www.wikidata.id-id.nina.az
Kortikosteroid adalah nama jenis hormon yang merupakan senyawa regulator seluruh sistem homeostasis tubuh organisme agar dapat bertahan menghadapi perubahan lingkungan dan infeksi 1 Hormon kortikosteroid terdiri dari 2 sub jenis yaitu hormon jenis glukokortikoid dan hormon jenis mineralokortikoid Keduanya memiliki pengaruh yang sangat luas seperti berpengaruh pada perubahan lintasan metabolisme karbohidrat protein dan lipid serta modulasi keseimbangan antara air dan cairan elektrolit tubuh serta berdampak pada seluruh sistem tubuh seperti sistem kardiovaskular muskuloskeletal saraf kekebalan dan fetal termasuk mempengaruhi perkembangan dan kematangan paru pada masa janin Pada sistem endokrin kortikosteroid mempengaruhi aktivitas beberapa hormon yang lain Misalnya mengaktivasi hormon jenis katekolamin dan menstimulasi sintesis hormon adrenalin dari hormon noradrenalin atau pada kelenjar tiroid kortikosteroid menghambat sekresi hormon TSH dan menurunkan daya fisiologis tiroksin Aktivitas hormon GH juga terhambat meskipun pada simtoma akromegali kortikosteroid justru meningkatkan sekresi hormon GH dengan keberadaan hormon ACTH Pada masa tumbuh kembang terapi hormon kortikosteroid atau simtoma hiperkortisisme dapat menyebabkan pertumbuhan seorang anak terhenti sama sekali sebagai akibat dari penurunan kematangan epiphyseal plates dan pertumbuhan tulang panjang Dengan konsentrasi yang lebih tinggi kortikosteroid akan menghambat sekresi hormon LH pada kelenjar gonad yang seharusnya dilepaskan sel gonadotrop sebagai respon atas stimulasi hormonal Pada sistem kardiovaskular kortikosteroid memberikan efek pada respon miokardial permeabilitas pembuluh darah kapiler dan pola denyut pembuluh darah arteriol Pada jaringan otot kortikosteroid dengan konsentrasi yang setimbang diperlukan bagi metabolisme pemeliharaan Berubahnya kesetimbangan tersebut dapat menyebabkan berbagai kelainan misalnya peningkatan aldosteron akan menyebabkan simtoma hipokalemia yang membuat otot menjadi tidak bertenaga sedangkan kadar glukokortikoid yang tinggi akan menyebabkan degradasi otot melalui lintasan katabolisme protein Kortikosteroid juga berdampak pada sistem saraf secara tidak langsung dalam banyak hal Adanya peningkatan eksitabilitas otak pada simtoma hiperkortisisme dan setelah terapi mineralokortikoid lebih disebabkan oleh ketidaksetimbangan elektrolit daripada perubahan konsentrasi sodium Kortikosteroid juga meningkatkan hemoglobin dan sel darah merah mungkin disebabkan oleh melemahnya mekanisme eritrofagositosis Efek ini terlihat sebagai simtoma polisitemia pada sindrom Cushing dan anemia normokromik ringan pada penyakit Addison Rujukan Sunting Inggris Kufe Donald W Pollock Raphael E Weichselbaum Ralph R Bast Robert C Jr Gansler Ted S Holland James F Frei III Emil 2003 Holland Frei Cancer medicine Multistage Carcinogenesis Dana Farber Cancer Institute Harvard Medical School Boston Department of Surgical Oncology University of Texas MD Anderson Cancer Center Department of Radiation and Cellular Oncology University of Chicago Hospital Chicago Tumor Institute University of Chicago Chicago University of Texas MD Anderson Cancer Center Houston American Cancer Society Derald H Ruttenberg Cancer Center Mount Sinai School of Medicine New York edisi ke 6 Hamilton on BC Decker Inc hlm Physiologic and Pharmacologic Effects of Corticosteroids ISBN 1 55009 213 8 Diakses tanggal 2011 05 12 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Artikel bertopik biokimia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs nbsp Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kortikosteroid amp oldid 21728477