www.wikidata.id-id.nina.az
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan struktur struktur lain yang digunakan untuk pertukaran gas pada hewan dan tumbuhan Anatomi dan fisiologi makhluk hidup yang mewujudkan pertukaran gas ini sangat bervariasi bergantung pada ukuran tubuhnya lingkungan tempat hidupnya dan riwayat evolusinya Pada hewan darat pernapasan berlangsung pada paru paru 1 Pertukaran gas di paru paru terjadi pada jutaan kantung udara kecil Pada mamalia dan reptil kantung udara ini disebut alveolus bentuk jamak alveoli tetapi pada burung dinamakan atria Kantung udara mikroskopis tersebut sangat kaya akan suplai darah sehingga udara di dalamnya pun terhubung dengan darah 2 Kantung udara ini berhubungan dengan lingkungan luar melalui sistem saluran udara berupa tabung berongga Saluran yang terbesar adalah trakea yang bercabang di tengah dada menjadi dua bronkus utama Bronkus memasuki paru paru tempat mereka bercabang menjadi bronkus sekunder dan tersier yang rongganya semakin sempit lalu bercabang menjadi banyak tabung yang lebih kecil yang dinamakan bronkiolus Pada burung bronkiolus disebut parabronki Pada bronkiolus atau parabronki inilah umumnya terdapat alveoli pada mamalia dan atria pada burung Udara harus dipompa dari lingkungan luar menuju ke dalam alveoli atau atria melalui proses bernapas yang melibatkan otot otot pernapasan Sistem pernapasanGambaran skematik lengkap sistem pernapasan manusia dengan bagian bagian dan fungsinya RincianPengidentifikasiBahasa Latinsystema respiratoriumMeSHD012137TA98A06 0 00 000TA23133FMA7158Daftar istilah anatomi sunting di Wikidata Pada sebagian besar ikan dan sejumlah hewan akuatik lainnya pernapasan berlangsung pada insang yang merupakan organ eksternal baik sebagian maupun sepenuhnya yang terendam dalam lingkungan perairan Air akan mengalir melewati insang dengan berbagai cara baik aktif ataupun pasif Pertukaran gas terjadi di insang yang terdiri dari filamen tipis atau sangat datar serta lamela yang mempertemukan secara luas jaringan yang sangat tervaskularisasi dengan air Hewan lain seperti serangga memiliki anatomi sistem pernapasan yang sangat sederhana Pada amfibi kulit pun berperan penting dalam pertukaran gas Tumbuhan juga memiliki sistem pernapasan tetapi arah pertukaran gasnya bisa berlawanan jika dibandingkan dengan hewan Sistem pernapasan pada tumbuhan meliputi stomata yang ditemukan di berbagai bagian tumbuhan 3 Daftar isi 1 Mamalia 1 1 Anatomi 1 2 Volume ventilatori 1 3 Mekanika pernapasan 1 4 Pertukaran gas 1 5 Pengendalian ventilasi 1 6 Respons terhadap tekanan atmosfer rendah 1 7 Fungsi lain paru paru 1 7 1 Pertahanan lokal 1 7 2 Pencegahan alveolar kolaps 1 7 3 Kontribusi bagi seluruh tubuh 1 7 4 Vokalisasi 1 7 5 Pengendalian temperatur 1 8 Perbedaan klinis 1 9 Pengecualian pada mamalia 1 9 1 Kuda 1 9 2 Gajah 2 Burung 3 Reptil 4 Amfibi 5 Ikan 6 Invertebrata 6 1 Artropoda 6 1 1 Serangga 6 2 Moluska 7 Tumbuhan 8 Referensi 9 Pranala luarMamalia SuntingAnatomi Sunting Gambar 1 Sistem pernapasan Gambar 2 Saluran pernapasan bawah atau pohon pernapasan TrakeaBronkus utamaBronkus sekunder lobar Bronkus tersier segmental BronkiolusSaluran alveolarAlveolusPada manusia dan mamalia lainnya anatomi sistem pernapasan umumnya berupa saluran pernapasan Saluran tersebut dibagi menjadi saluran pernapasan atas dan bawah Saluran atas meliputi hidung rongga hidung sinus paranasal faring dan bagian laring di atas pita suara Saluran bawah Gambar 2 meliputi bagian bawah laring trakea bronkus bronkiolus dan alveolus Percabangan saluran udara bagian bawah sering digambarkan sebagai pohon pernapasan atau pohon trakeobronkial Gambar 2 4 Interval antara titik titik percabangan di sepanjang saluran yang menyerupai pohon tersebut sering disebut sebagai generasi yang pada manusia dewasa jumlahnya sekitar 23 Percabangan atau generasi awal sekitar 0 16 terdiri dari trakea dan bronkus serta bronkiolus besar yang hanya bertindak sebagai saluran yang membawa udara ke bronkiolus pernapasan saluran alveolar dan alveoli sekitar generasi 17 23 tempat pertukaran gas terjadi 5 6 Bronkiolus didefinisikan sebagai saluran udara kecil yang tidak didukung oleh tulang rawan 4 Bronkus pertama yang bercabang dari trakea merupakan bronkus utama baik di kanan maupun kiri Sebagai saluran dengan diameter terbesar kedua setelah trakea 1 8 cm bronkus ini berdiameter 1 1 4 cm 5 memasuki paru paru di setiap hilum tempat mereka bercabang menjadi bronkus sekunder yang lebih sempit yang dikenal sebagai bronkus lobar dan cabang ini menjadi bronkus tersier yang lebih sempit yang dikenal sebagai bronkus segmental Pembagian bronkus segmental lebih lanjut berdiameter 1 hingga 6 mm 7 dikenal sebagai bronkus segmental urutan 4 5 dan 6 atau dikelompokkan bersama sebagai bronkus subsegmental 8 9 Rata rata manusia dewasa memiliki 23 cabang pohon pernapasan Sementara itu tikus hanya memiliki sekitar 13 cabang Alveoli merupakan ujung buntu pohon pernapasan Artinya udara yang memasukinya harus keluar melalui rute yang sama Sistem seperti ini menciptakan ruang mati dengan volume udara sekitar 150 ml pada manusia dewasa yang mengisi saluran udara setelah ekshalasi dan kembali ke alveoli sebelum sempat mencapai lingkungan luar 10 11 Pada akhir inhalasi saluran udara dipenuhi dengan udara dari lingkungan yang dihembuskan keluar tanpa bersentuhan dengan penukar gas 10 Volume ventilatori Sunting Paru paru membesar dan berkontraksi selama siklus pernapasan menarik udara masuk dan keluar dari paru paru Volume udara yang berpindah masuk atau keluar dari paru paru dalam keadaan istirahat normal yang disebut volume tidal ketika istirahat sekitar 500 ml serta volume yang berpindah akibat inhalasi paksa dan ekshalasi paksa secara maksimal diukur dengan spirometri 12 Spirogram manusia dewasa pada umumnya serta istilah istilah yang diberikan untuk berbagai aktivitas yang dapat dilakukan paru paru diilustrasikan di bawah ini Gambar 3 Gambar 3 Output dari spirometer Gerakan grafik ke atas dibaca dari kiri menunjukkan masuknya udara pergerakan ke bawah menunjukkan keluarnya udara Tidak semua udara di paru paru dapat dikeluarkan meskipun pernapasan sudah dipaksa secara maksimal Volume udara yang masih tersisa ini disebut volume residual yang besarnya sekitar 1 0 1 5 liter yang tidak dapat diukur dengan spirometri Oleh karena itu volume yang turut memperhitungkan volume residual yaitu kapasitas residual fungsional sekitar 2 5 3 0 liter dan kapasitas total paru sekitar 6 liter juga tidak dapat diukur dengan spirometri Pengukuran angka angka ini membutuhkan teknik tersendiri 12 Penghitungan volume udara yang dihirup masuk atau keluar baik melalui mulut atau hidung atau masuk atau keluar dari alveoli dijelaskan dalam tabel di bawah bersama dengan cara penghitungannya Jumlah siklus napas per menit dikenal sebagai laju pernapasan Pengukuran Rumus DeskripsiVolume menit pernapasan volume tidal laju pernapasan jumlah volume udara yang memasuki atau meninggalkan hidung atau mulut per menit Ventilasi alveolar volume tidal ruang mati laju pernapasan volume udara yang memasuki atau meninggalkan alveoli per menit Ventilasi ruang mati ruang mati laju pernapasan volume udara yang tidak mampu mencapai alveoli ketika inhalasi tetapi tetap tinggal di saluran pernapasan per menit Mekanika pernapasan Sunting source source Gambar 6 Pencitraan resonansi magnetik MRI waktu nyata yang menunjukkan pergerakan dada selama bernapas Gerakan gagang pompa dan gerakan gagang ember oleh tulang rusuk Gambar 4 Efek otot otot inhalasi dalam memperluas sangkar rusuk Gerakan khusus yang diilustrasikan di sini disebut gerakan gagang pompa oleh tulang rusuk Gambar 5 Dalam gambar sangkar rusuk ini kemiringan tulang rusuk bagian bawah mulai dari garis tengah ke arah luar dapat terlihat dengan jelas Hal ini memungkinkan gerakan yang mirip dengan efek gagang pompa tapi pada kondisi ini disebut gerakan gagang ember Perbedaan warna mengacu pada klasifikasi tulang rusuk dan tidak relevan di sini Pernapasan tenang dan pernapasan paksa Gambar 7 Otot otot pernapasan saat istirahat inhalasi di sebelah kiri ekshalasi di sebelah kanan Otot otot yang berkontraksi ditunjukkan dengan warna merah otot otot yang berelaksasi dengan warna biru Kontraksi diafragma umumnya berkontribusi paling besar pada ekspansi rongga dada biru muda Namun pada saat yang sama otot otot interkostal menarik tulang rusuk ke atas efeknya ditunjukkan oleh panah yang juga mengakibatkan sangkar rusuk mengembang selama inhalasi lihat diagram di sisi lain halaman Relaksasi semua otot otot ini selama ekshalasi mengakibatkan sangkar rusuk dan perut hijau muda kembali secara elastis ke posisi istirahat mereka Bandingkan dengan Gambar 6 video MRI yang menunjukkan gerakan dada selama siklus pernapasan Gambar 8 Otot otot pada pernapasan paksa inhalasi dan ekshalasi Kode warnanya sama dengan di sebelah kiri Selain kontraksi diafragma yang lebih kuat dan ekstensif otot otot interkostalis dibantu oleh otot otot aksesori inhalasi untuk memperbesar pergerakan tulang rusuk ke atas mengakibatkan ekspansi sangkar rusuk yang lebih besar Selama ekshalasi terlepas dari relaksasi otot otot inhalasi otot otot perut secara aktif berkontraksi untuk menarik tepi bawah sangkar rusuk ke bawah sehingga mengurangi volume tulang rusuk dan pada saat yang sama mendorong diafragma jauh ke atas ke dalam toraks Pada mamalia inhalasi saat istirahat pernapasan tenang terutama disebabkan oleh kontraksi diafragma yaitu lembaran otot berkubah ke atas yang memisahkan rongga dada dari rongga perut Ketika diagfragma berkontraksi menjadi rata bergerak ke bawah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 volume rongga dada akan meningkat Diafragma yang berkontraksi mendorong organ perut ke bawah Akan tetapi karena dasar panggul mencegah organ perut paling bawah bergerak lebih jauh isi perut yang lentur menyebabkan perut membuncit ke arah depan dan samping karena otot perut yang rileks tidak menahan gerakan ini Gambar 7 Penonjolan perut yang sepenuhnya bersifat pasif dan menyusut saat ekshalasi selama pernapasan normal kadang kadang disebut sebagai pernapasan perut meskipun sebenarnya lebih tepat disebut pernapasan diafragma yang tidak terlihat dari luar tubuh Mamalia hanya menggunakan otot perutnya pada ekshalasi paksa lihat Gambar 8 dan penjelasan di bawah dan tidak pernah selama inhalasi dalam bentuk apa apa pun Saat diafragma berkontraksi secara bersamaan sangkar rusuk diperbesar karena tulang rusuk ditarik ke atas oleh otot otot interkostal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4 Semua tulang rusuk miring ke bawah dari belakang ke depan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4 tetapi tulang tulang rusuk terbawah juga miring ke bawah dari garis tengah ke arah luar Gambar 5 Dengan demikian diameter transversal sangkar rusuk dapat ditingkatkan dengan cara yang sama seperti peningkatan diameter antero posterior yaitu dengan gerakan gagang pompa yang ditunjukkan pada Gambar 4 Pembesaran dimensi vertikal rongga dada akibat kontraksi diafragma dan pembesaran kedua dimensi horizontalnya akibat mengangkatnya bagian depan dan sisi tulang rusuk menyebabkan tekanan intratoraks menurun Interior paru paru terbuka ke udara luar dan karena bersifat elastis menjadi mengembang untuk mengisi peningkatan ruang Udara masuk ke paru paru melalui saluran pernapasan Gambar 2 Pada kondisi sehat saluran udara ini mulai dari hidung atau mulut dan berakhir di kantung buntu mikroskopis yang disebut alveoli selalu terbuka meskipun diameter berbagai bagian dapat diubah oleh sistem saraf simpatik dan parasimpatik Oleh karena itu tekanan udara alveolar selalu mendekati tekanan udara atmosfer sekitar 100 kPa di permukaan laut saat istirahat dengan gradien tekanan yang menyebabkan udara bergerak masuk dan keluar dari paru paru selama bernapas jarang melebihi 2 3 kPa 13 14 Selama ekspirasi otot diafragma dan otot interkostal berlaksasi Hal ini mengembalikan dada dan perut ke posisi yang ditentukan oleh elastisitas anatomi mereka Kondisi ini merupakan posisi istirahat menengah dari toraks dan perut Gambar 7 ketika paru paru menampung kapasitas residual fungsional udara area biru muda di ilustrasi sebelah kanan Gambar 7 yang pada manusia dewasa volumenya sekitar 2 5 3 0 liter Gambar 3 6 Ekshalasi saat istirahat berlangsung sekitar dua kali lebih lama dari inhalasi karena diafragma secara pasif berelaksasi dengan lebih tenang dibandingkan kontraksi aktif selama inhalasi Gambar 9 Perubahan komposisi udara alveolar selama siklus pernapasan normal saat beristirahat Skala di sebelah kiri dan garis biru menunjukkan tekanan parsial karbon dioksida dalam kPa sedangkan skala di sisi kanan dan garis merah menunjukkan tekanan parsial oksigen juga dalam kPa untuk mengubah kPa menjadi mm Hg kalikan dengan 7 5 Volume udara yang bergerak masuk atau keluar di hidung atau mulut selama satu siklus pernapasan disebut volume tidal Pada manusia dewasa yang beristirahat volume ini sekitar 500 ml per napas Pada akhir ekshalasi saluran udara mengandung sekitar 150 ml udara alveolar yang merupakan udara pertama yang dikembalikan ke dalam alveoli selama inhalasi 10 15 Volume udara ini yang dihembuskan keluar dari alveoli dan kembali lagi dikenal sebagai ventilasi ruang mati yang memiliki konsekuensi bahwa dari 500 ml udara yang dihirup ke dalam alveoli setiap kali bernapas hanya 350 ml 500 ml 150 ml 350 ml yang merupakan udara segar yang hangat dan lembab 6 Karena 350 ml udara segar ini dicampur secara menyeluruh dan diencerkan oleh udara yang tersisa di alveoli setelah ekshalasi normal yaitu kapasitas residual fungsional sekitar 2 5 3 0 liter komposisi udara alveolar hanya sangat sedikit berubah selama siklus pernapasan lihat Gambar 9 Ketegangan atau tekanan parsial oksigen tetap mendekati 13 14 kPa sekitar 100 mm Hg sedangkan karbon dioksida sangat mendekati 5 3 kPa atau 40 mm Hg Hal ini kontras dengan komposisi udara luar yang kering di permukaan laut dengan tekanan parsial oksigen adalah 21 kPa atau 160 mm Hg dan karbon dioksida 0 04 kPa atau 0 3 mmHg 6 Saat bernapas dengan berat hiperpnea misalnya selama berolahraga inhalasi terjadi akibat kontraksi diafragma yang bergerak lebih kuat dan lebih besar dibandingkan saat istirahat Gambar 8 Selain itu otot aksesori inhalasi turut melebih lebihkan aksi otot interkostal Gambar 8 Otot aksesori inhalasi ini adalah otot yang membentang dari tulang leher dan pangkal tengkorak hingga tulang rusuk atas dan sternum kadang kadang melalui perlekatan perantara pada tulang selangka klavikula 6 Ketika mereka berkontraksi volume internal sangkar rusuk meningkat jauh lebih besar dibandingkan yang dapat dicapai dengan kontraksi otot otot interkostal saja Dilihat dari luar tubuh terangkatnya tulang selangka selama inhalasi berat kadangkala disebut pernapasan klavikular atau pernapasan dangkal yang terlihat terutama selama serangan asma dan pada orang dengan penyakit paru obstruktif kronis Selama pernapasan berat ekshalasi disebabkan oleh relaksasi semua otot inhalasi Tetapi sekarang otot otot perut bukannya tetap rileks seperti saat istirahat malah berkontraksi dengan paksa menarik tepi bawah tulang rusuk ke arah bawah depan dan samping Gambar 8 Hal ini tidak hanya mengurangi ukuran tulang rusuk secara drastis tetapi juga mendorong organ organ perut ke atas melawan diafragma sehingga menggelembung jauh ke dalam toraks Gambar 8 Volume paru akhir pernapasan sekarang jauh di bawah posisi tengah istirahat dan memuat jauh lebih sedikit udara dibandingkan kapasitas residual fungsional saat istirahat Namun pada mamalia normal paru paru tidak dapat dikosongkan sepenuhnya Pada manusia dewasa selalu ada setidaknya 1 liter udara yang tersisa di paru paru setelah pernapasan maksimum 6 Irama pernapasan masuk dan keluar yang berlangsung otomatis dapat terganggu oleh batuk dan bersin bentuk pernapasan yang sangat kuat oleh ekspresi berbagai emosi tertawa menghela nafas menangis kesakitan dan oleh tindakan seperti berbicara menyanyi bersiul dan memainkan alat musik tiup Semua tindakan ini bergantung pada otot otot yang dijelaskan di atas dan berpengaruh terhadap pergerakan masuk dan keluarnya udara dari paru paru Meskipun bukan bentuk pernapasan manuver Valsava melibatkan otot otot pernapasan Faktanya tindakan ini adalah upaya pernapasan yang sangat kuat terhadap glotis yang tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang bisa keluar dari paru paru 16 Sebaliknya isi perut digerakkan ke arah yang berlawanan melalui lubang di dasar panggul Otot otot perut berkontraksi dengan sangat kuat menyebabkan tekanan di dalam perut dan dada meningkat sangat tinggi Manuver Valsava dapat dilakukan secara sukarela tetapi umumnya terjadi secara refleks ketika mencoba mengosongkan perut selama misalnya buang air besar yang sulit atau saat melahirkan Pernapasan berhenti selama manuver ini Pertukaran gas Sunting Artikel utama Pertukaran gas Mekanisme pertukaran gas Gambar 11 Diagram proses pertukaran gas pada paru paru mamalia yang menekankan perbedaan antara komposisi gas dari udara di sekelilingnya udara alveolar biru muda yang menyeimbangkan darah kapiler paru antara tekanan gas darah pada arteri paru warna biru yang memasuki paru paru di sebelah kiri dan darah vena warna merah yang meninggalkan paru paru di sebelah kanan Semua tekanan gas menggunakan satuan kPa Untuk mengonversi ke mm Hg kalikan dengan 7 5 Gambar 12 Diagram yang menggambarkan penampang histologis jaringan paru paru yang menunjukkan alveolus yang meningkat secara normal pada akhir ekshalasi normal dan dindingnya yang berisi kapiler paru ditunjukkan pada penampang potong lintang Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana darah kapiler paru benar benar dikelilingi oleh udara alveolar Dalam paru paru manusia normal secara keseluruhan semua alveoli mengandung sekitar 3 liter udara alveolar Semua kapiler paru mengandung sekitar 100 ml darah Gambar 10 Penampang histologis melalui dinding alveolar yang menunjukkan lapisan tempat gas harus berpindah di antara plasma darah dan udara alveolar Objek biru tua adalah inti sel endotelium kapiler dan sel epitelium alveolar tipe I atau pneumosit tipe 1 Dua benda merah berlabel RBC adalah sel darah merah dalam darah kapiler paru Tujuan utama sistem pernapasan adalah mencapai keseimbangan tekanan parsial antara gas pernapasan di alveolar dengan di darah kapiler paru Gambar 11 Proses ini terjadi melalui difusi sederhana 17 melintasi membran yang sangat tipis dikenal sebagai penghalang darah udara yang membentuk dinding alveoli paru Gambar 10 Dinding ini terdiri dari sel sel epitel alveolar membran basal dan sel sel endotelium kapiler alveolar Gambar 10 18 Penghalang gas darah ini sangat tipis pada manusia rata rata tebalnya 2 2 mm yang dilipat menjadi sekitar 300 juta kantung udara kecil yang disebut alveoli 18 masing masing berdiameter antara 75 dan 300 mm yang bercabang dari bronkiolus pernapasan di paru paru sehingga membentuk area permukaan yang sangat besar sekitar 145 m2 untuk pertukaran gas 18 Udara yang terkandung dalam alveoli memiliki volume semipermanen sekitar 2 5 3 0 liter yang sepenuhnya mengelilingi darah kapiler alveolar Gambar 12 Hal ini memastikan bahwa keseimbangan tekanan parsial gas di dua kompartemen sangat efisien dan terjadi dengan sangat cepat Darah yang meninggalkan kapiler alveolar dan akhirnya didistribusikan ke seluruh tubuh memiliki tekanan parsial oksigen 13 14 kPa 100 mmHg dan tekanan parsial karbon dioksida 5 3 kPa 40 mmHg yaitu sama dengan ketegangan oksigen dan gas karbon dioksida seperti pada alveoli 6 Seperti disebutkan dalam bagian mekanika pernapasan di atas tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida di udara lingkungan kering pada permukaan laut masing masing adalah 21 kPa 160 mmHg dan 0 04 kPa 0 3 mmHg 6 Perbedaan yang mencolok antara komposisi udara alveolar dan udara lingkungan dapat dipertahankan karena kapasitas residual fungsional tertahan dalam kantung buntu yang terhubung ke udara luar oleh tabung yang cukup sempit dan relatif panjang yaitu saluran udara yang meliputi hidung faring laring trakea bronkus dan cabang cabangnya hingga turun ke bronkiolus yang harus dilalui oleh udara yang dihirup masuk maupun dihembuskan keluar tidak ada aliran searah seperti pada paru paru burung Anatomi mamalia yang khas ini yang dikombinasikan dengan fakta bahwa paru paru tidak dikosongkan dan segera dikembangkan kembali setiap kali bernapas menyisakan volume udara yang substansial sekitar 2 5 3 0 liter dalam alveoli setelah ekshalasi memastikan bahwa komposisi alveolar udara hanya sedikit terganggu ketika 350 ml udara segar dicampurkan ke dalamnya pada setiap inhalasi Dengan demikian hewan tersebut memiliki atmosfer portabel yang sangat istimewa yang komposisinya berbeda secara signifikan dibandingkan udara lingkungan saat ini 19 Darah dan jaringan tubuh terpapar pada atmosfer portabel ini kapasitas residual fungsional bukan ke udara luar Hasil tekanan parsial arteri oksigen dan karbon dioksida dikendalian melalui homeostasis Peningkatan tekanan parsial arteri CO2 dan pada tingkat lebih rendah penurunan tekanan parsial arteri O2 secara refleks akan menyebabkan pernapasan lebih dalam dan lebih cepat hingga tekanan gas darah di paru paru serta darah arteri kembali normal Sebaliknya ketika tekanan karbon dioksida turun atau lagi lagi pada tingkat yang lebih rendah tekanan oksigen meningkat laju dan kedalaman pernafasan berkurang sampai normalitas gas darah dipulihkan Karena darah yang tiba di kapiler alveolar memiliki tekanan parsial O2 rata rata sebesar 6 kPa 45 mmHg sedangkan tekanan udara alveolar adalah 13 14 kPa 100 mmHg akan ada difusi oksigen ke dalam darah kapiler yang sedikit mengubah komposisi 3 liter udara alveolar Demikian pula dengan CO2 karena darah yang tiba di kapiler alveolar memiliki tekanan parsial CO2 yang juga sekitar 6 kPa 45 mmHg sedangkan udara alveolar adalah 5 3 kPa 40 mmHg ada pergerakan karbon dioksida dari kapiler ke dalam alveoli Perubahan perubahan yang ditimbulkan oleh aliran masing masing gas ini ke dalam dan ke luar dari udara alveolar mengharuskan penggantian sekitar 15 dari udara alveolar dengan udara sekitar setiap 5 detik atau lebih Hal ini dikontrol sangat ketat oleh mekanisme pemantauan gas darah arteri yang secara akurat mencerminkan komposisi udara alveolar oleh tubuh aorta dan karotis serta oleh sensor gas darah dan sensor pH pada permukaan anterior medula oblongata di otak Ada juga sensor oksigen dan karbon dioksida di paru paru tetapi mereka utamanya menentukan diameter bronkiolus dan kapiler paru dan karena itu bertanggung jawab untuk mengarahkan aliran udara dan darah ke berbagai bagian paru paru Dengan mempertahankan komposisi 3 liter udara alveolar secara akurat pada setiap kali bernapas sejumlah karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer dan sejumlah oksigen diambil dari udara luar Jika lebih banyak karbon dioksida yang hilang akibat hiperventilasi dalam waktu singkat respirasi akan diperlambat atau dihentikan sampai tekanan parsial alveolar karbon dioksida kembali ke 5 3 kPa 40 mmHg Oleh karena itu tidak benar bahwa fungsi utama dari sistem pernapasan adalah untuk membersihkan tubuh dari limbah karbon dioksida Karbon dioksida yang dihembuskan dalam setiap napas mungkin bisa lebih tepat dilihat sebagai produk sampingan dari cairan ekstraseluler tubuh dan homeostasis pH yang menghasilkan CO2 Jika homeostasis ini terganggu asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik akan terjadi Dalam jangka panjang hal ini dapat dikompensasi dengan penyesuaian ginjal terhadap konsentrasi H dan HCO3 dalam plasma tetapi karena ini membutuhkan waktu sindrom hiperventilasi dapat terjadi misalnya ketika agitasi atau kecemasan menyebabkan seseorang bernapas cepat dan dalam sehingga menyebabkan alkalosis respiratorik akibat menghembuskan terlalu banyak CO2 dari darah ke udara luar 20 Oksigen memiliki kelarutan yang sangat rendah dalam air sehingga dibawa secara longgar dalam darah dan dikombinasikan dengan hemoglobin Oksigen diikat pada hemoglobin oleh empat kelompok heme yang mengandung besi per molekul hemoglobin Ketika semua kelompok heme membawa satu molekul O2 masing masing darah dikatakan jenuh dengan oksigen dan tidak ada lagi peningkatan tekanan parsial oksigen yang secara bermakna akan meningkatkan konsentrasi oksigen dalam darah Sebagian besar karbon dioksida dalam darah dibawa sebagai ion bikarbonat HCO3 dalam plasma Namun konversi CO2 terlarut menjadi HCO3 melalui penambahan air terlalu lambat untuk laju sirkulasi darah yang melalui jaringan di satu sisi dan melalui kapiler alveolar di sisi lain Karenanya reaksi ini dikatalisis oleh karbonat anhidrase enzim di dalam sel darah merah 21 Reaksi dapat berjalan ke dua arah tergantung pada tekanan parsial CO2 yang berlaku 6 Sejumlah kecil karbon dioksida dibawa pada bagian protein dari molekul hemoglobin sebagai gugus karbamino Total konsentrasi karbon dioksida dalam bentuk ion bikarbonat CO2 terlarut dan gugus karbamino dalam darah arteri yaitu setelah diseimbangkan dengan udara alveolar adalah sekitar 26 mM atau 58 ml 100 ml 22 dibandingkan dengan konsentrasi oksigen dalam darah arteri jenuh sekitar 9 mM atau 20 ml 100 ml darah 6 Pengendalian ventilasi Sunting Artikel utama Pengendalian ventilasi Ventilasi paru paru pada mamalia terjadi melalui pusat pernapasan di medula oblongata dan pons batang otak 6 Daerah daerah ini membentuk serangkaian jalur saraf yang menerima informasi tentang tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida dalam darah arterial Informasi ini menentukan tingkat rata rata ventilasi alveoli paru paru untuk menjaga tekanan ini konstan Pusat pernapasan melakukannya melalui saraf motorik yang mengaktifkan diafragma dan otot pernapasan lainnya Laju pernapasan meningkat ketika tekanan parsial karbon dioksida dalam darah meningkat Peningkatan ini dideteksi oleh kemoreseptor gas darah pusat pada permukaan anterior medula oblongata 6 Tubuh aorta dan tubuh karotis adalah kemoreseptor gas darah perifer yang sangat sensitif terhadap tekanan parsial arteri oksigen meskipun mereka juga merespons tetapi kurang kuat terhadap tekanan parsial karbon dioksida 6 Pada permukaan laut dalam keadaan normal kecepatan dan kedalaman pernapasan lebih ditentukan oleh tekanan parsial arteri karbon dioksida daripada tekanan parsial arteri oksigen yang dibiarkan bervariasi dalam kisaran yang cukup luas sebelum pusat pernapasan di medula oblongata dan pons menanggapinya untuk mengubah laju dan kedalaman pernapasan 6 Latihan fisik meningkatkan laju pernapasan karena tambahan karbon dioksida dihasilkan oleh peningkatan metabolisme otot otot yang berolahraga 23 Selain itu gerakan pasif anggota badan juga secara refleks menghasilkan peningkatan kecepatan pernapasan 6 23 Informasi yang diterima dari reseptor peregangan di paru paru membatasi volume tidal kedalaman inhalasi dan ekshalasi Respons terhadap tekanan atmosfer rendah Sunting Alveoli selalu terhubung ke atmosfer melalui saluran udara sehingga tekanan udara alveolar sama persis dengan tekanan udara di sekitar organisme tersebut baik pada permukaan laut pada altitudo ketinggian tertentu atau dalam atmosfer buatan apa pun misalnya ruang selam atau ruang dekompresi Ketika paru paru membesar akibat penurunan diafragma dan pembesaran sangkar rusuk udara alveolar pun menempati volume yang lebih besar dan tekanannya turun secara proporsional Konsekuensinya udara di luar tubuh mengalir melalui saluran udara hingga tekanan udara di dalam alveoli kembali menjadi sama dengan tekanan udara di luar tubuh Hal sebaliknya terjadi pada ekshalasi Proses ini inhalasi dan ekshalasi berlangsung sama persis pada berbagai kondisi pada permukaan laut Gambar 13 Grafik yang menunjukkan hubungan antara jumlah tekanan atmosferik dan ketinggian di atas permukaan laut Akan tetapi ketika seseorang berpindah naik untuk menjauh dari permukaan laut kerapatan udara akan menurun secara eksponensial lihat Gambar 13 yaitu turun menjadi separuhnya setiap kali ketinggian naik sebesar 5 500 m 24 Karena komposisi udara atmosfer di bawah ketinggian 80 km hampir selalu konstan konsentrasi oksigen di udara mmol oksigen per liter udara sekitar berkurang dengan tingkat yang sama dengan turunnya tekanan udara seiring dengan ketinggian 25 Oleh karena itu untuk menghirup oksigen dalam jumlah yang sama per menit orang tersebut harus menghirup udara dengan volume yang lebih besar secara proporsional per menit pada daratan yang tinggi dibandingkan pada permukaan laut Hal ini dicapai dengan bernapas lebih dalam dan lebih cepat misalnya hiperpnea Gambar 14 Foto udara Gunung Everest dari selatan di belakang Nuptse dan Lhotse Walaupun demikian ada komplikasi peningkatan volume udara yang perlu dihirup per menit volume menit pernapasan untuk memberi paru paru sejumlah oksigen yang sama pada altitudo tinggi seperti pada permukaan laut Selama inhalasi udara dihangatkan dan dijenuhkan dengan uap air selama berjalan melalui rongga hidung dan faring Tekanan uap air jenuh hanya tergantung pada suhu Tekanan pada suhu inti tubuh 37 C yaitu 6 3 kPa 47 0 mmHg terlepas dari pengaruh lainnya termasuk ketinggian 26 Jadi pada permukaan laut dengan tekanan atmosfer sekitar 100 kPa udara lembab yang mengalir dari trakea ke paru paru terdiri dari uap air 6 3 kPa nitrogen 74 0 kPa oksigen 19 7 kPa serta sejumlah kecil karbon dioksida dan gas gas lain sehingga totalnya 100 kPa Pada udara kering tekanan parsial oksigen di permukaan laut adalah 21 0 kPa yaitu 21 dari 100 kPa dibandingkan dengan 19 7 kPa oksigen yang memasuki udara alveolar tekanan parsial oksigen trakea adalah 21 dari 100 kPa 6 3 kPa 19 7 kPa Di puncak Gunung Everest pada ketinggian 8 848 m atau 29 029 kaki tekanan atmosfer total adalah 33 7 kPa dengan 7 1 kPa atau 21 adalah oksigen 24 Udara yang memasuki paru paru juga memiliki tekanan total 33 7 kPa dengan 6 3 kPa adalah uap air seperti di permukaan laut Hal ini mengurangi tekanan parsial oksigen yang memasuki alveoli menjadi 5 8 kPa atau 21 dari 33 7 kPa 6 3 kPa 5 8 kPa Oleh karena itu pengurangan tekanan parsial oksigen untuk udara yang dihirup secara substansial lebih besar dibandingkan pengurangan tekanan atmosfer total pada ketinggian tertentu pada Gunung Everest 5 8 kPa vs 7 1 kPa Komplikasi minor lebih lanjut terjadi pada altitudo tinggi Jika volume paru paru secara instan menjadi dua kali lipat pada awal inhalasi tekanan udara di dalam paru paru akan berkurang setengahnya Kondisi ini tidak dipengaruhi ketinggian Dengan membagi dua tekanan udara pada permukaan laut 100 kPa tekanan udara intrapulmoner akan menjadi 50 kPa Dengan melakukan hal yang sama pada 5 500 m yang tekanan atmosfernya hanya 50 kPa tekanan udara intrapulmoner akan turun menjadi 25 kPa Oleh karena itu peningkatan volume paru paru dua kali lipat pada permukaan laut akan menghasilkan perbedaan 50 kPa antara tekanan udara lingkungan dan udara intrapulmoner sementara perbedaannya hanya 25 kPa pada ketinggian 5 500 m Pada ketinggian ini tekanan yang memaksa udara masuk ke paru paru saat inhalasi hanya setengahnya Oleh karena itu laju aliran udara ke paru paru saat inhalasi di permukaan laut besarnya dua kali lipat dibandingkan pada 5 500 m Namun pada kenyataannya inhalasi dan ekshalasi berlangsung jauh lebih lembut dan tidak mendadak dibandingkan dengan contoh ini Perbedaan antara tekanan atmosfer dan intrapulmoner yang menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru paru selama siklus pernapasan hanya berada dalam kisaran 2 3 kPa 13 14 Perbedaan ini bisa menjadi dua kali lipat atau lebih ketika terjadi perubahan yang sangat besar dalam upaya pernapasan pada altitudo yang tinggi Semua pengaruh tekanan atmosfer rendah terhadap pernapasan di atas diakomodasi terutama dengan bernapas lebih dalam dan lebih cepat hiperpnea Tingkat hiperpnea ditentukan oleh homeostat gas darah yang mengatur tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida pada darah arterial Pada permukaan laut homeostat ini memprioritaskan pengaturan tekanan parsial arterial karbon dioksida di atas oksigen 6 Dengan kata lain pada permukaan laut tekanan parsial arterial CO2 dijaga agar selalu mendekati 5 3 kPa atau 40 mmHg dalam berbagai keadaan dengan mengorbankan tekanan parsial arteri O2 yang dibiarkan bervariasi dalam kisaran nilai yang sangat luas sebelum respons ventilasi korektif dimunculkan Namun ketika tekanan atmosfer dan karenanya tekanan parsial O2 di udara lingkungan turun hingga di bawah 50 75 dari nilainya pada permukaan laut homeostasis oksigen diprioritaskan di atas homeostasis karbon dioksida 6 Peralihan ini terjadi pada ketinggian sekitar 2 500 m atau sekitar 8 000 kaki Jika peralihan ini terjadi secara tiba tiba hiperpnea pada altitudo tinggi akan menyebabkan penurunan tekanan parsial arterial CO2 yang parah dengan konsekuensi peningkatan pH plasma arterial Ini adalah salah satu penyumbang penyakit altitudo tinggi Di sisi lain jika peralihan ke homeostasis oksigen tidak lengkap hipoksia dapat memperumit gambaran klinis dengan hasil yang berpotensi fatal Bronkus kecil dan bronkiolus memiliki sensor oksigen Sebagai respons terhadap tekanan parsial oksigen yang rendah pada udara yang dihirup sensor sensor ini secara refleks menyebabkan arteriolar paru menyempit 27 Ini adalah kebalikan dari refleks serupa pada jaringan ketika tekanan parsial arteri oksigen yang rendah menyebabkan pelebaran vasodilasi arteriolar Pada altitudo tinggi hal ini menyebabkan tekanan arterial paru meningkat sehingga distribusi aliran darah ke paru paru jadi lebih merata dibandingkan pada permukaan laut Pada permukaan laut tekanan arterial paru sangat rendah sehingga bagian atas paru paru menerima darah jauh lebih sedikit dibandingkan bagian dasarnya yang relatif terlalu banyak mengalami perfusi dengan darah Hanya di bagian tengah paru paru yang memiliki aliran darah dan aliran udara ke alveoli berada dalam kondisi ideal Pada altitudo tinggi variasi rasio ventilasi perfusi alveoli dari bagian atas paru paru ke bagian bawahnya dihilangkan Semua alveoli mengalami perfusi dan ventilasi kurang lebih pada kondisi yang ideal secara fisiologis Ini adalah kontributor penting selanjutnya untuk aklimatisasi ke altitudo tinggi dan tekanan oksigen rendah Ginjal mengukur kandungan oksigen mmol O2 per liter darah dan bukan tekanan parsial O2 pada darah arterial Ketika kandungan oksigen dalam darah rendah secara kronis seperti pada alitudo tinggi sel sel ginjal yang peka terhadap oksigen mengeluarkan eritropoietin disingkat sebagai EPO 28 ke dalam darah 29 Hormon ini menstimulasi sumsum tulang merah untuk meningkatkan laju produksi sel darah merahnya yang akan meningkatkan hematokrit darah dan meningkatkan kemampuannya dalam membawa oksigen karena kandungan hemoglobin darah yang meninggi Dengan kata lain pada tekanan parsial arterial O2 yang sama seseorang dengan hematokrit tinggi membawa lebih banyak oksigen per liter darah dibandingkan orang dengan hematokrit yang lebih rendah Oleh karena itu penghuni dataran tinggi memiliki hematokrit yang lebih tinggi dibandingkan penduduk pada permukaan laut 29 30 Fungsi lain paru paru Sunting Pertahanan lokal Sunting Iritasi ujung saraf di dalam rongga hidung atau saluran udara dapat menyebabkan refleks batuk dan bersin Kedua respons ini masing masing menyebabkan udara dikeluarkan secara paksa dari trakea atau hidung Dengan cara ini benda pengiritasi yang terperangkap dalam lendir yang melapisi saluran pernapasan akan dikeluarkan atau dipindahkan ke mulut sehingga bisa ditelan 6 Selama batuk kontraksi otot polos pada dinding saluran napas mempersempit trakea dengan menarik ujung ujung lempeng tulang rawan secara bersamaan dan dengan mendorong jaringan lunak ke dalam lumen Hal ni meningkatkan laju aliran udara ekspirasi untuk mengeluarkan dan menghilangkan partikel atau lendir yang mengiritasi Epitelium pernapasan dapat mengeluarkan berbagai molekul yang membantu pertahanan paru paru di antaranya imunoglobulin IgA kolektin defensin serta peptida dan protease lainnya spesies oksigen reaktif dan spesies nitrogen reaktif Sekresi ini dapat bertindak langsung sebagai antimikroba untuk membantu menjaga jalan napas tetap bebas dari infeksi Berbagai kemokin dan sitokin juga disekresikan yang merekrut sel sel kekebalan dan lainnya ke tempat infeksi Fungsi kekebalan surfaktan terutama dikaitkan dengan dua protein SP A dan SP D Protein protein ini dapat berikatan dengan gula di permukaan patogen dan dengan demikian mengopsonasinya untuk diambil oleh sel fagosit Protein tersebut juga mengatur respons peradangan dan berinteraksi dengan respons imun adaptif Degradasi atau inaktivasi surfaktan dapat meningkatkan kerentanan terhadap peradangan dan infeksi paru paru 31 Sebagian besar sistem pernapasan dilapisi oleh selaput lendir yang mengandung jaringan limfoid terasosiasi mukosa yang menghasilkan sel darah putih seperti limfosit Pencegahan alveolar kolaps Sunting Artikel utama Surfaktan paru Paru paru membuat surfaktan kompleks lipoprotein permukaan aktif fosfolipoprotein yang dibentuk oleh sel alveolar tipe II Surfaktan ini mengapung pada permukaan lapisan berair tipis yang melapisi bagian dalam alveoli mengurangi tegangan permukaan air Ketegangan permukaan permukaan berair antarmuka air udara cenderung membuat permukaan tersebut menyusut 6 Ketika permukaan air melengkung seperti pada alveoli paru paru penyusutan permukaan mengurangi diameter alveoli Semakin akut kelengkungan antarmuka air udara semakin besar pula kecenderungan alveolus untuk kolaps 6 Hal ini menimbulkan tiga efek Pertama tegangan permukaan di dalam alveoli menolak ekspansi alveoli selama inhalasi misalnya dengan membuat paru paru kaku atau tidak patuh Surfaktan mengurangi tegangan permukaan dan karenanya membuat paru paru lebih patuh atau kurang kaku dibandingkan jika surfaktan tidak ada Kedua diameter alveoli meningkat dan menurun selama siklus pernapasan Ini berarti bahwa alveoli memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk kolaps menyebabkan atelektasis Karena surfaktan mengapung pada permukaan berair molekul molekulnya lebih menyatu rapat ketika alveoli menyusut selama pernapasan 6 Hal ini menyebabkan mereka memiliki efek penurunan tegangan permukaan yang lebih tinggi ketika alveoli mengecil dibandingkan ketika mereka membesar seperti pada akhir inhalasi ketika molekul surfaktan merenggang lebih luas Oleh karena itu kecenderungan alveoli untuk kolaps hampir sama pada akhir ekshalasi seperti pada akhir inhalasi Ketiga tegangan permukaan dari lapisan berair melengkung yang melapisi alveoli cenderung menarik air dari jaringan paru paru ke dalam alveoli Surfaktan mengurangi bahaya ini ke tingkat yang dapat diabaikan dan membuat alveoli tetap kering 6 32 Bayi prematur yang tidak dapat memproduksi surfaktan memiliki paru paru yang cenderung kolaps setiap kali mereka menghembuskan napas Kecuali diobati kondisi ini yang disebut sindrom gangguan pernapasan bayi berakibat fatal Eksperimen ilmiah dasar menggunakan sel sel paru paru ayam mendukung potensi penggunaan steroid sebagai sarana untuk meningkatkan pengembangan sel sel alveolar tipe II 33 Faktanya begitu ada ancaman kelahiran prematur segala upaya dilakukan untuk menunda kelahiran dan serangkaian suntikan steroid sering diberikan kepada ibu selama periode penghambatan ini untuk mempercepat pematangan paru paru 34 Kontribusi bagi seluruh tubuh Sunting Pembuluh paru paru mengandung sistem fibrinolitik yang melarutkan gumpalan darah yang mungkin telah tiba di sirkulasi paru melalui embolisme sering kali berasal dari vena dalam di kaki Sistem ini juga melepaskan berbagai zat yang memasuki darah arteri sistemik dan mereka menyingkirkan zat zat lain dari darah vena sistemik yang menjangkau vena melalui arteri pulmonalis Beberapa prostaglandin disingkirkan dari sirkulasi sementara yang lain disintesis di paru paru dan dilepaskan ke dalam darah ketika jaringan paru diregangkan Paru paru mengaktifkan satu hormon Angiotensin I dekapeptida yang secara fisiologis tidak aktif dikonversi menjadi oktapeptida pelepas aldosteron yaitu angiotensin II pada sirkulasi paru paru Reaksi tersebut juga terjadi di jaringan lain tetapi terutama terjadi di paru paru Angiotensin II juga memiliki efek langsung pada dinding arteriolar yaitu menyebabkan vasokonstriksi arteriolar sehingga meningkatkan tekanan darah arteri 35 Sejumlah besar enzim pengonversi angiotensin yang bertanggung jawab atas aktivasi ini terletak pada permukaan sel endotelium dari kapiler alveolar Enzim konversi tersebut juga menonaktifkan bradikinin Waktu sirkulasi melalui kapiler alveolar kurang dari satu detik tetapi 70 dari angiotensin I yang mencapai paru paru dikonversi menjadi angiotensin II dalam sekali perjalanan melalui kapiler Empat peptidase lain telah diidentifikasi pada permukaan sel endotel paru Vokalisasi Sunting Pergerakan gas melalui laring faring dan mulut memungkinkan manusia untuk berbicara atau berartikulasi Vokalisasi atau nyanyian pada burung terjadi melalui sirinks organ yang terletak di pangkal trakea Getaran udara yang mengalir melintasi laring pita suara pada manusia dan syrinx pada burung menghasilkan suara Karena itu gerakan gas sangat penting untuk tujuan komunikasi Pengendalian temperatur Sunting Terengah engah pada anjing kucing burung dan beberapa hewan lain merupakan cara untuk mengurangi suhu tubuh dengan menguapkan air liur di mulut alih alih menguap keringat pada kulit Perbedaan klinis Sunting Gangguan dan penyakit pernapasan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok umum Kondisi obstruksi jalan napas misalnya emfisema bronkitis asma Kondisi pembatasan paru misalnya fibrosis sarkoidosis kerusakan alveolar efusi pleura Penyakit pembuluh darah misalnya edema paru emboli paru hipertensi paru Penyakit infeksi lingkungan dan lainnya misalnya pneumonia tuberkulosis asbestosis polutan partikulat Kanker primer misalnya karsinoma bronkial mesotelioma Kanker sekunder misalnya kanker yang berasal dari tempat lain di tubuh tetapi telah menyemai diri di paru paru Surfaktan tidak mencukupi misalnya sindrom gangguan pernapasan pada bayi prematur Gangguan pada sistem pernapasan biasanya dirawat oleh ahli pulmonologi dan terapis pernapasan Ketika ada ketidakmampuan atau kesulitan bernapas ventilator medis dapat digunakan Pengecualian pada mamalia Sunting Kuda Sunting Kuda berbeda dari banyak mamalia lain karena mereka tidak memiliki pilihan untuk bernapas melalui mulut dan harus mengambil udara melalui hidung mereka Gajah Sunting Gajah merupakan satu satunya mamalia yang diketahui tidak memiliki ruang pleura Akan tetapi pleura parietal dan pleura viseral mereka terdiri dari jaringan ikat padat dan bergabung satu sama lain melalui jaringan ikat longgar 36 Tidak adanya ruang pleura serta diafragma tebal yang luar biasa dianggap sebagai adaptasi evolusi yang memungkinkan gajah untuk tetap berada di bawah air untuk waktu yang lama sambil bernapas melalui belalainya sebagai perilaku snorkeling 37 Pada gajah paru paru melekat pada diafragma dan pernapasan lebih banyak bergantung pada diafragma dibandingkan ekspansi sangkar rusuk 38 Burung Sunting Gambar 15 Susunan kantung udara dan paru paru pada burung Gambar 16 Anatomi sistem pernapasan burung yang menunjukkan hubungan antara trakea bronkus primer dan bronkus intrapulmoner bronkus dorsal dan ventral dengan parabronki memanjang di antara keduanya Kantung udara posterior dan anterior juga ditunjukkan tetapi tidak dijadikan sebagai skala perbandingan ukuran Gambar 17 Kerangka merpati yang menunjukkan pergerakan dada selama inhalasi Panah 1 menunjukkan pergerakan tulang rusuk vertebral Panah 2 menunjukkan pergerakan tulang dada dan lunasnya Kedua gerakan ini meningkatkan diameter vertikal dan transversal bagian dada burung Ket 1 tengkorak 2 tulang leher 3 furkula 4 korakoid 5 tulang rusuk 6 tulang dada dan lunasnya 7 tulang lutut 8 tarsometatarsus 9 jari 10 tulang kering tibiotarsus 11 fibula tibiotarsus 12 tulang paha 13 tulang iskium polos 14 tulang pubis polos 15 tulang ilium polos 16 vertebra kaudal 17 pygostyle 18 synsacrum 19 tulang belikat 20 vertebra dorsal 21 humerus 22 ulna 23 radius 24 karpus karpometakarpus 25 metakarpus karpometakarpus 26 jari 27 alula Gambar 18 Siklus inhalasi ekshalasi pada burung Sistem pernapasan burung sangat berbeda dibandingkan mamalia Burung memiliki paru paru kaku yang tidak mengembang dan berkontraksi selama siklus pernapasan Alih alih sistem kantung udara yang ekstensif Gambar 15 tersebar di seluruh tubuh mereka Kantung kantung udara ini bertindak sebagai ubub penghembus yang menarik udara dari lingkungan luar ke dalam kantung tersebut dan mengeluarkan udara terpakai yang telah melewati paru paru Gambar 18 39 Burung juga tidak memiliki diafragma atau rongga pleura Paru paru burung lebih kecil dibandingkan paru paru pada mamalia yang ukurannya sebanding tetapi kantung udara menyumbang 15 dari total volume tubuh dibandingkan dengan 7 untuk alveoli yang bertindak sebagai ubub pada mamalia 40 Menghirup inhalasi dan mengembuskan ekshalasi napas dilakukan dengan cara menambah dan mengurangi volume seluruh rongga dada perut atau selom secara bergantian menggunakan otot perut dan otot rusuk 41 42 43 Selama inhalasi otot otot yang melekat pada tulang rusuk vertebral Gambar 17 berkontraksi mengarahkan tulang rusuk ke depan dan ke luar Hal ini mendorong tulang rusuk sternal ke bawah dan ke depan serta mengarahkan tulang dada beserta lunasnya yang menonjol ke arah yang sama Gambar 17 Akibatnya diameter vertikal dan transversal trunkus bagian dada meningkat Gerakan ke depan dan ke bawah dari ujung posterior tulang dada menarik dinding perut ke bawah yang juga meningkatkan volume daerah tersebut 41 Peningkatan volume seluruh rongga trunkus mengurangi tekanan udara di semua kantung udara thorakoabdominal sehingga kantung kantung tersebut terisi udara seperti yang dijelaskan di bawah ini Selama pernapasan otot oblik eksternal yang melekat pada tulang dada dan tulang rusuk vertebral di bagian anterior dan pada panggul tulang pubis dan ilium pada Gambar 17 di bagian posterior membentuk bagian dari dinding perut membalikkan gerakan inhalasi serta mengompresi isi perut sehingga tekanan di semua kantung udara meningkat Udara lalu dikeluarkan dari sistem pernapasan dalam rangka ekshalasi 41 Gambar 19 Penukar gas pernapasan lintas arus di paru paru burung Udara dikeluarkan dari kantung kantung udara tanpa arah dari kanan ke kiri dalam diagram melalui parabronki Kapiler paru mengelilingi parabronki dengan cara yang ditunjukkan darah mengalir dari bawah parabronkus ke atasnya dalam diagram 41 44 Darah atau udara dengan kandungan oksigen tinggi ditunjukkan dengan warna merah udara atau darah yang miskin oksigen ditampilkan dalam berbagai warna ungu biru Selama inhalasi udara memasuki trakea melalui lubang hidung dan mulut lalu terus berlanjut hingga melampaui sirinks tempat trakea bercabang menjadi dua bronkus primer menuju ke dua paru paru Gambar 16 Bronkus primer memasuki paru paru untuk menjadi bronkus intrapulmoner yang memiliki serangkaian cabang paralel yang disebut ventrobronki dan di posisi yang sedikit lebih jauh seperangkat dorsobronki yang setara Gambar 16 41 Ujung ujung bronkus intrapulmoner mengeluarkan udara ke kantung udara posterior pada ujung belakang burung Setiap pasangan dorso ventrobronki dihubungkan oleh sejumlah besar kapiler udara mikroskopis paralel atau parabronki tempat pertukaran gas terjadi Gambar 16 41 Ketika inhalasi udara di trakea mengalir melalui bronkus intrapulmoner ke kantung udara posterior serta ke dorsobronki tetapi tidak ke ventrobronki Gambar 18 Hal ini disebabkan oleh desain bronkial yang mengarahkan udara yang dihirup menjauhi lubang ventrobronki tapi ke arah kelanjutan dari bronkus intrapulmoner menuju dorsobronki dan kantung udara posterior 45 46 47 Dari dorsobronki udara yang dihirup lalu mengalir melalui parabronki terjadi pertukaran gas ke ventrobronki Udara kemudian hanya bisa mengalir ke kantung udara anterior yang mengembang Jadi selama inhalasi baik kantung udara posterior maupun anterior berkembang 41 kantung udara posterior terisi dengan udara segar yang dihirup sedangkan kantung udara anterior diisi dengan udara yang digunakan miskin oksigen yang baru saja melewati paru paru Selama ekshalasi tekanan di kantung udara posterior yang diisi dengan udara segar selama inhalasi meningkat karena kontraksi otot oblik yang dijelaskan di atas Aerodinamika lubang saluran yang saling berhubungan dari kantung udara posterior ke dorsobronki dan bronkus intrapulmoner memastikan bahwa udara meninggalkan kantung kantung ini ke arah paru paru melalui dorsobronki alih alih kembali ke bronkus intrapulmoner Gambar 18 45 47 Dari dorsobronki udara segar dari kantung udara posterior mengalir melalui parabronki dengan arah yang sama seperti yang terjadi selama inhalasi ke ventrobronki Jalur udara yang menghubungkan ventrobronki dan kantung udara anterior ke bronkus intrapulmoner mengarahkan udara yang digunakan dan miskin oksigen dari kedua organ ini ke trakea lalu keluar dari tubuh 41 Oleh karena itu udara yang mengandung oksigen terus menerus mengalir selama seluruh siklus pernapasan dalam satu arah melalui parabronki 48 Aliran darah melalui paru paru burung berada pada sudut yang tepat terhadap aliran udara melalui parabronki membentuk sistem pertukaran aliran lintas arus Gambar 19 39 41 44 Tekanan parsial oksigen dalam parabronki menurun perlahan seiring dengan oksigen yang berdifusi ke dalam darah Kapiler darah yang meninggalkan lokasi pertukaran di dekat pintu masuk parabronki mengambil lebih banyak oksigen dibandingkan kapiler yang keluar di dekat ujung keluar parabronki Ketika isi semua kapiler bercampur tekanan parsial akhir oksigen dari darah vena paru campuran lebih tinggi dibandingkan udara yang dihembuskan 41 44 tetapi kurang dari setengah dari udara yang dihirup 41 sehingga mencapai tekanan parsial oksigen darah arteri sistemik yang kira kira sama dengan mamalia dengan tipe paru paru ubub mereka 41 Trakea merupakan area ruang mati udara miskin oksigen yang dikandungnya pada akhir ekshalasi merupakan udara pertama yang kembali memasuki kantung udara posterior dan paru paru Dibandingkan dengan saluran pernapasan mamalia volume ruang mati pada burung rata rata 4 5 kali lebih besar dibandingkan mamalia dengan ukuran yang sama 40 41 Burung burung dengan leher panjang memiliki trakea yang panjang dan karena itu harus menarik napas lebih dalam dibandingkan mamalia untuk melonggarkan volume ruang mati mereka yang lebih besar Pada beberapa burung misalnya Cygnus cygnus Platalea leucorodia Grus americana dan Pauxi pauxi trakeanya yang pada beberapa burung jenjang bisa sepanjang 1 5 m 41 berbentuk melingkar bolak balik di dalam tubuh yang secara drastis meningkatkan ventilasi ruang mati 41 Tujuan dari struktur yang tidak umum ini tidak diketahui Reptil Sunting source source source source source source source source source source Gambar 20 Video sinar X dari Aligator Amerika betina saat bernapas Struktur anatomi paru paru reptil tidak terlalu kompleks mereka tidak memiliki struktur pohon pernapasan yang sangat eksptensif seperti yang ditemukan pada paru paru mamalia Namun pertukaran gas pada reptil masih terjadi di alveoli 39 Reptil tidak memiliki diafragma Dengan demikian pernapasan terjadi melalui perubahan volume rongga tubuh yang dikendalikan oleh kontraksi otot interkostal pada semua reptil kecuali kura kura Pada kura kura kontraksi pasangan otot otot sisi tertentu mengatur inhalasi dan ekshalasi 49 Amfibi SuntingBaik paru paru maupun kulit berfungsi sebagai organ pernapasan pada amfibi Ventilasi paru paru pada amfibi bergantung pada ventilasi tekanan positif Otot otot menurunkan dasar rongga mulut memperbesarnya dan menarik udara melalui lubang hidung ke dalam rongga mulut Dengan tertutupnya lubang hidung dan mulut lantai rongga mulut kemudian didorong ke atas yang memaksa udara berpindah ke trakea lalu paru paru Kulit hewan hewan ini sangat tervaskularisasi dan lembab Kelembaban dijaga oleh sekresi lendir dari sel sel khusus dan terlibat dalam pernapasan kulit Meskipun paru paru merupakan organ utama untuk pertukaran gas antara darah dan udara lingkungan ketika keluar dari air sifat kulit amfibi yang unik membantu pertukaran gas dengan cepat ketika mereka terendam dalam air yang kaya oksigen 50 Beberapa amfibi memiliki insang baik pada tahap awal perkembangannya misalnya berudu anura sementara yang lain mempertahankannya hingga dewasa misalnya beberapa salamander 39 Ikan Sunting Gambar 21 Operkulum atau penutup insang ikan tombak ditarik untuk memperlihatkan lengkungan insang yang mengandung filamen Gambar 22 Perbandingan antara operasi dan efek dari sistem pertukaran arus searah dan berlawanan arah yang masing masing digambarkan pada diagram atas dan bawah Pada keduanya diasumsikan bahwa warna merah memiliki nilai yang lebih tinggi misalnya suhu atau tekanan parsial gas dibandingkan biru sehingga zat yang diangkut dalam saluran tersebut mengalir dari merah ke biru Pada ikan aliran arus darah dan air yang berlawanan pada insang diagram bawah digunakan untuk mengekstraksi oksigen dari lingkungan 51 52 53 Gambar 23 Mekanisme pernapasan pada ikan bertulang Proses inhalasi di sebelah kiri sedangkan proses ekshalasi di sebelah kanan Pergerakan air ditunjukkan oleh panah biru Oksigen tidak mudah larut dalam air Air tawar dengan aerasi penuh hanya mengandung 8 10 ml oksigen per liter sebagai perbandingan konsentrasi oksigen pada udara di permukaan laut sebesar 210 ml per liter 54 Selain itu koefisien difusi yaitu laju ketika suatu zat berdifusi dari daerah konsentrasi tinggi menuju salah satu konsentrasi rendah pada kondisi standar gas pernapasan biasanya 10 000 kali lebih cepat di udara dibandingkan di dalam air 54 Oksigen misalnya memiliki koefisien difusi 17 6 mm2 s di udara tetapi hanya 0 0021 mm2 s di dalam air 55 56 57 58 sedangkan nilai koefisien difusi untuk karbon dioksida adalah 16 mm2 s di udara dan 0 0016 mm2 s di dalam air 57 58 Artinya ketika oksigen diambil dari air untuk bersentuhan dengan penukar gas mereka diganti secara lebih lambat oleh oksigen dari daerah kaya oksigen yang berjarak dekat dari penukar tersebut dibandingkan dengan yang seharusnya terjadi di udara Ikan telah mengembangkan insang untuk mengatasi masalah ini Insang adalah organ khusus yang mengandung filamen yang selanjutnya membelah menjadi lamela Lamela mengandung jejaring kapiler berdinding tipis yang memaparkan secara luas area pertukaran gas dengan volume air yang sangat besar yang melewatinya 59 Insang menggunakan sistem pertukaran arus balik yang meningkatkan efisiensi pengambilan oksigen dari air 51 52 53 Air beroksigen segar yang masuk melalui mulut tanpa terputus dipompa melalui insang dalam satu arah sementara darah di lamela mengalir ke arah yang berlawanan sehingga tercipta aliran darah dan air yang berlawanan Gambar 22 yang merupakan mekanisme yang menjaga kelangsungan hidup ikan 53 Air diambil melalui mulut dengan menutup operkulum penutup insang dan memperbesar rongga mulut Gambar 23 Secara bersamaan ruang insang membesar dan menghasilkan tekanan yang lebih rendah dibandingkan mulut sehingga air mengalir melalui insang 53 Rongga mulut kemudian berkontraksi menginduksi penutupan katup mulut secara pasif untuk mencegah air mengalir balik dari mulut Gambar 23 53 60 Sebaliknya air di mulut dipaksa melewati insang sementara ruang insang berkontraksi untuk mengosongkan air yang dikandungnya melalui bukaan operkulum Gambar 23 Aliran balik ke ruang insang selama fase inhalasi dicegah oleh membran di sepanjang batas ventroposterior operkulum diagram di sebelah kiri pada Gambar 23 Dengan demikian rongga mulut dan ruang insang bekerja bergantian sebagai pompa isap dan pompa tekanan untuk mempertahankan aliran air yang stabil ke insang dalam satu arah 53 Karena darah pada kapiler lamela mengalir berlawanan arah dengan air aliran yang berlawanan ini mempertahankan gradien konsentrasi yang curam bagi oksigen dan karbon dioksida di sepanjang masing masing kapiler diagram yang lebih rendah pada Gambar 22 Oleh karenanya oksigen dapat terus menerus berdifusi ke dalam darah sementara karbon dioksida ke dalam air 52 Meskipun sistem pertukaran arus balik secara teoretis memungkinkan pemindahan gas pernapasan yang hampir komplit dari satu sisi penukar ke sisi lainnya tetapi pada ikan umumnya kurang dari 80 oksigen dalam air yang mengalir melalui insang ditransfer ke darah 51 Pada hiu pelagik aktif tertentu air melewati mulut dan insang saat mereka bergerak dalam proses yang dikenal sebagai ventilasi ram 61 Saat beristirahat sebagian besar hiu memompa air melewati insang mereka seperti yang dilakukan kebanyakan ikan bertulang untuk memastikan bahwa air beroksigen terus mengalir melalui insang mereka Namun sejumlah kecil spesies telah kehilangan kemampuan untuk memompa air melalui insang mereka dan harus berenang tanpa istirahat Spesies spesies ini merupakan ventilator ram obligat dan mungkin akan sesak napas jika tidak dapat bergerak Ventilasi ram obligat juga berlaku untuk beberapa spesies ikan bertulang pelagik 62 Ada beberapa ikan yang bisa mendapatkan oksigen dalam waktu yang singkat dari udara yang ditelan dari atas permukaan air Dipnoi memiliki satu atau dua paru paru sedangkan ikan labirin mengembangkan organ labirin khusus yang menjadi ciri subordo ikan ini Organ labirin adalah organ pernapasan aksesori suprabrankial yang memiliki banyak lipatan Organ ini dibentuk oleh ekspansi pembuluh darah tulang epibrakial dari lengkungan insang pertama dan digunakan untuk respirasi di udara 63 Organ ini memungkinkan ikan labirin mengambil oksigen langsung dari udara meskipun mereka tetap menggunakan insang untuk mengambil oksigen dari air Organ labirin membantu penyerapan oksigen yang dihirup di udara ke dalam aliran darah Akibatnya ikan labirin dapat bertahan untuk waktu yang singkat di luar air karena mereka dapat menghirup udara di sekitar mereka asalkan mereka tetap lembab Ikan labirin tidak dilahirkan dengan organ labirin fungsional Perkembangan organ tersebut terjadi secara berangsur angsur dan ikan labirin remaja awal bernapas sepenuhnya dengan insang mereka dan baru mengembangkan organ organ labirin ketika mereka bertambah tua 63 Invertebrata SuntingArtropoda Sunting Lihat pula Spirakel artropoda Beberapa spesies kepiting menggunakan organ pernapasan yang disebut paru brankiostegal 64 Struktur organ ini seperti insang yang meningkatkan luas permukaan untuk pertukaran gas yang lebih cocok untuk mengambil oksigen dari udara dibandingkan dari air Beberapa tungau dan laba laba terkecil dapat bernapas hanya dengan menukar gas melalui permukaan tubuh Laba laba yang lebih besar kalajengking dan artropoda lainnya menggunakan paru paru buku primitif Serangga Sunting Artikel utama Sistem pernapasan serangga Sebagian besar serangga bernapas secara pasif melalui spirakelnya lubang khusus pada eksoskeleton dan udara mencapai setiap bagian tubuh melalui serangkaian tabung yang mengecil yang disebut trakaea ketika diameternya relatif besar dan trakeola ketika diameternya sangat kecil Trakeola melakukan kontak dengan sel sel individual di seluruh tubuh 39 Sebagian trakeola terisi cairan yang dapat ditarik dari setiap trakeola ketika ada jaringan misalnya otot yang bergerak aktif dan memiliki kebutuhan oksigen yang tinggi sehingga udara dibawa lebih dekat ke sel sel aktif 39 Hal ini mungkin disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada otot aktif yang menyebabkan gradien osmotik memindahkan air dari trakeola ke sel sel aktif Difusi gas terjadi secara efektif pada jarak pendek tetapi tidak pada jarak yang lebih besar Ini adalah salah satu alasan mengapa semua serangga berukuran relatif kecil Serangga yang tidak memiliki spirakel dan trakaea seperti beberapa Collembola bernapas langsung melalui kulit mereka yang juga terjadi melalui difusi gas 65 Jumlah spirakel yang dimiliki serangga berbeda beda antara satu spesies dan spesies lainnya Namun spirakel selalu berpasangan satu di setiap sisi tubuh dan biasanya satu pasang per segmen Beberapa Diplura memiliki sebelas spirakel dengan empat pasang yang terletak di dada tetapi pada sebagian besar serangga kuno seperti capung dan belalang memiliki dua spirakel dada dan delapan spirakel perut Akan tetapi pada sebagian besar serangga sisanya jumlah spirakel lebih sedikit Pada tingkat trakeola oksigen dikirim ke sel untuk respirasi Pendapat lama menyatakan bahwa serangga mengalami pertukaran gas dengan lingkungan secara terus menerus dengan difusi gas sederhana ke dalam sistem trakea Namun telah ditemukan variasi besar dalam pola ventilasi serangga dan respirasi serangga tampaknya sangat bervariasi Beberapa serangga kecil tidak menunjukkan gerakan pernapasan terus menerus dan mungkin tidak memiliki kendali otot yang menggerakkan spirakel Namun serangga lain memanfaatkan kontraksi otot perut serta kontraksi dan relaksasi spirakel yang terkoordinasi untuk menghasilkan pola pertukaran gas siklikal dan untuk mengurangi hilangnya air ke atmosfer Bentuk paling ekstrem dari pola pola ini disebut siklus pertukaran gas diskontinyu 66 Moluska Sunting Artikel utama Sistem pernapasan gastropoda Moluska umumnya memiliki insang yang memungkinkan pertukaran gas antara lingkungan perairan dan sistem sirkulasi mereka Hewan hewan ini juga memiliki jantung yang memompa darah yang mengandung hemosianin sebagai molekul penangkap oksigennya 39 Oleh karena itu sistem pernapasan ini mirip dengan ikan vertebrata Sistem pernapasan gastropoda dapat mencakup insang atau paru paru Tumbuhan SuntingArtikel utama Fotosintesis Tumbuhan menggunakan gas karbon dioksida dalam proses fotosintesis dan menghasilkan gas oksigen sebagai limbah Persamaan kimia fotosintesis adalah 6 CO2 karbon dioksida dan 6 H2O air yang di hadapan sinar matahari menghasilkan C6H12O6 glukosa dan 6 O2 oksigen Fotosintesis menggunakan elektron pada atom karbon sebagai repositori untuk energi yang diperoleh dari sinar matahari 67 Respirasi atau pernapasan adalah kebalikan dari fotosintesis yang bertujuan untuk mengembalikan energi untuk menyalakan reaksi kimia dalam sel Dengan melakukan hal itu atom karbon dan elektronnya digabungkan dengan oksigen yang membentuk CO2 yang bisa dengan mudah dihilangkan dari sel dan tumbuhan tersebut Tumbuhan menggunakan kedua proses ini fotosintesis untuk menangkap energi dan metabolisme oksidatif untuk menggunakannya Respirasi tumbuhan dibatasi oleh proses difusi Tumbuhan mengambil karbon dioksida melalui lubang yang dikenal sebagai stomata yang dapat membuka dan menutup pada bagian bawah daun dan kadang kadang pada bagian lain tumbuhan Sebagian besar tumbuhanmembutuhkan oksigen untuk proses katabolik reaksi pemecahan yang melepaskan energi Akan tetapi jumlah O2 yang digunakan per jam kecil karena mereka dilibatkan dalam kegiatan yang membutuhkan tingkat metabolisme aerob yang tinggi Namun kebutuhan mereka akan udara sangat tinggi karena mereka membutuhkan CO2 untuk fotosintesis yang hanya merupakan 0 04 dari udara lingkungan Jadi untuk membuat 1 gram glukosa diperlukan penghilangan semua CO2 dari setidaknya 18 7 liter udara di permukaan laut Inefisiensi dalam proses fotosintesis menyebabkan volume udara yang digunakan jauh lebih besar 67 68 Referensi Sunting Campbell Neil A 1990 Biology edisi ke 2nd Redwood City Calif Benjamin Cummings Pub Co hlm 834 835 ISBN 0 8053 1800 3 Hsia CC Hyde DM Weibel ER 15 March 2016 Lung Structure and the Intrinsic Challenges of Gas Exchange Comprehensive Physiology 6 2 827 95 doi 10 1002 cphy c150028 PMC 5026132 PMID 27065169 West John B 1995 Respiratory physiology the essentials Baltimore Williams amp Wilkins hlm 1 10 ISBN 0 683 08937 4 a b Gilroy Anne M MacPherson Brian R Ross Lawrence M 2008 Atlas of Anatomy Stuttgart Thieme hlm 108 111 ISBN 978 1 60406 062 1 a b Pocock Gillian Richards Christopher D 2006 Human physiology the basis of medicine edisi ke 3rd Oxford Oxford University Press hlm 315 317 ISBN 978 0 19 856878 0 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Tortora Gerard J Anagnostakos Nicholas P 1987 Principles of anatomy and physiology edisi ke Fifth New York Harper amp Row Publishers hlm 556 586 ISBN 0 06 350729 3 Kacmarek Robert M Dimas Steven Mack Craig W 13 August 2013 Essentials of Respiratory Care E Book dalam bahasa Inggris Elsevier Health Sciences ISBN 9780323277785 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 14 Diakses tanggal 2020 05 01 Netter Frank H 2014 Atlas of Human Anatomy Including Student Consult Interactive Ancillaries and Guides edisi ke 6th Philadelphia Penn W B Saunders Co hlm 200 ISBN 978 1 4557 0418 7 Maton Anthea Jean Hopkins Charles William McLaughlin Susan Johnson Maryanna Quon Warner David LaHart Jill D Wright 1993 Human Biology and Health wood Cliffs New Jersey USA Prentice Hall ISBN 0 13 981176 1 halaman dibutuhkan a b c Fowler W S 1948 Lung Function studies II The respiratory dead space Am J Physiol 154 3 405 416 doi 10 1152 ajplegacy 1948 154 3 405 PMID 18101134 anatomical dead space TheFreeDictionary com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 10 Diakses tanggal 2020 05 01 a b Tortora Gerard J Anagnostakos Nicholas P 1987 Principles of anatomy and physiology edisi ke Fifth New York Harper amp Row Publishers hlm 570 572 ISBN 0 06 350729 3 a b Koen Chrisvan L Koeslag Johan H 1995 On the stability of subatmospheric intrapleural and intracranial pressures News in Physiological Sciences 10 4 176 178 doi 10 1152 physiologyonline 1995 10 4 176 a b West J B 1985 Respiratory physiology the essentials Baltimore Williams amp Wilkins hlm 21 30 84 84 98 101 Burke TV Kung M Burki NK 1989 Pulmonary gas exchange during histamine induced bronchoconstriction in asthmatic subjects Chest 96 4 752 6 doi 10 1378 chest 96 4 752 PMID 2791669 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 02 Diakses tanggal 2020 05 02 Taylor D 1996 The Valsalva Manoeuvre A critical review South Pacific Underwater Medicine Society Journal 26 1 ISSN 0813 1988 OCLC 16986801 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 01 31 Diakses tanggal 14 March 2016 Maton Anthea Hopkins Jean Susan Johnson Charles William McLaughlin Maryanna Quon Warner David LaHart Wright Jill 2010 Human Biology and Health Englewood Cliffs Prentice Hall hlm 108 118 ISBN 978 0134234359 a b c Williams Peter L Warwick Roger Dyson Mary Bannister Lawrence H 1989 Gray s Anatomy edisi ke Thirty seventh Edinburgh Churchill Livingstone hlm 1278 1282 ISBN 0443 041776 Lovelock James 1991 Healing Gaia Practical medicine for the Planet New York Harmony Books hlm 21 34 73 88 ISBN 0 517 57848 4 Shu BC Chang YY Lee FY Tzeng DS Lin HY Lung FW 2007 10 31 Parental attachment premorbid personality and mental health in young males with hyperventilation syndrome Psychiatry Research 153 2 163 70 doi 10 1016 j psychres 2006 05 006 PMID 17659783 Henry RP Swenson ER June 2000 The distribution and physiological significance of carbonic anhydrase in vertebrate gas exchange organs Respiration Physiology 121 1 1 12 doi 10 1016 S0034 5687 00 00110 9 PMID 10854618 Diem K Lentner C 1970 Blood Inorganic substances in Scientific Tables edisi ke 7 Basle Switzerland CIBA GEIGY Ltd hlm 571 a b Respiration Harvey Project Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 12 28 Diakses tanggal 27 July 2012 a b Online high altitude oxygen calculator altitude org Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 July 2012 Diakses tanggal 15 August 2007 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tyson P D Preston White R A 2013 The weather and climate of Southern Africa Cape Town Oxford University Press hlm 3 10 14 16 360 ISBN 9780195718065 Diem K Lenter C 1970 Scientific Tables edisi ke Seventh Basle Switzerland Ciba Geigy hlm 257 258 Von Euler U S Liljestrand G 1946 Observations on the pulmonary arterial blood pressure in the cat Acta Physiologica Scandinavica 12 4 301 320 doi 10 1111 j 1748 1716 1946 tb00389 x EPO Detection World Anti Doping Agency Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 09 07 Diakses tanggal 7 September 2017 a b Tortora Gerard J Anagnostakos Nicholas P 1987 Principles of anatomy and physiology edisi ke Fifth New York Harper amp Row Publishers hlm 444 445 ISBN 0 06 350729 3 Fisher JW Koury S Ducey T Mendel S 1996 Erythropoietin production by interstitial cells of hypoxic monkey kidneys British Journal of Haematology 95 1 27 32 doi 10 1046 j 1365 2141 1996 d01 1864 x PMID 8857934 Wright Jo Rae 2004 Host Defense Functions of Pulmonary Surfactant Biology of the Neonate 85 4 326 32 doi 10 1159 000078172 PMID 15211087 West John B 1994 Respiratory physiology the essentials Baltimore Williams amp Wilkins hlm 21 30 84 84 98 101 ISBN 0 683 08937 4 Sullivan LC Orgeig S 2001 Dexamethasone and epinephrine stimulate surfactant secretion in type II cells of embryonic chickens American Journal of Physiology Regulatory Integrative and Comparative Physiology 281 3 R770 7 doi 10 1152 ajpregu 2001 281 3 r770 PMID 11506991 Premature Babies Lung Development amp Respiratory Distress Syndrome Pregnancy facts com Kanaide Hideo Ichiki Toshihiro Nishimura Junji Hirano Katsuya 2003 11 28 Cellular Mechanism of Vasoconstriction Induced by Angiotensin II It Remains To Be Determined Circulation Research dalam bahasa Inggris 93 11 1015 1017 doi 10 1161 01 RES 0000105920 33926 60 ISSN 0009 7330 PMID 14645130 West John B 2001 05 Snorkel breathing in the elephant explains the unique anatomy of its pleura Respiration Physiology dalam bahasa Inggris 126 1 1 8 doi 10 1016 S0034 5687 01 00203 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 02 Diakses tanggal 2020 05 07 Periksa nilai tanggal di date bantuan West John B 2002 04 Why Doesn t the Elephant Have a Pleural Space Physiology dalam bahasa Inggris 17 2 47 50 doi 10 1152 nips 01374 2001 ISSN 1548 9213 Periksa nilai tanggal di date bantuan Shoshani Jeheskel 1998 12 Understanding proboscidean evolution a formidable task Trends in Ecology amp Evolution dalam bahasa Inggris 13 12 480 487 doi 10 1016 S0169 5347 98 01491 8 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 29 Diakses tanggal 2020 05 07 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d e f g Campbell Neil A 1990 Biology edisi ke 2nd Redwood City Calif Benjamin Cummings Pub Co hlm 836 844 ISBN 0 8053 1800 3 a b Whittow G Causey 2000 Sturkie s Avian Physiology San Diego California Academic Press hlm 233 241 ISBN 978 0 12 747605 6 a b c d e f g h i j k l m n o Ritchson G BIO 554 754 Ornithology Avian respiration Department of Biological Sciences Eastern Kentucky University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 03 10 Diakses tanggal 2009 04 23 Storer Tracy I Usinger R L Stebbins Robert C Nybakken James W 1997 General Zoology edisi ke sixth New York McGraw Hill hlm 752 753 ISBN 0 07 061780 5 Romer Alfred Sherwood 1970 The Vertebrate body edisi ke Fourth Philadelphia W B Saunders hlm 323 324 ISBN 0 7216 7667 7 a b c Scott Graham R 2011 Commentary Elevated performance the unique physiology of birds that fly at high altitudes Journal of Experimental Biology 214 Pt 15 2455 2462 doi 10 1242 jeb 052548 PMID 21753038 a b Maina John N 2005 The lung air sac system of birds development structure and function with 6 tables Berlin Springer hlm 3 2 3 3 Lung Airway Bronchiol System 66 82 ISBN 978 3 540 25595 6 Krautwald Junghanns Maria Elisabeth et al 2010 Diagnostic Imaging of Exotic Pets Birds Small Mammals Reptiles Germany Manson Publishing ISBN 978 3 89993 049 8 a b Sturkie P D 1976 Avian Physiology New York Springer Verlag hlm 201 doi 10 1007 978 1 4612 4862 0 ISBN 978 1 4612 9335 4 Ritchison Gary Ornithology Bio 554 754 Bird Respiratory System Eastern Kentucky University Retrieved 2007 06 27 Respiratory system Diarsipkan 2014 01 30 di Wayback Machine Encyclopaedia Britannica Gottlieb G Jackson Dc 1976 03 01 Importance of pulmonary ventilation in respiratory control in the bullfrog American Journal of Physiology Legacy Content dalam bahasa Inggris 230 3 608 613 doi 10 1152 ajplegacy 1976 230 3 608 ISSN 0002 9513 a b c Campbell Neil A 1990 Biology edisi ke Second Redwood City California Benjamin Cummings Publishing Company Inc hlm 836 838 ISBN 0 8053 1800 3 a b c Hughes GM 1972 Morphometrics of fish gills Respiration Physiology 14 1 2 1 25 doi 10 1016 0034 5687 72 90014 x PMID 5042155 a b c d e Storer Tracy I Usinger R L Stebbins Robert C Nybakken James W 1997 General Zoology edisi ke sixth New York McGraw Hill hlm 668 670 ISBN 0 07 061780 5 a b M b v Roberts Michael Reiss Grace Monger 2000 Advanced Biology London UK Nelson hlm 164 165 Cussler E L 1997 Diffusion Mass Transfer in Fluid Systems edisi ke 2nd New York Cambridge University Press ISBN 0 521 45078 0 Welty James R Wicks Charles E Wilson Robert E Rorrer Gregory 2001 Fundamentals of Momentum Heat and Mass Transfer Wiley ISBN 978 0 470 12868 8 a b CRC Press Online CRC Handbook of Chemistry and Physics Section 6 91st Edition Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 07 16 Diakses tanggal 2020 05 07 a b Diffusion Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 01 28 Diakses tanggal 2020 05 07 Newstead James D 1967 Fine structure of the respiratory lamellae of teleostean gills Cell and Tissue Research 79 3 396 428 doi 10 1007 bf00335484 PMID 5598734 Romer Alfred Sherwood Parsons Thomas S 1977 The Vertebrate Body Philadelphia PA Holt Saunders International hlm 316 327 ISBN 0 03 910284 X Gilbertson Lance 1999 Zoology Laboratory Manual New York McGraw Hill ISBN 0 07 237716 X William J Bennetta 1996 Deep Breathing Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 08 14 Diakses tanggal 2007 08 28 a b Pinter H 1986 Labyrinth Fish Barron s Educational Series Inc ISBN 0 8120 5635 3 Halperin J Ansaldo M Pellerano GN Luquet CM July 2000 Bimodal breathing in the estuarine crab Chasmagnathus granulatus Dana 1851 physiological and morphological studies Comparative Biochemistry and Physiology Part A Molecular amp Integrative Physiology 126 3 341 9 doi 10 1016 S1095 6433 00 00216 6 PMID 10964029 The Earth Life Web Insect Morphology and Anatomy Diarsipkan 2008 11 03 di Wayback Machine Earthlife net Retrieved on 2013 04 21 Lighton John R B 1996 01 Discontinuous Gas Exchange in Insects Annual Review of Entomology dalam bahasa Inggris 41 1 309 324 doi 10 1146 annurev en 41 010196 001521 ISSN 0066 4170 Periksa nilai tanggal di date bantuan pranala nonaktif permanen a b Stryer Lubert 1995 Photosynthesis In Biochemistry edisi ke Fourth New York W H FreeMan and Company hlm 653 680 ISBN 0 7167 2009 4 Campbell Neil A 1990 Biology edisi ke Second Redwood City California Benjamin Cummings Publishing Company Inc hlm 206 223 ISBN 0 8053 1800 3 Pranala luar Sunting Wikibooks Human Physiology memiliki halaman di The respiratory system Wikibooks Anatomy and Physiology of Animals memiliki halaman di Respiratory System Deskripsi sistem pernapasan tingkat sekolah menengah Pengantar sistem pernapasan Science aid Respiratory System Panduan sederhana untuk siswa sekolah menengah The Respiratory System Tingkat universitas dokumen Microsoft Word Kuliah fisiologi pernapasan oleh fisiologis pernapasan terkemuka John B West juga dapat dilihat pada YouTube Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sistem pernapasan amp oldid 23548993