www.wikidata.id-id.nina.az
Halaman ini berisi artikel tentang satuan daerah dalam pengertian umum Untuk satuan administrasi wilayah Indonesia lihat Kota Indonesia Untuk kegunaan lain lihat Kota disambiguasi Lihat informasi mengenai kota di Wiktionary Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batas wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundang undangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan Sistem kota adalah sekelompok kota kota yang saling tergantung satu sama lain secara fungsional dalam suatu wilayah dan berpengaruh terhadap wilayah sekitarnya Sistem kota berisi tentang distribusi kota indeks dan keutamaan kota serta fungsi kota 1 Kota merupakan kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang relatif besar dan kepadatan penduduk yang tinggi Selain itu pemukiman yang ada bersifat tetap dan dihuni oleh masyarakat heterogen 2 Pembentukan kota merupakan hasil dari perkembangan desa dalam perluasan pemukiman dan peningkatan jumlah penduduk 3 Kota berfungsi sebagai pusat pemukiman dan aktivitas manusia sehingga keberadaannya menjadi sangat penting bagi wilayah di sekitarnya dalam kegiatan perdagangan pemerintahan industri dan kebudayaan 4 Pemilihan kota sebagai tempat pemukiman dipengaruhi oleh adanya pekerjaan di bidang jasa transportasi dan manufaktur Kota juga memiliki kekurangan yaitu biaya hidup dan tingkat kriminalitas yang tinggi 5 Cahaya kota kota dunia dari antariksa NASA Oleh Marc Imhoff Daftar isi 1 Istilah 2 Perencanaan tata ruang 3 Fungsi 4 Ciri ciri 5 Teori struktur ruang kota 6 Arsitektur 7 Sudut pandang 7 1 Sudut pandang arsitektur 7 2 Sudut pandang sosio spasial 8 Masyarakat 9 Keagamaan 10 Bentuk kota 10 1 Spasial 10 2 Fragmen spasial 11 Pemukiman 11 1 Pemukiman elite 11 2 Pemukiman kumuh 12 Pengembangan 13 Urbanisasi 14 Lihat pula 15 Catatan 16 Referensi 17 Daftar pustaka 18 Bibliografi 19 Bacaan lanjutan 20 Pranala luarIstilah SuntingPengertian kota sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian town dan city dalam bahasa Inggris Selain itu terdapat pula kapitonim Kota yang merupakan satuan administrasi negara di bawah provinsi Artikel ini membahas kota dalam pengertian umum nama jenis common name Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya kepadatan penduduk kepentingan atau status hukum butuh rujukan Desa atau kampung didominasi oleh lahan terbuka bukan pemukiman Kota memiliki tiga ciri utama yaitu memilki kepadatan penduduk yang tinggi pusat segala kegiatan dan kegiatan utama non pertanian Perencanaan tata ruang SuntingTeori perencanaan telah berkembang sejak lama dan mengalami banyak perubahan seiring berjalannya waktu Sedangkan untuk perencanaan sendiri sejak Patrick Geddes dikutip dalam Rafita 2016 mencetuskannya untuk pertama kali hingga saat ini telah mengalami banyak perubahan Teori perencanaan mulai berkembang pesat setelah revolusi industri yang mengakibatkan adanya kemunduran kota Adanya revolusi industri tersebut yang membuat kebutuhan buruh di perkotaan semakin meningkat dengan begitu akan terjadi degredasi lingkungan yang membuat pakar kota menginginkan suatu reformasi 6 Revolusi industri sendiri telah menciptakan perubahan yaitu dengan adanya kota kota industri yang mengakibatkan perpindahan penduduk dari daerah pertanian ke daerah industri Berpindahnya penduduk dari desa ke kota yang tidak memiliki pengetahuan tentang kehidupan kota inilah yang akan menyebabkan perubahan tatanan kota Untuk itu mulai muncul gagasan dari Patrick Geddes tentang analisis terperinci dari pola pemukiman dan lingkungan ekonomi lokal yang merupakan awal dari berkembangnya teori perencanaan 7 Perencanaan tata ruang merupakan proses terpadu bukan produk akhir berhaga mati b Perencanaan tata ruang yang menyeluruh dan terpadu mencakup perencanaan fisik spasial perencanaan komunitas perencanaan sumber daya c Perencanaan tata ruang dilakukan berdasarkan kepentingan masyarakat d Perencanaan tata ruang dilakukan dengan berlandaskan pertimbangan sumber daya yang tersedia e Rencana tata ruang yang akan disusun merupakan rencana yang diperkirakan dapat diwujudkan 8 Dari berbagai teori perencanaan yang ada terdapat salah satu teori yang erat kaitannya dengan penataan wilayah dan kota yaitu teori Archibugi yang memaparkan mengenai penerapan komponen perencanaan wilayah 9 Fungsi Sunting Kota Kuopio Finlandia Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut Sebagai Tempat Pusat dari berbagai macam produksi Contoh Kediri Pekanbaru dan Bontang Sebagai pusat dari banyak perdagangan dan juga keuangan Contoh Medan Surabaya Hong Kong Singapura dan Frankfurt Sebagai pusat dari pemerintahan Contoh Brasilia ibu kota Brasil Washington DC ibu kota Amerika Serikat Canberra ibu kota Australia Sebagai pusat dari sebuah kebudayaan Contoh Yogyakarta dan Surakarta Sebagai Penopang Kota Pusat atau Kota satelit Contoh Tangerang Selatan Binjai dan Kota BatuCiri ciri Sunting Kota Kinabalu Malaysia Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut Tersedianya tempat tempat untuk pasar dan pertokoan Tersedianya tempat tempat untuk parkir Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahragaCiri kehidupan kota adalah sebagai berikut Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya Adanya penilaian yang berbeda beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan situasi dan kondisi kehidupan Warga kota umumnya sangat menghargai waktu Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi stereotip ini kemudian menyebabkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap acuh tidak acuh dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam berinteraksi Teori struktur ruang kota SuntingTeori teori yang melandasi struktur ruang kota yang paling dikenal yaitu Teori Konsentris Burgess 1925 Teori Konsentris Teori ini menyatakan bahwa Daerah Pusat Kota DPK atau Central Business District CBD adalah pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan berbentuk bundar yang merupakan pusat kehidupan sosial ekonomi budaya dan politik serta merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua bagian yaitu pertama bagian paling inti atau RBD Retail Business District dengan kegiatan dominan pertokoan perkantoran dan jasa kedua bagian di luarnya atau WBD Wholesale Business District yang ditempati oleh bangunan dengan peruntukan kegiatan ekonomi skala besar seperti pasar pergudangan warehouse dan gedung penyimpanan barang supaya tahan lama storage buildings Zona pusat daerah kegiatan Central Business District yang merupakan pusat pertokoan besar gedung perkantoran yang bertingkat bank museum hotel restoran dan sebagainya Zona peralihan atau zona transisi merupakan daerah kegiatan Penduduk zona ini tidak stabil baik dilihat dari tempat tinggal maupun sosial ekonomi Daerah ini sering ditemui kawasan permukiman kumuh yang disebut slum karena zona ini dihuni penduduk miskin Namun sebenarnya zona ini merupakan zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan daerah di luarnya Zona permukiman kelas proletar perumahannya sedikit lebih baik karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah ditandai oleh adanya rumah rumah kecil yang kurang menarik dan rumah rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga besar Burgess menamakan daerah ini yaitu working men s homes Zona permukiman kelas menengah residential zona merupakan kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu Rumah rumahnya lebih baik dibandingkan kelas proletar Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi Ditandai dengan adanya kawasan elite perumahan dan halaman yang luas Sebagian penduduk merupakan kaum eksekutif pengusaha besar dan pejabat tinggi Zona penglaju commuters merupakan daerah yang memasuki daerah belakang hinterland atau merupakan batas desa kota Penduduknya bekerja di kota dan tinggal di pinggiran Teori Sektoral Hoyt 1939 Teori Sektoral Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD memiliki pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris Sektor pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan bangunan kantor hotel bank bioskop pasar dan pusat perbelanjaan Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan Sektor kaum buruh atau kaum murba yaitu kawasan permukiman kaum buruh Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma Sektor permukiman adi wisma yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat Teori Inti Berganda Harris dan Ullman 1945 Teori Inti Berganda Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD adalah pusat kota yang letaknya relatif di tengah tengah sel sel lainnya dan berfungsi sebagai salah satu growing points Zona ini menampung sebagian besar kegiatan kota berupa pusat fasilitas transportasi dan di dalamnya terdapat distrik spesialisasi pelayanan seperti retailing distrik khusus perbankan teater dan lain lain Namun ada perbedaan dengan dua teori yang disebutkan di atas yaitu bahwa pada Teori Pusat Berganda terdapat banyak DPK atau CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota dan tidak selalu berbentuk bundar Pusat kota atau Central Business District CBD Kawasan niaga dan industri ringan Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya Pusat industri berat Pusat niaga perbelanjaan lain di pinggiran Upakota untuk kawasan mudyawisma dan adiwisma Upakota sub urban kawasan industriTeori Ketinggian Bangunan Bergel 1955 Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota dapat dilihat dari variabel ketinggian bangunan DPK atau CBD secara garis besar merupakan daerah dengan harga lahan yang tinggi aksesibilitas sangat tinggi dan ada kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal Dalam hal ini maka di DPK atau CBD paling sesuai dengan kegiatan perdagangan retail activities karena semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut akan ditempati oleh fungsi yang paling kuat ekonominya Teori Konsektoral Griffin dan Ford 1980 Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin Dalam teori ini disebutkan bahwa DPK atau CBD merupakan tempat utama dari perdagangan hiburan dan lapangan pekerjaan Di daerah ini terjadi proses perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari daerah tersebut Pada daerah daerah yang berbatasan dengan DPK atau CBD di kota kota Amerika Latin masih banyak tempat yang digunakan untuk kegiatan ekonomi antara lain pasar lokal daerah daerah pertokoan untuk golongan ekonomi lemah dan sebagian lain dipergunakan untuk tempat tinggal sementara para imigran Teori Historis Alonso 1964 DPK atau CBD dalam teori ini merupakan pusat segala fasilitas kota dan merupakan daerah dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi Teori Poros Babcock 1960 Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam memengaruhi struktur keruangan kota Asumsinya adalah mobilitas fungsi fungsi dan penduduk mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam Faktor utama yang memengaruhi mobilitas adalah poros transportasi yang menghubungkan CBD dengan daerah bagian luarnya Aksesibilitas memperhatikan biaya waktu dalam sistem transportasi yang ada Sepanjang poros transportasi akan mengalami perkembangan lebih besar dibanding zona di antaranya Zona yang tidak terlayani dengan fasilitas transportasi yang cepat Arsitektur SuntingArsitektur kota terdiri dari ruang kota bangunan tempat ibadah tugu dan gedung atau tempat lain yang ada di dalam kota Bagian utama dari arsitektur kota adalah lingkungan yang memiliki segi fisik dan segi non fisik Segi fisik dari arsitektur kota melingkupi bangunan bangunan tugu tugu ruang ruang terbuka dan jalan atau trotoar Sedangkan segi non fisik dari arsitektur kota ialah kegiatan sosial kegiatan budaya kegiatan keagamaan dan kegiatan perekonomian serta hubungan seluruh kegiatan tersebut dengan segi fisiknya 10 Sudut pandang SuntingSudut pandang arsitektur Sunting Dalam sudut pandang arsitektur kota dipandang sebagai sebuah arsitektur yang memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat dan memiliki konstruksi dari kota sepanjang waktu Kota dianggap sebagai sebuah karya seni bagi orang yang paham tentang urban artefak dengan tempat peristiwa dan wujud kota Konsep kota sebagai sebuah urban artefak memiliki bentuk yang beragam pada setiap zaman dan kehidupan sosial keagamaan Selain itu dalam sudut pandang arsitektur kota dipandang sebagai suatu permukiman yang relatif besar padat dan permanen serta terdiri dari kelompok individu individu yang beragam dari segi sosial Keberagaman permukiman tidak dinilai dari bentuk kota tetapi dari suatu fungsi yang menciptakan ruang ruang yang bermanfaat melalui pengorganisasian ruang dan hierarki tertentu 11 Sudut pandang arsitektur juga menganggap kota sebagaisekumpulan bangunan dan artefak yang menjadi tempat untuk berhubungan sosial Kepadatan penduduk yang tinggi strata sosial ekonomi yang beragam dan corak kehidupan yang materialistik membuat kota menjadi sistem jaringan kehidupan manusia 12 Sudut pandang sosio spasial Sunting Sudut pandang kota dari sosio spasial diperoleh dari perspektif ruang pada ekonomi Marxian Henri Lefebvre 1991 David Harvey 1985 2001 2012 dan Manuel Castells 1977 menulis pengembangan perspektif ekonomi Marxian untuk menjelaskan konsep suatu kota Relasi kuasa dari aktor aktor penataan ruang diamati melalui fenomena kontestasi negosiasi konsensus dan konflik di perkotaan Para aktor yang memengaruhi penataan ruang meliputi pemerintah masyarakat dan pasar Dalam sudut pandang sosio spasial keterlibatan pemerintah dengan kepentingan serta kemauan politiknya dipandang sebagai cara mempercepat pengembangan kota Selain itu politik pemerintahan juga menjadi alat perubahan kota yang mengacu pada pembangunan global metropolitan Kota modern merupakan hasil dari perubahan perubahan tata ruang yang memengaruhi kehidupan setiap warga Perubahan tata ruang merupakan akibat dari kehadiran investor atau pengembang yang melakukan pembangunan gedung fasilitas umum dan ruang publik untuk investasi yang terkait dengan perubahan dan tuntutan ekonomi global 13 Masyarakat SuntingPerkembangan dari suatu kota dipengaruhi oleh masyarakat yang menjadi pengguna perkotaan Kota menjadi sangat kompleks karena masyarakat selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan hidup Pengembangan kota lebih menonjol dibandingkan dengan kawasan luar kota Selain itu kehidupan masyarakat perkotaan cenderung lebih menekankan pada segi ekonomi sehingga kota dianggap sebagai hasil rekayasa manusia untuk rnemenuhi kehidupan ekonomi penggunanya Masyarakat perkotaan memiliki permasalahan yang sangat kompleks karena kota juga memengaruhi kehidupan di segala bidang kehidupan 14 Masyarakat perkotaan cenderung memiliki sifat individual dan heterogen dengan kehidupan yang modern yang dilengkapi dengan berbagai arsitektur dan industri yang canggih Dalam masyarakat kota terdapat banyak kelompok sosial yang dibedakan berdasarkan profesi 15 Masyarakat perkotaan memiliki tingkat keberagaman sosial yang tinggi dengan tingkat asoasi yang dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang banyak Kontrol sosial di dalam masyarakat perkotaan menggunakan pengawasan yang tidak terlalu ketat sehingga toleransi sosial sangat tinggi Masyarakat perkotaan lebih mengutamakan prestasi sehingga mobilitas sosial relatif tinggi Asosiasi di dalam masyarakat perkotaan bersifat sukarela dan cenderung menganut individualisme karena adanya kebebasan dalam pengambilan keputusan secara individu Selain itu masyarakat perkotaan cenderung memisahkan diri secara fisik berdasarkan perbedaan kelompok sosial 16 Kota terdiri dari masyarakat yang majemuk Kemajemukan masyarakat dapat diamati secara horizontal dan vertikal 17 Masyarakat majemuk secara horizontal dikelompokkan berdasarkan etnis keturunan bahasa daerah adat istiadat atau perilaku agama pakaian makanan dan budaya Sedangkan secara vertikal masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan tingkat ekonomi pendidikan kawasan pemukiman pekerjaan dan kedudukan sosial politik 18 Masyarakat perkotaan cenderung menjalani kehidupan dengan sifat yang materialistis 19 Dalam suatu kota dikenal istilah warga kota Kegunaan istilah warga kota adalah untuk menentukan hak hak yang berhak dimiliki seseorang di dalam suatu kota Status warga kota tidak menggantikan status warga negara melainkan menegaskan keluasan statu yang menyempit dari nasional ke lokal Pemberian status warga kota dimaksudkan untuk keperluan sosial dan bukan untuk keperluan wilayah Hak atas kota yang dimiliki oleh warga kota merupakan hak untuk membuat berbagai hubungan sosial sebagai penguasa ruang sosialnya dan untuk hidup sesuai keinginannya Kewargaan kota didasarkan pada beberapa fungsi Kota menjadi komunitas politik primer yang dihuni masyarakat urban sebagai kriteria keberanggotaan dan basis bagi mobilisasi politik Fungsi lain kewargakotaan adalah untuk membentuk klaim hak atas pengalaman hidup perkotaan dan berbagai kinerja sebagai warga 20 Keagamaan SuntingSuatu kota menjadi tempat terbentuknya komunitas keagamaan dari kalangan kelas menengah Kehidupan keagamaan di dalam perkotaan cenderung sekuler dan tidak peduli dengan agama Perkotaan tidak terlalu mempertimbangkan aspek keagamaan dalam kegiatan urban Kota cenderung mengutamakan kegiatan yang bersifat modern dan berkaitan dengan ekonomi yang melibatkan uang untuk perluasan modernitas 21 Keberadaan kelas menengah di dalam kota membentuk kesalehan agama secara masif Masyarakat kelas menengah cenderung hidup dengan yang berlandaskan kepada kemampuan ekonomi sehingga membentuk gaya hidup masyarakat umum Gaya hidup masyarakat kelas menengah turut memengaruhi gaya hidup masyarakat kelas bawah melalui peniruan 22 Bentuk kota SuntingSpasial Sunting Pada masa kerajaan kuno hingga abad pertengahan bentuk kota mengikuti pola spasial Bentuk kota spasial digunakan oleh kerajaan kerajaan yang ada di Mesir Yunani Romawi dan China Ciri utama dari bentuk kota spasial ialah adanya adanya pembatas berbentuk benteng dan pintu gerbang masuk Kota benteng umumnya dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat yang mempunyai pengaruh yang besar bagi keberlangsungan suatu kerajaan 23 Benteng memiliki dinding dinding pembatas yang membentuk pola spasial pada kota dan memisahkan kota dengan wilayah lain Wilayah kota ditandai dengan adanya pintu gerbang yang menjadi akses untuk keluar dan masuk ke dalam kota Pembangunan kota pada masa kerajaan kerajaan dipusatkan pada keamanan sehingga musuh tidak dapat memasuki wilayah kekuasaannya dengan mudah saat perang terjadi 24 Fragmen spasial Sunting Bentuk kota fragmen spasial merupakan modifikasi dari bentuk fisik kota spasial Konsep dasar dari bentuk kota fragmen spasial didasarkan pada komunitas gerbang Pada bentuk kota fragmen spasial benteng benteng di bagi menjadi kawasan kawasan yang terpisah secara keruangan satu sama lain Pembagian spasial kota ini terjadi secara sengaja maupun tidak disengaja dan membagi kawasan dalam beberapa kelompok manusia Pemisahan kawasan kawasan di kota merupakan akibat dari ketidak adilan bentuk kota spasial dalam bidang sosial Komunitas gerbang membentuk kota fragmen spasial menjadi beberapa jenis pemukiman yaitu rumah bandar apartemen maupun super blok Permukiman komunitas gerbang berbentuk skala besar dengan infrastruktur yang mandiri Berbagai kegiatan keagamaan kesehatan ekonomi olahraga dan pendidikan dilakukan di dalam kawasan Dukungan kegiatan berupa keberadaan jalan air bersih drainase tempat pembuangan akhir sekolah listrik pusat kesehatan pusat perbelanjaan pusat olahraga dan tempat ibadah Pemisahan diri kawasan komunitas gerbang terjadi karena adanya kemandirian dan kesanggupan untuk mengurus segala kebutuhan tanpa bantuan pihak luar Selain itu kawasan komunitas gerbang tidak terlalu terikat oleh aturan yang ditetapkan oleh otoritas lokal 25 Pemukiman SuntingPemukiman elite Sunting Gagasan bentuk kota pada kerajaan kerajaan diterapkan kembali pada pola pemukiman kota modern dengan sedikit perubahan Pola pemukiman elite di kota berkembang seiring globalisasi Para pengembang kota membuat pemukiman pemukiman dengan model yang dipilih sendiri Konsep yang umum ditemukan adalah pembatasan kawasan pemukiman dengan dinding pagar dan pintu gerbang sebagai jalur keluar masuk kawasan Keamanan dibentuk melalui keberadaan pos satuan pengamanan portal palang pintu dan atribut penanda seperti dilarang masuk atau tamu harap lapor Permukiman dengan pembatasan kawasan dan pemberian tanda keamanan disebut sebagai komunitas berpagar atau komunitas pintu gerbang 26 Pemukiman kumuh Sunting Pemukiman kumuh adalah tempat tinggal bagi sebagian besar masyarakat berpendapatan rendah Kualitas perumahan yang ada di pemukiman kumuh sangat buruk dan pelayanan dasar disediakan dengan jumlah yang sangat sedikit Pemukiman kumuh mewakili kemiskinan kota dengan sangat jelas Kata permukiman kumuh diartikan sebagai lingkungan perumahan yang baik tetapi mengalami penurunan kualitas akibat meningkatnya kepadatan penduduk yang merupakan masyarakat berpendapatan rendah 27 Di kota pemukiman kumuh terbentuk di kota yang masih menerapkan sistem kepemilikan tradisional dan adat maupun pada pemukiman yang bersaing dalam ekonomi skala besar Masyarakat berpendapatan rendah tidak mampu membeli rumah di suatu perumahan karena peningkatan harga sewa atau harga jual yang tdak terjangkau Satu satunya pilihan yang dimiliki oleh masyarakat berpendapatan rendah adalah membangun membeli atau menyewa tempat tinggal yang relatif sempit dengan kualitas konstruksi yang buruk dan penyediaan pelayanan minimum di permukiman informal Pilihan ini didasarkan pada penghematan biaya dan waktu yang berkaitan dengan kedekatan tempat tinggal dari sumber pekerjaan di kota Kepadatan penduduk di pemukiman kumuh menciptakan lingkungan yang tidak sehat Selain itu pemukiman kumuh umumnya dibangun di lahan yang berbahaya karena rentan terdampak bencana alam berada di jalur kereta api pinggir jalan atau pinggir sungai 28 Pengembangan SuntingSetiap kota memiliki aspek kehidupan masyarakat yang berbeda beda Segala kepentingan manusia dipusatkan pelaksanaannya di dalam kota Pengembangan kota kota cenderung menjadi besar bila memiliki kegiatan ekonomi yang berjalan dengan baik Kota kota kecil yang ada di sekitar kota besar akan memiliki ketergantungan dalam mempertahankan kehidupan ekonominya 29 Urbanisasi SuntingArtikel utama Urbanisasi Urbanisasi adalah proses migrasi dari pedesaan ke perkotaan yang didorong oleh berbagai faktor politik ekonomi dan budaya Sampai abad ke 18 ada keseimbangan antara populasi pertanian pedesaan dan kota kota yang memiliki pasar dan manufaktur skala kecil 30 31 Dengan adanya revolusi pertanian dan industri penduduk perkotaan mulai bertumbuh pesat baik melalui migrasi maupun melalui ekspansi demografi Di Inggris proporsi penduduk yang tinggal di kota melonjak dari 17 pada tahun 1801 menjadi 72 pada tahun 1891 32 Pada tahun 1900 15 dari populasi dunia tinggal di kota 33 Daya tarik budaya kota juga berperan dalam menarik penduduk 34 Urbanisasi dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika dan sejak tahun 1950 an juga terjadi di Asia dan Afrika Divisi Kependudukan dari Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa melaporkan pada tahun 2014 bahwa untuk pertama kalinya lebih dari separuh penduduk dunia tinggal di kota 35 a Grafik yang menunjukkan urbanisasi dari tahun 1950 diproyeksikan hingga 2050 43 Amerika Latin adalah benua yang paling urban dengan empat perlima penduduknya tinggal di kota termasuk seperlima dari populasi yang dikatakan tinggal di kawasan kumuh favela poblaciones callampas dll 44 Batam Indonesia Mogadishu Somalia Xiamen Tiongkok dan Niamey Niger termasuk dalam kota kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5 8 45 Secara umum negara negara negara maju di Global Utara tetap lebih urban daripada negara negara berkembang di Global Selatan tetapi perbedaannya terus menyusut karena urbanisasi terjadi lebih cepat di negara negara berkembang Asia adalah benua dengan jumlah penduduk kota terbesar lebih dari dua miliar dan terus bertambah 31 PBB memperkirakan tambahan 2 5 miliar penduduk kota dan penduduk desa yang berkurang 300 juta di seluruh dunia pada tahun 2050 dengan 90 dari ekspansi penduduk perkotaan terjadi di Asia dan Afrika 35 46 Peta yang menunjukkan daerah perkotaan dengan setidaknya satu juta penduduk pada tahun 2006 Megakota kota kota dengan populasi jutaan telah bertambah menjadi puluhan muncul terutama di Asia Afrika dan Amerika Latin 47 48 Globalisasi ekonomi mendorong pertumbuhan kota kota ini karena aliran modal asing baru menyebabkan industrialisasi yang cepat serta relokasi bisnis besar dari Eropa dan Amerika Utara menarik imigran dari segala penjuru 49 Jurang yang dalam membagi kaya dan miskin di kota kota ini yang biasanya memiliki elit super kaya yang tinggal di komunitas bergerbang dan sejumlah besar orang yang tinggal di perumahan di bawah standar dengan infrastruktur yang tidak memadai dan kondisi yang buruk 50 Kota kota di seluruh dunia telah berkembang secara fisik seiring dengan pertumbuhan populasi dengan peningkatan luas permukaannya dengan penciptaan gedung gedung tinggi untuk penggunaan perumahan dan komersial dan dengan pengembangan di bawah tanah 51 52 Urbanisasi dapat menciptakan permintaan yang cepat untuk pengelolaan sumber daya air karena sumber air tawar yang sebelumnya baik menjadi digunakan secara berlebihan dan tercemar dan volume air limbah mulai melebihi tingkat yang dapat dikelola 53 Lihat pula SuntingKota kebun Kota wilayah administratif Kota administrasi Kota otonom Daftar kabupaten dan kota IndonesiaCatatan Sunting Intellectuals such as H G Wells Patrick Geddes and Kingsley Davis foretold the coming of a mostly urban world throughout the twentieth century 36 37 The United Nations has long anticipated a half urban world earlier predicting the year 2000 as the turning point 38 39 and in 2007 writing that it would occur in 2008 40 Other researchers had also estimated that the halfway point was reached in 2007 41 Although the trend is undeniable the precision of this statistic is dubious due to reliance on national censuses and to the ambiguities of defining an area as urban 36 42 Referensi Sunting Muta ali Lutfi 2015 Teknik Analisis Ragional untuk Perencanaan Wilayah Tata Ruang dan Lingkungan Yogyakarta Fakultas Gegrafi BPFG Universitas Gajah Mada Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jamaluddin 2017 hlm 35 Jamaluddin 2017 hlm 41 42 Jamaluddin 2017 hlm 52 53 Murdiyanto E 2008 Sosiologi Perdesaan PDF Yogyakarta Wimaya Press hlm 204 ISBN 978 979 8918 88 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Prihatin Daryanti dan Pramadha 2019 hlm 21 Prihatin Daryanti dan Pramadha 2019 hlm 21 22 Prihatin Daryanti dan Pramadha 2019 hlm 22 Prihatin Daryanti dan Pramadha 2019 hlm 23 Mulyadi 2018 hlm 1 2 Mulyadi 2018 hlm 8 Mulyadi 2018 hlm 8 9 Sumandiyar dkk 2020 hlm 1 Mulyandari 2011 hlm 1 Pandaleke Alfien 2015 Sosiologi Perkotaan Bogor Maxindo Internasional hlm 5 ISBN 978 602 72508 0 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jamaludin A N 2015 Sosiologi Perdesaan PDF Bandung CV Pustaka Setia hlm 22 23 ISBN 978 979 076 550 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mumtazinur 2019 hlm 73 Mumtazinur 2019 hlm 74 Mumtazinur 2019 hlm 116 Sumandiyar dkk 2020 hlm 26 Faiz 2018 hlm 254 Faiz 2018 hlm 255 Umar 2018 hlm 5 6 Umar 2018 hlm 6 Umar 2018 hlm 7 Umar 2018 hlm 6 7 UNESCAP dan UN HABITAT 2008 hlm 2 UNESCAP dan UN HABITAT 2008 hlm 4 Mulyandari 2011 hlm 1 2 The Urbanization and Political Development of the World System A comparative quantitative analysis History amp Mathematics 2 2006 115 153 Diarsipkan 18 May 2019 di Wayback Machine a b William H Frey amp Zachary Zimmer Defining the City in Paddison 2001 Christopher Watson Trends in urbanization Diarsipkan 2016 03 05 di Wayback Machine Proceedings of the First International Conference on Urban Pests Diarsipkan 2017 10 10 di Wayback Machine ed K B Wildey and William H Robinson 1993 Annez Patricia Clarke Buckley Robert M 2009 Urbanization and Growth Setting the Context PDF Dalam Spence Michael Annez Patricia Clarke Buckley Robert M Urbanization and Growth ISBN 978 0 8213 7573 0 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 25 May 2017 Diakses tanggal 20 May 2017 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Moholy Nagy 1968 pp 136 137 Why do anonymous people the poor the underprivileged the unconnected frequently prefer life under miserable conditions in tenements to the healthy order and tranquility of small towns or the sanitary subdivisions of semirural developments The imperial planners and architects knew the answer which is as valid today as it was 2 000 years ago Big cities were created as power images of a competitive society conscious of its achievement potential Those who came to live in them did so in order to participate and compete on any attainable level Their aim was to share in public life and they were willing to pay for this share with personal discomfort Bread and games was a cry for opportunity and entertainment still ranking foremost among urban objectives a b Somini Sengupta U N Finds Most People Now Live in Cities Diarsipkan 5 July 2017 di Wayback Machine New York Times 10 July 2014 Referring to United Nations Department of Economic and Social Affairs Population Division World Urbanization Prospects 2014 Revision Diarsipkan 2018 07 06 di Wayback Machine New York United Nations 2014 a b Neil Brenner amp Christian Schmid The Urban Age in Question Diarsipkan 11 July 2017 di Wayback Machine International Journal of Urban and Regional Research 38 3 2013 DOI 10 1111 1468 2427 12115 McQuillin 1937 1987 1 55 Patterns of Urban and Rural Population Growth Diarsipkan 2018 11 13 di Wayback Machine Department of International Economic and Social Affairs Population Studies No 68 New York United Nations 1980 p 15 If the projections prove to be accurate the next century will begin just after the world population achieves an urban majority in 2000 the world is projected to be 51 3 per cent urban Edouart Glissant Editor in Chief UNESCO Courier The Urban Explosion Diarsipkan 12 June 2017 di Wayback Machine March 1985 World Urbanization Prospects The 2007 Revision PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 13 August 2011 Diakses tanggal 29 June 2017 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mike Hanlon World Population Becomes More Urban Than Rural Diarsipkan 28 June 2017 di Wayback Machine New Atlas 28 May 2007 Graeme Hugo Anthony Champion amp Alfredo Lattes Toward a New Conceptualization of Settlements for Demography Diarsipkan 29 July 2020 di Wayback Machine Population and Development Review 29 2 June 2003 United Nations Department of Economic and Social Affairs Population Division 2014 World Urbanization Prospects The 2014 Revision CD ROM Edition Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 07 06 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Paulo A Paranagua Latin America struggles to cope with record urban growth Diarsipkan 17 May 2016 di Wayback Machine The Guardian 11 September 2012 Referring to UN Habitat The State of Latin American and Caribbean Cities 2012 Towards a new urban transition Diarsipkan 2018 11 13 di Wayback Machine Nairobi United Nations Human Settlements Programme 2012 Helen Massy Beresford Where is the fastest growing city in the world Diarsipkan 15 May 2017 di Wayback Machine The Guardian 18 November 2015 Mark Anderson amp Achilleas Galatsidas Urban population boom poses massive challenges for Africa and Asia Diarsipkan 10 October 2017 di Wayback Machine The Guardian Development data Datablog 10 July 2014 Kaplan et al 2004 p 15 Global cities need to be distinguished from megacities defined here as cities with more than 8 million people Only New York and London qualified as megacities 50 years ago By 1990 just over 10 years ago 20 megacities existed 15 of which were in less economically developed regions of the world In 2000 the number of megacities had increased to 26 again all except 6 are located in the less developed world regions Frauke Kraas amp Gunter Mertins Megacities and Global Change in Kraas et al 2014 p 2 While seven megacities with more than five million inhabitants existed in 1950 and 24 in 1990 by 2010 there were 55 and by 2025 there will be according to estimations 87 megacities UN 2012 Fig 1 Frauke Kraas amp Gunter Mertins Megacities and Global Change in Kraas et al 2014 pp 2 3 Above all globalisation processes were and are the motors that drive these enormous changes and are also the driving forces together with transformation and liberalisation policies behind the economic developments of the last c 25 years in China especially the so called socialism with Chinese characteristics that started under Deng Xiaoping in 1978 1979 in India essentially during the course of the economic reform policies of the so called New Economic Policy as of 1991 Cartier 2001 Nissel 1999 Especially in megacities these reforms led to enormous influx of foreign direct investments to intensive industrialization processes through international relocation of production locations and depending upon the location partially to considerable expansion of the services sector with increasing demand for office space as well as to a reorientation of national support policies with a not to be mistaken influence of transnationally acting conglomerates but also considerable transfer payments from overseas communities In turn these processes are flanked and intensified through at times massive migration movements of national and international migrants into the megacities Baur et al 2006 Shipra Narang Suri amp Gunther Taube Governance in Megacities Experiences Challenges and Implications for International Cooperation in Kraas et al 2014 p 196 Stephen Graham amp Lucy Hewitt Getting off the ground On the politics of urban verticality Diarsipkan 10 October 2017 di Wayback Machine Progress in Human Geography 37 1 2012 DOI 10 1177 0309132512443147 Eduardo F J de Mulder Jacques Besner amp Brian Marker Underground Cities in Kraas et al 2014 pp 26 29 Karen Bakker Archipelagos and networks urbanization and water privatization in the South The Geographical Journal 169 4 December 2003 DOI 10 1111 j 0016 7398 2003 00097 x The diversity of water supply management systems worldwide which operate along a continuum between fully public and fully private bear witness to repeated shifts back and forth between private and public ownership and management of water systems Daftar pustaka SuntingFaiz Abd Aziz 2018 Muslimah Perkotaan PDF edisi ke 4 Yogyakarta SUKA Press ISBN 978 602 1326 53 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jamaluddin A N 2017 Sosiologi Perkotaan Memahami Masyarakat Kota dan Probelmatikanya PDF Bandung CV Pustaka Setia ISBN 978 979 076 518 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mulyadi Lalu 2018 Persepsi Masyarakat terhadap Arsitektur Kota Kediri Jawa Timur PDF Malang CV Dream Litera Buana ISBN 978 602 5518 38 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mulyandari Hestin 2011 Pengantar Arsitektur Kota Yogyakarta Penerbit ANDI Yogyakarta ISBN 978 979 29 1749 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mumtazinur 2019 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar PDF Banda Aceh Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia LKKI Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri UIN Ar Raniry ISBN 978 602 50172 4 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Prihatin S D Daryanti S Pramadha R A ed 2019 Aplikasi Teori Perencanaan Dari Konsep ke Realita PDF Sleman CV Buana Grafika ISBN 978 623 7358 33 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Sumandiyar dkk 2020 Sosiologi Perkotaan Kapitalisasi Ruang dan Marginalisasi Sosial PDF Kendari Literacy Institute ISBN 978 602 5722 41 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Umar Fitrawan 2018 Masa Depan Kota dan Lingkungan PDF Makassar Penerbit CV Loe ISBN 978 602 5862 08 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan UNESCAP dan UN HABITAT 2008 Perumahan bagi kaum miskin di kota kota Asia Perumahan untuk MBR Memberi Tempat yang Layak bagi Kaum Miskin Kota PDF Bangkok United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific ISBN 978 92 113 1947 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bibliografi SuntingBairoch Paul 1988 Cities and Economic Development From the Dawn of History to the Present Chicago University of Chicago Press ISBN 0 226 03465 8 Chandler T Four Thousand Years of Urban Growth An Historical Census Lewiston NY Edwin Mellen Press 1987 Geddes Patrick City Development 1904 Jacobs Jane 1969 The Economy of Cities New York Random House Inc Kemp Roger L Managing America s Cities A Handbook for Local Government Productivity McFarland and Company Inc Publisher Jefferson North Carolina USA and London England UK 2007 ISBN 978 0 7864 3151 9 Kemp Roger L How American Governments Work A Handbook of City County Regional State and Federal Operations McFarland and Company Inc Publisher Jefferson North Carolina USA and London England UK ISBN 978 0 7864 3152 6 Kemp Roger L City and Gown Relations A Handbook of Best Practices McFarland and Copmpany Inc Publisher Jefferson North Carolina USA and London England UK 2013 ISBN 978 0 7864 6399 2 Monti Daniel J Jr The American City A Social and Cultural History Oxford England and Malden Massachusetts Blackwell Publishers 1999 391 pp ISBN 978 1 55786 918 0 Mumford Lewis The City in History 1961 O Flaherty Brendan 2005 City Economics Cambridge Massachusetts Harvard University Press ISBN 0 674 01918 0 Pacione Michael 2001 The City Critical Concepts in The Social Sciences New York Routledge ISBN 0 415 25270 9 Reader John 2005 Cities Vintage New York Robson W A and Regan D E ed Great Cities of the World 3d ed 2 vol 1972 Rybczynski W City Life Urban Expectations in a New World 1995 Smith Michael E 2002 The Earliest Cities In Urban Life Readings in Urban Anthropology edited by George Gmelch and Walter Zenner pp 3 19 4th ed Waveland Press Prospect Heights IL Thernstrom S and Sennett R ed Nineteenth Century Cities 1969 Toynbee Arnold J ed Cities of Destiny New York McGraw Hill 1967 Pan historical geographical essays many images Starts with Athens ends with The Coming World City Ecumenopolis Weber Max The City 1921 tr 1958 Bacaan lanjutan SuntingBerger Alan S The City Urban Communities and Their Problems Dubuque Iowa William C Brown 1978 Glaeser Edward Triumph of the City Penguin 2011Pranala luar SuntingCari tahu mengenai Kota pada proyek proyek Wikimedia lainnya Definisi dan terjemahan dari Wiktionary Gambar dan media dari WikiCommons Berita dari Wikinews Kutipan dari Wikiquote Teks sumber dari Wikisource Buku dari WikibooksWorld Urbanization Prospects the 2011 Revision Website of the United Nations Population Division Human Geography di Curlie dari DMOZ Urban and Regional Planning di Curlie dari DMOZ Geopolis research group that studies the world s urbanization Universite Paris Diderot France Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kota amp oldid 23252493