www.wikidata.id-id.nina.az
Satyawati Dewanagari सत यवत IAST Satyavati alias Durgandini adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata Ia adalah permaisuri Santanu dari Hastinapura dan ibu kandung bagi Byasa Citranggada dan Wicitrawirya Ia merupakan nenek buyut bagi para Pandawa dan Korawa tokoh utama Mahabharata Satyawatiसत यवत Ilustrasi Satyawati Matsyagandi dan Raja Santanu oleh Raja Ravi Varma Tokoh MahabharataNamaSatyawatiEjaan Dewanagariसत यवत Ejaan IASTSatyavatiNama lainDurgandini Gandawati Matsyagandi Yojanagandi Kali Basawi Daseyi Gandakali KasturigandiKitab referensiMahabharata Adiparwa Hariwangsa BhagawatapuranaAsalsungai YamunaKediamanHastinapuraProfesitukang perahu nelayanAyahBasu kandung Dasabala Dasaraja angkat SuamiSantanuAnakdari Parasara Byasa dari Santanu Citranggada WicitrawiryaTokoh ini diceritakan dalam jilid awal Mahabharata terutama Adiparwa Selain kitab Mahabharata kisahnya terdapat dalam Hariwangsa dan Bhagawatapurana 1 Menurut Adiparwa Satyawati merupakan putri dari Basu seorang Raja Chedi Ia dipungut oleh keluarga nelayan di tepi sungai Yamuna Sewaktu kecil ia berbau amis tetapi disembuhkan oleh seorang resi bernama Parasara dalam versi pewayangan ia disembuhkan oleh Resi Byasa Saat dewasa ia dinikahi oleh seorang raja bernama Santanu dari Hastinapura Kemudian keturunan Satyawati menjadi penerus Dinasti Kuru Dalam versi pewayangan Jawa Satyawati lebih terkenal dengan nama Durgandini Sementara itu tokoh Setyawati dalam pewayangan adalah nama istri dari Prabu Salya paman para Pandawa Daftar isi 1 Arti nama 2 Kelahiran 3 Pertemuan dengan Parasara 4 Pernikahan dengan Santanu 5 Silsilah 6 Referensi 7 Daftar pustakaArti nama SuntingSatyawati dikenal dengan banyak nama dalam Mahabharata contohnya Daseyi Gandakali Gandawati Kali Matsyagandi Satya Basawi dan Yojanagandi 2 Nama Daseyi panggilan yang sering diucapkan oleh Bisma putra tirinya berarti orang dari kaum dasa budak atau putri kaum Dasa ayah Satyawati dikenal sebagai Dasaraja atau Dasabala 1 3 Basawi berarti putri Raja Basu Nama kelahirannya yaitu Kali si hitam mengindikasikan warna kulitnya yang gelap Nama lahirnya yang lain yaitu Satyawati berarti dapat dipercaya atau meyakinkan satya berarti kesetiaan Seperti disebutkan tadi ia juga dijuluki Matsyagandi saat masih kecil dan Gandakali si hitam yang harum Gandawati dan Yojanagandi setelah bertemu dengan Parasara 2 Kelahiran SuntingKisah asal usul dan kelahiran Satyawati dijelaskan dalam Adiparwa Dikisahkan seorang raja bernama Basu Basuparisara bertakhta di Kerajaan Chedi Raja tersebut masih seorang keturunan Puru leluhur Pandawa dan Korawa memiliki permaisuri bernama Girika Pada saat sang raja pergi berburu di tengah hutan ia melihat bunga bunga bermekaran yang membuatnya teringat akan kecantikan wajah permaisurinya Tanpa disadari air mani sang raja menetes lalu tertampung pada sehelai daun Sang raja memanggil seekor elang yang sedang terbang di udara bernama Syena untuk mengantarkan air tersebut kepada permaisurinya Dalam perjalanan air tersebut jatuh ke sungai Yamuna Di sana terdapat seekor ikan besar penjelmaan bidadari yang dikutuk bernama Adrika Air mani sang raja ditelan oleh sang ikan akibatnya ikan tersebut hamil Di tepi sungai Yamuna terdapat keluarga nelayan kepala keluarga tersebut bernama Dasabala Suatu hari ia menangkap seekor ikan besar yang sedang hamil Karena sabda dewata ikan tersebut tidak dimakan oleh Dasabala Setelah dibedah di dalam perut ikan tersebut terdapat dua bayi manusia lelaki dan perempuan Kemudian ikan tersebut berubah ke wujudnya semula yaitu bidadari lalu terbang ke kahyangan Kedua anak yang dilahirkan tersebut diserahkan kepada Raja Basu Anak yang laki laki diasuh oleh keluarga raja dan di kemudian hari menjadi raja di Kerajaan Matsya sedangkan anak yang perempuan dikembalikan kepada Dasabala karena berbau amis Anak tersebut kemudian diberi julukan Matsyagandi karena berbau amis seperti ikan Dasabala merawatnya sebagaimana anak sendiri dan memberinya nama Kali si hitam karena warna kulitnya yang gelap Seiring waktu berjalan Kali mendapat nama baru Satyawati dapat dipercaya Satyawati membantu ayahnya sebagai tukang perahu menyeberangkan orang orang di sungai Yamuna Ia juga tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik 2 4 Pertemuan dengan Parasara SuntingDalam kitab Adiparwa dikisahkan tentang Resi Parasara putra Bagawan Sakri yang merupakan cucu Maharesi Wasistha hendak menyeberangi Sungai Yamuna Satyawati mengantarkannya ke seberang dengan perahu Di tengah sungai sang resi terpikat oleh kecantikan Satyawati meskipun berbau amis Satyawati menjelaskan bahwa ia terkena penyakit aneh yang menyebabkan badannya berbau amis Mendengar hal itu Parasara menyanggupi untuk menyembuhkan penyakit tersebut Ia meraba kulit Satyawati Tak berapa lama kemudian bau harum semerbak tersebar Kemudian Satyawati diberi julukan Yojanagandi yang wanginya tercium hingga jarak satu yojana 1 Wanginya seperti kesturi sehingga ia juga diberi julukan Kasturigandi yang berbau kesturi 2 Setelah membuat Satyawati berbau harum berkat kesaktiannya Parasara berniat untuk memadu asmara dengan gadis tersebut Namun Satyawati menolak karena tindakan tersebut tidak pantas dilakukan pada siang hari sebab siapa saja dapat melihat mereka di tempat yang terbuka Dengan kesaktiannya sang resi menyeliputi area di sekitar mereka dengan kabut Sebelum Parasara mencurahkan hasrat Satyawati merasa muram sebab ia berpikir bahwa sang resi akan merenggut keperawanannya lalu pergi begitu saja Mendengar keluhan tersebut sang resi pun menganugerahkan bahwa keperawanan Satyawati akan kembali seperti sediakala setelah koitus terjadi Selain itu ia menganugerahkan bahwa putra yang akan dilahirkan akan luar biasa sebagaimana ayahnya dan keharuman serta kecantikan Satyawati tidak akan lekang oleh waktu 1 Pada saat itu juga Satyawati melahirkan seorang bayi laki laki di suatu pulau di tengah sungai Yamuna Putra tersebut tumbuh menjadi seorang pemuda secara cepat dan berjanji kepada ibunya bahwa ia akan segera muncul kapan pun Satyawati menyebut namanya Putra tersebut diberi nama Krishna si hitam karena berkulit gelap alias Dwaipayana yang lahir di tengah pulau yang di kemudian hari lebih dikenal sebagai Byasa penghimpun Weda penulis Purana dan Mahabharata 1 2 5 Setelah mengucapkan perpisahan kepada ibunya Byasa Krishna Dwaipayana pergi ke tengah hutan untuk bertapa sedangkan Satyawati pulang untuk membantu ayahnya 2 4 Pernikahan dengan Santanu Sunting nbsp Prabu Santanu jatuh cinta dengan Dewi Satyawati Lukisan India karya Raja Ravi Varma Kisah pertemuan Satyawati dengan Santanu terdapat dalam Adiparwa Kisah tersebut diawali dengan munculnya desas desus bahwa di sekitar sungai Yamuna tersebar bau yang sangat harum semerbak Kabar tersebut akhirnya sampai ke Hastinapura ibu kota kerajaan Kuru dan didengar oleh Prabu Santanu Dengan penasaran sang raja berjalan jalan ke sana Ia menemukan sumber bau harum tersebut dari seorang bunga desa bernama Satyawati Santanu jatuh cinta dan melamarnya Orang tua Satyawati mengajukan syarat bahwa jika putrinya menjadi permaisuri Prabu Santanu yang sah maka ia harus diperlakukan sesuai dengan dharma dan keturunannya harus menjadi penerus takhta Mendengar syarat tersebut sang raja membatalkan lamarannya sebab ia telanjur mengangkat Dewabrata putranya sebagai putra mahkota Ia menjadi jatuh sakit karena terus memikirkan gadis pujaannya yang tak kunjung ia dapatkan Melihat ayahnya jatuh sakit Dewabrata menyelidikinya Ia bertanya kepada kusir yang mengantarkan ayahnya jalan jalan Dari sana ia memperoleh informasi bahwa ayahnya jatuh cinta kepada seorang gadis Akhirnya ia berangkat ke sungai Yamuna Ia mewakili ayahnya untuk melamar putri Dasabala yang sangat diinginkan ayahnya Ia menuruti segala persyaratan yang diajukan Dasabala Ia juga bersumpah tidak akan menikah seumur hidup dan tidak akan meneruskan takhta Dinasti Kuru agar tidak terjadi perebutan kekuasan antara keturunannya dengan keturunan Satyawati Sumpahnya disaksikan oleh para dewata dan semenjak saat itu namanya berubah menjadi Bisma Akhirnya Prabu Santanu dan Satyawati menikah lalu memiliki dua orang putra bernama Chitrangada dan Wicitrawirya Silsilah Sunting Pratipa Sunanda Dewapi Bahlika Gangga Santanu Satyawati Parasara Somadata Bisma Citranggada Wicitrawirya 2 istri Byasa pelayan 2 putra Burisrawa Gandari Dretarastra pelayan Kunti Pandu Madri 100 Korawa Dursala Yuyutsu 5 Pandawa WiduraReferensi Sunting a b c d e Bhattacharya Pradip May June 2004 Of Kunti and Satyawati Sexually Assertive Women of the Mahabharata PDF Manushi 142 21 25 a b c d e f Mani p 709 Pargiter F E 1972 Ancient Indian Historical Tradition Delhi Motilal Banarsidass p 69 a b Ganguli Kisari Mohan 1883 1896 SECTION LXIII The Mahabharata Book 1 Adi Parva Sacred texts archive Mani pp 885 6Daftar pustaka Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Satyawati Mani Vettam 1975 Puranic Encyclopaedia A Comprehensive Dictionary With Special Reference to the Epic and Puranic Literature Delhi Motilal Banarsidass ISBN 0 8426 0822 2 Meyer Johann Jakob 1989 1971 Sexual life in ancient India Motilal Banarsidass Publ ISBN 81 208 0638 7 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Satyawati amp oldid 17967341