www.wikidata.id-id.nina.az
Pelipatan protein adalah proses fisik yang menyebabkan rantai protein mendapatkan struktur tiga dimensinya Pada proses ini kumparan acak polipetida melipat dengan karakteristik tertentu sehingga membentuk struktur protein yang unik untuk setiap jenis kombinasi rantai protein 1 Protein sebelum kiri dan sesudah kanan melipat Pada awalnya setiap protein hanyalah berupa rantai polipeptida atau kumparan acak lihat bagian kiri pada gambar pertama yang merupakan hasil translasi dari sekuens RNA duta Kumparan acak ini merupakan rantai linear dari asam amino Rantai ini tidak memiliki struktur yang stabil Seiring dengan pembentukan rantai polipeptida disistensis oleh ribosom rantai linear protein mulai melipat membentuk struktur tiga dimensinya Hal ini dikarenakan asam amino yang sudah terbentuk mulai saling berinteraksi membentuk ikatan sehingga terbentuk struktur protein yang baru berbentuk tiga dimensi lihat bagian kanan pada gambar kedua yang disebut sebagai kondisi alami native state Bentuk tiga dimensinya tergantung pada susunan asam amino penyusunnya atau disebut juga struktur primer Dogma Anfinsen 2 Struktur proteinPelipatan protein menjadi struktur tiga dimensinya dalam bentuk yang benar sangatlah penting bagi protein tersebut agar dapat berfungsi walaupun masih ada beberapa bagian protein tersebut yang tidak melipat Kegagalan suatu protein untuk melipat kedalam kondisi alaminya biasanya menyebabkan protein tersebut menjadi inaktif Namun pada beberapa keadaan kegagalan ini dapat menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer atau penyakit lain yang dipercaya disebabkan oleh akumulasi fibril amiloid yang terbentuk akibat protein yang salah melipat 3 Selain itu banyak alergi juga disebabkan oleh salahnya beberapa protein dalam melipat dirinya sehingga sistem imun gagal memproduksi antibodi 4 Lamanya proses pelipatan tergantung dari proteinnya tersebut Ketika diamati secara in vitro pelipatan protein membutuhkan waktu dari beberapa menit hingga beberapa jam karena adanya isomerisasi prolina sehingga membuat protein tersebut perlu melewati beberapa kondisi intermediat 5 seperti layaknya checkpoint sebelum akhirnya proses pelipatan tersebut selesai Di lain hal protein domain tunggal yang sangat kecil dengan panjang maksimal seratus asam amino dapat melipat hanya dalam satu langkah tanpa adanya kondisi intermediat Secara umum biasanya proses pelipatan protein membutuhkan waktu milidetik bahkan hingga beberapa mikrodetik 6 Daftar isi 1 Proses Pelipatan Protein 1 1 Tahap I Struktur primer 1 2 Tahap II Struktur Sekunder 1 3 Tahap III Struktur tersier 1 4 Tahap IV Struktur Kuartener 2 Faktor yang Terlibat dalam Proses Pelipatan Protein 2 1 Efek Hidrofobik 2 2 Kaperon 3 Pelipatan Protein yang Salah dan Penyakit yang Diakibatkannya 4 Teknik Untuk Mengamati Pelipatan Protein 4 1 Kristalografi X Ray 5 Membuat Model Pelipatan Protein 6 Daftar PustakaProses Pelipatan Protein SuntingTahap I Struktur primer Sunting Struktur primer dari protein hanyalah merupakan susuan dari asam amino penyusun proten tersebut Struktur primer ini tidak lebih merupakan hasil langsung dari translasi ribosom Struktur ini nantinya akan menentukan konformasi dari seperti apa struktur tiga dimensinya nanti 7 Residu spesifik dari asam amino dan posisinya pada rantai polipeptida akan menentukan bagian mana dari protein yang akan mendekat dan melipat sehingga membentuk struktur tiga dimensinya Sehingga dapat dibilang bahwa susunan asam amino dari setiap protein mengandung informasi yang menentukan bagaimana protein tersebut melipat menuju struktur alaimnya dan cara melipatnya Namun protein dengan susunan asam amino yang mirip belum tentu akan melipat dengan cara yang sama 7 Konformasi tergantung pula pada kondisi lingkungannya Tahap II Struktur Sekunder Sunting nbsp Polipeptida yang membentuk heliks alfa ikatan hidrogen ditunjukkan dengan warna magentaPembentukan struktur sekunder protein merupakan langkah pertama dalam proses melipatnya protein Struktur sekunder ini ada yang bebentuk heliks alfa dan ada yang berbentuk lembaran beta Struktur ini melipat sangat cepat karena mereka terbentuk dari ikatan hidrogen Pembentukan ikatan hidrogen sangatlah penting untuk kestabilan protein 8 Struktur dari heliks alfa terbentuk dengan ikatan hidrogen pada bagian belakang yang pada akhirnya membentuk struktur spiral lihat gambar kanan Struktur lembaran beta terbentuk karena asam amino penyusunnya membentuk ikatan hidrogen dengan cara melipat ke arah dirinya sendiri Ikatan hidrogen terjadi antara hidrogen pada amida dan oksigen pada karbonil protein Struktur lembaran beta terbagi menjadi dua yaitu lembaran beta anti paralel dan lembaran beta paralel Ikatan hidrogen pada lembaran beta anti paralel lebih kuat dibanding ikatan hidrogen yang terbentuk pada lembaran beta paralel karena ikatan tersebut terbentuk pada sudut 180 derajat yang ideal Pada lembaran beta paralel semua untai pada lembaran tersebut memiliki arah yang sama sedangkan pada anti paralel untai tersebut memiliki arah yang berbeda beda 7 Tahap III Struktur tersier Sunting nbsp Struktur tersier tediri yang tediri dari heliks alfa lembaran beta yang berbentuk panah dan kumparan yang tidak melipatHeliks alfa dan lembaran beta merupakan struktur yang memiliki sifat amfipatik yaitu memiliki bagian hidrofilik dan hidrofobik Sifat ini memungkinkan protein untuk melipat karena bagian hidrofobiknya akan masuk ke dalam inti protein dan bagian hidrofiliknya lah yang akan berinteraksi dengan lingkungan sekitar sehingga akan melipat keluar 9 Struktur seperti inilah yang akan membentuk struktur tersier Bentuk dari struktur sekunder lah yang akan menentukan bagaimana struktur tersier ini terbentuk nbsp Hemoglobin merupakan struktur kuartener dari protein Rantai polipeptida yang berbeda ditunjukkan oleh warna yang berbeda nbsp Rangkuman dari Proses Pelipatan ProteinSetelah struktur tersier ini terbentuk dan interaksi hidrofobiknya sudah menstabilkan bentuk protein ini Interaksi lain mungkin akan muncuk seperti ikatan kovalen dalam bentuk jembatan disfulda di antara dua residu sistein Struktur tersier dari protein masih hanya terdiri dari satu rantai polipeptida Namun interaksi antar rantai polipeptida akan membentuk struktur kuartener Tahap IV Struktur Kuartener Sunting Struktur tersier akan memungkinkan terbentuknya struktur kuartener pada beberapa protein Pelipatan terakhir ini menggabungkan beberapa struktur tersier yang sudah terbentuk Dengan kata lain struktur kuartener merupakan interaksi antar rantai polipeptida untuk membentuk satu kesatuan protein dengan struktur kuarteener yang berfungsi 7 Faktor yang Terlibat dalam Proses Pelipatan Protein SuntingPelipatan protein merupakan reaksi spontan yang didorong oleh interaksi hidrofobik ikatan hidrogen gaya van der Waals dan dihambat oleh entropi konformasi 10 Pelipatan protein sering dimulai secara ko translasi dimana ujung N akan melipat lebih dulu ketika ujung C nya masih disintesis oleh ribosom Namun molekul protein mungkin melipat secara spontan ketika atau setelah proses biosintesis Walaupun proses pelipatan ini bisa dibilang melipat dengan sendirinya proses ini tetap hanya dapat berlangsung jika faktor faktor ini terdapat dengan tepat sesuai dengan protein yang akan dibentuknya yaitu pelarut air maupun lipid bilayer konsentrasi garam pH temperatur dan kaperon masih memerlukan penelitian 11 Pelipatan protein juga dibatasi oleh sudut lipatannya dan konformasi yang memungkinkan Sudut lipatan yang mungkin dapat diprediksi oleh plot dua dimensi yang disebut sebagai Plot Ramachandran 12 Pelipatan protein harus memungkinkan secara termodinamika agar proses ini berlangsung secara spontan Karena sudah diketahui proses ini berjalan secara spiontan maka kita bisa mengasumsikan bahwa proses ini memiliki energi bebas Gibbs yang negatif Energi bebas Gibbs dalam pelipatan protein berhubungan dengan entalpi dan entropi Agar nilai ernergi bebas ini bisa negatif maka entalpi atau entropi atau keduanya harus sesuai Efek Hidrofobik Sunting nbsp Proses pelipatan protein dimana bagian hidrofobik dari asam amino warna hitam akan meilpat ke bagian dalam sehingga terlindungi dari lingkungan yang berairMeminimilasir rantai samping hidrofobik yang berinteraksi dengan air merupakan kunci dari efek hidrofobik 13 Efek hidrofobik merupakan fenomena dimana rantai dari protein melipat kedalam bagian inti protein menjauhi lingkungan berair Pada lingkungan beriari molekul air cenderung berkumpul disekitar area yang hidrofobik sehingga menurunkan entropi Ketika bagian hidrofobik protein mulai melipat kedalam air yang sebelumnya berkumpul akan menyebar kemabli sehingga meningkatkan entropi Banyaknya rantai samping hidrofobik yang masuk ke dalam intin akan berkontribusi secara signifikan terhadap kestabilan protein karena gaya van der Waals yang akan terbentuk source source source source source source Entropi akan menurun seiring dengan berkumpulnya molekul air di antara molekul hidrofobikEfek hidrofobik ini hanya akan terbentuk dalam lingkungan yang berair dengan adanya molekul amfipatik yang memiliki gugus hidrofobik yang banyak Pada protein dengan pola pelipatan globular asam amino yang hidrofobik cenderung tersusun secara berselang seling alih alih terdistribusi acak atau berkelompok Namun protein yang dibuat secara de novo cenderung terdistribusi acak 14 Kaperon Sunting Kaperon merupakan enzim yang krusial dalam proses pelipatan protein Kaperon ada dalam setiap kompartemen sel dan berinteraksi dengan rantai polipeptida untuk mengkatalisis proses pembentukan struktur konformasi tiga dimensi dari protein Namun kaperon tidak termasuk ke dalam penyusun struktur protein itu sendiri Kaperon mungkin membantu pelipatan ketika protein masih disintesis oleh ribosom Kaperon berfungsi dengan cara berikatan dengan protein untuk menstabilisasi struktur yang tidak stabil dalam protein ketika masih dalam proses melipat Hal ini memungkinkan energi aktivasi yang dibutuhkan untuk pelipatan tersebut turun dan memungkinkan pula pelipatan tersebut melipat dengan benar 6 Dengan cara ini kaperon tidak meningkatkan laju proses pelipatan melainkan dengan mereduksi agregasi yang tidak diinginkan dari proses pelipatan polipeptida yang mungkin akan menghambat proses pencarian struktur alami dari protein tersebut Dengan kata lain kaperon mengefisiensikan proses pelipatan protein 15 Pelipatan Protein yang Salah dan Penyakit yang Diakibatkannya SuntingProtein dianggap salah melipat ketika protein tersebut gagal mencapai kondisi alaminya Kondisi ini dapat disebabkan adanya mutasi pada sekuens asam amino ataupun gangguan ketika porses pelipatan karena adanya faktor ekstenal 16 Protein yang salah melipat biasanya mengandung lembaran beta yang tersusun secara supramolekuler yang dikenal sebagai struktur lintas beta Lembaran beta seperti ini biasanya sangat stabil tidak larut dalam air dan biasanya resisten terhadap proses proteolisis Stabilistas seperti ini biasanya disebabkan oleh interaksi yang ekstensif di antara monomer protein yang terbentuk oleh ikatan hidrogen di antara lembaran beta tersebut Salahnya pelipatan protein dapat meneybabkan protein lain pun ikut salah melipat sehingga menyebabkan adanya akumulasi protein menjadi agregat atau oligomer Peningkatan agregat protein ini menyebabkan terbentuknya struktur seperti amiloid yang dapat menyebabkan kelainan degernatif dan kematian sel Amiloid merupakan struktur fibrilin yang memiliki ikatan hidrogen yang sangat tidak laur dalam air dan terbuat dari agregat protein Oleh karenanya jalur enzimatik yang biasanya dapat mencerna protein mungkin tidak akan cukup kuat untuk dapat mengurai jenis protein speerti ini Oleh karenanya agregat protein ini sulit dihilangkan Protein yang gagal mellipat juga dapat berinteraksi dengan struktur lain dan menyebabkan struktur tersebut menjadi toksik akibat adanya interaksi intramolekuler lainnya Protein yang teragregasi sering diasosiasikan dengan penyakit yang berhubungan dengan prion seperti kelainan Creutzfeldt Jakob penyakit sapi gila alzheimer kardiomiopati atau polyneuropathy 17 bahkan juga menyebabkan penyakit Huntington dan Parkinson 18 Penyakit penyakit yang biasanya muncul diusia tua ini berkorelasi dengan peningkatan protein protein yang gagal melipat hingga membentuk agregat protein yang tidak larut Masih belum jelas apakah agregat seperti ini disebabkan oleh berkurangnya reabilitas homeostasis tubuh yaitu kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan antara sintesis pelipatan dan pencernaan protein Baru akhir akhir ini Agensi Kesehatan Eropa mengizinkan penggunakan Tafamidis datau Vyndaqel sebagai obat untuk penyakit amyloid Hal ini berarti bisa saja pembentukan amiloid menyebabkan degenerasi jaringan tubuh pada penyakit amiloid 19 Walau terapi penggantian protein sudah sering digunakan untuk memperbaiki kelainan ini pendekatan yang sekarang sedang dikembangkan adalah penggunakan kaperon untuk memperbaiki protein yang bermutasi sehingga dapat membuat mereka kembali fungsional Teknik Untuk Mengamati Pelipatan Protein SuntingWalaupun pelipatan protein dapat dipelajari lewat mutasi yang terjadi secara umum teknik eksperimental digunakan pula untuk mengamati protein Teknik eksperimental ini biasanya mengamati proses pelipatan maupun proses pembukaan lipatan protein secara bertahap dengan mengamati perubahan konformasi dengan menggunakan teknik kristalografi nbsp Proses kristalografi X RayKristalografi X Ray Sunting Kristalografi X Ray merupakan salah satu metode yang efisien dan penting dalam pendekatan untuk mengamati tahapan proses pelipatan protein 20 Untuk dapat melakukan kristalografi X Ray protein yang akan diamati harus disimpan dalam lapisan kritsal Caranya adalah dengan melarutkan protein murni yang sangat pekat dalam suatu larutan yang dapat mengkrtisal Setelah protein ini mengkristal sinarx ray dapat difokuskan ke dalam kritsal yang akan mendifraksi sinar tersebut sinar yang menembus kristal ini akan diamati dan dikorelasi dengan konfigurasi tiga dimensi yang sudah diketahui sebelumnya Hal inii dilakukan dengan mengamati pola kepadatan elektron dari sinar x ray yang tembus dan peneliti kemudian akan mengasumsikan fase mauapun sudut faase yang terlibat Korelasi ini dibuat dengan dasar matematis yang disebut transformasi FourierMembuat Model Pelipatan Protein SuntingIlmuwan mengandalkan model untuk memperkirakan struktur asli protein Dinamika molekuler merupakan cabang ilmu yang mempelajari dinamika pelipatan protein Simulasi komputer untuk menentukan kesetimbangan pertama dilakukan dengan menggunakan teknik ab initio Namun proses ini terhambat oleh biaya sehingga protein yang dibuat modelnya biasanya terbatas pada peptida atau protein yang sangat kecil 21 Daftar Pustaka Sunting Alberts Bruce 2002 Molecular biology of the cell Johnson Alexander Lewis Julian Raff Martin Roberts Keith Walter Peter edisi ke 4th ed New York Garland Science ISBN 0 8153 3218 1 OCLC 48122761 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Anfinsen C B 1972 07 01 The formation and stabilization of protein structure Biochemical Journal dalam bahasa Inggris 128 4 737 749 doi 10 1042 bj1280737 ISSN 0006 2936 PMC 1173893 nbsp PMID 4565129 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Selkoe Dennis J 2003 12 Folding proteins in fatal ways Nature dalam bahasa Inggris 426 6968 900 904 doi 10 1038 nature02264 ISSN 1476 4687 Periksa nilai tanggal di date bantuan Alberts Bruce Essential cell biology edisi ke Fourth edition New York NY hlm 509 ISBN 978 0 8153 4454 4 OCLC 852218989 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Kim Peter S Baldwin Robert L 1990 06 01 Intermediates in the folding reactions of small proteins Annual Review of Biochemistry 59 1 631 660 doi 10 1146 annurev bi 59 070190 003215 ISSN 0066 4154 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 28 Diakses tanggal 2020 11 15 a b Kubelka Jan Hofrichter James Eaton William A 2004 02 01 The protein folding speed limit Current Opinion in Structural Biology dalam bahasa Inggris 14 1 76 88 doi 10 1016 j sbi 2004 01 013 ISSN 0959 440X a b c d Anfinsen C B 1973 07 20 Principles that Govern the Folding of Protein Chains Science dalam bahasa Inggris 181 4096 223 230 doi 10 1126 science 181 4096 223 ISSN 0036 8075 Rose George D Fleming Patrick J Banavar Jayanth R Maritan Amos 2006 11 07 A backbone based theory of protein folding Proceedings of the National Academy of Sciences dalam bahasa Inggris 103 45 23 33 doi 10 1073 pnas 0606843103 ISSN 0027 8424 PMC 1636505 nbsp PMID 17075053 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Buxbaum Engelbert 2015 11 27 Fundamentals of Protein Structure and Function dalam bahasa Inggris Springer hlm 33 ISBN 978 3 319 19920 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ronner Peter 2016 11 14 Netter s Essential Biochemistry E Book dalam bahasa Inggris Elsevier Health Sciences hlm 84 ISBN 978 0 323 38873 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Zhang Gong Ignatova Zoya 2011 02 01 Folding at the birth of the nascent chain coordinating translation with co translational folding Current Opinion in Structural Biology dalam bahasa Inggris 21 1 25 31 doi 10 1016 j sbi 2010 10 008 ISSN 0959 440X Torsion Angles and the Ramachnadran Plot in Protein Structures www proteinstructures com Diakses tanggal 2020 11 15 Pace C Nick Shirley Bret A McNutt Marsha Gajiwala Ketan 1996 Forces contributing to the conformational stability of proteins The FASEB Journal dalam bahasa Inggris 10 1 75 83 doi 10 1096 fasebj 10 1 8566551 ISSN 1530 6860 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 02 Diakses tanggal 2020 11 15 Wilson Benjamin A Foy Scott G Neme Rafik Masel Joanna 2017 04 24 Young genes are highly disordered as predicted by the preadaptation hypothesis of de novo gene birth Nature Ecology amp Evolution dalam bahasa Inggris 1 6 1 6 doi 10 1038 s41559 017 0146 ISSN 2397 334X PMC 5476217 nbsp PMID 28642936 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Chaudhuri Tapan K Paul Subhankar 2006 04 Protein misfolding diseases and chaperone based therapeutic approaches FEBS Journal dalam bahasa Inggris 273 7 31 49 doi 10 1111 j 1742 4658 2006 05181 x ISSN 1742 464X Periksa nilai tanggal di date bantuan Dobson Christopher M 2003 12 Protein folding and misfolding Nature dalam bahasa Inggris 426 6968 84 90 doi 10 1038 nature02261 ISSN 1476 4687 Periksa nilai tanggal di date bantuan Hammarstrom Per Wiseman R Luke Powers Evan T Kelly Jeffery W 2003 01 31 Prevention of Transthyretin Amyloid Disease by Changing Protein Misfolding Energetics Science dalam bahasa Inggris 299 5607 713 716 doi 10 1126 science 1079589 ISSN 0036 8075 PMID 12560553 Chiti Fabrizio Dobson Christopher M 2006 06 Protein Misfolding Functional Amyloid and Human Disease Annual Review of Biochemistry dalam bahasa Inggris 75 1 333 366 doi 10 1146 annurev biochem 75 101304 123901 ISSN 0066 4154 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 03 08 Diakses tanggal 2020 11 15 Periksa nilai tanggal di date bantuan Johnson Steven M Wiseman R Luke Sekijima Yoshiki Green Nora S Adamski Werner Sara L Kelly Jeffery W 2005 12 01 Native State Kinetic Stabilization as a Strategy To Ameliorate Protein Misfolding Diseases A Focus on the Transthyretin Amyloidoses Accounts of Chemical Research 38 12 911 921 doi 10 1021 ar020073i ISSN 0001 4842 Alberts Bruce 2017 08 07 Molecular Biology of the Cell dalam bahasa Inggris Garland Science hlm 323 ISBN 978 1 317 56374 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Schaefer Michael Bartels Christian Karplus Martin 1998 12 04 Solution conformations and thermodynamics of structured peptides molecular dynamics simulation with an implicit solvation model1 1Edited by A F Fersht Journal of Molecular Biology dalam bahasa Inggris 284 3 35 48 doi 10 1006 jmbi 1998 2172 ISSN 0022 2836 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pelipatan protein amp oldid 22478957