www.wikidata.id-id.nina.az
Hatta beralih ke halaman ini Untuk kegunaan lain lihat Hatta disambiguasi Dr H C Drs H Mohammad Hatta 12 Agustus 1902 14 Maret 1980 adalah seorang tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia pahlawan nasional negarawan dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama Ia bersama Soekarno adalah Proklamator Kemerdekaan memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945 Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I Hatta II dan RIS Pada 1956 ia mundur dari jabatan wakil presiden Dr H C Drs H Mohammad HattaWakil Presiden Indonesia ke 1Masa jabatan 18 Agustus 1945 1 Desember 1956PresidenSoekarnoPerdana MenteriDaftar Sutan Sjahrir Amir Sjarifoeddin Mohammad Hatta Mohammad Natsir Soekiman W Wilopo Ali Sastroamidjojo Burhanuddin HarahapPendahuluTidak ada jabatan baruPenggantiSri Sultan Hamengkubuwono IXPerdana Menteri Indonesia ke 3Masa jabatan 29 Januari 1948 6 September 1950 Perdana Menteri RIS 20 Desember 1949 6 September 1950 PresidenSoekarnoPendahuluAmir SjarifoeddinPenggantiRI negara bagian di RIS Soesanto Tirtoprodjo Pjs Abdoel Halim NKRI pasca RIS dibubarkan Mohammad Natsir a Menteri Pertahanan Indonesia ad interim Masa jabatan 29 Januari 1948 15 Juli 1948PresidenSoekarnoPendahuluAmir SjarifuddinPenggantiSri Sultan Hamengkubuwono IXMenteri Luar Negeri Indonesia pada Pemerintahan RIS Masa jabatan 20 Desember 1949 6 September 1950PresidenSoekarnoPendahuluAgus SalimSri Sultan Hamengkubuwono IX ad interim PenggantiMohammad RoemKetua Umum Palang Merah Indonesia ke 1Masa jabatan 1945 1946PendahuluTidak ada jabatannya sebagai baruPenggantiMas Sutardjo KertohadikusumoInformasi pribadiLahirMohammad Athar 1902 08 12 12 Agustus 1902Bukittinggi Sumatra s Westkust Hindia BelandaMeninggal14 Maret 1980 1980 03 14 umur 77 Jakarta IndonesiaKebangsaanIndonesiaPartai politik Independen setelah merdeka Afiliasi politiklainnyaPNI PNI lama Pendidikan Nasional Indonesia PNI baru Suami istriRahmi RachimAnakMeutia HattaGemala HattaHalida HattaPendidikanEkonomAlma materUniversitas Erasmus RotterdamPekerjaanPolitikusTanda tanganHatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi Ia mengeluarkan Maklumat X yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia Di bidang ekonomi pemikiran dan sumbangsihnya terhadap perkembangan koperasi membuat ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi 1 2 Hatta meninggal pada 1980 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah seorang Pahlawan Proklamator Kemerdekaan pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081 TK 1986 3 Namanya bersanding dengan Soekarno sebagai Dwi Tunggal dan disematkan pada Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Di Belanda namanya diabadikan sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder Haarlem 4 Daftar isi 1 Masa muda 1 1 Latar belakang 1 2 Pendidikan dan pergaulan 1 3 Keluarga 2 Perjuangan dan pergerakan 2 1 1921 1932 Sewaktu di Belanda 2 2 1932 1941 Pengasingan 2 3 1942 1945 Penjajahan Jepang 2 4 1945 Mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia 2 5 1945 1956 Menjadi Wakil Presiden pertama Indonesia 2 6 1956 1980 Setelah Pensiun 3 Wafat 4 Mendapat gelar pahlawan 5 Bung Hatta Award 6 Lihat pula 7 Catatan bawah 8 Referensi 8 1 Daftar pustaka 8 2 Bacaan lanjutan 9 Pranala luarMasa muda SuntingLatar belakang Sunting Rumah Kelahiran Bung Hatta yang sekarang terletak di Jalan Sukarno Hatta Kota BukittinggiMohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama Naqsyabandiyah di Batuhampar dekat Payakumbuh Sumatra Barat 5 6 7 dan ibunya berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi Ia lahir dengan nama Muhammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902 Namanya Athar berasal dari bahasa Arab yang berarti harum 8 Athar lahir sebagai anak kedua setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900 Sejak kecil ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam Kakeknya dari pihak ayah Abdurrahman Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar sedikit dari surau yang bertahan pasca Perang Padri 9 Sementara itu ibunya berasal dari keturunan pedagang Beberapa orang mamaknya adalah pengusaha besar di Jakarta Ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur tujuh bulan 8 Setelah kematian ayahnya ibunya menikah dengan Agus Haji Ning seorang pedagang dari Palembang 10 Haji Ning sering berhubungan dagang dengan Ilyas Bagindo Marah kakeknya dari pihak ibu Perkawinan Siti Saleha dengan Haji Ning melahirkan empat orang anak yang semuanya adalah perempuan 8 Pendidikan dan pergaulan Sunting Mohammad Hatta pertama kali mengenyam pendidikan formal di sekolah swasta 11 Setelah enam bulan ia pindah ke sekolah rakyat dan sekelas dengan Rafiah kakaknya Namun pelajarannya berhenti pada pertengahan semester kelas tiga 12 Ia lalu pindah ke ELS di Padang kini SMA Negeri 1 Padang sampai tahun 1913 12 dan melanjutkan ke MULO sampai tahun 1917 Di luar pendidikan formal ia pernah belajar agama kepada Muhammad Jamil Jambek Abdullah Ahmad dan beberapa ulama lainnya 13 Selain keluarga perdagangan memengaruhi perhatian Hatta terhadap perekonomian Di Padang ia mengenal pedagang pedagang yang masuk anggota Serikat Oesaha dan aktif dalam Jong Sumatranen Bond sebagai bendahara 14 Kegiatannya ini tetap dilanjutkannya ketika ia bersekolah di Prins Hendrik School Mohammad Hatta tetap menjadi bendahara di Jakarta 15 Kakeknya bermaksud akan ke Mekkah dan pada kesempatan tersebut ia dapat membawa Mohammad Hatta melanjutkan pelajaran di bidang agama yakni ke Mesir Al Azhar 16 Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas surau di Batuhmpar yang memang sudah menurun sejak meninggalnya Abdurrahman Namun hal ini diprotes dan mengusulkan pamannya Idris untuk menggantikannya 16 Menurut catatan Amrin Imran Pak Gaeknya kecewa dan Syekh Arsyad pada akhirnya menyerahkan kepada Tuhan 17 Keluarga Sunting Pada 18 November 1945 Hatta menikah dengan Rahmi Hatta dan tiga hari setelah menikah mereka bertempat tinggal di Yogyakarta Kemudian dikaruniai 3 anak perempuan yang bernama Meutia Farida Hatta Gemala Rabi ah Hatta dan Halida Nuriah Hatta Perjuangan dan pergerakan Sunting1921 1932 Sewaktu di Belanda Sunting Hatta berdiri kedua dari kanan bersama para pengurus Perhimpunan Indonesia pada waktu itu tahun 1925 Hatta masih berstatus seorang bendahara di sanaPergerakan politik ia mulai sewaktu bersekolah di Belanda dari 1921 1932 Ia bersekolah di Handels Hogeschool kelak sekolah ini disebut Economische Hogeschool sekarang menjadi Universitas Erasmus Rotterdam selama bersekolah di sana ia masuk organisasi sosial Indische Vereeniging yang kemudian menjadi organisasi politik dengan adanya pengaruh Ki Hadjar Dewantara Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker Pada tahun 1923 Hatta menjadi bendahara dan mengasuh majalah Hindia Putera yang berganti nama menjadi Indonesia Merdeka 18 Pada tahun 1924 organisasi ini berubah nama menjadi Indische Vereeniging Perhimpunan Indonesia PI 19 Pada tahun 1926 ia menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia Sebagai akibatnya ia terlambat menyelesaikan studi 20 Di bawah kepemimpinannya PI mendapatkan perubahan Perhimpunan ini lebih banyak memperhatikan perkembangan pergerakan di Indonesia dengan memberikan banyak komentar dan banyak ulasan di media massa di Indonesia 20 Setahun kemudian ia seharusnya sudah berhenti dari jabatan ketua namun ia dipilih kembali hingga tahun 1930 21 Pada Desember 1926 Semaun dari PKI datang kepada Hatta untuk menawarkan pimpinan pergerakan nasional secara umum kepada PI 20 selain itu dia dan Semaun membuat suatu perjanjian bernama Konvensi Semaun Hatta Inilah yang dijadikan alasan Pemerintah Belanda ingin menangkap Hatta 22 Waktu itu Hatta belum meyetujui paham komunis Stalin membatalkan keinginan Semaun sehingga hubungan Hatta dengan komunisme mulai memburuk 23 Sikap Hatta ini ditentang oleh anggota PI yang sudah dikuasai komunis 24 Pada tahun 1927 ia mengikuti sidang Liga Menentang Imperialisme Penindasan Kolonial dan untuk Kemerdekaan Nasional di Frankfurt b Dalam sidang ini pihak komunis dan utusan dari Rusia tampak ingin menguasai sidang ini sehingga Hatta tidak bisa percaya terhadap komunis 25 Pada waktu itu majalah PI Indonesia Merdeka masuk dengan mudah ke Indonesia lewat penyelundupan karena banyak penggeledahan oleh pihak kepolisian terhadap kaum pergerakan yang dicurigai 26 Mohammad Hatta bersama Abdulmadjid Djojohadiningrat Nazir Datuk Pamuntjak dan Ali SastroamidjojoPada 25 September 1927 Hatta bersama Ali Sastroamidjojo Nazir Datuk Pamuntjak dan Abdulmadjid Djojoadiningrat ditangkap oleh penguasa Belanda atas tuduhan mengikuti partai terlarang yang dikait kaitkan dengan Semaun terlibat pemberontakan di Indonesia yang dilakukan PKI dari tahun 1926 1927 dan menghasut opruiing supaya menentang Kerajaan Belanda Moh Hatta sendiri dihukum tiga tahun penjara 27 Mereka semua dipenjara di Rotterdam 28 Dia juga dituduh akan melarikan diri sehingga dia yang sedang memperkenalkan Indonesia ke kota kota di Eropa sengaja pulang lebih cepat begitu berita ini tersebar 29 Pidato Hatta yang berjudul Indonesie Vrij yang dibukukan oleh Perhimpunan IndonesiaSemua tuduhan tersebut ia tolak dalam pidatonya Indonesia Merdeka Indonesie Vrij pada sidang kedua tanggal 22 Maret 1928 28 Pidato ini sampai ke Indonesia dengan cara penyelundupan Ia juga dibela 3 orang pengacara Belanda yang salah satunya berasal dari parlemen Yang dari parlemen bernama J E W Duys Tokoh ini memang bersimpati padanya Setelah ditahan beberapa bulan mereka berempat dibebaskan dari tuduhan karena tuduhan tidak bisa dibuktikan 30 Sampai pada tahun 1931 Mohammad Hatta mundur dari kedudukannya sebagai ketua karena hendak mengikuti ujian sarjana sehingga ia berhenti dari PI namun demikian ia akan tetap membantu PI 21 Akibatnya PI jatuh ke tangan komunis dan mendapat arahan dari partai komunis Belanda dan juga dari Moskow Setelah tahun 1931 PI mengecam keras kebijakan Hatta dan mengeluarkannya dari organisasi ini 31 PI di Belanda mengecam sikap Hatta sebab ia bersama Soedjadi mengkritik secara terbuka terhadap PI Perhimpunan menahan sikap terhadap kedua orang ini 32 Pada Desember 1931 para pengikut Hatta segera membuat gerakan tandingan yang disebut Gerakan Merdeka yang kemudian bernama Pendidikan Nasional Indonesia yang kelak disebut PNI Baru Ini mendorong Hatta dan Syahrir yang pada saat itu sedang bersekolah di Belanda untuk mengambil langkah konkret untuk mempersiapkan kepemimpinan di sana Hatta sendiri merasa perlu untuk menyelesaikan studinya terlebih dahulu Oleh karenanya Syahrir terpaksa pulang dan untuk memimpin PNI 33 Kalau Hatta kembali pada 1932 diharapkan Syahrir dapat melanjutkan studinya 33 1932 1941 Pengasingan Sunting Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda NeiraSekembalinya ia dari Belanda ia ditawarkan masuk kalangan Sosialis Merdeka Onafhankelijke Socialistische Partij OSP untuk menjadi anggota parlemen Belanda dan menjadi perdebatan hangat di Indonesia pada saat itu Pihak OSP mengiriminya telegram pada 6 Desember 1932 yang berisi kesediaannya menerima pencalonan anggota Parlemen 34 Ini dikarenakan ia berpendapat bahwa ia tidak setuju orang Indonesia menjadi anggota dalam parlemen Belanda 35 Sebenarnya dia menolak masuk dengan alasan ia perlu berada dan berjuang di Indonesia c Namun pemberitaan di Indonesia mengatakan bahwa Hatta menerima kedudukan tersebut sehingga Soekarno menuduhnya tidak konsisten dalam menjalankan sistem non kooperatif 36 Setelah Hatta kembali dari Belanda Syahrir tidak bisa ke Belanda karena keduanya keburu ditangkap Belanda pada 25 Februari 1934 dan dibuang ke Digul dan selanjutnya ke Banda Neira 37 Baik di Digul maupun Banda Neira ia banyak menulis di koran koran Jakarta dan ada juga untuk majalah majalah di Medan Artikelnya tidak terlalu politis namun bersifat lebih menganalisis dan mendidik pembaca Ia juga banyak membahas pertarungan kekuasaan di Pasifik 38 Semasa diasingkan ke Digul ia membawa semua buku bukunya ke tempat pengasingannya Di sana ia mengatur waktunya sehari hari Pada saat hendak membaca ia tak mau diganggu Sehingga beberapa kawannya menganggap dia sombong 39 Ia juga merupakan sosok yang peduli terhadap tahanan Ia menolak bekerja sama dengan penguasa setempat misalnya memberantas malaria Apabila ia mau bekerja sama ia diberi gaji f 7 50 sebulan Namun kalau tidak ia hanya diberi gaji f 2 50 saja 40 Gajinya itu tidak ia habiskan sendiri Ia juga peduli terhadap kawannya yang kekurangan 40 Di Digul selain bercocok tanam 41 ia juga membuat kursus kepada para tahanan Di antara tahanan tersebut ada beberapa orang yang ibadah shalat dan puasanya teratur baik dari Minangkabau maupun Banten Tapi mereka ditangkap karena pada umumnya terlibat pemberontakan komunis 42 Pada masa itu ia menulis surat untuk iparnya untuk dikirimi alat alat pertukangan seperti paku dan gergaji Selain itu dia juga menceritakan nasib orang orang buangan dalam surat itu Kemudian ipar Hatta mengirim surat itu ke koran Pemandangan di Jakarta dan segera surat itu dimuat Surat itu dibaca menteri jajahan pada saat itu Colijn 43 Colijn mengecam pemerintah dan segera mengirim residen Ambon untuk menemui Hatta di Digul Maka uang diberikan untuknya Hatta menolak dan ia juga meminta supaya kalau mau ditambah diberikan juga kepada pemimpin lain yang hidup dalam pembuangan 41 Pada 1937 ia menerima telegram yang mengatakan dia dipindah dari Digul ke Banda Neira d Hatta pindah bersama Syahrir pada bulan Februari pada tahun itu dan mereka menyewa sebuah rumah yang cukup besar Di situ ada beberapa kamar dan ruangan yang cukup besar Adapun ruangan besar itu digunakannya untuk menyimpan bukunya dan tempat bekerjanya 44 Sewaktu di Banda Neira ia bercocok tanam dan menulis di koran Sin Tit Po dipimpin Liem Koen Hian bulanan ini berhenti pada 1938 dengan honorarium f 75 dalam Bahasa Belanda Kemudian ia menulis di Nationale Commantaren Komentar Nasional dipimpin Sam Ratulangi dan juga ia menulis di koran Pemandangan dengan honorarium f 50 sebulan per satu dua tulisan 45 Hatta juga pernah menerima tawaran Kiai Haji Mas Mansur untuk ke Makassar dia menolak dengan alasan kalaupun dirinya ke Makassara dia masih berstatus tahanan juga 46 Waktu itu sudah ada Cipto Mangunkusumo dan Iwa Kusumasumantri Mereka semua sudah saling mengenal Selain itu di Banda Neira Hatta juga mengajar kepada beberapa orang pemuda Anak dr Cipto belajar tata buku dan sejarah Ada juga anak asli daerah Banda Neira yang belajar kepada Hatta Ada seorang kenalan Hatta dari Sumatra Barat yang mengirimkan dua orang kemenakannya untuk belajar ekonomi dan juga sejarah 47 Selain itu dari Bukittinggi dikirim Anwar Sutan Saidi sebanyak empat orang pemuda yang belajar kepada Hatta 48 Pada tahun 1941 Mohammad Hatta menulis artikel di koran Pemandangan yang isinya supaya rakyat Indonesia jangan memihak kepada baik ke pihak Barat ataupun fasisme Jepang Kelak pada zaman Jepang tulisan Hatta dijadikan bahan oleh penguasa Jepang untuk tidak percaya Hatta selama Perang Pasifik 49 Yang mana kelak tulisan Hatta dibaca Murase seorang Wakil Kepala Kempeitai dinas intelijen dan menyarankan Hatta agar mengikuti Nippon Seishin di Tokyo 50 pada November 1943 51 1942 1945 Penjajahan Jepang Sunting Pada tanggal 8 Desember 1941 angkatan perang Jepang menyerang Pearl Harbor Hawaii Hal ini memicu Perang Pasifik dan setelah Pearl Harbor Jepang segera menguasai sejumlah daerah termasuk Indonesia Dalam keadaan genting tersebut Pemerintah Belanda memerintahkan untuk memindahkan orang orang buangan dari Digul ke Australia karena khawatir kerja sama dengan Jepang Hatta dan Syahrir dipindahkan pada Februari 1942 52 ke Sukabumi setelah menginap sehari di Surabaya dan naik kereta api ke Jakarta Bersama kedua orang ini turut pula 3 orang anak anak dari Banda yang dijadikan anak angkat oleh Syahrir 53 Setelah itu ia dibawa kembali ke Jakarta Ia bertemu Mayor Jenderal Harada Hatta menanyakan keinginan Jepang datang ke Indonesia Harada menawarkan kerjasama dengan Hatta Kalau mau ia akan diberi jabatan penting Hatta menolak dan memilih menjadi penasihat 54 Ia dijadikan penasihat dan diberi kantor di Pegangsaan Timur dan rumah di Oranje Boulevard Jalan Diponegoro Orang terkenal pada masa sebelum perang baik orang pergerakan atau mereka yang bekerja sama dengan Belanda diikutsertakan seperti Abdul Karim Pringgodigdo Surachman Sujitno Mangunkususmo Sunarjo Kolopaking Supomo dan Sumargo Djojohadikusumo Pada masa ini ia banyak mendapat tenaga tenaga baru Pekerjaan di sini merupakan tempat saran oleh pihak Jepang 55 Jepang mengharapkan agar Hatta memberikan nasihat yang menguntungkan mereka malah Hatta memanfaatkan itu untuk membela kepentingan rakyat 56 1945 Mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia Sunting Saat saat mendekati Proklamasi pada 22 Juni 1945 Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI membentuk panitia kecil yang disebut Panitia Sembilan dengan tugas mengolah usul dan konsep para anggota mengenai dasar negara Indonesia Panitia kecil itu beranggotakan 9 orang dan diketuai oleh Ir Soekarno Anggota lainnya Bung Hatta Mohammad Yamin Achmad Soebardjo A A Maramis Abdulkahar Muzakir Wahid Hasyim H Agus Salim dan Abikusno Tjokrosujoso 57 Kemudian pada 9 Agustus 1945 Bung Hatta bersama Bung Karno dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat Vietnam untuk dilantik sebagai Ketua dan Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI Badan ini bertugas melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada Indonesia Pelantikan dilakukan secara langsung oleh Panglima Asia Tenggara Jenderal Terauchi Puncaknya pada 16 Agustus 1945 terjadilah Peristiwa Rengasdengklok hari dimana Bung Karno bersama Bung Hatta diculik kemudian dibawa ke sebuah rumah milik salah seorang pimpinan PETA Djiaw Kie Siong di sebuah kota kecil Rengasdengklok dekat Karawang Jawa Barat 58 Penculikan itu dilakukan oleh kalangan pemuda dalam rangka mempercepat tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia Malam hari mereka mengadakan rapat untuk persiapan proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 Jakarta Sebelum rapat mereka menemui somabuco kepala pemerintahan umum Mayjen Nishimura untuk mengetahui sikapnya mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia Pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepahaman sehingga tidak adanya kesepahaman itu meyakinkan mereka berdua untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan itu tanpa kaitan lagi dengan Jepang 59 1945 1956 Menjadi Wakil Presiden pertama Indonesia Sunting Hatta keempat dari kiri di Istana Dam Amsterdam dan Ratu Juliana ketiga dari kanan pada saat penyerahan kedaulatanPada 17 Agustus 1945 hari yang sangat ditunggu tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia dia bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pukul 10 00 WIB Keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945 dia resmi dipilih sebagai Wakil Presiden RI yang pertama mendampingi Presiden Soekarno 60 Selama menjadi Wakil Presiden Bung Hatta amat gigih bahkan dengan nada sangat marah menyelamatkan Republik dengan mempertahankan naskah Linggarjati di Sidang Pleno KNIP di Malang yang diselenggarakan pada 25 Februari 6 Maret 1947 dan hasilnya Persetujuan Linggajati diterima oleh Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP sehingga anggota KNIP menjadi agak lunak pada 6 Maret 1947 61 Pada saat terjadinya Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli 1947 Hatta dapat meloloskan diri dari kepungan Belanda dan pada saat itu dia masih berada di Pematangsiantar Dia dengan selamat bersama dengan Gubernur Sumatra Mr T Hassan tiba di Bukittinggi Sebelumnya pada 12 Juli 1947 Bung Hatta mengadakan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya yang menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi di Indonesia Kemudian dalam Kongres Koperasi II di Bandung tanggal 12 Juli 1953 Bung Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia 62 Kemudian Bung Hatta dengan kewibawaannya sebagai Wakil Presiden hendak memperjuangkan sampai berhasil Perjanjian Renville dengan berakibat jatuhnya Kabinet Amir dan digantikan oleh Kabinet Hatta Pada era Kabinet Hatta yang dibentuk pada 29 Januari 1948 Bung Hatta menjadi Perdana Menteri dan merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan 63 Suasana panas waktu timbul Pemberontakan PKI Madiun dalam bulan September 1948 memuncak pada penyerbuan tentara Belanda ke Yogyakarta pada 19 Desember 1948 Bung Hatta bersama Bung Karno diangkut oleh tentara Belanda pada hari itu juga Pada tahun yang sama Bung Hatta bersama Bung Karno diasingkan ke Menumbing Bangka Beberapa waktu setelah pengasingan karena mengalami adanya sebuah perundingan Komisi Tiga Negara KTN di Kaliurang di mana Critchley datang mewakili Australia dan Cochran mewakili Amerika 64 Mohammad Hatta berpidato di hadapan para peserta Konferensi Persiapan Nasional di Jakarta pada 26 November 1949 Tampak Sartono duduk deretan depan no 2 dari kiri mendengarkan dengan saksama Pada Juli 1949 terjadi kemenangan Cochran dalam menyelesaikan perundingan Indonesia Tahun ini terjadilah sebuah perundingan penting Konferensi Meja Bundar KMB yang diadakan di Den Haag sesudah berunding selama 3 bulan pada 27 Desember 1949 kedaulatan NKRI kita miliki untuk selamanya Ratu Juliana memberi tanda pengakuan Belanda atas kedaulatan negara Indonesia tanpa syarat kecuali Irian Barat yang akan dirundingkan lagi dalam waktu setahun setelah Pengakuan Kedaulatan kepada Bung Hatta yang bertindak sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia di Amsterdam dan di Jakarta 63 65 Di Amsterdam dari Ratu Juliana kepada Drs Mohammad Hatta dan di Jakarta dari Dr Lovink yang mewakili Belanda kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX Sehingga pada akhirnya negara Indonesia menjadi negara Republik Indonesia Serikat RIS Bung Hatta terpilih menjadi Perdana Menteri RIS juga merangkap sebagai Menteri Luar Negeri RIS dan berkedudukan di Jakarta dan Bung Karno menjadi Presiden RIS Ternyata RIS tidak berlangsung lama dan pada 17 Agustus 1950 Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI dengan ibu kota Jakarta dan Perdana Menteri Mohammad Natsir 66 Bung Hatta menjadi Wakil Presiden RI lagi dan berdinas di Jalan Medan Merdeka Selatan 13 Jakarta Kunjungan kerja Wakil Presiden Moh Hatta ke Yogyakarta tahun 1950 Tampak dalam gambar paling kiri Mayor Pranoto Reksosamodra sebagai Komandan Militer Kota Besar Yogyakarta Pada tahun 1955 Mohammad Hatta membuat pernyataan bahwa bila parlemen dan konstituante pilihan rakyat sudah terbentuk dia akan mengundurkan diri sebagai wakil presiden 67 Menurutnya dalam negara yang mempunyai kabinet parlementer Kepala Negara adalah sekadar simbol saja sehingga Wakil Presiden tidak diperlukan lagi Pada tanggal 20 Juli 1956 Mohammad Hatta menulis sepucuk surat kepada Ketua DPR pada saat itu Sartono yang isinya antara lain Merdeka Bersama ini saya beritahukan dengan hormat bahwa sekarang setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih rakyat mulai bekerja dan Konstituante menurut pilihan rakyat sudah tersusun sudah tiba waktunya bagi saya untuk mengundurkan diri sebagai wakil presiden Segera setelah Konstituante dilantik saya akan meletakkan jabatan itu secara resmi 68 DPR menolak secara halus permintaan Mohammad Hatta tersebut dengan cara mendiamkan surat tersebut Kemudian pada tanggal 23 November 1956 Bung Hatta menulis surat susulan yang isinya sama bahwa tanggal 1 Desember 1956 dia akan berhenti sebagai Wakil Presiden RI Akhirnya pada sidang DPR pada 30 November 1956 DPR akhirnya menyetujui permintaan Mohammad Hatta untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Presiden jabatan yang telah dipegangnya selama 11 tahun 69 Di akhir tahun 1956 juga Hatta tidak sejalan lagi dengan Bung Karno karena dia tidak ingin memasukkan unsur komunis dalam kabinet pada waktu itu Sebelum ia mundur dia mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta Sebenarnya gelar Doctor Honoris Causa ingin diberikan pada tahun 1951 Namun gelar tersebut baru diberikan pada 27 November 1956 70 Demikian pula Universitas Indonesia pada tahun 1951 telah menyampaikan keinginan itu tetapi Bung Hatta belum bersedia menerimanya Kata dia Nanti saja kalau saya telah berusia 60 tahun 1956 1980 Setelah Pensiun Sunting Foto terakhir Bung Hatta sebelum masuk rumah sakit tanggal 1 Maret 1980 Di sebelah kanan adalah Ny Moenadji Soerjohadikoesoemo Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI tampak serius berbicara dengan Mohammad Hatta Setelah mundur dari jabatannya sebagai Wakil Presiden RI pada 1 Desember 1956 yang kemudian disahkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 13 Tahun 1957 tentang Pemberhentian Dr Mohammad Hatta dari Jabatan Sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia tertanggal 5 Februari 1957 dia dan keluarga berpindah rumah dari Jalan Medan Merdeka Selatan 13 ke Jalan Diponegoro 57 71 Bung Hatta tak pernah menyesal atas keputusan yang telah ia buat Kegiatan sehari hari Bung Hatta setelah pensiun adalah menambah dari penghasilan menulis buku dan mengajar Meskipun sudah tak menjabat lagi sebagai Wakil Presiden pada tahun 1957 dia berangkat ke Cina karena mendapat undangan dari Pemerintah RRC Rakyat sana masih menganggap dia sebagai a great son of his country terbukti dari penyambutan yang seharusnya diberikan kepada seorang kepala negara di mana PM Zhou Enlai sendiri menyambut dia yang bukan lagi sebagai wakil presiden Mereka yang sibuk pada masa Revolusi berkumpul kembali tahun 1979 ketika Richard C Kirby yang dulu mewakili Australia dalam Komite Jasa Baik PBB untuk Indonesia KTN berkunjung ke Jakarta Dari kanan Ali Budiardjo pembantu politik Hamengkubuwono IX menjelang RIS Mohammad Hatta Richard C Kirby Mohammad Roem Sri Sultan Hamengkubuwono IX Subadio Sastrosatomo Mohammad Natsir Tamzil dan Thomas K Critchley yang menggantikan Kirby dalam Komite PBB Tahun 1963 Bung Hatta pertama kali mengalami jatuh sakit dan mendapatkan perawatan di Stockholm Swedia atas perintah Soekarno dengan biaya negara karena perlengkapan medis di sana lebih lengkap 72 Pada 31 Januari 1970 melalui Keppres No 12 1970 telah dibentuk Komisi Empat yang bertugas mengusut masalah korupsi Untuk keperluan itu Dr Moh Hatta mantan Wakil Presiden RI telah diangkat menjadi Penasehat Presiden dalam masalah pemberantasan Korupsi Komisi Empat ini diketuai oleh Wilopo SH dengan anggota anggota IJ Kasimo Prof Dr Yohanes H Anwar Tjokroaminoto dengan sekretaris Kepala Bakin Sekretaris Kopkamtib Mayjen Sutopo Juwono Dr Moh Hatta juga ditunjuk sebagai Penasehat Komisi Empat tersebut Tetapi secara kontroversial Presiden Suharto membubarkan komisi tersebut dan hanya memberikan izin untuk mengusut tuntas 2 kasus korupsi saja 73 Hatta dipercaya oleh Presiden Soeharto untuk menjadi Anggota Dewan Penasehat Presiden Pada 15 Agustus 1972 Bung Hatta mendapat anugerah Bintang Republik Indonesia Kelas I dari Pemerintah Republik Indonesia 74 Kemudian pada tahun yang sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengangkat dia sebagai warga utama Ibukota Jakarta dengan segala fasilitasnya seperti perbaikan besarnya pensiun dan penetapan rumah dia menjadi salah satu gedung yang bersejarah di Jakarta Kemudian pada tahun 1975 Bung Hatta menjadi anggota Panitia Lima bersama Prof Mr Soebardjo Prof Mr Sunario A A Maramis dan Prof Mr Pringgodigdo untuk memberi pengertian mengenai Pancasila sesuai dengan alam pikiran dan semangat lahir dan batin para penyusun UUD 1945 dengan Pancasilanya Ternyata Bung Hatta resmi menjadi Ketua Panitia Lima 75 Tak hanya itu Bung Hatta kembali mendapatkan gelar doctor honouris causa sebagai tokoh proklamator dari Universitas Indonesia yang seharusnya diberikan pada tahun 1951 Pemberian gelar tersebut dilakukan di Jakarta pada 30 Juli 1975 dan diberikan secara langsung oleh Rektor Mahar Mardjono 76 Pada Tahun 1978 bersama dengan Jenderal Abdul Haris Nasution Bung Hatta mendirikan Yayasan Lembaga Kesadaran Berkonstitusi yang bertujuan mengkritik penggunaan Pancasila dan UUD 1945 untuk kepentingan rezim otoriter Suharto 77 Dan pada tahun 1979 di mana tahun tersebut merupakan tahun ke 5 Bung Hatta masuk ke rumah sakit 78 Kesehatan Bung Hatta semakin menurun Walaupun begitu semangatnya tetap saja tinggi Ia masih mengikuti perkembangan politik dunia Wafat SuntingHatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 pada pukul 18 56 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah sebelas hari ia dirawat di sana 79 Selama hidupnya Bung Hatta telah dirawat di rumah sakit sebanyak 6 kali pada tahun 1963 1967 1971 1976 1979 dan terakhir pada 3 Maret 1980 Keesokan harinya dia disemayamkan di kediamannya Jalan Diponegoro 57 Jakarta dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir Jakarta disambut dengan upacara kenegaraan yang dipimpin secara langsung oleh Wakil Presiden pada saat itu Adam Malik Ia ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator pada tahun 1986 oleh pemerintahan Soeharto Mendapat gelar pahlawan SuntingSetelah wafat Pemerintah memberikan gelar Pahlawan Proklamator Kemerdekaan kepada Bung Hatta pada 23 Oktober 1986 bersama dengan mendiang Bung Karno Pada 7 November 2012 Bung Hatta secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional 80 Bung Hatta Award SuntingArtikel utama Bung Hatta Award Sejak 9 April 2003 Perkumpulan BHACA yang diprakarsai oleh Theodore Permadi Rachmat dan Teten Masduki menyelenggarakan perhelatan penganugerahan Bung Hatta Award yang diserahkan kepada para tokoh Indonesia dari berbagai latar belakang profesi yang dinilai memiliki komitmen anti korupsi Beberapa tokoh yang pernah menerima penghargaan tersebut antara lain Tri Risma Harini Basuki Tjahaja Purnama dan Joko Widodo 81 Lihat pula SuntingDaftar Wakil Presiden Indonesia Nasib Hindania Koperasi di IndonesiaCatatan bawah Sunting Mohammad Natsir sebagai Perdana Menteri ke 5 yang urutannya setelah Abdoel Halim sebagai Perdana Menteri ke 4 dan juga setelah Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri RIS Nama aslinya adalah Liga tegen Imperialisme tegen Koloniale Onderdrukking en voor Nationale Onafhankelijkheid Noer 2012 hlm 21 Menurut Soejitno Hardjosoediro 1984 Hatta pernah melakukan wawancara dengan Sin Tit Po dan Oetoesan Indonesia Mohammad Hatta menolak masuk karena harus mengerahkan tenaganya terhadap perjuangan di Indonesia Sebelumnya ia berpendapat hanya menyerahkan masalah ini pada PNI Hardjosoediro 1984 hlm 52 Sementara Amrin Imran menulis Hatta pindah ke Banda Neira pada 1937 Deliar Noer malah menulis pada tahun 1936 Noer 2012 hlm 52 Referensi Sunting Mohammad Hatta Buku 1 Kebangsaan dan Kerakyatan PT Pustaka LP3ES Jakarta 1998 Galeri Buku Jakarta Mohammad Hatta Di Atas Segala Lapangan Tanah Air Aku Hidup Aku Gembira Diarsipkan 2017 06 10 di Wayback Machine diakses 20 Juni 2017 Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia Diarsipkan 2013 08 06 di Wayback Machine Departemen Sosial RI Online Januari 2010 Diakses 26 Agustus 2012 Postcode nl Mohammed Hattastraat 4 2033CJ Haarlem Diarsipkan 2018 02 08 di Wayback Machine diakses 20 Juni 2017 Noer 2012 hlm 3 Weismann 2009 hlm 165 Syekh Batu Hampar dan Jejak Tokoh Pendidikan Tradisional Surau di Pedalaman Minangkabau Tarbiyah Islamiyah 24 September 2019 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 07 02 Diakses tanggal 26 April 2022 a b c Imran 1991 hlm 2 Imran 1991 hlm 1 Noer 2012 hlm 4 Imran 1991 hlm 4 a b Imran 1991 hlm 4 5 Noer 2012 hlm 5 Noer 2012 hlm 8 9 Noer 2012 hlm 9 a b Noer 2012 hlm 9 10 Imran 1991 hlm 7 Imran 1991 hlm 23 Noer 2012 hlm 17 18 a b c Noer 2012 hlm 19 a b Imran 1991 hlm 24 Imran 1991 hlm 28 Noer 2012 hlm 19 20 Noer 2012 hlm 20 Noer 2012 hlm 20 21 Noer 2012 hlm 23 24 Hardjosoediro 1984 hlm 27 Noer 2012 hlm 25 a b Imran 1991 hlm 29 Noer 2012 hlm 25 Noer 2012 hlm 29 Noer 2012 hlm 33 Hardjosoediro 1984 hlm 41 a b Noer 2012 hlm 42 Hardjosoediro 1984 hlm 51 Noer 2012 hlm 37 38 Noer 2012 hlm 38 Noer 2012 hlm 42 43 Noer 2012 hlm 50 51 Noer 2012 hlm 47 50 a b Noer 2012 hlm 50 a b Imran 1991 hlm 47 Noer 2012 hlm 51 52 Imran 1991 hlm 46 47 Imran 1991 hlm 47 48 Noer 2012 hlm 54 55 Noer 2012 hlm 55 Imran 1991 hlm 48 Noer 2012 hlm 56 Noer 2012 hlm 57 Imran 1991 hlm 58 Noer 2012 hlm 69 Imran 1991 hlm 52 Noer 2012 hlm 59 Noer 2012 hlm 59 Imran 1991 hlm 53 Noer 2012 hlm 61 Imran 1991 hlm 54 Amini Aisyah 2004 Pasang surut peran DPR MPR 1945 2004 University of Michigan Press ISBN 979 982 524 5 ISBN 978 979 9825 24 7 Mardani 12 Agustus 2012 Mardani ed Kisah penculikan Soekarno dan Hatta Merdeka com Merdeka com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 08 21 Diakses tanggal 14 Juni 2017 Kebudayaan Depdiknas Peristiwa Rengasdengklok Diarsipkan 2007 01 13 di Wayback Machine Media Kompas Cyber 2022 11 29 Mengapa Mohammad Hatta Mengundurkan Diri sebagai Wakil Presiden Halaman all KOMPAS com Diakses tanggal 2023 07 07 Media Indonesia Perundingan Linggarjati Ditandatangani Diarsipkan 2017 09 18 di Wayback Machine diakses 15 Juni 2017 Rachmat Ringkasan Pengetahuan Sosial Grasindo hlm 144 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 25 Diakses tanggal 14 Juni 2017 a b Ide Anak Agung Gde Agung 1973 Twenty Years Indonesian Foreign Policy 1945 1965 Mouton amp Co ISBN 979 8139 06 2 Historia id Akhir Tragis Republik Komunis Diarsipkan 2017 06 13 di Wayback Machine Diakses tanggal 30 September 2015 Kahin George McTurnan 1952 Nationalism and Revolution in Indonesia Cornell University Press ISBN 0 8014 9108 8 NKRI Gagasan Mosi Integral Natsir detikcom detikNews 12 November 2008 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 05 11 Diakses tanggal 15 Juni 2017 Sang Proklamator Tokoh Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 06 02 Diakses tanggal 14 Juni 2017 Merdeka Berpolitik tanpa bermusuhan 3 Soekarno dan Hatta Diarsipkan 2016 05 17 di Wayback Machine diakses 20 Juni 2017 Merdeka Bung Hatta terjepit Soekarno dan Soeharto Diarsipkan 2015 12 14 di Wayback Machine diakses 13 Juni 2017 Soekarno Hatta Penerima Gelar Doktor Honoris Causa Pertama Dari UGM Universitas Gadjah Mada 17 Desember 2014 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 07 14 Diakses tanggal 14 Juni 2017 Mohammad Hatta Pribadinya dalam Kenangan SINDOnews com Diakses tanggal 2023 07 07 Google Books Demi Bangsaku Pertentangan Sukarno vs Hatt Wawan Tunggul SH Gramedia Pustaka Utama Jakarta 2003 Diarsipkan 2023 03 25 di Wayback Machine diakses 20 Juni 2017 Keputusan Presiden No 12 tahun 1970 15 Agustus 1972 upacara penganugrahan Bintang Republik Indonesia klas I kepada DR Mohammad Hatta bertempat di istana Negara Jakarta 15 Agustus 1972 penyematan dilakukan oleh Presiden Soeharto onesearch id Diakses tanggal 2023 07 07 Media Kompas Cyber 2022 09 07 Panitia Lima Anggota Tugas dan Hasil Kerja Halaman all KOMPAS com Diakses tanggal 2023 07 07 Perpustaaan Nasional RI Panitia Lima pranala nonaktif permanen diakses 13 Juni 2017 Trove NLA gov au Lembaga Kesadaran Berkonstitusi 45 Publikasi I III Diarsipkan 2020 12 05 di Wayback Machine diakses 13 Juni 2017 Kurniawati Endri 2022 03 14 Di Tanggal Ini Bung Hatta Wafat Proklamator yang Dimakamkan di Pemakaman Umum Tempo Diakses tanggal 2023 07 07 Hari Hari Terakhir Bung Hatta Republika Online 2017 03 15 Diakses tanggal 2023 07 07 The Jakarta Post Aritonang 2012 Sukarno Hatta Diarsipkan 2012 11 10 di Wayback Machine diakses 19 Februari 2013 The Jakarta Post Ahok Gets 2013 Bung Hatta Anti Corruption Award Diarsipkan 2017 12 24 di Wayback Machine diakses 19 Mei 2015 Daftar pustaka Sunting Soejitno Hardjosoediro 1984 Kronologi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia Jakarta Pradnya Parmita Imran Amrin 1991 Mohammad Hatta Pejuang Proklamator Pemimpin Manusia Biasa Jakarta Mutiara Sumber Widya OCLC 9072338 Noer Deliar 2012 Jaap Erkelens ed Mohammad Hatta Hati Nurani Bangsa Jakarta Gramedia Pustaka Utama ISBN 978 979 709 633 5 Weismann Itzchak 2009 The Naqshbandiyya Orthodoxy and Activism in a Worldwide Sufi Tradition Abingdon Routledge ISBN 978 0 415 48992 8 Bacaan lanjutan Sunting Hatta Mohammad Mohammad Hatta Memoir Tinta Mas Jakarta 1979 Deliar Noer 1990 Mohammad Hatta Biografi Politik Jakarta LP3ES Greta O Wilson ed 1978 Regents reformers and revolutionaries Indonesian Voices of Colonial Days Asian Studies at Hawaii no 21 The University Press of Hawaii George McTurnan Kahin 1952 Nationalism and Revolution in Indonesia Cornell University Press Sekretariat Negara Republik Indonesia 1975 30 Tahun Indonesia Merdeka Jakarta PT Citra Lamtoro Gung Persada Swasono Meutia Farida 1981 Bung Hatta Pribadinya Dalam Kenangan Jakarta Sinar Harapan Team Dokumentasi Presiden RI 2003 Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968 23 Maret 1973 Jakarta PT Citra Kharisma Bunda Tim Penyusun 1981 Bung Hatta Jakarta unknown Wahyu Christoporus 2012 Pemerintah Akhirnya Akui Bung Karno Bung Hatta Pahlawan Nasional Tersedia http nasional kompas com read 2012 11 06 18304773 Pemerintah Akhirnya Akui Bung Karno Bung Hatta Pahlawan Nasional 11 November 2014 Pranala luar Sunting Wikimedia Commons memiliki media mengenai Mohammad Hatta Indonesia Sang Proklamator Bio Mohammad Hatta di Ensiklopedi Tokoh Indonesia Diarsipkan 2012 02 02 di Wayback Machine Indonesia Turun Gunung Bung Hatta 11 Tahun di Belanda 20 September 1921 20 Juli 1932 Jabatan politikPosisi baru Wakil Presiden Indonesia1945 1956 Jabatan lowongSelanjutnya dijabat olehHamengkubuwono IXDidahului oleh Amir Sjarifoeddin Perdana Menteri Indonesia1948 1950 Diteruskan oleh Abdul HalimDidahului oleh Agus Salim Menteri Luar Negeri Indonesia Pada Pemerintahan RIS 1949 1950 Diteruskan oleh Mohammad Roem Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Mohammad Hatta amp oldid 23976728