www.wikidata.id-id.nina.az
Byasa atau Wiyasa Sanskerta व य स Vyasa dalam pewayangan disebut Resi Abiyasa adalah figur penting dalam agama Hindu Ia juga bergelar Weda Wyasa orang yang mengumpulkan berbagai karya para resi dari masa sebelumnya membukukannya dan dikenal sebagai Weda Ia juga dikenal dengan nama Krishna Dwaipayana Ia adalah filsuf sastrawan India yang menulis epos terbesar di dunia yaitu Mahabharata Sebagian riwayat hidupnya diceritakan dalam Mahabharata Byasaव य सResi Byasa dalam lukisan India modern Tokoh dalam mitologi HinduNamaByasaEjaan Dewanagariव य सEjaan IASTVyasaNama lainKrishna Dwaipayana Abyasa Sutiknaprawa RancakaprawaGelarResi Wedawyasa pembagi Weda Ciranjiwin manusia abadi Kitab referensiMahabharata Purana BhagawadgitaKediamanHidup mengembara Terutama di Himalaya Kurukshetra dan tempat suci lainnya di India ProfesiResi filsuf sastrawan pujangga pembagi kitab WedaAnakSuta Daftar isi 1 Kelahiran 2 Weda Wyasa 3 Tokoh Mahabharata 4 Penutur sejarah Mahabharata 5 Versi pewayangan Jawa 5 1 Kelahiran 5 2 Perkawinan 5 3 Sebagai raja dan pendeta 5 4 Akhir hayat 6 Lihat pulaKelahiran SuntingArtikel ini adalah bagian dari seriFilsafat Hindu nbsp Ajaran FilsafatSamkhya Yoga MimamsaNyaya Waisesika WedantaAliran WedantaAdwaita WisistadwaitaDwaita SuddhadwaitaDwaitadwaita Acintya bheda abhedaFilsufAbad kunoKapila Patanjali JaiminiGotama Kanada ByasaAbad pertengahanAdi Shankara RamanujaMadhwacarya MadhusudanaWedanta Desika JayatirthaAbad modernRamakrishna RamanaVivekananda Narayana GuruSri Aurobindo Sivananda nbsp Portal agama HinduDalam kitab Mahabharata diketahui bahwa orang tua Byasa adalah Resi Parasara dan Satyawati alias Durgandini atau Gandawati Diceritakan bahwa pada suatu hari Resi Parasara berdiri di tepi Sungai Yamuna minta diseberangkan dengan perahu Satyawati menghampirinya lalu mengantarkannya ke seberang dengan perahu Di tengah sungai Resi Parasara terpikat oleh kecantikan Satyawati Satyawati kemudian bercakap cakap dengan Resi Parasara sambil menceritakan bahwa ia terkena penyakit yang menyebabkan badannya berbau busuk Ayah Satyawati berpesan bahwa siapa saja lelaki yang dapat menyembuhkan penyakitnya boleh dijadikan suami Mendengar hal itu Resi Parasara berkata bahwa ia bersedia menyembuhkan penyakit Satyawati Karena kesaktiannya sebagai seorang resi Parasara menyembuhkan Satyawati dalam sekejap Setelah lamaran disetujui oleh orang tua Satyawati Parasara dan Satyawati melangsungkan pernikahan Kedua mempelai menikmati malam pertamanya di sebuah pulau di tengah sungai Yamuna konon terletak di dekat kota Kalpi di distrik Jalaun di Uttar Pradesh India Di sana Resi Parasara menciptakan kabut gelap nan tebal agar pulau tersebut tidak dapat dilihat orang Dari hasil hubungannya lahirlah seorang anak yang sangat luar biasa Ia diberi nama Krishna Dwaipayana karena kulitnya hitam krishna dan lahir di tengah pulau dwaipayana Anak tersebut tumbuh menjadi dewasa dengan cepat dan mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang resi Weda Wyasa SuntingUmat Hindu memandang Krishna Dwaipayana sebagai tokoh yang membagi Weda menjadi empat bagian Caturweda dan oleh karena itu ia juga memiliki nama Weda Wyasa yang artinya Pembagi Weda Kata Wyasa berarti membelah memecah membedakan Dalam proses pengkodifikasian Weda Wyasa dibantu oleh empat muridnya yaitu Pulaha Jaimini Samantu dan Wesampayana Telah diperdebatkan apakah Wyasa adalah nama seseorang ataukah kelas para sarjana yang membagi Weda Kitab Wisnupurana memiliki teori menarik mengenai Wyasa Menurut pandangan Hindu alam semesta adalah suatu siklus ada dan tiada berulang kali Setiap siklus dipimpin oleh beberapa Manu satu untuk setiap Manwantara yang memiliki empat zaman disebut Caturyuga empat Yuga Dwaparayuga adalah Yuga yang ketiga Kitab Purana Buku 3 Chanto 3 berkata Dalam setiap zaman ketiga Dwapara Wisnu dalam diri Wyasa untuk menjaga kualitas umat manusia membagi Weda yang seharusnya satu menjadi beberapa bagian Mengamati terbatasnya ketekunan energi dan dengan wujud yang tak kekal ia membuat Weda empat bagian sesuai kapasitasnya dan raga yang dipakainya dalam menjalankan tugas untuk mengklasifikasi dikenal dengan nama Wedawyasa Tokoh Mahabharata SuntingSelain dikenal sebagai tokoh yang membagi Weda menjadi empat bagian Byasa juga dikenal sebagai penulis pencatat sejarah dalam Mahabharata tetapi ia juga merupakan tokoh penting dalam riwayat yang disusunnya itu Ibunya Satyawati menikah dengan Santanu Raja Hastinapura Dari perkawinannya lahirlah Citranggada dan Wicitrawirya Citranggada gugur dalam suatu pertempuran sedangkan Wicitrawirya wafat karena sakit Karena kedua pangeran itu wafat tanpa memiliki keturunan Satyawati menanggil Byasa agar melangsungkan suatu yadnya upacara suci untuk memperoleh keturunan Kedua janda Wicitrawirya yaitu Ambika dan Ambalika diminta menghadap Byasa sendirian untuk diupacarai Sesuai dengan aturan upacara pertama Ambika menghadap Byasa Karena ia takut melihat wajah Byasa yang sangat hebat maka ia menutup mata Karena Ambika menutup mata selama upacara berlangsung Byasa berkata bahwa anak Ambika akan terlahir buta Kemudian Ambalika menghadap Byasa Sebelumnya Satyawati mengingatkan agar Ambalika tidak menutup mata supaya anaknya tidak terlahir buta seperti yang terjadi pada Ambika Ketika Ambalika memandang wajah Byasa ia menjadi takut namun tidak mau menutup mata sehingga wajahnya menjadi pucat Byasa berkata bahwa anak Ambalika akan terlahir pucat Anak Ambika yang buta bernama Dretarastra sedangkan anak Ambalika yang pucat bernama Pandu Karena kedua anak tersebut tidak sehat jasmani maka Satyawati memohon agar Byasa melakukan upacara sekali lagi Kali ini Ambika dan Ambalika tidak mau menghadap Byasa tetapi mereka menyuruh seorang dayang dayang untuk mewakilinya Dayang dayang itu bersikap tenang selama upacara maka anaknya terlahir sehat dan diberi nama Widura Ketika Gandari kesal karena belum melahirkan sementara Kunti sudah memberikan keturunan kepada Pandu maka kandungannya dipukul Kemudian seonggok daging dilahirkan oleh Gandari Atas pertolongan Byasa daging tersebut dipotong menjadi seratus bagian Lalu setiap bagian dimasukkan ke dalam sebuah kendi dan ditanam di dalam tanah Setahun kemudian kendi tersebut diambil kembali Dari dalamnya munculah bayi yang kemudian diasuh sebagai para putera Dretarastra Byasa tinggal di sebuah hutan di wilayah Kurukshetra dan sangat dekat dengan lokasi Bharatayuddha sehingga ia tahu dengan detail bagaimana keadaan di medan perang Bharatayuddha karena terjadi di depan matanya sendiri Setelah pertempuran berakhir Aswatama lari dan berlindung di asrama Byasa Tak lama kemudian Arjuna beserta para Pandawa menyusulnya Di tempat tersebut mereka berkelahi Baik Arjuna maupun Aswatama mengeluarkan senjata sakti Brahmastra Karena dicegah oleh Byasa maka pertarungan mereka terhenti Penutur sejarah Mahabharata SuntingBerkas Ganesh writing Mahabharata jpgLukisan yang menggambarkan Resi Byasa menceritakan kisah Mahabharata kepada Dewa Ganesa Batara Gana Pada suatu ketika timbul keinginan Resi Byasa untuk menyusun riwayat keluarga Bharata Atas persetujuan Dewa Brahma Hyang Ganapati Ganesa datang membantu Byasa Ganapati meminta Wyasa agar ia menceritakan Mahabharata tanpa berhenti sedangkan Ganapati yang akan mencatatnya Setelah dua setengah tahun Mahabharata berhasil disusun Murid murid Resi Byasa yang terkemuka seperti Pulaha Jaimini Sumantu dan Wesampayana menuturkannya berulang ulang dan menyebarkannya ke seluruh dunia Versi pewayangan Jawa SuntingDalam pewayangan Jawa tokoh Byasa disebut dengan nama Abyasa Kresna Dipayana Sutiknaprawa atau Rancakaprawa Kisah kehidupannya dikembangkan sedemikian rupa oleh para dalang sehingga cenderung berbeda dengan versi aslinya Kelahiran Sunting Abyasa merupakan putra pasangan Parasara dan Durgandini Dikisahkan Durgandini menderita bau amis pada badannya semenjak lahir Ia diobati Parasara seorang pendeta muda di atas perahu sampai sembuh Keduanya saling jatuh hati dan melakukan sanggama sehingga lahir Abyasa Abyasa tidak lahir sendiri Parasara juga mencipta perahu penyakit dan alat alat pengobatannya menjadi manusia berjumlah enam yaitu Setatama Rekathawati Bimakinca Kincaka Rupakinca dan Rajamala Semuanya dipersaudarakan dengan Abyasa Perkawinan Sunting nbsp Byasa dalam pewayanganDurgandini kemudian menjadi permaisuri Sentanu raja Hastina Ia melahirkan Citranggada dan Citrawirya Masing masing secara berturut turut naik takhta menggantikan Sentanu Namun keduanya masih muda ketika meninggal Citranggada meninggal saat belum menikah sedangkan Citrawirya meninggal saat belum memiliki putra Durgandini kemudian memanggil Abyasa untuk menikahi kedua janda Citrawirya yaitu Ambika dan Ambalika Saat itu ia baru saja bertapa sehingga keadaan tubuhnya sangat buruk dan mengerikan Ambika ketakutan saat pertama kali bertemu sampai memejamkan mata Abyasa meramalkan kalau Ambika kelak melahirkan putra buta Sementara itu Ambalika memalingkan muka karena takut Abyasa meramalkan kelak Ambalika akan melahirkan bayi berleher cacad Abyasa juga menikahi dayang Ambalika bernama Datri Perempuan itu ketakutan dan mencoba lari Ia pun diramal kelak akan melahirkan putra berkaki pincang Akhirnya Ambika Ambalika dan Datri masing masing melahirkan putra yang diberi nama Dretarastra Pandu dan Widura Sebagai raja dan pendeta Sunting Pewaris sah takhta Hastina sesungguhnya adalah Bisma putra Sentanu dari istri pertama Namun ia telah bersumpah tidak akan menjadi raja sehingga sebagai pengganti Citrawirya Abyasa pun naik takhta sampai kelak ketiga putranya dewasa Setelah tiba saatnya Abyasa pun turun takhta digantikan Pandu sebagai raja Hastina selanjutnya Ia kembali menjadi pendeta di pertapaan Ratawu yang terletak di pegunungan Saptaarga Abyasa merupakan pendeta agung yang sangat dihormati Tidak hanya keluarga Hastina saja yeng menjadikannya tempat meminta nasihat tetapijuga dari negeri negeri lainnya Akhir hayat Sunting Versi pewayangan mengisahkan kematian Abyasa sesaat sesudah perang Baratayuda usai yaitu ketika keturunannya yang bernama Parikesit cucu Arjuna dilahirkan Konon atas jasa jasanya selama hidup di dunia datang kereta emas dari kahyangan menjemput Abyasa Ia pun naik ke surga bersama seluruh raganya Nama Dipayana kemudian diwarisi oleh Parikesit Lihat pula Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Vyasa Weda Mahabharata Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Byasa amp oldid 23812931