www.wikidata.id-id.nina.az
Suku Ambon beralih ke halaman ini Untuk pars pro toto dari orang yang berasal dari Kepulauan Maluku lihat orang Maluku Suku Ambon Ambon orang Ambong adalah sebuah suku campuran Austronesia Papua Suku Ambon adalah suku terbesar di Maluku yang banyak mendiami wilayah Ambon Saparua Seram Nusalaut dan Haruku Suku Ambon merupakan suku terbesar di antara orang orang Maluku lainnya meski banyak darinya yang tersebar sebagai akibat dari perpindahan keluar dari daerah aslinya Suku Ambon berbahasa Melayu Ambon dan bahasa bahasa tana Asilulu Hitu Laha Soya a dan Tulehu keduanya termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia 1 Suku AmbonOrang AmbongSepasang pengantin Ambon mengenakan pakaian adatnya Jumlah populasica 1 590 000Daerah dengan populasi signifikan Indonesiaca 1 500 000 Belandaca 90 000BahasaAmbon Indonesia AsiluluAgamaProtestan mayoritas Islam Sunni KatolikKelompok etnik terkaitMaluku MelanesiaSuku Ambon merupakan suku yang paling dikenal dan berpengaruh di antara suku suku Maluku lainnya Mereka mulai melebarkan pengaruhnya ketika masa penjajahan Portugis Hal inilah yang menyebabkan sering kali istilah orang Ambon dipadankan dengan orang Maluku 1 Setelah kedatangan bangsa bangsa Eropa yang menyusul penyebaran Islam suku Ambon dicirikan oleh persaingan Islam Kristennya 2 Meskipun suku Ambon berasal dari Kepulauan Maluku sebagian besar dari mereka tersebar dan membentuk penyebaran bersama orang Maluku lainnya dalam jumlah yang besar di Papua Jakarta dan Jawa Barat 3 Beberapa dari mereka pun membentuk penyebaran besar di Belanda juga bersama sama dengan orang Maluku lainnya Daftar isi 1 Asal usul penamaan 2 Sejarah 2 1 Nenek Moyang 2 1 1 Asal usul suku Ambon 2 1 2 Hindu dan Islam 2 2 Portugis 2 2 1 Iman Katolik 2 3 Vlaming 3 Budaya 3 1 Mata pencaharian 3 2 Kekerabatan 3 3 Pemerintahan 4 Bahasa 5 Agama 5 1 Prakedatangan Islam dan Kristen 5 2 Kristen 6 Lihat pula 7 Catatan kaki 7 1 Catatan 7 2 Rujukan 7 3 Daftar pustakaAsal usul penamaan SuntingAsal usul kata Ambon sendiri tidak dapat ditentukan secara pasti Namun yang pasti adalah istilah suku Ambon diambil dari nama Pulau Ambon Menurut penduduk setempat kata Ambon atau Ambong dalam bahasa Ambonnya berasal dari kata ombong embun dalam bahasa Ambon Nama tersebut diperkirakan diberikan karena puncak puncak gunung di Pulau Ambon sendiri sering kali ditutupi oleh embun 4 Pada mulanya istilah orang Ambon atau Ambonezen dalam bahasa Belanda digunakan untuk merujuk pada orang mestizo yang berasal dari Pulau Ambon Namun pada perkembangan selanjutnya istilah tersebut digunakan untuk mengacu pada orang yang berasal dari Seram Kepulauan Lease dan pulau pulau di sekitarnya 4 Meskipun pada akhirnya istilah orang Ambon merujuk pada suku Ambon masih sering ditemukan pars pro toto dengan maksud keseluruhan orang Maluku 1 Hal yang sama terjadi di Belanda meskipun pada pertengahan 1960 an para simpatisan Republik Maluku Selatan mulai menekankan penggunaan istilah orang Maluku Selatan agar lebih mencakup Hal tersebut berakhir ditolak oleh Pemerintah Belanda yang mengganti istilah tersebut dengan cukup orang Maluku 5 Sejarah SuntingLihat pula Sejarah Maluku Suku Ambon membagi sejarahnya menjadi enam zaman penting dimulai dari zaman Nenek Moyang dilanjutkan oleh Portugis Vlaming Pattimura Kompeni hingga zaman Republik Garis besar sejarah suku Ambon dimulai dari Nunusaku di Seram Barat 6 7 8 Karenanya pun budaya tradisional Seram menjadi landasan budaya Ambon 5 Nenek Moyang Sunting Asal usul suku Ambon Sunting Sejarah Ambon menurut adat dimulai dari Gunung Nunusaku di Seram yang juga dianggap keramat oleh suku Wemale dan Alune 9 Nunusaku sendiri dianggap sebagai pusat dunia oleh suku Ambon dan tanah pertama yang muncul dari dasar laut ketika dunia diciptakan serta puncaknya memiliki pohon beringin yang bercabang menjadi tiga sungai Eti Tala dan Sapalewa 10 Terdapat pula tiga ekor burung merpati putih yang hinggap di ketiga cabang pohon tersebut 11 Hal ini berhubungan dengan nama Nunusaku sendiri yang terdiri dari dua kata yaitu nunu atau beringin dan saku atau perlindungan 12 Menurut cerita rakyat semua manusia purba hidup di Nunusaku hingga terjadi pertengkaran besar yang memecah masyarakat tersebut menjadi dua dikenal sebagai Heka Nunusaku Perpecahan Nunusaku Mereka terpecah menjadi Patasiwa yang mengarah ke barat dan mendiami ketiga sungai yang bercabang dari Nunusaku serta Patalima yang mengarah ke timur Seram Perpecahan lebih lanjut pun terjadi dan dari kelompok tersebut ada yang meninggalkan Seram dan menetap di Ambon Lease 13 Ada pula cerita rakyat yang menyatakan bahwa dua manusia pertama di Nunusaku adalah Yale dewa matahari yang berkulit hitam dan istrinya Nibela yang berkulit putih Mereka membangun kapal dan berlayar di kapal yang terpisah Namun kapal Yale segera kandas di Nunusaku dan menjadi leluhur suku Ambon sedangkan kapal Nibela berlanjut berlayar dan awaknya menjadi leluhur orang Eropa 14 Hingga kini cerita tersebut dicampur dengan agama suku Ambon kini Bagi mereka Heka Nunusaku setara dengan pembangunan Menara Babel sementara Gunung Nunusaku adalah Taman Eden Ketiga burung merpati di cabang pohon beringin Nunusaku sering dianggap mewakili Sem Ham dan Yafet para leluhur manusia Ada pula yang menyamakan Nunusaku sebagai Gunung Ararat Mereka percaya hari Penghakiman akan terjadi di Nunusaku 11 Salah satu sumber tertulis tertua dari suku Ambon di Pulau Ambon adalah Hikayat Tanah Hitu yang menyatakan bahwa terdapat empat gelombang penduduk yang mendiami Pulau Ambon Gelombang pertama disebut sebut sebagai orang Alifuru yang berasal dari Pegunungan Nunusaku di Nusa Ina pulau ibu dan disebut sebagai penduduk asli dilanjutkan oleh orang Jawa dari Tuban rombongan anak laki laki Raja Jailolo dan diakhiri oleh gelombang yang berasal dari Goran Keempatnya pada saat berpindah ke Ambon membawa budaya Batu Muda 1 Hingga kini beberapa matarumah di Jazirah Leitimur mengaku bahwa moyang mereka berasal dari Tuban yang tiba sebelum dan pada masa Majapahit 15 Seorang pangeran bernama Patturi putra bungsu Raja Tuban berselisih dengan ayahnya dan meninggalkan Tuban bersama dengan kakak sulungnya Pattikawa dan adik perempuannya Nyai Mas kemudian singgah beberapa kali di beberapa tempat yaitu Hatusua di Seram serta Jazirah Leitimur Latua Hutumuri Pasir Putih dan Suli sebelum akhirnya menetap di Hitulama Beberapa rombongannya pun ditinggalkan untuk menetap di persinggahan dan segera mendapatkan kedudukan terkemuka di permukiman baru mereka 16 Hindu dan Islam Sunting Kedatangan Hindu ke Maluku Tengah belum dapat dipastikan kapan terjadi Orang yang paling berkemungkinan membawa Hindu gaya Jawa untuk pertama kalinya ke masyarakat Ambon adalah ketiga bangsawan bersaudara dari Tuban Patturi Pattikawa dan Nyai Mas Namun yang pasti Hindu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Ambon setidaknya pada masa Majapahit menguasai Maluku Para pengiring ketiga bangsawan bersaudara tersebut adalah yang paling berkemungkinan besar memperkenalkan sistem pemerintahan kerajaan Hindu Jawa kepada Kerajaan Hitu Hal itulah yang menyebabkan Raja Hitu hanya menjadi lambang persatuan sementara pemerintahannya dijalankan oleh keempat perdana patih Di Hitu sendiri Patturi dan Pattikawa menurunkan garis perdana Tanahitumessen sedangkan Nyai Mas menikah dengan Latu Lopulalang Raja Selaksa Pedang Raja Nusaniwe 16 Hal tersebut menyebabkan timbulnya hubungan pertalian darah antara Hitu Hitulama dengan Nusaniwe yang nantinya akan disebut sebagai pela gandong 17 Seiring dengan banyaknya peninggalan Majapahit pada suku Ambon Jazirah Leitimur dikatakan sebagai pusat Hindu suku Ambon 15 Pada kemudian hari ditemukan bukti bukti pernikahan politik antara putri putri Jawa dengan penguasa Ambon seperti di Soya yang kala itu sudah menjadi negara Hindu Penguasanya Latu Selemau Sri Mahu memperistri seorang putri Majapahit bernama Vera Ina dan karenanya mendapatkan gelar berbau Jawa yang masih digunakan oleh Raja Soya hingga kini b 18 Sistem hubungan antarnegeri yang dikenal dengan uli persekutuan mulai muncul pada zaman Hindu seiring dengan dikenalnya paruh masyarakat 19 Di Saparua Kerajaan Iha sudah terbentuk pada masa ini walaupun kehinduannya belum dapat dipastikan 20 Waktu masuknya Islam ke Maluku Tengah khususnya suku Ambon terpecah menjadi beberapa pendapat ahli 21 Pendapat pertama menyatakan bahwa Islam masuk pada abad XII berkat para pedagang Arab menurut naskah dakwah yang tersedia dan baru berhasil membentuk suatu kekuasaan yakni Hitu pada abad XIV Pendapat kedua menyatakan bahwa Islam dibawa oleh para pedagang Arab dan diperkuat oleh datangnya pemuka Hitu untuk berguru ke Jawa di mana ia bertemu dengan penguasa Ternate dan mempererat hubungan antara keduanya 22 Pendapat ketiga menyatakan bahwa Islam masuk karena dibawa oleh Ternate yang pada akhir abad XV sudah menjadi Islam dan memperluas kekuasaannya hingga ke Seram 23 Sementara itu cerita rakyat menyatakan hal yang berbeda Seperti di Uli Hatuhaha di utara Haruku cerita rakyat menyatakan bahwa Islam aliran Syiah datang dari Hijaz Pasai dan Gresik ataupun Gujarat dan Persia 24 Bukti sendiri menunjukkan bahwa setidaknya sudah ada belasan keluarga Persia di Ambon pada 1518 25 Sejarah lisan Iha di Saparua menyatakan bahwa Islam dibawa langsung oleh tiga orang Arab yang datang melalui jalur Buton pada abad XIV Yang tertua dari ketiganya menjadi Raja Iha yang kedua Raja Tuhaha dan yang paling muda menjadi Raja Ullath serta matarumahnya Nikijuluw masih memerintah di Ullath 20 Pergantian agama menjadi Islam pada negeri negeri Ambon diawali oleh para raja yang dalam hal ini adalah kepala negeri 26 Kerajaan yang awal menyatakan dirinya Islam adalah Iha pada awal abad XIV Sirisori pada 1324 dan Hitu pada 1510 setelah salah satu dari keempat perdana Patih Tuban kembali dari Jawa 20 Sejak kedatangan Islam inilah terbentuk pula kerajaan kerajaan Ambon bercorak Islam seperti Hitu di Ambon Hatuhaha di Haruku dan Iha di Saparua 27 Bersama dengan Huamual Hatuhaha dan Iha dikenal sebagai pusat Islam di Maluku Tengah 25 Portugis Sunting Lihat pula Kolonialisme Portugis di Indonesia Kepulauan Maluku yang diincar oleh bangsa Eropa selama ini berhasil disembunyikan keberadaannya oleh bangsa Arab 28 Kedatangan bangsa Eropa pertama dengan tujuan murni untuk mencari rempah rempah pertama kali dilakukan oleh bangsa Portugis Hubungan tercatat pertama suku Ambon dengan Portugis tercatat saat pendaratannya di Nusatelo di barat daya Ambon Hubungan pertama suku Ambon dengan Portugis merupakan yang kedua tertua di Maluku setelah sudah didahului oleh orang orang Banda yang didatangi terlebih dahulu pada Desember 1511 29 Berita kedatangan Portugis di Nusatelo tercatat dalam Hikayat Tanah Hitu Alkisah dan kuceriterakan yang empunya ceritera sekali perastawa sebuah perau sakibesi nusa telo ke laut puluh tiga mengambil ikan Maka ia datang membawah khabar kepada perdana Jamilu demikian katanya Ada kami bertemu sebua perau di laut puluh tiga Selamanya umur kami hidup dalam dunia belum lagi melihat rupa manusya bagai rupa orang itu Tubuhnya putih dan matanya seperti mata kucing Lalu kami tanya kepadanya ia tiada tahu bahasa kami dan kamipun tiada tahu bangsanya Maka kata perdana Jamilu Pergilah engkau bawah kemari Maka kembali pula bawah ia datang ke negeri kepada perdana Jamilu Lalu ditanya kepadanya dari mana datang dan apa nama negerimu Maka ia menyahut Adapun kami ini datang dari negeri Portugal dan kehendak kami berdagang 30 Alkisah kuceritakan menurut yang empunya cerita Suatu ketika sebuah perahu dari Sakibesi Nusatelo berlayar ke perairan Pulau Tiga untuk menangkap ikan Maka ia datang membawa kabar kepada Perdana Jamilu Katanya Kami bertemu dengan sebuah perahu di perairan Pulau Tiga Seumur kami hidup di dunia ini belum pernah kami lihat manusia seperti mereka Tubuh mereka putih dan matanya menyerupai mata kucing Kami mengajukan pertanyaan kepada mereka tetapi mereka tidak mengerti bahasa kami dan kami pun tidak tahu bangsa apakah mereka Maka kata Perdana Jamilu Pergilah engkau kemudian bawa dia kemari Maka kembali pula ia ke negeri membawa mereka kepada Perdana Jamilu Lalu ditanyakan kepada mereka Dari mana engkau datang dan apa nama negerimu Maka mereka menyahut Kami datang dari negeri Portugal dan tujuan kami adalah berdagang 31 Sejak itu bangsa Portugis dikenal suku Ambon sebagai Farangis 32 Para Farangis mendirikan berbagai tempat perdagangan dan gudang di Ambon c Di sekitarnya tumbuhlah permukiman yang menjadi tempat terjadinya banyak perkawinan campur dan penyebaran injil 35 Farangis pun melakukan perkawinan campur dengan orang orang Ambon untuk memperkuat pengaruhnya dalam mendirikan jajahan tetap mengikuti peraturan perkawinan campur dengan orang setempat yang sudah dicanangkan Afonso de Albuquerque sejak Portugis menaklukkan Goa 36 Hingga kini mestizo Ambon sudah dibaurkan menjadi suku Ambon Meskipun demikian terdapat banyak matarumah khususnya di negeri negeri Kristen Leitimur yang mempertahankan fam Portugisnya 37 Orang orang Ambon yang memiliki fam Portugis tidak selalu berarti memiliki keturunan Portugis Dalam banyak kejadian orang Ambon mengambil marga ayah baptisnya Contohnya Raja Nusaniwe Sinapatti diberi nama baptis Thomas de Soysa ketika dibaptis pada 1602 Nama tersebut diambil dari nama seorang wakil laksamana Portugis Hingga kini soa de Soysa masih menjadi bangsa raja soa yang memiliki hak gelar raja turun temurun dari Negeri Nusaniwe 38 Banyak masyarakat mestizo di Ambon yang berakhir meninggalkan Ambon menuju Melaka Sunda Kecil ataupun Filipina setelah Belanda datang Mestizo yang tersisa melarikan diri menuju pegunungan dan melakukan perkawinan campur kembali dengan masyarakat setempat 39 Kepergian banyak orang Portugis termasuk mestizo diperkarakan menjadi alasan mengapa fam Portugis cukup jarang ditemukan di suku Ambon 40 Permusuhan suku Ambon dengan Portugis mulai memunculkan bibitnya pada 1523 ketika terjadi pertikaian antara Perdana Jamilu dengan tentara Portugis setelah anak perempuannya dilecehkan Hal tersebut berujung pada berakhirnya kerja sama Hitu Portugis 41 Pemerintah Portugis pada mulanya menekan penduduk Muslim setempat tetapi juga berakhir menekan Kristen setempat 42 Penekanan ini menimbulkan beberapa pemberontakan yang membuat orang Maluku semakin membenci Portugis 43 Hitu yang merupakan bawahan Ternate pun terhasut oleh Sultan Khairun untuk melakukan perlawanan 44 Iman Katolik Sunting Bangsa Portugis membawa Kekristenan kepada suku Ambon untuk pertama kalinya dalam bentuk Katolik Roma Sejarah menunjukkan negeri negeri Ambon yang sudah menjadi Islam sebelum kedatangan Portugis menolak iman Kekristenan Sementara itu negeri negeri yang menjadi Kristen termasuk yang meminta untuk dibaptis merupakan negeri negeri penyembah roh leluhur yang sudah dipengaruhi oleh agama Hindu dan memang sejak awal menolak Islam 45 Salah satu titik sejarah yang menjadi penyebab banyak negeri Ambon penyembah roh leluhur meminta dibaptis adalah kemenangan besar Portugis atas kekuatan Muslim setempat pada 1538 46 Mereka menganggap kemenangan besar Farangis yang jumlahnya lebih kecil atas Muslim yang berkekuatan senjata sama tetapi lebih besar sebagai bukti bahwa Tuhan orang Kristen luar biasa 47 Banyak dari mereka juga yang menafsirkannya dengan cara yang berbeda yakni para Farangis mempunyai kekuatan gaib yang menurut apa yang mereka saksikan diperoleh dari roti suci dan anggur yang diberikan oleh para imam Tafsiran mereka diperkuat oleh para Farangis yang menyatakan bahwa mereka sedang memakan tubuh dan meminum darah Kristus yang akan memberikan kekuatan suatu hal yang tak asing bagi suku Ambon yang kala itu masih meminum darah dan memakan otak musuh mereka juga untuk memperoleh kekuatan 48 Salah satu penggerak utama penginjilan pada masa ini adalah Yesuit Mereka pun mendirikan sekolah yang secara tidak langsung juga memperkenalkan pendidikan resmi kepada suku Ambon 49 Hingga 1545 sudah ada 37 negeri Ambon Kristen di Ambon Lease 50 Mereka yang memeluk iman baru ini berharap akan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi musuh mereka serta membaurkan iman baru mereka dengan kepercayaan asli mereka Di setiap negeri Kristen didirikanlah salib besar dari kayu tempat orang orang Ambon bernyanyi lagu pujian dan berdoa kepada Tuhan baru mereka beserta leluhurnya tiap malam Mereka menganggap Tuhan Kristen sebagai sumber kekuatan tambahan sama seperti dewa dewi Hindu yang mereka sembah sebelumnya 48 Seperti pada zaman Islam pergantian agama suatu negeri menjadi Kristen juga diawali oleh pembaptisan para raja kepala negeri Para raja pun segera mendapatkan kekuatan politik ditndai dengan penambahan gelar Dom dan pemberian nama baru Portugis Semua orang Ambon yang dibaptis secara alami mendapatkan kewarganegaraan Portugis begitu juga para budak yang dimerdekakan setelah menjadi Kristen dikenal dengan sebutan orang Mardika atau orang yang merdeka dalam bahasa Ambon 26 Permasalahan yang timbul antara Ternate penguasa sejati Ambon Lease dan Portugis menyebabkan pecahnya kerusuhan Islam Kristen yang bermula di Maluku Utara 51 Pada 1558 Ternate di bawah Kaicili Pangeran Leliato berlayar ke Maluku Tengah dan memaksa masyarakat pribumi Kristen untuk memeluk Islam tanpa terkecuali suku Ambon yang sudah memeluk agama Kristen Beberapa negeri Ambon seperti Nusaniwe Urimessing dan Halong mengikuti perintah Leliato ketiganya kembali memeluk Kristen beberapa tahun kemudian sementara negeri lainnya khususnya Kilang dan Hative menjadi benteng pertahanan Kristen terakhir sebelum akhirnya dibantu kapal perang Portugis yang tiba pada 1561 52 Hal inilah yang menyebabkan Ambon Lease dimekarkan menjadi kekaptenannya sendiri pada 1562 meski masih di bawah pengaruh Ternate 53 Sejak kedatangan kapal perang Portugis untuk membantu Kilang dan Hative misi Katolik terhadap negeri negeri Ambon berkembang cepat dan mulai meluas di Kepulauan Lease Oma di Haruku Ullath di Saparua dan Titawaai di Nusalaut secara berurutan menjadi Kristen pada 1561 1564 dan 1563 54 Pembunuhan Gubenur Ambon pertama yang diracuni oleh Ternate membangkitkan keberanian Muslim Ambon untuk menghancurkan negeri negeri Kristen seperti Baguala di Ambon dan Ullath di Saparua Serangan Muslim kembali dikalahkan dengan bantuan Portugis yang tiba pada 1569 sekaligus menyebabkan sejumlah negeri yaitu sebagian Sirisori Tuhaha dan Ihamahu di Saparua serta Hutumuri di Ambon memeluk agama Kristen 55 Pertikaian Islam Kristen Ambon yang dilatarbelakangi oleh dendam Ternate kembali lagi muncul pada 1570 Selain kembali menyerang Ullath Ternate juga menyerang Hulaliu di Haruku 56 Vlaming Sunting Hubungan antara suku Ambon dan Belanda dimulai pada Maret 1599 ketika kapal Belanda tiba di Hitu dan diterima dengan baik 57 Kapal Belanda lainnya tiba di Ambon pada 1600 dan berhasil berdagang serta diizinkan untuk mendirikan benteng Hal ini menimbulkan serangan Portugis yang berakhir dengan kekalahan besarnya dalam melawan pengaruh Belanda pada 1603 58 Pada Januari 1605 Portugis menyerah di Benteng Ambon dengan damai kepada Belanda 59 Budaya SuntingLihat pula Budaya Maluku Mata pencaharian Sunting Orkestra Seruling Ambon Infanteri VII KNIL di Bangka pada 1947 Salah satu dari dua mata pencaharian adati suku Ambon adalah tukang kebun Suku Ambon menanam berbagai macam sayuran rempah dan buah buahan di ladangnya di antaranya kasbi ketela yang dahulu dibawa oleh Portugis untuk memperbaiki gizi masyarakat setempat 60 Sagu yang merupakan makanan pokok pun dibudidayakan oleh para tukang kebun meski dulunya diambil langsung dari alam 61 Pekerjaan adati lainnya yakni nelayan selalu dimulai dengan berdoa sebelum melaut Dalam hal pernelayanan juga dikenal dua upacara adat yaitu turun perahu baru dan turun jaring baru keduanya dipimpin oleh tokoh agama Upacara yang pertama disebut dilakukan di atas perahu sedangkan yang satunya di rumah pemilik jaring Keduanya memiliki tujuan keselamatan sang nelayan Selain jaring dikenal pula alat seperti sero atau bubu anyaman bambu yang diletakkan di laut dangkal 62 Nelayan menangkap ikannya di labuang daerah penangkapan ikan yang sudah dibagi tiap negeri Istri para nelayan juga bekerja sebagai jibu jibu atau penjual ikan pada siang hari 63 Sejak zaman Belanda hingga kini ada banyak orang Ambon yang bekerja sebagai pegawai negeri dan tentara Hal ini dilatarbelakangi oleh perlakuan khusus oleh pihak Belanda yakni jalan masuk terhadap sarana pendidikan resmi yang sudah suku Ambon dapatkan sedari zaman penjajahan 64 Kekerabatan Sunting Lihat pula Daftar fam Ambon Suku Ambon menentukan kekerabatannya berdasarkan garis keturunan ayah dan menetap di lingkungan pihak ayah setelah menikah Satuan kekerabatan paling kecil adalah tate moyang yang berisikan orang orang yang memiliki satu moyang lalu famili kerabat yang berisikan keluarga inti dengan sanak saudaranya baik dari pihak ayah maupun ibu Satuan famili saling memiliki tanggung jawab untuk membantu saat ada masalah dan upacara mengenai hal hal penting dalam kehidupan kelahiran perkawinan dan kematian 65 Selain itu dikenal pula matarumah yang berisikan keluarga inti dan keluarga luas terbatas dari garis keturunan laki laki Tiap matarumah memiliki dati tanah keluarga yang digarap dan dipanen oleh para anak dati yakni laki laki di matarumah tersebut dan perempuan yang belum kawin Ketika kawin perempuan kehilangan haknya karena dianggap telah mendapatkan hak atas tanah dati suaminya Kehilangan hak atas tanah dati pun dapat terjadi ketika seseorang pindah ke tempat selain negerinya tetapi hak dapat diperoleh ketika orang tersebut memutuskan untuk menetap kembali di negeri tersebut 65 Terdapat pula soa klan yang merupakan keluarga besar yang dikepalai oleh seorang orang tua tetua Tiap soa ditandai dengan satu atau beberapa fam marga sehingga kedua istilah soa dan fam sering kali digunakan bergantian 64 66 Pemerintahan Sunting Artikel utama Negeri Maluku Baileo Sirisori Kristen Saparua Baileo merupakan rumah panggung Masyarakat suku Ambon yang masih berada di lingkup budaya Ambon tinggal di negeri negeri yang terdiri dari beberapa soa klan Negeri dipimpin oleh seorang raja kepala negeri yang berasal dari salah satu matarumah dari soa paling tinggi kedudukannya di negeri tersebut Layaknya raja pada umumnya gelar raja tersebut diturunkan kepada orang sematarumah raja itu sendiri walau kini raja dari beberapa negeri dipilih langsung oleh rakyat negerinya 65 Dalam memerintah negeri raja didampingi oleh saniri badan permusyawaratan yang berisikan seluruh kepala soa di negeri tersebut atau perwakilan dewasanya dan dalam beberapa negeri ditambah para kepala adat Saniri mengadakan sidang besar berkala setahun sekali di baileo yang dihadiri seluruh jajaran pemerintah negeri kepala keluarga dan laki laki negeri dari negeri tersebut Hal ini sering disebut sebagai salah satu bentuk kerakyatan langsung 67 Selain itu terdapat marinyu sebagai pesuruh raja Negeri satu dengan yang lainnya saling memiliki hubungan pela persekutuan 64 Bentuk pela tertinggi adalah pela keras yang dahulu digunakan untuk menghadapi perang dari pihak luar seperti dalam perang melawan Portugis dan Belanda di masa lampau 68 Selain pela terdapat pula uli persekutuan berupa Patasiwa persekutuan sembilan negeri dan Patalima persekutuan lima negeri d 68 Terdapat beberapa uli yang dikenal seperti Soya dan Urimessing di Ambon Hatuhaha dan uli di bawah Oma di Haruku dan Ina Haha di bawah Titawaai serta Ina Luhu di bawah Ameth di Nusalaut Beberapa dari uli tersebut dahulu telah berkembang menjadi kerajaan layaknya di Maluku Utara seperti Tanah Hitu di Ambon dan Iha di Saparua 69 Bahasa SuntingArtikel utama Bahasa Ambon dan Bahasa Asilulu Kamus pranala nonaktif permanen bahasa Ambon Indonesia Bahasa utama yang dituturkan oleh suku Ambon adalah bahasa Ambon atau Melayu Ambon salah satu bahasa rumpun Austronesia yang sejatinya merupakan dialek Melayu hasil perkembangan bahasa tanah asli yang dipengaruhi kuat oleh bahasa Melayu 61 Menurut pengelompokan bahasa Maluku bahasa Ambon termasuk dalam kelompok bahasa Siwalima 1 Penggunaan bahasa Ambon yang merupakan dialek bahasa Melayu oleh suku Ambon dilatarbelakangi oleh perdagangan dan penjajahan Kini bahasa Ambon tak hanya digunakan oleh suku Ambon tetapi juga digunakan sebagai basantara seluruh Maluku di samping bahasa Indonesia 70 Bahasa Ambon terpengaruh kuat oleh bahasa Portugis dapat dilihat dari banyaknya kosakata Portugis yang terserap Meskipun penjajahan Belanda berlangsung lebih lama jumlah kosakata serapan bahasa Portugis berbanding lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah kosakata serapan bahasa Belanda Hal ini disebabkan bangsa Portugis merupakan orang Eropa pertama yang menguasai Maluku sehingga merekalah yang memperkenalkan berbagai barang cara gagasan dan budaya Eropa kepada suku Ambon Selain itu macam bunyi dalam bahasa Portugis tidak begitu asing di telinga suku Ambon bila dibandingkan dengan bahasa Belanda Bunyi tajam dan adanya suara tenggorokan dianggap menyulitkan orang Ambon dalam melafalkan bahasa Belanda sampai sekarang 71 Sementara itu bahasa tanah yang dituturkan oleh suku Ambon adalah bahasa Asilulu Saat ini dalam lingkup wilayah budaya Ambon bahasa Asilulu terbagi menjadi lima belas dialek lima di Ambon satu di Haruku satu di Saparua satu di Nusalaut dan tujuh di Seram Menurut penelitian terbaru masing masing dialek memiliki perbedaan dengan kisaran 52 hingga 77 persen 72 Setelah Perusahaan Hindia Timur menaklukkan seluruh Kepulauan Ambon Lease gereja gereja dan sekolah sekolah yang dibangun di kawasan tersebut menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantarnya dan aksara Latin sebagai aksara menulisnya 73 Keputusan menggunakan bahasa Melayu ini telah melalui langkah panjang yang memberikan tiga pilihan bahasa Belanda bahasa Melayu atau bahasa tanah Setelah Belanda gagal menerapkan bahasa Belanda bahasa Melayu dipilih karena bahasa tanah terlalu sulit dipelajari bahasa Melayu dapat digunakan di mana mana dan keadaan pada masa itu ketika suku Ambon menganggap rendah bahasa tanahnya bila dibandingkan dengan bahasa Melayu 74 Alkitab terjemahan ke dalam bahasa Melayu tinggi oleh Melchior Leijdecker pun mulai diterbitkan pada 1773 disusul oleh terjemahan Francois Valentijn ke dalam bahasa Melayu yang digunakan di Ambon sehari hari yang tidak pernah diterbitkan 75 Alkitab terjemahan Leijdecker dan keterpencilan Maluku Tengah inilah yang mendorong pembakuan bahasa Melayu setempat yakni bahasa Ambon untuk pertama kalinya 76 Pada masa selanjutnya hingga kemerdekaan bahasa Ambon ditulis oleh aksara Latin dan abjad Arab Aksara Latin digunakan oleh negeri negeri Kristen sedangkan abjad Arab digunakan oleh negeri negeri Islam 77 Bahasa tanah sebagai bahasa ibu pun perlahan lahan digantikan kedudukannya oleh bahasa Ambon 74 Agama SuntingLihat pula Demografi Maluku Agama Masjid Tua Wapauwemasjid tertua Malukudibangun pada 1414 Gereja Tua Hilagereja Protestan tertua Malukudibangun pada 1659Suku Ambon sangat agamawi 78 Suku Ambon mayoritas beragama Kristen dengan minoritas Muslim yang signifikan Islam dibawa oleh para pedagang Arab dan Jawa sementara Kristen datang dalam dua gelombang Gelombang pertama Kristen adalah dalam bentuk Katolik Roma yang dibawa oleh bangsa Portugis dilanjutkan oleh Protestan yang dibawa oleh Belanda sejak zaman VOC Walaupun kedua agama tersebut merupakan agama utama suku Ambon mereka sendiri masih menjalankan beberapa peninggalan kepercayaan asli mereka pemujaan roh nenek moyang yang mereka peluk sebelum datangnya kedua agama tersebut ke Maluku 64 Persaingan dan pergesekan di antara kaum Kristen dan Islam sempat memuncak pada akhir abad XIX Perbedaan sangat tampak di antara kedua kelompok agama tersebut seperti pada mata pencaharian Suku Ambon Islam umumnya bekerja dalam bidang perdagangan dan ekonomi sementara yang Kristen lebih banyak memilih pekerjaan pekerjaan seperti pegawai negeri guru tentara polisi dan politikus Sepanjang sejarah kaum Kristen pun lebih memperhatikan pendidikan sedangkan kaum Islam sedari awal berpusat dalam bidang perdagangan walau tidak dalam jumlah besar Meskipun demikian kini kaum Kristen sudah menaruh perhatian pada bidang ekonomi khususnya jasa serta pendidikan di kalangan Islam sudah jauh lebih maju dari masa lampau 79 Kecenderungan merantau pun didapatkan di kalangan Kristen membentuk penyebaran yang cukup besar khususnya di Jawa Prakedatangan Islam dan Kristen Sunting Nae baileu di Soya Sirimau Ambon pada 2018 Suku Ambon sebelum kedatangan Islam dan Kristen memuja roh percaya pada makhluk makhluk halus roh roh leluhur dan kekuatan kekuatan gaib Dalam pemujaan roh suku Ambon dikenal gagasan upu ama makhluk halus baik dan makhluk halus jahat demikian pula Upu Lanite dan Upu Datu yang mereka anggap sebagai maha pencipta dunia 80 Roh leluhur bersifat melindungi bila orang orang tersebut melaksanakan adat tetapi menghukum bila mereka tidak melaksanakannya Sementara itu kekuatan gaib dipercayai ada pada benda benda pusaka hewan atau tumbuhan tertentu sehingga mereka harus diperlakukan baik agar membawa kebaikan dan kekuatan seperti kain merah yang dianggap sebagai penangkal penyakit dan bahaya 78 Bukti arkeologi pun menunjukkan gua gua beserta lukisannya yang tersebar di seluruh penjuru Maluku khususnya Seram yang melukiskan tangan manusia hewan dan perahu dipercayai bersangkutan dengan kematian 81 Hingga kini gua gua tersebut masih dianggap keramat oleh orang orang Maluku sehingga tidak boleh dimasuki sebelum diadakan upacara 82 Kepercayaan seperti inilah yang melahirkan upacara upacara adat yang masih dilaksanakan hingga kini 78 Salah satu peninggalan pemujaan roh yang paling dekat dengan suku Ambon hingga sekarang adalah nae baileu cuci negeri 64 Pada upacara adat tersebut negeri harus dibersihkan termasuk baileo rumah dan pekarangan yang dilanjutkan dengan makan dan minum bersama Dipercayai bahwa penyakit akan datang dan panen tidak akan berhasil bila upacara ini tidak dilaksanakan Mereka pun mempercayai bahwa upacara tersebut dapat menjadi perantara masyarakat negeri dengan nenek moyang dan Tuhan 78 Selain upacara adat tersebut suku Ambon di Pulau Ambon masih ada tempat tempat yang dikenal sebagai tempat pemujaan untuk memohon kekuatan baik Batu Marawael di Hatalai Tampayang Setan di Gunung Sirimau dan Batu Teong di Urimessing Hingga kini dikenal juga tiup tiup mantra untuk menyembuhkan orang sakit dan tali kaeng ikat pinggang yang masih digunakan dalam pakaian pengantin sebagai penangkal bahaya 80 Perpaduan antara kepercayaan asli dan agama utama suku Ambon sekarang ini masih dipertahankan di beberapa negeri dan negeri 83 Kristen Sunting Arus pertama Kristen di suku Ambon masuk bersamaan dengan Portugis yang membawa Katolik sejak kedatangannya pada 1512 kurang dari satu abad setelah sebagian suku Ambon mulai memeluk Islam Meskipun demikian pada kala itu berbeda dengan mereka yang ada di Hitu utara Ambon kebanyakan suku Ambon di Leitimur selatan Ambon Lease dan Seram masih memeluk kepercayaan asli mereka khususnya mereka yang tinggal di pedalaman dan pegunungan 84 Benteng benteng yang dibangun di kawasan ini oleh Portugis menjadi pusat penginjilan yang pertama kali dilakukan oleh para penginjil kapal e membentuk kelompok Kristen Ambon pertama Penginjil yang benar benar ditujukan untuk menyebarkan ajarannya kepada orang Maluku termasuk suku Ambon baru datang pada 1522 Setidaknya telah ada 37 negeri Kristen di Ambon Lease pada 1545 50 Lihat pula SuntingRumah baileo rumah adat suku Ambon dan orang Maluku yang berperan sebagai balai negeri di negeri negeri Ambon Daftar fam Ambon daftar fam yang digunakan di belakang nama pemberian oleh masyarakat suku Ambon Daftar fam Ambon yang berasal dari luar Maluku Tengah daftar fam Ambon yang berasal dari luar Maluku Tengah beserta asalnya Maluku Tengah kawasan di tengah Kepulauan Maluku yang berada dalam pengaruh kuat suku Ambon Orang Maluku istilah yang digunakan untuk merujuk pada suku suku yang berasal dari Kepulauan Maluku Catatan kaki SuntingCatatan Sunting Saat ini bahasa tana Soya sudah tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari hari tetapi masih digunakan dalam upacara adat di negeri Soya Gelar tersebut merupakan Latu Selemau Agam Raden Mas Sultan Labu Inang Mojopahit yang dapat diterjemahkan sebagai Penguasa Selemau Tuan Emas yang Jantan Putra Bungsu Sultan Majapahit Kata sultan pada gelar kemungkinan besar baru ditambah belakangan 18 Pada zaman penjajahan oleh bangsa Eropa istilah Ambon dalam sejarah tertulis sering kali tidak merujuk pada Pulau Ambon saja melainkan Kepulauan Ambon yang meliputi Pulau Ambon dan Kepulauan Lease Saparua Haruku dan Nusalaut 33 ataupun kawasan Maluku Tengah yang meliputi Kepulauan Ambon Lease Seram dan Buru tidak termasuk Kepulauan Banda 34 Uli Siwa dan Uli Lima di Maluku Utara Ursiu dan Lorlim Maluku Tenggara Penginjil yang ditugaskan untuk memenuhi kebutuhan rohani para penjelajah Portugis Rujukan Sunting a b c d e Melalatoa 1995a hlm 27 Bartels 2017a hlm xxxi Na im amp Syaputra 2011 hlm 41 a b Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 66 a b Bartels 2017a hlm 32 Bartels 2017b hlm 437 438 Melalatoa 1995a hlm 300 Melalatoa 1995b hlm 671 Bartels 2017b hlm 438 Bartels 2017b hlm 439 440 a b Bartels 2017b hlm 442 Bartels 2017b hlm 439 Bartels 2017b hlm 440 Bartels 2017b hlm 441 a b Bartels 2017b hlm 519 a b Bartels 2017b hlm 520 Bartels 2017b hlm 521 a b Bartels 2017b hlm 516 Bartels 2017b hlm 526 a b c Bartels 2017b hlm 535 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 17 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 17 18 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 18 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 18 19 a b Bartels 2017b hlm 533 a b Bartels 2017b hlm 563 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 27 Bartels 2017b hlm 537 Bartels 2017b hlm 539 Assagaf 2015 hlm 25 Bartels 2017b hlm 541 Bartels 2017b hlm 542 Widjojo 2009 hlm 19 Bartels 2017a hlm 388 Abdurachman 2008 hlm 4 127 Bartels 2017b hlm 550 Bartels 2017b hlm 553 Bartels 2017b hlm 553 554 Bartels 2017b hlm 552 553 Bartels 2017b hlm 555 Bartels 2017b hlm 548 549 Bartels 2017b hlm 562 563 Bartels 2017b hlm 566 Bartels 2017b hlm 567 Bartels 2017b hlm 561 Bartels 2017b hlm 560 Bartels 2017b hlm 561 562 a b Bartels 2017b hlm 562 Bartels 2017b hlm 559 a b Abdurachman 2008 hlm 5 Bartels 2017b hlm 567 568 Bartels 2017b hlm 568 569 Abdurachman 2008 hlm 15 Bartels 2017b hlm 569 Bartels 2017b hlm 570 Bartels 2017b hlm 572 Bartels 2017b hlm 572 573 Bartels 2017b hlm 573 574 Bartels 2017b hlm 574 Abdurachman 2008 hlm 7 174 a b Hidayah 2015 hlm 20 Takaria amp Pieter 1998 hlm 27 121 Melalatoa 1995a hlm 28 a b c d e Hidayah 2015 hlm 21 a b c Melalatoa 1995a hlm 29 Suwondo 1977 hlm 24 Suwondo 1977 hlm 27 a b Melalatoa 1995a hlm 30 Suwondo 1977 hlm 43 Wahidah 21 Maret 2016 Keterancaman Bahasa Bahasa Daerah di Maluku Akibat Dominasi Bahasa Melayu Ambon Kantor Bahasa Maluku Ambon Kantor Bahasa Maluku Diakses tanggal 3 Oktober 2020 Bartels 2017b hlm 575 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bahasa Asilulu Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia Jakarta Timur Badan Bahasa Kemdikbud Diakses tanggal 3 Oktober 2020 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 88 89 a b End 2007 hlm 71 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 89 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 90 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 85 a b c d Melalatoa 1995a hlm 32 Pieris 2004 hlm 76 77 a b Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 11 Melalatoa 1995a hlm 31 Melalatoa 1995a hlm 31 32 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 12 Leirissa Ohorella amp Latuconsina 1999 hlm 28 Daftar pustaka Sunting Melalatoa M Junus 1995a Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia PDF Jilid A K Jakarta Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai Nilai Budaya Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bartels Dieter 2017a 1994 Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah Jilid I Kebudayaan Diterjemahkan oleh Rijoly Frans Jakarta Kepustakaan Populer Gramedia ISBN 978 602 424 150 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Melalatoa M Junus 1995b Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia PDF Jilid L Z Jakarta Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai Nilai Budaya Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Na im Akhsan Syaputra Hendry 2011 Sumarwanto Iriantono Tono ed Kewarganegaraan Suku Bangsa Agama dan Bahasa Sehari hari Penduduk Indonesia Jakarta Badan Pusat Statistik ISBN 978 979 064 417 5 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Leirissa R Z Ohorella G A Latuconsina Djuariah 1999 Sejarah Kebudayaan Maluku PDF Jakarta Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ISBN 979 9335 07 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Assagaf Husen 2015 Posisi Islam dalam Sejarah Pemerintahan Negeri Adat di Pulau Ambon Dialektika 9 2 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 04 17 Diakses tanggal 2020 12 08 Abdurachman Paramita R 2008 Thung Ju Lan Widodo Eko Adenan Musiana ed Bunga Angin Portugis di Nusantara Jejak Jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara dalam bahasa Indonesia dan Inggris Jakarta Yayasan Pustaka Obor Indonesia ISBN 978 602 433 027 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Hidayah Zulyani 2015 Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia edisi ke 2 Jakarta Yayasan Pustaka Obor Indonesia ISBN 978 979 461 929 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Suwondo Bambang 1977 Sejarah Daerah Maluku Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan End Th van den 2007 1980 Ragi Carita 1 Sejarah Gereja di Indonesia Th 1500 1860 an Jakarta PT BPK Gunung Mulia ISBN 978 979 415 188 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Suku Ambon amp oldid 23852007