution of cells Biology Direct 1 29 doi 10 1186 1745 6150 1 29 ISSN 1745 6150 PMC 1594570 PMID 16984643 Dimmock dkk 2007 hlm 4 Breitbart M Rohwer F Juni 2005 Here a virus there a virus everywhere the same virus Trends in Microbiology 13 6 278 284 doi 10 1016 j tim 2005 04 003 PMID 15936660 Lawrence CM Menon S Eilers BJ Bothner B Khayat R Douglas T Young MJ May 2009 Structural and functional studies of archaeal viruses The Journal of Biological Chemistry 284 19 12599 603 doi 10 1074 jbc R800078200 PMC 2675988 PMID 19158076 Edwards RA Rohwer F June 2005 Viral metagenomics Nature Reviews Microbiology 3 6 504 10 doi 10 1038 nrmicro1163 PMID 15886693 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Canchaya Carlos Fournous Ghislain Chibani Chennoufi Sandra Dillmann Marie Lise Brussow Harald Agustus 2003 Phage as agents of lateral gene transfer Current Opinion in Microbiology 6 4 417 424 doi 10 1016 S1369 5274 03 00086 9 PMID 12941415 a b Koonin Eugene V Starokadomskyy Petro Oktober 2016 Are viruses alive The replicator paradigm sheds decisive light on an old but misguided question Studies in History and Philosophy of Science Part C Studies in History and Philosophy of Biological and Biomedical Sciences 59 125 134 doi 10 1016 j shpsc 2016 02 016 PMC 5406846 PMID 26965225 Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b Rybicki E April 1990 The classification of organisms at the edge of life or problems with virus systematics PDF South African Journal of Science 86 182 186 pranala nonaktif permanen Robilotti Elizabeth Deresinski Stan Pinsky Benjamin A Januari 2015 Norovirus Clinical Microbiology Reviews 28 1 134 164 doi 10 1128 CMR 00075 14 ISSN 0893 8512 PMC 4284304 PMID 25567225 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 01 Diakses tanggal 2020 10 28 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Shors 2017 hlm 123 124 a b virus n Online Etymology Dictionary Diakses tanggal 8 April 2020 virulent adj Online Etymology Dictionary Diakses tanggal 8 April 2020 viral adj Online Etymology Dictionary Diakses tanggal 8 April 2020 Virion Online Etymology Dictionary Diakses tanggal 1 November 2020 Desk encyclopedia of general virology Mahy B W J Brian W J Van Regenmortel M H V Oxford Academic Press 2010 ISBN 0 12 375162 4 OCLC 480587729 a b c d e f g h Akin H M 2005 Virologi Tumbuhan Yogyakarta Kanisius hlm hlm 17 ISBN 9792111808 9789792111804Periksa nilai invalid character isbn bantuan Diarsipkan dari versi asli Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku tanggal 2014 04 21 Diakses tanggal 2009 03 13 Campbell et al 2002 hlm 341 Diakses pada 26 Maret 2009 Stanley WM 1933 Isolation of a crystalline protein possessing the properties of tobacco mosaic virus pdf Science 81 644 645 Creager A N H 2002 The life of a virus tobacco mosaic virus as an experimental model 1930 1965 Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku edisi ke Edisi ke 2 Chicago University of Chicago Press hlm hlm 119 ISBN 0226120260 9780226120263Periksa nilai invalid character isbn bantuan Diakses tanggal 2009 03 26 a b c d Rous P 1911 A sarcoma of the fowl transmissible by an agent separable from the tumor cells pdf J Exp Med 13 397 399 a b Shope RE 1933 Infectious papillomatosis of rabbits with a note on the histopathology pdf J Exp Med 58 607 a b Hershey AD Chase M 1952 Independent Function of Viral Protein and Nucleic Acid in Growth of Bacteriophage pdf Journal of General Physiology 36 39 56 Sanjuan Rafael Nebot Miguel R Chirico Nicola Mansky Louis M Belshaw Robert 2010 10 01 Viral Mutation Rates Journal of Virology 84 19 9733 9748 doi 10 1128 JVI 00694 10 ISSN 0022 538X PMC 2937809 PMID 20660197 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 02 25 Diakses tanggal 2020 11 01 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Krupovic M Dooja W Koonin EV 2019 Origin of viruses primordial replicators recruiting capsids from hosts Nature Reviews Microbiology 17 7 449 58 doi 10 1038 s41579 019 0205 6 PMID 31142823 Collier dkk 1998 hlm 11 21 a b Dimmock dkk 2007 hlm 16 Collier dkk 1998 hlm 11 a b c d e Mahy amp Van Regenmortel 2010 hlm 24 Shors 2017 hlm 810 McClintock B 1 Juni 1950 The origin and behavior of mutable loci in maize Proceedings of the National Academy of Sciences 36 6 344 355 doi 10 1073 pnas 36 6 344 ISSN 0027 8424 PMC 1063197 PMID 15430309 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Collier dkk 1998 hlm 11 12 Dimmock dkk 2007 hlm 55 Shors 2017 hlm 791 Tsagris Efthimia Mina Martinez de Alba Angel Emilio Gozmanova Mariyana Kalantidis Kriton November 2008 Viroids Cellular Microbiology 10 11 2168 2179 doi 10 1111 j 1462 5822 2008 01231 x Shors 2017 hlm 460 La Scola Bernard Desnues Christelle Pagnier Isabelle Robert Catherine Barrassi Lina Fournous Ghislain Merchat Michele Suzan Monti Marie Forterre Patrick September 2008 The virophage as a unique parasite of the giant mimivirus Nature 455 7209 100 104 doi 10 1038 nature07218 ISSN 0028 0836 Collier dkk 1998 hlm 777 a b Dimmock dkk 2007 hlm 15 16 Nasir Arshan Kim Kyung Mo Caetano Anolles Gustavo September 2012 Viral evolution Primordial cellular origins and late adaptation to parasitism Mobile Genetic Elements 2 5 247 252 doi 10 4161 mge 22797 ISSN 2159 256X PMC 3575434 PMID 23550145 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Wessner D R 2010 The Origins of Viruses Nature Education 3 9 37 a b Mahy amp Van Regenmortel 2010 hlm 28 Mahy amp Van Regenmortel 2010 hlm 26 Koonin E V Starokadomskyy P 7 Maret 2016 Are viruses alive The replicator paradigm sheds decisive light on an old but misguided question Stud Hist Philos Biol Biomed Sci 59 125 34 doi 10 1016 j shpsc 2016 02 016 PMC 5406846 PMID 26965225 Holmes EC October 2007 Viral evolution in the genomic age PLOS Biology 5 10 e278 doi 10 1371 journal pbio 0050278 PMC 1994994 PMID 17914905 Wimmer E Mueller S Tumpey TM Taubenberger JK December 2009 Synthetic viruses a new opportunity to understand and prevent viral disease Nature Biotechnology 27 12 1163 72 doi 10 1038 nbt 1593 PMC 2819212 PMID 20010599 Horn M 2008 Chlamydiae as symbionts in eukaryotes Annual Review of Microbiology 62 113 31 doi 10 1146 annurev micro 62 081307 162818 PMID 18473699 Ammerman NC Beier Sexton M Azad AF November 2008 Laboratory maintenance of Rickettsia rickettsii Current Protocols in Microbiology Chapter 3 1 Unit 3A 5 doi 10 1002 9780471729259 mc03a05s11 ISBN 978 0471729259 PMC 2725428 PMID 19016440 Koonin EV Senkevich TG Dolja VV September 2006 The ancient Virus World and evolution of cells Biology Direct 1 1 29 doi 10 1186 1745 6150 1 29 PMC 1594570 PMID 16984643 a b c Campbell et al 2002 hlm 342 Diakses pada 26 Maret 2009 a b c d e f g h i Wagner 2008 Basic Virology Australia Blackwell Publishing ISBN 2007019839Periksa nilai checksum isbn bantuan Parameter first2 tanpa last2 di Authors list bantuan lihat di Penelusuran Buku Google a b c d e Wagner 2008 Basic Virology Australia Blackwell Publishing ISBN 2007019839Periksa nilai checksum isbn bantuan Parameter first2 tanpa last2 di Authors list bantuan lihat di Penelusuran Buku Google a b c d e Mahy BWJ van Regenmortel MHW 2010 Desk Encyclopedia of General Virology San Diego Elsevier ISBN 978 0 12 375145 1Periksa nilai checksum isbn bantuan lihat di Penelusuran Buku Google a b Mahy BWJ van Regenmortel MHW 2010 Desk Encyclopedia of General Virology San Diego Elsevier ISBN 978 0 12 375145 1Periksa nilai checksum isbn bantuan lihat di Penelusuran Buku Google a b Strauss JH Strauss EG 2008 Viruses and Human Disease London Elsevier ISBN 978 0 12 375145 1Periksa nilai checksum isbn bantuan lihat di Penelusuran Buku Google Pandoravirus Virus Super Raksasa PortalKBR 22 Juli 2013 a b c d e f Schneider Schaulies J 2000 Cellular receptors for viruses links to tropism and pathogenesis pdf Journal of General Virology 81 1413 1429 a b c d e Olson NH 1992 Structure of a human rhinovirus complexed with its receptormolecule pdf Proc Natl Acad Sci USA 90 507 511 a b Yongning H 2000 Interaction of the poliovirus receptor with poliovirus pdf PNAS 97 79 84 a b c d Hidari KIPJ 2010 Glycan Receptor for Influenza Virus pdf The Open Antimicrobial Agents Journal 2 26 33 a b c d e f g h i j k l m n o Mahy BWJ van Regenmortel MHW 2010 Desk Encyclopedia of General Virology San Diego Elsevier ISBN 978 0 12 375145 1Periksa nilai checksum isbn bantuan lihat di Penelusuran Buku Google Cossart P 2005 Cellular Microbiology Washington DC American Society for Microbiology Press ISBN 1 55581 302 X lihat di Penelusuran Buku Google a b c d Cheng H Hammar L 2004 Cellular Microbiology Singapore World Scientifis Publishing Co Pte Ltd ISBN 981 238 614 9 lihat di Penelusuran Buku Google Carter JB Saunders VA 2007 Virology Principles and Applications England John Wiley amp Sons Ltd ISBN 978 0 470 023860 0Periksa nilai length isbn bantuan lihat di Penelusuran Buku Google a b c d e f g h i j k l Wagner 2008 Basic Virology Australia Blackwell Publishing ISBN 2007019839Periksa nilai checksum isbn bantuan Parameter first2 tanpa last2 di Authors list bantuan lihat di Penelusuran Buku Google Carter amp Saunders 2007 hlm 116 Lwoff A Horne RW Tournier P June 1962 A virus system Comptes Rendus Hebdomadaires des Seances de l Academie des Sciences dalam bahasa French 254 4225 7 PMID 14467544 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Lwoff A Horne R Tournier P 1962 A system of viruses Cold Spring Harbor Symposia on Quantitative Biology 27 51 5 doi 10 1101 sqb 1962 027 001 008 PMID 13931895 Fauquet CM Fargette D August 2005 International Committee on Taxonomy of Viruses and the 3 142 unassigned species Virology Journal 2 64 doi 10 1186 1743 422X 2 64 PMC 1208960 PMID 16105179 International Committee on Taxonomy of Viruses Executive Committee Mei 2020 The New Scope of Virus Taxonomy Partitioning the Virosphere Into 15 Hierarchical Ranks Nat Microbiol 5 5 668 674 doi 10 1038 s41564 020 0709 x PMC 7186216 PMID 32341570 Delwart EL 2007 Viral metagenomics Reviews in Medical Virology 17 2 115 31 doi 10 1002 rmv 532 PMID 17295196 Virus Taxonomy 2019 Release ICTV Online Juli 2019 Diakses tanggal 7 Oktober 2020 Temin HM Baltimore D 1972 RNA directed DNA synthesis and RNA tumor viruses Advances in Virus Research 17 129 86 doi 10 1016 S0065 3527 08 60749 6 ISBN 9780120398171 PMID 4348509 Baltimore D 1974 The strategy of RNA viruses Harvey Lectures 70 Series 57 74 PMID 4377923 van Regenmortel MH Mahy BW January 2004 Emerging issues in virus taxonomy Emerging Infectious Diseases 10 1 8 13 doi 10 3201 eid1001 030279 PMC 3322749 PMID 15078590 Mayo MA 1999 Developments in plant virus taxonomy since the publication of the 6th ICTV Report International Committee on Taxonomy of Viruses Archives of Virology 144 8 1659 66 doi 10 1007 s007050050620 PMID 10486120 de Villiers EM Fauquet C Broker TR Bernard HU zur Hausen H June 2004 Classification of papillomaviruses Virology 324 1 17 27 doi 10 1016 j virol 2004 03 033 PMID 15183049 Parker MT September 2016 An Ecological Framework of the Human Virome Provides Classification of Current Knowledge and Identifies Areas of Forthcoming Discovery The Yale Journal of Biology and Medicine 89 3 339 351 PMC 5045143 PMID 27698618 Dietzgen Ralf Mann Krin Johnson Karyn 9 November 2016 Plant Virus Insect Vector Interactions Current and Potential Future Research Directions Viruses dalam bahasa Inggris 8 11 303 doi 10 3390 v8110303 ISSN 1999 4915 PMC 5127017 PMID 27834855 Herpes simplex virus WHO dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 8 April 2020 Shaw G M Hunter E 1 November 2012 HIV Transmission Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine dalam bahasa Inggris 2 11 a006965 a006965 doi 10 1101 cshperspect a006965 ISSN 2157 1422 PMC 3543106 PMID 23043157 Gaythorpe K A M Trotter C L Lopman B Steele M Conlan A J K Januari 2018 Norovirus transmission dynamics a modelling review Epidemiology and Infection dalam bahasa Inggris 146 2 147 158 doi 10 1017 S0950268817002692 ISSN 0950 2688 PMC 5851036 PMID 29268812 Crawford Sue E Ramani Sasirekha Tate Jacqueline E Parashar Umesh D Svensson Lennart Hagbom Marie Franco Manuel A Greenberg Harry B O Ryan Miguel Desember 2017 Rotavirus infection Nature Reviews Disease Primers dalam bahasa Inggris 3 1 17083 doi 10 1038 nrdp 2017 83 ISSN 2056 676X PMC 5858916 PMID 29119972 Neumann Gabriele Kawaoka Yoshihiro Mei 2015 Transmission of influenza A viruses Virology dalam bahasa Inggris 479 480 234 246 doi 10 1016 j virol 2015 03 009 PMC 4424116 PMID 25812763 Burke Crystal W Bridges Olga Brown Sherri Rahija Richard Russell Charles J 21 November 2013 Subbarao Kanta ed Mode of Parainfluenza Virus Transmission Determines the Dynamics of Primary Infection and Protection from Reinfection PLoS Pathogens dalam bahasa Inggris 9 11 e1003786 doi 10 1371 journal ppat 1003786 ISSN 1553 7374 PMC 3836739 PMID 24278024 Singhal Tanu April 2020 A Review of Coronavirus Disease 2019 COVID 19 The Indian Journal of Pediatrics dalam bahasa Inggris 87 4 281 286 doi 10 1007 s12098 020 03263 6 ISSN 0019 5456 PMC 7090728 PMID 32166607 Marques Toledo Cecilia A Bendati Maria Mercedes Codeco Claudia T Teixeira Mauro M Desember 2019 Probability of dengue transmission and propagation in a non endemic temperate area conceptual model and decision risk levels for early alert prevention and control Parasites amp Vectors dalam bahasa Inggris 12 1 38 doi 10 1186 s13071 018 3280 z ISSN 1756 3305 PMC 6335707 PMID 30651125 Britt William 3 Agustus 2018 Maternal Immunity and the Natural History of Congenital Human Cytomegalovirus Infection Viruses dalam bahasa Inggris 10 8 405 doi 10 3390 v10080405 ISSN 1999 4915 PMC 6116058 PMID 30081449 a b c d e f g h i j k l m n o Evans AS Kaslow RA 1997 Viral Infections of Humans epidemiology and Control New York Plenum Publishing Corporation ISBN 0 306 44856 4 lihat di Penelusuran Buku Google a b c d e f g h i j k l Crowley LV 2010 An Introduction to Human Disease Pathology and Pathophysiology Sudburry Jones and Bartlett Publishers ISBN 978 0 7637 6591 0 lihat di Penelusuran Buku Google a b c Zuckerman AJ Banatvala JE Griffiths P 2009 Principles and Practice of Clinical Virology England John Wiley amp Sons Ltd ISBN 978 0 470 51799 4 lihat di Penelusuran Buku Google a b c d e Singh M 2007 Vaccine Adjuvants and Delivery Systems New Jersey John Wiley amp Sons Ltd ISBN 978 0 471 73907 4 lihat di Penelusuran Buku Google Daftar pustaka Sunting Carter John B Saunders Venetia A 2007 Virology Principles and Applications Chichester Inggris John Wiley amp Sons ISBN 978 0 470 02386 0 OCLC 124160564 Dimmock N J Easton A J Leppard K N 2007 Introduction to modern virology edisi ke 6 Malden MA Blackwell Publishing ISBN 1 4051 3645 6 OCLC 65207057 Collier Leslie Balows Albert Sussman Max ed 1998 Topley and Wilson s Microbiology and Microbial Infections edisi ke 9 London Arnold ISBN 0 340 61470 6 OCLC 38290809 Mahy B W J Van Regenmortel M H V 2010 Desk encyclopedia of general virology Oxford Academic Press ISBN 0 12 375162 4 OCLC 480587729 Shors Teri 2017 Understanding Viruses edisi ke 3 Burlington Massachusetts Jones and Bartlett Learning ISBN 978 1 284 02592 7 OCLC 948427269 Pranala luar Sunting Inggris Perpustakaan Online tentang virus Diarsipkan 2008 05 09 di Wayback Machine Inggris Wong s Virology Inggris Apa itu virus Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Virus amp oldid 23417168