www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis Perhatian Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional Hipertensi paru atau hipertensi pulmonal adalah kondisi peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah arteri yang berasal dari jantung menuju paru paru yang menyebabkan jantung sebelah kanan bekerja lebih keras 1 2 3 Gejala yang timbul adalah gejala khas yang akan ditemukan pada seseorang dengan gagal fungsi jantung kanan yaitu sesak napas napas pendek atau terputus putus nyeri dada mudah lelah saat beraktivitas batuk pusing hingga pingsan 4 5 6 7 8 9 10 Riwayat dalam keluarga jenis kelamin kehamilan tinggal di daerah ketinggian konsumsi beberapa jenis obat serta penyakit seperti emboli paru HIV AIDS penyakit sel sabit penyakit jantung bawaan penyakit paru obstruktif kronis dan apnea tidur merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi paru 6 11 Hipertensi paruDiagram yang mengilustrasikan hipertensi paruInformasi umumNama lainHipertensi arterial paru hipertensi pulmonalSpesialisasiPulmonologi kardiologiPenyebabMultifaktorFaktor risikoRiwayat keluarga emboli paru HIV AIDS penyakit sel sabit penggunaan kokain penyakit paru obstruktif kronis apnea tidur tinggal di daerah ketinggian kehamilan jenis kelaminAwal munculUsia 20 hingga 60DurasiKronisDiagnosisKateterisasi jantung kananPerawatanTerapi pendukung terapi spesifik transplantasi paruPengobatanEpoprostenol treprostinil iloprost bosentan ambrisentan macitentan sildenafilPengobatan yang diberikan untuk hipertensi paru tergantung kepada penyakit atau kondisi lain yang menyertainya Terapi obat spesifik untuk hipertensi paru adalah golongan antagonis kalsium antagonis reseptor endotel endothelin receptor antagonist atau ERAs penghambat fosfodiesterase tipe 5 phosphodiesterase type 5 atau PDE5 dan stimulan siklase guanilat guanylate cyclase stimulators atau GCSs serta analog prostasiklin prostaglandin I2 atau PGI2 dan agonis reseptor prostasiklin agonist receptor prostacyclin Terapi pendukungnya adalah antikoagulan obat obat diuretik oksigen obat jantung seperti digoksin serta penanganan terhadap anemia jika ditemukan saat pemeriksaan Selain terapi obat obatan ada pilihan terapi operatif yaitu septostomi atrium tromboendarterektomi paru dan transplantasi paru 12 13 14 15 16 Hipertensi paru pada wanita setelah masa pubertas 1 7 hingga 1 9 kali lebih banyak dibanding pria Biasanya penyakit ini menyerang mereka yang berusia 20 hingga 60 tahun tetapi prevalensi tertinggi ada pada usia 20 hingga 40 tahun Tingkat kejadian hipertensi paru tidak dipengaruhi oleh ras atau etnis Penyakit ini merupakan penyakit langka dengan prevalensi secara global adalah 6 6 hingga 26 kasus per 1 juta orang dewasa Penderita hipertensi paru yang tidak ditangani dapat bertahan hidup sekitar 2 8 hingga 3 tahun Penyakit ini tidak bisa sembuh dan penderitanya harus mengonsumsi obat seumur hidup 7 12 17 18 19 Daftar isi 1 Definisi 2 Gejala dan tanda 2 1 Gejala 2 2 Tanda 2 3 Komplikasi 3 Penyebab dan klasifikasi 4 Patofisiologi 4 1 Mekanisme umum 4 1 1 Peningkatan tahanan vaskular paru 4 1 2 Peningkatan tekanan vena paru 4 2 Mekanisme molekuler 4 2 1 Ketidakseimbangan efektor vaskular 4 2 2 Faktor lingkungan 4 2 3 Genetik 5 Diagnosis 5 1 Anamnesis dan pemeriksaan fisik 5 2 Elektrokardiografi 5 3 Foto toraks 5 4 Pemeriksaan darah 5 5 Tes fungsi paru dan tes berjalan 6 menit 5 6 Polisomnografi 5 7 Ultrasonografi jantung ekokardiografi 5 8 Sidik ventilasi perfusi paru skintigrafi 5 9 Tomografi terkomputasi resolusi tinggi dan angiografi paru 5 10 Pencitraan resonansi magnetik jantung 5 11 Ultrasonografi abdomen 5 12 Kateterisasi jantung kanan dan tes vasoreaktivitas 5 13 Pemeriksaan genetika 6 Penatalaksanaan 6 1 Terapi umum 6 1 1 Aktivitas fisik dan pola hidup 6 1 2 Kesehatan reproduksi wanita 6 1 3 Tindakan bedah elektif 6 1 4 Pencegahan infeksi 6 1 5 Aspek psikososial 6 1 6 Panduan pengobatan 6 1 7 Perjalanan dan tempat ketinggian 6 2 Terapi pendukung 6 2 1 Obat antikoagulan 6 2 2 Diuretik 6 2 3 Obat inotropik 6 2 4 Anemia dan zat besi 6 3 Terapi spesifik 6 3 1 Antagonis kalsium 6 3 2 Antagonis reseptor endotelin 6 3 3 Penghambat fosfodiesterase tipe 5 6 3 4 Stimulator guanilat siklase 6 3 5 Analog prostasiklin dan agonis reseptor prostasiklin 6 4 Terapi operatif 6 4 1 Septostomi atrial 6 4 2 Tromboendarterektomi paru 6 4 3 Tranplantasi paru 7 Prognosis 8 Epidemiologi 9 Sejarah 10 Catatan penjelas 11 Referensi 12 Bacaan lanjutan 13 Pranala luarDefinisi nbsp Animasi potongan membujur jantung Ventrikel kanan merupakan ruang di sebelah kiri bawah darah dari ventrikel kanan dipompa ke paru paru melalui arteri pulmonalis tengah atas Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang bertanggung jawab untuk membawa darah dari jantung ke paru paru Seseorang didiagnosis menderita hipertensi paru bila memiliki nilai tekanan arteri pulmonalis rata rata TAPr 20 mmHg dengan nilai normal TAPr adalah 14 3 3 mmHg Penilaian tekanan arteri pulmonalis dilakukan melalui prosedur kateterisasi jantung kanan dan kriteria ini berlaku sama untuk orang dewasa dan anak anak 20 21 22 23 Definisi hipertensi paru tersebut berlaku sejak tahun 2018 Definisi sebelumnya adalah peningkatan TAPr 25 mmHg dalam kondisi istirahat atau 30 saat beraktivitas dengan tekanan kapiler paru rata rata serta tekanan akhir diastol ventrikel kiri jantung kurang dari 15 mmHg Nilai normal TAPr dalam kondisi istirahat adalah 14 3 mmHg dengan batas normal tingginya di angka 20 mmHg Perubahan kriteria ini disebabkan adanya perbedaan gambaran klinis pada seseorang dengan TAPr antara 20 25 mmHg dari berbagai hasil laporan kasus di seluruh dunia Ada yang sudah merasakan sesak napas tetapi ada juga yang masih dalam kondisi sehat tanpa keluhan apa pun 19 24 25 26 Peningkatan tekanan arteri pulmonalis pada penderita hipertensi paru terjadi karena penyempitan pembuluh darah dari jantung yang menuju ke paru paru sehingga darah sulit untuk lewat Sebagai akibatnya tekanan di dalam arteri pulmonalis akan meningkat a Dalam waktu yang lama hal ini akan menyebabkan pembesaran jantung sebelah kanan Beban kerja yang berlebih dan pembesaran jantung kanan akan menyebabkan berkurangnya kemampuan jantung kanan untuk memompa darah ke paru paru 12 19 Kateterisasi jantung kanan untuk mengetahui nilai TAPr dilakukan dengan cara memasukkan kateter yang terhubung dengan monitor untuk memandu dan mengukur tekanan di dalam pembuluh darah Kateter masuk melalui vena femoralis yang terletak di daerah selangkangan dan menyusur ke arah atas menuju sisi kanan jantung 19 29 Gejala dan tandaGejala keluhan yang dirasakan penderita dan tanda klinis yang didapatkan saat pemeriksaan fisik 30 penderita hipertensi paru tidak bersifat spesifik karena dapat ditemukan pada penyakit paru dan jantung yang lain timbul secara perlahan lahan dan dalam intensitas ringan Gejala ringan ini dirasakan selama berbulan bulan hingga tahunan sebelum seseorang mulai merasa terganggu Hal ini yang sering menyebabkan keterlambatan dalam penentuan diagnosis dan penanganan serta memperburuk prognosisnya 31 32 Gejala Gejala utama hipertensi paru adalah sesak napas 2 4 7 12 15 16 26 31 32 33 Napas penderita hipertensi paru menjadi lebih cepat dan pendek Untuk kebutuhan oksigen yang sama dibutuhkan tarikan napas yang lebih banyak dan cepat agar bisa mengakomodasi kebutuhan normal Hal ini dipicu oleh aliran darah yang tersumbat yang menyebabkan transportasi dan pertukaran oksigen terganggu sehingga oksigen yang beredar dalam pembuluh darah pun tidak maksimal 4 28 34 35 36 Penderita hipertensi paru juga mudah lelah saat beraktivitas Aktivitas apa pun memerlukan oksigen sebagai sumber energi dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan saat sedang istirahat Jumlah oksigen yang terganggu akibat sumbatan arteri pulmonalis menyebabkan otot otot pernapasan bekerja lebih banyak sehingga mudah terasa lelah 2 4 6 26 32 34 35 Beberapa orang akan merasakan pusing 2 6 7 34 mengeluh nyeri dada yang timbul akibat peningkatan tekanan di jantung dan arteri pulmonalis 2 4 6 15 16 26 28 31 serta mengalami prasinkop atau perasaan seperti akan pingsan ini adalah fase lanjut dari kurangnya oksigen ke kepala 15 16 26 28 Suara serak akibat penekanan saraf di daerah leher saraf laring rekuren juga dikeluhkan meskipun jarang terjadi 4 7 26 Batuk terus menerus yang membuat penderita terjaga sepanjang malam kemungkinan merupakan tanda gagal jantung 4 7 Gejala prasinkop yang tidak diatasi akan berkembang dan menyebabkan seseorang pingsan Hal ini terjadi karena otak kehilangan pasokan oksigen dalam jumlah yang cukup besar secara tiba tiba 2 4 7 15 16 31 33 Selain batuk kering beberapa orang juga akan mengeluarkan darah saat batuk hemoptisis karena pecahnya pembuluh darah kecil paru yang melebar Gejala ini jarang terjadi tetapi merupakan hal yang serius 4 7 12 26 Gejala lain yang dikeluhkan penderita hipertensi paru adalah nafsu makan berkurang dan nyeri perut kanan atas 4 35 Penderita hipertensi paru juga dapat mengalami letargi atau disebut juga somnolen yaitu kondisi ketika seseorang mengantuk dan tidur sepanjang hari Saat dibangunkan penderita masih bisa memberikan respons tetapi mereka dengan cepat akan kembali tertidur Berbeda dengan pingsan yang terjadi karena berkurangnya pasokan oksigen dalam jumlah besar secara tiba tiba letargi terjadi karena oksigen berkurang dalam jumlah kecil tetapi terjadi terus menerus 4 Tanda nbsp Gambaran jari tabuh atau clubbing fingersSalah satu tanda klinis yang ditemukan saat pemeriksaan fisik adalah jari tabuh clubbing finger 4 5 Edema tungkai juga dapat terjadi dan diakibatkan oleh kelebihan cairan di jantung kanan sehingga cairan kembali ke sirkulasi sistemik 2 4 6 12 15 16 26 28 31 Cairan yang kembali ke sirkulasi sistemik ini juga yang menyebabkan perut membesar terisi air asites Selain cairan perut membesar juga dapat disebabkan oleh pembesaran hati atau keduanya 2 4 6 7 12 15 16 26 31 Pada penderita hipertensi paru juga akan didapatkan sianosis akibat rendahnya kadar oksigen di dalam pembuluh darah 4 6 7 33 34 Selain itu salah satu dampak berkurangnya aliran darah ke jaringan adalah sindrom Raynaud yang dapat diamati pada jari jari tangan kaki telinga dan ujung hidung 4 12 26 31 37 Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan pula denyut jantung yang cepat palpitasi dan atau tidak teratur aritmia akibat kompensasi untuk mengejar kebutuhan oksigen yang tidak tercukupi 6 28 36 nbsp Distensi vena jugularis Vena jugularis eksterna ditunjukkan dengan panah Pada kondisi lanjut akan timbul pulsasi denyutan ventrikel kanan yang terlihat dan teraba di daerah parasternal kiri daerah di sebelah kiri tulang dada yang berarti telah terjadi hipertrofi pembesaran ventrikel kanan 12 15 16 31 Pada pemeriksaan auskultasi akan terdengar bunyi jantung S2 yang terpisah cukup jauh dengan bunyi jantung S1 yang berarti ada penundaan aktivasi listrik dari ventrikel kanan 26 38 Selain itu akan didapati bunyi komponen P dari S2 yang terjadi karena adanya peningkatan tekanan di dalam arteri akibat lumen pembuluh darah yang menyempit 12 15 16 26 31 38 Tanda hipertensi paru lainnya adalah suara ejeksi klik pulmonalis yakni bunyi yang terjadi saat pembukaan maksimal katup aorta atau katup pulmonalis katup antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis karena dilatasi pelebaran aorta atau dilatasi arteri pulmonalis 26 39 Pemeriksaan pada penderita hipertensi paru juga akan menemukan bunyi jantung S3 gallop pada ventrikel kanan Bunyi jantung S3 adalah bunyi jantung yang normal terdengar pada anak anak atau atlet yang terlatih tetapi pada orang dewasa hal ini adalah tanda awal dari gagal jantung 4 12 15 16 26 40 Beberapa penderita akan memperdengarkan bunyi murmur regurgitasi katup trikuspidal atau murmur pansistolik Bunyinya meningkat saat inspirasi dan menurun saat ekspirasi ini dikenal dengan istilah tanda Carvallo yang terjadi karena dilatasi ventrikel kanan 4 12 15 16 26 31 41 Selain murmur pansistolik murmur lain yang akan terdengar adalah murmur dekresendo bunyi tambahan jantung yang kekuatan bunyinya menurun yang melemah saat diastolik fase relaksasi ventrikel setelah kontraksi awal Murmur ini juga disebut murmur Graham Steell 4 15 42 Sebagian besar penderita akan memperlihatkan distensi vena jugularis akibat peningkatan tekanan vena jugularis yang timbul karena adanya kegagalan ventrikel kanan memompa darah ke paru paru 12 15 26 31 43 Gejala hipertensi paru bisa berbeda antara satu individu dengan individu lainnya begitu juga dengan tanda yang didapatkan pada pemeriksaan fisik Namun terdapat lima tanda yang menunjukkan bahwa hipertensi paru yang seseorang derita sudah termasuk berat Lima tanda yang harus dievaluasi tersebut adalah sesak napas saat sedang beristirahat curah jantung rendah dengan tanda asidosis metabolik hipoksemia tanda gagal fungsi jantung kanan distensi vena jugularis edema tungkai hepatomegali dan pingsan 15 Komplikasi Komplikasi hipertensi paru adalah aritmia yang terjadi akibat jantung kanan yang bekerja lebih keras dalam memompa darah Lama kelamaan hal ini akan mengakibatkan kelemahan jantung sehingga impuls listriknya tidak bekerja dengan baik 11 44 45 Pembesaran jantung kanan sendiri dapat berujung pada gagal fungsi jantung Hal ini biasa disebut cor pulmonale atau masalah jantung yang timbul akibat masalah di paru paru 11 44 45 Seseorang dengan hipertensi paru juga bisa mengalami komplikasi penggumpalan darah 11 44 45 pendarahan pada paru paru dengan manifestasi batuk darah 11 44 45 serta kerusakan fungsi hati 11 Penyebab dan klasifikasiHipertensi paru dapat disebabkan oleh berbagai hal Maka dari itu Organisasi Kesehatan Dunia WHO membuat sistem klasifikasi hipertensi paru yang didasarkan pada penyebabnya Klasifikasi WHO ini pertama kali dibuat pada tahun 1973 di Jenewa Swiss saat Simposium Hipertensi Paru WHO yang pertama 46 Sistem klasifikasi ini berturut turut mengalami revisi Revisi kedua dikeluarkan tahun 1998 47 yang ketiga tahun 2003 48 yang keempat tahun 2008 49 yang kelima tahun 2013 50 dan yang keenam tahun 2018 22 51 52 Pada awalnya penyakit ini dibagi atas dua kategori yaitu hipertensi paru primer jika penyebabnya diketahui dan hipertensi paru sekunder bila penyebabnya tidak diketahui Namun dengan perkembangan teknologi kedokteran dalam hal pencitraan medis pemahaman mekanisme patofisiologi dan teknologi penanda molekuler diketahui ada beberapa keadaan pada hipertensi paru primer yang ditemukan pada hipertensi paru sekunder Hal ini menyebabkan klasifikasi terbaru yang dibuat WHO tidak lagi didasarkan pada penyakit yang berhubungan dengan hipertensi paru tetapi berdasarkan mekanisme terjadinya 24 53 Klasifikasi terbaru hipertensi paru dirilis dalam European Heart Journal volume 43 nomor 38 pada tanggal 7 Oktober 2022 54 Grup 1 Hipertensi arteri paru Idiopatik tidak diketahui penyebabnya tidak memberikan respons terhadap tes vasoreaktivitas memberikan respons terhadap tes vasoreaktivitas Diwariskan genetik Ditimbulkan oleh obat atau toksin b Hipertensi paru yang berhubungan dengan penyakit jaringan ikat infeksi HIV hipertensi portal penyakit jantung bawaan c dan skistosomiasis Hipertensi paru dengan gambaran keterlibatan vena atau kapiler yang jelas penyakit vena oklusif paru hemangiomatosis kapiler paru d Sindrom hipertensi paru persisten pada bayi baru lahirGrup 2 Hipertensi paru karena penyakit jantung kiri Gagal jantung dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri FEVK yang menetap dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri FEVK yang berkurang atau ringan e Penyakit katup jantung Penyakit kardiovaskular bawaan atau dapatan yang mengarah pada hipertensi kapiler paruGrup 3 Hipertensi paru karena penyakit jantung dan atau hipoksia Penyakit paru obstruktif atau emfisema Penyakit paru restriktif Penyakit paru dengan bentuk campuran obstruktif dan restriktif Sindrom hipoventilasi Hipoksia tanpa penyakit paru misalnya di ketinggian Penyakit paru bawaanGrup 4 Hipertensi paru karena obstruksi arteri pulmonalis Hipertensi paru tromboembolik kronis Obstruksi arteri pulmonalis lainnya f Grup 5 Hipertensi paru dengan mekanisme yang belum jelas atau karena penyebab multifaktor Penyakit hematologi g Penyakit sistemik h Penyakit metabolik i Penyakit gagal ginjal kronis dengan atau tanpa cuci darah Tumor paru dengan mikroangiopati trombotik Mediastinitis fibrosisSelain klasifikasi WHO tersebut beberapa gen juga diketahui bertanggung jawab menyebabkan hipertensi paru yaitu bone morphogenic protein receptor type 2 BMPR2 bone morphogenic protein receptor type1B2 BMPR1B2 mothers against decapentaplegic homolog 9 SMAD9 caveolin 1 CAV1 potassium channel subfamily K member 3 KCNK3 dan eukaryotic translation initiation factor 2 alpha kinase 4 EIF2AK4 11 19 26 56 Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko untuk terjadinya hipertensi paru selain penyakit yang disebutkan dalam klasifikasi WHO yaitu jenis kelamin kehamilan tinggal di tempat ketinggian serta kondisi medis yaitu apnea tidur dan penyakit sel sabit 6 11 Patofisiologi nbsp Gambaran sediaan histologis yang menunjukkan penebalan dinding arteri pulmonalis sehingga lubang pembuluh darah menyempitHipertensi paru ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam arteri pulmonalis akibat penyempitan diameter pembuluh darah Respons jantung terutama ventrikel kanan terhadap hipertensi paru adalah dengan meningkatkan pompanya agar darah bisa melewati pembuluh darah yang menyempit Dalam jangka panjang hal ini akan menyebabkan pembesaran otot ventrikel kanan kelemahan fungsi yang dapat mengakibatkan gagal fungsi dan bahkan kematian 10 57 Dalam hipertensi paru ada banyak penyakit yang bisa menyebabkan berkurangnya diameter arteri pulmonalis Interaksi berbagai senyawa kimia menyebabkan terjadinya vasokonstriksi penyempitan lubang pembuluh darah dan vasodilasi pelebaran lubang pembuluh darah Dua mekanisme utama yang umum pada hipertensi paru adalah peningkatan tahanan vaskular paru dan peningkatan tekanan di dalam vena paru 26 Mekanisme umum Peningkatan tahanan vaskular paru Peningkatan tahanan ini terjadi karena rusaknya dinding pembuluh darah vasokonstriksi patologis atau keduanya dan perubahan bentuk dinding pembuluh darah Perubahan bentuk ini disebabkan oleh banyak faktor seperti vasokonstriksi endotel yang disebabkan karena aktivitas tromboksan dan endotelin 1 yang bersifat sebagai vasokonstriktor proliferasi pertumbuhan dan pertambahan sel yang cepat hipertrofi pembesaran dan peradangan kronis pada otot polos pembuluh darah Selain karena kerusakan pembuluh darah adanya penyumbatan juga dapat menyebabkan peningkatan tahanan vaskular dan kerusakan endotel yang mengaktivasi proses pembekuan darah Keadaan ini akan bertambah berat karena adanya penurunan aktivitas aktivator plasminogen yang timbul karena disfungsi platelet aktivitas inhibitor aktivator plasminogen tipe 1 dan kadar fibrinopeptida A yang tinggi 15 58 59 60 Peningkatan tekanan vena paru Mekanisme yang lain adalah peningkatan tekanan vena pulmonalis yang sering kali disebabkan oleh penyakit yang menyerang jantung sebelah kiri dan meningkatkan tekanan di ventrikel kiri Akibat beban yang berlebih tekanan di dalam vena pulmonalis juga meningkat Hal ini menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah kapiler Dalam jangka panjang membran dinding pembuluh darah kapiler juga dapat mengalami penebalan yang tidak bisa diperbaiki 15 26 Kombinasi vasokonstriksi pembuluh darah paru trombosis lokal dan perubahan bentuk remodelling dinding arteri pulmonalis adalah mekanisme yang bertanggung jawab terhadap peningkatan tahanan pembuluh darah paru dan peningkatan tekanan arteri pulmonalis 15 58 59 60 Mekanisme molekuler Pada awal terjadinya hipertensi paru peningkatan tekanan arteri pulmonalis akan menyebabkan terjadinya trombosis arteriopati pulmonal penyakit arteri pulmonalis akibat penyumbatan lumennya oleh bekuan darah Karakteristiknya adalah trombosis in situ pada otot polos arteri pulmonalis Pada kondisi lanjut trombosis in situ ini berkembang menjadi arteriopati fleksogenik pulmonalis penyakit arteri pulmonalis yang memberikan gambaran plexiform atau bentuk jaring pada pemeriksaan histopatologis yang ditandai dengan fibrosis pada lapisan tunika intima pembuluh darah yang berbentuk konsentris dan penebalan lapisan tunika media pembuluh darah yang akan menggantikan struktur endotel arteri pulmonalis yang normal Gambaran patologi hipertensi paru dikelompokkan dalam tiga subtipe yaitu arteriopati fleksogenik primer arteriopati tromboemboli penyakit pembuluh darah karena sumbatan oleh bekuan darah dan penyumbatan vena pulmonalis Arteriopati fleksogenik primer merupakan bentuk kapiler pulmonal yang tidak beraturan bukan lagi bentuk anatomis aslinya Arteriopati tromboemboli ditandai dengan fibrosis lapisan tunika intima pembuluh darah dan trombosis in situ Arteriopati ini ada dua bentuk tromboemboli makro yang biasanya ditemukan pada hipertensi paru sekunder dan berisi gumpalan besar di tengah lumen pembuluh darah serta tromboemboli mikro dengan trombus di bagian distal ujung pembuluh darah yang hanya menyumbat pembuluh darah kecil Penyumbatan vena pulmonalis adalah bentuk yang jarang ditemukan keadaan ini disebabkan oleh penipisan lapisan tunika intima pembuluh darah vena pulmonalis 10 12 16 27 57 58 61 Ketidakseimbangan efektor vaskular Jalur prostasiklin PGI2 dan tromboksan A2 Senyawa prostasiklin bersifat vasodilator kuat dan senyawa tromboksan A2 bersifat vasokonstriktor kuat Keduanya diproduksi oleh sel endotel dari asam arakidonat melalui proses yang disebut prostasiklin sintase dan siklooksigenase Ikatan prostasiklin dengan reseptor spesifik I prostanoid IP akan mengaktifkan enzim siklase adenilat Enzim ini berperan mengubah adenosina trifosfat ATP menjadi adenosina monofosfat siklik cAMP sehingga terjadi relaksasi otot polos yang akan menyebabkan vasodilasi Prostasiklin akan menghambat agregasi platelet keping darah menurunkan proliferasi otot polos serta menghasilkan efek antitrombosis dan antiinflamasi Pada penderita hipertensi paru jalur siklooksigenase yang seharusnya seimbang antara prostasiklin dan tromboksan A2 akan lebih cenderung ke jalur tromboksan A2 sehingga yang terjadi adalah hal sebaliknya agregasi berkumpulnya platelet vasokonstriksi dan proliferasi Kecenderungan ini akan menyebabkan produksi prostasiklin penderita hipertensi paru mengalami penurunan begitu juga dengan ekspresi reseptor prostasiklin dan sintase prostasiklin 15 16 24 62 Jalur endotelin 1 Endotelin 1 adalah senyawa vasokonstriktor kuat yang dihasilkan oleh membran sel endotel Endotelin 1 mengaktifkan ETA dan ETB dua pasangan reseptor protein G yang ditemukan di sel otot polos pembuluh darah ETA yang ditemukan di sel otot polos vaskular akan menyebabkan vasokonstriksi hipertrofi proliferasi migrasi sel dan fibrosis ETB yang ada di otot polos vaskular akan mengakibatkan vasokonstriksi sedangkan ETB yang ada di permukaan endotel akan mengaktifkan nitrogen monoksida dan produksi prostasiklin dan menyebabkan vasodilasi dan antiproliferasi Pada penderita hipertensi paru terjadi peningkatan ekspresi ETA dan ETB di otot polos namun ekspresi ETB di permukaan endotel mengalami penurunan 16 24 62 Nitrogen monoksida NO Senyawa nitrogen monoksida dihasilkan di sel endotel oleh enzim eNOS endothelial nitric oxide synthase dari reaksi oksidasi L arginin menjadi L sitrulin oleh NADPH nikotinamida adenina dinukleotida hidrogen fosfat dan kofaktor lainnya NO ini akan mengalami difusi ke sel otot polos pembuluh darah paru dan berikatan dengan enzim siklase guanilat Ini akan menyebabkan perubahan molekul guanosin trifosfat menjadi guanosin monofosfat siklik cGMP cGMP ini akan mengaktifkan enzim protein kinase dependen cGMP yang akan menyebabkan vasodilasi Nitrogen monoksida akan menghambat proliferasi sel otot polos pembuluh darah paru agregasi platelet dan trombosis Pada penderita hipertensi paru penurunan kadar nitrogen monoksida akan merangsang hal yang sebaliknya 16 24 62 Serotonin 5 hidroksitriptamina Peran serotonin dalam hipertensi paru adalah sebagai vasokonstriktor yang meningkatkan hipertrofi pertambahan ukuran otot dan hiperplasia pembesaran organ atau jaringan karena peningkatan reproduksi sel sel otot polos 16 24 Peptida intestinal vasoaktif VIP Hormon VIP merupakan vasodilator kuat yang bekerja menghambat aktivasi platelet dan proliferasi sel otot polos 24 Faktor pertumbuhan endotel vaskular FPEV Pada keadaan hipoksia produksi FPEV akan meningkat dan merangsang respon angiogenik proses pembentukan pembuluh darah baru yang abnormal 10 24 Faktor lingkungan Hipoksia Secara sistemik kondisi hipoksia merangsang timbulnya vasodilasi pada pembuluh darah sistemik tetapi menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah paru Efek ini sebagian diregulasi oleh endotelin dan serotonin dan sebagian lagi oleh aktivitas kanal ion pada otot polos arteri paru Hipoksia akut menyebabkan perubahan sifat vaskular sedangkan hipoksia kronis menginduksi perubahan bentuk pembuluh darah proliferasi dan migrasi otot polos pembuluh darah serta peningkatan deposisi matriks vaskular 12 24 62 63 Anoreksigen Anoreksigen adalah obat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan dan menekan rasa lapar Obat anoreksigen seperti aminoreks dapat menyebabkan hipertensi paru melalui mekanisme peningkatan kadar serotonin yang bertindak sebagai faktor pertumbuhan sel otot polos pembuluh darah Anoreksigen melepaskan neurotransmiter 5 HT 5 hidroksitriptamin dari platelet dan menghambat penyerapan ulangnya kembali ke platelet dan sel permukaan endotel Konsentrasi 5 HT akan meningkat dan efeknya diperpanjang dengan cara menghambat oksidase monoamin B Anoreksigen juga merupakan penghambat kanal kalium dengan cara menyebabkan depolarisasi membran kanal dan meningkatkan pelepasan Ca2 dari retikulum sarkoplasma sehingga menyebabkan vasokonstriksi 15 24 64 Genetik Secara genetik patofisiologi terjadinya hipertensi paru disebabkan melalui dua mekanisme yaitu mekanisme yang berperan di dalam jalur reseptor TGF b dan jalur reseptor serotonin Jalur reseptor TGF b Gen yang berhubungan dengan famili reseptor TGF b transforming growth factor beta dalam hal stimulasi kejadian hipertensi paru adalah bone morphogenetic protein receptor tipe 2 BMPR2 dengan cara mengatur pertumbuhan sel pembuluh darah melalui aktivasi jalur Smad dan LIM Lin 11 Isl 1 dan protein Mec 3 kinase dan ikatan ligan Ligan untuk reseptor TGF b adalah TGF b protein morfogenetik tulang dan aktivin Mutasi gen ini menyebabkan hilangnya efek inhibisi terhadap BMP yang mengatur pertumbuhan dan proliferasi endotel dan otot polos pembuluh darah paru BMPR2 juga menstimulasi angiogenesis dengan meningkatkan angiopoietin 1 yang akan meningkatkan kadar TIE2 reseptor angiopoietin Peningkatan kadar TIE2 akan menurunkan kadar BMPR1A yang akan meningkatkan faktor pertumbuhan SMAD9 sehingga terjadi proliferasi sel yang berlebihan serta perubahan bentuk pembuluh darah Mutasi yang lain adalah mutasi activin receptor like kinase 1 ALK1 Dalam kondisi normal ikatan TGF b dengan ALK 1 menurunkan respon proliferasi endotel yang diatur oleh ikatan TGF b dengan ALK 5 Saat terjadi mutasi proliferasinya menjadi tidak terkendali 15 16 19 58 62 Jalur serotoninergik Secara genetik penyebab terjadinya hipertensi paru ada pada gen yang berhubungan dengan protein pengangkut serotonin yang disebut juga 5 HTT 5 hydroxytryptamin transporter atau SERT serotonin transporter Varian alelik L dari gen 5 HTT terkait dengan peningkatan pertumbuhan sel otot polos pembuluh darah Keadaan hipoksia pada penderita hipertensi paru akan menyebabkan peningkatan ekspresi 5 HT2B bagian dari 5HT2 yang mengikat neurotransmiter 5HT Saat ekspresi 5 HT2B meningkat akan terjadi peningkatan pelepasan serotonin melalui pengangkut serotonin yang berujung pada proliferasi sel dan perubahan bentuk pembuluh darah paru 24 DiagnosisPenegakan diagnosis hipertensi paru tidak bisa dilakukan hanya dengan anamnesis pemeriksaan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik yang paling teliti sekalipun Hal ini dikarenakan gejalanya yang bersifat sangat umum dan menyerupai gejala penyakit paru atau gangguan jantung Penegakan diagnosis penyakit ini diawali dari asumsi atau kecurigaan setelah menyingkirkan berbagai penyakit yang memberikan gambaran klinis yang serupa Ada banyak pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum memastikan seseorang menderita penyakit hipertensi paru Selain untuk menentukan diagnosis pemeriksaan dengan menggunakan berbagai alat bantu diagnostik pada hipertensi paru juga bertujuan untuk mengetahui penyakit yang mendasari kondisi ini menurut klasifikasi WHO 2018 7 11 31 51 65 66 Anamnesis dan pemeriksaan fisik nbsp Gambaran sindrom RaynaudDugaan yang kuat anamnesis yang teliti serta pemeriksaan fisik yang akurat adalah hal yang utama saat mencurigai seseorang menderita hipertensi paru Pertanyaan yang harus diajukan ketika anamnesis adalah riwayat keluhan yang sama dalam keluarga riwayat konsumsi dan penggunaan obat dalam jangka waktu yang lama sebelumnya riwayat konsumsi alkohol riwayat penyakit lain yang pernah dan sedang diderita serta informasi domisili Gejala yang paling sering dirasakan adalah sesak dan atau mudah lelah saat beraktivitas yang dulu tidak pernah dirasakan napas pendek pusing nyeri dada penglihatan mendadak gelap sampai pingsan dan batuk Temuan pada pemeriksaan fisik bervariasi tergantung beratnya kondisi penyakit Dari inspeksi bisa ditemukan jari tabuh sianosis sindrom Raynaud edema tungkai asites dan pulsasi vena jugularis Dari palpasi bisa didapatkan hepatomegali pembesaran hati pulsasi ventrikel kanan dan takikardia pada perabaan pembuluh darah di tangan Dari auskultasi bisa didapatkan takiaritmia bunyi jantung S2 yang terpisah jauh bunyi jantung S3 bunyi komponen P dari S2 ejeksi klik pulmonal murmur regurgitasi trikuspidal dan murmur Graham Steell 4 12 26 55 65 67 68 Elektrokardiografi nbsp EKG dengan deviasi aksis kananPemeriksaan EKG dilakukan untuk menilai kelainan impuls listrik di jantung Dari pemeriksaan ini kemungkinan akan didapatkan gambaran hipertrofi ventrikel kanan yaitu deviasi aksis kanan R gt S di V1 dan gelombang R prekordial yang tinggi blok berkas cabang kanan inkomplet incomplete RBBB dan kelainan irama jantung Tidak jarang juga hasil EKG memberikan hasil normal untuk seseorang yang positif menderita hipertensi paru 4 12 29 51 65 69 Foto toraks Foto toraks dilakukan untuk melihat pembesaran ventrikel kanan yang kadang disertai dengan pembesaran atrium kanan jaringan parut fibrosis interstisiel paru pelebaran hilus dan tanda pelebaran arteri pulmonalis Selain itu foto toraks dipakai untuk melihat penyakit paru yang bisa menyebabkan hipertensi paru seperti emfisema paru 12 26 31 66 68 Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah tidak bisa dipakai untuk diagnosis hipertensi paru tetapi bisa menyingkirkan kemungkinan penyakit lain dan mengidentifikasi penyakit yang menyebabkan hipertensi paru Pemeriksaannya meliputi panel metabolik lengkap untuk melihat fungsi ginjal dan hati tes autoantibodi seperti antibodi antinuklir faktor reumatoid antibodi antikardiolipin laju endap darah untuk penyaringan penyakit autoimun tes tirotropin untuk melihat kelainan tiroid pemeriksaan petanda HIV pemeriksaan gas darah untuk melihat konsentrasi oksigen di dalam arteri serta hitung darah lengkap untuk melihat kemungkinan infeksi peningkatan hemoglobin dan anemia Pemeriksaan peptida natriuretik tipe B dan N terminal pro brain natriuretic peptide NT proBNP yang merupakan petanda adanya kegagalan jantung juga dapat dilakukan mengingat kadar NT proBNP penderita hipertensi paru akan mengalami peningkatan Selain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan waktu protrombin dan waktu tromboplastin parsial Analisis gas darah juga dapat dilaksanakan untuk menilai beratnya keadaan hipoksia dan menyingkirkan asidosis sebagai penyebab hipertensi paru Hasil analisis gas darah akan menunjukkan penurunan tekanan parsial oksigen alveolar PaO2 dengan tekanan parsial karbondioksida alveolar PaCO2 yang meningkat atau normal 12 26 51 68 69 70 Tes fungsi paru dan tes berjalan 6 menit Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai kadar oksigen dalam darah jumlah udara yang dapat ditampung oleh paru paru dan kemampuan paru paru untuk melakukan pertukaran oksigen serta untuk mengidentifikasi penyakit paru obstruktif atau restriktif Pemeriksaan tes fungsi paru dilakukan dengan menggunakan spirometri Walaupun hasil kapasitas difusi paru penderita hipertensi paru bisa menunjukkan hasil yang normal tetapi sebagian besar kapasitas difusi paru terhadap karbon dioksida sudah mengalami penurunan Selain itu tes sederhana berupa tes berjalan 6 menit dapat dilakukan untuk melihat toleransi seseorang terhadap aktivitas 12 26 29 68 Polisomnografi Pemeriksaan polisomnografi disebut juga oksimetri nokturnal bertujuan untuk mengetahui kondisi hipoksemia nokturnal penurunan kadar oksigen dalam darah pada malam hari saat seseorang sedang tidur dan apnea tidur Hal ini karena prevalensi dua kondisi ini pada penderita hipertensi paru sekitar 70 80 Hasil yang didapatkan adalah kadar oksigen yang berkurang pada malam hari 9 33 55 71 Ultrasonografi jantung ekokardiografi Pemeriksaan ultrasonografi jantung akan memberikan data tentang fungsi ventrikel abnormalitas katup dan perkiraan tekanan arteri pulmonalis Dari pemeriksaan ini akan didapatkan pembesaran ventrikel regurgitasi katup trikuspidal efusi perikardium rasio ukuran basal ventrikel kiri dan kanan yang gt 1 dilatasi ruang jantung sebelah kanan dengan gangguan pengisian ventrikel kiri dan pergerakan paradoks septum interventrikel Ekokardiografi Doppler akan memberikan perkiraan tekanan sistolik arteri pulmonalis dengan cara menghitung kecepatan aliran sistolik yang melewati katup pulmonalis atau aliran balik pada katup trikuspidal 9 12 15 16 29 31 Sidik ventilasi perfusi paru skintigrafi Skintigrafi bertujuan untuk melihat bekuan darah atau fibrosis yang menyumbat di sepanjang pembuluh darah Bahan radioaktif dalam jumlah kecil dihirup dan sejumlah dosis kecil lainnya disuntikkan ke dalam pembuluh darah Skintigrafi juga digunakan untuk membedakan hipertensi paru akibat emboli dengan yang nonemboli Kelemahan pemeriksaan ini adalah diharuskannya pemaparan pasien terhadap ion radiasi Kelebihannya adalah dapat menjadi dasar untuk melakukan angiografi paru saat diketahui adanya tromboemboli 31 33 51 70 72 Tomografi terkomputasi resolusi tinggi dan angiografi paru nbsp Hipertensi paru dengan emfisema pada pemeriksaan tomografi terkomputasi dengan kontras nbsp Hasil angiogram pada pengidap hipertensi paru tromboemboli kronis Kombinasi pencitraan dengan tomografi terkomputasi resolusi tinggi dan angiografi paru akan memberikan gambaran parenkim paru morfologi jantung dan pembuluh darahnya Penderita hipertensi paru akan memperlihatkan gambaran dilatasi ventrikel dilatasi atrium kanan serta pelebaran arteri pulmonalis diameter di atas 29 mm atau rasio aorta asendens 1 31 51 55 Pencitraan resonansi magnetik jantung Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat abnormalitas dinding pembuluh darah volume ventrikel dan fraksi ejeksi Sirkulasi paru bahkan dapat dinilai dengan menggunakan angiografi resonansi magnetik gadolinium tiga dimensi Kelebihan alat ini dibandingkan dengan sidik ventilasi perfusi adalah tidak ada radiasi yang digunakan Namun alat ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat dilakukan pada orang yang memiliki alat pacu jantung atau besi di dalam tubuhnya 16 31 51 55 Ultrasonografi abdomen Seperti halnya pemeriksaan darah pemeriksaan ini dilakukan bukan untuk menegakkan diagnosis melainkan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab hipertensi paru Tujuannya untuk penetapan klasifikasi Pemeriksaan ini dilakukan unntuk melihat ada tidaknya hipertensi portal 55 Kateterisasi jantung kanan dan tes vasoreaktivitas Pemeriksaan kateterisasi jantung kanan adalah standar utama diagnosis hipertensi paru karena merupakan satu satunya pemeriksan yang akan memberikan nilai tekanan arteri pulmonalis yang akurat dan aktual Pemeriksaan ini biasanya dilengkapi dengan tes vasoreaktivitas untuk menentukan bagaimana respons pembuluh darah terhadap pemberian antagonis kalsium Tes vasoreaktivitas ini menggunakan vasodilator mekanisme kerja cepat seperti inhalasi nitrogen oksida epoprostenol intravena atau adenosin intravena Seseorang dikatakan memiliki hasil positif jika setelah pemberian obat ini terjadi vasodilasi arteri pulmonalis dan penurunan tekanan arteri pulmonalis setidaknya 10 mmHg untuk pasien dengan TAP yang kurang dari 40 mmHg dan peningkatan curah jantung 15 22 29 31 51 52 Pemeriksaan genetika Pemeriksaaan genetika dilakukan bila ada riwayat penyakit teleangiektasia hemoragik herediter baik yang diderita oleh pasien atau merupakan riwayat dalam keluarga Pemeriksaannya adalah penyaringan untuk mutasi gen BMPR2 Bila hasil BMPR2 negatif dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk gen ACVRl1 dan ENG Bila hasilnya masih negatif dilanjutkan dengan pemeriksaan KCNK3 dan CAV1 Jika terdapat riwayat penyakit oklusi vena pulmonalis dan hemangiomatosis kapiler paru dalalm jumlah besar di keluarga dilakukan pemeriksaan mutasi EIF2AK4 55 PenatalaksanaanHipertensi paru adalah kondisi penyakit yang mengharuskan seseorang berobat seumur hidup Penatalaksanaannya tergantung jenis hipertensi paru yang diderita sesuai dengan klasifikasi WHO 2018 22 Hingga kini penyakit ini tetap belum bisa disembuhkan Tujuan pemberian terapi adalah memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi risiko kematian Strategi pengobatannya meliputi tiga tahapan Tahap pertama adalah pendekatan umum dan terapi pendukung Pendekatan umum adalah terapi tidak terkait obat obatan yang membantu meringankan keluhan penderita mencegah kemungkinan komplikasi dan perburukan kondisi serta menangani segala aspek dalam kehidupan penderita Terapi pendukung pada hipertensi paru berbeda beda untuk tiap individu tergantung kepada klasifikasinya Sebagai contoh hanya penderita hipertensi paru yang disebabkan tromboemboli kronis yang akan diberikan obat pengencer darah antikoagulan sedangkan diuretik hanya diberikan untuk penderita yang bengkak Sementara itu strategi pengobatan yang kedua adalah terapi spesifik Terapi spesifik ini bekerja langsung pada pembuluh darah paru Strategi pengobatan yang ketiga adalah terapi kombinasi menggabungkan beberapa obat dari terapi spesifik hingga tindakan transplantasi paru jika pengobatan sebelumnya tidak menunjukkan hasil yang memadai 16 55 73 Terapi umum Aktivitas fisik dan pola hidup Seseorang dengan hipertensi paru tidak direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik berlebih karena peningkatan kebutuhan oksigen akan meningkatkan tekanan di dalam arteri pulmonalis Kegiatan yang menyebabkan sesak napas dan nyeri dada perlu dihindari Mereka juga sangat dianjurkan untuk mengubah pola hidup dan pola makan serta menjaga berat badan Berat badan bukan hanya yang berhubungan dengan massa otot tetapi juga kenaikan berat badan karena akumulasi cairan Jumlah cairan yang masuk air yang diminum dan keluar lewat urine setiap hari harus dihitung volumenya Pada penderita hipertensi paru dengan bengkak dokter akan menganjurkan jumlah cairan yang masuk lebih kecil dibandingkan jumlah cairan yang keluar agar bengkak bisa dikurangi Bengkak yang berkurang akan membantu meringankan kerja jantung Pada penderita hipertensi paru yang tidak bengkak jumlah cairan masuk dan cairan keluar juga tetap dihitung Tujuannya untuk mencegah kenaikan berat badan dari akumulasi cairan Kenaikan berat badan 2 pon 0 91 kg per hari atau 5 pon 2 3 kg dalam seminggu harus disikapi dengan serius Penderita yang mengalami obesitas dianjurkan untuk menurunkan berat badan agar bisa meringankan beban pompa jantung Mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol akan membantu mengurangi keluhan penderita Penderita sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium seperti pisang yang mengandung magnesium seperti kacang kacangan dan brokoli serta memperbanyak buah sayur dan makanan yang berserat tinggi agar tidak sulit buang air besar Aktivitas mengejan saat buang air akan meningkatkan kerja jantung Penderita perlu membatasi konsumsi garam karena garam natrium akan menahan cairan di dalam tubuh Produk yang mengandung natrium tinggi adalah makanan yang diawetkan dengan metode pengasinan makanan cepat saji kerang udang makanan kaleng dan minuman bersoda 16 73 74 75 76 77 Kesehatan reproduksi wanita Penderita hipertensi paru dianjurkan untuk menghindari kehamilan karena keberadaan janin meningkatkan sirkulasi darah sehingga akan memperberat kerja jantung Selain itu obat hipertensi paru golongan antagonis reseptor endotelin bersifat teratogenik yang dapat memengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan potensi bayi terlahir dengan kecacatan Untuk mencegah kehamilan penggunaan kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen tidak dianjurkan karena metabolit estrogen akan menyebabkan peningkatan remodelling perubahan bentuk pembuluh darah paru yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya hipertensi paru Untuk hal ini penderita diharuskan berkonsultasi dengan dokter kebidanan dan kandungan Terapi hormonal pascamenopause sampai saat ini belum diketahui apakah memberikan efek samping atau tidak 7 16 74 78 Tindakan bedah elektif Tindakan bedah untuk seseorang dengan hipertensi paru memiliki risiko tinggi terutama yang mengonsumsi antikoagulan karena akan timbul komplikasi perdarahan Bila tindakan operasi harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan diperlukan tim dokter yang berpengalaman menangani kemungkinan komplikasi yang terjadi selama dan sesudah operasi 16 55 74 Pencegahan infeksi Untuk menurunkan risiko pneumonia yang menyumbang angka sebesar 7 sebagai penyebab kematian pada penderita hipertensi paru penderita dianjurkan tindakan vaksinasi untuk pneumonia pneumokokus dan influenza Selain itu infeksi saluran pernapasan akan meningkatkan frekuensi pernapasan yang akan memperberat kondisi penderita hipertensi paru Vaksin flu berkala setiap tahun sangat dianjurkan pada penderita hipertensi paru 16 55 74 79 Aspek psikososial Penyakit hipertensi paru akan memberikan dampak terhadap seseorang dalam semua aspek kehidupan baik secara fisik ekonomi sosial dan psikologis Hal ini terkadang menimbulkan stres Untuk meringankan hal ini edukasi bahkan konseling tentang penyakit ini dapat diberikan kepada penderita keluarga terdekat dan mereka yang hidup dengannya baik di lingkungan tempat tinggal atau pekerjaan Hal ini juga dapat dicapai dengan mengikuti grup atau asosiasi penderita hipertensi paru 16 55 74 Panduan pengobatan Panduan yang diberikan bertujuan agar penderita hipertensi paru tidak melewatkan obat atau mengurangi dosis obat yang diresepkan dan tidak mengonsumsi obat yang lain kimia dan herbal untuk kondisi medis apa pun sebelum berkonsultasi dengan dokter yang merawatnya 55 80 Perjalanan dan tempat ketinggian Berada di ketinggian lebih dari 4 000 kaki 1 200 m secara otomatis akan mengurangi konsentrasi oksigen di dalam darah hingga 25 Karena itu konsultasi dengan dokter yang merawat diperlukan untuk mengetahui risiko perjalanan dengan menggunakan pesawat Untuk orang yang sehat efek penurunan konsentrasi oksigen saat berada di dalam pesawat tidak akan memberikan keluhan yang berarti Namun bagi penderita hipertensi paru sedikit saja perubahan konsentrasi oksigen akan menimbulkan sesak terutama dalam perjalanan yang memakan waktu lama Hal ini juga berlaku bagi penderita yang berdomisili di dataran tinggi karena penurunan konsentrasi oksigen 75 81 Terapi pendukung Obat antikoagulan Obat antikoagulan atau pengencer darah diberikan untuk penderita hipertensi paru yang disebabkan oleh tromboemboli paru Penderita dengan tromboemboli cenderung mudah terjadi penyumbatan oleh bekuan darah akibat aliran darah yang tidak lancar apalagi karena penderita hipertensi paru dianjurkan untuk tidak boleh lelah sehingga kurang beraktivitas Warfarin dapat membantu menurunkan pembentukan bekuan darah dan terbukti mampu mengontrol hipertensi paru dan berperan dalam perbaikan klinis Penggunaan obat ini senantiasa selalu dipantau risiko perdarahannya 7 11 12 13 15 16 55 80 82 83 Diuretik Obat obat diuretik membantu mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh sehingga beban jantung memompa darah menjadi lebih ringan Efek ini berbanding lurus dengan penurunan tekanan arteri pulmonalis Kondisi cairan tubuh yang tidak berlebihan akan mengurangi keluhan sesak terutama pada penderita dengan keluhan bengkak Diuretik yang digunakan adalah furosemida dan spironolakton Agar tidak terjadi hipokalemia dan hiponatremia penggunaan diuretik dibarengi dengan pemeriksaan elektrolit berkala serta pemberian preparat kalium 13 83 84 Obat inotropik Pemberian digoksin belum sepenuhnya diteliti efikasinya tetapi dapat membantu memperbaiki pompa jantung penderita dengan gagal fungsi ventrikel kanan dengan cara menaikkan curah jantung 12 55 62 83 Anemia dan zat besi Defisiensi zat besi dan anemia adalah hal yang lazim pada penderita hipertensi paru dan memerlukan koreksi karena darah adalah alat angkut oksigen Jumlahnya yang kurang dalam sirkulasi otomatis akan berdampak pada penurunan kadar oksigen dalam pembuluh darah Untuk memperbaiki kondisi ini dapat diberikan zat besi intravena karena penderita hipertensi paru sebagian besar mengalami gangguan penyerapan zat besi oral 11 55 Terapi spesifik Antagonis kalsium Antagonis kalsium yang sering digunakan untuk mendapatkan efek vasodilasi pembuluh darah adalah nifedipin diltiazem dan amlodipin Nifedipin dan amlodipin diberikan untuk penderita dengan denyut jantung yang cenderung rendah sedangkan diltiazem untuk yang denyut jantungnya cepat Antagonis kalsium ini terutama memberikan hasil yang positif kepada penderita dengan tes vasoreaktivitas yang positif 11 12 15 16 55 62 85 Antagonis reseptor endotelin Endotelin 1 memberikan efek vasokonstriksi dan proliferasi terhadap sel otot polos pembuluh darah Dengan pemberian antagonis reseptornya maka proses ini akan dihambat Obat yang biasa digunakan adalah ambrisentan bosentan dan macitentan Ketiga obat ini memberikan efek peningkatan kemampuan aktivitas mengurangi keluhan dan memperbaiki hemodinamika penderita hipertensi paru Namun pemberiannya dalam jangka panjang perlu disertai dengan evaluasi fungsi hati Bosentan diketahui meningkatkan enzim aminotransferase hati 7 16 19 55 62 83 86 Penghambat fosfodiesterase tipe 5 Senyawa fosfodiesterase tipe 5 bertanggung jawab terhadap degradasi monofosfat guanosin siklik Monofosfat guanosin siklik akan merelaksasi pembuluh darah dan memberikan efek vasodilasi Dengan menghambat fosfodiesterase tipe 5 kadar monofosfat guanosin siklik akan meningkat Obat golongan ini juga terbukti bersifat antiproliferatif Ada tiga obat dari golongan ini yakni sildenafil tadalafil dan vardenafil Ketiganya biasa digunakan untuk pengobatan disfungsi ereksi pada pria Obat obat ini terbukti memperbaiki keluhan hemodinamika penderita Sildenafil dikonsumsi tiga kali sehari tadalafil sehari sekali dan vardenafil dua kali sehari Ketiga obat ini memberikan efek samping nyeri kepala dan epistaksis 7 15 16 19 55 62 83 87 Stimulator guanilat siklase Stimulator guanilat siklase seperti riociguat bekerja dengan meningkatkan produksi monofosfat guanosin siklase Obat ini juga memiliki efek antiproliferasi dan mencegah perubahan bentuk pembuluh darah Pemberiannya tiga kali sehari dan tidak dianjurkan diberikan bersamaan dengan penghambat fosfodiesterase tipe 5 Efek samping pemberian obat ini adalah hipotensi 7 16 19 55 62 83 88 Analog prostasiklin dan agonis reseptor prostasiklin Prostasiklin merupakan vasodilator kuat Pada penderita hipertensi paru ekspresi sintase prostasiklin dan produksinya mengalami penurunan Analog prostasiklin dan agonis reseptor prostasiklin bekerja dengan mekanisme yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama yaitu vasodilasi pembuluh darah Analog prostasiklin bekerja dengan memberikan sifat yang sama dengan prostasiklin menyebabkan vasodilasi pembuluh darah sedangkan agonis reseptor prostasiklin bekerja dengan cara mengaktivasi reseptor prostasiklin yang juga akan menyebabkan vasodilasi Obat analog prostasiklin adalah beraprost treprostinil epoprostenol dan iloprost sedangkan obat agonis reseptor prostasiklin adalah seleksipag Epoprostenol hanya ada dalam sediaan intravena iloprost sediaannya dalam bentuk inhalasi dan intravena treprostinil memiliki empat bentuk sediaan untuk pemberian subkutan intravena inhalasi dan oral sedangkan beraprost dan seleksipag hanya tersedia dalam bentuk oral Efek samping golongan analog prostasiklin adalah nyeri kepala nyeri pada rahang dan diare 7 15 16 19 55 62 83 89 90 Terapi operatif Septostomi atrial Prosedur ini membuat pirau interatrial jalur untuk lewatnya darah antara atrium kanan dan atrium kiri normalnya tidak ada hubungan antara kedua atrium kanan ke kiri untuk mengurangi tekanan di dalam jantung kanan dan meningkatkan preload tekanan ventrikel kiri yang menunjukkan peregangannya saat akhir diastol ventrikel kiri dan curah jantung Tindakan ini merupakan tindakan pendahuluan sebelum dilakukan transplantasi paru dan hanya bersifat paliatif dan tidak dianjurkan dilakukan pada penderita stadium terminal hipertensi paru yang saturasi oksigen istirahatnya di bawah 85 Indikasi tindakan ini adalah individu yang tidak memperlihatkan perbaikan dengan obat obatan 16 55 62 73 91 Tromboendarterektomi paru Tromboendarterektomi paru adalah tindakan untuk penderita hipertensi paru dengan sumbatan trombus yang bertujuan untuk menyingkirkan bekuan darah dari dalam pembuluh darah Tindakan ini merupakan tindakan dengan risiko tinggi 16 55 62 73 92 93 Tranplantasi paru Tindakan ini merupakan pilihan terakhir saat semua tindakan tidak memberikan efek yang diinginkan Menurut pedoman European Society of Cardiology ESC tahun 2015 secara keseluruhan kesintasan 5 tahun pascaoperasinya tercatat sekitar 45 hingga 50 dengan perbaikan kualitas hidup sedangkan data terbaru berdasarkan publikasi tahun 2008 hingga 2012 menunjukkan kesintasan 5 tahunnya meningkat hingga 52 hingga 75 dan kesintasan 10 tahunnya 45 hingga 66 Transplantasi yang dilakukan adalah transplantasi paru dan jantung atau transplantasi kedua paru saja 12 16 55 73 94 PrognosisPrognosis hipertensi paru secara garis besar dipengaruhi oleh dua hal yaitu parameter umum dan parameter medis Parameter umum meliputi diagnosis dini jenis hipertensi paru penyakit lain yang seseorang derita tingkat kepatuhan konsumsi obat serta perbaikan pola hidup Parameter medis yang menentukan prognosis hipertensi paru meliputi tingkat beratnya gagal jantung menurut klasifikasi New York Heart Association NYHA denyut jantung jarak yang ditempuh saat pemeriksaan tes berjalan 6 menit ada tidaknya efusi perikardium hasil tekanan arteri pulmonalis rata rata tekanan atrium kanan indeks jantung volume sekuncup dan saturasi oksigen Mereka yang tingkat kepatuhannya tinggi dan memperbaiki gaya hidup bisa bertahan hingga sepuluh tahun Penyakit ini tidak bisa disembuhkan Seseorang dengan hipertensi paru harus tergantung obat seumur hidupnya Penderita hipertensi paru bisa bertahan 2 8 hingga 3 tahun tanpa pengobatan 12 19 55 75 95 96 Pada penelitian yang dilakukan oleh Taiwan s National Health Insurance Database dengan 1 092 kasus hipertensi paru dari tahun 1999 hingga tahun 2011 tingkat mortalitas penderita hipertensi paru mengalami peningkatan pada mereka dengan usia lebih tua dan yang memiliki penyakit penyerta yang lain Hipertensi paru yang terjadi akibat penyakit paru obstruksi kronis hipertensi paru idiopatik dan hipertensi paru akibat emboli adalah tiga jenis hipertensi paru dengan tingkat mortalitas paling tinggi 97 Prognosis penyakit hipertensi paru juga dipengaruhi pendekatan yang diutamakan oleh dokter yang merawat Dokter dapat mengutamakan pendekatan pengobatan sesuai target yang berarti mengobati hipertensi paru sesuai dengan faktor penyebabnya dan mengejar perbaikan hasil pemeriksaan NT proBNP Di sisi lain dokter juga dapat menggunakan pendekatan pengobatan yang berorientasi pada tujuan yang mengutamakan perbaikan kualitas hidup apa pun penyebab penyakitnya 98 EpidemiologiHipertensi paru pada wanita setelah masa pubertas tercatat 1 7 hingga 1 9 kali lebih banyak dibanding pria Tingkat kejadian hipertensi paru tidak dipengaruhi oleh ras atau etnis Secara global prevalensi hipertensi paru berkisar antara 6 6 hingga 26 kasus per 1 juta orang dewasa sehingga penyakit ini termasuk penyakit langka Hipertensi paru dapat menyerang mereka yang berumur 20 hingga 60 tahun tetapi prevalensi tertinggi tampak pada usia 20 hingga 40 tahun 12 17 18 19 Untuk grup I dalam klasifikasi WHO insiden terendah untuk hipertensi paru secara keseluruhan adalah 15 kasus per 1 000 000 populasi penduduk sedangkan untuk hipertensi paru idiopatik salah satu cabang grup I insidennya tercatat sebanyak 5 9 kasus per 1 000 000 populasi penduduk per tahunnya Sementara itu menurut sebuah publikasi pada 2012 sekitar 60 pasien dengan penyakit disfungsi sistolik fase kontraksi ventrikel di Spanyol mengidap hipertensi paru sehingga menghasilkan tingkat prevalensi 3 2 kasus per 1 000 000 populasi dan insiden 0 9 kasus per 1 000 000 penduduk per tahun Jumlah yang akurat dan yang dapat mewakili insiden prevalensi dan lamanya kesintasan untuk hipertensi paru secara global sampai saat ini masih sulit untuk diperoleh Hal ini disebabkan karena pusat data untuk penyakit ini masih terbatas 55 SejarahPada tahun 1891 seorang dokter dan ahli patologi anatomi berkebangsaan Jerman Erns von Romberg menerbitkan hasil autopsi seorang pasien dengan gambaran yang memperlihatkan penebalan arteri pulmonalis tanpa disertai penyakit jantung atau paru yang menyebabkan kondisi tersebut Ini adalah gambaran patologi yang khas untuk hipertensi paru pada kemudian hari Romberg tidak mampu menentukan penyebab kondisi ini sehingga dalam laporannya dia hanya menuliskannya sebagai sklerosis pembuluh darah paru Ini merupakan pertama kalinya gambaran patologi hipertensi paru tercatat dan terpublikasikan 7 53 99 100 Pada tahun 1901 penegakan diagnosis hipertensi paru mulai menemukan titik terang saat seorang profesor berkebangsaan Argentina di Fakultas Kedokteran Universitas Buenos Aires Abel Ayerza berhasil menemukan gambaran patologi arteri pulmonalis yang sama dengan milik Romberg Bedanya Ayerza mengetahui kondisi klinis pasiennya sebelum melakukan autopsi yaitu sianosis polisitemia batuk dan sulit bernapas Temuan ini tidak pernah dipublikasikan oleh Ayerza tetapi disampaikan saat memberikan kuliah Ini adalah laporan resmi pertama untuk diagnosis yang kini disebut sebagai hipertensi paru 53 100 Salah seorang mahasiswanya F C Arrillaga kemudian menyebutnya sindrom Ayerza Arrillaga juga yang menghubungkan gambaran patologis ini dengan penyakit endarteritis pulmonal karena sifilis pada tahun 1913 Selama lebih dari dua dasawarsa teori Arrillaga ini tetap diyakini dan didukung oleh sejumlah penemuan yang sama di Amerika Selatan Amerika Utara dan Eropa Baru pada tahun 1935 teori ini berhasil dipatahkan oleh dr Oscar Brenner seorang dokter dari Birmingham Inggris yang saat itu sedang berada di Rumah Sakit Umum Massachussets sebagai rekanan untuk program pelatihan subspesialis Yayasan Rockefeller Brenner memeriksa 100 kasus autopsi yang kini disebut hipertensi paru dan menemukan bahwa hanya 25 kasus yang termasuk ke dalam kategori sindrom Ayerza Brenner juga menarik kesimpulan bahwa temuan klinis dan patologis ini bukanlah suatu sindrom kumpulan gejala melainkan sebuah penyakit yang penamaannya membutuhkan penelitian lebih lanjut Brenner juga menegaskan bahwa sifilis bukanlah penyebab kondisi ini Namun kapasitas Brenner sebagai seorang histopatologis membuatnya tidak mampu menghubungkan temuannya dengan temuan pembesaran jantung kanan dan berpikir bahwa ini adalah dua kondisi yang berdiri sendiri 53 100 Selain temuan Brenner perkembangan dalam penelitian tentang sirkulasi darah paru juga memegang peranan penting dalam sejarah hipertensi paru Salah satunya adalah teknologi kateterisasi jantung oleh dr Werner Forssmann pada tahun 1929 yang dikembangkan oleh dr Andre F Cournand dan dr Dickinson W Richards pada awal tahun 1940 Sebelum tahun 1946 persarafan daerah paru dianggap tidak memiliki atau hanya sedikit sekali berperan dalam sirkulasi darah paru Percobaan yang dilakukan oleh Motley et al menunjukkan bahwa paru paru memiliki mekanisme regulasinya sendiri Perkembangan teknologi kateterisasi jantung dan pengetahuan terbaru tentang regulasi paru inilah yang membuat dr D T Dresdale dr Mitchtom dan dr Schultz melakukan penelitian lanjutan dan melaporkan tiga kasus hipertensi paru Istilah hipertensi paru primer pun pertama kali digunakan dalam konteks ini 7 53 101 WHO baru mencurahkan perhatian pada penyakit hipertensi paru setelah terjadinya epidemi kasusnya yang dipicu oleh obat aminoreks pada tahun 1965 Aminoreks adalah derivat katekolamin yang dipakai untuk menurunkan berat badan dengan cara menekan nafsu makan Pertemuan untuk standardisasi data dan nomenklatur berdasarkan gambaran klinis dan patologis baru diadakan pada tahun 1973 di Jenewa Swiss Berturut turut simposium WHO untuk hipertensi paru ini dilakukan lagi pada tahun 1998 di Evian les Bains Prancis tahun 2003 di Venesia Italia tahun 2008 di Dana Point California tahun 2013 di Nice Prancis dan yang terakhir tahun 2018 di Washington D C Amerika Serikat Klasifikasinya mengalami perkembangan dari tahun ke tahun dari yang sebelumnya didasarkan pada penyakit yang berhubungan dengan kejadian hipertensi paru menjadi berdasarkan mekanisme patofisiologinya Sebelum simposium keenam di Amerika diadakan pedoman kriteria diagnosis dan penatalaksanaan yang digunakan adalah klasifikasi Nice yang dimodifikasi oleh European Society of Cardiology ESC dan European Respiratory Society ERS yang disetujui dan disahkan oleh Association for European Paediatric and Congenital Cardiology AEPC dan International Society for Heart and Lung Transplantation ISHLT pada tahun 2015 7 24 27 53 55 102 Catatan penjelas Jantung dan paru paru adalah dua organ yang berperan dalam sistem sirkulasi darah Jantung adalah organ yang memiliki empat ruangan atrium kiri dan kanan serta ventrikel kiri dan kanan Darah yang ada di ventrikel kiri yang mengandung oksigen dari paru paru akan dipompa ke seluruh tubuh dan kembali ke atrium kanan lalu ke ventrikel kanan Darah dari ventrikel kanan yang mengandung karbon dioksida hasil metabolisme akan dibawa ke paru paru melalui arteri pulmonalis agar bisa terjadi pertukaran karbon dioksida dengan oksigen Dari paru paru darah yang sudah mengandung oksigen akan dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonalis Sirkulasi yang melibatkan ventrikel kanan arteri pulmonalis paru paru atrium kiri disebut sirkulasi paru 27 28 Obat dan toksin yang pasti menyebabkan hipertensi paru aminoreks fenfluramina deksfenfluramina benfluoreks metamfetamina dasatinid minyak rapeseed toksik Obat dan toksin yang kemungkinan menyebabkan hipertensi paru kokaina fenilpropanolamina L triptofan tanaman Saint John s wort Hypericum perforatum amfetamina interferon a dan interferon b agen pengalkil golongan obat yang merusak DNA sel bosutinib antivirus yang bekerja langsung terhadap virus hepatitis C leflunomid indirubin herbal Tiongkok Qing Dai 22 Kondisi yang masuk dalam kriteria hipertensi paru yang berhubungan dengan penyakit jantung bawaan sindrom Eisenmenger hipertensi paru dengan pirau sistemik paru yang merata hipertensi paru dengan defek yang kecil atau terjadi secara tidak sengaja dan hipertensi paru yang terjadi setelah kelainan jantung bawaannya sudah dikoreksi dengan operasi 55 Kondisi yang masuk dalam hipertensi paru dengan gambaran keterlibatan vena kapiler yang jelas hipertensi paru yang tes fungsi parunya menunjukkan penurunan kapasitas difusi paru terhadap karbon dioksida biasanya lt 50 dan ada hipoksemia berat hipertensi paru yang hasil tomografi terkomputasi toraks resolusi tingginya ada garis septal gambaran opasitas atau nodul ground glass yang berbentuk sentrilobuler dan pembesaran kelenjar getah bening mediastinal hipertensi paru dengan riwayat genetik berupa mutasi bialelik EIF2AK4 eukaryotic translation initiation factor 2a kinase 4 dan hipertensi paru karena paparan pelarut organik trikloroetilen akibat pekerjaan 22 fraksi ejeksi ventrikel kiri untuk gagal jantung yang berkurang adalah 40 untuk gagal jantung dengan fraksi ejeksi ringan adalah 41 49 Sarkoma derajat tinggi atau sedang atau angiosarkoma tumor ganas lainnya karsinoma ginjal karsinoma uteri tumor sel germinal testis dan tumor lainnya tumor jinak leiomioma uteri arteritis tanpa penyakit jaringan ikat stenosis arteri pulmonalis kongenital parasit hidatidosis sarkoma derajat tinggi atau sedang atau angiosarkoma tumor ganas lainnya karsinoma ginjal karsinoma uteri tumor sel germinal testis dan tumor lainnya tumor jinak leiomioma uteri arteritis tanpa penyakit jaringan ikat stenosis arteri pulmonalis kongenital parasit hidatidosis termasuk anemia hemolitik kronis dapatan dan bawaan serta penyakit mieloproliferatif termasuk sarkoidosis histiositosis sel Langerhans paru neurofibromatosis tipe 1 termasuk kelainan penyimpanan glikogen dan penyakit GaucherReferensi Pulmonary Hypertension Centers for Disease Control and Prevention 3 Desember 2019 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 17 Diakses tanggal 17 Februari 2020 a b c d e f g h What is pulmonary hypertension British Lung Foundation 8 Oktober 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 03 28 Diakses tanggal 19 Februari 2020 Waxman Aaron B Loscalzo Joseph 2018 Jameson J Larry Fauci Anthony S Kasper Dennis L Hauser Stephen L Longo Dan L Loscalzo Joseph ed Harrison s Principles of Internal Medicine edisi ke 20 New York NY McGraw Hill Education Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 19 Diakses tanggal 2020 02 19 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Pulmonary Hypertension PH Symptoms Diagnosis and Treatment Symptoma www symptoma com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 09 21 Diakses tanggal 19 Februari 2020 a b Orphanet Pulmonary arterial hypertension www orpha net Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 12 24 Diakses tanggal 19 Februari 2020 a b c d e f g h i j Pulmonary Hypertension Condition UT Southwestern Medical Center utswmed org Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 19 Diakses tanggal 19 Februari 2020 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Pulmonary Arterial Hypertension NORD National Organization for Rare Disorders Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 08 29 Diakses tanggal 19 Februari 2020 Tierney Jr Lawrence M McPhee Stephen J papadakis Maxine A ed 2003 Current Medical Diagnosis amp Treatment 2003 edisi ke 42 San Francisco Appleton amp Lange hlm 401 ISBN 9780071395939 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Pulmonary Hypertension PH Cleveland Clinic Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 20 Diakses tanggal 20 Februari 2020 a b c d Guignabert Christophe Tu Ly Hiress Morane Le Ricard Nicolas Sattler Caroline Seferian Andrei Huertas Alice Humbert Marc Montani David 1 Desember 2013 Pathogenesis of pulmonary arterial hypertension lessons from cancer European Respiratory Review 22 130 543 551 doi 10 1183 09059180 00007513 ISSN 0905 9180 PMID 24293470 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 20 Diakses tanggal 2020 02 20 a b c d e f g h i j k l Pulmonary Hypertension National Heart Lung and Blood Institute NHLBI www nhlbi nih gov Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 03 16 Diakses tanggal 23 Februari 2020 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa Nauser Trenton D Stites Steven W 1 Mei 2001 Diagnosis and Treatment of Pulmonary Hypertension American Family Physician 63 9 1789 ISSN 0002 838X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 10 30 Diakses tanggal 2020 02 19 a b c Pengobatan Hipertensi Pulmonal Alodokter 10 Agustus 2016 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 19 Diakses tanggal 19 Februari 2020 Treatments Pulmonary Hypertension Association Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 11 Diakses tanggal 19 Februari 2020 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z Blaise Gilbert Langleben David Hubert Bernard 1 Desember 2003 Pulmonary Arterial HypertensionPathophysiology and Anesthetic Approach Anesthesiology The Journal of the American Society of Anesthesiologists 99 6 1415 1432 ISSN 0003 3022 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 11 25 Diakses tanggal 2020 02 19 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah Pulmonary Arterial Hypertension www clevelandclinicmeded com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 19 Diakses tanggal 19 Februari 2020 a b Chandra Alexandra Francesca 25 September 2019 Epidemiologi Hipertensi Pulmonal Alomedika Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 19 Februari 2020 a b The Underlying Pathophysiology of Pulmonary Arterial Hypertension AJMC American Journal of Managed Care Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 08 20 Diakses tanggal 19 Februari 2020 a b c d e f g h i j k l Pulmonary Hypertension Symptoms Classes Medications amp Life Expectancy MedicineNet Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 03 29 Diakses tanggal 19 Februari 2020 Rajpal Saurabh 30 Oktober 2019 The 6th World Symposium on PH Hemodynamic Definitions and Updated Clinical Classification of PH Part 1 American College of Cardiology Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 21 Diakses tanggal 21 Februari 2020 Galie Nazzareno McLaughlin Vallerie V Rubin Lewis J Simonneau Gerald 1 Januari 2019 An overview of the 6th World Symposium on Pulmonary Hypertension European Respiratory Journal 53 1 doi 10 1183 13993003 02148 2018 ISSN 0903 1936 PMID 30552088 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 21 Diakses tanggal 2020 02 21 a b c d e f Simonneau Gerald Montani David Celermajer David S Denton Christopher P Gatzoulis Michael A Krowka Michael Williams Paul G Souza Rogerio 1 Januari 2019 Haemodynamic definitions and updated clinical classification of pulmonary hypertension European Respiratory Journal 53 1 doi 10 1183 13993003 01913 2018 ISSN 0903 1936 PMID 30545968 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 15 Diakses tanggal 2020 02 21 Condon David F Nickel Nils P Anderson Ryan Mirza Shireen Perez Vinicio A de Jesus 2019 The 6th World Symposium on Pulmonary Hypertension what s old is new F1000Research 1 8 doi 10 12688 f1000research 18811 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 21 Diakses tanggal 2020 02 21 a b c d e f g h i j k l Farber Harrison W Loscalzo Joseph 2004 Mechanisms of Disease Pulmonary Arterial Hypertension New England Journal of Medicine 351 16 1655 65 doi 10 1056 NEJMra035488 Prawira Yogi Yanuarso Piprim B 2010 Sildenafil Sebagai Pilihan Terapi Hipertensi Pulmonal Pascabedah Jantung Koreksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Sari pediatri 11 6 456 457 doi 10 14238 sp11 6 2010 456 462 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Pulmonary Hypertension Pulmonary Disorders Merck Manuals Professional Edition Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 03 Diakses tanggal 20 Februari 2020 a b c Sysol J R Machado R F 2018 Classification and pathophysiology of pulmonary hypertension Continuing Cardiology Education 4 1 2 12 doi 10 1002 cce2 71 ISSN 2059 1594 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 03 08 Diakses tanggal 2020 02 20 a b c d e f About Pulmonary Hypertension PH Pulmonary Hypertension Association Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 11 Diakses tanggal 20 Februari 2020 a b c d e Diagnosis Pulmonary Hypertension Association Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 11 Diakses tanggal 23 Februari 2020 Get Info on the Difference Between Signs Versus Symptoms Medically Verywell Health Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 06 23 Diakses tanggal 10 Maret 2020 a b c d e f g h i j k l m n o p q r McCann Caroline Gopalan Deepa Sheares Karen Screaton Nicholas 1 Mei 2012 Imaging in pulmonary hypertension part 1 clinical perspectives classification imaging techniques and imaging algorithm Postgraduate Medical Journal 88 1039 271 279 doi 10 1136 postgradmedj 2011 130292 ISSN 0032 5473 PMID 22267542 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 2020 02 22 a b c Symptoms of Pulmonary Arterial Hypertension Fatigue and More Healthline Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 07 Diakses tanggal 22 Februari 2020 a b c d e Hipertensi Pulmonal Pengertian Gejala Penyebab Faktor Risiko Diagnosis Pencegahan Pengobatan Kapan Harus ke Dokter Halodoc com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 22 Februari 2020 a b c d Savitri Tania 1969 12 31 Hipertensi Pulmonal dan Segenap Gejalanya yang Harus Anda Tahu Hello Sehat Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 22 Februari 2020 a b c Pulmonary Hypertension medlineplus gov Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 12 Diakses tanggal 22 Februari 2020 a b Pulmonary hypertension National Health Service UK nhs uk 23 Oktober 2017 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 09 24 Diakses tanggal 22 Februari 2020 Raynaud s disease Symptoms and causes Mayo Clinic Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 21 Februari 2020 a b Felner Joel M 1990 Walker H Kenneth Hall W Dallas Hurst J Willis ed Clinical Methods The History Physical and Laboratory Examinations edisi ke 3rd Boston Butterworths ISBN 978 0 409 90077 4 PMID 21250183 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 07 27 Diakses tanggal 2020 02 22 Jacobs William R 1990 Walker H Kenneth Hall W Dallas Hurst J Willis ed Clinical Methods The History Physical and Laboratory Examinations edisi ke 3rd Boston Butterworths ISBN 978 0 409 90077 4 PMID 21250188 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 22 Diakses tanggal 2020 02 22 S3 Heart Sound Review and Summary LearntheHeart com www healio com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 21 Februari 2020 Tricuspid Regurgitation Cardiovascular Disorders Merck Manuals Professional Edition Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 11 Diakses tanggal 21 Februari 2020 Fraser Alan G Weston Clive F M Januari 1991 The Graham Steell Murmur Eponymous Serendipity Journal of the Royal College of Physicians of London 25 1 66 70 ISSN 0035 8819 PMC 5377079 nbsp PMID 2023159 JVD What Is Jugular Vein Distention and How Is It Assessed Healthline Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 21 Februari 2020 a b c d Pulmonary hypertension Symptoms and causes Mayo Clinic Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 20 Diakses tanggal 23 Februari 2020 a b c d Komplikasi dan Pencegahan Hipertensi Pulmonal Alodokter 10 Agustus 2016 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 19 Diakses tanggal 23 Februari 2020 Silva Patricia 21 Oktober 2015 Pulmonary Hypertension WHO Classification Pulmonary Hypertension News dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 08 Diakses tanggal 21 Februari 2020 Rich Stuart ed 8 April 2002 Primary Pulmonary Hypertension web archive org Archived from the original on 2002 04 08 Diakses tanggal 21 Februari 2020 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Simonneau Gerald Galie Nazzareno Rubin Lewis J Langleben David Seeger Werner Domenighetti Guido Gibbs Simon Lebrec Didier Speich Rudolf 16 Juni 2004 Clinical classification of pulmonary hypertension Journal of the American College of Cardiology dalam bahasa Inggris 43 12 Supplement S5 S12 doi 10 1016 j jacc 2004 02 037 ISSN 0735 1097 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 21 Diakses tanggal 2020 02 21 Simonneau Gerald Robbins Ivan M Beghetti Maurice Channick Richard N Delcroix Marion Denton Christopher P Elliott C Gregory Gaine Sean P Gladwin Mark T 30 Juni 2009 Updated Clinical Classification of Pulmonary Hypertension Journal of the American College of Cardiology Proceedings of the 4th World Symposium on Pulmonary Hypertension dalam bahasa Inggris 54 1 Supplement S43 S54 doi 10 1016 j jacc 2009 04 012 ISSN 0735 1097 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 24 Diakses tanggal 2020 02 21 Simonneau Gerald Gatzoulis Michael A Adatia Ian Celermajer David Denton Chris Ghofrani Ardeschir Gomez Sanchez Miguel Angel Krishna Kumar R Landzberg Michael 24 Desember 2013 Updated Clinical Classification of Pulmonary Hypertension Journal of the American College of Cardiology Updates in Pulmonary Hypertension dalam bahasa Inggris 62 25 Supplement D34 D41 doi 10 1016 j jacc 2013 10 029 ISSN 0735 1097 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 21 Diakses tanggal 2020 02 21 a b c d e f g h Frost Adaani Badesch David Gibbs J Simon R Gopalan Deepa Khanna Dinesh Manes Alessandra Oudiz Ronald Satoh Toru Torres Fernando 1 Januari 2019 Diagnosis of pulmonary hypertension European Respiratory Journal dalam bahasa Inggris 53 1 doi 10 1183 13993003 01904 2018 ISSN 0903 1936 PMID 30545972 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 12 Diakses tanggal 2020 02 21 a b Sahay Sandeep 27 September 2019 Evaluation and classification of pulmonary arterial hypertension Journal of Thoracic Disease 1 1 S1789 S1799 ISSN 2077 6624 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 21 Diakses tanggal 2020 02 21 a b c d e f Foshat Michelle Boroumand Nahal Mei 2017 The Evolving Classification of Pulmonary Hypertension Archives of Pathology amp Laboratory Medicine 141 5 696 703 doi 10 5858 arpa 2016 0035 ra ISSN 0003 9985 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 27 Diakses tanggal 2020 02 19 Humbert Marc Kovacs Gabor Hoeper Marius M Badagliacca Roberto Berger Rolf M F Brida Margarita Carlsen Jorn Coats Andrew J S Escribano Subias Pilar 7 Oktober 2022 2022 ESC ERS Guidelines for the diagnosis and treatment of pulmonary hypertension Developed by the task force for the diagnosis and treatment of pulmonary hypertension of the European Society of Cardiology ESC and the European Respiratory Society ERS Endorsed by the International Society for Heart and Lung Transplantation ISHLT and the European Reference Network on rare respiratory diseases ERN LUNG European Heart Journal 43 38 3618 3731 doi 10 1093 eurheartj ehac237 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 12 18 Diakses tanggal 2022 12 18 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z Galie Nazzareno Humbert Marc Vachiery Jean Luc Gibbs Simon Lang Irene Torbicki Adam Simonneau Gerald Peacock Andrew Vonk Noordegraaf Anton 2016 01 01 2015 ESC ERS Guidelines for the diagnosis and treatment of pulmonary hypertensionThe Joint Task Force for the Diagnosis and Treatment of Pulmonary Hypertension of the European Society of Cardiology ESC and the European Respiratory Society ERS Endorsed by Association for European Paediatric and Congenital Cardiology AEPC International Society for Heart and Lung Transplantation ISHLT European Heart Journal 37 1 67 119 doi 10 1093 eurheartj ehv317 ISSN 0195 668X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 25 Diakses tanggal 2020 02 20 Chandra Alexandra Francesca 25 September 2019 Etiologi Hipertensi Pulmonal Alomedika Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 23 Februari 2020 a b Humbert Marc Guignabert Christophe Bonnet Sebastien Dorfmuller Peter Klinger James R Nicolls Mark R Olschewski Andrea J Pullamsetti Soni S Schermuly Ralph T 1 Januari 2019 Pathology and pathobiology of pulmonary hypertension state of the art and research perspectives European Respiratory Journal 53 1 doi 10 1183 13993003 01887 2018 ISSN 0903 1936 PMID 30545970 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 09 Diakses tanggal 2020 02 21 a b c d Huber Lars Christian Bye Hannah Brock Matthias 19 Oktober 2015 The pathogenesis of pulmonary hypertension an update Swiss Medical Weekly 145 4344 doi 10 4414 smw 2015 14202 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 2020 02 22 a b Breitling Siegfried Ravindran Krishnan Goldenberg Neil M Kuebler Wolfgang M 21 Agustus 2015 The pathophysiology of pulmonary hypertension in left heart disease American Journal of Physiology Lung Cellular and Molecular Physiology 309 9 L924 L941 doi 10 1152 ajplung 00146 2015 ISSN 1040 0605 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 2020 02 22 a b Francesca Alexandra 25 September 2019 Patofisiologi Hipertensi Pulmonal Alomedika Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 22 Februari 2020 Weisenberg Elliot 1 Desember 2011 Pulmonary hypertension www pathologyoutlines com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 22 Februari 2020 a b c d e f g h i j k l m Lan Norris S H Massam Benjamin D Kulkarni Sandeep S Lang Chim C Juni 2018 Pulmonary Arterial Hypertension Pathophysiology and Treatment Diseases 6 2 38 doi 10 3390 diseases6020038 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 2020 02 22 Flavell Laura 23 Maret 2014 Pulmonary Hypoxic Hypertension Pulmonary Hypertension News Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 08 Diakses tanggal 22 Februari 2020 Montani David Seferian Andrei Savale Laurent Simonneau Gerald Humbert Marc 1 September 2013 Drug induced pulmonary arterial hypertension a recent outbreak European Respiratory Review 22 129 244 250 doi 10 1183 09059180 00003313 ISSN 0905 9180 PMID 23997051 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 2020 02 22 a b c How is pulmonary hypertension diagnosed British Lung Foundation 8 Oktober 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 03 28 Diakses tanggal 23 Februari 2020 a b Pulmonary hypertension Diagnosis nhs uk 23 Oktober 2017 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 20 Diakses tanggal 23 Februari 2020 Pulmonary Hypertension Cardiology LITFL Life in the FastLane 3 Januari 2019 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 23 Diakses tanggal 23 Februari 2020 a b c d Pulmonary Hypertension PH Diagnosis and Tests Cleveland Clinic Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 20 Diakses tanggal 23 Februari 2020 a b Charalampopoulos Athanasios Lewis Robert Hickey Peter Durrington Charlotte Elliot Charlie Condliffe Robin Sabroe Ian Kiely David G 6 Juni 2018 Pathophysiology and Diagnosis of Pulmonary Hypertension Due to Left Heart Disease Frontiers in Medicine 5 doi 10 3389 fmed 2018 00174 ISSN 2296 858X PMC 5997828 nbsp PMID 29928642 a b How PAH Is Diagnosed WebMD Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 23 Diakses tanggal 23 Februari 2020 Chandra Alexandra Francesca 25 September 2019 Diagnosis Hipertensi Pulmonal Alomedika Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 22 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Pulmonary Arterial Hypertension PAH WebMD Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 01 Diakses tanggal 23 Februari 2020 a b c d e Pulmonary Arterial Hypertension Understanding Treatment Options Healthline Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 a b c d e Primary Pulmonary Hypertension Healthline Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 a b c Gardner Amanda Live Well With Pulmonary Arterial Hypertension WebMD Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Pulmonary Hypertension High Blood Pressure in the Heart to Lung System www heart org Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 11 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Pulmonary Hypertension Symptoms Treatment familydoctor org Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 20 Diakses tanggal 23 Februari 2020 Umar Soban Rabinovitch Marlene Eghbali Mansoureh 15 Juli 2012 Estrogen Paradox in Pulmonary Hypertension American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine 186 2 125 131 doi 10 1164 rccm 201201 0058PP ISSN 1073 449X PMC 3406082 nbsp PMID 22561960 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 27 Diakses tanggal 2020 03 10 Pulmonary Hypertension Patients Need to Get the Flu Vaccine pulmonaryhypertensionrn com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 14 Diakses tanggal 10 Maret 2020 a b Pulmonary Hypertension PH Management and Treatment Cleveland Clinic Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 20 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Raymond Joan Traveling With PAH WebMD Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Anticoagulation Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 a b c d e f g Pulmonary Arterial Hypertension Drugs and Medications Healthline Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 25 Diakses tanggal 25 Februari 2020 Diuretics Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Calcium channel blockers Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 25 Februari 2020 Endothelin receptor antagonists Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Phosphodiesterase 5 inhibitors Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Soluble Guanylate Cyclase Stimulators SGCSs Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Selexipag Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Intravenous Prostanoids Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Atrial septostomy Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Pulmonary endarterectomy Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Pulmonary hypertension Treatment National Health Service UK nhs uk 23 Oktober 2017 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 20 Diakses tanggal 25 Februari 2020 Transplant surgery Pulmonary Hypertension Association UK Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 24 Februari 2020 Dunlap Beth Weyer George W 15 September 2016 Pulmonary Hypertension Diagnosis and Treatment American Family Physician 94 6 463 469 ISSN 0002 838X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 24 Diakses tanggal 2020 02 24 CORCIOVA Flavia Catalina ARSENESCU GEORGESCU Catalina Januari 2012 Prognostic Factors in Pulmonary Hypertension Maedica 7 1 30 37 ISSN 1841 9038 PMC 3484794 nbsp PMID 23118817 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 27 Diakses tanggal 2020 03 14 Chang Wei Ting Weng Shih Feng Hsu Chih Hsin Shih Jhih Yuan Wang Jhi Joung Wu Chun Ying Chen Zhih Cherng 29 Agustus 2016 Prognostic Factors in Patients With Pulmonary Hypertension A Nationwide Cohort Study Journal of the American Heart Association dalam bahasa Inggris 5 9 doi 10 1161 JAHA 116 003579 ISSN 2047 9980 PMC 5079023 nbsp PMID 27572822 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 12 29 Diakses tanggal 2020 03 14 Pemeliharaan CS1 Format PMC link McLaughlin Vallerie V Suissa Samy 13 Juli 2010 Prognosis of Pulmonary Arterial Hypertension The Power of Clinical Registries of Rare Diseases Circulation dalam bahasa Inggris 122 2 106 108 doi 10 1161 CIRCULATIONAHA 110 963983 ISSN 0009 7322 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 09 Diakses tanggal 2020 03 14 What is Pulmonary Hypertension Symptoms Causes Diagnosis and Treatment DocDoc com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 19 Diakses tanggal 19 Februari 2020 a b c Fishman Alfred P 2008 Hill Nicholas S Farber Harrison W ed Pulmonary Hypertension Boston Springer Science amp Business Media hlm 2 3 ISBN 9781603270755 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Fisman Alfred P 2008 Hill Nicholas S Farber Harrison W ed Pulmonary Hypertension Boston Springer Science amp Business Media hlm 3 7 ISBN 9781603270755 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Fishman Alfred P 2008 Hill Nicholas S Farber Harrison W ed Pulmonary Hypertension Boston Springer Science amp Business Media hlm 7 9 ISBN 9781603270755 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bacaan lanjutanHill Nicholas S Farber Harrison W 2008 Pulmonary Hypertension Boston Springer Science amp Business Media ISBN 9781603270755 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Maron Bradley A Zamanican Roham T Waxman Aaron B ed 2015 Pulmonary Hypertension Basic Science to Clinical Medicine 1st New York Springer International Publishing ISBN 9783319235936 Pranala luar nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Hipertensi paru The Merck Manual Home Edition Pulmonary HypertensionKlasifikasiDICD 10 I27 0ICD 9 CM 416 0MeSH D006976DiseasesDB 10998Sumber luarMedlinePlus 000112Patient UK Hipertensi paruOrphanet 71198 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hipertensi paru amp oldid 25087710