www.wikidata.id-id.nina.az
Musso atau Paul Mussotte 1 bernama lengkap Muso Manowar 2 atau Munawar Muso 12 Agustus 1897 31 Oktober 1948 adalah seorang pemimpin Partai Komunis Indonesia PKI dan salah satu tokoh kunci dalam pemberontakan Madiun 1948 MussoMusso ca 1948Ketua Umum PKI MoedaMasa jabatan Juli 1935 1936PendahuluJabatan dibentukPenggantiPamoedjiInformasi pribadiLahir 1897 08 12 12 Agustus 1897Kediri Jawa Timur Hindia BelandaMeninggal31 Oktober 1948 1948 10 31 umur 51 Ponorogo Jawa Timur IndonesiaKebangsaanIndonesiaPekerjaanIndische Sociaal Democratische Vereeniging ISDV Partai Komunis Indonesia Daftar isi 1 Riwayat Hidup 1 1 Masa Kecil dan Pendidikan 1 2 Awal Karier di PKI 1 3 Pemberontakan Madiun dan Kematian 1 4 Galeri 2 Referensi 3 Pranala luarRiwayat Hidup SuntingMasa Kecil dan Pendidikan Sunting Musso lahir dengan nama Munawar Musso pada tahun 1897 di Pagu Kediri 3 4 5 Ayahnya adalah seorang pegawai bank di Wates Mas Martoredjo 5 Di Batavia Musso dilatih sebagai guru Ia bertemu dengan Alimin murid G A J Hazeu dan D van Hinloopen Labberton 4 Menurut Soemarsono salah satu pemimpin PKI dalam peristiwa Madiun Musso melanjutkan ke Hogere Burger School pada tahun 1913 Ia tinggal di asrama Tjokroaminoto bersama Alimin dan Soekarno 6 Menurut Arnold C Brackman saat itu Musso bekerja sebagai kasir di kantor pos Surabaya Di Surabaya Musso juga bertemu dengan Henk Sneevliet 7 Awal Karier di PKI Sunting Musso dan Alimin memiliki tugas yang lebih penting dalam menyusup ke dalam Sarekat Islam daripada Soerjopranoto Mereka adalah anggota Partai Komunis Indonesia PKI dan SI sebelum mereka ditangkap karena kasus Afdeling B 8 Musso terlibat dalam pemberontakan petani di Cimareme Garut yang didukung oleh Sarekat Islam Afdeling B 9 Dalam persidangan ketika Alimin mengaku membuat pernyataan palsu untuk membantu Tjokroaminoto Musso menolak untuk membuat pengakuan Di dalam penjara pemerintah Belanda memperlakukannya dengan kasar Agus Salim mengadukan perlakuan tersebut kepada Voolksraad Dewan Perwakilan Rakyat Menurut McVey Musso menyimpan dendam kepada pemerintah Belanda setelah perlakuan ini Setelah Musso dan Alimin dibebaskan pada tahun 1923 10 Musso dan Alimin menerima tawaran untuk mengajar bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di Jepang dari van Hinloopen Labberton 4 Namun pemerintah Jepang menolak penjelasan Musso bahwa ia tidak memiliki ijazah akademis yang memadai meskipun McVey percaya bahwa alasan utamanya adalah pengalamannya di penjara dan pandangan politiknya 11 Musso kemudian mengorganisir ulang cabang PKI Batavia dan memimpin organisasi baru ini 12 Pada bulan Januari 1925 sebuah komite Kongres Nasional Hindia mengadakan pertemuan yang menghasilkan pembentukan asosiasi Indonesian Study Club yang netral secara politik dan berbasis di Surabaya Musso hadir dalam konvensi pertama klub ini pada bulan Februari mendukung agenda klub dan berharap agar klub ini lebih dekat dengan masyarakat bawah 13 Pada awal 1925 Musso dan Alimin berpidato dalam sebuah rapat umum yang diselenggarakan oleh VTSP di Banten yang meningkatkan pengaruh komunis di wilayah tersebut 14 Setelah kegagalan pemogokan para masinis pada tanggal 5 Oktober Musso menyimpulkan bahwa aksi tersebut terlalu dini 15 Pada bulan Desember 1925 para pemimpin PKI berencana untuk memberontak terhadap pemerintah Hindia Belanda Pemerintah mengetahui hal ini dan menangkap sebagian besar pemimpinnya pada Januari 1926 Musso adalah salah satu dari sedikit orang yang berhasil melarikan diri 16 Ia bersama Budisutjitro dan Sugono melarikan diri ke Singapura dan bertemu dengan agen PKI Subakat dan Alimin yang sebelumnya tinggal bersama Tan Malaka di Manila 17 Kelimanya bersama dengan Sardjono Mohammad Sanusi dan Winanta melakukan diskusi selama tiga hari sebelum memutuskan untuk melakukan pemberontakan pada pertengahan tahun 1926 Pertemuan tersebut juga menghasilkan pengiriman Alimin ke Manila untuk meminta Tan Malaka menggalang dukungan bagi pemberontakan namun rencana ini ditolak oleh Tan Malaka 17 18 Pada bulan Februari pertemuan kembali diadakan namun Alimin tidak menyebutkan adanya penolakan dari Tan Malaka 19 Pemberontakan Madiun dan Kematian Sunting Pada pertengahan bulan sebuah insiden antara pasukan bersenjata yang dipengaruhi PKI dan pasukan bersenjata loyalis pemerintah terjadi di Solo 20 Setelah kejadian ini menurut Bintang Merah pada tanggal 16 September di Cepu Musso memerintahkan anak buahnya di Solo untuk menghentikan insiden tersebut agar tidak meluas 21 Pada tanggal 18 September baku tembak pecah di Madiun Seorang simpatisan PKI menyatakan bahwa pemerintahan baru yang disebut Front Nasional dibentuk setelah membunuh para perwira loyalis pemerintah dan mengambil alih tempat tempat strategis Mendengar hal ini Musso Amir dan yang lainnya pergi ke Madiun untuk mengendalikan pemberontakan 20 Menurut pemimpin milisi yang dipengaruhi PKI Soemarsono tindakannya telah disetujui oleh Musso ketika Soemarsono mengunjungi Musso dan Amir dua hari sebelumnya Namun menurut Ann Swift dan Himawan Soetanto Musso tidak mengetahui hal ini 22 Pada malam hari tanggal 19 September Soekarno memerintahkan rakyat Indonesia untuk memilih dirinya dan Hatta atau Musso Menurut M C Ricklefs Musso tidak memiliki pengalaman di Indonesia sehingga ia tidak memiliki basis kekuatan politik atas mayoritas rakyat Indonesia dibandingkan Soekarno Bahkan milisi lokal yang dipengaruhi oleh pihak anti pemerintah tidak akan mendukung Musso 23 Menanggapi hal ini Musso membentuk Front Nasional Daerah Madiun dan menunjuk Soemarsono sebagai gubernur militer dan Djoko Soedjono sebagai komandan milisi Hatta tidak puas dengan tanggapan tersebut dan menyatakan bahwa Musso ingin mengambil alih pemerintahan dan mendirikan pemerintahan Soviet 24 Para pemberontak terdesak setelah Divisi Siliwangi diperintahkan untuk menyerang pasukan PKI di Madiun 23 Musso dan Amir yang mengetahui bahwa mereka tidak akan berhasil melawan serangan yang dipimpin oleh Gatot Soebroto menginstruksikan pasukan PKI untuk melarikan diri dan bersembunyi di pegunungan 25 Pada tanggal 28 September Musso Amir dan Soemarsono meninggalkan Madiun menuju Ngebel dan Dungus Ponorogo 26 Ketika berada di Balong Ponorogo Musso dan Amir berselisih paham mengenai rencana taktis Sementara Musso ingin bergerak ke selatan Amir lebih suka bergerak ke utara 27 Pada tanggal 31 Oktober di pegunungan dekat Ponorogo Musso dibunuh oleh pasukan pemerintah ketika mencoba melarikan diri 23 28 Galeri Sunting nbsp Foto polisi Mayat Musso di rumah sakit di Ponorogo nbsp Foto polisi Mayat Musso di rumah sakit di Ponorogo nbsp Foto polisi Mayat Musso di rumah sakit di PonorogoReferensi Sunting Harry A Poeze Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde strijder voor Indonesie s vrijheid levensloop van 1897 tot 1945 Rudolf Mrazek Sjahrir Politics and Exile in Indonesia ISBN 0 87727 713 3 ISBN 978 0 87727 713 2 Swift 2010 hlm 91 a b c McVey 2006 hlm 169 a b Dhyatmika 2011 hlm 2 Dhyatmika 2011 hlm 8 10 Dhyatmika 2011 hlm 10 McVey 2006 hlm 168 Dhyatmika 2011 hlm 10 11 Triyana 2011 hlm 137 McVey 2006 hlm 169 170 McVey 2006 hlm 170 McVey 2006 hlm 283 McVey 2006 hlm 303 McVey 2006 hlm 310 Ricklefs 2001 hlm 225 a b McVey 2006 hlm 316 Dhyatmika 2011 hlm 13 Dhyatmika 2011 hlm 17 18 a b Ricklefs 2001 hlm 280 Swift 2010 hlm 121 Dhyatmika 2011 hlm 77 95 a b c Ricklefs 2001 hlm 281 Dhyatmika 2011 hlm 98 Swift 2010 hlm 130 Dhyatmika 2011 hlm 99 103 Dhyatmika 2011 hlm 104 Dhyatmika 2011 hlm 105 Pranala luar Sunting Indonesia Mengapa Musso Pulang Diarsipkan 2009 02 09 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Musso amp oldid 24418927