www.wikidata.id-id.nina.az
Sudirman beralih ke halaman ini Untuk tokoh lainnya lihat Sudirman disambiguasi Jenderal Besar TNI Anumerta Raden Soedirman EYD Sudirman 24 Januari 1916 29 Januari 1950 a adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia Sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama ia adalah sosok yang dihormati di Indonesia Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga Hindia Belanda Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916 Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah Saat di sekolah menengah Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi Soedirman sangat dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam Setelah berhenti kuliah keguruan pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru dan kemudian menjadi kepala sekolah di sekolah dasar Muhammadiyah ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937 Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942 Soedirman tetap mengajar Pada tahun 1944 ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air PETA yang disponsori Jepang menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas Selama menjabat Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan hingga kemudian diasingkan ke Bogor Raden SoedirmanLukisan Jenderal Soedirman oleh HardjantoLahir 1916 01 24 24 Januari 1916 a Purbalingga Hindia BelandaMeninggal29 Januari 1950 1950 01 29 umur 34 Magelang IndonesiaDikebumikanTaman Makam Pahlawan Semaki 7 48 9 88 S 110 23 2 11 E 7 8027444 S 110 3839194 E 7 8027444 110 3839194 Pengabdian Kekaisaran Jepang 1944 1945 Indonesia 1945 1950 Dinas cabangPETA 1944 1945 TNI Angkatan Darat 1945 1950 Lama dinas1944 1950PangkatLetnan Jenderal saat kematian Jenderal Anumerta 1950 Jenderal Besar Anumerta 1997 KomandanBatalion PETA BanyumasDivisi Ke 5 TKR BanyumasPanglima Besar dari TKR dan kemudian TNIPerang pertempuranPerang Dunia IIPerang Revolusi IndonesiaPertempuran AmbarawaOperasi ProdukSerangan Umum 1 Maret 1949PenghargaanPahlawan Nasional IndonesiaTanda tanganSetelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut Pada tanggal 12 November 1945 dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta Soedirman terpilih menjadi panglima besar sedangkan Oerip yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir menjadi kepala staff Sembari menunggu pengangkatan Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa Pertempuran ini dan penarikan diri tentara Inggris menyebabkan semakin kuatnya dukungan rakyat terhadap Soedirman dan ia akhirnya diangkat sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember Selama tiga tahun berikutnya Soedirman menjadi saksi kegagalan negosiasi dengan tentara kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia yang pertama adalah Perjanjian Linggarjati yang turut disusun oleh Soedirman dan kemudian Perjanjian Renville yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah yang diambilnya dalam Agresi Militer I kepada Belanda dan penarikan 35 000 tentara Indonesia Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam termasuk upaya kudeta pada 1948 Ia kemudian menyalahkan peristiwa peristiwa tersebut sebagai penyebab penyakit tuberkulosis nya karena infeksi tersebut paru paru kanannya dikempeskan pada bulan November 1948 Pada tanggal 19 Desember 1948 beberapa hari setelah Soedirman keluar dari rumah sakit Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta Pada saat pemimpin pemimpin politik berlindung di kraton sultan Soedirman beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan Awalnya mereka diikuti oleh pasukan Belanda tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas sementara di Sobo di dekat Gunung Lawu Dari tempat ini ia mampu mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto Ketika Belanda mulai menarik diri Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949 Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda ia dilarang oleh Presiden Soekarno Penyakit TBC yang diidapnya kambuh ia pensiun dan pindah ke Magelang Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta Kematian Soedirman menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia Bendera setengah tiang dikibarkan dan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan prosesi upacara pemakaman Soedirman terus dihormati oleh rakyat Indonesia Perlawanan gerilyanya ditetapkan sebagai sarana pengembangan esprit de corps bagi tentara Indonesia dan rute gerilya sepanjang 100 kilometer 62 mi yang ditempuhnya harus diikuti oleh taruna Indonesia sebelum lulus dari Akademi Militer Soedirman ditampilkan dalam uang kertas rupiah keluaran 1968 dan namanya diabadikan menjadi nama sejumlah jalan universitas museum dan monumen Pada tanggal 10 Desember 1964 ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia Daftar isi 1 Kehidupan awal 2 Mengajar 3 Masa pendudukan Jepang 4 Revolusi Nasional 4 1 Panglima besar 4 2 Negosiasi dengan Belanda 4 3 Perang gerilya 5 Pasca perang dan kematian 6 Peninggalan 7 Catatan 8 Referensi 8 1 Catatan kaki 8 2 Daftar pustakaKehidupan awalSoedirman lahir dari pasangan Karsid Kartawiraji dan Siyem saat pasangan ini tinggal di rumah saudari Siyem yang bernama Tarsem di Bodaskarangdjati Rembang Purbalingga Tarsem sendiri bersuamikan seorang camat bernama Raden Cokrosunaryo b c 1 2 Menurut catatan keluarga Soedirman dinamai oleh pamannya lahir pada Minggu pon di bulan Maulud dalam penanggalan Jawa pemerintah Indonesia kemudian menetapkan 24 Januari 1916 sebagai hari ulang tahun Soedirman Karena kondisi keuangan Cokrosunaryo yang lebih baik ia mengadopsi Soedirman dan memberinya gelar Raden gelar kebangsawanan pada suku Jawa 1 Soedirman tidak diberitahu bahwa Cokrosunaryo bukanlah ayah kandungnya sampai ia berusia 18 tahun 3 Setelah Cokrosunaryo pensiun sebagai camat pada akhir 1916 Soedirman ikut dengan keluarganya ke Manggisan Cilacap Di tempat inilah ia tumbuh besar 1 Di Cilacap Karsid dan Siyem memiliki seorang putra lain bernama Muhammad Samingan Karsid meninggal dunia saat Soedirman berusia enam tahun dan Siyem menitipkan kedua putranya pada saudara iparnya dan kembali ke kampung halamannya di Parakan Onje Ajibarang 1 4 5 Soedirman dibesarkan dengan cerita cerita kepahlawanan juga diajarkan etika dan tata krama priyayi 6 serta etos kerja dan kesederhanaan wong cilik atau rakyat jelata 7 Untuk pendidikan agama ia dan adiknya mempelajari Islam di bawah bimbingan Kyai Haji Qahar Soedirman adalah anak yang taat agama dan selalu shalat tepat waktu Ia dipercaya untuk mengumandangkan adzan dan iqamat 8 Saat berusia tujuh tahun Soedirman terdaftar di sekolah pribumi hollandsch inlandsche school 6 9 Meskipun hidup berkecukupan keluarga Soedirman bukanlah keluarga kaya Selama menjabat sebagai camat Cokrosunaryo tidak mengumpulkan banyak kekayaan dan di Cilacap ia bekerja sebagai penyalur mesin jahit Singer 4 Pada tahun kelimanya bersekolah Soedirman diminta untuk berhenti sekolah sehubungan dengan ejekan yang diterimanya di sekolah milik pemerintah d permintaan ini awalnya ditolak namun Soedirman dipindahkan ke sekolah menengah milik Taman Siswa pada tahun ketujuh sekolah 6 9 10 Pada tahun kedelapan Soedirman pindah ke Sekolah Menengah Wirotomo e setelah sekolah Taman Siswa ditutup oleh Ordonansi Sekolah Liar karena diketahui tidak terdaftar 10 11 12 Kebanyakan guru Soedirman di Wirotomo adalah nasionalis Indonesia yang turut mempengaruhi pandangannya terhadap penjajah Belanda 11 Soedirman belajar dengan tekun di sekolah gurunya Suwarjo Tirtosupono menyatakan bahwa Soedirman sudah mempelajari pelajaran tingkat dua pada saat kelas masih mempelajari pelajaran tingkat satu Meskipun lemah dalam pelajaran kaligrafi Jawa Soedirman sangat pintar dalam pelajaran matematika ilmu alam dan menulis baik bahasa Belanda maupun Indonesia 13 Soedirman juga menjadi semakin taat agama di bawah bimbingan gurunya Raden Muhammad Kholil Teman teman sekelasnya memanggilnya haji karena ketaatannya dalam beribadah dan Soedirman juga memberikan ceramah agama kepada siswa lain 14 Selain belajar dan beribadah Soedirman juga berpartisipasi dalam kelompok musik sekolah dan bergabung dengan tim sepak bola sebagai bek 15 Kematian Cokrosunaryo pada tahun 1934 menyebabkan keluarganya jatuh miskin namun ia tetap diizinkan untuk melanjutkan sekolahnya tanpa membayar sampai ia lulus pada akhir tahun 14 16 Setelah kepergian ayah tirinya Soedirman mencurahkan lebih banyak waktunya untuk mempelajari Sunnah dan doa 17 Pada usia 19 tahun Soedirman menjadi guru praktik di Wirotomo 11 Saat bersekolah di Wirotomo Soedirman adalah anggota Perkumpulan Siswa Wirotomo klub drama dan kelompok musik 18 Ia membantu mendirikan cabang Hizboel Wathan sebuah organisasi Kepanduan Putra milik Muhammadiyah Soedirman menjadi pemimpin Hizboel Wathan cabang Cilacap setelah lulus dari Wirotomo 19 20 tugasnya adalah menentukan dan merencanakan kegiatan kelompoknya Soedirman menekankan perlunya pendidikan agama bersikeras bahwa kontingen dari Cilacap harus menghadiri konferensi Muhammadiyah di seluruh Jawa 21 Ia mengajari para anggota muda Hizboel Wathan f tentang sejarah Islam dan pentingnya moralitas sedangkan pada anggota yang lebih tua ia berlakukan disiplin militer 22 MengajarSetelah lulus dari Wirotomo Soedirman belajar selama satu tahun di Kweekschool sekolah guru yang dikelola oleh Muhammadiyah di Surakarta tetapi berhenti karena kekurangan biaya 23 Pada 1936 ia kembali ke Cilacap untuk mengajar di sebuah sekolah dasar Muhammadiyah setelah dilatih oleh guru gurunya di Wirotomo Pada tahun yang sama Soedirman menikahi Alfiah mantan teman sekolahnya dan putri seorang pengusaha batik kaya bernama Raden Sastroatmojo 24 25 Setelah menikah Soedirman tinggal di rumah mertuanya di Cilacap agar ia bisa menabung untuk membangun rumah sendiri 24 Pasangan ini kemudian dikaruniai tiga orang putra Ahmad Tidarwono Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi dan Taufik Effendi serta empat orang putri Didi Praptiastuti Didi Sutjiati Didi Pudjiati dan Titi Wahjuti Satyaningrum 25 26 Sebagai guru Soedirman mengajarkan murid muridnya pelajaran moral dengan menggunakan contoh dari kehidupan para rasul dan kisah wayang tradisional 24 Salah seorang muridnya menyatakan bahwa Soedirman adalah guru yang adil dan sabar yang akan mencampurkan humor dan nasionalisme dalam pelajarannya hal ini membuatnya populer di kalangan muridnya 27 Meskipun bergaji kecil Soedirman tetap mengajar dengan giat Akibatnya dalam beberapa tahun Soedirman diangkat menjadi kepala sekolah meskipun tidak memiliki ijazah guru 28 Sebagai hasilnya gaji bulanannya meningkat empat kali lipat dari tiga gulden menjadi dua belas setengah gulden Sebagai kepala sekolah Soedirman mengerjakan berbagai tugas tugas administrasi termasuk mencari jalan tengah di antara guru yang berseteru Seorang rekan kerjanya mengisahkan bahwa Soedirman adalah seorang pemimpin yang moderat dan demokratis 29 Ia juga aktif dalam kegiatan penggalangan dana baik untuk kepentingan pembangunan sekolah ataupun untuk pembangunan lainnya 30 Selama waktu waktu ini Soedirman juga terus bergiat sebagai anggota Kelompok Pemuda Muhammadiyah Dalam kelompok ini ia dikenal sebagai negosiator dan mediator yang lugas berupaya untuk memecahkan masalah antar para anggota ia juga berdakwah di masjid setempat 31 Soedirman terpilih sebagai Ketua Kelompok Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Banyumas pada akhir 1937 Selama menjabat ia memfasilitasi seluruh kegiatan dan pendidikan para anggota baik dalam bidang agama ataupun sekuler Ia kemudian mengikuti seluruh kegiatan Kelompok Pemuda di Jawa Tengah 24 32 dan menghabiskan sebagian besar waktu luangnya dengan melakukan perjalanan dan berdakwah dengan penekanan pada kesadaran diri 33 Alfiah juga aktif dalam kegiatan kelompok putri Muhammadiyah Nasyiatul Aisyiyah 34 Masa pendudukan Jepang nbsp Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dan Jenderal Hein ter Poorten dibawa ke sebuah kamp penahanan keduanya menyerah setelah tentara Jepang menyerang pada tanggal 9 Maret 1942 yang berlanjut ke pendudukan selama tiga setengah tahun Ketika Perang Dunia II pecah di Eropa diperkirakan bahwa Jepang yang telah bergerak mendekati China daratan akan berupaya menginvasi Hindia Sebagai tanggapan pemerintah kolonial Belanda yang sebelumnya membatasi pelatihan militer bagi pribumi mulai mengajari rakyat cara cara menghadapi serangan udara Menindaklanjuti hal ini Belanda kemudian membentuk tim Persiapan Serangan Udara Soedirman yang disegani oleh masyarakat diminta untuk memimpin tim di Cilacap Selain mengajari warga setempat mengenai prosedur keselamatan untuk menghadapi serangan udara Soedirman juga mendirikan pos pemantau di seluruh daerah Ia dan Belanda juga menangani pesawat udara yang menjatuhkan material untuk mensimulasikan pengeboman hal ini bertujuan untuk mempertinggi tingkat respon 35 Jepang mulai menduduki Hindia pada awal 1942 setelah memenangkan beberapa pertempuran melawan pasukan Belanda dan tentara Koninklijk Nederlands Indische Leger KNIL yang dilatih oleh Belanda Pada 9 Maret 1942 Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dan Jenderal KNIL Hein ter Poorten menyerah Peristiwa ini menimbulkan perubahan drastis dalam pemerintahan Nusantara dan semakin memperburuk kualitas hidup warga non Jepang di Hindia banyak masyarakat pribumi yang menderita dan mengalami pelanggaran hak asasi manusia di tangan Jepang 36 Di Cilacap sekolah tempat Soedirman mengajar ditutup dan dialih fungsikan menjadi pos militer 37 ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menutup sekolah sekolah swasta g 38 Setelah Soedirman berhasil meyakinkan Jepang untuk membuka kembali sekolah ia dan guru lainnya terpaksa menggunakan perlengkapan standar Selama periode ini Soedirman juga terlibat dalam beberapa organisasi sosial dan kemanusiaan termasuk sebagai ketua Koperasi Bangsa Indonesia 37 Hal ini membuatnya semakin dihormati di kalangan masyarakat Cilacap 39 Pada awal 1944 setelah menjabat selama satu tahun sebagai perwakilan di dewan karesidenan yang dijalankan oleh Jepang Syu Sangikai 40 Soedirman diminta untuk bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air PETA Jepang sendiri mendirikan PETA pada Oktober 1943 untuk membantu menghalau invasi Sekutu 40 41 dan berfokus dalam merekrut para pemuda yang belum terkontaminasi oleh pemerintah Belanda 42 Meskipun sempat ragu ragu terutama karena cedera lutut yang dialaminya ketika masih remaja Soedirman akhirnya setuju untuk memulai pelatihan di Bogor Jawa Barat Sehubungan dengan posisinya di masyarakat Soedirman dijadikan sebagai komandan daidanco dan dilatih bersama orang lain dengan pangkat yang sama Di Bogor ia dilatih oleh para perwira dan tentara Jepang para taruna dipersenjatai dengan peralatan yang disita dari Belanda Setelah empat bulan pelatihan Soedirman ditempatkan di batalion Kroya Banyumas Jawa Tengah tidak jauh dari Cilacap h 40 41 43 44 Jabatan Soedirman sebagai komandan PETA berlalu tanpa banyak peristiwa hingga tanggal 21 April 1945 ketika tentara PETA di bawah komando Kusaeri mulai melancarkan pemberontakan terhadap Jepang Diperintahkan untuk menghentikan pemberontakan tersebut Soedirman setuju untuk melakukannya dengan syarat agar pemberontak PETA tidak dibunuh dan lokasi persembunyian mereka tidak dimusnahkan syarat ini diterima oleh komandan Jepang dan Soedirman beserta pasukannya mulai mencari para pemberontak Meskipun anak buah Kusaeri berhasil menembak komandan Jepang Soedirman melalui pengeras suara mengumumkan bahwa mereka tidak akan dibunuh dan para pemberontak pun mundur 45 Kusaeri menyerah pada tanggal 25 April i Peristiwa ini meningkatkan dukungan terhadap Soedirman di kalangan tentara Jepang meskipun beberapa perwira tinggi Jepang menyatakan keprihatinannya atas dukungan Soedirman bagi kemerdekaan Indonesia Soedirman dan anak buahnya kemudian dikirim ke sebuah kamp di Bogor dengan alasan akan dilatih namun sebenarnya mereka dipekerjakan sebagai pekerja kasar dalam upaya untuk mencegah pemberontakan lebih lanjut dan desas desus mengatakan bahwa perwira PETA akan dibunuh 46 Revolusi NasionalPanglima besar nbsp Rumah dinas Soedirman di Yogyakarta saat ini menjadi Museum Sasmitaloka Setelah berita tentang pengeboman Hiroshima dan Nagasaki mencapai Hindia pada awal Agustus 1945 yang kemudian diikuti oleh proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 46 kontrol Jepang sudah mulai melemah Soedirman memimpin pelarian dari pusat penahanan di Bogor Meskipun rekannya sesama tahanan ingin menyerang tentara Jepang Soedirman menentang hal itu Setelah memerintahkan yang lainnya untuk kembali ke kampung halamannya Soedirman berangkat menuju Jakarta dan bertemu dengan Presiden Soekarno yang memintanya untuk memimpin perlawanan terhadap pasukan Jepang di kota Karena tidak terbiasa dengan lingkungan Jakarta Soedirman menolaknya ia malah menawarkan diri untuk memimpin pasukan di Kroya Soedirman bergabung dengan pasukannya pada tanggal 19 Agustus 1945 47 48 Pada saat yang bersamaan pasukan Sekutu sedang dalam proses merebut kembali kepulauan Indonesia untuk Belanda j tentara Inggris pertama kali tiba pada tanggal 8 September 1945 49 Pada tanggal 22 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI dalam sidangnya memutuskan untuk membentuk tiga badan sebagai wadah untuk menyalurkan potensi perjuangan rakyat Badan tersebut adalah Komite Nasional Indonesia KNI Partai Nasional Indonesia PNI dan Badan Keamanan Rakyat BKR 50 BKR merupakan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang BPKKP yang semula bernama Badan Pembantu Prajurit dan kemudian menjadi Badan Pembantu Pembelaan BPP BPP sudah ada sejak zaman Jepang dan bertugas memelihara kesejahteraan anggota anggota tentara PETA dan Heihō 50 Pada tanggal 18 Agustus 1945 Jepang membubarkan PETA dan Heihō Tugas untuk menampung mantan anggota PETA dan Heihō ditangani oleh BPKKP 51 Pembentukan BKR merupakan perubahan dari hasil sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 yang telah memutuskan untuk membentuk Tentara Kebangsaan yang diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945 50 BKR ini berfungsi sebagai organisasi kepolisian 52 terutama karena pemimpin politik saat itu yang berniat memanfaatkan diplomasi sebagai sarana penggalangan bantuan internasional terhadap negara baru dan juga untuk memungkinan tentara Jepang melihatnya sebagai sebuah ancaman bersenjata sehingga mencegah kemunculan tentara Jepang yang masih ada di nusantara 53 Soedirman dan beberapa rekannya sesama tentara PETA mendirikan cabang BKR di Banyumas pada akhir Agustus setelah sebelumnya singgah di Kroya dan mengetahui bahwa batalion di sana telah dibubarkan Dalam pertemuannya dengan komandan wilayah Jepang Saburo Tamura dan Residen Banyumas Iwashige Soedirman dan Iskak Cokroadisuryo memaksa Jepang untuk menyerahkan diri dan memberikan senjata mereka sementara kerumunan warga Indonesia bersenjata mengepung kamp Jepang Sebagian besar senjata ini kemudian digunakan oleh unit BKR Soedirman menjadikan unitnya sebagai salah satu unit dengan senjata terbaik di Indonesia sisa senjata juga dibagikan kepada batalion lain 54 55 56 57 Sebagai negara yang baru merdeka dan belum memiliki militer yang professional pada tanggal 5 Oktober 1945 Soekarno mengeluarkan dekret pembentukan Tentara Keamanan Rakyat TKR sekarang dikenal dengan Tentara Nasional Indonesia Sebagian besar personelnya adalah mantan tentara KNIL sedangkan perwira tinggi berasal dari PETA dan Heihō 58 Dekret mengangkat Soeprijadi sebagai Panglima Besar TKR namun ia tidak muncul k dan kepala staff Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo ditetapkan sebagai pemimpin sementara 59 Pada bulan Oktober pasukan Inggris yang bertugas melucuti senjata tentara Jepang dan memulangkan tawanan perang Belanda tiba di Semarang dan kemudian bergerak menuju Magelang Ketika Inggris mulai mempersenjatai kembali tentara Belanda yang menjadi tawanan perang dan sepertinya sedang mempersiapkan sebuah pangkalan militer di Magelang Soedirman yang sekarang menjadi kolonel mengirim beberapa pasukannya di bawah pimpinan Letnan Kolonel Isdiman untuk mengusir mereka misi ini berhasil dan tentara Eropa menarik diri dari Ambarawa di tengah tengah Magelang dan Semarang 60 Pada 20 Oktober Soedirman membawahi Divisi V l setelah Oerip membagi Pulau Jawa menjadi divisi militer yang berbeda 61 Pada tanggal 12 November 1945 dalam pertemuan pertama TKR Soedirman terpilih sebagai pemimpin TKR setelah melalui pemungutan suara buntu dua tahap Pada tahap ketiga Oerip mengumpulkan 21 suara sedangkan Soedirman unggul dengan 22 suara para komandan divisi Sumatra semuanya memilih Soedirman m 62 63 64 Soedirman yang saat itu berusia 29 tahun terkejut atas hasil pemilihan dan menawarkan diri untuk melepas posisi tersebut kepada Oerip namun para peserta rapat tidak mengizinkannya Oerip yang telah kehilangan kendali dalam pertemuan bahkan sebelum pemungutan suara dimulai merasa senang karena tidak lagi bertanggung jawab atas TKR Soedirman tetap menunjuk Oerip sebagai kepala staff Sesuai dengan jabatan barunya Soedirman dipromosikan menjadi Jenderal 65 66 67 Setelah pertemuan Soedirman kembali ke Banyumas sembari menunggu persetujuan pemerintah dan mulai mengembangkan strategi mengenai bagaimana mengusir tentara Sekutu 66 68 Rakyat Indonesia khawatir bahwa Belanda yang diboncengi oleh Nederlandsch Indie Civil Administratie NICA akan berupaya untuk merebut kembali nusantara Tentara gabungan Belanda Inggris telah mendarat di Jawa pada bulan September dan pertempuran besar telah terjadi di Surabaya pada akhir Oktober dan awal November 69 Ketidakstabilan ini serta keraguan Soekarno atas kualifikasi Soedirman n menyebabkan terlambatnya pengangkatan Soedirman sebagai pemimpin TKR 70 nbsp Markas TKR pertama terletak di Gondokusuman Yogyakarta saat ini menjadi Museum Dharma Wiratama Sambil menunggu pengangkatan pada akhir November Soedirman memerintahkan Divisi V untuk menyerang pasukan Sekutu di Ambarawa sekali lagi dikomandoi oleh Isdiman kota itu dianggap penting secara strategis karena memiliki barak militer dan fasilitas pelatihan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Serangan ini dilumpuhkan oleh serangan udara dan tank tank Sekutu yang memaksa divisi untuk mundur Isdiman sendiri tewas dalam pertempuran terbunuh oleh pemberondong P 51 Mustang 71 72 Soedirman kemudian memimpin Divisi dalam serangan lain terhadap pasukan Sekutu tentara Indonesia dipersenjatai dengan berbagai senjata mulai dari bambu runcing dan katana sitaan sebagai senjata sedangkan tentara Inggris dipersenjatai dengan peralatan modern Soedirman memimpin di barisan depan sambil memegang sebuah katana 73 Sekutu yang fasilitas serangan udaranya telah musnah saat tentara gerilya menyerang Lapangan Udara Kalibanteng di Semarang berhasil dipukul mundur dan bersembunyi di Benteng Willem Pada 12 Desember Soedirman memimpin pengepungan empat hari yang menyebabkan pasukan Sekutu mundur ke Semarang o 68 74 nbsp Soedirman awal 1946Pertempuran Ambarawa membuat Soedirman lebih diperhatikan di tingkat nasional 55 dan membungkam bisik bisik yang menyatakan bahwa ia tidak layak menjadi pemimpin TKR karena kurangnya pengalaman militer dan pekerjaannya sebelumnya adalah guru sekolah 75 Pada akhirnya Soedirman dipilih karena kesetiaannya yang tidak diragukan sementara kesetiaan Oerip kepada Belanda dipandang dengan penuh kecurigaan Soedirman dikukuhkan sebagai panglima besar TKR pada tanggal 18 Desember 1945 70 Posisinya sebagai kepala Divisi V digantikan oleh Kolonel Sutiro 61 dan mulai berfokus pada masalah masalah strategis 76 Hal yang dilakukannya antara lain dengan membentuk dewan penasihat yang bertugas memberikan saran mengenai masalah masalah politik dan militer p Oerip sendiri menangani masalah masalah militer 77 Bersama sama Soedirman dan Oerip mampu mengurangi perbedaan dan rasa ketidakpercayaan yang tumbuh di antara mantan tentara KNIL dan PETA meskipun beberapa tentara tidak bersedia tunduk kepada militer pusat dan lebih memilih untuk mengikuti komandan batalion pilihan mereka Pemerintah mengganti nama Angkatan Perang sebanyak dua kali pada Januari 1946 yang pertama adalah Tentara Keselamatan Rakjat kemudian diganti lagi menjadi Tentara Repoeblik Indonesia TRI 78 79 80 Pergantian nama ini diakhiri dengan membentuk secara resmi angkatan laut dan angkatan udara pada awal 1946 79 Sementara itu pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta sekarang di bawah kontrol Belanda ke Yogyakarta pada bulan Januari delegasi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir melakukan negosiasi dengan Belanda pada bulan April dan Mei terkait dengan pengakuan kedaulatan Indonesia namun tidak berhasil 81 Pada tanggal 25 Mei Soedirman dikukuhkan kembali sebagai panglima besar setelah reorganisasi dan perluasan militer 79 78 82 Dalam upacara pengangkatannya Soedirman bersumpah untuk melindungi republik sampai titik darah penghabisan q 83 Menteri Pertahanan yang berhaluan kiri Amir Sjarifoeddin memperoleh kekuasaan yang lebih besar setelah reorganisasi militer Ia mulai mengumpulkan para tentara sosialis dan komunis di bawah kontrolnya termasuk unit paramiliter laskar sayap kiri yang setia dan didanai oleh berbagai partai politik r Sjarifuddin melembagakan program pendidikan politik di tubuh angkatan perang yang bertujuan untuk menyebarkan ideologi sayap kiri Memanfaatkan militer sebagai alat manuvering politik tidak disetujui oleh Soedirman dan Oerip yang pada saat itu disibukkan dengan penerapan perlakuan yang sama bagi tentara dari latar belakang militer berbeda 84 85 86 Namun rumor yang beredar mengabarkan bahwa Soedirman sedang mempersiapkan sebuah kudeta 87 upaya kudeta tersebut terjadi pada awal Juli 1946 dan peran Soedirman kalaupun ada tidak dapat dipastikan s 88 Pada bulan Juli Soedirman mengonfirmasi rumor ini melalui pidato yang disiarkan di Radio Republik Indonesia RRI menyatakan bahwa ia seperti semua rakyat Indonesia adalah abdi negara 87 dan jika dirinya ditawari jabatan presiden ia akan menolaknya 89 Di kemudian hari ia menyatakan bahwa militer tidak memiliki tempat dalam politik begitu juga sebaliknya 90 Negosiasi dengan Belanda nbsp Soedirman tiba di Jakarta pada tanggal 1 November 1946Sementara itu Sjahrir terus berusaha bernegosiasi dengan pasukan Sekutu Pada tanggal 7 Oktober 1946 Sjahrir dan mantan Perdana Menteri Belanda Wim Schermerhorn sepakat untuk melakukan gencatan senjata Perundingan ini dimoderatori oleh diplomat Inggris Lord Killearn dan juga melibatkan Soedirman Ia berangkat ke Jakarta dengan menggunakan kereta khusus pada tanggal 20 Oktober Namun ia diperintahkan untuk kembali ke Yogyakarta setelah tentara Belanda tidak mengizinkan dirinya dan anak buahnya memasuki Jakarta dengan bersenjata Soedirman merasa bahwa perintah tersebut melanggar harga dirinya Belanda kemudian meminta maaf menyatakan bahwa peristiwa ini hanyalah kesalahpahaman Soedirman berangkat dengan kereta lainnya pada akhir Oktober dan tiba di Stasiun Gambir pada tanggal 1 November Di Jakarta ia disambut oleh kerumunan besar 91 92 Perundingan di Jakarta berakhir dengan perumusan Perjanjian Linggarjati pada tanggal 15 November perjanjian ini disahkan pada 25 Maret 1947 meskipun ditentang oleh para nasionalis Indonesia 93 94 Soedirman secara lantang juga menentang perjanjian tersebut karena ia tahu bahwa perjanjian itu akan merugikan kepentingan Indonesia 95 namun menganggap dirinya juga wajib mengikuti perintah 96 Pada awal 1947 kondisi sudah relatif damai setelah Perjanjian Linggarjati Soedirman mulai berupaya untuk mengonsolidasikan TKR dengan berbagai laskar Dalam upayanya ini Soedirman mulai melaksanakan reorganisasi militer kesepakatan baru bisa tercapai pada Mei 1947 dan pada 3 Juni 1947 Tentara Nasional Indonesia TNI diresmikan TNI terdiri dari TKR dan tentara dari berbagai kelompok laskar 95 yang berhasil dirangkul Soedirman setelah mengetahui bahwa mereka dimanfaatkan oleh partai partai politik 97 Namun gencatan senjata yang berlangsung pasca Perjanjian Linggarjati tidak bertahan lama Pada tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda yang telah menduduki wilayah peninggalan Inggris selama penarikan mereka melancarkan Agresi Militer dan dengan cepat berhasil menguasai sebagian besar Jawa dan Sumatra Meskipun demikian pemerintahan pusat di Yogyakarta tetap tak tersentuh 98 Soedirman menyerukan kepada para tentara untuk melawan dengan menggunakan semboyan Ibu Pertiwi memanggil t 99 dan kemudian menyampaikan beberapa pidato melalui RRI namun upayanya ini gagal mendorong tentara untuk berperang melawan Belanda 100 Terlebih lagi tentara Indonesia sedang tidak siap dan pertahanan mereka ditaklukkan dengan cepat 101 nbsp Garis Van Mook wilayah yang dikendalikan oleh Indonesia ditandai dengan warna merah 102 pada 1947 Soedirman terpaksa menarik kembali lebih dari 35 000 tentara dari wilayah taklukan Belanda Setelah ditekan oleh PBB yang memandang situasi di bekas Hindia dengan remeh pada 29 Agustus 1947 Belanda menciptakan Garis Van Mook Garis ini membagi wilayah wilayah yang dikuasai oleh Belanda dan Indonesia Di sepanjang garis ini gencatan senjata diberlakukan 103 Soedirman memanggil para gerilyawan Indonesia yang bersembunyi di wilayah taklukan Belanda memerintahkan mereka agar kembali ke wilayah yang dikuasai Indonesia Untuk tetap mengobarkan semangat mereka ia menyebut penarikan ini dengan hijrah merujuk pada perjalanan nabi Muhammad ke Madinah pada tahun 622 M dan meyakinkan bahwa mereka akan kembali 104 Lebih dari 35 000 tentara meninggalkan Jawa bagian barat dan berangkat menuju Yogyakarta dengan menggunakan kereta dan kapal laut 105 Perbatasan ini diresmikan melalui Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948 penandatangan perjanjian ini di antaranya adalah Amir Sjarifuddin yang pada saat itu menjabat sebagai perdana menteri 103 Pada saat yang bersamaan Sjarifuddin mulai merasionalisasi TNI Program Re Ra dengan memangkas jumlah pasukan 106 Pada saat itu tentara reguler terdiri dari 350 000 personel dan lebih dari 470 000 terdapat di laskar 107 Dengan adanya program ini pada tanggal 2 Januari 1948 Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No 1 Tahun 1948 yang memecah pucuk pimpinan TNI menjadi Staf Umum Angkatan Perang dan Markas Besar Pertempuran Staf Umum dimasukkan ke dalam Kementerian Pertahanan di bawah seorang Kepala Staf Angkatan Perang KASAP Sementara itu Markas Besar Pertempuran dipimpin oleh seorang Panglima Besar Angkatan Perang Mobil Pucuk pimpinan TNI dan Staf Gabungan Angkatan Perang beserta seluruh perwira militer dihapus dan pangkatnya diturunkan satu tingkat Presiden kemudian mengangkat Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Angkatan Perang dengan Kolonel T B Simatupang sebagai wakilnya Sebagai Panglima Besar Angkatan Perang Mobil diangkat Soedirman Staf Umum Angkatan Perang bertugas sebagai perencana taktik dan siasat serta berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan sedangkan Staf Markas Besar Angkatan Perang Mobil adalah pelaksana taktis operasional 108 nbsp Pelantikan Soedirman di Istana Negara Keputusan Presiden ini menimbulkan reaksi di kalangan angkatan perang Pada tanggal 27 Februari 1948 presiden mengeluarkan Ketetapan Presiden No 9 Tahun 1948 yang membatalkan ketetapan yang lama Dalam ketetapan yang baru ini Staf Angkatan Perang tetap di bawah Soerjadi Soerjadarma sedangkan Markas Besar Pertempuran tetap di bawah Soedirman ditambah wakil panglima yaitu Djenderal Major u A H Nasution Angkatan perang berada di bawah seorang Kepala Staf Angkatan Perang KASAP yang membawahi Kepala Staf Angkatan Darat KASAD Kepala Staf Angkatan Laut KASAL dan Kepala Staf Angkatan Udara KASAU Dalam penataannya organisasi ini dibagi menjadi 2 bagian penataan kementerian dan pimpinan tertinggi ditangani oleh KASAP sementara mengenai pasukan serta daerah daerah pertahanan ditangani oleh Wakil Panglima Besar Angkatan Perang Tak lama setelah itu Sjafruddin digulingkan dalam mosi tidak percaya atas keterlibatannya dalam Perjanjian Renville dan perdana menteri yang baru Mohammad Hatta berupaya untuk menerapkan program rasionalisasi 109 106 110 Hal ini menimbulkan perdebatan di antara kelompok yang pro dan anti rasionalisasi Soedirman menjadi tempat mengadu dan pendorong semangat bagi para tentara termasuk sejumlah komandan senior yang menentang program rasionalisasi Soedirman secara resmi dikembalikan ke posisinya pada tanggal 1 Juni 1948 Untuk menyelesaikan penataan organisasi ini Soedirman membentuk sebuah panitia yang anggotanya ditunjuk oleh Panglima sendiri Anggota panitia terdiri dari Djenderal Major Soesalit Djojoadhiningrat mantan PETA dan laskar Djenderal Major Suwardi mantan KNIL dan Djenderal Major A H Nasution dari perwira muda Penataan organisasi TNI selesai pada akhir tahun 1948 setelah Panglima Tentara dan Teritorium Sumatra Kolonel Hidajat Martaatmadja menyelesaikan penataan organisasi tentara di Pulau Sumatra 111 Setelah program rasionalisasi mereda Sjarifuddin mulai mengumpulkan tentara dari Partai Sosialis Partai Komunis dan anggota Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia untuk mengobarkan revolusi proletar di Madiun Jawa Timur yang berlangsung pada tanggal 18 September 1948 Soedirman yang saat itu sedang sakit mengirim Nasution untuk memadamkan revolusi 112 Soedirman juga mengirim dua perwira lainnya sebagai antena perdamaian sebelum serangan Meskipun pemimpin revolusi Muso telah sepakat untuk berdamai 113 Nasution dan pasukannya berhasil menumpas pemberontakan pada 30 September v 112 Soedirman mengunjungi Madiun tidak lama setelah pertempuran ia mengatakan kepada istrinya bahwa ia tidak bisa tidur di sana karena pertumpahan darah yang terjadi 114 nbsp Rumah Sakit Panti Rapih difoto sekitar tahun 1956 tempat Soedirman dirawat karena tuberkulosis Pemberontakan di Madiun dan ketidakstabilan politik yang sedang berlangsung melemahkan kondisi kesehatan Soedirman Pada tanggal 5 Oktober 1948 setelah perayaan hari jadi TNI ketiga Soedirman pingsan Setelah diperiksa oleh berbagai dokter ia didiagnosis mengidap tuberkulosis TBC Pada akhir bulan ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Panti Rapih dan menjalani pengempesan paru paru kanan dengan harapan bahwa tindakan ini akan menghentikan penyebaran penyakit tersebut Selama di rumah sakit ia melimpahkan sebagian tugas kepada Nasution Mereka berdua terus mendiskusikan rencana untuk berperang melawan Belanda dan Soedirman secara rutin menerima laporan Mereka sepakat bahwa perang gerilya yang telah diterapkan di wilayah taklukan Belanda sejak bulan Mei adalah perang yang paling cocok bagi kepentingan mereka untuk mewujudkan hal ini Soedirman mengeluarkan perintah umum pada 11 November 115 116 dan persiapannya ditangani oleh Nasution w 117 Soedirman dipulangkan dari rumah sakit pada tanggal 28 November 1948 115 116 Meskipun ia terus mengeluarkan perintah Soedirman baru kembali aktif bertugas pada tanggal 17 Desember Seiring dengan semakin meningkatnya ketegangan antara tentara Indonesia dan Belanda ia memerintahkan TNI untuk meningkatkan kewaspadaan 118 ia juga memerintahkan latihan militer skala besar dalam upayanya yang gagal untuk meyakinkan Belanda bahwa TNI terlalu kuat untuk diserang 119 Dua hari kemudian diumumkan bahwa mereka tak lagi terikat dengan Perjanjian Renville Pada 19 Desember Belanda melancarkan Agresi Militer Kedua untuk merebut ibu kota Yogyakarta Pukul 07 00 Waktu Indonesia Barat lapangan udara di Maguwo berhasil diambil alih oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Kapten Eekhout Soedirman yang telah menyadari serangan itu memerintahkan stasiun RRI untuk menyiarkan pernyataan bahwa para tentara harus melawan karena mereka telah dilatih sebagai gerilyawan 120 Perintah KilatNo 1 PB D 48 Kita telah diserang Pada tanggal 19 Desember 1948 Angkatan Perang Belanda menyerang kota Yogyakarta dan lapangan terbang Maguwo Pemerintah Belanda telah membatalkan persetujuan Gencatan Senjata Semua Angkatan Perang menjalankan rencana yang telah ditetapkan untuk menghadapi serangan Belanda x Pidato radio Soedirman dari Imran 1980 hlm 55 Soedirman kemudian mengunjungi Istana Presiden di Yogyakarta tempat para pemimpin pemerintahan sedang mendiskusikan ultimatum yang menyatakan bahwa kota itu akan diserbu kecuali para pemimpin menerima kekuasaan kolonial Soedirman mendesak presiden dan wakil presiden agar meninggalkan kota dan berperang sebagai gerilyawan namun sarannya ini ditolak Meskipun dokter melarangnya Soedirman mendapat izin dari Soekarno untuk bergabung dengan anak buahnya Pemerintah pusat dievakuasi ke Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat atas desakan Sultan Hamengkubuwono IX namun mereka tertangkap dan diasingkan 121 122 Perang gerilya Sebelum memulai gerilya Soedirman pertama tama pergi ke rumah dinasnya dan mengumpulkan dokumen dokumen penting lalu membakarnya untuk mencegahnya jatuh ke tangan Belanda 123 Soedirman bersama sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya mulai bergerak ke arah selatan menuju Kretek Parangtritis Bantul Setibanya di sana mereka disambut oleh bupati pada pukul 18 00 Selama di Kretek Soedirman mengutus tentaranya yang menyamar ke kota yang telah diduduki oleh Belanda untuk melakukan pengintaian dan meminta istrinya menjual perhiasannya untuk membantu mendanai gerakan gerilya Setelah beberapa hari di Kretek ia dan kelompoknya melakukan perjalanan ke timur di sepanjang pantai selatan menuju Wonogiri 124 Sebelum Belanda menyerang sudah diputuskan bahwa Soedirman akan mengontrol para gerilyawan dari Jawa Timur yang masih memiliki beberapa pangkalan militer 125 Sementara itu Alfiah dan anak anaknya diperintahkan untuk tinggal di Kraton 109 Sadar bahwa Belanda sedang memburu mereka pada tanggal 23 Desember Soedirman memerintahkan pasukannya untuk melanjutkan perjalanan ke Ponorogo Di sana mereka berhenti di rumah seorang ulama bernama Mahfuz Mahfuz memberi sang jenderal sebuah tongkat untuk membantunya berjalan meskipun Soedirman terus dibopong dengan menggunakan tandu di sepanjang perjalanan Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke timur 126 nbsp Soedirman dikelilingi oleh para gerilyawan selama perang gerilya Di dekat Trenggalek Soedirman dan kelompoknya dihentikan oleh prajurit TNI dari Batalion 102 127 Para tentara ini diberitahu bahwa Soedirman yang saat itu berpakaian sipil dan dan tidak dikenali oleh tentara yang menghentikan mereka adalah tahanan dan menolak untuk melepaskan Soedirman dan kelompoknya 128 mereka mencurigai konvoi Soedirman yang membawa peta dan catatan militer Indonesia benda yang mungkin dimiliki oleh mata mata 129 Ketika sang komandan Mayor Zainal Fanani datang untuk memeriksa keadaan ia menyadari bahwa orang itu adalah Soedirman dan segera meminta maaf Fanani beralasan bahwa tindakan anak buahnya sudah tepat karena menjaga wilayah dengan saksama Ia juga menyebutkan tentang sebuah pos di Kediri dan menyediakan mobil untuk mengangkut Soedirman dan pasukannya Setelah beberapa saat di Kediri mereka melanjutkan perjalanan lebih jauh ke timur setelah mereka meninggalkan kota pada tanggal 24 Desember Belanda berencana untuk menyerang Kediri 128 Serangan Belanda yang berkelanjutan menyebabkan Soedirman harus mengganti pakaiannya dan memberikan pakaian lamanya pada salah seorang prajuritnya Letnan Heru Kesser yang memiliki kemiripan dengan Soedirman 128 130 131 Kesser diperintahkan untuk menuju selatan bersama sekompi besar tentara mengganti pakaiannya dan diam diam kembali ke utara sedangkan Soedirman menunggu di Karangnongko Pengalihan ini berhasil dan pada 27 Desember Soedirman dan anak buahnya bergerak menuju Desa Jambu dan tiba pada 9 Januari 1949 Di sana Soedirman bertemu dengan beberapa menteri yang tidak berada di Yogyakarta saat penyerangan Supeno Susanto Tirtoprojo dan Susilowati Bersama para politisi ini Soedirman berjalan ke Banyutuwo sambil memerintahkan beberapa tentaranya untuk menahan pasukan Belanda Di Banyutuwo mereka menetap selama seminggu lebih Namun pada 21 Januari tentara Belanda mendekati desa Soedirman dan rombongannya terpaksa meninggalkan Banyutuwo berjuang menembus jalan dalam hujan lebat 128 nbsp Lukisan pahlawan Jenderal Soedirman saat Agresi Militer Belanda II oleh Hardjanto Soedirman dan pasukannya terus melakukan perjalanan melewati hutan dan rimba akhirnya tiba di Sobo di dekat Gunung Lawu pada tanggal 18 Februari Selama perjalanannya ini Soedirman menggunakan sebuah radio untuk memberi perintah pada pasukan TNI setempat jika ia yakin bahwa daerah itu aman Merasa lemah karena kesulitan fisik yang ia hadapi termasuk perjuangannya melewati hutan dan kekurangan makanan Soedirman yakin bahwa Sobo aman dan memutuskan untuk menggunakannya sebagai markas gerilya 132 133 Komandan tentara setempat Letnan Kolonel Wiliater Hutagalung berperan sebagai perantara antara dirinya dengan pemimpin TNI lain Mengetahui bahwa opini internasional yang mulai mengutuk tindakan Belanda di Indonesia bisa membuat Indonesia menerima pengakuan yang lebih besar Soedirman dan Hutagalung mulai membahas kemungkinan untuk melakukan serangan besar besaran 134 Sementara itu Belanda mulai menyebarkan propaganda yang mengklaim bahwa mereka telah menangkap Soedirman propaganda tersebut bertujuan untuk mematahkan semangat para gerilyawan 55 135 Soedirman memerintahkan Hutagalung untuk mulai merencanakan serangan besar besaran dengan prajurit TNI berseragam akan menyerang Belanda dan mununjukkan kekuatan mereka di depan wartawan asing dan tim investigasi PBB Hutagalung bersama para prajurit dan komandannya Kolonel Bambang Sugeng serta pejabat pemerintahan di bawah pimpinan Gubernur Wongsonegoro menghabiskan waktu beberapa hari dengan membahas cara cara untuk memastikan agar serangan itu berhasil 134 Pertemuan ini menghasilkan rencana Serangan Umum 1 Maret 1949 pasukan TNI akan menyerang pos pos Belanda di seluruh Jawa Tengah Pasukan TNI di bawah komando Letnan Kolonel Soeharto berhasil merebut kembali Yogyakarta dalam waktu enam jam menjadi unjuk kekuatan yang sukses dan menyebabkan Belanda kehilangan muka di mata internasional Belanda sebelumnya menyatakan bahwa TNI sudah diberantas 134 136 Namun siapa tepatnya yang memerintahkan serangan ini masih belum jelas Soeharto dan Hamengkubuwono IX sama sama mengaku bertanggung jawab atas serangan ini sedangkan saudara Bambang Sugeng juga menyatakan bahwa dia lah yang telah memerintahkan serangan tersebut 137 nbsp Soedirman kiri berkonsultasi dengan Letnan Kolonel Soeharto di SoboKarena semakin meningkatnya tekanan dari PBB pada 7 Mei 1949 Indonesia dan Belanda menggelar perundingan yang menghasilkan Perjanjian Roem Royen Perjanjian ini menyatakan bahwa Belanda harus menarik pasukannya dari Yogyakarta beserta poin poin lainnya y 138 Belanda mulai menarik pasukannya pada akhir Juni dan para pemimpin Indonesia di pengasingan kembali ke Yogyakarta pada awal Juli Soekarno lalu memerintahkan Soedirman untuk kembali ke Yogyakarta tetapi Soedirman menolak untuk membiarkan Belanda menarik diri tanpa perlawanan ia menganggap pasukan TNI pada saat itu sudah cukup kuat untuk mengalahkan pasukan Belanda Meskipun ia dijanjikan akan diberi obat obatan dan dukungan di Yogyakarta Soedirman menolak untuk kembali ke kalangan politisi yang menurutnya telah sepaham dengan Belanda Soedirman baru setuju untuk kembali ke Yogyakarta setelah menerima sebuah surat yang pengirimnya masih diperdebatkan z Pada tanggal 10 Juli Soedirman dan kelompoknya kembali ke Yogyakarta mereka disambut oleh ribuan warga sipil dan diterima dengan hangat oleh para elit politik di sana 139 140 Wartawan Rosihan Anwar yang hadir pada saat itu menulis pada 1973 bahwa Soedirman harus kembali ke Yogyakarta untuk menghindari anggapan adanya keretakan antar pemimpin tertinggi republik 141 Pasca perang dan kematianPada awal Agustus Soedirman mendekati Soekarno dan memintanya untuk melanjutkan perang gerilya Soedirman tidak percaya bahwa Belanda akan mematuhi Perjanjian Roem Royen belajar dari kegagalan perjanjian sebelumnya Soekarno tidak setuju yang menjadi pukulan bagi Soedirman Soedirman menyalahkan ketidak konsistenan pemerintah sebagai penyebab penyakit tuberkulosisnya dan kematian Oerip pada 1948 ia mengancam akan mengundurkan diri dari jabatannya namun Soekarno juga mengancam akan melakukan hal yang sama 109 142 143 Setelah ia berpikir bahwa pengunduran dirinya akan menyebabkan ketidakstabilan Soedirman tetap menjabat 144 dan gencatan senjata di seluruh Jawa mulai diberlakukan pada tanggal 11 Agustus 1949 145 nbsp Jenazah Soedirman disemayamkan di rumahnya di YogyakartaSoedirman terus berjuang melawan TBC dengan melakukan pemeriksaan di Panti Rapih 144 Ia menginap di Panti Rapih menjelang akhir tahun dan keluar pada bulan Oktober ia lalu dipindahkan ke sebuah sanatorium di dekat Pakem 146 Akibat penyakitnya ini Soedirman jarang tampil di depan publik 147 148 149 Ia dipindahkan ke sebuah rumah di Magelang pada bulan Desember 150 Pada saat yang bersamaan pemerintah Indonesia dan Belanda mengadakan konferensi panjang selama beberapa bulan yang berakhir dengan pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 151 Meskipun sedang sakit Soedirman saat itu juga diangkat sebagai panglima besar TNI di negara baru bernama Republik Indonesia Serikat Pada 28 Desember Jakarta kembali dijadikan sebagai ibu kota negara 146 nbsp Peti mati Soedirman dibopong oleh para tentara Soedirman wafat di Magelang pada pukul 18 30 malam pada tanggal 29 Januari 1950 kabar duka ini dilaporkan dalam sebuah siaran khusus di RRI 147 Setelah berita kematiannya disiarkan rumah keluarga Soedirman dipadati oleh para pelayat termasuk semua anggota Brigade IX yang bertugas di lingkungan tersebut Keesokan harinya jenazah Soedirman dibawa ke Yogyakarta diiringi oleh konvoi pemakaman yang dipimpin oleh empat tank dan delapan puluh kendaraan bermotor 149 dan ribuan warga yang berdiri di sisi jalan Konvoi tersebut diselenggarakan oleh anggota Brigade IX 150 Jenazah Soedirman disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman pada sore hari yang dihadiri oleh sejumlah elit militer dan politik Indonesia maupun asing termasuk Perdana Menteri Abdul Halim Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX Menteri Kesehatan Johannes Leimena Menteri Keadilan Abdoel Gaffar Pringgodigdo Menteri Informasi Arnold Mononutu Kepala Staff TNI AU Soerjadi Soerjadarma Kolonel Paku Alam VIII dan Soeharto Upacara ini ditutup dengan prosesi hormat 24 senjata 149 Jenazah Soedirman kemudian dibawa ke Taman Makam Pahlawan Semaki dengan berjalan kaki sementara kerumunan pelayat sepanjang 2 kilometer 1 2 mi mengiringi di belakang 149 Ia dikebumikan di sebelah Oerip setelah prosesi hormat senjata Istrinya menuangkan tanah pertama ke makamnya 152 lalu diikuti oleh para menteri 149 Pemerintah pusat memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung di seluruh negeri 148 dan Soedirman dipromosikan menjadi jenderal penuh 55 Djenderal Major Tahi Bonar Simatupang terpilih sebagai pemimpin angkatan perang yang baru 149 Memoar Soedirman diterbitkan pada tahun itu dan rangkaian pidato pidatonya juga diterbitkan pada tahun 1970 153 Peninggalan nbsp Makam Soedirman di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta makam ini telah menjadi tujuan para peziarah Surat kabar harian Yogyakarta Kedaulatan Rakjat menulis bahwa Indonesia telah kehilangan seorang pahlawan yang jujur dan pemberani aa 148 Kolonel Paku Alam VIII yang bertanggung jawab atas wilayah Yogyakarta mengatakan kepada kantor berita nasional Antara bahwa seluruh rakyat Indonesia khususnya angkatan perang telah kehilangan seorang bapak yang tidak ternilai jasa jasanya kepada tanah air ab 55 Tokoh Muslim Indonesia Haji Abdul Malik Karim Amrullah menggambarkan sosok Soedirman sebagai lambang dari kebangunan jiwa pahlawan Indonesia ac 90 sedangkan politisi Muslim Muhammad Isa Anshary menyatakan bahwa Soedirman adalah putra revolusi karena dia lahir dalam revolusi dan dibesarkan oleh revolusi ad 154 Dalam sebuah pidato radio Hatta mengungkapkan bahwa Soedirman adalah sosok yang tidak mungkin bisa dikendalikan dan keras kepala tetapi tetap bertekad untuk melakukan yang benar bagi negara Hatta berkata meskipun Soedirman tidak menyukai jabatan pemerintahan ia secara umum tetap mematuhi perintahnya 55 Namun Hamengkubuwono IX mengungkapkan bahwa tentara terlatih seperti Abdul Haris Nasution dan Tahi Bonar Simatupang kecewa terhadap Soedirman karena latar belakang dan pengetahuan teknik militernya yang buruk 155 Opini modern yang berkembang di Indonesia mengenai Soedirman cenderung berupa pujian Sardiman seorang profesor sejarah di Universitas Negeri Yogyakarta menulis bahwa Soedirman hidup sebagai pembicara seperti Soekarno yang dikenal karena pidatonya yang berapi api 156 dan pemimpin yang berbakti dan tidak bisa disuap 157 Sejarawan Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nugroho Notosusanto menggambarkan Soedirman sebagai satu satunya idolanya menyatakan bahwa masa masa gerilya sang jenderal adalah asal esprit de corps TNI 158 Kampanye gerilya Soedirman lebih ditekankan dalam biografinya karena pada masa ini angkatan perang memiliki peran yang lebih besar jika dibandingkan dengan pemimpin politik di pengasingan 158 Sejak 1970 an semua taruna militer harus menelusuri kembali rute gerilya Soedirman sepanjang 100 kilometer 62 mi sebelum lulus dari Akademi Militer bentuk ziarah yang bertujuan untuk menanamkan rasa perjuangan 159 Makam Soedirman juga menjadi tujuan ziarah baik dari kalangan militer ataupun masyarakat umum 160 Menurut Katharine McGregor dari Universitas Melbourne militer Indonesia telah memuliakan status Soedirman menjadi semacam orang suci 161 Soedirman telah menerima berbagai tanda kehormatan dari pemerintah pusat secara anumerta termasuk Bintang Sakti Bintang Gerilya 162 Bintang Mahaputra Adipurna 163 Bintang Mahaputra Pratama 164 Bintang Republik Indonesia Adipurna 165 dan Bintang Republik Indonesia Adipradana 166 ae Pada 10 Desember 1964 Soedirman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui Keputusan Presiden No 314 Tahun 1964 Oerip juga dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional oleh keputusan yang sama 167 Soedirman dipromosikan menjadi Jenderal Besar pada tahun 1997 168 nbsp Soedirman pada uang kertas 5 rupiah keluaran 1968 Menurut McGregor militer memanfaatkan sosok Soedirman sebagai simbol kepemimpinan setelah mereka meraih kekuasaan politik 153 Gambar Soedirman ditampilkan dalam seri uang kertas rupiah terbitan 1968 af Soedirman juga ditampilkan sebagai karakter utama dalam beberapa film perang termasuk Janur Kuning 1979 dan Serangan Fajar 1982 153 Terdapat banyak museum yang didedikasikan untuk Soedirman Rumah masa kecilnya di Purbalingga saat ini menjadi Museum Soedirman 169 sedangkan rumah dinasnya di Yogyakarta dijadikan Museum Sasmitaloka Jenderal Soedirman 153 Rumah kelahirannya di Magelang juga dijadikan Museum Soedirman yang didirikan pada tanggal 18 Mei 1967 dan menyimpan barang barang milik sang jenderal 170 Museum lainnya termasuk Monumen Yogya Kembali di Yogyakarta dan Museum Satria Mandala di Jakarta memiliki ruangan khusus yang didedikasikan untuk dirinya 153 Sejumlah jalan juga dinamai sesuai namanya termasuk sebuah jalan utama di Jakarta 109 McGregor menyatakan bahwa hampir setiap kota di Indonesia memiliki jalan bernama Soedirman Patung dan monumen yang didedikasikan untuk dirinya juga tersebar di seluruh negeri sebagian besarnya dibangun setelah tahun 1970 153 Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto Banyumas didirikan pada 1963 dan dinamai sesuai namanya 171 Catatan a b 24 Januari 1916 adalah tanggal yang diakui pemerintah Indonesia Tanggal yang sebenarnya mungkin berbeda Adi 2011 hlm 1 2 Sejarawan Solichin Salam misalnya menjadikan 7 Februari 1912 sebagai tanggal lahir Soedirman sejarawan lain Yusuf Puar menjadikan 7 September 1912 sebagai tanggal lahirnya dikutip dari Said 1991 hlm 80 Karsid dan istrinya pindah ke Rembang pada tahun 1915 setelah Karsid berhenti dari pekerjaannya di perkebunan gula Belanda di Purbalingga Sardiman 2008 hlm 8 sumber lainnya menyatakan bahwa ia dipecat Adi 2011 hlm 1 2 Jaraknya 145 kilometer 90 mi melalui darat dan saat itu Siyem sedang mengandung Sardiman 2008 hlm 8 Cokrosunaryo tidak memiliki anak Imran 1980 hlm 2 Adi 2011 hlm 3 Soedirman mungkin diejek karena latar belakangnya sebagian besar teman teman sekelasnya pasti berasal dari keluarga bangsawan tua atau orang orang yang memiliki hubungan yang kuat dengan Belanda Wirotomo secara harfiah berarti gerbang utama Sardiman 2008 hlm 19 Hizboel Wathan terbuka bagi anak anak yang berusia tujuh tahun Sardiman 2008 hlm 37 Ada perdebatan mengenai siapa yang menutup sekolah apakah Belanda Sardiman 2008 hlm 108 atau Jepang Imran 1980 hlm 17 Pangkat seorang perwira didasarkan pada kedudukannya dalam masyarakat Perwira tingkat terendah pemimpin peleton yang disebut shodanco adalah para lulusan baru Komandan yang disebut cudanco diambil dari warga masyarakat Komandan batalion diambil dari tokoh tokoh yang dihormati dalam masyarakat Sardiman 2008 hlm 109 Said 1991 hlm 56 menulis bahwa daidanco berfungsi sebagai figur pemimpin dan motivator dan pelatihan militer yang diterimanya lebih sedikit Soedirman terus menjabat sebagai daidanco pada masa revolusi atas perannya dalam pemberontakan Kusaeri dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer Jepang Namun karena Jepang mulai terdesak oleh pasukan Sekutu ia tidak jadi dieksekusi Adi 2011 hlm 32 Australia dan Amerika Serikat misalnya melakukan kampanye ekstensif di Guinea Baru dan Borneo pada tahun 1945 Coates 2006 hlm 278 280 282 dan Inggris merebut kembali Singapura pada September 1945 Bayly amp Harper 2007 hlm 194 Soeprijadi seorang tentara PETA yang memimpin pemberontakan terhadap tentara Jepang di Blitar pada Februari 1945 dianggap sudah tewas Sejarawan Amrin Imran berpendapat bahwa pengangkatan Soeprijadi mungkin adalah cara untuk mengetahui apakah ia masih hidup atau tidak diperkirakan bahwa ia mungkin akan menghubungi pemerintah di Jakarta untuk mengambil alih jabatan ini jika ia masih hidup Imran 1983 hlm 71 72 Sedangkan Said 1991 hlm 28 berpendapat bahwa pengangkatan Soeprijadi menunjukkan keraguan Soekarno dalam membangun angkatan perang Divisi V mencakup Kedu dan Banyumas Divisi ini adalah salah satu divisi yang dibentuk oleh Oerip Sardiman 2008 hlm 126 127 Said 1991 hlm 3 menulis bahwa kurangnya bimbingan politik saat Oerip menjabat sebagai panglima sementara menyebabkan militer lebih memilih untuk menentukan pemimpinnya sendiri bukannya melalui penunjukan Pertemuan ini juga memilih Hamengkubuwono IX sebagai menteri pertahanan pemilihan ini tidak diakui oleh pemerintah yang memilih Amir Sjarifuddin Said 1991 hlm 41 Soedirman pada saat itu hanya memiliki dua tahun pengalaman militer Adi 2011 hlm 50 Calon terkemuka lainnya Oerip telah menjadi perwira militer sejak Soedirman belum lahir Imran 1983 hlm 27 Sejarawan Richard McMillan menulis pada tahun 2005 berpendapat bahwa mundurnya tentara Sekutu tidak disebabkan oleh serangan tetapi mandat Inggris untuk memulangkan semua tawanan perang telah selesai dikutip dalam Setiadi amp Yuliawati 2012 hlm 22 Said 1991 hlm 59 61 mencatat bahwa setelah perang banyak pemimpin militer dan politik Indonesia yang menyatakan bahwa mereka pernah bertugas di dewan ini Asli sampai titi darah jang penghabisan misalnya Partai Sosialis Indonesia memiliki Pesindo sedangkan Partai Masyumi memiliki Hisbullah Said 1991 hlm 24 Perdana Menteri Sjahrir dan beberapa menteri lainnya diculik pada 27 Juni 1946 namun dilepaskan tidak lama kemudian Pada tanggal 3 Juli Djenderal Major Sudarsono Reksoprodjo tiba di istana presiden di Yogyakarta dengan membawa sebuah nota konon dari Soedirman menyatakan bahwa Soedirman sekarang menjadi presiden dan telah membubarkan kabinet Sudarsono dan para pengikutnya kebanyakan dari mereka adalah pendukung Tan Malaka ditangkap Soedirman membantah keterlibatannya mengatakan pada Soekarno bahwa perintahnya selalu ditulis tangan Said 1991 hlm 63 65 Asli Iboe Pertiwi memanggil Iboe Pertiwi memanggil Ibu Pertiwi adalah personifikasi Indonesia Sebelum keluar keputusan KASAD tanggal 21 Mei 1957 pangkat Djenderal Major adalah pangkat perwira tinggi bintang satu Terjadi pembersihan terhadap kelompok sayap kiri selama beberapa bulan Sjarifuddin adalah salah satu di antara mereka yang dieksekusi karena terlibat dalam pemberontakan Adi 2011 hlm 82 84 dalam peristiwa pemerintahan pusat dikuasai rencana ini memungkinkan pembentukan pemerintahan yang didominasi oleh militer di Jawa dan dipimpin oleh kantor pusat Rencana ini akhirnya dimulai setelah Agresi Militer Belanda II Said 1991 hlm 102 105 Asli Perintah KilatNo 1 PB D 48 Kita telah diserang Pada tanggal 19 Desember 1948 Angkatan Perang Belanda menjerang kota Jogjakarta dan lapangan terbang Magoewo Pemerintah Belanda telah membatalkan persetoedjoean Gentjatan Sendjata Semoea Angkatan Perang mendjalankan rentjana jang telah ditetapkan oentoek menghadapi serangan Belanda Perjanjian ini pada awalnya ditentang baik oleh militer Indonesia maupun Belanda namun akhirnya tetap disahkan Said 1991 hlm 116 118 Said 1991 hlm 119 menyatakan bahwa surat itu ditulis oleh Hamengkubuwono IX dan diantarkan oleh Suharto sedangkan Imran 1980 hlm 75 80 berpendapat bahwa surat itu dari bawahan sekaligus teman dekat Soedirman Kolonel Gatot Soebroto Asli seorang pahlawan jang djudjur dan berani Asli seluruh rakjat Indonesia umumnja dan angkatan perang chususnja kehilangan seorang bapak jg tidak ternilai djasa2nja kepada tanah air Asli lambang dari kebangunan djiwa pahlawan Indonesia Asli Putera revolusi karena dia lahir dalam revolusi dan dibesarkan oleh revolusi bintang Sakti adalah tanda kehormatan militer tingkat tinggi bagi yang menunjukkan keberanian melampaui panggilan tugas UU No 20 2009 hlm 4 10 23 Bintang Mahaputra adalah tanda kehormatan tingkat tinggi bagi orang orang yang telah membantu pembangunan Indonesia menjadi ahli dalam bidang tertentu atau secara luas diakui atas pengorbanan mereka bagi negara UU No 20 2009 hlm 4 9 23 Bintang Republik Indonesia adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan bagi warga sipil Saragih 2012 SBY bestows honors Ini termasuk pecahan 1 2 5 10 25 50 100 500 dan 1000 rupiah Cuhaj 2012 hlm 501 502 ReferensiCatatan kaki a b c d Adi 2011 hlm 1 2 Imran 1980 hlm 1 Imran 1980 hlm 3 a b Imran 1980 hlm 4 Sardiman 2008 hlm 7 a b c Adi 2011 hlm 3 Sardiman 2008 hlm 12 Sardiman 2008 hlm 14 15 a b Sardiman 2008 hlm 16 17 a b Imran 1980 hlm 10 a b c Adi 2011 hlm 4 Sardiman 2008 hlm 18 Sardiman 2008 hlm 20 21 a b Adi 2011 hlm 6 Adi 2011 hlm 5 Sardiman 2008 hlm 73 Sardiman 2008 hlm 28 Sardiman 2008 hlm 22 Adi 2011 hlm 7 9 Sardiman 2008 hlm 39 Sardiman 2008 hlm 46 Sardiman 2008 hlm 48 49 Sardiman 2008 hlm 74 a b c d Adi 2011 hlm 10 13 a b Imran 1980 hlm 15 Tjokropranolo 1992 hlm 326 Sardiman 2008 hlm 76 Adi 2011 hlm 14 Sardiman 2008 hlm 80 83 Sardiman 2008 hlm 84 Sardiman 2008 hlm 53 54 Sardiman 2008 hlm 56 Sardiman 2008 hlm 87 88 Sardiman 2008 hlm 66 Sardiman 2008 hlm 98 Adi 2011 hlm 18 24 a b Adi 2011 hlm 26 27 Imran 1980 hlm 17 Imran 1980 hlm 20 a b c Imran 1980 hlm 21 22 a b Adi 2011 hlm 28 30 Said 1991 hlm 6 Sardiman 2008 hlm 109 112 Setiadi amp Yuliawati 2012 hlm 36 Adi 2011 hlm 31 a b Adi 2011 hlm 32 Adi 2011 hlm 33 34 Sardiman 2008 hlm 121 122 Adi 2011 hlm 36 a b c TNI 2000 hlm 1 Nasution 1963 hlm 106 Anderson 2005 hlm 103 106 Said 1991 hlm 11 Adi 2011 hlm 42 43 a b c d e f KR 1950 Djenderal Sudirman Wafat Sardiman 2008 hlm 123 Said 1991 hlm 13 Anderson 2005 hlm 232 234 Imran 1983 hlm 71 72 Imran 1980 hlm 28 a b Sardiman 2008 hlm 126 127 Nasution 2011 hlm 196 Imran 1980 hlm 30 Sardiman 2008 hlm 132 Imran 1983 hlm 74 79 a b Adi 2011 hlm 46 Setiadi amp Yuliawati 2012 hlm 20 a b Imran 1980 hlm 32 Ricklefs 1993 hlm 217 a b Adi 2011 hlm 50 Sardiman 2008 hlm 136 Setiadi amp Yuliawati 2012 hlm 22 Sardiman 2008 hlm 214 215 Sardiman 2008 hlm 137 Sardiman 2008 hlm 216 Sardiman 2008 hlm 142 Said 1991 hlm 59 61 a b Anderson 2005 hlm 372 373 a b c Adi 2011 hlm 51 Said 1991 hlm 44 Adi 2011 hlm 53 Imran 1983 hlm 80 81 Imran 1980 hlm 35 Imran 1983 hlm 82 84 Adi 2011 hlm 56 57 Sardiman 2008 hlm 145 a b Adi 2011 hlm 58 Said 1991 hlm 63 65 Sardiman 2008 hlm 146 a b Sardiman 2008 hlm 218 Adi 2011 hlm 60 61 Sardiman 2008 hlm 151 Britannica Linggadjati Agreement Adi 2011 hlm 66 a b Imran 1980 hlm 38 40 Sardiman 2008 hlm 155 Said 1991 hlm 67 Adi 2011 hlm 71 Sardiman 2008 hlm 157 Adi 2011 hlm 73 Said 1991 hlm 68 Kahin 1952 hlm 223 a b Kahin 1952 hlm 218 221 Adi 2011 hlm 77 78 Adi 2011 hlm 79 80 a b Imran 1980 hlm 42 45 Setiadi amp Yuliawati 2012 hlm 24 Nasution 1963 hlm 130 132 a b c d Pemerintah Kota Jakarta Sudirman Sardiman 2008 hlm 160 Amrin Imran 1971 hlm 17 a b Adi 2011 hlm 82 84 Said 1991 hlm 77 Setiadi amp Yuliawati 2012 hlm 25 a b Adi 2011 hlm 85 87 a b Sardiman 2008 hlm 164 Said 1991 hlm 101 Adi 2011 hlm 88 Sardiman 2008 hlm 179 Adi 2011 hlm 90 91 Adi 2011 hlm 92 95 Said 1991 hlm 99 Imran 1980 hlm 57 Adi 2011 hlm 97 99 Imran 1980 hlm 58 Adi 2011 hlm 100 101 Imran 1980 hlm 61 a b c d Adi 2011 hlm 102 105 Imran 1980 hlm 62 Imran 1980 hlm 64 Setiadi amp Yuliawati 2012 hlm 28 Adi 2011 hlm 106 107 Imran 1980 hlm 65 a b c Adi 2011 hlm 108 110 McGregor 2007 hlm 138 Imran 1980 hlm 74 Said 1991 hlm 126 127 Said 1991 hlm 116 118 Imran 1980 hlm 75 80 Sardiman 2008 hlm 199 Setiadi amp Yuliawati 2012 hlm 47 McGregor 2007 hlm 129 Pemerintah Kota Jakarta Oerip Soemohardjo a b Imran 1980 hlm 82 83 Said 1991 hlm 122 a b Sardiman 2008 hlm 203 a b Imran 1980 hlm 84 a b c KR 1950 Pak Dirman Istirahat a b c d e f KR 1950 Perdjalanan Terachir a b KR 1950 Magelang Berkabung Imran 1980 hlm 83 Imran 1980 hlm 86 a b c d e f McGregor 2007 hlm 127 Sardiman 2008 hlm 219 Said 1991 hlm 55 Sardiman 2008 hlm 93 Sardiman 2008 hlm 174 a b McGregor 2007 hlm 128 McGregor 2007 hlm 130 McGregor 2007 hlm 133 McGregor 2007 hlm 220 Tjokropranolo 1992 hlm 327 Sekretariat Negara Republik Indonesia Bintang Mahaputra Adipurna Sekretariat Negara Republik Indonesia Bintang Mahaputra Pratama Sekretariat Negara Republik Indonesia Bintang Republik Indonesia Adipurna Sekretariat Negara Republik Indonesia Bintang Republik Indonesia Adipradana Sekretariat Negara Republik Indonesia Daftar Nama Pahlawan McGregor 2007 hlm 139 Sardiman 2008 hlm 8 Pemerintah Kota Magelang Museum Sudirman Universitas Jenderal Soedirman Tentang UNSOED Daftar pustaka Imran Amrin 1971 Sedjarah Perkembangan Angkatan Darat Seri Text Book Sedjarah ABRI Departemen Pertahanan Keamanan Pusat Sedjarah ABRI Parameter coauthor yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan TNI Markas Besar 2000 Sejarah TNI Jilid I 1945 1949 Jakarta Pusat Sejarah Dan Tradisi TNI ISBN 979 9421 01 2 Nasution A H 1963 Tentara Nasional Indonesia Jilid I Cetakan II Bandung Ganeco N V Tentang UNSOED Universitas Jenderal Soedirman Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 17 Diakses tanggal 17 Juni 2012 Adi A Kresna 2011 Soedirman Bapak Tentara Indonesia Yogyakarta Mata Padi Pressindo ISBN 978 602 95337 1 2 Anderson Benedict Richard O Gorman 2005 Java in a Time of Revolution Occupation and Resistance 1944 1946 Jakarta Equinox ISBN 978 979 3780 14 6 Bayly Christopher Alan Harper Timothy Norman 2007 Forgotten Wars Freedom and Revolution in Southeast Asia Cambridge Belknap Press ISBN 978 0 674 02153 2 Bintang Mahaputra Adipurna Bintang Republik Indonesia Sekretariat Negara Republik Indonesia Diakses tanggal 17 Mei 2012 Bintang Mahaputra Pratama Bintang Republik Indonesia Sekretariat Negara Republik Indonesia Diakses tanggal 17 Mei 2012 Bintang Republik Indonesia Adipradana Bintang Republik Indonesia Sekretariat Negara Republik Indonesia Diakses tanggal 17 Mei 2012 Bintang Republik Indonesia Adipurna Bintang Republik Indonesia Sekretariat Negara Republik Indonesia Diakses tanggal 17 Mei 2012 Coates John 2006 An Atlas of Australia s Wars Melbourne Oxford University Press ISBN 978 0 19 555914 9 Cuhaj George S 2012 2013 Standard Catalog of World Paper Money Modern Issues 1961 Present Iola Krause Publications ISBN 978 1 4402 2956 5 Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia Bintang Republik Indonesia Sekretariat Negara Republik Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 09 Diakses tanggal 9 Mei 2012 Djenderal Sudirman Wafat Kedaulatan Rakjat 30 Januari 1950 hlm 1 Imran Amrin 1980 Panglima Besar Jenderal Soedirman Jakarta Mutiara OCLC 220643587 Imran Amrin 1983 Urip Sumohardjo Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan OCLC 10945069 Kahin George McTurnan 1952 Nationalism and Revolution in Indonesia Ithaca Cornell University Press ISBN 978 0 8014 9108 5 Linggadjati Agreement Encyclopedia Britannica Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 12 Diakses tanggal 12 Juni 2012 Magelang Berkabung Kedaulatan Rakjat 31 Januari 1950 hlm 1 McGregor Katharine E 2007 History in Uniform Military Ideology and the Construction of Indonesia s Past Honolulu University of Honolulu Press ISBN 978 9971 69 360 2 Museum Sudirman Pemerintah Kota Magelang Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 16 Diakses tanggal 16 Juni 2012 Nasution A H 2011 1982 Roem Mohamad Lubis Mochtar Mochtar Kustiniyati S Maimoen ed Takhta untuk Rakyat Celah celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX edisi ke Revised Jakarta Gramedia Pustaka Utama ISBN 978 979 22 6767 9 Oerip Soemohardjo Encyclopedia of Jakarta Pemerintah Kota Jakarta Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 09 Diakses tanggal 9 Mei 2012 Pa Dirman Istirahat Kedaulatan Rakjat 30 Januari 1950 hlm 1 Perdjalanan Terachir Dj Sudirman Kedaulatan Rakjat 31 Januari 1950 hlm 1 Ricklefs M C 1993 A History of Modern Indonesia Since c 1200 edisi ke 2nd London MacMillan ISBN 978 0 333 57689 2 Said Salim 1991 Genesis of Power General Sudirman and the Indonesian Military in Politics 1945 49 Singapura Institute of Southeast Asian Studies ISBN 978 981 3035 90 4 Saragih Bagus BT 13 August 2012 SBY bestows honors to late Cabinet members The Jakarta Post Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 26 Diakses tanggal 26 August 2012 Sardiman 2008 Guru Bangsa Sebuah Biografi Jenderal Sudirman Yogyakarta Ombak ISBN 978 979 3472 92 8 Setiadi Purwanto Yuliawati 2012 Sudirman A Soldier s Story Tempo English Jakarta Arsa Raya Perdana 1312 14 51 ISSN 1411 6065 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sudirman Encyclopedia of Jakarta Pemerintah Kota Jakarta Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 16 Diakses tanggal 16 Juni 2012 Tjokropranolo 1992 Arifin Marzuki ed Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia Kisah Seorang Pengawal Jakarta Surya Persindo ISBN 978 979 8329 00 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Jakarta Pemerintah Republik Indonesia 18 Juni 2009 PersondataNama SudirmanNama alternatifDeskripsi singkat Indonesian Army generalTanggal lahir 24 January 1916Tempat lahir Purbalingga Dutch East IndiesTanggal kematian 29 January 1950Tempat kematian Magelang Indonesia Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Soedirman amp oldid 24035967