www.wikidata.id-id.nina.az
Ini adalah nama Maluku Ambon marganya adalah Leimena Dr Johannes Leimena 6 Maret 1905 29 Maret 1977 adalah seorang dokter politisi dan Pahlawan Nasional Indonesia Ia tercatat sebagai menteri yang menjabat paling lama selama pemerintahan presiden Soekarno dengan total masa jabatan hampir 20 tahun Leimena duduk dalam 18 kabinet yang berbeda dimulai dari Kabinet Sjahrir II 1946 sampai Kabinet Dwikora III 1966 baik sebagai Menteri Kesehatan Wakil Perdana Menteri Menko Distribusi Wakil Menteri Pertama maupun Menteri Sosial Di luar itu ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante dan mengetuai Partai Kristen Indonesia Parkindo antara 1950 hingga 1961 Johannes LeimenaWakil Perdana Menteri IndonesiaMasa jabatan 29 April 1957 25 Juli 1966PresidenSoekarnoPerdana MenteriDjoeanda KartawidjajaSoekarnoPendahuluMohamad RoemPenggantiTidak ada jabatan dihapuskanMenteri Koordinator Kompartemen Distribusi IndonesiaMasa jabatan 6 Maret 1962 27 Agustus 1964PresidenSoekarnoPendahuluTidak adaPenggantiHartarto Sastrosoenarto 1993 Menteri Kesehatan Indonesia ke 3Masa jabatan 12 Agustus 1955 24 Maret 1956PresidenSoekarnoPerdana MenteriBurhanuddin HarahapPendahuluLie Kiat TengPenggantiHadrianus SinagaMasa jabatan 3 Juli 1947 30 Juli 1953 a PresidenSoekarnoPerdana MenteriAmir SjarifuddinMohammad HattaMohammad NatsirSukiman WirjosandjojoWilopoPendahuluDarma SetiawanPenggantiFerdinand Lumban TobingMenteri Sosial Indonesia ke 14Masa jabatan 9 April 1957 24 Mei 1957PresidenSoekarnoPerdana MenteriDjoeanda KartawidjajaPendahuluFatah JasinPenggantiMuljadi DjojomartonoMenteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Indonesia ke 4Masa jabatan 24 Februari 1966 18 Maret 1966PresidenSoekarnoPendahuluSyarief ThayebPenggantiMashuri SalehAnggota Dewan Perwakilan RakyatMasa jabatan 4 Maret 1956 23 Juli 1959Daerah pemilihanMalukuAnggota KonstituanteMasa jabatan 10 November 1956 29 April 1957Daerah pemilihanMalukuInformasi pribadiLahir 1905 03 06 6 Maret 1905Ambon Maluku Hindia BelandaMeninggal29 Maret 1977 1977 03 29 umur 72 Jakarta IndonesiaKebangsaanIndonesiaPartai politik ParkindoSuami istriNy Raden Tjitjih Wiyarsih Leimena PrawiradilagaAnak8 termasuk Melani Leimena Suharli Tanda tanganLeimena berasal dari Ambon Maluku dari sebuah keluarga Kristen dengan orang tua yang berprofesi sebagai guru Pada usia dini ia pindah ke Cimahi tahun 1914 dan tak lama kemudian Batavia untuk melanjutkan sekolahnya Ia turut serta dalam pergerakan kebangkitan nasional sebagai anggota Jong Ambon dan sebagai panitia Kongres Pemuda Pertama dan Kedua Dalam perihal keagamaan Leimena juga aktif dalam gerakan oikumene Selulusnya dari STOVIA tahun 1930 ia bekerja di berbagai rumah sakit mulai di Batavia sebelum pindah ke Bandung Selama pendudukan Jepang ia menjabat sebagai direktur rumah sakit di Purwakarta dan Tangerang Selama Revolusi Nasional Indonesia Leimena memulai karirnya dalam pemerintah sebagai wakil menteri kesehatan lalu sebagai menteri kesehatan Ia juga merupakan seorang diplomat yang diutus ke perundingan perundingan seperti Linggarjati Renville Roem Roijen dan Konferensi Meja Bundar Leimena membantu pendirian Parkindo selama masa ini dan mulai menjadi ketua umum sejak 1950 Dalam karirnya sebagai Menkes Leimena memprioritaskan pencegahan penyakit di wilayah pedesaan dan melandasi sistem Puskesmas yang kini ada Leimena juga sempat menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Distribusi sebagai salah satu menteri yang paling dekat ke Presiden Soekarno Leimena sangat terdampak oleh peristiwa peristiwa Gerakan 30 September 1965 mengingat rumahnya sempat diserang Dalam pertemuan pertemuan yang berlangsung seusai peristiwa tersebut Leimena dianggap telah memberikan nasihat yang mencegah pecahnya perang saudara kepada Soekarno Ia juga menyaksikan penandatanganan Supersemar pada 1966 Selama masa Orde Baru Leimena tidak lagi menjabat menteri tetapi ia masih aktif dalam politik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung sementara banyak koleganya yang dipenjarakan Ia wafat pada tahun 1977 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010 Daftar isi 1 Masa muda 2 Karier 2 1 Masa Hindia Belanda 2 2 Revolusi dan RMS 2 3 Sebagai Menkes 2 4 Demokrasi Terpimpin 2 5 G30S dan Supersemar 2 6 Orde Baru 3 Pandangan politik 4 Kehidupan pribadi 5 Wafat 6 Penghargaan 6 1 Dalam Negeri 6 2 Luar negeri 7 Peninggalan 8 Catatan kaki 9 Referensi 10 Daftar pustakaMasa mudaLeimena dilahirkan di kota Ambon Maluku pada tanggal 6 Maret 1905 Ayahnya Dominggus Leimena merupakan guru yang diperbantukan ke sekolah dasar di Ambon dan ibunya Elizabeth Sulilatu juga merupakan seorang guru Selama kanak kanak Leimena biasa tinggal di kota Ambon itu sendiri atau di kampung kampung asal orangtuanya di Ema atau Lateri 3 Dominggus Leimena merupakan keturunan dari raja Ema dan keluarga Leimena merupakan pemeluk agama Kristen 4 Dominggus meninggal saat Leimena berusia lima tahun dan Elizabeth menikah lagi sehingga Leimena pindah ke rumah paman dan bibinya sementara ketiga saudaranya tinggal bersama ayah tiri 5 Selama di Ambon Leimena bersekolah di Ambonsche Burgerschool yang berbahasa Belanda 6 Pada tahun 1914 Leimena pindah ke Cimahi Jawa Barat karena pamannya diangkat menjadi kepala sekolah di sana Setelah sembilan bulan pamannya dipindahkan lagi ke Batavia sehingga Leimena turut kesana 7 Di Batavia Leimena sempat belajar di Europeesche Lagere School ELS setara sekolah dasar tetapi kemudian pindah ke Paul Krugerschool Leimena melanjutkan studinya ke salah satu Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO setara SMP yang dikhususkan untuk murid Kristen Selulusnya dari MULO Leimena berniat untuk lanjut ke Hogereburgerschool HBS setara SMA atau sekolah teknik Koningin Wilhelmina School KWS tetapi bibinya melarang masuk HBS dan ia gagal seleksi KWS Ia juga ditolak saat melamar kerja ke kantor pos dan kantor kereta api sampai akhirnya ia diterima di sekolah kedokteran STOVIA 8 Selama studinya di STOVIA Leimena aktif dalam organisasi pemuda seperti Jong Ambon dan Christen Studenten Vereniging Perkumpulan Pelajar Kristen 9 Ia menjadi tokoh yang berpengaruh dalam organisasi Jong Ambon pada masa ketika banyak organisasi Ambon yang terbelah antara mendukung gerakan kebangkitan nasional Indonesia atau mendukung pemerintah Hindia Belanda di bawah Leimena Jong Ambon awalnya mengambil sikap netral 10 Karena pergaulannya dengan tokoh tokoh Sumatra seperti Amir Sjarifuddin dan Mohammad Yamin Leimena bergabung dengan Perhimpunan Teosofi 11 Pergeseran pandangan Leimena ke arah mendukung kemerdekaan Indonesia berlangsung selama pertengahan 1920 an didorong oleh dibentuknya Partai Nasional Indonesia oleh Soekarno dan berkembangnya Perhimpoenan Indonesia di Belanda Leimena menjadi salah seorang anggota panitia dalam Kongres Pemuda Pertama tahun 1926 dan juga Kongres Pemuda Kedua tahun 1928 12 Gerakan oikumene yang pada masa itu baru mulai masuk Indonesia juga menarik perhatian Leimena 13 Ia lulus dari STOVIA tahun 1930 14 KarierMasa Hindia Belanda Setelah lulus dari STOVIA Leimena mulai bekerja di Centraal Burgerlijke Ziekenhuis sekarang RS Cipto Mangunkusumo Ia sempat ditugaskan ke Keresidenan Kedu seusai meletusnya Gunung Merapi pada tahun 1930 sebelum pindah ke RS Zending Imanuel di Bandung 15 16 Di Bandung ia diberikan tanggung jawab untuk melatih perawat perawat baru sejak tahun 1936 dan ia bekerja sama dengan sejumlah bidan dan klinik yang beroperasi di sekitar rumah sakit 17 Karena banyak rakyat Muslim setempat yang ragu untuk berobat ke rumah sakit misionaris Kristen Leimena memulai sistem pengumpan dengan poliklinik poliklinik di desa desa yang dijalankan oleh mantri mantri setempat untuk menyediakan pelayanan kesehatan khususnya fungsi pencegahan penyakit 18 Selagi menjadi dokter ia juga melanjutkan studinya dan pada tahun 1939 ia lulus dari Geneeskundige Hoogeschool te Batavia sebagai seorang dokter spesialis penyakit hati 19 Pada tahun 1941 ia ditunjuk menjadi kepala RS Banyu Asin di Purwakarta Seusai invasi Jepang RS Banyu Asin sempat diduduki pasukan Jepang untuk sementara sebelum Leimena diperbolehkan kembali bekerja Leimena ditahan oleh tentara pendudukan Jepang pada tahun 1943 kemungkinan karena perkawanannya dengan Amir Sjarifuddin atau karena ia merawat tentara Belanda yang terluka dalam Pertempuran Kalijati Selama enam bulan di dalam tahanan Leimena dipukuli oleh tentara Jepang 20 21 Ia dilepaskan setelah merawat perwira Kenpeitai yang terjangkit malaria sampai sembuh tetapi tempat kerjanya dipindahkan dari Purwakarta ke Tangerang 22 Revolusi dan RMS nbsp Leimena ketiga dari kanan dalam perundingan Perjanjian RenvillePada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Leimana sedang bertugas di Tangerang Seusai tewasnya 30 orang kadet TKR dalam peristiwa Lengkong Leimena merawat sejumlah korban luka dan selama menjalankan tugas ini Leimena bertemu Soekarno yang menjenguk korban 23 Dua bulan setelah peristiwa ini ia diundang untuk menjadi Menteri Muda Kesehatan dalam Kabinet Sjahrir II Awalnya ia menolak karena tugasnya sebagai dokter tetapi kawannya Amir Sjarifuddin mendorongnya untuk menerima tawaran tersebut 23 24 Leimena ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Amir Sjarifuddin I yang dibentuk tanggal 3 Juli 1947 dan terus menjabat sebagai Menkes sampai jatuhnya Kabinet Wilopo pada tahun 1953 25 Selama periode revolusi Leimena juga berperan dalam pendirian Parkindo tahun 1947 dan menjadi anggota pimpinan partai 26 27 Belakangan Leimena ditunjuk menjadi Ketua Umum Parkindo seusai Kongres III Parkindo April 1950 28 Di luar jabatannya sebagai menteri Leimena juga menjabat Ketua Umum organisasi Pemuda Indonesia Maluku PIM sebuah organisasi yang didirikan oleh Johannes Latuharhary yang beranggotakan pemuda Ambon yang mendukung kemerdekaan Indonesia 29 Meskipun kedua tokoh tersebut dihormati oleh anggota anggota PIM pengaruh mereka atas kegiatan PIM sehari hari terbatas karena kurangnya koordinasi PIM yang bergerak di Indonesia Timur dengan tokoh tokoh di pulau Jawa 30 Selama menjabat menteri Leimena awalnya tinggal di Jakarta tetapi pada tahun 1946 ia pindah ke Yogyakarta karena tentara Belanda yang kelamaan semakin banyak di Jakarta 29 Leimena dikirim sebagai anggota tim perundingan dalam berbagai perjanjian 31 Perundingan Linggarjati tahun 1946 32 Perjanjian Renville dan Perjanjian Roem Roijen tahun 1948 dan Konferensi Meja Bundar tahun 1949 sebagai anggota delegasi militer 33 34 Leimena merupakan salah seorang menteri RI yang tidak tertangkap selama Agresi Militer Belanda II dan pada bulan Januari 1949 ia turut berunding dengan perwakilan negara negara bagian Republik Indonesia Serikat di Jakarta 35 Setelah kedaulatan diserahkan ke Indonesia Republik Maluku Selatan dideklarasikan di Ambon sehingga Leimena diutus sebagai kepala juru runding pemerintah misi Leimena beserta kapal perang KRI Hang Tuah Sebelumnya Leimena berencana terbang ke Ambon tetapi keputusannya dianulir Menteri Pertahanan Para pemimpin RMS tidak bersedia menerima undangan Leimena untuk berunding di atas kapal Hang Tuah dan meminta agar perundingan dilangsungkan di atas kapal berbendera netral dibawah pengawasan Perserikatan Bangsa Bangsa 36 Mereka juga meminta agar dalam perundingan RMS diberlakukan sebagai suatu negara merdeka dan permintaan ini tidak dapat diterima tim perundingan Indonesia 37 Setelah beberapa kali gagal Leimena kembali dikirim pada Juni 1950 untuk mencoba lagi tetapi kali ini gagal karena tidak adanya jalur transportasi ke Maluku Pada tanggal 27 September Leimena diutus kembali ke Namlea Buru dengan wewenang memberikan amnesti ke pemimpin RMS dan untuk merundingkan otonomi khusus tetapi sehari kemudian TNI mendarat di Ambon sebelum perundingan dapat bermulai 38 Sebagai Menkes nbsp Leimena baris kedua kedua dari kiri beserta Kabinet NatsirKetika perang kemerdekaan sudah usai kondisi pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia berada di bawah harapan para pemimpin Republik karena pemerintah kolonial yang kurang peduli malnutrisi dan pengambilalihan rumah sakit selama pendudukan militer Jepang Ditambah lagi oleh keributan selama masa perang kemerdekaan 39 Sebagai Menteri Kesehatan Leimena memandang kesehatan masyarakat sebagai komponen penting untuk pembangunan Indonesia dan untuk memajukan sosioekonomi masyarakat karena itu ia berfokus untuk mengembangkan sistem profilaksis pencegahan dan kebersihan di wilayah wilayah pedesaan 40 Kebijakan ini bertolakbelakang dengan kebijakan zaman kolonial yang memfokuskan pelayanan kesehatan di wilayah perkotaan 41 Pada tahun 1950 pemerintah daerah Bandung merintis proyek kesehatan yang berdasarkan jaringan rumah sakit misionaris seperti tempat Leimena sempat bekerja dengan sejumlah klinik di pedesaan yang mendukung jalannya pelayanan dari rumah sakit pusat di kota Sistem ini dijalankan dengan sistemnya sendiri dan diarahkan oleh dokter kepala di tingkatan kabupaten Sistem ini yang dikenal dengan istilah Bandung Plan alias Leimena Plan 42 didukung oleh Leimena 40 43 dan berdasarkan hasil kerjanya di RS Zending Imanuel 18 44 Bandung Plan ini awalnya direncanakan akan diimplementasikan di seluruh Indonesia pada tahun 1954 tetapi rencana ini batal karena masalah administratif dan ketersediaan anggaran 40 Di luar kedua masalah tersebut ketersediaan dokter menjadi faktor lainnya Banyak dokter warga Indonesia yang menjadi perwira militer atau politikus sedangkan dokter keturunan Eropa banyak yang meninggalkan Indonesia setelah perang kemerdekaan 45 Walaupun terhalang oleh rintangan rintangan tersebut Bandung Plan menjadi landasan dari sistem Puskesmas yang mulai diluncurkan pada akhir tahun 1960 an 46 Selain itu masalah angka kematian ibu dan anak yang cukup tinggi juga menjadi perhatian Leimena Pada tahun 1951 statistik di rumah sakit besar menunjukkan angka kematian ibu melahirkan mencapai 12 16 yang artinya ada 12 16 kematian per 1000 ibu melahirkan Angka kematian bayi mencapai 115 300 yang artinya ada 115 300 kematian per 1000 bayi yang dilahirkan Angka mortalitas ibu dan bayi selain di rumah sakit besar diperkirakan lebih tinggi lagi 47 Sebagai menteri kesehatan Leimena menginisiasi pendirian Balai Kesehatan Ibu dan Anak BKIA pada 1951 48 Di bawah kepemimpinan Leimena sejumlah UU yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat disetujui Dewan Perwakilan Rakyat termasuk UU yang mencakup aturan yang mewajibkan dokter bekerja sebagai dokter pemerintah minimal tiga tahun sebelum menjadi dokter swasta memperbolehkan pemerintah melarang klinik klinik swasta dan memungkinkan pemerintah untuk mengambil alih jasa medis swasta dalam keadaan genting 49 Pada tahun 1952 Leimena juga merumuskan peraturan yang membatasi perizinan membuka praktek kesehatan hanya kepada dokter yang memenuhi kualifikasi dan bukan kepada praktisi medis lain seperti perawat atau bidan 50 Dalam hal gizi Leimena membentuk Lembaga Makanan Rakyat yang berfungsi mendidik masyarakat mengenai nutrisi 51 Pada tahun 1953 Leimena melakukan kunjungan kerja ke Eropa dengan pendanaan Organisasi Kesehatan Dunia WHO Di Eropa ia mengamati sistem kesehatan publik di Norwegia Britania Raya National Health Service dan Yugoslavia Dalam perjalanan pulang ia juga berkunjung ke Mesir India dan Singapura untuk berpartisipasi dalam kuliah dan diskusi publik selain juga mempelajari sistem kesehatan di sana Leimena terkesan khususnya oleh sistem kesehatan di Norwegia yang mengaitkan pentingnya asupan gizi dan kondisi kerja dalam kesehatan publik 52 Dalam hal urusan luar negeri Leimena khawatir akan kemungkinan bantuan kesehatan yang digunakan negara maju untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri dan politik internal Indonesia sehingga ia menyerukan agar bantuan kesehatan diberikan tanpa syarat 53 Periode pertamanya sebagai Menkes berakhir tanggal 30 Juli 1953 Leimena kemudian kembali menjabat sebagai Menkes dalam Kabinet Burhanuddin Harahap pada 12 Agustus 1955 54 Dalam bulan bulan terakhir Kabinet Burhanuddin Harahap Leimena diutus ke Jenewa untuk merundingkan masalah Irian Barat dengan Belanda Meskipun delegasinya berhasil mendapatkan persetujuan delegasi Belanda terhadap penghapusan Uni Belanda Indonesia dan sejumlah konsesi ekonomisi lainnya pergolakan politik di Indonesia mengakibatkan delegasi tersebut dipanggil kembali Leimena tinggal di Jenewa selama beberapa waktu dan merasa frustasi sampai ia sempat mempertimbangkan untuk mundur dari jabatannya karena merasa seperti nelayan yang sudah menangkap ikan disuruh dilempar kembali 55 Setelah jatuhnya Kabinet Burhanuddin Harahap Ali Sastroamidjojo dengan sengaja tidak mengundang menteri menteri dalam kabinet tersebut untuk kembali menjadi menteri sehingga Leimena tidak lagi menjabat sebagai menteri kesehatan 56 Sekitar waktu itu Leimena sudah terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari dapil Maluku dan fraksi Parkindo seusai Pemilu 1955 57 58 Setelah DPR hasil pemilihan umum tersebut dibubarkan pada tahun 1959 Leimena ditunjuk kembali sebagai anggota DPR transisional oleh Soekarno Namun ia tidak hadir dalam pengambilan sumpah jabatan DPR pada tanggal 23 Juli 1959 dan ia pun mengundurkan diri dari DPR beberapa minggu kemudian 59 Leimena juga terpilih sebagai anggota Konstituante dari dapil Maluku 60 dan menjadi wakil ketua lembaga tersebut namun mengundurkan diri setahun kemudian karena ditunjuk sebagai menteri 61 Di luar jabatan menterinya Leimena turut serta dalam organisasi Dewan Gereja Indonesia sekarang menjadi Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia PGI dan terpilih sebagai wakil ketuanya pada tahun 1950 Jabatan ini dipegang Leimena sampai tahun 1964 dan sejak tahun itu hingga ia wafat ia memegang jabatan ketua kehormatan 62 Pada tahun 1950 juga Leimena mendirikan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia 63 Demokrasi Terpimpin nbsp Leimena paling kanan sebagai inspektur upacara HUT ABRI ke 19 pada 5 Oktober 1964 Tampak Leimena mengenakan seragam Laksamana bintang empat Setelah Kabinet Ali Sastroamidjojo II jatuh Leimena menyatakan bahwa kabinet kabinet kedepannya harus bersifat lebih inklusif dan mencakup partai partai yang sebelumnya tidak masuk dalam pemerintahan 64 Leimena sendiri diikutsertakan dalam Kabinet Djuanda awalnya sebagai Menteri Sosial ketika kabinet tersebut diumumkan tanggal 9 April 1957 tetapi ia ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri Waperdam tahun itu juga 54 Sejak bulan Mei 1957 Leimena menjadi anggota Dewan Nasional dan masih di tahun itu ia ditunjuk sebagai anggota Panitia 7 orang yang bertugas untuk menangani permasalahan dalam TNI Angkatan Darat beserta Presiden dan Wapres Soekarno dan Mohammad Hatta Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja Kasad TNI AD Abdul Haris Nasution Sultan Hamengkubuwono IX dan Menkes Abdul Azis Saleh 65 Leimena dianggap seorang loyalis Soekarno yang masih mendukung Soekarno seusai Dekret Presiden 5 Juli 1959 Dikarenakan kesibukan Leimena dalam pemerintahan jabatan ketua umum Parkindo didelegasikan ke Albert Mangaratua Tambunan 66 Seusai Dekret 1959 Leimena ditunjuk menjadi Menteri Distribusi lalu kembali menjadi Waperdam 54 Dalam kapasitasnya sebagai Menteri Distribusi Leimena memandang pentingnya memperbaiki asupan gizi untuk meningkatkan produktivitas pekerja sehingga ia bertekad untuk mencapai swasembada beras Untuk mencapai target ini ia mendorong memajukan pertanian intensif di pulau Jawa dan memperluas lahan pertanian di luar Jawa Meskipun rencana Leimena dianggap ambisius implementasinya menghadapi masalah karena perlunya koordinasi dengan kementerian kementerian lainnya 67 Selama Operasi Trikora Leimena menjadi anggota Komando Operasi Tertinggi Dalam kapasitas ini ia diberikan pangkat tituler sebagai Laksamana Madya pada tahun 1962 dan Laksamana bintang empat pada tahun 1964 68 69 Djuanda mendadak wafat pada bulan November 1963 sehingga presiden Soekarno membentuk presidium beranggotakan tiga orang yang terdiri dari Leimena Subandrio dan Chaerul Saleh untuk memimpin kabinet 70 Selama masa demokrasi terpimpin ini Leimena yang dikenal berpihak ke Soekarno dinilai berbakat dalam menangani kalangan politikus dan elite lainnya meskipun ia tidak begitu sukses dalam menggalang dukungan masyarakat umum 71 Ia sempat tujuh kali menjabat sebagai penjabat Presiden selama masa ini 16 G30S dan Supersemar Biarlah saya terus saja disini saya tidak akan lari kalau mereka masuk pintu ini biarkan saya mati karena anak saya Karel Sadsuitubun telah meninggal dalam rangka tugas pengawalan terhadap diri saya Leimena ke istrinya setelah mendengar berita kematian Sadsuitubun 1 Oktober 1965 72 Pada saat kejadian Gerakan 30 September G30S pada 1965 Leimena bertempat tinggal dekat rumah jenderal Abdul Haris Nasution yang menjadi salah satu sasaran utama pihak G30S Pada dini hari itu ada sekitar seratus orang yang terlibat upaya penculikan Nasution dan karena Leimena dijaga secara pribadi oleh tiga orang pengawal para penculik bermaksud untuk memastikan ketiga orang tersebut tidak mengganggu Baku tembak pun terjadi dan seorang pengawal Leimena Karel Sadsuitubun gugur Seusai kejadian tersebut rumah Leimana tidak diusik lagi dan Leimena sendiri tidak disentuh 73 74 Begitu Leimena tahu bahwa pengawalnya terbunuh ia menolak untuk melarikan diri dan berkeras untuk tinggal di rumah 75 Sebelum peristiwa peristiwa yang berlangsung menjadi jelas Leimena awalnya dianggap sebagai sasaran utama para penculik dan laporan berita awalnya lebih berfokus ke kejadian di rumah Leimena 74 Bahkan awalnya Soeharto saat itu panglima Kostrad diberitahu oleh Umar Wirahadikusumah bahwa Leimena telah ikut diculik 76 Beberapa jam setelah peristiwa tersebut masih di tanggal 1 Oktober Leimena dipanggil oleh Soekarno ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma tempat Soekarno sedang berunding dengan beberapa pimpinan G30S 77 78 Sebelum berangkat ke Halim Leimena berdiskusi dengan Soeharto dan membawakan pesan dari Soeharto yang meminta Soekarno meninggalkan Halim sebelum pukul 16 30 Soeharto sebelumnya telah mengultimatum pihak G30S untuk meletakkan senjata sebelum pukul 16 30 dan mengancam akan menyerbu Halim apabila mereka tidak menyerah 78 Setelah tiba di Halim Leimena terus berada di dekat Soekarno sepanjang sore itu 79 Setelah pembicaraan disana dan persetujuan Soekarno untuk menggantikan Ahmad Yani yang baru dibunuh dengan Pranoto Reksosamudro sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat mereka diberitahukan bahwa Soeharto sedang mempersiapkan penyerbuan ke Halim Tokoh tokoh G30S seperti Omar Dhani mencoba meyakinkan Soekarno untuk mengikuti mereka ke Madiun ke Jawa Timur atau ke Bali tetapi Leimena berhasil memastikan bahwa Soekarno tidak dibawa pergi Leimena menganggap bahwa apabila Soekarno mengikuti saran Dhani dkk perang saudara dapat saja pecah 79 80 Karena Leimena rencana pihak G30S yang ingin membawa Soekarno ke lokasi yang dikendalikan mereka digagalkan dan Soekarno sendiri memutuskan untuk kembali ke Istana Bogor sehingga ia tidak dapat dilibatkan dalam rencana rencana kudeta 81 82 79 Sore itu pihak G30S di bawah Kolonel Untung Syamsuri mengumumkan Dewan Revolusi Indonesia yang termasuk Leimena beserta banyak menteri dan petinggi negara lainnya 83 84 Leimena kemudian ditunjuk sebagai Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan ad interim dan pada tanggal 3 Maret 1966 ia memerintahkan universitas universitas ditutup Perintahnya diabaikan oleh kesatuan kesatuan TNI yang mengawal aktivitas di kampus kampus 85 Pada tanggal 11 Maret Leimena ikut dalam suatu rapat kabinet di Jakarta ketika sejumlah tentara memosisikan diri di depan Istana Presiden Sore itu Soekarno beserta ketiga Waperdam Leimena Subandrio dan Chaerul Saleh bertemu sejumlah jenderal TNI Amirmachmud M Jusuf dan Basuki Rachmat di Istana Bogor Hasil dari pertemuan tersebut merupakan Surat Perintah Sebelas Maret yang pada dasarnya menyerahkan sejumlah besar kekuasaan darurat ke Soeharto 86 Tak lama kemudian pada tanggal 16 Maret pertemuan lain yang diikuti Leimena berlangsung dan dalam pertemuan itu Soekarno menolak permintaan untuk merombak kabinetnya 87 Akan tetapi pada tanggal 18 Maret 1966 15 orang menteri Soekarno ditangkap Meskipun demikian Leimena tetap menjabat sebagai menteri dan ditunjuk sebagai anggota bagian kabinet beranggotakan lima orang Leimena Hamengkubuwono IX Idham Chalid Adam Malik dan Ruslan Abdulgani 88 89 Ia pada waktu itu sudah menjabat sebagai menteri dalam berbagai kabinet selama hampir dua puluh tahun 90 Orde Baru Awalnya Soeharto berniat untuk menjadikan Leimena menteri juga dalam pemerintahannya tetapi Leimena sendiri menolak secara tidak langsung melalui Hamengkubuwono IX 90 Maka itu Leimena ditunjuk sebagai caretaker pejabat sementara Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung DPA antara 1966 dan 1968 Seusai masa jabatannya habis ia tetap menjadi anggota DPA sampai tahun 1973 Dalam ranah ini ia meluruskan isu isu internal DPA khususnya dalam perihal perpajakan pendidikan dan suksesi presiden 81 Ia juga ditunjuk sebagai direktur di Rumah Sakit Cikini pada tahun 1968 91 Selama masa Orde Baru Leimena menjadi salah satu dari segelintir politisi yang tidak menjauhkan diri dari Soekarno 92 Dalam pemilihan umum 1971 Leimena terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat tetapi ia tidak dilantik 93 Seusai fusi antara Parkindo dan Partai Demokrasi Indonesia PDI pada tahun 1973 Leimena ditunjuk sebagai wakil ketua dewan pertimbangan pusat PDI 94 Pandangan politikTugas seorang Kristen Indonesia adalah memperlihatkan bahwa menjadi Kristen tidak ada sangkut pautnya dengan kolonialisme Menjadi Kristen berarti hidup dalam dua dunia sebagai anggota yang hidup dari bangsa sendiri dan juga sebagai anggota persekutuan orang orang kudus di dalam Kristus Tulisan Leimena dalam majalah Belanda Eltheto 1935 95 Sebelum Indonesia merdeka Leimena beberapa kali berbicara mengenai perbedaan antara gerakan Kristiani di skala internasional dan gerakan kemerdekaan Indonesia di skala nasional 96 Dalam pidato pidato yang disampaikan dalam pertemuan DGI Leimena mendorong pandangannya bahwa ada kesamaan kepentingan antara pihak gereja dan pihak negara 97 Leimena merupakan seorang tokoh yang secara vokal menolak Darul Islam separatisme dan komunisme sehingga ia dinilai sehaluan dengan posisi politik Soekarno yang mendorong negara berdasarkan Pancasila serta dengan sejumlah tokoh Islam yang cenderung sosialis seperti Mohammad Natsir dan Syafruddin Prawiranegara Menurut Soekarno Leimena berjiwa dominee tetapi ia tak pernah berhenti melawan imperialisme kolonialisme 96 98 99 Soekarno sendiri sering menyebut Leimena dengan julukan mijn dominee pendetaku 90 Kehidupan pribadi nbsp Istri Leimena Wijarsih Prawiradilaga Selama bersekolah di STOVIA Leimena aktif bermain sepakbola dan sering kali ikut dalam tim sepakbola STOVIA dan sejumlah klub lokal pada masanya 100 Ia bertemu dengan istrinya Wijarsih Prawiradilaga selama bertugas sebagai dokter di Bandung 101 Pasangan ini memiliki delapan anak yaitu empat anak laki laki dan empat anak perempuan 102 Salah seorang putrinya Melani Leimena Suharli menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2009 2014 103 Leimena dikenang keluarganya sebagai sosok sederhana khususnya dalam hal pakaian Ia terbiasa memakai kemeja putih dengan gaya yang sama tiap kali 104 Menurut Soekarno dalam autobiografinya Leimena tidak memiliki pakaian formal selama jalannya revolusi sehingga saat ia dikirim dalam kapasitas diplomasi ia harus meminjam jas dan dasi dari koleganya 63 WafatLeimena meninggal di Jakarta pada tanggal 29 Maret 1977 sekitar pukul 7 30 pagi Ia sempat mengeluh sakit seusai pulang dari Eropa sebelumnya dan saat kembali ke Indonesia ia menggunakan kursi roda Seusai acara pemakamannya Leimena dikuburkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata 105 PenghargaanIa mendapatkan tanda kehormatan diantaranya 106 Dalam Negeri nbsp Indonesia nbsp Bintang Mahaputera Adipradana 1973 107 nbsp Bintang Gerilya 1959 nbsp Satyalancana Pembangunan 1961 nbsp Satyalancana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan nbsp Satyalancana Karya SatyaLuar negeri nbsp Bolivia nbsp Grand Cross of the Order of the Condor of the Andes nbsp Ekuador nbsp Grand Cross of the National Order of Merit nbsp Filipina nbsp Commander of the Order of Sikatuna Rank of Lakan CS nbsp Romania nbsp Order of 23 August 2nd Class nbsp Yugoslavia nbsp Order of the Yugoslav Flag with SashPeninggalanMenurut Soekarno dan Mohammad Roem Leimena merupakan seorang politisi yang jujur dan diplomat yang berbakat 63 95 Menurut Sutan Sjahrir hubungan antara Leimena dan Soekarno berjalan dengan Leimena menyampaikan pikirannya secara tulus kepada Bung Karno tetapi dia tak akan pernah melepaskan Bung Karno sendirian 95 Ia dianggap sebagai tokoh senior oleh sejawatnya sehingga ia tidak dijuluki Bung sebagaimana biasa tetapi lebih umum dijuluki Om Jo 23 Pada tahun 2010 33 tahun setelah wafat Leimena dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 108 Di Ambon RSUP Johannes Leimena mengambil namanya 109 Di Universitas Pattimura terdapat patung Leimena yang diresmikan tahun 2012 103 110 Institut Leimena milik Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia diresmikan pada tahun 2004 dan sebelumnya dikenal sebagai Akademi Leimena sejak tahun 1984 111 112 Catatan kaki Leimena tidak menjabat sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Pemerintah Darurat Republik Indonesia antara 19 Desember 1948 sampai 13 Juli 1949 Dalam kabinet tersebut Sukiman Wirjosandjojo menjabat sebagai Menkes 1 Meskipun begitu Leimena masih menjabat dalam Kabinet Hatta I yang tidak dianggap bubar 2 Referensi Kabinet Darurat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia Diakses tanggal 19 September 2020 Detail biodata Pejabat Menteri Perpustakaan Nasional Diakses tanggal 19 September 2020 pranala nonaktif permanen Hitipeuw 1986 hlm 7 8 Hitipeuw 1986 hlm 15 Hitipeuw 1986 hlm 20 Hitipeuw 1986 hlm 24 Hitipeuw 1986 hlm 25 27 Hitipeuw 1986 hlm 28 31 Hitipeuw 1986 hlm 33 Hitipeuw 1986 hlm 37 38 Hitipeuw 1986 hlm 40 Hitipeuw 1986 hlm 41 42 Hitipeuw 1986 hlm 42 45 Hitipeuw 1986 hlm 52 Hitipeuw 1986 hlm 52 176 a b Aritonang amp Steenbrink 2008 hlm 654 656 Hitipeuw 1986 hlm 54 a b Neelakantan 2017 hlm 74 Hitipeuw 1986 hlm 62 Orang Indonesia jang terkemoeka di Djawa Gunseikanbu 1944 hlm 324 Hitipeuw 1986 hlm 82 83 Hitipeuw 1986 hlm 85 86 a b c Sulistyowati Retno 15 August 2020 Meletakkan Fondasi Puskesmas Sumbangan Dokter Leimena bagi Dunia Kesehatan Indonesia Tempo co Diakses tanggal 4 September 2020 Hitipeuw 1986 hlm 92 Hitipeuw 1986 hlm 176 Hitipeuw 1986 hlm 97 Murakami 2015 hlm 38 Kepartaian di Indonesia Kementerian Penerangan Rep Indonesia 1950 hlm 70 71 a b Hitipeuw 1986 hlm 101 102 Chauvel 2008 hlm 295 Chauvel 2008 hlm 203 Anwar 2010 hlm 81 Kahin 2003 hlm 228 Susunan kabinet kabinet R I dan riwajat hidup ringkas para menteri 1945 1953 Bagian Dokumentasi Department Penerangan 1954 hlm 41 Anwar 2010 hlm 122 Chauvel 2008 hlm 381 Feith 2006 hlm 70 Chauvel 2008 hlm 387 388 Neelakantan 2017 hlm 39 42 a b c Neelakantan 2017 hlm 47 Murakami 2015 hlm 38 39 Neelakantan 2017 hlm 73 Murakami 2015 hlm 40 Hitipeuw 1986 hlm 124 Murakami 2015 hlm 41 Neelakantan 2017 hlm 87 Astiannis 2018 hlm 207 Astiannis 2018 hlm 208 Murakami 2015 hlm 42 43 Murakami 2015 hlm 50 Firmansyah Manda 29 Oktober 2019 Sepak terjang Johannes Leimena Menteri Kesehatan kesayangan Soekarno alinea id Diakses tanggal 22 Juni 2020 Neelakantan 2017 hlm 48 Neelakantan 2017 hlm 72 a b c Hitipeuw 1986 hlm 177 Feith 2006 hlm 451 454 Feith 2006 hlm 467 Hasil rakjat memilih tokoh tokoh parlemen Hasil pemilihan umum pertama 1955 di Republik Indonesia PDF C V Gita 1956 hlm 343 Tim Penyusun Sejarah 1970 hlm 611 Tim Penyusun Sejarah 1970 hlm 633 Kementerian Penerangan 1956 Kumpulan peraturan peraturan untuk pamilihan Konstituante hlm 514 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dr J Leimena konstituante net Diakses tanggal 22 Juni 2020 Hitipeuw 1986 hlm 174 a b c Johannes Leimena Orang Paling Jujur di Mata Soekarno Tirto 29 Maret 2018 Diakses tanggal 22 Juni 2020 Hitipeuw 1986 hlm 141 Lev 2009 hlm 47 Hitipeuw 1986 hlm 141 143 Neelakantan 2017 hlm 49 Setiono Benny G 2008 Tionghoa Dalam Pusaran Politik TransMedia hlm 820 ISBN 978 979 799 052 7 Presiden Soekarno melantik Dr Subandrio sebagai Laksamana Udara Dr Leimena sebagai Laksamana Laut dan Dr H C Chaerul Saleh sebagai Jenderal TNI pada tgl 17 8 1964 Indonesia OneSearch 17 August 1964 Crouch 2007 hlm 77 Crouch 2007 hlm 48 Sudarmanto J B 2007 Jejak jejak pahlawan perekat kesatuan bangsa Indonesia hlm 139 ISBN 9789797597160 Anderson amp Mcvey 2009 hlm 36 37 a b Hunter 2007 hlm 5 6 Karel Sadsuitubun PDF 1985 hlm 100 Diakses tanggal 21 June 2020 Hunter 2007 hlm 7 Anderson amp Mcvey 2009 hlm 63 a b Hunter 2007 hlm 24 a b c Hunter 2007 hlm 35 Crouch 2007 hlm 128 132 a b Hitipeuw 1986 hlm 144 145 Anderson amp Mcvey 2009 hlm 85 Anderson amp Mcvey 2009 hlm 171 Hunter 2007 hlm 20 Crouch 2007 hlm 185 Crouch 2007 hlm 188 189 Crouch 2007 hlm 193 194 Crouch 2007 hlm 200 Central Intelligence Agency 1966 Daily Report Foreign Radio Broadcasts dalam bahasa Inggris hlm BBB4 a b c Setiawan Andri 14 Agustus 2019 Nyong Ambon Pendeta Bung Karno Historia Diakses tanggal 24 Januari 2021 Dr Leimena Direktur RS Tjikini Kompas 16 Desember 1968 Kompas 16 November 2007 hlm 51 Hitipeuw 1986 hlm 179 Kongres Pertama PDI Partai Demokrasi Indonesia untuk Demokrasi Kebangsaan dan Keadilan Sosial 1976 hlm 94 a b c Pour Julius 18 Juni 2005 Seratus Tahun Johannes Leimena Kompas hlm 59 Diakses tanggal 1 September 2020 a b Aritonang amp Steenbrink 2008 hlm 195 Aritonang amp Steenbrink 2008 hlm 785 Hitipeuw 1986 hlm 141 143 Kahin 2003 hlm 157 Hitipeuw 1986 hlm 34 Hitipeuw 1986 hlm 55 Hitipeuw 1986 hlm 174 175 a b Kusumaputra Robert Adhi ed 19 Agustus 2011 Monumen Pahlawan Dr J Leimena Dibangun Kompas com Diakses tanggal 1 September 2020 Administrator 27 Oktober 2008 Dokter Politik dari Timur Tempo co Diakses tanggal 26 Juni 2020 Hitipeuw 1986 hlm 169 170 Hitipeuw 1986 hlm 179 180 Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s d 2003 PDF Diakses tanggal 4 Oktober 2021 Doctor army officer named national heroes The Jakarta Post dalam bahasa Inggris 12 November 2010 Diakses tanggal 19 Juni 2020 Anak Johannes Leimena Hadir Saat Peresmian RSUP Teras Maluku 16 Oktober 2019 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 04 14 Diakses tanggal 22 Juni 2020 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Patung Pahlawan Nasional Dr J Leimena Ambon 9 Juni 2012 Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia Diakses tanggal 22 Juni 2020 Tentang Kami Institut Leimena Diakses tanggal 22 Juni 2020 Aritonang amp Steenbrink 2008 hlm 803 Daftar pustaka nbsp Dr Johannes Leimena Karya dan Pengabdiannya biografi yang diterbitkan Kemendikbud nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Johannes Leimena Anderson Benedict Mcvey Ruth T 2009 A Preliminary Analysis of the October 1 1965 Coup in Indonesia dalam bahasa Inggris Equinox Publishing ISBN 978 602 8397 52 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Anwar Rosihan 2010 Sutan Sjahrir True Democrat Fighter for Humanity 1909 1966 Penerbit Buku Kompas ISBN 978 979 709 468 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Aritonang Jan Sihar Steenbrink Karel Adriaan 2008 A History of Christianity in Indonesia dalam bahasa Inggris BRILL ISBN 978 90 04 17026 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Astiannis Rella 2018 Johannes Leimena dalam Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia 1946 1956 Factum 7 2 203 214 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Chauvel Richard 2008 Nationalists Soldiers and Separatists The Ambonese Islands from Colonialism to Revolt 1880 1950 dalam bahasa Inggris BRILL ISBN 978 90 04 25395 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Crouch Harold 2007 The Army and Politics in Indonesia dalam bahasa Inggris Equinox Publishing ISBN 978 979 3780 50 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Feith Herbert 2006 The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia dalam bahasa Inggris Equinox Publishing ISBN 978 979 3780 45 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hitipeuw Frans 1986 Dr Johannes Leimena Karya dan Pengabdiannya Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hunter Helen Louise 2007 Soekarno and the Indonesian Coup The Untold Story dalam bahasa Inggris Greenwood Publishing Group ISBN 978 0 275 97438 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Lev Daniel S 2009 The Transition to Guided Democracy Indonesian Politics 1957 1959 dalam bahasa Inggris Equinox Publishing ISBN 978 602 8397 40 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kahin George McTurnan 2003 Nationalism and Revolution in Indonesia dalam bahasa Inggris SEAP Publications ISBN 978 0 87727 734 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Murakami Saki 2015 Call for Doctors Uneven Medical Provision and the Modernization of State Health Care during the Decolonization of Indonesia 1930s 1950s Cars Conduits and Kampongs Brill hlm 29 62 ISBN 978 9 00428 072 4 JSTOR 10 1163 j ctt1w76ts6 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Neelakantan Vivek 2017 Science Public Health and Nation Building in Soekarno Era Indonesia dalam bahasa Inggris Cambridge Scholars Publishing ISBN 978 1 4438 7849 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tim Penyusun Sejarah 1970 Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia PDF Jakarta Sekretariat DPR GR Jabatan politikDidahului oleh Tidak Ada Menteri Koordinator Distribusi Indonesia1962 1964 Diteruskan oleh Ali SadikinDidahului oleh Mohamad Roem Wakil Perdana Menteri Indonesia1957 1966 Diteruskan oleh Jabatan DihapuskanDidahului oleh Fatah Jasin Menteri Sosial Indonesia1957 Diteruskan oleh Muljadi DjojomartonoDidahului oleh Lie Kiat Teng Menteri Kesehatan Indonesia1955 1956 Diteruskan oleh Hadrianus SinagaDidahului oleh Sutopo Menteri Kesehatan Indonesia1950 1953 Diteruskan oleh Ferdinand Lumban TobingDidahului oleh Surono Menteri Kesehatan Indonesia1949 1950 Diteruskan oleh SutopoDidahului oleh Darma Setiawan Menteri Kesehatan Indonesia1947 1949 Diteruskan oleh Mananti Sitompul PersondataNama Leimena JohannesNama alternatifDeskripsi singkat Salah satu tokoh politik yang paling sering duduk di Kabinet Indonesia Tanggal lahir 6 Maret 1905Tempat lahir AmbonTanggal kematian 29 Maret 1977Tempat kematian Jakarta Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Johannes Leimena amp oldid 24036470