www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam fisika nuklir pulau kestabilan adalah sekumpulan isotop dari unsur superberat yang diprediksi memiliki waktu paruh yang jauh lebih panjang daripada isotop isotop superberat yang telah diketahui Menurut prediksi ini isotop isotop tersebut akan muncul sebagai pulau di tabel nuklida terpisah dari isotop isotop stabil dan isotop radioaktif primordial yang berumur panjang Secara teori kestabilan anggota pulau ini terjadi akibat efek bilangan ajaib proton dan neutron yang menambah kestabilan inti atom Jika berhasil ditemukan anggota anggota pulau ini diprediksi berada di penghujung tabel periodik yang telah diketahui dengan jumlah neutron melebihi isotop isotop yang telah ditemukan saat ini Diagram oleh Joint Institute for Nuclear Research Rusia menunjukkan waktu paruh inti inti atom superberat baik sesuai pengamatan diberi kotak maupun prediksi tanpa kotak ditampilkan berdasarkan jumlah proton dan neutron Posisi pulau kestabilan yang diperkirakan di sekitar Z 112 ditandai lingkaran putih 1 2 Terdapat sejumlah prediksi mengenai lokasi persis pulau kestabilan ini kebanyakan menyebutkan wilayah di sekitar nomor atom Z 114 kopernisium Cn dan 112 flerovium Fl dan jumlah neutron N sekitar 184 yang diprediksi memiliki kulit neutron penuh 2 Model model prediksi ini memperkirakan bahwa kulit penuh yang terdapat dalam nuklida nuklida inti atom anggota pulau tersebut akan menambah kestabilan terhadap fisi pembelahan maupun peluruhan alfa Efek terbesar dari fenomena ini diperkirakan berada dekat Z 114 dan N 184 tetapi unsur unsur di sekitarnya pun diperkirakan ikut memiliki kestabilan tambahan Selain itu ada kemungkinan pulau pulau kestabilan lain di sekitar nuklida lebih berat lagi yang memiliki bilangan ajaib ganda baik jumlah proton dan neutronnya sama dengan bilangan ajaib Menurut sebagian perkiraan waktu paruh unsur unsur dalam pulau kestabilan berkisar dalam hitungan menit atau hari tetapi ada juga perkiraan yang memprediksi waktu paruh jutaan tahun 3 Walaupun model kulit nuklir yang memprediksi keberadaan bilangan ajaib sudah digagas sejak tahun 1940 an keberadaan inti atom superberat berumur panjang belum pernah didemonstrasikan secara pasti Seperti unsur unsur superberat lainnya nuklida nuklida anggota pulau kestabilan belum pernah ditemukan di alam sehingga harus dibuat melalui reaksi nuklir agar dapat dipelajari Para ilmuwan masih belum menemukan cara melakukan reaksi nuklir yang dapat menghasilkan anggota pulau kestabilan Kemungkinan dibutuhkan jenis reaksi baru agar dapat menyintesis inti inti atom yang berada di tengah pulau ini Belakangan ini telah terjadi sintesis unsur unsur superberat hingga unsur dengan nomor atom 118 oganeson dan memiliki hingga 177 neutron menunjukkan adanya efek kestabilan kecil di sekitar nomor atom 110 114 yang dapat berlanjut ke isotop isotop lain sehingga mendukung hipotesis keberadaan pulau kestabilan 2 4 Selain itu beberapa inti atom superberat dengan nomor atom disekitar lokasi pulau kestabilan diduga ditemukan dalam kristal olivin dalam meteorit pada 2013 Pengamatan unsur superberat di alam ini belum dikonfirmasi melalui penelitian terpisah tetapi jika benar dapat menjadi bukti kuat yang mendukung keberadaan pulau ini Daftar isi 1 Latar belakang 1 1 Kestabilan nuklida 1 2 Bilangan ajaib 2 Penemuan unsur unsur superberat 2 1 Deformasi inti atom 3 Prediksi sifat peluruhan 4 Kemungkinan keberadaan di alam 5 Kemungkinan sintesis dan hambatannya 6 Pulau kestabilan lain 7 Lihat pula 8 Catatan penjelas 9 Referensi 9 1 Daftar pustaka 10 Pranala luarLatar belakangKestabilan nuklida nbsp Diagram waktu paruh nuklida nuklida yang telah ditemukan Komposisi sebuah nuklida atau inti atom ditentukan oleh jumlah proton Z disebut juga nomor atom dan jumlah neutron N dan jumlah Z N adalah bilangan massa A Inti inti dengan nomor atom yang sama merupakan unsur yang sama dan nomor atom tersebut menentukan posisi unsur itu di tabel periodik 3300 nuklida yang diketahui saat ini 5 dengan kombinasi Z dan N yang berbeda biasanya digambarkan dalam sebuah tabel atau diagram dengan dua dimensi yang menunjukkan bilangan Z dan N lihat gambar dan nuklida yang tidak stabil diindikasikan dengan waktu paruhnya 6 Hingga 2019 252 nuklida diketahui bersifat stabil tidak pernah diamati mengalami peluruhan 7 Unsur terakhir yang diketahui memiliki isotop stabil adalah timbal Z 82 a b Semakin berat suatu unsur biasanya semakin berkurang kestabilannya diukur berdasarkan waktu paruh isotop berumur terpanjang 10 Semakin tinggi jumlah proton suatu unsur biasanya dibutuhkan rasio neutron proton yang lebih tinggi agar stabil tetapi kestabilan juga menurun jika rasio ini terlalu tinggi Alhasil baik jumlah neutron terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan inti atom menjadi tidak stabil 11 Kestabilan inti ditentukan oleh energi pengikatannya semakin tinggi energi pengikatan maka semakin stabil suatu inti Energi pengikatan per nukleon proton atau neutron meningkat selaras dengan nomor atom hingga kawasan sekitar A 60 lalu menurun 12 Jika sebuah inti atom dapat dibelah menjadi dua bagian yang memiliki total energi lebih rendah akibat energi pengikatan lebih tinggi maka inti tersebut tidak stabil Inti ini dapat bertahan untuk sementara waktu karena adanya perintang potensial yang menghalangi pembelahan tersebut tetapi perintang ini dapat diterobos dengan penerowongan kuantum Semakin kecil perintang ini dan semakin kecil total massa hasil pembelahan maka semakin besar kemungkinan terjadinya pembelahan per satuan waktu sehingga waktu paruhnya lebih pendek 13 Proton proton dan neutron neutron dalam suatu inti terikat dengan adanya tarikan gaya nuklir kuat yang mengimbangi gaya tolak menolak antara proton proton yang bermuatan positif akibat hukum Coulomb Pada inti inti yang lebih besar dibutuhkan lebih banyak neutron yang tidak memiliki muatan listrik untuk mengimbangi gaya tolak menolak proton yang semakin besar Saat para ilmuwan mulai menyintesis unsur unsur berat yang tidak ditemukan di alam mereka menemukan kestabilan unsur semakin berkurang dengan semakin besarnya nomor massa 14 Karena itu muncul spekulasi bahwa suatu saat tabel periodik akan berakhir karena tidak ada lagi unsur yang mungkin disintesis 15 Para penemu plutonium nomor atom 94 sempat mempertimbangkan menamakannya ultimium dari kata Latin yang berarti terakhir 15 Selanjutnya ditemukan unsur unsur yang lebih berat tetapi sebagian langsung meluruh dalam beberapa mikrosekon sehingga timbul dugaan bahwa keberadaan unsur unsur yang lebih berat akan dicegah oleh pembelahan spontan Pada 1939 ilmuwan memperkirakan batas atas tabel periodik adalah sekitar nomor atom 104 16 dan setelah ditemukannya unsur unsur setelah aktinida golongan aktinida berakhir dengan Z 103 pada awal 1960 an perkiraan ini direvisi menjadi 108 14 Bilangan ajaib Artikel utama Bilangan ajaib fisika nuklir Keberadaan unsur unsur superberat mulai disebutkan sejak tahun 1919 Unsur unsur ini memiliki nomor atom jauh di atas uranium Z 92 unsur terberat yang telah ditemukan saat itu Pada tahun tersebut fisikawan Jerman Richard Swinne mengemukakan pendapat bahwa unsur unsur dengan nomor atom sekitar 108 adalah sumber radiasi pada sinar kosmik Swinne tidak berhasil melakukan pengamatan dengan hasil yang pasti tetapi pada 1931 ia berhipotesis bahwa unsur unsur transuranium dengan nomor atom sekitar 100 atau 108 bisa jadi memiliki waktu paruh yang relatif lebih besar atau bahkan ada di alam 17 Pada 1955 fisikawan Amerika Serikat AS John Archibald Wheeler juga berteori tentang keberadaan unsur unsur ini 18 dan ia dianggap menelurkan istilah unsur superberat dalam sebuah artikel ilmiah yang ia tulis bersama Frederick Werner pada 1958 19 Namun gagasan ini tidak mendapat perhatian besar hingga dasawarsa berikutnya setelah terjadi kemajuan dalam model kulit inti Dalam model ini inti atom tersusun dalam berbagai lapisan kulit untuk proton dan untuk neutron seperti halnya lapisan kulit elektron Setiap proton dan neutron masing masing memiliki tingkat energi yang relatif berdekatan kecuali jika lapisan kulit sebelumnya telah penuh maka proton atau neutron selanjutnya membutuhkan energi yang jauh lebih besar Dengan demikian menurut model ini energi pengikatan tiap nukleon dapat mencapai puncak lokal dan inti inti atom dengan kulit yang penuh menjadi lebih stabil dibandingkan kulit yang tidak penuh 20 Teori tentang model kulit inti berasal dari tahun 1930 an tetapi perumusan yang benar baru ditemukan pada 1949 secara terpisah oleh fisikawan Jerman Maria Goeppert Mayer serta Johannes Hans Daniel Jensen et al 21 Jumlah nukleon yang menghasilkan kulit penuh disebut bilangan ajaib Untuk neutron diketahui dari pengamatan bahwa bilangan ajaib ini nilainya 2 8 20 28 50 82 dan 126 dan angka berikutnya diprediksi adalah 184 4 22 Proton diketahui memiliki bilangan ajaib 2 8 20 28 50 82 23 sedangkan sejak tahun 1940 an angka 126 telah diprediksi sebagai bilangan berikutnya 24 Nuklida nuklida dengan jumlah neutron dan jumlah proton sesuai bilangan ajaib dianggap ajaib ganda dan memiliki kestabilan lebih tinggi dari tetangganya akibat tingginya energi pengikatan 25 Pada akhir 1960 an model kulit inti yang lebih mutakhir dibuat oleh fisikawan AS William Myers bersama fisikawan Polandia Wladyslaw Swiatecki serta secara terpisah oleh fisikawan Jerman Heiner Meldner Dengan menggunakan model model ini dan mempertimbangkan gaya tolak Coulomb Meldner memprediksi bilangan ajaib berikutnya untuk proton adalah 114 alih alih 126 seperti neutron 26 Myers dan Swiatecki agaknya adalah ilmuwan pertama yang menyebut istilah pulau kestabilan dan kimiawan AS Glenn Seaborg yang kelak menemukan banyak unsur superberat segera menggunakan istilah ini dan mempopulerkannya 24 27 Myers dan Swiatecki juga memprediksi bahwa beberapa inti superberat akan berumur lebih panjang akibat tingginya perintang fisi inti atom tersebut Model kulit ini kemudian dikembangkan oleh fisikawan Uni Soviet Vilen Strutinsky menghasilkan metode makroskopik mikroskopik yaitu sebuah model massa inti yang mempertimbangkan perubahan perlahan akibat model tetesan cair maupun fluktuasi lokal seperti efek kulit inti Dengan metode ini fisikawan Swedia Sven Gosta Nilsson et al maupun kelompok kelompok lainnya dapat menghitung secara rinci kestabilan inti inti atom dalam pulau kestabilan 26 Dengan model ini Strutinsky Nilsson dan kelompok kelompok berteori 298Fl Z 114 N 184 adalah sebuah nuklida ajaib ganda dan bukan 310Ubh Z 126 N 184 seperti yang diprediksi sejak 1957 26 Setelah ini muncul berbagai prediksi bilangan ajaib selanjutnya untuk proton dalam rentang 114 hingga 126 dan belum ada kesepakatan di kalangan para ilmuwan 4 28 29 Penemuan unsur unsur superberatIsotop isotop unsur superberat yang paling stabil Unsur Nomoratom Isotoppalingstabil Waktu paruh c Literatur ilmiah 30 31 NUBASE 2016 32 Ruterfordium 104 267Rf 1 3 jam 2 5 jamDubnium 105 268Db 1 2 hari 1 1 hariSeaborgium 106 269Sg 14 menit 33 5 menitBohrium 107 270Bh d 1 menit 3 8 menitHasium 108 269Hs 9 7 s 35 16 sMeitnerium 109 278Mt e f 4 5 s 7 sDarmstadtium 110 281Ds e 12 7 s 14 sRoentgenium 111 282Rg e g 1 7 menit 1 6 menitKopernisium 112 285Cn e 28 s 32 sNihonium 113 286Nh e 9 5 s 7 sFlerovium 114 289Fl e h 1 9 s 2 4 sMoscovium 115 290Mc e 650 ms 410 msLivermorium 116 293Lv e 57 ms 80 msTenesin 117 294Ts e 51 ms 70 msOganeson 118 294Og e i 690 µs 1 15 msMinat ilmiah terhadap adanya pulau kestabilan terus meningkat pada tahun 1960 an terutama karena beberapa perhitungan memprediksi bahwa akan ada nuklida dengan waktu paruh miliaran tahun 37 38 Nuklida nuklida dalam pulau kestabilan diperkirakan stabil terutama terhadap terjadinya pembelahan spontan walaupun massa atomnya besar 26 39 Muncul pemikiran bahwa jika terdapat unsur unsur superberat dengan umur yang cukup panjang unsur unsur tersebut akan memiliki sifat nuklir dan kimia yang dapat dimanfaatkan Di antaranya unsur unsur ini dapat digunakan dalam pemercepat partikel sebagai sumber neutron dan dalam senjata nuklir karena diprediksi memiliki massa kritis kecil dan menghasilkan jumlah neutron tinggi per fisi 40 dan sebagai bahan bakar nuklir untuk misi luar angkasa 29 Karena spekulasi spekulasi ini banyak peneliti mencari unsur unsur superberat pada dasawarsa 1960 an dan 1970 an baik mencarinya di alam maupun berusaha menyintesisnya dalam pemercepat artikel 18 Pada 1970 an eksperimen eksperimen untuk menyintesis berbagai unsur dengan nomor atom 107 hingga 127 dilakukan di sejumlah laboratorium di seluruh dunia tetapi tidak ada yang berhasil 41 42 Upaya ini dilakukan dengan reaksi reaksi yang disebut fusi evaporasi yaitu dengan iradiasi sebuah ion inti dipercepat terhadap sebuah target inti berat dalam sebuah siklotron Inti baru terbentuk ketika kedua inti ini berfusi bergabung dan sistem yang dihasilkan melepas energi melalui evaporasi berbagai partikel terutama proton neutron dan partikel alfa Reaksi jenis ini dibagi menurut energi eksitasi sistem yang dihasilkan yaitu menjadi fusi dingin energi eksitasi lebih rendah dan panas energi eksitasi lebih tinggi Perbedaan ini memengaruhi hasil reaksi 43 Contoh reaksi seperti ini adalah antara inti 248Cm dan 40Ar diharapkan menghasilkan isotop isotop bernomor atom 114 dan antara 232Th dan 84Kr diharapkan menghasilkan unsur bernomor 126 44 Upaya upaya ini tidak ada yang berhasil kemungkinan karena eksperimen eksperimen ini tidak cukup sensitif jika penampang lintang reaksinya terlalu rendah sehingga rendemennya rendah atau karena inti atom yang berhasil terbentuk dalam reaksi ini umurnya terlalu pendek untuk dapat dideteksi j Eksperimen eksperimen selanjutnya menunjukkan bahwa waktu paruh maupun penampang lintang memang mengecil jika nomor atom meningkat sehingga inti inti terberat yang terbentuk di setiap eksperimen hanya berjumlah beberapa atom dan berumur sangat pendek 45 Pencarian unsur unsur ini di alam juga gagal kemungkinan karena jika memang unsur unsur superberat ini ada di alam maka kelimpahannya sangat kecil di bawah 10 14 mol unsur superberat per mol bijih 46 Walaupun upaya mengamati unsur superberat berumur panjang mengalami kegagalan 26 mulai tahun 1969 unsur unsur superberat baru mulai ditemukan setiap beberapa tahun di berbagai laboratorium melalui reaksi penembakan ion ringan dan reaksi fusi dingin k Ruterfordium nomor atom 104 unsur pertama setelah golongan aktinida ditemukan pada 1969 Kopernisium dengan nomor atom 112 sangat dekat dengan prediksi Z 114 yang terkait dengan pulau kestabilan ditemukan pada 1996 Walaupun inti inti atom ini berumur sangat pendek waktu paruh berada dalam hitungan detik 32 keberadaan unsur unsur lebih berat dari ruterfordium menunjukkan bahwa memang benar ada efek stabilisasi yang ditimbulkan oleh kulit inti yang penuh Dalam model tanpa pertimbangan efek kulit inti unsur unsur superberat ini dianggap mustahil sama sekali karena akan mengalami fisi spontan 16 Flerovium dengan jumlah proton sesuai bilangan ajaib 114 pertama kali disintesis pada 1997 di Institut Bersama untuk Riset Nuklir Dubna Rusia oleh sekelompok fisikawan yang dipimpin Yuri Oganessian Dalam penemuan ini satu atom bernomor 114 dideteksi dengan umur 30 4 detik dan produk peluruhannya memiliki waktu paruh dalam hitungan menit 47 Inti inti atom yang dihasilkan dalam eksperimen ini mengalami peluruhan alfa alih alih reaksi fisi dan waktu paruhnya berkali kali lipat lebih besar dari yan diprediksi Peristiwa ini dianggap sebagai contoh klasik dari deret peluruhan khas pulau kestabilan dan menjadi bukti kuat untuk keberadaan pulau kestabilan di wilayah nomor atom ini 48 Peluruhan berantai yang ditemukan pada 1998 ini tidak pernah diamati lagi dan hingga kini masih tidak diketahui pasti susunan persisnya 34 Namun eksperimen eksperimen pada dua dasawarsa selanjutnya berhasil menemukan seluruh unsur hingga oganeson Z 118 dengan waktu paruh melebihi prediksi sebelumnya dan dengan sifat peluruhan yang mendukung teori pulau kestabilan 4 36 49 Inti inti atom yang ditemukan belum mencapai jumlah neutron N 184 yang diperkirakan sebagai puncak kestabilan dan pusat pulau kestabilan belumlah diketahui 3 4 Inti atom yang telah dikonfirmasi dengan jumlah neutron tertinggi adalah 293Lv and 294Ts yang masing masing memiliki 177 proton Namun tren yang ada menunjukkan bahwa kestabilan inti atom meningkat dengan semakin mendekati N 184 Misalnya isotop 285Cn N 173 memiliki waktu paruh hampir 105 kali lebih besar daripada isotop unsur yang sama 277Cn dengan N 165 Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut dalam isotop isotop lebih berat yang belum ditemukan 50 nbsp Deret peluruhan yang telah diketahui untuk unsur unsur superberat dengan nomor atom genap Penetapan deret 3 5 dan 8 masih bersifat sementara 34 Secara umum terdapat kecenderungan kestabilan yang lebih tinggi pada isotop isotop dengan N Z selisih jumlah neutron dan proton yang lebih tinggi terutama pada unsur bernomor 110 112 and 114 Hal ini memberi kesan bahwa pusat pulau kestabilan berada di isotop isotop yang mengandung lebih banyak neutron lagi Deformasi inti atom Walaupun inti atom anggota pulau kestabilan dengan sekitar 184 neutron diprediksi berbentuk seperti bola penelitian pada awal 1990 an menunjukkan bahwa unsur unsur superberat tidak selalu memiliki inti atom dengan bentuk bulat sempurna 51 52 Perubahan bentuk inti atom menyebabkan berubahnya posisi proton dan neutron Penelitian penelitian baru menunjukkan bahwa beberapa inti atom yang besar mengalami deformasi atau kecacatan sehingga bilangan ajaib dapat bergeser atau bilangan bilangan baru dapat muncul Penelitian teoretis saat ini menunjukkan bahwa pada kawasan Z 106 108 dan N 160 164 inti inti atom kemungkinan memiliki ketahanan terhadap reaksi fisi akibat efek kulit inti pada inti atom yang terdeformasi Alhasil inti inti atom dalam kawasan ini mungkin hanya mengalami peluruhan alfa 53 54 55 Isotop hasium 270 kini dianggap sebagai inti berbilangan ajaib ganda dengan Z 108 and N 162 56 Isotop ini memiliki waktu paruh 9 detik 32 Hal ini konsisten dengan model yang mempertimbangkan kecacatan inti inti atom yang terletak di antara golongan aktinida dan pulau kestabilan sekitar N 184 yang memperkirakan adanya tanjung kestabilan dekat bilangan ajaib untuk inti atom cacat di sekitar Z 108 and N 162 57 58 Sifat sifat peluruhan pada isotop isotop hasium dan seaborgium dekat N 162 memberi tambahan bukti terhadap kawasan yang relatif stabil ini bagi inti atom yang terdeformasi 39 Hal ini juga menunjukkan kemungkinan bahwa pulau kestabilan tidak sepenuhnya terpisah dari kawasan inti inti atom yang stabil tetapi terhubung oleh tanah genting inti atom terdeformasi yang relatif stabil 57 59 Prediksi sifat peluruhan nbsp Prediksi jenis peluruhan dominan pada setiap inti superberat Inti yang telah diamati ditandai kotak warna hitam dan lokasi pulau kestabilan ditandai lingkaran putih Inti inti yang paling miskin neutron maupun yang jumlahnya melebihi penuhnya kulit pada N 184 diprediksi didominasi pembelahan spontan SF sedangkan peluruhan alfa a kemungkinan mendominasi inti miskin neutron dekat pulau kestabilan dan cabang cabang peluruhan beta b maupun penangkapan elektron EC terletak di posisi terdekat pusat pulau kestabilan di sekitar 291Cn dan 293Cn 2 Waktu paruh isotop isotop dalam pulau kestabilan belum diketahui karena belum ada inti atom dari pulau ini yang telah diamati Para fisikawan berusaha memperkirakannya secara teoretis dan kebanyakan meyakini bahwa waktu paruhnya cukup pendek yakni dalam hitungan menit atau hari 3 Namun beberapa perhitungan teoretis juga menunjukkan kemungkinan waktu paruh yang panjang dalam hitungan ratusan tahun 2 45 atau bahkan miliaran tahun 38 Penuhnya kulit inti pada N 184 diperkirakan menyebabkan waktu paruh sebagian yang lebih lama untuk peluruhan alfa dan pembelahan spontan 2 Kulit yang penuh diperkirakan menghasilkan perintang pembelahan yang lebih tinggi untuk inti di sekitar 298Fl N 184 dan Z 114 sehingga mencegah terjadinya pembelahan dan kemungkinan meningkatkan waktu paruh fisi sekitar 1030 kali lipat inti atom yang kulitnya tidak penuh 26 60 Sebagai contoh isotop 284Fl Z 114 N 170 mengalami pembelahan dengan waktu paruh 2 5 milisekon dan dianggap sebagai salah satu nuklida dengan defisit neutron terbesar yang masih mendapat efek stabilisasi dari kulit inti di sekitar N 184 33 Di atas isotop ini terdapat isotop isotop yang belum ditemukan dan sebagian diprediksi mengalami pembelahan dengan waktu paruh lebih kecil lagi sehingga memperkecil kemungkinan keberadaan l atau pengamatan j inti inti atom superberat yang tidak berdekatan dengan lokasi pulau kestabilan yaitu dengan N lt 170 maupun dengan Z gt 120 dan N gt 184 11 16 Inti inti atom ini dapat mengalami peluruhan alfa atau pembelahan spontan dalam hitungan mikrosekon atau bahkan lebih kecil lagi beberapa pembelahan diperkirakan terjadi dengan waktu paruh 10 20 detik jika tidak ada perintang fisi 53 54 55 60 Sebaliknya 298Fl Z 114 N 184 diperkirakan berada di kawasan puncak dari efek stabilisasi kulit inti kemungkinan memiliki waktu paruh pembelahan spontan jauh lebih panjang dalam ukuran 1019 tahun 26 Di tengah pulau kestabilan mungkin akan terjadi persaingan antara peluruhan alfa dan pembelahan spontan walaupun prediksi perbandingan kedua reaksi ini sangat tergantung model yang digunakan 2 Waktu paruh peluruhan alfa dari 1700 nuklida dengan 100 Z 130 telah dihitung menggunakan model penerowongan kuantum dengan nilai Q peluruhan alfa eksperimental maupun teoretis dan waktu paruh hasil perhitungan tersebut sesuai dengan waktu paruh yang diamati untuk beberapa isotop isotop terberat 53 54 55 64 65 66 Nuklida nuklida berumur terpanjang dalam pulau ini juga diprediksi berada pada garis yang disebut garis kestabilan beta karena peluruhan beta diperkirakan akan bersaing dengan jenis peluruhan lainnya dekat prediksi lokasi pusat pulau ini terutama pada isotop isotop bernomor atom 111 hingga 115 Tak seperti jenis peluruhan lainnya peluruhan beta tidak mengubah nomor massa tetapi hanya mengubah neutron menjadi proton atau sebaliknya sehingga dapat menghasilkan inti isobar bernomor massa sama yang lebih dekat dengan pusat pulau kestabilan dengan surplus massa paling rendah Misalnya cabang deret peluruhan beta kemungkinan dapat ditemukan pada nuklida seperti 291Fl and 291Nh kedua nuklida ini jumlah neutronnya hanya sedikit melebihi nuklida nuklida yang telah diketahui dan dapat meluruh melalui sebuah jalur sempit menuju pusat pulau kestabilan 1 2 Namun kemungkinan peran peluruhan beta seperti ini masih sangat kecil karena beberapa isotop dari unsur unsur di lokasi ini seperti 290Fl and 293Mc diperkirakan memiliki waktu paruh peluruhan alfa yang lebih pendek Alhasil peluruhan alfa dapat mendominasi tanpa persaingan berarti dari peluruhan beta kecuali jika terdapat kestabilan tambahan yang menghalangi peluruhan alfa pada isomer nuklir tersuperdeformasi nuklida nuklida ini 67 Dengan mempertimbangkan seluruh jenis peluruhan berbagai model memprediksi pergeseran pusat pulau yaitu nuklida dengan umur terpanjang dari 298Fl ke nomor atom yang lebih rendah dan memprediksi persaingan antara peluruhan alfa dan pembelahan spontan pada nuklida nuklida ini 68 Di antara prediksi seperti ini adalah prediksi waktu paruh 100 tahun untuk 291Cn and 293Cn 45 63 1000 tahun untuk 296Cn 45 dan 300 tahun untuk 294Ds 60 dua yang terakhir memiliki kulit neutron penuh dengan N 184 Terdapat juga model yang menyebutkan bahwa kawasan kestabilan tinggi pada 112 lt Z lt 118 justru disebabkan oleh deformasi inti dan pusat pulau kestabilan sesungguhnya untuk inti bulat berada di sekitar 306Ubb Z 122 N 184 69 Namun model ini mendefinisikan pulau kestabilan sebagai kawasan dengan ketahanan tertinggi terhadap pembelahan alih alih kawasan dengan waktu paruh total tertinggi 69 306Ubb masih diperkirakan memiliki waktu paruh pendek dalam hal peluruhan alfa 2 Jenis peluruhan lainnya yang berpotensi cukup memengaruhi unsur unsur superberat adalah peluruhan gugus peluruhan yang menghasilkan pancaran lebih besar dari sinar alfa tetapi lebih kecil dari pembelahan biasa yang dikemukakan oleh fisikawan Rumania Dorin N Poenaru dan Radu A Gherghescu serta fisikawan Jerman Walter Greiner Rasio cabang peluruhan gugus terhadap peluruhan alfa diperkirakan meningkat sesuai nomor atom sehingga jenis peluruhan ini mungkin mulai menyaingi peluruhan alfa sekitar Z 124 dan bahkan mendominasi pada inti inti berat sekitar Z 124 Karena itu peluruhan gugus diperkirakan berperan besar di atas kawasan pulau kestabilan kecuali jika pusat pulau kestabilan ternyata berada pada lokasi yang lebih tinggi dari perkiraan 70 Kemungkinan keberadaan di alam nbsp Diagram tiga dimensi menggambarkan posisi teoretis pulau kestabilan di sekitar 178 neutron and 112 proton dengan kestabilan inti digambarkan sebagai ketinggian balok Walaupun waktu paruh ratusan atau ribuan tahun adalah umur yang cukup panjang untuk ukuran unsur superberat waktu tersebut sangat pendek jika dibandingkan dengan usia bumi sekitar 4 5 miliar tahun sehingga nuklida dengan waktu paruh demikian tidak mungkin bertahan sebagai nuklida primordial sejak bumi terbentuk Selain itu ketidakstabilan inti inti perantara di antara aktinida primordial 232Th 235U and 238U dan pulau kestabilan dapat menghambat produksi inti inti atom anggota pulau melalui jalur nukleosintesis alami yang disebut proses r Berbagai model memprediksi bahwa pembelahan spontan adalah jenis peluruhan dominan pada inti atom dengan nomor massa di atas 280 dan fisi terinduksi neutron pembelahan yang didahului penangkapan neutron dan fisi tertunda beta pembelahan yang didahului peluruhan beta adalah jalur reaksi utama Alhasil jalur peluruhan beta menuju pulau kestabilan mungkin hanya didapati dalam sebuah jalur sempit atau dapat sepenuhnya terhambat oleh proses pembelahan sehingga mencegah sintesis nuklida nuklida dalam pulau ini 71 Tidak ditemukannya inti inti superberat seperti 292Hs dan 298Fl di alam diperkirakan adalah akibat kecilnya rendemen proses r yang dihasilkan oleh mekanisme ini serta kecilnya waktu paruh sehingga produk yang tersisa tidak lagi dapat dideteksi 72 m Walaupun faktor faktor yang disebut di atas menghambat nukleosintesis alami anggota pulau kestabilan penelitian tahun 2013 oleh kelompok fisikawan Rusia di bawah pimpinan Valeriy Zagrabaev memperkirakan bahwa isotop kopernisium berumur terpanjang mungkin memiliki kelimpahan 10 12 relatif terhadap timbal sehingga terbuka kemungkinan dideteksi dalam sinar kosmik 50 Namun pada 2013 sebuah eksperimen yang dilaporkan sekelompok fisikawan Rusia yang dipimpin Aleksandr Bagulya menyebut kemungkinan pengamatan terhadap tiga nuklida kosmogenik superberat dalam kristal olivin dalam meteorit Nomor atom nuklida nuklida ini diperkirakan antara 105 dan 130 salah satunya bernomor atom antara 113 dan 129 dan berumur paling tidak 3 000 tahun Pengamatan ini belum dikonfirmasi melalui penelitian terpisah tetapi jika benar merupakan bukti kuat keberadaan pulau kestabilan dan konsisten dengan perhitungan teoretis terhadap waktu paruh nuklida nuklida ini 75 76 77 Kemungkinan sintesis dan hambatannyaInti inti atom anggota pulau kestabilan sangat sulit untuk dibuat karena inti inti yang tersedia sebagai bahan sintesis tidak memiliki jumlah neutron yang cukup Gabungan sinar ion radioaktif seperti 44S dengan 16 proton dan 28 neutron dengan target antinida seperti 248Cm 96 proton dan 152 neutron dapat menghasilkan inti atom kaya neutron yang dekat dengan pusat pulau kestabilan tetapi hingga 2019 sinar radioaktif tersebut belum tersedia dalam intensitas yang memadai untuk eksperimen seperti itu 50 78 79 Terdapat beberapa isotop yang lebih berat lagi seperti 250Cm 154 neutron dan 254Es 99 proton 155 neutron yang dapat menghasilkan produk isotop dengan satu atau dua neutron lebih banyak 50 tetapi isotop isotop ini sangat langka dan sangat sulit untuk memproduksi jumlah yang cukup beberapa miligram untuk dijadikan target reaksi 80 Selain itu terdapat kemungkinan untuk mencoba jalur alternatif dalam reaksi fusi evaporasi yang menggunakan iradiasi 48Ca yang telah menghasilkan sebagian besar isotop kaya neutron yang telah ditemukan saat ini Jalur alternatif ini adalah jalur pxn pemancaran proton diikuti beberapa neutron dan axn pemancaran partikel alfa diikuti beberapa neutron dan memungkinkan sintesis isotop isotop kaya neutron dari unsur 111 hingga 117 81 Walaupun reaksi reaksi pada jalur ini memiliki nilai penampang lintang 1 900 femtobarn yang lebih kecil dari nilai untuk jalur xn hanya pemancaran neutron jalur ini masih memungkinan pembuatan isotop isotop tertentu dari unsur superberat yang tidak mungkin disintesis dengan cara lain 81 82 Selain diperkirakan mengalami peluruhan alfa dengan waktu paruh relatif panjang sebagian dari isotop isotop berat yang berpotensi dihasilkan dari jalur reaksi ini seperti 291Mc 291Fl dan 291Nh dapat mengalami proses penangkapan elektron mengubah proton menjadi neutron sehingga menghasilkan inti yang lebih dekat ke pusat pulau kestabilan seperti 291Cn Namun sintesis ini masih berada di ranah hipotesis karena inti inti superberat dekat garis kestabilan beta belum pernah disintesis dan prediksi sifat sifatnya sangat beragam tergantung model yang digunakan 1 50 Proses penangkapan neutron lambat yang digunakan untuk membuat inti berat seperti 257Fm 100 proton 157 neutron dihentikan oleh fenomena jurang fermium yaitu pendeknya umur isotop isotop fermium akibat terjadinya pembelahan spontan misalnya 258Fm memiliki waktu paruh 370 µs sehingga mencegah dilanjutkannya proses tersebut ke unsur unsur yang lebih berat Jurang ini dapat dilompati dengan menggunakan rangkaian ledakan nuklir dengan fluks neutron lebih besar 1000 kali lebih besar dibandingkan reaktor saat ini sehingga meniru proses r yang terjadi di bintang bintang 50 Ini juga dapat digunakan untuk melompati kawasan lain yang diprediksi tak stabil di sekitar A 275 dan Z 104 108 sebelum mencapai pulau kestabilan dan menghasilkan jumlah makroskopik unsur unsur anggota pulai tersebut 1 Reaksi seperti ini pertama kali diusulkan pada 1972 oleh Meldner 1 tetapi pengaruh fisi terhadap nuklida nuklida superberat yang menjadi perantara reaksi ini masih belum diketahui dan dapat berdampak kuat kepada rendemen hasil reaksi seperti ini 71 nbsp Diagram dari Badan Tenaga Atom Jepang yang menunjukkan jenis peluruhan dominan inti inti yang telah diketahui ditandai kotak maupun diprediksi tanpa kotak hingga 149 proton dan 256 neutron Posisi tanpa warna menunjukkan inti berumur pendek waktu paruh di bawah 1 ns Kawasan yang berisi lebih banyak isotop stabil terlihat di sekitar lokasi penuhnya kulit neutron pada jumlah neutron N 184 294Ds 298Fl dan N 228 354126 terpisah oleh jurang berisi inti inti berumur pendek 60 Terdapat juga kemungkinan menghasilkan isotop anggota pulau kestabilan seperti 298Fl dengan reaksi transfer multi nukleon dalam tabrakan energi rendah antara inti inti aktinida seperti 238U and 248Cm 78 Mekanisme kuasifisi terbalik fusi sebagian diikuti oleh fisi dengan hasil reaksi menjauh dari simetri 83 ini mungkin menjadi jalur ke pulau kestabilan jika efek kulit inti di sekitar Z 114 cukup kuat walaupun mungkin hasil reaksi dengan rendemen lebih tinggi adalah unsur unsur lebih ringan seperti nobelium dan seaborgium Z 102 106 50 84 Penelitian awal terhadap reaksi transfer 238U 238U dan 238U 248Cm gagal memproduksi unsur dengan nomor di atas 101 mendelevium Namun tingginya rendemen pada reaksi 238U 248Cm membuka kemungkinan bahwa penggunaan pereaksi yang lebih berat seperti 254Es jika tersedia dapat menghasilkan unsur superberat 85 Kemungkinan ini juga didukung oleh perhitungan yang selanjutnya dilakukan yang memberi kesan bahwa rendemen inti superberat dengan Z 109 kemungkinan dapat ditingkatkan dengan menggunakan pereaksi yang lebih berat 79 Penelitian reaksi 238U 232Th di Insitut Siklotron Universitas Texas A amp M oleh Sara Wuenschel et al menemukan beberapa peluruhan yang tidak diketahui dan kemungkinan berasal dari isotop isotop kaya neutron dari unsur superberat dengan 104 lt Z lt 116 tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dengan jelas nomor atom yang dihasilkan 79 86 Hasil ini menunjukkan bahwa efek kulit ini berpengaruh besar terhadap penampang lintang dan bahwa pada masa yang akan datang pulau kestabilan mungkin dapat dicapai melalui suatu eksperimen yang melibatkan reaksi transfer 86 Pulau kestabilan lainKulit inti yang penuh dalam inti atom di atas pulau kestabilan utama sekitar Z 112 114 dapat menimbulkan pulau pulau kestabilan yang baru Terdapat beragam prediksi bilangan ajaib berikutnya serta dua gagasan mengenai posisi kawasan kestabilan berikutnya yaitu di sekitar 354126 inti dengan 126 proton dan 228 neutron serta kawasan kedua di sekitar inti 472164 atau 482164 dengan 308 atau 318 neutron 26 60 87 Inti dalam dua pulau kestabilan ini mungkin memiliki ketahanan relatif tinggi terhadap pembelahan spontan dan memiliki waktu paruh peluruhan alfa dalam ukuran tahun sehingga memiliki kestabilan mirip unsur unsur di sekitar flerovium 114 26 Kawasan kawasan yang relatif stabil juga mungkin muncul akibat penuhnya kulit proton pada nuklida nuklida yang stabil terhadap peluruhan beta kawasan yang berpotensi mengalami fenomena ini di antaranya 342126 88 dan 462154 89 Namun gaya tolak elektromagnetik antara proton proton dalam inti inti berat tersebut mungkin sangat mengurangi kestabilannya sehingga keberadaannya mungkin terbatas hanya dalam pulau pulau kecil di dekat kawasan dengan efek kulit inti 90 Akibat lainnya adalah pulau pulau ini terpisah dari kawasan nuklida nuklida umum oleh nuklida nuklida perantara dan unsur unsur dalam laut ketidakstabilan yang mengalami pembelahan dengan luar biasa cepat sehingga bisa dianggap mustahil ada 87 Terdapat juga kemungkinan bahwa di atas nomor atom 126 inti atom akan berada di luar ambang fisi yang digariskan model tetesan cair sehingga akan mengalami pembelahan dengan luar biasa cepat walaupun berada di dekat bilangan ajaib 88 Ada juga pendapat bahwa pada kawasan di atas nomor massa 300 terdapat sebuah benua kestabilan yang luas dan terdiri dari fase zat kuark stabil yang dihipotesiskan berisi kuark up dan down yang mengalir bebas alih alih kuark yang terikat dalam proton dan neutron Wujud zat seperti ini diteorikan merupakan keadaan energi terendah dari zat barionik dengan energi pengikatan per barion lebih tinggi dibanding zat nuklir sehingga mendukung peluruhan zat inti menjadi zat kuark Jika wujud zat ini benar benar ada zat tersebut dapat disintesis dengan reaksi fusi yang sama dengan yang menghasilkan inti superberat biasa dan memiliki kestabilan terhadap fisi akibat ikatannya yang lebih kuat sehingga dapat mengatasi gaya tolak Coulomb 91 Lihat pulaTabel periodikCatatan penjelas Awalnya bismut nomor atom 83 dianggap sebagai unsur stabil terakhir tetapi pada 2003 satu satunya isotop stabil unsur ini yaitu 209Bi ditemukan mengalami peluruhan alfa 8 Secara teori masih ada kemungkinan bahwa isotop isotop yang kini diamati bersifat stabil suatu saat akan meluruh jika waktu paruhnya begitu panjang sehingga peluruhannya belum pernah diamati 9 Waktu paruh berbeda beda di berbagai sumber di bawah diberikan angka terbaru di literatur ilmiah serta di NUBASE sebagai perbandingan 278Bh belum dikonfirmasi mungkin memiliki waktu paruh lebih panjang yaitu 11 5 menit 34 a b c d e f g h i j Untuk unsur unsur bernomor 109 118 isotop berumur terpanjang selalu adalah isotop terberat yang telah ditemukan Ada kemungkinan bahwa terdapat isotop lebih berat yang belum ditemukan yang berumur lebih panjang 36 282Mt belum dikonfirmasi mungkin memiliki waktu paruh lebih panjang yaitu 1 1 menit 34 286Rg mungkin memiliki waktu paruh lebih panjang yaitu 10 7 menit 34 290Fl belum dikonfirmasi mungkin memiliki waktu paruh lebih panjang yaitu 19 sekon 34 295Og belum dikonfirmasi mungkin memiliki waktu paruh lebih panjang yaitu 181 milisekon 34 a b Walaupun inti tersebut dapat disintesis tanda tanda deret peluruhannya dapat dideteksi peluruhan peluruhan yang terjadi lebih cepat dari 1 mikrosekon dapat tercampur dengan tanda tanda peluruhan berikutnya sehingga pengamatannya tidak dapat dipastikan terutama ketika proses tersebut membentuk banyak inti atom yang belum diketahui dan memiliki deret peluruhan alfa yang mirip 62 Hal ini menyulitkan memastikan inti atom yang merupakan asal mula peluruhan tersebut karena atom atom yang terbentuk sebelum mencapai detektor tidak akan terdeteksi sama sekali 63 Fusi dingin yang dimaksud disini adalah fusi dengan energi eksitasi lebih rendah dan bukan dengan fusi yang dihipotesiskan terjadi dalam sekitar suhu ruangan biasa disebut fusi dingin Persatuan Internasional Kimia Murni dan Terapan IUPAC menetapkan batas keberadaan sebuah inti dengan waktu paruh sekurangnya 10 14 sekon ini adalah waktu yang kurang lebih dibutuhkan untuk nukleon nukleon untuk membentuk susunan dalam kulit kulit inti sehingga membentuk sebuah inti atom 61 Fisikawan Israel Amnon Marinov et al mengklaim telah melakukan pengamatan isotop isotop roentgenium 111 dan unbibium 122 berumur panjang di alam 73 74 tetapi hasil ini diragukan setelah evaluasi terhadap teknik yang digunakan dan gagalnya upaya pencarian selanjutnya 42 Referensi a b c d e Zagrebaev V 2012 Opportunities for synthesis of new superheavy nuclei What really can be done within the next few years 11th International Conference on Nucleus Nucleus Collisions NN2012 San Antonio Texas US hlm 24 28 Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2016 a b c d e f g h i Karpov A V Zagrebaev V I Palenzuela Y M et al 2012 Decay properties and stability of the heaviest elements PDF International Journal of Modern Physics E 21 2 1250013 1 1250013 20 Bibcode 2012IJMPE 2150013K doi 10 1142 S0218301312500139 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2016 12 03 Diakses tanggal 2019 11 15 a b c Superheavy Element 114 Confirmed A Stepping Stone to the Island of Stability Berkeley Lab 2009 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 07 20 Diakses tanggal 23 October 2019 a b c d e Oganessian Yu Ts Rykaczewski K 2015 A beachhead on the island of stability Physics Today 68 8 32 38 Bibcode 2015PhT 68h 32O doi 10 1063 PT 3 2880 Thoennessen M 2018 Discovery of Nuclides Project Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 26 Diakses tanggal 13 September 2019 Podgorsak 2016 hlm 512 Atomic structure Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency Commonwealth of Australia 2017 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 11 15 Diakses tanggal 16 February 2019 Marcillac P Coron N Dambier G et al 2003 Experimental detection of a particles from the radioactive decay of natural bismuth Nature 422 6934 876 878 Bibcode 2003Natur 422 876D doi 10 1038 nature01541 PMID 12712201 Belli P Bernabei R Danevich F A et al 2019 Experimental searches for rare alpha and beta decays European Physical Journal A 55 8 140 1 140 7 arXiv 1908 11458 nbsp doi 10 1140 epja i2019 12823 2 ISSN 1434 601X Greiner W 2012 Heavy into Stability Physics 5 115 1 115 3 doi 10 1103 Physics 5 115 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 06 15 Diakses tanggal 2019 11 20 a b Koura H Katakura J Tachibana T Minato F 2015 Chart of the Nuclides Japan Atomic Energy Agency Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 03 30 Diakses tanggal 12 April 2019 Podgorsak 2016 hlm 33 Blatt J M Weisskopf V F 2012 Theoretical nuclear physics Dover Publications hlm 7 9 ISBN 978 0 486 13950 0 a b Sacks O 2004 Greetings From the Island of Stability The New York Times Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 07 04 Diakses tanggal 16 February 2019 a b Hoffman 2000 hlm 34 a b c Moller P 2016 The limits of the nuclear chart set by fission and alpha decay PDF EPJ Web of Conferences 131 03002 1 03002 8 Bibcode 2016EPJWC 13103002M doi 10 1051 epjconf 201613103002 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2020 03 11 Diakses tanggal 2019 11 15 Kragh 2018 hlm 10 a b Hoffman 2000 hlm 400 Thompson S G Tsang C F 1972 Superheavy elements PDF Laporan Lawrence Berkeley National Laboratory hlm 28 LBL 665 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2019 10 21 Diakses tanggal 2019 11 15 Nave R Shell Model of Nucleus HyperPhysics Department of Physics and Astronomy Georgia State University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 09 10 Diakses tanggal 22 January 2007 Caurier E Martinez Pinedo G Nowacki F et al 2005 The shell model as a unified view of nuclear structure Reviews of Modern Physics 77 2 428 arXiv nucl th 0402046 nbsp Bibcode 2005RvMP 77 427C doi 10 1103 RevModPhys 77 427 Satake M 2010 Introduction to nuclear chemistry Discovery Publishing House hlm 36 ISBN 978 81 7141 277 8 Ebbing D Gammon S D 2007 General chemistry edisi ke 8th Houghton Mifflin hlm 858 ISBN 978 0 618 73879 3 a b Kragh 2018 hlm 22 Dume B 2005 Magic numbers remain magic Physics World IOP Publishing Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 11 15 Diakses tanggal 17 February 2019 a b c d e f g h i Bemis C E Nix J R 1977 Superheavy elements the quest in perspective PDF Comments on Nuclear and Particle Physics 7 3 65 78 ISSN 0010 2709 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2019 05 13 Diakses tanggal 2019 11 15 Kragh H 2017 The Search for Superheavy Elements Historical and Philosophical Perspectives pp 8 9 arXiv 1708 04064 physics hist ph Koura H Chiba S 2013 Single Particle Levels of Spherical Nuclei in the Superheavy and Extremely Superheavy Mass Region Journal of the Physical Society of Japan 82 1 014201 1 014201 5 Bibcode 2013JPSJ 82a4201K doi 10 7566 JPSJ 82 014201 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 07 04 Diakses tanggal 2019 11 15 a b Courtland R 2010 Weight scale for atoms could map island of stability NewScientist Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 07 04 Diakses tanggal 4 July 2019 Emsley 2011 hlm 566 Oganessian Yu Ts Utyonkov V K 2015 Super heavy element research Reports on Progress in Physics 78 3 036301 14 036301 15 Bibcode 2015RPPh 78c6301O doi 10 1088 0034 4885 78 3 036301 PMID 25746203 a b c Audi G Kondev F G Wang M et al 2017 The NUBASE2016 evaluation of nuclear properties PDF Chinese Physics C 41 3 030001 134 030001 138 Bibcode 2017ChPhC 41c0001A doi 10 1088 1674 1137 41 3 030001 pranala nonaktif permanen a b Utyonkov V K Brewer N T Oganessian Yu Ts et al 2018 Neutron deficient superheavy nuclei obtained in the 240Pu 48Ca reaction Physical Review C 97 1 014320 1 014320 10 Bibcode 2018PhRvC 97a4320U doi 10 1103 PhysRevC 97 014320 a b c d e f g Hofmann S Heinz S Mann R et al 2016 Review of even element super heavy nuclei and search for element 120 The European Physical Journal A 2016 52 180 15 180 17 Bibcode 2016EPJA 52 180H doi 10 1140 epja i2016 16180 4 Schadel M 2015 Chemistry of the superheavy elements PDF Philosophical Transactions of the Royal Society A 373 2037 20140191 9 doi 10 1098 rsta 2014 0191 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 02 27 Diakses tanggal 2019 11 16 a b Oganessian Yu Ts 2007 Heaviest nuclei from 48Ca induced reactions PDF Journal of Physics G Nuclear and Particle Physics 34 4 R233 Bibcode 2007JPhG 34R 165O doi 10 1088 0954 3899 34 4 R01 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2017 08 09 Diakses tanggal 2019 11 16 Lodhi 1978 hlm 11 a b Oganessian Yu Ts 2012 Nuclei in the Island of Stability of Superheavy Elements Journal of Physics Conference Series 337 1 012005 Bibcode 2012JPhCS 337a2005O doi 10 1088 1742 6596 337 1 012005 a b Cwiok S Heenen P H Nazarewicz W 2005 Shape coexistence and triaxiality in the superheavy nuclei PDF Nature 433 7027 705 709 Bibcode 2005Natur 433 705C doi 10 1038 nature03336 PMID 15716943 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2010 06 23 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gsponer A Hurni J P 2009 Fourth Generation Nuclear Weapons The physical principles of thermonuclear explosives inertial confinement fusion and the quest for fourth generation nuclear weapons PDF edisi ke 3rd printing of the 7th hlm 110 115 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2018 06 06 Diakses tanggal 2019 11 16 Lodhi 1978 hlm 35 a b Emsley 2011 hlm 588 Khuyagbaatar J 2017 The cross sections of fusion evaporation reactions the most promising route to superheavy elements beyond Z 118 EPJ Web of Conferences 163 00030 1 00030 5 doi 10 1051 epjconf 201716300030 Hoffman 2000 hlm 404 a b c d Karpov A Zagrebaev V Greiner W 2015 Superheavy Nuclei Which regions of nuclear map are accessible in the nearest studies PDF SHE 2015 hlm 1 16 Diakses tanggal 30 October 2018 Hoffman 2000 hlm 403 Oganessian Yu Ts Utyonkov V K Lobanov Yu V et al 1999 Synthesis of Superheavy Nuclei in the 48Ca 244Pu Reaction PDF Physical Review Letters 83 16 3154 Bibcode 1999PhRvL 83 3154O doi 10 1103 PhysRevLett 83 3154 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2020 07 30 Diakses tanggal 2019 11 16 Hoffman 2000 hlm 426 Oganessian Yu Ts Abdullin F Sh Bailey P D et al 2010 Synthesis of a New Element with Atomic Number Z 117 Physical Review Letters 104 14 142502 1 142502 4 Bibcode 2010PhRvL 104n2502O doi 10 1103 PhysRevLett 104 142502 PMID 20481935 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 12 19 Diakses tanggal 2019 11 16 a b c d e f g Zagrebaev V Karpov A Greiner W 2013 Future of superheavy element research Which nuclei could be synthesized within the next few years Journal of Physics Conference Series 420 IOP Science hlm 1 15 arXiv 1207 5700 nbsp doi 10 1088 1757 899X 468 1 012012 Cwiok S Nazarewicz W Heenen P H 1999 Structure of Odd N Superheavy Elements Physical Review Letters 83 6 1108 1111 Bibcode 1999PhRvL 83 1108C doi 10 1103 PhysRevLett 83 1108 Zagrebaev V I Aritomo Y Itkis M G et al 2001 Synthesis of superheavy nuclei How accurately can we describe it and calculate the cross sections PDF Physical Review C 65 1 014607 1 014607 14 doi 10 1103 PhysRevC 65 014607 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2021 04 15 Diakses tanggal 2019 11 20 a b c Samanta C Chowdhury P R Basu D N 2007 Predictions of alpha decay half lives of heavy and superheavy elements Nuclear Physics A 789 1 4 142 154 arXiv nucl th 0703086 nbsp Bibcode 2007NuPhA 789 142S CiteSeerX 10 1 1 264 8177 nbsp doi 10 1016 j nuclphysa 2007 04 001 a b c Chowdhury P R Samanta C Basu D N 2008 Search for long lived heaviest nuclei beyond the valley of stability Physical Review C 77 4 044603 1 044603 14 arXiv 0802 3837 nbsp Bibcode 2008PhRvC 77d4603C doi 10 1103 PhysRevC 77 044603 a b c Chowdhury P R Samanta C Basu D N 2008 Nuclear half lives for a radioactivity of elements with 100 Z 130 Atomic Data and Nuclear Data Tables 94 6 781 806 arXiv 0802 4161 nbsp Bibcode 2008ADNDT 94 781C doi 10 1016 j adt 2008 01 003 Dvorak J Bruchle W Chelnokov M et al 2006 Doubly Magic Nucleus 270 108 Hs162 Physical Review Letters 97 24 242501 1 242501 4 Bibcode 2006PhRvL 97x2501D doi 10 1103 PhysRevLett 97 242501 PMID 17280272 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 11 16 Diakses tanggal 2019 11 16 a b Moller P Nix J R 1998 Stability and Production of Superheavy Nuclei AIP Conference Proceedings 425 1 75 arXiv nucl th 9709016 nbsp Bibcode 1998AIPC 425 75M doi 10 1063 1 55136 Meng X Lu B N Zhou S G 2020 Ground state properties and potential energy surfaces of 270Hs from multidimensionally constrained relativistic mean field model Science China Physics Mechanics amp Astronomy 63 1 212011 1 212011 9 arXiv 1910 10552 nbsp doi 10 1007 s11433 019 9422 1 Moody K J 2014 Synthesis of Superheavy Elements Dalam Schadel M Shaughnessy D The Chemistry of Superheavy Elements edisi ke 2nd Springer hlm 3 ISBN 978 3 642 37466 1 a b c d e Koura H 2011 Decay modes and a limit of existence of nuclei in the superheavy mass region PDF 4th International Conference on the Chemistry and Physics of the Transactinide Elements Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2021 07 04 Diakses tanggal 18 November 2018 Emsley 2011 hlm 590 Sun M D Liu Z Huang T H et al 2017 New short lived isotope 223Np and the absence of the Z 92 subshell closure near N 126 Physics Letters B 771 303 308 Bibcode 2017PhLB 771 303S doi 10 1016 j physletb 2017 03 074 a b Palenzuela Y M Ruiz L F Karpov A Greiner W 2012 Systematic Study of Decay Properties of Heaviest Elements PDF Bulletin of the Russian Academy of Sciences Physics 76 11 1165 1171 Bibcode 2012BRASP 76 1165P doi 10 3103 S1062873812110172 ISSN 1062 8738 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2018 11 18 Diakses tanggal 2019 11 18 Chowdhury P R Samanta C Basu D N 2006 a decay half lives of new superheavy elements Physical Review C 73 1 014612 1 014612 7 arXiv nucl th 0507054 nbsp Bibcode 2006PhRvC 73a4612C doi 10 1103 PhysRevC 73 014612 Chowdhury P R Basu D N Samanta C 2007 a decay chains from element 113 Physical Review C 75 4 047306 1 047306 3 arXiv 0704 3927 nbsp Bibcode 2007PhRvC 75d7306C doi 10 1103 PhysRevC 75 047306 Samanta C Basu D N Chowdhury P R 2007 Quantum tunneling in 277112 and its alpha decay chain Journal of the Physical Society of Japan 76 12 124201 1 124201 4 arXiv 0708 4355 nbsp Bibcode 2007JPSJ 76l4201S doi 10 1143 JPSJ 76 124201 Sarriguren P 2019 Microscopic calculations of weak decays in superheavy nuclei Physical Review C 100 1 014309 1 014309 12 arXiv 1907 06877 nbsp Bibcode 2019PhRvC 100a4309S doi 10 1103 PhysRevC 100 014309 Nilsson S G Tsang C F Sobiczewski A et al 1969 On the nuclear structure and stability of heavy and superheavy elements Nuclear Physics A Submitted manuscript 131 1 53 55 Bibcode 1969NuPhA 131 1N doi 10 1016 0375 9474 69 90809 4 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 11 18 Diakses tanggal 2019 11 18 a b Kratz J V 2011 The Impact of Superheavy Elements on the Chemical and Physical Sciences PDF 4th International Conference on the Chemistry and Physics of the Transactinide Elements hlm 30 37 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2016 03 03 Diakses tanggal 27 August 2013 Poenaru D N Gherghescu R A Greiner W 2011 Heavy Particle Radioactivity of Superheavy Nuclei Physical Review Letters 107 6 062503 1 062503 4 arXiv 1106 3271 nbsp Bibcode 2011PhRvL 107f2503P doi 10 1103 PhysRevLett 107 062503 PMID 21902317 a b Petermann I Langanke K Martinez Pinedo G et al 2012 Have superheavy elements been produced in nature European Physical Journal A 48 122 arXiv 1207 3432 nbsp doi 10 1140 epja i2012 12122 6 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 07 04 Diakses tanggal 2019 11 18 Ludwig P Faestermann T Korschinek G et al 2012 Search for superheavy elements with 292 A 310 in nature with accelerator mass spectrometry PDF Physical Review C 85 2 024315 1 024315 8 doi 10 1103 PhysRevC 85 024315 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 28 December 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Marinov A Rodushkin I Pape A et al 2009 Existence of Long Lived Isotopes of a Superheavy Element in Natural Au PDF International Journal of Modern Physics E World Scientific Publishing Company 18 3 621 629 arXiv nucl ex 0702051 nbsp Bibcode 2009IJMPE 18 621M doi 10 1142 S021830130901280X Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2014 07 14 Diakses tanggal 12 February 2012 Marinov A Rodushkin I Kolb D et al 2010 Evidence for a long lived superheavy nucleus with atomic mass number A 292 and atomic number Z 122 in natural Th International Journal of Modern Physics E 19 1 131 140 arXiv 0804 3869 nbsp Bibcode 2010IJMPE 19 131M doi 10 1142 S0218301310014662 Bagulya A V Vladimirov M S Volkov A E et al 2015 Charge spectrum of superheavy nuclei of galactic cosmic rays obtained in the OLIMPIA experiment Bulletin of the Lebedev Physics Institute 42 5 152 156 Bibcode 2015BLPI 42 152B doi 10 3103 S1068335615050073 Alexandrov A Alexeev V Bagulya A Dashkina A Chernyavsky M Gippius A Goncharova L Gorbunov S et al 2019 Natural superheavy nuclei in astrophysical data arXiv 1908 02931 nucl ex Giuliani S A Matheson Z Nazarewicz W et al 2019 Superheavy elements Oganesson and beyond Reviews of Modern Physics 1 1 24 27 doi 10 1103 RevModPhys 91 011001 OSTI 1513815 a b Popeko A G 2016 Perspectives of SHE research at Dubna NUSTAR Annual Meeting 2016 Helmholtzzentrum fur Schwerionenforschung Darmstadt Germany hlm 22 28 a b c Zhu L 2019 Possibilities of producing superheavy nuclei in multinucleon transfer reac tions based on radioactive targets PDF Chinese Physics C 43 12 124103 1 124103 4 doi 10 1088 1674 1137 43 12 124103 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 11 03 Diakses tanggal 2019 11 18 Roberto J B 2015 Actinide Targets for Super Heavy Element Research PDF cyclotron tamu edu Texas A amp M University hlm 3 6 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2020 04 17 Diakses tanggal 30 October 2018 a b Hong J Adamian G G Antonenko N V 2017 Ways to produce new superheavy isotopes with Z 111 117 in charged particle evaporation channels Physics Letters B 764 42 48 Bibcode 2017PhLB 764 42H doi 10 1016 j physletb 2016 11 002 Siwek Wilczynska K Cap T Kowal P 2019 How to produce new superheavy nuclei Physical Review C 99 5 054603 1 054603 5 arXiv 1812 09522 nbsp doi 10 1103 PhysRevC 99 054603 Sekizawa K 2019 TDHF theory and its extensions for the multinucleon transfer reaction A mini review Frontiers in Physics 7 20 1 6 arXiv 1902 01616 nbsp Bibcode 2019FrP 7 20S doi 10 3389 fphy 2019 00020 Zagrebaev V Greiner W 2008 Synthesis of superheavy nuclei A search for new production reactions Physical Review C 78 3 034610 1 034610 12 arXiv 0807 2537 nbsp Bibcode 2008PhRvC 78c4610Z doi 10 1103 PhysRevC 78 034610 Schadel M 2016 Prospects of heavy and superheavy element production via inelastic nucleus nucleus collisions from 238U 238U to 18O 254Es PDF EPJ Web of Conferences 131 04001 1 04001 9 doi 10 1051 epjconf 201613104001 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 27 Diakses tanggal 2019 11 18 a b Wuenschel S Hagel K Barbui M et al 2018 An experimental survey of the production of alpha decaying heavy elements in the reactions of 238U 232Th at 7 5 6 1 MeV nucleon Physical Review C 97 6 064602 1 064602 12 arXiv 1802 03091 nbsp doi 10 1103 PhysRevC 97 064602 a b Greiner W 2013 Nuclei superheavy superneutronic strange and of antimatter PDF Journal of Physics Conference Series 413 1 012002 1 012002 9 Bibcode 2013JPhCS 413a2002G doi 10 1088 1742 6596 413 1 012002 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2019 03 30 Diakses tanggal 2019 11 18 a b Okunev V S 2018 About islands of stability and limiting mass of the atomic nuclei IOP Conference Series Materials Science and Engineering 468 012012 1 012012 13 doi 10 1088 1757 899X 468 1 012012 Maly J Walz D R 1980 Search for superheavy elements among fossil fission tracks in zircon PDF hlm 15 CiteSeerX 10 1 1 382 8189 nbsp Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2020 08 09 Diakses tanggal 2019 11 18 Afanasjev A F Agbemava S E Gyawali A 2018 Hyperheavy nuclei Existence and stability Physics Letters B 782 533 540 doi 10 1016 j physletb 2018 05 070 Holdom B Ren J Zhang C 2018 Quark matter may not be strange Physical Review Letters 120 1 222001 1 222001 6 arXiv 1707 06610 nbsp doi 10 1103 PhysRevLett 120 222001 PMID 29906186 Daftar pustaka Emsley J 2011 Nature s Building Blocks An A Z Guide to the Elements edisi ke New Oxford University Press ISBN 978 0 19 960563 7 Hoffman D C Ghiorso A Seaborg G T 2000 The Transuranium People The Inside Story World Scientific ISBN 978 1 78 326244 1 Kragh H 2018 From Transuranic to Superheavy Elements A Story of Dispute and Creation Springer ISBN 978 3 319 75813 8 Lodhi M A K ed 1978 Superheavy Elements Proceedings of the International Symposium on Superheavy Elements Pergamon Press ISBN 978 0 08 022946 1 Podgorsak E B 2016 Radiation physics for medical physicists edisi ke 3 Springer ISBN 978 3 319 25382 4 Pranala luarNOVA Island of Stability PBS 2006 Island ahoy Nature 2006 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pulau kestabilan nuklir amp oldid 23178501