www.wikidata.id-id.nina.az
Pertempuran Lima Hari adalah serangkaian pertempuran antara rakyat Indonesia melawan Tentara Jepang 1 Yang terjadi dari tanggal 15 19 Oktober 1945 Awal mula pertempuran ini karena tawanan Jepang yang kabur saat akan dipindahkan dari Cepiring ke Bulu Setelah itu Jepang melakukan serangan mendadak kepada warga bahkan tersiar kabar bahwa Jepang memberi racun pada cadangan air minum warga Semarang Untuk memastikan Dr Kariadi melakukan uji laboratorium Namun Dr Kariadi di tembak oleh Jepang yang mengakibatkan para warga Semarang marah dan terjadinya perang untuk mengenang jasa beliau di jadikan nama rumah sakitPertempuran Lima HariBagian dari Revolusi Nasional IndonesiaTanggal15 Oktober1945 20 Oktober 1945LokasiSemarang IndonesiaHasilGencatan senjataPihak terlibat Indonesia JepangTokoh dan pemimpindr Kariadi WongsonegoroJenderal NakamuraMayor KidoKorban2 000850Monumen Pertempuran Lima Hari yang dinamakan Tugu Muda Daftar isi 1 Kronologi 1 1 Peristiwa Lain 2 Tokoh tokoh yang terlibat 3 Pasukan yang terlibat 4 Monumen Tugu Muda 5 ReferensiKronologi SuntingPada 1 Maret 1942 tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa dan tujuh hari kemudian tepatnya 8 Maret pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang Sejak itu Indonesia diduduki oleh Jepang Tiga tahun kemudian Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945 Mengisi kekosongan tersebut Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia adalah ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu dan di tengah jalan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidō Butai dibawah pimpinan Jendral Nakamura dan Mayor Kido Pada saat itu pasukan Kidō Butai berjumlah 2000 orang Selain itu pasukan ini terkenal karena keberaniannya dan untuk maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidō Butai di Jatingaleh 2 Setelah kaburnya tawanan Jepang pada Minggu 14 Oktober 1945 pukul 6 30 WIB pemuda pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka Sore harinya para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu Sekitar pukul 18 00 WIB pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidō Butai di Jatingaleh Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu Rakyat pun menjadi gelisah Cadangan air di Candi desa Wungkal waktu itu adalah satu satunya sumber mata air di kota Semarang Sebagai kepala RS Purusara sekarang RSUP Dr Kariadi Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut Selepas Magrib ada telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara yang memberitahukan agar dr Kariadi Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu 3 Dokter Kariadi kemudian dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda Isteri dr Kariadi drg Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat genting itu Namun dr Kariadi berpendapat lain ia harus menyelidiki kebenaran desas desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang Akhirnya drg Soenarti tidak bisa berbuat apa apa Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu mobil yang ditumpangi dr Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya dr Kariadi ditembak secara keji Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23 30 WIB Ketika tiba di kamar bedah keadaan dr Kariadi sudah sangat gawat Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan 4 Pertempuran itu berhenti ketika Gubernur Jawa Tengah Wongsonegoro dan pimpinan TKR berunding dengan komandan tentara Jepang Proses gencatan senjata dipercepat ketika Brigadir Jendral Bethel dan sekutu ikut berunding pada tanggal 20 Oktober 1945 Pasukan sekutu kemudian melucuti senjata dan menawan para tentara Jepang 5 Peristiwa Lain Sunting Sebelum tanggal 20 Oktober ada kejadian Gencatan Senjata antara kedua belah pihak tetapi kendati demikian kejadian ini tidak memadamkan situasi kejadian diperparah dengan pembunuhan sandera lihat no 2 Di Pedurungan orang orang Semarang terutama dari Mranggen dan Genuk menjadi satu untuk memindahkan tawanan yang menjadi sandera Karena janji Jepang untuk mundur tidak dipenuhi maka 75 sandera itu dibunuh sehingga perang berlanjut Datangnya pemuda dari luar Kota Semarang untuk membantu menjadikan Jepang marah Radius 10 km dari Tugu Muda menjadi medan peperanganTokoh tokoh yang terlibat SuntingMengenai pertempuran lima hari di Semarang ini ada beberapa tokoh yang terlibat adalah sbb dr Kariadi dokter yang akan mengecek cadangan air minum di daerah Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang Ia juga merupakan Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara Mr Wongsonegoro Gubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang Dr Sukaryo dan Sudanco Mirza Sidharta tokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr Wongsonegoro Mayor Kido Pemimpin Kidō Butai pimpinan Batalion Kidō Butai yang berpusat di Jatingaleh drg Soenarti Istri dr kariadi Kasman Singodimejo Perwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia Jenderal Nakamura perwira tinggi yang ditangkap oleh TKR di MagelangPasukan yang terlibat SuntingPihak Jepang Batalyon Kido Batalyon Yagi Kompi Sato Sipil yang dipersenjataiPihak Indonesia BKR Darat yang terdiri dari Resimen 21 dan Resimen 22 BKR Laut dan BKR Udara Seksi Polisi Istimewa Laskar AMRI dan Laskar Pesindo 4 Monumen Tugu Muda SuntingUntuk memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang dibangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan Tugu Muda ini dibangun pada tanggal 10 November 1950 Diresmikan oleh presiden Ir Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953 bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional Desain tugu dikerjakan oleh Salim sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro Bangunan ini terletak di kawasan yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari pertempuran di Semarang yaitu di pertemuan antara Jl Pemuda Jl Imam Bonjol Jl Dr Sutomo dan Jl Pandanaran dengan lawang sewu Selain pembangunan Tugu Muda Nama Dr Kariadi diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit di Semarang 6 Referensi Sunting Tugu Muda Semarang Monumen Mengenang Peristiwa Bersejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang Halo Semarang Diakses tanggal 2020 08 31 IPS Terpadu Sosiologi Geografi Ekonomi Sejarah PT Grafindo Media Pratama hlm 40 ISBN 978 979 758 339 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ringkasan Pengetahuan Sosial Grasindo hlm 117 ISBN 978 979 025 688 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Pertempuran Lima Hari di Semarang Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia Diakses tanggal 2020 08 31 ix untuk smp mts kelas Ilmu Pengetahuan Sosial 3 Grasindo hlm 44 ISBN 978 979 462 882 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tugu Muda dan Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang Semua Halaman Bobo bobo grid id Diakses tanggal 2020 08 31 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pertempuran Lima Hari amp oldid 24262426