www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis Perhatian Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit sekelompok mikroorganisme bersel tunggal dalam tipe Plasmodium 1 Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam kelelahan muntah dan sakit kepala 2 Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit kuning kejang koma atau kematian 2 Gejala biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit 1 Jika tidak diobati penyakit mungkin kambuh beberapa bulan kemudian 1 Pada mereka yang baru selamat dari infeksi infeksi ulang biasanya menyebabkan gejala ringan 2 Imunitas parsial ini menghilang selama beberapa bulan hingga beberapa tahun jika orang tersebut tidak terpapar terus menerus dengan malaria 2 MalariaSebuah Plasmodium dari air ludah nyamuk betina bergerak melalui sel nyamukInformasi umumSpesialisasiPenyakit infeksiPenyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi 1 Gigitan nyamuk memasukkan parasit dari air liur nyamuk ke dalam darah seseorang 1 Parasit bergerak ke hati di mana mereka dewasa dan bereproduksi 2 Lima spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan disebarkan oleh manusia 2 Sebagian besar kematian disebabkan oleh P falciparum karena P vivax P ovale and P malariae umumnya menyebabkan bentuk yang lebih ringan dari malaria 1 2 Spesies P knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada manusia 1 Malaria biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis darah menggunakan film darah atau dengan uji diagnostik cepat berdasarkan antigen 2 Metode yang menggunakan reaksi berantai polimerase untuk mendeteksi DNA parasit telah dikembangkan tetapi tidak banyak digunakan di daerah di mana malaria umum endemis karena biaya dan kerumitannya 3 Risiko penyakit dapat dikurangi dengan mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu dan penolak serangga atau dengan pemberantasan sarang nyamuk PSN seperti penyemprotan insektisida dan menguras genangan air 2 Beberapa obat tersedia untuk mencegah malaria pada wisatawan ke daerah di mana penyakit umum 1 Dosis tunggal sulfadoksin pirimetamin direkomendasikan pada bayi dan setelah trimester pertama kehamilan di daerah dengan tingkat malaria tinggi Meskipun adanya kebutuhan tidak ada vaksin yang efektif meskipun upaya untuk mengembangkannya sedang berlangsung 1 Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria adalah kombinasi obat antimalaria yang mencakup artemisinin 1 2 Obat lini kedua yaitumeflokuin lumefantrin atau sulfadoksin pirimetamin 4 Kuinin bersama dengan doksisiklin dapat digunakan jika artemisinin tidak tersedia 4 Direkomendasikan bahwa di daerah endemis malaria terkonfirmasi sedini mungkin sebelum pengobatan untuk mencegah peningkatan resistansi obat Beberapa parasit telah resisten untuk beberapa obat antimalaria misalnya P falciparum resisten klorokuin telah menyebar ke sebagian besar wilayah malaria dan ketahanan terhadap artemisinin telah menjadi masalah di beberapa bagian Asia Tenggara 1 Penyakit ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis yang ada di pita lebar sekitar khatulistiwa 2 Ini termasuk banyak dari Afrika Sub Sahara Asia dan Amerika Latin Pada 2015 ada 214 juta kasus malaria di seluruh dunia 5 Hal ini mengakibatkan sekitar 438 000 kematian 90 di antaranya terjadi di Afrika 5 Tingkat penyakit menurun dari tahun 2000 hingga 2015 sebesar 37 5 namun meningkat dari 2014 di mana ada 198 juta kasus 6 Malaria umumnya terkait dengan kemiskinan dan memiliki efek negatif yang besar pada pembangunan ekonomi 7 8 Di Afrika malaria diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar US 12 miliar setahun karena meningkatnya biaya kesehatan kehilangan kemampuan untuk bekerja dan efek negatif pada pariwisata 9 Daftar isi 1 Tanda tanda dan gejala 1 1 Komplikasi 2 Penyebab 2 1 Siklus hidup 2 2 Malaria yang kambuh 3 Patofisiologi 3 1 resistansi genetik 3 2 Disfungsi hati 4 Diagnostik 4 1 Klasifikasi 5 Pencegahan 5 1 Pengendalian nyamuk 6 Pengobatan 7 Galeri 8 Referensi 9 Bacaan lebih lanjut 10 Pranala luarTanda tanda dan gejala Sunting nbsp Gejala utama dari malaria 10 Tanda tanda dan gejala malaria biasanya mulai 8 25 hari setelah terinfeksi 10 Namun gejala dapat terjadi kemudian pada orang orang yang telah mengambil obat antimalaria sebagai pencegahan 3 Manifestasi awal dari penyakit berlaku umum untuk semua spesies malaria mirip dengan gejala flu 11 dan dapat menyerupai kondisi lain seperti sepsis gastroenteritis dan penyakit virus 3 Gejala yang timbul termasuk sakit kepala demam menggigil nyeri sendi muntah anemia hemolitik penyakit kuning hemoglobin dalam urin kerusakan retina dan kejang kejang 12 Gejala klasik malaria adalah paroksismal kejadian demam menggigil yang hilang timbul berulang sesuai siklus dan kemudian demam dan berkeringat terjadi setiap dua hari demam tertiana di infeksi P vivax dan P ovale dan setiap tiga hari demam kuartana untuk P malariae Infeksi P falciparum dapat menyebabkan demam berulang setiap 36 48 jam atau demam kurang menonjol dan hampir terus menerus 13 Malaria berat biasanya disebabkan oleh P falciparum sering disebut sebagai malaria falciparum Gejala malaria falciparum timbul 9 30 hari setelah terinfeksi 11 Individu dengan malaria serebral sering menunjukkan gejala neurologis termasuk postur abnormal nistagmus kelumpuhan tatapan konjugat kegagalan mata untuk bergerak bersama sama dalam arah yang sama opistotonus kejang atau koma 11 Komplikasi Sunting Malaria memiliki beberapa komplikasi yang serius Di antaranya dapat terjadi gangguan pernapasan 25 dari orang dewasa dan 40 dari anak anak pada malaria P falciparum berat Kemungkinan penyebab termasuk kompensasi pernapasan terhadap asidosis metabolik edema paru nonkardiogenik pneumonia yang terjadi bersamaan serta anemia berat Meskipun jarang terjadi pada anak anak dengan malaria berat sindrom gangguan pernapasan akut terjadi pada 5 25 dari orang dewasa dan sampai 29 dari wanita hamil 14 Koinfeksi HIV dengan malaria meningkatkan angka kematian 15 Gagal ginjal adalah tanda dari komplikasi malaria yang disebut demam air hitam di mana hemoglobin dari sel darah merah yang pecah bocor ke dalam urin 11 Infeksi P falciparum dapat mengakibatkan malaria serebral bentuk malaria berat yang melibatkan ensefalopati Hal ini terkait dengan memutihnya retina yang mungkin merupakan tanda klinis yang berguna dalam membedakan malaria dari penyakit lain yang juga memiliki keluhan demam 16 Splenomegali sakit kepala parah hepatomegali pembesaran hati hipoglikemia dan hemoglobinuria dengan gagal ginjal dapat terjadi 11 Komplikasi dapat mencakup perdarahan spontan dan koagulopati gangguan pembekuan darah hingga menyebabkan syok 17 Malaria pada ibu hamil merupakan penyebab penting dari lahir mati kematian bayi aborsi dan berat badan lahir rendah 18 terutama pada infeksi P falciparum walau dapat terjadi juga dengan P vivax 19 Penyebab SuntingArtikel utama Plasmodium Parasit malaria termasuk dalam genus Plasmodium filum Apicomplexa Pada manusia malaria disebabkan oleh P falciparum P malariae P ovale P vivax dan P knowlesi 20 21 Di antara mereka yang terinfeksi P falciparum merupakan spesies yang paling umum diidentifikasi 75 diikuti oleh P vivax 20 3 Meskipun P falciparum biasanya menyumbang sebagian besar kematian 22 bukti terbaru menunjukkan bahwa malaria P vivax terkait dengan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa hampir sesering infeksi P falciparum 23 P vivax secara proporsional lebih umum di luar Afrika 24 Telah terdokumentasikan infeksi beberapa spesies Plasmodium pada manusia dari kera yang lebih tinggi khusus untuk P knowlesi spesies zoonotik yang menyebabkan malaria pada makaka 21 hal ini dianggap tidak begitu penting bagi kesehatan masyarakat 25 Pemanasan global kemungkinan akan mempengaruhi penyebaran malaria tetapi tingkat keparahan dan distribusi geografis dari efek tersebut belum pasti 26 27 Siklus hidup Sunting nbsp Siklus hidup parasit malaria Seekor nyamuk menyebabkan infeksi oleh gigitan Pertama sporozoit memasuki aliran darah dan bermigrasi ke hati Mereka menginfeksi sel sel hati di mana mereka berkembang biak menjadi merozoit memecahkan sel sel hati dan kembali ke aliran darah Merozoit menginfeksi sel darah merah di mana mereka berkembang menjadi bentuk cincin trofozoit dan skizon yang pada gilirannya menghasilkan lebih banyak merozoit Bentuk seksual juga diproduksi yang jika diambil oleh nyamuk akan menginfeksi serangga dan melanjutkan siklus hidup Dalam siklus hidup Plasmodium sebuah nyamuk Anopheles betina inang definitif mentransmisikan bentuk infektif motil disebut sporozoit ke inang vertebrata seperti manusia inang sekunder sehingga bertindak sebagai vektor transmisi Sebuah sporozoit berjalan melalui pembuluh darah ke sel sel hati hepatosit di mana ia bereproduksi secara aseksual skizogoni jaringan menghasilkan ribuan merozoit Merozoit merozoit ini menginfeksi sel sel darah merah baru dan memulai serangkaian siklus multiplikasi aseksual skizogoni darah yang menghasilkan 8 sampai 24 merozoit infektif baru pada titik itu sel pecah dan siklus infektif dimulai lagi 28 Merozoit lainnya berkembang menjadi gametosit belum matang yang merupakan prekursor dari gamet jantan dan betina Ketika nyamuk yang telah dibuahi menggigit orang yang terinfeksi gametosit diambil dengan darah dan matang dalam usus nyamuk Gametosit jantan dan betina menyatu dan membentuk ookinet sebuah zigot motil yang telah dibuahi Ookinet berkembang menjadi sporozoit baru yang bermigrasi ke kelenjar ludah serangga siap untuk menginfeksi inang vertebrata baru Sporozoit sporozoit disuntikkan ke dalam kulit dalam air liur saat nyamuk memakan darah berikutnya 29 Hanya nyamuk betina yang menghisap darah sedangkan nyamuk jantan memakan nektar tanaman dan tidak menularkan penyakit Betina dari genus nyamuk Anopheles lebih suka makan pada malam hari Mereka biasanya mulai mencari makan pada sore hari dan akan terus berlanjut sepanjang malam sampai mendapatkan makanan 30 Parasit malaria juga dapat ditularkan oleh transfusi darah meskipun hal ini jarang terjadi 31 Malaria yang kambuh Sunting Gejala malaria dapat kambuh setelah beberapa periode bebas gejala Tergantung pada penyebabnya kekambuhan dapat diklasifikasikan sebagai recrudescence relapse atau reinfeksi Recrudescence adalah ketika gejala kembali setelah periode bebas gejala Hal ini disebabkan oleh parasit hidup dalam darah dari pengobatan yang tidak memadai atau tidak efektif 32 Relapse adalah ketika gejala muncul kembali setelah parasit tereliminasi dari darah tetapi tetap aktif sebagai hipnozoit dalam sel sel hati Relapse umumnya terjadi antara 8 24 minggu dan umumnya terjadi dengan infeksi P vivax dan P ovale 3 Kasus malaria P vivax di daerah beriklim sedang sering melibatkan overwintering oleh hipnozoit dengan relapse dimulai setahun setelah gigitan nyamuk 33 Reinfeksi berarti parasit yang menyebabkan infeksi sebelumnya telah tersingkir dari tubuh tetapi terinfeksi kembali oleh parasit baru Reinfeksi sulit dibedakan dari recrudescence meskipun kambuhnya infeksi dalam waktu dua minggu pengobatan Infeksi awal setelah sebelumnya sakit biasanya dikaitkan dengan kegagalan pengobatan 34 Orang orang yang telah terinfeksi sebelumnya masih memiliki sedikit kekebalan terhadap infeksi baru bila sering terpapar 35 Patofisiologi SuntingInfo lebih lanjut Biologi Plasmodium falciparum nbsp Mikrograf dari plasenta dari bayi lahir mati akibat malaria ibu Pewarnaan H amp E Sel sel darah merah tidak berinti pewarnaan biru hitam dalam struktur merah terang sel darah merah menunjukkan inti asing dari parasit Infeksi malaria berkembang melalui dua tahap melalui tahap yang melibatkan hati fase eksoeritrositik dan melalui tahap yang melibatkan sel sel darah merah atau eritrosit fase eritrositik Ketika nyamuk yang terinfeksi menembus kulit seseorang untuk mengambil makan darah sporozoit dalam air liur nyamuk memasuki aliran darah dan bermigrasi ke hati di mana mereka menginfeksi hepatosit bereproduksi secara aseksual dan tanpa gejala untuk jangka waktu 8 30 hari 36 Setelah masa dorman potensial dalam hati organisme ini berdiferensiasi untuk menghasilkan ribuan merozoit Setelah pecahnya sel inang mereka merozoit masuk ke dalam darah dan menginfeksi sel sel darah merah untuk memulai tahap eritrositik dari siklus hidup 36 Parasit yang telah keluar dari hati menjadi tidak terdeteksi dengan membungkus dirinya dalam membran sel dari sel inang hati yang terinfeksi 37 Dalam sel darah merah parasit berkembang biak lebih lanjut secara aseksual lagi secara berkala keluar dari sel inang mereka untuk menyerang sel sel darah merah segar Beberapa siklus amplifikasi tersebut terjadi Dengan demikian deskripsi klasik gelombang demam timbul dari gelombang simultan merozoit melarikan diri dan menginfeksi sel sel darah merah 36 Beberapa sporozoit P vivax tidak segera berkembang menjadi merozoit fase eksoeritrositik melainkan menghasilkan hipnozoit yang dorman untuk periode tertentu mulai dari beberapa bulan 7 10 bulan khas hingga beberapa tahun Setelah masa dormansi mereka aktif kembali dan menghasilkan merozoit Hipnozoit bertanggung jawab untuk inkubasi yang panjang dan relapse akhir infeksi P vivax 33 meskipun keberadaannya pada P ovale tidak pasti 38 Parasit ini relatif terlindungi dari serangan sistem kekebalan tubuh karena pada sebagian besar siklus hidup manusia parasit itu berada di dalam sel sel hati dan darah dan relatif tidak terlihat bagi surveilans kekebalan tubuh Namun sel darah yang beredar yang terinfeksi hancur di limpa Untuk menghindari hal ini parasit P falciparum menampilkan protein perekat pada permukaan sel sel darah yang terinfeksi menyebabkan sel sel darah menempel pada dinding pembuluh darah kecil sehingga parasit tidak melalui sirkulasi umum dan limpa 39 Penyumbatan mikrovaskulatur menyebabkan gejala seperti malaria plasenta 40 Sel darah merah bisa menembus penghalang darah otak dan menyebabkan malaria serebral 41 resistansi genetik Sunting Artikel utama Resistensi genetik terhadap malaria Menurut sebuah ulasan tahun 2005 karena tingginya tingkat mortalitas dan morbiditas yang disebabkan oleh malaria terutama spesies P falciparum malaria telah memberikan tekanan selektif terbesar pada genom manusia dalam sejarah terkini Beberapa faktor genetik memberikan beberapa perlawanan untuk itu termasuk sifat sel sabit sifat sifat talasemia defisiensi dehidrogenase glukosa 6 fosfat dan tidak adanya antigen Duffy pada sel darah merah 42 43 Dampak dari sifat sel sabit pada kekebalan malaria menggambarkan beberapa pertukaran evolusi yang terjadi karena malaria endemik Sifat sel sabit menyebabkan perubahan pada molekul hemoglobin dalam darah Biasanya sel sel darah merah memiliki bentuk bikonkaf yang sangat fleksibel yang memungkinkan mereka untuk bergerak melalui kapiler yang sempit Namun ketika molekul hemoglobin S yang dimodifikasi terkena jumlah rendah oksigen atau berkerumun bersama sama karena dehidrasi mereka bisa menyatu membentuk untaian yang menyebabkan sel berbentuk sabit atau berdistorsi menjadi bentuk melengkung Dalam bentuk untaian molekul hemoglobin tidak efektif dalam mengambil atau melepaskan oksigen dan sel tidak cukup fleksibel untuk beredar secara bebas Pada tahap awal malaria parasit dapat menyebabkan sel darah merah yang terinfeksi menjadi berbentuk sabit dan sehingga mereka dihapus dari peredaran dengan cepat Hal ini akan mengurangi frekuensi parasit malaria menyelesaikan siklus hidupnya di dalam sel Individu yang homozigot dengan dua salinan dari alel hemoglobin beta abnormal memiliki anemia sel sabit sementara mereka yang heterozigot dengan satu alel abnormal dan satu alel normal memiliki resistansi terhadap malaria tanpa anemia berat Meskipun harapan hidup yang lebih pendek bagi mereka dengan kondisi homozigot akan cenderung merugikan kelangsungan hidup sifat ini sifat ini dipertahankan di daerah rawan malaria karena manfaat yang diberikan oleh bentuk heterozigot 43 44 Disfungsi hati Sunting Disfungsi hati akibat malaria jarang dan biasanya hanya terjadi pada orang orang dengan kondisi hati lainnya seperti hepatitis viral atau penyakit hati kronis Sindrom ini kadang kadang disebut hepatitis malaria 45 Meskipun telah dianggap sebagai kejadian langka hepatopati malaria telah mengalami peningkatan terutama di Asia Tenggara dan India Kompromi hati pada orang dengan malaria berkorelasi dengan kemungkinan komplikasi dan kematian yang lebih besar 45 Diagnostik SuntingArtikel utama Diagnosis malaria nbsp Film darah adalah standar emas untuk diagnosis malaria nbsp Bentuk cincin dan gametosit Plasmodium falciparum dalam darah manusiaKarena sifat non spesifik dari gejala malaria diagnosis malaria di daerah non endemik membutuhkan tingkat kecurigaan yang tinggi yang mungkin ditimbulkan oleh salah satu dari berikut riwayat perjalanan baru baru ini pembesaran limpa demam jumlah rendah trombosit dalam darah dan tingkat bilirubin yang lebih tinggi dari normal dalam darah dikombinasikan dengan tingkat normal sel darah putih 3 Malaria biasanya dikonfirmasi oleh pemeriksaan mikroskopis dari film darah atau uji diagnostik cepat rapid diagnostic tests RDT berdasarkan antigen 46 47 Mikroskop adalah metode yang paling umum digunakan untuk mendeteksi parasit malaria sekitar 165 juta film darah diperiksa untuk malaria pada tahun 2010 48 Meskipun penggunaan secara luas diagnosis dengan mikroskop memiliki dua kelemahan utama banyak keadaan terutama di pedesaan tidak dilengkapi untuk melakukan tes dan keakuratan hasil bergantung pada keterampilan orang yang memeriksa film darah dan kadar parasit dalam darah Sensitivitas film darah berkisar 75 90 dalam kondisi optimum hingga serendah 50 RDT yang tersedia secara komersial sering lebih akurat daripada film darah dalam memprediksi adanya parasit malaria tetapi mereka sangat beragam dalam sensitivitas diagnostik dan spesifisitas tergantung pada produsen dan tidak dapat mengatakan berapa banyak parasit yang hadir 48 Di daerah di mana tes laboratorium sudah tersedia malaria harus dicurigai dan diuji dalam setiap orang sehat yang pernah ke daerah endemik malaria Di daerah yang tidak mampu tes diagnostik laboratorium telah menjadi umum untuk menggunakan hanya riwayat demam sebagai indikasi untuk mengobati malaria sehingga pengajaran umum demam sama dengan malaria kecuali jika terbukti sebaliknya Kelemahan dari praktik ini adalah overdiagnosis malaria dan salah urus demam non malaria yang membuang sumber daya yang terbatas mengikis kepercayaan dalam sistem perawatan kesehatan dan memberikan kontribusi untuk resistansi obat 49 Meskipun tes berdasarkan reaksi berantai polimerase telah dikembangkan mereka tidak banyak digunakan di daerah di mana malaria adalah umum pada 2012 karena kompleksitasnya 3 Klasifikasi Sunting Malaria diklasifikasikan menjadi parah atau tidak berkomplikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization WHO 3 Malaria dianggap parah ketika terdapat salah satu kriteria berikut ini jika tidak maka dianggap tidak berkomplikasi 50 Kesadaran menurun Kelemahan yang signifikan sehingga orang tersebut tidak bisa berjalan Ketidakmampuan untuk makan Dua atau lebih kejang Tekanan darah rendah kurang dari 70 mmHg pada orang dewasa dan 50 mmHg pada anak anak Masalah pernapasan Kejutan sirkulasi Gagal ginjal atau hemoglobin dalam urin Masalah perdarahan atau hemoglobin kurang dari 50 g L 5 g dL Edema paru Glukosa darah kurang dari 2 2 mmol L 40 mg dL Asidosis atau tingkat laktat yang lebih besar dari 5 mmol L Tingkat parasit dalam darah lebih besar dari 100 000 per mikroliter µL di daerah transmisi intensitas rendah atau 250 000 per µL di daerah transmisi intensitas tinggiMalaria serebral didefinisikan sebagai malaria P falciparum parah dengan gejala neurologis termasuk koma dengan skala koma Glasgow kurang dari 11 atau skala koma Blantyre lebih dari 3 atau dengan koma yang bertahan lebih dari 30 menit setelah kejang kejang 51 Berbagai tipe malaria disebut dengan nama di bawah ini 52 Nama Patogen CatatanMalaria Plasmodium falciparum malaria parah yang memengaruhi sistem kardiovaskular dan menyebabkan kedinginan dan kejutan sirkulasiMalaria bilious Plasmodium falciparum malaria parah yang memengaruhi hati dan menyebabkan muntah dan penyakit kuningMalaria serebral Plasmodium falciparum malaria parah yang memengaruhi otak besarMalaria kongenital berbagai plasmodia plasmodium yang menginfeksi dari ibu melalui sirkulasi fetalMalaria falciparum malaria Plasmodium falciparum malaria pernisiosa Plasmodium falciparumMalaria ovale malaria Plasmodium ovale Plasmodium ovaleMalaria kuartana malaria malariae malaria Plasmodium malariae Plasmodium malariae hilang timbul setiap hari keempat quartan menghitung hari kejadian sebagai hari pertamaMalaria quotidian Plasmodium falciparum Plasmodium vivax hilang timbul setiap hari quotidian Malaria tertiana Plasmodium falciparum Plasmodium ovale Plasmodium vivax hilang timbul setiap hari ketiga tertian menghitung hari kejadian sebagai hari pertamaMalaria transfusi berbagai plasmodia plasmodium yang menginfeksi melalui transfusi darah berbagi jarum atau perlukaan jarum suntikMalaria vivax malaria Plasmodium vivax Plasmodium vivaxPencegahan Sunting nbsp Sebuah nyamuk Anopheles stephensi tak lama setelah mendapat darah dari manusia tetesan darah dikeluarkan sebagai surplus Nyamuk ini adalah vektor malaria dan pengendalian nyamuk adalah cara yang efektif untuk mengurangi insiden malaria Metode yang digunakan untuk mencegah malaria termasuk obat obatan eliminasi nyamuk dan pencegahan gigitan Tidak ada vaksin untuk malaria Kehadiran malaria di suatu daerah membutuhkan kombinasi dari kepadatan tinggi populasi manusia kepadatan populasi nyamuk anopheles tinggi dan tingginya tingkat penularan dari manusia ke nyamuk dan dari nyamuk ke manusia Jika salah satunya dapat diturunkan parasit akhirnya akan menghilang dari daerah itu seperti yang terjadi di Amerika Utara Eropa dan beberapa bagian di Timur Tengah Namun parasit bisa kembali lagi jika kondisi kembali menguntungkan bagi reproduksi parasit Selain itu biaya per orang untuk memberantas nyamuk Anopheles meningkat dengan menurunnya kepadatan penduduk sehingga secara ekonomi tidak layak di beberapa daerah 53 Pencegahan malaria mungkin lebih hemat biaya daripada pengobatan penyakit dalam jangka panjang tetapi biaya awal yang diperlukan berada di luar jangkauan banyak orang miskin di dunia Ada perbedaan luas dalam biaya program kontrol yaitu pemeliharaan endemisitas rendah dan eliminasi antar negara Misalnya di Tiongkok yang pemerintahnya pada 2010 mengumumkan strategi untuk mengejar eliminasi malaria di provinsi provinsi Tiongkok investasi yang dibutuhkan adalah sebagian kecil dari pengeluaran pemerintah untuk kesehatan Sebaliknya program serupa di Tanzania akan biaya sekitar seperlima dari anggaran kesehatan masyarakat 54 Di daerah di mana malaria menjadi penyakik endemis atau umum terjadi anak anak di bawah lima tahun sering mengalami anemia yang kadang kadang dikarenakan malaria Memberikan obat pencegahan antimalaria kepada anak anak dengan anemia di daerah ini meningkatkan kadar sel darah merah sedikit tetapi tidak memengaruhi risiko kematian atau kebutuhan untuk rawat inap 55 Pengendalian nyamuk Sunting Info lebih lanjut Pengendalian nyamuk nbsp Seseorang menyemprot minyak tanah di genangan air Zona Terusan Panama 1912Pengendalian vektor mengacu pada metode yang digunakan untuk menurunkan malaria dengan mengurangi tingkat penularan oleh nyamuk Untuk perlindungan individu penolak serangga yang paling efektif didasarkan pada DEET atau pikaridin 56 Kelambu berinsektisida insecticide treated mosquito net ITN dan penyemprotan residu dalam ruangan indoor residual spraying IRS telah terbukti sangat efektif dalam mencegah malaria pada anak di daerah di mana malaria endemis 57 58 Pengobatan cepat dari kasus yang terkonfirmasi dengan terapi kombinasi berbasis artemisinin artemisinin based combination therapy ACT juga dapat mengurangi penularan 59 nbsp Dinding di mana penyemprotan residu dalam ruangan DDT telah diterapkan Nyamuk tetap di dinding sampai mereka jatuh mati di lantai nbsp Sebuah kelambu digunakan Kelambu membantu menjauhkan nyamuk dari manusia dan mengurangi tingkat infeksi dan penularan malaria Kelambu bukan penghalang sempurna dan sering diberi insektisida yang dirancang untuk membunuh nyamuk sebelum memiliki waktu untuk menemukan cara melewati kelambu Kelambu berinsektisida diperkirakan dua kali lebih efektif daripada jaring yang tidak diberi insektisida dan menawarkan lebih dari 70 perlindungan dibandingkan dengan tidak ada kelambu 60 Antara tahun 2000 dan 2008 penggunaan kelambu berinsektisida menyelamatkan nyawa sekitar 250 000 bayi di Afrika Sub Sahara 61 Sekitar 13 rumah tangga di negara negara Sub Sahara memiliki kelambu berinsektisida pada tahun 2007 62 dan 31 dari rumah tangga Afrika diperkirakan memiliki setidaknya satu kelambu berinsektisidap ada tahun 2008 Pada tahun 2000 1 7 juta 1 8 anak anak Afrika yang tinggal di daerah di dunia di mana malaria endemis terlindungi dengan kelambu berinsektisida Angka itu meningkat menjadi 20 3 juta 18 5 anak anak Afrika menggunakan kelambu berinsektisida pada tahun 2007 meninggalkan 89 6 juta anak tidak terlindungi 63 dan untuk anak anak Afrika 68 menggunakan kelambu pada tahun 2015 64 Kebanyakan kelambu dilapisi dengan piretroid kelas insektisida dengan toksisitas rendah Mereka adalah paling efektif bila digunakan dari senja hingga fajar 65 Dianjurkan untuk menggantung kelambu besar di atas pusat tempat tidur dan menyelipkan tepi kelambu secara baik ke bawah kasur atau pastikan kelambu cukup besar sehingga menyentuh tanah tidak ada celah 66 Penyemprotan residu dalam ruangan adalah penyemprotan insektisida pada dinding di dalam rumah Setelah makan banyak nyamuk beristirahat di permukaan yang terdekat sementara mencerna darah Jika dinding rumah telah dilapisi dengan insektisida nyamuk yang beristirahat dapat dibunuh sebelum mereka dapat menggigit orang lain dan mentransfer parasit malaria 67 Mulai tahun 2006 Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan 12 insektisida dalam operasi penyemprotan residu dalam ruangan termasuk DDT dan piretroid siflutrin dan deltametrin 68 Penggunaan sejumlah kecil DDT ini dalam bidang keseharan masyarakat diperbolehkan di bawah Konvensi Stockholm yang melarang penggunaan pada pertanian 69 Satu masalah dengan semua bentuk penyemprotan residu dalam ruangan adalah resistansi insektisida Nyamuk yang terkena penyemprotan residu dalam ruangan cenderung untuk beristirahat dan hidup di dalam ruangan dan karena iritasi yang disebabkan oleh penyemprotan keturunan mereka cenderung untuk beristirahat dan hidup di luar ruangan yang berarti bahwa penyemprotan residu dalam ruangan kurang berefek pada nyamuk 70 Ada sejumlah metode lain untuk mengurangi gigitan nyamuk dan memperlambat penyebaran malaria Upaya pemberantasan sarang nyamuk PSN untuk mengurangi jentik jentik nyamuk dengan mengurangi ketersediaan air terbuka di mana mereka berkembang atau dengan menambahkan zat zat untuk mengurangi perkembangan mereka efektif di beberapa lokasi seperti bubuk abate 71 Perangkat anti nyamuk elektronik yang membuat suara frekuensi sangat tinggi yang dianggap mampu mengusir nyamuk betina tidak memiliki bukti yang mendukung 72 Pengobatan Sunting nbsp Sebuah iklan untuk kuinina sebagai obat malaria dari tahun 1927 Malaria diobati dengan obat antimalaria yang digunakan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit Meskipun obat terhadap demam umum digunakan efek obat itu tidak jelas 73 Malaria tanpa komplikasi dapat diobati dengan obat oral Pengobatan yang paling efektif untuk infeksi P falciparum adalah penggunaan artemisinin dalam kombinasi dengan obat antimalaria lainnya dikenal sebagai terapi artemisinin kombinasi atau artemisinin combination therapy ACT yang menurunkan resistansi terhadap komponen obat tunggal 74 Obat antimalaria tambahan ini meliputi amodiakuin lumefantrin meflokuin atau sulfadoksin pirimetamin 75 Kombinasi lain yang direkomendasikan adalah dihidroartemisinin dan piperakuin 76 77 ACT ini efektif pada 90 kasus malaria tanpa komplikasi 61 Untuk mengobati malaria selama kehamilan WHO merekomendasikan penggunaan kuinin ditambah klindamisin di awal kehamilan trimester 1 dan ACT di tahap akhir trimester 2 dan 3 78 Pada awal 2000 an malaria dengan resistansi parsial terhadap artemisin muncul di Asia Tenggara 79 80 Infeksi P vivax P ovale atau P malariae biasanya diobati tanpa perlu rawat inap Pengobatan P vivax membutuhkan baik pengobatan tahapan parasit dalam darah dengan klorokuin atau ACT dan pembersihan bentuk parasit dalam hati dengan primakuin 81 Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria berat adalah penggunaan obat antimalaria intravena Untuk malaria berat artesunat lebih unggul dari kuinina pada anak anak dan orang dewasa 82 Pengobatan malaria berat melibatkan unit perawatan intensif termasuk pengelolaan demam tinggi kejang gagal napas gula darah rendah dan kalium darah rendah 22 Galeri Sunting source source source source source source source source source source Video mengenai malaria penyebab dan gejala source source source source source source source source source source Video mengenai obat untuk malaria source source source source source source source source source source Video mengenai cara mencegah malaria Referensi Sunting a b c d e f g h i j k Malaria Fact sheet N 94 WHO March 2014 Diakses tanggal 28 August 2014 a b c d e f g h i j k Caraballo H 2014 Emergency department management of mosquito borne illness Malaria dengue and west nile virus Emergency Medicine Practice 16 5 a b c d e f g h Nadjm B Behrens RH 2012 Malaria An update for physicians Infectious Disease Clinics of North America 26 2 243 59 doi 10 1016 j idc 2012 03 010 PMID 22632637 a b Organization World Health 2010 Guidelines for the treatment of malaria edisi ke 2nd Geneva World Health Organization hlm ix ISBN 9789241547925 a b c Malaria Fact sheet N 94 WHO Diakses tanggal 2 February 2016 WHO 2014 World Malaria Report 2014 Geneva Switzerland World Health Organization hlm 32 42 ISBN 978 92 4156483 0 Gollin D Zimmermann C August 2007 Malaria Disease Impacts and Long Run Income Differences PDF Laporan Institute for the Study of Labor Worrall E Basu S Hanson K 2005 Is malaria a disease of poverty A review of the literature Tropical Health and Medicine 10 10 1047 59 doi 10 1111 j 1365 3156 2005 01476 x PMID 16185240 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Greenwood BM Bojang K Whitty CJ Targett GA 2005 Malaria Lancet 365 9469 1487 98 doi 10 1016 S0140 6736 05 66420 3 PMID 15850634 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Fairhurst RM Wellems TE 2010 Chapter 275 Plasmodium species malaria Dalam Mandell GL Bennett JE Dolin R eds Mandell Douglas and Bennett s Principles and Practice of Infectious Diseases 2 edisi ke 7th Philadelphia Pennsylvania Churchill Livingstone Elsevier hlm 3437 62 ISBN 978 0 443 06839 3 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan editors list link a b c d e Bartoloni A Zammarchi L 2012 Clinical aspects of uncomplicated and severe malaria Mediterranean Journal of Hematology and Infectious Diseases 4 1 e2012026 doi 10 4084 MJHID 2012 026 PMC 3375727 nbsp PMID 22708041 nbsp Beare NA Taylor TE Harding SP Lewallen S Molyneux ME 2006 Malarial retinopathy A newly established diagnostic sign in severe malaria American Journal of Tropical Medicine and Hygiene 75 5 790 7 PMC 2367432 nbsp PMID 17123967 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Ferri FF 2009 Chapter 332 Protozoal infections Ferri s Color Atlas and Text of Clinical Medicine Elsevier Health Sciences hlm 1159 ISBN 978 1 4160 4919 7 Taylor WR Hanson J Turner GD White NJ Dondorp AM 2012 Respiratory manifestations of malaria Chest 142 2 492 505 doi 10 1378 chest 11 2655 PMID 22871759 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Korenromp E Williams B de Vlas S Gouws E Gilks C Ghys P Nahlen B 2005 Malaria attributable to the HIV 1 epidemic sub Saharan Africa Emerging Infectious Diseases 11 9 1410 9 doi 10 3201 eid1109 050337 PMC 3310631 nbsp PMID 16229771 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Beare NA Lewallen S Taylor TE Molyneux ME 2011 Redefining cerebral malaria by including malaria retinopathy Future Microbiology 6 3 349 55 doi 10 2217 fmb 11 3 PMC 3139111 nbsp PMID 21449844 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Davidson s Principles and Practice of Medicine 21st 351 Hartman TK Rogerson SJ Fischer PR 2010 The impact of maternal malaria on newborns Annals of Tropical Paediatrics 30 4 271 82 doi 10 1179 146532810X12858955921032 PMID 21118620 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Rijken MJ McGready R Boel ME Poespoprodjo R Singh N Syafruddin D Rogerson S Nosten F 2012 Malaria in pregnancy in the Asia Pacific region Lancet Infectious Diseases 12 1 75 88 doi 10 1016 S1473 3099 11 70315 2 PMID 22192132 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Mueller I Zimmerman PA Reeder JC 2007 Plasmodium malariae and Plasmodium ovale the bashful malaria parasites Trends in Parasitology 23 6 278 83 doi 10 1016 j pt 2007 04 009 PMC 3728836 nbsp PMID 17459775 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Collins WE 2012 Plasmodium knowlesi A malaria parasite of monkeys and humans Annual Review of Entomology 57 107 21 doi 10 1146 annurev ento 121510 133540 PMID 22149265 a b Sarkar PK Ahluwalia G Vijayan VK Talwar A 2009 Critical care aspects of malaria Journal of Intensive Care Medicine 25 2 93 103 doi 10 1177 0885066609356052 PMID 20018606 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Baird JK 2013 Evidence and implications of mortality associated with acute Plasmodium vivax malaria Clinical Microbiology Reviews 26 1 36 57 doi 10 1128 CMR 00074 12 PMC 3553673 nbsp PMID 23297258 Arnott A Barry AE Reeder JC 2012 Understanding the population genetics of Plasmodium vivax is essential for malaria control and elimination Malaria Journal 11 14 doi 10 1186 1475 2875 11 14 PMC 3298510 nbsp PMID 22233585 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Collins WE Barnwell JW 2009 Plasmodium knowlesi finally being recognized Journal of Infectious Diseases 199 8 1107 8 doi 10 1086 597415 PMID 19284287 nbsp Parham PE Christiansen Jucht C Pople D Michael E 2011 Understanding and modelling the impact of climate change on infectious diseases Dalam Blanco J Kheradmand H eds Climate Change Socioeconomic Effects hlm 43 66 ISBN 978 9533074115 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 03 13 Diakses tanggal 2016 02 13 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan editors list link nbsp Climate Change And Infectious Diseases PDF CLIMATE CHANGE AND HUMAN HEALTH RISK AND RESPONSES World Health Organization Schlagenhauf Lawlor 2008 hlm 70 1 Cowman AF Berry D Baum J 2012 The cellular and molecular basis for malaria parasite invasion of the human red blood cell Journal of Cell Biology 198 6 961 71 doi 10 1083 jcb 201206112 PMC 3444787 nbsp PMID 22986493 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Arrow KJ Panosian C Gelband H Institute of Medicine U S Committee on the Economics of Antimalarial Drugs 2004 Saving Lives Buying Time Economics of Malaria Drugs in an Age of Resistance National Academies Press hlm 141 ISBN 978 0 309 09218 0 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Owusu Ofori AK Parry C Bates I 2010 Transfusion transmitted malaria in countries where malaria is endemic A review of the literature from sub Saharan Africa Clinical Infectious Diseases 51 10 1192 8 doi 10 1086 656806 PMID 20929356 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp WHO 2010 hlm vi a b White NJ 2011 Determinants of relapse periodicity in Plasmodium vivax malaria Malaria Journal 10 297 doi 10 1186 1475 2875 10 297 PMC 3228849 nbsp PMID 21989376 nbsp WHO 2010 hlm 17 Tran TM Samal B Kirkness E Crompton PD 2012 Systems immunology of human malaria Trends in Parasitology 28 6 248 57 doi 10 1016 j pt 2012 03 006 PMC 3361535 nbsp PMID 22592005 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Bledsoe GH 2005 Malaria primer for clinicians in the United States Southern Medical Journal 98 12 1197 204 quiz 1205 1230 doi 10 1097 01 smj 0000189904 50838 eb PMID 16440920 Vaughan AM Aly AS Kappe SH 2008 Malaria parasite pre erythrocytic stage infection Gliding and hiding Cell Host amp Microbe 4 3 209 18 doi 10 1016 j chom 2008 08 010 PMC 2610487 nbsp PMID 18779047 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Richter J Franken G Mehlhorn H Labisch A Haussinger D 2010 What is the evidence for the existence of Plasmodium ovale hypnozoites Parasitology Research 107 6 1285 90 doi 10 1007 s00436 010 2071 z PMID 20922429 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Tilley L Dixon MW Kirk K 2011 The Plasmodium falciparum infected red blood cell International Journal of Biochemistry and Cell Biology 43 6 839 42 doi 10 1016 j biocel 2011 03 012 PMID 21458590 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Mens PF Bojtor EC Schallig HDFH 2012 Molecular interactions in the placenta during malaria infection European Journal of Obstetrics amp Gynecology and Reproductive Biology 152 2 126 32 doi 10 1016 j ejogrb 2010 05 013 PMID 20933151 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Renia L Wu Howland S Claser C Charlotte Gruner A Suwanarusk R Hui Teo T Russell B Ng LF 2012 Cerebral malaria mysteries at the blood brain barrier Virulence 3 2 193 201 doi 10 4161 viru 19013 PMC 3396698 nbsp PMID 22460644 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Kwiatkowski DP 2005 How malaria has affected the human genome and what human genetics can teach us about malaria American Journal of Human Genetics 77 2 171 92 doi 10 1086 432519 PMC 1224522 nbsp PMID 16001361 nbsp a b Hedrick PW 2011 Population genetics of malaria resistance in humans Heredity 107 4 283 304 doi 10 1038 hdy 2011 16 PMC 3182497 nbsp PMID 21427751 nbsp Weatherall DJ 2008 Genetic variation and susceptibility to infection The red cell and malaria British Journal of Haematology 141 3 276 86 doi 10 1111 j 1365 2141 2008 07085 x PMID 18410566 a b Bhalla A Suri V Singh V 2006 Malarial hepatopathy Journal of Postgraduate Medicine 52 4 315 20 PMID 17102560 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Abba K Deeks JJ Olliaro P Naing CM Jackson SM Takwoingi Y Donegan S Garner P 2011 Abba Katharine ed Rapid diagnostic tests for diagnosing uncomplicated P falciparum malaria in endemic countries Cochrane Database of Systematic Reviews 7 CD008122 doi 10 1002 14651858 CD008122 pub2 PMID 21735422 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kattenberg JH Ochodo EA Boer KR Schallig HD Mens PF Leeflang MM 2011 Systematic review and meta analysis Rapid diagnostic tests versus placental histology microscopy and PCR for malaria in pregnant women Malaria Journal 10 321 doi 10 1186 1475 2875 10 321 PMC 3228868 nbsp PMID 22035448 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp a b Wilson ML 2012 Malaria rapid diagnostic tests Clinical Infectious Diseases 54 11 1637 41 doi 10 1093 cid cis228 PMID 22550113 Perkins MD Bell DR 2008 Working without a blindfold The critical role of diagnostics in malaria control Malaria Journal 1 Suppl 1 S5 doi 10 1186 1475 2875 7 S1 S5 PMC 2604880 nbsp PMID 19091039 nbsp WHO 2010 hlm 35 WHO 2010 hlm v Elsevier Dorland s Illustrated Medical Dictionary Elsevier diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 01 11 diakses tanggal 2016 04 27 World Health Organization 1958 Malaria The First Ten Years of the World Health Organization PDF World Health Organization hlm 172 87 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2011 07 08 Diakses tanggal 2016 02 13 Sabot O Cohen JM Hsiang MS Kahn JG Basu S Tang L Zheng B Gao Q Zou L Tatarsky A Aboobakar S Usas J Barrett S Cohen JL Jamison DT Feachem RG 2010 Costs and financial feasibility of malaria elimination Lancet 376 9752 1604 15 doi 10 1016 S0140 6736 10 61355 4 PMC 3044845 nbsp PMID 21035839 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Athuman M Kabanywanyi AM Rohwer AC 13 January 2015 Intermittent preventive antimalarial treatment for children with anaemia The Cochrane database of systematic reviews 1 CD010767 doi 10 1002 14651858 CD010767 pub2 PMID 25582096 Kajfasz P 2009 Malaria prevention International Maritime Health 60 1 2 67 70 PMID 20205131 nbsp Lengeler C 2004 Lengeler Christian ed Insecticide treated bed nets and curtains for preventing malaria Cochrane Database of Systematic Reviews 2 CD000363 doi 10 1002 14651858 CD000363 pub2 PMID 15106149 Tanser FC Lengeler C Sharp BL 2010 Lengeler Christian ed Indoor residual spraying for preventing malaria Cochrane Database of Systematic Reviews 4 CD006657 doi 10 1002 14651858 CD006657 pub2 PMID 20393950 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Palmer J WHO gives indoor use of DDT a clean bill of health for controlling malaria WHO Raghavendra K Barik TK Reddy BP Sharma P Dash AP 2011 Malaria vector control From past to future Parasitology Research 108 4 757 79 doi 10 1007 s00436 010 2232 0 PMID 21229263 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link pranala nonaktif permanen nbsp a b Howitt P Darzi A Yang GZ Ashrafian H Atun R Barlow J Blakemore A Bull AM Car J Conteh L Cooke GS Ford N Gregson SA Kerr K King D Kulendran M Malkin RA Majeed A Matlin S Merrifield R Penfold HA Reid SD Smith PC Stevens MM Templeton MR Vincent C Wilson E 2012 Technologies for global health The Lancet 380 9840 507 35 doi 10 1016 S0140 6736 12 61127 1 PMID 22857974 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Miller JM Korenromp EL Nahlen BL W Steketee R 2007 Estimating the number of insecticide treated nets required by African households to reach continent wide malaria coverage targets Journal of the American Medical Association 297 20 2241 50 doi 10 1001 jama 297 20 2241 PMID 17519414 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Noor AM Mutheu JJ Tatem AJ Hay SI Snow RW 2009 Insecticide treated net coverage in Africa Mapping progress in 2000 07 Lancet 373 9657 58 67 doi 10 1016 S0140 6736 08 61596 2 PMC 2652031 nbsp PMID 19019422 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama UNICEF2015 Schlagenhauf Lawlor 2008 hlm 215 Instructions for treatment and use of insecticide treated mosquito nets pdf World Health Organization 2002 hlm 34 Enayati A Hemingway J 2010 Malaria management Past present and future Annual Review of Entomology 55 569 91 doi 10 1146 annurev ento 112408 085423 PMID 19754246 Indoor Residual Spraying Use of Indoor Residual Spraying for Scaling Up Global Malaria Control and Elimination WHO Position Statement PDF Laporan World Health Organization 2006 van den Berg H 2009 Global status of DDT and its alternatives for use in vector control to prevent disease Environmental Health Perspectives 117 11 1656 63 doi 10 1289 ehp 0900785 PMC 2801202 nbsp PMID 20049114 Pates H Curtis C 2005 Mosquito behaviour and vector control Annual Review of Entomology 50 53 70 doi 10 1146 annurev ento 50 071803 130439 PMID 15355233 Tusting LS Thwing J Sinclair D Fillinger U Gimnig J Bonner KE Bottomley C Lindsay SW 2013 Mosquito larval source management for controlling malaria Cochrane Database of Systematic Reviews 8 CD008923 doi 10 1002 14651858 CD008923 pub2 PMID 23986463 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Enayati AA Hemingway J Garner P 2007 Enayati Ahmadali ed Electronic mosquito repellents for preventing mosquito bites and malaria infection PDF Cochrane Database of Systematic Reviews 2 CD005434 doi 10 1002 14651858 CD005434 pub2 PMID 17443590 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Meremikwu MM Odigwe CC Akudo Nwagbara B Udoh EE 2012 Meremikwu Martin M ed Antipyretic measures for treating fever in malaria Cochrane Database of Systematic Reviews 9 CD002151 doi 10 1002 14651858 CD002151 pub2 PMID 22972057 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kokwaro G 2009 Ongoing challenges in the management of malaria Malaria Journal 8 Suppl 1 S2 doi 10 1186 1475 2875 8 S1 S2 PMC 2760237 nbsp PMID 19818169 nbsp WHO 2010 hlm 75 86 WHO 2010 hlm 21 Keating GM 2012 Dihydroartemisinin piperaquine A review of its use in the treatment of uncomplicated Plasmodium falciparum malaria Drugs 72 7 937 61 doi 10 2165 11203910 000000000 00000 PMID 22515619 Manyando C Kayentao K D Alessandro U Okafor HU Juma E Hamed K 2011 A systematic review of the safety and efficacy of artemether lumefantrine against uncomplicated Plasmodium falciparum malaria during pregnancy Malaria Journal 11 141 doi 10 1186 1475 2875 11 141 PMC 3405476 nbsp PMID 22548983 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp O Brien C Henrich PP Passi N Fidock DA 2011 Recent clinical and molecular insights into emerging artemisinin resistance in Plasmodium falciparum Current Opinion in Infectious Diseases 24 6 570 7 doi 10 1097 QCO 0b013e32834cd3ed PMC 3268008 nbsp PMID 22001944 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Fairhurst RM Nayyar GM Breman JG Hallett R Vennerstrom JL Duong S Ringwald P Wellems TE Plowe CV Dondorp AM 2012 Artemisinin resistant malaria research challenges opportunities and public health implications American Journal of Tropical Medicine and Hygiene 87 2 231 41 doi 10 4269 ajtmh 2012 12 0025 PMC 3414557 nbsp PMID 22855752 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link nbsp Waters NC Edstein MD 2012 8 Aminoquinolines Primaquine and tafenoquine Dalam Staines HM Krishna S eds Treatment and Prevention of Malaria Antimalarial Drug Chemistry Action and Use Springer hlm 69 93 ISBN 978 3 0346 0479 6 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan editors list link Sinclair D Donegan S Isba R Lalloo DG 2012 Sinclair David ed Artesunate versus quinine for treating severe malaria Cochrane Database of Systematic Reviews 6 CD005967 doi 10 1002 14651858 CD005967 pub4 PMID 22696354 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Abeku 2007 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Achan 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Ameri 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Ashley 2014 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Aultman 2002 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama autogenerated1 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Baird 2009 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Bardaji 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Biot 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Bray 2004 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Breeveld 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Byrne 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Caudron 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama CDC Malaria yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Chernin 1977 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Chernin 1983 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama CDC history yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama CDC Malaria distribution yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama CDC Ross yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Cox 2002 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Cromptom 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Cui 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Dondorp 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Du 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Feachem 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Fernando 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Fernando 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Freedman 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Gething 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Gratz 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Graves 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Greenwood 2002 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Gautam 2009 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Geels 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Global Fund yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Graves 2006b yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Guerra 2007 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Harper 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Hays 2005 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Hay 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Hill 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Hoffman 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Hsu 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Humphreys 2001 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Idro 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Ito 2002 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Jacquerioz 2009 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Jamieson 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Kalanon 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Kaufman 2005 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Killeen 2002 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Kyle 1974 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Lalloo 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama lancet glob mal mort yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Laveran bio yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Layne 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama LaPointe 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Lindemann 1999 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Lon 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Loz 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Machault 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama malariasite1 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Meade 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Mehlhorn 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Meremikwu 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Mlambo 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Muller 2010 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Nayyar 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Newton 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Newton 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Olu 2013 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Parry 2005 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Pelletier 1820 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Provost 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Prugnolle 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Ricci 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Rich 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Riley 2013 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Roadmap 2006 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Roll Back Malaria WHO yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Ross bio yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Ross 1910 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Roux 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Russell 2009 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Sachs 2002 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Sallares 2001 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Sallares 2003 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Simmons 1979 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama SinhaMedhi2014 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Strom 2011 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Tan 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Trampuz 2003 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Turschner 2009 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Vanderberg 2009 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Vogel 2013 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Webb 2009 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama White 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Williams 1963 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Wongsrichanalai 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama World Malaria Report 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama WSJ 2008 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt dengan nama Yangzom 2012 yang didefinisikan di lt references gt tidak digunakan pada teks sebelumnya Literatur yang dikutipWHO 2010 Guidelines for the Treatment of Malaria PDF Laporan edisi ke 2nd World Health Organization ISBN 978 9 2415 4792 5 Schlagenhauf Lawlor P 2008 Travelers Malaria PMPH USA ISBN 978 1 55009 336 0 Bacaan lebih lanjut SuntingBynum WF Overy C 1998 The Beast in the Mosquito The Correspondence of Ronald Ross and Patrick Manson Wellcome Institute Series in The History of Medicine Rodopi ISBN 978 90 420 0721 5 Guidelines for the treatment of malaria edisi ke 3rd World Health Organization 2015 ISBN 9789241549127 Pranala luar SuntingCari tahu mengenai Malaria pada proyek proyek Wikimedia lainnya nbsp Definisi dan terjemahan dari Wiktionary nbsp Gambar dan media dari Commons nbsp Berita dari Wikinews nbsp Teks sumber dari Wikisource nbsp Buku dari Wikibuku nbsp Panduan wisata di Malaria dari WikivoyageMalaria di Curlie dari DMOZ WHO site on malaria UNHCO site on malaria Diarsipkan 2011 12 20 di Wayback Machine Global Malaria Action Plan Diarsipkan 2010 04 11 di Wayback Machine 2008 Doctors Without Borders Medecins Sans Frontieres Malaria information pages WHO TDR Malaria Database via the Wayback Machine Anti malaria and sustainable development Diarsipkan 2018 03 17 di Wayback Machine Worldwide Antimalarial Resistance Network WWARN Templat Malaria Templat Penyakit kemiskinan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Malaria amp oldid 23161880