www.wikidata.id-id.nina.az
Mr Sjafruddin Prawiranegara EYD Syafruddin Prawiranegara 28 Februari 1911 15 Februari 1989 adalah seorang negarawan dan ekonom Indonesia Ia memimpin Indonesia sebagai Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia PDRI Selama masa Demokrasi Liberal ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia pertama Syafruddin PrawiranegaraSyafruddin pada 1960 anKetua Pemerintahan Darurat Republik IndonesiaSetingkat Presiden dan Perdana Menteri Republik Indonesia a Masa jabatan 19 Desember 1948 14 Juli 1949PendahuluSukarnoPenggantiSukarno b Wakil Perdana Menteri Indonesia ke 3Masa jabatan 4 Agustus 1949 20 Desember 1949PresidenSukarnoPerdana MenteriMohammad HattaPendahuluAdenan Kapau GaniSetyadjit SoegondoRaden SjamsoeddinWondoamisenoPenggantiAbdul Hakim HarahapGubernur Bank Indonesia ke 1Masa jabatan 1 Juli 1953 c 1 Februari 1958PresidenSukarnoPendahuluTidak ada jabatan baruPenggantiLukman HakimMenteri Kemakmuran Indonesia ke 4Masa jabatan 29 Januari 1948 4 Agustus 1949PresidenSukarnoPendahuluAdenan Kapau GaniPenggantiI J KasimoMenteri Keuangan Indonesia ke 5Masa jabatan 20 Desember 1949 27 April 1951 d PresidenSukarnoPendahuluLukman HakimPenggantiJusuf WibisonoMasa jabatan 2 Oktober 1946 26 Juni 1947PresidenSukarnoPendahuluSurachman TjokroadisurjoPenggantiAlexander Andries MaramisMenteri Muda Keuangan Indonesia ke 1Masa jabatan 12 Maret 1946 2 Oktober 1946PresidenSukarnoPendahuluTidak ada jabatan baruPenggantiLukman HakimInformasi pribadiLahir 1911 02 28 28 Februari 1911Serang Keresidenan Banten Hindia BelandaMeninggal15 Februari 1989 1989 02 15 umur 77 Jakarta IndonesiaKebangsaanIndonesiaPartai politikMasyumiSuami istriTengku Halimah Syehabuddin PrawiranegaraProfesiPolitisiAgamaIslamTanda tanganSyafruddin lahir di Banten dengan campuran darah Minangkabau Sunda Banten Meskipun semula apolitis selama studinya di Rechtshoogeschool Sekolah Tinggi Hukum ia mulai aktif dalam pergerakan nasional Indonesia setelah ia bekerja Menyusul pecahnya perang kemerdekaan Syafruddin mulai terlibat dalam pemerintah sebagai Menteri Keuangan kebijakannya yakni mencetuskan dan mendistribusikan Oeang Republik Indonesia Pada 1948 Syafruddin ditugaskan oleh Wakil Presiden dan Menteri Pertahanan Mohammad Hatta ke Bukittinggi dan setelah pemimpin Republik Indonesia ditawan Belanda dalam Agresi Militer Belanda II ia membentuk PDRI pada 22 Desember 1948 Kiprahnya bergerilya selama tujuh bulan di Sumatra memungkinkan adanya keberlangsungan pemerintahan di tengah perang kemerdekaan sehingga memaksa Belanda untuk kembali bernegosiasi Setelah mengembalikan mandatnya kepada Sukarno pada 14 Juli 1949 Syafruddin sempat menjadi Wakil Perdana Menteri sebelum ia ditunjuk kembali menjadi Menteri Keuangan Sebagai salah seorang tokoh partai Masyumi yang menganut paham ekonomi sosialisme religius Syafruddin turut membentuk kebijakan ekonomi Indonesia pada awal 1950 an dengan kebijakan moneter yang konservatif dan program sertifikat devisa Kebijakannya yang paling terkenal Gunting Syafruddin bertujuan memangkas pasokan uang dengan memerintahkan pengguntingan uang terbitan Belanda Selanjutnya ia menjadi Gubernur Bank Indonesia tetapi karena mendukung investasi asing dan menentang kebijakan nasionalisasi ia berseberangan dengan kebijakan Sukarno selama akhir masa Demokrasi Liberal Perbedaan pandangan ekonomi ini dan pergeseran sistem pemerintahan ke Demokrasi Terpimpin membuat Syafruddin turut serta dalam pemerintah tandingan PRRI di Sumatra Barat pada 1958 sebagai Perdana Menteri Selama tiga tahun pemerintah pusat melancarkan operasi militer menumpas PRRI Ia menyerahkan diri pada 1961 tetapi belakangan dipenjarakan Setelah dibebaskan oleh pemerintah Suharto pada 1966 ia hengkang dari jabatan pemerintahan Ia aktif dalam organisasi organisasi keagamaan dan mengkritik pemerintah Secara khusus Syafruddin menentang penggunaan Pancasila sebagai alat politik oleh pemerintah Orde Baru Ia meninggal pada 1989 dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 2011 Daftar isi 1 Masa muda 2 Karier politik 2 1 Awal revolusi 2 2 Pemerintah Darurat RI 2 3 Waperdam dan Menkeu 2 4 Gubernur BI 3 Keterlibatan dalam PRRI 3 1 Latar belakang 3 2 Jalannya PRRI 4 Orde Baru 5 Pandangan 6 Keluarga 7 Meninggal dan peninggalan 8 Keterangan 9 Catatan kaki 10 Daftar pustakaMasa mudaSyafruddin lahir di Anyer Kidul Kabupaten Serang Keresidenan Banten pada 28 Februari 1911 Ia memiliki darah keturunan Suku Banten dari pihak ayah dan Minangkabau dari pihak ibu 1 5 Ayahnya Raden Arsyad Prawiraatmadja awalnya bekerja sebagai jaksa di Serang sebelum menjadi camat di Jawa Timur 6 Buyutnya dari pihak ibu Sutan Alam Intan masih keturunan Raja Pagaruyung di Sumatra Barat yang dibuang ke Banten karena terlibat Perang Padri 5 7 Pada saat Syafruddin masih berusia satu tahun ayah dan ibu kandungnya bercerai dan Syafruddin dibesarkan oleh ibu tiri Syafruddin baru dikenalkan ke ibu kandungnya pada usia tujuh tahun 8 Syafruddin menempuh pendidikan Europeesche Lagere School setara SD di Serang pada 1925 dilanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs setara SMP di Madiun pada 1928 dan Algemeene Middelbare School setara SMA di Bandung pada 1931 Setelah itu ia masuk ke Rechtshoogeschool Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta sekarang Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan meraih gelar Meester in de Rechten saat ini setara dengan Sarjana Hukum pada 1939 5 7 Selama studinya Syafruddin turut mendirikan perkumpulan mahasiswa Unitas Studiorum Indonesiensis yang apolitis dan didukung pemerintah Hindia Belanda sebagai alternatif dari Perhimpoenan Peladjar Peladjar Indonesia yang notabene bersifat radikal dan pro kemerdekaan 9 10 Setelah lulus dari Rechtshoogeschool Syafruddin bekerja menjadi redaktur di surat kabar Soeara Timur dan mengetuai Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran PPRK antara 1940 dan 1941 Selama masa awal kariernya Syafruddin mulai menunjukkan sikap sikap nasionalis dan ia tidak setuju dengan tuntutan tuntutan yang moderat menuntut otonomi yang lebih di Indonesia dalam Petisi Soetardjo tahun 1936 1 11 Belakangan Syafruddin diterima kerja di kantor pajak di Kediri sebagai ajudan inspektur pajak 1 11 Sebelum pendudukan Jepang ia juga sempat mendirikan organisasi untuk menolong korban perang 12 Pada masa pendudukan Syafruddin diangkat menjadi kepala kantor pajak di Kediri sebelum dipindahkan ke Bandung 1 11 13 Dalam masa pendudukan ini Syafruddin mulai berpikir bahwa kemerdekaan Indonesia harus dicapai secepatnya sehingga ia bergabung dengan gerakan kemerdekaan yang saat itu bergerak di bawah tanah 14 Karena itu ia sering bertemu dengan Sutan Sjahrir dan meskipun Syafruddin sendiri menolak dihubungkan banyak yang menganggapnya sebagai bagian kelompok perlawanan Sjahrir 15 Melalui program pendidikan yang dijalankan oleh kaum ulama di sekitar Bandung Syafruddin bersama Mohammad Natsir juga banyak mengkritik kebijakan kebijakan pemerintahan militer Jepang 16 Karier politikAwal revolusi nbsp Sjafruddin Prawiranegara pada tahun 1947 Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia Syafruddin dipilih sebagai salah seorang dari 15 anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP pada 17 Oktober 1945 sebulan jelang Masyumi terbentuk Sebelumnya ia merupakan anggota KNI Pariangan 11 17 18 19 Pada 1946 Syafruddin menjadi anggota Masyumi meski semula sempat ditawari masuk Partai Sosialis Indonesia PSI oleh Sjahrir dan Amir Syarifuddin 18 Menurut Syafruddin ia memilih masuk Masyumi sebagai seorang Islam meskipun pada waktu itu ia tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam organisasi Islam 20 Kala itu ia berkontribusi mengakhiri status monopoli partai nasional dalam proses terbentuknya Maklumat Wakil Presiden Nomor X sebagai perubahan fungsi KNIP sebagai badan legislatif sehari hari yang menjadikan Indonesia lebih mendekati sistem parlementer Hal itu juga yang diharapkan membentuk citra Indonesia sebagai pemerintahan yang demokratis dan diperhitungkan dalam politik luar negeri 21 Berkat kedekatannya dengan Sjahrir Syafruddin ditunjuk menjadi Menteri Muda Keuangan dalam Kabinet Sjahrir II antara 12 Maret 1946 sampai 2 Oktober 1946 dan selanjutnya diangkat menjadi Menteri Keuangan dalam Kabinet Sjahrir III antara 2 Oktober 1946 hingga 27 Juni 1947 Ia juga menjabat sebagai Menteri Kemakmuran di Kabinet Hatta I mulai 29 Januari 1948 11 22 Sjahrir sebenarnya menawarkan kursi Menteri Keuangan kepada Syafruddin dalam Kabinet Sjahrir I tetapi Syafruddin menolak karena merasa kurang berpengalaman Belakangan Syafruddin berkomentar bahwa setelah melihat cara kerja Menteri Keuangan Panji Surachman Cokroadisuryo ia merasa lebih cocok menjabat 23 Di bidang keuangan Syafruddin berperan besar dalam penerbitan Oeang Republik Indonesia ORI salah satunya dengan meyakinkan Mohammad Hatta untuk menerbitkan mata uang sendiri untuk mendanai perlawanan melawan Belanda dan untuk menunjukkan keseriusan pemerintah Republik Indonesia yang masih muda 24 Saat Hatta sempat ragu ragu Syafruddin mengatakan kepadanya bahwa apabila Hatta ditangkap Belanda ia akan digantung bukan sebagai pemalsu uang tapi sebagai pemberontak Syafruddin menjadi Menteri Keuangan pertama di Indonesia yang mendistribusikan mata uang Indonesia pada akhir tahun 1946 meskipun di lembaran ORI awalnya tercetak tanda tangan Alexander Andries Maramis yang mengatur proses percetakannya 23 25 Syafruddin selanjutnya ikut serta dalam konferensi Economic Council for Asia and the Far East di Manila Filipina pada 1947 Saat itu partai Masyumi berkolaborasi dengan Partai Komunis Indonesia PKI dalam sejumlah organisasi sehingga banyak delegasi di Manila menganggap Syafruddin dan para koleganya juga berpaham komunis Terkejut atas anggapan tersebut ia menerbitkan Politik dan Revolusi Kita pada 1948 untuk menjelaskan hubungan yang rumit antara partai partai Islam dan komunis di Indonesia pada masa itu 26 Pada tahun pertama setelah kemerdekaan Syafruddin banyak mengkritik kelompok pemuda yang dianggapnya tidak realistis dalam menekan pemerintah Kolomnya di surat kabar Berita Indonesia pada Februari 1946 memuji Vladimir Lenin dan Joseph Stalin sebagai tokoh tokoh realis dan mendukung pendekatan Realpolitik Sjahrir yang lebih pragmatis dan realis Kolom ini ditulis sebagai tanggapan atas pidato Jenderal Sudirman yang dianggap Syafruddin memanas manasi kelompok pemuda dan mengabaikan kurangnya persenjataan Tentara Republik Indonesia Bahkan Syafruddin mengutuk pihak pihak yang mendorong para pemuda untuk terjun ke medan perang hanya dengan bambu runcing 27 Pemerintah Darurat RI nbsp Rumah Syafruddin selama di Bidar Alam 28 nbsp Syafruddin kedua dari kanan dengan Sukarno tengah di Yogyakarta 1949 Setelah ditandatanganinya Perjanjian Renville gencatan senjata berlangsung antara militer Belanda dan Indonesia Namun demikian belajar dari pengalaman Agresi Militer Pertama yang diluncurkan Belanda tahun sebelumnya meskipun Perjanjian Linggardjati masih berlaku pemerintah Indonesia mulai mempersiapkan rencana darurat Mengikuti saran Letkol Daan Jahja pemerintah cadangan disiapkan di wilayah Sumatra Tengah karena wilayah Jawa Tengah dianggap terlalu sempit dan padat Wakil Presiden merangkap Menteri Pertahanan saat itu Mohammad Hatta mulai memindahkan perwira militer dan pejabat pejabat ke Bukittinggi sebagai bibit pemerintahan darurat mulai bulan Mei 1948 29 Pada bulan November 1948 Hatta bersama Syafruddin pergi ke Bukittinggi dan mereka mulai mempersiapkan dasar dasar yang diperlukan untuk pemerintahan darurat tersebut Meskipun begitu Hatta harus kembali ke Yogyakarta karena berlangsungnya perundingan di sana sehingga ia meninggalkan Syafruddin di Bukittinggi dengan perintah untuk membentuk pemerintah darurat apabila Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda Pada pertengahan bulan Desember 1948 Hatta sempat berencana kembali ke Bukittinggi dengan naik pesawat yang disediakan perdana menteri India Jawaharlal Nehru Akan tetapi Belanda keburu meluncurkan Agresi Militer Kedua pada tanggal 19 Desember 1948 saat Hatta masih berada di Yogyakarta Karena Agresi tersebut Sukarno dan Hatta beserta sebagian besar pejabat pejabat pemerintah Indonesia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Pulau Bangka Syafruddin diberitahu mengenai perkembangan ini hari itu juga oleh Kolonel Hidajat Martaatmadja dan awalnya ia sempat ragu ragu Syafruddin terkejut mendengar bahwa pemerintah Indonesia ditangkap begitu cepat dan karena mandat yang dikirim Sukarno dan Hatta melalui telegram tidak sampai ke Bukittinggi ia tidak yakin ia memiliki wewenang untuk membentuk pemerintahan 11 30 29 Syafruddin mengatur rapat dengan Gubernur Sumatra Teuku Muhammad Hasan dan wakilnya Mohammad Nasroen untuk membahas situasi tetapi ketika pesawat tempur Belanda mulai terbang di Bukittinggi rapat tersebut diakhiri 31 Mereka memutuskan untuk meninggalkan Bukittinggi dan berpindah ke Halaban dan pada tanggal 22 Desember Syafruddin mengumumkan didirikannya Pemerintah Darurat Republik Indonesia PDRI 30 Dalam struktur PDRI Syafruddin menjabat sebagai Ketua merangkap Menteri Pertahanan Penerangan dan Luar Negeri 32 e Syafruddin juga mengumumkan Komisariat PDRI di Pulau Jawa yang diisi tokoh tokoh RI yang tidak ditangkap Belanda seperti Susanto Tirtoprodjo I J Kasimo dan Soekiman Wirjosandjojo 30 Syafruddin memilih gelar Ketua di PDRI karena kurang yakin atas mandatnya untuk menggunakan gelar Presiden 33 Setelah pengumuman tersebut Syafruddin dan tokoh tokoh PDRI mulai bergerak lagi Tokoh pemerintahan sipil bergerak ke arah Pekanbaru sementara tokoh militer bergerak ke Aceh 34 35 Kelompok Syafruddin mengalami sejumlah kesulitan dalam perjalanan dan karena Belanda berhasil merebut sejumlah kota dan desa di rute perjalanan ke Pekanbaru rombongan memutuskan untuk berpencar di Sungai Dareh dan berkumpul lagi di Bidar Alam Syafruddin tiba di Bidar Alam pada tanggal 9 Januari 1949 dan disusul kelompok kelompok lainnya pada bulan itu juga 35 Dengan adanya pemancar radio milik Angkatan Udara Republik Indonesia Syafruddin dapat berkomunikasi dengan pemimpin pemimpin daerah pasukan gerilya di bawah Sudirman dan dengan dunia internasional semisal dengan ucapan selamat untuk Jawaharlal Nehru di India atas penunjukannya sebagai Perdana Menteri 34 35 Untuk memastikan tetapnya ada pasokan makanan dan senjata untuk pasukan gerilya di Sumatra Syafruddin mendirikan suatu badan yang memiliki wewenang atas perdagangan dari pantai timur Sumatra khususnya penyelundupan candu dan hasil bumi ke Malaya Britania 36 Syafruddin juga nyaris terbunuh dalam Peristiwa Situjuah yakni saat sejumlah pemimpin Indonesia seperti Chatib Sulaiman dan Arisun Sutan Alamsyah tewas Syafruddin turut serta dalam rapat pada tanggal 14 Januari 1949 tetapi ia pergi malamnya sebelum serbuan Belanda pada dini hari tanggal 15 Januari menewaskan para pemimpin tersebut 37 38 Keberadaan PDRI di bawah Syafruddin memungkinkan adanya kepemimpinan terpusat yang menyatukan kelompok kelompok pejuang yang terus melangsungkan perang gerilya di Jawa dan Sumatra 2 PDRI juga berkomunikasi dengan diplomat diplomat Indonesia yang ditugaskan ke Perserikatan Bangsa Bangsa PBB di bawah Mohammad Roem yang dapat berunding dari posisi yang lebih kuat karena perlawanan PDRI 11 Di bawah tekanan internasional dan masih menghadapi perlawanan gerilya pihak Belanda mendekati Sukarno dan Hatta untuk berunding hingga menghasilkan Perjanjian Roem Roijen Syafruddin merasa dilangkahi dalam hal ini karena ia menganggap bahwa mandat pemerintahan Indonesia ada pada PDRI bukan pada para tokoh yang berada di Bangka Tokoh pimpinan perjuangan lain seperti Sudirman juga tidak setuju atas perundingan Sukarno dan Hatta yang tidak sebelumnya berbicara dengan PDRI dalam proses negosiasi dan meminta Syafruddin untuk menolak perjanjian tersebut 39 40 41 nbsp Lokasi perundingan pemimpin PDRI dengan delegasi Hatta di Padang Japang Kabupaten Lima Puluh KotaMenurut Syafruddin Sukarno dan Hatta beserta para tokoh lain yang diasingkan di Pulau Bangka tidak mengetahui kekuatan militer PDRI 42 Hal itu terbukti ketika Hatta hendak menemui Syafruddin dengan pergi ke Aceh karena mengira PDRI memiliki markas di sana 39 40 Untuk membujuk Syafruddin menerima hasil perjanjian Perjanjian Roem Roijen dan menjemput para pemimpin PDRI ke Yogyakarta Hatta mengutus delegasi yang terdiri dari Mohammad Natsir Johannes Leimena dan Abdoel Halim ke Sumatra Barat Syafruddin sempat menyatakan ketidaksetujuannya atas Perjanjian Roem Roijen tetapi setelah perundingan alot dengan delegasi Hatta di Padang Japang pada 6 Juli 1949 ia bersedia menerimanya demi persatuan nasional Pada 13 Juli 1949 ia mengembalikan mandatnya selaku Ketua PDRI ke Sukarno 43 Waperdam dan Menkeu Sekembalinya Syafruddin ke Yogyakarta ia ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri untuk urusan Sumatra di dalam Kabinet Hatta II dengan penugasan di Banda Aceh 1 Karena pada saat itu kekuasaan dan komunikasi pemerintah pusat sangat lemah di Sumatra Syafruddin diberikan kekuasaan yang cukup besar dalam menjalankan tugasnya 44 Selama masa PDRI Syafruddin sering dibujuki oleh pemimpin pemimpin daerah Aceh yang bertekad memisahkan Aceh sebagai provinsi yang terpisah dari Sumatra Utara 45 Pada bulan Mei 1949 Syafruddin menunjuk Daud Beureu eh sebagai gubernur militer Aceh 46 44 Ketika Syafruddin berkunjung ke Aceh pada bulan Agustus 1949 para tokoh daerah mendesak Syafruddin untuk membentuk provinsi tersebut Desakan yang dialami Syafruddin cukup keras 44 sampai ia menerbitkan peraturan Waperdam pada bulan Desember 1949 yang isinya merupakan pemekaran provinsi Aceh dari Sumatra Utara 45 47 Belakangan pemerintahan pusat selama Kabinet Natsir menyatakan bahwa pembentukan provinsi otonom Aceh merupakan suatu force majeure keadaan di luar kendali 44 dan mencabut aturan tersebut Tindakan tersebut memancing amarah para tokoh Aceh sampai Mohammad Natsir perlu melakukan safari ke Aceh untuk menenangkan situasi 45 47 Di luar itu Syafruddin juga menenangkan pegawai pegawai negeri yang pernah bekerja di bawah kekuasaan Belanda dan memastikan bahwa tidak ada tindak pembalasan terhadap mereka 48 Selama periode Republik Indonesia Serikat RIS dan Kabinet Natsir Syafruddin kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan 49 Saat penyusunan Undang Undang Dasar Sementara Republik Indonesia Syafruddin mengusulkan agar ada klausul Hatta akan ditunjuk sebagai Perdana Menteri apabila terjadi krisis politik Usulan ini diterima oleh Masyumi dan Wilopo dari Partai Nasional Indonesia PNI tetapi kandas karena tidak didukung oleh tokoh tokoh lain 50 Antara periode RIS sampai ke jatuhnya Kabinet Wilopo tokoh Masyumi banyak tersebar dalam pemerintah dan karena Syafruddin merupakan ekonom termasyhur dalam partai tersebut pandangannya sangat berpengaruh dalam pemerintahan 51 Salah satu program Syafruddin adalah mewajibkan importir barang untuk menggunakan sertifikat devisa Sertifikat devisa ini dapat diperoleh dengan mengekspor barang dan bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari barang impor 52 nbsp Ilustrasi kebijakan Gunting Syafruddin di majalah Sedar 1950 nbsp Uang kertas 2 5 rupiah tahun 1951 dengan tanda tangan SyafruddinSelain masalah perdagangan pada masa itu pemerintah Indonesia tertekan hutang warisan Hindia Belanda dari Konferensi Meja Bundar Karena banyaknya mata uang yang beredar dan tercetak dan karena kurangnya produksi barang inflasi juga merebak di masyarakat Pada tahun 1950 ada tiga mata uang yang beredar uang pemerintah Indonesia uang pemerintah sipil Belanda NICA dan uang bank sentral jaman Hindia Belanda De Javasche Bank yang dicetak sebelum pendudukan Jepang Untuk mengurangi persediaan uang Syafruddin memerintahkan pada tanggal 10 Maret 1950 bahwa semua uang kertas NICA dan De Javasche Bank dengan nilai lebih dari 5 gulden harus digunting menjadi dua potongan Kebijakan ini dikenal dengan istilah Gunting Syafruddin 52 53 54 Potongan sebelah kiri berlaku sampai tanggal 9 April 1950 dengan nilai setengah dari nilai utuhnya sampai ditukar dengan uang baru sementara potongan sebelah kanan dapat ditukarkan dengan obligasi pemerintah berjangka 30 tahun dengan bunga 3 persen 52 55 Gunting ini juga berlaku untuk rekening bank dengan separuh saldo rekening pengecualian sebesar maksimal 200 gulden apabila saldo rekening di bawah 1 000 gulden ditukarkan dengan obligasi 53 56 Syafruddin belakangan menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan ganda untuk mengurangi inflasi dan untuk menyelaraskan mata uang yang beredar dengan mencabut mata uang Belanda dari peredaran 57 54 Menurut pernyataan De Javasche Bank meskipun pasokan uang turun 41 persen setelah kebijakan ini inflasi tetap merebak dengan harga pangan dan sandang yang masih naik 58 Kebijakan kebijakan Syafruddin menuai pro dan kontra dari masyarakat dan kalangan politik Gunting Syafruddin khususnya menjadi bulan bulanan Partai Komunis Indonesia PKI 52 Kebijakan Gunting Syafruddin juga dikritik karena diumumkan saat rata rata karyawan masih memegang uang tunai 55 Selama masa jabatan Syafruddin di RIS pendapatan pemerintah meningkat tetapi defisit tetap berjalan karena pengeluaran pemerintah turut meningkat 59 Karena pecahnya Perang Korea selama Kabinet Natsir permintaan komoditas Indonesia dari negara asing meningkat sehingga pendapatan pemerintah naik drastis dan anggaran pemerintah surplus Dalam kabinet ini Menteri Perdagangan dan Industri Sumitro Djojohadikusumo mencetuskan Rencana Urgensi Perekonomian RUP yang bertujuan untuk mengembangkan industri substitusi impor di dalam negeri dan mengembangkan perekonomian pribumi Syafruddin merupakan salah satu tokoh yang bertentangan dengan RUP 58 60 Selama kabinet Natsir Syafruddin tetap berhemat dengan anggaran pemerintah dengan tidak menaikkan gaji pegawai negeri mempertahankan sejumlah pajak era kolonial dan menolak memberikan bantuan ke partai politik Ia juga mempertahankan sejumlah pegawai berkebangsaan Belanda di dalam Kementerian Keuangan itu sendiri 61 62 Setelah digantikan oleh Jusuf Wibisono dalam Kabinet Sukiman Suwirjo Syafruddin menjadi pengkritik pemerintah dan ia menyatakan pada Juni 1951 bahwa kebijakan pemerintah telah menyebabkan penurunan ekonomi yang tersembunyi oleh ekspor komoditas yang melejit 63 Gubernur BI Pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi De Javasche Bank pada tahun 1951 dengan membeli sahamnya dan mengubahnya menjadi badan pemerintah 64 Syafruddin sendiri sebenarnya tidak setuju atas kebijakan ini karena dia beranggapan bahwa belum cukup banyak orang Indonesia dengan pengalaman perbankan 3 Meskipun begitu ia ditunjuk menjadi gubernur De Javasche Bank belakangan Bank Indonesia atau BI mulai tanggal 1 Juli 1953 65 pada tanggal 15 Juli 1951 setelah gubernur sebelumnya A Houwink yang berkebangsaan Belanda mengundurkan diri 3 Awalnya Syafruddin berniat menolak karena ingin pensiun dari pemerintahan dan bekerja di sektor swasta tetapi ia akhirnya setuju menjadi gubernur dengan syarat bahwa pegawai Indonesia akan menerima upah yang sama dengan pegawai pegawai Belanda 66 Pandangan ekonomi dan keuangan Syafruddin cukup mirip dengan Houwink Syafruddin menyebut Houwink menganggap dirinya sebagai pengganti yang sesuai Dalam laporan tahunannya yang pertama Syafruddin berargumen bahwa De Javasche Bank harus tetap menjalankan operasi perbankan umum karena lemahnya pasar modal dan akses ke fasilitas perbankan di Indonesia 64 Syafruddin merupakan penyusun statuta BI dan ia menetapkan bahwa cadangan emas dan valuta asing di BI minimal 20 persen dari nilai mata uang yang diterbitkan Kebijakan cadangan wajib minimal ini dikritik oleh banyak ekonom dan pakar keuangan pada masanya seperti Sumitro yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan dan dianggap sebagai kebijakan yang gagal mencapai tujuannya 67 Syafruddin juga sering mengkritik kebijakan pro pribumi pemerintah yang dianggapnya kurang jelas memisahkan modal asing dan dalam negeri Menurut Syafruddin perbedaan antara modal asing dan dalam negeri hanya didasarkan remitansi dengan kata lain apabila keuntungan dibawa ke luar negeri modal tersebut asing dan apabila keuntungan tetap di Indonesia modal tersebut dalam negeri Berdasarkan kriteria Syafruddin ini pengusaha pengusaha Tionghoa Indonesia merupakan pengusaha dalam negeri yang bertentangan dengan kebijakan pro pengusaha pribumi Program Benteng dari Sumitro 68 Syafruddin juga sering mengkritik kebijakan ekonomi dan moneter pemerintah selama Kabinet Ali Sastroamidjojo I 69 Masa jabatan pertama Syafruddin sebagai Gubernur BI habis pada tahun 1956 dan awalnya pemerintah yang saat itu dikuasai PNI ingin menggantikannya dengan Lukman Hakim yang merupakan anggota partai tersebut Meskipun begitu karena manuver Menteri Keuangan Jusuf Wibisono Nahdlatul Ulama memutuskan untuk mendukung Syafruddin sehingga masa jabatannya diperpanjang 70 71 Keterlibatan dalam PRRILatar belakang Ekonomi Indonesia pada tahun 1957 sedang melemah dan situasi politik dalam negeri semakin memanas Dalam kondisi ini perusahaan perusahaan asing khususnya milik Belanda sering disalahkan sebagai penyebab kelemahan ekonomi tersebut 72 73 Opini masyarakat telah bergeser dan kini menentang posisi Syafruddin yang pro investasi asing 74 Selain itu Sukarno pada tahun 1956 mulai merencanakan Demokrasi Terpimpin yang ditentang secara keras oleh akar rumput Masyumi sehingga Masyumi dan Kabinet Ali Sastroamidjojo II menjadi berseberangan Sejumlah tokoh Masyumi di daerah mulai mendukung konsep negara serikat untuk Indonesia dan perpecahan politik antara Masyumi dan PNI semakin memburuk Pada tanggal 8 Januari 1957 Masyumi keluar dari koalisi pemerintah 75 Keadaan politik semakin memburuk pada tanggal 29 November 1957 Belanda berhasil mencegah pembahasan Papua Barat di forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa sehingga Sukarno memerintahkan serikat serikat buruh dan kesatuan tentara untuk mengambil alih perusahaan perusahaan Belanda 72 73 Syafruddin secara terbuka menentang proses nasionalisasi tersebut dan mengkritisi ketidakjelasan rencana pemerintah termasuk di depan Sukarno sendiri dalam acara Musyawarah Nasional Pembangunan 72 76 Setelah percobaan pembunuhan Sukarno di Cikini pada 30 November Syafruddin dan sejumlah pemimpin Masyumi lainnya diselidiki pihak berwenang karena sejumlah anggota komplotan merupakan anggota sayap pemuda Masyumi 73 Selama bulan Desember 1957 Syafruddin beserta Mohammad Natsir dan Burhanuddin Harahap dituduh terlibat dalam peristiwa Cikini oleh berbagai media cetak dan mereka mulai diteror melalui telepon dan diganggu oleh organisasi organisasi paramiliter di jalanan Untuk memastikan keamanan pribadi dan keluarga masing masing mereka memutuskan untuk pergi dari Jakarta dan pada Januari 1958 Syafruddin sudah berada di Padang 73 Meskipun Natsir dan Harahap berdalih bahwa mereka ada urusan lain di Sumatra Syafruddin mengaku bahwa ia telah kabur dari Jakarta karena ia tidak bersedia mati konyol 77 f Selama di Sumatra Syafruddin dan para tokoh Masyumi beserta Sumitro Djojohadikusumo menghadiri rapat di Sungai Dareh bersama sejumlah tokoh militer yang berniat untuk memberontak seperti Kolonel Maludin Simbolon Dalam rapat rapat tersebut sejumlah perwira militer berniat untuk memisahkan Sumatra dari RI sebagai negara sendiri tetapi gagasan ini ditentang oleh pemimpin sipil seperti Syafruddin Pada akhirnya rapat ini menghasilkan suatu pernyataan yang intinya menuntut pembubaran Kabinet Djuanda dan pembentukan kabinet baru di bawah pimpinan Hamengkubuwono IX dan Mohammad Hatta 78 Para tokoh ini sudah menjalin kontak dengan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat CIA yang sudah mulai mengirimkan senjata dan pendanaan secara diam diam sejak 1957 CIA bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Sukarno tetapi pada saat itu belum mau untuk memberikan dukungan secara terbuka 79 g Di Palembang Syafruddin bertemu dengan Kolonel Barlian Panglima Kodam di Sumatra Selatan Atas dasar perhitungan bahwa kesatuannya akan menjadi yang pertama diserang apabila memberontak Barlian tidak langsung memutuskan untuk ikut memberontak Selama di Palembang Syafruddin juga menulis suatu surat terbuka ke Sukarno Dalam tulisannya itu Syafruddin menyatakan perlawanannya terhadap Demokrasi Terpimpin yang memusatkan kekuasaan pemerintah ke Sukarno sembari menuntut kembalinya pemerintah ke UUD 1945 81 Karena aktivitasnya ini jabatan Syafruddin sebagai Gubernur Bank Indonesia dicabut per tanggal 1 Februari 1958 melalui Keputusan Presiden 82 Jalannya PRRI nbsp Uang kertas edaran PRRI tahun 1958 dengan tanda tangan Syafruddin Pada 15 Februari 1958 Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI dideklarasikan di Padang oleh Kolonel Ahmad Husein Dalam kabinet PRRI Syafruddin menduduki jabatan Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan 83 84 Menurut Syafruddin belakangan dalam autobiografinya Husein memintanya untuk menandatangani deklarasi pendirian PRRI Syafruddin menulis bahwa ia menolak ini untuk menekankan bahwa PRRI bukan merupakan inisiatifnya pribadi 85 Pemerintahan pusat di bawah Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja langsung mengeluarkan perintah untuk menangkap para pemimpin sipil PRRI termasuk Syafruddin dan mencabut jabatan jabatan mereka Pesawat tempur TNI Angkatan Udara mulai menggempur kota kota yang dikendalikan PRRI di Sumatra Barat seperti Padang dan Bukittinggi seminggu setelah deklarasi tersebut 84 Pemerintah pusat merebut Padang pada April 1958 tanpa perlawanan serius dari sayap militer PRRI Kabarnya begitu mendengar berita jatuhnya Padang Syafruddin naik pitam dan menyatakan tekadnya untuk bergerilya di hutan yang bukan pertama kali untuknya Ibu kota PRRI di Bukittinggi direbut oleh pemerintah pusat pada tanggal 5 Mei 1958 86 Sayap militer PRRI telah hampir ditumpas oleh pemerintah pusat dalam empat bulan saja Para pemimpin PRRI gagal mendapatkan dukungan luas dari masyarakat dan dukungan Amerika Serikat untuk PRRI ditarik setelah kegagalan kegagalan tersebut h PRRI terpaksa mundur menjadi gerilyawan di hutan dan gunung di pulau Sumatra 87 Meskipun begitu Syafruddin menolak untuk berkompromi dengan pemerintahan pusat di Jakarta dan pada ulang tahun PRRI pertama Syafruddin masih mengkritik kerja sama Sukarno dengan Partai Komunis Indonesia PKI dan menyerukan perlunya bentuk negara serikat untuk Indonesia 88 Saat mereka semakin terpojok para pemimpin PRRI memproklamasikan Republik Persatuan Indonesia RPI di Bonjol Pasaman pada 8 Februari 1960 sebagai negara serikat yang akan meliputi seluruh Indonesia dengan Syafruddin sebagai presidennya 88 89 Dalam konstitusi RPI setiap negara anggota bebas memilih bentuk pemerintahan sesuai dengan kebutuhan masing masing 88 Sementara itu pemerintahan pusat terus menekan PRRI dan merebut kota demi kota termasuk basis PRRI di Koto Tinggi pada Juli 1960 Karena jatuhnya Koto Tinggi Syafruddin dkk harus bergerilya di hutan belantara tanpa fasilitas komunikasi dengan kesatuan kesatuan PRRI lainnya 90 Untuk memecah PRRI Kepala Staf Angkatan Darat Abdul Haris Nasution pada akhir tahun 1960 mengumumkan program amnesti untuk tentara tentara yang telah bergabung ke PRRI Karena deklarasi ini pasukan PRRI yang tadinya masih mengendalikan sejumlah besar wilayah pedesaan mulai menyerahkan diri ke pemerintah pusat pada pertengahan 1961 89 90 Karena kondisi yang makin memburuk Syafruddin dan Natsir menugaskan Maludin Simbolon untuk berunding dengan pemerintah pusat tetapi para pemimpin militer memutuskan untuk menyerah tanpa mengikutsertakan para pemimpin sipil 90 Dengan posisinya yang semakin terpojok Syafruddin memutuskan untuk menyerah Setelah memberikan perintah gencatan senjata ke prajurit PRRI yang masih tersisa pada 17 Agustus 1961 90 91 ia menyerahkan diri ke pemerintahan pusat pada 25 Agustus 1961 di dekat Kota Padang Sidempuan bersama Assaat dan Burhanuddin Harahap 90 92 Syafruddin awalnya tidak dipenjara karena adanya amnesti untuk tokoh tokoh PRRI dari Sukarno dan sempat tinggal di Medan Namun ia ditangkap pada bulan Maret 1962 dan dibawa ke Jakarta lalu ia ditahan tanpa diadili di Kedu sebelum dipindahkan ke penjara militer di Jakarta 93 Ia baru dibebaskan pada 26 Juli 1966 menjelang lengsernya Sukarno 92 Orde BaruSebelum Syafruddin dibebaskan para pemimpin Masyumi yang dilepaskan lebih dahulu mencoba untuk mendirikan kembali Masyumi tetapi upaya ini gagal karena ABRI melarang Masyumi dan PSI 94 Karena itu Syafruddin cenderung mengekspresikan dirinya melalui agama Ia merupakan anggota kepengurusan sejumlah organisasi Islam seperti Korps Mubaligh Indonesia dan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar 95 Ia juga tetap berkarya dalam bidang ekonomi dengan mendirikan Himpunan Usahawan Muslimin Indonesia pada Juli 1967 96 Secara umum Syafruddin mendukung kebijakan ekonomi Orde Baru di bawah kepemimpinan menteri menteri teknokrat seperti Widjojo Nitisastro dan Mohammad Sadli 92 Dengan bantuan Oey Beng To ia menulis buku Sejarah Moneter 97 Meskipun begitu Syafruddin menentang korupsi yang terjadi selama era Suharto dan ia menggunakan sarana dakwah sebagai media dalam meluncurkan kritikannya 98 Syafruddin juga tidak setuju monopoli ibadah haji oleh pemerintah pusat 99 dan ia bahkan sempat mendirikan Yayasan Dana Tabungan Haji dan Pembangunan YDTHP pada 9 Oktober 1970 Walau yayasan tersebut sempat berjalan pada tahun 1976 pemerintah melakukan intervensi karena masalah keuangan yang menyebabkan lebih dari 300 orang jemaah haji terlantar 100 Di sisi politik Syafruddin menentang pendirian Partai Muslimin Indonesia Parmusi Syafruddin bahkan berkomentar bahwa Parmusi lebih buruk dari PKI 101 i Kritikannya membawanya kembali ke penjara pada April 1978 102 Syafruddin berikutnya menjadi salah satu tokoh yang mendorong dan ikut menandatangani Petisi 50 pada 1980 beserta tokoh tokoh eks Masyumi PRRI seperti Mohammad Natsir dan Burhanuddin Harahap serta sejumlah tokoh militer seperti Abdul Haris Nasution dan Hoegeng Imam Santoso Petisi tersebut mengkritik hubungan erat Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan Golkar pemerkayaan diri Suharto serta penolakan penggunaan Pancasila sebagai senjata politik 103 104 Pada masa itu kebijakan pemerintah menekankan penggunaan Pancasila satu satunya pedoman bagi semua jenis organisasi termasuk kelompok keagamaan 105 Meskipun Syafruddin tidak menentang Pancasila itu sendiri dan menerimanya sebagai dasar negara dan sumber dari Undang Undang Dasar Syafruddin tidak dapat menerima Pancasila untuk seluruh kelompok masyarakat 106 Dalam surat terbuka untuk Suharto tertanggal 7 Juli 1983 Syafruddin menentang kembali kebijakan pemerintah tersebut dengan dasar argumen dari pidato Sukarno setelah pengusulan Pancasila pada 1 Juni 1945 Sukarno pada waktu itu melandaskan negara atas asas gotong royong dan dari sisi pandang Syafruddin asas ini berarti bahwa masyarakat Indonesia dapat memiliki identitas masing masing sementara Pancasila sebagai landasan semua organisasi akan merusak keragaman ini 106 Syafruddin juga turut menulis lembaran putih seusai Peristiwa Tanjung Priok 1984 yang menuduh kebijakan represif pemerintah terhadap kelompok keagamaan dan pemaksaan Pancasila sebagai akar kerusuhan yang terjadi 107 108 Karena aktivitas aktivitasnya tersebut Syafruddin dicekal keluar negeri kecuali untuk urusan berobat 98 Meskipun begitu Syafruddin tetap mengkritik pemerintah dan sempat diperiksa karena isi khotbah Idul Fitri di suatu masjid di Tanjung Priok pada Juni 1985 95 PandanganEkonom Thee Kian Wie menuliskan bahwa Syafruddin beserta tokoh tokoh semasa seperti Sumitro dan Hatta merupakan pembuat kebijakan yang pragmatis 109 meskipun dibandingkan tokoh tokoh lain pada masa itu pandangan ekonomi Syafruddin dianggap lebih terbuka terhadap investasi dan modal asing 110 Ia mengedepankan sosialisme religius dengan sistem ekonomi pasar bebas dan menganggap bahwa pada masa itu belum waktunya untuk menjalankan nasionalisasi berbagai industri 110 Pandangan pandangan ini sering berseberangan dengan Sumitro yang lebih nasionalis 58 Sumitro beranggapan bahwa pemerintah Indonesia harus bertindak langsung untuk membantu industrialisasi sementara Syafruddin tidak percaya bahwa badan usaha milik negara dapat beroperasi dengan efisien 111 Syafruddin ingin proses nasionalisasi dilangsungkan secara bertahap 60 dan berpendapat bahwa investasi dan modal asing berdampak positif untuk ekonomi Indonesia 112 Meskipun Syafruddin setuju dengan prinsip keadilan sosial dan menghargai upaya organisasi organisasi komunis di Eropa dalam pergerakan buruh ia menolak Marxisme secara fundamental karena prinsip ateisme dalam paham komunis Menurut Syafruddin seorang Muslim atau Kristen tidak dapat menjadi seorang komunis sepenuhnya 113 114 Ia beranggapan bahwa banyak Muslim yang bergabung dengan organisasi komunis karena ketidakpahaman atas asas asas dalam komunisme 115 dan juga beranggapan bahwa Marxisme bertentangan dengan Undang Undang Dasar 116 Meskipun begitu pandangan teologis Syafruddin dapat dianggap liberal 117 dengan interpretasi yang mengedepankan Al Qur an di atas Hadits 118 Ia juga tidak menganggap bunga bank sebagai riba 119 Syafruddin mendukung program keluarga berencana di bawah Suharto meskipun adanya fatwa yang menentang kebijakan tersebut 120 dan juga menentang pendirian negara Islam seperti Pakistan dengan anggapan bahwa struktur negara tersebut bersifat memaksakan agama Islam ke penduduk Indonesia lainnya 121 KeluargaSyafruddin menikah dengan Tengku Halimah Syehabuddin putri Camat Buahbatu dan keturunan Raja Pagaruyung pada tanggal 31 Januari 1941 5 Mereka memiliki delapan orang anak salah seorangnya Farid Prawiranegara 122 Selama era PDRI keluarganya menetap di Yogyakarta di bawah perlindungan Hamengkubuwono IX dan pada era PRRI keluarganya ikut Syafruddin bergerilya di Sumatra Barat 98 Ketika Syafruddin mendekam di penjara keluarganya sempat menjadi tunawisma karena rumah mereka disita Untuk beberapa lama mereka menumpang di rumah saudara dan politikus Masyumi yang bersimpati Salah seorang anak Syafruddin ditolak masuk berbagai sekolah sampai ia menerima rekomendasi langsung dari politikus Partai Katolik I J Kasimo Begitu Waperdam Johannes Leimena dan Subandrio mengetahui keadaan keluarga Syafruddin yang mengenaskan rumah mereka dikembalikan dan mereka diberi bantuan berupa sembako Setelah Sukarno juga diberi tahu ia menyuruh seorang pebisnis mobil untuk memberikan kepada keluarga Syafruddin dua unit mobil 123 Meninggal dan peninggalanSyafruddin meninggal pada 15 Februari 1989 di Jakarta karena serangan jantung 5 Syafruddin sebelumnya menderita bronkitis dan ia rubuh di rumahnya sekitar jam 6 sore pada hari itu juga sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah 124 Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir 125 Kondisi fisik Syafruddin sudah melemah dalam beberapa tahun sebelum meninggal dan setelah Hamengkubuwono IX meninggal tahun 1988 Syafruddin mengatakan bahwa ia merasa ajalnya sudah dekat dalam surat untuk George McTurnan Kahin 98 Dalam obituarinya Kahin menuliskan bahwa Syafruddin merupakan salah seorang tokoh yang bersih dari korupsi dan dikenal sebagai seorang yang jujur berintegritas dan terus terang 5 Menurut wartawan Rosihan Anwar Syafruddin merupakan seorang idealis dengan pandangan sosialisme religiusnya sebagai seorang Muslim yang dapat dibandingkan dengan sosialisme Sutan Sjahrir Rosihan juga mengatakan bahwa selama masa tua Syafruddin ia melihat Indonesia seolah olah dijajah oleh bangsa sendiri Rosihan menyebut komentar tersebut didasari pengalaman Syafruddin setelah periode PRRI ketika jasanya selama masa PDRI diabaikan dan dirinya tidak dianggap oleh masyarakat 125 Pada 8 November 2011 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Syafruddin Prawiranegara setelah pengajuan Syafruddin sebagai Pahlawan Nasional sempat ditolak pada tahun 2000 dan 2009 126 Pencalonan Syafruddin sebelumnya ditentang oleh pihak TNI tetapi setelah Natsir dijadikan pahlawan nasional pada 2008 panitia pengusulan memobilisasi dukungan melalui penyelenggaraan seminar dan peluncuran buku pada peringatan 100 tahun Syafruddin Dukungan ini pada akhirnya mendorong presiden untuk menganugerahi gelar Pahlawan Nasional 127 Pada 2015 nama Syafruddin disematkan pada salah satu gedung kembar kantor Bank Indonesia 128 Sejumlah tokoh tokoh politik Indonesia modern seperti Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menyatakan dukungan atas pengakuan Syafruddin sebagai Presiden Republik Indonesia kedua 129 130 131 Keterangan Merangkap Menteri Keuangan dan Penerangan 1 Awalnya juga sebagai Menteri Dalam Negeri tetapi digantikan oleh A A Maramis 2 Sebagai Presiden Indonesia baik sebelum dan setelahnya Sebelumnya juga menjabat Gubernur De Javasche Bank pendahulu BI sejak 15 Juli 1951 3 Tanggal yang dipakai disini merupakan tanggal resminya perubahan De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia Di antara 20 Desember 1949 dan 6 September 1950 Sjafruddin menjabat sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Republik Indonesia Serikat bukan sebagai Menteri Keuangan pada negara bagian Republik Indonesia yang dijabat oleh Lukman Hakim 4 Alexander Andries Maramis yang saat itu berada di India belakangan ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri PDRI Kutipan dari surat kabar Abadi 23 Januari 1958 Saja tidak bersedia mati konjol mendjadi mangsa binatang2 buas dalam tubuh manusia 77 Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang saat itu dipimpin John Foster Dulles menganggap bahwa Demokrasi Terpimpin di bawah Sukarno akan berkembang menjadi suatu negara komunis 80 Sejumlah tentara marinir dan Armada Ketujuh Amerika Serikat berada di lepas pantai Sumatra pada awal 1958 Menteri Luar Negeri AS John Foster Dulles berharap akan ada pemberontakan yang merembet ke seluruh Indonesia tetapi ia dikecewakan setelah hal itu tidak terjadi dan PRRI kalah secara militer 87 Berdasarkan wawancara tahun 1971 Kutipan sejarawan Amerika Serikat Audrey Kahin The present Islamic parties are as bad as the Communists No that is not right for the Communists are willing to make sacrifices 101 Dalam Bahasa Indonesia Partai partai Islam yang sekarang seburuk para Komunis Bahkan tidak karena para Komunis rela berkorban Catatan kaki a b c d e f Kementerian Penerangan 1986 hlm 172 a b Kahin 1999 hlm 140 a b c Madinier 2015 hlm 197 Ministry of Finance 1991 hlm 43 a b c d e f Kahin 1989 hlm 101 Rosidi 1986 hlm 34 35 a b Artawijaya 2014 hlm 18 20 Rosidi 1986 hlm 25 31 Anderson 2006 hlm 439 Legge 2010 hlm 76 77 a b c d e f g Kahin 1989 hlm 102 Rifai Hasan 2012 hlm 129 130 Assyaukanie 2009 hlm 61 Rifai Hasan 2012 hlm 131 Legge 2010 hlm 110 111 Madinier 2015 hlm 58 Legge 2010 hlm 211 a b Fogg 2020 hlm 298 Fogg 2020 hlm 254 Fogg 2019 hlm 173 176 Fogg 2020 hlm 251 253 Anderson 2006 hlm 321 a b Kian Wie Thee 2003 hlm 78 79 Kian Wie Thee 2003 hlm 69 70 Kementerian Keuangan 1991 hlm 19 Madinier 2015 hlm 102 103 Anderson 2006 hlm 310 311 Subdisjarah 2001 hlm 45 a b Bahar 2018 hlm 97 98 a b c Kahin 1999 hlm 138 140 Subdisjarah 2001 hlm 33 34 Subdisjarah 2001 hlm 129 Sjafruddin Prawiranegara Sebenarnya Saya Seorang Presiden Historia 18 Desember 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Kahin 1999 hlm 141 a b c Subdisjarah 2001 hlm 60 62 Kahin 1999 hlm 151 Kahin 1999 hlm 122 123 Bahar 2018 hlm 146 147 a b Kahin 1999 hlm 153 155 a b Subdisjarah 2001 hlm 123 Bahar 2018 hlm 209 Madinier 2015 hlm 110 111 Kahin 1999 hlm 155 a b c d van Dijk 1981 hlm 288 a b c Djumala 2013 hlm 25 26 Madinier 2015 hlm 160 a b Kahin 1999 hlm 170 Kahin 1999 hlm 156 Glassburner 1962 hlm 122 124 Rifai Hasan 2012 hlm 183 Glassburner 1962 hlm 114 a b c d Raditya Iswara N 10 Maret 2020 Gunting Uang ala Menkeu Syafruddin demi Atasi Krisis Ekonomi tirto id Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Indonesia The Magic Scissors Time dalam bahasa Inggris 27 Maret 1950 Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Lindblad 2008 hlm 41 a b Kementerian Keuangan 1991 hlm 13 Putusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Serikat No P U 1 Jakarta Tanggal 19 Maret 1950 tentang Uang kertas PDF Government of Indonesia Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 16 November 2021 Diakses tanggal 16 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kian Wie Thee 2003 hlm 78 79 a b c Glassburner 1962 hlm 122 124 Kementerian Keuangan 1991 hlm 50 a b Friend 2009 hlm 82 Feith 2006 hlm 169 170 Madinier 2015 hlm 193 Feith 2006 hlm 222 a b Wolters 2012 hlm 125 126 Kementerian Keuangan 1991 hlm 193 Thee Kian Wie 2012 hlm 10 Wolters 2012 hlm 129 Lindblad 2008 hlm 142 Feith 2006 hlm 370 Notodidjojo 1980 hlm 160 Madinier 2015 hlm 220 a b c Lindblad 2008 hlm 186 a b c d Kahin 1999 hlm 204 205 Madinier 2015 hlm 247 Madinier 2015 hlm 228 232 Kahin amp Kahin 1997 hlm 112 a b Madinier 2015 hlm 249 250 Madinier 2015 hlm 251 Kahin amp Kahin 1997 hlm 120 124 Kahin amp Kahin 1997 hlm 141 142 Kahin 1989 hlm 103 Keputusan Presiden Nomor 145 Tahun 1958 Tentang Pemberhentian tidak dengan hormat Mr Sjafruddin Prawiranegara dan Pengangkatan Mr Lukman Hakim sebagai Gubernur Bank Indonesia anri sikn go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 02 10 Diakses tanggal 10 Februari 2022 Madinier 2015 hlm 252 a b Kahin 1999 hlm 211 Madinier 2015 hlm 253 Kahin 1999 hlm 217 218 a b Madinier 2015 hlm 254 258 a b c Kahin 1999 hlm 222 224 a b Madinier 2015 hlm 259 260 a b c d e Kahin 1999 hlm 225 226 van Dijk 1981 hlm 338 a b c Kahin 1989 hlm 104 Orde Lama Syahrir Natsir Hamka Penjara Tanpa Proses Hukum Republika 19 January 2019 Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rifai Hasan 2012 hlm 143 a b Ahsan Ivan Aulia Sejarah 15 Februari 1989 Presiden Syafruddin Prawiranegara Wafat tirto id Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Assyaukanie 2009 hlm 87 Satu Abad Menkeu Sjafruddin Prawiranegara Kompas com 28 Februari 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 12 28 Diakses tanggal 28 Desember 2021 a b c d Kahin 1989 hlm 105 Prawiranegara 1978 Tempo 2020 hlm 63 70 a b Kahin 1999 hlm 255 350 Budiyarso 2000 hlm 177 Friend 2009 hlm 179 180 Latif 2008 hlm 408 Friend 2009 hlm 181 a b Latif 2008 hlm 346 347 Friend 2009 hlm 192 Priok 12 September 1984 Ketika Aspirasi Dijawab Peluru dan Penjara Republika 17 September 2017 Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2021 Diakses tanggal 17 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Thee Kian Wie 2012 hlm 8 a b Glassburner 1962 hlm 120 121 Kementerian Keuangan 1991 hlm 56 Assyaukanie 2009 hlm 79 80 Fogg 2019 hlm 182 183 Rifai Hasan 2012 hlm 215 Rifai Hasan 2012 hlm 205 206 Rifai Hasan 2012 hlm 175 Rifai Hasan 2012 hlm 16 Rifai Hasan 2012 hlm 148 150 Assyaukanie 2009 hlm 78 Rifai Hasan 2012 hlm 154 Rifai Hasan 2012 hlm 178 179 Sederhana Hingga Akhir Hayat Tempo co 1 August 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mukhti M F 14 April 2018 Nasib Keluarga Ketika Sjafruddin Prawiranegara Dipenjara Historia Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Administrator 25 Februari 1989 Meninggal Serangan Jantung Tempo co Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2021 Diakses tanggal 23 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Sjafruddin Prawiranegara Mantan Presiden yang Dikejar kejar detikcom 16 Agustus 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sjafruddin Prawiranegara Jadi Pahlawan Nasional Republika 8 Maret 2012 Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Madinier 2022 hlm 275 276 Nama Gubernur BI di Menara Kembar BI Thamrin Bank Indonesia 1 Desember 2020 Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan AR Muslim 10 November 2015 Ryandi Eko Dimas ed Ketua MPR Syafruddin Prawiranegara Harusnya Jadi Presiden Ke 2 Liputan6 com Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2021 Diakses tanggal 18 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Redaksi Tim 8 Februari 2011 Sjafruddin Prawiranegara Harus Diakui Sebagai Presiden RI ke 2 JPNN com Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2021 Diakses tanggal 18 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan okezone K Yudha Wirakusuma 8 November 2011 Mengenal Presiden kedua RI Syafruddin Prawiranegara Okezone com Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2021 Diakses tanggal 18 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Daftar pustakaRupiah di tengah rentang sejarah 45 tahun uang Republik Indonesia 1946 1991 Kementerian Keuangan 1991 Sejarah Departemen Penerangan RI Kementerian Penerangan 1986 Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Peran TNI AU pada masa pemerintah darurat Republik Indonesia tahun 1948 1949 Subdisjarah 2001 Cerita Jemaah Haji Indonesia Tahun 1970 an Ketika Ibadah Haji Mulai Dengan Pesawat Tempo Publishing 2020 ISBN 978 623 262 180 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Anderson Benedict Richard O Gorman 2006 Java in a Time of Revolution Occupation and Resistance 1944 1946 dalam bahasa Inggris Equinox Publishing ISBN 978 979 3780 14 6 Artawijaya 2014 Belajar Dari Partai Masjumi Pustaka Al Kautsar hlm 18 20 ISBN 978 979 592 674 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Assyaukanie Luthfi 2009 Islam and the Secular State in Indonesia dalam bahasa Inggris Institute of Southeast Asian Studies ISBN 978 981 230 889 4 Bahar Saafroedin 2018 Etnik Elite dan Integrasi Nasional Minangkabau 1945 1984 Republik Indonesia 1985 2015 Gre Publishing ISBN 978 602 7677 56 2 Budiyarso Edy 2000 Menentang tirani aksi mahasiswa 77 78 Gramedia Widiasarana Indonesia bekerja sama dengan Bank Naskah Gramedia ISBN 978 979 669 975 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Djumala Darmansjah 2013 Soft Power untuk Aceh Gramedia Pustaka Utama ISBN 978 979 22 8755 4 Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Feith Herbert 2006 The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia dalam bahasa Inggris Equinox Publishing ISBN 978 979 3780 45 0 Fogg Kevin W 2019 Indonesia s Islamic Revolution dalam bahasa Inggris Cambridge University Press ISBN 978 1 108 48787 0 Fogg Kevin W 2020 Spirit Islam pada Masa Revolusi Indonesia Diterjemahkan oleh Yanto Musthofa Jakarta Noura Books ISBN 978 623 242 186 8 Friend Theodore 2009 Indonesian Destinies dalam bahasa Inggris Harvard University Press ISBN 978 0 674 03735 9 Glassburner Bruce 1962 Economic Policy Making in Indonesia 1950 57 Economic Development and Cultural Change dalam bahasa Inggris 10 2 113 133 ISSN 0013 0079 JSTOR 1151906 Kahin George McT 1989 In Memoriam Sjafruddin Prawiranegara 1911 1989 Indonesia dalam bahasa Inggris Ithaca New York Cornell Modern Indonesia Project 48 101 106 ISSN 0019 7289 JSTOR 3351269 Kahin Audrey 1999 Rebellion to Integration West Sumatra and the Indonesian Polity 1926 1998 dalam bahasa Inggris Amsterdam University Press ISBN 978 90 5356 395 3 Kahin Audrey Kahin George McTurnan 1997 Subversion as Foreign Policy The Secret Eisenhower and Dulles Debacle in Indonesia dalam bahasa Inggris University of Washington Press ISBN 978 0 295 97618 1 Latif Yudi 2008 Indonesian Muslim Intelligentsia and Power dalam bahasa Inggris Institute of Southeast Asian Studies ISBN 978 981 230 472 8 Legge J D 2010 Intellectuals and Nationalism in Indonesia A Study of the Following Recruited by Sutan Sjahrir in Occupied Jakarta dalam bahasa Inggris Equinox Publishing ISBN 978 602 8397 23 0 Lindblad J Th 2008 Bridges to New Business The Economic Decolonization of Indonesia dalam bahasa Inggris BRILL ISBN 978 90 04 25397 1 Madinier Remy 2015 Islam and Politics in Indonesia The Masyumi Party between Democracy and Integralism dalam bahasa Inggris NUS Press ISBN 978 9971 69 843 0 Madinier Remy 2022 Revolusi Tak Kunjung Selesai Kepustakaan Populer Gramedia ISBN 978 602 424 306 7 Notodidjojo Soebagijo Ilham 1980 Jusuf Wibisono karang di tengah gelombang Gunung Agung Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Prawiranegara Syafruddin 1978 Bebaskanlah perjalanan haji dari monopoli pemerintah Bulan Bintang Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2021 Diakses tanggal 14 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rifai Hasan Pipip Achmad 15 September 2012 Islam Social Justice and Economic Development A Study of the Works of Sjafruddin Prawiranegara dalam bahasa Inggris Concordia University Rosidi Ajip 1986 Sjafruddin Prawiranegara Lebih Takut Kepada Allah S w t Sebuah Biografi Inti Idayu Thee Kian Wie ed 2003 Recollections The Indonesian Economy 1950s 1990s dalam bahasa Inggris Singapura Institute of Southeast Asian Studies ISBN 978 981 230 174 1 Thee Kian Wie 2012 Indonesia s Economy Since Independence dalam bahasa Inggris Institute of Southeast Asian Studies ISBN 978 981 4379 63 2 van Dijk C 1981 Aceh the Rebellion of the Islamic Scholars Rebellion under the Banner of Islam dalam bahasa Inggris BRILL hlm 269 339 ISBN 978 90 04 28725 9 Wolters W G 2012 Decolonizing money Central banks in the Philippines and Indonesia Beyond Empire and Nation dalam bahasa Inggris BRILL hlm 109 136 ISBN 978 90 6718 289 8 Jabatan politikDidahului oleh Lukman Hakim Menteri Keuangan Indonesia1949 1951 Diteruskan oleh Jusuf WibisonoDidahului oleh Adenan Kapau GaniSetyadjit SoegondoRaden SjamsoeddinWondoamiseno Wakil Perdana Menteri Indonesia1949 1949 Diteruskan oleh Abdul Hakim HarahapDidahului oleh SoekarnoPresiden Ketua Pemerintahan Darurat Republik IndonesiaMerangkap Menteri Keuangan dan Penerangan1948 1949 Diteruskan oleh SoekarnoPresidenDidahului oleh Adnan Kapau Gani Menteri Kemakmuran Indonesia1948 1948 Diteruskan oleh I J KasimoDidahului oleh Surachman Tjokrodisurjo Menteri Keuangan Indonesia1946 1947 Diteruskan oleh A A MaramisJabatan baru Menteri Muda Keuangan Indonesia1946 1946 Diteruskan oleh Lukman HakimJabatan pemerintahanJabatan baru Gubernur Bank Indonesia1953 1958 Diteruskan oleh Lukman Hakim Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Syafruddin Prawiranegara amp oldid 24088385