www.wikidata.id-id.nina.az
Ada usul agar Binatang menyusui diganti judulnya dan dipindahkan ke Mamalia Diskusikan Binatang menyusui atau mamalia dari bahasa Latin mamma payudara adalah kelas hewan vertebrata yang dicirikan oleh adanya kelenjar susu yang pada hewan betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya neokorteks rambut dan tiga tulang di telinga tengah Karakteristik karakteristik ini membedakan mereka dari reptil dan burung yang divergensi genetiknya terjadi pada periode Karbon lebih dari 300 juta tahun yang lalu Sekitar 6 400 spesies mamalia yang masih sintas bertahan hingga kini telah dideskripsikan Ordo terbesar dalam mamalia adalah Rodentia hewan pengerat Chiroptera kelelawar dan Eulipotyphla landak susu tikus tanah celurut dan sebagainya Tiga ordo terbesar berikutnya adalah Primata termasuk manusia kera monyet dan lain lain Artiodactyla hewan berkuku genap termasuk Cetacea dan Carnivora kucing anjing anjing laut dan lainnya Binatang menyusui Periode Trias akhir Sekarang PreYe Ye O S D C P T J K Pg NMammaliaKeanekaragaman mamaliaTaksonomiSuperkerajaanEukaryotaKerajaanAnimaliaFilumChordataSuperkelasTetrapodaKelasMammaliaLinnaeus 1758Subgrup yang masih hidupMonotremata Theria Marsupialia PlacentalialbsDalam kladistika yang mencerminkan sejarah evolusi mamalia adalah satu satunya anggota Synapsida yang masih tersisa Synapsida dan Sauropsida reptil dan burung dimasukkan dalam klad Amniota yang lebih besar Leluhur mamalia Synapsida awal adalah Sphenacodontia di bawah Pelycosauria kelompok yang juga mencakup Dimetrodon nonmamalia Pada akhir periode Karbon sekitar 300 juta tahun yang lalu mamalia bercabang dari garis Sauropsida yang mengarah ke reptil dan burung masa kini Garis keturunan yang mengikuti kelompok batang sphenacodontia terpecah menjadi beberapa kelompok Synapsida nonmamalia yang beragam kadang kadang salah disebut sebagai reptil mirip mamalia sebelum memunculkan Therapsida pada periode Permian Awal Mamalia berasal dari Cynodontia kelompok Therapsida tingkat lanjut pada kala Trias Akhir Ordo mamalia modern muncul pada periode Paleogen dan Neogen dari era Senozoikum setelah kepunahan dinosaurus nonunggas Sejak 66 juta tahun yang lalu mamalia telah menjadi kelompok hewan darat yang dominan hingga saat ini Tipe dasar tubuh mamalia adalah berkaki empat dan kebanyakan mamalia menggunakan keempat ekstremitas mereka untuk lokomosi darat Namun sejumlah mamalia memiliki ekstremitas yang beradaptasi untuk kehidupan di laut di udara di pohon di bawah tanah atau untuk berjalan dengan dua kaki Ukuran tubuh mamalia berkisar dari kelelawar Craseonycteridae yang besarnya 30 40 mm 1 2 1 6 inci hingga paus biru yang besarnya 30 m 98 kaki mungkin hewan terbesar yang pernah hidup Umur maksimum mamalia bervariasi dari dua tahun pada celurut sampai 211 tahun pada paus kepala busur Semua mamalia modern melahirkan anak kecuali lima spesies Monotremata yang merupakan mamalia bertelur Placentalia adalah kelompok mamalia yang banyak spesiesnya Mereka memiliki plasenta untuk memberi makan janin selama masa gestasi Mayoritas mamalia merupakan makhluk yang cerdas dan sebagian mamalia memiliki otak yang besar kesadaran diri dan mampu menggunakan alat Mamalia dapat berkomunikasi dan bersuara dengan beberapa cara termasuk menghasilkan ultrasonik menandai aroma memberi sinyal alarm menyanyi dan menggunakan ekolokasi Mamalia dapat mengatur diri mereka sendiri ke dalam kelompok fisi fusi harem dan hierarki tetapi mereka juga bisa soliter dan teritorial Kebanyakan mamalia merupakan hewan poligini tetapi beberapa mamalia dapat menjadi monogami atau poliandri Domestikasi berbagai jenis mamalia oleh manusia memainkan peran utama dalam Revolusi Neolitikum yang menjadikan manusia mengubah sistem berburu dan meramu menjadi bertani untuk mendapatkan sumber makanan utama Hal ini menyebabkan restrukturisasi besar masyarakat manusia dari nomaden ke menetap dan membentuk lebih banyak kerja sama di antara kelompok yang lebih besar dan selanjutnya menjadi semakin besar hingga akhirnya mengembangkan peradaban Mamalia domestik menyediakan tenaga untuk transportasi dan pertanian menjadi sumber makanan daging dan produk susu serta dimanfaatkan rambut dan kulitnya Mamalia juga diburu dan dilombakan dalam olahraga serta digunakan sebagai organisme model dalam sains Mamalia telah digambarkan dalam seni sejak zaman Paleolitikum dan muncul dalam sastra film mitologi dan agama Penurunan jumlah dan kepunahan banyak mamalia didorong oleh perburuan liar perusakan habitat dan terutama deforestasi Daftar isi 1 Klasifikasi 1 1 Definisi 1 2 Klasifikasi McKenna Bell 1 3 Klasifikasi molekuler mamalia berplasenta 2 Evolusi 2 1 Asal usul 2 2 Evolusi dari amniota yang lebih tua 2 3 Mamalia pertama 2 4 Tampilan paling awal 2 5 Kebangkitan mamalia 3 Anatomi 3 1 Karakteristik khusus 3 2 Dimorfisme seksual 3 3 Sistem biologis 3 4 Produksi suara 3 5 Rambut 3 5 1 Termoregulasi 3 5 2 Warna 3 6 Sistem reproduksi 3 7 Berdarah panas 3 8 Umur spesies 3 9 Lokomosi 3 9 1 Terestrial 3 9 2 Arboreal 3 9 3 Aerial 3 9 4 Fosorial dan subterania 3 9 5 Akuatik 4 Perilaku 4 1 Komunikasi dan vokalisasi 4 2 Pakan 4 3 Kecerdasan 4 4 Struktur sosial 5 Manusia dan mamalia lainnya 5 1 Dalam kebudayaan manusia 5 2 Penggunaan 5 3 Persilangan 5 4 Ancaman 6 Lihat pula 7 Catatan 8 Referensi 8 1 Catatan kaki 8 2 Daftar pustaka 9 Pranala luarKlasifikasiLihat pula Daftar genus mamalia Ordo Rodentia biru Chiroptera merah dan Soricomorpha a kuning jika digabung mencapai 70 spesies mamalia Rodentia Chiroptera Soricomorpha a Primata Carnivora Artiodactyla Diprotodontia Lagomorpha Didelphimorphia Cetacea Dasyuromorphia Afrosoricida Erinaceomorpha b Cingulata Peramelemorphia Scandentia Perissodactyla Macroscelidea Pilosa Monotremata ProboscideaKlasifikasi mamalia telah melalui beberapa revisi sejak Carolus Linnaeus pertama kali mendefinisikan kelas ini Saat ini tidak ada sistem klasifikasi yang diterima secara universal McKenna dan Bell 1997 serta Wilson dan Reader 2005 memberikan ringkasan terbaru yang bermanfaat 1 George Simpson 1945 2 menyediakan sistematika asal usul dan hubungan mamalia yang telah diajarkan secara universal hingga akhir abad ke 20 Namun sejak 1945 sejumlah besar informasi baru dan lebih rinci ditemukan secara bertahap Catatan paleontologi melalui fosil telah dikalibrasi ulang dan pada tahun tahun berikutnya ada banyak perdebatan dan kemajuan mengenai dasar dasar teoretis dari sistematika itu sendiri yang sebagian muncul karena konsep baru yang disebut kladistika Meskipun temuan dari lapangan dan laboratorium semakin membuat klasifikasi Simpson ketinggalan zaman tetapi usulannya tetap menjadi yang paling mendekati klasifikasi resmi mamalia meskipun ada banyak masalah yang telah diketahui 3 Sebagian besar mamalia tergolong dalam kelompok mamalia berplasenta termasuk enam ordo yang memiliki paling banyak spesies Tiga ordo yang paling kaya akan spesies adalah Rodentia mencit tikus landak biwara kapibara dan mamalia lain yang mengerat Chiroptera kelelawar dan Eulipotyphla celurut tikus tanah dan solenodon Tiga ordo terbesar berikutnya tergantung pada skema klasifikasi biologis yang digunakan adalah Primata kera monyet dan lemur Cetartiodactyla paus dan hewan berkuku genap dan Carnivora kucing anjing musang beruang anjing laut dan sejenisnya 4 Menurut Mammal Species of the World MSW 5 416 spesies mamalia diidentifikasi pada tahun 2006 yang dikelompokkan ke dalam 1 229 genus 153 famili dan 29 ordo 4 Pada tahun 2008 Uni Internasional untuk Konservasi Alam IUCN menyelesaikan Penilaian Mamalia Global selama lima tahun untuk menyusun daftar merah IUCN yang memuat 5 488 spesies 5 Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Mammalogy pada tahun 2018 jumlah spesies mamalia yang diakui adalah 6 495 termasuk 96 yang baru saja punah 6 Definisi Kata mamalia adalah istilah modern yang diambil dari nama ilmiah Mammalia yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1758 Kata ini berasal dari bahasa Latin mamma puting Dalam sebuah publikasi tahun 1988 yang berpengaruh Timothy Rowe mendefinisikan Mammalia secara filogenetik sebagai kelompok mahkota dari mamalia sebuah klad yang terdiri dari leluhur bersama paling terkini dari Monotremata hidup ekidna dan platipus dan mamalia Theria marsupialia dan plasentalia serta semua keturunan dari leluhur tersebut 7 Karena leluhur ini hidup pada periode Jura definisi Rowe mengecualikan semua hewan dari periode sebelumnya Trias meskipun terdapat fakta bahwa fosil Trias pada ordo Haramiyida telah digolongkan sebagai Mammalia sejak pertengahan abad ke 19 8 Jika Mammalia dianggap sebagai kelompok mahkota asal usulnya dapat diperkirakan secara kasar sebagai kemunculan hewan pertama yang diketahui berhubungan lebih dekat dengan beberapa mamalia yang masih sintas bertahan hingga kini dibandingkan hewan yang lain Genus Ambondro lebih dekat kekerabatannya dengan monotremata dibandingkan mamalia Theria sementara genus Amphilestes dan Amphitherium lebih dekat kekerabatannya dengan Theria karena fosil dari ketiga genus tersebut berumur sekitar 167 juta tahun yang lalu pada kala Jura Tengah ini adalah perkiraan yang masuk akal untuk kemunculan kelompok mahkota 9 Dalam bukunya yang terbit pada tahun 2005 ahli zoologi T S Kemp memberikan definisi yang lebih tradisional Synapsida yang memiliki artikulasi rahang dentale skuamosa dan oklusi antara geraham atas dan bawah dengan komponen transversal untuk bergerak atau dalam pandangan Kemp klad yang berasal dari leluhur terakhir Sinoconodon dan mamalia sintas 10 Synapsida paling awal yang memenuhi definisi Kemp adalah Tikitherium dari 225 juta tahun silam sehingga kemunculan mamalia dalam pengertian yang lebih luas ini dapat disimpulkan pada Trias Akhir 11 12 Klasifikasi McKenna Bell Pada tahun 1997 pengelompokan mamalia direvisi secara komprehensif oleh Malcolm C McKenna dan Susan K Bell yang menghasilkan klasifikasi McKenna Bell Keduanya bekerja sama sebagai ahli paleontologi di Museum Sejarah Alam Amerika McKenna mewarisi proyek dari Simpson sedangkan Bell membangun sistem hierarki yang benar benar baru yang mencakup taksa sintas dan punah yang mencerminkan silsilah historis Mammalia 3 Buku mereka yang terbit pada tahun 1997 Klasifikasi Mamalia di atas Tingkat Spesies adalah karya komprehensif tentang sistematika hubungan dan kemunculan semua taksa mamalia baik sintas dan punah hingga peringkat genus meskipun data genetik molekuler menantang beberapa pengelompokan tingkat yang lebih tinggi 13 Pada daftar di bawah ini kelompok yang telah punah diberi tanda dagger Kelas Mammalia Subkelas Prototheria monotremata ekidna dan platipus Subkelas Theriiformes mamalia yang melahirkan dan kerabat prasejarahnya Infrakelas Allotheria multituberkulata Infrakelas Eutriconodonta eutrikonodon Infrakelas Holotheria mamalia modern yang melahirkan dan kerabat prasejarahnya Superlegion Kuehneotheria Superkohort Theria mamalia yang melahirkan Kohort Marsupialia marsupialia Magnordo Australidelphia marsupialia Australia dan monito del monte Magnordo Ameridelphia marsupialia Dunia Baru yang sekarang dianggap parafili dengan celurut oposum lebih dekat kepada australidelfian 14 Kohort Placentalia mamalia berplasenta Magnordo Xenarthra xenarthra Magnordo Epitheria epitheria Superordo Leptictida Superordo Preptotheria Grandordo Anagalida lagomorpha rodensia dan celurut gajah Grandordo Ferae karnivora tenggiling kreodon dan kerabatnya Grandordo Lipotyphla insektivor Grandordo Archonta kelelawar primata kubung dan tupai Grandordo Ungulata ungulata Ordo Tubulidentata incertae sedis babi tanah Mirordo Eparctocyona condylarth paus dan artiodaktila ungulata berkuku genap Mirordo Meridiungulata ungulata Amerika Selatan Mirordo Altungulata perisodaktila ungulata berkuku ganjil gajah lembu laut dan hyraxKlasifikasi molekuler mamalia berplasenta Pada awal abad ke 21 studi molekuler berdasarkan analisis DNA menunjukkan hubungan baru di antara keluarga mamalia Sebagian besar temuan ini telah divalidasi secara independen oleh data ada tidaknya retrotransposon 15 Sistem klasifikasi berdasarkan studi molekuler mengungkapkan tiga kelompok utama atau garis keturunan dari mamalia berplasenta yaitu Afrotheria Xenarthra dan Boreoeutheria yang bercabang pada Periode Kapur Hubungan antara ketiga garis keturunan ini kontroversial dan ada tiga hipotesis yang diajukan sehubungan dengan kelompok mana yang bersifat basal Hipotesis hipotesis tersebut adalah Atlantogenata Boreoeutheria sebagai basal Epitheria Xenarthra sebagai basal dan Exafroplacentalia Afrotheria sebagai basal 16 Boreoeutheria sendiri mengandung dua garis keturunan utama yaitu Euarchontoglires dan Laurasiatheria Perkiraan waktu divergensi antara ketiga kelompok mamalia berplasenta ini berkisar antara 105 hingga 120 juta tahun yang lalu tergantung pada jenis DNA yang digunakan seperti DNA inti atau DNA mitokondria 17 dan berbagai interpretasi data paleogeografis 16 Mammalia Monotremata Theria Marsupialia Placentalia Atlantogenata Afrotheria Xenarthra Boreoeutheria Euarchontoglires Euarchonta Glires Laurasiatheria Eulipotyphla Scrotifera Chiroptera Euungulata Cetartiodactyla Perissodactyla Ferae Pholidota Carnivora Kladogram di atas didasarkan pada Tarver dkk 2016 18 Sementara itu menurut Mammal Species of the World MSW 19 Sistem Informasi Taksonomi Terpadu ITIS 20 dan Catalogue of Life 21 mamalia terdiri atas 29 ordo yaitu Afrosoricida Artiodactyla Carnivora Cetacea Chiroptera Cingulata Dasyuromorphia Dermoptera Didelphimorphia Diprotodontia Erinaceomorpha b Hyracoidea Lagomorpha Macroscelidea Microbiotheria Monotremata Notoryctemorphia Paucituberculata Peramelemorphia Perissodactyla Pholidota Pilosa Primates Proboscidea Rodentia Scandentia Sirenia Soricomorpha a dan Tubulidentata EvolusiAsal usul Synapsida klad yang berisi mamalia dan kerabat mereka yang telah punah berasal dari subperiode Karbon Akhir 323 juta hingga 300 juta tahun yang lalu ketika mereka berpisah dari garis keturunan reptil dan unggas Mamalia kelompok mahkota berevolusi dari Mammaliaformes yang telah ada sebelumnya selama kala Jura Awal Kladogram menjadikan mamalia sebagai kelompok mahkota 22 Mammaliaformes Morganucodontidae Docodonta Haldanodon Mammalia Australosphenida termasuk Monotremata Fruitafossor Haramiyavia Multituberculata Tinodon Eutriconodonta termasuk Gobiconodonta Trechnotheria termasuk Theria Evolusi dari amniota yang lebih tua Struktur tengkorak Synapsida awal berisi satu lubang temporal di belakang rongga mata dalam posisi yang cukup rendah di tengkorak kanan bawah pada gambar ini Lubang ini mungkin telah membantu menahan otot rahang organisme ini yang dapat meningkatkan kekuatan menggigit mereka Vertebrata terestrial penuh yang pertama kali muncul adalah Amniota Seperti pendahulu mereka tetrapoda amfibi mereka memiliki paru paru dan ekstremitas Meskipun demikian telur Amniota memiliki selaput internal yang memungkinkan embrio yang sedang berkembang untuk bernapas tetapi berisi air Oleh karena itu Amniota dapat bertelur di tanah kering sedangkan amfibi umumnya perlu bertelur di air Amniota pertama tampaknya muncul pada subperiode Karbon Akhir Mereka berasal dari tetrapoda amfibi Reptiliomorpha 23 yang hidup di tanah yang sudah dihuni oleh serangga invertebrata lainnya tumbuhan paku lumut daun dan tumbuhan lainnya Dalam beberapa juta tahun dua garis keturunan Amniota berpisah Synapsida yang nantinya mencakup nenek moyang bersama bagi mamalia dan Sauropsida yang sekarang mencakup kura kura kadal ular buaya dan dinosaurus termasuk burung 24 Synapsida memiliki lubang tunggal fenestra temporal di bagian bawah setiap sisi tengkorak Salah satu kelompok Synapsida pelikosaurus mencakup hewan terbesar dan paling ganas pada periode Perm Awal 25 Synapsida nonmamalia kadang kadang secara tidak tepat disebut reptil mirip mamalia 26 27 Therapsida sebuah kelompok di bawah Synapsida merupakan keturunan dari pelikosaurus pada periode Perm Tengah sekitar 265 juta tahun yang lalu dan menjadi vertebrata darat yang dominan 26 Mereka berbeda dari eupelikosaurus basal pada beberapa fitur tengkorak dan rahang termasuk tengkorak yang lebih besar dan gigi seri yang ukurannya sama pada Therapsida tetapi tidak bagi eupelikosaurus Garis keturunan Therapsida yang mengarah ke mamalia melewati serangkaian tahap dimulai dengan hewan yang sangat mirip dengan nenek moyang pelikosaurus dan berakhir dengan Probainognathia yang tergolong Cynodontia beberapa di antaranya dapat dengan mudah disalahartikan sebagai mamalia 28 29 Mamalia pertama Peristiwa kepunahan Perm Trias sekitar 252 juta tahun yang lalu yang merupakan peristiwa berkepanjangan karena akumulasi beberapa gelombang kepunahan mengakhiri dominasi Therapsida karnivor 30 Pada Trias Awal sebagian besar relung karnivor darat berukuran sedang hingga besar diambil alih oleh Archosaurus 31 yang selama periode yang diperpanjang 35 juta tahun mencakup Crocodylomorpha pterosaurus dan dinosaurus 32 namun Cynodontia besar seperti Trucidocynodon dan Traversodontidae masing masing masih menempati relung karnivor dan herbivor berukuran besar Pada periode Jura dinosaurus juga mendominasi relung herbivor terestrial besar 33 Mamalia pertama dalam pengertian Kemp muncul pada zaman Trias Akhir sekitar 225 juta tahun yang lalu 40 juta tahun setelah Therapsida pertama Mereka berkembang dari relung insektivor nokturnal dari pertengahan Jura dan seterusnya 34 Castorocauda dari Jura misalnya adalah kerabat dekat mamalia sejati yang beradaptasi untuk berenang menggali dan menangkap ikan Sebagian besar jika tidak semua diperkirakan tetap bersifat noktural hipotesis hambatan nokturnal yang merupakan ciri mamalia 35 Mayoritas spesies mamalia yang ada pada era Mesozoikum adalah Multituberculata Eutriconodonta dan Spalacotheriidae Metatheria paling awal yang diketahui adalah fosil Sinodelphys yang ditemukan di batu serpih pada Kapur Awal berumur 125 juta tahun di Provinsi Liaoning timur laut Tiongkok Fosil ini hampir lengkap dan juga termasuk jumbai rambut dan jejak jaringan lunak 36 Gambaran Juramaia sinensis Eutheria tertua yang diketahui 160 juta tahun lalu 37 Fosil tertua yang diketahui di antara Eutheria binatang buas sejati adalah Juramaia sinensis yang mirip tikus kecil atau ibu Jura dari Tiongkok yang berumur 160 juta tahun yang lalu pada akhir Jura 37 Kerabat Eutheria yang muncul belakangan Eomaia 125 juta tahun yang lalu pada awal Kapur memiliki beberapa ciri yang sama dengan marsupialia tetapi tidak dengan plasentalia bukti bahwa ciri ciri ini ada pada leluhur terakhir dari kedua kelompok tersebut tetapi kemudian hilang pada garis keturunan plasentalia 38 Secara khusus tulang tulang epipubis memanjang ke depan dari panggul Tulang ini tidak ditemukan di plasenta modern mana pun tetapi mereka ditemukan di marsupialia monotremata mamalia non Theria lainnya dan Ukhaatherium hewan Kapur awal dalam ordo Asioryctitheria Ini juga berlaku untuk Multituberculata 39 Mereka tampaknya merupakan ciri leluhur yang kemudian menghilang dalam garis keturunan plasentalia Tulang tulang epipubis ini tampaknya berfungsi sebagai tempat otot otot menegang selama pergerakan mengurangi ruang yang disediakan yang dibutuhkan plasentalia untuk menampung janin mereka selama periode gestasi Lubang panggul yang sempit menunjukkan bahwa anak mereka berukuran sangat kecil saat lahir sehingga gestasinya pendek seperti pada marsupialia modern Hal ini menunjukkan bahwa plasenta merupakan perkembangan yang muncul belakangan 40 Salah satu Monotremata paling awal yang diketahui adalah Teinolophos yang hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu di Australia 41 Monotremata memiliki beberapa karakteristik yang mungkin diwarisi dari Amniota asli seperti lubang yang sama untuk buang air kecil buang air besar dan berkembang biak kloaka seperti pada kadal dan burung 42 dan mereka menghasilkan telur yang kasar dan tidak terkalsifikasi 43 Tampilan paling awal Hadrocodium yang fosilnya berasal dari sekitar 195 juta tahun yang lalu pada awal Jura memberikan bukti pertama yang jelas tentang sendi rahang yang hanya dibentuk oleh tulang skuamosa dan tulang dentale tidak ada ruang di rahang untuk artikularis tulang yang terlibat dalam rahang semua Synapsida awal 44 Fosil Thrinaxodon di Museum Nasional Sejarah Alam Amerika SerikatBukti paling awal yang jelas tentang rambut terdapat pada fosil Castorocauda dan Megaconus dari 164 juta tahun yang lalu pada pertengahan Jura Pada tahun 1950 an diusulkan bahwa foramina saluran di maksila dan pramaksila tulang di depan rahang atas Cynodontia adalah saluran yang memasok pembuluh darah dan saraf ke vibrissae misai sekaligus bukti akan adanya rambut 45 46 Meskipun demikian selanjutnya diketahui bahwa foramen tidak selalu menunjukkan bahwa hewan memiliki misai karena kadal modern Tupinambis memiliki foramina yang hampir identik dengan yang ditemukan pada Cynodontia nonmamalia Thrinaxodon 27 47 Namun sumber sumber populer terus mengaitkan misai dengan Thrinaxodon 48 Studi tentang koprolit pada masa Perm menunjukkan bahwa Synapsida nonmamalia dari zaman sudah memiliki rambut pengaturan evolusi rambut mungkin telah berlangsung sejak sejauh Dicynodontia 49 Kemunculan endoterm pertama kali muncul dalam evolusi mamalia belum pasti meskipun umumnya disepakati bahwa sifat ini pertama kali berevolusi pada Therapsida non mamalia 49 50 Monotremata modern memiliki suhu tubuh yang lebih rendah dan tingkat metabolisme yang lebih bervariasi dibandingkan marsupialia dan plasentalia 51 tetapi ada bukti bahwa beberapa leluhur mereka mungkin termasuk leluhur Theria dapat memiliki suhu tubuh seperti Theria modern 52 Demikian juga beberapa Theria modern seperti Afrotheria dan Xenarthra secara sekunder telah mengembangkan suhu tubuh yang lebih rendah 53 Evolusi ekstremitas tegak pada mamalia tidak diketahui dengan lengkap baik monotremata yang masih hidup maupun fosil monotremata memiliki ekstremitas yang melebar Postur ekstremitas yang parasagital tidak melebar baru muncul pada akhir Jura atau awal Kapur yang ditemukan pada Eomaia dari Eutheria dan Sinodelphys dari Metatheria yang keduanya berasal dari 125 juta tahun yang lalu 54 Tulang epipubis fitur yang sangat memengaruhi reproduksi sebagian besar klad mamalia pertama kali ditemukan pada Tritylodontidae yang menunjukkan bahwa hal ini merupakan sinapomorfi antara mereka dan mamalia Tulang ini ditemukan pada mamalia nonplasentalia meskipun Megazostrodon dan Erythrotherium tampaknya tidak memilikinya 55 Kebangkitan mamalia Mamalia Theria mengambil alih relung ekologi berukuran sedang hingga besar pada Senozoikum setelah peristiwa kepunahan Kapur Paleogen sekitar 66 juta tahun yang lalu mengosongkan ruang ekologis yang pernah diisi oleh dinosaurus nonunggas dan kelompok reptil lainnya serta berbagai jenis kelompok mamalia lainnya 56 dan kemudian mengalami peningkatan eksponensial dalam ukuran tubuh megafauna 57 Mamalia lantas terdiversifikasi dengan sangat cepat baik burung dan mamalia menunjukkan peningkatan eksponensial dalam keanekaragaman 56 Misalnya kelelawar yang paling awal diketahui berasal dari sekitar 50 juta tahun yang lalu hanya 16 juta tahun setelah kepunahan dinosaurus nonunggas 58 Studi filogenetik molekuler awalnya menunjukkan bahwa sebagian besar ordo plasentalia bercabang sekitar 100 hingga 85 juta tahun yang lalu dan bahwa famili modern muncul pada periode Eosen akhir hingga Miosen 59 Namun tidak ada fosil plasentalia yang ditemukan sebelum akhir zaman Kapur Fosil plasentalia paling awal yang tak terbantahkan berasal dari Paleosen awal setelah kepunahan dinosaurus nonunggas Secara khusus para ilmuwan telah mengidentifikasi hewan Paleosen awal bernama Protungulatum donnae sebagai salah satu mamalia berplasenta pertama 60 Namun hewan ini telah direklasifikasi sebagai Eutheria nonplasentalia 61 Kalibrasi ulang dalam tingkat keanekaragaman genetik dan morfologi menunjukkan periode Kapur Akhir untuk plasentalia Paleosen untuk sebagian besar klad modern 62 Leluhur primata yang paling awal diketahui adalah Archicebus achilles 63 dari sekitar 55 juta tahun yang lalu 63 Primata kecil ini memiliki berat 20 30 gram 0 7 1 1 ons dan bisa muat di telapak tangan manusia 63 AnatomiKarakteristik khusus Spesies mamalia hidup dapat diidentifikasi dengan adanya kelenjar keringat termasuk kelenjar yang terspesialisasi untuk memproduksi susu untuk memberi makan anaknya 64 Dalam mengklasifikasikan fosil karakteristik lain harus digunakan karena kelenjar jaringan lunak dan banyak karakteristik lainnya tidak terlihat dalam fosil 65 Banyak karakteristik yang dimiliki oleh semua mamalia hidup termasuk di antara para anggota mamalia paling awal seperti Sendi rahang Tulang dentale tulang rahang bawah yang membawa gigi dan tulang skuamosa bertemu untuk membentuk sendi Pada kebanyakan Gnathostomata termasuk Therapsida sendi terdiri dari tulang artikular tulang kecil di belakang rahang bawah dan tulang kuadrata tulang kecil di belakang rahang atas 44 Telinga tengah Pada mamalia kelompok mahkota suara dibawa dari gendang telinga oleh tiga tulang yang terangkai yakni tulang martil tulang landasan dan tulang sanggurdi Secara evolusi tulang martil dan tulang landasan berasal dari tulang artikular dan tulang kuadrata yang membentuk sendi rahang pada Therapsida awal 66 Penggantian gigi Gigi dapat berganti satu kali difiodon atau tidak sama sekali monofiodon seperti pada paus bergigi dan tikus 67 Gajah lembu laut dan kanguru terus menerus menumbuhkan gigi baru sepanjang hidupnya polifiodon 68 Enamel prismatik Lapisan enamel pada permukaan gigi terdiri dari prisma struktur padat seperti batang yang memanjang dari dentin ke permukaan gigi 69 Kondilus oksipitalis Dua tonjolan bulat seperti kenop di dasar tengkorak yang masuk ke vertebra leher paling atas kebanyakan tetrapoda lain hanya memiliki satu kenop seperti itu 70 Untuk sebagian besar kasus karakteristik karakteristik ini tidak ada pada leluhur mamalia pada Periode Trias 71 Hampir semua mamalia memiliki tulang epipubis kecuali mamalia berplasenta modern 72 Dimorfisme seksual Orang utan sumatra jantan kiri betina kanan dan anak mereka tengah orang utan menunjukkan dimorfisme seksual yang cukup terlihatSecara umum mamalia jantan lebih besar dari betina Kebanyakan ordo pada mamalia juga menunjukkan dimorfisme seksual yang bias jantan meskipun beberapa ordo tidak menunjukkan bias apa pun atau secara signifikan bias betina Lagomorpha Perbedaan ukuran tubuh hewan jantan dan betina akan semakin besar apabila ukuran tubuh hewan jantan semakin besar aturan Rensch yang menunjukkan bahwa ada tekanan seleksi secara paralel pada ukuran tubuh jantan dan betina Dimorfisme yang bias jantan berhubungan dengan seleksi seksual pada hewan jantan yakni melalui kompetisi di antara para pejantan untuk mendapatkan betina Ada korelasi positif antara tingkat seleksi seksual yang diindikasikan oleh sistem perkawinan dengan tingkat dimorfisme ukuran yang bias jantan Tekanan seleksi paralel pada massa tubuh betina juga diidentifikasi bahwa usia penyapihan secara signifikan lebih tinggi pada spesies yang lebih poligini bahkan ketika massa tubuh telah dikoreksi Selain itu tingkat reproduksi yang semakin rendah pada betina yang lebih besar menunjukkan bahwa seleksi fekunditas memilih betina yang lebih kecil Meskipun pola pola ini berlaku di seluruh mamalia secara keseluruhan ada variasi yang cukup besar di seluruh ordo 73 Sistem biologis Paru paru rakun yang dikembangkan secara manualMayoritas mamalia memiliki tujuh vertebra serviks tulang leher Pengecualiannya adalah lembu laut dan kungkang berkuku dua yang memiliki enam tulang leher dan kungkang berkuku tiga yang memiliki sembilan tulang leher 74 Semua otak mamalia memiliki neokorteks wilayah otak yang unik untuk mamalia 75 Otak mamalia berplasenta memiliki korpus kalosum tidak seperti monotremata dan marsupialia 76 Paru paru mamalia bersifat seperti spons dan sarang lebah Pernapasan didukung oleh diafragma yang memisahkan rongga dada dari rongga perut dan membentuk kubah cembung ke dada Kontraksi diafragma akan meratakan kubah sehingga meningkatkan volume rongga paru paru Udara masuk melalui rongga mulut dan hidung lalu berjalan melalui laring trakea kemudian bronkus dan memperluas alveolus Relaksasi diafragma memiliki efek sebaliknya mengurangi volume rongga paru paru sehingga udara terdorong keluar dari paru paru Ketika mamalia beraktivitas fisik dinding perut berkontraksi dan meningkatkan tekanan pada diafragma yang memaksa udara keluar lebih cepat dan lebih kuat Sangkar rusuk mampu mengembang dan mengempis melalui aksi otot otot pernapasan lainnya Akibatnya udara diisap ke dalam atau dikeluarkan dari paru paru selalu mengikuti gradien tekanannya 77 78 Karena kemiripannya dengan ubub jenis paru paru ini dikenal sebagai paru paru ubub 78 Jantung mamalia memiliki empat ruang yakni dua serambi di bagian atas sebagai ruang penerima dan dua bilik di bagian bawah sebagai ruang pengeluaran 79 Jantung memiliki empat katup yang memisahkan biliknya dan memastikan darah mengalir ke arah yang benar mencegah aliran balik Setelah pertukaran gas di kapiler paru pembuluh darah di paru paru darah yang kaya oksigen kembali ke serambi kiri melalui salah satu dari empat vena paru Darah mengalir hampir terus menerus kembali ke serambi yang bertindak sebagai ruang penerima dan dari sini darah mengalir melalui lubang ke bilik kiri Sebagian besar darah mengalir secara pasif ke jantung saat serambi dan bilik berelaksasi tetapi menjelang akhir diastol periode relaksasi bilik serambi kiri akan berkontraksi dan memompa darah ke dalam bilik Seperti otot lainnya jantung juga membutuhkan nutrisi dan oksigen yang ditemukan dalam darah dan disuplai oleh arteri koroner 80 Model mainan edukasi jantung mamalia Kulit mamalia 1 rambut 2 epidermis 3 kelenjar minyak 4 otot erektor rambut 5 dermis 6 folikel rambut 7 kelenjar keringat 8 tidak dilabel di lapisan bawah hipodermis yang menunjukkan adiposit yang bulatSistem integumen kulit terdiri dari tiga lapisan epidermis dermis dan hipodermis Tebal epidermis biasanya 10 sampai 30 sel fungsi utamanya adalah untuk memberikan lapisan kedap air Sel sel terluarnya terus menerus hilang sedangkan sel sel paling bawahnya terus membelah dan mendorong ke atas Lapisan tengah dermis 15 sampai 40 kali lebih tebal dari epidermis Dermis terdiri dari banyak komponen seperti struktur tulang dan pembuluh darah Hipodermis terdiri dari jaringan adiposa yang menyimpan lipid dan menyediakan bantalan dan insulasi Ketebalan lapisan ini sangat bervariasi antara satu spesies dengan spesies lainnya 81 mamalia laut membutuhkan hipodermis tebal untuk insulasi dan paus sikat memiliki lemak paling tebal 20 inci atau 51 cm 82 Meskipun hewan lain memiliki fitur seperti misai bulu seta atau silia tidak ada hewan selain mamalia yang memiliki rambut Ini adalah karakteristik definitif dari kelas mamalia meskipun beberapa mamalia memiliki rambut yang sangat sedikit 83 Gigi karnasial gigi di bagian paling belakang mulut dari serigala bumi yang insektivor kiri dan gigi serigala abu abu kanan yang memakan vertebrata besar Herbivor telah mengembangkan beragam struktur fisik untuk memfasilitasi mereka mengonsumsi tumbuhan Untuk memecah jaringan tumbuhan utuh mamalia telah mengembangkan struktur gigi yang mencerminkan preferensi makan mereka Sebagai contoh frugivor hewan yang terutama memakan buah dan herbivor yang memakan dedaunan lunak memiliki gigi bermahkota rendah yang khusus untuk menggiling dedaunan dan biji Herbivor yang cenderung memakan rumput keras yang kaya silika memiliki gigi bermahkota tinggi yang mampu menggiling jaringan tumbuhan yang keras dan tidak cepat rusak seperti gigi bermahkota rendah 84 Kebanyakan mamalia karnivor memiliki gigi karnasial yang panjangnya bervariasi tergantung pada makanannya taring yang panjang dan pola penggantian gigi yang serupa 85 Lambung hewan berkuku genap Artiodactyla terbagi menjadi empat bagian rumen retikulum omasum dan abomasum hanya ruminansia yang memiliki rumen Setelah bahan tumbuhan ditelan mereka dicampur dengan air liur di dalam rumen dan retikulum lalu dipisahkan menjadi bahan padat dan cair Padatan menyatu untuk membentuk bolus atau mamahan dan kemudian diregurgitasikan Ketika bolus masuk ke mulut cairannya diperas dengan lidah dan ditelan lagi Makanan yang dicerna masuk ke rumen dan retikulum tempat mikroorganisme selulolitik bakteri protozoa dan fungi menghasilkan selulase enzim yang diperlukan untuk memecah selulosa pada tumbuhan 86 Berbeda dengan ruminansia hewan berkuku ganjil Perissodactyla menyimpan makanan yang telah dicerna dan telah meninggalkan lambung dalam sekum yang membesar tempat makanan tersebut difermentasi oleh bakteri 87 Dibandingkan dengan sistem pencernaan herbivor yang rumit Carnivora memiliki lambung sederhana yang beradaptasi terutama untuk mencerna daging Sekum mereka tidak ada atau pendek dan sederhana dan usus besar mereka tidak berkantong atau tidak jauh lebih lebar dari usus kecil 88 Ginjal sapiSistem ekskresi mamalia melibatkan banyak komponen Seperti kebanyakan hewan darat lainnya mamalia tergolong ureotelik mengubah amonia menjadi urea di hati sebagai bagian dari siklus urea 89 Bilirubin produk limbah yang dihasilkan oleh sel sel darah dibawa melalui empedu dan urine dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh hati 90 Melintasnya bilirubin via empedu menuju usus menjadikan tinja mamalia berwarna cokelat 91 Ginjal mamalia mempunyai sifat khusus misalnya ada pelvis ginjal dan piramid ginjal serta korteks dan medula yang dapat dibedakan dengan jelas karena terdapat lengkung Henle yang memanjang Hanya ginjal mamalia yang berbentuk seperti kacang meskipun ada beberapa variasi misalnya ginjal retikulat berlobus banyak pada anjing laut setasea dan beruang 92 93 Sebagian besar mamalia berplasenta dewasa tidak memiliki sisa kloaka sama sekali Pada embrio kloaka embrionik terbagi menjadi bagian posterior yang menjadi bagian dari anus dan bagian anterior yang menjadi struktur berbeda tergantung pada jenis kelamin individu tersebut pada betina bagian ini menjadi vestibula ruang depan yang membentuk uretra dan vagina sedangkan pada jantan bagian ini membentuk keseluruhan uretra kavernosa 93 Meskipun demikian Tenrecidae Chrysochloridae dan sejumlah celurut tetap mempertahankan kloaka ketika dewasa 94 Saluran kelamin marsupialia terpisah dari anus tetapi sisa kloaka asli tetap ada di bagian luar tubuh 93 Monotremata yang berasal dari kata bahasa Yunani lubang tunggal memiliki kloaka sejati 95 Produksi suara Diagram sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh kelelawar dan gema oleh objek di dekatnyaSeperti pada semua tetrapoda lainnya mamalia memiliki laring yang dapat membuka dan menutup dengan cepat untuk menghasilkan suara serta sebuah saluran vokal supralaringeal yang menyaring suara ini Paru paru dan otot otot di sekitarnya menyediakan aliran udara dan tekanan yang diperlukan untuk berfonasi artikulasi Laring mengendalikan tinggi nada dan volume suara tetapi kekuatan paru paru untuk menghembuskan napas juga berkontribusi pada volume suara Mamalia yang lebih primitif seperti landak semut hanya dapat mendesis karena suaranya diperoleh hanya dengan menghembuskan napas melalui laring yang tertutup sebagian Mamalia lain berfonasi menggunakan pita suara Pergerakan atau ketegangan pita suara dapat menghasilkan banyak suara seperti mendengkur dan menjerit Mamalia dapat mengubah posisi laring yang memungkinkan mereka bernapas melalui hidung dan menelan melalui mulut serta membentuk suara mulut dan suara hidung suara hidung seperti rengekan anjing pada umumnya lembut sedangkan suara mulut seperti gonggongan anjing umumnya bervolume keras 96 source source Suara ekolokasi paus belugaBeberapa mamalia memiliki laring yang besar sehingga nada suaranya rendah seperti kelelawar kepala palu Hypsignathus monstrosus yang laringnya dapat memenuhi seluruh rongga dada sampai mendorong paru paru jantung dan trakea ke rongga perut 97 Bantalan vokal yang besar juga dapat menurunkan nada seperti pada auman kucing besar bernada rendah 98 Produksi infrasonik dimungkinkan pada beberapa mamalia seperti gajah afrika Loxodonta spp dan paus balin 99 100 Mamalia kecil dengan laring kecil memiliki kemampuan untuk menghasilkan ultrasonik yang dapat dideteksi dengan modifikasi pada telinga tengah dan koklea Ultrasonik tidak terdengar oleh burung dan reptil yang mungkin penting selama Era Mesozoikum ketika burung dan reptil menjadi predator dominan Saluran suara pribadi ini digunakan oleh beberapa hewan pengerat misalnya komunikasi ibu ke anak dan oleh kelelawar saat melakukan ekolokasi Paus bergigi juga menggunakan ekolokasi menggunakan melon yang cara kerjanya berbeda Beberapa primata memiliki kantong udara yang menempel pada laring dan dapat berfungsi untuk menurunkan resonansi atau meningkatkan volume suara 96 Sistem produksi vokal dikendalikan oleh inti saraf kranial di otak dan disuplai oleh saraf laring rekuren dan saraf laring superior yang merupakan cabang dari saraf vagus Sistem vokal disuplai oleh saraf hipoglossus dan saraf fasialis Stimulasi listrik dari wilayah periaqueductal gray PEG pada otak tengah mamalia menimbulkan vokalisasi Kemampuan untuk mempelajari vokalisasi baru hanya dicontohkan pada manusia anjing laut setasea gajah dan mungkin kelelawar pada manusia kemampuan ini merupakan hasil dari hubungan langsung antara korteks motorik yang mengontrol gerakan dan neuron motorik di sumsum tulang belakang 96 Rambut Artikel utama Rambut hewan Landak menggunakan rambut durinya untuk mempertahankan diriFungsi utama rambut mamalia adalah termoregulasi Fungsi lainnya yaitu untuk perlindungan alat sensoris antiair dan kamuflase 101 Ada berbagai jenis rambut yang masing masing memiliki tujuan yang berbeda 102 Rambut definitif yang dapat dilepaskan setelah mencapai panjang tertentu Vibrissae rambut sensorik paling sering berupa misai Pelage rambut pelindung rambut bagian bawah dan rambut bertugi Rambut duri rambut pelindung kaku yang digunakan untuk pertahanan seperti pada landak Rambut kejur rambut panjang yang biasanya digunakan dalam sinyal visual seperti surai singa Vellus sering disebut rambut halus yang melindungi mamalia yang baru lahir Wol panjang lembut dan sering kali keritingTermoregulasi Panjang rambut bukan merupakan faktor penentu dalam termoregulasi misalnya beberapa mamalia tropis seperti kungkang memiliki panjang rambut yang sama dengan beberapa mamalia Arktik tetapi dengan insulasi yang lebih sedikit sebaliknya mamalia tropis lainnya dengan rambut pendek memiliki nilai insulasi yang sama dengan mamalia Arktik Kepadatan rambut dapat meningkatkan nilai insulasi hewan dan mamalia Arktik memiliki rambut yang lebat sebagai contoh muskox memiliki rambut pelindung yang panjangnya 30 cm 12 in serta rambut bawah yang lebat yang membentuk mantel kedap udara dan memungkinkan mereka untuk bertahan hidup pada suhu 40 C 40 F 103 Beberapa mamalia gurun seperti unta menggunakan rambut lebat untuk mencegah panas matahari mencapai kulit mereka sehingga mereka tetap merasa sejuk suhu rambut unta dapat mencapai 70 C 158 F pada musim panas tetapi kulitnya tetap pada suhu 40 C 104 F 104 Sebaliknya mamalia akuatik menjebak udara di rambut mereka untuk melindungi panas dengan menjaga kulit tetap kering 103 Warna Mantel seekor macan tutul memberi kamuflase disruptif bagi predator penyergap iniMantel mamalia memiliki beragam warna karena berbagai alasan Tekanan selektif yang utama di antaranya kamuflase seleksi seksual komunikasi dan termoregulasi Warna rambut dan kulit mamalia terutama ditentukan oleh jenis dan jumlah melanin eumelanin untuk warna coklat dan hitam serta feomelanin untuk berbagai warna kekuningan hingga kemerahan sehingga memberi mamalia warna tanah 105 106 Beberapa mamalia memiliki warna yang lebih cerah monyet dukun memiliki tonjolan biru cerah di moncongnya yang dihasilkan oleh difraksi serat kolagen wajah 107 Banyak kungkang tampak hijau karena rambutnya mengandung alga hijau yang mungkin merupakan hubungan simbiosis yang memberi kamuflase bagi kungkang 108 Kamuflase memberi pengaruh kuat pada sejumlah besar mamalia karena membantu menyembunyikan individu dari predator atau pemangsa 109 Pada mamalia Arktik dan subarktik seperti rubah arktik Alopex lagopus lemming berkerah Dicrostonyx groenlandicus cerpelai ekor pendek Mustela erminea dan terwelu sepatu salju Lepus americanus perubahan warna musiman antara cokelat pada musim panas dan putih pada musim dingin sebagian besar didorong oleh kamuflase 110 Beberapa mamalia arboreal terutama primata dan marsupialia memiliki warna kulit ungu hijau atau biru di bagian bagian tubuh mereka yang memberikan beberapa keuntungan berbeda di sebagian besar habitat arboreal karena evolusi konvergen 107 Aposematisme atau memperingatkan pemangsa adalah penjelasan yang paling mungkin dari rambut hitam putih dari banyak mamalia yang mampu mempertahankan diri seperti pada sigung yang berbau busuk dan ratel yang kuat dan agresif 111 Warna mantel terkadang dimorfik secara seksual seperti pada banyak spesies primata 112 Perbedaan warna mantel hewan jantan dan betina dapat menunjukkan tingkat nutrisi dan hormon yang penting dalam seleksi pasangan 113 Warna mantel dapat memengaruhi kemampuan menahan panas tergantung pada seberapa banyak cahaya yang dipantulkan Mamalia dengan mantel berwarna lebih gelap dapat menyerap lebih banyak panas dari radiasi matahari dan tetap hangat sedangkan beberapa mamalia yang lebih kecil seperti vole memiliki rambut yang lebih gelap pada musim dingin Rambut mamalia Arktik yang putih dan tidak berpigmen seperti beruang kutub mungkin memantulkan lebih banyak radiasi matahari langsung ke kulit 114 101 Garis hitam putih yang mempesona pada zebra tampaknya memberikan perlindungan dari gigitan lalat 115 Sistem reproduksi Kambing hidup bersama induknya hingga mereka disapihMamalia sepenuhnya bersifat gonokorik hewan yang dilahirkan dengan alat kelamin jantan atau betina tidak hermafrodit 116 Pada plasentalia jantan penis digunakan untuk buang air kecil dan kopulasi Tergantung pada spesiesnya ereksi dapat dipicu oleh aliran darah ke jaringan spons yang vaskular atau oleh aksi otot Penis mungkin berada di dalam kulup saat tidak ereksi dan beberapa plasentalia juga memiliki tulang penis baculum 117 Marsupialia biasanya memiliki penis bercabang 118 sedangkan penis ekidna umumnya memiliki empat kepala tetapi hanya dua yang berfungsi 119 Testis sebagian besar mamalia turun ke dalam skrotum yang biasanya berada di belakang penis tetapi pada marsupialia sering kali di bagian depan Mamalia betina umumnya memiliki klitoris labia mayor dan labia minor di bagian luar sedangkan sistem internalnya mengandung pasangan tuba fallopi 1 2 rahim 1 2 serviks dan vagina Marsupialia memiliki dua vagina lateral dan vagina medial Vagina monotremata lebih baik dipahami sebagai sinus urogenital Sistem uterus mamalia berplasenta dapat bervariasi antara dupleks dengan dua uterus dan serviks yang membuka ke arah vagina bipartit dengan dua tanduk rahim dan serviks tunggal yang terhubung ke vagina bikornuata yang terdiri dari dua tanduk rahim yang terhubung secara distal tetapi terpisah secara medial menciptakan bentuk Y dan simpleks yang memiliki satu rahim 120 121 122 Kanguru pohon Matschie Dendrolagus matschiei dengan anak di kantongnya Kondisi reproduksi mamalia leluhur adalah melahirkan dengan anak yang relatif belum berkembang baik melalui vivipar langsung atau dalam waktu singkat sebagai telur bercangkang lunak Cara reproduksi ini kemungkinan besar terjadi karena batang tubuh mereka tidak dapat mengembang karena adanya tulang epipubis Gaya reproduksi ini pertama kali ditunjukkan oleh genus Kayentatherium yang menghasilkan perinata yang belum berkembang tetapi dengan jumlah anak yang jauh lebih banyak dibandingkan mamalia modern mana pun yaitu sebanyak 38 spesimen 123 Sebagian besar mamalia modern merupakan vivipar melahirkan anak anak Namun lima spesies monotremata yakni para platipus dan empat spesies ekidna bereproduksi dengan cara bertelur Monotremata memiliki sistem penentuan jenis kelamin yang berbeda dari kebanyakan mamalia lainnya 124 Secara khusus kromosom seks platipus lebih mirip dengan ayam dibandingkan mamalia Theria 125 Mamalia vivipar berada di subkelas Theria mereka masih yang hidup saat ini berada di infrakelas Marsupialia dan Placentalia Marsupialia memiliki periode kehamilan yang pendek biasanya lebih pendek dari siklus estrusnya dan melahirkan bayi baru lahir yang belum berkembang dan kemudian mengalami perkembangan lebih lanjut pada banyak spesies perkembangan ini terjadi di dalam kantong yang terletak di bagian depan perut induk Ini adalah kondisi plesiomorfik di antara mamalia vivipar keberadaan tulang epipubis pada semua mamalia nonplasenta mencegah perluasan batang tubuh yang diperlukan untuk kehamilan penuh 72 Bahkan Eutheria nonplasenta mungkin bereproduksi dengan cara ini 39 Plasentalia melahirkan bayi yang relatif lengkap dan berkembang biasanya setelah periode kehamilan yang lama 126 Kelompok ini mendapatkan namanya dari plasenta struktur yang menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim untuk memungkinkan penyerapan nutrisi 127 Pada mamalia berplasenta tulang epipubis benar benar hilang atau diubah menjadi baculum Hal ini memungkinkan batang tubuh untuk dapat berkembang sehingga janin lahir dalam kondisi yang telah berkembang 123 Kelenjar susu mamalia terspesialisasi untuk menghasilkan susu sumber utama nutrisi untuk bayi baru lahir Monotremata bercabang lebih awal dari mamalia lain sehingga tidak memiliki puting susu sebagaimana yang dimiliki oleh kebanyakan mamalia tetapi mereka tetap memiliki kelenjar susu Anak anak mamalia menjilati susu dari payudara yang terletak di perut induknya 128 Dibandingkan dengan mamalia berplasenta susu hewan berkantong sangat berbeda baik dalam laju produksi maupun komposisi nutrisi karena bayi mereka lahir dengan kondisi yang belum terlalu berkembang Selain itu kelenjar susu memiliki lebih banyak otonomi yang memungkinkan mereka untuk menyuplai susu secara terpisah untuk bayi pada tahap perkembangan yang berbeda 129 Laktosa adalah gula utama dalam susu mamalia berplasenta sedangkan susu monotremata dan berkantung didominasi oleh oligosakarida 130 Penyapihan adalah proses ketika anak mamalia menjadi kurang tergantung pada susu induk mereka dan lebih bergantung pada makanan padat 131 Berdarah panas Hampir semua mamalia bersifat endoterm berdarah panas Sebagian besar mamalia juga memiliki rambut untuk membantu mereka tetap hangat Seperti burung mamalia dapat mencari makan atau berburu dalam cuaca dan iklim yang terlalu dingin bagi reptil dan serangga yang ektoterm berdarah dingin Endotermi membutuhkan banyak energi dari makanan sehingga mamalia makan lebih banyak makanan per unit berat badan dibandingkan kebanyakan reptil 132 Mamalia kecil insektivor makan dalam jumlah yang luar biasa jika menilik ukuran tubuhnya Tikus tanah telanjang adalah pengecualian yang langka karena menghasilkan sedikit panas metabolik sehingga secara operasional dianggap sebagai poikiloterm 133 Burung juga bersifat endoterm sehingga endoterm bukanlah sifat khusus pada mamalia 134 Umur spesies Lihat pula Harapan hidup dan Harapan hidup maksimum Di antara mamalia umur maksimum spesies sangat bervariasi misalnya celurut berumur dua tahun sedangkan paus kepala busur tertua tercatat 211 tahun 135 Meskipun hal yang mendasari perbedaan umur ini masih belum pasti banyak penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk memperbaiki kerusakan DNA adalah penentu umur mamalia yang penting Dalam studi tahun 1974 oleh Hart dan Setlow 136 ditemukan bahwa kemampuan perbaikan eksisi DNA meningkat secara sistematis seiring dengan umur spesies di antara tujuh spesies mamalia Umur spesies berkorelasi kuat dengan kapasitas untuk mengenali kerusakan unting ganda DNA serta tingkat protein perbaikan DNA Ku80 135 Dalam studi sel dari 16 spesies mamalia gen gen yang digunakan dalam perbaikan DNA diregulasi ke atas pada spesies yang berumur lebih panjang 137 Tingkat enzim perbaikan DNA polimerase ribosa poli ADP dalam sel berkorelasi dengan umur spesies dalam penelitian terhadap 13 spesies mamalia Tiga studi tambahan dari berbagai spesies mamalia juga melaporkan korelasi antara umur spesies dan kemampuan perbaikan DNA 138 139 140 Lokomosi Artikel utama Lokomosi hewanSeekor hewan disebut melakukan lokomosi jika memindahkan keseluruhan tubuhnya dari satu tempat ke tempat lainnya 141 Cara lokomosi seekor hewan dipengaruhi oleh lingkungan fisik habitat dan tujuan yang ingin dicapai oleh hewan tersebut misalnya mencari makan atau menghindari pemangsa Lokomosi merupakan hal penting dalam mempertahankan hidup sehingga berbagai mekanisme lokomosi hewan telah dikembangkan melalui seleksi alam 142 Terestrial Artikel utama Lokomosi terestrial Cara kuda berlari Fotografi oleh Eadweard Muybridge 1887 Kebanyakan vertebrata amfibi reptil dan beberapa mamalia seperti manusia dan beruang tergolong plantigrad atau bertelapak datar yang berjalan dengan seluruh bagian bawah kaki menapak tanah Banyak mamalia seperti kucing dan anjing tergolong digitigrad atau berjalan di atas jari jari kaki mereka Hal ini memungkinkan langkah kaki mereka semakin panjang sehingga hewan tersebut berlari lebih kencang Meskipun demikian mamalia digitigrad juga mahir dalam bergerak dengan tenang 143 Beberapa hewan seperti kuda termasuk unuligrad atau berjalan dengan ujung jari kaki mereka Cara berjalan ini semakin meningkatkan panjang langkah mereka dan kecepatan mereka 144 Beberapa jenis mamalia dalam kelompok kera besar juga diketahui berjalan di atas buku buku jari mereka setidaknya dengan kaki depan mereka Tenggiling raksasa 145 dan platipus 146 juga berjalan dengan buku buku jarinya Beberapa mamalia merupakan bipedal yang hanya menggunakan dua ekstremitas untuk bergerak yang dapat dilihat misalnya pada manusia dan kera besar Spesies bipedal memiliki bidang penglihatan yang lebih besar dibandingkan hewan berkaki empat menghemat lebih banyak energi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi objek dengan tangan mereka yang membantu dalam mencari makan Alih alih berjalan beberapa bipedal melompat seperti kanguru dan tikus kanguru 147 148 Mamalia menunjukkan berbagai macam gaya lenggok yaitu urutan pergerakan ektremitas mereka untuk melakukan lokomosi Gaya lenggok dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan pola urutan pergerakannya Untuk hewan berkaki empat ada tiga kategori utama gaya lenggok berjalan gaya lenggok berlari dan gaya lenggok melompat 149 Berjalan adalah gaya lenggok yang paling umum Beberapa kaki berada di tanah pada waktu tertentu dan gaya ini ditemukan pada hampir semua hewan berkaki Seekor hewan dianggap berlari ketika pada beberapa titik dalam langkahnya semua kaki terangkat dari tanah pada momen suspensi 150 Hewan akan menggunakan gaya lenggok yang berbeda untuk kecepatan medan dan situasi yang berbeda Misalnya kuda menunjukkan empat gaya lenggok alami Gaya lenggok kuda yang paling lambat adalah berjalan kemudian ada tiga gaya yang lebih cepat dari yang paling lambat hingga yang paling cepat adalah trot canter dan gallop Hewan juga mungkin memiliki gaya lenggok yang tidak biasa yang digunakan sesekali seperti untuk bergerak ke samping atau ke belakang Sebagai contoh gaya lenggok utama manusia adalah berjalan dan berlari secara bipedal tetapi kadang kadang mereka menggunakan beberapa gaya lenggok lainnya seperti merangkak dengan empat kaki di ruang yang sempit 150 Arboreal Artikel utama Lokomosi arboreal Owa adalah brakiator yang sangat baik karena ektremitasnya yang panjang memungkinkan mereka berayun dan menggenggam dahan pohon dengan mudahHewan arboreal sering kali memiliki ekstremitas panjang yang membantu mereka melintasi celah menggapai buah atau benda lainnya menguji kekuatan dahan di depan mereka dan dalam beberapa kasus untuk brakiasi berayun di antara pepohonan 151 Banyak spesies arboreal seperti landak pohon tenggiling sutra monyet laba laba dan posum menggunakan ekor prehensil untuk memegang dahan Pada monyet laba laba ujung ekornya memiliki tambalan atau bantalan perekat yang membantu meningkatkan friksi Cakar dapat digunakan untuk berinteraksi dengan benda kasar dan mengubah arah pergerakan hewan Inilah yang memungkinkan bajing memanjat batang pohon yang begitu besar Namun cakar dapat mengganggu kemampuan hewan untuk menangkap cabang yang sangat kecil karena cakar tersebut dapat melingkar terlalu jauh dan menusuk tangan hewan itu sendiri Primata mencengkeram dengan memanfaatkan friksi dan mengandalkan ujung jari yang tidak berambut Meremas cabang pohon dengan ujung ujung jari menghasilkan gaya gesek yang menahan tangan hewan ke cabang tersebut Namun jenis pegangan ini bergantung pada sudut gaya gesekan dan diameter cabang pohon cabang yang lebih besar mengakibatkan berkurangnya kemampuan menggenggam Untuk mengendalikan lokomosi ke arah bawah terutama saat menuruni cabang pohon berdiameter besar beberapa hewan arboreal seperti bajing memiliki sendi pergelangan kaki yang sangat fleksibel yang memungkinkan kaki berotasi menjadi postur terbalik Hal ini memungkinkan cakar mengait ke permukaan kulit kayu yang kasar dan melawan gaya gravitasi Ukuran tubuh yang kecil memberi banyak manfaat bagi spesies arboreal seperti meningkatkan ukuran relatif cabang pohon terhadap hewan pusat massa yang lebih rendah peningkatan stabilitas massa yang lebih ringan yang memungkinkan hewan bergerak pada cabang yang lebih kecil dan kemampuan untuk bergerak melalui habitat yang berantakan 151 Ukuran tubuh berkaitan dengan massa tubuh sehingga memengaruhi hewan yang meluncur seperti wupih sirsik 152 Beberapa spesies primata kelelawar dan semua spesies kungkang mencapai stabilitas pasif dengan menggantung di bawah cabang pohon 151 Aerial Artikel utama Lokomosi aerial source source source source source source source source source source source source source source Video tentang gerakan lambat dan kecepatan normal dari kelelawar buah mesir yang terbangKelelawar adalah satu satunya mamalia yang benar benar bisa terbang Mereka terbang di udara dengan kecepatan konstan dengan menggerakkan sayapnya ke atas dan ke bawah biasanya dengan gerakan maju mundur juga Saat kelelawar sedang bergerak ada aliran udara yang relatif terhadap tubuhnya yang dikombinasikan dengan kecepatan sayap menghasilkan aliran udara yang lebih cepat bergerak di atas sayap Hal ini menghasilkan vektor gaya angkat yang mengarah ke depan dan ke atas serta vektor gaya hambat yang mengarah ke belakang dan ke atas Komponen ke atas ini melawan gravitasi menjaga tubuh tetap di udara sedangkan komponen ke depan memberikan dorongan untuk melawan gaya tarik baik dari sayap maupun dari tubuh secara keseluruhan 153 Sayap kelelawar jauh lebih tipis dan terdiri dari lebih banyak tulang dibandingkan sayap burung yang memungkinkan kelelawar untuk bermanuver lebih akurat dan terbang dengan lebih banyak daya angkat dan sedikit hambatan 154 155 Dengan melipat sayap ke arah tubuh mereka pada gerakan ke atas mereka menggunakan energi 35 lebih sedikit selama penerbangan dibandingkan burung 156 Selaput sayap kelelawar halus dan mudah robek namun jaringan selaput tersebut dapat tumbuh kembali sehingga robekan kecil dapat sembuh dengan cepat 157 Permukaan sayap mereka dilengkapi dengan reseptor peka sentuhan pada tonjolan kecil yang disebut sel Merkel yang juga ditemukan di ujung jari manusia Pada kelelawar area sensitif ini berbeda karena setiap tonjolan memiliki rambut kecil di tengahnya sehingga menjadi lebih sensitif dan memungkinkan kelelawar mendeteksi dan mengumpulkan informasi tentang udara yang mengalir di atas sayapnya serta terbang lebih efisien dengan mengubah bentuk sayapnya 158 Fosorial dan subterania Artikel utama Fosorial Wombat hidung berbulu selatan yang semifosorial kiri dan tikus tanah timur yang fosorial penuh kanan Fosorial dari bahasa Latin fossor yang berarti penggali adalah hewan yang beradaptasi untuk menggali yang hidup terutama tetapi tidak hanya di bawah tanah Beberapa contohnya adalah badger dan tikus tanah telanjang Banyak spesies hewan pengerat juga dianggap fosorial karena hampir sepanjang hari mereka hidup di liang Spesies yang hidup secara eksklusif di bawah tanah disebut subterania sementara spesies yang beradaptasi secara terbatas pada gaya hidup fosorial disebut subfosorial Beberapa organisme bersifat fosorial untuk membantu pengaturan suhu sementara yang lain menggunakan habitat bawah tanah untuk melindungi diri dari pemangsa atau untuk menyimpan makanan 159 Mamalia fosorial memiliki tubuh fusiformis paling tebal di bagian bahu dan semakin meruncing di ekor dan hidung Mereka tidak dapat melihat di liang gelap dan sebagian besar di antara mereka memiliki mata yang terdegenerasi tetapi degenerasi bervariasi di antara spesies famili Geomyidae misalnya hanya bersifat semifosorial dan memiliki mata yang sangat kecil tetapi fungsional Sementara itu mata tikus tanah marsupialia yang sepenuhnya fosorial mengalami degenerasi dan tidak berguna tikus tanah talpa memiliki mata vestigial sedangkan tikus tanah emas tanjung memiliki lapisan kulit yang menutupi mata Kelopak telinga mereka juga sangat kecil atau tidak ada Mamalia yang benar benar fosorial memiliki kaki yang pendek dan kokoh karena kekuatan lebih penting daripada kecepatan bagi mamalia yang menggali tetapi mamalia semifosorial memiliki kaki kursorial yang teradaptasi untuk berlari Kaki depannya lebar dan memiliki cakar yang kuat untuk membantu mengendurkan tanah saat menggali liang sementara kaki belakangnya memiliki anyaman serta cakar yang membantu membuang tanah yang terlepas ke belakang Kebanyakan dari mereka memiliki gigi seri yang besar untuk mencegah tanah beterbangan masuk ke dalam mulut 160 Banyak mamalia fosorial seperti tikus landak dan tikus tanah diklasifikasikan dalam ordo Insectivora yang sekarang sudah tak digunakan 161 Akuatik Artikel utama Lokomosi akuatik Mamalia laut dan Mamalia akuatik source source source source source source source source source source Sekelompok lumba lumba paruh pendek yang berenangMamalia yang sepenuhnya hidup di air Cetacea dan Sirenia tidak mempunyai kaki tetapi memiliki sirip ekor untuk mendorong tubuh mereka di dalam air Kaki sirip mereka bergerak terus menerus Paus berenang dengan menggerakkan sirip ekor dan tubuh bagian belakangnya ke atas dan ke bawah untuk mendorong diri mereka melalui gerakan vertikal sementara kaki sirip terutama digunakan sebagai kemudi Anatomi kerangka paus memungkinkan mereka untuk menjadi perenang yang cepat Sebagian besar spesies paus memiliki sirip punggung untuk mencegah mereka terbalik di dalam air 162 163 Sirip ekor Sirenia dinaikkan ke atas dan ke bawah dengan gerakan panjang untuk menggerakkan tubuhnya ke depan dan dapat diputar untuk berbalik Kaki depan mereka berupa sirip seperti dayung yang membantu berputar dan melambat 164 Mamalia semiakuatik seperti anjing laut memiliki dua pasang kaki sirip yaitu kaki sirip depan dan kaki sirip belakang Siku dan pergelangan kaki mereka berada di dalam tubuh 165 166 Ada beberapa adaptasi anjing laut untuk mengurangi gaya hambat Selain tubuhnya yang ramping mereka memiliki jejaring fasikulus otot yang halus di kulit mereka yang dapat meningkatkan aliran laminar sehingga mereka lebih mudah menyelinap di dalam air Mereka juga tidak memiliki otot erektor rambut sehingga rambut mereka dapat direbahkan saat berenang 167 Mereka mengandalkan kaki sirip depan mereka untuk melakukan lokomosi seperti yang dilakukan oleh penguin dan penyu 168 Anjing laut tidak terus menerus menggerakkan kaki sirip depannya mereka meluncur di antara setiap gerakan 166 Dibandingkan dengan karnivor terestrial ekstremitas depan anjing laut lebih pendek sehingga memberi keuntungan mekanis yang lebih besar pada otot otot lokomotor di sendi bahu dan siku 165 kaki sirip belakangnya berfungsi sebagai penyeimbang 167 Beberapa contoh mamalia semiakuatik lainnya adalah biwara kuda nil berang berang dan platipus 169 Kuda nil adalah mamalia semiakuatik yang sangat besar Tubuh mereka yang berbentuk seperti tong memiliki struktur kerangka graviportal 170 dan disesuaikan untuk membawa badan mereka yang sangat berat dan besar sedangkan tubuh mereka memiliki kepadatan relatif yang memungkinkan mereka untuk tenggelam dan bergerak di sepanjang dasar sungai 171 PerilakuKomunikasi dan vokalisasi Monyet vervet menggunakan setidaknya empat jenis panggilan peringatan untuk pemangsa yang berbeda 172 Banyak mamalia berkomunikasi dengan cara bersuara Komunikasi vokal memiliki banyak tujuan misalnya dalam ritual perkawinan sebagai sinyal peringatan 173 untuk menunjukkan sumber makanan dan untuk tujuan sosial Hewan jantan sering berteriak seperti auman singa dan rusa merah selama ritual perkawinan untuk mengusir pejantan lain dan untuk menarik perhatian hewan betina 174 Vokalisasi paus bungkuk mungkin merupakan sinyal bagi betina 175 yang memiliki dialek dialek yang berbeda di berbagai wilayah lautan 176 Vokalisasi sosial mencakup panggilan teritorial oleh owa dan penggunaan frekuensi pada kelelawar Phyllostomus hastatus untuk membedakan kelompok kelompok mereka 177 Monyet vervet memberi sinyal peringatan yang berbeda untuk masing masing setidaknya empat pemangsa yang berbeda dan reaksi monyet lain bervariasi sesuai dengan panggilan peringatan tersebut Misalnya jika peringatan memberi sinyal akan keberadaan ular piton para monyet akan memanjat pohon sedangkan peringatan terhadap elang mendorong para monyet mencari tempat persembunyian di tanah 172 Anjing padang rumput juga memiliki panggilan kompleks yang memberi informasi tentang jenis ukuran dan kecepatan pemangsa yang mendekat 178 Gajah berkomunikasi secara sosial dengan berbagai suara termasuk mendengus berteriak berterompet mengaum dan bergemuruh Beberapa panggilan gemuruh tergolong infrasonik di bawah jangkauan pendengaran manusia dan dapat didengar oleh gajah gajah lain hingga 9 7 km jauhnya pada sekitar waktu matahari terbit dan terbenam 179 source source Rekaman suara paus pembunuh yang sesekali menggunakan ekolokasiMamalia memberi sinyal dengan berbagai cara Banyak dari mereka yang memberikan sinyal antipredator visual seperti ketika rusa dan gazel melompat dengan empat kaki secara terang terangan menunjukkan kondisi bugar dan kemampuan mereka untuk melarikan diri 180 181 atau ketika rusa berekor putih dan mamalia lainnya mengibaskan ekor mereka dengan mencolok saat menyadari dan menginformasikan kepada pemangsa bahwa pemangsa tersebut telah terdeteksi 182 Banyak mamalia menggunakan penanda aroma yang kadang kadang dapat membantu mempertahankan wilayah tetapi mungkin dengan berbagai fungsi baik di dalam maupun di antara spesies 183 184 185 Kelelawar mikro dan paus bergigi termasuk lumba lumba samudera mengeluarkan suara baik secara sosial maupun dengan ekolokasi 186 187 188 Pakan source source source source source source source source source source source source Ekidna moncong pendek mencari serangga untuk dimakanPerlu energi yang banyak untuk mempertahankan suhu tubuh agar konstan Oleh karenanya mamalia membutuhkan makanan yang bergizi dan berlimpah Meskipun mamalia paling awal mungkin merupakan pemangsa spesies spesies yang muncul belakangan telah beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan diet mereka dengan berbagai cara Beberapa mamalia memakan hewan lain sehingga mereka disebut karnivor juga mencakup pemakan serangga atau insektivor Mamalia lainnya memakan tumbuhan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti selulosa dan disebut sebagai herbivor Ada beberapa subtipe diet herbivor seperti granivor pemakan biji folivor pemakan daun frugivor pemakan buah nektarivor pemakan nektar gumivor pemakan gom dan fungivor pemakan fungi Saluran pencernaan herbivor merupakan tempat bakteri memfermentasi zat zat kompleks tersebut dan membuatnya dapat dicerna yang berlangsung baik di lambung ganda maupun di sekum yang besar 86 Beberapa mamalia merupakan koprofag atau memakan tinjanya sendiri untuk menyerap nutrisi yang tidak dicerna ketika ia pertama kali mengonsumsi makanan tersebut 189 Omnivor memakan baik hewan maupun tumbuhan Mamalia karnivor memiliki saluran pencernaan yang sederhana karena protein lipid dan mineral dalam daging tidak memerlukan sistem pencernaan yang kompleks Pengecualian untuk ini misalnya paus balin yang juga memiliki flora usus di lambung gandanya seperti yang dimiliki oleh herbivor terestrial 190 Ukuran tubuh hewan juga merupakan salah satu faktor dalam menentukan jenis makanan mereka aturan Allen Karena mamalia bertubuh kecil memiliki rasio yang tinggi antara luas permukaan tubuh yang kehilangan panas dengan volume yang menghasilkan panas mereka cenderung memiliki kebutuhan energi dan laju metabolisme yang tinggi Sebagian besar mamalia yang beratnya kurang dari sekitar 18 ons 510 g 1 1 pon adalah pemakan serangga karena mereka tidak dapat menjalankan proses pencernaan herbivor yang lambat dan kompleks Di sisi lain hewan yang lebih besar menghasilkan lebih banyak panas dan kehilangan lebih sedikit panas Oleh karena itu mereka dapat menolerir proses pengumpulan makanan yang lebih lambat seperti karnivor yang memakan vertebrata yang bertubuh lebih besar atau proses pencernaan yang lebih lambat seperti pada herbivor 191 Lebih jauh mamalia yang beratnya lebih dari 18 ons 510 g 1 1 pon biasanya tidak dapat mengumpulkan cukup serangga selama jam bangun mereka untuk memenuhi kebutuhan energi Satu satunya mamalia pemakan serangga bertubuh besar adalah mamalia yang memakan koloni serangga yang besar semut atau rayap 192 Beruang hitam amerika Ursus americanus yang hipokarnivor dan beruang kutub Ursus maritimus yang hiperkarnivor 193 Beberapa mamalia tergolong omnivor dan menunjukkan berbagai tingkatan dalam sifat karnivor dan herbivor yang umumnya lebih condong ke satu tipe dibandingkan yang lain Karena tumbuhan dan daging dicerna dengan cara berbeda ada preferensi untuk menjadi pemakan salah satunya seperti pada beruang yang beberapa spesiesnya sebagian besar karnivor dan spesies yang lain sebagian besar herbivor 194 Mereka dikelompokkan menjadi tiga kategori mesokarnivor 50 70 daging dalam dietnya hiperkarnivor diet daging 70 ke atas dan hipokarnivor diet daging 50 ke bawah Gigi hipokarnivor terdiri dari gigi karnasial segitiga yang tumpul untuk menggiling makanan Hiperkarnivor memiliki gigi berbentuk kerucut dan karnasial tajam untuk menyayat daging dan dalam beberapa kasus rahang yang kuat untuk menghancurkan tulang seperti dalam pada hiena yang memungkinkan mereka untuk mengonsumsi tulang beberapa kelompok mamalia yang telah punah terutama Machairodontinae memiliki taring berbentuk pedang 193 Beberapa mamalia yang secara fisiologis merupakan karnivor mengonsumsi materi tumbuhan sementara beberapa herbivor mengonsumsi daging Dari aspek perilaku hal ini akan membuat mereka omnivor tetapi dari sudut pandang fisiologis ini mungkin karena zoofarmakognosi Secara fisiologis hewan harus mampu memperoleh energi dan nutrisi dari materi asal tumbuhan dan hewan untuk dianggap sebagai omnivor 195 Sebagai contoh beberapa hewan berkuku seperti jerapah unta dan sapi tercatat menggerogoti tulang untuk mengonsumsi mineral dan nutrisi tertentu 196 Selain itu kucing yang umumnya dianggap sebagai karnivor obligat kadang kadang makan rumput untuk memuntahkan bahan yang tidak dapat dicerna seperti bola rambut membantu produksi hemoglobin dan sebagai pencahar 197 Ketika tidak tersedia makanan yang cukup di suatu lingkungan banyak mamalia menekan metabolisme dan menghemat energi mereka dalam proses yang dikenal sebagai hibernasi 198 Pada periode sebelum hibernasi mamalia bertubuh besar seperti beruang menjadi polifag untuk meningkatkan simpanan lemak sedangkan mamalia yang lebih kecil lebih suka mengumpulkan dan menyimpan makanan 199 Perlambatan metabolisme disertai dengan penurunan detak jantung dan pernapasan serta penurunan suhu internal yang dalam beberapa kasus dapat berada di sekitar suhu lingkungan Misalnya suhu internal bajing tanah arktik yang sedang berhibernasi bisa turun hingga 2 9 C 26 8 F tetapi kepala dan lehernya selalu berada di atas 0 C 32 F 200 Beberapa mamalia yang hidup di lingkungan panas melakukan estivasi pada kondisi kering atau panas yang ekstrem misalnya lemur kerdil ekor gemuk Cheirogaleus medius 201 Kecerdasan Pada mamalia yang cerdas seperti primata otak besar relatif lebih besar daripada bagian otak lainnya Kecerdasan itu sendiri tidak mudah didefinisikan tetapi indikasi kecerdasan meliputi kemampuan untuk belajar serta fleksibilitas perilaku Tikus misalnya dianggap sangat cerdas karena mereka dapat belajar dan mengerjakan tugas baru sebuah kemampuan yang mungkin penting ketika mereka pertama kali menjajah habitat baru Pada beberapa mamalia pengumpulan makanan tampaknya terkait dengan kecerdasan rusa yang memakan tumbuhan memiliki otak yang lebih kecil dibandingkan kucing yang harus berpikir untuk mengakali mangsanya 192 Seekor bonobo memancing rayap dengan sebuah rantingPenggunaan perkakas pada hewan dapat menunjukkan tingkat pembelajaran dan kognisi yang berbeda Berang berang laut secara rutin menggunakan batu sebagai bagian penting dari perilaku mencari makannya untuk menghancurkan abalon atau memecahkan dan membuka cangkang dengan beberapa populasi berang berang laut menghabiskan 21 waktunya untuk membuat perkakas 202 Penggunaan perkakas yang lain seperti simpanse yang menggunakan ranting untuk memancing rayap mungkin berkembang setelah melihat orang lain menggunakan perkakas dan bahkan mungkin menjadi contoh nyata dari pengajaran hewan 203 Perkakas bahkan dapat digunakan dalam memecahkan teka teki saat hewan tersebut tampaknya mengalami momen eureka 204 Mamalia lain yang tidak menggunakan perkakas seperti anjing juga dapat mengalami momen eureka 205 Ukuran otak pernah dianggap sebagai indikator utama kecerdasan hewan Karena sebagian besar otak digunakan untuk mempertahankan fungsi tubuh rasio massa otak terhadap massa tubuh yang semakin besar dapat meningkatkan jumlah massa otak untuk tugas tugas kognitif yang lebih kompleks Analisis alometrik menunjukkan bahwa skala ukuran otak mamalia kira kira 2 3 atau 3 4 eksponen massa tubuh Perbandingan ukuran otak hewan tertentu dengan ukuran otak yang diharapkan berdasarkan analisis alometrik tersebut menghasilkan kecerdasan ensefalisasi yang dapat digunakan sebagai indikasi lain dari kecerdasan hewan 206 Paus sperma memiliki massa otak terbesar dari semua hewan di Bumi yakni rata rata 8 000 sentimeter kubik 490 in3 dan 7 8 kilogram 17 pon pada paus jantan dewasa 207 Kesadaran diri tampaknya menjadi tanda akan adanya pemikiran abstrak Kesadaran diri meskipun tidak terdefinisi dengan baik diyakini sebagai awal bagi proses yang lebih maju seperti penalaran metakognitif Metode tradisional untuk mengukur kesadaran diri adalah uji cermin yang menentukan apakah seekor hewan memiliki kemampuan untuk mengenali diri sendiri 208 Mamalia yang telah lulus uji cermin di antaranya gajah asia ada yang lulus ada yang tidak 209 simpanse 210 bonobo 211 orangutan 212 manusia sejak 18 bulan tahap cermin 213 lumba lumba hidung botol c 214 paus pembunuh 215 dan paus pembunuh palsu 215 Struktur sosial Gajah betina hidup dalam kelompok yang stabil bersama keturunan merekaEusosialitas adalah bentuk tertinggi dari organisasi sosial Di dalamnya terdapat generasi yang tumpang tindih dan pembagian kerja yang jelas seperti kelompok yang bertanggung jawab untuk reproduksi dan kelompok yang merawat keturunan secara kooperatif Perilaku eusosial biasanya ditunjukkan oleh serangga seperti lebah semut dan rayap Namun hal ini juga ditunjukkan pada dua spesies hewan pengerat yakni tikus mol telanjang 216 dan tikus mol damaraland 217 Prasosialitas adalah ketika hewan hewan menunjukkan lebih dari sekadar interaksi seksual di antara spesies yang sama tetapi tidak memenuhi kualifikasi sebagai eusosial Artinya hewan prasosial dapat menampilkan kehidupan komunal perawatan keturunan secara kooperatif atau pembagian kerja reproduktif secara primitif tetapi mereka tidak menampilkan ketiga tiganya yang menjadi karakteristik penting hewan eusosial Manusia dan beberapa spesies Callitrichidae marmoset dan tamarin tergolong unik di kalangan primata dalam derajat kepedulian kooperatif mereka terhadap keturunannya 218 Psikolog Amerika Serikat Harry Harlow mengadakan percobaan dengan monyet rhesus primata prasosial pada tahun 1958 yang menunjukkan bahwa pertemuan sosial diperlukan agar monyet monyet muda berkembang baik secara mental maupun seksual 219 Kelompok fisi fusi adalah kelompok sosial yang sering mengalami perubahan jumlah dan komposisi Hewan hewannya membentuk kelompok sosial permanen yang disebut kelompok induk yang terdiri dari semua anggota dari suatu komunitas tetapi jumlahnya sering kali bervariasi untuk melacak perubahan di lingkungan mereka Dalam kelompok fisi fusi kelompok induk dapat berpisah fisi menjadi individu atau subkelompok yang stabil dan lebih kecil untuk beradaptasi dengan keadaan lingkungan atau sosial Sebagai contoh sejumlah pejantan mungkin memisahkan diri dari kelompok utama untuk berburu atau mencari makan pada siang hari tetapi pada malam hari mereka dapat kembali bergabung fusi kepada kelompok utama untuk berbagi makanan dan mengambil bagian dalam kegiatan lain Banyak mamalia menunjukkan hal ini seperti primata misalnya orang utan dan monyet laba laba 220 gajah 221 hiena tutul 222 singa 223 dan lumba lumba 224 Hewan soliter mempertahankan wilayah dan menghindari interaksi sosial dengan sesama spesiesnya kecuali selama musim kawin Hal ini dilakukan untuk menghindari persaingan sumber daya karena dua individu dari spesies yang sama akan menempati relung yang sama serta untuk mencegah menipisnya makanan 225 Saat mencari makan seekor hewan soliter juga tidak terlalu mencolok bagi pemangsa atau mangsanya 226 Kanguru merah bertinju untuk mendapatkan dominasiDalam sebuah hierarki individu bersifat dominan atau submisif tunduk Hierarki despotik adalah kondisi ketika satu individu dominan sementara yang lain tunduk seperti pada serigala dan lemur 227 dan urutan kekuasaan adalah peringkat linier bagi individu yang menempatkan individu teratas dan individu terbawah Urutan kekuasaan juga dapat diberi peringkat berdasarkan jenis kelamin ketika individu terendah dari suatu jenis kelamin memiliki peringkat yang lebih tinggi daripada individu teratas dari jenis kelamin lainnya seperti pada hiena 228 Individu yang dominan atau alfa memiliki peluang keberhasilan reproduksi yang tinggi terutama di dalam harem ketika satu atau beberapa pejantan pejantan residen memiliki hak kawin eksklusif terhadap betina betina dalam suatu kelompok 229 Pejantan nonresiden juga dapat diterima di dalam harem tetapi pada beberapa spesies seperti kelelawar vampir biasa mungkin lebih ketat 230 Beberapa jenis mamalia benar benar monogami artinya mereka berpasangan seumur hidup dan tidak memiliki pasangan lain bahkan setelah kematian pasangan aslinya seperti serigala biwara eurasia dan berang berang 231 232 Ada tiga jenis poligami pada hewan salah satu atau beberapa pejantan dominan memiliki hak kawin poligini beberapa pejantan yang dikawini oleh betina poliandri atau beberapa pejantan memiliki hubungan eksklusif dengan banyak betina poliginanri Perkawinan poligini jauh lebih umum terjadi yang jika mengecualikan perkawinan lek diperkirakan terjadi pada 90 mamalia 233 Perkawinan lek terjadi ketika para pejantan berkumpul di sekitar hewan hewan betina dan mencoba menarik perhatian mereka dengan berbagai peragaan dan vokalisasi seperti anjing laut pelabuhan 234 Semua mamalia tingkat tinggi tidak termasuk monotremata memiliki dua bentuk adaptasi utama dalam merawat keturunan yaitu melahirkan anak hidup dan menyusui Hal ini membuka pilihan yang luas dalam cara merawat keturunan Mereka mungkin membangun sarang dan menggali liang untuk membesarkan anak anak mereka atau memberi makan dan menjaga mereka yang sering kali dilakukan dalam jangka waktu yang lama Banyak mamalia yang tergolong seleksi K dan menginvestasikan lebih banyak waktu dan energi kepada anak anak mereka dibandingkan hewan yang tergolong seleksi r Ketika dua hewan kawin mereka berdua memiliki keinginan yang sama akan keberhasilan keturunannya meskipun sering kali dalam bentuk yang berbeda secara ekstrem Mamalia betina menunjukkan beberapa tingkat agresi keibuan yang mungkin ditargetkan terhadap betina lain dari spesies yang sama atau terhadap anak betina lain namun beberapa mamalia mungkin menjadi bibi bagi bayi betina lain dan merawat mereka Mamalia pejantan mungkin berperan dalam membesarkan anak seperti pada Tenrecidae tetapi hal ini bervariasi antara spesies satu dan yang lain bahkan dalam genus yang sama Misalnya beruk Macaca nemestrina tidak berpartisipasi dalam pengasuhan anak sedangkan makaka jepang jantan M fuscata melakukannya 235 Manusia dan mamalia lainnyaDalam kebudayaan manusia Lukisan gua pada Paleolitikum Akhir yang menggambarkan beberapa mamalia besar Lascaux Prancis sekitar 17 300 tahun laluMamalia nonmanusia memainkan berbagai peran dalam kebudayaan manusia Mereka merupakan hewan peliharaan paling populer dengan puluhan juta anjing kucing dan hewan lainnya termasuk kelinci dan tikus yang dipelihara oleh keluarga di seluruh dunia 236 237 238 Mamalia seperti mamut kuda dan rusa merupakan salah satu subjek seni paling awal yang ditemukan dalam lukisan gua pada Paleolitikum Akhir seperti di Gua Lascaux Prancis 239 Para seniman terkemuka seperti Albrecht Durer George Stubbs dan Edwin Landseer dikenal karena potret mamalia mereka 240 Banyak spesies mamalia diburu untuk kepentingan olahraga dan makanan rusa dan babi hutan sangat populer sebagai hewan buruan 241 242 243 Mamalia seperti kuda dan anjing banyak dilombakan untuk olahraga sering kali disertai dengan perjudian 244 245 Ada perbedaan pendapat antara peran hewan sebagai pendamping manusia dan keberadaan mereka sebagai individu dengan hak haknya sendiri 246 Lebih jauh mamalia juga memiliki berbagai peran dalam sastra 247 248 249 film 250 mitologi dan agama 251 252 253 Penggunaan Sapi telah dipelihara untuk diambil susunya selama ribuan tahunDomestikasi mamalia berperan penting dalam perkembangan pertanian dan peradaban pada zaman Neolitikum yang menyebabkan munculnya petani menggantikan pemburu peramu di seluruh dunia d 255 Transisi dari kegiatan berburu dan meramu menjadi menggembala ternak dan menanam tumbuhan adalah langkah besar dalam sejarah manusia Sebuah tulisan ilmiah pada 2008 menyebutkan bahwa perekonomian baru yang bersandar pada mamalia terdomestikasi menyebabkan restrukturisasi radikal pada masyarakat perubahan keanekaragaman hayati di seluruh dunia dan perubahan signifikan pada bentang alam Bumi dan atmosfernya 256 Sebagian besar hewan ternak yang dipelihara untuk diambil dagingnya merupakan mamalia domestik Mereka mencakup sekitar 1 4 miliar sapi 1 miliar domba dan 1 miliar babi domestik data 2009 257 258 serta lebih dari 700 juta kelinci 1985 259 Hewan pekerja termasuk sapi dan kuda telah digunakan untuk membantu pekerjaan dan sebagai sarana transportasi sejak awal munculnya pertanian tetapi jumlahnya menurun seiring dengan penemuan transportasi mekanis serta alat dan mesin pertanian Pada tahun 2004 mereka masih menyediakan sekitar 80 tenaga pada pertanian skala kecil di negara negara dunia ketiga dan sekitar 20 transportasi dunia lagi lagi terutama di daerah pedesaan Di daerah pegunungan yang tidak cocok untuk kendaraan beroda hewan pikul masih digunakan untuk mengangkut barang 260 Kulit mamalia diproses untuk dijadikan sepatu pakaian dan pelapis furnitur 261 Wol dari mamalia seperti domba kambing dan alpaka telah dimanfaatkan selama berabad abad sebagai bahan pakaian 262 263 Dalam hal biomassa mamalia liar hanya mewakili 4 sedangkan manusia dan ternaknya mewakili 96 dari semua mamalia 264 Mamalia memiliki peran sentral dalam sains sebagai hewan percobaan baik dalam penelitian biologis dasar seperti dalam genetika 265 dan dalam pengembangan obat obatan baru yang harus diuji secara mendalam untuk membuktikan keamanannya 266 Jutaan mamalia terutama mencit dan tikus digunakan dalam eksperimen setiap tahun 267 Tikus knockout adalah tikus yang dimodifikasi secara genetik sehingga memiliki gen yang tidak aktif dan diganti atau diganggu dengan potongan DNA buatan Mereka memungkinkan studi pengurutan gen yang fungsinya belum diketahui 268 Sebagian kecil mamalia tergolong primata nonmanusia yang digunakan dalam penelitian karena kemiripannya dengan manusia 269 270 271 Terlepas dari manfaat mamalia domestik bagi manusia kegiatan manusia telah menimbulkan dampak buruk bagi mamalia liar di seluruh dunia Diperkirakan bahwa biomassa semua mamalia liar telah menurun hingga menjadi 4 dari semua mamalia sementara 96 biomassa dari mamalia adalah manusia dan hewan ternak lihat gambar Selain itu mamalia liar darat hanya mewakili 2 dari biomassa semua mamalia 264 272 Persilangan Artikel utama Persilangan biologi Seekor quagga alami yang telah punah 1870 kiri dan seekor quagga hasil seleksi buatan 2014 kanan Hasil persilangan atau hibrida adalah keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan dua individu yang berbeda secara genetik yang biasanya akan menghasilkan tingkat heterozigositas yang tinggi meskipun hibrida dan heterozigot tidak identik Persilangan baik yang disengaja atau tidak disengaja dari dua spesies hewan atau lebih yang berkerabat dekat melalui penangkaran merupakan aktivitas yang telah dilakukan manusia selama ribuan tahun untuk tujuan ekonomi 273 Persilangan antara subspesies yang berbeda dalam suatu spesies seperti antara harimau benggala dan harimau siberia dikenal sebagai hibrida intraspesifik Persilangan antara spesies yang berbeda dalam genus yang sama seperti antara singa dan harimau dikenal sebagai persilangan interspesifik Persilangan antara genus yang berbeda seperti antara domba dan kambing dikenal sebagai hibrida intergenerik 274 Secara alami persilangan akan terjadi di zona hibrida saat dua populasi spesies dalam genus yang sama atau spesies yang hidup di daerah yang sama atau berdekatan akan saling kawin Beberapa hibrida telah diakui sebagai spesies meskipun kontroversial seperti serigala merah 275 Seleksi buatan yaitu pembiakan selektif hewan domestik oleh manusia sedang digunakan untuk membiakkan kembali hewan yang baru saja punah untuk menghasilkan galur hewan dengan fenotipe yang menyerupai nenek moyang tipe liar yang punah Hibrida pembiakan kembali intraspesifik mungkin memiliki tampilan relung ekologis dan sampai batas tertentu genetika yang sangat mirip dengan tipe liar yang punah tetapi lungkang gen awal dari tipe liar tersebut telah hilang selama lamanya sejak dengan kepunahannya Akibatnya galur yang dibiakkan kembali tersebut hanya samar samar mirip dengan tipe liar yang telah punah sebagaimana perbedaan antara sapi Heck dengan aurochs 276 Bibit murni dari spesies liar yang berevolusi ke ekologi tertentu dapat terancam punah 277 akibat proses pencemaran genetik persilangan yang tidak terkendali dan introgresi genetik yang mengarah pada homogenisasi atau ketidakcocokan dari spesies hibrida heterosik 278 Ketika ada populasi baru yang dimasukkan ke suatu wilayah atau dibiakkan secara selektif oleh manusia atau ketika modifikasi habitat menjadikan spesies yang sebelumnya terisolasi mengalami kontak dengan populasi yang ada kepunahan pada beberapa spesies terutama varietas langka mungkin saja terjadi 279 Perkawinan silang dapat membanjiri lungkang gen yang lebih langka dan menciptakan hibrida sehingga menghilangkan lungkang gen bibit murni Sebagai contoh kerbau liar paling terancam punah oleh pencemaran genetik dari kerbau domestik Kepunahan semacam ini tidak selalu terlihat dari sudut pandang morfologis Adanya aliran gen adalah proses evolusi yang normal Meskipun demikian persilangan dapat mengancam keberadaan spesies langka 280 281 Ancaman Lihat pula Kepunahan Holosen Keanekaragaman hayati mamalia bertubuh besar per benua sebelum dan setelah kedatangan manusiaHilangnya spesies hewan dari komunitas ekologis yang dikenal dengan defaunasi terutama didorong oleh aktivitas manusia 282 Hal ini mengakibatkan hutan menjadi kosong kondisi ketika komunitas ekologis tak lagi memiliki vertebrata bertubuh besar 283 284 Dalam peristiwa kepunahan pada periode Kuarter kepunahan massal varietas megafauna bertepatan dengan kemunculan manusia sehingga menunjukkan pengaruh manusia Salah satu hipotesis menguraikan bahwa manusia memburu mamalia besar seperti Mammuthus primigenius hingga mereka punah 285 286 Laporan Global Assessment Report on Biodiversity and Ecosystem Services tahun 2019 oleh Intergovernmental Science Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services IPBES menyatakan bahwa total biomassa mamalia liar telah menurun sebesar 82 persen sejak awal munculnya peradaban manusia 287 288 Mamalia liar hanya menyusun 4 dari keseluruhan biomassa mamalia di Bumi sementara manusia dan mamalia domestik mencapai 96 289 Berbagai spesies diprediksi akan punah dalam waktu dekat 290 di antaranya beberapa spesies badak 291 primata 292 trenggiling 293 dan jerapah 294 Menurut Living Planet Report tahun 2020 oleh WWF populasi satwa liar vertebrata telah menurun sebesar 68 sejak tahun 1970 sebagai akibat dari aktivitas manusia khususnya konsumsi berlebihan pertumbuhan populasi dan pertanian intensif yang merupakan bukti bahwa manusia telah memicu peristiwa kepunahan massal keenam 295 296 Perburuan saja telah mengancam ratusan spesies mamalia di seluruh dunia 297 298 Para ilmuwan mengklaim bahwa meningkatnya permintaan daging berkontribusi pada hilangnya keanekaragaman hayati karena hal ini merupakan pendorong deforestasi dan perusakan habitat yang signifikan habitat yang kaya spesies seperti sebagian besar hutan Amazon diubah menjadi lahan pertanian untuk menghasilkan daging 299 300 301 Pengaruh lainnya adalah perburuan dan perburuan liar yang berlebihan yang dapat mengurangi populasi hewan buruan secara keseluruhan 302 terutama yang terletak di dekat desa 303 seperti dalam kasus Tayassuidae 304 Efek perburuan terutama dapat dilihat dalam perdagangan gading gajah afrika 305 Mamalia laut berisiko terjerat alat tangkap terutama Cetacea dengan kematian berkisar antara 65 000 hingga 86 000 individu per tahun 306 Spesies yang terancam punah secara global telah mendapat perhatian terutama melalui Konvensi Keanekaragaman Hayati yang telah ditandatangani oleh 189 negara yang berfokus pada identifikasi spesies dan habitat yang terancam punah 307 Organisasi konservasi terkenal lainnya adalah Uni Internasional untuk Konservasi Alam IUCN yang memiliki lebih dari 1 200 anggota baik organisasi pemerintah maupun nonpemerintah 308 Kepunahan yang terjadi baru baru ini dapat secara langsung dikaitkan dengan pengaruh manusia 282 309 IUCN mendefinisikan kepunahan baru baru ini sebagai kepunahan yang telah sejak tahun 1500 310 dan sekitar 80 spesies mamalia telah punah sejak saat itu hingga tahun 2015 311 Beberapa spesies seperti rusa pere david telah punah di alam liar 312 dan hanya bertahan hidup di penangkaran Spesies lain seperti puma florida telah punah secara ekologis dan bertahan dalam jumlah yang sangat rendah sehingga pada dasarnya tidak berdampak pada ekosistem 313 Populasi lain hanya punah secara lokal ekstirpasi dan masih hidup di tempat lain tetapi distribusinya rendah 314 seperti halnya kepunahan paus kelabu di Samudra Atlantik 315 Lihat pulaDaftar binatang menyusuiCatatan a b c Soricomorpha kini digolongkan sebagai subordo di bawah ordo Eulipotyphla a b Erinaceomorpha kini digolongkan sebagai famili di bawah ordo Eulipotyphla Melambatnya gerakan saat mendekati cermin kepala berputar secara berulang ulang dan melihat dari dekat area yang ditandai dianggap sebagai tanda mengenali diri karena mereka tidak memiliki lengan dan tidak dapat menyentuh area yang ditandai 214 Jared Diamond menguraikan hal ini lebih lanjut dalam bukunya yang terbit pada 1997 Guns Germs and Steel 254 ReferensiCatatan kaki Vaughan dkk 2013 hlm 61 66 Simpson G G 1945 Principles of classification and a classification of mammals American Museum of Natural History 85 a b Szalay F S 1999 Classification of mammals above the species level Review Journal of Vertebrate Paleontology 19 1 191 195 doi 10 1080 02724634 1999 10011133 JSTOR 4523980 a b Wilson amp Reeder 2005 hlm xxvi xxx Mammals The IUCN Red List of Threatened Species International Union for Conservation of Nature IUCN April 2010 Diakses tanggal 23 Agustus 2016 Burgin Connor J Colella Jocelyn P Kahn Philip L Upham Nathan S 2018 How many species of mammals are there Journal of Mammalogy 99 1 1 14 doi 10 1093 jmammal gyx147 ISSN 0022 2372 Rowe T 1988 Definition diagnosis and origin of Mammalia PDF Journal of Vertebrate Paleontology 8 3 241 264 doi 10 1080 02724634 1988 10011708 Lyell 1871 hlm 347 Cifelli Richard L Davis Brian M 2003 Marsupial Origins Science 302 5652 1899 1900 doi 10 1126 science 1092272 ISSN 0036 8075 Kemp 2005 hlm 3 Datta P M 2005 Earliest mammal with transversely expanded upper molar from the Late Triassic Carnian Tiki Formation South Rewa Gondwana Basin India Journal of Vertebrate Paleontology 25 1 200 207 doi 10 1671 0272 4634 2005 025 0200 EMWTEU 2 0 CO 2 ISSN 0272 4634 Luo Z X Martin T 2007 Analysis of Molar Structure and Phylogeny of Docodont Genera PDF Bulletin of Carnegie Museum of Natural History 39 27 47 doi 10 2992 0145 9058 2007 39 27 AOMSAP 2 0 CO 2 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 3 Maret 2016 Diakses tanggal 8 April 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan McKenna Malcolm C Bell Susan K 1997 Classification of Mammals above the Species Level New York Columbia University Press ISBN 978 0 231 11013 6 OCLC 37345734 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Nilsson MA Churakov G Sommer M Tran NV Zemann A Brosius J Schmitz J 2010 Tracking marsupial evolution using archaic genomic retroposon insertions PLOS Biology 8 7 e1000436 doi 10 1371 journal pbio 1000436 PMC 2910653 PMID 20668664 Kriegs Jan Ole Churakov Gennady Kiefmann Martin Jordan Ursula Brosius Jurgen Schmitz Jurgen 2006 Penny David ed Retroposed Elements as Archives for the Evolutionary History of Placental Mammals PLoS Biology 4 4 e91 doi 10 1371 journal pbio 0040091 ISSN 1545 7885 PMC 1395351 PMID 16515367 Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b Nishihara H Maruyama S Okada N 2009 Retroposon analysis and recent geological data suggest near simultaneous divergence of the three superorders of mammals Proceedings of the National Academy of Sciences 106 13 5235 5240 doi 10 1073 pnas 0809297106 ISSN 0027 8424 PMC 2655268 PMID 19286970 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Springer M S Murphy W J Eizirik E O Brien S J 2003 Placental mammal diversification and the Cretaceous Tertiary boundary Proceedings of the National Academy of Sciences 100 3 1056 1061 doi 10 1073 pnas 0334222100 ISSN 0027 8424 PMC 298725 PMID 12552136 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Tarver James E dos Reis Mario Mirarab Siavash Moran Raymond J Parker Sean O Reilly Joseph E King Benjamin L O Connell Mary J Asher Robert J 2016 The Interrelationships of Placental Mammals and the Limits of Phylogenetic Inference Genome Biology and Evolution 8 2 330 344 doi 10 1093 gbe evv261 ISSN 1759 6653 PMC 4779606 PMID 26733575 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Mammal Species of the World Bucknell University Diakses tanggal 21 Desember 2019 Mammalia Integrated Taxonomic Information System Diakses tanggal 21 Desember 2019 Catalogue of Life 2019 Annual Checklist Catalogue of Life Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 13 Diakses tanggal 21 Desember 2019 Meng J Wang Y Li C April 2011 Transitional mammalian middle ear from a new Cretaceous Jehol eutriconodont Nature 472 7342 181 5 Bibcode 2011Natur 472 181M doi 10 1038 nature09921 PMID 21490668 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ahlberg PE Milner AR April 1994 The Origin and Early Diversification of Tetrapods Nature 368 6471 507 514 Bibcode 1994Natur 368 507A doi 10 1038 368507a0 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Amniota Palaeos Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 12 20 Synapsida overview Palaeos Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 12 20 a b Kemp TS 2006 The origin and early radiation of the therapsid mammal like reptiles a palaeobiological hypothesis PDF Journal of Evolutionary Biology 19 4 1231 47 doi 10 1111 j 1420 9101 2005 01076 x PMID 16780524 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2021 03 08 Diakses tanggal 2021 11 15 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Bennett amp Ruben 1986 hlm 207 218 Therapsida Overview Palaeos Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2021 Diakses tanggal 9 Januari 2022 Valen Leigh Van 1960 Therapsids as Mammals Evolution 14 3 304 doi 10 2307 2405973 Tanner LH Lucas SG Chapman MG 2004 Assessing the record and causes of Late Triassic extinctions PDF Earth Science Reviews 65 1 2 103 139 Bibcode 2004ESRv 65 103T doi 10 1016 S0012 8252 03 00082 5 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 25 Oktober 2007 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Brusatte SL Benton MJ Ruta M Lloyd GT September 2008 Superiority competition and opportunism in the evolutionary radiation of dinosaurs PDF Science 321 5895 1485 8 Bibcode 2008Sci 321 1485B doi 10 1126 science 1161833 hdl 20 500 11820 00556baf 6575 44d9 af39 bdd0b072ad2b PMID 18787166 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sereno PC 1991 Basal archosaurs phylogenetic relationships and functional implications Memoirs of the Society of Vertebrate Paleontology 2 1 53 doi 10 2307 3889336 JSTOR 3889336 MacLeod N Rawson PF Forey PL Banner FT Boudagher Fadel MK Bown PR et al 1997 The Cretaceous Tertiary biotic transition Journal of the Geological Society 154 2 265 292 Bibcode 1997JGSoc 154 265M doi 10 1144 gsjgs 154 2 0265 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hunt dkk 2014 hlm 73 Hall MI Kamilar JM Kirk EC 2012 Eye shape and the nocturnal bottleneck of mammals Proceedings of the Royal Society B Biological Sciences 279 1749 4962 8 doi 10 1098 rspb 2012 2258 PMC 3497252 PMID 23097513 Pickrell J 2003 Oldest Marsupial Fossil Found in China National Geographic News Diakses tanggal 28 Mei 2016 a b Luo ZX Yuan CX Meng QJ Ji Q 2011 A Jurassic eutherian mammal and divergence of marsupials and placentals Nature 476 7361 442 5 Bibcode 2011Natur 476 442L doi 10 1038 nature10291 PMID 21866158 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ji Q Luo ZX Yuan CX Wible JR Zhang JP Georgi JA April 2002 The earliest known eutherian mammal Nature 416 6883 816 22 Bibcode 2002Natur 416 816J doi 10 1038 416816a PMID 11976675 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Novacek MJ Rougier GW Wible JR McKenna MC Dashzeveg D Horovitz I 1997 Epipubic bones in eutherian mammals from the late Cretaceous of Mongolia Nature 389 6650 483 6 Bibcode 1997Natur 389 483N doi 10 1038 39020 PMID 9333234 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Power amp Schulkin 2012 hlm 68 Rowe T Rich TH Vickers Rich P Springer M Woodburne MO 2008 The oldest platypus and its bearing on divergence timing of the platypus and echidna clades Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 105 4 1238 42 Bibcode 2008PNAS 105 1238R doi 10 1073 pnas 0706385105 PMC 2234122 PMID 18216270 Grant 1995 hlm 55 Goldman AS 2012 Evolution of immune functions of the mammary gland and protection of the infant Breastfeeding Medicine 7 3 132 42 doi 10 1089 bfm 2012 0025 PMID 22577734 a b Rose 2006 hlm 82 83 Brink A S 1955 A study on the skeleton of Diademodon Palaeontologia Africana 3 3 39 ISSN 0078 8554 Kemp 1982 hlm 383 Estes R 1961 Cranial anatomy of the cynodont reptile Thrinaxodon liorhinus Bulletin of the Museum of Comparative Zoology 1253 165 180 ASIN B0007EVFJ4 Thrinaxodon The Emerging Mammal National Geographic Daily News 11 Februari 2009 Diakses tanggal 26 Agustus 2012 a b Bajdek P Qvarnstrom M Owocki K Sulej T Sennikov AG Golubev VK Niedzwiedzki G 2015 Microbiota and food residues including possible evidence of pre mammalian hair in Upper Permian coprolites from Russia Lethaia 49 4 455 477 doi 10 1111 let 12156 Botha Brink J Angielczyk KD 2010 Do extraordinarily high growth rates in Permo Triassic dicynodonts Therapsida Anomodontia explain their success before and after the end Permian extinction Zoological Journal of the Linnean Society 160 2 341 365 doi 10 1111 j 1096 3642 2009 00601 x Paul 1988 hlm 464 Watson JM Graves JA 1988 Monotreme Cell Cycles and the Evolution of Homeothermy Australian Journal of Zoology 36 5 573 584 doi 10 1071 ZO9880573 McNab BK 1980 Energetics and the limits to the temperate distribution in armadillos Journal of Mammalogy 61 4 606 627 doi 10 2307 1380307 JSTOR 1380307 Kielan Jaworowska Z Hurum JH 2006 Limb posture in early mammals Sprawling or parasagittal PDF Acta Palaeontologica Polonica 51 3 10237 10239 Lillegraven JA Kielan Jaworowska Z Clemens WA 1979 Mesozoic Mammals The First Two Thirds of Mammalian History University of California Press hlm 321 ISBN 978 0 520 03951 3 OCLC 5910695 a b Sahney S Benton MJ Ferry PA 2010 Links between global taxonomic diversity ecological diversity and the expansion of vertebrates on land Biology Letters 6 4 544 7 doi 10 1098 rsbl 2009 1024 PMC 2936204 PMID 20106856 Smith FA Boyer AG Brown JH Costa DP Dayan T Ernest SK et al November 2010 The evolution of maximum body size of terrestrial mammals Science 330 6008 1216 9 Bibcode 2010Sci 330 1216S CiteSeerX 10 1 1 383 8581 doi 10 1126 science 1194830 PMID 21109666 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Simmons NB Seymour KL Habersetzer J Gunnell GF 2008 Primitive Early Eocene bat from Wyoming and the evolution of flight and echolocation Nature 451 7180 818 21 Bibcode 2008Natur 451 818S doi 10 1038 nature06549 hdl 2027 42 62816 PMID 18270539 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bininda Emonds OR Cardillo M Jones KE MacPhee RD Beck RM Grenyer R et al 2007 The delayed rise of present day mammals PDF Nature 446 7135 507 12 Bibcode 2007Natur 446 507B doi 10 1038 nature05634 PMID 17392779 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan O Leary MA Bloch JI Flynn JJ Gaudin TJ Giallombardo A Giannini NP et al 2013 The placental mammal ancestor and the post K Pg radiation of placentals Science 339 6120 662 7 Bibcode 2013Sci 339 662O doi 10 1126 science 1229237 PMID 23393258 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Halliday TJ Upchurch P Goswami A 2017 Resolving the relationships of Paleocene placental mammals Biological Reviews of the Cambridge Philosophical Society 92 1 521 550 doi 10 1111 brv 12242 PMC 6849585 PMID 28075073 Halliday TJ Upchurch P Goswami A 2016 Eutherians experienced elevated evolutionary rates in the immediate aftermath of the Cretaceous Palaeogene mass extinction Proceedings Biological Sciences 283 1833 20153026 doi 10 1098 rspb 2015 3026 PMC 4936024 PMID 27358361 a b c Ni X Gebo DL Dagosto M Meng J Tafforeau P Flynn JJ Beard KC 2013 The oldest known primate skeleton and early haplorhine evolution Nature 498 7452 60 4 Bibcode 2013Natur 498 60N doi 10 1038 nature12200 PMID 23739424 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Romer SA Parsons TS 1977 The Vertebrate Body Philadelphia Holt Saunders International hlm 129 145 ISBN 978 0 03 910284 5 OCLC 60007175 Purves WK Sadava DE Orians GH Helle HC 2001 Life The Science of Biology edisi ke 6 New York Sinauer Associates Inc hlm 593 ISBN 978 0 7167 3873 2 OCLC 874883911 Anthwal N Joshi L Tucker AS 2013 Evolution of the mammalian middle ear and jaw adaptations and novel structures Journal of Anatomy 222 1 147 60 doi 10 1111 j 1469 7580 2012 01526 x PMC 3552421 PMID 22686855 van Nievelt AF Smith KK 2005 To replace or not to replace the significance of reduced functional tooth replacement in marsupial and placental mammals Paleobiology 31 2 324 346 doi 10 1666 0094 8373 2005 031 0324 trontr 2 0 co 2 Libertini G Ferrara N April 2016 Aging of perennial cells and organ parts according to the programmed aging paradigm Age 38 2 35 doi 10 1007 s11357 016 9895 0 PMC 5005898 PMID 26957493 Mao F Wang Y Meng J 2015 A Systematic Study on Tooth Enamel Microstructures of Lambdopsalis bulla Multituberculate Mammalia Implications for Multituberculate Biology and Phylogeny PLOS ONE 10 5 e0128243 Bibcode 2015PLoSO 1028243M doi 10 1371 journal pone 0128243 PMC 4447277 PMID 26020958 Osborn HF 1900 Origin of the Mammalia III Occipital Condyles of Reptilian Tripartite Type The American Naturalist 34 408 943 947 doi 10 1086 277821 JSTOR 2453526 Crompton AW Jenkins Jr FA 1973 Mammals from Reptiles A Review of Mammalian Origins Annual Review of Earth and Planetary Sciences 1 131 155 Bibcode 1973AREPS 1 131C doi 10 1146 annurev ea 01 050173 001023 a b Power amp Schulkin 2012 hlm 1890 1891 Lindenfors P Gittleman JL Jones KE 2007 Sex Size and Gender Roles Evolutionary Studies of Sexual Size Dimorphism Oxford Oxford University Press hlm 16 26 ISBN 978 0 19 920878 4 Dierauf LA Gulland FM 2001 CRC Handbook of Marine Mammal Medicine Health Disease and Rehabilitation edisi ke 2 Boca Raton CRC Press hlm 154 ISBN 978 1 4200 4163 7 OCLC 166505919 Lui JH Hansen DV Kriegstein AR 2011 Development and evolution of the human neocortex Cell 146 1 18 36 doi 10 1016 j cell 2011 06 030 PMC 3610574 PMID 21729779 Keeler CE 1933 Absence of the Corpus Callosum as a Mendelizing Character in the House Mouse Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 19 6 609 11 Bibcode 1933PNAS 19 609K doi 10 1073 pnas 19 6 609 JSTOR 86284 PMC 1086100 PMID 16587795 Solomon Eldra Pearl Martin Diana W Berg Linda R 2008 Biology edisi ke 8 Belmont Calif Thomson Brooks Cole hlm 978 979 ISBN 978 0 495 10705 7 OCLC 263411070 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Umesh KB 2011 Pulmonary Anatomy and Physiology Handbook of Mechanical Ventilation edisi ke 1 New Delhi Jaypee Brothers Medical Publishing hlm 12 ISBN 978 93 80704 74 6 OCLC 945076700 Standring S Borley NR 2008 Gray s anatomy the anatomical basis of clinical practice edisi ke 40 London Churchill Livingstone hlm 960 962 ISBN 978 0 8089 2371 8 OCLC 213447727 Betts JF Desaix P Johnson E Johnson JE Korol O Kruse D et al 2013 Anatomy amp physiology Houston Rice University Press hlm 787 846 ISBN 978 1 938168 13 0 OCLC 898069394 Feldhamer dkk 2007 hlm 97 Tinker SW 1988 Whales of the World Brill Archive hlm 51 ISBN 978 0 935848 47 2 Feldhamer dkk 2007 hlm 61 Romer AS 1959 The vertebrate story edisi ke 4 Chicago University of Chicago Press ISBN 978 0 226 72490 4 de Muizon C Lange Badre B 1997 Carnivorous dental adaptations in tribosphenic mammals and phylogenetic reconstruction Lethaia 30 4 353 366 doi 10 1111 j 1502 3931 1997 tb00481 x a b Langer P 1984 Comparative anatomy of the stomach in mammalian herbivores Quarterly Journal of Experimental Physiology 69 3 615 25 doi 10 1113 expphysiol 1984 sp002848 PMID 6473699 Vaughan TA Ryan JM Czaplewski NJ 2011 Perissodactyla Mammalogy edisi ke 5 Jones and Bartlett hlm 322 ISBN 978 0 7637 6299 5 OCLC 437300511 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Flower WH Lydekker R 1946 An Introduction to the Study of Mammals Living and Extinct London Adam and Charles Black hlm 496 ISBN 978 1 110 76857 8 Sreekumar S 2010 Basic Physiology PHI Learning Pvt Ltd hlm 180 181 ISBN 978 81 203 4107 4 Cheifetz AS 2010 Oxford American Handbook of Gastroenterology and Hepatology Oxford Oxford University Press US hlm 165 ISBN 978 0 19 983012 1 Kuntz E 2008 Hepatology Textbook and Atlas Germany Springer hlm 38 ISBN 978 3 540 76838 8 Ortiz RM 2001 Osmoregulation in marine mammals The Journal of Experimental Biology 204 Pt 11 1831 44 doi 10 1242 jeb 204 11 1831 PMID 11441026 pranala nonaktif permanen a b c Roman AS Parsons TS 1977 The Vertebrate Body Philadelphia Holt Saunders International hlm 396 399 ISBN 978 0 03 910284 5 Symonds Matthew R E 2005 Phylogeny and life histories of the Insectivora controversies and consequences Biological Reviews 80 1 93 128 doi 10 1017 S1464793104006566 ISSN 1464 7931 Dawkins R Wong Y 2016 The Ancestor s Tale A Pilgrimage to the Dawn of Evolution edisi ke 2nd Boston Mariner Books hlm 281 ISBN 978 0 544 85993 7 a b c Fitch W 2006 Production of Vocalizations in Mammals PDF Dalam Brown K Encyclopedia of Language and Linguistics Oxford Elsevier hlm 115 121 ISBN 978 0080442990 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Langevin P Barclay RM 1990 Hypsignathus monstrosus Mammalian Species 357 357 1 4 doi 10 2307 3504110 JSTOR 3504110 Weissengruber GE Forstenpointner G Peters G Kubber Heiss A Fitch WT September 2002 Hyoid apparatus and pharynx in the lion Panthera leo jaguar Panthera onca tiger Panthera tigris cheetah Acinonyxjubatus and domestic cat Felis silvestris f catus Journal of Anatomy 201 3 195 209 doi 10 1046 j 1469 7580 2002 00088 x PMC 1570911 PMID 12363272 Stoeger AS Heilmann G Zeppelzauer M Ganswindt A Hensman S Charlton BD 2012 Visualizing sound emission of elephant vocalizations evidence for two rumble production types PLOS ONE 7 11 e48907 Bibcode 2012PLoSO 748907S doi 10 1371 journal pone 0048907 PMC 3498347 PMID 23155427 Clark CW 2004 Baleen whale infrasonic sounds Natural variability and function Journal of the Acoustical Society of America 115 5 2554 Bibcode 2004ASAJ 115 2554C doi 10 1121 1 4783845 a b Dawson TJ Webster KN Maloney SK 2014 The fur of mammals in exposed environments do crypsis and thermal needs necessarily conflict The polar bear and marsupial koala compared Journal of Comparative Physiology B 184 2 273 84 doi 10 1007 s00360 013 0794 8 PMID 24366474 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Feldhamer dkk 2007 hlm 99 a b Feldhamer dkk 2007 hlm 162 163 Feldhamer dkk 2007 hlm 188 Slominski A Tobin DJ Shibahara S Wortsman J 2004 Melanin pigmentation in mammalian skin and its hormonal regulation Physiological Reviews 84 4 1155 228 doi 10 1152 physrev 00044 2003 PMID 15383650 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Thody Anthony J Higgins Elisabeth M Wakamatsu Kazumasa Ito Shosuke Burchill Susan A Marks Janet M 1991 Pheomelanin as well as Eumelanin Is Present in Human Epidermis Journal of Investigative Dermatology 97 2 340 344 doi 10 1111 1523 1747 ep12480680 a b Prum RO Torres RH 2004 Structural colouration of mammalian skin convergent evolution of coherently scattering dermal collagen arrays PDF The Journal of Experimental Biology 207 Pt 12 2157 72 doi 10 1242 jeb 00989 hdl 1808 1599 PMID 15143148 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Suutari M Majaneva M Fewer DP Voirin B Aiello A Friedl T et al 2010 Molecular evidence for a diverse green algal community growing in the hair of sloths and a specific association with Trichophilus welckeri Chlorophyta Ulvophyceae BMC Evolutionary Biology 10 86 86 doi 10 1186 1471 2148 10 86 PMC 2858742 PMID 20353556 Caro T 2005 The Adaptive Significance of Coloration in Mammals BioScience 55 2 125 136 doi 10 1641 0006 3568 2005 055 0125 tasoci 2 0 co 2 Mills LS Zimova M Oyler J Running S Abatzoglou JT Lukacs PM April 2013 Camouflage mismatch in seasonal coat color due to decreased snow duration Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 110 18 7360 5 Bibcode 2013PNAS 110 7360M doi 10 1073 pnas 1222724110 PMC 3645584 PMID 23589881 Caro T 2009 Contrasting coloration in terrestrial mammals Philosophical Transactions of the Royal Society of London Series B Biological Sciences 364 1516 537 48 doi 10 1098 rstb 2008 0221 PMC 2674080 PMID 18990666 Plavcan JM 2001 Sexual dimorphism in primate evolution American Journal of Physical Anthropology Suppl 33 33 25 53 doi 10 1002 ajpa 10011 PMID 11786990 Bradley BJ Gerald MS Widdig A Mundy NI 2012 Coat Color Variation and Pigmentation Gene Expression in Rhesus Macaques Macaca Mulatta PDF Journal of Mammalian Evolution 20 3 263 270 doi 10 1007 s10914 012 9212 3 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 09 24 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Feldhamer dkk 2007 hlm 166 167 Caro T Izzo A Reiner RC Walker H Stankowich T April 2014 The function of zebra stripes Nature Communications 5 3535 Bibcode 2014NatCo 5 3535C doi 10 1038 ncomms4535 PMID 24691390 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kobayashi K Kitano T Iwao Y Kondo M 2018 06 01 Reproductive and Developmental Strategies The Continuity of Life dalam bahasa Inggris Springer hlm 290 ISBN 978 4 431 56609 0 Lombardi Julian 1998 Comparative vertebrate reproduction Boston Kluwer Academic Publishers hlm 101 104 ISBN 0 7923 8336 2 OCLC 39981423 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tyndale Biscoe H Renfree M 1987 Reproductive Physiology of Marsupials Cambridge University Press hlm 145 ISBN 978 0 521 33792 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Johnston SD Smith B Pyne M Stenzel D Holt WV 2007 One Sided Ejaculation of Echidna Sperm Bundles PDF The American Naturalist 170 6 E162 E164 doi 10 1086 522847 PMID 18171162 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Maxwell KE 2013 The Sex Imperative An Evolutionary Tale of Sexual Survival Springer hlm 112 113 ISBN 978 1 4899 5988 1 Vaughan TA Ryan JP Czaplewski NJ 2011 Mammalogy Jones amp Bartlett Publishers hlm 387 ISBN 978 0 03 025034 7 Feldhamer dkk 2007 hlm 220 221 247 a b Hoffman EA Rowe TB September 2018 Jurassic stem mammal perinates and the origin of mammalian reproduction and growth Nature 561 7721 104 108 Bibcode 2018Natur 561 104H doi 10 1038 s41586 018 0441 3 PMID 30158701 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wallis MC Waters PD Delbridge ML Kirby PJ Pask AJ Grutzner F et al 2007 Sex determination in platypus and echidna autosomal location of SOX3 confirms the absence of SRY from monotremes Chromosome Research 15 8 949 59 doi 10 1007 s10577 007 1185 3 PMID 18185981 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Marshall Graves JA 2008 Weird animal genomes and the evolution of vertebrate sex and sex chromosomes PDF Annual Review of Genetics 42 565 86 doi 10 1146 annurev genet 42 110807 091714 PMID 18983263 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 09 04 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sally M 2005 Mammal Behavior and Lifestyle Mammals Chicago Raintree hlm 6 ISBN 978 1 4109 1050 9 OCLC 53476660 Verma PS Pandey BP 2013 ISC Biology Book I for Class XI New Delhi S Chand and Company hlm 288 ISBN 978 81 219 2557 0 Oftedal OT 2002 The mammary gland and its origin during synapsid evolution Journal of Mammary Gland Biology and Neoplasia 7 3 225 52 doi 10 1023 a 1022896515287 PMID 12751889 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Krockenberger A 2006 Lactation Dalam Dickman CR Armati PJ Hume ID Marsupials Cambridge University Press hlm 109 ISBN 978 1 139 45742 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Schulkin J Power ML 2016 Milk The Biology of Lactation Johns Hopkins University Press hlm 66 ISBN 978 1 4214 2042 4 Thompson KV Baker AJ Baker AM 2010 Paternal Care and Behavioral Development in Captive Mammals Dalam Kleiman DG Thompson KV Baer CK Wild Mammals in Captivity Principles and Techniques for Zoo Management edisi ke 2nd University of Chicago Press hlm 374 ISBN 978 0 226 44011 8 Campbell NA Reece JB 2002 Biology edisi ke 6th Benjamin Cummings hlm 845 ISBN 978 0 8053 6624 2 OCLC 47521441 Buffenstein R Yahav S 1991 Is the naked mole rat Hererocephalus glaber an endothermic yet poikilothermic mammal Journal of Thermal Biology 16 4 227 232 doi 10 1016 0306 4565 91 90030 6 Schmidt Nielsen K Duke JB 1997 Temperature Effects Animal Physiology Adaptation and Environment edisi ke 5 Cambridge hlm 218 ISBN 978 0 521 57098 5 OCLC 35744403 a b Lorenzini A Johnson FB Oliver A Tresini M Smith JS Hdeib M et al 2009 Significant correlation of species longevity with DNA double strand break recognition but not with telomere length Mechanisms of Ageing and Development 130 11 12 784 92 doi 10 1016 j mad 2009 10 004 PMC 2799038 PMID 19896964 Hart RW Setlow RB 1974 Correlation between deoxyribonucleic acid excision repair and life span in a number of mammalian species Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 71 6 2169 73 Bibcode 1974PNAS 71 2169H doi 10 1073 pnas 71 6 2169 PMC 388412 PMID 4526202 Ma S Upneja A Galecki A Tsai YM Burant CF Raskind S et al November 2016 Cell culture based profiling across mammals reveals DNA repair and metabolism as determinants of species longevity eLife 5 doi 10 7554 eLife 19130 PMC 5148604 PMID 27874830 Francis AA Lee WH Regan JD 1981 The relationship of DNA excision repair of ultraviolet induced lesions to the maximum life span of mammals Mechanisms of Ageing and Development 16 2 181 9 doi 10 1016 0047 6374 81 90094 4 PMID 7266079 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Treton JA Courtois Y 1982 Correlation between DNA excision repair and mammalian lifespan in lens epithelial cells Cell Biology International Reports 6 3 253 60 doi 10 1016 0309 1651 82 90077 7 PMID 7060140 Maslansky CJ Williams GM 1985 Ultraviolet light induced DNA repair synthesis in hepatocytes from species of differing longevities Mechanisms of Ageing and Development 29 2 191 203 doi 10 1016 0047 6374 85 90018 1 PMID 3974310 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Biology 314 Lesson 16 Locomotion and Movement PDF National Institute of Open Schooling Ministry of Human Resource Development India Diakses tanggal 15 Desember 2021 Alexander R McNeill 2006 Principles of animal locomotion Princeton N J Princeton University Press hlm 1 2 ISBN 978 1 4008 4951 2 OCLC 861692642 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Leg and feet Avian Skeletal Adaptations Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 04 04 Diakses tanggal 3 Agustus 2008 Walker WF Homberger DG 1998 Anatomy and Dissection of the Fetal Pig edisi ke 5 New York W H Freeman and Company hlm 3 ISBN 978 0 7167 2637 1 OCLC 40576267 Orr CM November 2005 Knuckle walking anteater a convergence test of adaptation for purported knuckle walking features of African Hominidae American Journal of Physical Anthropology 128 3 639 58 doi 10 1002 ajpa 20192 PMID 15861420 Fish FE Frappell PB Baudinette RV MacFarlane PM 2001 Energetics of terrestrial locomotion of the platypus Ornithorhynchus anatinus PDF The Journal of Experimental Biology 204 Pt 4 797 803 doi 10 1242 jeb 204 4 797 hdl 2440 12192 PMID 11171362 Alexander R McN 2004 Bipedal animals and their differences from humans Journal of Anatomy 204 5 321 330 doi 10 1111 j 0021 8782 2004 00289 x ISSN 0021 8782 PMC 1571302 PMID 15198697 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Alexander RM 2004 Bipedal animals and their differences from humans Journal of Anatomy 204 5 321 30 doi 10 1111 j 0021 8782 2004 00289 x PMC 1571302 PMID 15198697 Roberts TD 1995 Understanding Balance The Mechanics of Posture and Locomotion San Diego Nelson Thornes hlm 211 ISBN 978 1 56593 416 0 OCLC 33167785 a b Dagg AI 1973 Gaits in Mammals Mammal Review 3 4 135 154 doi 10 1111 j 1365 2907 1973 tb00179 x a b c Cartmill M 1985 Climbing Dalam Hildebrand M Bramble DM Liem KF Wake DB Functional Vertebrate Morphology Cambridge Belknap Press hlm 73 88 ISBN 978 0 674 32775 7 OCLC 11114191 Vernes K 2001 Gliding Performance of the Northern Flying Squirrel Glaucomys sabrinus in Mature Mixed Forest of Eastern Canada Journal of Mammalogy 82 4 1026 1033 doi 10 1644 1545 1542 2001 082 lt 1026 GPOTNF gt 2 0 CO 2 Barba LA Oktober 2011 Bats the only flying mammals Bio Aerial Locomotion Diakses tanggal 20 Mei 2016 Bats In Flight Reveal Unexpected Aerodynamics ScienceDaily 2007 Diakses tanggal 12 Juli 2016 Hedenstrom A Johansson LC 2015 Bat flight aerodynamics kinematics and flight morphology PDF The Journal of Experimental Biology 218 Pt 5 653 63 doi 10 1242 jeb 031203 PMID 25740899 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bats save energy by drawing in wings on upstroke ScienceDaily 2012 Diakses tanggal 12 Juli 2016 Karen T 2008 Hanging with Bats Ecobats Vampires and Movie Stars Albuquerque University of New Mexico Press hlm 14 ISBN 978 0 8263 4403 8 OCLC 191258477 Sterbing D Angelo S Chadha M Chiu C Falk B Xian W Barcelo J et al 2011 Bat wing sensors support flight control Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 108 27 11291 6 Bibcode 2011PNAS 10811291S doi 10 1073 pnas 1018740108 PMC 3131348 PMID 21690408 span