www.wikidata.id-id.nina.az
Ganesa Dewanagari गण श IAST Gaṇesa dengarkan adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan Dewa pelindung Dewa penolak bala bencana dan Dewa kebijaksanaan Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India termasuk Nepal Tibet dan Asia Tenggara Dalam relief patung dan lukisan ia sering digambarkan berkepala gajah berlengan empat dan berbadan gemuk Ia dikenal pula dengan nama Ganapati Winayaka dan Pilleyar Dalam tradisi pewayangan ia disebut Bhatara Gana dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru Siwa Berbagai aliran dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat Jaina Buddha dan di luar India 1 GanesaDewa pengetahuan kecerdasan kebijaksanaan dan pelindung terhadap segala bencanaEjaan Dewanagariगण शEjaan IASTgaṇesaGolongandewaSenjataTongkat dan AngkusaWahanatikusPasanganBuddhi kebijaksanaan Riddhi kemakmuran Siddhi keberhasilan MantraOṃ Sri Gaṇesaya NamaḥlbsMeskipun ia dikenal memiliki banyak atribut kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali Ganesa masyhur sebagai Pengusir segala rintangan dan lebih umum dikenal sebagai Dewa saat memulai pekerjaan dan Dewa segala rintangan Wignesa Wigneswara Pelindung seni dan ilmu pengetahuan dan Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara 2 Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri cirinya yang tertentu Ganesa muncul sebagai dewa tertentu dengan wujud yang khas pada abad ke 4 sampai abad ke 5 Masehi selama periode Gupta meskipun ia mewarisi sifat sifat pelopornya pada zaman Weda dan pra Weda 3 Ketenarannya naik dengan cepat dan ia dimasukkan di antara lima dewa utama dalam ajaran Smarta sebuah denominasi Hindu pada abad ke 9 Sekte para pemujanya yang disebut Ganapatya Sanskerta ग णपत य gaṇapatya yang menganggap Ganesa sebagai dewa yang utama muncul selama periode itu 4 Kitab utama yang didedikasikan untuk Ganesa adalah Ganesapurana Mudgalapurana dan Ganapati Atharwashirsa Daftar isi 1 Etimologi dan nama lain 2 Penggambaran 3 Asosiasi 3 1 Buddhi 3 2 Om 3 3 Cakra pertama 4 Mitologi 4 1 Keluarga dan istri 5 Pemujaan dan festival 5 1 Ganesa Caturti 5 2 Kuil 6 Sejarah ketenaran 6 1 Pengaruh memungkinkan 6 2 Sastra Weda dan wiracarita 6 3 Zaman Purana 6 4 Buku dan sastra 7 Di luar India dan agama Hindu 8 Catatan kaki 9 Referensi 10 Pranala luarEtimologi dan nama lain Sunting nbsp Arca Ganesa Di Alun Alun Klaten Jawa Tengah IndonesiaGanesa memiliki banyak gelar dan nama pujian termasuk Ganapati dan Wigneswara Gelar dalam agama Hindu yang dipakai sebagai penghormatan yaitu Sri Sanskerta श र sri juga dieja Shri atau Shree sering kali ditambahkan di depan namanya Salah satu cara yang terkenal dalam memuja Ganesa adalah dengan menyanyikan Ganesa Sahasranama sebuah doa pengucapan seribu nama Ganesa Setiap nama dalam sahasranama mengandung arti berbeda beda dan melambangkan berbagai aspek dari Ganesa Sekurang kurangnya ada dua versi Ganesa Sahasranama salah satu versi diambil dari Ganesapurana nbsp Arca Ganesa Di Candi Sambisari IndonesiaWinayaka Sanskerta व न यक vinayaka adalah nama umum bagi Ganesa yang muncul dalam kitab kitab Purana Hindu dan Tantra agama Buddha 5 Nama ini mencerminkan sebutan terhadap delapan kuil Ganesa yang terkenal di Maharashtra yang masyhur sebagai astawinayaka Nama Wignesa Sanskerta व घ न श vighnesa dan Wigneswara Sanskerta व घ न श वर vighnesvara Penguasa segala rintangan merujuk kepada tugas utamanya dalam mitologi Hindu sebagai pencipta sekaligus penyingkir segala rintangan vighna nbsp Lukisan Ekadanta atau Ganesa bergading satu dari daerah Mysore negara bagian Karnataka India nbsp Arca Ganesa Di Muesum Nasional Indonesia JakartaNama yang masyhur bagi Ganesa dalam bahasa Tamil adalah Pille atau Pilleyar anak kecil A K Narain membedakan arti istilah istilah tersebut dengan mengatakan bahwa pille berarti seorang anak sementara pilleyar berarti seorang anak yang mulia Dia menambahkan bahwa kata pallu pella dan pell dalam bahasa bahasa rumpun Dravida berarti gigi atau gading gajah tetapi lebih lazim diartikan gajah 6 Seorang penulis buku yang bernama Anita Raina Thapan menambahkan bahwa akar kata pille pada nama Pillaiyar mungkin aslinya berarti gajah muda karena kata pillaka dalam bahasa Pali berarti gajah muda 7 nbsp Arca Ganesa Di Candi Merak IndonesiaPenggambaran SuntingGanesa adalah figur yang terkenal dalam kesenian India Citra tentang Ganesa menjamur di berbagai penjuru India sekitar abad ke 6 8 Tidak seperti dewa dewi lainnya penggambaran sosok Ganesa memiliki berbagai variasi yang luas dan pola pola berbeda yang berubah dari waktu ke waktu Dia kadang kala digambarkan berdiri menari beraksi dengan gagah berani melawan para iblis bermain bersama keluarganya sebagai anak lelaki duduk di bawah atau bersikap manis dalam suatuPengaruh unsur unsur kuno dalam susunan penggambaran tersebut masih bisa diamati dalam penggambaran Ganesa secara kontemporer Dalam sebuah penggambaran modern satu satunya variasi terhadap unsur unsur kuno adalah tangan kanan bawah Ganesa tidak memegang patahan gading namun seolah olah terarah ke mata pengamat dengan gerak tangan yang melambangkan perlindungan atau penyingkir ketakutan abhaya mudra 9 Kombinasi yang sama terhadap empat lengan dan atribut muncul pada patung Ganesa yang sedang menari yang merupakan tema terkenal nbsp Arca Ganesa Di Bali Safari amp Marine Park Gianyar Bali nbsp Arca Ganesa Di Candi Gebang Indonesia nbsp Arca Ganesa di Pura Goa Gong Jimbaran Badung BaliGanesa digambarkan berkepala gajah semenjak awal kemunculannya dalam kesenian India 10 Mitologi dalam Purana memberi beberapa penjelasan mengenai kejadian yang menyebabkannya berkepala gajah Salah satu perwujudannya yang terkenal yakni Heramba Ganapati memiliki lima kepala gajah dan variasi kecil lainnya pada jumlah kepala diketahui Sementara beberapa kitab mengatakan bahwa Ganesa terlahir dengan kepala gajah pada cerita yang terkenal dikatakan bahwa ia memperoleh kepala gajah di kemudian hari Motif utama yang terulang dalam cerita cerita tersebut adalah bahwa Ganesa lahir dengan tubuh dan kepala manusia kemudian Siwa memenggalnya ketika Ganesa mencampuri urusan antara Siwa dan Parwati Kemudian Siwa mengganti kepala asli Ganesa dengan kepala gajah Detail kisah pertempuran dan penggantian kepala memiliki beragam versi menurut sumber yang berbeda beda Dalam kitab Brahmawaiwartapurana terdapat kisah yang cukup menarik Saat Ganesa lahir ibunya Parwati menunjukkan bayinya yang baru lahir ke hadapan para dewa Tiba tiba Dewa Sani Saturnus yang konon memiliki mata terkutuk memandang kepala Ganesa sehingga kepala si bayi terbakar menjadi abu Dewa Wisnu datang menyelamatkan dan mengganti kepala yang lenyap dengan kepala gajah Kisah lain dalam kitab Warahapurana mengatakan bahwa Ganesa tercipta secara langsung oleh tawa Siwa Karena Siwa merasa Ganesa terlalu memikat perhatian ia memberinya kepala gajah dan perut buncit Nama Ganesa pada mulanya adalah Ekadanta satu gading merujuk kepada gadingnya yang utuh hanya berjumlah satu sedangkan yang lainnya patah Beberapa citra menunjukkan ia sedang membawa patahan gadingnya Hal penting di balik penampilan khusus ini dikandung dalam kitab Mudgalapurana yang mengatakan bahwa nama penjelmaan Ganesa yang kedua adalah Ekadanta Perut buncit Ganesa muncul sebagai ciri ciri khusus pada kesenian patung sejak zaman dulu yang ditaksir sejak periode Gupta sekitar abad IV VI 11 Penampilan ini amat penting karena menurut Mudgalapurana dua penjelmaan Ganesa yang berbeda memakai nama yang diambil dari Lambodara perut buncit atau secara harfiah perut bergelantungan dan Mahodara perut besar 12 Kedua nama tersebut merupakan kata majemuk dalam bahasa Sanskerta yang melukiskan bagaimana keadaan perutnya Kitab Brahmandapurana mengatakan bahwa Ganesa bernama Lambodara karena segala semesta yaitu telur alam semesta IAST brahmaṇḍa pada masa lalu sekarang dan yang akan datang ada di dalam tubuhnya Jumlah lengan Ganesa bervariasi wujudnya yang terkenal memiliki sekitar dua sampai enam belas lengan 13 Banyak penggambaran tentang Ganesa yang menampilkan ia bertangan empat yang telah disebut dalam Purana dan ditetapkan sebagai wujud standar dalam beberapa kitab tentang ikonografi Wujudnya pada masa awal memiliki dua lengan 14 Wujud dengan 14 dan 20 lengan muncul di India Tengah selama abad ke 9 dan abad ke 10 15 Ular adalah tampilan yang umum dalam penggambaran tentang Ganesa dan muncul dalam beragam bentuk 16 Menurut Ganesapurana Ganesa melilitkan ular Basuki di lehernya Penggambaran lain tentang ular meliputi kegunaannya sebagai benang suci IAST yajnyopavita yang dililitkan melingkari perut sebagai sabuk dipegang di tangan dililitkan di pergelangan kaki atau dipakai sebagai mahkota Pada dahi Ganesa kemungkinan ada mata ketiga atau simbol sekte Siwa Sanskerta tilaka yang berupa tiga garis mendatar Ganeshapurana mengatakan bahwa tanda tilaka sama saja dengan bulan sabit pada dahi kepala Wujud tertentu dari Ganesa yang disebut Bhalachandra IAST bhalacandra Bulan di dahi memasukkan unsur penggambaran tersebut Namun warna lain yang spesifik dihubungkan dengan wujud tertentu 17 Beberapa contoh mengenai hubungan warna dengan gerakan meditasi tertentu dinyatakan dalam Sritattvanidhi sebuah buku tentang ikonografi dalam Hinduisme Sebagai contoh putih dihubungkan dengan wujud Ganesa sebagai Heramba Ganapati dan Rina Mochana Ganapati Ganapati yang membebaskan dari belenggu Ekadanta Ganapati digambarkan berwarna biru selama bermeditasi dalam wujud itu nbsp Sebuah lukisan bergaya Tajore menampilkan Ganesa yang sedang mengendarai wahananya yaitu tikus Di belakangnya tampak seorang pelayan yang setia menemaninya Citra Ganesa pada mulanya tidak disertai dengan wahana tunggangan 18 Pada delapan penjelmaan Ganesa yang dinyatakan dalam Mudgalapurana Ganesa lima kali menggunakan tikus dalam lima penjelmaannya menggunakan singa saat menjelma sebagai Wakratunda seekor merak saat menjelma sebagai Wikata dan menggunakan Sesa naga ilahi dalam penjelmaannya sebagai Wignaraja Pada empat penjelmaan Ganesa yang terdaftar dalam Ganesapurana Mohotkata menunggangi singa Mayureswara menunggangi merak Dumraketu menunggangi kuda dan Gajanana menunggangi tikus Dalam pandangan agama Jaina terhadap Ganesa wahananya ada bermacam macam seperti tikus gajah penyu domba atau merak 19 Ganesa sering kali digambarkan menunggangi atau diantar oleh seekor tikus Martin Dubost mengatakan bahwa tikus muncul sebagai wahana yang utama dalam sastra tentang Ganesa di wilayah India Tengah dan Barat selama abad ke 7 tikus juga selalu ditempatkan dekat dengan kakinya Tikus sebagai wahana muncul pertama kali dalam kitab Matsyapurana dan kemudian dalam Brahmandapurana dan Ganesapurana dimana Ganesa menggunakannya sebagai kendaraan hanya pada inkarnasi terakhirnya Ganapati Atharwashirsa mengandung sloka tentang Ganesa yang menyatakan bahwa gambar tikus terdapat dalam benderanya Nama Musakawahana berwahana tikus dan Akuketana berbendera tikus muncul dalam Ganesa Sahasranama nbsp Arca Ganesa Di Pantai Lovina Buleleng BaliTikus ditafsirkan dalam berbagai pengertian Seorang penulis buku tentang Ganesa bernama John A Grimes telah menafsirkan makna tikus sebagai atribut Ganesa Michael Wilcockson mengatakan bahwa tikus melambangkan orang orang yang ingin mengatasi keinginan dan mengurangi sifat egois 20 Yuvraj Krishan seorang penulis buku Ganesa mengatakan bahwa tikus itu bersifat merusak dan mengancam pertanian Kata Sanskerta muṣaka tikus diambil dari akar kata muṣ mencuri merampok Merupakan hal yang penting untuk menaklukkan tikus sebagai hama penghancur sejenis wighna rintangan yang perlu untuk diatasi Jadi menurut teori tersebut Ganesa sebagai penguasa tikus menunjukkan fungsinya sebagai Wigneswara dewa segala rintangan dan memberi bukti terhadap perannya sebagai gramata devata dewa pedesaan bagi rakyat yang kemudian meningkat kemuliaannya 21 Paul Martin Dubost yang juga pernah menulis buku tentang Ganesa memberi sebuah pandangan bahwa tikus adalah simbol yang memberi sugesti bahwa Ganesa seperti halnya tikus mampu menembus bahkan memasuki tempat tempat rahasia 22 Asosiasi Sunting nbsp Patung Ganesa di sebuah kuil di Orissa India nbsp Arca Ganesa Di Gunung Batur Bangli BaliGanesa adalah Wigneswara atau Wignaraja dewa segala rintangan baik yang bersifat material maupun spiritual Ia masyhur dipuja sebagai penyingkir segala rintangan meski ia juga memasang rintangan pada umatnya yang perlu diberi cobaan Paul Courtright mengatakan pekerjaannya adalah menempatkan dan menyingkirkan rintangan Itu merupakan kekuasaannya yang utama Yuvraj Krishan menyatakan bahwa beberapa nama Ganesa mencerminkan perannya yang berkembang dari waktu ke waktu 23 M K Dhavalikar beranggapan bahwa karena cepatnya ketenaran Ganesa di antara dewi dewi Hindu dan kemunculan para Ganapatya sehingga ada perubahan tekanan suara dari wignakarta pencipta rintangan menjadi wignaharta penyingkir rintangan 24 Bagaimanapun dua fungsi tersebut menjadi amat penting dalam karakter Ganesa seperti yang dijelaskan Robert Brown bahkan setelah Ganesa dalam Purana digambarkan dengan baik Ganesa meninggalkan banyak hal hal penting untuk peran gandanya sebagai pencipta dan penyingkir rintangan sehingga memiliki aspek negatif maupun positif 25 nbsp Arca Ganesa Di Muesum Peradaban Asia SingapuraBuddhi Sunting Ganesa dianggap sebagai Dewa Aksara dan Pelajaran Dalam bahasa Sanskerta kata buddhi adalah kata benda feminin yang banyak diterjemahkan menjadi kecerdasan kebijaksanaan atau akal 26 Konsep buddhi erat dikaitkan dengan kepribadian Ganesa khususnya pada zaman Purana ketika banyak kisah menonjolkan kepintarannya dan cinta terhadap kecerdasan Salah satu nama Ganesa dalam Ganeshapurana dan Ganesa Sahasranama adalah Buddhipriya Nama ini juga muncul dalam daftar 21 nama di akhir Ganesa Sahasranama yang menurut Ganesa amat penting Kata priya bisa berarti yang tercinta dan dalam konteks suami istri bisa berarti kekasih atau suami 27 maka nama Buddhipriya bisa saja berarti Yang dicintai oleh kecerdasan atau Suami Buddhi 28 Om Sunting nbsp Ganesa dalam perhiasan berbentuk simbol Aum Ganesa diidentikkan dengan mantra Om dalam agama Hindu Simbol ॐ juga dieja Aum Istilah oṃ ng karaswarupa Om adalah wujudnya ketika diidentikkan dengan Ganesa merujuk pada sebuah pemahaman bahwa ia menjelma sebagai bunyi yang utama 29 Kitab Ganapati Atharwashirsa memberi penjelasan mengenai hubungan ini Swami Chinmayananda menerjemahkan pernyataan yang relevan berikut ini O Hyang Ganapati Engkaulah Tritunggal Brahma Wisnu dan Mahesa Engkaulah Indra Engakulah api Agni dan udara Bayu Engkaulah matahari Surya dan bulan Candrama Engkaulah Brahman Engkaulah tiga dunia Bhuloka bumi Antariksa loka luar angkasa dan Swargaloka sorga Engkaulah Om Itu sebagai tanda bahwa Engkaulah segala hal tersebut 30 Beberapa pemuja melihat kesamaan antara lekukan tubuh Ganesa dalam penggambaran umum dengan bentuk simbol Om dalam aksara Dewanagari dan Tamil 31 Cakra pertama Sunting nbsp Patung Ganesa Dengan BungaMenurut Kundalini yoga Ganesa menempati cakra pertama yang disebut muladhara Mula berarti asal utama adhara berarti dasar fondasi Cakra muladhara adalah hal penting yang merupakan manifestasi atau pelebaran pokok pokok kekuatan ilahi yang terpendam 32 Hubungan Gansea dengan hal ini juga diterangkan dalam Ganapati Atharwashirsa Courtright menerjemahkan pernyataan sebagai berikut O Ganesa Engkau senantiasa menempati urat sakral di fondasi tulang punggung muladhara cakra 33 Maka dari itu Ganesa memiliki kediaman tetap dalam setiap makhluk yang terletak pada Muladhara Ganesa memegang menopang dan memandu cakra cakra lainnya sehingga ia mengatur kekuatan yang mendorong cakra kehidupan 32 Mitologi Sunting nbsp Arca Ganesa Di Hollywood Basti Ahmedabad India nbsp Parwati dan Siwa memandikan Ganesa Sebuah lukisan dari Kangra dibuat sekitar abad ke 18 nbsp Arca Ganesa Di Victoria s Way Wicklow Irlandia nbsp Arca Ganesa di Pura Luhur Uluwatu Badung BaliMeski Ganesa terkenal sebagai putra dari Siwa dan Parwati mitos mitos dalam Purana memiliki ketidakpastian mengenai kelahirannya Dia bisa saja diciptakan oleh Siwa atau oleh Parwati atau oleh Siwa dan Parwati atau muncul secara misterius dan ditemukan oleh Siwa dan Parwati Terdapat berbagai versi mengenai kelahiran Ganesa tetapi kisah yang paling terkenal berasal dari kitab Siwapurana Dalam kitab Siwapurana dikisahkan suatu ketika Parwati istri Dewa Siwa ingin mandi Karena tidak ingin diganggu ia menciptakan seorang anak laki laki Ia berpesan agar anak tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya selagi Dewi Parwati mandi dan hanya boleh melaksanakan perintah Dewi Parwati saja Perintah itu dilaksanakan sang anak dengan baik Alkisah ketika Dewa Siwa hendak masuk ke rumahnya ia tidak dapat masuk karena dihadang oleh anak kecil yang menjaga rumahnya Bocah tersebut melarangnya karena ia ingin melaksanakan perintah Parwati dengan baik Siwa menjelaskan bahwa ia suami Parwati dan rumah yang dijaga si bocah adalah rumahnya juga Namun sang bocah tidak mau mendengarkan perintah Siwa sesuai dengan perintah ibunya untuk tidak mendengar perintah siapapun Akhirnya Siwa kehabisan kesabarannya dan bertarung dengan anaknya sendiri Pertarungan amat sengit sampai akhirnya Siwa menggunakan Trisulanya dan memenggal kepala si bocah Ketika Parwati selesai mandi ia mendapati putranya sudah tak bernyawa Ia marah kepada suaminya dan menuntut agar anaknya dihidupkan kembali Siwa sadar akan perbuatannya dan ia menyanggupi permohonan istrinya Atas saran Brahma Siwa mengutus abdinya yaitu para gana untuk memenggal kepala makhluk apapun yang dilihatnya pertama kali yang menghadap ke utara Ketika turun ke dunia gana mendapati seekor gajah sedang menghadap utara Kepala gajah itu pun dipenggal untuk mengganti kepala Ganesa Akhirnya Ganesa dihidupkan kembali oleh Dewa Siwa dan sejak itu diberi gelar Dewa Keselamatan Keluarga dan istri Sunting nbsp Lukisan Riddhi Siddhi karya Raja Ravi Varma menggambarkan Ganesa yang didampingi kedua istrinya Riddhi dan Siddhi nbsp Arca Ganesa Di Kuil IndiaDalam keluarga Ganesa ada saudaranya yang bernama Skanda yang juga disebut Kartikeya Murugan dan lain lain Perbedaan wilayah memberikan versi berbeda tentang jenjang kelahiran mereka Di India Utara Skanda biasanya dianggap yang lebih tua sementara di India Selatan Ganesa dianggap yang lebih dahulu lahir Skanda merupakan dewa perang yang masyhur sekitar tahun 500 SM sampai 600 M ketika pemujaan terhadapnya berkurang secara signifikan di India Utara Seiring dengan memudarnya Skanda Ganesa mulai berkembang Beberapa kisah menceritakan persaingan antara kedua bersaudara tersebut dan bisa saja mencerminkan ketegangan yang terjadi antar sekte pemuja Ganesa dan pemuja Skanda 34 Status orang tua Ganesa subjek pembicaraan yang luas bagi para sarjana memiliki beragam versi dalam cerita cerita mitos Salah satu pola dalam mitos mengidentifikasi Ganesa sebagai seorang brahmacarya yang tak menikah 35 Pandangan ini biasa terdapat di India Selatan dan di beberapa wilayah India Utara Dalam contoh lain ia diasosiasikan dengan konsep Buddhi kecerdasan Siddhi kekuatan spiritual dan Riddhi kemakmuran tiga kualitas ini kadang kala dipersonifikasikan sebagai para dewi yang konon menjadi para istri Ganesa Dia bisa juga digambarkan dengan satu pasangan saja atau seorang pelayan tanpa nama Sanskerta dasi Dalam contoh lain ia diasosiasikan dengan dewi kebudayaan dan kesenian yaitu Saraswati atau Sarda umumnya di Maharashtra 36 Dia juga disangkutpautkan dengan dewi keberuntungan dan kemakmuran Laksmi 37 Contoh lainnya terutama yang menonjol di wilayah Benggala menghubungkan Ganesa dengan pohon pisang Kala Bo 38 Kitab Siwapurana mengatakan bahwa Ganesa memiliki dua putra Ksema kemakmuran dan Laba keuntungan Menurut kisah versi India Utara putranya sering kali disebut Suba keselamatan dan Laba Film berbahasa Hindi tahun 1975 berjudul Jai Santoshi Maa menampilkan Ganesa yang menikahi Riddhi dan Siddhi lalu memiliki puteri bernama Santoshi Ma dewi kepuasan Kisah ini tidak memiliki dasar dari kitab Purana 39 Pemujaan dan festival Sunting nbsp Festival Ganesa yang dirayakan oleh umat Hindu di Paris Prancis pada tahun 2004 Ganesa banyak dipuja saat acara kerohanian maupun kegiatan sehari hari khususnya saat mulai berniaga seperti membeli kendaraan atau memulai bisnis K N Somayaji berkata jarang ada rumah Hindu di India yang tidak memiliki arca Ganapati Ganapati sebagai dewa yang termasyhur di India dipuja oleh hampir seluruh kasta dan di seluruh penjuru negara 40 Pemujanya percaya bila Ganesa dibuat senang ia akan memberi kesuksesan kemakmuran dan perlindungan terhadap bencana Ganesa bukan dewa bagi sekte tertentu dan umat Hindu dari seluruh denominasi memanggil namanya saat memulai persembahyangan memulai usaha yang penting dan upacara keagamaan Penari dan musisi khususnya di India Selatan memulai pertunjukkan seni seperti tari Bharatnatyam dengan terlebih dahulu memuja Ganesa Mantra mantra seperti Om Shri Gaṇeshaya Namah Om hormat pada Hyang Ganesa yang masyhur mulia sering kali dipakai Salah satu mantra paling terkenal yang diasosiasikan dengan Ganesa adalah Om Gaṃ Ganapataye Namah Pemujanya memberi persembahan berupa manisan seperti modaka dan bola bola kecil manis laddu Dia sering kali digambarkan memegang semangkuk manisan yang disebut modakapatra Karena ia diidentifikasikan dengan warna merah ia sering kali dipuja dengan pasta cendana merah raktacandana atau bunga merah Rumput Durva Cynodon dactylon dan benda lainnya sering dipakai dalam memujanya Festival yang dikaitkan dengan Ganesa adalah Winayaka caturti Ganesa Caturti pada suklapakṣa hari keempat bulan purnama di bulan bhadrapada Agustus September dan Ganesa jayanti ulang tahun Ganesa dirayakan pada cathurthi dalam kṛṣṇapakṣa hari keempat bulan mati di bulan magha Januari Februari nbsp Patung besar Ganesa saat festival Ganesa Caturti di Mumbai tahun 2004 nbsp Arca Ganesa Di Dipawali Brintania RayaGanesa Caturti Sunting Festival tahunan untuk memuja Ganesa yang berlangsung selama sepuluh hari dimulai pada Ganesa Caturti yang jatuh pada akhir bulan Agustus atau awal September Festival memuncak pada hari Ananta Caturdasi ketika arca murti Ganesa dicelupkan ke dalam air Pada tahun 1893 Lokmanya Tilak mengubah festival tahunan ini dari perayaan keluarga secara pribadi menjadi acara bagi masyarakat luas 41 Ia melakukannya untuk mengatasi kesenjangan antara golongan Brahmana dan non Brahmana dan menemukan konteks tak lazim yang dimaksud untuk membangun akar persatuan di antara mereka dalam cita cita nasional menentang penjajahan Inggris di Maharashtra 42 Karena Ganesa dipuja secara luas sebagai dewa bagi semua orang Tilak memilihnya sebagai tempat menampung protes rakyat India terhadap pemerintahan Inggris 43 Tilak adalah orang pertama yang memasang citra Ganesa yang besar bagi masyarakat umum di sebuah paviliun dan menetapkan tradisi untuk mencelupkan semua citra Ganesa pada hari kesepuluh 44 Pada masa kini umat Hindu di penjuru India merayakan festival Ganapati dengan semangat menyala meskipun hal itu paling populer di negara bagian Maharashtra Festival itu juga mendapat proporsi yang besar di Mumbai dan di sekitar kuil kuil Astawinayaka Kuil Sunting nbsp Arca Ganesa di Birla Mandir Pura Birla di Jaipur India Dalam tempat suci Hindu Ganesa dapat diuraikan beraneka macam sebagai dewa bawahan parswadewata sebagai dewa yang erat dengan dewa utama pariwaradewata atau sebagai dewa utama di sebuah kuil pradhana dijamu bagaikan dewa tertinggi di antara dewa dewi Hindu 45 Sebagai dewa keluar masuk dia banyak ditempatkan di pintu gerbang kuil Hindu untuk menghalau hal hal buruk yang sama dengan perannya sebagai penjaga pintu rumah Parwati Dan juga beberapa kuil didedikasikan untuk Ganesa sendiri misalnya Astawinayaka Sanskerta अष टव न यक aṣṭavinayaka delapan kuil Ganesa di Maharashtra yang paling masyhur Terletak di jarak sekitar 100 kilometer dari kota Pune masing masing dari delapan kuil ini memuliakan wujud utama Ganapati lengkap dengan cerita dan legendanya bersama sama mereka membentuk sebuah mandala menandai wilayah suci Ganesa Ada banyak kuil Ganesa yang penting di tempat tempat berikut ini Wai di Maharashtra Ujjain di Madhya Pradesh Jodhpur Nagaur dan Raipur Pali di Rajasthan Baidyanath di Bihar Baroda Dhokala dan Balsad di Gujarat dan Kuil Dhundiraj di Benares Uttar Pradesh Kuil Ganesa yang utama di India Selatan yaitu sebagai berikut Kuil Jambukesvara di Tiruchirapalli di Rameshvaram dan Suchindram di Tamil Nadu Hampi Kasargod dan Idagunji di Karnataka dan Bhadrachalam di Andhra Pradesh T A Gopinatha berkata Setiap desa meskipun desa kecil memiliki citra Wigneswara nya sendiri dengan atau tanpa kuil untuk menempatkannya Di jalan masuk menuju desa atau sebuah benteng di bawah pohon bodhi dalam sebuah relung di kuil Wisnu maupun Siwa dan juga pada bangunan suci yang khususnya dibangun dalam kuil Siwa figur Wigneswara kelihatan tak berubah ubah 46 Kuil Ganesa juga dibangun di luar India termasuk Asia Tenggara Nepal dan di beberapa negara barat Sejarah ketenaran Sunting nbsp Arca Ganesa yang cukup tua dibuat pada abad ke 8 kini disimpan di Muesum Cham Vietnam nbsp Arca Ganesa di Candi penataran Indonesia nbsp Arca Ganesa di Pura Ulun Danu Batur Bangli BaliGanesa muncul dalam wujud klasiknya sebagai dewa yang mudah dikenali dengan atribut atribut yang tergambar dengan baik pada permulaan abad ke 4 sampai abad ke 5 Shanti Lal Nagar mengatakan bahwa arca paling awal yang diketahui sebagai wujud Ganesa ada dalam sebuah ceruk di kuil Siwa di Bhumra yang ditafsir berasal dari zaman kerajaan Gupta 47 Pemujaan tersendiri terhadapnya muncul sekitar abad ke 10 48 Narain mengikhtisarkan kontroversi antara pemuja Ganesa dan pandangan akademis terhadap perkembangan Ganesa sebagai berikut A pa yang selama ini tak terduga adalah kemunculan Ganesa yang agak dramatis menurut pandangan sejarah Pelopornya tak jelas Keterbukaan dan ketenarannya yang luas yang melampaui batas mahzab dan teritorial sungguh menakjubkan Di satu sisi ada kepercayaan bagi umat yang ortodoks terhadap asal usul Ganesa dari zaman Weda dan dalam Purana terdapat penjelasan yang membingungkan namun merupakan mitologi yang cukup menarik Di sisi lain terdapat keraguan mengenai adanya gagasan dan arca tentang dewa ini sebelum abad keempat sampai kelima Masehi 48 Pengaruh memungkinkan Sunting nbsp Arca Ganesa Di Maharashtra IndiaBuku yang ditulis Thapan tentang perkembangan Ganesa mengandung sebuah bab tentang spekulasi mengenai peran kepala gajah pada zaman awal di India tetapi berkesimpulan bahwa meski pada abad ke 2 Masehi ada perwujudan yaksa berkepala gajah itu tidak bisa dianggap menggambarkan Ganapati Winayaka Tidak ada bukti mengenai dewa yang disebut memiliki wujud gajah atau berkepala gajah pada permulaan zaman ini Ganapati Winayaka masih membuat debutnya 49 nbsp Lukisan Ganesa berlengan empat yang dibuat pada abad ke 19 Berasal dari Delhi India nbsp Arca Ganesa Di Ubud Gianyar BaliSuatu teori mengenai asal usul Ganesa mengatakan bahwa ia perlahan lahan menjadi tenar sehubungan dengan empat Winayaka 50 Dalam mitologi Hindu para Winayaka adalah kelompok empat makhluk jahat yang membuat rintangan dan kesulitan tetapi mudah untuk ditenangkan Nama Winayaka adalah nama yang biasa bagi Ganesa baik dalam Purana Purana maupun Tantra Buddha 5 Krishan adalah salah satu sarjana yang menerima teori ini yang berkomentar datar tentang Ganesa Dia bukan dewa dalam Weda Asal usulnya mengikuti jejak empat Winayaka roh jahat dari Manawagrehyasutra abad VII IV SM yang menyebabkan berbagai jenis kejahatan dan penderitaan 51 Penggambaran figur manusia berkepala gajah yang beberapa di antaranya diidentifikasikan dengan Ganesa muncul dalam kesenian dan koin India pada permulaan abad ke 2 52 Sastra Weda dan wiracarita Sunting Gelar Pemimpin kelompok Sanskerta ganapati muncul dua kali dalam Regweda tetapi keduanya tidak merujuk pada Ganesa yang sekarang Istilah itu muncul dalam Regweda Rw 2 23 1 sebagai gelar untuk Brahmanaspati menurut para komentator 53 Saat sloka itu tak diragukan lagi merujuk pada Brahmanaspati sloka itu kemudian diadopsi untuk memuja Ganesa dan masih dipakai hingga sekarang 54 Dalam pembantahan bahwa pernyataan tersebut merupakan bukti keberadaan Ganesa dalam Regweda Ludo Rocher mengatakan bahwa itu dengan jelas merujuk kepada Wrehaspati dewa himne himne dan hanya Wrehaspati 55 Hal yang juga mirip yaitu pernyataan kedua Rw 10 112 9 merujuk pada Indra yang diberi gelar ganapati diterjemahkan menjadi Pemimpin perkumpulan bagi para Marut Tetapi Rocher menyatakan bahwa sastra satra Ganapatya terkini sering kali mengutip sloka sloka Regweda untuk menghormati Ganesa 56 Dua sloka dalam kitab yang termasuk Yajurweda hitam yaitu Maitrayaniya Samhita 2 9 1 dan Taittiriya Aranyaka 10 1 menyatakan permohonan kepada dewa yang bertaring satu Dantih bermuka gajah Hastimuka dan berbelalai bengkok Wakratunda Nama nama ini mengingatkan kita pada Ganesa dan seorang komentator dari abad ke 14 bernama Sayana dengan tegas memastikan identifikasi ini 57 Deskripsi tentang Dantin yang memiliki belalai bengkok wakratunda dan memegang jagung tebu dan gada merupakan karakteristik Ganapati yang utama secara Purana seperti yang dikatakan Heras tidak bisa dibantahkan lagi untuk menerima identifikasinya ciri ciri Ganesa dengan ciri ciri Dantin ini 58 Tapi Krishan menganggap bahwa himne himne ini adalah tambahan carangan pasca zaman Weda 59 Thapan menambahkan bahwa pernyataan pernyataan itu lazimnya dianggap sebagai sebuah sisipan Dhavalikar mengatakan referensi mengenai dewa berkepala gajah di Maitrayani Samhita telah terbukti sebagai sisipan paling akhir maka tidak begitu berguna dalam menentukan informasi paling awal mengenai sang dewa Ganesa 60 Ganesa tidak muncul dalam wiracarita India pada zaman Weda Sebuah sisipan pada wiracarita Mahabharata mengatakan bahwa Resi Byasa meminta Ganesa untuk membantunya sebagai seorang penulis untuk mencatat wiracarita yang didikte oleh sang resi kepadanya Ganesa setuju namun dengan syarat bahwa Byasa harus membeberkan wiracarita itu tanpa diselingi yaitu tanpa berhenti Sang resi setuju tetapi sadar bahwa untuk melakukan jeda ia perlu menceritakan suatu pernyataan yang sangat kompleks sehingga Ganesa akan bertanya untuk mengklarifikasi Kisah tersebut tidak dianggap sebagai sebuah bagian dalam kitab orisinilnya oleh editor dalam kitab Mahabharata edisi kritikan Hubungan antara Ganesa dengan ketangkasan pikiran dan pembelajaran adalah salah satu alasan sehingga ia ditampilkan sebagai penulis dikte yang dijabarkan Byasa tentang Mahabharata dalam sisipan tersebut 61 Richard L Brown memperkirakan waktunya terjadi sekitar abad ke 8 dan Moriz Winternitz menyimpulkan bahwa kisah itu dikenal pada awal th 900 tetapi tidak ditambahkan ke dalam Mahabharata sampai sekitar 150 tahun kemudian Winternitz juga menambahkan bahwa versi berbeda dalam naskah Mahabharata di India Selatan adalah penghapusan terhadap legenda Ganesa tersebut 62 Istilah winayaka ditemukan dalam beberapa resensi dalam Santiparwa dan Anusasanaparwa yang dianggap sebagai sisipan 63 Sebuah referensi tentang Wignakartrinam Pencipta rintangan dalam Wanaparwa juga dipercaya sebagai sebuah sisipan dan tidak muncul dalam edisi kritikan 64 nbsp Lukisan Ganesa yang terdapat dalam kitab Bhagawatapurana dibuat sekitar awal abad ke 19 Zaman Purana Sunting Kisah mengenai Ganesa sering kali muncul dalam kitab kitab Purana Brown mengatakan ketika kitab kitab Purana tidak menyebutkan kapan tepatnya suatu peristiwa terjadi penuturan kisah hidup Ganesa yang lebih detail ada dalam kitab yang muncul belakangan sekitar th 600 1300 65 Yuvraj Krishan mengatakan bahwa mitos mengenai kelahiran Ganesa dan bagaimana ia memperoleh kepala gajah ada dalam Purana yang digubah dari th 600 dan seterusnya Ia meneliti masalah dan mengungkapkan bahwa referensi tentang Ganesa yang terdapat dalam Purana purana awal seperti Bayupurana dan Brahmandapurana adalah sisipan di kemudian hari yang dibuat dari abad ke 7sampai abad ke 10 66 Bangkitnya ketenaran Ganesa dikodifikasikan pada abad ke 9 ketika secara formal ia dimasukkan ke dalam lima dewa utama dalam aliran Smarta Filsuf abad ke 9 bernama Shankaracarya memopulerkan pemujaan terhadap lima wujud pancayatana puja sebuah sistem di antara kaum brahmana yang ortodoks dalam tradisi Smarta Dalam pemujaan ini dilakukan pemanggilan lima dewa yaitu Ganesa Wisnu Siwa Dewi dan Surya Shankaracarya mendirikan tradisi itu dengan tujuan utama untuk menyatukan dewa dewi utama dari lima sekte besar pada status yang sama Hal ini sungguh sungguh membuat peran Ganesa sebagai seorang dewa komplementer Buku dan sastra Sunting nbsp Lukisan Ganesa yang sedang menari berasal dari Tibet Tengah Wujud ini juga dikenal sebagai Maharakta Ketika Ganesa diterima sebagai salah satu dari lima dewa utama dalam Brahmanisme beberapa brahmana memilih untuk memuja Ganesa sebagai dewa utama mereka Mereka mengembangkan tradisi Ganapatya seperti yang dapat disimak dalam Ganeshapurana dan Mudgalapurana Masa penggubahan Ganeshapurana dan Mudgalapurana dan waktunya tidak tetap antara satu sama lain telah mengobarkan perdebatan para sarjana Kedua duanya berkembang dari waktu ke waktu dan mengandung isi yang bertumpuk tumpuk Anita Thapan mengutarakan komentar tentang masa penggubahan dan mengukuhkan pendapatnya Sepertinya mungkin pokok pokok isi dari Ganeshapurana muncul sekitar abad keduabelas dan ketigabelas dia berkata namun kemudian diberi sisipan 67 Lawrence W Preston berpikir bahwa waktu yang memungkinkan untuk penggubahan Ganeshapurana antara tahun 1100 dan 1400 bersamaan dengan waktu berdirinya tempat tempat suci seperti yang disebutkan dalam kitab itu 68 R C Hazra mengatakan bahwa Mudgalapurana lebih tua daripada Ganeshapurana yang menurutnya digubah pada tahun 1100 dan 1400 69 Tetapi Phyllis Granoff menemukan masalah terhadap waktu yang tidak tetap ini dan berkesimpulan bahwa Mudgalapurana adalah kitab filsafat terakhir yang menyinggung masalah Ganesa Ia mengemukakan alasannya berdasarkan sebuah fakta bahwa di antara bukti bukti internal lainnya Mudgalapurana secara spesifik menyebut Ganeshapurana sebagai salah satu dari empat Purana Brahma Brahmanda Ganesha dan Mudgalapurana yang menyinggung masalah Ganesa 70 Sementara isinya sudah usang kitab itu diberi sisipan sampai abad ke 17dan ke 18 sehubungan dengan pemujaan Ganapati yang menjadi penting dalam wilayah tertentu 71 Kitab lain yang memuji Ganesa yaitu Ganapati Atharwashirsa ada kemungkinan digubah pada abad ke 16 atau ke 17 72 Di luar India dan agama Hindu SuntingHubungan dagang dan budaya telah memperluas pengaruh India di Asia Barat dan Tenggara Ganesa adalah salah satu dari banyaknya dewa dewi Hindu yang menjamah negeri asing sebagai akibatnya Ganesa khususnya disembah oleh para pedagang dan rombongannya yang pergi ke luar India untuk malakukan hubungan dagang Periode dari sekitar abad ke 10 sampai seterusnya ditandai oleh perkembangan jaringan jaringan baru terhadap hal pertukaran pembentukan serikat dagang dan bangkitnya sirkulasi keuangan Selama masa ini Ganesa menjadi dewa utama yang dikaitkan dengan para pedagang 73 Tulisan paling awal yang mengandung seruan kepada Ganesa sebelum memanggil dewa dewi lainnya dikaitkan dengan komunitas rombongan pedagang 74 Umat Hindu bermigrasi ke nusantara dan membawa budaya mereka termasuk Ganesa bersama mereka Arca arca Ganesa ditemukan di sepanjang wilayah Nusantara dalam jumlah yang banyak sering kali di samping kuil Siwa Wujud Ganesa didapati dalam kesenian Hindu di Jawa Bali dan Kalimantan yang menunjukkan pengaruh regional yang spesifik 75 Penyebaran budaya Hindu secara perlahan lahan ke Asia Tenggara telah membuat wujud Ganesa dimodifikasi di Burma Kamboja dan Thailand Di Indochina agama Hindu dan Buddha dijalankan dengan berdampingan dan pengaruh timbal balik bisa dilihat dalam penggambaran Ganesa di wilayah itu Di Thailand Kamboja dan di Vietnam Ganesa terutama dianggap sebagai penyingkir segala rintangan Bahkan kini oleh umat Buddha di Thailand Ganesa dihormati sebagai penyingkir segala rintangan atau dewa keberhasilan 76 Sebelum kedatangan Islam Afganistan memiliki ikatan budaya yang erat dengan India dan pemujaan terhadap dewa dewi Hindu maupun Buddha sama sama dijalankan Beberapa contoh arca dari abad ke 5 sampai abad ke 7 telah bertahan mencerminkan bahwa pemujaan Ganesa adalah hal yang populer di wilayah itu 77 nbsp Arca Ganesa Di Kuli kuli gua Badami India nbsp Arca Ganesha Di Candi Banon IndonesiaGanesa muncul dalam agama Buddha Mahayana tidak hanya dalam wujud dewa Vinayaka dalam agama Buddha tetapi juga sebagai wujud raksasa dengan nama yang sama 78 Citranya muncul dalam arca arca agama Buddha selama akhir masa kerajaan Gupta Sebagai dewa Vinayaka dalam agama Buddha ia sering kali digambarkan sedang menari Wujud ini disebut Nṛtta Ganapati dan termasyhur di wilayah India Utara kemudian diadopsi di Nepal lalu di Tibet 79 Di Nepal wujud Ganesa secara Hindu dikenal sebagai Heramba sangat terkenal ia memiliki lima kepala dan menunggangi singa Penggambaran Ganesa di Tibet menunjukkan pandangan yang bertentangan terhadapnya 80 Ganapati versi Tibet adalah tshogs bdag 81 Dalam versi Tibet Ganesa digambarkan sedang diinjak oleh kaki Mahakala yaitu dewa bangsa Tibet yang terkenal Penggambaran lain menampilkan wujudnya sebagai pemusnah segala rintangan kadang kala dalam wujud sedang menari Ganesa muncul di Cina dan Jepang dalam wujud yang menampilkan karakter wilayah yang berbeda Di Cina Utara ada patung batu dari zaman awal yang dikenal sebagai Ganesa disertai tulisan yang berangka tahun 531 77 Di Jepang pemujaan terhadap Ganesa pertama kali disebutkan pada tahun 806 82 nbsp Arca Ganesa Di Kabul AfganistanSastra agama Jaina Jainisme tidak menyebutkan adanya pemujaan terhadap Ganesa Namun Ganesa dipuja oleh banyak umat Jaina muncul sebagai pengambil alih fungsi Kubera 83 Hubungan Jaina dengan komunitas perdagangan mendukung gagasan bahwa Jainisme mengambil tradisi pemujaan Ganesa sebagai akibat dari hubungan perdagangan 84 Patung Ganesa tertua versi Jaina ditaksir berasal dari abad ke 9 85 Sebuah kitab Jaina dari abad ke 15 memaparkan prosedur untuk memasang citra Ganapati 86 Citra Ganesa muncul dalam kuil Jaina di Rajasthan dan Gujarat 87 nbsp Arca Ganesa di candi Prambanan Indonesia nbsp Altar Ganesha dengan patung seukuran manusia yang juga digunakan oleh umat Hindu di Klenteng Sanggar Agung Indonesia nbsp Arca Ganesa di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang nbsp Arca Ganesha di Candi Prambanan Muesum IndonesiaCatatan kaki Sunting Martin Dubost hal 311 320 Getty hal 5 Narain A K Gaṇesa The Idea and the Icon in Brown 1991 hal 27 For history of the development of the gaṇapatya and their relationship to the wide geographic dispersion of Ganesha worship see Chapter 6 The Gaṇapatyas in Thapan 1997 hal 176 213 a b Thapan hal 20 Narain A K Gaṇesa The Idea and the Icon Brown hal 25 Thapan hal 62 Brown hal 175 Martin Dubost hal 197 198 Pal hal 41 64 Ganesha in Indian Plastic Art and Passim Nagar hal 101 Granoff Phyllis Gaṇesa as Metaphor Brown hal 91 For an inconographical chart showing number of arms and attributes classified by source and named form see Nagar hal 191 195 Appendix I Krishan 1999 hal 89 Martin Dubost hal 120 Martin Dubost hal 202 For an overview of snake images in Ganesha iconography The Colors of Ganesha Martin Dubost hal 221 230 Krishan hal 48 89 92 Maruti Nandan Tiwari and Kamal Giri Images of Gaṇesa In Jainism in Brown hal 101 102 A Student s Guide to AS Religious Studies for the OCR Specification by Michael Wilcockson pg 117 Krishan hal 49 50 Martin Dubost hal 231 For Krishan s views on Ganesha s dual nature see his quote Gaṇesa has a dual nature as Vinayaka as a gramadevata he is vighnakarta and as Gaṇesa he is vighnaharta a pauraṇic devata Krishan hal viii For Dhavilkar s views on Ganesha s shifting role see Dhavalikar M K Gaṇesa Myth and reality in Brown 1991 hal 49 Brown hal 6 Apte hal 703 Practical Sanskrit Dictionary By Arthur Anthony MacDonell hal 187 priya Published 2004 Motilal Banarsidass Publ ISBN 81 208 2000 2 Krishan 1999 hal 60 70 discusses Ganesha as Buddhi s Husband Grimes hal 77 Chinmayananda hal 127 In Chinmayananda s numbering system this is upamantra 8 For examples of both see Grimes hal 79 80 a b Tantra Unveiled Seducing the Forces of Matter amp Spirit By Rajmani Tigunait Contributor Deborah Willoughby Published 1999 Himalayan Institute Press hal 83 ISBN 0 89389 158 4 Translation Courtright hal 253 Gupta hal 38 Getty 1936 hal 33 According to ancient tradition Gaṇesa was a Brahmacarin that is an unmarried deity but legend gave him two consorts personifications of Wisdom Buddhi and Success Siddhi For associations with Sarda and Sarasvati and the identification of those goddesses with one another see Cohen Lawrence The Wives of Gaṇesa in Brown 1991 hal 131 132 For associations with Lakshmi see Cohen Lawrence The Wives of Gaṇesa in Brown 1991 hal 132 135 For discussion of the Kala Bo see Cohen Lawrence The Wives of Gaṇesa in Brown 1991 hal 124 125 Cohen Lawrence The Wives of Gaṇesa Brown hal 130 K N Somayaji Concept of Ganesha hal 1 as quoted in Krishan hal 2 3 Metcalf and Metcalf hal 150 Thapan hal 225 For Tilak s role in converting the private family festivals to a public event in support of Indian nationalism Brown 1991 hal 9 For Ganesha s appeal as the god for Everyman as a motivation for Tilak For Tilak as the first to use large public images in maṇḍapas pavilions or tents see Thapan hal 225 Krishan hal 92 T A Gopinatha Elements of Hindu Iconography pp 47 48 as quoted in Krishan hal 2 Nagar hal 4 a b Narain A K Ganesa A Protohistory of the Idea and the Icon in Brown hal 19 Thapan hal 75 Rocher Ludo Ganesa s Rise to Prominence in Sanskrit Literature Brown hal 70 72 Krishan hal vii For a discussion of early depiction of elephant headed figures in art see Krishan 1981 1982 hal 287 290 or Krishna 1985 hal 31 32 Wilson H H Ŗgveda Saṃhita Sanskrit text English translation notes and index of verses Parimal Sanskrit Series No 45 Volume II Maṇḍalas 2 3 4 5 Second Revised Edition Edited and Revised by Ravi Prakash Arya and K L Joshi Parimal Publications Delhi 2001 ISBN 81 7110 140 9 Vol II ISBN 81 7110 138 7 Set RV 2 23 1 2222 gaṇanaṃ tva gaṇapatiṃ havamahe kaviṃ kavinamupamasravastamam 2 23 1 We invoke the Brahmaṇaspati chief leader of the heavenly bands a sage of sages Nagar hal 3 Rocher Ludo Ganesa s Rise to Prominence in Sanskrit Literature Brown hal 69 Bṛhaspati is a variant name for Brahamanaspati For use of RV verses in recent Ganapatya literature see Rocher Ludo Ganesa s Rise to Prominence in Sanskrit Literature in Brown 1991 hal 70 For text of Maitrayaṇiya Saṃhita 2 9 1 and Taittiriya Araṇyaka 10 1 and identification by Sayaṇa in his commentary on the araṇyaka see Rocher Ludo Ganesa s Rise to Prominence in Sanskrit Literature in Brown 1991 hal 70 Heras hal 28 Krishan 1981 1982 hal 290 Krishan 1999 hal 12 15 For arguments documenting interpolation into the Maitrayaṇiya Saṃhita Brown hal 4 Winternitz Moriz Gaṇesa in the Mahabharata Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland 1898 382 Citation provided by Rocher Ludo Ganesa s Rise to Prominence in Sanskrit Literature Brown hal 80 For interpolations of the term vinayaka see Krishan 1999 hal 29 For reference to Vighnakartṛiṇam and translation as Creator of Obstacles see Krishan 1999 hal 29 Brown hal 183 Krishan hal 103 For a review of major differences of opinions between scholars on dating see Thapan hal 30 33 Preston Lawrence W Subregional Religious Centers in the History of Maharashtra The Sites Sacred to Gaṇesa in N K Wagle ed Images of Maharashtra A Regional Profile of India hal 103 R C Hazra The Gaṇesa Puraṇa Journal of the Ganganatha Jha Research Institute 1951 79 99 R C Hazra The Gaṇesa Puraṇa Journal of the Ganganatha Jha Research Institute 1951 79 99 Phyllis Granoff Gaṇesa as Metaphor in Brown hal 94 95 note 2 Thapan hal 30 33 Courtright hal 252 Thapan hal 170 Thapan hal 152 Getty hal 55 66 Brown hal 182 a b Martin Dubost hal 311 Getty hal 37 45 Getty hal 38 Nagar hal 185 Wayman Alex 2006 Chanting the Names of Manjushri Motilal Banarsidass Publishers hal 76 ISBN 81 208 1653 6 Martin Dubost hal 313 Thapan hal 157 Thapan hal 151 158 162 164 253 Krishan hal 122 Krishan hal 121 Thapan hal 158 Referensi SuntingAgrawala Prithvi Kumar 1978 Goddess Vinayaki The Female Gaṇesa Indian Civilization Series Varanasi Prithivi Prakashan Apte Vaman Shivram 1965 The Practical Sanskrit Dictionary Delhi Motilal Banarsidass Publishers ISBN 81 208 0567 4 fourth revised and enlarged edition Avalon Arthur 1933 Sarada Tilaka Tantram Motilal Banarsidass Publishers ISBN 81 208 1338 3 1993 reprint edition Bailey Greg 1995 Ganesapurana Introduction translation notes and index Harrassowitz ISBN 3 447 03647 8 Bhattacharyya Editor Haridas 1956 The Cultural Heritage of India Calcutta The Ramakrishna Mission Institute of Culture Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Four volumes Brown Robert 1991 Ganesh Studies of an Asian God Albany State University of New York ISBN 0 7914 0657 1 Chinmayananda Swami 1987 Glory of Ganesha Bombay Central Chinmaya Mission Trust Courtright Paul B 1985 Gaṇesa Lord of Obstacles Lord of Beginnings New York Oxford University Press ISBN ISBN 0 19 505742 2Periksa nilai invalid character isbn bantuan Danielou Alain 1954 The meaning of Ganapati Madras The Adyar Library bulletin Doniger Wendy 1996 Merriam Webster s Encyclopedia of World Religions Merriam Webster ISBN 0877790442 Flood Gavin 1996 An Introduction to Hinduism Cambridge Cambridge University Press ISBN 0 521 43878 0 Getty Alice 1936 Ganesa A Monograph on the Elephant Faced God edisi ke 1992 reprint Oxford Clarendon Press ISBN 81 215 0377 XPeriksa nilai checksum isbn bantuan Grimes John A 1995 Ganapati Song of the Self SUNY Series in Religious Studies Albany State University of New York Press ISBN 0 7914 2440 5 Gupta Shakti M 1988 Karttikeya The Son of Shiva Bombay Somaiya Publications Pvt Ltd ISBN 81 7039 186 5 Heras H 1972 The Problem of Ganapati Delhi Indological Book House Jansen Eva Rudy 1993 The Book of Hindu Imagery Havelte Holland Binkey Kok Publications BV ISBN 90 74597 07 6 Khokar Ashish 2005 Ganesha Karttikeya New Delhi Rupa and Co ISBN 81 291 0776 7 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Krishan Yuvraj 1981 1982 The Origins of Gaṇesa Artibus Asiae 43 4 285 301 diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 28 diakses tanggal 2007 09 11 Krishan Yuvraj 1999 Ganesa Unravelling An Enigma Delhi Motilal Banarsidass Publishers ISBN 81 208 1413 4 Krishna Murthy K 1985 Mythical Animals in Indian Art New Delhi Abhinav Publications ISBN 0391032879 Macdonell Arthur Anthony 1996 A Practical Sanskrit Dictionary Munshiram Monoharlal Publishers ISBN 81 215 0715 4 Martin Dubost Paul 1997 Ganesa The Enchanter of the Three Worlds Mumbai Project for Indian Cultural Studies ISBN 81 900184 3 4 Mate M S 1988 Temples and Legends of Maharashtra Bombay Bharatiya Vidya Bhavan Metcalf Thomas R A Concise History of India Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Nagar Shanti Lal 1992 The Cult of Vinayaka New Delhi Intellectual Publishing House ISBN 81 7076 043 9Periksa nilai checksum isbn bantuan Oka Krishnaji Govind 1913 The Namalinganusasana Amarakosha of Amarasimha with the Commentary Amarakoshodghaṭana of Kshirasvamin PDF Poona Law Printing Press diakses tanggal 2007 09 14 Pal Pratapaditya 1995 Ganesh The Benevolent Marg Publications ISBN 81 85026 31 9 Ramachandra Rao S K 1992 The Compendium on Ganesa Delhi Sri Satguru Publications ISBN 81 7030 828 3 Saraswati Swami Tattvavidananda 2004 Gaṇapati Upaniṣad Delhi D K Printworld Ltd ISBN 81 246 0265 4 Sastri Khiste Baṭukanatha 1991 Gaṇesasahasranamastotram mula evaṁ sribhaskararayakṛta khadyota vartika sahita Varaṇasi Pracya Prakasana Source text with a commentary by Bhaskararaya in Sanskrit Sastri Hargovinda 1978 Amarkoṣa with Hindi commentary Varanasi Chowkhamba Sanskrit Series Office Thapan Anita Raina 1997 Understanding Ganapati Insights into the Dynamics of a Cult New Delhi Manohar Publishers ISBN 81 7304 195 4 Wilson H H 1990 Rgveda Samhita Text in Devanagari English translation Notes and indices by H H Wilson Ed W F Webster New Delhi Nag Publishers 11A U A Jawaharnagar Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Ganesha Inggris Ganesh Symbol and presence Diarsipkan 2007 02 10 di Wayback Machine Inggris Ganesha The Elephant faced God Diarsipkan 2009 08 27 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ganesa amp oldid 24046674