www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis Perhatian Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional Penyakit paru obstruktif kronis PPOK dikenal juga sebagai penyakit pulmonari obstruktif kronis PPOK dan penyakit saluran udara obstruktif kronis PSUOK adalah sejenis penyakit paru obstruktif yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang kronis Biasanya kondisi ini akan bertambah buruk seiring dengan waktu Gejala utamanya antara lain adalah sesak napas batuk dan produksi sputum lendir 1 Kebanyakan penderita bronkitis kronis juga menderita PPOK 2 Penyakit paru obstruktif kronisPatologi kasar yang menunjukkan emfisema tipe sentrilobular yang merupakan ciri dari merokok Tampilan jarak dekat dari terfiksasi potongan permukaan paru menunjukkan beberapa lubang yang dilapisi deposit karbon hitam yang tebal Informasi umumSpesialisasiPulmonologi Merokok tembakau adalah sebab paling utama dari PPOK dan juga beberapa faktor lainnya seperti polusi udara dan genetik yang turut berperan kecil 3 Di negara negara berkembang salah satu sumber polusi udara biasanya adalah api untuk memasak dan pemanas yang berventilasi buruk Jika terpapar penyebab iritasi ini dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan reaksi inflamasi di paru paru yang menyebabkan penyempitan saluran udara dan rusaknya jaringan paru yang disebut sebagai emfisema 4 Diagnonis ini berdasarkan terbatasnya aliran udara saat diukur dengan tes fungsi paru 5 Berbeda dengan asma berkurangnya aliran udara tidak membaik secara signifikan ketika dilakukan pengobatan PPOK dapat dicegah dengan mengurangi peluang terpapar penyebab penyebab yang telah diketahui Hal ini termasuk upaya untuk mengurangi rokok dan memperbaiki kualitas udara di dalam dan luar ruangan Penanganan PPOK terdiri dari berhenti merokok vaksinasi rehabilitasi serta sering menghirup bronkodilator dan steroid Sebagian orang ada yang merasakan perbaikan karena terapi oksigen jangka panjang atau pencangkokan paru 4 Bagi mereka yang mengalami periode bertambah parah akut mungkin perlu meningkatkan penggunaan obat obatan dan perawatan di rumah sakit Di dunia PPOK memengaruhi 329 juta orang atau hampir 5 dari populasi Pada 2012 PPOK menjadi penyebab kematian nomor tiga membunuh lebih dari 3 juta orang 6 Angka kematian ini diperkirakan akan meningkat karena meningkatnya jumlah perokok dan populasi manula di banyak negara 7 Hasilnya adalah kerugian ekonomi sekitar 2 1 triliun dolar pada 2010 8 Daftar isi 1 Tanda dan gejala 1 1 Batuk 1 2 Sesak napas 1 3 Gejala lainnya 1 4 Eksaserbasi 2 Penyebab 2 1 Rokok 2 2 Polusi udara 2 3 Terpapar karena pekerjaan 2 4 Genetik 2 5 Lain lain 2 6 Eksaserbasi 3 Patofisiologi 4 Diagnosis 4 1 Spirometri 4 2 Keparahan 4 3 Tes lainnya 4 4 Diagnosa diferensial 5 Pencegahan 5 1 Berhenti merokok 5 2 Kesehatan kerja 5 3 Polusi udara 6 Manajemen 6 1 Latihan 6 2 Bronkodilator 6 3 Kortikosteroid 6 4 Pengobatan lain 6 5 Oksigen 6 6 Bedah 6 7 Eksaserbasi 7 Prognosis 8 Epidemiologi 9 Sejarah 10 Masyarakat dan kebudayaan 10 1 Ekonomi 11 Riset 12 Hewan lain 13 Referensi 14 Referensi lainnya 15 Pranala luarTanda dan gejala Sunting nbsp Mengi source source Suara mengi sebagaimana terdengar lewat stetoskop Bermasalah memainkan berkas ini Lihat bantuan media Gejala paling umum dari PPOK adalah produksi sputum sesak napas dan batuk yang produktif 9 Gejala gejala ini muncul dalam jangka waktu yang lama 2 and dan biasanya bertambah parah seiring waktu 4 Tidak jelas apakah terdapat jenis jenis PPOK yang berbeda 3 Meski sebelumnya dibagi menjadi emfisema dan bronkitis kronis emfisema hanya merupakan gambaran dari perubahan kondisi paru dan bukan penyakit itu sendiri dan bronkitis kronis hanya merupakan gambaran gejala yang mungkin timbul atau tidak timbul pada penderita PPOK 1 Batuk Sunting Batuk kronis biasanya merupakan gejala pertama yang muncul Saat batuk berlangsung selama lebih dari tiga bulan setahun dalam lebih dari dua tahun dikombinasikan dengan produksi sputum dan tidak ada penjelasan lain maka itu bisa didefinisikan sebagai bronkitis kronis Kondisi ini dapat terjadi sebelum PPOK berkembang penuh Jumlah sputum yang dihasilkan dapat berubah dalam beberapa jam atau hari Dalam beberapa kasus batuk mungkin tidak muncul atau hanya terjadi sesekali dan bisa saja tidak produktif Beberapa penderita PPOK mengira gejala gejala ini sebagai batuk perokok Sputum dapat ditelan atau dibuang biasanya tergantung faktor sosial dan budaya Batuk batuk hebat dapat menyebabkan retak tulang iga atau kehilangan kesadaran secara singkat Mereka yang menderita PPOK sering mengalami batuk pilek biasa yang berlangsung lama 9 Sesak napas Sunting Sesak napas sering kali merupakan gejala yang dirasakan paling mengganggu 10 Hal ini sering kali digambarkan sebagai Saya membutuhkan usaha untuk bernapas atau Saya tidak dapat menghirup cukup udara 11 Istilah berbeda mungkin digunakan di budaya yang berbeda 9 Umumnya sesak napas bertambah buruk dalam tekanan yang berlangsung lama dan bertambah parah seiring waktu 9 Pada tahap lanjutan hal ini berlangsung saat beristirahat dan mungkin berlangsung terus menerus 12 13 Hal ini merupakan sumber dari kegelisahan dan kualitas hidup yang rendah yang dialami penderita PPOK 9 Banyak penderita PPOK lanjutan mengalami bernapas melalui bibir yang tertutup rapat dan tindakan ini dapat meredakan sesak napas bagi sebagian orang 14 15 Gejala lainnya Sunting Penderita PPOK mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk menghembuskan napas daripada untuk menarik napas 16 Sesak di dada mungkin dapat terjadi 9 namun bukan hal yang umum dan dapat disebabkan masalah lain 10 Mereka yang saluran udaranya terhalang mungkin mengalami napas mengi atau suara udara masuk yang berkurang saat dada diperiksa dengan menggunakan stetoskop 16 Dada barel adalah tanda khusus dari PPOK tapi bukan hal yang umum 16 Posisi tripoddapat terjadi saat penyakit bertambah parah 2 PPOK lanjutan akan menjadi tekanan tinggi pada arteri paru yang menekan ventrikel kanan jantung 4 17 18 Situasi ini disebut sebagai kor pulmonale dan akan menjadi gejala pembengkakan kaki 9 dan pembengkakan vena leher 4 PPOK merupakan penyebab lebih umum dari kor pulmonale dibandingkan dengan penyakit paru lainnya 17 Kor pulmonale semakin jarang terjadi sejak penggunaan suplemen oksigen 2 PPOK sering terjadi bersamaan dengan beberapa kondisi lain sebagian karena faktor risiko yang sama 3 Kondisi ini termasukpenyakit jantung iskhemik tekanan darah tinggi diabetes mellitus penyusutan otot osteoporosis kanker paru gangguan keresahan dan depresi 3 Bagi mereka yang menderita penyakit ini secara kronis perasaan selalu letih adalah hal yang umum 9 Kuku jari bengkak bukan semata mata gejala PPOK dan harus segera diselidiki akan kemungkinan kanker paru 19 Eksaserbasi Sunting Eksaserbasi akut dari PPOK didefinisikan sebagai sesak napas bertambah parah produksi sputum semakin banyak dan perubahan warna sputum dari bening menjadi hijau atau kuning atau batuk semakin parah yang dialami penderita PPOK 16 Hal ini dapat disertai dengan tanda tanda bertambah besarnya usaha untuk bernapas seperti napas cepat detak jantung cepat berkeringat penggunaan otot leher secara aktif kulit membiru serta kebingungan atau prilaku agresif pada eksaserbasi parah 16 20 Gemerisik juga mungkin terdengar dari paru paru saat pemeriksaan dengan stetoskop 21 Penyebab SuntingPenyebab utama PPOK adalah asap tembakau dengan terpapar karena pekerjaan dan polusi dari api dalam ruang sebagai penyebab signifikan di beberapa negara 1 Biasanya paparan terjadi selama beberapa dekade sebelum gejalanya berkembang 1 Komposisi genetik dalam diri seseorang juga mempengaruhi risiko 1 Rokok Sunting nbsp Persentase wanita perokok tembakau pada akhir 1900 an dan awal 2000 an nbsp Persentase pria perokok tembakau pada akhir 1900 an dan awal 2000 an Perhatikan bahwa skala yang digunakan untuk wanita berbeda dari pria 22 Faktor risiko terbesar dari PPOK secara global adalah merokok tembakau 1 Dari semua perokok 20 diantaranya akan menderita PPOK 23 dan setengah dari para perokok seumur hidup akan menderita PPOK 24 Di Amerika Serikat dan Inggris 80 95 dari mereka yang menderita PPOK adalah perokok atau pernah menjadi perokok 23 25 26 Kemungkinan terkena PPOK akan meningkat seiring dengan paparan rokok total 27 Kemudian wanita lebih rentan terhadap efek buruk dari rokok dibandingkan pria 26 Bagi para non perokok merokok pasif adalah penyebab dari 20 kasus PPOK 25 Jenis jenis rokok lainnya seperti ganja cerutu dan merokok dengan pipa juga memiliki risiko 1 Wanita yang merokok selama kehamilan akan meningkatkan risiko terkena PPOK bagi anak mereka 1 Polusi udara Sunting Api untuk memasak yang berventilasi buruk kebanyakan berbahan bakar batu bara atau bahan bakar biomas seperti kayu dan kotoran hewan menghasilkan polusi udara dalam ruang dan merupakan salah satu penyebab utama dari PPOK di negara negara berkembang 28 Api ini merupakan metode memasak dan memanaskan untuk lebih dari 3 juta orang dan wanita menderita dampak kesehatan yang lebih besar karena paparan yang lebih besar 1 28 Bahan ini digunakan sebagai sumber energi utama di 80 rumah rumah di India Cina dan Afrika sub Sahara 29 Mereka yang hidup di kota besar memiliki tingkat PPOK lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hidup di pedesaan 30 Meskipun polusi udara di perkotaan merupakan faktor yang berperan dalam eksaserbasi perannya secara menyeluruh sebagai penyebab PPOK masih belum jelas 1 Wilayah dengan kualitas udara luar ruang yang rendah termasuk dari gas buang secara umum memiliki tingkat PPOK yang lebih tinggi 29 Namun efek menyeluruh dalam kaitannya dengan merokok dianggap kecil 1 Terpapar karena pekerjaan Sunting Paparan intensif dan dalam waktu lama terhadap debu bahan kimia dan asap di tempat kerja dapat meningkatkan risiko PPOK baik untuk perokok maupun non perokok 31 Terpapar karena pekerjaan dianggap sebagai penyebab dari 10 20 kasus PPOK 32 Di Amerika Serikat hal ini dianggap terkait dengan lebih dari 30 kasus di antara mereka yang tidak pernah merokok dan mungkin mewakili risiko lebih besar di negara negara yang tidak memiliki peraturan yang cukup 1 Beberapa industri dan sumber telah terimplikasi termasuk 29 tingkat debu yang tinggi di tambang batu bara tambang emas dan industri tekstil katun pekerjaan yang melibatkan kadmium dan isosianat serta asap dari pengelasan 31 Untuk pekerjaan tertentu risikonya diramalkan setara dengan merokok setengah hingga dua bungkus rokok sehari 33 Terpapar debu silika dapat pula menyebabkan PPOK dengan risiko yang tak ada hubungannya dengan silikosis 34 Efek negatif dari terpapar debu dan terpapar asap rokok sepertinya berdampak aditif atau lebih dari aditif 33 Genetik Sunting Genetik juga berperan dalam perkembangan PPOK 1 PPOK lebih sering terjadi di antara sanak keluarga yang menderita PPOK dan perokok dibandingkan di antara penderita PPOK yang perokok yang tidak memiliki hubungan keluarga 1 Saat ini satu satunya faktor risiko yang dapat diwariskan adalah kekurangan alfa 1 antitripsin AAT 35 Risikonya cukup tinggi khususnya jika seseorang mengalami kekurangan alfa 1 antitripsin dan juga merokok 35 Hal ini menjadi penyebab 1 5 kasus 35 36 dan kondisi ini terdapat pada sekitar 3 4 dari 10 000 orang 2 Faktor fektor genetik lain masih dalam penyelidikan 35 yang kemungkinan akan banyak ditemukan 29 Lain lain Sunting Beberapa faktor lainnya tidak cukup erat terkait dengan PPOK Risikonya lebih besar di kalangan mereka yang miskin meskipun tidak jelas apakah hal ini disebabkan karena kemiskinan itu sendiri atau faktor faktor lain yang terkait dengan kemiskinan seperti polusi udara dan malagizi 1 Terdapat bukti tentatif bahwa mereka yang menderita asma dan hiperaktivitas saluran udara memiliki risiko PPOK yang lebih tinggi 1 Faktor faktor kelahiran seperti berat lahir rendah juga memainkan peran sebagaimana sejumlah penyakit menular termasuk HIV AIDS dan tuberkulosis 1 Infeksi pernapasan seperti pneumonia sepertinya tidak meningkatkan risiko PPOK paling tidak pada orang dewasa 2 Eksaserbasi Sunting Eksaserbasi akut gejala yang tiba tiba memburuk 37 biasanya dipicu oleh infeksi atau polutan lingkungan atau terkadang karena faktor faktor lain seperti penggunaan obat obatan yang kurang tepat 38 Infeksi merupakan sebab dari 50 75 kasus 38 39 dengan bakteri dalam 25 virus dalam 25 dan keduanya dalam 25 kasus 40 Polutan lingkungan terdiri dari baik kualitas udara dalam ruang atau luar ruang 38 Terpapar asap rokok sendiri atau asap perokok lain juga meningkatkan risiko 29 Suhu dingin juga berperan dengan eksaserbasi yang lebih sering terjadi pada musim dingin 41 Mereka yang menderita penyakit parah yang telah ada sebelumnya mengalami eksaserbasi lebih sering yang berpenyakit ringan 1 8 per tahun menengah 2 hingga 3 per tahun dan parah 3 4 per tahun 42 Mereka yang sering mengalami eksaserbasi akan mengalami kerusakan fungsi paru dengan lebih cepat 43 Emboli pulmonari penggumpalan darah di paru paru akan memperburuk gejala bagi mereka yang telah menderita PPOK 3 Patofisiologi Sunting nbsp Di sebelah kiri adalah diagram paru paru dan saluran udara dengan inset yang menunjukkan tampang lintang yang mendetail dari bronkiole dan alveoli yang normal Di sebelah kanan adalah paru paru yang rusak karena PPOK dengan inset yang menunjukkan tampang lintang dari bronkiole dan alveoli yang rusakPPOK adalah sejenis penyakit paru obstruktif yang terjadi saat terdapat aliran udara yang buruk yang tak dapat diperbaiki secara menyeluruh dan kronis serta terjadi ketidakmampuan untuk menghembuskan napas secara penuh memerangkap udara 3 Aliran air yang buruk merupakan akibat dari rusaknya jaringan paru dikenal sebagai emfisema dan penyakit saluran udara kecil yang dikenal sebagai bronkiolitis obstruktif Kontribusi relatif dari dua faktor ini bervariasi dari orang ke orang 1 Kerusakan saluran udara kecil yang parah dapat mengakibatkan terbentuknya kantung kantung udara yang besar yang disebut sebagai bula yang menggantikan jaringan paru Jenis penyakit ini disebut sebagai emfisema bula 44 nbsp Mikrografis menggambarkan emfisema kiri ruang kosong yang luas dan jaringan paru dengan sisa sisa alveoli kanan PPOK berkembang sebagai reaksi inflamasi kronis akibat menghirup bahan bahan penyebab iritasi 1 Infeksi bakteri kronis juga dapat memperparah inflamasi ini 43 Sel sel yang radang termasuk neutrofil dan makrofag Mereka yang merokok mengalami keterlibatan Tc1 limfosit dan mereka yang menderita PPOK mengalami keterlibatan eosinofil yang mirip dengan yang ada pada asma Sebagian dari reaksi sel ini disebabkan oleh mediator peradangan seperti faktor kemotaksis Proses lainnya yang berperan dalam kerusakan paru adalah tekanan oksidatif yang dihasilkan karena adanya konsentrasi tinggi dari radikal bebas dalam asap tembakau dan dibebaskan oleh sel yang terinflamasi dan hancurnya jaringan penghubung paru paru oleh protease yang kurang mengandung penghambat protease Hancurnya jaringan penghubung di paru paru akan mengakibatkan emfisema yang kemudian menyebabkan buruknya aliran udara dan pada akhirnya buruknya penyerapan dan pelepasan gas gas pernapasan 1 Penyusutan otot secara umum yang sering terjadi pada PPOK sebagian mungkin dikarenakan mediator inflamasi yang dilepaskan paru paru ke dalam darah 1 Penyempitan saluran udara terjadi karena inflamasi dan parut di dalamnya Hal ini menyebabkan kesulitan saat menghembuskan napas dengan sepenuhnya Pengurangan aliran udara terbesar terjadi saat menghembuskan napas karena tekanan di dada menekan saluran udara pada saat itu 45 Hal ini berakibat udara dari tarikan napas sebelumnya tetap berada di dalam paru paru sementara tarikan napas berikutnya telah dimulai Hasilnya adalah peningkatan volume total udara di dalam paru paru yang dapat terjadi kapan saja sebuah proses yang disebut sebagai hiperinflasi atau terperangkapnya udara 45 46 Hiperinflasi karena olahraga terkait dengan sesak napas di PPOK karena menghirup napas saat paru paru terisi setengah penuh terasa kurang nyaman 47 Beberapa orang juga mengalami sedikit gejala hiperresponsif saluran udara terhadap penyebab iritasi yang sama dengan yang ditemukan pada asma 2 Tingkat oksigen rendah dan akhirnya tingginya tingkat karbon dioksisa di darah dapat terjadi karena pertukaran udara yang buruk akibat berkurangnya ventilasi karena obstruksi saluran udara hiperinflasi dan berkurangnya keinginan untuk bernapas 1 Selama eksaserbasi inflamasi saluran udara akan meningkat sehingga hiperinflasi meningkat aliran udara pernapasan berkurang dan transfer gas semakin buruk Hal ini juga akan mengakibatkan tidak cukupnya ventilasi dan akhirnya tingkat oksigen dalam darah yang rendah 4 Tingkat oksigen rendah jika dialami dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penyempitan arteri di paru paru sementara emfisema mengakibatkan rusaknya kapilari di paru paru Kedua perubahan ini berakibat meningkatnya tekanan darah di arteri pulmonari yang dapat menyebabkan kor pulmonale 1 Diagnosis Sunting nbsp Seseorang meniup spirometer Perangkat genggam yang lebih kecil tersedia untuk penggunaan di ruang kerja Diagnosis PPOK harus dipertimbangkan pada siapa pun yang berusia lebih dari 35 hingga 40 tahun yang mengalami sesak napas batuk kronis produksi sputum atau batuk pilek musim dingin yang sering serta memiliki sejarah terpapar faktor faktor risiko dari penyekit tersebut 9 10 Spirometri kemudian dapat digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis 9 48 Spirometri Sunting Spirometri mengukur jumlah obstruksi aliran udara yang terjadi dan umumnya digunakan setelah penggunaan bronkodilator pengobatan yang membuka saluran udara 48 Dua komponen utama diukur untuk membuat diagnosis volume pernapasan paksa dalam dua detik FEV1 yaitu volume terbesar udara yang dihembuskan ke luar dalam detik pertama hembusan napas dan kapasital vital paksa KVP FVC yaitu volume udara terbesar yang dapat dihembuskan dalam satu hembusan napas besar 49 Normalnya 75 80 FVC ke luar dalam satu detik pertama 49 dan FEV1 rasio KVP yang kurang dari 70 pada seseorang yang memiliki gejala gejala PPOK menandakan bahwa orang tersebut menderita PPOK 48 Berdasarkan pengukuran ini spirometri akan menyebabkan diagnosis berlebih akan PPOK di kalangan manula 48 Kriteria dariNational Institute of Clinical Excellence menambah satu diagnosa lagi berupa FEV1 yang kurang dari 80 dari yang diperkirakan 10 Bukti dengan menggunakan spirometri untuk mereka yang tidak memiliki gejala sebagai upaya diagnosa kondisi secara dini tidak memiliki efek yang jelas dan karena itu tidak direkomendasikan pada saat ini 9 48 Aliran ekspiratori puncak kecepatan maksimum ekspirasi yang biasa digunakan untuk asma tidak cukup untuk mendiagnosis PPOK 10 Keparahan Sunting Skala sesak nafas MRC 10 Peringkat Aktivitas yang terpengaruh1 Hanya aktivitas berat2 Jalan cepat3 Dengan jalan biasa4 Setelah beberapa menit jalan5 Dengan ganti pakaianGOLD grade 9 Keparahan FEV1 diprediksikanRingan GOLD 1 80Sedang GOLD 2 50 79Parah GOLD 3 30 49Sangat parah GOLD 4 lt 30 or gagal napas kronisAda sejumlah metode untuk menentukan seberapa PPOK memengaruhi individu tertentu 9 Kuesioner mMRC yang sudah dimodifikasi Badan Riset Medis Inggris atau uji penilaian PPOK CAT adalah kuesioner sederhana yang bisa digunakan untuk menentukan keparahan gejala gejala penyakit 9 Angka angka pada CAT berkisar antara 0 40 di mana semakin tinggi angkanya semarin parah penyakitnya 50 Spirometri bisa membantu menentukan keparahan pembatasan aliran udara 9 Ini biasanya berdasarkan pada FEV1 yang ditunjukkan sebagai persentase dari yang diperkirakan normal untuk usia jenis kelamin tinggi dan berat orang itu 9 Baik panduan Amerika maupun Eropa yang direkomendasikan mendasarkan sebagian pengobatan pada rekomendasi rekomendasi yang terdapat pada FEV1 48 Panduan EMAS menyarankan pembagian orang menjadi empat kategori berdasarkan pengkajian gejala gejala penyakit dan pembatasan aliran udara 9 Penurunan berat badan dan kelemahan otot serta adanya penyakit penyakit lain juga harus ikut dipertimbangkan 9 Tes lainnya Sunting Rontgen dada dan hitung darah lengkap dilakukan untuk mengesampingkan kondisi kondisi lain pada saat penyakit didiagnosis 51 Tanda tanda karakteristik pada rontgen adalah paru paru membesar diafragma mengempis rongga udara retrosternal meningkat dan bullae yang bisa membantu mengesampingkan penyakit paru paru lain seperti pneumonia edema paru paru atau pneumotoraks 52 Hasil pindai tomografi komputer dari dada bisa menunjukkan distribusi emfisema di seluruh paru paru dan juga bermanfaat untuk mengesampingkan penyakit paru paru lain 2 Namun kecuali operasi bedah sudah direncanakan ini jarang mempengaruhi manajemen 2 Sebuahanalisa darah arteri digunakan untuk menentukan kebutuhan oksigen ini direkomendasikan bagi mereka yang FEV nya 1 kurang dari 35 yang diprediksikan mereka yang saturasi oksigen periferalnya kurang dari 92 dan mereka yang memiliki gejala gagal jantung kongestif 9 Di wilayah dunia di mana kekurangan antitripsin alfa 1 biasa ditemukan penderita PPOK terutama mereka yang di bawah usia 45 dan menderita emfisema yang menyerang bagian bawah paru paru harus dipertimbangkan untuk tes 9 nbsp Chest X ray demonstrating severe COPD Note the small heart size in comparison to the lungs nbsp A lateral chest x ray of a person with emphysema Note the barrel chest and flat diaphragm nbsp Lung bulla as seen on CXR in a person with severe COPD nbsp A severe case of bullous emphysema nbsp Axial CT image of the lung of a person with end stage bullous emphysema Diagnosa diferensial Sunting COPD mungkin perlu dibedakan dari penyebab penyebab lain dari sesak nafas seperti gagal jantung kongestif embolisme paru paru pneumonia atau pneumotoraks Banyak orang yang menderita COPD secara keliru dikira menderita asma 16 Perbedaan antara asma dan COPD dibuat berdasarkan gejala gejalanya riwayat merokok dan apakah pembatasan aliran udara bisa dipulihkan dengan bronkodilator di spirometri 53 Tuberkulosis bisa juga muncul dengan batuk kronis dan harus diperhatikan di lokasi lokasi di mana penyakit ini umum ditemukan 9 Kondisi kondisi yang tidak begitu umum juga bisa muncul termasuk displasia bronkopulmonari dan bronkiolitis obliteratif 51 Bronkitis kronis bisa muncul dengan aliran udara normal dan dalam situasi ini tidak diklasifikasikan sebagai COPD 2 Pencegahan SuntingKebanyakan kasus COPD berpotensi untuk bisa dicegah melalui penurunan paparan terhadap asap dan peningkatan kualitas udara 29 Vaksinasi flu tahunan pada mereka yang menderita COPD menurunkan keparahan lamanya rawat inap dan kematian 54 55 Vaksin pneumokokal bisa juga bermanfaat 54 Berhenti merokok Sunting Mencegah orang agar tidak mulai merokok adalah aspek utama dari pencegahan PPOK 56 kebijakan kebijakan dari pemerintah badan badan kesehatan umum dan organisasi organisasi antirokok bisa menurunkan tingkat merokok dengan mencegah orang agar tidak mulai merokok dan menganjurkan orang untuk berhenti merokok 57 Larangan merokok di tempat tempat umum dan tempat kerja adalah sarana penting untuk menurunkan paparan asap sekunder Walaupun banyak tempat sudah menerapkan larangan merokok dianjurkan agar lebih banyak lagi 29 Di kalangan mereka yang merokok berhenti merokok adalah satu satunya cara yang terbukti untuk memperlambat memburuknya PPOK 58 Bahkan pada tahap lanjut dari penyakit ini berhenti merokok bisa menurunkan tingkat memburuknya fungsi paru paru dan memperlambat serangan awal kecacatan dan kematian 59 Penghentian merokok mulai dengan keputusan untuk berhenti merokok kemudian dilanjutkan dengan upaya untuk berhenti Sering beberapa upaya diperlukan sebelum pantang jangka panjang tercapai 57 Upaya melebihi 5 tahun membawa kesuksesan dalam hampir 40 orang 60 Beberapa perokok bisa berhasil berhenti merokok jangka panjang melalui tekad yang keras Namun merokok sangat adiktif 61 dan banyak perokok memerlukan bantuan lebih lanjut Kesempatan untuk berhenti meningkat dengan dukungan sosial keterlibatan dalam program penghentian merokok dan penggunaan obat obatan seperti terapi penggantian nikotin bupropion atau vareniklin 57 60 Kesehatan kerja Sunting Sejumlah tindakan sudah diambil untuk menurunkan kemungkinan pekerja di industri industri yang berisiko seperti pertambangan batubara konstruksi dan batu bata terserang COPD 29 Contoh contoh dari tindakan pencegahan ini termasuk pembuatan kebijakan umum 29 pendidikan pekerja dan manajemen risiko mempromosikan penghentian merokok pemeriksaan pekerja apakah ada tanda tanda awal COPD dan penggunaan respirator dan pengontrolan debu 62 63 Pengontrolan debu yang efektif bisa dicapai dengan memperbaiki ventilasi menggunakan semprotan air dan dengan menggunakan teknik teknik pertambangan yang meminimalkan timbulnya debu 64 Bila seorang pekerja terserang COPD kerusakan paru paru selanjutnya bisa diturunkan dengan menghindari paparan debu yang berkelanjutan misalnya dengan mengubah peran kerjanya 65 Polusi udara Sunting Kualitas udara di dalam atau di luar ruang bisa ditingkatkan yang bisa mencegah COPD atau memperlambat penyakit yang sudah ada 29 Ini bisa dicapai dengan upaya kebijakan umum perubahan budaya dan keterlibatan pribadi 66 Sejumlah negara maju sudah berhasil meningkatkan kualitas udara luar melalui peraturan peraturan Ini menghasilkan peningkatan dalam fungsi paru paru penduduknya 29 Penderita COPD bisa mengalami lebih sedikit gejala gejala penyakit bila mereka tinggal di dalam ruangan saat kualitas udara luar buruk 4 Satu upaya penting adalah menurunkan paparan terhadap asap dari bahan bakar untuk memasak dan pemanas melalui ventilasi rumah yang lebih baik serta kompor dan cerobong asap yang lebih baik 66 Kompor yang tepat bisa meningkatkan kualitas udara dalam ruang hingga 85 Penggunaan sumber energi alternatif seperti memasak dengan panel surya dan pemanas listrik efektif demikian juga penggunaan bahas bakar seperti minyak tanah dan batubara dibandingkan penggunaan biomassa 29 Manajemen SuntingBelum ada obat untuk menyembuhkan COPD yang diketahui tetapi gejala gejala bisa diobati dan perkembangannya diperlambat 56 Tujuan utama dari manajemen adalah untuk menurunkan faktor faktor risiko mengelola COPD yang stabil mencegah dan mengobati eksarsebasi akut dan menangani penyakit penyakit terkait 4 Satu satunya cara yang terbukti menurunkan mortalitas adalah penghentian merokok dan pemberian suplemen oksigen 67 Berhenti merokok menurunkan risiko kematian hingga 18 3 Rekomendasi lain termasuk vaksinasi flu setahun sekali vaksinasi pneumokokal sekali setiap 5 tahun dan penurunan paparan terhadap polusi udara lingkungan 3 Bagi mereka yang menderita penyakit tahap lanjut perawatan paliatif bisa menurunkan gejala gejala dengan morfin memperbaiki rasa sesak nafas 68 Ventilasi noninvasif bisa digunakan untuk mendukung pernafasan 68 Latihan Sunting Rehabilitasi paru paru adalah sebuah program latihan pengelolaan penyakit dan konseling yang dikoordinasikan agar bermanfaat bagi individu 69 Bagi mereka yang baru saja mengalami eksaserbasi rehabilitasi paru paru tampaknya meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan berlatih secara keseluruhan dan menurunkan mortalitas 70 Program ini juga sudah terbukti meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengendalikan penyakitnya serta emosinya 71 Latihan bernafas itu sendiri tampaknya terbatas peranannya 15 Kekurangan atau kelebihan berat badan kurang bisa mempengaruhi gejala gejala penyakit tingkat kecacatan dan prognosis COPD Penderita COPD yang kekurangan berat badan bisa meningkatkan kekuatan otot pernafasannya dengan menaikkan asupan kalorinya 4 Bila digabungkan dengan latihan rutin atau sebuah program rehabilitasi paru paru ini bisa memperbaiki gejala gejala COPD Nutrisi suplemen bisa berguna bagi mereka yang kekurangan gizi 72 Bronkodilator Sunting Bronkodilator hirup adalah pengobatan utama yang digunakan 3 dan manfaat keseluruhannya kecil 73 Ada dua jenis utama b2 agonis dan antikolinergik keduanya tersedia dalam bentuk bekerja jangka panjang dan jangka pendek Bronkodilator menurunkan sesak nafas suara mengi dan keterbatasan latihan sehingga menghasilkan peningkatan kualitas hidup 74 Tidak jelas apakah pengobatan itu mengubah perkembangan penyakit yang mendasarinya 3 Bagi mereka yang menderita penyakit ringan obat obatan kerja pendek direkomendasikan berdasarkan sesuai keperluan 3 Bagi mereka yang menderita penyakit yang lebih parah obat obatan kerja panjang direkomendasikan 3 Bila bronkodilator kerja panjang tidak memadai kortikosteroid hirup biasanya ditambahkan 3 Dalam kaitannya dengan obat obatan kerja panjang tidak jelas apakah tiotropium antikolinergik kerja panjang atau beta agonis kerja panjang LABA lebih baik dan mungkin sebaiknya masing masing dicoba dan yang bekerja paling baik diteruskan 75 Kedua jenis pengobatan tampaknya menurunkan risiko eksaserbasi akut hingga 15 25 3 Walaupun penggunaan kedua jenis obat bersamaan bisa menawarkan faedah faedah ini bila ada maknanya diragukan 76 Ada beberapa b2 agonis kerja pendek yang tersedia termasuk salbutamol Ventolin dan terbutalin 77 Obat obat itu meringankan gejala gejala penyakit selama empat hingga enam jam 77 b2 Agonis kerja panjang seperti salmeterol dan formoterol sering digunakan sebagai terapi pemeliharaan Beberapa orang merasa bukti faedah terbatas 78 sementara yang lain memandang faedahnya sudah terbukti 79 80 Penggunaan jangka panjang tampaknya aman dalam COPD 81 dengan efek efek samping termasuk gemetar dan palpitasi jantung 3 Bila digunakan dengan steroid hirup pengobatan ini meningkatkan risiko pneumonia 3 Walaupun steroid dan LABA bisa bekerja lebih baik bersama 78 tidak jelas apakah faedah kecil ini manfaatnya melebihi peningkatan risiko risikonya 82 Ada dua antikoligernik utama yang digunakan dalam COPD ipratropium dan tiotropium Ipratropium adalah obat kerja pendek sedangkan tiotropium kerja panjang Tiotropium dikaitkan dengan penurunan eksaserbasi dan peningkatan kualitas hidup 76 dan tiotropium memberikan manfaat itu lebih baik daripada ipratropium 83 Ini tampaknya tidak mempengaruhi mortalitas atau tingkat rawat inap keseluruhan 84 Antikolinergik bisa menyebabkan mulut kering dan gejala gejala penyakit saluran kencing 3 Antikoligernik juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke 85 86 Aklidinium obat kerja panjang lain yang muncul di pasar dalam tahun 2012 digunakan sebagai alternatif untuk tiotropium 87 88 Kortikosteroid Sunting Kortikosteroid biasanya digunakan dalam bentuk obat hirup tetapi juga bisa digunakan sebagai tablet untuk mengobati dan mencegah eksaserbasi akut Walaupun kortikosteroid hirup ICS tidak menunjukkan manfaat bagi penderita COPD ringan obat itu menurunkan aksersebasi akut bagi mereka yang menderita COPD sedang atau parah 89 Bila digunakan dalam kombinasi dengan LABA pengobatan itu menurunkan mortalitas lebih dari ICS atau LABA yang digunakan sendiri 90 Bila digunakan sendiri pengobatan itu tidak berpengaruh pada mortalitas satu tahun keseluruhan dan dikaitkan dengan peningkatan level pneumonia 67 Tidak jelas apakah pengobatan itu mempengaruhi perkembangan penyakit 3 Pengobatan kerja panjang dengan tablet steroid dikaitkan dengan efek samping yang penting 77 Pengobatan lain Sunting Antibiotik kerja panjang terutama yang berasal dari kelas makrolid seperti eritromisin menurunkan frekuensi eksaserbasi dari mereka yang mengalami serangan COPD dua kali atau lebih dalam setahun 91 92 Praktik ini mungkin hemat biaya di beberapa wilayah dunia 93 Kekuatirannya termasuk adanya resistensi antibiotik dan gangguan pendengaran dengan azitromisin 92 Metilxantin seperti teofilin biasanya menyebabkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan dan oleh karena itu biasanya tidak direkomendasikan 94 tapi bisa digunakan sebagai pengobatan baris kedua bagi yang tidak bisa dikendalikan dengan pengobatan lain 4 Mukolitik bisa berguna bagi beberapa penderita yang memiliki lendir kental tapi pada umumnya tidak diperlukan 54 Obat batuk tidak dianjurkan 77 Oksigen Sunting Oksigen suplemen direkomendasikan bagi mereka yang level oksigennya rendah saat beristirahat tekanan parsial oksigen kurang dari 50 55 mmHg atau saturasi oksigen kurang dari 88 77 95 Dalam kelompok orang ini terapi itu menurunkan risiko gagal jantung dan kematian bila digunakan 15 jam per hari 77 95 dan bisa meningkatkan kemampuan orang untuk berolahraga 96 Bagi mereka yang level oksigennya normal atau sedikit rendah suplementasi oksigen bisa memperbaiki sesak nafas 97 Ada risiko kebakaran dan sedikit manfaat bila mereka yang menjalani terapi oksigen terus merokok 98 Dalam situasi ini beberapa merekomendasikan agar terapi ini tidak digunakan 99 Selama eksaserbasi akut banyak yang memerlukan terapi oksigen penggunaan oksigen konsentrasi tinggi tanpa mempertimbangkan saturasi oksigen seseorang bisa menyebabkan peningkatan level karbon dioksida dan hasil hasilnya diperburuk 100 101 Bagi mereka yang risikonya tinggi terhadap level karbon dioksida yang tinggi saturasi oksigen sebesar 88 92 direkomendasikan sementara bagi mereka yang tidak berisiko level yang direkomendasikan adalah 94 98 101 Bedah Sunting Bagi mereka yang penyakitnya amat parah bedah kadang kadang membantu dan bisa termasuk pencangkokan paru paru atau bedah penurunan volume paru paru 3 Bedah penurunan volume paru paru melibatkan penghilangan bagian bagian paru paru yang paling rusak karena emfisema sehingga membiarkan sisanya yang masih relatif baik untuk berekspansi dan bekerja lebih baik 77 Pencangkokan paru paru kadang kadang dilakukan untuk COPD yang amat parah terutama pada individu yang lebih muda 77 Eksaserbasi Sunting Eksaserbasi akut biasanya diobati dengan meningkatkan penggunaan bronkodilator kerja pendek 3 Ini pada umumnya memasukkan kombinasi beta agonis hirup kerja pendek dan antikolinergik 37 Pengobatan ini bisa diberikan baik melalui inhaler dengan dosis terukur dengan spacer atau melalui nebulizer keduanya tampaknya sama sama efektif 37 Nebulisasi mungkin lebih mudah bagi mereka yang kondisinya lebih tidak sehat 37 Kortikosteroid oral meningkatkan kesempatan penyembuhan dan menurunkan durasi keseluruhan gejala gejala penyakit 3 37 bagi mereka yang menderita eksaserbasi parah antibiotic meningkatkan hasil hasil 102 Berbagai jenis antibiotik bisa digunakan termasuk amoksisilin doksisiklin atau azitromisin tidak jelas apakah salah satu lebih baik dari yang lain 54 Tidak ada bukti jelas bagi mereka yang penyakitnya tidak begitu parah 102 Ventilasi tekanan positif non invasif bagi mereka yang level CO2 nya meningkat secara akut gagal pernafasan tipe 2 menurunkan probabilitas kematian dari atau perlunya perawatan intensif untuk ventilasi mekanis 3 Sebagai tambahan teofilin mungkin berperan bagi mereka yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan lain 3 Kurang dari 20 eksaserbasi memerlukan rawat inap di rumah sakit 37 Bagi mereka yang tidak mengalami asidosis dari gagal pernafasan perawatan di rumah rumah sakit di rumah mungkin bisa membantu menghindari rawat inap 37 103 Prognosis Sunting nbsp Tahun hidup kecacatan yang disesuaikan untuk penyakit paru paru obstruktif kronis per 100 000 penduduk dalam tahun 2004 104 no data 110 110 220 220 330 330 440 440 550 550 660 660 770 770 880 880 990 990 1100 1100 1350 1350COPD biasanya memburuk dengan berjalannya waktu dan bisa berakhir dengan kematian Diperkirakan 3 dari semua kecacatan dikaitkan dengan COPD 105 Proporsi kecacatan dari COPD secara global telah menurun dari tahun 1990 hingga 2010 karena peningkatan kualitas udara dalam ruang terutama di Asia 105 Namun jumlah keseluruhan tahun hidup dengan kecacatan dari COPD meningkat 106 Tingkat memburuknya COPD berbeda beda bergantung pada adanya faktor yang memperkirakan hasil buruk termasuk gangguan parah di saluran napas lemahnya kemampuan untuk berolah raga napas pendek berat badan berkurang atau bertambah secara drastis gagal jantung kongestif kebiasaan merokok dan gejala sakit mendadak yang sering terjadi 4 Hasil jangka panjang pada COPD dapat diperkirakan dengan menggunakan indeks BODE yang memberikan nilai mulai dari nol hingga sepuluh bergantung pada FEV1 indeks massa tubuh jarak yang mampu dicapai dengan berjalan kaki selama enam menit dan skala dispnea MRC yang dimodifikasi 107 Berkurangnya berat badan secara signifikan merupakan tanda yang buruk 2 Hasil spirometri juga merupakan penanda baik untuk perkiraan kemajuan selanjutnya dari penyakit ini meskipun tidak sebagus indeks BODE 2 10 Epidemiologi SuntingSecara global sejak 2010 COPD memengaruhi sekitar 329 juta orang 4 8 dari populasi dunia dan lebih banyak terjadi pada laki laki daripada perempuan 106 Perbandingan ini adalah yang dilakukan di antara 64 juta yang terpengaruh COPD pada 2004 108 Kenaikan jumlah di negara negara berkembang yang terjadi antara 1970 dan 2000 an diyakini terkait dengan semakin tingginya perilaku merokok di wilayah ini populasi yang meningkat dan populasi yang menua yang disebabkan karena berkurangnya kematian karena akibat lain seperti penyakit penyakit menular 3 Angka prevalensi COPD ini meningkat di beberapa negara maju dan di beberapa negara maju lainnya stabil dan menurun 3 Jumlah global diperkirakan akan terus meningkat karena faktor risiko masih sama dan populasi semakin menua 56 Antara 1990 dan 2010 angka kematian yang disebabkan oleh COPD sedikit menurun dari 3 1 juta menjadi 2 9 juta 109 Secara umum COPD menjadi penyebab ke empat kematian tertinggi 3 Di beberapa negara mortalitas menurun pada laki laki namun meningkat pada perempuan 110 Kemungkinan terbesarnya adalah karena angka merokok pada perempuan dan laki laki semakin mirip 2 COPD lebih banyak terjadi pada orang tua 1 ini berdampak pada 34 200 dari 1000 orang yang berusia lebih dari 65 tahun bergantung pada populasi yang dilihat 1 52 Di Inggris kira kira 0 84 juta orang dari 50 juta terdiagnosis mengalami COPD yang berarti sekitar satu dari 59 orang terdiagnosis COPD semasa hidupnya Di wilayah dengan kondisi sosioekonomi yang paling rendah di Inggris satu dari 32 orang terdiagnosis COPD dibandingkan dengan satu di antara 98 di wilayah yang paling kaya 111 Di Amerika Serikat sekitar 6 3 dari populasi dewasa dari sekitar 15 juta orang telah terdiagnosis terkena COPD 112 25 juta orang mungkin terkena COPD jika kasus yang tidak terdiagnosis diperhitungkan 113 Pada 2011 terdapat sekitar 730 000 rawat inap pasien COPD di Amerika Serikat 114 Sejarah Sunting nbsp Giambattista Morgagni merupakan salah seorang yang membuat deskripsi yang tercatat tentang emphysema pada 1769Kata emphysema berasal dari Greek ἐmfysᾶn emphysan berarti menggelembung dengan sendirinya terdiri dari ἐn en berarti di dalam dan fysᾶn physan berarti napas ledakan 115 Istilah bronkitis kronik mulai digunakan pada 1808 116 sedangkan istilah COPD dipercayai pertama kali digunakan pada 1965 117 Sebelumnya penyakit ini dikenal dengan beberapa nama termasuk penyakit chronic obstructive bronchopulmonary penyakit pernapasan obstruktif kronis gangguan saluran napas kronis keterbatasan saluran napas kronis penyakit paru obstruktif kronis penyakit pernapasan kronis nonspesifik dan sindrom pernapasan obstruktif difus Istilah bronkitis kronis dan emfisema kemudian secara formal didefinisikan pada 1959 dalam simposium tamu CIBA dan pada 1962 dalam pertemuan KomisiAmerican Thoracic Society tentang Standar Diagnostik 117 Deskripsi awal tentang kemungkinan emphysema termasuk pada 1679 oleh T Bonet tentang kondisi dari paru paru bervolume dan pada 1769 oleh Giovanni Morgagni tentang paru paru yang pembengkakan khususnya karena udara 117 118 Pada 1721 sketsa pertama tentang emphysema dibuat oleh Ruysh 118 Selanjutnya ini diikuti foto yang dibuat oleh Matthew Baillie pada 1789 dan deskripsi tentang ciri destruktif dari kondisi Pada 1814 Charles Badham menggunakan catarrh untuk menggambarkan batuk dan lendir berlebihan yang terjadi saat bronkitis kronis Rene Laennec dokter yang menemukan stetoskop menggunakan istilah emphysema dalam bukunya A Treatise on the Diseases of the Chest and of Mediate Auscultation 1837 untuk menggambarkan paru paru yang tidak mengempis ketika dia membuka dada selama autopsi Dia mencatat bahwa paru paru tidak mengempis sebagaimana biasanya karena paru paru tersebut penuh dengan udara dan saluran napas dipenuhi lendir Pada 1842 John Hutchinson menemukan spirometer yang memungkinkan pengukuran kapasitas vital paru paru Namun spirometernya hanya bisa mengukur volume bukan laju udara Tiffeneau dan Pinelli pada 1947 menggambarkan prinsip prinsip pengukuran laju udara 117 Pada 1953 Dr George L Waldbott seorang ahli penyakit Amerika pertama kali menggambarkan penyakit baru yang dia namakan sindrom pernapasan perokok pada 1953 Journal of the American Medical Association Ini merupakan asosiasi pertama antara penyakit tembakau dan penyakit pernapasan kronis 119 Dahulu pengobatan yang digunakan menggunakan di antaranya bawang putih kayu manis dan ipecac 116 Pengobatan modern dikembangkan pertengahan kedua abad ke 20 Bukti yang mendukung penggunaan steroid untuk pengobatan COPD dipublikasikan pada akhir 1950an Bronchodilator mulai digunakan pada 1960an setelah uji coba yang menjanjikan atas isoprenalin Bronchodilator lebih lanjut seperti salbutamol dikembangkan pada 1970an dan penggunaan LABA dimulai pada pertengahan 1990an 120 Masyarakat dan kebudayaan SuntingLihat pula COPD Awareness Month COPD disebut juga smoker s lung paru paru perokok 121 Mereka yang mengalami emfisema disebut sebagai pink puffers atau tipe A karena kulit mereka sering berwarna merah muda laju pernapasan cepat dan bibir berlipat 122 123 dan orang yang terkena bronkitis kronis disebut sebagai blue bloaters atau tipe B karena kulit dan bibir mengalami yang berwarna kebiruan akibat tingkat oksigen rendah dan pergelangan mereka membengkak 123 124 Istilah ini dipandang tidak berguna lagi karena sebagian besar orang dengan COPD mengalami kombinasi keduanya 2 123 Banyak sistem kesehatan mengalami kesulitan untuk memastikan identifikasi diagnosis dan perawatan yang benar untuk orang dengan COPD Departemen Kesehatan telah mengidentifikasikan masalah besar ini untuk the National Health Service dan memperkenalkan strategi khusus untuk mengatasi masalah ini 125 Ekonomi Sunting Secara global sejak 2010 COPD diperkirakan mengakibatkan biaya ekonomi sebesar 2 1 triliun setengahnya terjadi di negara negara berkembang 8 Dari total jumlah ini sekira 1 9 triliun merupakan biaya langsung seperti perawatan medis sedangkan 0 2 triliun merupakan biaya tidak langsung seperti bolos kerja 126 Jumlah ini diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat selama 20 tahun yang akan datang 8 Di Eropa COPD mewakili 3 dari pengeluaran kesehatan 1 Di Amerika Serikat biaya penyakit diperkirakan 50 miliar sebagian besar disebabkan oleh eksaserbasi 1 COPD merupakan satu dari masalah kesehatan paling mahal yang ada di rumah sakit di AS pada 2011 dengan total biaya sekitar 5 7 juta 114 Riset SuntingLihat pula COPD Journal of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Infliximab antibodi yang menekan imunitas telah diuji pada COPD namun tidak ada bukti dari manfaat dengan kemungkinan bahayanya 127 Roflumilast tampak menjanjikan untuk mengurangi angka eksarsebasi namun tampaknya tidak memengaruhi kualitas hidup 3 Sejumlah agen baru yang bekerja lama saat ini masih dikembangkan 3 Perawatan dengan stem sel sedang diteliti 128 Meskipun secara umum aman dan dengan data hewan yang menjanjikan data untuk manusia sangat kecil sejak 2014 129 Hewan lain SuntingPenyakit paru obstruktif kronis bisa terjadi pada sejumlah hewan dan dapat diakibatkan karena paparan terhadap asap rokok 130 131 Namun penyakit ini pada sebagian besar kasus masih termasuk ringan 132 Pada kuda ini dikenal juga sebagai obstruksi saluran napas kambuhan dan biasanya karena reaksi alergi terhadap jerami yang mengandung jamur 133 COPD biasanya ditemukan pada anjing tua 134 Referensi Sunting a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa Vestbo Jorgen 2013 Definition and Overview PDF Global Strategy for the Diagnosis Management and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease hlm 1 7 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 10 04 Diakses tanggal 2015 08 18 a b c d e f g h i j k l m n Reilly John J Silverman Edwin K Shapiro Steven D 2011 Chronic Obstructive Pulmonary Disease Dalam Longo Dan Fauci Anthony Kasper Dennis Hauser Stephen Jameson J Loscalzo Joseph Harrison s Principles of Internal Medicine edisi ke 18th McGraw Hill hlm 2151 9 ISBN 978 0 07 174889 6 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Decramer M Janssens W Miravitlles M April 2012 Chronic obstructive pulmonary disease Lancet 379 9823 1341 51 doi 10 1016 S0140 6736 11 60968 9 PMID 22314182 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f g h i j k Rabe KF Hurd S Anzueto A Barnes PJ Buist SA Calverley P Fukuchi Y Jenkins C Rodriguez Roisin R van Weel C Zielinski J September 2007 Global strategy for the diagnosis management and prevention of chronic obstructive pulmonary disease GOLD executive summary Am J Respir Crit Care Med 176 6 532 55 doi 10 1164 rccm 200703 456SO PMID 17507545 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Nathell L Nathell M Malmberg P Larsson K 2007 COPD diagnosis related to different guidelines and spirometry techniques Respir Res 8 1 89 doi 10 1186 1465 9921 8 89 PMC 2217523 nbsp PMID 18053200 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link The 10 leading causes of death in the world 2000 and 2011 World Health Organization July 2013 Diakses tanggal November 29 2013 Mathers CD Loncar D November 2006 Projections of Global Mortality and Burden of Disease from 2002 to 2030 PLoS Med 3 11 e442 doi 10 1371 journal pmed 0030442 PMC 1664601 nbsp PMID 17132052 a b c Lomborg Bjorn 2013 Global problems local solutions costs and benefits Cambridge University Pres hlm 143 ISBN 978 1 107 03959 9 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Vestbo Jorgen 2013 Diagnosis and Assessment PDF Global Strategy for the Diagnosis Management and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease hlm 9 17 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 10 04 Diakses tanggal 2015 08 18 a b c d e f g National Institute for Health and Clinical Excellence Clinical guideline 101 Chronic Obstructive Pulmonary Disease London June 2010 Mahler DA 2006 Mechanisms and measurement of dyspnea in chronic obstructive pulmonary disease Proceedings of the American Thoracic Society 3 3 234 8 doi 10 1513 pats 200509 103SF PMID 16636091 What Are the Signs and Symptoms of COPD National Heart Lung and Blood Institute July 31 2013 Diakses tanggal November 29 2013 MedlinePlus Encyclopedia Chronic obstructive pulmonary disease Morrison edited by Nathan E Goldstein R Sean 2013 Evidence based practice of palliative medicine Philadelphia Elsevier Saunders hlm 124 ISBN 978 1 4377 3796 7 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link a b Holland AE Hill CJ Jones AY McDonald CF 2012 Holland Anne E ed Breathing exercises for chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 10 CD008250 doi 10 1002 14651858 CD008250 pub2 PMID 23076942 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f Gruber Phillip November 2008 The Acute Presentation of Chronic Obstructive Pulmonary Disease In the Emergency Department A Challenging Oxymoron Emergency Medicine Practice 10 11 a b Weitzenblum E Chaouat A 2009 Cor pulmonale Chron Respir Dis 6 3 177 85 doi 10 1177 1479972309104664 PMID 19643833 Cor pulmonale Professional guide to diseases edisi ke 9th Philadelphia Wolters Kluwer Health Lippincott Williams amp Wilkins 2009 hlm 120 2 ISBN 978 0 7817 7899 2 Mandell editors James K Stoller Franklin A Michota Jr Brian F 2009 The Cleveland Clinic Foundation intensive review of internal medicine edisi ke 5th Philadelphia Wolters Kluwer Health Lippincott Williams amp Wilkins hlm 419 ISBN 978 0 7817 9079 6 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Brulotte CA Lang ES May 2012 Acute exacerbations of chronic obstructive pulmonary disease in the emergency department Emerg Med Clin North Am 30 2 223 47 vii doi 10 1016 j emc 2011 10 005 PMID 22487106 Spiro Stephen 2012 Clinical respiratory medicine expert consult edisi ke 4th Philadelphia PA Saunders hlm Chapter 43 ISBN 978 1 4557 2329 4 World Health Organization 2008 WHO Report on the Global Tobacco Epidemic 2008 The MPOWER Package PDF Geneva World Health Organization hlm 268 309 ISBN 92 4 159628 7 a b Ward Helen 2012 Oxford Handbook of Epidemiology for Clinicians Oxford University Press hlm 289 290 ISBN 978 0 19 165478 7 Laniado Laborin R January 2009 Smoking and chronic obstructive pulmonary disease COPD Parallel epidemics of the 21st century International journal of environmental research and public health 6 1 209 24 doi 10 3390 ijerph6010209 PMC 2672326 nbsp PMID 19440278 a b Rennard Stephen 2013 Clinical management of chronic obstructive pulmonary disease edisi ke 2nd New York Informa Healthcare hlm 23 ISBN 978 0 8493 7588 0 a b Anita Sharma with a contribution by David Pitchforth forewords by Gail Richards Barclay Joyce 2010 COPD in primary care Oxford Radcliffe Pub hlm 9 ISBN 978 1 84619 316 3 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Goldman Lee 2012 Goldman s Cecil medicine edisi ke 24th Philadelphia Elsevier Saunders hlm 537 ISBN 978 1 4377 1604 7 a b Kennedy SM Chambers R Du W Dimich Ward H December 2007 Environmental and occupational exposures do they affect chronic obstructive pulmonary disease differently in women and men Proceedings of the American Thoracic Society 4 8 692 4 doi 10 1513 pats 200707 094SD PMID 18073405 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f g h i j k l Pirozzi C Scholand MB July 2012 Smoking cessation and environmental hygiene Med Clin North Am 96 4 849 67 doi 10 1016 j mcna 2012 04 014 PMID 22793948 Halbert RJ Natoli JL Gano A Badamgarav E Buist AS Mannino DM September 2006 Global burden of COPD systematic review and meta analysis Eur Respir J 28 3 523 32 doi 10 1183 09031936 06 00124605 PMID 16611654 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Devereux Graham 2006 Definition epidemiology and risk factors BMJ 332 7550 1142 4 doi 10 1136 bmj 332 7550 1142 PMC 1459603 nbsp PMID 16690673 Laine Christine 2009 In the Clinic Practical Information about Common Health Problems ACP Press hlm 226 ISBN 978 1 934465 64 6 a b Barnes Peter J Drazen Jeffrey M Rennard Stephen I Thomson Neil C ed 2009 Relationship between cigarette smoking and occupational exposures Asthma and COPD Basic Mechanisms and Clinical Management Amsterdam Academic hlm 464 ISBN 978 0 12 374001 4 Rushton Lesley 2007 Chronic Obstructive Pulmonary Disease and Occupational Exposure to Silica Reviews on Environmental Health 22 4 255 72 doi 10 1515 REVEH 2007 22 4 255 PMID 18351226 a b c d Foreman MG Campos M Celedon JC July 2012 Genes and chronic obstructive pulmonary disease Med Clin North Am 96 4 699 711 doi 10 1016 j mcna 2012 02 006 PMC 3399759 nbsp PMID 22793939 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Brode SK Ling SC Chapman KR September 2012 Alpha 1 antitrypsin deficiency a commonly overlooked cause of lung disease CMAJ 184 12 1365 71 doi 10 1503 cmaj 111749 PMC 3447047 nbsp PMID 22761482 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f g Vestbo Jorgen 2013 Management of Exacerbations PDF Global Strategy for the Diagnosis Management and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease hlm 39 45 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 10 04 Diakses tanggal 2015 08 18 a b c Dhar Raja 2011 Textbook of pulmonary and critical care medicine New Delhi Jaypee Brothers Medical Publishers hlm 1056 ISBN 978 93 5025 073 0 Palange Paolo 2013 ERS Handbook of Respiratory Medicine European Respiratory Society hlm 194 ISBN 978 1 84984 041 5 Lotvall Jan 2011 Advances in combination therapy for asthma and COPD Chichester West Sussex John Wiley amp Sons hlm 251 ISBN 978 1 119 97846 6 Barnes Peter 2009 Asthma and COPD basic mechanisms and clinical management edisi ke 2nd Amsterdam Academic hlm 837 ISBN 978 0 12 374001 4 Hanania Nicola 2010 12 09 COPD a Guide to Diagnosis and Clinical Management edisi ke 1st Totowa NJ Springer Science Business Media LLC hlm 197 ISBN 978 1 59745 357 8 a b Beasley V Joshi PV Singanayagam A Molyneaux PL Johnston SL Mallia P 2012 Lung microbiology and exacerbations in COPD International journal of chronic obstructive pulmonary disease 7 555 69 doi 10 2147 COPD S28286 PMC 3437812 nbsp PMID 22969296 Murphy DMF Fishman AP 2008 Chapter 53 Fishman s Pulmonary Diseases and Disorders edisi ke 4th McGraw Hill hlm 913 ISBN 0 07 145739 9 a b Calverley PM Koulouris NG 2005 Flow limitation and dynamic hyperinflation key concepts in modern respiratory physiology Eur Respir J 25 1 186 199 doi 10 1183 09031936 04 00113204 PMID 15640341 Currie Graeme P 2010 ABC of COPD edisi ke 2nd Chichester West Sussex UK Wiley Blackwell BMJ Books hlm 32 ISBN 978 1 4443 2948 3 O Donnell DE 2006 Hyperinflation Dyspnea and Exercise Intolerance in Chronic Obstructive Pulmonary Disease The Proceedings of the American Thoracic Society 3 2 180 4 doi 10 1513 pats 200508 093DO PMID 16565429 a b c d e f Qaseem A Wilt TJ Weinberger SE Hanania NA Criner G van der Molen T Marciniuk DD Denberg T Schunemann H Wedzicha W MacDonald R Shekelle P August 2011 Diagnosis and management of stable chronic obstructive pulmonary disease a clinical practice guideline update from the American College of Physicians American College of Chest Physicians American Thoracic Society and European Respiratory Society Ann Intern Med 155 3 179 91 doi 10 7326 0003 4819 155 3 201108020 00008 PMID 21810710 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Young Vincent B 2010 Blueprints medicine edisi ke 5th Philadelphia Wolters Kluwer Health Lippincott William amp Wilkins hlm 69 ISBN 978 0 7817 8870 0 COPD Assessment Test CAT American Thoracic Society Diakses tanggal November 29 2013 a b National Institute for Health and Clinical Excellence Clinical guideline 101 Chronic Obstructive Pulmonary Disease London June 2010 a b Torres M Moayedi S May 2007 Evaluation of the acutely dyspneic elderly patient Clin Geriatr Med 23 2 307 25 vi doi 10 1016 j cger 2007 01 007 PMID 17462519 BTS COPD Consortium 2005 Spirometry in practice a practical guide to using spirometry in primary care hlm 8 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 08 26 Diakses tanggal 25 August 2014 a b c d Mackay AJ Hurst JR July 2012 COPD exacerbations causes prevention and treatment Med Clin North Am 96 4 789 809 doi 10 1016 j mcna 2012 02 008 PMID 22793945 Poole PJ Chacko E Wood Baker RW Cates CJ 2006 Poole Phillippa ed Influenza vaccine for patients with chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 1 CD002733 doi 10 1002 14651858 CD002733 pub2 PMID 16437444 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Vestbo Jorgen 2013 Introduction Global Strategy for the Diagnosis Management and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease PDF Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease xiii xv Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 10 04 Diakses tanggal 2015 08 18 a b c Policy Recommendations for Smoking Cessation and Treatment of Tobacco Dependence World Health Organization hlm 15 40 ISBN 978 92 4 156240 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 09 15 Diakses tanggal 2015 08 18 Jimenez Ruiz CA Fagerstrom KO March 2013 Smoking cessation treatment for COPD smokers the role of counselling Monaldi Arch Chest Dis 79 1 33 7 PMID 23741944 Kumar P Clark M 2005 Clinical Medicine edisi ke 6th Elsevier Saunders hlm 900 1 ISBN 0 7020 2763 4 a b Tonnesen P March 2013 Smoking cessation and COPD Eur Respir Rev 22 127 37 43 doi 10 1183 09059180 00007212 PMID 23457163 Why is smoking addictive NHS Choices December 29 2011 Diakses tanggal November 29 2013 Smith Barbara K Timby Nancy E 2005 Essentials of nursing care of adults and children Philadelphia Lippincott Williams amp Wilkins hlm 338 ISBN 978 0 7817 5098 1 Rom William N Markowitz Steven B ed 2007 Environmental and occupational medicine edisi ke 4th Philadelphia Wolters Kluwer Lippincott Williams amp Wilkins hlm 521 2 ISBN 978 0 7817 6299 1 Wet cutting Health and Safety Executive Diakses tanggal November 29 2013 George Ronald B 2005 Chest medicine essentials of pulmonary and critical care medicine edisi ke 5th Philadelphia PA Lippincott Williams amp Wilkins hlm 172 ISBN 978 0 7817 5273 2 a b Vestbo Jorgen 2013 Management of Stable COPD Global Strategy for the Diagnosis Management and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease PDF Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease hlm 31 8 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 10 04 Diakses tanggal 2015 08 18 a b Drummond MB Dasenbrook EC Pitz MW Murphy DJ Fan E November 2008 Inhaled corticosteroids in patients with stable chronic obstructive pulmonary disease a systematic review and meta analysis JAMA 300 20 2407 16 doi 10 1001 jama 2008 717 PMID 19033591 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Carlucci A Guerrieri A Nava S December 2012 Palliative care in COPD patients is it only an end of life issue Eur Respir Rev 21 126 347 54 doi 10 1183 09059180 00001512 PMID 23204123 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link COPD Treatment U S National Heart Lung and Blood Institute Diakses tanggal 2013 07 23 Puhan MA Gimeno Santos E Scharplatz M Troosters T Walters EH Steurer J 2011 Puhan Milo A ed Pulmonary rehabilitation following exacerbations of chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 10 CD005305 doi 10 1002 14651858 CD005305 pub3 PMID 21975749 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Lacasse Y Goldstein R Lasserson TJ Martin S 2006 Lacasse Yves ed Pulmonary rehabilitation for chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 4 CD003793 doi 10 1002 14651858 CD003793 pub2 PMID 17054186 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ferreira IM Brooks D White J Goldstein R 2012 Ferreira Ivone M ed Nutritional supplementation for stable chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 12 CD000998 doi 10 1002 14651858 CD000998 pub3 PMID 23235577 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link van Dijk WD van den Bemt L van Weel C 2013 Megatrials for bronchodilators in chronic obstructive pulmonary disease COPD treatment time to reflect J Am Board Fam Med 26 2 221 4 doi 10 3122 jabfm 2013 02 110342 PMID 23471939 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Liesker JJ Wijkstra PJ Ten Hacken NH Koeter GH Postma DS Kerstjens HA February 2002 A systematic review of the effects of bronchodilators on exercise capacity in patients with COPD Chest 121 2 597 608 doi 10 1378 chest 121 2 597 PMID 11834677 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Chong J Karner C Poole P 2012 Chong Jimmy ed Tiotropium versus long acting beta agonists for stable chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 9 CD009157 doi 10 1002 14651858 CD009157 pub2 PMID 22972134 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Karner C Cates CJ 2012 Karner Charlotta ed Long acting beta 2 agonist in addition to tiotropium versus either tiotropium or long acting beta 2 agonist alone for chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 4 CD008989 doi 10 1002 14651858 CD008989 pub2 PMID 22513969 a b c d e f g h Vestbo Jorgen 2013 Therapeutic Options PDF Global Strategy for the Diagnosis Management and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease hlm 19 30 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 10 04 Diakses tanggal 2015 08 18 a b Cave AC Hurst MM May 2011 The use of long acting b agonists alone or in combination with inhaled corticosteroids in chronic obstructive pulmonary disease COPD a risk benefit analysis Pharmacol Ther 130 2 114 43 doi 10 1016 j pharmthera 2010 12 008 PMID 21276815 Spencer S Karner C Cates CJ Evans DJ Dec 7 2011 Spencer Sally ed Inhaled corticosteroids versus long acting beta 2 agonists for chronic obstructive pulmonary disease The Cochrane database of systematic reviews 12 CD007033 doi 10 1002 14651858 CD007033 pub3 PMID 22161409 Wang J Nie B Xiong W Xu Y April 2012 Effect of long acting beta agonists on the frequency of COPD exacerbations a meta analysis Journal of clinical pharmacy and therapeutics 37 2 204 11 doi 10 1111 j 1365 2710 2011 01285 x PMID 21740451 Decramer ML Hanania NA Lotvall JO Yawn BP 2013 The safety of long acting b2 agonists in the treatment of stable chronic obstructive pulmonary disease Int J Chron Obstruct Pulmon Dis 8 53 64 doi 10 2147 COPD S39018 PMC 3558319 nbsp PMID 23378756 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Nannini LJ Lasserson TJ Poole P Sep 12 2012 Nannini Luis Javier ed Combined corticosteroid and long acting beta 2 agonist in one inhaler versus long acting beta 2 agonists for chronic obstructive pulmonary disease The Cochrane database of systematic reviews 9 CD006829 doi 10 1002 14651858 CD006829 pub2 PMID 22972099 Cheyne L Irvin Sellers MJ White J Sep 16 2013 Cheyne Leanne ed Tiotropium versus ipratropium bromide for chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database of Systematic Reviews 9 9 CD009552 doi 10 1002 14651858 CD009552 pub2 PMID 24043433 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Karner C Chong J Poole P Jul 11 2012 Karner Charlotta ed Tiotropium versus placebo for chronic obstructive pulmonary disease The Cochrane database of systematic reviews 7 CD009285 doi 10 1002 14651858 CD009285 pub2 PMID 22786525 Singh S Loke YK Furberg CD September 2008 Inhaled anticholinergics and risk of major adverse cardiovascular events in patients with chronic obstructive pulmonary disease a systematic review and meta analysis JAMA 300 12 1439 50 doi 10 1001 jama 300 12 1439 PMID 18812535 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Singh S Loke YK Enright P Furberg CD January 2013 Pro arrhythmic and pro ischaemic effects of inhaled anticholinergic medications Thorax 68 1 114 6 doi 10 1136 thoraxjnl 2011 201275 PMID 22764216 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Jones P Apr 2013 Aclidinium bromide twice daily for the treatment of chronic obstructive pulmonary disease a review Advances in therapy 30 4 354 68 doi 10 1007 s12325 013 0019 2 PMID 23553509 Cazzola M Page CP Matera MG Jun 2013 Aclidinium bromide for the treatment of chronic obstructive pulmonary disease Expert opinion on pharmacotherapy 14 9 1205 14 doi 10 1517 14656566 2013 789021 PMID 23566013 Gartlehner G Hansen RA Carson SS Lohr KN 2006 Efficacy and Safety of Inhaled Corticosteroids in Patients With COPD A Systematic Review and Meta Analysis of Health Outcomes Ann Fam Med 4 3 253 62 doi 10 1370 afm 517 PMC 1479432 nbsp PMID 16735528 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Shafazand S June 2013 ACP Journal Club Review inhaled medications vary substantively in their effects on mortality in COPD Ann Intern Med 158 12 JC2 doi 10 7326 0003 4819 158 12 201306180 02002 PMID 23778926 Mammen MJ Sethi S 2012 Macrolide therapy for the prevention of acute exacerbations in chronic obstructive pulmonary disease Pol Arch Med Wewn 122 1 2 54 9 PMID 22353707 a b Herath SC Poole P Nov 28 2013 Prophylactic antibiotic therapy for chronic obstructive pulmonary disease COPD The Cochrane database of systematic reviews 11 CD009764 doi 10 1002 14651858 CD009764 pub2 PMID 24288145 Simoens S Laekeman G Decramer M May 2013 Preventing COPD exacerbations with macrolides a review and budget impact analysis Respiratory medicine 107 5 637 48 doi 10 1016 j rmed 2012 12 019 PMID 23352223 Barr RG Rowe BH Camargo CA 2003 Barr R Graham ed Methylxanthines for exacerbations of chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 2 CD002168 doi 10 1002 14651858 CD002168 PMID 12804425 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b COPD Working Group 2012 Long term oxygen therapy for patients with chronic obstructive pulmonary disease COPD an evidence based analysis Ontario health technology assessment series 12 7 1 64 PMC 3384376 nbsp PMID 23074435 Bradley JM O Neill B 2005 Bradley Judy M ed Short term ambulatory oxygen for chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 4 CD004356 doi 10 1002 14651858 CD004356 pub3 PMID 16235359 Uronis H McCrory DC Samsa G Currow D Abernethy A 2011 Abernethy Amy ed Symptomatic oxygen for non hypoxaemic chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 6 CD006429 doi 10 1002 14651858 CD006429 pub2 PMID 21678356 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Chapman Stephen 2009 Oxford handbook of respiratory medicine edisi ke 2nd Oxford Oxford University Press hlm 707 ISBN 978 0 19 954516 2 Blackler Laura 2007 Managing chronic obstructive pulmonary disease Chichester England John Wiley amp Sons hlm 49 ISBN 978 0 470 51798 7 Jindal Surinder K 2013 Chronic Obstructive Pulmonary Disease Jaypee Brothers Medical hlm 139 ISBN 978 93 5090 353 7 a b O Driscoll BR Howard LS Davison AG British Thoracic Society October 2008 BTS guideline for emergency oxygen use in adult patients Thorax 63 Suppl 6 vi1 68 doi 10 1136 thx 2008 102947 PMID 18838559 a b Vollenweider DJ Jarrett H Steurer Stey CA Garcia Aymerich J Puhan MA 2012 Vollenweider Daniela J ed Antibiotics for exacerbations of chronic obstructive pulmonary disease Cochrane Database Syst Rev 12 CD010257 doi 10 1002 14651858 CD010257 PMID 23235687 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Jeppesen E Brurberg KG Vist GE Wedzicha JA Wright JJ Greenstone M Walters JA May 16 2012 Hospital at home for acute exacerbations of chronic obstructive pulmonary disease The Cochrane database of systematic reviews 5 CD003573 doi 10 1002 14651858 CD003573 pub2 PMID 22592692 WHO Disease and injury country estimates World Health Organization 2009 Diakses tanggal Nov 11 2009 a b Murray CJ Vos T Lozano R Naghavi M Flaxman AD Michaud C Ezzati M Shibuya K Salomon JA et al December 2012 Disability adjusted life years DALYs for 291 diseases and injuries in 21 regions 1990 2010 a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010 Lancet 380 9859 2197 223 doi 10 1016 S0140 6736 12 61689 4 PMID 23245608 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Tampilkan authors link a b Vos T Flaxman AD Naghavi M Lozano R Michaud C Ezzati M Shibuya K Salomon JA Abdalla S Aboyans V et al December 2012 Years lived with disability YLDs for 1160 sequelae of 289 diseases and injuries 1990 2010 a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010 Lancet 380 9859 2163 96 doi 10 1016 S0140 6736 12 61729 2 PMID 23245607 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Tampilkan authors link Medicine prepared by the Department of Medicine Washington University School of 2009 The Washington manual general internal medicine subspecialty consult edisi ke 2nd Philadelphia Wolters Kluwer Health Lippincott Williams amp Wilkins hlm 96 ISBN 978 0 7817 9155 7 Chronic obstructive pulmonary disease COPD Fact sheet N 315 WHO November 2012 Lozano R Naghavi M Foreman K Lim S Shibuya K Aboyans V Abraham J Adair T Aggarwal R et al December 2012 Global and regional mortality from 235 causes of death for 20 age groups in 1990 and 2010 a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010 Lancet 380 9859 2095 128 doi 10 1016 S0140 6736 12 61728 0 PMID 23245604 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Tampilkan authors link Rycroft CE Heyes A Lanza L Becker K 2012 Epidemiology of chronic obstructive pulmonary disease a literature review Int J Chron Obstruct Pulmon Dis 7 457 94 doi 10 2147 COPD S32330 PMC 3422122 nbsp PMID 22927753 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Simpson CR Hippisley Cox J Sheikh A 2010 Trends in the epidemiology of chronic obstructive pulmonary disease in England a national study of 51 804 patients Brit J Gen Pract 60 576 483 8 doi 10 3399 bjgp10X514729 PMC 2894402 nbsp PMID 20594429 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Centers for Disease Control and Prevention Nov 23 2012 Chronic Obstructive Pulmonary Disease Among Adults United States 2011 Morbidity and Mortality Weekly Report 61 46 938 43 PMID 23169314 Morbidity amp Mortality 2009 Chart Book on Cardiovascular Lung and Blood Diseases PDF National Heart Lung and Blood Institute a b Torio CM Andrews RM 2006 National Inpatient Hospital Costs The Most Expensive Conditions by Payer 2011 Statistical Brief 160 Healthcare Cost and Utilization Project HCUP Statistical Briefs Agency for Health Care Policy and Research PMID 24199255 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 03 14 Diakses tanggal 2015 08 18 Emphysema Dictionary com Diakses tanggal 21 November 2013 a b Ziment Irwin 1991 History of the Treatment of Chronic Bronchitis Respiration 58 Suppl 1 37 42 doi 10 1159 000195969 PMID 1925077 a b c d Petty TL 2006 The history of COPD Int J Chron Obstruct Pulmon Dis 1 1 3 14 doi 10 2147 copd 2006 1 1 3 PMC 2706597 nbsp PMID 18046898 a b Wright Joanne L Churg Andrew 2008 Pathologic Features of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Diagnostic Criteria and Differential Diagnosis PDF Dalam Fishman Alfred Elias Jack Fishman Jay Grippi Michael Senior Robert Pack Allan Fishman s Pulmonary Diseases and Disorders edisi ke 4th New York McGraw Hill hlm 693 705 ISBN 978 0 07 164109 8 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 03 03 Diakses tanggal 2015 08 18 George L Waldbott 1965 A struggle with Titans Carlton Press hlm 6 Fishman AP May 2005 One hundred years of chronic obstructive pulmonary disease Am J Respir Crit Care Med 171 9 941 8 doi 10 1164 rccm 200412 1685OE PMID 15849329 Yuh Chin T Huang 2012 10 28 A clinical guide to occupational and environmental lung diseases New York Humana Press hlm 266 ISBN 978 1 62703 149 3 Pink Puffer definition of Pink Puffer in the Medical dictionary by the Free Online Medical Dictionary Thesaurus and Encyclopedia Medical dictionary thefreedictionary com Diakses tanggal 2013 07 23 a b c Weinberger Steven E 2013 05 08 Principles of pulmonary medicine edisi ke 6th Philadelphia Elsevier Saunders hlm 165 ISBN 978 1 62703 149 3 Des Jardins Terry 2013 Clinical Manifestations amp Assessment of Respiratory Disease edisi ke 6th Elsevier Health Sciences hlm 176 ISBN 978 0 323 27749 5 An outcomes strategy for people with chronic obstructive pulmonary disease COPD and asthma in England PDF Department of Health 18 July 2011 hlm 5 Diakses tanggal 27 November 2013 Bloom D 2011 The Global Economic Burden of Noncommunicable Diseases PDF World Economic Forum hlm 24 Nici Linda 2011 Chronic Obstructive Pulmonary Disease Co Morbidities and Systemic Consequences Springer hlm 78 ISBN 978 1 60761 673 3 Inamdar AC Inamdar AA Oct 2013 Mesenchymal stem cell therapy in lung disorders pathogenesis of lung diseases and mechanism of action of mesenchymal stem cell Experimental lung research 39 8 315 27 doi 10 3109 01902148 2013 816803 PMID 23992090 Conese M Piro D Carbone A Castellani S Di Gioia S 2014 Hematopoietic and mesenchymal stem cells for the treatment of chronic respiratory diseases role of plasticity and heterogeneity TheScientificWorldJournal 2014 859817 doi 10 1155 2014 859817 PMC 3916026 nbsp PMID 24563632 Akers R Michael Denbow D Michael 2008 Anatomy and Physiology of Domestic Animals Arnes AI Wiley hlm 852 ISBN 978 1 118 70115 7 Wright JL Churg A December 2002 Animal models of cigarette smoke induced COPD Chest 122 6 Suppl 301S 6S doi 10 1378 chest 122 6 suppl 301S PMID 12475805 Churg A Wright JL 2007 Animal models of cigarette smoke induced chronic obstructive lung disease Contributions to microbiology Contributions to Microbiology 14 113 25 doi 10 1159 000107058 ISBN 3 8055 8332 X PMID 17684336 Marinkovic D Aleksic Kovacevic S Plamenac P 2007 Cellular basis of chronic obstructive pulmonary disease in horses Int Rev Cytol International Review of Cytology 257 213 47 doi 10 1016 S0074 7696 07 57006 3 ISBN 978 0 12 373701 4 PMID 17280899 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Miller MS Tilley LP Smith FW January 1989 Cardiopulmonary disease in the geriatric dog and cat Vet Clin North Am Small Anim Pract 19 1 87 102 PMID 2646821 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Referensi lainnya Sunting Global Strategy for the Diagnosis Management and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Updated 2013 PDF Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 10 04 Diakses tanggal November 29 2013 National Institute for Health and Clinical Excellence Clinical guideline 101 Chronic Obstructive Pulmonary Disease London June 2010 Qaseem Amir Wilt TJ Weinberger SE Hanania NA Criner G Van Der Molen T Marciniuk DD Denberg T Schunemann H Wedzicha W MacDonald R Shekelle P American College Of Physicians American College of Chest Physicians American Thoracic Society European Respiratory Society 2011 Diagnosis and Management of Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease A Clinical Practice Guideline Update from the American College of Physicians American College of Chest Physicians American Thoracic Society and European Respiratory Society Annals of Internal Medicine 155 3 179 91 doi 10 7326 0003 4819 155 3 201108020 00008 PMID 21810710 Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Chronic obstructive pulmonary disease Penyakit paru obstruktif kronis di Curlie dari DMOZ Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Penyakit paru obstruktif kronis amp oldid 22334920