www.wikidata.id-id.nina.az
Revolusi Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu diwakili oleh Inggris Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari mendaratnya pasukan sekutu Inggris pertama kali di Jakarta pada 29 September 1945 yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Christinson setelah ditandatanganinya Civil Affairs Agreement Konflik ini berlangsung selama 4 tahun hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949 11 Meskipun demikian gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908 yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia Revolusi Nasional IndonesiaBagian dari Pasca Perang Dunia KeduaSearah jarum jam dari pojok kanan Keadaan mobil milik Brigadir Mallaby yang terbakar dimana ia dibunuh pada 30 Oktober 1945 saat Pertempuran Surabaya Dua tentara Indonesia berlari ke sebuah kampung di Bandung yang terdapat beberapa rumah terbakar Delegasi dari Indonesia dan Belanda kembali lagi ke Linggajati untuk mengadakan Perundingan Linggajati Padang setelah Agresi Militer Belanda II Soekarno dan Mohammad Hatta sebelum dibuang ke Berastagi Sumatra Utara Ratu Juliana menandatangani penyerahan kedaulatan Indonesia di RidderzaalTanggal29 September 1945 27 Desember 1949 4 tahun 3 bulan 2 hari LokasiIndonesiaHasil Belanda menang secara militer Indonesia menang secara politik Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar Terbentuknya Republik Indonesia Serikat Terbentuknya Uni Indonesia BelandaPihak terlibatRepublik Indonesia PDRI BKR TKR TRI TNI Korps Brigade MobilRelawan Tentara Kekaisaran Jepang 1 2 sejak tahun 1945 Desertir Tentara India 3 sejak tahun 1945 Didukung oleh Australia 4 setelah tahun 1947 India 5 setelah tahun 1947 Amerika Serikat 6 setelah tahun 1949 Belanda sejak tahun 1946 Hindia Belanda KNIL NICA Kesultanan Pontianak Angkatan Perang Ratu Adil Pao An Tui 保案队 mengklaim netralitas Britania Raya hingga tahun 1946 Kemaharajaan BritaniaDidukung oleh Australia hingga tahun 1946 Kekaisaran Jepang hingga tahun 1946 Konflik internal Darul Islam Republik Soviet Indonesia Tokoh dan pemimpinSoekarno Mohammad Hatta Soedirman Oerip Soemohardjo Soetan Sjahrir Hamengkubuwana IX Pakubuwana XII A H Nasution Sjafruddin Prawiranegara Gatot Subroto Bambang Soegeng Soetomo Moehammad Jasin Soeharto Amir Sjarifuddin Tan Malaka Sultan Hamid II Agustinus Adisoetjipto R E MartadinataWilhelmina hingga tahun 1948 Juliana sejak tahun 1948 Hubertus van Mook Simon Spoor Willem Franken Louis Mountbatten Philip Christison Clement Attlee Raymond Westerling Tjokorda Gde Raka Soekawati Sultan Hamid II Loa Sek Hie A K Widjojoatmodjo Julius Tahija Sekarmadji Kartosoewirjo Abdul Kahar Muzakkar Musso Amir Sjarifuddin KekuatanBKR TKR TRI TNI 150 000Laskar rakyat diperkirakan 60 000Relawan Muda 100 000Relawan Jepang 903Desertir India 600Belanda 115 000 7 Inggris 45 000 8 Jepang 35 000Korban97 421 rakyat sipil dan pejuang Indonesia tewas 9 531 Relawan Jepang tewas525 Desertir India tewas980 tentara Inggris tewas 10 1 057 tentara Jepang tewas 2 506 tentara Kerajaan Belanda tewas1 808 tentara KNIL tewas256 Brigade Marinir Belanda tewasTotal 4 585 tentara Belanda tewas 7 Selama sekitar empat tahun beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis Selain itu terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi internasional Dalam peristiwa ini pasukan Belanda hanya mampu menguasai kota kota besar di pulau Jawa dan Sumatra tetapi gagal mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia 12 Revolusi ini berujung pada berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia kekuasaan raja raja mulai dikurangi atau dihilangkan Peristiwa ini dikenal dengan revolusi sosial yang terjadi di beberapa bagian di pulau Sumatra Daftar isi 1 Latar belakang 2 Proklamasi kemerdekaan 2 1 Sistem presidensial menuju sistem parlementer 3 Republik di Yogyakarta 3 1 Euforia revolusi 3 2 Kedatangan Sekutu dan NICA 3 3 Revolusi sosial 4 Upaya pertama diplomasi 4 1 Perundingan Linggarjati 4 1 1 Agresi Militer Belanda I 5 Konflik internal 5 1 Pemberontakan Komunis 5 2 Pemberontakan Darul Islam 6 Dampak 7 Catatan kaki 8 Lihat juga 9 Referensi 10 Pranala luarLatar belakang SuntingPergerakan nasionalis untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan Belanda seperti Budi Utomo Partai Nasional Indonesia Sarekat Islam dan Partai Komunis Indonesia tumbuh dengan cepat di pertengahan abad ke 20 Budi Utomo Sarekat Islam dan gerakan nasional lainnya memprakarsai strategi kerja sama dengan mengirim wakil mereka ke Volksraad dewan rakyat dengan harapan Indonesia akan diberikan hak memerintah diri sendiri tanpa campur tangan Kerajaan Belanda 13 Sedangkan gerakan nasionalis lainnya memilih cara nonkooperatif dengan menuntut kebebasan pemerintahan Indonesia sendiri dari Belanda Pemimpin gerakan ini adalah Soekarno dan Mohammad Hatta dua orang mahasiswa nasionalis yang kelak menjadi presiden dan wakil presiden pertama 14 Pergerakan ini dimudahkan dengan adanya kebijakan Politik Etis yang dijalankan oleh Belanda Pendudukan Indonesia oleh Jepang selama tiga setengah tahun masa Perang Dunia Kedua merupakan faktor penting untuk revolusi berikutnya Belanda hanya memiliki sedikit kemampuan untuk mempertahankan penjajahan di Hindia Belanda Hanya dalam waktu tiga bulan Jepang berhasil menguasai Sumatra Jepang kemudian berusaha untuk mengambil hati kaum nasionalis dengan menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik Ini menimbulkan lahirnya organisasi organisasi perjuangan di seluruh negeri 15 Ketika Jepang berada di ambang kekalahan perang Belanda kembali untuk merebut kembali bekas koloni mereka Pada 7 September 1944 Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia walaupun tidak menetapkan tanggal resmi 16 Proklamasi kemerdekaan SuntingPROKLAMASI Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia Hal hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d l l diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat singkatnja Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen 45Atas nama bangsa Indonesia Soekarno Hatta dd dd dd dd dd dd dd Pada akhir bulan Agustus 1945 pemerintahan republikan telah berdiri di Jakarta Kabinet Presidensial dibentuk dengan Soekarno sendiri sebagai ketuanya Hingga pemilihan umum digelar Komite Nasional Indonesia Pusat dibentuk untuk membantu Presiden dan bertindak hampir sebagai badan legislatif Komite serupa juga dibentuk di tingkat provinsi dan kabupaten Mendengar berita pembentukan pemerintah pusat di Jakarta beberapa raja menyatakan menggabungkan diri dengan Indonesia Sementara beberapa lainnya belum menyatakan sikap atau menolak mentah mentah terutama yang pernah didukung oleh pemerintah Belanda 17 Pengibaran bendera Merah Putih setelah pembacaan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945 Khawatir Belanda akan berusaha merebut kembali kekuasaan di Indonesia pemerintah yang baru dibentuk tersebut dengan cepat menyelesaikan persoalan administrasi Saat itu pemerintahan masih sangat terpusat di pulau Jawa sementara kontak ke luar pulau masih sangat sedikit 18 19 Pada 14 November 1945 Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri pertama mengetuai kabinet Sjahrir I Beberapa minggu setelah Jepang menyerah Giyugun dan Heiho dibubarkan oleh pemerintah Jepang Struktur komando dan keanggotaan PETA dan Heiho pun hilang Karena itu pasukan republikan yang mulai tumbuh di bulan September tetapi lebih banyak berupa kelompok kelompok kecil milisi pemuda yang tidak terlatih yang biasanya dipimpin oleh seorang pemimpin karismatik 17 Ketiadaan struktur militer yang patuh pada pemerintah pusat menjadi masalah utama revolusi kala itu 12 Dalam masa awal pembentukan struktur militer perwira Indonesia yang dilatih Jepang mendapat pangkat yang lebih tinggi dibanding perwira yang dilatih oleh Belanda Pada 12 November 1945 dalam sebuah konferensi antar panglima panglima divisi militer di Yogyakarta seorang mantan guru sekolah berumur 30 tahun bernama Sudirman terpilih menjadi panglima Tentara Keamanan Rakyat bergelar Panglima Besar 20 Sistem presidensial menuju sistem parlementer Sunting Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu tanggal 14 November 1945 Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung tombak diplomatik bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda Terjadinya perubahan besar dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia dari sistem Presidensiil menjadi sistem Parlementer memungkinkan perundingan antara pihak RI dan Belanda Dalam pandangan Inggris dan Belanda Sutan Sjahrir dinilai sebagai seorang moderat seorang intelek dan seorang yang telah berperang selama pemerintahan Jepang Ketika Syahrir mengumumkan kabinetnya 15 November 1945 Letnan Gubernur Jendral van Mook mengirim kawat kepada Menteri Urusan Tanah Jajahan Minister of Overseas Territories Overzeese Gebiedsdelen J H A Logemann yang berkantor di Den Haag Mereka sendiri Sjahrir dan Kabinetnya dan bukan Soekarno yang bertanggung jawab atas jalannya keadaan Logemann sendiri berbicara pada siaran radio BBC tanggal 28 November 1945 Mereka bukan kolaborator seperti Soekarno presiden mereka kita tidak akan pernah dapat berurusan dengan Dr Soekarno kita akan berunding dengan Sjahrir Tanggal 6 Maret 1946 kepada van Mook Logemann bahkan menulis bahwa Soekarno adalah persona non grata Pihak Republik Indonesia memiliki alasan politis untuk mengubah sistem pemerintahan dari Presidensiil menjadi Parlementer karena seminggu sebelum perubahan pemerintahan itu Den Haag mengumumkan dasar rencananya Ir Soekarno menolak hal ini sebaliknya Sjahrir mengumumkan pada tanggal 4 Desember 1945 bahwa pemerintahnya menerima tawaran ini dengan syarat pengakuan Belanda atas Republik Indonesia Republik di Yogyakarta SuntingArtikel utama Sejarah Indonesia 1945 1949 Menjelang berakhirnya tahun 1945 situasi keamanan ibu kota Jakarta saat itu masih disebut Batavia makin memburuk dengan terjadinya saling serang antara kelompok pro kemerdekaan dan kelompok pro Belanda Ketua Komisi Nasional Jakarta Mr Mohammad Roem mendapat serangan fisik Demikian pula Perdana Menteri Syahrir dan Menteri Penerangan Mr Amir Sjarifuddin juga nyaris dibunuh simpatisan Belanda NICA 21 Karena itu pada tanggal 1 Januari 1946 Presiden Soekarno memberikan perintah rahasia kepada Balai Yasa Manggarai untuk segera menyiapkan rangkaian kereta api demi menyelamatkan para petinggi negara Pada tanggal 3 Januari 1946 diputuskan bahwa Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta beserta beberapa menteri staf dan keluarganya meninggalkan Jakarta dan pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibu kota meninggalkan Perdana Menteri Sutan Syahrir dan kelompok yang bernegosiasi dengan Belanda di Jakarta 22 Perpindahan dilakukan menggunakan kereta api berjadwal khusus sehingga disebut sebagai KLB Kereta Luar Biasa Perjalanan KLB ini menggunakan lokomotif uap nomor C2849 bertipe C28 buatan pabrik Henschel Jerman dengan rangkaian kereta inspeksi yang biasa digunakan untuk Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang disediakan oleh Djawatan Kereta Api DKA 21 23 Rangakaian terdiri dari delapan kereta mencakup satu kereta bagasi dua kereta penumpang kelas 1 dan 2 satu kereta makan satu kereta tidur kelas 1 satu kereta tidur kelas 2 satu kereta inspeksi untuk presiden dan satu kereta inspeksi untuk wakil presiden 21 Masinis adalah Kusen juruapi stoker Murtado dan Suad serta pelayan KA Sapei 21 Perjalanan diawali sore hari dengan KLB langsir dari Stasiun Manggarai menuju Halte Pegangsaan sekarang sudah dibongkar dan kereta api berhenti tepat di belakang kediaman resmi presiden di Jalan Pegangsaan Timur 56 21 Setelah lima belas menit embarkasi KLB berangkat ke Stasiun Manggarai dan memasuki jalur 6 Kereta api melanjutkan perjalanan ke Jatinegara dengan kecepatan 25 km per jam KLB berhenti di Stasiun Jatinegara menunggu signal aman dari Stasiun Klender Menjelang pukul 19 KLB melanjutkan perjalanan dengan lampu dimatikan dan kecepatan lambat agar tidak menarik perhatian pencegat kereta api yang marak di wilayah itu 21 Barikade gerbong kosong juga diletakkan untuk menutupi jalur rel dari jalan raya yang sejajar di sebelahnya Selepas Setasiun Klender lampu KLB dinyalakan kembali dan kereta api melaju dengan kecepatan maksimum 90 km per jam Pada pukul 20 KLB berhenti di Stasiun Cikampek Pada pukul 01 tanggal 4 Januari 1946 KLB berheti di Stasiun Purwokerto dan kemudian melanjutkan perjalanan hingga tiba pada pukul 07 di Stasiun Yogyakarta 21 Euforia revolusi Sunting Lihat pula Bersiap Tan Malaka salah satu pejuang revolusi yang berjuang bersama gerakan bawah tanah Sebelum berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar ke pulau pulau lain banyak masyarakat Indonesia yang jauh dari ibu kota Jakarta tidak percaya Saat berita mulai menyebar banyak dari orang Indonesia datang untuk menyatakan diri mereka sebagai pro republik dan suasana revolusi menyapu seluruh negeri 24 Kekuatan luar di dalam negeri telah menyingkir seminggu sebelum tentara Sekutu masuk ke Indonesia dan Belanda telah mulai melemah kekuatannya dikarenakan perang Di sisi lain pasukan Jepang sesuai dengan ketentuan diminta untuk menyerah dan meletakkan senjata dan juga menjaga ketertiban umum Kevakuman kekuasaan selama berminggu minggu setelah Jepang menyerah menciptakan suasana ketidakpastian di dalam politik Indonesia saat itu tetapi hal ini menjadi suatu kesempatan bagi rakyat 25 Banyak pemuda Indonesia bergabung dengan kelompok perjuangan pro republik dan laskar laskar Laskar laskar yang paling terorganisir antara lain kelompok PETA dan Heiho yang dibentuk oleh Jepang Namun pada saat itu laskar laskar rakyat berdiri sendiri dan koordinasi perjuangan cukup kacau Pada minggu minggu pertama tentara Jepang menarik diri dari daerah perkotaan untuk menghindari konfrontasi dengan rakyat 26 Pada bulan September 1945 pemerintah republik yang dibantu laskar rakyat telah mengambil alih kendali atas infrastruktur infrastruktur utama termasuk stasiun kereta api dan trem di kota kota besar di Jawa 26 Untuk menyebarkan pesan pesan revolusioner para pemuda mendirikan stasiun radio dan koran serta grafiti yang penuh dengan sentimen nasionalis Di sebagian besar pulau pulau di Indonesia komite perjuangan dan laskar laskar milisi dibentuk 27 Koran kaum republik dan jurnal jurnal perjuangan terbit di Jakarta Yogyakarta dan Surakarta yang betujuan memupuk generasi penulis yang dikenal sebagai Angkatan 45 26 Para pemimpin republik berjuang untuk menyatukan sentimen yang menyebar di masyarakat karena ada beberapa kelompok yang menginginkan revolusi fisik dan yang lain lebih memilih menggunakan cara pendekatan damai Beberapa pemimpin seperti Tan Malaka dan pemimpin kiri lainnya menyebarkan gagasan bahwa revolusi harus dipimpin oleh para pemuda Soekarno dan Hatta sebaliknya lebih tertarik dalam perencanaan sebuah pemerintahan dan lembaga lembaga negara untuk mencapai kemerdekaan melalui diplomasi 27 Massa pro revolusi melakukan demonstrasi di di kota kota besar salah satunya dipimpin Tan Malaka di Jakarta dan diikuti lebih dari 200 000 orang Tetapi aksi ini yang akhirnya berhasil dipadamkan oleh Soekarno Hatta karna mengkhawatirkan pecahnya aksi aksi kekerasan Pada September 1945 banyak pemuda Indonesia yang menyatakan diri siap mati untuk kemerdekaan 100 karna tidak dapat menahan kesabaran mereka Pada saat itu penculikan kaum nonpribumi interniran Belanda orang orang Eurasia Maluku dan Tionghoa sangat umum terjadi karena mereka dianggap sebagai mata mata Kekerasan menyebar dari seluruh negeri sementara pemerintah pusat di Jakarta terus menyerukan kepada para pemuda agar dapat tenang Namun pemuda yang mendukung perjuangan bersenjata memandang pimpinan yang lebih tua sebagai para pengkhianat revolusi yang pada akhirnya sering menyebabkan meletusnya konflik internal di kalangan masyarakat sipil 28 Kedatangan Sekutu dan NICA Sunting Seorang prajurit dari resimen bersenjata asal India menyita sebuah tank milik kaum nasionalis yang tertinggal setelah pertempuran di Surabaya Pihak Belanda menuduh Soekarno dan Hatta berkolaborasi dengan Jepang dan mencela bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari fasisme Jepang Pemerintahan Hindia Belanda telah menerima sepuluh juta dolar dari Amerika Serikat untuk mendanai usaha pengembalian Indonesia sebagai jajahan mereka kembali 29 Meskipun begitu situasi Belanda pada saat itu lemah setelah diamuk Perang Dunia Kedua di Eropa dan baru bisa mengatur kembali militernya pada awal 1946 Jepang dan kekuatan sekutu lainnya enggan menjadi pelaksana tugas pemerintahan di Indonesia 27 Sementara Amerika Serikat sedang fokus bertempur di kepulauan Jepang Indonesia diletakkan di bawah kendali seorang laksamana dari Angkatan Laut Britania Raya Laksamana Earl Louis Mountbatten Panglima Tertinggi Sekutu untuk Komando Asia Tenggara Enklaf enklaf Sekutu muncul di Kalimantan Morotai dan beberapa bagian di Irian Jaya para pegawai sipil Belanda telah kembali ke daerah daerah tersebut 19 Di area yang dikuasa angkatan laut Jepang kedatangan pasukan Sekutu segera saja menghentikan aksi aksi revolusioner dimana tentara Australia diikuti pasukan Belanda dan pegawai pegawai sipilnya dengan cepat menguasai daerah daerah yang sebelumnya dikuasai Jepang kecuali Bali dan Lombok 30 Karena tidak adanya perlawanan berarti dua divisi tentara Australia dengan mudah menguasai beberapa daerah di bagian Timur Indonesia Inggris ditugaskan untuk mengatur kembali jalannya pemerintahan sipil di Jawa Belanda mengambil kesempatan ini untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonial lewat NICA dan terus mengklaim kedaulatan atas Indonesia 27 Meskipun begitu tentara Persemakmuran belum mendarat di Jawa sampai September 1945 Tugas mendesak Lord Mountbatten adalah pemulangan 300 000 orang Jepang dan membebaskan para tawanan perang Ia tidak ingin dan tidak berdaya untuk memperjuangakan pengembalian Indonesia pada Belanda 31 Tentara Inggris pertama kali mendarat di Medan Padang Palembang Semarang dan Surabaya pada bulan Oktober Dalam usaha menghindari bentrokan dengan orang orang Indonesia komandan pasukan Inggris Letjen Sir Philip Christison mengirim para prajurit Belanda yang dibebaskan ke Indonesia Timur dimana pendudukan kembali Belanda berlangsung mulus 30 Tensi memuncak saat tentara Inggris memasuki Jawa dan Sumatra bentrokan pecah antara kaum republikan melawan para musuh negara seperti tawanan Belanda KNIL orang Tionghoa orang orang Indo dan warga sipil Jepang 30 Terdapat berbagai pertempuran yang terjadi pada saat masuknya Sekutu dan NICA ke Indonesia yang saat itu baru menyatakan kemerdekaannya Pertempuran yang terjadi di antaranya adalah Pertempuran Bojong Kokosan di Bojong Kokosan Sukabumi pada 9 Desember 1945 dipimpin Letkol TKR Eddie Sukardi Pertempuran Lima Hari di Semarang pada 15 19 Oktober 1945 melawan Jepang Peristiwa 10 November di daerah Surabaya pada 10 November 1945 dipimpin Kolonel TKR Sungkono Pertempuran Medan Area di daerah Medan dan sekitarnya pada 10 Desember 1945 10 Agustus 1946 dipimpin oleh Kolonel TKR Achmad Tahir Palagan Ambarawa di daerah Ambarawa Semarang pada 12 15 Desember 1945 dipimpin Kolonel TKR Sudirman Pertempuran Lengkong di daerah Lengkong Serpong pada 25 Januari 1946 dipimpin oleh Mayor TKR Daan Mogot Bandung Lautan Api di daerah Bandung pada 23 Maret 1946 atas perintah Kolonel TRI A H Nasution Pertempuran Selat Bali di Selat Bali pada April dipimpin oleh Kapten Laut TRI Markadi Pertempuran Margarana di Margarana Tabanan Bali pada 20 November 1946 dipimpin oleh Letkol TRI I Gusti Ngurah Rai Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan pada 11 Desember 1946 10 Februari 1947 akibat dari perburuan terhadap Wolter Monginsidi Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang pada 1 5 Januari 1947 dipimpin oleh Kolonel TRI Bambang Utojo Pertempuran Laut Cirebon di Cirebon pada 7 Januari 1947 dipimpin oleh Kapten Laut TRI Samadikun Pertempuran Laut Sibolga di Sibolga pada 12 Mei 1947 dipimpin oleh Letnan II Laut TRI Oswald Siahaan Agresi Militer I pada 21 Juli 5 Agustus 1947 Pembantaian Rawagede di Rawagede Karawang pada 9 Desember 1947 akibat dari perburuan terhadap Kapten TNI Lukas Kustarjo Agresi Militer II pada 19 20 Desember 1948 Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta pada 1 Maret 1949 dipimpin oleh Letkol TNI Suharto Serangan Umum Surakarta di Surakarta pada 7 10 Agustus 1949 dipimpin oleh Letkol TNI Slamet Rijadi Revolusi sosial Sunting Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar Revolusi sosial yang terjadi setelah proklamasi berupa penentangan terhadap pranata sosial Indonesia yang terlanjur terbentuk pada masa penjajahan Belanda dan terkadang juga merupakan hasil kebencian terhadap kebijakan pada masa penjajahan Jepang Di seluruh negara masyarakat bangkit melawan kekuasaan aristokrasi dan kepala daerah dan mencoba untuk mendorong penguasaan lahan dan sumber daya alam atas nama rakyat Kebanyakan revolusi sosial ini berakhir dalam waktu singkat dan dalam kebanyakan kasus gagal terjadi Kultur kekerasan dalam konflik yang dalam memecah belah negara ini saat dalam pengusaan Belanda sering kali terulang di paruh akhir abad keduapuluh Istilah revolusi sosial banyak digunakan untuk aktivitas berdarah yang dilakukan kalangan kiri yang melibatkan baik niat altruistik untuk mengatur revolusi sosial sebenarnya dengan ekspresi balas dendam kebencian dan pemaksaan kekuasaan Kekerasan adalah salah satu dari sekian banyak hal yang dipelajari rakyat selama masa penjajahan Jepang dan tokoh tokoh yang diidentifikasi sebagai tokoh feodal antara lain para raja bupati atau kadang sekadar orang orang kaya sering kali menjadi sasaran penyerangan kadang disertai pemenggalan serta pemerkosaan juga sering menjadi senjata untuk melawan wanita wanita feodal Di daerah pesisir Sumatra dan Kalimantan yang dikuasai kesultanan misalnya para sultan dan mereka yang mendapat kekuasaan dari Belanda langsung mendapat serangan begitu pemerintahan Jepang angkat kaki Penguasa sekuler Aceh yang menjadi basis kekuasaan Belanda turut dieksekusi meskipun kenyataannya pada Revolusi Nasional Indonesia Belanda tidak lagi menguasai Aceh secara militer karena mereka takut kondisi keagamaan disana menjadi tidak stabil Kebanyakan orang Indonesia pada masa ini hidup dalam ketakutan dan kebimbangan hal ini terutama terjadi pada populasi yang mendukung kekuasaan Belanda atau mereka yang hidup di bawah kontrol Belanda Teriakan kemerdekaan yang begitu populer Merdeka ataoe mati sering kali menjadi pembenaran untuk pembunuhan yang terjadi di daerah kekuasaan Republik Para pedagang sering kali mengalami situasi sulit ini Di satu sisi mereka ditekan oleh pihak Republik untuk memboikot semua ekspor ke Belanda sementara di sisi lain polisi Belanda juga tidak mengenal ampun bagi para penyelundup yang justru menjadi tumpuan ekonomi pihak Republik Di beberapa wilayah istilah kedaulatan rakyat yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 dan sering digunakan para pemuda untuk menuntut kebijakan proaktif dari para pemimpin sering kali berakhir tidak hanya menjadi tuntutan atas komoditas gratis tetapi juga perampokan dan pemerasan Pedagang Tionghoa khususnya sering kali diminta untuk memberikan harga murah dengan ancaman pembunuhan Upaya pertama diplomasi SuntingPerundingan Linggarjati Sunting Artikel utama Perundingan Linggarjati Bulan Agustus pemerintah Belanda melakukan usaha lain untuk memecah halangan dengan menunjuk tiga orang Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam perundingan baru dengan wakil wakil republik itu Konferensi antara dua belah pihak diadakan di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral seorang komisi khusus Inggris Lord Killearn Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon Setelah mengalami tekanan berat terutama Inggris dari luar negeri dicapailah suatu persetujuan tanggal 15 November 1946 yang pokok pokoknya sebagai berikut 32 Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatra Jawa dan Madura Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949 Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat yang salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya Untuk ini Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya Sebuah Majelis Konstituante didirikan yang terdiri dari wakil wakil yang dipilih secara demokratis dan bagian bagian komponen lain Indonesia Serikat pada gilirannya menjadi bagian Uni Indonesia Belanda bersama dengan Belanda Suriname dan Curasao Hal ini akan memajukan kepentingan bersama dalam hubungan luar negeri pertahanan keuangan dan masalah ekonomi serta kebudayaan Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagai anggota PBB Akhirnya setiap perselisihan yang timbul dari persetujuan ini akan diselesaikan lewat arbitrase Kedua delegasi pulang ke Jakarta dan Soekarno Hatta kembali ke pedalaman dua hari kemudian pada tanggal 15 November 1946 di rumah Sjahrir di Jakarta berlangsung pemarafan secara resmi Perundingan Linggarjati Sebenarnya Soekarno yang tampil sebagai kekuasaan yang memungkinkan tercapainya persetujuan namun Sjahrir yang diidentifikasikan dengan rancangan dan yang bertanggung jawab bila ada yang tidak beres Agresi Militer Belanda I Sunting Artikel utama Agresi Militer Belanda I Deretan tentara Belanda saat Operasi Product Pada tengah malam 20 Juli 1947 Belanda meluncurkan serangan militer yang disebut sebagai Agresi Militer Belanda I Operatie Product dengan tujuan utama menghancurkan kekuatan republikan Aksi militer ini melanggar perjanjian Linggarjati dan dianggap pemerintah belanda sebagai aksi polisionil untuk penertiban dan penegakkan hukum Pasukan Belanda berhasil memukul pasukan Republikan dari Sumatra serta Jawa Barat dan Jawa Timur Republikan kemudian memindahkan pusatnya ke Yogyakarta Pasukan Belanda juga menguasai perkebunan di Sumatra instalasi minyak dan batu bara serta pelabuhan pelabuhan besar di Jawa Negara negara lain bereaksi negatif terhadap aksi Belanda ini Australia India Uni Soviet dan Amerika Serikat segera mendukung Indonesia Di Australia misalnya kapal berbendera Belanda diboikot mulai bulan September 1945 Dewan keamanan PBB mulai bertindak aktif dengan membentuk Komisi Tiga Negara untuk mendorong negosiasi PBB kemudian mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata Pada saat aksi militer ini terjadi tepatnya pada 9 Desember 1947 Pasukan Belanda membantai banyak warga sipil di Desa Rawagede saat ini wilayah Balongsari di Karawang Jawa Barat Konflik internal SuntingPemberontakan Komunis Sunting Artikel utama Peristiwa Madiun Pada 18 September 1948 Republik Soviet Indonesia diproklamasikan di Madiun 33 oleh anggota PKI yang berniat menjalankan sebuah pusat pembangkangan atas kepemimpinan Soekarno Hatta yang dianggap budak Jepang dan Amerika Pertempuran antara TNI dan PKI ini tetap dimenangkan pihak TNI dalam beberapa minggu dan pemimpinnya Muso terbunuh RM Suryo Gubernur Jawa Timur pada masa itu beberapa petugas kepolisian dan pemimpin relijius gugur di tangan pemberontak Kemenangan ini menghilangkan gangguan konsentrasi atas perjuangan revolusi nasional dan memperkuat simpati Amerika yang awalnya hanya berupa perasaan senasib dalam bentuk anti kolonialisme menjadi dukungan diplomatik Di dunia internasional pihak Republik Indonesia mengukuhkan sikap anti komunis dan menjadi calon sekutu potensial di awal era perang dingin antara Amerika Serikat dan blok Soviet 34 Pemberontakan Darul Islam Sunting Lihat pula Negara Islam Indonesia Pemerintah berencana membubarkan Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan KGSS dan anggotanya disalurkan ke masyarakat Tenyata Kahar Muzakkar menuntut agar Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan dan kesatuan gerilya lainnya dimasukkan dalam satu brigade yang disebut Brigade Hasanuddin di bawah pimpinanya Tuntutan itu ditolak karena banyak di antara mereka yang tidak memenuhi syarat untuk dinas militer Pemerintah mengambil kebijaksanaan menyalurkan bekas gerilyawan itu ke Corps Tjadangan Nasional CTN Pada saat dilantik sebagai Pejabat Wakil Panglima Tentara dan Tetorium VII Kahar Muzakkar beserta para pengikutnya melarikan diri ke hutan dengan membawa persenjataan lengkap dan mengadakan pengacauan Kahar Muzakkar mengubah nama pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan menyatakan sebagai bagian dari DI TII Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1953 Awalnya TNI tidak merespon karena sedang berkonsentrasi melawan agresi Belanda Namun setelah seluruh teritori kembali disatukan pada 1950 maka pemerintah Republik Indonesia mulai menganggap Darul Islam sebagai ancaman terutama setelah beberapa provinsi lainnya menyatakan bergabung dalam Darul Islam Perlawanan ini berhasil dipadamkan mulai tahun 1962 dan tanggal 3 Februari 1965 Kahar Muzakkar tertembak mati oleh pasukan TNI dalam sebuah baku tembak Dampak Sunting Wakil Presiden Indonesia Hatta dan Ratu Belanda Juliana menandatangani kedaulatan Indonesia di Den Haag Belanda Akta Penyerahan Kedaulatan Indonesia dengan stempel agung Ratu Juliana Perkiraan yang meninggal dalam peperangan untuk kemerdekaan Indonesia dari rakyat sipil dan pejuang yang terbunuh sebanyak 97 421 hingga 100 000 korban jiwa dari pihak Indonesia 35 Selain itu tentara Inggris yang berjumlah 980 diperkirakan dibunuh dan hilang di Jawa dan Sumatra antara tahun 1945 1946 kebanyakan merupakan prajurit India Sedangkan untuk Belanda lebih dari 4000 tentaranya kehilangan nyawa mereka di Indonesia Lebih banyak lagi tentara Jepang gugur tentara Jepang yang meninggal dalam peperangan sebanyak 1057 jiwa dalam faktanya hanya setengahnya yang gugur dalam peperangan sementara yang lainnya tewas diamuk oleh rakyat Indonesia lainnya Puluhan ribu orang Tionghoa dan masyarakat asing lainnya di bunuh atau terpaksa kehilangan tempat tinggalnya di Indonesia walaupun dalam kenyataannya masyarakat Tionghoa yang tinggal di Indonesia mendukung gerakan revolusi Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan Selain itu lebih dari tujuh juta jiwa mengungsi di Sumatra dan Jawa 36 Gerakan revolusi nasional Indonesia ini memberikan efek langsung pada kondisi ekonomi sosial dan budaya Indonesia itu sendiri di antaranya kekurangan bahan makanan dan bahan bakar Ada dua efek dalam ekonomi yang ditimbulkan oleh gerakan nasional Indonesia yang berdampak langsung dengan ekonomi Kerajaan Belanda dan Indonesia keduanya kembali untuk membangun ekonomi mereka secara berkelanjutan setelah Perang Dunia II dan gerakan revolusi Indonesia Republik Indonesia mengatur kembali setiap hal yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia yang awalnya diblokade oleh Belanda Catatan kaki Sunting Tjandraningsih Christine 9 September 2009 Japanese recounts role fighting to free Indonesia Kyodo News Diakses tanggal 24 Maret 2020 Greenless Donald 15 Agustus 2005 Occupation Helped Put Indonesia On the Path To Independence The New York Times Diakses tanggal 2 November 2020 Isnaeni Hendri F 14 Juli 2018 Alasan Pembelotan Tentara India Historia Diakses tanggal 2 November 2020 Australia amp Indonesia s Independence The Transfer Of Sovereignty Documents 1949 Minister for Foreign Affairs Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2013 Diakses tanggal 11 May 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Foreign Policy of India Text of Documents 1947 59 p 54 Gouda Frances 2002 American visions of the Netherlands East Indies Indonesia US foreign policy and Indonesian nationalism 1920 1949 Thijs Brocades Zaalberg Amsterdam Amsterdam University Press ISBN 1 4175 2156 2 OCLC 55842798 a b Indonesian War of Independence in numbers NIOD Institute for War Holocaust and Genocide Studies Diakses tanggal 2023 02 09 Pasukan Inggris di Indonesia 1945 1946 13 November 2020 https www groene nl artikel wie telt de indonesische doden Kirby 1969 hlm 258 SEDJARAH REVOLUSI NASIONAL INDONESIA Tahapan Revolusi Bersendjata 1945 1950 PDF lib ui ac id Diakses tanggal 2022 11 27 a b Friend 2003 hlm 35 Vandenbosch 1931 hlm 1051 1069 Kahin Hatta 1980 Vickers 2005 hlm 85 Ricklefs 1993 hlm 207 a b Ricklefs 1993 hlm 214 Friend 2003 hlm 33 a b Ricklefs 1993 hlm 215 Reid 1974 hlm 78 a b c d e f g Pamflet PT KAI menyambut ulang tahun PT KAI 2015 dipampangkan di Stasiun Yogyakarta War for Independence 1945 to 1950 dalam bahasa Inggris gimonca com Diakses tanggal 29 Agustus 2020 Bhayangkara Pewaris Gajah Mada Kilas balik sejarah POLRI dalam bahasa Inggris adnanputra com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 30 Diakses tanggal 29 Agustus 2020 Ricklefs 1993 hlm 214 215 Friend 2003 hlm 32 a b c Ricklefs 1993 hlm 215 216 a b c d Vickers 2005 hlm 97 Reid 1974 hlm 49 Charles Bidien 5 Desember 1945 Independence the Issue Far Eastern Survey dalam bahasa Inggris 14 24 345 348 Parameter access date membutuhkan url bantuan a b c Ricklefs 1993 hlm 216 Vickers 2005 hlm 99 Gischa Serafica 2020 01 10 Perjanjian Linggarjati Latar Belakang Isi dan Dampaknya Kompas com Madiun Negara Republik Soviet Indonesia Sindonews com Ricklefs 1991 page 230 Jumlah Korban Indonesia Imperial amp Global Forum Combination of footage and stories of Dutch war veterans Tom Verheul Diarsipkan 2013 11 10 di Wayback Machine 1995 diakses pada 10 November 2013Lihat juga SuntingLaskar Rakyat Djakarta RayaReferensi SuntingAmry Vandenbosch 1931 Nationalism in Netherlands East India Pacific Affairs Pacific Affairs University of British Columbia 4 12 1051 1069 JSTOR 2750579 George Mc T Kahin 1980 In Memoriam Mohammad Hatta 1902 1980 Indonesia Southeast Asia Program Publications at Cornell University 20 20 113 120 doi 10 2307 3350997 JSTOR 3350997 Anderson Ben 1972 Java in a Time of Revolution Occupation and Resistance 1944 1946 Ithaca N Y Cornell University Press ISBN 0 8014 0687 0 Cribb Robert 1991 Gangster and Revolutionaries The Jakarta People s Militia and the Indonesian Revolution 1945 1949 Sydney Australia ASSA Southeast Asian Publications Series Allen and Unwin ISBN 0 04 301296 5 Drooglever P J 1999 Guide to the Archives on Relations between the Netherlands and Indonesia 1945 1963 The Hague Belanda ING Research Guide Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Frederick William H 1989 Visions and Heat The Making of the Indonesian Revolution Athens Ohio Ohio University Press ISBN 0 8214 0906 9 George Margaret 1980 Australia and the Indonesian Revolution Melbourne University Press ISBN 0 522 84209 7 Heijboer Pierre 1979 De Politionale Acties Haarlem Fibula van Dishoeck Gde Agung Ida Anak Agung 1996 From the Formation of the State of East Indonesia Towards the Establishment of the United States of Indonesia Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 216 2 Jong Dr L de 1988 Het Koninkrijk der Nederlanden in de Tweede Wereldoorlog Gravenhage Kahin Audrey 1995 Regional Dynamics of the Indonesian Revolution University of Hawaii Press ISBN 0 8248 0982 3 Kahin George McTurnan 1952 1951 Nationalism and Revolution in Indonesia Ithaca NY Cornell University Press ISBN 0 8014 9108 8 OCLC 406170 Lucas A 1991 One Soul One Struggle Region and Revolution in Indonesia St Leonards Australia Allen amp Unwin ISBN 0 04 442249 0 McMillan Richard The British Occupation of Indonesia 1945 1946 New York Routledge ISBN 0 415 35551 6 Payne Robert 1947 The Revolt In Asia New York John Day Poeze Harry A 2007 Verguisd en vergeten Tan Malaka de linkse beweging en de Indonesische Revolutie 1945 1949 KITLV hlm 2200 ISBN 978 90 6718 258 4 Taylor Alastair M 1960 Indonesian Independence and the United Nations London Stevens amp Sons Ltd ASIN B0007ECTIA Yong Mun Cheong 2004 The Indonesian Revolution and the Singapore Connection 1945 1949 Leiden KITLV Press ISBN 90 6718 206 0 Friend Theodore 2003 Indonesian Destinies The Belknap Press of Harvard University Press ISBN 0 674 01834 6 Kahin George McTurnan 2003 Southeast Asia A Testament London Routledge Curzon ISBN 0 415 29975 6 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Reid Anthony 1974 The Indonesian National Revolution 1945 1950 Melbourne Longman Pty Ltd ISBN 0 582 71046 4 Ricklefs M C 1993 A History of Modern Indonesia since 1300 San Francisco Stanford University Press Vickers Adrian 2005 A History of Modern Indonesia New York Cambridge University Press hlm 85 112 ISBN 0 521 54262 6 Pranala luar Sunting Wikimedia Commons memiliki media mengenai Indonesian Revolution Parallel and Divergent Aspects of British Rule in the Raj French Rule in Indochina Dutch Rule in the Netherlands East Indies Indonesia and American Rule in the Philippines Radio address by Queen Wilhelmina on 7 December 1942 Dutch Proposals for Indonesian Settlement 6 November 1945 Dutch Proposals for Indonesian Settlement 10 Feb 1946 Text of the Linggadjati Agreement 10 Feb 1946 The Renville Political Principles 17 January 1948 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Revolusi Nasional Indonesia amp oldid 23974572