www.wikidata.id-id.nina.az
Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Jepang 独立準備調査会 code ja is deprecated Hepburn Dokuritsu Junbi Chōsa kai Nihon shiki Dokuritu Zyunbi Tyoosa kai disingkat BPUPKI lebih dikenal sebagai Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia disingkat BPUPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang di Jawa Pemerintahan militer Jepang yang diwakili komando AD Ke 16 dan Ke 25 menyetujui pembentukan Badan Penyelidikan Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 1 Maret 1945 Karena kedua komando ini berwenang atas daerah Jawa termasuk Madura dan Sumatra BPUPKI hanya dibentuk untuk kedua wilayah tersebut sedangkan di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur yang dikuasai komando AL Jepang tidak dibentuk badan serupa 1 Pendirian badan ini sudah diumumkan oleh Kumakichi Harada pada tanggal 1 Maret 1945 2 tetapi badan ini baru benar benar diresmikan pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia BPUPKI beranggotakan 67 orang yang diketuai oleh Dr Kanjeng Raden Tumenggung K R T Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yoshio orang Jepang dan Raden Pandji Soeroso Di luar anggota BPUPKI dibentuk sebuah Badan Tata Usaha semacam sekretariat yang beranggotakan 60 orang Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso dengan wakil Mr Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko orang Jepang Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal hal yang berkaitan dengan aspek aspek politik ekonomi tata pemerintahan dan hal hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka Pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang membubarkan BPUPKI dan kemudian membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI atau bahasa Jepang 独立準備委員会 Dokuritsu Junbi Iinkai dengan anggota berjumlah 21 orang sebagai upaya untuk mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia Belanda 3 terdiri dari 12 orang asal Jawa 3 orang asal Sumatra 2 orang asal Sulawesi 1 orang asal Kalimantan 1 orang asal Sunda Kecil Nusa Tenggara 1 orang asal Maluku 1 orang asal etnis Tionghoa Daftar isi 1 Nama 2 Sejarah 2 1 Latar belakang 2 2 Sidang resmi pertama 2 3 Masa antara sidang resmi pertama dan sidang resmi kedua 2 4 Sidang resmi kedua 3 Persiapan kemerdekaan dilanjutkan oleh PPKI 4 Lihat pula 5 ReferensiNama SuntingNama resmi badan ini dalam bahasa Indonesia adalah Badan untuk Menyelidiki Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan tetapi nama yang lebih umum digunakan adalah Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Dalam banyak sumber sumber sejarah berbahasa Indonesia sering kali badan ini disebut Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI tetapi sebenarnya nama asli lembaga ini tidak mencakup Indonesia Alasannya adalah karena badan ini dibentuk oleh komando Angkatan Darat ke 16 Jepang yang hanya memiliki wewenang di Jawa Komando Angkatan Darat ke 25 Jepang yang memiliki wewenang di Sumatra baru mengizinkan pendirian BPUPK untuk Sumatra pada 25 Juli 1945 Sementara itu wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur berada di bawah wewenang kaigun Angkatan Laut Jepang dan mereka tidak mengizinkan pendirian lembaga persiapan kemerdekaan 4 Sejarah SuntingLatar belakang Sunting Di akhir perang Pasifik kekalahan Jepang semakin jelas Pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Jepang Jenderal Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang yang disebut Jepang sebagai Perang Asia Timur Raya itu Dengan cara itu Jepang berharap tentara Sekutu akan disambut oleh rakyat Indonesia sebagai penyerbu negara mereka sehingga pada tanggal 1 Maret 1945 pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas menyelididki usaha usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang dinamakan Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPK Pembentukan BPUPK juga untuk menyelidiki mempelajari dan memepersiapakan hal hal penting lainnya yang terkait dengan masalah tata pemerintahan guna mendirikan suatu negara Indonesia merdeka BPUPK resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan ulang tahun kaisar Jepang Kaisar Hirohito Dr Kanjeng Raden Tumenggung K R T Radjiman Wedyodiningrat dari golongan nasionalis tua ditunjuk menjadi ketua BPUPK dengan didampingi oleh dua orang ketua muda wakil ketua yaitu Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yoshio orang Jepang Selain menjadi ketua muda Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor tata usaha BPUPK semacam sekretariat dibantu Masuda Toyohiko dan Mr Abdoel Gafar Pringgodigdo BPUPK sendiri beranggotakan 67 orang yang terdiri dari 60 orang anggota aktif adalah tokoh utama pergerakan nasional Indonesia dari semua daerah dan aliran serta 7 orang anggota istimewa adalah perwakilan pemerintah pendudukan militer Jepang tetapi wakil dari bangsa Jepang ini tidak mempunyai hak suara keanggotaan mereka adalah pasif yang artinya mereka hanya hadir dalam sidang BPUPK sebagai pengamat saja Selama BPUPK berdiri telah diadakan dua kali masa persidangan resmi BPUPK dan juga adanya pertemuan pertemuan yang tak resmi oleh panitia kecil di bawah BPUPK Sidang resmi pertama Sunting nbsp Persidangan resmi BPUPK yang pertama pada tanggal 29 Mei 1 Juni 1945Pada tanggal 28 Mei 1945 diadakan upacara pelantikan dan sekaligus seremonial pembukaan masa persidangan BPUPK yang pertama di gedung Chuo Sangi In di Jakarta yang pada zaman kolonial Belanda gedung tersebut merupakan gedung Volksraad dan kini Gedung Pancasila Namun masa persidangan resminya sendiri masa persidangan BPUPK yang pertama diadakan selama empat hari dan baru dimulai pada keesokan harinya yakni pada tanggal 29 Mei 1945 dan berlangsung sampai dengan tanggal 1 Juni 1945 dengan tujuan untuk merumuskan dasar negara Indonesia membahas bentuk negara Indonesia serta filsafat negara Indonesia merdeka Upacara pelantikan dan seremonial pembukaan masa persidangan BPUPK yang pertama ini dihadiri oleh seluruh anggota BPUPK dan juga dua orang pembesar militer jepang yaitu Panglima Tentara Wilayah ke 7 Jenderal Izagaki yang menguasai Jawa serta Panglima Tentara Wilayah ke 16 Jenderal Yuichiro Nagano Namun untuk selanjutnya pada masa persidangan resminya itu sendiri yang berlangsung selama empat hari hanya dihadiri oleh seluruh anggota BPUPK Sebelumnya agenda sidang diawali dengan membahas pandangan mengenai bentuk negara Indonesia yakni disepakati berbentuk negara kesatuan kemudian agenda sidang dilanjutkan dengan merumuskan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia Untuk hal ini BPUPK harus merumuskan dasar negara Republik Indonesia terlebih dahulu yang akan menjiwai isi dari Undang Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri sebab Undang Undang Dasar merupakan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar benar tepat maka agenda acara dalam masa persidangan BPUPK yang pertama ini adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara Republik Indonesia itu adalah sebagai berikut Sidang tanggal 29 Mei 1945 Mr Prof Mohammad Yamin S H berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia yaitu 1 Peri Kebangsaan 2 Peri Kemanusiaan 3 Peri Ketuhanan 4 Peri Kerakyatan dan 5 Kesejahteraan Rakyat Sidang tanggal 31 Mei 1945 Prof Mr Dr Soepomo berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia yang beliau namakan Dasar Negara Indonesia Merdeka yaitu 1 Persatuan 2 Kekeluargaan 3 Keseimbangan lahir batin 4 Musyawarah dan 5 Keadilan Sosial Sidang tanggal 1 Juni 1945 Ir Soekarno berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang beliau namakan Pancasila yaitu 1 Kebangsaan Indonesia 2 Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan 3 Mufakat atau Demokrasi 4 Kesejahteraan Sosial dan 5 Ketuhanan Yang Maha Esa Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang dikemukakan oleh Ir Soekarno tersebut kemudian dikenal dengan istilah Pancasila masih menurut beliau bilamana diperlukan gagasan mengenai rumusan Pancasila ini dapat diperas menjadi Trisila Tiga Sila yaitu 1 Sosionasionalisme 2 Sosiodemokrasi dan 3 Ketuhanan Yang Berkebudayaan Bahkan masih menurut Ir Soekarno lagi Trisila tersebut bila hendak diperas kembali dinamakannya sebagai Ekasila Satu Sila yaitu merupakan sila Gotong Royong ini adalah merupakan upaya dari Bung Karno dalam menjelaskan bahwa konsep gagasan mengenai rumusan dasar negara Republik Indonesia yang dibawakannya tersebut adalah berada dalam kerangka satu kesatuan yang tak terpisahkan satu dengan lainnya Masa persidangan BPUPK yang pertama ini dikenang dengan sebutan detik detik lahirnya Pancasila dan tanggal 1 Juni ditetapkan dan diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila Pidato dari Ir Soekarno ini sekaligus mengakhiri masa persidangan BPUPK yang pertama setelah itu BPUPK mengalami masa reses persidangan periode jeda atau istirahat selama satu bulan lebih Sebelum dimulainya masa reses persidangan dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggotakan 9 orang yang dinamakan Panitia Sembilan dengan diketuai oleh Ir Soekarno yang bertugas untuk mengolah usul dari konsep para anggota BPUPK mengenai dasar negara Republik Indonesia Masa antara sidang resmi pertama dan sidang resmi kedua Sunting nbsp Naskah Piagam Jakarta atau Jakarta Charter yang dihasilkan oleh Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945Sampai akhir dari masa persidangan BPUPK yang pertama masih belum ditemukan titik temu kesepakatan dalam perumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar benar tepat sehingga dibentuklah Panitia Sembilan tersebut di atas guna menggodok berbagai masukan dari konsep konsep sebelumnya yang telah dikemukakan oleh para anggota BPUPK itu Adapun susunan keanggotaan dari Panitia Sembilan ini adalah sebagai berikut Ir Soekarno ketua Drs Mohammad Hatta wakil ketua Mr Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo anggota Mr Prof Mohammad Yamin S H anggota Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim anggota Abdoel Kahar Moezakir anggota Raden Abikusno Tjokrosoejoso anggota Haji Agus Salim anggota Mr Alexander Andries Maramis anggota Sesudah melakukan perundingan yang cukup sulit antara 4 orang dari kaum kebangsaan pihak Nasionalis dan 4 orang dari kaum keagamaan pihak Islam maka pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan kembali bertemu dan menghasilkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter yang pada waktu itu disebut sebut juga sebagai sebuah Gentlemen s Agreement Setelah itu sebagai ketua Panitia Sembilan Ir Soekarno melaporkan hasil kerja panitia kecil yang dipimpinnya kepada anggota BPUPK berupa dokumen rancangan asas dan tujuan Indonesia Merdeka yang disebut dengan Piagam Jakarta itu Menurut dokumen tersebut dasar negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Rancangan itu diterima untuk selanjutnya dimatangkan dalam masa persidangan BPUPK yang kedua yang diselenggarakan mulai tanggal 10 Juli 1945 Di antara dua masa persidangan resmi BPUPK itu berlangsung pula persidangan tak resmi yang dihadiri 38 orang anggota BPUPK Persidangan tak resmi ini dipimpin sendiri oleh Bung Karno yang membahas mengenai rancangan Pembukaan bahasa Belanda Preambule Undang Undang Dasar 1945 yang kemudian dilanjutkan pembahasannya pada masa persidangan BPUPK yang kedua 10 Juli 17 Juli 1945 Sidang resmi kedua Sunting nbsp Persidangan resmi BPUPK yang kedua pada tanggal 10 Juli 17 Juli 1945Masa persidangan BPUPK yang kedua berlangsung sejak tanggal 10 Juli 1945 hingga tanggal 17 Juli 1945 Agenda sidang BPUPK kali ini membahas tentang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kewarganegaraan Indonesia rancangan Undang Undang Dasar ekonomi dan keuangan pembelaan negara serta pendidikan dan pengajaran Pada persidangan BPUPK yang kedua ini anggota BPUPK dibagi bagi dalam panitia panitia kecil Panitia panitia kecil yang terbentuk itu antara lain adalah Panitia Perancang Undang Undang Dasar diketuai oleh Ir Soekarno Panitia Pembelaan Tanah Air diketuai oleh Raden Abikusno Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan diketuai oleh Drs Mohammad Hatta Pada tanggal 11 Juli 1945 sidang panitia Perancang Undang Undang Dasar yang diketuai oleh Ir Soekarno membahas pembentukan lagi panitia kecil di bawahnya yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang Undang Dasar yang beranggotakan 7 orang yaitu sebagai berikut Prof Mr Dr Soepomo ketua panitia kecil Mr KRMT Wongsonegoro anggota Mr Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo anggota Mr Alexander Andries Maramis anggota Mr Raden Panji Singgih anggota Haji Agus Salim anggota Dr Soekiman Wirjosandjojo anggota Pada tanggal 13 Juli 1945 sidang panitia Perancang Undang Undang Dasar yang diketuai oleh Ir Soekarno membahas hasil kerja panitia kecil di bawahnya yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang Undang Dasar yang beranggotakan 7 orang tersebut Pada tanggal 14 Juli 1945 sidang pleno BPUPK menerima laporan panitia Perancang Undang Undang Dasar yang dibacakan oleh ketua panitianya sendiri Ir Soekarno Dalam laporan tersebut membahas mengenai rancangan Undang Undang Dasar yang di dalamnya tercantum tiga masalah pokok yaitu Pernyataan tentang Indonesia Merdeka Pembukaan Undang Undang Dasar Batang tubuh Undang Undang Dasar yang kemudian dinamakan sebagai Undang Undang Dasar 1945 yang isinya meliputi Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia Belanda dahulu ditambah dengan Malaya Borneo Utara sekarang adalah wilayah Sabah dan wilayah Serawak di negara Malaysia serta wilayah negara Brunei Darussalam Papua Timor Portugis sekarang adalah wilayah negara Timor Leste dan pulau pulau di sekitarnya Bentuk negara Indonesia adalah Negara Kesatuan Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik Bendera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia dd dd Konsep proklamasi kemerdekaan negara Indonesia baru rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta sedangkan konsep Undang Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta Sementara itu perdebatan terus berlanjut di antara peserta sidang BPUPK mengenai penerapan aturan Islam Syariat Islam dalam negara Indonesia baru Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada akhirnya disetujui dengan urutan dan redaksional yang sedikit berbeda Persiapan kemerdekaan dilanjutkan oleh PPKI Sunting nbsp Persidangan resmi PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPK dibubarkan karena dianggap telah dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik yaitu menyusun rancangan Undang Undang Dasar bagi negara Indonesia Merdeka dan digantikan dengan dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Inkai dengan Ir Soekarno sebagai ketuanya Tugas PPKI ini yang pertama adalah meresmikan pembukaan bahasa Belanda preambule serta batang tubuh Undang Undang Dasar 1945 Tugasnya yang kedua adalah melanjutkan hasil kerja BPUPK mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa Indonesia dan mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru Anggota PPKI sendiri terdiri dari 21 orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia sebagai upaya untuk mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia Belanda terdiri dari 12 orang asal Jawa 3 orang asal Sumatra 2 orang asal Sulawesi 1 orang asal Kalimantan 1 orang asal Sunda Kecil Nusa Tenggara 1 orang asal Maluku 1 orang asal etnis Tionghoa PPKI ini diketuai oleh Ir Soekarno dan sebagai wakilnya adalah Drs Mohammad Hatta sedangkan sebagai penasihatnya ditunjuk Mr Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo Kemudian anggota PPKI ditambah lagi sebanyak enam orang yaitu Wiranatakoesoema Ki Hadjar Dewantara Mr Kasman Singodimedjo Mohamad Ibnu Sayuti Melik Iwa Koesoemasoemantri dan Mr Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo Secara simbolik PPKI dilantik oleh Jendral Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945 dengan mendatangkan Ir Soekarno Drs Mohammad Hatta dan Dr Kanjeng Raden Tumenggung K R T Radjiman Wedyodiningrat ke Kota Ho Chi Minh atau dalam bahasa Vietnam Thanh phố Hồ Chi Minh dahulu bernama Saigon adalah kota terbesar di negara Vietnam dan terletak dekat delta Sungai Mekong Pada saat PPKI terbentuk keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka semakin memuncak Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan adanya tekad yang bulat dari semua golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia Golongan muda kala itu menghendaki agar kemerdekaan diproklamasikan tanpa kerjasama dengan pihak pemerintah pendudukan militer Jepang sama sekali termasuk proklamasi kemerdekaan dalam sidang PPKI Pada saat itu ada anggapan dari golongan muda bahwa PPKI ini adalah hanya merupakan sebuah badan bentukan pihak pemerintah pendudukan militer Jepang Di lain pihak PPKI adalah sebuah badan yang ada waktu itu guna mempersiapkan hal hal yang perlu bagi terbentuknya suatu negara Indonesia baru Tetapi cepat atau lambatnya kemerdekaan Indonesia bisa diberikan oleh pemerintah pendudukan militer Jepang adalah tergantung kepada sejauh mana semua hasil kerja dari PPKI Jendral Terauchi kemudian akhirnya menyampaikan keputusan pemerintah pendudukan militer Jepang bahwa kemerdekaan Indonesia akan diberikan pada tanggal 24 Agustus 1945 Seluruh persiapan pelaksanaan kemerdekaan Indonesia diserahkan sepenuhnya kepada PPKI Dalam suasana mendapat tekanan atau beban berat seperti demikian itulah PPKI harus bekerja keras guna meyakinkan dan mewujud nyatakan keinginan atau cita cita luhur seluruh rakyat Indonesia yang sangat haus dan rindu akan sebuah kehidupan kebangsaan yang bebas yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur nbsp Ir Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno HattaSementara itu dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam hitungan kurang dari 15 menit telah terjadi kesepakatan dan kompromi atas lobi lobi politik dari pihak kaum keagamaan yang beragama non Muslim serta pihak kaum keagamaan yang menganut ajaran kebatinan yang kemudian diikuti oleh pihak kaum kebangsaan pihak Nasionalis guna melunakkan hati pihak tokoh tokoh kaum keagamaan yang beragama Islam guna dihapuskannya tujuh kata dalam Piagam Jakarta atau Jakarta Charter Setelah itu Drs Mohammad Hatta masuk ke dalam ruang sidang PPKI dan membacakan empat perubahan dari hasil kesepakatan dan kompromi atas lobi lobi politik tersebut Hasil perubahan yang kemudian disepakati sebagai pembukaan bahasa Belanda preambule dan batang tubuh Undang Undang Dasar 1945 yang saat ini biasa disebut dengan hanya UUD 45 adalah Pertama kata Mukaddimah yang berasal dari bahasa Arab muqaddimah diganti dengan kata Pembukaan Kedua anak kalimat Piagam Jakarta yang menjadi pembukaan Undang Undang Dasar 1945 diganti dengan Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa Ketiga kalimat yang menyebutkan Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam seperti tertulis dalam pasal 6 ayat 1 diganti dengan mencoret kata kata dan beragama Islam Keempat terkait perubahan poin Kedua maka pasal 29 ayat 1 dari yang semula berbunyi Negara berdasarkan atas Ketuhananan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya diganti menjadi berbunyi Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dd PPKI sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia baru Walaupun kelompok muda kala itu hanya menganggap PPKI sebagai sebuah lembaga buatan pihak pemerintah pendudukan militer Jepang namun terlepas dari anggapan tersebut peran serta jasa badan ini sama sekali tak boleh kita remehkan dan abaikan apalagi kita lupakan Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaik baiknya hingga pada akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar dasar ketatanegaraan yang kuat bagi negara Indonesia yang saat itu baru saja berdiri Lihat pula SuntingNaskah Persiapan Undang Undang Dasar 1945Referensi SuntingCatatan kaki Evita Andi Lili Paeni Mukhlis Sastrodinomo Kasijanto ed Gubernur Pertama Di Indonesia Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ISBN 978 602 1289 72 3 Parameter First5 yang tidak diketahui mengabaikan first5 yang disarankan bantuan Parameter Last3 yang tidak diketahui mengabaikan last3 yang disarankan bantuan Parameter Last8 yang tidak diketahui mengabaikan last8 yang disarankan bantuan Parameter First8 yang tidak diketahui mengabaikan first8 yang disarankan bantuan Parameter Last7 yang tidak diketahui mengabaikan last7 yang disarankan bantuan Parameter First7 yang tidak diketahui mengabaikan first7 yang disarankan bantuan Parameter First4 yang tidak diketahui mengabaikan first4 yang disarankan bantuan Parameter Last6 yang tidak diketahui mengabaikan last6 yang disarankan bantuan Parameter First2 yang tidak diketahui mengabaikan first2 yang disarankan bantuan Parameter Last4 yang tidak diketahui mengabaikan last4 yang disarankan bantuan Parameter First6 yang tidak diketahui mengabaikan first6 yang disarankan bantuan Parameter Last5 yang tidak diketahui mengabaikan last5 yang disarankan bantuan Parameter First3 yang tidak diketahui mengabaikan first3 yang disarankan bantuan Iswara N Raditya Peran BPUPKI dan PPKI di Seputar Hari Lahir Pancasila Tirto id 1 Juni 2017 Pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 PPKI berfungsi dan berperan secara ex officio a Sebagai representasi perwakilan seluruh rakyat Indonesia b Sebagai lembaga resmi yang mempunyai kewenangan untuk mengesahkan UUD Negara c Sebagai lembaga yang dapat memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden d Sebagai lembaga pendiri negara Republik Indonesiae Sebagai lembaga tertinggi dalam Negara Republik Indonesia Lihat Yunarti Dorothea Rini 2003 BPUPKI PPKI proklamasi kemerdekaan RI University of Michigan Press ISBN 9797090779 9789797090777Periksa nilai invalid character isbn bantuan Amini Aisyah 2004 Pasang surut peran DPR MPR 1945 2004 University of Michigan Press ISBN 9799825245 9789799825247Periksa nilai invalid character isbn bantuan Kusuma A B Elson R E 2011 A note on the sources for the 1945 constitutional debates in Indonesia PDF Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde 167 2 3 196 197 catatan kaki 3 doi 10 1163 22134379 90003589 ISSN 0006 2294 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan amp oldid 24214158