www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Unsur transuranium Unsur transaktinidapada tabel periodikHidrogen HeliumLithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor NeonNatrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor ArgonPotasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin KriptonRubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine XenonCaesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury element Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine RadonFrancium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine OganessonZ 104 Rf Unsur transaktinida juga dikenal sebagai transaktinida atau unsur superberat adalah unsur kimia yang memiliki nomor atom lebih besar dari 103 Unsur transaktinida adalah unsur unsur setelah aktinida dalam tabel periodik aktinida terakhir adalah lawrensium nomor atom 103 Menurut definisi unsur transaktinida juga merupakan unsur transuranium yaitu unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari uranium 92 Bergantung pada definisi golongan 3 yang diadopsi oleh penulis lawrensium juga dapat dimasukkan untuk menyelesaikan deret 6d 1 2 Glenn T Seaborg pertama kali mengusulkan konsep aktinida yang menyebabkan diterimanya deret aktinida Dia juga mengusulkan deret transaktinida mulai dari unsur 104 hingga 121 dan deret superaktinida yang kira kira mencakup unsur 122 hingga 153 walaupun penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa akhir dari deret superaktinida berada pada unsur 157 Transaktinida seaborgium dinamai untuk menghormatinya 3 4 Unsur transaktinida bersifat radioaktif dan hanya diperoleh secara sintetis di dalam laboratorium Tidak ada sampel makroskopis dari unsur unsur ini yang pernah diproduksi Semua unsur transaktinida dinamai dari nama fisikawan dan kimiawan atau lokasi penting yang terlibat dalam penyintesisan unsur unsur tersebut IUPAC mendefinisikan bahwa suatu unsur dapat eksis jika waktu hidupnya lebih dari 10 14 detik yang merupakan waktu yang dibutuhkan atom untuk membentuk awan elektron 5 Unsur transaktinida yang diketahui merupakan bagian dari deret 6d dan 7p dalam tabel periodik Kecuali untuk ruterfordium dan dubnium dan lawrensium jika disertakan isotop unsur transaktinida yang berumur paling panjang memiliki waktu paruh hanya dalam hitungan menit atau kurang Kontroversi penamaan unsur melibatkan unsur 102 109 Dengan demikian beberapa unsur ini menggunakan nama nama sistematis selama bertahun tahun setelah penemuannya dikonfirmasi Biasanya nama sistematis diganti dengan nama permanen yang diusulkan oleh penemu relatif tidak lama setelah penemuan dikonfirmasi Daftar isi 1 Pengantar 1 1 Penyintesisan inti superberat 1 2 Peluruhan dan deteksi 2 Sejarah 2 1 Prediksi awal 2 2 Penemuan 2 3 Daftar unsur 3 Karakteristik 4 Setelah unsur superberat 5 Lihat pula 6 Catatan 7 Referensi 8 BibliografiPengantar SuntingPenyintesisan inti superberat Sunting Lihat pula Nukleosintesis dan Reaksi nuklir nbsp Penggambaran grafis dari reaksi fusi nuklir Dua inti berfusi menjadi satu memancarkan sebuah neutron Reaksi yang menciptakan unsur baru hingga saat ini serupa dengan satu satunya perbedaan yang mungkin adalah beberapa neutron tunggal terkadang dilepaskan atau tidak sama sekali Inti atom terberat a dibuat dalam reaksi nuklir yang menggabungkan dua inti lain yang ukurannya tidak sama b menjadi satu secara kasar semakin tidak sama kedua inti dalam hal massa semakin besar kemungkinan keduanya bereaksi 11 Bahan yang terbuat dari inti yang lebih berat dijadikan target yang kemudian dibombardir oleh berkas dari inti yang lebih ringan Dua inti dapat berfusi menjadi satu hanya jika mereka cukup dekat satu sama lain biasanya inti semua bermuatan positif menolak satu sama lain karena adanya tolakan elektrostatis Interaksi yang kuat dapat mengatasi tolakan ini tetapi hanya dalam jarak yang sangat dekat dari inti inti berkas demikian sangat dipercepat untuk membuat tolakan tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan kecepatan inti berkas 12 Energi yang diterapkan pada inti berkas untuk mempercepatnya dapat menyebabkannya mencapai kecepatan setinggi sepersepuluh dari kecepatan cahaya Namun jika terlalu banyak energi diterapkan inti berkas bisa hancur berantakan 12 Mendekat saja tidak cukup untuk dua inti berfusi ketika dua inti saling mendekat mereka biasanya tetap bersama selama kira kira 10 20 detik dan kemudian berpisah tidak harus dalam komposisi yang sama seperti sebelum reaksi dan bukan membentuk satu inti 12 13 Hal ini terjadi karena selama upaya pembentukan inti tunggal tolakan elektrostatis merobek inti yang sedang terbentuk 12 Setiap pasang target dan berkas dicirikan oleh penampang lintangnya probabilitas bahwa fusi akan terjadi jika dua inti mendekati satu sama lain yang dinyatakan dalam luasan melintang yang harus ditabrak oleh partikel yang datang agar fusi dapat terjadi c Fusi ini dapat terjadi sebagai akibat dari efek kuantum di mana inti dapat menembus melalui tolakan elektrostatis Jika dua inti dapat tetap berdekatan selama melewati fase tersebut interaksi nuklir berlipat menghasilkan redistribusi energi dan kesetimbangan energi 12 Video luar nbsp Visualisasi fusi nuklir yang gagal berdasarkan perhitungan oleh Universitas Nasional Australia 15 Penggabungan yang dihasilkan adalah keadaan tereksitasi 16 disebut inti majemuk dan karenanya ia sangat tidak stabil 12 Untuk mencapai keadaan yang lebih stabil penggabungan sementara dapat membelah tanpa membentuk inti yang lebih stabil 17 Alternatifnya inti majemuk dapat mengeluarkan beberapa neutron yang akan membawa pergi energi eksitasi jika yang terakhir tidak cukup untuk ekspulsi neutron penggabungan akan menghasilkan sinar gama Ini terjadi kira kira 10 16 detik setelah tumbukan nuklir awal dan menghasilkan pembentukan inti yang lebih stabil 17 Definisi dari Pihak Kerja Bersama IUPAC IUPAP menyatakan bahwa suatu unsur kimia hanya dapat dikenali sebagai ditemukan jika intinya tidak meluruh dalam waktu 10 14 detik Nilai ini dipilih sebagai perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan inti untuk memperoleh elektron terluarnya dan dengan demikian menunjukkan sifat kimianya 18 d Peluruhan dan deteksi Sunting Lihat pula Pendeteksi ionisasi gas Berkas tersebut melewati target dan mencapai ruang berikutnya pemisah jika inti baru dihasilkan ia akan dibawa dengan berkas ini 20 Di dalam pemisah inti yang baru dihasilkan dipisahkan dari nuklida lain yang berasal dari berkas asli dan produk reaksi lainnya e dan dipindahkan ke pendeteksi perintang permukaan yang menghentikan inti Lokasi pasti dari tumbukan yang akan datang pada detektor ditandai energi dan waktu kedatangannya juga ditandai 20 Pemindahan ini memakan waktu sekitar 10 6 detik agar dapat dideteksi inti harus bertahan selama ini 23 Inti dicatat lagi setelah peluruhannya dicatat dan lokasi energi dan waktu peluruhannya diukur 20 Stabilitas sebuah inti disediakan oleh interaksi yang kuat Namun jangkauannya sangat pendek ketika inti menjadi lebih besar pengaruhnya terhadap nukleon proton dan neutron terluar melemah Pada saat yang sama inti terkoyak oleh tolakan elektrostatis antar proton karena jangkauannya tidak terbatas 24 Energi pengikatan total yang diberikan oleh interaksi kuat meningkat secara linear dengan jumlah nukleon sedangkan tolakan elektrostatis meningkat dengan kuadrat nomor atom yaitu yang terakhir tumbuh lebih cepat dan menjadi semakin penting untuk inti berat dan superberat 25 26 Dengan demikian inti dari unsur unsur terberat diprediksi secara teoritis 27 dan sejauh ini telah diamati 28 meluruh terutama melalui mode peluruhan yang disebabkan oleh tolakan seperti peluruhan alfa dan fisi spontan f Hampir semua pemancar alfa memiliki lebih dari 210 nukleon 30 dan nuklida teringan yang utamanya mengalami fisi spontan memiliki 238 31 Dalam kedua mode peluruhan inti dihambat agar tidak meluruh melalui perintang energi yang sesuai untuk setiap mode tetapi mereka dapat ditembus 25 26 nbsp Skema peralatan untuk membuat unsur transaktinida berdasarkan Pemisah Putaran Berisi Gas Dubna yang dipasang di Laboratorium Reaksi Nuklir Flerov di JINR Lintasan di dalam pendeteksi dan peralatan pemfokusan sinar berubah karena magnet dipol pada yang pertama dan magnet kuadrupol pada yang terakhir 32 Partikel alfa umumnya diproduksi dalam peluruhan radioaktif karena massa partikel alfa per nukleon cukup kecil untuk menyisakan sejumlah energi bagi partikel alfa yang akan digunakan sebagai energi kinetik untuk meninggalkan inti 33 Fisi spontan disebabkan oleh tolakan elektrostatis yang merobek inti dan menghasilkan berbagai inti dalam contoh berbeda dari pembelahan inti yang identik 26 Dengan bertambahnya nomor atom fisi spontan dengan cepat menjadi lebih penting waktu paruh fisi spontan berkurang 23 kali lipat dari uranium unsur 92 hingga nobelium unsur 102 34 dan 30 kali lipat dari torium unsur 90 hingga fermium unsur 100 35 Model tetesan cair sebelumnya memperkirakan bahwa fisi spontan akan terjadi hampir seketika karena hilangnya perintang fisi untuk inti dengan sekitar 280 nukleon 26 36 Model kulit nuklir selanjutnya menunjukkan bahwa inti dengan sekitar 300 nukleon akan membentuk pulau stabilitas di mana inti akan lebih tahan terhadap fisi spontan dan utamanya akan mengalami peluruhan alfa dengan waktu paruh yang lebih lama 26 36 Penemuan selanjutnya menunjukkan bahwa pulau yang diprediksi mungkin lebih jauh dari perkiraan semula mereka juga menunjukkan bahwa inti perantara antara aktinida berumur panjang dan pulau yang diprediksi mengalami deformasi dan mendapatkan stabilitas tambahan dari efek kulit 37 Eksperimen pada inti superberat yang lebih ringan 38 serta yang lebih dekat ke pulau yang diperkirakan 34 telah menunjukkan stabilitas yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya terhadap fisi spontan menunjukkan pentingnya efek kulit pada inti g Peluruhan alfa dicatat oleh partikel alfa yang dipancarkan dan produk peluruhannya mudah ditentukan sebelum peluruhan yang sebenarnya jika peluruhan seperti itu atau serangkaian peluruhan berurutan menghasilkan inti yang diketahui produk asli dari suatu reaksi dapat dengan mudah ditentukan h Bahwa semua peluruhan dalam rantai peluruhan memang terkait satu sama lain ditentukan oleh lokasi peluruhan ini yang harus berada di tempat yang sama 20 Inti yang diketahui dapat dikenali dari karakteristik spesifik peluruhan yang dialaminya seperti energi peluruhan atau lebih khusus energi kinetik dari partikel yang dipancarkan i Namun fisi spontan menghasilkan berbagai inti sebagai produk sehingga nuklida asli tidak dapat ditentukan dari turunannya j Informasi yang tersedia bagi fisikawan yang ingin menyintesis salah satu unsur superberat adalah informasi yang dikumpulkan pada pendeteksi lokasi energi waktu kedatangan partikel ke pendeteksi dan peluruhannya Fisikawan menganalisis data ini dan berusaha menyimpulkan bahwa itu memang disebabkan oleh unsur baru dan tidak mungkin disebabkan oleh nuklida yang berbeda dari yang diklaim Seringkali data yang diberikan tidak cukup untuk kesimpulan bahwa unsur baru pasti dibuat dan tidak ada penjelasan lain untuk efek yang teramati terjadi kesalahan penginterpretasian data k Sejarah SuntingPrediksi awal Sunting Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Juni 2023 Unsur terberat yang diketahui pada akhir abad ke 19 adalah uranium dengan massa atom kira kira 240 sekarang dikenal pada 238 sma Karenanya ia ditempatkan di baris terakhir tabel periodik ini memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya unsur yang lebih berat dari uranium dan mengapa A 240 tampaknya menjadi batasnya Menyusul penemuan gas mulia dimulai dengan argon pada tahun 1895 kemungkinan anggota golongan yang lebih berat dipertimbangkan Pada tahun 1895 kimiawan Denmark Julius Thomsen mengusulkan keberadaan gas mulia keenam dengan Z 86 A 212 dan ketujuh dengan Z 118 A 292 penutup terakhir periode 32 unsur yang mengandung torium dan uranium 49 Pada tahun 1913 fisikawan Swedia Johannes Rydberg memperluas ekstrapolasi tabel periodik Thomsen untuk memasukkan unsur unsur yang lebih berat dengan nomor atom hingga 460 tetapi dia tidak percaya bahwa unsur unsur superberat itu ada atau terjadi di alam 50 Pada tahun 1914 fisikawan Jerman Richard Swinne mengusulkan bahwa unsur unsur yang lebih berat dari uranium seperti yang berada di sekitar Z 108 dapat ditemukan dalam sinar kosmik Dia menyatakan bahwa unsur unsur ini belum tentu memiliki waktu paruh yang menurun dengan meningkatnya nomor atom yang mengarah pada spekulasi tentang kemungkinan beberapa unsur berumur panjang di Z 98 102 dan Z 108 110 meskipun dipisahkan oleh unsur berumur pendek Swinne menerbitkan prediksi ini pada tahun 1926 percaya bahwa unsur unsur tersebut mungkin ada pada inti bumi pada meteorit besi atau pada lapisan es Greenland di mana mereka telah dikurung dari asal kosmik mereka 51 Penemuan Sunting Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Juni 2023 Pekerjaan yang dilakukan dari tahun 1961 hingga 2013 di empat laboratorium Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley di AS Institut Bersama untuk Riset Nuklir di USSR kemudian Rusia Pusat Penelitian Ion Berat GSI Helmholtz di Jerman dan Riken di Jepang mengidentifikasi dan mengonfirmasi unsur lawrensium hingga oganeson sesuai dengan kriteria Pihak Kerja Transfermium dan Pihak Kerja Bersama IUPAC IUPAP berikutnya Penemuan ini melengkapi baris ketujuh dari tabel periodik Dua transaktinida yang tersisa ununenium Z 119 dan unbinilium Z 120 belum disintesis Mereka akan memulai periode kedelapan Daftar unsur Sunting 103 Lawrensium Lr dari Ernest Lawrence kadang kadang tetapi tidak selalu disertakan 1 2 104 Ruterfordium Rf dari Ernest Rutherford 105 Dubnium Db dari kota Dubna dekat Moskow 106 Seaborgium Sg dari Glenn T Seaborg 107 Bohrium Bh dari Niels Bohr 108 Hasium Hs dari Hassia Hessen lokasi Darmstadt 109 Meitnerium Mt dari Lise Meitner 110 Darmstadtium Ds dari Darmstadt 111 Roentgenium Rg dari Wilhelm Rontgen 112 Kopernisium Cn dari Nicolaus Copernicus 113 Nihonium Nh dari Nihon Jepang lokasi institut Riken 114 Flerovium Fl dari fisikawan Rusia Georgy Flyorov 115 Moskovium Mc dari Moskow 116 Livermorium Lv dari Laboratorium Nasional Lawrence Livermore 117 Tenesin Ts dari Tennessee lokasi Laboratorium Nasional Oak Ridge 118 Oganeson Og dari fisikawan Rusia Yuri Oganessian Karakteristik SuntingKarena waktu paruhnya yang pendek misalnya isotop seaborgium paling stabil yang diketahui memiliki waktu paruh hanya 14 menit dan waktu paruh berkurang secara bertahap dengan bertambahnya nomor atom dan rendahnya hasil reaksi nuklir yang menghasilkannya metode baru harus dibuat untuk menentukan kimia fase gas dan larutannya berdasarkan sampel yang sangat kecil dari beberapa atom masing masing Efek relativistik menjadi sangat penting di wilayah tabel periodik ini menyebabkan orbital 7s terisi orbital 7p kosong dan orbital 6d pengisi semuanya berkontraksi ke dalam menuju inti atom Hal ini menyebabkan stabilisasi relativistik elektron 7s dan membuat orbital 7p dapat diakses dalam keadaan eksitasi rendah 4 Unsur 103 hingga 112 lawrensium sampai kopernisium membentuk deret 6d dari unsur transisi Bukti eksperimental menunjukkan bahwa unsur 103 108 berperilaku seperti yang diperkirakan untuk posisinya dalam tabel periodik sebagai homolog lutesium hingga osmium yang lebih berat Mereka diperkirakan memiliki jari jari ionik antara homolog logam transisi 5d dan pseudohomolog aktinidanya misalnya Rf4 dihitung memiliki jari jari ionik 76 pm antara nilai Hf4 71 pm dan Th4 94 pm Ion mereka juga harus kurang terpolarisasi dibandingkan dengan homolog 5d mereka Efek relativistik diperkirakan akan mencapai maksimum pada akhir deret ini pada roentgenium unsur 111 dan kopernisium unsur 112 Namun demikian banyak sifat penting dari unsur transaktinida yang masih belum diketahui secara eksperimental walaupun perhitungan teoretis telah dilakukan 4 Unsur 113 hingga 118 nihonium sampai oganeson seharusnya membentuk deret 7p melengkapi periode ketujuh dalam tabel periodik Sifat kimia mereka akan sangat dipengaruhi oleh stabilisasi relativistik yang sangat kuat dari elektron 7s dan efek kopling spin orbit yang kuat merobek subkulit 7p menjadi dua bagian satu lebih stabil 7p1 2 menahan dua elektron dan satu lagi lebih tak stabil 7p3 2 menahan empat elektron Keadaan oksidasi yang lebih rendah harus distabilkan di sini melanjutkan tren golongan karena elektron 7s dan 7p1 2 menunjukkan efek pasangan lengai Unsur unsur ini diperkirakan sebagian besar terus mengikuti tren golongan meskipun dengan efek relativistik memainkan peran yang semakin besar Secara khusus pemisahan 7p yang besar menghasilkan penutupan kulit yang efektif di flerovium unsur 114 dan karenanya aktivitas kimia yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan untuk oganeson unsur 118 4 Unsur 118 adalah unsur terakhir yang telah disintesis Dua unsur berikutnya unsur 119 dan unsur 120 seharusnya membentuk deret 8s dan masing masing merupakan logam alkali dan alkali tanah Elektron 8s diperkirakan akan stabil secara relativistik sehingga kecenderungan reaktivitas yang lebih tinggi ke bawah golongan ini akan berbalik dan mereka akan berperilaku lebih seperti homolog periode 5 mereka rubidium dan stronsium Orbital 7p3 2 masih terdestabilisasi secara relativistik berpotensi memberikan unsur unsur ini jari jari ionik yang lebih besar dan bahkan mungkin dapat berpartisipasi secara kimiawi Di wilayah ini elektron 8p juga distabilkan secara relativistik menghasilkan konfigurasi elektron valensi 8s28p1 keadaan dasar untuk unsur 121 Perubahan besar diperkirakan terjadi pada struktur subkulit dari unsur 120 ke unsur 121 misalnya jari jari orbital 5g akan turun drastis dari 25 satuan Bohr pada unsur 120 pada konfigurasi Og 5g1 8s1 menjadi 0 8 Bohr satuan Bohr pada unsur 121 pada konfigurasi Og 5g1 7d1 8s1 tereksitasi dalam fenomena yang disebut keruntuhan radial Unsur 122 seharusnya menambahkan elektron 7d atau 8p lagi ke konfigurasi elektron unsur 121 Unsur 121 dan 122 masing masing seharusnya serupa dengan aktinium dan torium 4 Pada unsur 121 deret superaktinida diperkirakan akan dimulai ketika elektron 8s dan subkulit pengisi 8p1 2 7d3 2 6f5 2 dan 5g7 2 menentukan kimia unsur unsur ini Perhitungan yang lengkap dan akurat tidak tersedia untuk unsur unsur di atas 123 karena situasi yang sangat rumit 52 orbital 5g 6f dan 7d seharusnya memiliki tingkat energi yang kira kira sama dan di wilayah unsur 160 orbital 9s 8p3 2 dan 9p1 2 seharusnya juga memiliki energi yang sama Hal ini akan menyebabkan kulit elektron bercampur sehingga konsep blok tidak lagi berlaku dengan baik dan juga akan menghasilkan sifat kimia baru yang akan membuat penempatan unsur unsur ini dalam tabel periodik menjadi sangat sulit unsur 164 diperkirakan akan mencampurkan sifat golongan 10 12 dan 18 4 Setelah unsur superberat SuntingTelah diperkirakan bahwa unsur unsur setelah Z 126 disebut setelah unsur superberat beyond superheavy elements 53 Lihat pula SuntingKondensat Bose Einstein juga dikenal sebagai Superatom Pulau stabilitasCatatan Sunting Dalam fisika nuklir suatu unsur disebut berat jika nomor atomnya tinggi timbal unsur 82 adalah salah satu contoh unsur yang berat Istilah unsur superberat biasanya mengacu pada unsur dengan nomor atom lebih besar dari 103 walaupun ada definisi lain seperti nomor atom lebih besar dari 100 6 atau 112 7 kadang kadang istilah ini disajikan setara dengan istilah transaktinida yang menempatkan batas atas sebelum dimulainya deret superaktinida hipotetis 8 Istilah isotop berat dari unsur tertentu dan inti berat berarti apa yang dapat dipahami dalam bahasa umum masing masing isotop bermassa tinggi untuk unsur tertentu dan inti bermassa tinggi Pada tahun 2009 sebuah tim di JINR yang dipimpin oleh Oganessian menerbitkan hasil usaha mereka untuk membuat hasium dalam reaksi simetris 136Xe 136Xe Mereka gagal mengamati atom tunggal dalam reaksi semacam itu menempatkan batas atas pada penampang lintang ukuran kemungkinan reaksi nuklir sebesar 2 5 pb 9 Sebagai perbandingan reaksi yang menghasilkan penemuan hasium 208Pb 58Fe memiliki penampang lintang 20 pb lebih spesifik 19 19 11 pb seperti yang diperkirakan oleh para penemunya 10 Jumlah energi yang diterapkan pada partikel berkas untuk mempercepatnya juga dapat mempengaruhi nilai penampang lintang Misalnya pada reaksi 2814 Si 10 n 2813 Al 11 p penampang lintang berubah dengan halus dari 370 mb pada 12 3 MeV menjadi 160 mb pada 18 3 MeV dengan puncak lebar pada 13 5 MeV dengan nilai maksimum 380 mb 14 Angka ini juga menandai batas atas yang diterima secara umum untuk waktu hidup inti majemuk 19 Pemisahan ini didasarkan pada inti yang dihasilkan bergerak melewati target lebih lambat daripada inti berkas yang tidak bereaksi Pemisah berisi medan listrik dan magnet yang efeknya pada partikel bergerak dibatalkan untuk kecepatan partikel tertentu 21 Pemisahan tersebut juga dapat dibantu dengan pengukuran waktu terbang dan pengukuran energi putaran kombinasi keduanya memungkinkan untuk memperkirakan massa inti 22 Tidak semua mode peluruhan disebabkan oleh tolakan elektrostatis Misalnya peluruhan beta disebabkan oleh interaksi yang lemah 29 Telah diketahui pada tahun 1960 an bahwa keadaan dasar inti berbeda dalam energi dan bentuk serta bahwa bilangan ajaib nukleon tertentu berhubungan dengan stabilitas inti yang lebih besar Namun diasumsikan bahwa tidak ada struktur nuklir dalam inti superberat karena mereka terlalu cacat untuk membentuknya 34 Karena massa inti tidak diukur secara langsung tetapi dihitung dari inti lain pengukuran semacam itu disebut tidak langsung Pengukuran langsung juga dimungkinkan tetapi sebagian besar tetap tidak tersedia untuk inti superberat 39 Pengukuran langsung pertama massa inti superberat dilaporkan pada tahun 2018 di LBNL 40 Massa ditentukan dari lokasi inti setelah pemindahan lokasi membantu menentukan lintasannya yang terkait dengan rasio massa terhadap muatan inti karena pemindahan dilakukan di hadapan magnet 41 Jika peluruhan terjadi di dalam ruang hampa maka karena momentum total sistem terisolasi sebelum dan sesudah peluruhan harus dipertahankan inti anak juga akan menerima kecepatan kecil Rasio dari dua kecepatan dan dengan demikian rasio energi kinetik akan berbanding terbalik dengan rasio dari dua massa Energi peluruhan sama dengan jumlah energi kinetik yang diketahui dari partikel alfa dan inti anak fraksi yang tepat dari yang pertama 30 Perhitungan juga berlaku untuk percobaan tetapi perbedaannya adalah inti tidak bergerak setelah peluruhan karena terikat pada pendeteksi Fisi spontan ditemukan oleh fisikawan Soviet Georgy Flerov 42 seorang ilmuwan terkemuka di JINR 43 Sebaliknya para ilmuwan LBL percaya bahwa informasi fisi tidaklah cukup untuk klaim sintesis suatu unsur Mereka percaya fisi spontan belum cukup dipelajari untuk menggunakannya untuk identifikasi unsur baru karena ada kesulitan untuk menetapkan bahwa inti majemuk hanya mengeluarkan neutron dan bukan partikel bermuatan seperti proton atau partikel alfa 19 Karena itu mereka lebih suka menghubungkan isotop baru dengan isotop yang sudah diketahui melalui peluruhan alfa berturut turut 42 Misalnya pada tahun 1957 unsur 102 salah diidentifikasi di Institut Fisika Nobel di Stockholm Daerah Stockholm Swedia 44 Tidak ada klaim definitif sebelumnya tentang penciptaan unsur ini dan unsur tersebut diberi nama oleh penemu Swedia Amerika dan Inggris nobelium Belakangan diketahui bahwa identifikasi itu salah 45 Tahun berikutnya LBNL tidak dapat mereproduksi hasil Swedia dan malah mengumumkan sintesis unsur mereka klaim itu juga dibantah kemudian 45 JINR bersikeras bahwa mereka adalah pihak pertama yang membuat unsur tersebut dan menyarankan nama mereka sendiri untuk unsur baru tersebut joliotium 46 nama Soviet juga tidak diterima JINR kemudian menyebut penamaan unsur 102 sebagai terburu buru 47 Nama ini diusulkan ke IUPAC dalam tanggapan tertulis atas putusan mereka tentang prioritas klaim penemuan unsur ditandatangani 29 September 1992 47 Nama nobelium tetap tidak berubah karena penggunaannya yang meluas 48 Referensi Sunting a b Neve Francesco 2022 Chemistry of superheavy transition metals Journal of Coordination Chemistry 75 17 18 2287 2307 doi 10 1080 00958972 2022 2084394 a b Mingos Michael 1998 Essential Trends in Inorganic Chemistry Oxford University Press hlm 387 ISBN 9780198501091 IUPAC Provisional Recommendations for the Nomenclature of Inorganic Chemistry 2004 draf daring versi terbaru dari Red Book IR 3 6 Diarsipkan 27 Oktober 2006 di Wayback Machine a b c d e f Morss Lester R Edelstein Norman M Fuger Jean ed 2006 The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements edisi ke 3 Dordrecht Belanda Springer ISBN 978 1 4020 3555 5 Kernchemie www kernchemie de Kramer K 2016 Explainer superheavy elements Chemistry World dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 7 Juni 2023 Discovery of Elements 113 and 115 Lawrence Livermore National Laboratory Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2015 Diakses tanggal 7 Juni 2023 Eliav E Kaldor U Borschevsky A 2018 Electronic Structure of the Transactinide Atoms Dalam Scott R A Encyclopedia of Inorganic and Bioinorganic Chemistry dalam bahasa Inggris John Wiley amp Sons hlm 1 16 doi 10 1002 9781119951438 eibc2632 ISBN 978 1 119 95143 8 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Oganessian Yu Ts Dmitriev S N Yeremin A V et al 2009 Attempt to produce the isotopes of element 108 in the fusion reaction 136Xe 136Xe Physical Review C dalam bahasa Inggris 79 2 024608 doi 10 1103 PhysRevC 79 024608 ISSN 0556 2813 Munzenberg G Armbruster P Folger H et al 1984 The identification of element 108 PDF Zeitschrift fur Physik A 317 2 235 236 Bibcode 1984ZPhyA 317 235M doi 10 1007 BF01421260 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 7 Juni 2015 Diakses tanggal 7 Juni 2023 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Subramanian S 28 Agustus 2019 Making New Elements Doesn t Pay Just Ask This Berkeley Scientist Bloomberg Businessweek Diakses tanggal 7 Juni 2023 a b c d e f Ivanov D 2019 Sverhtyazhelye shagi v neizvestnoe Langkah superberat menuju hal yang tak diketahui nplus1 ru dalam bahasa Rusia Diakses tanggal 7 Juni 2023 Hinde D 2017 Something new and superheavy at the periodic table The Conversation dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 7 Juni 2023 Kern B D Thompson W E Ferguson J M 1959 Cross sections for some n p and n a reactions Nuclear Physics dalam bahasa Inggris 10 226 234 Bibcode 1959NucPh 10 226K doi 10 1016 0029 5582 59 90211 1 Wakhle A Simenel C Hinde D J et al 2015 Simenel C Gomes P R S Hinde D J et al ed Comparing Experimental and Theoretical Quasifission Mass Angle Distributions European Physical Journal Web of Conferences 86 00061 Bibcode 2015EPJWC 8600061W doi 10 1051 epjconf 20158600061 nbsp ISSN 2100 014X Nuclear Reactions PDF hlm 7 8 Diakses tanggal 7 Juni 2023 Published as Loveland W D Morrissey D J Seaborg G T 2005 Nuclear Reactions Modern Nuclear Chemistry dalam bahasa Inggris John Wiley amp Sons Inc hlm 249 297 doi 10 1002 0471768626 ch10 ISBN 978 0 471 76862 3 a b Krasa A 2010 Neutron Sources for ADS Faculty of Nuclear Sciences and Physical Engineering Czech Technical University in Prague 4 8 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wapstra A H 1991 Criteria that must be satisfied for the discovery of a new chemical element to be recognized PDF Pure and Applied Chemistry 63 6 883 doi 10 1351 pac199163060879 ISSN 1365 3075 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Hyde E K Hoffman D C Keller O L 1987 A History and Analysis of the Discovery of Elements 104 and 105 Radiochimica Acta 42 2 67 68 doi 10 1524 ract 1987 42 2 57 ISSN 2193 3405 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Chemistry World 2016 How to Make Superheavy Elements and Finish the Periodic Table Video Scientific American dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 7 Juni 2023 Hoffman Ghiorso amp Seaborg 2000 hlm 334 Hoffman Ghiorso amp Seaborg 2000 hlm 335 Zagrebaev Karpov amp Greiner 2013 hlm 3 Beiser 2003 hlm 432 a b Pauli N 2019 Alpha decay PDF Introductory Nuclear Atomic and Molecular Physics Nuclear Physics Part Universite libre de Bruxelles Diakses tanggal 7 Juni 2023 a b c d e Pauli N 2019 Nuclear fission PDF Introductory Nuclear Atomic and Molecular Physics Nuclear Physics Part Universite libre de Bruxelles Diakses tanggal 7 Juni 2023 Staszczak A Baran A Nazarewicz W 2013 Spontaneous fission modes and lifetimes of superheavy elements in the nuclear density functional theory Physical Review C 87 2 024320 1 arXiv 1208 1215 nbsp Bibcode 2013PhRvC 87b4320S doi 10 1103 physrevc 87 024320 nbsp ISSN 0556 2813 Audi et al 2017 hlm 030001 129 030001 138 Beiser 2003 hlm 439 a b Beiser 2003 hlm 433 Audi et al 2017 hlm 030001 125 Aksenov N V Steinegger P Abdullin F Sh et al 2017 On the volatility of nihonium Nh Z 113 The European Physical Journal A dalam bahasa Inggris 53 7 158 Bibcode 2017EPJA 53 158A doi 10 1140 epja i2017 12348 8 ISSN 1434 6001 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Beiser 2003 hlm 432 433 a b c Oganessian Yu 2012 Nuclei in the Island of Stability of Superheavy Elements Journal of Physics Conference Series 337 1 012005 1 012005 6 Bibcode 2012JPhCS 337a2005O doi 10 1088 1742 6596 337 1 012005 nbsp ISSN 1742 6596 Moller P Nix J R 1994 Fission properties of the heaviest elements PDF Dai 2 Kai Hadoron Tataikei no Simulation Symposium Tokai mura Ibaraki Japan University of North Texas Diakses tanggal 7 Juni 2023 a b Oganessian Yu Ts 2004 Superheavy elements Physics World 17 7 25 29 doi 10 1088 2058 7058 17 7 31 Diakses tanggal 7 Juni 2023 Schadel M 2015 Chemistry of the superheavy elements Philosophical Transactions of the Royal Society A Mathematical Physical and Engineering Sciences dalam bahasa Inggris 373 2037 20140191 Bibcode 2015RSPTA 37340191S doi 10 1098 rsta 2014 0191 nbsp ISSN 1364 503X PMID 25666065 Hulet E K 1989 Biomodal spontaneous fission 50th Anniversary of Nuclear Fission Leningrad USSR Bibcode 1989nufi rept 16H Oganessian Yu Ts Rykaczewski K P 2015 A beachhead on the island of stability Physics Today 68 8 32 38 Bibcode 2015PhT 68h 32O doi 10 1063 PT 3 2880 ISSN 0031 9228 OSTI 1337838 Grant A 2018 Weighing the heaviest elements Physics Today dalam bahasa Inggris doi 10 1063 PT 6 1 20181113a Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Howes L 2019 Exploring the superheavy elements at the end of the periodic table Chemical amp Engineering News dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 7 Juni 2023 a b Robinson A E 2019 The Transfermium Wars Scientific Brawling and Name Calling during the Cold War Distillations dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 7 Juni 2023 Populyarnaya biblioteka himicheskih elementov Siborgij ekavolfram Perpustakaan populer unsur kimia Seaborgium eka wolfram n t ru dalam bahasa Rusia Diakses tanggal 7 Juni 2023 Dicetak ulang dari Ekavolfram Eka tungsten Populyarnaya biblioteka himicheskih elementov Serebro Nilsborij i dalee Perpustakaan populer unsur kimia Perak hingga nielsbohrium dan seterusnya dalam bahasa Rusia Nauka 1977 Nobelium Element information properties and uses Periodic Table Royal Society of Chemistry Diakses tanggal 7 Juni 2023 a b Kragh 2018 hlm 38 39 Kragh 2018 hlm 40 a b Ghiorso A Seaborg G T Oganessian Yu Ts et al 1993 Responses on the report Discovery of the Transfermium elements followed by reply to the responses by Transfermium Working Group PDF Pure and Applied Chemistry 65 8 1815 1824 doi 10 1351 pac199365081815 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 25 November 2013 Diakses tanggal 7 Juni 2023 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Commission on Nomenclature of Inorganic Chemistry 1997 Names and symbols of transfermium elements IUPAC Recommendations 1997 PDF Pure and Applied Chemistry 69 12 2471 2474 doi 10 1351 pac199769122471 Kragh 2018 hlm 6 Kragh 2018 hlm 7 Kragh 2018 hlm 10 van der Schoor K 2016 Electronic structure of element 123 Tesis Rijksuniversiteit Groningen http fse studenttheses ub rug nl 14531 1 report pdf Hofmann Sigurd 2019 Synthesis and properties of isotopes of the transactinides Radiochimica Acta 107 9 11 879 915 doi 10 1515 ract 2019 3104 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bibliografi SuntingAudi G Kondev F G Wang M et al 2017 The NUBASE2016 evaluation of nuclear properties Chinese Physics C 41 3 030001 Bibcode 2017ChPhC 41c0001A doi 10 1088 1674 1137 41 3 030001 pp 030001 1 030001 17 pp 030001 18 030001 138 Table I The NUBASE2016 table of nuclear and decay properties Beiser A 2003 Concepts of modern physics edisi ke 6 McGraw Hill ISBN 978 0 07 244848 1 OCLC 48965418 Hoffman D C Ghiorso A Seaborg G T 2000 The Transuranium People The Inside Story World Scientific ISBN 978 1 78 326244 1 Kragh H 2018 From Transuranic to Superheavy Elements A Story of Dispute and Creation Springer ISBN 978 3 319 75813 8 Zagrebaev V Karpov A Greiner W 2013 Future of superheavy element research Which nuclei could be synthesized within the next few years Journal of Physics Conference Series 420 1 012001 arXiv 1207 5700 nbsp Bibcode 2013JPhCS 420a2001Z doi 10 1088 1742 6596 420 1 012001 nbsp ISSN 1742 6588 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Unsur transaktinida amp oldid 24121172