www.wikidata.id-id.nina.az
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya Anda dapat memohon permintaan penyuntingan diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan memohon untuk melepaskan pelindungan masuk atau buatlah sebuah akun GajahRentang fosil Pliosen Sekarang PreYe Ye O S D C P T J K Pg NSeekor gajah afrika di Taman Nasional Mikumi TanzaniaKlasifikasi ilmiahKerajaan AnimaliaFilum ChordataSubfilum VertebrataKelas MammalSuperordo AfrotheriaOrdo ProboscideaFamili ElephantidaeGray 18211GeneraLoxodonta Elephas Gajah adalah mamalia besar dari famili Elephantidae dan ordo Proboscidea Secara tradisional terdapat dua spesies yang diakui yaitu gajah afrika Loxodonta africana dan gajah asia Elephas maximus walaupun beberapa bukti menunjukkan bahwa gajah semak afrika dan gajah hutan afrika adalah spesies yang berbeda L africana dan L cyclotis Gajah tersebar di seluruh Afrika sub Sahara Asia Selatan dan Asia Tenggara Elephantidae adalah satu satunya famili dari ordo Proboscidea yang masih ada famili lain yang kini sudah punah termasuk mamut dan mastodon Gajah afrika jantan merupakan hewan darat terbesar dengan tinggi hingga 4 m dan massa yang juga dapat mencapai 7 000 kg Gajah memiliki ciri ciri khusus dan yang paling mencolok adalah belalai atau proboscis yang digunakan untuk banyak hal terutama untuk bernapas menghisap air dan mengambil benda Gigi serinya tumbuh menjadi taring yang dapat digunakan sebagai senjata dan alat untuk memindahkan benda atau menggali Daun telinganya yang besar membantu mengatur suhu tubuh mereka Gajah afrika memiliki telinga yang lebih besar dan punggung yang cekung sementara telinga gajah asia lebih kecil dan punggungnya cembung Gajah merupakan hewan herbivora yang dapat ditemui di berbagai habitat seperti sabana hutan gurun dan rawa rawa Mereka cenderung berada di dekat air Gajah dianggap sebagai spesies kunci karena dampaknya terhadap lingkungan Hewan hewan lain cenderung menjaga jarak dari gajah dan predator predator seperti singa harimau hyena dan anjing liar biasanya hanya menyerang gajah muda Gajah betina cenderung hidup dalam kelompok keluarga yang terdiri dari satu betina dengan anak anaknya atau beberapa betina yang berkerabat beserta anak anak mereka Kelompok ini dipimpin oleh individu gajah yang disebut matriark yang biasanya merupakan betina tertua Gajah memiliki struktur kelompok fisi fusi yaitu ketika kelompok kelompok keluarga bertemu untuk bersosialisasi Gajah jantan meninggalkan kelompok keluarganya ketika telah mencapai masa pubertas dan akan tinggal sendiri atau bersama jantan lainnya Jantan dewasa biasanya berinteraksi dengan kelompok keluarga ketika sedang mencari pasangan dan memasuki tahap peningkatan testosteron dan agresi yang disebut musth yang membantu mereka mencapai dominasi dan keberhasilan reproduktif Anak gajah merupakan pusat perhatian kelompok keluarga dan bergantung pada induknya selama kurang lebih tiga tahun Gajah dapat hidup selama 70 tahun di alam bebas Mereka berkomunikasi melalui sentuhan penglihatan penciuman dan suara gajah juga menggunakan infrasonik dan komunikasi seismik untuk jarak jauh Kecerdasan gajah telah dibandingkan dengan kecerdasan primata dan cetacea Mereka tampaknya memiliki kesadaran diri dan menunjukkan empati kepada gajah lain yang hampir atau sudah mati Gajah afrika digolongkan sebagai spesies yang rentan oleh International Union for Conservation of Nature IUCN sementara gajah asia diklasifikasikan sebagai spesies terancam Salah satu ancaman terbesar bagi gajah adalah perdagangan gading yang memicu perburuan liar Ancaman lain adalah kehancuran habitat dan konflik dengan penduduk setempat Di sisi lain gajah digunakan sebagai hewan pekerja di Asia Dulu mereka pernah digunakan untuk perang kini gajah sering kali dipertontonkan di kebun binatang dan sirkus Gajah dapat dengan mudah dikenali dan telah digambarkan dalam seni cerita rakyat agama sastra dan budaya populer Daftar isi 1 Etimologi 2 Taksonomi 2 1 Klasifikasi spesies dan subspesies 2 2 Evolusi dan kerabat yang sudah punah 2 2 1 Spesies kerdil 3 Anatomi dan morfologi 3 1 Telinga 3 2 Belalai 3 3 Gigi 3 3 1 Taring 3 4 Kulit 3 5 Tungkai pergerakan dan postur 3 6 Organ internal dan seksual 4 Perilaku dan sejarah kehidupan 4 1 Ekologi dan aktivitas 4 2 Organisasi sosial 4 3 Perilaku seksual 4 3 1 Musth 4 3 2 Perkawinan 4 4 Kelahiran dan anak gajah 4 5 Komunikasi 4 6 Kecerdasan dan kognisi 5 Konservasi 5 1 Status 5 2 Ancaman 6 Gajah dan manusia 6 1 Hewan pekerja 6 2 Peperangan 6 3 Kebun binatang dan sirkus 6 4 Penularan penyakit 6 5 Serangan 6 6 Penggambaran dalam budaya 7 Catatan kaki 8 Daftar pustaka 9 Bacaan lanjut 10 Pranala luarEtimologiDalam bahasa Indonesia Jawa Sunda Minangkabau dan Aceh hewan ini disebut gajah Kata ini sendiri berasal dari bahasa Sanskerta gaja yang merupakan kata dasar dari kata benda maskulin Dalam kasus nominativus sebagai subjek yang berdiri sendiri gaja yang berbentuk tunggal seharusnya mengalami deklinasi menjadi gajas tetapi kata ini kemudian terkena hukum bunyi s di akhir kata dan berubah menjadi h sehingga menjadi gajah 1 Sementara itu gajah dikenal dengan sebutan elephant dalam bahasa Inggris Kata elephant berasal dari bahasa Latin elephas bentuk genitivus elephantis yang merupakan Latinisasi dari kata ἐlefas elephas bentuk genitivus ἐlefantos elephantos dalam bahasa Yunani 2 kata tersebut kemungkinan berasal dari bahasa non Indo Eropa yaitu Fenisia 3 Kata e re pa dan e re pa to digunakan di Yunani Mikenai dalam aksara silabis Linear B 4 5 Seperti di Yunani Mikenai Homeros menggunakan kata tersebut untuk menyebut gading tetapi setelah masa Herodotos istilah tersebut juga merujuk pada hewan gajah 2 Pendahulu kata elephant yaitu olyfaunt baru muncul dalam bahasa Inggris Pertengahan sekitar tahun 1300 dan kata tersebut dipinjam dari kata dalam bahasa Prancis Kuno oliphant abad ke 12 3 Di sisi lain Loxodonta yang merupakan nama genus gajah afrika berasal dari bahasa Yunani yang berarti gigi bersisi miring 6 TaksonomiKlasifikasi spesies dan subspesies Lihat pula Daftar spesies gajah nbsp Gajah asia di Taman Nasional Bandipur India nbsp Perbandingan morfologi kepala dan bagian depan tubuh gajah asia 1 dan gajah afrika 2 Gajah tergolong dalam famili Elephantidae satu satunya famili dalam ordo Proboscidea yang masih ada Kerabat terdekat yang masih ada meliputi sirenia dugong dan lembu laut dan hyrax mereka berada dalam klad yang sama yaitu klad Paenungulata dalam superordo Afrotheria 7 Gajah dan sirenia juga dikelompokan dalam klad Tethytheria 8 Secara tradisional terdapat dua spesies gajah yang diakui yaitu gajah afrika Loxodonta africana dan gajah asia Elephas maximus Gajah afrika memiliki telinga yang besar punggung yang cekung kulit yang lebih berkerut daerah perut yang miring dan dua perpanjangan yang seperti jari di ujung belalai Telinga gajah asia lebih kecil punggungnya cembung kulitnya lebih halus daerah perutnya horizontal dan kadang kadang melengkung di tengah dan ujung belalainya hanya memiliki satu perpanjangan Tonjolan ridge di gigi geraham gajah asia lebih sempit bila dibandingkan dengan geraham gajah afrika yang berbentuk seperti berlian Gajah asia juga memiliki benjolan di bagian dorsal atas kepalanya dan tanda tanda depigmentasi di kulitnya 9 Zoolog Swedia Carl Linnaeus pertama kali mendeskripsikan genus Elephas dan seekor gajah dari Sri Lanka dengan nama binomial Elephas maximus pada tahun 1758 Kemudian pada tahun 1798 Georges Cuvier mengklasifikasikan gajah india dengan nama binomial Elephas indicus Zoolog Belanda Coenraad Jacob Temminck mendeskripsikan gajah sumatra pada tahun 1847 dengan nama binomial Elephas sumatranus sementara zoolog Inggris Frederick Nutter Chasen mengklasifikasikan ketiganya sebagai subspesies gajah asia pada tahun 1940 10 Subspesies gajah asia memiliki perbedaan warna dan kadar depigmentasi Gajah sri lanka Elephas maximus maximus menghuni Sri Lanka gajah india E m indicus berasal dari daratan asia di anak benua India dan Indochina dan gajah sumatra E m sumatranus dapat ditemui di pulau Sumatra 9 Salah satu subspesies yang diperdebatkan yaitu gajah borneo tinggal di Borneo utara dan lebih kecil daripada subspesies subspesies yang lain Gajah ini juga memiliki telinga yang lebih besar ekor yang lebih panjang dan taring yang lebih lurus daripada gajah biasa Zoolog Sri Lanka Paules Edward Pieris Deraniyagala pada tahun 1950 mendeskripsikannya dengan nama trinomial Elephas maximus borneensis dengan menjadikan ilustrasi di National Geographic sebagai spesimen tipenya 11 Gajah ini kemudian digolongkan sebagai E m indicus atau E m sumatranus Analisis genetik pada tahun 2003 menunjukkan bahwa nenek moyang gajah borneo terpisah dari populasi di daratan Asia sekitar 300 000 tahun yang lalu 12 Namun penelitian pada tahun 2008 mengindikasikan bahwa gajah borneo tidak berasal dari pulau tersebut tetapi dibawa oleh Sultan Sulu dari Jawa sebelum tahun 1521 11 nbsp Gajah hutan afrika di Taman Nasional Ivindo Gabon Gajah afrika pertama kali dinamai oleh naturalis Jerman Johann Friedrich Blumenbach pada tahun 1797 dengan nama binomial Elephas africana 13 Genus Loxodonta dinamai oleh Georges Cuvier pada tahun 1825 Cuvier mengejanya Loxodonte dan seorang penulis anonim meromanisasi ejaan tersebut menjadi Loxodonta Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi telah mengakui perubahan ini 14 Pada tahun 1942 18 subspesies gajah afrika telah diakui oleh Henry Fairfield Osborn tetapi data morfologis telah mengurangi jumlah subspesies yang terklasifikasi 15 dan pada tahun 1990 an hanya terdapat dua subspesies yang diakui yaitu gajah semak afrika L a africana dan gajah hutan afrika L a cyclotis 16 gajah hutan afrika memiliki telinga yang lebih kecil dan bundar sementara taringnya lebih lurus dan kurus dan habitatnya terbatas pada wilayah berhutan di Afrika Barat dan Tengah 17 Jurnal yang diterbitkan pada tahun 2000 berpendapat agar kedua subspesies tersebut diangkat menjadi spesies L africana dan L cyclotis berdasarkan morfologi tengkorak 18 Penelitian DNA yang diterbitkan pada tahun 2001 dan 2007 juga menunjukkan bahwa mereka adalah spesies yang berbeda 19 20 sementara penelitian pada tahun 2002 dan 2005 menyimpulkan bahwa keduanya adalah spesies yang sama 21 22 Akan tetapi hasil penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010 mendukung pengubahan status menjadi spesies 23 Hingga tahun 2011 penamaan gajah afrika dalam taksonomi masih diperdebatkan 24 Edisi ketiga Mammal Species of the World menggolongkan gajah semak afrika dan gajah hutan afrika sebagai spesies yang terpisah 14 dan tidak memasukkan subspesies manapun ke dalam spesies Loxodonta africana 14 Pendekatan ini tidak diikuti oleh World Conservation Monitoring Centre atau IUCN yang menganggap L cyclotis sebagai sinonim dari L africana 25 26 Beberapa bukti menunjukkan bahwa gajah di Afrika Barat adalah spesies yang terpisah 27 tetapi hal ini masih diperdebatkan 22 24 Sementara itu gajah kerdil di Cekungan Kongo yang diduga merupakan spesies terpisah Loxodonta pumilio kemungkinan merupakan gajah hutan yang memiliki ukuran kecil dan atau kematangan awal akibat keadaan lingkungan di sekitar 28 Evolusi dan kerabat yang sudah punah Diperkirakan terdapat lebih dari 161 anggota ordo Proboscidea dan tiga peristiwa radiasi evolusioner Kemunculan hewan hewan Proboscidea pertama yaitu Eritherium dan Phosphatherium dari Afrika pada kala Paleosen akhir menjadi tanda terjadinya peristiwa radiasi pertama 29 Pada kala Eosen terdapat Anthracobunidae dari anak benua India dan Numidotherium Moeritherium dan Barytherium dari Afrika Hewan hewan ini relatif kecil dan bersifat akuatik Nantinya genera seperti Phiomia dan Palaeomastodon muncul habitat Palaeomastodon kemungkinan berada di hutan atau daerah berhutan terbuka Keanekaragaman Proboscidea mulai berkurang pada kala Oligosen 30 Salah satu spesies penting dari kala ini adalah Eritreum melakeghebrekristosi dari Tanduk Afrika yang mungkin merupakan nenek moyang gajah 31 Pada awal periode Miosen terjadi diversifikasi kedua dengan munculnya Deinotheriidae dan Mammutidae Deinotheriidae memiliki kekerabatan dengan Barytherium dan hidup di Afrika dan Eurasia 32 sementara Mammutidae mungkin merupakan keturunan Eritreum 31 dan menyebar ke Amerika Utara 32 nbsp Kerangka Moeritherium di Jepang Peristiwa radiasi evolusioner kedua berlangsung dengan munculnya gomphothere pada kala Miosen 32 yang kemungkinan berevolusi dari Eritreum 31 famili ini berasal dari Afrika dan menyebar ke semua benua kecuali Australia dan Antartika Anggota kelompok ini meliputi Gomphotherium dan Platybelodon 32 Radiasi evolusioner ketiga terjadi pada akhir Miosen dan mengakibatkan munculnya famili Elephantidae yang berasal dari gomphothere dan secara perlahan menggantikan mereka 33 Primelephas gomphotheroides dari Afrika menghasilkan Loxodonta Mammuthus dan Elephas Loxodonta adalah percabangan pertama yang berlangsung antara kala Miosen dan Pliosen sementara Mammuthus dan Elephas berpisah pada awal kala Pliosen Loxodonta tetap menghuni Afrika sementara Mammuthus dan Elephas menyebar ke Eurasia dan Mammuthus mencapai Amerika Utara Pada saat yang sama Stegodontidae famili Proboscidea lain yang merupakan keturunan dari gomphothere menyebar di Asia termasuk di anak benua India Tiongkok Asia Tenggara dan Jepang Mammutidae terus berevolusi menjadi spesies baru seperti mastodon amerika 34 nbsp Model Mammuthus primigenius di Royal BC Museum Victoria British Columbia Pada awal kala Pleistosen tingkat spesiasi Elephantidae meninggi Loxodonta atlantica menjadi spesies yang paling umum di Afrika bagian utara dan selatan tetapi digantikan oleh Elephas iolensis pada akhir kala Pleistosen Spesies Loxodonta modern baru menjadi dominan setelah Elephas iolensis mengalami kepunahan Elephas berdiversifikasi menjadi spesies baru di Asia seperti E hysudricus dan E platycephus 35 E platycephus kemungkinan merupakan nenek moyang gajah asia modern 36 Mammuthus berevolusi menjadi beberapa spesies termasuk spesies Mammuthus primigenius yang terkenal 35 Pada kala Pleistosen Akhir akibat terjadinya glasiasi kuarter sebagian besar spesies Proboscidea mengalami kepunahan dan kurang lebih 50 genera dengan massa lebih dari 5 kg musnah 37 Proboscidea mengalami beberapa tren evolusi seperti pembesaran ukuran yang membuat banyak spesies memiliki tinggi hingga mencapai 4 m 38 Seperti megaherbivora lainnya termasuk Sauropoda yang telah punah ukuran gajah mungkin berkembang untuk memungkinkan mereka bertahan dengan memakan tumbuhan bernutrisi rendah 39 Tungkai mereka tumbuh menjadi lebih panjang dan kakinya menjadi lebih pendek dan luas Proboscidea awal memiliki tulang rahang yang lebih panjang dan kranium batok kepala yang lebih kecil sementara Proboscidea selanjutnya memiliki tulang rahang yang lebih pendek yang menggeser pusat gravitasi kepala Tengkorak menjadi lebih besar terutama kraniumnya sementara leher memendek agar lebih dapat menopang tengkorak Pembesaran ukuran mengakibatkan munculnya belalai yang membantu menjangkau sesuatu Jumlah gigi geraham kecil gigi seri dan gigi taring berkurang Gigi geraham dan geraham kecil menjadi lebih besar dan terspesialisasi Gigi seri kedua atas berubah menjadi taring yang mungkin berbentuk lurus melengkung ke atas atau ke bawah atau berputar tergantung spesies Pada beberapa spesies Proboscidea taringnya berasal dari gigi seri bawahnya 38 Gajah masih menunjukkan beberapa karakteristik yang merupakan turunan dari nenek moyang mereka yang akuatik seperti anatomi telinga tengah dan testis internal pada jantan 40 Terdapat perdebatan mengenai hubungan kekerabatan antara Mammuthus dengan Loxodonta atau Elephas Beberapa penelitian DNA menunjukkan bahwa Mammuthus lebih berhubungan erat dengan Loxodonta 41 42 sementara penelitian lainnya meyakini kedekatan Mammuthus dengan Elephas 8 Namun analisis genom mitokondrial Mammuthus primigenius diurutkan tahun 2005 membuktikan bahwa Mammuthus lebih dekat dengan Elephas 19 23 43 Bukti morfologis menunjukkan bahwa Mammuthus dan Elephas adalah takson saudara sementara hasil perbandingan protein albumin dan kolagen mengindikasikan bahwa hubungan kekerabatan di antara ketiganya kurang lebih sama 44 Beberapa ilmuwan meyakini bahwa embrio mamut hasil kloning suatu saat dapat dimasukkan ke rahim gajah asia 45 Spesies kerdil Artikel utama Gajah kerdil nbsp Kerangka gajah kerdil kreta Beberapa spesies Proboscidea hidup di pulau dan mengalami dwarfisme Hal ini berlangsung pada kala Pleistosen ketika beberapa populasi gajah terisolasi akibat meningkatnya permukaan laut walaupun gajah kerdil sudah ada pada kala Pliosen awal Gajah gajah tersebut kemungkinan menyusut karena ketiadaan populasi predator yang besar dan sumber daya yang terbatas Sebaliknya mamalia seperti hewan pengerat mengalami gigantisme dalam keadaan seperti ini Proboscidea kerdil pernah hidup di Indonesia Kepulauan Channel California dan beberapa pulau di Laut Tengah 46 Elephas celebensis di Sulawesi diyakini merupakan hasil dwarfisme dari Elephas planifrons Elephas falconeri di Malta dan Sisilia yang tingginya hanya mencapai 1 m kemungkinan berevolusi dari Palaeoloxodon antiquus Keturunan Palaeoloxodon antiquus lainnya pernah ada di Siprus Gajah kerdil yang tidak diketahui nenek moyangnya juga pernah hidup di Kreta Kyklades dan Dodecanese sementara mamut kerdil pernah ada di Sardinia 46 Sementara itu mamut kolumbia memasuki Kepulauan Channel California dan berevolusi menjadi mamut pigmi Mammuthus exilis Tinggi spesies ini mencapai 1 2 hingga 1 8 m dan massanya kurang lebih 200 hingga 2 000 kg Populasi mamut berbulu kecil pernah bertahan hidup di Pulau Wrangel kini 140 km di sebelah utara pesisir Siberia hingga 4 000 tahun yang lalu 46 Setelah ditemukan pada tahun 1993 mereka dianggap sebagai mamut kerdil 47 Klasifikasi ini telah ditinjau ulang dan semenjak Konferensi Mammoth Internasional Kedua pada tahun 1999 hewan hewan tersebut tidak lagi dianggap sebagai mamut kerdil yang sesungguhnya 48 Anatomi dan morfologi nbsp Kerangka gajah afrika Gajah adalah hewan darat terbesar di dunia Tinggi gajah afrika kurang lebih 3 hingga 4 m dan massanya bervariasi antara 4 000 hingga 7 000 kg sementara tinggi gajah asia adalah 2 hingga 3 5 m dan massanya 3 000 hingga 5 000 kg 9 Gajah jantan lebih besar dari gajah betina baik itu pada gajah asia maupun afrika 10 13 Di antara gajah gajah afrika gajah di hutan lebih kecil daripada gajah di sabana 17 Kerangka gajah terdiri dari 326 351 tulang 49 Tulang punggungnya terhubung dengan persendian yang erat sehingga membatasi fleksibilitas tulang tersebut Gajah afrika memiliki 21 pasang rusuk sementara gajah asia memiliki 19 atau 20 pasang 50 Tengkorak gajah dapat menahan gaya yang dihasilkan oleh pengungkitan taring dan tubrukan kepala ke kepala Bagian belakang tengkorak merata dan memiliki lengkungan yang melindungi otak di segala arah 51 Di tengkorak terdapat rongga rongga udara yang mengurangi beban tengkorak dan pada saat yang sama juga tetap mempertahankan kekuatan tengkorak tersebut secara keseluruhan Rongga rongga ini membuat bagian dalam tengkorak tampak seperti sarang madu Kranium batok kepala gajah sendiri besar dan memiliki ruang untuk otot yang menopang seluruh kepala Rahang bawahnya padat dan berat 49 Akibat ukuran kepalanya yang besar leher gajah relatif pendek agar lebih dapat menopang kepala 38 Mata gajah bergantung pada kelenjar harderian untuk menjaga kelembabannya karena gajah tidak memiliki aparatus lakrimal Membran pengelip melindungi bola mata Ruang pandang gajah sendiri dipersempit oleh lokasi dan keterbatasan pergerakan mata 52 Gajah merupakan hewan dikromat 53 dan dapat melihat dengan baik dalam cahaya redup tetapi tidak dalam cahaya terang 54 Rata rata suhu tubuh gajah adalah 35 9 C 97 F yang serupa dengan manusia Seperti unta gajah dapat meningkatkan atau mengurangi suhunya untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan 55 Telinga nbsp Gajah afrika dengan telinga yang membentang saat sedang merasa terancam atau sedang memperhatikan amati pembuluh darah yang dapat terlihat di telinga gajah ini Telinga gajah memiliki landasan yang tebal dan ujung yang tipis Daun telinga gajah atau pina memiliki sejumlah pembuluh darah yang disebut pembuluh darah kapiler Darah yang hangat mengalir ke pembuluh darah kapiler sehingga membantu mengeluarkan panas tubuh yang berlebih Hal ini berlangsung ketika pina berada pada posisi diam dan gajah dapat mengeluarkan lebih banyak panas dengan mengepakkan daun telinganya Semakin luas permukaan telinga semakin banyak jumlah pembuluh darah kapiler sehingga lebih banyak panas yang dapat dikeluarkan Di antara semua gajah gajah semak afrika hidup di iklim terpanas sehingga memiliki daun telinga terbesar 56 Telinga gajah juga mampu mendengarkan frekuensi yang rendah dan paling sensitif pada frekuensi 1 kHz 57 Belalai Belalai atau proboscis adalah penggabungan hidung dengan bibir atas walaupun pada tahap fetus bibir atas dan belalai masih terpisah 38 Belalai gajah panjang dan terspesialisasi agar dapat dengan mudah digerakkan Belalai memiliki kurang lebih 150 000 fasikulus otot tanpa tulang dan sedikit lemak Terdapat dua jenis otot superfisial di permukaan dan internal Otot superfisial terbagi menjadi otot dorsal ventral dan lateral sementara otot internal terbagi menjadi otot melintang dan menyebar Otot otot belalai terhubung dengan bukaan bertulang di tengkorak Septum nasal terdiri dari satuan satuan otot kecil yang membentang secara horizontal di antara lubang hidung Tulang rawan memisahkan lubang hidung di dasarnya 58 Sebagai bentuk hidrostat otot belalai digerakkan dengan mengkoordinasi kontraksi otot secara tepat Otot otot bekerja bersama dan berlawanan satu sama lain Saraf proboscis yang unik yang terbentuk dari saraf maksilaris dan fasialis menjalar di kedua sisi belalai 59 nbsp Gajah afrika sedang mengangkat belalainya hal ini dilakukan ketika hendak menerompet Belalai gajah memiliki beberapa fungsi seperti bernapas mencium bau menyentuh menggapai dan menghasilkan suara 38 Indra penciuman gajah mungkin empat kali lebih sensitif daripada anjing bloodhound 60 Kemampuan belalai untuk melintir dan melingkar memungkinkan pengambilan makanan bergelut dengan sesamanya 61 dan mengangkat beban dengan massa hingga 350 kg 38 Belalai gajah dapat pula digunakan untuk menyeka mata dan memeriksa lubang pada tubuh 61 serta untuk membuka kulit kacang tanpa memecahkan isinya 38 Dengan belalainya gajah dapat menjangkau ketinggian hingga 7 m dan menggali untuk mencari air di bawah lumpur atau pasir 61 Individu gajah dapat memiliki kecenderungan tertentu dalam menggerakkan belalainya saat sedang mencoba menggapai sesuatu dengan menggunakan belalai beberapa cenderung melintirkan belalainya ke arah kiri sementara yang lain ke arah kanan 59 Gajah dapat menghisap air untuk diminum atau disiramkan ke tubuh mereka 38 Gajah asia dewasa dapat menampung 8 5 liter air di belalainya 58 Mereka juga menyemprotkan debu atau rumput pada diri mereka sendiri 38 Selain itu saat berada di bawah air gajah menggunakan belalainya sebagai snorkel untuk bernapas 40 Gajah afrika memiliki dua perpanjangan yang berbentuk seperti jari di ujung belalai yang memungkinkannya untuk menjangkau dan mengangkut makanan ke mulutnya Gajah asia hanya memiliki satu perpanjangan dan biasanya membelit makanan dengan belalainya dan kemudian memasukkannya ke mulutnya 9 Gajah asia lebih dapat melakukan koordinasi otot dan mampu melakukan tugas yang lebih rumit 58 Tanpa belalai gajah sulit bertahan hidup 38 walaupun terdapat beberapa contoh gajah dengan belalai pendek yang berhasil bertahan Seekor gajah pernah terlihat sedang memakan rumput dengan berlutut di bagian tungkai depan mengangkat tungkai belakangnya dan mengambil rumput dengan menggunakan bibir 58 Gajah semak afrika dapat mengalami sindrom belalai terkulai floppy trunk syndrome yaitu kelumpuhan belalai yang disebabkan oleh degradasi sistem saraf tepi dan otot 62 Gigi nbsp Gigi anak gajah semak afrika yang sudah mati Pada umumnya gajah memiliki 26 gigi gigi seri yang disebut taring 12 gigi geraham kecil susu dan 12 gigi geraham Tidak seperti kebanyakan mamalia yang pada awalnya memiliki gigi susu yang kemudian digantikan oleh gigi dewasa permanen gajah merupakan hewan polifiodon atau dalam kata lain memiliki siklus rotasi gigi sepanjang hidupnya Gigi untuk mengunyah diganti enam kali selama masa hidup gajah Gigi lama tidak digantikan oleh gigi baru yang tumbuh di rahang seperti pada kebanyakan mamalia tetapi gigi baru tumbuh di bagian belakang mulut dan maju ke depan dan mendorong keluar gigi lama Gigi pengunyah pertama di kedua sisi rahang akan tanggal setelah gajah berumur dua atau tiga tahun Rangkaian kedua gigi pengunyah tanggal saat gajah berusia enam tahun dan lalu yang ketiga tanggal pada umur 9 15 tahun Rangkaian keempat gigi pengunyah akan tetap bertahan hingga usia 18 28 tahun Rangkaian kelima akan tanggal pada awal umur 40 an dan yang keenam biasanya merupakan gigi terakhir akan tetap ada hingga akhir hayat Gigi gajah memiliki tonjolan ridge dan tonjolan ini lebih tebal dan berbentuk seperti berlian pada gajah afrika 63 Taring nbsp Gajah asia memakan kulit pohon dengan menggunakan taring untuk mengupasnya Taring gajah merupakan modifikasi gigi seri kedua di rahang atas Taring tersebut menggantikan gigi susu ketika gajah berumur 6 12 bulan dan tumbuh sekitar 17 cm per tahun Taring yang baru tumbuh memiliki lapisan enamel yang nantinya akan luntur Dentin pada taring disebut gading dan di penampang melintang terdapat pola garis yang berselang seling yang menghasilkan area berbentuk berlian Sebagai jaringan yang hidup taring sendiri relatif rembut taring gajah kurang lebih sekeras mineral kalsit Sebagian besar taring dapat dilihat dari luar sementara sisanya melekat pada sendi di tengkorak Paling tidak sepertiga taring merupakan pulpa dan beberapa taring memiliki saraf yang membentang hingga ke ujung Maka sulit untuk mengambil taring gajah tanpa melukai hewannya Jika diambil gading mulai mengering dan akan pecah bila tidak disimpan di tempat yang dingin dan lembap Taring memiliki beberapa fungsi Taring dapat digunakan untuk menggali untuk menemukan air garam dan akar menguliti atau menandai pohon dan menyingkirkan pohon dan cabang yang menghalangi jalan Saat sedang berkelahi taring digunakan untuk menyerang dan bertahan serta untuk melindungi belalai 64 Seperti manusia yang memiliki preferensi menggunakan tangan kanan atau kiri gajah juga memiliki preferensi dalam menggunakan taring kiri atau kanannya Taring yang dominan biasanya tampak sudah sering digunakan karena biasanya lebih pendek dan memiliki ujung yang lebih tumpul Pada gajah afrika baik jantan maupun betina sama sama memiliki taring dan panjangnya kurang lebih sama yaitu mencapai 3 m 64 tetapi taring jantan cenderung lebih tebal 65 Sementara itu pada gajah asia hanya jantan yang memiliki taring besar Gajah asia betina memiliki taring yang sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali 64 Terdapat pula gajah jantan yang tak bertaring dan biasanya dapat ditemui di Sri Lanka 66 Panjang taring gajah asia jantan dapat menyamai taring gajah afrika tetapi taring gajah asia biasanya lebih tipis dan ringan taring gajah asia terbesar yang pernah diketahui memiliki panjang 3 02 m dan massa 39 kg Namun akibat perburuan gading di Afrika 67 and Asia 68 terjadi proses seleksi alam yang menghasilkan taring yang lebih pendek 69 Kulit nbsp Gajah afrika yang baru selesai berkubang lumpur mungkin digunakan sebagai pelindung dari matahari Kulit gajah pada umumnya sangat keras dengan ketebalan 2 5 cm di punggung dan sebagian kepalanya Kulit di sekitar mulut anus dan di dalam telinga jauh lebih tipis Warna kulit gajah pada umumnya abu abu tetapi gajah afrika tampak berwarna kecoklatan atau kemerahan setelah berkubang di lumpur yang berwarna Gajah asia mungkin menunjukkan tanda tanda depigmentasi terutama di dahi telinga dan kulit di sekitarnya Anak gajah memiliki rambut yang berwarna kecoklatan atau kemerahan terutama di kepala dan punggungnya Begitu gajah menjadi dewasa rambut mereka menjadi lebih gelap dan jarang tetapi konsentrasi rambut dan rambut kejur bristle yang padat masih dapat ditemui di ujung ekor dagu alat kelamin dan di sekitar mata dan bukaan mata Gajah asia umumnya memiliki lebih banyak rambut daripada gajah afrika 70 Gajah menggunakan lumpur untuk melindungi kulitnya dari sinar ultraviolet walaupun kulit gajah sebenarnya sangat sensitif Bila gajah tidak secara rutin berkubang dalam lumpur kulitnya akan mengalami kerusakan akibat sinar matahari gigitan serangga dan hilangnya kelembaban Setelah berkubang gajah biasanya menggunakan belalainya untuk menyemburkan debu ke tubuhnya dan debu ini akan mengering menjadi kerak pelindung Gajah mengalami kesulitan dalam mengeluarkan panas dari kulitnya karena rasio luas permukaan terhadap volumenya yang jauh lebih rendah dari manusia Beberapa gajah bahkan didapati sedang mengangkat tungkai mereka kemungkinan untuk memaparkan tapak kakinya ke udara 70 Tungkai pergerakan dan postur nbsp Gajah asia sedang berjalan Posisi tungkai gajah lebih vertikal daripada mamalia lain untuk menopang beban gajah Tulang tulang yang panjang di tungkai mereka memiliki tulang spongiosa sebagai pengganti rongga meduler sehingga memperkuat tulang dan pada saat yang sama masih memungkinkan hemopoesis 71 Baik tungkai depan maupun belakang dapat menopang beban gajah walaupun 60 beban ditopang oleh tungkai depan 72 Karena tulang tulang tungkai berada di bagian bawah tubuh gajah dapat berdiam diri dalam waktu yang lama tanpa perlu menghabiskan banyak energi Gajah tidak dapat memutar tungkai depannya karena tulang hasta dan pengumpilnya berada pada posisi pronasi penelungkupan yang tetap telapak manusnya selalu menghadap ke belakang 71 Otot pronator kuadratus dan pronator teres biasanya mengalami reduksi atau tidak ada sama sekali 73 Kaki gajah yang bundar memiliki jaringan lunak di bawah manus atau pes yang mendistribusikan beban gajah 72 Mereka tampaknya memiliki tulang sesamoid yang merupakan jari kaki tambahan yang serupa dengan ibu jari tambahan pada panda raksasa yang turut membantu mendistribusikan beban 74 Paling tidak terdapat lima jari kaki di kaki depan dan belakang 9 Gajah dapat bergerak ke depan atau belakang tetapi tidak dapat berderap melompat atau mencongklang Mereka hanya memiliki dua gaya berjalan di darat yaitu berjalan biasa dan berjalan cepat 71 Saat berjalan tungkai bergerak seperti bandul dengan pinggul dan bahu yang naik dan turun sementara kaki berada di tanah Tanpa adanya fase udara gaya berjalan yang cepat tidak memenuhi kriteria berlari walaupun gajah menggunakan tungkainya seperti hewan pelari lainnya 75 Saat sedang bergerak cepat tungkai depan gajah tampak berlari sementara tungkai belakangnya tampak berjalan laju gajah yang bergerak cepat sendiri dapat mencapai 18 km jam 76 Untuk bergerak dengan kecepatan seperti ini sebagian besar hewan berkaki empat lainnya harus mencongklang Kinetika yang seperti pegas merupakan perbedaan antara pergerakan gajah dengan hewan lain 77 Selama pergerakan cushion pads struktur khusus pada kaki gajah yang membantu menopang beban berkontraksi dan mengurangi rasa sakit dan bunyi yang dihasilkan oleh pergerakan hewan yang sangat berat 72 Gajah juga merupakan perenang yang handal Mereka dapat berenang selama enam jam tanpa menyentuh dasarnya dan dapat berenang sejauh 48 km dengan kecepatan 2 1 km jam 78 Organ internal dan seksual nbsp Jantung gajah afrika di dalam botol Massa otak gajah berkisar antara 4 5 hingga 5 5 kg sementara massa otak manusia kurang lebih hanya 1 6 kg Walaupun begitu berdasarkan rasio massa otak terhadap massa tubuh otak gajah sebenarnya lebih kecil Saat lahir massa otak gajah sudah mencapai 30 40 massa otak dewasa Cerebrum dan cerebellum terbentuk dengan baik sementara lobus temporal gajah sangat besar hingga tampak menyembul 55 Gajah memiliki kantong di tenggorokan yang dapat digunakan untuk menyimpan air 38 Sementara itu massa jantung gajah kurang lebih 12 hingga 21 kg Jantung gajah memiliki apeks berujung ganda yang merupakan karakteristik yang tidak biasa pada mamalia 55 Saat berdiri jantung gajah berdetak 30 kali per menit Tidak seperti hewan lain kecepatan detak jantung gajah bertambah 8 hingga 10 detak per menit ketika sedang berbaring 79 Diafragma gajah melekat pada paru paru dan pernapasan lebih bergantung pada diafragma daripada perluasan tulang rusuk 55 Gajah tidak memiliki rongga pleura tetapi memiliki jaringan ikat yang membantu gajah menghadapi perbedaan tekanan saat tubuhnya berada di bawah air dan ketika belalainya keluar dari permukaan air untuk menghisap udara 40 walaupun kebenaran penjelasan ini telah dipertanyakan 80 Menurut penjelasan lain adaptasi ini ada karena membantu gajah menghisap air melalui belalai 40 Gajah menghisap udara dengan menggunakan belalainya walaupun sebagian udara juga masuk melalui mulut Gajah juga memiliki sistem fermentasi usus belakang dan panjang ususnya dapat mencapai 35 m Sebagian besar asupan makanan gajah tidak dicerna meskipun prosesnya berlangsung hingga sehari 55 Testis gajah jantan terletak di dekat ginjal Panjang penis gajah dapat mencapai 100 cm dan diameternya kurang lebih 16 cm Penis gajah berbentuk S saat sedang ereksi dan memiliki lubang kemih yang berbentuk Y Gajah betina memiliki klitoris yang panjangnya dapat mencapai 40 cm Vulvanya terletak di antara tungkai belakang sementara pada kebanyakan mamalia vulva terletak di dekat ekor Penentuan status kehamilan gajah sendiri cukup sulit karena rongga abdominal gajah yang besar Sementara itu kelenjar susu gajah betina menempati ruang di antara tungkai depan sehingga bayi gajah yang sedang menyusui dapat dijangkau oleh belalai sang induk 55 Gajah juga memiliki organ yang unik yaitu kelenjar temporal yang terletak di kedua sisi kepala Organ ini terkait dengan perilaku seksual dan gajah jantan mengeluarkan cairan dari kelenjar tersebut dalam keadaan musth 81 Gajah betina juga didapati mengeluarkan cairan dari kelenjar temporal 60 Perilaku dan sejarah kehidupanEkologi dan aktivitas source source source source source source source source source source source source source source Gajah sri lanka memakan rumput di Taman Nasional Yala nbsp Gajah afrika menggunakan taringnya untuk mencari makan Gajah semak afrika dapat ditemui di berbagai jenis habitat seperti di sabana gurun rawa rawa dan pesisir danau di ketinggian yang bervariasi antara permukaan laut hingga wilayah pegunungan di atas garis salju Gajah hutan afrika hidup di hutan hutan khatulistiwa tetapi juga akan memasuki hutan galeri dan ekoton di antara hutan dan sabana 17 Gajah asia lebih menyukai wilayah yang merupakan percampuran antara rerumputan tumbuhan berkayu yang berketinggian rendah dan pepohonan dengan habitat utama di hutan semak belukar berduri yang kering di India selatan dan Sri Lanka dan hutan hijau abadi di Malaya 10 Gajah merupakan hewan herbivora dan akan memakan daun ranting buah kulit pohon dan akar 17 Mereka terlahir dengan usus yang steril dan memerlukan bakteri yang dapat diperoleh dari feses ibunya untuk mencerna tumbuh tumbuhan 82 Gajah afrika pada umumnya merupakan pemakan daun sementara gajah asia adalah hewan perumput Mereka dapat mengonsumsi 150 kg makanan dan 40 liter air dalam satu hari Gajah cenderung hidup di dekat sumber air 17 Periode makan biasanya berlangsung pada pagi siang dan malam hari Pada pertengahan hari gajah beristirahat di bawah pohon dan mungkin tertidur saat berdiri Gajah baru berbaring tidur pada malam hari 71 83 Rata rata waktu tidur gajah adalah 3 4 jam per hari 84 Baik jantan maupun kelompok keluarga umumnya berjalan sejauh 10 hingga 20 km dalam satu hari tetapi beberapa gajah telah menempuh jarak sejauh 90 hingga 180 km di Taman Nasional Etosha Namibia 85 Gajah melakukan migrasi musiman untuk mencari makanan air dan pasangan Di Taman Nasional Chobe Botswana kawanan gajah berkelana sejauh 325 km untuk mengunjungi sungai setelah sumber air lokal mengering 86 Karena memiliki ukuran tubuh yang besar gajah berdampak besar terhadap lingkungan dan dianggap sebagai spesies kunci Perilaku gajah yang sering menumbangkan pohon dan semak dapat mengubah sabana menjadi padang rumput saat mereka menggali untuk mencari air selama musim kemarau mereka menemukan sumber air yang juga dapat digunakan oleh hewan lain Mereka dapat memperbesar sumber air ketika mereka sedang mandi Di Gunung Elgon gajah menggali gua yang dapat digunakan oleh ungulata hyrax kelelawar burung dan serangga 87 Gajah juga berperan penting dalam menyebarkan biji gajah hutan afrika dapat menelan dan mengeluarkan biji tanpa berdampak apa apa atau malah memberikan pengaruh positif terhadap proses perkecambahan Biji biasanya disebarkan dalam jumlah besar di jarak yang jauh 88 Di hutan Asia biji biji yang besar perlu diangkut dan disebarkan oleh herbivora besar seperti gajah dan badak Relung ekologi ini tidak dapat diisi oleh herbivora terbesar berikutnya yaitu tapir 89 Sebagian besar makanan yang diasup oleh gajah tidak dicerna sehingga kotoran mereka dapat menjadi makanan bagi hewan lain seperti kumbang kotoran dan monyet 87 Gajah juga berdampak buruk terhadap ekosistem Di Taman Nasional Murchison Falls di Uganda jumlah gajah yang terlalu besar mengancam beberapa spesies burung kecil yang bergantung pada daerah berhutan Berat mereka dapat mengakibatkan pemadatan tanah sehingga air hujan akan mengalami pelimpasan yang dapat menyebabkan erosi 83 nbsp Sebagian besar makanan gajah tidak dicerna Hewan lain seperti babun akan mengambil kotoran gajah untuk mencari biji yang belum dicerna Pada umumnya gajah hidup berdampingan dengan herbivora herbivora lain yang biasanya akan menjauh Kadang kadang terjadi interaksi agresif antara gajah dengan badak Di Taman Nasional Aberdare Kenya seekor badak menyerang seekor anak gajah dan akibatnya badak tersebut dibunuh oleh gajah lain 83 Di Cagar Buruan Hluhluwe Umfolozi Afrika Selatan gajah yatim muda yang baru diperkenalkan menjadi agresif dan membunuh sekitar 36 badak pada tahun 1990 an keagresifan tersebut berakhir setelah gajah jantan yang lebih tua diperkenalkan 90 Ukuran tubuh gajah dewasa yang besar membuat mereka hampir tidak dapat diserang oleh predator Anak gajah mungkin diburu oleh singa dubuk tutul dan anjing liar di Afrika 13 atau harimau di Asia 10 Singa singa di Savuti Botswana telah beradaptasi untuk memburu gajah pada musim kemarau dan satu kawanan yang terdiri dari 30 singa diketahui pernah membunuh gajah gajah yang berusia antara empat hingga sebelas tahun 91 Bila dibandingkan dengan herbivora lain gajah cenderung dijangkiti oleh banyak parasit terutama nematoda Hal ini diakibatkan oleh kurangnya tekanan dari predator yang seharusnya dapat membunuh banyak individu yang dijangkiti oleh banyak parasit 92 Organisasi sosial nbsp Keluarga gajah afrika di Taman Nasional Amboseli Perhatikan posisi anak gajah yang dilindungi di tengah tengah kelompok nbsp Keluarga gajah sedang mandi Mandi merupakan perilaku yang memperkuat ikatan sosial Kehidupan sosial gajah jantan dan betina sangat berbeda Gajah betina menghabiskan hidupnya dalam kelompok keluarga yang matrilineal Beberapa kelompok terdiri dari lebih dari sepuluh anggota termasuk tiga pasangan ibu dan anak yang dipimpin oleh seekor matriark yang biasanya merupakan betina tertua 93 Sang matriark memimpin kelompok hingga ia meninggal 13 atau jika ia tidak lagi mempunyai cukup energi untuk menjalankan tugasnya 94 menurut penelitian di kebun binatang ketika matriark meninggal kandungan kortikosteron hormon stres feses meningkat tajam pada gajah yang masih hidup 95 Saat tugasnya berakhir anak perempuan tertua sang matriark akan menggantikannya bahkan bila saudara perempuan sang matriark masih hidup 13 Matriark yang lebih tua cenderung menjadi pembuat keputusan yang lebih efektif 96 Kehidupan sosial gajah betina tidak hanya terbatas pada satuan keluarga yang kecil Di Taman Nasional Amboseli Kenya gajah betina juga berinteraksi dengan keluarga klan dan subpopulasi lain Kelompok keluarga dapat bergaul dan membuat ikatan dengan kelompok lain sehingga membentuk kelompok ikatan Kelompok ikatan biasanya terdiri dari dua kelompok keluarga Pada musim kemarau keluarga keluarga gajah mungkin berkumpul dan membentuk klan Kelompok kelompok dalam klan ini tidak memiliki ikatan yang kuat tetapi mereka mempertahankan wilayah musim kemarau mereka dari klan lain Biasanya terdapat sembilan kelompok di dalam satu klan Populasi gajah di Amboseli juga terbagi menjadi subpopulasi pusat dan tepian 93 Beberapa populasi gajah di India dan Sri Lanka juga memiliki organisasi sosial yang serupa Di wilayah tersebut tampaknya terdapat satuan keluarga yang kohesif dan perkumpulan yang lebih bersifat longgar Mereka memiliki satuan perawatan dan satuan pengurusan anak Di India selatan populasi gajah terdiri dari kelompok keluarga kelompok ikatan dan mungkin klan Kelompok keluarga cenderung kecil dan terdiri dari satu atau dua betina dewasa dan anaknya Kelompok yang memiliki lebih dari dua betina dewasa disebut kelompok gabungan Populasi gajah di Malaya bahkan memiliki satuan keluarga yang lebih kecil dan biasanya tidak memiliki organisasi sosial yang lebih tinggi tingkatannya dari keluarga atau kelompok ikatan Sementara itu kelompok gajah hutan afrika umumnya terdiri dari satu betina dewasa dengan satu hingga tiga anak Kelompok ini tampak berinteraksi dengan kelompok lain terutama di tanah terbuka 93 nbsp Gajah jantan dewasa menghabiskan waktu mereka sendiri atau dalam kelompok sesama jenis Kehidupan gajah jantan sendiri sangat berbeda Menjelang dewasa gajah jantan akan menghabiskan lebih banyak waktu di luar kelompoknya dan bergaul dengan jantan dari luar atau bahkan kelompok lain Di Amboseli gajah jantan yang berusia 14 15 tahun menghabiskan 80 waktunya di luar kelompok keluarganya Gajah betina dewasa di kelompok mulai menjadi agresif terhadap sang jantan yang akan mendorongnya untuk meninggalkan kelompok secara permanen Setelah sang jantan meninggalkan kelompok mereka akan hidup sendiri atau bersama jantan lain Gajah jantan di hutan yang padat biasanya hidup sendiri Gajah asia jantan pada umumnya menyendiri tetapi kadang kadang membentuk kelompok yang terdiri dari dua individu atau lebih dengan yang terbesar dapat mencapai tujuh anggota Sementara itu gajah semak afrika jantan membentuk kelompok yang jumlah anggotanya melebihi 10 individu dan yang terbesar dapat mencapai 144 anggota 97 Terdapat hierarki di antara para jantan baik pada yang menyendiri maupun pada yang berkelompok Dominasi bergantung pada usia besar tubuh dan kondisi seksual 97 Jantan yang lebih tua tampak mampu mengendalikan keagresifan jantan yang lebih mudah dan mencegah mereka membentuk geng 98 Gajah jantan dan betina berkumpul untuk bereproduksi Gajah jantan tampaknya berhubungan dengan kelompok keluarga bila terdapat gajah betina yang sedang mengalami siklus estrus 97 Perilaku seksual Musth Artikel utama Musth nbsp Gajah jantan sedang mengalami musth Gajah jantan dewasa mengalami fase peningkatan testosteron yang disebut musth Pada populasi gajah di India selatan gajah jantan pertama kali memasuki periode musth pada umur 15 tahun tetapi tidak terlalu intens hingga usia mereka melebihi 25 Di Amboseli gajah jantan yang berusia di bawah 24 tahun tidak mengalami musth sementara setengah dari mereka yang berumur 25 35 tahun dan semua gajah berusia di atas 35 mengalaminya Gajah jantan muda tampaknya memasuki periode musth pada musim kemarau Januari Mei sementara gajah jantan yang lebih tua mengalaminya pada musim hujan Juni Desember Ciri ciri utama gajah yang sedang mengalami musth adalah keluarnya cairan dari kelenjar temporal di wajahnya Saat musth sang jantan dapat membuang air kecil dengan penis yang masih berada di dalam kulupnya sehingga air seni akan menyemprot ke tungkai belakangnya Beberapa perilaku yang dikaitkan dengan musth adalah berjalan dengan kepala yang terangkat dan berayun mengorek tanah dengan taring membuat suara gaduh dan membentangkan satu telinga saja pada satu waktu Musth dapat berlangsung antara sehari hingga empat bulan 99 Gajah jantan akan menjadi sangat agresif selama musth Di antara gajah jantan yang sedang dan tidak sedang mengalami musth besar tubuh merupakan faktor yang menentukan terjadinya perjumpaan yang agonistik Saat terjadi perkelahian antar individu dari dua kelompok gajah jantan yang sedang mengalami musth biasanya menang bahkan bila gajah yang sedang tidak mengalami musth lebih besar Gajah jantan mungkin akan berhenti menunjukkan tanda tanda musth bila bertemu dengan gajah yang sedang mengalami musth dari peringkat yang lebih tinggi Gajah yang sedang mengalami musth dari peringkat yang sama cenderung menghindari satu sama lain Dalam perjumpaan agonistik gajah yang mengalami musth biasanya mengancam mengejar dan melakukan perkelahian ringan dengan menggunakan taring Namun perkelahian yang serius jarang terjadi 99 Perkawinan nbsp Gajah jantan sedang berkawin dengan gajah betina Gajah merupakan hewan poligini 100 dan kopulasi paling sering terjadi pada puncak musim hujan 101 Gajah betina yang sedang mengalami siklus estrus mengeluarkan feromon di air seni dan sekresi vaginal lainnya untuk menunjukkan kesiapannya dalam berkawin Gajah jantanan akan mengikuti pasangan potensial dan menilai keadaannya dengan melakukan respons flehmen yaitu ketika sang jantan mengumpulkan sampel kimiawi dengan menggunakan belalainya dan membawanya ke organ vomeronasal 102 Siklus oestrus gajah betina berlangsung selama 14 16 minggu dengan fase folikular selama 4 6 minggu dan fase luteal selama 8 10 minggu Pada fase folikular gajah mengalami dua kali peningkatan kadar hormon pelutein sementara sebagian besar mamalia hanya mengalami satu kali saja Peningkatan pertama atau anovulatori dapat memberi sinyal kepada gajah jantan bahwa sang betina sedang mengalami siklus estrus dengan mengubah baunya tetapi ovulasi baru terjadi pada peningkatan kedua atau ovulatori 103 Tingkat kesuburan pada gajah betina mulai berkurang pada usia 45 50 94 Gajah jantan memiliki perilaku yang disebut menjaga pasangan yaitu ketika mereka mengikuti betina yang sedang mengalami siklus estrus dan menjaganya dari jantan lain Hal ini biasanya dilakukan oleh jantan yang sedang mengalami musth dan betina secara aktif berupaya agar dijaga oleh mereka terutama yang lebih tua 104 Maka jantan yang lebih tua cenderung lebih berhasil secara reproduktif 97 Musth tampaknya digunakan oleh gajah betina untuk mengetahui keadaan sang jantan karena gajah jantan yang lemah atau terluka tidak memiliki musth yang normal 105 Bagi betina muda mendekatnya jantan yang lebih tua tampak mengintimidasi sehingga kerabat kerabatnya berada di dekatnya untuk memberi dukungan dan menentramkan 106 Selama kopulasi gajah jantan meletakkan belalainya di punggung betina 107 Penis gajah sangat gesit dan dapat bergerak bebas 108 Sebelum bersanggama penis gajah melengkung ke depan dan ke atas Kopulasi berlangsung selama sekitar 45 detik tanpa gerakan pinggul atau jeda ejakulasi 109 Perilaku homoseksual banyak ditemui pada gajah jantan maupun betina bahkan menurut perkiraan 45 perjumpaan seksual pada gajah asia di penangkaran merupakan perjumpaan sesama jenis 110 Perilaku homoseksual pada gajah meliputi persetubuhan seperti pada interaksi heteroseksual 110 Gajah jantan sering membentuk kawanan yang terdiri dari seekor individu yang lebih tua dan satu atau kadang dua jantan yang lebih muda dan perilaku seksual merupakan unsur penting dalam dinamika sosial kawanan tersebut 110 Tidak seperti hubungan heteroseksual yang berlangsung cepat hubungan antara jantan dapat berlangsung selama bertahun tahun 110 Seperti pada perjumpaan heteroseksual jantan menunjukkan keinginannya untuk bersanggama dengan meletakkan belalainya di punggung jantan lain 110 Sementara itu perilaku sesama jenis pada gajah betina telah didokumentasi di penangkaran ketika mereka memasturbasi satu sama lain dengan menggunakan belalai mereka 110 Kelahiran dan anak gajah nbsp Seekor induk gajah afrika sedang mandi dengan anaknya Gestasi pada gajah biasanya berlangsung selama dua tahun dengan rentang waktu antar kelahiran antara empat hingga lima tahun Kelahiran biasanya berlangsung pada musim hujan 111 Tinggi anak gajah yang baru lahir adalah 85 cm sementara massanya kurang lebih 120 kg 106 Umumnya dalam satu kehamilan hanya satu anak gajah yang lahir tetapi kadang kadang lahir anak kembar 112 Kehamilan gajah yang relatif panjang disokong oleh lima korpus luteum sementara pada kebanyakan mamalia hanya ada satu dan memberi lebih banyak waktu bagi fetus untuk tumbuh terutama otak dan belalainya 112 Maka dari itu gajah yang baru lahir bersifat precocial dan dapat berdiri berjalan dan mengikuti ibu dan keluarganya 113 Anak gajah yang baru lahir biasanya menjadi pusat perhatian anggota kelompok Gajah dewasa dan sebagian besar gajah muda lainnya akan berkumpul di dekat gajah yang baru lahir kemudian menyentuh dan membelainya dengan menggunakan belalai Pada hari hari pertama sang induk tidak memperbolehkan anggota kelompok lain mendekati anaknya Alloparenting yaitu ketika anak gajah diurus oleh gajah lain terjadi pada beberapa kelompok Allomother biasanya berusia dua hingga dua belas tahun 106 Ketika predator mendekat seluruh kelompok keluarga berkumpul dan menjaga anak gajah di tengah 114 Pada hari hari pertama kaki gajah yang baru lahir masih goyah dan perlu dibantu oleh induknya Gajah yang baru lahir bergantung pada sentuhan penciuman dan pendengaran karena penglihatannya masih buruk Kendali atas belalai masih lemah sehingga belalai bergerak maju mundur dan anak gajah dapat tersandung olehnya Pada minggu kedua anak gajah dapat berjalan lebih tegap dan kendali atas belalai lebih kuat Setelah melewati bulan pertamanya anak gajah dapat mengambil memegang dan menempatkan benda di mulutnya tetapi belum dapat menghisap air melalui belalainya dan harus minum langsung dari mulutnya Anak gajah juga masih bergantung pada induknya dan tetap berada di dekatnya 113 Pada tiga bulan pertama asupan nutrisi gajah hanya berasal dari air susu induk Setelah itu gajah mulai mencari tumbuh tumbuhan dan dapat menggunakan belalainya untuk mengumpulkan air Pada saat yang sama koordinasi bibir dan tungkai membaik Anak gajah masih menyusu hingga berumur enam bulan dan setelah itu mereka menjadi lebih independen Pada umur sembilan bulan koordinasi mulut belalai dan kaki sudah sempurna Setelah setahun kemampuan anak gajah untuk mengurus minum dan makan sendiri sudah berkembang sepenuhnya Sang anak masih memerlukan nutrisi dan perlindungan dari ibunya selama paling tidak satu tahun berikutnya Menyusui biasanya berlangsung selama 2 4 menit per jam untuk anak gajah yang berusia lebih muda dari setahun dan gajah masih menyusui hingga mencapai usia tiga tahun atau lebih tua Menyusui setelah umur dua tahun berperan dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan keadaan tubuh dan kemampuan reproduksi 113 Terdapat perbedaan antara permainan anak gajah jantan dan betina betina berlari atau mengejar satu sama lain sementara jantan bermain main dengan berkelahi Gajah betina mencapai kematangan seksual pada umur sembilan tahun 106 sementara gajah jantan pada usia 14 15 tahun 97 Rentang hidup gajah kurang lebih 60 70 tahun 63 Namun Lin Wang seekor gajah asia di penangkaran meninggal pada umur 86 tahun 115 Komunikasi nbsp Gajah asia menyapa satu sama lain dengan saling melilit belalai Sentuhan merupakan alat komunikasi yang penting bagi gajah Individu menyapai satu sama lain dengan mengelus atau melilit belalai belalai juga dililit saat kompetisi ringan Gajah yang lebih tua akan menampar dengan menggunakan belalai menendang dan mendorong untuk mendisiplinkan yang lebih muda Individu berusia atau berjenis kelamin apapun akan menyentuh mulut kelenjar temporal dan alat kelamin satu sama lain saat sedang bertemu atau jika senang Dengan melakukan hal tersebut individu dapat mengambil sinyal kimiawi Sementara itu sentuhan merupakan cara berkomunikasi antara induk dan anak yang sangat penting Saat bergerak induk gajah menyentuh anak mereka dengan menggunakan belalai atau kaki bila sedang berdampingan atau dengan ekor jika anak gajah berada di belakang Apabila anak gajah ingin beristirahat ia akan menekan tungkai depan ibunya sementara bila ingin menyusui ia akan menyentuh payudara atau tungkainya 116 Gajah menunjukkan ancaman dengan mengangkat kepalanya dan membentangkan telinganya Mereka juga dapat menambah efeknya dengan menggoncangkan kepala menggertakkan telinga serta melempar debu dan tumbuhan Saat melakukan hal hal tersebut gajah biasanya hanya menggertak saja Di sisi lain gajah yang senang biasanya mengangkat belalainya Gajah yang tunduk akan menundukkan kepala dan belalainya serta meratakan telinganya di lehernya sementara gajah yang menerima tantangan akan membuat telinganya berbentuk V 117 Gajah menghasilkan suara melalui laring walaupun beberapa dimodifikasi oleh belalai Salah satu suara gajah yang paling dikenal adalah suara terompet yang biasanya dibunyikan saat sedang senang dalam keadaan sulit atau agresif 118 Gajah yang sedang bertengkar biasanya meraung dan yang terluka akan melenguh 119 Bunyi berfrekuensi rendah dihasilkan saat sedang sedikit bergairah 120 dan beberapa di antaranya merupakan infrasonik 121 Panggilan infrasonik merupakan cara berkomunikasi yang penting terutama untuk jarak jauh 118 Frekuensi panggilan infrasonik pada gajah asia berkisar antara 14 24 Hz dengan tekanan suara sebesar 85 90 dB yang biasanya berlangsung selama 10 15 detik 121 Sementara itu frekuensi pada gajah afrika kurang lebih from 15 35 Hz dengan tekanan suara yang mencapai 117 dB sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan jarak maksimum 10 km 122 source source source source source source source source source source source source source source Bunyi berfrekuensi rendah yang divisualisasikan oleh kamera akustik Di Amboseli beberapa panggilan infrasonik telah diidentifikasi Bunyi berfrekuensi rendah untuk menyapa dikeluarkan oleh anggota salah satu kelompok keluarga setelah terpisah selama beberapa jam Panggilan yang dibuat oleh individu yang telah terpisah biasanya lembut dan tidak termodulasi Panggilan tersebut dijawab oleh panggilan yang awalnya keras tetapi kemudian menjadi lebih lembut Bunyi berfrekuensi rendah yang lembut dibunyikan oleh matriark untuk memberitahukan kepada kawanannya untuk pindah ke tempat lain Gajah jantan yang sedang mengalami musth mengeluarkan bunyi berfrekuensi rendah yang bergetar sehingga dijuluki sepeda motor Bunyi gajah yang sedang mengalami musth dijawab oleh paduan suara betina yaitu suara suara termodulasi dan berfrekuensi rendah yang dihasilkan oleh beberapa gajah betina Suara panggilan yang keras dapat dibunyikan oleh gajah betina setelah berkawin sementara anggota keluarganya mengeluarkan suara kegembiraan yang disebut hiruk pikuk perkawinan 120 Gajah juga dapat melakukan komunikasi seismik yaitu getaran yang dihasilkan oleh tubrukan ke permukaan tanah atau gelombang akustik yang melintasi tanah Gajah tampaknya bergantung pada tulang tungkai dan bahunya untuk mentransmisikan sinyal ke telinga tengah Setelah mendeteksi sinyal seismik gajah bersandar ke depan dan memberatkan kaki depannya Gajah memiliki beberapa adaptasi yang cocok untuk melakukan komunikasi seismik Struktur khusus pada kaki gajah yang membantu menopang beban cushion pads memiliki nodus tulang rawan dan serupa dengan lemak akustik pada mamalia laut seperti paus bergigi dan sirenia Otot seperti sfingter di sekitar saluran telinga menyempitkan jalur masuk sehingga meredam sinyal akustik dan membuat gajah dapat mendengar lebih banyak sinyal seismik 123 Gajah tampaknya menggunakan komunikasi seismik untuk beberapa hal Individu yang sedang berlari dapat menghasilkan sinyal seismik yang dapat didengar dari jarak yang jauh 124 Saat mendeteksi panggilan yang memberi tahu bahaya predator gajah akan berpostur defensif dan kelompok keluarga akan bergerombol Gelombang seismik yang dihasilkan oleh pergerakan tampaknya dapat merambat hingga jarak 32 km sementara gelombang hasil vokalisasi hanya mencapai jarak 16 km 125 Kecerdasan dan kognisi Artikel utama Kognisi gajah source source source source source source source source source source Seekor gajah menggunakan sebuah balok agar dapat menjangkau makanan Gajah dapat mengenali dirinya di cermin sehingga mengindikasikan kesadaran diri dan kognisi yang juga telah ditemukan pada kera dan lumba lumba 126 Penelitian terhadap gajah asia betina di penangkaran menunjukkan bahwa gajah dapat mempelajari dan membedakan sesuatu secara visual dan akustik Individu pada penelitian tersebut bahkan dapat melakukannya dengan sangat akurat pada percobaan visual yang sama setahun kemudian 127 Gajah merupakan salah satu spesies yang dapat menggunakan alat Seekor gajah asia telah diamati memodifikasi cabang pohon dan menggunakannya untuk memukul lalat 128 Namun modifikasi alat oleh gajah tidak semaju simpanse Sementara itu kemungkinan gajah memiliki peta kognitif yang dapat membuat mereka mengingat ruang spasial yang luas dalam waktu yang lama Gajah gajah individu juga tampaknya dapat melacak lokasi kelompok keluarga mereka 54 Ilmuwan masih memperdebatkan sejauh mana gajah dapat merasakan emosi Gajah tampaknya menunjukkan ketertarikan pada tulang tulang gajah lain walaupun gajah tersebut bukan kerabatnya 129 Seperti pada simpanse dan lumba lumba gajah yang sekarat atau sudah mati akan menarik perhatian dan mendapat bantuan dari gajah lain termasuk gajah dari kelompok lain Perilaku seperti ini telah diinterpretasikan sebagai perhatian 130 tetapi interpretasi tersebut dikritik karena dianggap antropomorfik 131 132 Oxford Companion to Animal Behaviour 1987 menganjurkan agar ilmuwan mempelajari perilaku hewan daripada mencoba mengetahui emosi yang mendasarinya 133 KonservasiStatus Persebaran gajah nbsp Gajah afrika nbsp Gajah asia Gajah afrika didaftarkan sebagai spesies yang rentan oleh International Union for Conservation of Nature IUCN pada tahun 2008 sementara status dua subspesies gajah afrika tidak dinilai secara independen 25 Pada tahun 1979 terdapat kurang lebih 1 3 juta gajah di Afrika dan batas tertinggi sebesar 3 0 juta Sementara itu populasi pada tahun 1989 diperkirakan sebesar 609 000 dengan 277 000 di Afrika Tengah 110 000 di Afrika Timur 204 000 di Afrika Selatan dan 19 000 di Afrika Barat Diperkirakan sekitar 214 000 gajah hidup di hutan hujan yang lebih rendah dari yang diduga sebelumnya Dari tahun 1977 hingga 1989 populasi gajah berkurang sebanyak 74 di Afrika Timur Setelah tahun 1987 penurunan populasi gajah semakin cepat dan populasi gajah di sabana dari Kamerun hingga Somalia jatuh sebesar 80 Gajah hutan afrika mengalami penurunan sebesar 43 Di sisi lain tren populasi di Afrika Selatan bermacam macam di beberapa tempat di Zambia Mozambik dan Angola jumlah populasi mengalami penurunan sementara di Botswana dan Zimbabwe populasi gajah bertambah dan di Afrika Selatan populasinya stabil 134 Namun penelitian pada tahun 2005 dan 2007 menunjukkan bahwa populasi di Afrika Timur dan Selatan mengalami peningkatan sebesar 4 0 setiap tahunnya 25 Akibat luasnya persebaran gajah populasi gajah afrika masih sulit diperkirakan dan terdapat unsur tebakan IUCN memperkirakan terdapat sekitar 440 000 individu pada tahun 2012 135 Gajah afrika memperoleh perlindungan secara hukum di negara habitat mereka tetapi 70 persebarannya berada di luar wilayah yang dilindungi Upaya konservasi yang berhasil di beberapa wilayah menghasilkan kepadatan populasi yang tinggi Pada tahun 2008 jumlah gajah di tingkatan lokal dikendalikan melalui kontrasepsi atau translokasi Pembantaian berdasarkan kriteria tertentu culling berakhir pada tahun 1988 setelah Zimbabwe menghapuskan praktik tersebut Pada tahun 1989 gajah afrika dimasukkan dalam Lampiran I oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora CITES sehingga perdagangan gajah afrika menjadi ilegal Status Lampiran II yang memperbolehkan perdagangan terbatas diberikan kepada gajah di Botswana Namibia dan Zimbabwe pada tahun 1997 dan Afrika Selatan pada tahun 2000 Di beberapa negara perburuan gajah untuk memperoleh trofi diperbolehkan Afrika Selatan Botswana Gabon Kamerun Mozambik Namibia Tanzania Zambia dan Zimbabwe menetapkan kuota ekspor CITES untuk trofi gajah 25 Pada tahun 2008 IUCN mendaftarkan gajah asia sebagai spesies terancam akibat penurunan populasi sebesar 50 dalam 60 75 tahun terakhir 136 sementara CITES memasukannya ke dalam Lampiran I 136 Gajah asia pernah tersebar dari Suriah dan Irak subspesies Elephas maximus asurus hingga Tiongkok hingga Sungai Kuning 137 dan Jawa Gajah asia kini telah punah di wilayah wilayah tersebut 136 dan persebarannya saat ini sangat terpecah pecah menjadi bagian bagian yang kecil 137 Jumlah populasi gajah asia diperkirakan sebesar 40 000 50 000 walaupun perkiraan ini merupakan perkiraan kasar Meskipun jumlah gajah asia secara keseluruhan mengalami penurunan terutama di Asia Tenggara populasi di Ghat Barat tampaknya mengalami peningkatan 136 Ancaman Lihat pula Perdagangan gading nbsp Beberapa orang membawa gading gajah di Dar es Salaam Tanzania sekitar tahun 1900 Perburuan untuk mengambil gading daging dan kulit merupakan salah satu ancaman terbesar bagi keberlangsungan gajah 136 Dalam sejarah beberapa peradaban membuat ornamen dan karya seni lain dari gading gajah dan penggunaannya menyaingi emas 138 Perdagangan gading menjadi salah satu penyebab penurunan populasi gajah afrika pada abad ke 20 25 Hal ini memicu larangan impor gading yang dimulai oleh Amerika Serikat pada Juni 1989 yang kemudian diikuti oleh negara negara Amerika Utara Eropa Barat dan Jepang 138 Sementara itu Kenya menghancurkan semua persediaan gadingnya 139 CITES memberlakukan larangan perdagangan gading pada Januari 1990 138 Setelah larangan tersebut ditetapkan jumlah pengangguran meningkat di India dan Tiongkok karena secara ekonomi industri gading merupakan industri yang penting Di sisi lain Jepang dan Hong Kong yang juga merupakan bagian dari industri mampu beradaptasi dan tidak terkena dampak buruk 138 Zimbabwe Botswana Namibia Zambia dan Malawi ingin melanjutkan perdagangan gading dan hal tersebut diperbolehkan tetapi hanya jika gajah tersebut mati secara alami atau merupakan hasil culling 139 Berkat larangan ini populasi gajah di Afrika mulai pulih 138 Pada Januari 2012 ratusan gajah di Taman Nasional Bouba Njida Kamerun dibunuh oleh penyerang dari Chad Peristiwa ini disebut sebut sebagai salah satu pembunuhan terkonsentrasi terburuk semenjak diberlakukannya larangan perdagangan gading 139 Sementara itu gajah asia tidak terlalu rentan terhadap perdagangan gading karena gajah betina umumnya tidak memiliki taring Namun sejumlah gajah telah dibunuh untuk diambil gadingnya di beberapa wilayah seperti di Taman Nasional Periyar di India 136 Ancaman lain terhadap gajah adalah kehancuran dan fragmentasi habitat 25 Gajah asia hidup di wilayah yang sangat padat Karena mereka membutuhkan lebih banyak wilayah dibanding hewan darat simpatrik lainnya merekalah yang pertama kali merasakan dampak keberadaan manusia Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem habitat gajah terbatas pada hutan kecil yang dikelilingi oleh wilayah yang didominasi oleh manusia Gajah tidak dapat hidup berdampingan dengan manusia di wilayah pertanian karena besar tubuh dan kebutuhan makanan mereka Pada umumnya gajah merusak dan memakan tanaman petani sehingga memicu konflik dengan manusia dan akibatnya ratusan gajah dan manusia telah mati Mitigasi konflik merupakan salah satu unsur penting dalam konservasi 136 Salah satu usulan yang diajukan adalah penyediaan koridor urban yang memungkinkan gajah mengakses wilayah penting 140 Gajah dan manusiaHewan pekerja nbsp Seekor gajah pengangkut Gajah telah dijadikan hewan pekerja paling tidak semenjak masa Peradaban Lembah Indus 141 dan masih digunakan hingga masa modern Pada tahun 2000 terdapat 13 000 16 500 gajah pekerja di Asia Gajah gajah tersebut biasanya ditangkap di alam bebas saat berumur 10 20 tahun dan pada usia tersebut mereka dapat dilatih dengan cepat dan mudah serta mampu bekerja untuk waktu yang lebih lama 142 Mereka biasanya ditangkap secara tradisional dengan menggunakan perangkap dan laso tetapi semenjak tahun 1950 obat penenang telah digunakan 143 Gajah asia lebih umum dijadikan hewan pekerja tetapi di Afrika praktik tersebut juga dilakukan Penjinakan gajah afrika di Kongo Belgia dimulai berdasarkan dekret Leopold II dari Belgia pada abad ke 19 dan masih berlanjut hingga kini di Pusat Domestikasi Gajah Api 144 source source source source source source source source track Wisatawan menaiki gajah di Jaipur Gajah asia melakukan tugas seperti mengangkut beban ke wilayah terpencil memindahkan kayu ke truk membawa wisatawan di taman nasional menarik gerobak dan menjadi bagian dari proses religius 142 Di Thailand utara gajah digunakan untuk menelan biji kopi agar dapat menghasilkan kopi Black Ivory 145 Gajah lebih dihargai dari mesin karena dapat bekerja di perairan yang relatif dalam memerlukan biaya perawatan yang relatif sedikit hanya membutuhkan tumbuhan dan air dan dapat dilatih untuk mengingat beberapa tugas Gajah dapat dilatih untuk menanggapi lebih dari 30 perintah 142 Namun gajah yang sedang mengalami musth berbahaya dan dirantai hingga musth selesai 146 Di India banyak gajah yang mengalami penyiksaan Maka dari itu gajah dilindungi oleh Undang Undang Pencegahan Kekejaman terhadap Binatang 1960 147 Peperangan Artikel utama Gajah perang Lihat pula Penghukuman mati oleh gajah nbsp Lukisan Pertempuran Zama oleh Henri Paul Motte 1890 Dalam sejarah gajah digunakan sebagai alat perang Gajah dilengkapi dengan baju baja untuk melindunginya dan di ujung taringnya dipasang besi atau kuningan tajam bila taring tersebut cukup besar Gajah perang dilatih untuk mengambil tentara musuh dan melemparnya ke orang yang mengendarai gajah tersebut atau meletakkannya di tanah dan kemudian menusuknya 148 Salah satu sumber pertama yang menyebut penggunaan gajah dalam perang adalah epos Mahabharata ditulis pada abad ke 4 SM tetapi diduga mendeskripsikan peristiwa antara abad ke 11 hingga abad ke 8 SM Namun Pandawa dan Kurawa lebih banyak menggunakan kereta kuda Sementara itu pada masa Kerajaan Magadha yang dimulai pada abad ke 6 SM secara budaya gajah mulai menjadi lebih penting dari kuda dan nantinya kerajaan kerajaan di India banyak menggunakan gajah 3 000 gajah digunakan oleh tentara Nanda pada abad ke 5 dan abad ke 4 SM sementara 9 000 gajah dipakai oleh tentara Maurya antara abad ke 4 hingga abad ke 2 SM Arthashastra ditulis sekitar tahun 300 SM menyarankan kepada pemerintah Maurya agar mencagarkan beberapa hutan untuk gajah liar yang kemudian akan digunakan dalam angkatan bersenjata buku tersebut juga mengusulkan agar hukuman mati diberlakukan bagi siapapun yang membunuh gajah di cagar tersebut 149 Penggunaan gajah dalam perang menyebar dari Asia Selatan ke Persia 148 dan Asia Tenggara 150 Bangsa Persia mulai menggunakannya pada masa Kekaisaran Akhemeniyah antara abad ke 6 hingga abad ke 4 SM 148 sementara negara negara di Asia Tenggara kemungkinan menggunakan gajah perang untuk pertama kalinya pada abad ke 5 SM dan berlanjut hingga abad ke 20 150 Aleksander Agung melatih tentaranya untuk melukai gajah dan membuat mereka panik selama peperangan melawan Persia dan India Ptolemaios yang merupakan salah satu jenderal Aleksander menggunakan gajah perang asia selama masa kekuasannya di Mesir yang dimulai pada tahun 323 SM Penerusnya Ptolemaios II yang mulai berkuasa pada tahun 285 SM memperoleh persediaan gajah perang dari Nubia Semenjak itu gajah perang digunakan di wilayah Laut Tengah dan Afrika Utara pada periode klasik Raja Yunani Pyrrhos menggunakan gajah saat menyerang Romawi pada tahun 280 SM Meskipun mampu membuat takut kuda kuda Romawi gajah tidak berperan penting dan Pyrrhos pada akhirnya mengalami kekalahan Jenderal Qart Hadast Hannibal menyeberangi Pegunungan Alpen dengan gajah gajahnya selama perang melawan Romawi dan berhasil mencapai lembah Po pada tahun 217 SM tetapi kemudian banyak gajah yang mati akibat penyakit 148 Kebun binatang dan sirkus nbsp Gajah afrika di Kebun Binatang Barcelona Dalam sejarah gajah disimpan untuk dijadikan tontonan di Mesir Tiongkok Yunani dan Romawi Kuno Bangsa Romawi mempertarungkan gajah dengan manusia dan hewan lain dalam acara gladiator Pada masa modern gajah biasanya dapat ditemui di kebun binatang dan sirkus di seluruh dunia Gajah di sirkus dilatih untuk melakukan trik trik Salah satu gajah sirkus yang paling terkenal adalah Jumbo 1861 15 September 1885 yang merupakan atraksi utama di Sirkus Barnum amp Bailey 151 Gajah gajah tersebut tidak dapat bereproduksi dengan baik karena kesulitan penanganan gajah jantan yang sedang mengalami musth dan terbatasnya pemahaman mengenai siklus estrus pada gajah betina Gajah yang lebih umum digunakan di sirkus dan kebun binatang modern adalah gajah asia Setelah CITES memasukkan gajah asia ke dalam Lampiran I pada tahun 1975 jumlah gajah afrika di kebun binatang meningkat pada tahun 1980 an walaupun impor gajah asia berlanjut Setelah itu Amerika Serikat menerima banyak gajah afrika dari Zimbabwe yang mengalami overpopulasi gajah 152 Pada tahun 2000 terdapat sekitar 1 200 gajah asia dan 700 gajah afrika di kebun binatang dan sirkus Populasi gajah di penangkaran terbesar adalah di Amerika Utara yang memiliki 370 gajah asia dan 350 gajah afrika Sekitar 380 gajah asia dan 190 gajah afrika hidup di Eropa sementara Jepang memiliki sekitar 70 gajah asia dan 67 gajah afrika 152 nbsp Poster sirkus sekitar tahun 1900Keberadaan gajah di kebun binatang telah menjadi subjek kontroversi Pendukung kebun binatang meyakini bahwa keberadaan gajah memberikan kemudahan akses bagi para peneliti dan menyediakan uang dan keahlian untuk melestarikan habitat alami mereka selain itu kebun binatang dikatakan dapat mengamankan spesies Sementara itu kritikus mengklaim bahwa gajah gajah di kebun binatang mengalami tekanan fisik dan mental 153 Selain itu gajah di penangkaran menunjukkan perilaku stereotipi perilaku repetitif karena kurangnya stimulasi untuk hewan dengan bergerak maju mundur atau menggoyang goyangkan belalai Perilaku seperti ini telah diamati pada 54 gajah di kebun binatang di Britania Raya 154 Lebih lagi gajah gajah di kebun binatang tampaknya memiliki rentang kehidupan yang lebih pendek daripada gajah di alam bebas yaitu 17 tahun tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa gajah di kebun binatang hidup sama lamanya dengan gajah di alam bebas 155 Penggunaan gajah di sirkus juga menuai kontroversi Humane Society of the United States menuduh sirkus melakukan penganiayaan dan membuat sengsara hewan hewan mereka 156 Berdasarkan kesaksian di pengadilan federal Amerika Serikat pada tahun 2009 CEO Sirkus Barnum amp Bailey Circus Kenneth Feld mengakui bahwa gajah sirkus dipukul dengan menggunakan pecutan berujung logam di belakang telinga di bawah dagu dan di tungkai Feld menyatakan bahwa hal tersebut penting untuk melindungi pekerja sirkus dan mengakui bahwa seorang pelatih gajah pernah ditegur karena menggunakan alat kejut listrik pada gajah Walaupun begitu ia menentang klaim bahwa praktik tersebut melukai gajah 157 Beberapa pelatih mencoba melatih gajah tanpa menggunakan hukuman fisik Ralph Helfer dikenal karena menggunakan kelemahlembutan dan pahala saat melatih hewan hewannya termasuk gajah dan singa 158 Penularan penyakit Seperti mamalia mamalia lainnya gajah dapat mengidap menyakit dan menulari manusia seperti tuberkulosis Pada tahun 2012 dua gajah di Kebun Binatang Tete d Or Lyon didiagnosis mengidap tuberkulosis Karena berisiko menulari hewan lain dan pengunjung kebun binatang pemerintah kota memerintahkan agar gajah gajah tersebut dieutanasia tetapi pengadilan nantinya membatalkan keputusan ini 159 Di cagar gajah di Tennessee seekor gajah afrika yang berusia 54 tahun diyakini merupakan penyebab infeksi tuberkulosis pada delapan pekerja 160 Serangan Gajah dapat menunjukkan perilaku agresif dan melancarkan tindakan yang destruktif terhadap manusia 161 Di Afrika kelompok gajah remaja menghancurkan rumah rumah di desa desa setelah dilakukannya pembantaian gajah pada tahun 1970 an dan 1980 an Serangan ini diyakini merupakan pembalasan dendam 98 162 Di India gajah jantan sering kali memasuki desa pada malam hari sehingga menghancurkan rumah rumah dan membunuh beberapa warga Antara tahun 2000 hingga 2004 gajah menewaskan sekitar 300 orang di Jharkhand sementara dari tahun 2001 hingga 2006 239 orang di Assam dibunuh oleh gajah 161 Penduduk setempat melaporkan bahwa beberapa gajah tampak mabuk selama terjadinya serangan walaupun para pejabat meragukan hal ini 163 164 Gajah yang diduga mabuk menyerang sebuah desa di India untuk kedua kalinya pada Desember 2002 sehingga menewaskan enam orang yang kemudian dibalas oleh warga dengan membunuh 200 gajah 165 Penggambaran dalam budaya nbsp Ilustrasi kisah The Elephant s Child oleh Rudyard Kipling Gajah telah digambarkan dalam seni semenjak zaman Paleolitikum Di Afrika terdapat banyak lukisan batu dan ukiran gajah terutama di Sahara dan Afrika bagian selatan 166 Di Timur Jauh gajah digambarkan dalam bentuk motif di kuil kuil Hindu dan Buddha 167 Orang orang yang belum pernah bertemu langsung dengan gajah sering kali mengalami kesulitan dalam menggambar mereka 168 Bangsa Romawi Kuno yang menyimpan gajah di penangkaran mampu menggambar gajah secara akurat dalam bentuk mosaik di Tunisia dan Sisilia Pada awal Abad Pertengahan ketika Bangsa Eropa tidak terlalu mengenal gajah gajah digambarkan seperti makhluk fantasi Mereka digambarkan dengan tubuh seperti kuda atau hewan hewan Bovinae dengan belalai yang seperti terompet dan taring seperti yang dimiliki oleh babi hutan Gajah umumnya digambarkan dalam motif yang dibuat oleh tukang batu di gereja gereja Gotik Setelah dikirim sebagai hadiah kepada raja raja Eropa pada abad ke 15 penggambaran gajah menjadi lebih akurat termasuk salah satu gambar yang dibuat oleh Leonardo da Vinci Walaupun begitu beberapa orang Eropa masih menggambarkan gajah dengan gaya tertentu 169 Lukisan surealis Max Ernst pada tahun 1921 yang berjudul The Elephant Celebes menggambarkan seekor gajah sebagai sebuah silo dengan selang yang seperti belalai 170 nbsp Perumpamaan seekor gajah dengan biksu biksu buta gambar oleh Hanabusa Itchō Ukiyo e tahun 1888 nbsp Wayang kulit yang menggambarkan gajah Gajah juga menjadi subjek kepercayaan religius Suku Mbuti percaya bahwa roh leluhur mereka yang sudah meninggal berdiam di dalam tubuh gajah 167 Suku suku Afrika lain juga percaya bahwa kepala suku mereka akan bereinkarnasi menjadi seekor gajah Pada abad ke 10 suku Igbo Ukwu mengubur pemimpin mereka bersama dengan taring gajah 171 Walaupun peran gajah dalam kepercayaan suku suku di Afrika hanya bersifat totemik 172 di Asia gajah memiliki lebih banyak peranan Di Sumatra gajah dikaitkan dengan petir Demikian pula dengan Hinduisme yang percaya bahwa gajah terkait dengan badai petir karena Airawata bapak semua gajah melambangkan petir dan pelangi 167 Salah satu dewa terpenting dalam Hinduisme yaitu Ganesha yang berkepala gajah memiliki peringkat yang sama dengan dewa dewa tertinggi lain yaitu Siwa Wisnu dan Brahma 173 Ganesha dikaitkan dengan penulis dan pedagang dan diyakini dapat memberi keberhasilan dan mengambulkan keinginan seseorang 167 Sementara itu dalam Buddhisme Buddha dikatakan sebagai gajah putih yang bereinkarnasi menjadi manusia 174 Dalam tradisi Islam tahun 570 yaitu tahun ketika Nabi Muhammad lahir dikenal sebagai Tahun Gajah 175 Bangsa Romawi sendiri mengira gajah merupakan hewan yang menyembah matahari dan bintang 167 Dalam budaya populer Barat gajah merupakan lambang eksotik terutama karena tidak ada hewan sejenis yang akrab dikenal oleh penonton di Barat sama seperti jerapah kuda nil dan badak 176 Penggunaan gajah sebagai lambang Partai Republik Amerika Serikat dimulai setelah digambarnya kartun pada tahun 1874 oleh Thomas Nast 177 Gajah juga dijadikan tokoh fiksi terutama dalam cerita untuk anak anak yang menggambarkan gajah sebagai tokoh dengan perilaku yang patut dicontoh Mereka biasanya menjadi penganti manusia dengan nilai nilai manusia yang ideal Banyak kisah yang menceritakan gajah muda yang kembali ke komunitas yang berhubungan erat seperti kisah The Elephant s Child dari Just So Stories karya Rudyard Kipling kisah Dumbo oleh The Walt Disney Company dan The Saggy Baggy Elephant oleh Kathryn and Byron Jackson Pahlawan gajah lain meliputi Babar oleh Jean de Brunhoff Elmer oleh David McKee dan Horton oleh Dr Seuss 176 Beberapa referensi budaya menekankan besar tubuh dan keunikan eksotik gajah Contohnya dalam bahasa Inggris istilah white elephant gajah putih adalah istilah untuk sesuatu yang mahal tidak berguna dan aneh 176 Ungkapan elephant in the room gajah di dalam ruangan merujuk kepada kebenaran yang begitu jelas tetapi diabaikan 178 Dalam bahasa Indonesia peribahasa yang mirip dengan ungkapan tersebut adalah gajah di pelupuk mata tidak terlihat semut di seberang lautan terlihat yang berarti kesalahan sendiri tidak terlihat tetapi kesalahan orang lain terlihat jelas 179 Sementara itu kisah orang orang buta dan seekor gajah dari anak benua India pada zaman kuno mengajarkan bahwa realita dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda 180 Catatan kaki Hardiyanto dan Afendy Widayat Sumbangan Kosakata Bahasa Sanskerta terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia dan Jawa Baru Diarsipkan 2022 04 24 di Wayback Machine dimuat di jurnal diksi 1 Januari 2006 hlm 12 a b ἐlefas Liddell Henry George Scott Robert A Greek English Lexicon at the Perseus Project a b Harper D Elephant Online Etymology Dictionary Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 12 24 Diakses tanggal 25 October 2012 Lujan E R Bernabe A Ivory and horn production in Mycenaean texts Academia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 04 07 Diakses tanggal 22 January 2013 elephant Palaeolexicon Word study tool of ancient languages Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 12 04 Diakses tanggal 19 January 2013 Kalb J E Mebrate A 1993 Fossil Elephantoids from the Hominid Bearing Awash Group Middle Awash Valley Afar Depression Ethiopia The American Philosophical Society hlm 52 59 ISBN 0 87169 831 5 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kellogg M Burkett S Dennis T R Stone G Gray B A McGuire P M Zori R T Stanyon R 2007 Chromosome painting in the manatee supports Afrotheria and Paenungulata Evolutionary Biology 7 6 doi 10 1186 1471 2148 7 6 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Ozawa T Hayashi S Mikhelson V M 1997 Phylogenetic position of mammoth and Steller s sea cow within tethytheria demonstrated by mitochondrial DNA sequences Journal of Molecular Evolution 44 4 406 13 doi 10 1007 PL00006160 PMID 9089080 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e Shoshani hlm 38 41 a b c d Shoshani J Eisenberg J F 1982 Elephas maximus PDF Mammalian Species 182 1 8 doi 10 2307 3504045 JSTOR 3504045 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 09 24 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Cranbrook E Payne J Leh C M U 2008 Origin of the elephants Elephas maximus L of Borneo PDF Sarawak Museum Journal Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2012 09 27 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Fernando P Vidya T N C Payne J Stuewe M Davison G Alfred R J Andau P Bosi E Kilbourn A Melnick D J 2003 DNA analysis indicates that Asian Elephants are native to Borneo and are therefore a high priority for conservation PLoS Biol 1 1 e6 doi 10 1371 journal pbio 0000006 PMC 176546 nbsp PMID 12929206 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e Laursen L Bekoff M 1978 Loxodonta africana PDF Mammalian Species 92 92 1 8 doi 10 2307 3503889 JSTOR 3503889 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 04 30 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Shoshani J 2005 Order Proboscidea Dalam Wilson D E Reeder D M Mammal Species of the World A Taxonomic and Geographic Reference Volume 1 edisi ke 3rd Johns Hopkins University Press hlm 90 91 ISBN 978 0 8018 8221 0 OCLC 62265494 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 11 13 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Sukumar hlm 46 Barnes R F W Blom A Alers M P T 1995 A review of the status of forest elephants Loxodonta africana in Central Africa Biological Conservation 71 2 125 32 doi 10 1016 0006 3207 94 00014 H Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e Shoshani hlm 42 51 Grubb P Groves C P Dudley J P Shoshani J 2000 Living African elephants belong to two species Loxodonta africana Blumenbach 1797 and Loxodonta cyclotis Matschie 1900 PDF Elephant 2 4 1 4 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 04 19 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Rohland N Malaspinas Anna Sapfo Pollack Joshua L Slatkin Montgomery Matheus Paul Hofreiter Michael 2007 Proboscidean mitogenomics chronology and mode of elephant evolution using mastodon as outgroup PLoS Biology 5 8 e207 doi 10 1371 journal pbio 0050207 PMC 1925134 nbsp PMID 17676977 Roca A L Georgiadis N Pecon Slattery J O Brien S J 2001 Genetic evidence for two species of elephant in Africa Science 293 5534 1473 77 doi 10 1126 science 1059936 PMID 11520983 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Eggert L S Rasner C A Woodruff D S 2002 The evolution and phylogeography of the African elephant inferred from mitochondrial DNA sequence and nuclear microsatellite markers Proceedings of the Royal Society B Biological Sciences 269 1504 1993 2006 doi 10 1098 rspb 2002 2070 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Debruyne R 2005 A case study of apparent conflict between molecular phylogenies the interrelationships of African elephants Cladistics 21 1 31 50 doi 10 1111 j 1096 0031 2004 00044 x a b Rohland N Reich D Mallick S Meyer M Green R E Georgiadis N J Roca A L Hofreiter M 2010 Penny David ed Genomic DNA Sequences from Mastodon and Woolly Mammoth Reveal Deep Speciation of Forest and Savanna Elephants PLoS Biology 8 12 e1000564 doi 10 1371 journal pbio 1000564 PMC 3006346 nbsp PMID 21203580 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Ishida Y Oleksyk T K Georgiadis N J David V A Zhao K Stephens R M Kolokotronis S O Roca A L 2011 Murphy William J ed Reconciling apparent conflicts between mitochondrial and nuclear phylogenies in African elephants PLoS ONE 6 6 e20642 doi 10 1371 journal pone 0020642 PMC 3110795 nbsp PMID 21701575 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f Blanc J 2008 Loxodonta africana IUCN Red List of Threatened Species Version 2012 2 International Union for Conservation of Nature Diakses tanggal 2010 04 04 Loxodonta cyclotis Matschie 1900 UNEP WCMC Species Database Diakses tanggal 12 December 2012 pranala nonaktif permanen Eggert L S Eggert J A Woodruff D S 2003 Estimating population sizes for elusive animals the forest elephants of Kakum National Park Ghana PDF Molecular Ecology 12 6 1389 1402 doi 10 1046 j 1365 294X 2003 01822 x PMID 12755869 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 03 04 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Debruyne R Van Holt A Barriel V Tassy P 2003 Status of the so called African pygmy elephant Loxodonta pumilio NOACK 1906 phylogeny of cytochrome b and mitochondrial control region sequences PDF Comptes Rendus de Biologie 326 7 687 97 doi 10 1016 S1631 0691 03 00158 6 PMID 14556388 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 12 03 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Gheerbrant E 2009 Paleocene emergence of elephant relatives and the rapid radiation of African ungulates Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America PNAS 106 26 10717 10721 doi 10 1073 pnas 0900251106 PMC 2705600 nbsp PMID 19549873 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 05 Diakses tanggal 2014 04 24 Sukumar hlm 13 16 a b c Shoshani J Walter R C Abraha M Berhe S Tassy P Sanders W J Marchant G H Libsekal Y Ghirmai T Zinner D 2006 A proboscidean from the late Oligocene of Eritrea a missing link between early Elephantiformes and Elephantimorpha and biogeographic implications Proceedings of the National Academy of Sciences 103 46 17296 301 doi 10 1073 pnas 0603689103 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d Sukumar hlm 16 19 Sukumar hlm 22 Sukumar hlm 24 27 a b Sukumar hlm 28 31 Sukumar hlm 44 Sukumar hlm 36 37 a b c d e f g h i j k Shoshani J 1998 Understanding proboscidean evolution a formidable task Trends in Ecology and Evolution 13 12 480 87 doi 10 1016 S0169 5347 98 01491 8 Carpenter K 2006 Foster J R and Lucas S G eds ed Paleontology and Geology of the Upper Jurassic Morrison Formation New Mexico Museum of Natural History and Science Bulletin 36 New Mexico Museum of Natural History and Science 131 138 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan editors list link a b c d West J B 2002 Why doesn t the elephant have a pleural space Physiology 17 2 47 50 PMID 11909991 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 01 27 Diakses tanggal 2014 04 26 Debruyne R Barriel V Tassy P 2003 Mitochondrial cytochrome b of the Lyakhov mammoth Proboscidea Mammalia new data and phylogenetic analyses of Elephantidae PDF Molecular Phylogenetics and Evolution 26 3 421 34 doi 10 1016 S1055 7903 02 00292 0 PMID 12644401 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 11 13 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Noro M Masuda R Dubrovo I A Yoshida M C Kato M 1998 Molecular phylogenetic inference of the woolly mammoth Mammuthus primigenius based on complete sequences of mitochondrial cytochrome b and 12S ribosomal RNA genes Journal of Molecular Evolution 46 3 314 26 doi 10 1007 PL00006308 PMID 9493356 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Gross L 2006 Reading the evolutionary history of the Woolly Mammoth in its mitochondrial genome PLoS Biology 4 3 e74 doi 10 1371 journal pbio 0040074 PMC 1360100 nbsp PMID 20076539 Sukumar hlm 46 47 Choi C 2011 Woolly Mammoths Could Be Cloned Someday Scientist Says Live Science Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 10 01 Diakses tanggal 18 September 2012 a b c Sukumar hlm 31 33 Vartanyan S L Garutt V E Sher A V 1993 Holocene dwarf mammoths from Wrangel Island in the Siberian Arctic Nature 362 6418 337 40 doi 10 1038 362337a0 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Tikhonov A Agenbroad L Vartanyan S 2003 Comparative analysis of the mammoth populations on Wrangel Island and the Channel Islands Deinsea 9 415 20 ISSN 0923 9308 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Shoshani hal 68 70 Somgrid C Elephant Anatomy and Biology Skeletal system Elephant Research and Education Center Department of Companion Animal and Wildlife Clinics Faculty of Veterinary Medicine Chiang Mai University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 13 Diakses tanggal 21 September 2012 Kingdon hal 11 Somgrid C Elephant Anatomy and Biology Special sense organs Elephant Research and Education Center Department of Companion Animal and Wildlife Clinics Faculty of Veterinary Medicine Chiang Mai University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 07 29 Diakses tanggal 21 September 2012 Yokoyama S Takenaka N Agnew D W Shoshani J 2005 Elephants and human color blind deuteranopes have identical sets of visual pigments Genetics 170 1 335 44 doi 10 1534 genetics 104 039511 PMC 1449733 nbsp PMID 15781694 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Byrne R W Bates L Moss C J 2009 Elephant cognition in primate perspective PDF Comparative Cognition amp Behavior Review 4 65 79 doi 10 3819 ccbr 2009 40009 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 05 20 Diakses tanggal 2014 04 30 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f Shoshani hlm 78 79 Narasimhan A 2008 Why do elephants have big ear flaps PDF Indian Academy of Sciences Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2013 04 30 Diakses tanggal 2014 04 24 Reuter T Nummela S Hemila S 1998 Elephant hearing PDF Journal of the Acoustical Society of America 104 2 1122 23 doi 10 1121 1 423341 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 12 07 Diakses tanggal 2014 04 24 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d Shoshani hlm 74 77 a b Martin F Niemitz C 2003 Right trunkers and left trunkers side preferences of trunk movements in wild Asian elephants Elephas maximus Journal of Comparative Psychology 117 4 371 79 doi 10 1037 0735 7036 117 4 371 PMID 14717638 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Sukumar hlm 149 a b c Kingdon hlm 9 Cole M 14 November 1992 Lead in lake blamed for floppy trunks NewScientist Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 12 03 Diakses tanggal 25 June 2009 a b Shoshani hlm 70 71 a b c Shoshani hlm 71 74 Sukumar hlm 120 Clutton Brock J 1986 A Natural History of Domesticated Mammals British Museum Natural History hlm 208 ISBN 0 521 34697 5 Elephants Evolve Smaller Tusks Due to Poaching Environmental News Network Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 11 21 Diakses tanggal 25 September 2012 Zhuoqiong W 16 July 2005 Tuskless elephants evolving thanks to poachers China Daily Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 02 28 Diakses tanggal 27 January 2013 Gray R 20 January 2008 Why elephants are not so long in the tusk The Daily Telegraph Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 07 Diakses tanggal 27 January 2013 a b Shoshani hlm 66 67 a b c d Shoshani hlm 69 70 a b c Weissengruber G E Egger G F Hutchinson J R Groenewald H B Elsasser L Famini D Forstenpointner G 2006 The structure of the cushions in the feet of African elephants Loxodonta africana Journal of Anatomy 209 6 781 92 doi 10 1111 j 1469 7580 2006 00648 x PMC 2048995 nbsp PMID 17118065 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Shoshani hal 74 Pennisi E 22 December 2011 Elephants Have a Sixth Toe ScienceMag org Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 06 09 Diakses tanggal 23 December 2011 Hutchinson J R Schwerda D Famini D J Dale R H Fischer M S Kram R 2006 The locomotor kinematics of Asian and African elephants changes with speed and size Journal of Experimental Biology 209 19 3812 27 doi 10 1242 jeb 02443 PMID 16985198 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Genin J J Willems P A Cavagna G A Lair R Heglund N C 2010 Biomechanics of locomotion in Asian elephants Journal of Experimental Biology 213 5 694 706 doi 10 1242 jeb 035436 PMID 20154184 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Hutchinson J R Famini D Lair R Kram R 2003 Biomechanics Are fast moving elephants really running Nature 422 6931 493 94 doi 10 1038 422493a PMID 12673241 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Shoshani hlm 60 Benedict F G Lee R C 1936 The heart rate of the elephant Proceedings of the American Philosophical Society 76 3 335 41 JSTOR 984548 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link How elephants snorkel BBC News 31 August 2002 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 05 Diakses tanggal 3 November 2012 Shoshani hlm 80 BBC Nature Dung eater videos news and facts Bbc co uk Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 12 29 Diakses tanggal 2011 11 27 a b c Eltringham hlm 124 27 Siegel J M 2005 Clues to the functions of mammalian sleep Nature 437 7063 1264 71 doi 10 1038 nature04285 PMID 16251951 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 01 20 Diakses tanggal 2014 04 27 Sukumar hlm 159 Hoare B 2009 Animal Migration Remarkable Journeys in the Wild University of California Press hlm 58 59 ISBN 0 520 25823 1 a b Shoshani hlm 226 29 Campos Arceiz A Blake S 2011 Mega gardeners of the forest the role of elephants in seed dispersal PDF Acta Oecologica 37 6 542 53 doi 10 1016 j actao 2011 01 014 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2013 06 18 Diakses tanggal 2014 04 27 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Campos Arceiz A Traeholt C Jaffar R Santamaria L Corlett R T 2012 Asian tapirs are no elephants when it comes to seed dispersal Biotropica 44 2 220 27 doi 10 1111 j 1744 7429 2011 00784 x Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Elephants kill endangered rhino BBC News 14 February 2000 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 05 18 Diakses tanggal 5 October 2012 Power R J Shem Compion R X 2009 Lion predation on elephants in the Savuti Chobe National Park Botswana African Zoology 44 1 36 44 doi 10 3377 004 044 0104 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Sukumar hlm 121 a b c Sukumar hlm 175 79 a b Kingdon hlm 53 Harris M Sherwin C Harris S 2008 Defra final report on elephant welfare PDF University of Bristol Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2014 11 24 Diakses tanggal 2014 04 27 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link McComb K Shannon G Durant S M Sayialel K Slotow R Poole J Moss C 2011 Leadership in elephants the adaptive value of age PDF Proceedings of the Royal Society B Biological Sciences 278 1722 3270 76 doi 10 1098 rspb 2011 0168 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2013 04 29 Diakses tanggal 2014 04 27 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e Sukumar hlm 179 83 a b Highfield R 17 February 2006 Elephant rage they never forgive either The Sydney Morning Herald Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 09 20 Diakses tanggal 16 June 2007 a b Sukumar hlm 100 08 Sukumar hlm 89 Sukumar hlm 262 Sukumar hlm 98 99 Elephant Reproduction Project The Estrous Cycle of Elephants Smithsonian National Zoo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 06 Diakses tanggal 8 October 2012 Sukumar hlm 113 Sukumar hlm 117 a b c d Moss hlm 106 13 Kingdon hlm 69 Murray E Fowler Susan K Mikota 2006 Biology Medicine and Surgery of Elephants John Wiley amp Sons hlm 353 ISBN 978 0 8138 0676 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 28 Diakses tanggal 2014 04 27 Estes R 1991 The behavior guide to African mammals including hoofed mammals carnivores primates University of California Press hlm 266 ISBN 978 0 520 08085 0 a b c d e f Bagemihl B 1999 Biological Exuberance Animal Homosexuality and Natural Diversity St Martin s Press hlm 427 30 ISBN 1 4668 0927 2 Sukumar hlm 259 62 a b Lueders I Niemuller C Rich P Gray C Hermes R Goeritz F Hildebrandt T B 2012 Gestating for 22 months luteal development and pregnancy maintenance in elephants Proceedings of the Royal Society B Biological Sciences 279 1743 3687 96 doi 10 1098 rspb 2012 1038 PMC 3415912 nbsp PMID 22719030 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Sukumar hlm 126 29 Kingdon hlm 64 War veteran elephant dies BBC News 26 February 2003 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 11 12 Diakses tanggal 8 January 2013 Payne and Langbauer hlm 116 Payne and Langbauer hlm 119 20 a b Payne and Langbauer hlm 120 21 Kingdon hlm 63 a b Sukumar hlm 142 45 a b Payne K B Langbauer W R Thomas E M 1986 Infrasonic calls of the Asian elephant Elephas maximus Behavioral Ecology and Sociobiology 18 4 297 301 doi 10 1007 BF00300007 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Larom D Garstang M Payne K Raspet R Lindeque M 1997 The influence of surface atmospheric conditions on the range and area reached by animal vocalizations PDF Journal of Experimental Biology 200 Pt 3 421 31 PMID 9057305 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link O Connell Rodwell E O 2007 Keeping an ear to the ground seismic communication in elephants Physiology 22 4 287 94 doi 10 1152 physiol 00008 2007 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 01 27 Diakses tanggal 2014 04 30 O Connell Rodwell C E Arnason B Hart L A 2000 Seismic properties of Asian elephant Elephas maximus vocalizations and locomotion Journal of the Acoustical Society of America 108 6 3066 72 doi 10 1121 1 1323460 PMID 11144599 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link O Connell Rodwell C E Wood J D Rodwell T C Puria S Partan S R Keefe R Shriver D Arnason B T Hart L A 2006 Wild elephant Loxodonta africana breeding herds respond to artificially transmitted seismic stimuli PDF Behavioural and Ecological Sociobiology 59 6 842 50 doi 10 1007 s00265 005 0136 2 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 12 03 Diakses tanggal 2014 04 30 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Plotnik J M de Waal F B M Reiss D 2006 Self recognition in an Asian elephant Proceedings of the National Academy of Sciences 103 45 17053 57 doi 10 1073 pnas 0608062103 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Rensch B 1957 The intelligence of elephants Scientific American 196 2 44 49 doi 10 1038 scientificamerican0257 44 Hart B J Hart L A McCory M Sarath C R 2001 Cognitive behaviour in Asian elephants use and modification of branches for fly switching Animal Behaviour 62 5 839 47 doi 10 1006 anbe 2001 1815 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link McComb K Baker L Moss C 2006 African elephants show high levels of interest in the skulls and ivory of their own species Biology Letters 2 1 26 28 doi 10 1098 rsbl 2005 0400 PMC 1617198 nbsp PMID 17148317 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Douglas Hamilton I Bhallaa S Wittemyera G Vollratha F 2006 Behavioural reactions of elephants towards a dying and deceased matriarch PDF Applied Animal Behaviour Science 100 1 87 102 doi 10 1016 j applanim 2006 04 014 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 05 11 Diakses tanggal 2014 04 30 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link What really prompts the dog s Guilty Look Science Daily 2009 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 20 Diakses tanggal September 5 2013 Bekoff M 2009 Anthropomorphic Double Talk Can Animals Be Happy But Not Unhappy No Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 28 Diakses tanggal September 5 2013 Masson Jeffrey Moussaieff Susan McCarthy 1996 When Elephants Weep Emotional Lives of Animals Vintage hlm 272 ISBN 0 09 947891 9 Douglas Hamilton hlm 178 82 African Elephant Specialist Group AfESG 2013 2012 Continental Totals 2013 AFRICA analysis Elephant Database Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 06 02 Diakses tanggal February 27 2014 a b c d e f g Choudhury A Lahiri Choudhury D K Desai A Duckworth J W Easa P S Johnsingh A J T Fernando P Hedges S Gunawardena M Kurt F Karanth U Lister A Menon V Riddle H Rubel A Wikramanayake E 2008 Elephas maximus IUCN Red List of Threatened Species Version 2012 2 International Union for Conservation of Nature Diakses tanggal 2012 10 16 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penulis link a b Daniel hlm 174 a b c d e Martin hlm 202 07 a b c Christy B October 2012 Ivory Worship National Geographic Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 26 Diakses tanggal 17 October 2012 Steyn Paul 12 December 2013 Urban Wildlife Corridors Could Save Africa s Free Roaming Elephants A Voice for Elephants National Geographic Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 12 24 Diakses tanggal 23 December 2013 Sukumar hlm 57 a b c McNeely hlm 149 50 Wylie hlm 120 23 Smith hlm 152 54 Topper R 15 October 2012 Elephant Dung Coffee World s Most Expensive Brew Is Made With Pooped Out Beans The Huffington Post Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 11 26 Diakses tanggal 10 December 2012 Easa hlm 86 Bist S S Cheeran J V Choudhury S Barua P Misra M K The domesticated Asian elephant in India Regional Office for Asia and the Pacific Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 06 01 Diakses tanggal 25 December 2012 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d Wylie 2000 hlm 146 48 Sukumar hlm 59 64 a b Griffin B 2004 Elephants From the Sacred to the Mundane Dalam Gin Ooi K Southeast Asia A Historical Encyclopedia from Angkor Wat to East Timor Volume 1 hlm 487 89 ISBN 1 57607 770 5 Shoshani hlm 168 69 a b Tuttle hlm 184 88 Sterm A 28 February 2005 Elephant deaths at zoos reignite animal debate Zoo supporters cite conservation activists cite confined spaces MSNBC Reuters Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 23 Diakses tanggal 24 October 2012 Harris M Sherwin C Harris S 10 November 2008 Defra Final Report on Elephant Welfare PDF University of Bristol Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2014 11 24 Diakses tanggal 16 November 2011 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Mott M 11 December 2008 Wild elephants live longer than their zoo counterparts National Geographic News Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 05 04 Diakses tanggal 24 October 2012 Circus Myths The true cruelty under the big top Humane Society of the United States 25 September 2009 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 05 Diakses tanggal 24 October 2012 Pickler N 4 March 2009 Circus CEO says elephants are struck but not hurt Associated Press Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 01 20 Diakses tanggal 25 October 2012 Wylie hlm 142 Anon 2 March 2013 Victory for Brigitte Bardot as elephants are reprieved The Telegraph Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 03 05 Diakses tanggal 2 March 2013 Ghianni T 18 February 2011 Elephant behind TB outbreak at Tennessee sanctuary Reuters Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 04 29 Diakses tanggal 1 February 2013 a b Huggler J 12 October 2006 Animal Behaviour Rogue Elephants London The Independent Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 05 14 Diakses tanggal 16 June 2007 Siebert C 8 October 2006 An Elephant Crackup Nytimes com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 11 03 Diakses tanggal 25 October 2012 India elephant rampage BBC News 24 December 1998 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 05 26 Diakses tanggal 16 June 2007 Drunken elephants trample village BBC News 21 October 1999 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 12 26 Diakses tanggal 16 June 2007 Drunk elephants kill six people BBC News 17 December 2002 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 04 08 Diakses tanggal 16 June 2007 Wylie hlm 63 65 a b c d e McNeely hlm 158 60 Kingdon hlm 31 Wylie hlm 83 84 Klinsohr Leroy C Grosenick U 2004 Surrealism Taschen hlm 50 ISBN 3 8228 2215 9 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Wylie hlm 79 Sukumar hlm 87 Sukumar hlm 64 Sukumar hlm 62 Haykal M H 2008 The Life of Muḥammad Islamic Book Trust hlm 52 ISBN 978 983 9154 17 7 a b c Van Riper A B 2002 Science in Popular Culture A Reference Guide Greenwood Press hlm 73 75 ISBN 0 313 31822 0 Cartoon of the Day The Third Term Panic HarpWeek Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 09 21 Diakses tanggal 1 September 2008 Cambridge Academic Content Dictionary Paperback with CD ROM Cambridge University Press hlm 298 ISBN 978 0 521 69196 3 Koleksi Peribahasa amp Pantun Indonesia Terlengkap Indonesia Cerdas 2009 hlm 76 ISBN 9786028276184 Nevid J S 2008 Psychology Concepts and Applications Wadsworth Publishing hlm 477 ISBN 0 547 14814 3 Daftar pustakaShoshani J ed 2000 Elephants Majestic Creatures of the Wild Checkmark Books ISBN 0 87596 143 6 Shoshani J Shoshani S L What is an Elephant hlm 14 15 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Shoshani J Comparing the Living Elephants hlm 36 51 Shoshani J Anatomy and Physiology hlm 66 80 Easa P S Musth in Asian Elephants hlm 85 86 Moss C Elephant Calves The Story of Two Sexes hlm 106 13 Payne K B Langauer W B Elephant Communication hlm 116 23 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Eltringham S K Ecology and Behavior hlm 124 27 Wylie K C Elephants as War Machines hlm 146 48 McNeely J A Elephants as Beasts of Burden hlm 149 50 Smith K H The Elephant Domestication Centre of Africa hlm 152 54 McNeely J A Elephants in Folklore Religion and Art hlm 158 65 Shoshani S L Famous Elephants hlm 168 71 Daniel J C The Asian Elephant Population Today hlm 174 77 Douglas Hamilton I The African Elephant Population Today hlm 178 83 Tuttle C D Elephants in Captivity hlm 184 93 Martin E B The Rise and Fall of the Ivory Market hlm 202 07 Shoshani J Why Save Elephants hlm 226 29 Sukumar R 2003 The Living Elephants Evolutionary Ecology Behaviour and Conservation Oxford University Press ISBN 978 0 19 510778 4 Kingdon J 1988 East African Mammals An Atlas of Evolution in Africa Volume 3 Part B Large Mammals Academic Press ISBN 0 12 408355 2 Wylie D 2009 Elephant Reaktion Books ISBN 978 1 86189 397 0 Bacaan lanjutWikisource The Blindmen and the Elephant oleh John Godfrey Saxe Williams Heathcote 1989 Sacred Elephant New York Harmony Books ISBN 0 517 57320 2 Carrington Richard 1958 Elephants A Short Account of their Natural History Evolution and Influence on Mankind Chatto amp Windus ASIN B0007J8A7E Pranala luarCari tahu mengenai Gajah pada proyek proyek Wikimedia lainnya nbsp Definisi dan terjemahan dari Wiktionary nbsp Gambar dan media dari Commons nbsp Kutipan dari Wikiquote nbsp Teks sumber dari Wikisource nbsp Buku dari Wikibuku nbsp Direktori spesies Proboscidea dari WikispeciesPure Nature Are Elephants Headed Toward Extinction Diarsipkan 2021 08 24 di Wayback Machine Video YouTube oleh AlliantContent ElephantVoices Diarsipkan 2009 10 02 di Wayback Machine Informasi mengenai komunikasi oleh gajah Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Gajah amp oldid 24251698