www.wikidata.id-id.nina.az
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil 1 Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum Dalam praktiknya para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku namun lebih mudah untuk dijelaskan dalam menjelaskan ikatan kimia Secara umum ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi 2 Ikatan kimia menjaga molekul molekul kristal dan gas gas diatomik untuk tetap bersama Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat Kekuatan ikatan ikatan kimia sangatlah bervariasi Pada umumnya ikatan kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan kuat sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan lemah Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa ikatan lemah yang paling kuat dapat lebih kuat daripada ikatan kuat yang paling lemah Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia antara karbon C hidrogen H dan oksigen O Penggambaran titik lewis adalah salah satu dari usaha awal kimiawan dalam menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan secara luas sampai sekarang Daftar isi 1 Tinjauan 2 Sejarah 3 Teori ikatan valensi 4 Teori orbital molekul 5 Perbandingan antara teori ikatan valensi dan teori orbital molekul 6 Ikatan dalam rumus kimia 7 Ikatan kuat kimia 7 1 Ikatan kovalen 7 2 Ikatan kovalen polar 7 3 Ikatan ion 7 4 Ikatan kovalen koordinasi 7 5 Ikatan pisang 7 6 Ikatan 3c 2e dan 3c 4e 7 7 Ikatan tiga elektron dan satu elektron 7 8 Ikatan aromatik 7 9 Ikatan logam 8 Ikatan antarmolekul 8 1 Dipol permanen ke dipol permanen 8 2 Ikatan hidrogen 8 3 Dipol seketika ke dipol terimbas van der Waals 8 4 Interaksi kation pi 9 Elektron pada ikatan kimia 10 Fenomena 10 1 Pembentuan sistem kerja toksik 10 2 Warna pada pigmen pewarna bahan pangan 10 3 Frekuensi regangan 10 4 Perubahan sifat kimia dan sifat fisika dari bahan polimer 10 5 Spektrofotometri inframerah 11 Lihat pula 12 Referensi 13 Pranala luarTinjauan SuntingElektron yang mengelilingi inti atom bermuatan negatif dan proton yang terdapat dalam inti atom bermuatan positif mengingat muatan yang berlawanan akan saling tarik menarik maka dua atom yang berdekatan satu sama lainnya akan membentuk ikatan Dalam gambaran yang paling sederhana dari ikatan non polar atau ikatan kovalen satu atau lebih elektron biasanya berpasangan ditarik menuju sebuah wilayah di antara dua inti atom Gaya ini dapat mengatasi gaya tolak menolak antara dua inti atom yang positif sehingga atraksi ini menjaga kedua atom untuk tetap bersama walaupun keduanya masih akan tetap bergetar dalam keadaan kesetimbangan Ringkasnya ikatan kovalen melibatkan elektron elektron yang dibagi dan dua atau lebih inti atom yang bermuatan positif secara bersamaan menarik elektron elektron bermuatan negatif yang dibagi Dalam gambaran ikatan ion yang disederhanakan inti atom yang bermuatan positif secara dominan melebihi muatan positif inti atom lainnya sehingga secara efektif menyebabkan satu atom mentransfer elektronnya ke atom yang lain Hal ini menyebabkan satu atom bermuatan positif dan yang lainnya bermuatan negatif secara keseluruhan Ikatan ini dihasilkan dari atraksi elektrostatik di antara atom atom dan atom atom tersebut menjadi ion ion yang bermuatan Semua bentuk ikatan dapat dijelaskan dengan teori kuantum tetapi dalam praktiknya kaidah kaidah yang disederhanakan mengizinkan para kimiawan untuk memprediksikan kekuatan arah dan polaritas sebuah ikatan Kaidah oktet Bahasa Inggris octet rule dan teori VSEPR adalah dua contoh kaidah yang disederhanakan tersebut Ada pula teori teori yang lebih canggih yaitu teori ikatan valens yang meliputi hibridisasi orbital dan resonans dan metode orbital molekul kombinasi linear orbital atom Bahasa Inggris Linear combination of atomic orbitals molecular orbital method yang meliputi teori medan ligan Elektrostatika digunakan untuk menjelaskan polaritas ikatan dan efek efeknya terhadap zat zat kimia Sejarah SuntingArtikel utama Sejarah kimia dan Sejarah molekul Spekulasi awal dari sifat sifat ikatan kimia yang berawal dari abad ke 12 mengganggap spesi kimia tertentu disatukan oleh sejenis afinitas kimia Pada tahun 1704 Isaac Newton menggarisbesarkan teori ikatan atomnya pada Query 31 buku Opticksnya dengan mengatakan atom atom disatukan satu sama lain oleh gaya tertentu Pada tahun 1819 setelah penemuan tumpukan volta Jons Jakob Berzelius mengembangkan sebuah teori kombinasi kimia yang menekankan sifat sifat elektrogenativitas dan elektropositif dari atom atom yang bergabung Pada pertengahan abad ke 19 Edward Frankland F A Kekule A S Couper A M Butlerov dan Hermann Kolbe beranjak pada teori radikal mengembangkan teori valensi yang pada awalnya disebut kekuatan penggabung Teori ini mengatakan sebuah senyawa tergabung berdasarkan atraksi kutub positif dan kutub negatif Pada tahun 1916 kimiawan Gilbert N Lewis mengembangkan konsep ikatan elektron berpasangan Konsep ini mengatakan dua atom dapat berkongsi satu sampai enam elektron membentuk ikatan elektron tunggal ikatan tunggal ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga Dalam kata kata Lewis sendiri An electron may form a part of the shell of two different atoms and cannot be said to belong to either one exclusively Pada tahun yang sama Walther Kossel juga mengajukan sebuah teori yang mirip dengan teori Lewis tetapi model teorinya mengasumsikan transfer elektron yang penuh antara atom atom Teori ini merupakan model ikatan polar Baik Lewis dan Kossel membangun model ikatan mereka berdasarkan kaidah Abegg 1904 Pada tahun 1927 untuk pertama kalinya penjelasan matematika kuantum yang penuh atas ikatan kimia yang sederhana berhasil diturunkan oleh fisikawan Denmark Oyvind Burrau 3 Hasil kerja ini menunjukkan bahwa pendekatan kuantum terhadap ikatan kimia dapat secara mendasar dan kuantitatif tepat Namun metode ini tidak mampu dikembangkan lebih jauh untuk menjelaskan molekul yang memiliki lebih dari satu elektron Pendekatan yang lebih praktis namun kurang kuantitatif dikembangkan pada tahun yang sama oleh Walter Heitler and Fritz London Metode Heitler London menjadi dasar dari teori ikatan valensi Pada tahun 1929 metode orbital molekul kombinasi linear orbital atom Bahasa Inggris linear combination of atomic orbitals molecular orbital method disingkat LCAO diperkenalkan oleh Sir John Lennard Jones yang bertujuan menurunkan struktur elektronik dari molekul F2 fluorin dan O2 oksigen berdasarkan prinsip prinsip dasar kuantum Teori orbital molekul ini mewakilkan ikatan kovalen sebagai orbital yang dibentuk oleh orbital orbital atom mekanika kuantum Schrodinger yang telah dihipotesiskan untuk atom berelektron tunggal Persamaan ikatan elektron pada multielektron tidak dapat diselesaikan secara analitik tetapi dapat dilakukan pendekatan yang memberikan hasil dan prediksi yang secara kualitatif cukup baik Kebanyakan perhitungan kuantitatif pada kimia kuantum modern menggunakan baik teori ikatan valensi maupun teori orbital molekul sebagai titik awal walaupun pendekatan ketiga teori fungsional rapatan Bahasa Inggris density functional theory mulai mendapatkan perhatian yang lebih akhir akhir ini Pada tahun 1935 H H James dan A S Coolidge melakukan perhitungan pada molekul dihidrogen Berbeda dengan perhitungan perhitungan sebelumnya yang hanya menggunakan fungsi fungsi jarak antara elektron dengan inti atom mereka juga menggunakan fungsi yang secara eksplisit memperhitungkan jarak antara dua elektron 4 Dengan 13 parameter yang dapat diatur mereka mendapatkan hasil yang sangat mendekati hasil yang didapatkan secara eksperimen dalam hal energi disosiasi Perluasan selanjutnya menggunakan 54 parameter dan memberikan hasil yang sangat sesuai denganhasil eksperimen Perhitungan ini meyakinkan komunitas sains bahwa teori kuantum dapat memberikan hasil yang sesuai dengan hasil eksperimen Namun pendekatan ini tidak dapat memberikan gambaran fisik seperti yang terdapat pada teori ikatan valensi dan teori orbital molekul Selain itu ia juga sangat sulit diperluas untuk perhitungan molekul molekul yang lebih besar Teori ikatan valensi SuntingArtikel utama Teori ikatan valensi Pada tahun 1927 teori ikatan valensi dikembangkan atas dasar argumen bahwa sebuah ikatan kimia terbentuk ketika dua valensi elektron bekerja dan menjaga dua inti atom bersama oleh karena efek penurunan energi sistem Pada tahun 1931 beranjak dari teori ini kimawan Linus Pauling mempublikasikan jurnal ilmiah yang dianggap sebagai jurnal paling penting dalam sejarah kimia On the Nature of the Chemical Bond Dalam jurnal ini berdasarkan hasil kerja Lewis dan teori valensi ikatan Heitler dan London dia mewakilkan enam aturan pada ikatan elektron berpasangan 1 Ikatan elektron berpasangan terbentuk melalui interaksi elektron tak berpasangan pada masing masing atom 2 Spin spin elektron haruslah saling berlawanan 3 Seketika dipasangkan dua elektron tidak bisa berpartisipasi lagi pada ikatan lainnya 4 Pertukaran elektron pada ikatan hanya melibatkan satu persamaan gelombang untuk setiap atom 5 Elektron elektron yang tersedia pada aras energi yang paling rendah akan membentuk ikatan ikatan yang paling kuat 6 Dari dua orbital pada sebuah atom salah satu yang dapat bertumpang tindih paling banyaklah yang akan membentuk ikatan paling kuat dan ikatan ini akan cenderung berada pada arah orbital yang terkonsentrasi Buku teks tahun 1939 Pauling On the Nature of Chemical Bond menjadi apa yang banyak orang sebut sebagai kitab suci kimia modern Buku ini membantu kimiawan eksperimental untuk memahami dampak teori kuantum pada kimia Namun edisi 1959 selanjutnya gagal untuk mengalamatkan masalah yang lebih mudah dimengerti menggunakan teori orbital molekul Dampak dari teori valensi ini berkurang sekitar tahun 1960 an dan 1970 an ketika popularitas teori orbital molekul meningkat dan diimplementasikan pada beberapa progam komputer yang besar Sejak tahun 1980 an masalah implementasi teori ikatan valensi yang lebih sulit pada program program komputer telah hampir dipecahkan dan teori ini beranjak bangkit kembali Teori orbital molekul SuntingArtikel utama Teori orbital molekul Teori orbital molekul Bahasa Inggris Molecular orbital theory disingkat MO Dala teori ini menyebutkan bahwa interaksi yang terjadi antara atom pusat dengan ligan melibatkan interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen Teori ini muncul untuk menyempurnakan teori sebelumnya yaitu teori medan kristal Pada teori medan kristal menyebutkan bawa interaksi yang terjadi antara atom pusat dengan ligan berupa ineraksi elektrostatik saja Padahal dari fakta eksperimental ditemukan bahwa terdapat kompleks dengan ligan netral namun stabil Dan juga melakui eksperimen resonansi spin ditemukan bahwa terdapat pemakaian bersama sepasang elektron oleh loga dan ligan Hal ini berarti terdapat juga interaksi kovalen Teori ini meruapakan teori paling lengkap dari teori teori sebelumnya namapun juga yang paling rumit Menggunakan kombinasi linear orbital orbital atom untuk membentuk orbital orbital molekul yang menrangkumi seluruh molekul Semuanya ini sering kali dibagi menjadi orbital ikat orbital antiikat dan orbital bukan ikatan Orbital molekul hanyalah sebuah orbital Schrodinger yang melibatkan beberapa inti atom Jika orbital ini merupakan tipe orbital yang elektron elektronnya memiliki kebolehjadian lebih tinggi berada di antara dua inti daripada di lokasi lainnya maka orbital ini adalah orbital ikat dan akan cenderung menjaga kedua inti bersama Jika elektron elektron cenderung berada di orbital molekul yang berada di lokasi lainnya maka orbital ini adalah orbital antiikat dan akan melemahkan ikatan Elektron elektron yang berada pada orbital bukan ikatan cenderung berada pada orbital yang paling dalam hampir sama dengan orbital atom dan diasosiasikan secara keseluruhan pada satu inti Elektron elektron ini tidak menguatkan maupun melemahkan kekuatan ikatan Perbandingan antara teori ikatan valensi dan teori orbital molekul SuntingPada beberapa bidang teori ikatan valensi lebih baik daripada teori orbital molekul Ketika diaplikasikan pada molekul berelektron dua H2 teori ikatan valensi bahkan dengan pendekatan Heitler London yang paling sederhana memberikan pendekatan energi ikatan yang lebih dekat dan representasi yang lebih akurat pada tingkah laku elektron ketika ikatan kimia terbentuk dan terputus Sebaliknya teori orbital molekul memprediksikan bahwa molekul hidrogen akan berdisosiasi menjadi superposisi linear dari hidrogen atom dan ion hidrogen positif dan negatif Prediksi ini tidak sesuai dengan gambaran fisik Hal ini secara sebagian menjelaskan mengapa kurva energi total terhadap jarak antar atom pada metode ikatan valensi berada di atas kurva yang menggunakan metode orbital molekul Situasi ini terjadi pada semua molekul diatomik homonuklir dan tampak dengan jelas pada F2 ketika energi minimum pada kurva yang menggunakan teori orbital molekul masih lebih tinggi dari energi dua atom F Konsep hibridisasi sangatlah berguna dan variabilitas pada ikatan di kebanyakan senyawa organik sangatlah rendah menyebabkan teori ini masih menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kimia organik Namun hasil kerja Friedrich Hund Robert Mulliken dan Gerhard Herzberg menunjukkan bahwa teori orbital molekul memberikan deskripsi yang lebih tepat pada spektrokopi ionisasi dan sifat sifat magnetik molekul Kekurangan teori ikatan valensi menjadi lebih jelas pada molekul yang berhipervalensi contohnya PF5 ketika molekul ini dijelaskan tanpa menggunakan orbital orbital d yang sangat krusial dalam hibridisasi ikatan yang diajukan oleh Pauling Logam kompleks dan senyawa yang kurang elektron seperti diborana dijelaskan dengan sangat baik oleh teori orbital molekul walaupun penjelasan yang menggunakan teori ikatan valensi juga telah dibuat Pada tahun 1930 dua metode ini saling bersaing sampai disadari bahwa keduanya hanyalah merupakan pendekatan pada teori yang lebih baik Jika kita mengambil struktur ikatan valensi yang sederhana dan menggabungkan semua struktur kovalen dan ion yang dimungkinkan pada sekelompok orbital atom kita mendapatkan apa yang disebut sebagai fungsi gelombang interaksi konfigurasi penuh Jika kita mengambil deskripsi orbital molekul sederhana pada keadaan dasar dan mengkombinasikan fungsi tersebut dengan fungsi fungsi yang mendeskripsikan keseluruhan kemungkinan keadaan tereksitasi yang menggunakan orbital tak terisi dari sekelompok orbital atom yang sama kita juga mendapatkan fungsi gelombang interaksi konfigurasi penuh Terlihatlah bahwa pendekatan orbital molekul yang sederhana terlalu menitikberatkan pada struktur ion sedangkan pendekatan teori valensi ikatan yang sederhana terlalu sedikit menitikberatkan pada struktur ion Dapat kita katakan bahwa pendekatan orbital molekul terlalu ter delokalisasi sedangkan pendekatan ikatan valensi terlalu ter lokalisasi Sekarang kedua pendekatan tersebut dianggap sebagai saling memenuhi masing masing memberikan pandangannya sendiri terhadap masalah masalah pada ikatan kimia Perhitungan modern pada kimia kuantum biasanya dimulai dari namun pada akhirnya menjauh pendekatan orbital molekul daripada pendekatan ikatan valensi Ini bukanlah karena pendekatan orbital molekul lebih akurat dari pendekatan teori ikatan valensi melainkan karena pendekatan orbital molekul lebih memudahkan untuk diubah menjadi perhitungan numeris Namun program progam ikatan valensi yang lebih baik juga tersedia Ikatan dalam rumus kimia SuntingBentuk atom atom dan molekul molekul yang 3 dimensi sangatlah menyulitkan dalam menggunakan teknik tunggal yang mengindikasikan orbital orbital dan ikatan ikatan Pada rumus molekul ikatan kimia orbital yang berikatan diindikasikan menggunakan beberapa metode yang bebeda tergantung pada tipe diskusi Kadang kadang kesemuaannya dihiraukan Sebagai contoh pada kimia organik kimiawan biasanya hanya peduli pada gugus fungsi molekul Oleh karena itu rumus molekul etanol dapat ditulis secara konformasi 3 dimensi 2 dimensi penuh tanpa indikasi arah ikatan 3 dimensi 2 dimensi yang disingkat CH3 CH2 OH memisahkan gugus fungsi dari bagian molekul lainnnya C2H5OH atau hanya dengan konstituen atomnya saja C2H6O Kadang kala bahkan kelopak valensi elektron non ikatan dengan pendekatan arah yang digambarkan secara 2 dimensi juga ditandai Beberapa kimiawan juga menandai orbital orbital atom sebagai contoh anion etena 4 yang dihipotesiskan C C 4 mengindikasikan kemungkinan pembentukan ikatan sehingga terjadi ikatan rangkap dua Ikatan kuat kimia SuntingPanjang ikat dalam pmdan energi ikat dalam kJ mol Panjang ikat dapat dikonversikan menjadi Adengan pembagian dengan 100 1 A 100 pm Data diambil dari 1 Diarsipkan 2007 12 14 di Wayback Machine Ikatan Panjang pm Energi kJ mol H HidrogenH H 74 436H C 109 413H N 101 391H O 96 366H F 92 568H Cl 127 432H Br 141 366C KarbonC H 109 413C C 154 348C C 134 614C C 120 839C N 147 308C O 143 360C F 135 488C Cl 177 330C Br 194 288C I 214 216C S 182 272N NitrogenN H 101 391N C 147 308N N 145 170N N 110 945O OksigenO H 96 366O C 143 360O O 148 145O O 121 498F Cl Br I HalogenF H 92 568F F 142 158F C 135 488Cl H 127 432Cl C 177 330Cl Cl 199 243Br H 141 366Br C 194 288Br Br 228 193I H 161 298I C 214 216I I 267 151S BelerangC S 182 272Ikatan ikatan berikut adalah ikatan intramolekul yang mengikat atom atom bersama menjadi molekul Dalam pandangan yang sederhana dan terlokalisasikan jumlah elektron yang berpartisipasi dalam suatu ikatan biasanya merupakan perkalian dari dua empat atau enam Jumlah yang berangka genap umumnya dijumpai karena elektron akan memiliki keadaan energi yang lebih rendah jika berpasangan Teori teori ikatan yang lebih canggih menunjukkan bahwa kekuatan ikatan tidaklah selalu berupa angka bulat dan tergantung pada distribusi elektron pada setiap atom yang terlibat dalam sebuah ikatan Sebagai contohnya karbon karbon dalam senyawa benzena dihubungkan satu sama lain oleh ikatan 1 5 dan dua atom dalam nitrogen monoksida NO dihubungkan oleh ikatan 2 5 Keberadaan ikatan rangkap empat juga diketahui dengan baik Jenis jenis ikatan kuat bergantung pada perbedaan elektronegativitas dan distribusi orbital elektron yang tertarik pada suatu atom yang terlibat dalam ikatan Semakin besar perbedaan elektronegativitasnya semakin besar elektron elektron tersebut tertarik pada atom yang berikat dan semakin bersifat ion pula ikatan tersebut Semakin kecil perbedaan elektronegativitasnya semakin bersifat kovalen ikatan tersebut Ikatan kovalen Sunting Artikel utama Ikatan kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan yang umumnya sering dijumpai yaitu ikatan yang perbedaan elektronegativitas negatif dan positif di antara atom atom yang berikat sangatlah kecil atau hampir tidak ada Ikatan ikatan yang terdapat pada kebanyakan senyawa organik dapat dikatakan sebagai ikatan kovalen Lihat pula ikatan sigma dan ikatan pi untuk penjelasan LCAO terhadap jenis ikatan ini Ikatan kovalen polar Sunting Artikel utama Ikatan kovalen polar Ikatan kovalen polar merupakan ikatan yang sifat sifatnya berada di antara ikatan kovalen dan ikatan ion Ikatan ion Sunting Artikel utama Ikatan ion Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar Tidaklah terdapat nilai nilai yang pasti yang membedakan ikatan ion dan ikatan kovalen tetapi perbedaan elektronegativitas yang lebih besar dari 2 0 bisanya disebut ikatan ion sedangkan perbedaan yang lebih kecil dari 1 5 biasanya disebut ikatan kovalen 5 Ikatan ion menghasilkan ion ion positif dan negatif yang berpisah Muatan muatan ion ini umumnya berkisar antara 3 e sampai dengan 3e Ikatan kovalen koordinasi Sunting Artikel utama Ikatan kovalen koordinasi Ikatan kovalen koordinasi kadang kala disebut sebagai ikatan datif adalah sejenis ikatan kovalen yang keseluruhan elektron elektron ikatannya hanya berasal dari salah satu atom penderma pasangan elektron ataupun basa Lewis Konsep ini mulai ditinggalkan oleh para kimiawan seiring dengan berkembangnya teori orbital molekul Contoh ikatan kovalen koordinasi terjadi pada nitron dan ammonia borana Susunan ikatan ini berbeda dengan ikatan ion pada perbedaan elektronegativitasnya yang kecil sehingga menghasilkan ikatan yang kovalen Ikatan ini biasanya ditandai dengan tanda panah Ujung panah ini menunjuk pada akseptor elektron atau asam Lewis dan ekor panah menunjuk pada penderma elektron atau basa Lewis Ikatan pisang Sunting Artikel utama Ikatan pisang Ikatan pisang adalah sebuah jenis ikatan yang terdapat pada molekul molekul yang mengalami tarikan ataupun yang mendapat rintangan sterik sehingga orbital orbital ikatan tersebut dipaksa membentuk struktur ikatan yang mirip dengan pisang Ikatan pisang biasanya lebih rentan mengalami reaksi daripada ikatan ikatan normal lainnya Ikatan 3c 2e dan 3c 4e Sunting Dalam ikatan tiga pusat dua elektron tiga atom saling berbagi dua elektron Ikatan sejenis ini terjadi pada senyawa yang kekurangan elektron seperti pada diborana Setiap ikatan mengandung sepasang elektron yang menghubungkan atom boron satu sama lainnya dalam bentuk pisang dengan sebuah proton inti atom hidrogen di tengah tengah ikatan dan berbagi elektron dengan kedua atom boron Terdapat pula Ikatan tiga pusat empat elektron yang menjelaskan ikatan pada molekul hipervalen Ikatan tiga elektron dan satu elektron Sunting Ikatan ikatan dengan satu atau tiga elektron dapat ditemukan pada spesi radikal yang memiliki jumlah elektron gasal ganjil Contoh paling sederhana dari ikatan satu elektron dapat ditemukan pada kation molekul hidrogen H2 Ikatan satu elektron sering kali memiliki energi ikat yang setengah kali dari ikatan dua elektron sehingga ikatan ini disebut pula ikatan setengah Namun terdapat pengecualian pada kasus dilitium Ikatan dilitium satu elektron Li2 lebih kuat dari ikatan dilitium dua elektron Li2 Pengecualian ini dapat dijelaskan dengan hibridisasi dan efek kelopak dalam 6 Contoh sederhana dari ikatan tiga elektron dapat ditemukan pada kation dimer helium He2 dan dapat pula dianggap sebagai ikatan setengah karena menurut teori orbital molekul elektron ke tiganya merupakan orbital antiikat yang melemahkan ikatan dua elektron lainnya sebesar setengah Molekul oksigen juga dapat dianggap memiliki dua ikatan tiga elektron dan satu ikatan dua elektron yang menjelaskan sifat paramagnetiknya 7 Molekul molekul dengan ikatan elektron gasal biasanya sangat reaktif Ikatan jenis ini biasanya hanya stabil pada atom atom yang memiliki elektronegativitas yang sama 7 Ikatan aromatik Sunting Artikel utama Aromatisitas Pada kebanyakan kasus lokasi elektron tidak dapat ditandai dengan menggunakan garis menandai dua elektron ataupun titik menandai elektron tungga Ikatan aromatik yang terjadi pada molekul yang berbentuk cincin datar menunjukkan stabilitas yang lebih Pada benzena 18 elektron ikatan mengikat 6 atom karbon bersama membentuk struktur cincin datar Orde ikatan antara dua atom dapat dikatakan sebagai 18 6 2 1 5 dan seluruh ikatan pada benzena tersebut adalah identik Ikatan ikatan ini dapat pula ditulis sebagai ikatan tunggal dan rangkap yang berselingan tetapi hal ini kuranglah tepat mengingat ikatan rangkap dan ikatan tunggal memiliki kekuatan ikatan yang berbeda dan tidak identik Ikatan logam Sunting Artikel utama Ikatan logam Pada ikatan logam elektron elektron ikatan terdelokalisasi pada kekisi lattice atom Berbeda dengan senyawa organik lokasi elektron yang berikat dan muatannya adalah statik Oleh karena delokalisai yang menyebabkan elektron elektron dapat bergerak bebas senyawa ini memiliki sifat sifat mirip logam dalam hal konduktivitas duktilitas dan kekerasan Ikatan antarmolekul SuntingTerdapat empat jenis dasar ikatan yang dapat terbentuk antara dua atau lebih molekul ion ataupun atom Gaya antarmolekul menyebabkan molekul saling menarik atau menolak satu sama lainnya Seringkali hal ini menentukan sifat sifat fisik sebuah zat seperti pada titik leleh Dipol permanen ke dipol permanen Sunting Artikel utama Gaya antarmolekul Perbedaan elektronegativitas yang besar antara dua atom yang berikatan dengan kuat menyebabkan terbentuknya dipol dwikutub Dipol dipol ini akan saling tarik menarik ataupun tolak menolak Ikatan hidrogen Sunting Artikel utama Ikatan hidrogen Ikatan hidrogen bisa dikatakan sebagai dipol permanen yang sangat kuat seperti yang dijelaskan di atas Namun pada ikatan hidrogen proton hidrogen berada sangat dekat dengan atom penderma elektron dan mirip dengan ikatan tiga pusat dua elektron seperti pada diborana Ikatan hidrogen menjelaskan titik didih zat cair yang relatif tinggi seperti air ammonia dan hidrogen fluorida jika dibandingkan dengan senyawa senyawa yang lebih berat lainnya pada kolom tabel periodik yang sama Dipol seketika ke dipol terimbas van der Waals Sunting Artikel utama Gaya van der Waals Dipol seketika ke dipol terimbas atau gaya van der Waals adalah ikatan yang paling lemah tetapi sering dijumpai di antara semua zat zat kimia Misalnya atom helium pada satu titik waktu awan elektronnya akan terlihat tidak seimbang dengan salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu Hal ini disebut sebagai dipol seketika dwikutub seketika Dipol ini dapat menarik maupun menolak elektron elektron helium lainnya dan menyebabkan dipol lainnya Kedua atom akan seketika saling menarik sebelum muatannya diseimbangkan kembali untuk kemudian berpisah Interaksi kation pi Sunting Artikel utama Interaksi kation pi Interaksi kation pi terjadi di antara muatan negatif yang terlokalisasi dari elektron elektron pada orbital p displaystyle pi dengan muatan positif Elektron pada ikatan kimia SuntingBanyak senyawa senyawa sederhana yang melibatkan ikatan ikatan kovalen Molekul molekul ini memiliki struktur yang dapat diprediksi dengan menggunakan teori ikatan valensi dan sifat sfiat atom yang terlibat dapat dipahami menggunakan konsep bilangan oksidasi Senyawa lain yang mempunyai struktur ion dapat dipahami dengan menggunakan teori teori fisika klasik Pada kasus ikatan ion elektron pada umumnya terlokalisasi pada atom tertentu dan elektron elektron todal bergerak bebas di antara atom atom Setiap atom ditandai dengan muatan listrik keseluruhan untuk membantu pemahaman kita atas konsep distribusi orbital molekul Gaya antara atom atom secara garis besar dikarakterisasikan dengan potensial elektrostatik kontinum malaran isotropik Sebaliknya pada ikatan kovalen rapatan elektron pada sebuah ikatan tidak ditandai pada atom individual tetapi terdelokalisasikan pada MO di antara atom atom Teori kombinasi linear orbital yang diterima secara umum membantu menjelaskan struktur orbital dan energi energinya berdasarkan orbtial orbital dari atom atom molekul Tidak seperti ikatan ion ikatan kovalen bisa memiliki sifat sifat anisotropik dan masing masing memiliki nama nama tersendiri seperti ikatan sigma dan ikatan pi Atom atom juga dapat membentuk ikatan ikatan yang memiliki sifat sifat antara ikatan ion dan kovalen Hal ini bisa terjadi karena definisi didasari pada delokalisasi elektron Elektron elektron dapat secara parsial terdelokalisasi di antara atom atom Ikatan sejenis ini biasanya disebut sebagai ikatan polar kovalen Lihat pula elektronegativitas Oleh karena itu elektron elektron pada orbital molekul dapat dikatakan menjadi terlokalisasi pada atom atom tertentu atau terdelokalisasi di antara dua atau lebih atom Jenis ikatan antara dua tom ditentukan dari seberapa besara rapatan elektron tersebut terlokalisasi ataupun terdelokalisasi pada ikatan antar atom Fenomena SuntingPembentuan sistem kerja toksik Sunting Pembentukan ikatan kimia kovalen mengakibatkan terjadinya perubahan kimia dari suatu zat Selama proses pembentukan ikatan kimia kovalen terjadi interaksi kimia antara suatu zat dan metabolit substrat biologi yang dimilikinya Interaksi ini menghasilkan sistem kerja toksik 8 Warna pada pigmen pewarna bahan pangan Sunting Ikatan kimia menjadi penyebab pigmen dapat menghasilkan warna Pigmen melalui proses ikatan kimia yang kemudian berperan sebagai penyeleksi gelombang cahaya yang dapat diserap dan dipantulkan Warna pigmen pada bahan pewarna dihasilkan melalui penyerapan panjang gelombang tertentu dari cahaya Dalam pewarna bahan pangan terdapat beragam pigmen tetapi pigmen yang paling dominan di antara yang lainnya yang akan terlihat dan menimbulkan warna Sedangkan warna lainnya diserap dan tidak dipantulkan 9 Frekuensi regangan Sunting Ikatan kimia dalam dua jenis atom diperlukan dalam menghasilkan frekuensi regangan Perhitungan frekuensi regangan dilakukan dengan menggunakan hukum Hooke Dalam perumusan ikatan kimia diposisikan sebagai suatu isolator harmonik sederhana Model perumusan dilakukan dengan ikatan kimia terdiri dari dua massa yang dihubungkan dengan per 10 Perubahan sifat kimia dan sifat fisika dari bahan polimer Sunting Pemutusan ikatan kimia dapat mengubah susunan geometri kedua dari rantai polimer Proses pengubahan ini disebut dengan istilah konfigurasi Rantai polimer yang mengalami konfigurasi menimbulkan perubahan struktur kimia pada bahan polimer Dampaknya adalah terjadi perubahan sifat kimia dan sifat fisika dari bahan polimer tersebut 11 Spektrofotometri inframerah Sunting Semua jenis ikatan kimia mempunyai panjang gelombang radiasi yang berbeda beda Perbedaan panjang gelombang radiasi menyebabkan timbulnya ikatan yang dapat meregang ataupun menekuk Bila nilai antara frekuensi energi radiasi inframerah yang melalui suatu molekul sama dengan nilai frekuensi meregang atau menekuk ikatan maka akan terjadi penyerapan energi oleh molekul tersebut Penyerapan energi kemudian dapat direkam oleh detektor dan diubah menjadi pita serapan pada bilangan gelombang tertentu Bentuk pita menjadi penjelas tentang fungsi suatu senyawa Identifikasi jenis ikatan di dalam senyawa dilakukan dengan metode spektroskopi inframerah Pemanfaatan ikatan senyawa dalam proses spektrofotometri inframerah dilakukan pada radiasi elektromagnetik yang berkisar antara 2 500 dan 20 000 nm 12 Lihat pula SuntingIkatan Aromatik Ikatan Ion Ikatan Kovalen Ikatan Kovalen Tunggal Ikatan Kovalen Rangkap Dua Ikatan Kovalen Rangkap Tiga Ikatan Kovalen Koordinasi Ikatan Kovalen Polar Ikatan Kovalen Nonpolar Ikatan Logam Ikatan Pisang Ikatan Antarmolekul Ikatan 3c 2e dan 3c 4eReferensi Sunting chemical bonding Definition and Examples Encyclopedia Britannica dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 31 Prasad Rajendra 2017 A Hand Book on Engineering Chemistry A Text Book For Diploma Students Educration Publishing hlm 31 ISBN 9781618135988 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Laidler K J 1993 The World of Physical Chemistry Oxford University Press hlm 347 James H H 1933 The Ground State of the Hydrogen Molecule Journal of Chemical Physics American Institute of Physics 1 825 835 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Atkins Peter 1997 Chemistry Molecules Matter and Change New York W H Freeman amp Co hlm 294 295 ISBN 0 7167 3107 X Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Weinhold F Landis C 2005 Valency and bonding Cambridge hlm 96 100 a b Pauling L 1960 The Nature of the Chemical Bond Cornell University Press Berniyanti Titiek 2018 Biomarker Toksisitas Paparan Logam Tingkat Molekuler PDF Surabaya Airlangga University Press hlm 23 ISBN 978 602 473 044 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Basuki dkk 2019 Kimia Pangan PDF Mataram Mataram University Press hlm 125 ISBN 978 623 7608 17 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Setiabudi A Hardian R dan Muzakir A 2012 Karakterisasi Material Prinsip dan Aplikasinya dalam Penelitian Kimia Bandung UPI Press hlm 97 ISBN 979 978 43 5 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Siburian dkk 2017 Polimer Ilmu Material PDF Medan USU Press hlm 18 ISBN 979 458 356 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rollando 2019 Senyawa Antibakteri dari Fungi Endofit PDF Malang CV Seribu Bintang hlm 30 ISBN 978 623 7000 07 5 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pranala luar SuntingW Locke 1997 Introduction to Molecular Orbital Theory Retrieved May 18 2005 Carl R Nave 2005 HyperPhysics Retrieved May 18 2005 Linus Pauling and the Nature of the Chemical Bond A Documentary History Retrieved February 29 2008 Portal Kimia Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ikatan kimia amp oldid 23598020