www.wikidata.id-id.nina.az
Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran antara pasukan pejuang Indonesia yang diorganisir oleh pasukan anggota eks Pembela Tanah Air yang dibentuk oleh Pasukan Jepang dan Polisi Istimewa di waktu masa Pendudukan Jepang di Indonesia yang dulunya Hindia Belanda pada saat itu yang bertujuan untuk mencegah pasukan sekutu pasca Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu di Perang Pasifik yang mendarat di kota Surabaya yang terdiri dari pasukan Kekaisaran Britania dengan sukarelawan Persemakmuran Britania yakni Angkatan Darat India Britania dengan mendapatkan dukungan khusus oleh tentara Kekaisaran Belanda Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945 Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan Sekutu setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme dan Imperialisme 2 Usai pertempuran ini dukungan rakyat Indonesia dan dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin kuat 10 November diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan di Indonesia Pertempuran SurabayaBagian dari Revolusi Nasional IndonesiaTentara India Britania menembaki penembak runduk Indonesia di balik tank Indonesia dalam pertempuran di Surabaya November 1945 Tanggal27 Oktober 20 November 1945 3 minggu dan 3 hari LokasiSurabaya IndonesiaHasilKemenangan Britania Britania perlahan berhenti membantu Belanda mendirikan kembali koloninya di Indonesia dan menjadi netral Britania kemudian mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia PerubahanwilayahPasukan Britania berhasil menduduki Surabaya Seluruh pasukan ditarik dari Surabaya pada November 1946 Pihak terlibatRepublik Indonesia TKR Milisi Polri Kekaisaran Britania Britania Raya IndiaTokoh dan pemimpinSutomoSoengkonoMoestopoMuhammad MangundiprojoMoehammad JasinHario JonosewojoA W S Mallaby Robert ManserghPasukanTKR Surabaya Sidoarjo Gresik Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia BPRI Polisi Istimewa Surabaya5th Indian Infantry Division 23rd Indian Infantry Division 49th Indian Infantry BrigadeKekuatan20 000 tentara infanteri mayoritas mantan prajurit PETA 150 000 lebih personel milisi 1 30 000 tentara Kekaisaran Britania dan Angkatan Darat India Britania 1 dengan bantuan tank pesawat dan kapal perangKorban6 300 2 15 000 3 tewas lebih dari 20 000 luka luka295 4 halaman dibutuhkan tewas paling sedikit 210 prajurit terlukaKetika pasukan Britania mendarat pada akhir Oktober 1945 Surabaya digambarkan sebagai benteng bersatu yang kuat di bawah Pemuda 5 Pertempuran pecah pada 30 Oktober setelah komandan pasukan Britania Brigadir A W S Mallaby tewas dalam baku tembak 5 Britania melakukan serangan balasan punitif pada 10 November dengan bantuan pesawat tempur Pasukan kolonial merebut sebagian besar kota dalam tiga hari pasukan Republik yang minim senjata melawan selama tiga minggu dan ribuan orang meninggal dunia ketika penduduk kota mengungsi ke pedesaan Meskipun kalah dan kehilangan anggota dan persenjataan pertempuran yang dilancarkan pasukan Republik membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaannya dan menarik perhatian inter nasional Belanda tidak lagi memandang Republik sebagai kumpulan pengacau tanpa dukungan rakyat Pertempuran ini juga meyakinkan Britania untuk mengambil sikap netral dalam revolusi nasional Indonesia beberapa tahun kemudian Britania mendukung perjuangan Indonesia di PBB 2 Daftar isi 1 Latar belakang 1 1 Kedatangan Pasukan Jepang di Indonesia Hindia Belanda 1 2 Proklamasi Kemerdekaan NKRI 1 3 Kedatangan Tentara Britania 1 4 Insiden di Hotel Majapahit Tunjungan Surabaya 1 5 Kematian Brigadir Jenderal Mallaby 1 5 1 Perdebatan tentang pihak penyebab baku tembak 1 6 Semboyan Merdeka Atau Mati 2 Pertempuran 3 Akibat 4 Catatan kaki 5 Referensi 6 Bacaan lanjutan 7 Pranala luarLatar belakang SuntingKedatangan Pasukan Jepang di Indonesia Hindia Belanda Sunting Tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa dan tujuh hari kemudian pada tanggal 8 Maret 1942 pemerintah kolonial Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Kekaisaran Jepang berdasarkan Perjanjian Kalijati Setelah penyerahan tanpa syarat tersebut Pulau Jawa secara resmi diduduki oleh Jepang Proklamasi Kemerdekaan NKRI Sunting Tiga tahun kemudian Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945 Peristiwa itu terjadi pada tanggal 14 Agustus 1945 yang menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut Soekarno kemudian memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 Kedatangan Tentara Britania Sunting Setelah kekalahan pihak Jepang rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang Maka timbullah pertempuran pertempuran yang memakan korban di banyak daerah Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar tanggal 15 September 1945 pasukan Britania mendarat di Jakarta kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 Tentara Britania datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI Allied Forces Netherlands East Indies atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu dengan tugas untuk melucuti senjata tentara Jepang membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang serta memulangkan tentara kekaisaran Jepang ke negerinya Namun selain itu tentara Britania yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan sipil Hindia Belanda sebagai negeri jajahan kolonial Belanda yang disebut NICA Netherlands Indies Civil Administration Insiden di Hotel Majapahit Tunjungan Surabaya Sunting Artikel utama Insiden Hotel Yamato nbsp Hotel Oranje Surabaya tahun 1937Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru Hotel Yamato bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial sekarang bernama Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan no 65 Surabaya Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr W V Ch Ploegman pada malam hari tanggal 18 September 1945 tepatnya pukul 21 00 mengibarkan bendera Belanda Merah Putih Biru tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato sisi sebelah utara Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia hendak mengembalikan kekuasaan kembali di Indonesia dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya Tak lama setelah mengumpulnya massa di Hotel Yamato Residen Soedirman pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen Fuku Syuco Gunseikan yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke Hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr Ploegman beserta kawan kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda Perundingan berlangsung memanas Ploegman mengeluarkan pistol dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan Ploegman tewas dicekik oleh Sidik yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda yang berjaga jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman sementara Soedirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda Hariyono yang semula bersama Soedirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Koesno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda merobek bagian birunya dan mengereknya ke puncak tiang bendera kembali sebagai bendera Merah Putih nbsp Pengibaran bendera Indonesia setelah bendera belanda berhasil disobek warna birunya di hotel YamatoSetelah insiden di Hotel Yamato tersebut pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris Serangan serangan kecil tersebut di kemudian hari berubah menjadi serangan umum yang banyak memakan korban jiwa di kedua belah pihak Indonesia dan Inggris sebelum akhirnya Jenderal D C Hawthorn meminta bantuan Presiden Soekarno untuk meredakan situasi Kematian Brigadir Jenderal Mallaby Sunting Artikel utama Aubertin Mallaby Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945 keadaan berangsur angsur mereda Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya Bentrokan bentrokan bersenjata di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur pada 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20 30 Mobil Buick yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah Kesalahpahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tak diketahui identitasnya dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali Kematian Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara Inggris Perdebatan tentang pihak penyebab baku tembak Sunting nbsp Mobil Buick Brigadir Jenderal Mallaby yang meledak di dekat Gedung Internatio dan Jembatan Merah SurabayaTom Driberg seorang Anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh Inggris Labour Party Pada 20 Februari 1946 dalam perdebatan di Parlemen Inggris House of Commons meragukan bahwa baku tembak ini dimulai oleh pasukan pihak Indonesia Dia menyampaikan bahwa peristiwa baku tembak ini disinyalir kuat timbul karena kesalahpahaman 20 anggota pasukan India pimpinan Mallaby yang memulai baku tembak tersebut tidak mengetahui bahwa gencatan senjata sedang berlaku karena mereka terputus dari kontak dan telekomunikasi Berikut kutipan dari Tom Driberg Sekitar 20 orang serdadu India milik Inggris di sebuah bangunan di sisi lain alun alun telah terputus dari komunikasi lewat telepon dan tidak tahu tentang gencatan senjata Mereka menembak secara sporadis pada massa Indonesia Brigadir Mallaby keluar dari diskusi gencatan senjata berjalan lurus ke arah kerumunan dengan keberanian besar dan berteriak kepada serdadu India untuk menghentikan tembakan Mereka patuh kepadanya Mungkin setengah jam kemudian massa di alun alun menjadi bergolak lagi Brigadir Mallaby pada titik tertentu dalam diskusi memerintahkan serdadu India untuk menembak lagi Mereka melepaskan tembakan dengan dua senapan Bren dan massa bubar dan lari untuk berlindung kemudian pecah pertempuran lagi dengan sungguh gencar Jelas bahwa ketika Brigadir Mallaby memberi perintah untuk membuka tembakan lagi perundingan gencatan senjata sebenarnya telah pecah setidaknya secara lokal Dua puluh menit sampai setengah jam setelah itu ia Mallaby sayangnya tewas dalam mobilnya meskipun kita tidak benar benar yakin apakah ia dibunuh oleh orang Indonesia yang mendekati mobilnya yang meledak bersamaan dengan serangan terhadap dirinya Mallaby Saya pikir ini tidak dapat dituduh sebagai pembunuhan licik karena informasi saya dapat secepatnya dari saksi mata yaitu seorang perwira Inggris yang benar benar ada di tempat kejadian pada saat itu yang niat jujurnya saya tak punya alasan untuk pertanyakan 6 Semboyan Merdeka Atau Mati Sunting Ultimatum ultimatum yang disebarkan melalui pamflet udara oleh tentara Inggris membuat rakyat Surabaya sangat marah Nyaris seluruh sudut kota Surabaya dipenuhi pemuda dan kelompok bersenjata Dalam ingatan Suhario alias Hario Kecik Wakil Komandan Tentara Polisi Keamanan Rakyat di sekitarnya berkumpul ratusan pemuda semuanya membawa senjata dan pistol otomatis Hario Kecik mengatakan bahwa mereka yang disebut tidak lengkap membawa granat 7 Pertemuan pemuda dan kelompok bersenjata di Surabaya memutuskan mengangkat Sungkono sebagai Komandan Pertahanan Kota Surabaya dan mengangkat Surachman sebagai Komandan Pertempuran Dari sini muncul semboyan Merdeka atau Mati dan Sumpah Pejuang Surabaya sebagai berikut 8 Tetap Merdeka Kedaulatan Negara dan Bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 akan kami pertahankan dengan sungguh sungguh penuh tanggungjawab bersama bersatu ikhlas berkorban dengan tekad Merdeka atau Mati Sekali Merdeka tetap Merdeka Surabaya 9 November 1945 jam 18 46Pertempuran Sunting nbsp Bung Tomo di Surabaya salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu 9 Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby penggantinya Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas Batas ultimatum adalah jam 6 00 pagi pada tanggal 10 November 1945 Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan badan perjuangan milisi Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri dan TKR Tentara Keamanan Rakyat juga telah dibentuk sebagai pasukan negara Selain itu banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat termasuk di kalangan pemuda mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia Pada 10 November pagi tentara Inggris mulai melancarkan serangan Pasukan sekutu mendapatkan perlawanan dari pasukan dan milisi Indonesia Selain Bung Tomo terdapat pula tokoh tokoh berpengaruh lain dalam menggerakkan rakyat Surabaya pada masa itu beberapa datang dari latar belakang agama seperti KH Hasyim Asy ari KH Wahab Hasbullah KH Abdul Karim serta kyai kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai ulama sehingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung alot dari hari ke hari hingga dari minggu ke minggu lainnya Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi makin hari makin teratur Pertempuran ini mencapai waktu sekitar tiga minggu Akibat SuntingPerkiraan kematian di Indonesia berkisar antara 6 300 dan 15 000 dan mungkin 200 000 orang melarikan diri dari kota yang hancur tersebut 2 3 Korban warga British Indian berjumlah 295 orang tewas dan hilang 10 Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang Catatan kaki Sunting a b Indonesian Heritage a b c d Ricklefs hlm 217 a b Vickers hlm 98 Woodburn Kirby a b Parrott Batara R Hutagalung 10 November 45 Mengapa Inggris Membom Surabaya Penerbit Millenium Jakarta Oktober 2001 cetakan xvi 472 halaman Padmowirio Suhario 2001 Memoar Hario Kecik Jakarta Yayasan Obor Indonesia hlm 209 Evita Andi Lili 2017 Paeni Mukhlis Sastrodinomo Kasijanto ed Gubernur Pertama Di Indonesia Jakarta Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hlm 146 147 ISBN 978 602 1289 72 3 Parameter First5 yang tidak diketahui mengabaikan first5 yang disarankan bantuan Parameter Last3 yang tidak diketahui mengabaikan last3 yang disarankan bantuan Parameter Last8 yang tidak diketahui mengabaikan last8 yang disarankan bantuan Parameter First8 yang tidak diketahui mengabaikan first8 yang disarankan bantuan Parameter Last7 yang tidak diketahui mengabaikan last7 yang disarankan bantuan Parameter First7 yang tidak diketahui mengabaikan first7 yang disarankan bantuan Parameter First4 yang tidak diketahui mengabaikan first4 yang disarankan bantuan Parameter Last6 yang tidak diketahui mengabaikan last6 yang disarankan bantuan Parameter First2 yang tidak diketahui mengabaikan first2 yang disarankan bantuan Parameter Last4 yang tidak diketahui mengabaikan last4 yang disarankan bantuan Parameter First6 yang tidak diketahui mengabaikan first6 yang disarankan bantuan Parameter Last5 yang tidak diketahui mengabaikan last5 yang disarankan bantuan Parameter First3 yang tidak diketahui mengabaikan first3 yang disarankan bantuan Frederick William H April 1982 In Memoriam Sutomo pranala nonaktif Indonesia Cornell University outheast Asia Program 33 127 128 seap indo 1107016901 Woodburn Kirby hlm 336 Referensi SuntingFrederick William H April 1982 In Memoriam Sutomo Indonesia Cornell University Southeast Asia Program 33 127 128 Frederick Willam H 1989 Visions and Heat The Making of the Indonesian Revolution Athens Ohio Ohio University Press ISBN 978 0 8214 0906 0 Friend Theodore 2003 Indonesian Destinies The Belknap Press of Harvard University Press ISBN 978 0 674 01834 1 Parrott J G A October 1975 Who Killed Brigadier Mallaby Indonesia 20 20 87 111 doi 10 2307 3350997 JSTOR 3350997 Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 September 2006 Diakses tanggal 3 August 2012 Reid Anthony 1973 The Indonesian National Revolution 1945 1950 Melbourne Longman Pty ISBN 978 0 582 71046 7 Ricklefs Merle Calvin 1993 A History of Modern Indonesia Since c 1300 edisi ke Second MacMillan ISBN 978 0 333 57689 2 Tantri K tut 1960 Revolt in Paradise London William Heinemann Vickers Adrian 2005 A History of Modern Indonesia edisi ke illustrated annotated reprint Cambridge University Press ISBN 978 0 521 83493 3 Woodburn Kirby S 1965 The War Against Japan V London HMSO Bacaan lanjutan SuntingBayly and Harper 2007 Forgotten Wars The End of Britain s Asian Empire London Penguin McMillan Richard 2005 The British Occupation of Indonesia 1945 1946 Britain the Netherlands and the Indonesian revolution London Routledge Parrott J G A Role of the 49 Indian Infantry Brigade in Surabaya Oct Nov 1945 Australian thesisPranala luar SuntingPicture of General Mallaby s burnt out car Diarsipkan 2016 03 03 di Wayback Machine This photograph was taken in November 1945 by Sergeants Davis and MacTavish of the British No 9 Army Film and Photographic Unit See Imperial War Museum Collection Search Reference No SE 5724 Picture of the Internatio Building Diarsipkan 2016 03 04 di Wayback Machine scene of 30 October Incident and Mallaby s Death Indonesia Latar belakang hari Pahlawan di yulian firdaus or id Diarsipkan 2010 05 12 di Wayback Machine Indonesia Menghayati arti penting Hari Pahlawan di annabelle aumars perso sfr fr oleh A Umar Said Indonesia Beberapa artikel tentang hari pahlawan di opini wordpress com Koordinat 8 25 23 S 115 14 55 E 8 4231 S 115 2486 E 8 4231 115 2486 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pertempuran Surabaya amp oldid 24123729