www.wikidata.id-id.nina.az
Bangsa Austronesia 44 45 atau suku suku penutur bahasa Austronesia 46 adalah sekumpulan etnolinguistik atau gabungan berbagai etnis besar di benua Asia khususnya Asia Tenggara sebagian Oseania dan sebagian Afrika yang memakai bahasa bahasa dari keluarga Austronesia Mereka meliputi penduduk asli Taiwan kebanyakan kelompok etnisnya berada di Filipina Malaysia Timor Leste Indonesia Brunei Kepulauan Cocos Keeling Madagaskar Mikronesia dan Polinesia serta suku Melayu di Singapura suku bangsa Polinesia dari Selandia Baru dan Hawaii dan orang non Papua di Melanesia Mereka juga ditemukan di kawasan Pattani di Thailand kawasan Cham di Vietnam dan Kamboja dan kawasan Hainan di Tiongkok sebagian Sri Lanka selatan Myanmar ujung selatan Afrika Selatan Suriname dan sebagian kecil Kepulauan Andaman Kepulauan Cocos Keeling dan Pulau Natal serta Australia Kawasan yang diduduki oleh suku bangsa pemakai bahasa Austronesia secara kolektif dikenal sebagai Austronesia Kebanyakan orang Austronesia memiliki penampilan serupa seperti kulit berwarna muda sampai coklat dengan rambut lurus keriting atau bergelombang Orang AustronesiaSuku Tao di TaiwanJumlah populasi 400 000 000Daerah dengan populasi signifikan Indonesiaca 260 6 juta 2016 1 Filipinaca 100 9 juta 2015 2 Madagaskarca 24 juta 2016 3 Malaysiaca 19 2 juta 2017 4 Thailandca 3 1 juta 2010 5 Papua Nuginica 1 3 juta butuh rujukan Timor Lesteca 1 2 juta 2015 6 Selandia Baruca 855 000 2006 7 8 9 Singapuraca 700 000 2009 10 Taiwanca 540 000 2016 11 Kepulauan Solomonca 478 000 2005 butuh rujukan Fijica 456 000 2005 12 Brunei Darussalamca 355 000 2010 13 Vanuatuca 272 000 14 15 Kambojaca 250 000 2010 16 Polinesia Prancisca 230 000 2017 17 18 Samoaca 195 000 2016 19 Vietnamca 162 000 2009 20 Guamca 150 000 2010 21 Hawaiica 140 652 401 162 22 bergantung pada definisi Kiribatica 110 000 2015 23 Kaledonia Baruca 106 000 2019 24 25 Federasi Mikronesiaca 102 000 14 15 26 Tongaca 100 000 2016 27 Surinameca 93 000 2017 28 Kepulauan Marshallca 72 000 2015 29 Samoa Amerikaca 55 000 2010 30 Sri Lankaca 40 189 2012 31 Australia Kepulauan Selat Torres ca 38 700 2016 32 Myanmarca 31 600 2019 33 34 Kepulauan Mariana Utaraca 19 000 35 Palauca 16 500 2011 14 15 36 Wallis dan Futunaca 11 600 2018 37 Nauruca 11 200 2011 38 Tuvaluca 11 000 2012 39 40 Kepulauan Cookca 9 300 2010 41 Chili Pulau Rapa Nui ca 2 290 2002 42 Niueca 1 620 14 15 Tokelauca 1 499 2016 43 BahasaRumpun Bahasa AustronesiaAgamaBeragam agamaBerdasarkan konsensus ilmiah saat ini mereka menyebar melalui migrasi laut prasejarah yang dimulai dari Taiwan pra Han sekitar 3000 hingga 1500 SM Suku bangsa Austronesia mencapai ujung utara Filipina khususnya Kepulauan Batanes sekitar 2200 SM Bangsa Austronesia mengembangkan perahu berlayar beberapa waktu sebelum tahun 2000 SM 47 144 Mereka memanfaatkan berbagai teknologi maritim yang mumpuni terutama katamaran perahu cadik teknik pembuatan perahu papan ikat dan kupingan pengikat serta layar capit kepiting untuk menjelajahi pulau pulau di Indo Pasifik Sejak 2000 SM mereka berasimilasi atau terasimilasi dengan populasi Paleolitik Negrito dan Australo Melanesia yang lebih tua Mereka mencapai Pulau Paskah di ujung timur Madagaskar di ujung barat 48 dan Selandia Baru di ujung selatan Pada tingkat terjauh mereka juga diperkirakan telah mencapai Benua Amerika 49 50 dan bahkan Antarktika 51 52 Selain bahasa masyarakat Austronesia secara luas berbagi kesamaan budaya termasuk tradisi dan teknologi rajah rumah panggung ukiran giok pertanian di lahan basah dan berbagai karya seni batu Mereka juga turut membawa berbagai tanaman dan hewan peliharaan dalam perjalanan migrasi seperti padi bambu pisang kelapa sukun nangka kemiri ubi rambat talas daluang ayam babi dan anjing Daftar isi 1 Sejarah penelitian 2 Persebaran geografis 2 1 Daftar suku bangsa Austronesia 3 Prasejarah 3 1 Paleolitikum 3 2 Neolitikum Tiongkok 3 3 Hubungan dengan kelompok lain 4 Ekspansi Austronesia 4 1 Teori alternatif 5 Periode sejarah 6 Kebudayaan 6 1 Kapal dan pelayaran 6 2 Arsitektur 6 3 Tembikar 6 4 Musik dan tarian 6 5 Ukiran giok 6 6 Seni batu 6 7 Seni tubuh 6 7 1 Rajah 6 7 2 Seni gigi 6 8 Agama dan kepercayaan 6 9 Sistem penulisan 7 Kajian genetika 7 1 Bukti dari pertanian 7 2 Kontak Pra Kolumbus dengan Amerika 8 Referensi 9 Catatan 10 Buku 11 Pranala luarSejarah penelitian SuntingLihat pula Ras Melayu Hubungan kebahasaan antara Madagaskar Polinesia dan Asia Tenggara khususnya dalam hal bilangan dalam bahasa Malagasi Melayu dan Polinesia diakui pada awal zaman penjajahan oleh para penulis Eropa 53 Publikasi resmi pertama tentang hubungan ini adalah pada tahun 1708 oleh orientalis Belanda Adriaan Reland yang mengakui bahasa umum yang tersebar dari Madagaskar hingga Polinesia meskipun penjelajah Belanda Cornelis de Houtman telah mengamati hubungan linguistik antara Madagaskar dan Kepulauan Melayu sejak satu abad sebelumnya pada tahun 1603 54 Naturalis Jerman Johann Reinhold Forster yang melakukan perjalanan bersama James Cook pada pelayaran keduanya juga mengamati kesamaan bahasa di Polinesia dengan bahasa di Asia Tenggara Maritim Dalam bukunya Observations Made During a Voyage Round the World 1778 ia mengemukakan bahwa orang Polinesia mungkin berasal dari kawasan dataran rendah Filipina dan tiba di pulau pulau itu melalui pelayaran jarak jauh 55 Namun Observations Made During a Voyage Round the World 1778 milik Johann Reinhold dan A Voyage Round the World 1777 milik Georg Forster justru menjadi pemicu munculnya sentimen rasisme modern Dengan menggunakan kata ras sebagai sinonim untuk keanekaragaman manusia mereka menempatkan orang orang di Polinesia dalam posisi sederajat yang lebih rendah dari ras kulit putih Eropa 56 Aneka tengkorak yang menjadi ilustrasi lima ras Blumenbach dalam De Generis Humani Varietate Nativa 1795 Tengkorak Tahiti berlabel O taheitae mewakili apa yang ia sebut sebagai ras Melayu Filolog Spanyol Lorenzo Hervas dalam karyanya yang berjudul Idea dell universo 1778 1787 mengusulkan sebuah rumpun bahasa yang menghubungkan Semenanjung Malaka Maladewa Madagaskar Kepulauan Sunda Maluku Filipina Oseania hingga Pulau Paskah Beberapa penulis lain mendukung penggolongan ini kecuali dalam penyertaan bahasa Divehi yang keliru dan rumpun bahasa ini kemudian dikenal sebagai Melayu Polinesia yang pertama kali dikemukakan oleh linguis Jerman Franz Bopp pada tahun 1841 bahasa Jerman malayisch polynesisch 53 57 Hubungan antara Asia Tenggara Madagaskar dan Kepulauan Pasifik juga dicatat oleh penjelajah Eropa lainnya termasuk orientalis William Marsden dan naturalis Johann Reinhold Forster 58 Johann Friedrich Blumenbach menambahkan Austronesia sebagai ras manusia kelima dalam edisi kedua De Generis Humani Varietate Nativa 1781 Ia mengelompokkan manusia berdasarkan geografi dan dengan demikian menyebut orang Austronesia sebagai orang orang dari dunia selatan Dalam edisi ketiga yang diterbitkan pada tahun 1795 ia menyebut orang Austronesia sebagai ras Melayu atau ras coklat setelah berkonsultasi dengan Joseph Banks yang turut serta dalam pelayaran pertama James Cook 58 59 Blumenbach menggunakan istilah Melayu karena keyakinannya bahwa kebanyakan orang Austronesia berbicara idiom Melayu yaitu bahasa Austronesia meskipun ia secara tidak sengaja menimbulkan kerancuan dengan suku Melayu 60 Ras lain yang diidentifikasi Blumenbach adalah Kaukasia putih Mongolia kuning Etiopia hitam dan Amerika merah Definisi Blumenbach tentang ras Melayu sebagian besar identik dengan distribusi masyarakat Austronesia modern yang tidak hanya meliputi Asia Tenggara Kepulauan tetapi juga Madagaskar dan Kepulauan Pasifik Meskipun karya Blumenbach kemudian digunakan dalam rasisme ilmiah Blumenbach adalah seorang monogenis dan menolak anggapan jika ras tertentu lebih rendah dari ras yang lain 58 59 Peta New Physiognomy 1889 yang dicetak oleh Fowler amp Wells Company menggambarkan lima ras Johann Friedrich Blumenbach Daerah yang ditinggali oleh ras Melayu ditunjukkan dengan garis putus putus Seperti dalam sumber sumber abad ke 19 Melanesia tidak ikut disertakan begitu pula dengan Taiwan yang pada masa itu telah dikuasai oleh Dinasti Qing sejak abad ke 17 Namun pada abad ke 19 rasisme ilmiah mendukung penggolongan orang Austronesia sebagai bagian dari ras Mongolia Populasi Australo Melanesia di Asia Tenggara dan Melanesia yang awalnya diklasifikasikan Blumenbach sebagai subras dari ras Melayu sekarang diklasifikasikan sebagai ras Etiopia oleh para penulis seperti Georges Cuvier Conrad Malte Brun yang pertama kali menciptakan istilah Oseania sebagai Oceanique Julien Joseph Virey dan Rene Lesson 58 61 Para penari mengenakan topeng qatu dalam upacara inisiasi di Maewo Vanuatu dari The Melanesians 1891 oleh Robert Henry Codrington 62 Naturalis Inggris James Cowles Prichard awalnya mendukung Blumenbach dengan menyebut penduduk asli Papua dan Australia berbagi keturunan yang sama dengan orang Austronesia Tetapi pada edisi ketiga Researches into the Physical History of Man 1836 1847 karyanya menjadi lebih rasialis karena terpengaruh poligenisme Dia menggolongkan orang Austronesia menjadi dua golongan Melayu Polinesia kira kira setara dengan bangsa Austronesia Kelaenonesia kira kira setara dengan Australo Melanesia Dia selanjutnya membagi Kelaenonesia menjadi Alfourous juga Haraforas atau Alfoers penduduk asli Australia dan Pelagia atau Negro Oseanik Melanesia dan barat Polinesia Meskipun demikian ia mengakui bahwa orang Melayu Polinesia dan Negro Pelagia memiliki kesamaan karakter yang luar biasa terutama dalam hal bahasa dan kraniometri 53 57 58 Dalam linguistik rumpun bahasa Melayu Polinesia juga pada awalnya mengecualikan bahasa bahasa di Melanesia dan Mikronesia karena perbedaan fisik yang mencolok antara penduduk wilayah ini dengan para penutur bahasa Melayu Polinesia Namun didapati bukti tentang hubungan lingustik mereka dengan Melayu Polinesia terutama dari studi tentang bahasa Melanesia oleh Georg von der Gabelentz Robert Henry Codrington dan Sidney Herbert Ray Codrington menciptakan dan menggunakan istilah rumpun bahasa Osean bukannya Melayu Polinesia pada tahun 1891 dengan menyertakan bahasa Melanesia dan Mikronesia Hal ini juga didukung oleh Ray yang mendefinisikan rumpun bahasa Oseanik yang mencakup bahasa bahasa di Asia Tenggara Madagaskar Mikronesia Melanesia dan Polinesia 54 62 63 64 Pada tahun 1899 ahli bahasa dan etnolog Austria Wilhelm Schmidt menciptakan istilah Austronesia bahasa Jerman austronesisch dari bahasa Latin auster angin selatan dan bahasa Yunani nῆsos pulau untuk menyebut suatu rumpun bahasa 65 Schmidt memiliki motivasi yang sama dengan Codrington Beliau mengusulkan istilah itu sebagai pengganti Melayu Polinesia karena penentangannya akan ketidakterwakilan Melanesia dan Mikronesia dalam nama Melayu Polinesia 53 57 Nama tersebut diterima untuk menyebut rumpun bahasa yang beranggotakan bahasa Oseanik dan Melayu Polinesia 54 Persebaran rumpun bahasa Austronesia Blust 1999 66 Istilah Austronesia atau lebih tepatnya penutur bahasa Austronesia hadir untuk menyebut orang orang yang berbicara bahasa bahasa dari keluarga bahasa Austronesia Namun beberapa penulis keberatan dengan penggunaan istilah ini untuk merujuk pada ras atau bangsa tertentu karena mereka masih mempertanyakan apakah para penutur Austronesia berbagi nenek moyang secara biologis dan budaya 67 68 Hal ini terutama dianut oleh para penulis yang menolak hipotesis Keluar dari Taiwan yang diterima secara luas dan sebaliknya menawarkan skenario di mana bahasa Austronesia menyebar di antara populasi yang telah ada jauh sebelumnya melalui peminjaman dengan sedikit atau tanpa perpindahan populasi 69 70 Perahu layar paraw di Boracay Filipina Perahu cadik dan layar capit kepiting merupakan ciri khas budaya bahari Austronesia 71 72 73 Terlepas dari keberatan ini konsensus umum adalah bahwa bukti arkeologis budaya genetika dan terutama linguistik semuanya secara terpisah menunjukkan adanya nenek moyang bersama di antara masyarakat berbahasa Austronesia yang membenarkan perlakuan mereka sebagai unit filogenetik Hal ini menyebabkan penggunaan istilah Austronesia dalam literatur akademis untuk merujuk tidak hanya pada bahasa Austronesia tetapi juga masyarakat penutur Austronesia dan wilayah Austronesia 68 69 70 74 75 Namun beberapa suku bangsa penutur bahasa Austronesia bukanlah keturunan langsung orang Austronesia dan memperoleh bahasa mereka melalui peralihan bahasa tetapi ini diyakini hanya terjadi dalam beberapa kasus karena ekspansi Austronesia yang terlalu cepat dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk peralihan bahasa 76 Di beberapa bagian Melanesia migrasi dan percampuran pribumi Papua dengan pendatang Austronesia diperkirakan dimulai sekitar 500 SM juga mengakibatkan pergantian populasi Migrasi ini menyebabkan munculnya suku suku yang secara fisik dan genetik lebih mirip dengan pribumi Papua tetapi menuturkan bahasa Austronesia 77 Dalam sebagian besar kasus bahasa dan budaya dari kelompok penutur bahasa Austronesia diturunkan secara langsung melalui keberlanjutan generasi terutama di pulau pulau yang sebelumnya tidak berpenghuni 76 Penelitian serius tentang bahasa Austronesia dan para penuturnya telah berlangsung sejak abad ke 19 Ilmu pengetahuan modern tentang model penyebaran orang Austronesia umumnya merujuk pada dua makalah paling berpengaruh di akhir abad ke 20 The Colonization of the Pacific A Genetic Trail Hill amp Serjeantson eds 1989 dan The Austronesia Dispersal and the Origin of Languages Bellwood 1991 78 79 Topik ini sangat menarik bagi para ilmuwan karena keunikan bahasa Austronesia luasnya cakupan keanekaragamannya dan penyebarannya yang berlangsung cepat 80 81 Masih ada ketidaksepakatan tertentu di kalangan para peneliti berkaitan dengan kronologi asal penyebaran adaptasi dengan lingkungan interaksi dengan populasi yang sudah ada sebelumnya di daerah yang mereka datangi dan perkembangan budaya dari waktu ke waktu Hipotesis yang banyak diterima adalah model Keluar dari Taiwan yang pertama kali diajukan oleh Peter Bellwood Tetapi ada beberapa model tandingan yang menciptakan semacam persaingan di antara masing masing pendukungnya karena keterbatasan data serta ilmu pengetahuan yang ada 80 81 82 Persebaran geografis SuntingLihat pula Navigasi Mikronesia dan Navigasi Polinesia Sebelum masa penjajahan Eropa pada abad ke 16 rumpun bahasa Austronesia adalah rumpun bahasa yang paling tersebar luas di dunia mencakup separuh planet ini dari Pulau Paskah di timur Samudra Pasifik hingga Madagaskar di barat Samudra Hindia 69 Peta menyajikan distribusi bahasa bahasa Austronesia merah muda terang yang secara kasar menunjukkan distribusi orang Austronesia Rerimbunan nyiur di Rangiroa Kepulauan Tuamotu Polinesia Prancis pemandangan pantai yang khas di Austronesia Nyiur merupakan tanaman yang berasal dari Asia dan disebarkan melalui perjalanan dengan perahu ke Kepulauan Pasifik dan Madagaskar oleh pengelana Austronesia 83 84 85 Rumpun bahasa Austronesia kini dituturkan oleh sekitar 386 juta orang 4 9 dari populasi global menjadikannya rumpun bahasa terbesar kelima berdasarkan jumlah penutur Bahasa Austronesia dengan jumlah penutur terbanyak adalah Melayu Indonesia dan Malaysia Jawa dan Tagalog Rumpun ini beranggotakan 1 257 bahasa menjadikannya keluarga bahasa terbesar kedua menurut jumlah bahasa 86 Wilayah geografis yang mencakup populasi penutur asli Austronesia kadang kadang disebut sebagai Austronesia 74 Nama geografis lain untuk berbagai subkawasan termasuk Semenanjung Melayu Kepulauan Sunda Besar Kepulauan Sunda Kecil Melanesia Asia Tenggara Maritim Kepulauan Melayu Mikronesia Oseania Dekat Oseania Kepulauan Pasifik Oseania Jauh Polinesia dan Wallacea Di Indonesia dan Malaysia istilah nasionalistik Nusantara juga populer disematkan untuk kawasan mereka 74 87 Persebaran kontemporer orang Austronesia beserta kemungkinan migrasi dan kontak lanjutan Blench 2009 88 Dalam sejarah suku bangsa Austronesia secara unik hidup di dunia pulau Kawasan Austronesia hampir secara eksklusif merupakan pulau pulau di Lautan Teduh dan Hindia dengan iklim tropis atau subtropis yang dominan dengan curah hujan musiman yang berlimpah Mereka memiliki penetrasi yang terbatas ke pedalaman pulau pulau besar atau daratan utama 54 89 Suku bangsa Austronesia terdiri dari penduduk asli Taiwan mayoritas kelompok etnis di Brunei Timor Leste Indonesia Madagaskar Malaysia Mikronesia Filipina dan Polinesia Selain itu termasuk pula Melayu Singapura orang Polinesia di Selandia Baru Hawaii dan Chili orang Kepulauan Selat Torres di Australia sejumlah kelompok etnis Melanesia di pesisir Pulau Papua penutur bahasa Bushi di Komoro dan penutur bahasa Malagasi dan Bushi di Reunion Mereka juga bermukim di wilayah Thailand Selatan tanah Cham di Vietnam Kamboja dan Hainan dan Kepulauan Mergui di Myanmar 54 69 90 Selain itu migrasi di era modern membawa orang orang berbahasa Austronesia ke Amerika Serikat Kanada Australia Britania Raya Eropa daratan Kepulauan Cocos Keeling Afrika Selatan Sri Lanka Suriname Hong Kong Makau dan negara negara Asia Barat 91 Beberapa penulis juga mengajukan teori mengenai pemukiman dan kontak lebih lanjut di masa lalu di daerah yang kini tidak dihuni oleh penutur Austronesia Hal ini berangkat dari beberapa hipotesis hingga klaim yang amat kontroversial dengan bukti yang minim Pada tahun 2009 Roger Blench menyusun peta Austronesia yang diperluas yang berdasarkan berbagai bukti seperti catatan sejarah kata kata serapan tumbuhan dan hewan yang diperkenalkan genetika situs arkeologi dan budaya Peta tersebut turut memasukkan pesisir Pasifik Amerika Jepang Kepulauan Yaeyama pantai Australia Sri Lanka dan pesisir Asia Selatan Teluk Persia beberapa pulau di Lautan Hindia Afrika Timur Afrika Selatan dan Afrika Barat 88 Daftar suku bangsa Austronesia Sunting Pria Samoa sedang memikul wadah Wanita Nauru Suku Jawa dari Indonesia adalah suku bangsa Austronesia yang terbesar Bangsa Austronesia terdiri dari beberapa kelompok sebagai berikut Formosa Taiwan e g Amis Atayal Paiwan Tao Melayu Polinesia Rumpun Filipinik Sulawesi Utara e g Minahasa Mongondow Gorontalo Sangir Talaud Luzon Selatan e g Tagalog Bikolano Luzon Tengah e g Kapampangan Pangasinan Sambal Lumad Mindanao e g Kamayo Mandaya Mansaka Kalagan Manobo Tasaday T boli Luzon Utara e g Ilokano Ibanag Itawes Visayas dan pulau pulau di sekitarnya e g Aklanon Boholano Cebu Hiligaynon Masbateno Waray Igorot Cordillera e g Balangao Ibaloi Ifugao Itneg Kankanaey Chamik Kamboja Hainan Vietnam bekas wilayah Kerajaan Champa beserta Aceh di utara Sumatra e g Aceh Cham Jarai Utsul Kalimantan e g Kadazan Dusun Murut Iban Bidayuh Dayak Lun Bawang Lundayeh Malagasi Madagaskar e g Betsileo Merina Sihanaka Bezanozano Melanesia Melanesia e g Fiji Kanak Ni Vanuatu Mikronesia Mikronesia e g Caroline Chamorro Palau Nauru Moken Myanmar Thailand Suku Bajau Polinesia Polinesia e g Maori Hawaii Samoa Tonga Sunda Sulawesi berdasarkan geografis yang terdiri dari Melayu Sunda Jawa Bali Batak Minangkabau Sasak secara geografis termasuk Malaysia Brunei Pattani Singapura Kepulauan Cocos Keeling sebagian Sri Lanka selatan Myanmar dan sebagian besar Indonesia barat dan tengah Prasejarah SuntingKonsensus luas tentang asal usul bangsa Austronesia adalah model dua lapis di mana populasi asli Paleolitik di Asia Tenggara Kepulauan melebur dalam berbagai tingkat dengan para pendatang Neolitik berbahasa Austronesia dari Taiwan dan Fujian di selatan Tiongkok sekitar 4 000 BP 81 92 Suku bangsa Austronesia bercampur dengan populasi lain yang sudah ada sebelumnya serta populasi pendatang yang tiba di kemudian hari di tempat tinggal mereka menghasilkan keragaman genetik lebih lanjut Yang paling terkenal adalah orang orang berbahasa Austroasia di bagian barat Asia Tenggara Kepulauan Semenanjung Melayu Sumatra Kalimantan dan Jawa 93 suku Bantu di Madagaskar 48 dan Komoro serta pedagang dan imigran Jepang 94 95 96 India Tionghoa dan Arab pada dewasa ini 97 Paleolitikum Sunting Lihat pula Negrito Pribumi Australia Suku Aborigin Australia Orang Kepulauan Selat Torres Daftar suku bangsa di Papua Orang Melanesia Orang Mikronesia dan Orang Polinesia Asia Tenggara Kepulauan mulai dihuni oleh manusia modern sejak era Paleolitikum mengikuti rute migrasi pesisir mungkin dimulai sebelum 70 000 SM jauh sebelum berkembangnya budaya Austronesia 98 99 Populasi ini memiliki ciri khas berkulit gelap berambut keriting dan perawakan pendek membuat orang Eropa percaya bahwa mereka terkait dengan orang Pigmi Afrika dalam kajian biologi ras di abad ke 19 Namun terlepas dari perbedaan fisik ini penelitian genetika menunjukkan bahwa mereka lebih dengan dengan populasi Eurasia lainnya ketimbang populasi Afrika 99 100 Penggambaran model migrasi pesisir dengan indikasi perkembangan haplogrup mitokondriaKelompok populasi pertama ini awalnya tidak mengenal teknologi perahu dan dengan demikian hanya dapat menyeberangi laut antarpulau yang sempit dengan pelampung atau rakit sederhana mungkin rakit bambu atau kayu gelondongan atau secara tidak sengaja Khususnya di perairan sekitar Garis Wallace Garis Weber dan Garis Lydekker serta pulau pulau yang terputus dari Asia Daratan Mereka berpindah dari Asia Daratan ke pulau pulau yang ada sekarang sebagian besar melalui jalur darat ketika daratan Sundaland dan Sahul belum tergenang air 98 Manusia mencapai pulau pulau di Wallacea serta daratan Sahul Australia dan Papua sekitar 53 000 BP beberapa bahkan mengusulkan waktu yang lebih tua hingga 65 000 BP Pada 45 400 tahun yang lalu manusia telah mencapai Kepulauan Bismarck di Oseania Dekat 98 Mereka juga tiba di Fujian Tiongkok Daratan dan Taiwan tetapi populasi mereka kini telah punah atau melebur 101 102 103 Fosil manusia modern tertua yang terkonfirmasi di Filipina berasal dari Gua Tabon di Palawan berumur sekitar 47 000 BP 104 Sebelumnya diyakini bahwa manusia modern tertua di Asia Tenggara berasal dari Gua Callao di utara Luzon di Filipina yang berasal dari 67 000 BP 98 105 Namun pada 2019 fosil itu diidentifikasi sebagai milik spesies baru manusia purba Homo luzonensis 106 Orang orang ini dikenal sebagai Australo Melanesia Keturunan mereka yang belum bercampur dengan pendatang Austronesia dapat dijumpai di pedalaman Papua dan Australia 97 99 Nelayan Aeta menaiki perahu cadik di Luzon Filipina c 1899 Dalam sumber sumber modern keturunan Australo Melanesia ini yang tinggal di barat Halmahera biasanya secara kolektif disebut sebagai Negrito sedangkan mereka yang menetap di sebelah timur Halmahera tidak termasuk Pribumi Australia disebut sebagai Orang Papua 100 Kelompok ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan keberadaan asal usul Denisovan Australo Melanesia di Filipina Papua Melanesia dan Australia menunjukkan darah Denisovan suatu hal yang tidak ditemui dalam darah orang Negrito Orang Asli di Malaysia dan Andaman 99 107 108 note 1 Mahdi 2017 juga menggunakan istilah Qata dari bahasa Proto Melayu Polinesia qata untuk menyebut penduduk asli Asia Tenggara dengan Tau dari bahasa Proto Austronesia Cau untuk pendatang dari Taiwan dan Fujian keduanya didasarkan pada bentuk purba dari kata orang dalam bahasa Melayu Polinesia yang masing masing merujuk pada kelompok berkulit gelap dan berkulit terang 100 Jinam dkk 2017 juga mengusulkan istilah Orang Sundalandia Pertama sebagai pengganti kata Negrito sebagai nama yang lebih tepat untuk masyarakat asli Asia Tenggara 99 Populasi pribumi ini secara genetik tidak terkait dengan Austronesia tetapi melalui asimilasi kebanyakan orang Austronesia modern mewarisi asal usul ini Hal yang sama berlaku untuk beberapa populasi yang dahulu dianggap non Austronesia karena perbedaan fisik seperti Negrito Filipina Orang Asli dan Melanesia yang berbahasa Austronesia semuanya memiliki darah Austronesia walau persentasenya lebih sedikit 69 97 Di Polinesia di Oseania Jauh misalnya campurannya sekitar 20 hingga 30 Melanesia dan 70 hingga 80 Austronesia Sementara orang Melanesia di Oseania Dekat kira kira mewarisi sekitar 20 darah Austronesia dan 80 darah Melanesia sedangkan penduduk asli Kepulauan Sunda Kecil komposisinya adalah sekitar 50 Austronesia dan 50 Melanesia Demikian pula di Filipina kelompok yang secara tradisional dianggap sebagai Negrito memiliki susunan genetik yang bervariasi antara 30 hingga 50 Austronesia 69 97 99 Tingginya tingkat asimilasi antara kelompok Austronesia Negrito dan Melanesia menunjukkan bahwa ekspansi Austronesia sebagian besar berlangsung damai Alih alih terjadi kekerasan para perantau dan kelompok pribumi saling menyerap satu sama lain 109 Diyakini bahwa dalam beberapa kasus seperti dalam kebudayaan Toala di Sulawesi Selatan c 8000 1500 BP lebih tepat jika dikatakan bahwa kelompok pemburu pengumpul pribumi menyerap kelompok petani Austronesia yang baru datang bukan sebaliknya 110 Mahdi 2016 lebih lanjut menegaskan bahwa kata Proto Melayu Polinesia tau mata orang note 2 berasal dari kata Cau ma qata yang merupakan penggabungan dua kata Tau dan Qata yang menunjukkan percampuran antara dua jenis populasi di kawasan itu 111 Neolitikum Tiongkok Sunting Lihat pula Kebudayaan Dapenkeng Revolusi Neolitikum Neolitikum Tiongkok Sejarah budi daya padi dan Baiyue Prakiraan urheimat rumpun bahasa dan persebaran beras ke Asia Tenggara ca 5 500 2 500 BP Garis pantai pada awal era Holosen ditampilkan dalam warna biru muda Patung seorang lelaki Baiyue bertato peninggalan negeri Yue dari abad ke 3 SM koleksi Museum Provinsi Zhejiang Usulan rute migrasi awal orang Austronesia yang masuk dan keluar dari Taiwan berdasarkan data mtDNA kuno dan modern Hipotesis ini mengasumsikan rumpun bahasa Sino Austronesia suatu pandangan yang kurang masyhur di kalangan ahli bahasa Ko dkk 2014 112 Pendapat yang paling populer mengenai urheimat tanah air bahasa Austronesia serta masyarakat Austronesia awal Neolitikum adalah di Taiwan serta Kepulauan Penghu 113 114 115 Mereka dipercaya sebagai keturunan dari populasi di pesisir Fujian di daratan Tiongkok yang umumnya disebut sebagai pra Austronesia note 3 Melalui populasi pra Austronesia ini orang orang Austronesia juga berbagi nenek moyang yang sama dengan suku suku tetangga di selatan Tiongkok 116 Populasi neolitikum pra Austronesia ini mulai hijrah dari Fujian ke Taiwan sekitar 10 000 6000 SM 44 66 Penelitian lain menunjukkan bahwa menurut penanggalan radiokarbon orang Austronesia mungkin telah pindah dari Fujian ke Taiwan hingga akhir 4000 SM kebudayaan Dapenkeng 117 Mereka terus mempertahankan kontak reguler dengan Asia Daratan sampai 1500 SM 118 119 Identitas budaya Neolitikum pra Austronesia di Fujian masih diperdebatkan Menelusuri jejak Austronesia prasejarah di Fujian dan Taiwan menjadi sulit karena ekspansi Dinasti Han ke selatan abad ke 2 SM dan aneksasi terbaru oleh Dinasti Qing 1683 M 120 121 122 123 Dewasa ini satu satunya bahasa Austronesia yang tersisa di Tiongkok Selatan adalah bahasa Tsat di Hainan Politisasi arkeologi juga menjadi masalah khususnya rekonstruksi yang tidak tepat oleh beberapa arkeolog Tiongkok terhadap situs non Tionghoa yang dianggap sebagai peninggalan orang Han 124 Beberapa penulis yang menyukai model Keluar dari Sundaland seperti William Meacham menolak jika populasi pra Austronesia berasal dari Tiongkok Daratan 125 Namun demikian berdasarkan bukti linguistik arkeologi dan genetik orang Austronesia diduga kuat terkait dengan kebudayaan pertanian di lembah Sungai Panjang yang mulai bercocok tanam padi sejak 13 500 hingga 8 200 BP Mereka menampilkan ciri khas Austronesia seperti pencabutan gigi penghitaman gigi ukiran giok seni rajah rumah panggung teknologi pembuatan perahu yang mutakhir pertanian lahan basah dan domestikasi anjing babi dan ayam Termasuk di antaranya ialah kebudayaan kebudayaan Kuahuqiao Hemudu Majiabang Songze Liangzhu dan Dapenkeng yang berkembang di daerah pesisir antara delta Sungai Panjang dan delta Sungai Min 126 127 128 129 Hubungan dengan kelompok lain Sunting Lihat pula Rumpun bahasa Austronesia Kekerabatan dengan rumpun bahasa yang lain Berdasarkan bukti bahasa terdapat sejumlah usulan yang menghubungkan rumpun Austronesia dengan rumpun linguistik lainnya ke dalam keluarga makrolinguistik yang relevan dengan identitas populasi pra Austronesia Yang paling menonjol adalah hubungan orang Austronesia dengan orang orang Austroasia Kra Dai dan Sinitik yang bertetangga masing masing diberi nama Austrik Austro Tai dan Sino Austronesia Tetapi usulan tersebut masih belum diterima secara luas karena bukti dari hubungan ini masih lemah dan metode ilmiah yang digunakan dianggap kontroversial 130 Untuk mendukung hipotesis Austrik dan Austro Tai Robert Blust menghubungkan entitas Neolitik Austro Tai dengan kebudayaan Austroasia yang bercocok tanam padi dengan asumsi pusat budi daya padi ada di Asia Timur dan tanah air orang orang Austrik terletak di perbatasan Yunnan Myanmar 131 188 bukannya lembah Sungai Panjang seperti yang diakui belakangan ini 132 133 134 135 Lebih lanjut terjadi penataan genetik yang merupakan akibat dari interaksi populasi penanam padi di bagian selatan Asia Timur Austroasia Kra Dai Austronesia dengan orang orang Sino Tibet dari utara 131 188 Para penulis lain juga mengusulkan hipotesis yang memasukkan rumpun bahasa lainnya seperti Hmong Mien dan bahkan Jepang Ryukyu ke dalam keluarga Austrik 136 Usulan rute migrasi orang orang Austroasia dan Austronesia ke Nusantara Simanjuntak 2017 93 Sementara hipotesis Austrik tetap diperdebatkan terdapat bukti genetika jika di kepulauan di barat Asia Tenggara telah terjadi migrasi darat Neolitikum sebelum 4 000 BP oleh orang orang berbahasa Austroasia ke tempat yang sekarang disebut Kepulauan Sunda Besar ketika tinggi muka laut lebih rendah pada awal era Holosen Orang orang ini melebur baik secara bahasa dan budaya dengan orang orang Austronesia yang datang belakangan di tempat yang kini bernama Nusantara Indonesia dan Malaysia 93 Proposal asal mula rumpun bahasa Kra Dai dan kaitannya dengan Austronesia Blench 2018 137 Beberapa penulis juga telah mengusulkan bahwa penutur bahasa Kra Dai sebenarnya mungkin adalah subkelompok Austronesia yang bermigrasi kembali ke delta Sungai Mutiara dari Taiwan dan atau Luzon tak lama setelah ekspansi Austronesia Mereka lalu pindah lebih jauh ke barat ke Hainan Asia Tenggara Daratan dan India Timur Laut Mereka mengusulkan bahwa ciri khas bahasa Kra Dai bernada dengan suku kata tunggal adalah hasil restrukturisasi linguistik akibat kontak dengan bahasa bahasa Hmong Mien dan Sinitik Selain bukti bahasa Roger Blench juga mencatat kesamaan budaya antara kedua kelompok seperti tato wajah pencabutan serta peruncingan gigi penghitaman gigi pemujaan ular atau naga dan alat musik genggong yang sama sama dapat dijumpai di Austronesia dan Kra Dai Namun bukti arkeologis terkait hal ini masih langka 127 130 137 138 Fenomena ini mirip dengan apa yang terjadi pada suku Cham yang awalnya berdiam di kepulauan kemungkinan dari Kalimantan lalu hijrah ke selatan Vietnam sekitar 2 100 hingga 1 900 SM dan memiliki bahasa yang mirip dengan bahasa Melayu Bahasa mereka mengalami restrukturisasi sintaksis dan fonologi dikarenakan hubungan dengan bahasa bernada yang dituturkan di Asia Tenggara Daratan dan Hainan 138 139 Menurut Juha Janhunen dan Ann Kumar orang orang Austronesia mungkin juga telah mendiami bagian selatan Jepang terutama di Kyushu dan Shikoku dan memengaruhi atau menciptakan masyarakat hierarki Jepang Diduga bahwa suku suku di Jepang kuno seperti Hayato Kumaso dan Azumi berasal dari Austronesia Hingga saat ini tradisi dan festival lokal masih menunjukkan kemiripan dengan budaya Melayu Polinesia 140 141 142 143 144 Gelombang awal migrasi ke Taiwan sebagaimana yang diusulkan Roger Blench 2014 Hipotesis Sino Austronesia di sisi lain adalah hipotesis yang relatif baru oleh Laurent Sagart yang pertama kali diajukan pada tahun 1990 Hipotesis ini mendukung hubungan linguistik utara selatan antara Tiongkok dan Austronesia Hal ini didasarkan pada kemiripan suara dalam kosakata dasar dan paralel morfologis 131 188 Sagart mencontohkan makna tertentu dalam kosakata bersama untuk tanaman biji bijian mengutip mereka sebagai bukti kesamaan asal usul linguistik Namun hipotesis ini sebagian besar telah ditolak oleh linguis yang lain Kemiripan suara antara bahasa Tionghoa dan Proto Austronesia juga dapat dijelaskan sebagai hasil dari interaksi Longshan ketika orang orang pra Austronesia dari wilayah Yangtze melakukan kontak reguler dengan penutur bahasa Tionghoa Purba di Semenanjung Shandong sekitar tanggal 4 hingga 3 ribu tahun SM Hal ini cocok dengan pengenalan budi daya padi secara luas ke penutur Tionghoa Purba dan sebaliknya budi daya jelai ke Pra Austronesia 145 Substrat Austronesia di bekas wilayah Austronesia yang telah mengalami sinifikasi setelah ekspansi Han di Zaman Besi juga merupakan penjelasan lain untuk kemiripan yang tidak membutuhkan hubungan genetik 146 147 Sehubungan dengan model Sino Austronesia dan lingkup interaksi Longshan Roger Blench 2014 menyarankan bahwa model migrasi tunggal untuk penyebaran populasi Neolitik ke Taiwan bermasalah menunjukkan inkonsistensi genetik dan linguistik antara kelompok kelompok Austronesia di Taiwan yang saling berbeda 148 1 17 Populasi Austronesia yang bertahan di Taiwan sebaiknya dianggap sebagai hasil dari berbagai gelombang migrasi Neolitik dari daratan utama serta migrasi kembali dari Filipina 148 1 17 Migran yang datang ini hampir pasti berbicara bahasa yang berhubungan dengan Austronesia atau pra Austronesia meskipun fonologi dan tata bahasanya berbeda 148 Blench menganggap orang Austronesia di Taiwan sebagai titik kumpul para imigran dari berbagai bagian pantai timur Cina yang bermigrasi ke Taiwan pada 4000 BP Para imigran ini termasuk orang orang dari kebudayaan Longshan yang menanam jawawut kebudayaan Dapenkeng yang berbasis perikanan di pesisir Fujian dan kebudayaan Yuanshan di ujung utara Taiwan yang menurut Blench mungkin berasal dari pesisir Guangdong Berdasarkan geografi dan kosakata budaya Blench percaya bahwa orang Yuanshan mungkin telah menuturkan bahasa Formosa Timur Laut Dengan demikian Blench percaya bahwa sebenarnya tidak ada nenek moyang dari bahasa Austronesia dalam arti bahwa tidak ada bahasa Proto Austronesia tunggal yang menjadi cikal bakal bahasa Austronesia sekarang Sebaliknya migrasi ganda dari berbagai bangsa dan bahasa pra Austronesia dari daratan Tiongkok yang saling terkait tetapi berbeda datang bersama sama untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai Austronesia Taiwan Oleh karena itu Blench menganggap model migrasi tunggal ke Taiwan oleh pra Austronesia tidak konsisten dengan bukti arkeologis dan linguistik leksikal 148 Ekspansi Austronesia Sunting Foto berwarna seorang prajurit Tsou dari Taiwan mengenakan pakaian tradisional pra Perang Dunia II Peta menunjukkan rute migrasi Austronesia Hōkuleʻ a replika modern perahu penjelajah berlambung dua adalah contoh katamaran salah satu karya orang Austronesia dalam dunia pelayaranEkspansi Austronesia juga disebut model Keluar dari Taiwan adalah migrasi besar besaran orang Austronesia dari Pulau Taiwan yang terjadi sekitar 3000 1500 SM Pertumbuhan penduduk adalah faktor utama pemacu perpindahan ini Para pendatang Austronesia mencapai utara Luzon di Kepulauan Filipina membaur dengan populasi pribumi Australo Melanesia yang telah mendiami kepulauan itu sejak sekitar 23 000 tahun sebelumnya Selama seribu tahun berikutnya masyarakat Austronesia bermigrasi ke tenggara ke seluruh Filipina dan ke pulau pulau di Laut Sulawesi Kalimantan dan Indonesia Bangsa Austronesia yang menyebar ke barat melalui Asia Tenggara Maritim juga mulai menyambangi sebagian Asia Tenggara Daratan 44 149 Segera setelah mencapai Filipina bangsa Austronesia tiba di Kepulauan Mariana Utara pada 1500 SM dan Palau dan Yap pada 1000 SM menjadi manusia pertama yang mencapai Oseania Jauh Cabang migrasi penting lainnya adalah melalui kebudayaan Lapita yang dengan cepat menyebar ke pulau pulau di lepas pantai utara Papua dan ke Kepulauan Solomon serta bagian lain Melanesia pada tahun 1200 SM Mereka mencapai Kepulauan Samoa dan Tonga di Polinesia sekitar 900 hingga 800 SM Kawasan ini tetap menjadi titik terjauh dari pengelanaan Austronesia ke Polinesia sampai sekitar 700 M sampai ada gelombang kolonisasi pulau lainnya Mereka mencapai Kepulauan Cook Tahiti dan Marquesas pada 700 M Hawaii pada tahun 900 M Rapa Nui pada 1000 M dan Aotearoa pada 1200 M 78 150 Terdapat pula sejumlah bukti misalnya penyebaran ubi jalar yang menunjukkan jika orang Austronesia telah mencapai Amerika Selatan dari Polinesia di mana mereka berdagang dengan penduduk asli Benua Amerika 49 50 Di Samudra Hindia mereka berlayar ke barat dari Asia Tenggara Maritim bangsa Austronesia mencapai Madagaskar sekitar 50 500 M 83 85 151 Mengenai rute yang ditempuh suatu teori menyebutkan jika orang Austronesia dari Indonesia datang langsung melintasi Samudra Hindia dari Jawa ke Madagaskar Kemungkinan mereka transit di Maladewa di mana desain perahu dan teknologi penangkapan ikan ala Indonesia kuno masih dipakai hingga kini 152 Teori alternatif Sunting Hipotesis yang menjadi pesaing model Keluar dari Taiwan adalah hipotesis Keluar dari Sundaland yang didukung oleh sebagian kecil penulis Pendukung yang tersohor seperti William Meacham Stephen Oppenheimer dan Wilhelm Solheim Untuk berbagai alasan mereka mengusulkan bahwa tanah air Austronesia berada di dalam Asia Tenggara Kepulauan khususnya di Sundaland yang tenggelam pada zaman es akhir akibat naiknya permukaan laut Pendukung hipotesis ini menunjukkan asal usul kuno mtDNA pada populasi Asia Tenggara sebelum ekspansi Austronesia sebagai bukti bahwa orang Austronesia berasal dari Asia Tenggara Kepulauan 153 154 155 Namun bukti ini telah ditolak oleh penelitian yang menggunakan pengurutan keseluruhan genom yang telah menemukan bahwa seluruh populasi Asia Tenggara Kepulauan mewarisi gen yang berasal dari Taiwan Bertentangan dengan klaim migrasi selatan utara dalam hipotesis Keluar dari Sundaland analisis genom total yang baru menguatkan teori jika masyarakat Austronesia menyebar dari utara ke selatan Para peneliti lebih lanjut menjelaskan bahwa sementara manusia telah hidup di Sundaland selama setidaknya 40 000 tahun orang orang Austronesia adalah para pendatang baru Hasil penelitian sebelumnya gagal memperhitungkan percampuran dengan populasi Negrito dan Melanesia yang lebih tua 156 157 Periode sejarah Sunting Raja Tupou VI dari Tonga Tonga adalah satu satunya monarki yang masih bertahan di Polinesia Pada awal milenium pertama masehi sebagian besar penduduk Austronesia di Asia Tenggara Kepulauan mulai berdagang dengan India dan Tiongkok Adopsi ketatanegaraan ala Hindu memungkinkan terciptanya kerajaan kerajaan bercorak India seperti Tarumanagara Champa Butuan Langkasuka Melayu Sriwijaya Medang Majapahit dan Bali Antara abad ke 5 hingga ke 15 agama Hindu dan Buddha merupakan agama utama di wilayah tersebut Pedagang Muslim dari Jazirah Arab diperkirakan telah memperkenalkan Islam sejak abad ke 10 Islam menjadi agama dominan di Nusantara 158 seiring munculnya kerajaan kerajaan Islam seperti Aceh Banten Buton Melaka Demak Palembang Manila Brunei Kedah Sulu dan Gowa Orang orang Austronesia di Oseania tidak terpengaruh oleh transfer kebudayaan seperti ini dan mempertahankan kebudayaan asli mereka di kawasan Pasifik 159 Kerajaan Larantuka di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur adalah satu satunya kerajaan pribumi bercorak Kristen Katolik Roma di Indonesia dan di Asia Tenggara dengan raja pertamanya bernama Lorenzo 160 Orang orang Eropa Barat yang mencari rempah rempah dan emas kemudian menjajah negara negara berbahasa Austronesia di kawasan Asia Pasifik dimulai dari abad ke 16 oleh penjajahan Portugis dan Spanyol atas Filipina Palau Kepulauan Mariana dan Timor Leste penjajahan Belanda di Indonesia penjajahan Inggris di Malaysia Singapura Brunei dan Oseania penjajahan Prancis di Polinesia Prancis dan terakhir pendudukan Amerika di Pasifik Sementara itu Inggris Jerman Prancis Amerika dan Jepang mulai memperkuat pengaruhnya di Kepulauan Pasifik selama abad ke 19 dan awal abad ke 20 Jepang kemudian menyerbu sebagian besar Asia Tenggara dan beberapa bagian Pasifik dalam Perang Dunia II Pada paruh kedua abad ke 20 satu persatu negara merdeka bermunculan seperti Indonesia Malaysia Timor Leste dan negara Pasifik lainnya serta pulihnya kemerdekaan Filipina Kebudayaan Sunting Pembuatan kano di Nanumea TuvaluBudaya asli Austronesia bervariasi dari satu daerah ke daerah lain Laut menjadi bagian nan tak terpisahkan dari hidup mereka di mana mereka gemar melintasi lautan dengan perahu di Asia Tenggara dan Oseania untuk mencari penghidupan baru di pulau pulau lain Perahu dengan ukuran dan bentuk yang beragam selalu ditemukan di setiap budaya Austronesia dari Madagaskar Asia Tenggara Maritim hingga Polinesia dengan nama yang berbeda beda Di Asia Tenggara kegiatan pemburuan kepala dilakukan terbatas di pedalaman dan dataran tinggi Mumifikasi hanya ditemukan di kawasan dataran tinggi di Filipina dan di beberapa kelompok etnis di Indonesia di Sulawesi dan Kalimantan Kapal dan pelayaran Sunting Lihat pula Perahu cadik Katamaran Trimaran Layar capit kepiting Layar tanja dan Kupingan pengikat Jenis jenis layar tradisional Austronesia C D E dan F termasuk jenis layar capit kepiting 71 A Sabang ganda Sri Lanka B Sabang umum Filipina C Sabang oseanik Tahiti D Sabang oseanik Marquesas E Sabang oseanik Filipina F Sabang derek Kepulauan Marshall G Tanja persegi panjang Kepulauan Maluku Indonesia H Tanja persegi Teluk Thailand I Tanja trapesium Vietnam Teknologi kapal katamaran dan kapal cadik adalah inovasi terpenting bangsa Austronesia Mereka adalah kelompok manusia pertama yang mampu melakukan pelayaran jarak jauh yang memungkinkan mereka untuk menjelajahi Indo Pasifik pada zaman prasejarah Orang orang Austronesia terus menjadi pengguna utama sampan cadik hingga dewasa ini Perkembangan bentuk perahu Austronesia 161 Peneliti awal seperti Heine Geldern 1932 dan Hornell 1943 pernah percaya bahwa katamaran berevolusi dari perahu cadik tetapi penulis modern yang mengkhususkan diri dalam budaya Austronesia seperti Doran 1981 dan Mahdi 1988 meyakini hal sebaliknya 71 161 162 Dua kano yang diikat menjadi satu dikembangkan langsung dari teknologi rakit yang terbuat dari paling tidak dua batang kayu yang diikat menjadi satu Seiring waktu bentuk kano berlambung ganda berkembang menjadi kano ganda asimetris di mana satu lambung lebih kecil dari lambung yang lain Akhirnya lambung yang lebih kecil berevolusi menjadi purwarupa cadik yang kemudian menjadi kano bercadik tunggal yang akhirnya berubah lagi menjadi kano cadik tunggal reversibel Akhirnya kano cadik tunggal bertransformasi menjadi kano cadik ganda atau trimaran 71 161 162 Hal ini juga menjelaskan mengapa populasi Austronesia di Asia Tenggara Kepulauan cenderung menyukai sampan cadik ganda karena benda tersebut membuat perahu tetap stabil saat bermanuver Tetapi mereka juga masih menggunakan katamaran dan sampan bercadik tunggal walau terbatas Sebaliknya populasi yang terisolasi di Mikronesia Polinesia Madagaskar dan Komoro mempertahankan jenis perahu lambung ganda dan cadik tunggal karena teknologi cadik ganda tidak pernah mereka kenal walaupun ada di barat Melanesia Untuk mengatasi masalah tertentu seperti ketidakstabilan dikembangkanlah teknologi cadik tunggal reversibel 71 161 162 163 164 Bentuk paling sederhana dari semua perahu leluhur Austronesia memiliki lima bagian Bagian bawah terdiri dari satu bagian dari batang kayu berlubang Di sampingnya ada dua papan dan dua potongan kayu berbentuk tapal kuda membentuk haluan dan buritan Komponen komponen ini saling terhubung oleh pasak yang disisipkan ke dalam lubang di antara keduanya dan kemudian diikat satu sama lain dengan tali terbuat dari rotan atau ijuk yang dililitkan di sekitar kupingan yang menonjol Praktik pembuatan perahu seperti ini dikenal sebagai teknik kupingan pengikat Ikatan kemudian direkatkan dengan pasta yang terbuat dari berbagai tanaman serta kulit daluang dan serat yang akan mengembang saat basah yang semakin mengencangkan sambungan dan membuat lambung kedap air Sisa sisa kapal Austronesia dapat diidentifikasi dari konstruksi yang semacam ini serta tidak digunakannya paku logam Kapal Austronesia secara tradisional tidak memiliki kemudi tetapi dikendalikan dengan dayung di salah satu sisinya 165 166 167 Tipikal desain kapal Austronesia kiri ke kanan Hōkuleʻ a katamaran penjelajah wa a kaulua Polinesia dengan layar capit kepiting Perahu paraw cadik ganda trimaran dari Filipina dengan layar capit kepiting Perahu cadik tunggal tepukei Melanesia dengan layar capit kepiting dari Kepulauan Solomon Kora kora cadik ganda Tobelo dengan layar tanja Waka kano perang sempit Maori yang dikemudikan dengan dayung Lakana cadik ganda Malagasi dengan layar persegi berbentuk V Perahu Austronesia dilengkapi dengan layar cakar kepiting berbentuk segitiga yang memiliki dua sudut dan bisa diatur mengikuti gerakan angin Layar ini digunakan baik dalam perahu cadik ganda ataupun cadik tunggal Layar capit kepiting juga kemudian berkembang menjadi layar tanja yang berbentuk persegi atau persegi panjang 165 166 Orang Austronesia secara tradisional membuat layar mereka dari anyaman daun pandan yang kuat dan tahan garam Layar ini memungkinkan orang Austronesia untuk melakukan perjalanan jarak jauh Namun dalam beberapa kasus pelayaran hanya berlangsung satu arah Kegagalan tanaman pandan untuk tumbuh di Rapa Nui dan Selandia Baru diyakini telah membuat mereka terisolasi dari kerabat Austronesia yang lainnya 168 169 170 Perdagangan rempah rempah prasejarah Austronesia dan jalur perdagangan historis di Lautan Hindia 171 Orang Champa di Vietnam juga secara unik mengembangkan perahu berbentuk keranjang yang berbahan anyaman bambu dengan perekat resin Mereka mengenal berbagai jenis kapal mulai dari yang kecil o thung hingga kapal dagang berukuran besar ghe manh 172 173 Adopsi teknologi katamaran dan cadik oleh orang orang non Austronesia di Sri Lanka dan India adalah berkat terjalinnya hubungan antara orang Austronesia dengan penduduk setempat termasuk di Maladewa dan Lakadewa yang diperkirakan terjadi sekitar 1000 hingga 600 SM dan seterusnya Peristiwa ini mungkin disertai kolonisasi terbatas yang kemudian terasimilasi oleh warga setempat Hal ini masih terlihat jelas dalam bahasa bahasa di Sri Lanka dan India Selatan Misalnya kata paṭavu Tamil paḍava Telugu dan paḍahu Kannada semuanya berarti kapal dan seluruhnya berasal dari istilah Hesperonesia Purba padaw perahu layar Bandingkan dengan kata kata Austronesia seperti perahu Jawa dan Melayu padau Kadazan padaw Maranao paraw Cebuano folau Samoa halau Hawaii dan wharau Maori 161 Arsitektur Sunting Arsitektur Pribumi TaiwanArsitektur Austronesia memiliki corak yang sangat beragam sering kali dengan desain yang mencolok tetapi kesemuanya memiliki karakteristik tertentu yang menunjukkan asal usul yang sama Istilah istilah bahasa Austronesia Purba dan Melayu Polinesia Purba yang berhasil direkonstruksi di antaranya ialah Rumaq rumah note 4 balay bangunan umum rumah komunitas atau rumah tamu note 5 lepaw gubuk gubuk ladang atau lumbung padi note 6 kamaliR rumah jejaka atau rumah laki laki note 7 dan banua tanah berpenghuni atau wilayah komunitas note 8 174 175 Desa orang Sama Bajau di Basilan Filipina yang dibangun langsung di atas perairan dangkal Kampong Ayer di Brunei Darussalam pemukiman di atas air terbesar di dunia yang didirikan di Sungai BruneiFitur umum yang paling umum dari bangunan Austronesia adalah lantai yang ditinggikan rumah panggung Struktur dibangun di atas tiang tiang penyangga sementara ruang di bawahnya digunakan sebagai gudang atau kandang hewan peliharaan Gaya rumah panggung seperti ini memiliki banyak keunggulan seperti mencegah kerusakan karena banjir dan dapat dijadikan sebagai benteng ketika terjadi konflik Tiang rumah juga secara khusus ditutup dengan cakram berdiameter lebih besar di bagian atas untuk mencegah hama dan hewan pengganggu memanjat ke bangunan utama Rumah Austronesia dan bangunan lainnya biasanya dibangun di lahan basah dan di sepanjang badan air tetapi juga dapat dibangun di dataran tinggi atau bahkan di perairan dangkal 176 177 178 Rumah panggung bale Ifugao yang terinspirasi dari lumbung padi tradisional 176 Struktur bangunan yang ditopang tiang diyakini bermula dari rancangan lumbung dan gudang yang ditinggikan yang merupakan simbol status sosial yang sangat penting di antara nenek moyang penanam padi Austronesia 176 178 Lumbung juga berfungsi sebagai kuil untuk menyimpan arca roh leluhur dan para dewa 178 Tongkonan suku Toraja dengan atap pelana khas yang mengingatkan pada bentuk perahu 177 Fitur umum lainnya adalah atap pelana berhias Contohnya dalam rumah panjang yang digunakan untuk pertemuan atau acara desa Bentuk atap yang sepintas menyerupai perahu menegaskan tradisi bahari yang tak terpisahkan dari kebudayaan Austronesia Motif perahu umum dijumpai di seluruh Indonesia khususnya di Indonesia Timur Di kalangan suku Nage di NTT motif tenunan berbentuk perahu ditambahkan dalam bubungan atap rumah masyarakat Manggarai dilengkapi atap yang berbentuk perahu terbalik sedangkan di Tanimbar dan timur Flores bubungan rumah dipahat berbentuk perahu Selanjutnya unsur unsur dalam struktur masyarakat Austronesia sering memiliki terminologi yang berakar dari tradisi kelautan Misalnya di Filipina desa di sana disebut sebagai barangay yang berasal dari kata balangay sejenis perahu layar yang digunakan untuk perdagangan dan penjelajahan 109 177 178 179 Balai pertemuan bai orang Palau dengan atap pelana berhiaskan gambar berwarna warniBangunan Austronesia memiliki makna spiritual tertentu Komponen komponen seperti tiang penopang balok balok teras altar dan sebagainya biasanya ditahbiskan selama proses pembangunan Rumah Austronesia sendiri juga sering mencerminkan berbagai aspek kosmologi dan animisme asli Austronesia Dalam sebagian besar kasus loteng rumah biasanya ditempatkan di atas perapian dianggap sebagai kediaman para dewa dan arwah nenek moyang Bagian ini biasanya digunakan untuk menyimpan benda benda sakti seperti patung dewa atau leluhur yang telah meninggal pusaka dan benda benda penting lainnya Area ini biasanya tidak dihuni dan hanya dapat dimasuki oleh anggota keluarga tertentu atau selama ritual tertentu Bagian lain dari rumah juga dapat dikaitkan dengan dewa tertentu dan dengan demikian kegiatan seperti menerima tamu atau melakukan upacara pernikahan hanya dapat dilakukan di area tertentu saja 176 Lumbung pataka MaoriMeski tradisi menanam padi tidak menjangkau kawasan Oseania Jauh arsitektur lumbung masih tetap dipertahankan Pataka suku Maori adalah contohnya Pataka terbesar dihiasi dengan ukiran rumit dan sering kali merupakan bangunan tertinggi di desa suku Maori Struktur ini digunakan untuk menyimpan peralatan senjata kapal dan barang berharga lainnya sementara pataka yang lebih kecil digunakan untuk menyimpan perbekalan Jenis pataka khusus yang ditopang oleh satu tiang tinggi juga memiliki tujuan ritual dan digunakan untuk mengisolasi anak anak bangsawan selama menjalani latihan kepemimpinan 176 Mayoritas bangunan adat Austronesia tidaklah permanen Bangunan terbuat dari bahan yang mudah lapuk seperti kayu bambu serat tanaman dan daun Mirip dengan perahu tradisional rumah adat dibangun tanpa paku tetapi hanya dengan sambungan tenunan ikatan dan pasak Komponen struktur diperbaiki dan diganti secara teratur atau jika rusak Karena itu catatan arkeologi struktur prasejarah Austronesia biasanya terbatas pada jejak tiang tiang rumah tanpa dilengkapi denah bangunan aslinya 180 Namun bukti tak langsung dari arsitektur prasejarah Austronesia dapat diperoleh dari representasi kontemporer mereka dalam seni seperti pada friz di dinding batu candi Hindu Buddha seperti dalam relief di Borobudur dan Prambanan Arsitektur prasejarah juga dapat direkonstruksi secara linguistik dari istilah bersama untuk unsur unsur arsitektur seperti bubungan ijuk kasau tiang perapian tangga rak penyimpanan bangunan umum dan sebagainya Bukti linguistik juga memperjelas bahwa rumah panggung telah dikenal oleh orang Austronesia setidaknya sejak zaman Neolitikum Akhir 177 178 Arbi dkk 2013 juga mencatat kesamaan mencolok antara arsitektur Austronesia dengan arsitektur tradisional Jepang shinmei zukuri Khususnya bangunan Kuil Besar Ise yang kontras dengan rumah rumah lubang yang lumrah di zaman Yayoi Para peneliti menduga adanya kontak di era Neolitikum antara penduduk selatan Jepang dengan orang Austronesia atau pra Austronesia yang terjadi sebelum masuknya kebudayaan Tionghoa ke kepulauan itu 177 Budi daya padi juga diyakini telah diperkenalkan ke Jepang oleh kelompok Austronesia dari pesisir timur Tiongkok 181 Waterson 2009 juga berpendapat bahwa tradisi arsitektur rumah panggung pada mulanya berasal dari Austronesia dan tradisi bangunan serupa di Jepang dan Asia Daratan terutama di kalangan etnis Kra Dai dan Austroasia terkait erat dengan kontak dengan orang orang Austronesia 109 178 Balai pertemuan wharenui suku Maori Besakana orang Merina di Madagaskar Bahay kubo di Filipina dikenal juga sebagai payag dalam bahasa Bisaya Bure di Fiji Uma mbatangu suku Sumba Jabu suku Batak Toba Rumoh suku Aceh Rumah gadang Minangkabau Torogan suku MaranaoTembikar Sunting Lihat pula Kebudayaan Lapita dan Tempayan Kiri Guci manunggul guci penguburan dari Gua Tabon di Palawan Filipina c 890 710 SM Kanan Guci kubur bertutup dari kebudayaan Sa Huỳnh di tengah Vietnam 1000 SM 200 M Di luar Taiwan aneka tembikar barang pecah belah dan gerabah yang digores dan dicap berkaitan dengan migrasi Austronesia yang pertama kali terjadi dari 2000 hingga 1800 SM di utara Filipina dari situs situs di Kepulauan Batanes dan Lembah Cagayan di Luzon Utara Dari sanalah teknologi gerabah dengan cepat menyebar ke timur selatan dan barat daya 182 183 184 Pecahan gerabah Lapita dari Kepulauan Santa Cruz c 1000 SM Pecahan dengan elemen yang mirip ditemukan di Situs Nagsabaran Filipina Salah satu cabang migrasi membawa tembikar ke Kepulauan Mariana pada sekitar 1500 SM di mana tembikar tertua mirip dengan yang ditemukan di Nagsabaran 2000 hingga 1300 SM di Lembah Cagayan Ini menunjukkan bahwa pesisir timur laut Luzon merupakan titik awal migrasi Austronesia ke Oseania Tembikar Filipina dan Mariana dihias dengan motif lingkaran yang dibuat dengan cara ditorehkan atau dengan pukulan kecil Sementara tembikar serupa juga ada di Kepulauan Batanes dan Taiwan yang tembikar tersebut tidak memiliki motif khas lingkaran Migrasi lainnya membawa tembikar ke selatan dan barat daya ke seluruh Asia Tenggara Kepulauan Cabang cabang migrasi timur dan selatan bertemu di Melanesia menghasilkan apa yang dikenal sebagai kebudayaan Lapita yang berpusat di sekitar Kepulauan Bismarck 182 183 184 Kebudayaan Lapita menghasilkan tembikar bercap yang khas Tembikar itu juga mempertahankan elemen elemen yang muncul dalam tembikar Nagsabaran di Filipina seperti motif lingkaran serta silang di dalam bulatan 184 185 Mereka membawa teknologi tembikar sampai ke Tonga Namun artefak tembikar di Tonga menjadi lebih sederhana dengan tanpa dekorasi sebelum tiba tiba menghilang sepenuhnya sekitar 400 SM Alasan untuk fenomena ini masih belum diketahui Tembikar tidak muncul dalam migrasi berikutnya ke seluruh Oseania Jauh dan digantikan dengan wadah kayu atau bambu berukir botol dan keranjang 183 185 186 187 Namun desain geometris dan figur tertentu yang terdapat dalam tembikar masih bertahan dalam bentuk seni yang lain seperti dalam rajah kain tenun dan kulit kayu 185 188 Praktik umum di antara orang Austronesia di Asia Tenggara Kepulauan adalah penggunaan guci kubur yang muncul di zaman Neolitikum Akhir dan berkembang pada milenium pertama era Masehi Kawasan yang menghasilkan artefak guci penguburan membentang dari Filipina di utara selatan Sumatra di barat daya serta Sumba dan Maluku di tenggara Namun kebudayaan tembikar ini tidak terdiri dari hanya satu tradisi tetapi dapat dibagi menjadi setidaknya empat belas tradisi berbeda yang tersebar di seluruh kepulauan Dalam kebanyakan kasus jenis guci pemakaman yang paling awal digunakan adalah earthenware diikuti oleh jenis stoneware dan yang terbaru guci porselen yang diperoleh melalui perdagangan bahari dengan Tiongkok dan Asia Tenggara Daratan sekitar abad ke 14 Masehi 189 Musik dan tarian Sunting Lihat pula Musik Indonesia Musik Malaysia Musik Filipina Musik Polinesia Musik Melanesia dan Musik Malagasi Kentungan adalah alat musik asli Austronesia yang ditemukan dan digunakan oleh berbagai suku bangsa di Asia Tenggara dan Oseania Ansambel gong merupakan jenis alat musik yang umum di Asia Tenggara Kepulauan Pembuatan gong diyakini bermula dari kebudayaan Zaman Perunggu di Asia Tenggara Daratan Pada mulanya alat musik ini menyebar ke pulau pulau Austronesia melalui perdagangan sebagai barang mewah Namun gong di Asia Daratan tidak pernah digunakan dalam ansambel Inovasi penggunaan gong sebagai bagian dari ansambel adalah tradisi asli Austronesia Ansambel gong ditemukan di barat Melayu Polinesia dan tidak sampai ke wilayah yang lebih jauh di timur Ada sekitar dua jenis tradisi ansambel gong di Austronesia 138 Di barat Asia Tenggara tradisi ini secara kolektif dikenal sebagai gamelan yang berpusat di Jawa Cakupannya meliputi talempong di Sumatra Barat caklempung di tengah Sumatra chalempung di selatan Sumatra bonang di Jawa kromong di Kalimantan bagian barat dan trompong di barat Nusa Tenggara 138 Di timur Asia Tenggara tradisi ini dikenal sebagai kulintang dan berpusat di Mindanao dan Kepulauan Sulu Cakupannya meliputi kulintangan di Sabah dan Palawan kolintang di Sulawesi Utara kulintang di Halmahera dan Timor serta totobuang di Maluku bagian selatan 138 Harpa mulut kubing seruling dan kentungan kagul dari Filipina Harpa mulut karinding suku Sunda Indonesia Sapeh kecapi tradisional Orang Ulu di Malaysia Atingting kon kentungan kayu dari Vanuatu Seperangkat gamelan dari Indonesia Tari hula dari Hawaii Tarian penyambutan dari Kiribati Tari tradisional Timor Leste Kapa haka suku Maori Tarian tradisional suku Cham di Nha Trang Vietnam Nyanyian dan tarian tradisional di acara pemakaman suku Toraja Sendratari Ramayana tari tradisional Jawa Gending Sriwijaya tari tradisional dari Palembang Sumatra Selatan Tari tradisional suku Taivoan Taiwan Seorang penari kabasaran dari Tomohon Minahasa Sulawesi Utara Tari kecak dari Bali Hudoq tari topeng tradisional Kalimantan Timur IndonesiaUkiran giok Sunting Lihat pula Kebudayaan giok Filipina Liontin Igorot lingling o dari Filipina Liontin giok putih berkepala dua Sa Huỳnh dari Vietnam Ukiran liontin batu hijau berkepala dua Maori pekapeka dari Selandia Baru Kebudayaan Liangzhu pra Austronesia 3400 2250 SM di delta Sungai Panjang adalah salah satu pusat kerajinan batu giok Neolitik Giok menyebar ke Taiwan sekitar 3 000 SM kemudian lebih jauh ke Filipina pada 2 000 SM dan Vietnam pada 1 800 1 500 SM Kerajinan giok Austronesia menghasilkan berbagai perkakas dan perhiasan seperti beliung gelang manik manik dan cincin 190 191 Liontin giok hei matau MaoriProduk batu giok yang paling menonjol dari wilayah ini adalah anting dan liontin penanular berkepala dua yang dikenal sebagai lingling o yang banyak dibuat di Filipina dan kebudayaan Sa Huỳnh di Vietnam meskipun bahan bakunya kebanyakan diimpor dari Taiwan Keberadaan benda tersebut menjadi bukti adanya kawasan perdagangan maritim kuno yang sibuk memperdagangkan giok mentah dan giok jadi yang dikenal sebagai Lingkup Interaksi Sa Huynh Kalanay Kerajinan giok di kawasan ini aktif antara 500 SM hingga 1000 M setelah bahan dasar kerajinan beralih ke logam kayu tulang tanah liat mika hijau nefrit hitam atau cangkang 190 191 192 193 Beliung pahat dan peralatan lainnya yang dipoles dan digiling beberapa di antaranya terbuat dari bebatuan seperti giok juga ditemukan di Melanesia yang berkaitan dengan kebudayaan Lapita Benda ini dianggap sebagai mata uang yang berharga dan digunakan dalam perniagaan 194 195 Pada tahun 2012 sebuah pahat giok yang digunakan untuk mengukir kayu ditemukan di Pulau Emirau di Kepulauan Bismarck Temuan itu dibuat sekitar 3 300 BP tetapi asal bahan dasarnya tetap tidak diketahui 196 197 Alat dari batu mulia serupa juga ditemukan di Kaledonia Baru 198 Artefak giok tidak terdapat di sebagian besar Oseania Jauh karena sedikitnya cadangan giok di sana Namun ada dugaan bahwa orang Polinesia tetap mengenal kerajinan giok dan memperolehnya melalui hubungan dagang dengan Kaledonia Baru Melanesia dan Selandia Baru 194 199 Tradisi mengukir batu giok muncul kembali di tengah tengah suku Maori di Selandia Baru Kerajinan ini berbahan dasar pounamu batu hijau yang didapat di dalam negeri dan digunakan untuk memproduksi taonga harta yang sengaja dipendam untuk ritual Alat alat yang dihasilkan termasuk kapak pengikis kail gada serta perhiasan seperti hei tiki dan hei matau Perhiasan tertentu seperti pekapeka liontin hewan berkepala dua dan kaka pōria cincin kaki burung sangat mirip dengan lingling o dan cincin di Asia Tenggara 193 200 Bellwood dkk 2011 telah mengusulkan jika kemunculan kembali motif motif ini mungkin merupakan bukti jika kerajinan giok yang sempat meredup di Asia Tenggara sebenarnya tetap dilestarikan pada media yang lain sebelum akhirnya ditemukan cadangan giok yang lebih berlimpah Teori lain bahkan menduga adanya kontak di Zaman Besi antara Polinesia dan Filipina 193 Seni batu Sunting Gambar telapak tangan dalam lukisan gua di Gua Tewet Kutai Timur KaltimAda sekitar enam ratus hingga tujuh ratus situs seni batu yang ditemukan di Asia Tenggara dan Melanesia serta lebih dari delapan ratus situs megalitikum Situs situs yang secara khusus terkait dengan ekspansi Austronesia berisi karya seni piktogram dan petroglif Di Asia Tenggara situs situs yang terkait dengan Austronesia dapat dibagi menjadi tiga jenis secara umum Seni Megalitikum di Sulawesi dan Kepulauan Sunda Besar Seni Lukis di Nusa Tenggara pesisir Papua dan Melanesia dan Seni Ukir di Papua Nugini dan Melanesia 201 Meski berdekatan tradisi tradisi ini dapat dengan mudah dibedakan dari tradisi seni batu Australo Melanesia di Australia kecuali Kepulauan Selat Torres serta dataran tinggi pedalaman Papua yang menunjukkan batas batas ekspansi Austronesia 185 Watu Molindo batu penghibur salah satu arca megalit di Lembah Bada Poso Sulteng biasanya ditemukan di dekat wadah batu kalamba 202 Penentuan umur seni batu bisa dibilang sulit tetapi beberapa situs memiliki usia jauh sebelum kedatangan imigran Austronesia seperti lukisan Lene Hara di Timor Leste yang memiliki usia antara 6 300 hingga 26 000 BP Sementara itu lukisan lain yang lebih baru dapat diperkirakan usianya berdasarkan objek lukisan Penggambaran tembikar kapal dan barang logam misalnya menunjukkan situs seni batu berusia antara 2 000 hingga 4 000 BP Beberapa kelompok pemburu pengumpul juga terus memproduksi seni cadas hingga era sekarang sebagaimana dibuktikan oleh benda modern yang mereka lukis 201 203 204 Pemindahan megalit di Bawomataluo Nias Megalit Toraja untuk mengenang orang matiKebudayaan megalitikum sebagian besar hanya terbatas di barat Asia Tenggara dengan konsentrasi terbesar berada di Indonesia Barat Meskipun sebagian besar situs itu tidak bertanggal rentang usia situs adalah antara abad ke 2 hingga ke 16 M Situs megalitikum dapat dibagi menjadi dua periode Yang pertama adalah tradisi megalitik yang lebih tua yang terkait dengan budaya kapak segi empat neolitik 2 500 hingga 1 500 SM sedangkan yang kedua adalah tradisi megalitik abad ke 3 atau ke 4 SM yang terkait dengan kebudayaan Dongson non Austronesia Vietnam Prasetyo 2006 mengemukakan bahwa tradisi megalitikum pada mulanya bukanlah asli Austronesia melainkan inovasi yang diperoleh melalui perdagangan dengan India dan Tiongkok tetapi ini hanya memiliki bukti yang minim atau bahkan tidak ada di Thailand Vietnam dan Filipina 201 205 Perahu dan sosok manusia dalam lukisan gua di Taman Nasional Niah Sarawak Malaysia contoh Seni Lukis Austronesia SLA Seni Lukis Austronesia SLA adalah jenis seni batu yang paling umum di Asia Tenggara Kepulauan Umumnya berupa adegan dan piktogram yang biasanya ditemukan di rumah gua di dekat pesisir Ciri khasnya ialah penggunaan pewarna merah hartal yang kemudian diganti oleh pewarna hitam arang Situs situs SLA sebagian besar berpusat di Indonesia Timur dan Melanesia meski secara keseluruhan dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara Kepulauan Kemunculannya terkait erat dengan daerah sebar tutur bahasa Austronesia yang dibuktikan lebih lanjut dengan munculnya artefak logam perunggu dalam lukisan Lukisan gua kebanyakan ditemukan di dekat pantai Motif yang umum termasuk telapak tangan sinar matahari perahu dan sosok manusia dengan hiasan kepala atau senjata dan perlengkapan lainnya Lukisan juga menampilkan motif geometris yang mirip dengan motif Seni Ukir Austronesia 201 206 Beberapa lukisan juga dikaitkan dengan jejak ritus penguburan manusia termasuk pemakaman kapal Kemunculan bentuk perahu diyakini terkait dengan ritual kapal orang mati yang tersebar di Austronesia 206 207 Petroglif di Vanuatu dengan pola bulatan konsentris dan spiral karakteristik Seni Ukir Austronesia SUA Situs SLA yang paling awal berasal dari Vanuatu yang berusia sekitar 3 000 BP sesuai dengan waktu migrasi Austronesia Situs situs ini sebagian besar menampilkan figur muka dan tapak tangan Situs situs selanjutnya yang berasal dari 1 500 BP dan seterusnya mulai menunjukkan perbedaan regional dalam gaya seninya SLA dapat dengan mudah dibedakan dari lukisan gua Australo Melanesia era Pleistosen yang lebih tua dengan melihat corak warna dan komposisinya meskipun sering kali ditemukan di lokasi yang sama Motif motif khas SLA contohnya perahu sebagian besar tidak terdapat dalam lukisan gua yang umurnya lebih tua dari kedatangan orang Austronesia kecuali lukisan tangan Beberapa contoh lukisan SLA juga ditemukan di lokasi yang relatif sulit dijangkau seperti tebing tinggi yang menghadap laut Tidak ada jejak SLA yang ditemukan di Taiwan atau Filipina meskipun motif motif tertentu seperti spiral dan lingkaran konsentris ditemukan dalam bentuk petroglif ukir yang menjadi leluhur SLA 201 206 Seni Ukir Austronesia SUA yang terdiri dari petroglif yang diukir pada permukaan batu jauh lebih langka daripada SLA Sebagian besar situs ini terletak di pesisir Melanesia Situs SUA yang dapat ditelusuri kembali ke petroglif Wanshan di Taiwan diyakini terkait erat dengan kebudayaan prasejarah Lapita Motif umum dari tradisi ini adalah ukiran geometris lengkung seperti spiral lingkaran konsentris dan bentuk menyerupai wajah Pola ini mirip dengan pola geometris di SLA meskipun dianggap sebagai dua tradisi seni yang terpisah 201 206 SUA sangat dominan di Kepulauan Solomon dan Kaledonia Baru di mana peninggalan sejarah berupa ukiran jauh lebih banyak daripada lukisan 185 Pilar megalit haligi yang berfungsi sebagai penyangga rumah panggung di Hagatna GuamO Connor dkk 2015 mengusulkan bahwa SLA berkembang selama awal ekspansi Austronesia ke selatan yang laju mungkin sebagai jawaban atas tantangan dalam komunikasi seiring munculnya gaya hidup melaut Seiring dengan perkembangan SUA simbol simbol material dan ritual serta teknologi terkait mungkin merupakan manifestasi dari ideologi kuat yang disebarkan oleh pemukim Austronesia yang merupakan pusat dari neolitisasi dan asimilasi cepat dari berbagai populasi asli non Austronesia di Asia Tenggara Kepulauan dan Melanesia 206 Reruntuhan Nan Madol kota batu yang dibangun di atas pulau buatan di Pohnpei Federasi MikronesiaPulau pulau di ujung timur Melanesia Vanuatu Fiji dan Kaledonia Baru dianggap sebagai bagian dari Oseania Jauh karena berada di luar batas visibilitas antarpulau Gugusan pulau ini mulai menunjukkan perbedaan dengan tradisi SLA dan SUA di Oseania Dekat Sementara tradisi seni mereka menunjukkan kelanjutan yang jelas dari tradisi SLA dan SUA mereka juga memunculkan inovasi unik pada setiap pulau seperti meningkatnya penggunaan arang hitam motif persegi serta lebih banyak dilukis di gua daripada di tebing terbuka 185 Batu rai cakram batu raksasa yang digunakan sebagai mata uang di YapDi Mikronesia tradisi seni batu dapat dibagi menjadi tiga wilayah barat tengah dan timur Pembagian tersebut mencerminkan berbagai gelombang migrasi besar dari Filipina ke Kepulauan Mariana dan Palau pada 3 500 BP migrasi budaya Lapita dari Melanesia ke bagian tengah dan timur Mikronesia sekitar 2 200 BP dan yang terakhir migrasi dari barat Polinesia ke timur Mikronesia pada sekitar 1 000 BP 185 Di barat Mikronesia Palau Yap Guam dan Mariana Utara seni batu meliputi lukisan di langit langit gua yang tinggi dan tebing cadas yang menghadap laut Hasilnya sangat mirip dengan SLA dalam hal motif dan lokasinya yang relatif susah diakses Motif yang umum termasuk telapak tangan wajah manusia kura kura dan ikan lingkaran konsentris dan bintang bersudut empat Petroglif jarang ditemui tetapi kebanyakan terdiri dari bentuk manusia dengan tubuh segitiga tanpa kepala atau lengan Hal ini diyakini terkait dengan upacara pemakaman di mana kepala dicabut dari tubuh jenazah 185 Sebuah tradisi megalitik terkenal di barat Mikronesia adalah tiang batu haligi suku Chamorro Struktur ini berupa tiang batu yang berfungsi sebagai penopang rumah panggung Benda ini berasal dari zaman Latte 900 hingga 1700 M ketika gelombang baru imigran dari Asia Tenggara membawa teknik budi daya padi ke kepulauan Tradisi megalitik lainnya ialah batu rai piringan batu besar berbentuk donat yang digunakan sebagai alat tukar di Pulau Yap 208 209 210 Sebaliknya seni batu di tengah Mikronesia Chuuk Pohnpei dan Kosrae didominasi oleh pahatan batu dengan motif yang terkait erat dengan seni batu khas Melanesia Termasuk motif lengkung spiral dan lingkaran konsentris ilustrasi pohon dan motif salib berselubung Petroglif Pohnpaid berwujud kumpulan ukiran batu dengan motif yang didominasi oleh jejak kaki salib berselubung dan garis pedang dayung 185 Di Mikronesia Tengah juga terdapat reruntuhan kota batu Nan Madol 1 180 1 200 M di Pohnpei dan Leluh 1 200 1 800 M di Kosrae 185 211 212 Di atol rendah timur Mikronesia seni batu jarang ditemukan atau bahkan tidak ada karena tidak adanya permukaan yang cocok untuk dilukis atau diukir 185 Situs suci marae di Raiatea Polinesia Prancis Petroglif Hawaii menampilkan figur anjing poiDi Polinesia seni batu didominasi oleh petroglif bukannya lukisan dan menunjukkan lebih sedikit variasi daripada seni batu Oseania Dekat dan Asia Tenggara Kepulauan Di pulau pulau barat Polinesia yang berdekatan dengan Melanesia seni batu jarang dijumpai seperti di Tonga dan Samoa atau bahkan tidak ada sama sekali seperti di Kepulauan Cook Namun petroglif amat melimpah di pulau pulau Polinesia Jauh seperti Hawaii Marquesas dan Rapa Nui Pulau Rapa Nui memiliki konsentrasi ukiran terbesar di Polinesia secara keseluruhan sedangkan situs petroglif Puʻuloa di Hawaii memiliki jumlah petroglif terbesar dalam satu situs dengan lebih dari 21 000 ukiran 185 Orang Polinesia juga memiliki situs upacara keagamaan megalitik yang disebut marae Ukiran Rongo dewa atua kumara Maori dari Taranaki Pulau Utara Selandia Baru Ilustrasi kuil heiau di Teluk Kealakekua HawaiiDi Tonga dan Samoa situs seni batu yang ada sebagian besar terdiri dari ukiran dengan motif lengkungan figur orang ubur ubur kura kura burung dan telapak kaki Seni ini biasanya dibuat di formasi batuan alam atau kompleks marae 185 Di pulau pulau tengah timur Polinesia yang meliputi Marquesas dan Kepulauan Society petroglif lebih banyak dijumpai Petroglif menunjukkan motif khas seperti kura kura wajah cekungan orang lidi perahu ikan pola lengkungan dan lingkaran konsentris Seperti di barat Polinesia petroglif ini dipahat di situs marae atau di bebatuan tepi sungai Lukisan lukisan batu yang ada juga menampilkan motif yang sama namun dengan gaya yang berbeda 185 Di Kepulauan Hawaii petroglif memiliki beragam bentuk seperti tongkat anjing perahu layar dayung jejak kaki dan hiasan kepala Namun gambaran kehidupan bahari jarang dibuat tidak seperti petroglif Polinesia yang lainnya Petroglif biasanya diukir di batu batu besar lava yang membeku dan tebing Lukisan merah bergambar anjing di tebing dan gua juga dapat ditemukan di Kauai dan Maui 185 Bentuk lain dari tradisi megalitik Hawaii adalah struktur mirip punden berundak yang disebut heiau Di Rapa Nui ukiran bermotif khas tetapi masih menunjukkan kesamaan dengan teknik dan motif Marquesas Motif yang ada yaitu berupa bagian tubuh manusia khususnya vulva hewan tumbuhan benda upacara dan perahu Motif yang menonjol juga adalah figur manusia burung yang terkait dengan kultus tangata manu dewa Makemake Ekspresi seni batu yang paling terkenal di Rapa Nui adalah arca moai Beberapa lukisan bergambar burung dan perahu juga ditemukan di sana 185 Seni batu di Selandia Baru dapat dibagi menjadi dua Pulau Utara memiliki lebih banyak ukiran daripada lukisan sedangkan Pulau Selatan lebih unik karena merupakan satu satunya pulau di Polinesia di mana terdapat lebih banyak lukisan daripada ukiran Lukisan batu di Selandia Baru dibuat dengan pewarna merah dan hitam dan kadang kadang dilukis di ketinggian yang sulit digapai Lukisan biasanya menggambarkan sosok manusia terutama seseorang yang menghadap ke depan dengan tangan tertekuk burung kadal anjing ikan dan apa yang telah dikenali sebagai manusia burung Ukiran di ruang terbuka seperti tebing umumnya menampilkan motif spiral dan lengkung sedangkan ukiran di gua tertutup menggambarkan wajah dan perahu Motif yang serupa juga dapat dilihat pada dendroglif di batang pepohonan 185 Seni tubuh Sunting Kiri Seorang pemuda Bontoc dari Filipina c 1908 dengan rajah di dada dan lengan chaklag Ini menandai jika ia telah memenggal kepala musuh dalam perang 213 Kanan Seorang gadis Maori dengan rajah tradisional moko di bibir dan dagu c 1860 1879 Ini menjadi simbol status dan pangkat serta dianggap sebagai standar kecantikan Seni tubuh di tengah tengah masyarakat Austronesia adalah hal yang lumrah terutama tradisi rajah dengan pola rumit yang menjadi salah satu tradisi Austronesia yang paling dikenal 214 Rajah Sunting Di zaman modern rajah atau tato terkait erat dengan kebudayaan Polinesia dikarenakan populernya kisah James Cook dalam pelayarannya di Pasifik pada abad ke 18 Cook memperkenalkan kata tattoo ejaan kuno tattaow tattow ke dalam bahasa Inggris yang diserap dari kata Tahiti dan Samoa tatau Selain di Polinesia rajah juga dikenal di berbagai kelompok etnis Austronesia yang lain 215 216 217 Rajah memiliki berbagai fungsi di masyarakat Austronesia Di kalangan pria rajah terkait dengan praktik pemburuan kepala Dalam masyarakat pemburu kepala rajah melambangkan jumlah kepala musuh yang berhasil dipenggal dalam perang dan merupakan bagian dari ritual inisiasi dan kedewasaan Oleh karena itu jumlah dan lokasi rajah menunjukkan status dan prestasi seorang pria 218 Wanita Tayal dari Taiwan dengan rajah di wajahDi kalangan Penduduk Asli Taiwan rajah dimiliki baik oleh lelaki dan perempuan Di antara suku Atayal bagian tubuh yang kerap dirajah ialah wajah Itu menunjukkan kedewasaan serta keterampilan dalam menenun dan bertani untuk perempuan dan keterampilan dalam berburu dan berperang untuk lelaki Seperti di sebagian besar masyarakat Austronesia tradisi rajah di Taiwan sebagian besar telah menghilang karena sinifikasi warga pribumi setelah pendudukan Tiongkok di Taiwan pada abad ke 17 serta masuknya agama Kristen Kini tradisi rajah di Taiwan hanya dipraktikkan oleh para lansia Salah satu deskripsi paling awal tentang rajah Austronesia oleh orang Eropa adalah selama perjalanan Spanyol pada abad ke 16 di Filipina yang dimulai dengan pelayaran keliling dunia oleh Fernando de Magelhaens Pelaut pelaut Spanyol bertemu dengan orang Bisaya yang memiliki rajah di Visayas yang mereka namai Pintados bahasa Spanyol untuk yang bergambar 219 220 Namun tradisi rajah Filipina batok hampir lenyap seluruhnya seiring masuknya Kristen dan Islam meski tradisi rajah masih dipraktikkan oleh suku suku terasing di dataran tinggi pedalaman Luzon dan Mindanao Rajah Filipina biasanya berupa pola geometris atau penggambaran hewan tumbuhan dan manusia 221 222 223 Beberapa jenis rajah tradisional yang tersisa di Filipina dipertahankan oleh suku Igorot di pegunungan Luzon 224 Di kalangan suku Maori di Selandia Baru rajah moko pada mulanya digambar pada kulit menggunakan pahat dari tulang uhi bukannya menggunakan jarum 225 Seni gigi Sunting Ritual penajaman gigi suku Mentawai di Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumbar c 1938Menghitamkan gigi adalah kebiasaan mewarnai gigi seseorang menjadi hitam dengan berbagai pewarna tanaman yang mengandung tanin Seni gigi dipraktikkan di hampir seluruh gugusan Pulau Austronesia termasuk Asia Tenggara Kepulauan Madagaskar Mikronesia dan Melanesia hingga Pulau Malaita di Solomon Namun tradisi ini tidak dijumpai di Polinesia Tradisi ini juga terdapat di populasi non Austronesia di Asia Tenggara Daratan dan Jepang Praktik ini ditujukan sebagai pencegahan penyakit karena terbukti dapat mencegah kerusakan gigi Seni gigi juga memiliki makna budaya dan estetika Selain itu terdapat kepercayaan umum jika gigi yang menghitam adalah pembeda antara manusia dan hewan 226 227 228 229 Penghitaman gigi sering dilakukan bersama dengan modifikasi lain pada gigi yang terkait dengan standar kecantikan termasuk pencabutan dan penajaman gigi 230 Agama dan kepercayaan Sunting Tradisi religi Austronesia sebagian besar berpusat pada penyembahan roh leluhur roh alam dan dewa dewa Kepercayaan ini pada dasarnya adalah agama animisme yang rumit Detailnya bervariasi menurut budaya dan lokasi geografis tetapi memiliki kesamaan dalam aspek aspek dasar seperti penyembahan leluhur animisme perdukunan serta kepercayaan pada alam roh dan dewa 231 Terdapat pula keyakinan yang serupa tentang mana 232 Kini kebanyakan kepercayaan asli telah ditinggalkan Contoh agama asli Austronesia seperti agama rakyat Filipina termasuk kepercayaan pada anito Sunda Wiwitan Kejawen Kaharingan Aluk Todolo dan agama Maori Agama lain yang dianut oleh orang Austronesia seperti Hindu Buddha Kristen dan Islam 233 Tongkat pemakaman aloalo Sakalava dari Madagaskar Patung leluhur adu zatua suku Nias Sumatra Utara Taotao suku Ifugao Filipina Patung tiki dari Hiva Oa Marquesas Patung ki i di Puʻuhonua o Hōnaunau Pulau Hawaii Poupou dari makam di Rotorua Selandia Baru Moai di Ahu Tongariki Rapa Nui Tau tau patung kayu orang mati di Tampang Allo Tana Toraja Sulsel Pura kecil milik suku Bali untuk menghormati nenek moyang Hogang roh pelindung di Teras Sawah Banaue Ifugao FilipinaSistem penulisan Sunting Lihat pula Penguraian rongorongo Tablet B rongorongo sistem penulisan dari Rapa Nui yang belum dapat diuraikanDengan pengecualian aksara rongorongo di Rapa Nui orang Austronesia tidak memiliki sistem penulisan asli sebelum mengadopsi atau mengembangkan sistem penulisan setelah berhubungan dengan kebudayaan non Austronesia 234 Rongorongo konon awalnya disebut kohau motu mo rongorongo bait prasasti untuk bernyanyi adalah satu satunya sistem penulisan asli Austronesia yang muncul sebelum kontak dengan bangsa asing Rongorongo terdiri dari sekitar 120 karakter yang merupakan representasi flora fauna benda langit dan bentuk geometris Huruf huruf ini ditulis dalam tablet kayu dengan panjang sekitar 30 hingga 51 cm menggunakan gigi hiu dan serpihan obsidian Kayu tersebut diduga berasal dari pohon toromiro dan makoʻi Meski dari dua lusin tablet yang masih bertahan beberapa di antaranya dibuat dari pohon yang dibawa ke sana setelah kontak dengan bangsa Eropa serta kayu yang berasal dari kapal Eropa Rapa Nui juga menyimpan banyak sekali petroglif yang berkaitan dengan kultus tangata manu manusia burung Meskipun beberapa karakter rongorongo mungkin diturunkan dari bentuk petroglif ini rongorongo tidak muncul dalam ukiran batu di Rapa Nui dan hanya ditulis terbatas pada tablet kayu 234 235 236 Contoh petroglif di Orongo Rapa Nui terkait dengan pemujaan tangata manu Rongorongo tidak muncul di situs ini Tablet rongorongo pertama kali diperkenalkan oleh orang luar pada tahun 1864 oleh misionaris Katolik Eugene Eyraud yang mengatakan bahwa tablet ini ditemukan di semua rumah Namun keterangannya hanya mendapat sedikit perhatian dari orang luar Baru pada tahun 1869 salah satu tablet menjadi milik Florentin Etienne Jaussen Uskup Tahiti Dia membuat tablet itu menjadi perhatian dunia dan memerintahkan misi khusus ke Rapa Nui untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentangnya Namun sejak saat itu sebagian besar tablet diduga telah dihancurkan untuk dijadikan bahan bakar oleh penduduk pulau itu 235 Pada saat penemuan tablet Rapa Nui tengah mengalami depopulasi yang parah Hal ini sebagian besar disebabkan oleh gundulnya hutan serta perdagangan budak ke Peru dan Chili di awal tahun 1860 an Kelas penguasa yang melek huruf dari orang Rapa Nui termasuk keluarga bangsawan dan kasta pendeta dan sebagian besar penduduk pulau diculik atau dibunuh untuk dijadikan budak Mayoritas mereka yang diculik meninggal hanya satu atau dua tahun kemudian karena kondisi kerja yang buruk dan penyakit yang dibawa orang Eropa Wabah cacar dan tuberkulosis berhasil menghabisi sebagian besar populasi pulau itu hingga tiada cukup orang untuk menguburkan orang mati Sisa sisa terakhir orang Rapa Nui terasimilasi oleh pendatang Tahiti yang dibawa ke pulau itu dalam upaya untuk mengisinya kembali yang pada akhirnya melenyapkan bahasa Rapa Nui Kuno 234 Tradisi lisan menyatakan bahwa hanya kelas elit yang bisa membaca tablet itu dan kemampuan untuk menerjemahkan tablet hilang bersamaan dengan kematian mereka Berbagai upaya telah dilakukan untuk membaca tablet mulai dari beberapa tahun setelah penemuannya Tapi hingga hari ini tidak ada yang terbukti berhasil Beberapa penulis telah mengusulkan bahwa rongorongo mungkin merupakan upaya untuk meniru aksara Eropa setelah kemampuan menulis diperkenalkan selama penandatangan Perjanjian Aneksasi Spanyol tahun 1770 atau melalui pengetahuan tentang aksara Eropa yang diperoleh di tempat lain Mereka mengutip berbagai alasan termasuk kurangnya pembuatan rongorongo sebelum tahun 1860 an dan kurangnya bukti arkeologis tambahan sejak penemuannya Yang lain berpendapat bahwa rongorongo hanyalah merupakan jembatan keledai untuk merapal mantra Kebenaran mengenai apakah rongorongo hanya sebuah contoh difusi trans budaya atau satu satunya sistem penulisan asli Austronesia dan salah satu dari sedikit aksara yang ditemukan secara independen dalam sejarah umat manusia masih menjadi misteri yang mungkin takkan pernah terungkap 234 235 237 Prasasti Talang Tuo prasasti abad ke 7 peninggalan Sriwijaya yang ditulis dengan bahasa Melayu Kuno dalam aksara PallawaDi Asia Tenggara sistem penulisan pertama dari kebudayaan Austronesia pra modern semuanya berasal dari aksara Brahmi Grantha dan Pallawa yang semuanya adalah aksara abugida dari India Selatan Berbagai bentuk abugida menyebar ke seluruh orang Austronesia di Asia Tenggara ketika kerajaan kerajaan terindianisasi melalui perdagangan maritim awal Penggunaan aksara abugida tertua dalam budaya Austronesia adalah dalam inskripsi batu abad ke 4 yang ditulis dalam aksara Cham dari Vietnam Ada banyak sistem penulisan turunan Brahmi lainnya yang dipakai orang Austronesia di Asia Tenggara Contoh terkenalnya ialah aksara Bali Batak Baybayin Buhid Hanuno o Jawa Kawi Kulitan Lontara Rejang Rencong Sunda dan Tagbanwa Bentuknya bervariasi dari bulat hingga runcing sebagai hasil dari perbedaan media tulis di mana huruf yang bulat cocok untuk ditulis pada permukaan lembut dan huruf runcing ideal untuk ditulis di atas bambu yang keras Aksara sendiri digunakan untuk menulis catatan yang bersifat duniawi hingga bersifat esoteris tentang ritual magis religius serta pengobatan tradisional 238 Sorabe sistem penulisan bahasa Malagasi yang diturunkan dari abjad Arab Halaman Doctrina Cristiana Espanola Y Tagala 1593 dari Filipina menampilkan aksara Baybayin dan LatinDi daerah daerah yang telah kedatangan Islam huruf abjad yang berasal dari aksara Arab mulai menggantikan abugida sejak abad ke 13 di Asia Tenggara Madagaskar juga mengadopsi tulisan Arab pada abad ke 14 Namun abjad memiliki keterbatasan yang lebih besar dibanding abugida dalam menulis bahasa Austronesia karena bahasa Austronesia memiliki suara vokal yang lebih bervariasi dan menonjol yang biasanya tidak dapat dilambangkan oleh abjad Arab Akibatnya adaptasi Austronesia seperti aksara Jawi dan Pegon harus dimodifikasi dengan sistem diakritik yang mewakili bunyi baik vokal maupun konsonan yang tidak dikenal dalam bahasa Semitik 238 Seiring masuknya era kolonial hampir semua sistem penulisan ini telah diganti dengan alfabet berbasis Latin seperti alfabet Hawaii alfabet Filipina dan alfabet Melayu namun beberapa bahasa Formosa telah ditulis dalam aksara Zhuyin dan bahasa Cia Cia di Pulau Buton menggunakan Hangeul Di Woleai dan pulau pulau sekitarnya sebuah sistem penulisan telah dikembangkan untuk menulis bahasa Woleai sejak awal abad ke 20 Sekitar 20 karakter merupakan pinjaman dari karakter Latin karakter yang tersisa tampaknya berasal dari ikonografi lokal Terlepas dari pengaruh Latin yang kuat aksara ini termasuk jenis silabis berbasis suku kata Vanuatu memiliki tradisi menggambar di atas pasir yang unik di mana gambar dibuat dengan satu garis kontinu yang digambar di pasir Hal ini diyakini berfungsi sebagai sarana komunikasi simbolis di Melanesia terutama dengan pelancong dan suku bangsa yang tidak menggunakan bahasa yang sama Gambar pasir terdiri dari sekitar 300 desain yang berbeda 239 Pada tahun 1990 an unsur unsur gambar diadaptasi menjadi aksara modern yang disebut avoiuli oleh gerakan pribumi Turaga di Pulau Pentakosta 240 Kajian genetika SuntingKajian genetika telah dilakukan pada orang orang dan kelompok terkait Austronesia 241 Penanda genetik Haplogrup O1 Y DNA a M119 banyak dideteksi dalam darah penduduk asli Taiwan utara Filipina dan Polinesia serta beberapa suku di Indonesia Malaysia dan populasi non Austronesia di selatan Tiongkok 242 Sebuah analisis tahun 2007 dari DNA yang ditemukan pada fosil manusia di situs prasejarah di tepian Sungai Panjang di Tiongkok juga menunjukkan frekuensi tinggi Haplogrup O1 dalam kebudayaan Liangzhu yang mengaitkannya dengan masyarakat Austronesia dan Kra Dai Kebudayaan Liangzhu berlokasi di kawasan pesisir di sekitar muara Sungai Panjang Haplogrup O1 tidak ditemukan di situs arkeologi lainnya di pedalaman Peneliti menyarankan bahwa ini bisa menjadi bukti dari dua rute migrasi manusia di Asia Timur pesisir dan pedalaman dengan sedikit aliran gen di antara keduanya 129 Sebuah terobosan penting dalam kajian genetika Austronesia adalah identifikasi motif Polinesia Haplogrup B4a1a1 pada tahun 1989 sebagai hasil mutasi pada mtDNA Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa haplogrup ini dimiliki oleh penduduk Polinesia dan Asia Tenggara Kepulauan 243 dengan cabang yang juga ditemukan di Madagaskar menunjukkan jika leluhur mereka adalah wanita Austronesia 244 Daerah berbahasa Austronesia juga memiliki frekuensi tinggi hingga sedang dari Haplogrup O1 termasuk Madagaskar yang semakin memperkuat adanya kesamaan nenek moyang dengan pengecualian Polinesia di mana Haplogrup C2a1 yang berasal dari Papua lebih dominan meskipun frekuensi yang lebih rendah dari Haplogroup O M122 Austronesia juga ada Ini menunjukkan bahwa orang Lapita nenek moyang langsung orang Polinesia kemungkinan besar adalah masyarakat matrilokal yang kawin dengan lelaki perantau Papua dari luar komunitas melalui pernikahan di Oseania Dekat sebelum ekspansi orang Polinesia ke Oseania Jauh 55 243 244 245 Moodley dkk 2009 mengidentifikasi dua populasi berbeda dari bakteri pencernaan Helicobacter pylori yang menyertai migrasi manusia ke Asia Tenggara Kepulauan dan Oseania yang disebut hpSahul dan hspMaori Kajian ini mengambil sampel dari penduduk asli Australia penduduk asli Taiwan warga dataran tinggi di Papua serta orang Melanesia di Kaledonia Baru yang kemudian dibandingkan dengan haplotipe H pylori lainnya dari Eropa Asia Kepulauan Pasifik dan lainnya Mereka menemukan bahwa hpSahul menyimpang dari populasi H pylori Asia Daratan sekitar 31 000 hingga 37 000 tahun yang lalu dan tetap terisolasi selama 23 000 hingga 32 000 tahun mengonfirmasi keberadaan substrat Australo Melanesia di Asia Tenggara Kepulauan dan Papua hspMaori di sisi lain adalah subpopulasi hpAsiaTimur yang dijumpai pada sampel orang Polinesia Maori Tonga dan Samoa dan tiga orang dari Filipina dan Jepang Kajian ini juga mendapati keberadaan hspMaori pada penduduk asli Taiwan Melanesia Polinesia dan dua orang dari Kepulauan Selat Torres semuanya berkaitan sebagai satu keluarga Austronesia Seperti yang diharapkan hspMaori menunjukkan keragaman genetik terbesar di Taiwan sementara semua populasi hspMaori non Taiwan termasuk dalam satu garis keturunan yang mereka sebut klad Pasifik Mereka juga menghitung model isolasi dengan migrasi yang menunjukkan bahwa divergensi klad Pasifik hspMaori sebanding laras dari Taiwan ke Pasifik Temuan ini konsisten dengan model Keluar dari Taiwan yang merupakan teori ekspansi Austronesia yang paling diterima 246 Pada 16 Januari 2020 perusahaan genomik swasta 23andMe menambahkan kategori Filipina amp Austronesia setelah pelanggan yang tidak memiliki darah Filipina mendapati angka 5 atau lebih leluhur Filipina dalam laporan tes DNA leluhur mereka angka sebesar 75 di Samoa 71 di Tonga 68 di Guam 18 di Hawaii dan 34 di Madagaskar Para ilmuwan dari perusahaan ini menduga bahwa ini disebabkan oleh warisan leluhur Austronesia yang salah diidentifikasi sebagai leluhur Filipina 247 Sebuah studi terbaru dari tahun 2021 menemukan bahwa pemburu pengumpul Holosen dari Sulawesi Selatan memiliki nenek moyang dari garis keturunan berbeda yang terkait dengan orang Papua dan Pribumi Australia dan dari garis keturunan Eurasia Timur diwakili oleh orang Asia Timur modern Para pemburu pengumpul memiliki sekitar 50 nenek moyang Basal Asia Timur Para penulis menyimpulkan bahwa nenek moyang dari Asia Timur bergerak jauh lebih dahulu ke Asia Tenggara Maritim daripada yang diprediksi sebelumnya jauh sebelum ekspansi Austroasia dan Austronesia 248 Studi lain tentang komposisi leluhur kelompok etnis modern di Filipina dari tahun 2021 juga menunjukkan bahwa nenek moyang Basal Asia Timur Eurasia Timur berasal dari Asia Tenggara Daratan pada 50 000 SM dan menyebar melalui beberapa gelombang migrasi ke selatan dan utara Keturunan Basal Asia Timur serta keturunan Austroasia yang datang kemudian dari Daratan Asia Tenggara tiba di Filipina sebelum pengelanaan Austronesia Penutur Austronesia sendiri diperkirakan tiba di Taiwan dan Filipina Utara antara 10 000 SM hingga 7 000 SM dari pesisir Fujian di Tiongkok Selatan Para penulis menyimpulkan bahwa ekspansi Austronesia ke Asia Tenggara Kepulauan dan Polinesia dimulai dari Filipina bukannya Taiwan dan bahwa orang orang berbahasa Austronesia modern sebagian besar memiliki nenek moyang Basal Asia Timur Austroasia dari Asia Tenggara Daratan dan Austronesia dari Filipina 249 Bukti dari pertanian Sunting Analisis genom kelapa domestik Cocos nucifera ikut menjelaskan perjalanan masyarakat Austronesia Dengan memeriksa 10 lokus mikrosatelit para peneliti menemukan bahwa ada 2 subpopulasi kelapa yang berbeda secara genetik satu berasal dari Samudra Hindia yang lain berasal dari Samudra Pasifik Namun terdapat bukti akan terjadinya pencampuran dan transfer materi genetik di antara kedua populasi Mengingat bahwa kelapa sangat cocok untuk disebarkan melalui laut tampaknya ada kemungkinan jika individu dari satu populasi bisa pindah ke tempat lain Namun lokasi peristiwa pencampuran terbatas di Madagaskar dan pesisir timur Afrika dan tidak termasuk Seychelles dan Mauritius Berlayar ke barat dari Asia Tenggara Maritim di Lautan Hindia bangsa Austronesia mencapai Madagaskar sekitar 50 500 M dan mencapai bagian lain setelahnya Peristiwa ini membentuk pola yang cocok dengan rute perdagangan Austronesia yang telah diketahui Selain itu terdapat sub populasi kelapa yang berbeda secara genetik di pantai timur Amerika Selatan yang telah mengalami perubahan gen namun leluhurnya adalah kelapa dari Pasifik yang menunjukkan bahwa bangsa Austronesia mungkin telah berlayar ke timur sejauh Benua Amerika 83 85 250 Kontak Pra Kolumbus dengan Amerika Sunting Analisis genom pada tahun 2020 menunjukkan pelayaran orang Austronesia ke Amerika Selatan dimulai sekitar 1150 1200 M dari Fatu Hiva di Marquesas ke Kolombia 251 Referensi Sunting Proyeksi penduduk Indonesia Indonesia Population Projection 2010 2035 PDF Badan Pusat Statistik ISBN 978 979 064 606 3 Highlights of the Philippine Population 2015 Census of Population Philippine Statistics Authority Republic of the Philippines Diakses tanggal 17 Januari 2020 Population total Data World Bank Group 2017 Diakses tanggal 29 April 2018 Malaysia The World Factbook Central Intelligence Agency Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 12 28 Diakses tanggal 29 April 2018 Population movement in the Pacific A perspective on future prospects Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2013 Diakses tanggal 22 Juli 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan 2015 Census shows population growth moderating Government of Timor Leste Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2016 Diakses tanggal 24 Juli 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Population movement in the Pacific A perspective on future prospects Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2013 Diakses tanggal 22 Juli 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 02 11 Diakses tanggal 2017 06 01 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 11 27 Diakses tanggal 2017 06 01 Sekitar 13 6 warga Singapura memiliki garis keturunan Melayu Sebagai tambahan banyak orang Tionghoa Singapura yang berdarah campuran Austronesia Lihat pula Key Indicators of the Resident Population PDF Singapore Department of Statistics Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 4 Juli 2007 Diakses tanggal 25 April 2007 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ramzy Austin 1 Agustus 2016 Taiwan s President Apologizes to Aborigines for Centuries of Injustice The New York Times Diakses tanggal 17 Januari 2020 FIJI TODAY 2005 2006 PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 3 April 2007 Diakses tanggal 23 Maret 2007 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Brunei The World Factbook Central Intelligence Agency Juli 2018 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 07 21 Diakses tanggal 10 April 2019 a b c d World Population prospects Population Division population un org dalam bahasa Inggris Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa Divisi Kependudukan 2019 Diakses tanggal 9 November 2019 a b c d Overall total population World Population Prospects The 2019 Revision xslx population un org Data khusus yang diperoleh melalui situs web dalam bahasa Inggris Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa Divisi Kependudukan 2019 Diakses tanggal 9 November 2019 Joshua Project Cham Western in Cambodia Joshua Project Diakses tanggal 15 Oktober 2019 La population legale au 17 aout 2017 275 918 habitants ISPF Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 02 09 Diakses tanggal 16 Februari 2018 Most recent ethnic census in 1988 Frontieres ethniques et redefinition du cadre politique a Tahiti PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2009 03 26 Diakses tanggal 31 Mei 2011 Diperkirakan 87 7 dari total populasi Polinesia Prancis 275 918 mewarisi darah Polinesia baik campuran ataupun tidak Population amp Demography Indicator Summary Samoa Bureau of Statistics Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2019 Diakses tanggal 25 Juni 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan the 2009 Vietnam Population and Housing Census Completed Results 2009 Census Diarsipkan 14 November 2012 di Wayback Machine Ha Nội 6 2010 Table 5 page 134 The Native Hawaiian and Other Pacific Islander Population 2010 PDF census gov US Census Bureau Diakses tanggal 11 Agustus 2017 U S 2000 Census Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2011 Diakses tanggal 23 November 2014 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kiribati Stats at a Glance Kiribati National Statistics Office Ministry of Finance amp Economic Development Government of Kiribati Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Januari 2017 Diakses tanggal 17 Januari 2020 La Nouvelle Caledonie compte 271 407 habitants en 2019 Institut de la statistique et des etudes economiques ISEE Diakses tanggal 17 Januari 2020 Recensement de la population en Nouvelle Caledonie en 2009 ISEE Diakses tanggal 17 Januari 2020 Sekitar 90 4 total penduduk 112 640 adalah penduduk asli Kepulauan Pasifik 1 Tonga 2016 Census Results 11 November 2016 Suriname The World Factbook Central Intelligence Agency Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 01 07 Diakses tanggal 29 April 2018 Australia Oceania MARSHALL ISLANDS CIA The World Factbook Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 07 11 Diakses tanggal 2021 09 20 Archived copy 2010 United States Census census gov Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2012 Diakses tanggal 1 Oktober 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan A2 Population by ethnic group according to districts 2012 Census of Population amp Housing 2011 Department of Census amp Statistics Sri Lanka Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 03 10 Diakses tanggal 2017 06 01 3238 0 55 001 Estimates of Aboriginal and Torres Strait Islander Australians June 2016 Australian Bureau of Statistics 31 Agustus 2018 Diakses tanggal 27 Desember 2019 Joshua Project Malay in Myanmar Burma Joshua Project Diakses tanggal 15 Oktober 2019 Joshua Project Moken Salon in Myanmar Burma Joshua Project Diakses tanggal 15 Oktober 2019 Data Access and Dissemination Systems DADS American FactFinder Results U S Census Bureau Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2020 Diakses tanggal 17 Januari 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Approximately 34 9 of the total population 53 883 are native Pacific Islander Sekitar 92 2 dari total populasi 17 907 adalah keturunan Austronesia INSEE Les populations legales de Wallis et Futuna en 2018 Diakses tanggal 7 April 2019 National Report on Population ad Housing PDF Nauru Bureau of Statistics Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 24 September 2015 Diakses tanggal 9 Juni 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Population of communities in Tuvalu world statistics org 11 April 2012 Diakses tanggal 20 Maret 2016 Population of communities in Tuvalu Thomas Brinkhoff 11 April 2012 Diakses tanggal 20 Maret 2016 Australia Oceania COOK ISLANDS CIA The World Factbook Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 05 27 Diakses tanggal 2021 09 20 RAPA NUI IW 2019 IWGIA International Work Group for Indigenous Affairs Diakses tanggal 17 Januari 2020 Sekitar 60 penduduk Rapa Nui 3 765 adalah keturunan pribumi Final population counts 2016 Tokelau Census PDF Laporan Statistics New Zealand November 2016 hlm 3 a b c Gray RD Drummond AJ Greenhill SJ 2009 Language Phylogenies Reveal Expansion Pulses and Pauses in Pacific Settlement Science 323 5913 479 483 doi 10 1126 science 1166858 PMID 19164742 Diamond JM 2000 Taiwan s gift to the world Nature 403 6771 709 710 doi 10 1038 35001685 PMID 10693781 Menurut antropolog Wilhelm Solheim II Saya tekankan lagi seperti yang telah saya sebutkan di banyak artikel lain bahwa Austronesia adalah istilah linguistik dan merupakan nama rumpun bahasa super Istilah itu tidak dapat digunakan sebagai nama untuk suku secara genetika atau budaya Untuk merujuk pada orang orang yang berbicara bahasa Austronesia frasa penutur bahasa Austronesia harus digunakan Origins of the Filipinos and Their Languages Januari 2006 Horridge Adrian 2006 Bellwood Peter ed The Austronesians historical and comparative perspectives Canberra ACT ISBN 978 0731521326 a b Pierron Denis Heiske Margit Razafindrazaka Harilanto Rakoto Ignace Rabetokotany Nelly Ravololomanga Bodo Rakotozafy Lucien M A Rakotomalala Mireille Mialy Razafiarivony Michel Rasoarifetra Bako Raharijesy Miakabola Andriamampianina 2017 08 08 Genomic landscape of human diversity across Madagascar Proceedings of the National Academy of Sciences dalam bahasa Inggris 114 32 E6498 E6506 doi 10 1073 pnas 1704906114 ISSN 0027 8424 PMC 5559028 PMID 28716916 a b Van Tilburg Jo Anne 1994 Easter Island Archaeology Ecology and Culture Washington D C Smithsonian Institution Press a b Langdon Robert The Bamboo Raft as a Key to the Introduction of the Sweet Potato in Prehistoric Polynesia The Journal of Pacific History Vol 36 No 1 2001 Priyambodo Utomo 17 Juni 2021 Thamrin Mahandis Yoanata ed Sains Terbaru Ungkap Penemu Benua Antarktika Bukanlah Orang Barat National Geographic Indonesia Diakses tanggal 27 Juni 2022 Reditya Tito Hilmawan 14 Juni 2021 Utomo Ardi Priyatno Ardi Priyatno ed Bukan Eropa Suku Selandia Baru Disebut Jadi Penemu Pertama Antartika Kompas com Diakses tanggal 27 Juni 2022 Lebih dari satu parameter author dan last yang digunakan bantuan Lebih dari satu parameter editor last dan editor yang digunakan bantuan a b c d Crowley Terry Lynch John Ross Malcolm 2013 The Oceanic Languages Routledge ISBN 9781136749841 Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e Blust Robert A 2013 The Austronesian languages Asia Pacific Linguistics Australian National University hdl 1885 10191 ISBN 9781922185075 a b Hudjashov Georgi Endicott Phillip Post Helen Nagle Nano Ho Simon Y W Lawson Daniel J Reidla Maere Karmin Monika Rootsi Siiri Metspalu Ene Saag Lauri Villems Richard Cox Murray P Mitchell R John Garcia Bertrand Ralph L Metspalu Mait Herrera Rene J Desember 2018 Investigating the origins of eastern Polynesians using genome wide data from the Leeward Society Isles Scientific Reports 8 1 1823 Bibcode 2018NatSR 8 1823H doi 10 1038 s41598 018 20026 8 PMC 5789021 PMID 29379068 Race and nobility in the works of Johann Reinhold and Georg Forster by Timothy McInerney in Etudes anglaises 2013 2 Vol 66 pp 250 a 266 a b c Ross Malcolm 1996 On the Origin of the Term Malayo Polynesian Oceanic Linguistics 35 1 143 145 doi 10 2307 3623036 JSTOR 3623036 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e Douglas Bronwen 2008 Novus Orbis Australis Oceania in the science of race 1750 1850 Dalam Douglas Bronwen Ballard Chris Foreign Bodies Oceania and the Science of Race 1750 1940 PDF ANU E Press hlm 99 156 ISBN 9781921536007 a b Bhopal Raj 22 Desember 2007 The beautiful skull and Blumenbach s errors the birth of the scientific concept of race BMJ 335 7633 1308 1309 doi 10 1136 bmj 39413 463958 80 PMC 2151154 PMID 18156242 Pseudo theory on origins of the Malay race Aliran 19 Januari 2014 The Encyclopaedia Britannica A Dictionary of Arts Sciences and General Literature 15 edisi ke 9th Henry G Allen and Company 1888 hlm 323 326 a b Codrington Robert Henry 1891 The Melanesians Studies in their Anthropology and Folklore Oxford Clarendon Press Ray Sidney H 1896 The common origin of Oceanic languages The Journal of the Polynesian Society 5 1 58 68 Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Januari 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Fox Charles Elliot 1906 The Comparison of the Oceanic Languages PDF Transactions and Proceedings of the Royal Society of New Zealand 39 464 475 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 3 April 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Simpson John Weiner Edmund ed 1989 Official Oxford English Dictionary OED2 Dictionary Oxford University Press hlm 22000 a b Blust Robert A 1999 Subgrouping circularity and extinction some issues in Austronesian comparative linguistics Dalam Zeitoun Elizabeth Li Paul Jen kuei Selected Papers from the Eighth International Conference on Austronesian Linguistics Institute of Linguistics Preparatory Office Academia Sinica hlm 31 94 Origins of the Filipinos and Their Languages Januari 2006 a b Baldick Julian 2013 Ancient Religions of the Austronesian World From Australasia to Taiwan I B Tauris ISBN 9780857733573 Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f Bellwood Peter Fox James J Tryon Darrell 2006 The Austronesians Historical and Comparative Perspectives Australian National University Press ISBN 9781920942854 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Blench Roger 2012 Almost Everything You Believed about the Austronesians Isn t True PDF Dalam Tjoa Bonatz Mai Lin Reinecke Andreas Bonatz Dominik Crossing Borders National University of Singapore Press hlm 128 148 ISBN 9789971696429 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 30 Desember 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e Doran Edwin B 1981 Wangka Austronesian Canoe Origins Texas A amp M University Press ISBN 9780890961070 Dierking Gary 2007 Building Outrigger Sailing Canoes Modern Construction Methods for Three Fast Beautiful Boats International Marine McGraw Hill ISBN 9780071594561 Horridge Adrian 1986 The Evolution of Pacific Canoe Rigs The Journal of Pacific History 21 2 83 89 doi 10 1080 00223348608572530 JSTOR 25168892 a b c Abels Birgit 2011 Austronesian Soundscapes Performing Arts in Oceania and Southeast Asia Amsterdam University Press hlm 16 21 ISBN 9789089640857 Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wibisono Sonny Chr 2006 Stylochronology of Early Pottery in the Islands of Southeast Asia A Reassessment of Archaeological Evidence of Austronesia Dalam Simanjuntak Truman Pojoh Ingrid H E Hisyam Mohammad Austronesian Diaspora and the Ethnogeneses of People in Indonesian Archipelago Proceedings of the International Symposium Indonesian Institute of Sciences hlm 107 ISBN 9789792624366 Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Bellwood Peter Chambers Geoffrey Ross Malcolm Hung Hsiao chun 2011 Are Cultures Inherited Multidisciplinary Perspectives on the Origins and Migrations of Austronesian Speaking Peoples Prior to 1000 BC Dalam Roberts Benjamin W Linden Marc Vander Investigating Archaeological Cultures Material Culture Variability and Transmission Springer hlm 321 354 ISBN 978 1 4419 6970 5 Posth Cosimo Nagele Kathrin Colleran Heidi Valentin Frederique Bedford Stuart Kami Kaitip W Shing Richard Buckley Hallie Kinaston Rebecca Walworth Mary Clark Geoffrey R Reepmeyer Christian Flexner James Maric Tamara Moser Johannes Gresky Julia Kiko Lawrence Robson Kathryn J Auckland Kathryn Oppenheimer Stephen J Hill Adrian V S Mentzer Alexander J Zech Jana Petchey Fiona Roberts Patrick Jeong Choongwon Gray Russell D Krause Johannes Powell Adam April 2018 Language continuity despite population replacement in Remote Oceania Nature Ecology amp Evolution 2 4 731 740 doi 10 1038 s41559 018 0498 2 a b Bellwood Peter 1991 The Austronesian Dispersal and the Origin of Languages Scientific American 265 1 88 93 Bibcode 1991SciAm 265a 88B doi 10 1038 scientificamerican0791 88 JSTOR 24936983 Hill Adrian V S Serjeantson Susan W ed 1989 The Colonization of the Pacific A Genetic Trail Research Monographs on Human Population Biology No 7 Oxford University Press ISBN 9780198576952 a b Simanjuntak Truman Pojoh Ingrid H E Hisyam Mohammad ed 2006 Austronesian Diaspora and the Ethnogeneses of People in Indonesian Archipelago Proceedings of the International Symposium Indonesian Institute of Sciences hlm 107 ISBN 9789792624366 Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Blench Roger 2016 Splitting up Proto Malayopolynesian New Models of Dispersal from Taiwan PDF Dalam Prasetyo Bagyo Nastiti Tito Surti Simanjuntak Truman Austronesian Diaspora A New Perspective Gadjah Mada University Press ISBN 9786023862023 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 26 Juli 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Solheim Wilhelm G II 1984 1985 The Nusantao Hypothesis The Origin and Spread of Austronesian Speakers Asian Perspectives 26 1 77 78 JSTOR 42928107 a b c Burney DA Burney LP Godfrey LR Jungers WL Goodman SM Wright HT Jull AJ Agustus 2004 A chronology for late prehistoric Madagascar Journal of Human Evolution 47 1 2 25 63 doi 10 1016 j jhevol 2004 05 005 PMID 15288523 Gunn BF Baudouin L Olsen KM 22 Juni 2011 Independent origins of cultivated coconut Cocos nucifera L in the old world tropics PLOS ONE 6 6 e21143 Bibcode 2011PLoSO 621143G doi 10 1371 journal pone 0021143 PMC 3120816 PMID 21731660 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Dewar Robert E Wright Henry T 1993 The culture history of Madagascar Journal of World Prehistory 7 4 417 466 doi 10 1007 BF00997802 hdl 2027 42 45256 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Blust Robert 2016 History of the Austronesian Languages University of Hawaii at Manoa Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Embong Abdul Mutalib Jusoh Juhari Sham Hussein Juliani Mohammad Razita 31 Mei 2016 Tracing the Malays in the Malay Land Procedia Social and Behavioral Sciences 219 235 240 doi 10 1016 j sbspro 2016 05 011 ISSN 1877 0428 a b Blench Roger 2009 Remapping the Austronesian expansion PDF Dalam Evans Bethwyn Discovering History Through Language Papers in Honour of Malcolm Ross Pacific Linguistics ISBN 9780858836051 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 20 April 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bulbeck David Desember 2008 An Integrated Perspective on the Austronesian Diaspora The Switch from Cereal Agriculture to Maritime Foraging in the Colonisation of Island Southeast Asia Australian Archaeology 67 1 31 51 doi 10 1080 03122417 2008 11681877 hdl 1885 36371 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2020 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Cheke Anthony 2010 The timing of arrival of humans and their commensal animals on Western Indian Ocean oceanic islands Phelsuma 18 2010 38 69 Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2017 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Goss Jon Lindquist Bruce 2000 Placing Movers An Overview of the Asian Pacific Migration System PDF The Contemporary Pacific 12 2 385 414 doi 10 1353 cp 2000 0053 hdl 10125 13544 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 14 Agustus 2017 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Matsumura H Shinoda KI Shimanjuntak T Oktaviana AA Noerwidi S Octavianus Sofian H et al 22 Juni 2018 Cranio morphometric and aDNA corroboration of the Austronesian dispersal model in ancient Island Southeast Asia Support from Gua Harimau Indonesia PLOS ONE 13 6 e0198689 Bibcode 2018PLoSO 1398689M doi 10 1371 journal pone 0198689 PMC 6014653 PMID 29933384 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Simanjuntak Truman 2017 The Western Route Migration A Second Probable Neolithic Diffusion to Indonesia PDF Dalam Piper Philip J Matsumura Hirofumi Bulbeck David New Perspectives in Southeast Asian and Pacific Prehistory terra australis 45 ANU Press hlm 201 212 doi 10 22459 TA45 03 2017 11 ISBN 9781760460952 JSTOR j ctt1pwtd26 18 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Japanese Filipinos Ethnic Groups of the Philippines ethnicgroupsphilippines Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 01 02 Agnote Dario 11 Oktober 2017 A glimmer of hope for castoffs The Japan Times Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Juni 2011 Ohno Shun 2006 The Intermarried issei and mestizo nisei in the Philippines Dalam Adachi Nobuko Japanese diasporas Unsung pasts conflicting presents and uncertain futures hlm 97 ISBN 978 1 135 98723 7 a b c d Lipson M Loh PR Patterson N Moorjani P Ko YC Stoneking M et al Agustus 2014 Reconstructing Austronesian population history in Island Southeast Asia PDF Nature Communications 5 1 4689 Bibcode 2014NatCo 5 4689L doi 10 1038 ncomms5689 PMC 4143916 PMID 25137359 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 21 Januari 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Jett Stephen C 2017 Ancient Ocean Crossings Reconsidering the Case for Contacts with the Pre Columbian Americas University of Alabama Press hlm 168 171 ISBN 9780817319397 Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f Jinam TA Phipps ME Aghakhanian F Majumder PP Datar F Stoneking M et al Agustus 2017 Discerning the Origins of the Negritos First Sundaland People Deep Divergence and Archaic Admixture Genome Biology and Evolution 9 8 2013 2022 doi 10 1093 gbe evx118 PMC 5597900 PMID 28854687 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Mahdi Waruno 2017 Pre Austronesian Origins of Seafaring in Insular Southeast Asia Dalam Acri Andrea Blench Roger Landmann Alexandra Spirits and Ships Cultural Transfers in Early Monsoon Asia ISEAS Yusof Ishak Institute hlm 325 440 ISBN 9789814762755 Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jennings Ralph 17 November 2008 Negritos celebrated as early Taiwan settlers Reuters Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan New evidence of Negrito presence unearthed in Taiwan Taiwan Today 26 Oktober 2010 Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Desember 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Matsumara Hirofumi Hung Hsiao chun Cuong Nguyen Lan Zhao Ya feng He Gang Chi Zhang 2017 Mid Holocene Hunter Gatherers Gaomiao in Hunan China The First of the Two layer Model in the Population History of East Southeast Asia Dalam Piper Philip J Matsumura Hirofumi Bulbeck David New Perspectives in Southeast Asian and Pacific Prehistory ANU Press hlm 61 78 doi 10 22459 TA45 03 2017 04 ISBN 9781760460945 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Detroit Florent Dizon Eusebio Falgueres Christophe Hameau Sebastien Ronquillo Wilfredo Semah Francois 2004 Upper Pleistocene Homo sapiens from the Tabon cave Palawan The Philippines description and dating of new discoveries PDF Human Palaeontology and Prehistory 3 2004 705 712 doi 10 1016 j crpv 2004 06 004 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 12 Desember 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Detroit F Corny J Dizon EZ Mijares AS 2013 Small size in the Philippine human fossil record is it meaningful for a better understanding of the evolutionary history of the negritos Human Biology 85 1 3 45 65 doi 10 3378 027 085 0303 PMID 24297220 Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2020 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Detroit F Mijares AS Corny J Daver G Zanolli C Dizon E et al April 2019 A new species of Homo from the Late Pleistocene of the Philippines PDF Nature 568 7751 181 186 Bibcode 2019Natur 568 181D doi 10 1038 s41586 019 1067 9 PMID 30971845 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Reich D Patterson N Kircher M Delfin F Nandineni MR Pugach I et al Oktober 2011 Denisova admixture and the first modern human dispersals into Southeast Asia and Oceania American Journal of Human Genetics 89 4 516 28 doi 10 1016 j ajhg 2011 09 005 PMC 3188841 PMID 21944045 Cooper A Stringer CB Oktober 2013 Paleontology Did the Denisovans cross Wallace s Line Science 342 6156 321 3 Bibcode 2013Sci 342 321C doi 10 1126 science 1244869 PMID 24136958 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Waterson Roxana 2009 Paths and Rivers Sa dan Toraja Society in Transformation KITLV Press ISBN 9789004253858 Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bulbeck David Pasqua Monique De Lello Adrian 2000 Culture History of the Toalean of South Sulawesi Indonesia PDF Asian Perspectives 39 1 2 71 108 doi 10 1353 asi 2000 0004 hdl 10125 17135 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 27 April 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mahdi Waruno 2016 Origins of Southeast Asian Shipping and Maritime Communication across the Indian Ocean Dalam Campbell Gwyn Early Exchange between Africa and the Wider Indian Ocean World Palgrave Series in Indian Ocean World Studies Palgrave Macmillan hlm 25 49 ISBN 9783319338224 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ko Albert Min Shan Chen Chung Yu Fu Qiaomei Delfin Frederick Li Mingkun Chiu Hung Lin Stoneking Mark Ko Ying Chin Maret 2014 Early Austronesians Into and Out Of Taiwan The American Journal of Human Genetics 94 3 426 436 doi 10 1016 j ajhg 2014 02 003 PMC 3951936 PMID 24607387 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Fox James J 2004 Current Developments in Comparative Austronesian Studies Research School of Pacific and Asian Studies Australian National University Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Melton T Clifford S Martinson J Batzer M Stoneking M Desember 1998 Genetic evidence for the proto Austronesian homeland in Asia mtDNA and nuclear DNA variation in Taiwanese aboriginal tribes American Journal of Human Genetics 63 6 1807 23 doi 10 1086 302131 PMC 1377653 PMID 9837834 Mirabal S Cadenas AM Garcia Bertrand R Herrera RJ April 2013 Ascertaining the role of Taiwan as a source for the Austronesian expansion PDF American Journal of Physical Anthropology 150 4 551 64 doi 10 1002 ajpa 22226 PMID 23440864 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 23 Maret 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bellwood Peter 1988 A Hypothesis for Austronesian Origins PDF Asian Perspectives 26 1 107 117 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 1 Mei 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kun Ho Chuan 2006 On the Origins of Taiwan Austronesians Dalam K R Howe Vaka Moana Voyages of the Ancestors edisi ke 3rd Honolulu University of Hawai i Press hlm 92 93 ISBN 978 0 8248 3213 1 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jiao Tianlong 2013 The Neolithic Archaeology of Southeast China In Underhill Anne P et al A Companion to Chinese Archaeology 599 611 Wiley Blackwell Jiao Tianlong 2007 The Neolithic of Southeast China Cultural Transformation and Regional Interaction on the Coast Cambria Press Bellwood Peter 9 Desember 2011 The Checkered Prehistory of Rice Movement Southwards as a Domesticated Cereal from the Yangzi to the Equator PDF Rice 4 3 4 93 103 doi 10 1007 s12284 011 9068 9 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 24 Januari 2019 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Zhang Chi Hung Hsiao Chun 2008 The Neolithic of Southern China Origin Development and Dispersal PDF Asian Perspectives 47 2 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 25 Januari 2019 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Liu Li Chen Xingcan 2012 The Archaeology of China From the Late Paleolithic to the Early Bronze Age Cambridge University Press ISBN 9780521643108 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Major John S Cook Constance A 2016 Ancient China A History Taylor amp Francis ISBN 9781317503668 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Blench Roger 2008 Stratification in the peopling of China How far does the linguistic evidence match genetics and archaeology Dalam Sanchez Mazas Alicia Blench Roger Ross Malcolm D Peiros Ilia Lin Marie Past Human Migrations in East Asia Matching Archaeology Linguistics and Genetics Routledge Studies in the Early History of Asia Routledge hlm 105 132 ISBN 9781134149629 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Meacham William 1996 Defining the Hundred Yue PDF Indo Pacific Prehistory Association Bulletin 15 2 93 100 doi 10 7152 bippa v15i0 11537 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 27 Februari 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bellwood Peter 2014 The Global Prehistory of Human Migration hlm 213 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Blench Roger 2009 The Prehistory of the Daic Tai Kadai Speaking Peoples and the Austronesian Connection PDF Presented at the 12th EURASEAA meeting Leiden 1 5 September 2008 European Association of Southeast Asian Archaeologists Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 29 April 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Goodenough Ward Hunt 1996 Prehistoric Settlement of the Pacific Volume 86 Part 5 American Philosophical Society hlm 127 128 a b Li H Huang Y Mustavich LF Zhang F Tan JZ Wang LE et al November 2007 Y chromosomes of prehistoric people along the Yangtze River Human Genetics 122 3 4 383 8 doi 10 1007 s00439 007 0407 2 PMID 17657509 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Ross Malcolm D 2008 The integrity of the Austronesian language family From Taiwan to Oceania Dalam Sanchez Mazas Alicia Blench Roger Ross Malcolm D Peiros Ilia Lin Marie Past Human Migrations in East Asia Matching Archaeology Linguistics and Genetics Routledge Studies in the Early History of Asia Routledge hlm 161 181 ISBN 9781134149629 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Sagart Laurent Hsu Tze Fu Tsai Yua