www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Suku Dayak berita surat kabar buku cendekiawan JSTORSuku Dayak 4 5 6 7 8 9 10 ˈ d aɪ e k simak ejaan lama Dajak atau Dyak 11 12 13 14 adalah suku bangsa atau kelompok etnik yang mendiami pedalaman Pulau Kalimantan Kata daya serumpun dengan misalnya kata raya dalam nama Toraya yang berarti orang di atas orang hulu Suku DayakJ C Oevaang Oeray Tjilik Riwut Stephen Kalong Ningkan Agustin Teras NarangHenry Ewan Golding Daud Yordan Cornelis Pandelela RinongZiva Magnolya Piet Pagau Marsha Milan Londoh Bandi Anak RagaiJumlah populasisekitar 7 juta jiwaDaerah dengan populasi signifikan Indonesia Sensus 2010 3 100 000 1 Kalimantan Barat1 260 000 Kalimantan Tengah1 000 000 Kalimantan Selatan60 000 Kalimantan Timur360 000 Kalimantan Utara400 000 2 Malaysia Sabah amp Sarawak ca 4 167 496 Sabah dan Sarawak 3 Brunei Darussalam51 000BahasaDayak Indonesia dan Melayu AgamaMayoritas 62 7 Kristen Katolik amp Protestan Minoritas 31 6 Islam 4 7 Kaharingan 1 BuddhaKelompok etnik terkaitKutai Tidung Banjar Melayu Bajau RejangBerdasarkan bukti bukti arkeologis yang ditemukan di Gua Niah Sarawak dan Gua Babi Kalimantan Selatan penghuni pertama Kalimantan memiliki ciri ciri Austro Melanesia dengan proporsi tulang kerangka yang lebih besar dibandingkan dengan penghuni Kalimantan masa kini yang mendiami Pulau Kalimantan Brunei Darussalam Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan Ada 3 suku pokok atau 5 suku asli Kalimantan yaitu Melayu Dayak Banjar Kutai dan Tidung 15 Menurut sensus Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 2010 suku bangsa yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokkan menjadi 3 suku pokok yaitu suku Dayak Indonesia 268 sub etnik sub suku di Indonesia Suku Banjar Suku Melayu dan kelompok suku asal Kalimantan lainnya Dahulu budaya masyarakat Dayak adalah budaya maritim atau bahari Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan perhuluan atau sungai terutama pada nama nama rumpun dan nama kekeluargaannya Ada yang membagi orang Dayak dalam enam rumpun antara lain rumpun Klemantan alias Kalimantan rumpun Iban rumpun Apokayan yaitu Dayak Kayan Kenyah dan Bahau rumpun Murut rumpun Ot Danum Ngaju dan rumpun Punan Namun secara ilmiah para linguis melihat 5 kelompok bahasa yang dituturkan di pulau Kalimantan dan masing masing memiliki kerabat di luar pulau Kalimantan 16 Barito Raya 33 bahasa termasuk 11 bahasa dari kelompok bahasa Madagaskar dan Sama Bajau termasuk Suku Dayak Paser 17 18 19 Dayak Darat 13 bahasa termasuk bahasa Rejang di Bengkulu 20 21 Borneo Utara 99 bahasa termasuk bahasa Yakan di Filipina serta satu suku yang berdiri dengan nama sukunya sendiri yaitu Suku Tidung 22 Sulawesi dituturkan 3 suku Dayak di pedalaman Kalbar Dayak Taman Dayak Embaloh Dayak Kalis disebut rumpun Dayak Banuaka 23 24 Dayak Melayik dituturkan Dayak Meratus Bukit alias Banjar arkhais Dayak Iban dan Saq Senganan Malayic Dayak Dayak Kendayan Kanayatn Beberapa suku asal Kalimantan beradat Melayu yang terkait dengan rumpun ini sebagai suku suku tersendiri yang berdiri mandiri ataupun suku Melayu itu sendiri yaitu Suku Banjar Suku Kutai Suku Melayu Berau Suku Melayu Sambas dan Suku Melayu kedayan 25 26 27 Daftar isi 1 Etimologi 2 Asal mula 3 Pembagian sub sub etnis 4 Dayak pada masa kini 4 1 Sebaran di wilayah Indonesia 4 2 Tradisi Penguburan 4 2 1 Penguburan primer 4 2 2 Penguburan sekunder 4 2 3 Prosesi penguburan sekunder 5 Agama 6 Konflik 6 1 Keterlibatan 7 Lihat pula 8 Galeri 9 Referensi 10 Bacaan lanjutan 11 Pranala luarEtimologi Masyarakat Dayak Barito beragama Islam yang dikenali sebagai suku Bakumpai di sungai Barito tempo dulu Istilah Dayak paling umum digunakan untuk menyebut orang orang asli non Muslim non Melayu yang tinggal di pulau itu 28 29 Ini terutama berlaku di Malaysia karena di Indonesia ada suku suku Dayak yang Muslim namun tetap termasuk kategori Dayak walaupun beberapa di antaranya disebut dengan Suku Banjar dan Suku Kutai Terdapat beragam penjelasan tentang etimologi istilah ini Menurut Lindblad kata Dayak berasal dari kata daya dari bahasa Kenyah yang berarti hulu sungai atau pedalaman King lebih jauh menduga duga bahwa Dayak mungkin juga berasal dari kata aja sebuah kata dari bahasa Melayu yang berarti asli atau pribumi Dia juga yakin bahwa kata itu mungkin berasal dari sebuah istilah dari bahasa Jawa Tengah yang berarti perilaku yang tak sesuai atau yang tak pada tempatnya 30 31 Istilah untuk suku penduduk asli dekat Sambas dan Pontianak adalah Daya Kanayatn orang daya orang darat sedangkan di Banjarmasin disebut Biaju bi dari aju hulu 32 Jadi semula istilah orang Daya orang darat ditujukan untuk penduduk asli Kalimantan Barat yakni rumpun Bidayuh yang selanjutnya dinamakan Dayak Darat yang dibedakan dengan Dayak Laut rumpun Iban Di Banjarmasin istilah Dayak mulai digunakan dalam perjanjian Sultan Banjar dengan Hindia Belanda tahun 1826 untuk menggantikan istilah Biaju Besar daerah sungai Kahayan dan Biaju Kecil daerah sungai Kapuas Murung yang masing masing diganti menjadi Dayak Besar dan Dayak Kecil selanjutnya oleh pihak kolonial Belanda hanya kedua daerah inilah yang kemudian secara administratif disebut Tanah Dayak Sejak masa itulah istilah Dayak juga ditujukan untuk rumpun Ngaju Ot Danum atau rumpun Barito Selanjutnya istilah Dayak dipakai meluas yang secara kolektif merujuk kepada suku suku penduduk asli setempat yang berbeda beda bahasanya 33 khususnya non Muslim atau non Melayu 34 Pada akhir abad ke 19 pasca Perdamaian Tumbang Anoi istilah Dayak dipakai dalam konteks kependudukan penguasa kolonial yang mengambil alih kedaulatan suku suku yang tinggal di daerah daerah pedalaman Kalimantan 35 Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai Nilai Budaya Kalimantan Timur Dr August Kaderland seorang ilmuwan Belanda adalah orang yang pertama kali mempergunakan istilah Dayak dalam pengertian di atas pada tahun 1895 Arti dari kata Dayak itu sendiri masih bisa diperdebatkan Commans 1987 misalnya menulis bahwa menurut sebagian pengarang Dayak berarti manusia sementara pengarang lainnya menyatakan bahwa kata itu berarti pedalaman Commans mengatakan bahwa arti yang paling tepat adalah orang yang tinggal di hulu sungai 36 Dengan nama serupa Lahajir et al melaporkan bahwa orang orang Iban menggunakan istilah Dayak dengan arti manusia sementara orang orang Tunjung dan Benuaq mengartikannya sebagai hulu sungai Mereka juga menyatakan bahwa sebagian orang mengklaim bahwa istilah Dayak menunjuk pada karakteristik personal tertentu yang diakui oleh orang orang Kalimantan yaitu kuat gagah berani dan ulet 37 Lahajir et al mencatat bahwa setidaknya ada empat istilah untuk penuduk asli Kalimantan dalam literatur yaitu Daya Dyak Daya dan Dayak Penduduk asli itu sendiri pada umumnya tidak mengenal istilah istilah ini akan tetapi orang orang di luar lingkup merekalah yang menyebut mereka sebagai Dayak 38 Asal mula Penggambaran pria suku Dayak Long Wai Long We dengan pakaian perang lengkap di Longwai Kutai Barat Kalimantan Timur pada ca 1879 1880 oleh Carl Bock ketika melakukan ekspedisi dari Kutai ke Kota Banjarmasin Secara umum kebanyakan penduduk kepulauan Nusantara adalah penutur bahasa Austronesia Saat ini teori dominan adalah yang dikemukakan linguis seperti Peter Bellwood dan Blust yaitu bahwa tempat asal bahasa Austronesia adalah Taiwan Sekitar 4 000 tahun lalu sekelompok orang Austronesia mulai bermigrasi ke Filipina Kira kira 500 tahun kemudian ada kelompok yang mulai bermigrasi ke selatan menuju kepulauan Indonesia sekarang dan ke timur menuju Pasifik Namun orang Austronesia ini bukan penghuni pertama pulau Borneo Antara 60 000 dan 70 000 tahun lalu waktu permukaan laut 120 atau 150 meter lebih rendah dari sekarang dan kepulauan Indonesia berupa daratan para geolog menyebut daratan ini Sunda manusia sempat bermigrasi dari benua Asia menuju ke selatan dan sempat mencapai benua Australia yang saat itu tidak terlalu jauh dari daratan Asia Dari pegunungan itulah berasal sungai sungai besar seluruh Kalimantan Diperkirakan dalam rentang waktu yang lama mereka harus menyebar menelusuri sungai sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan 39 Tetek Tahtum menceritakan migrasi suku Dayak Ngaju dari daerah perhuluan sungai sungai menuju daerah hilir sungai sungai Di daerah selatan Kalimantan Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan Dalam tradisi lisan Dayak di daerah itu sering disebut Nansarunai Usak Jawa 40 yakni kerajaan Nansarunai dari Dayak Maanyan yang dihancurkan oleh Majapahit yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309 1389 41 Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak Maanyan terdesak dan terpencar sebagian masuk daerah pedalaman ke wilayah suku Dayak Lawangan Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasal dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu sekitar tahun 1520 Sebagian besar suku Dayak di wilayah selatan dan timur kalimantan yang memeluk Islam keluar dari suku Dayak dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak karena adanya pengaruh budaya bahasa adat bahkan DNA genetika yang sangat kuat dari para pendatang karena adanya akumulasi Hal ini membuat perbauran akulturasi suatu suku sehingga membentuk budaya baru yang kemudian menjadi suku yang mandiri melahirkan etnis tersendiri Walau begitu orang Dayak yang hanya memeluk Islam tetap teguh dengan Dayaknya mereka tetap lah Dayak tetapi disebut sebagai orang Senganan Dayak Senganan kecuali orang orang Dayak yang berakulturasi yang akhirnya melahirkan kebudayaan suku baru yang bukan bagian dari Dayak lagi tetapi biar begitu asal usul mereka ya tetaplah Dayak Contoh saja suku Dayak yang memeluk Islam lalu membentuk budaya baru seperti Banjar dan Kutai mereka lebih senang jika menyebut dirinya sebagai atau orang Banjar dan Orang Kutai Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam amp tetap teguh dengan agama lama kembali menyusuri sungai masuk ke pedalaman bermukim di daerah daerah Kayu Tangi Amuntai Margasari Batang Amandit Batang Labuan Amas dan Batang Balangan Sebagian lagi terus terdesak masuk rimba Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin salah seorang pimpinan Banjar Hindu yang terkenal adalah Lambung Mangkurat menurut orang Dayak adalah seorang Dayak Ma anyan atau Ot Danum 42 Di Kalimantan Timur orang Suku Tonyoy Benuaq yang memeluk Agama Islam menyebut dirinya sebagai Suku Kutai Tidak hanya dari Nusantara bangsa bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan Bangsa Tionghoa tercatat mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming yang tercatat dalam buku 323 Sejarah Dinasti Ming 1368 1643 Dari manuskrip berhuruf hanzi disebutkan bahwa kota yang pertama dikunjungi adalah Banjarmasin dan disebutkan bahwa seorang pangeran yang berdarah Biaju menjadi pengganti Sultan Hidayatullah I Kunjungan tersebut pada masa Sultan Hidayatullah I dan penggantinya yaitu Sultan Mustain Billah Hikayat Banjar memberitakan kunjungan tetapi tidak menetap oleh pedagang jung bangsa Tionghoa dan Eropa disebut Walanda di Kalimantan Selatan telah terjadi pada masa Kerajaan Banjar Hindu abad XIV Pedagang Tionghoa mulai menetap di kota Banjarmasin pada suatu tempat dekat pantai pada tahun 1736 43 Kedatangan bangsa Tionghoa di selatan Kalimantan tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena mereka hanya berdagang terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen belanga guci dan peralatan keramik Tidak hanya itu sebagian dari mereka juga ada bangsa Eropa Sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan Pada abad XV Kaisar Yongle mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan termasuk Nusantara di bawah pimpinan Cheng Ho dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407 setelah sebelumnya singgah ke Jawa Kalimantan Malaka Manila dan Solok Pada tahun 1750 Sultan Mempawah menerima orang orang Tionghoa dari Brunei yang sedang mencari emas Orang orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan di antaranya candu sutera barang pecah belah seperti piring cangkir mangkuk dan guci 44 Pembagian sub sub etnis Persebaran suku suku Dayak di Pulau Kalimantan Dikarenakan arus migrasi dan pengaruh yang kuat dari para pendatang Suku Dayak yang masih mempertahankan adat budayanya akhirnya memilih masuk ke pedalaman Akibatnya Suku Dayak yang berakulturasi akhirnya melahirkan kebudayaan baru dan menjadi sub sub etnis tersendiri Kelompok Suku Dayak terbagi dalam sub sub suku yang kurang lebih jumlahnya 405 sub menurut J U Lontaan 1975 Masing masing sub suku Dayak di pulau Kalimantan mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip merujuk kepada sosiologi kemasyarakatannya dan perbedaan adat istiadat budaya maupun bahasa yang khas Masa lalu masyarakat yang kini disebut suku Dayak mendiami daerah pesisir pantai dan sungai sungai di tiap tiap pemukiman mereka Etnis Dayak Kalimantan menurut seorang antropologi J U Lontaan 1975 dalam Bukunya Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat terdiri dari 6 suku besar dan 405 sub suku kecil yang menyebar di seluruh Kalimantan 45 Dayak pada masa kini Tradisi suku Dayak Kanayatn Dewasa ini suku bangsa Dayak terbagi dalam enam rumpun besar yakni Apokayan Kenyah Kayan Bahau Ot Danum Ngaju Iban Murut Klemantan atau Bidayuh dan Punan Rumpun Dayak Punan merupakan suku Dayak yang paling tua mendiami pulau Kalimantan sementara rumpun Dayak yang lain merupakan rumpun hasil asimilasi antara Dayak punan dan kelompok Proto Melayu moyang Dayak yang berasal dari Yunnan Keenam rumpun itu terbagi lagi dalam kurang lebih 405 sub etnis Meskipun terbagi dalam ratusan sub etnis semua etnis Dayak memiliki kesamaan ciri ciri budaya yang khas Ciri ciri tersebut menjadi faktor penentu apakah suatu subsuku di Kalimantan dapat dimasukkan ke dalam kelompok Dayak atau tidak Ciri ciri tersebut adalah rumah panjang hasil budaya material seperti tembikar mandau sumpit beliong kampak Dayak pandangan terhadap alam mata pencaharian sistem perladangan dan seni tari Perkampungan Dayak rumpun Ot Danum Ngaju biasanya disebut lewu lebu dan pada Dayak lain sering disebut banua benua binua benuo Di kecamatan kecamatan di Kalimantan yang merupakan wilayah adat Dayak dipimpin seorang Kepala Adat yang memimpin satu atau dua suku Dayak yang berbeda Prof Lambut dari Universitas Lambung Mangkurat orang Dayak Ngaju menolak anggapan Dayak berasal dari satu suku asal tetapi hanya sebutan kolektif dari berbagai unsur etnik menurutnya secara rasial manusia Dayak dapat dikelompokkan menjadi Dayak Mongoloid Malayunoid Autrolo Melanosoid Dayak HeteronoidNamun di dunia ilmiah internasional istilah seperti ras Australoid ras Mongoloid dan pada umumnya ras tidak lagi dianggap berarti untuk membuat klasifikasi manusia karena kompleksnya faktor yang membuat adanya kelompok manusia Sebaran di wilayah Indonesia Orang Dayak umumnya berada di Kalimantan Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010 jumlah penduduk Indonesia dari suku Dayak sebanyak 3 009 494 jiwa atau 1 27 dari seluruh penduduk Indonesia dan jumlah terbanyak berada di provinsi Kalimantan Barat Suku Dayak dalam Sensus Penduduk 2010 mencakup semua subsuku Dayak dan jumlah di luar pulau Kalimantan sebanyak 2 81 Berikut ini jumlah orang Dayak di Indonesia menurut provinsi berdasarkan Sensus 2010 46 No Provinsi Jumlah 2010 1 Kalimantan Barat 47 2 194 009 72 90 2 Kalimantan Tengah 48 450 682 14 98 3 Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 49 212 056 7 05 4 Kalimantan Selatan 50 68 051 2 26 5 Provinsi lain 84 696 2 81 Indonesia 3 009 494 100 Catatan Data di Kalimantan Utara tidak tersedia karena data masih bergabung dengan Kalimantan Timur Tradisi Penguburan Peti kubur di Kutai Foto tersebut merupakan foto kuburan Dayak Benuaq di Kutai Peti yang dimaksud adalah Selokng ditempatkan di Garai Ini merupakan penguburan primer tempat mayat melalui Upacara Ritual Kenyauw Sementara di sebelahnya terlihat sepotong merupakan Tempelaq yang merupakan tempat tulang si meninggal melalui Upacara Ritual Kwangkay Tradisi penguburan dan upacara adat kematian pada suku bangsa Dayak diatur tegas dalam hukum adat Sistem penguburan beragam sejalan dengan sejarah panjang kedatangan manusia di Kalimantan Dalam sejarahnya terdapat tiga budaya penguburan di Kalimantan penguburan tanpa wadah dan tanpa bekal dengan posisi kerangka dilipat penguburan di dalam peti batu dolmen penguburan dengan wadah kayu anyaman bambu atau anyaman tikar Ini merupakan sistem penguburan yang terakhir berkembang Menurut tradisi Dayak Benuaq baik tempat maupun bentuk penguburan dibedakan wadah peti mayat gt bukan peti mati lungun 51 selokng dan kotak wadah tulang beluang tempelaaq 52 bertiang 2 dan kererekng bertiang 1 serta guciberdasarkan tempat peletakan wadah kuburan 53 Suku Dayak Benuaq lubekng tempat lungun garai tempat lungun selokng gur lungun tempelaaq dan kererekngPada umumnya terdapat dua tahapan penguburan penguburan tahap pertama primer penguburan tahap kedua sekunder Penguburan primer Parepm Api Dayak Benuaq Kenyauw Dayak Benuaq Penguburan sekunder Penguburan sekunder tidak lagi dilakukan di gua Di hulu Sungai Bahau dan cabang cabangnya di Kecamatan Pujungan Malinau Kalimantan Timur banyak dijumpai kuburan tempayan dolmen yang merupakan peninggalan megalitik Perkembangan terakhir penguburan dengan menggunakan peti mati lungun yang ditempatkan di atas tiang atau dalam bangunan kecil dengan posisi ke arah matahari terbit Masyarakat Dayak Ngaju mengenal tiga cara penguburan yakni dikubur dalam tanah diletakkan di pohon besar dikremasi dalam upacara tiwahProsesi penguburan sekunder Tiwah adalah prosesi penguburan sekunder pada penganut Kaharingan sebagai simbol pelepasan arwah menuju lewu tatau alam kelanggengan yang dilaksanakan setahun atau beberapa tahun setelah penguburan pertama di dalam tanah Ijambe adalah prosesi penguburan sekunder pada Dayak Maanyan Belulang dibakar menjadi abu dan ditempatkan dalam satu wadah Marabia Mambatur Dayak Maanyan Kwangkai 54 55 56 57 Wara Dayak Benuaq AgamaSebagian kecil suku dayak masih menganut agama Kaharingan yang memiliki ciri khas adanya pembakaran tulang Ijambe dalam ritual penguburan sekunder namun adapula ritual kematian lainnya yang disebut Tiwah Wara Kwangkey Dallo dan lain lain Masyarakat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan lebih menekankan ritual dalam kehidupan terutama upacara ritual pertanian maupun pesta panen Kerajaan Tanjung Pematang Sawang adalah kerajaan Kaharingan yang didirikan oleh Suku Dayak Ngaju selain itu juga ada Kerajaan Nan Sarunai yang merupakan kerajaan Kaharingan dan didirikan oleh suku Dayak Maanyan Dalam sejarahnya Kerajaan Nan Sarunai dipercaya pernah diserang oleh kerajaan Majapahit dari pulau Jawa dan kejadian ini divalidkan oleh Suku Maanyan dengan nyanyian kidung yang sampai saat ini dikenal dengan istilah Wadian nyanyian ratap tangis untuk meratapi hancurnya Nan Sarunai akibat Majapahit 58 Sejak saat itu munculah istilah Nan Sarunai Usak Jawa dikalangan suku dayak Maanyan yang artinya Nan Sarunai dirusak oleh suku Jawa Sejak abad pertama Masehi agama Hindu mulai memasuki Kalimantan dengan ditemukannya Candi Agung sebuah peninggalan agama Hindu di Amuntai Kalimantan Selatan selanjutnya berdirilah kerajaan kerajaan Hindu Buddha Semenjak abad ke 4 masyarakat Kalimantan memasuki era sejarah yang ditandai dengan ditemukannya prasasti peninggalan dari Kerajaan Kutai yang beragama Hindu di Kalimantan Timur 59 Penemuan arca arca Buddha yang merupakan peninggalan Kerajaan Brunei kuno Kerajaan Sribangun di Kota Bangun Kutai Kartanegara dan Kerajaan Wijayapura Hal ini menunjukkan munculnya pengaruh hukum agama Hindu Buddha dan asimilasi dengan budaya India yang menandai kemunculan masyarakat multietnis yang pertama kali di Kalimantan Penemuan Batu Nisan Sandai menunjukan penyebaran agama Islam di Kalimantan sejak abad ke 7 mencapai puncaknya di awal abad ke 16 masyarakat kerajaan kerajaan Hindu menjadi pemeluk pemeluk Islam yang menandai kepunahan agama Hindu dan Buddha di Kalimantan Sejak itu mulai muncul hukum adat Banjar dan Melayu yang dipengaruhi oleh sebagian hukum agama Islam seperti budaya makanan budaya berpakaian budaya bersuci namun umumnya masyarakat Dayak di pedalaman tetap memegang teguh pada hukum agama Kaharingan Sebagian besar masyarakat Dayak yang sebelumnya beragama Kaharingan kini memilih Kekristenan namun kurang dari 10 yang masih mempertahankan agama Kaharingan Agama Kaharingan sendiri telah digabungkan ke dalam kelompok agama Hindu sehingga mendapat sebutan agama Hindu Kaharingan Namun ada pula sebagian kecil masyarakat Dayak kini mengkonversi agamanya dari agama Kaharingan menjadi agama Buddha Buddha versi Tionghoa yang pada mulanya muncul karena adanya perkawinan antarsuku dengan etnis Tionghoa yang beragama Buddha kemudian semakin meluas disebarkan oleh para Biksu di kalangan masyarakat Dayak misalnya terdapat pada masyarakat suku Dayak Dusun Balangan yang tinggal di kecamatan Halong di Kalimantan Selatan Di Kalimantan Barat agama Kristen diklaim sebagai agama orang Dayak sehingga Dayak Muslim Kalbar terpaksa membentuk Dewan Adat Dayak Muslim tersendiri tetapi hal ini tidak berlaku di propinsi lainnya sebab orang Dayak juga banyak yang memeluk agama Islam namun tetap menyebut dirinya sebagai suku Dayak Di wilayah perkampungan perkampungan Dayak yang masih beragama Kaharingan berlaku hukum adat Dayak Wilayah wilayah di pesisir Kalimantan dan pusat pusat kerajaan Islam masyarakatnya tunduk kepada hukum adat Banjar Melayu seperti suku Banjar Melayu Senganan Kedayan Bakumpai Kutai Paser Berau Tidung dan Bulungan Bahkan di wilayah perkampungan perkampungan Dayak yang telah sangat lama berada dalam pengaruh agama Kristen yang kuat kemungkinan tidak berlaku hukum agama Kaharingan Pada masa kolonial orang orang bumiputera Kristen dan orang Dayak Kristen di perkotaan disamakan kedudukannya dengan orang Eropa dan tunduk kepada hukum golongan Eropa Belakangan penyebaran agama Kristen mampu menjangkau daerah daerah Dayak terletak sangat jauh di pedalaman sehingga agama Kristen dianut oleh hampir semua penduduk pedalaman dan diklaim sebagai agama orang Dayak Jika kita melihat sejarah pulau Borneo dari awal orang orang dari Sriwijaya orang Melayu yang mula mula bermigrasi ke Kalimantan Etnis Tionghoa Hui Muslim Hanafi menetap di Sambas sejak tahun 1407 karena pada masa Dinasti Ming bandar Sambas menjadi pelabuhan transit pada jalur perjalanan dari Champa ke Maynila Kiu kieng Palembang maupun ke Majapahit 60 Banyak penjabat Dinasti Ming adalah orang Hui Muslim yang memiliki pengetahuan bahasa bahasa asing misalnya bahasa Arab 61 Laporan pedagang pedagang Tionghoa pada masa Dinasti Ming yang mengunjungi Banjarmasin pada awal abad ke 16 mereka sangat khawatir mengenai aksi pemotongan kepala yang dilakukan orang orang Biaju di saat para pedagang sedang tertidur di atas kapal Agamawan Kristen dan penjelajah Eropa yang tidak menetap telah datang di Kalimantan pada abad ke 14 dan semakin menonjol di awal abad ke 17 dengan kedatangan para pedagang Eropa Upaya upaya penyebaran agama Kristen selalu mengalami kegagalan karena pada dasarnya pada masa itu masyarakat Dayak memegang teguh agama leluhur Kaharingan dan curiga kepada orang asing sering kali orang orang asing terbunuh Penduduk pesisir juga sangat sensitif terhadap orang asing karena takut terhadap serangan bajak laut dan kerajaan asing dari luar pulau yang hendak menjajah mereka Penghancuran keraton Banjar di Kuin tahun 1612 oleh VOC Belanda dan serangan Mataram atas Sukadana tahun 1622 dan potensi serangan Makassar sangat mempengaruhi kerajaan kerajaan di Kalimantan Sekitar tahun 1787 Belanda memperoleh sebagian besar Kalimantan dari Kesultanan Banjar dan Banten Sekitar tahun 1835 barulah misionaris Kristen mulai beraktivitas secara leluasa di wilayah wilayah pemerintahan Hindia Belanda yang berdekatan dengan negara Kesultanan Banjar Pada tanggal 26 Juni 1835 Barnstein penginjil pertama Kalimantan tiba di Banjarmasin dan mulai menyebarkan agama Kristen ke pedalaman Kalimantan Tengah Pemerintah lokal Hindia Belanda malahan merintangi upaya upaya misionaris 62 63 64 65 66 KonflikKeterlibatan Dayak istilah kolektif untuk masyarakat asli Kalimantan telah mengalami peningkatan dalam konflik antar etnis Di awal 1997 dan kemudian pada tahun 1999 bentrokan bentrokan brutal terjadi antara orang orang Dayak dan Madura di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah Puncak dari konflik ini terjadi di Sampit pada tahun 2001 Konflik konflik ini pun kemudian menjadi topik pembicaraan di koran koran di Indonesia Sepanjang konflik tahun 1997 sejumlah besar penduduk baik Dayak maupun Madura tewas Muncul berbagai perkiraan resmi tentang jumlah korban tewas mulai dari 300 hingga 4 000 orang menurut sumber sumber independen 67 Pada tahun 1999 orang orang Dayak bersama dengan kelompok kelompok Melayu dan Tionghoa memerangi para pendatang Madura 114 orang tewas 68 69 Kendati terdapat fakta bahwa hanya ada beberapa orang Dayak saja yang terlibat tetapi media massa membesar besarkan keterlibatan Dayak Lihat pulaRumpun Dayak Dayak Besar Tanah Dayak Tanah Dusun Seni Tradisional Dayak Partai Persatuan Dayak Partai Bansa Dayak Sarawak Kongres Dayak Malaysia Majelis Adat Dayak Nasional Daftar tokoh Dayak Sastrawan DayakGaleri Dayak Couples Dayak Dancers Dayak face Dayak fashion and style Dayak little Dancers Dayak Parade Dayak Shaman Dayak Traditional dance of South Kalimantan Province Dayak warior accssories Dayak Warrior Dayak ChildrenReferensi Kewarganegaraan Suku Bangsa Agama dan Bahasa Sehari hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010 Badan Pusat Statistik 2011 ISBN 9789790644175 Diakses tanggal 27 Agustus 2012 Taburan Penduduk dan Ciri ciri Asas Demografi PDF Jabatan Perangkaan Malaysia 2011 ISBN 9789839044548Periksa nilai checksum isbn bantuan Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2014 05 22 Diakses tanggal 27 Agustus 2012 Population Distribution and Demography PDF Malaysian Department of Statistics Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 13 November 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ethnicity and territory in the late colonial imagination Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 07 Diakses tanggal 2011 07 23 Sellato Bernard 2002 Innermost Borneo studies in Dayak cultures NUS Press hlm 19 ISBN 2914936028 ISBN 978 2 914936 02 6 Davis Joseph Barnard 1867 Thesaurus craniorum Catalogue of the skulls of the various races of man in the collection of Joseph Barnard Davis Printed for the subscribers Malayan miscellanies 1820 Malayan miscellanies Malayan miscellanies MacKinnon Kathy 1996 The ecology of Kalimantan Oxford University Press ISBN 9780945971733 ISBN 0 945971 73 7 East India Company 1821 The Asiatic journal and monthly miscellany 12 Wm H Allen amp Co Dayak suku kbbi kemdikbud go id Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Diakses tanggal 17 Juni 2021 Dayak merupakan suku bangsa yang mendiami daerah Kalimantan University of Calcutta 1869 Calcutta review 48 49 University of Calcutta hlm 171 The London review of politics society literature art amp science 11 J K Sharpe 1865 hlm 121 Wood John George 1870 Uncivilized races of men in all countries of the world being a comprehensive account of their manners and customs and of their physical social mental moral and religious characteristics 2 J B Burr amp co hlm 1110 The London Saturday journal 1841 80 Haris Syamsuddin 2004 Desentralisasi dan otonomi daerah Naskah akademik dan RUU usulan LIPI Yayasan Obor Indonesia hlm 188 ISBN 979 98014 1 9 ISBN 978 979 98014 1 8 Indonesia Kalimantan http www ethnologue com subgroups greater barito http press anu edu au austronesians austronesians mobile devices ch04 html http press anu edu au austronesians austronesians mobile devices ch04s02 html http www ethnologue com subgroups land dayak http press anu edu au austronesians austronesians mobile devices ch04s05 html http www ethnologue com subgroups north borneo http www ethnologue com subgroups tamanic http press anu edu au austronesians austronesians mobile devices ch04s04 html http www ethnologue com subgroups malayic http press anu edu au austronesians austronesians mobile devices ch04s03 html Schulze Fritz 2006 Insular Southeast Asia linguistic and cultural studies in honour of Bernd Nothofer Otto Harrassowitz Verlag hlm 47 ISBN 3447054778 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan ISBN 978 3 447 05477 5 King 1993 29 Leeming David Adams 2010 Creation myths of the world an encyclopedia 1 edisi ke 2 ABC CLIO hlm 99 ISBN 1598841742 ISBN 978 1 59884 174 9 King 1993 30 Maunati Yekti Identitas Dayak PT LKiS Pelangi Aksara hlm 8 ISBN 979949298X ISBN 978 979 9492 98 2 Tegg Thomas 1829 London encyclopaedia or Universal dictionary of science art literature and practical mechanics comprising a popular view of the present state of knowledge 4 Printed for Thomas Tegg hlm 338 Foreign missionary chronicle s n 1838 hlm 261 King 1993 Rousseau 1990 Commans 1987 6 Lahajir et al 1993 4 Lahajir et al 1993 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1977 1978 Usak Jawa Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 02 26 Diakses tanggal 2011 04 21 Fridolin Ukur 1971 Susanto A Budi 2007 Masihkah Indonesia Kanisius hlm 216 ISBN 9792116575 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 08 01 Diakses tanggal 2011 06 16 ISBN 978 979 21 1657 1 Salinan arsip PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 01 18 Diakses tanggal 2011 07 17 Sarwoto Kertod ipoero 1963 Hukum Adat dan Istiadat Kalimantan Barat J U Lontaan 1975 Kewarganegaraan Suku Bangsa Agama Bahasa 2010 PDF demografi bps go id Badan Pusat Statistik 2010 hlm 23 31 36 41 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2017 07 12 Diakses tanggal 28 Oktober 2021 Kalimantan Barat Suku Bangsa Kalimantan Tengah Suku Bangsa Kalimantan Timur Suku Bangsa Kalimantan Selatan Suku Bangsa Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 07 Diakses tanggal 2011 06 26 http berita liputan6 com read 42277 tempelaaq tempat tulang belulang leluhur suku dayak Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 03 04 Diakses tanggal 2011 06 26 Lathief H Upacara adat kwangkay Dayak Benuaq Ohong di Mancong Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1996 Social Science 220 pages http catalogue nla gov au Record 1156006 http www youtube com watch v kThegt6b3CE http budimasnet blogspot com 2011 03 adat kematian html dracus visues Majapahit Penjajah dari Jawa Nan Sarunai Usak Jawa KASKUS Diakses tanggal 2023 04 09 Kawi and Pallawa inscriptions 4th 12th centuries Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 05 Diakses tanggal 2011 12 06 Muljana Slamet 2005 Runtuhnya kerajaan Hindu Jawa dan timbulnya negara negara Islam di Nusantara PT LKiS Pelangi Aksara hlm 61 ISBN 9798451163 ISBN 978 979 8451 16 4 Kong Yuanzhi 2000 Hembing Wijayakusuma ed Muslim Tionghoa Cheng Ho misteri perjalanan muhibah di Nusantara Yayasan Obor Indonesia hlm 54 ISBN 9794613614 ISBN 978 979 461 361 0 Ukur Fridolin 2000 Tuaiannya sungguh banyak sejarah Gereja Kalimantan Evanggelis sejak tahun 1835 BPK Gunung Mulia hlm 42 ISBN 9789799290588 ISBN 979 9290 58 9 Evangelical 1836 Evangelical magazine and missionary chronicle 14 s n 578 End Th van den 1987 Ragi Carita 1 Jilid 1 dari Ragi carita sejarah gereja di Indonesia BPK Gunung Mulia ISBN 979 415 188 2 ISBN 978 979 415 188 4 Foreign missionary chronicle 5 Board of Foreign Missions and of the Board of Missions of the Presbyterian Church hlm 87 Steenbrink Karel A 2003 Catholics in Indonesia 1808 1942 A modest recovery 1808 1903 KITLV Press hlm 149 ISBN 9067181412 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 08 01 Diakses tanggal 2011 07 05 ISBN 978 90 6718 141 9 MacDougall 1999 Mac Dougall 1999 lihat misalnya Manuntung 22 Maret 1999Bacaan lanjutanCfr Tom Harrisson The Prehistory of Borneo dalam Pieter van de Velde ed Prehistoric Indonesia a Reader Dordrecht Holland Foris Publications 1984 hlm 299 322 Bellwood Peter The Prehistory of Borneo Borneo Research Bulletin 24 9 1992 hlm 7 13 Kathy MacKinnon The Ecology of Indonesian Series Volume III The Ecology of Kalimantan Singapore Periplus Editions Ltd 1996 hlm 255 363 bdk P J Veth The Origin of the Name Dayak dalam Borneo Research Bulletin 15 2 September 1983 hlm 118 121 Fridolin Ukur Kebudayaan Dayak dalam Kalimantan Review 22 I Juli Desember 1992 hlm 3 10 Keragaman Suku Dayak di Kalimantan Institut Dayakologi Pontianak Edi Petebang Dayak Sakti Institut Dayakologi Edi Petebang Eri Sutrisno Konflik Etnis di Sambas ISAI JakartaPranala luarVideo di YouTube Borneo Indonesia A Dayak Tribe in 1912 Tempo Doeloe Orang Ulu Video di YouTube Borneo Kalimantan in 1938 Sarawak Orang Ulu Video di YouTube Sarawak Malaysia 1913 wild women orang asli Video di YouTube Old Borneo A Mystical Tribal Dancer with Sape Music Orang Ulu Video di YouTube East Kalimantan Borneo Indonesia in 1913 Orang asli Video di YouTube Indonesia Pontianak Borneo 1948 struggle against Japanese Video di YouTube The Borneo Story The Dayaks Sarawak Video di YouTube Dayak Rituals of Old Borneo in the 1920s Video di YouTube The Ibans of Borneo 1 Indonesia Sumbu perdamaian tumbang anoi Indonesia Budaya Dayak Diarsipkan 2008 04 30 di Wayback Machine Indonesia Ternyata suku dayak bukan cuma satu jenis Inggris Indonesia s New Ethnic Elites Diarsipkan 2011 01 01 di Wayback Machine Inggris Kelompok bahasa Dayak Inggris Sillander Dayak and Malay in Southeast Borneo Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Suku Dayak amp oldid 23899505