www.wikidata.id-id.nina.az
Letnan Jenderal TNI Purn Bambang Soegeng ER Bambang Sugeng 31 Oktober 1913 22 Juni 1977 adalah seorang tokoh militer Indonesia dan pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke 3 yang menjabat dari tanggal 22 Desember 1952 hingga 8 Mei 1955 2 Letnan Jenderal TNI Purn Bambang SoegengKepala Staf TNI Angkatan Darat ke 3Masa jabatan 22 Desember 1952 8 Mei 1955PresidenSoekarnoPendahuluAbdul Haris NasutionPenggantiZulkifli LubisInformasi pribadiLahir 1913 10 31 31 Oktober 1913Tegalrejo Magelang Jawa TengahMeninggal22 Juni 1977 1977 06 22 umur 63 JakartaSuami istriNy Sukemi 1936 1946 Ny IstiyahAnakEndang RuganikaBambang HerulaskarBambang PurnomoHerra TirtaningsihSatrisa CahayaneBambang HeriyantoProfesiTentaraKarier militerPihak Kekaisaran Jepang 1943 1945 Indonesia 1945 1955 Dinas cabangTNI Angkatan DaratMasa dinas1943 1955PangkatLetnan Jenderal TNINRP10001 1 SatuanInfanteriPertempuran perangRevolusi Nasional IndonesiaSerangan Umum 1 Maret 1949Selain berkarier di dunia militer Bambang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Vatikan Jepang dan Brasil Bambang meninggal dunia pada usia 63 tahun dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal Anumerta dan dimakamkan di Kompleks Monumen Pembunuhan Massal Pejuang RI Kali Progo Temanggung Jawa Tengah 3 4 Mulai tanggal 1 November 1997 pemerintah Indonesia menaikkan pangkatnya menjadi Letnan Jenderal Kehormatan 5 Daftar isi 1 Kehidupan awal 2 Karier militer 3 Riwayat jabatan 4 Kepangkatan 5 Karier diplomat 6 Kenaikan Pangkat Kehormatan 7 Meninggal Dunia 8 Penghargaan 8 1 Tanda jasa 11 12 9 Referensi 10 Bibliografi 11 Pranala luarKehidupan awal SuntingBambang lahir di Magelang Jawa Tengah merupakan putra sulung dari 6 bersaudara Ayahnya bernama Slamet dan ibunya bernama Zahro Ia menempuh pendidikan HIS di Tegalrejo kemudian melanjutkan ke MULO di Purwokerto dan menyelesaikan pendidikan AMS bagian A di Yogyakarta Karena cita citanya menjadi ahli hukum Bambang sempat melanjutkan pendidikannya ke RHS di Jakarta tetapi tidak selesai karena sekolahnya ditutup oleh Jepang yang mulai berkuasa di Indonesia Pada tahun 1936 Bambang menikah dengan Sukemi yang berasal dari Temanggung dan dikaruniai 3 orang anak 1 putri dan 2 putra Pernikahannya dengan Sukemi tidak bertahan lama karena sakit paru paru istrinya meninggal dunia pada tahun 1946 Bambang kemudian menikah lagi dengan Istiyah yang berasal dari Banjarnegara dan dikaruniai 2 orang putri Sebelum memulai karier militernya Bambang sempat bekerja sebagai pegawai negeri pada pemerintah Kabupaten Temanggung sebagai juru tulis 2 Karier militer Sunting nbsp Bambang Soegeng tahun 1943Karier militer Bambang dimulai pada tahun 1943 saat ia mengikut pendidikan perwira PETA Gyugun Renseitai di Bogor Setelah lulus ia menjadi Cudanco komandan kompi dan ditempatkan di Magelang Pada tahun 1944 Bambang sudah menjadi Daidanco komandan peleton di Gombong Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 Bambang diangkat menjadi Komandan Resiman TKR di Wonosobo dengan pangkat Letnan Kolonel Setelah proses Reorganisasi dan Rasionalisasi ReRa TNI pada tahun 1948 ia diangkat menjadi Komandan Divisi III yang meliputi Banyumas Pekalongan Kedu dan Yogyakarta Bambang Sugeng pernah memimpin pasukan TKR pada saat Agresi Militer I 1947 dan Agresi Militer II 1948 Selain itu ia juga termasuk perwira yang terlibat dalam perencanaan Serangan Umum 1 Maret 1949 Sebagai penguasa teritorial Bambang mengendalikan jalannya pertempuran di wilayah Divisi III Jawa Tengah dan Yogyakarta pada masa 1948 1949 Dari tangan pria kelahiran Magelang itu muncul Perintah Siasat dan Intruksi Rahasia untuk melakukan perang propaganda terhadap Belanda Dengan posisinya yang senior kemudian Pemerintah menunjuknya untuk menjadi wakil Panglima Besar Soedirman atau Wakil 1 Kepala Staf Angkatan Perang KSAP mulai 21 September 1944 hingga 27 Desember 1949 Pada bulan Juni 1950 Bambang diangkat menjadi Panglima Divisi I T amp T V Brawijaya 6 Sosoknya yang bisa diterima semua pihak yang menjadikanya satu satunya alternatif bagi Presiden Soekarno saat mengangkatnya sebagai KASAD setelah mencopot AH Nasution yang dianggap mendalangi Peristiwa 17 Oktober Bambang menggunakan pendekatan unik khas Indonesia yaitu musyawarah untuk menyatukan para perwira TNI yang terbelah akibat Peristiwa 17 Oktober dan menghasilkan Piagam Djogja 1955 Piagam yang meredam friksi di dalam militer membuat Soekarno yang pada akhirnya mengangkat kembali AH Nasution menjadi KASAD Bambang juga yang memprakarsai pencatatan setiap prajurit TNI atau Nomor Registrasi Pusat NRP yang kemudian ditiru pada pencatatan organisasi sipil atau Nomor Induk Pegawai NIP 2 Setelah berhasil menyatukan kembali para perwira TNI Angkatan Darat melalui Piagam Djogja 1955 Bambang mengundurkan diri sebagai KASAD pada tanggal 8 Mei 1955 7 Riwayat jabatan SuntingKomandan Resimen Temanggung TKR Divisi V 1945 1946 Kepala Staf Divisi II Sunan Gunung Djati 1946 1948 Panglima Divisi III Diponegoro merangkap Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa III Djawa Tengah 1948 1949 Wakil Kepala Staf Angkatan Perang I 1949 Kepala Staf G Markas Besar Angkatan Darat 1949 1950 Panglima Divisi I Brawijaya kemudian T amp T V Brawijaya 1950 1952 Kepala Staf TNI Angkatan Darat 1952 1955 Mengundurkan diri 1955 8 Kepangkatan SuntingLetnan Kolonel 1945 1948 Kolonel 1948 1952 Mayor Jenderal 1952 1955 Mengundurkan diri 1955 Letnan Jenderal TNI HOR 1997 Karier diplomat SuntingSetelah berhenti dalam dinas militer Bambang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Duta Besar Indonesia untuk Vatikan yang dijabat dari tanggal 1 Agustus 1956 hingga Januari 1960 9 Kemudian pada tanggal 19 Januari 1960 hingga tahun 1964 ia menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang 10 Pada tahun 1964 hingga 4 November 1966 menjadi Duta Besar di Brasil Kenaikan Pangkat Kehormatan SuntingPada November 1997 Presiden Soeharto memberikan penghargaan untuk para mantan KSAD Soeharto memberikan kenaikan pangkat kehormatan satu tingkat lebih tinggi kepada Jenderal Kehormatan GPH Djatikusumo Letjen Kehormatan Bambang Sugeng dan Letjen Kehormatan Bambang Utoyo Selain itu juga kepada Jenderal Kehormatan Sarwo Edhie Wibowo mantan Dubes RI di Korea Selatan Meninggal Dunia SuntingBeliau wafat hari Rabu malam jam 21 00 WIB tanggal 22 Juni 1977 dan dimakamkan di Kranggan Temanggung di tepi Kali Progo tidak jauh dari rumah kediaman keluarga Penghargaan SuntingTanda jasa 11 12 Sunting nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Baris ke 1 Bintang Mahaputera Adipradana 7 Agustus 1995 13 Bintang Dharma Bintang GerilyaBaris ke 2 Bintang Kartika Eka Paksi Utama Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia Satyalancana Kesetiaan 16 TahunBaris ke 3 Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana G O M IBaris ke 4 Satyalancana G O M IV Satyalancana Penegak Knight of the Pontifical Equestrian Order of St Gregory the Great VatikanReferensi Sunting Dinas Sejarah TNI AD 2011 hlm 29 a b c Jenderal Mayor Bambang Sugeng Kiprahnya sebagai Prajurit dan Diplomat KASAD ke 3 Bandung Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat 2006 Yoni Ariya Raditia 11 November 2016 Jembatan Progo Saksi Bisu Pembantaian Ribuan Pejuang RI Merdeka com Suara Merdeka com Diakses tanggal 18 Agustus 2017 pranala nonaktif permanen Mumfangati Titi 23 September 2013 Mengenal Monumen Bambang Sugeng di Gumuk Godheg Temanggung Artikel Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah D I Yogyakarta bpad jogjaprov go id pranala nonaktif permanen Keputusan Presiden Nomor 50 ABRI Tahun 1997 Sejarah Kodam V Brawijaya kodam5 brawijaya mil id Diakses tanggal 3 Desember 2013 pranala nonaktif permanen Keputusan Presiden Nomor 117 M Tahun 1955 Hartoto Edi 2010 Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibukota Djogja Kembali 1949 dan Seorang Diplomat Jakarta Kompas Gramedia ISBN 978 979 709 630 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Keputusan Presiden Nomor 385 M Tahun 1956 Keputusan Presiden Nomor 12 M Tahun 1960 Dinas Sejarah TNI AD 2011 hlm 30 Dinas Sejarah TNI AD 2018 hlm 187 188 Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s d 2003 PDF Diakses tanggal 4 Oktober 2021 Bibliografi SuntingHartoto Edi April 2012 Panglima Bambang Sugeng Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibu Kota Djogja Kembali 1949 dan Seorang Diplomat Jakarta Kompas ISBN 978 979 709 630 4 Periksa nilai tanggal di year bantuan Dinas Sejarah TNI AD 2011 Profil Kepala Staf Angkatan Darat Ke 1 s d Ke 26 I Dinas Sejarah TNI AD 2018 Jenderal Mayor Bambang Sugeng Pengayom dan Pemersatu Prajurit AD Jakarta ISBN 978 602 7846 21 0 Pranala luar Sunting Indonesia Situs Pemda Temanggung Monumen Bambang Sugeng pranala nonaktif permanen Jabatan militerDidahului oleh Abdul Harris Nasution Kepala Staf TNI Angkatan Darat22 Desember 1952 8 Mei 1955 Diteruskan oleh Zulkifli LubisJabatan diplomatikDidahului oleh Alfian Yusuf Helmi Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci1956 1959 Diteruskan oleh Mohammad NazirJabatan baru Duta Besar Indonesia untuk Jepang1960 1964 Diteruskan oleh Harsono ReksoatmodjoDidahului oleh Abu Hanifah Duta Besar Indonesia untuk Brasil1964 1966 Diteruskan oleh Syarief Thayeb Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bambang Soegeng amp oldid 24078995