www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kelompok etnis perpaduan antara Tionghoa dan Pribumi Nusantara lihat Orang Peranakan Artikel harus menyertakan terjemahan dari frasa dalam bahasa non Indonesia yang terkandung didalam artikel ini dengan menggunakan lang transliteration untuk alih bahasa dan IPA untuk transkripsi IPA Lihat kode ISO 639 untuk bantuan parameter Lihat kenapa Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan hingga 30 Juli 2023 Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya Anda dapat memohon permintaan penyuntingan diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan memohon untuk melepaskan pelindungan masuk atau buatlah sebuah akun Orang Tionghoa Indonesia catatan 1 adalah salah sebuah kelompok masyarakat di Indonesia 7 yang asal usul leluhur mereka berasal dari Tiongkok Leluhur orang Tionghoa Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah Indonesia bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk Catatan catatan dari Tiongkok menyatakan bahwa kerajaan kerajaan kuno di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti dinasti yang berkuasa di Tiongkok Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Tiongkok ke Nusantara dan sebaliknya Orang Tionghoa Indonesia印度尼西亞華人 印尼華人印度尼西亚华人 印尼华人 John LieBasuki Tjahaja PurnamaMari Elka PangestuAmir SyamsuddinKwik Kian GieCiputraJames RiadyTedy JusufJumlah populasi2 832 510 2010 1 1 2 dari populasi IndonesiaDaerah dengan populasi signifikanJakarta RayaSingkawangBangka BelitungPontianakMedanManadoPalembangSurabayaSemarangSurakartaPematangsiantardan kota kota besar lainnya di IndonesiaSerta populasi diaspora yang besar di Malaysia 2 Singapura 2 Australia 3 4 Taiwan 5 Belanda Hong Kong Amerika SerikatBahasaDominan Indonesia Peranakan Tionghoa Bahasa suku suku asal Tiongkok Hokkien Khek Hakka Tiociu Kanton dsb Bahasa suku suku asal Indonesia Betawi Jawa Surabaya Semarang Sunda Priangan Tangerang Batak Palembang Melayu Pontianak Sambas Riau Bangka Melayu Tengah Manado Makassar dsb AgamaBuddha 49 Protestan 25 Katolik 18 Islam 5 Konghucu 3 6 Kelompok etnik terkaitTionghoa PerantauanTionghoa SingapuraTionghoa FilipinaTionghoa AustraliaTionghoa Selandia BaruTionghoa Amerika Daftar isi 1 Pengelompokan 2 Asal kata 3 Populasi di Indonesia 4 Daerah asal di Tiongkok 5 Daerah konsentrasi 6 Sejarah 6 1 Masa masa awal 6 2 Era kolonial 6 2 1 Pendidikan 6 2 2 Perekonomian 6 2 3 Pergerakan 6 3 Masa Revolusi dan Pra Kemerdekaan RI 6 4 Pasca kemerdekaan 6 4 1 Orde Lama 6 4 2 Orde Baru 6 4 3 Reformasi 7 Budaya Tionghoa Indonesia 7 1 Bahasa 7 2 Busana 7 2 1 Baju Koko 7 2 2 Cheongsam 7 3 Seni Pertunjukan 7 3 1 Barongsai 7 3 2 Liang Liong 7 3 3 Wayang Potehi 7 3 4 Wushu 7 4 Festival 7 4 1 Festival Qingming 7 4 2 Imlek 8 Kerusuhan Rasial terhadap Warga Tionghoa di Indonesia 9 Peran Warga Tionghoa Bagi Republik Indonesia 9 1 Peran Ekonomi 9 2 Peran Sosial Budaya dan Pendidikan 10 Tokoh Tionghoa Indonesia 11 Lihat pula 12 Catatan 13 Catatan kaki dan referensi 14 Bacaan lanjut 15 Pranala luarPengelompokanMasyarakat Tionghoa Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan garis keturunannya siapa Masyarakat Tionghoa Indonesia keturunan penuh Mandarin 印尼華人 印尼华人 Yinni huaren atau disebut 華僑 华侨 Huaqiao Hoakiao oleh orang Tionghoa Indonesia endonim Merupakan sebuah kelompok masyarakat Tionghoa Warga Negara Indonesia WNI yang lahir dan besar di Indonesia dan tidak ada garis keturunan campuran dengan orang non Tionghoa Indonesia dalam silsilahnya masyarakat ini umumnya bersuku Hokkien Khek Hakka Tiociu Kanton dsb butuh rujukan Mereka dapat dibagi lagi ke dalam kelompok orang Totok yang masih mengikuti tradisi leluhur dan bisa berbicara salah satu bahasa Tionghoa biasanya WNI Tionghoa generasi pertama atau kedua dan orang babah atau baba yang sudah berasimilasi dan tidak lagi mengikuti tradisi serta tidak dapat berbicara bahasa Tionghoa Masyarakat Tionghoa Indonesia keturunan parsial Mandarin 印尼華裔 印尼华裔 Yinni huayi Merupakan sebuah kelompok masyarakat yang memiliki garis keturunan campuran antara suku bangsa di Indonesia dengan suku bangsa di Tiongkok Han maupun lainnya Kelompok ini biasanya membentuk komunitas baru yang kemudian membentuk suatu identitas etnis tersendiri contoh dari etnis yang terbentuk dari kelompok masyarakat ini ialah Suku Peranakan di Jawa Tengah dan Jawa Timur Suku Benteng di Jakarta Banten dan Jawa Barat dsb Masyarakat Tiongkok yang hidup di Indonesia Mandarin 中國人 中国人 Zhōngguo ren atau disebut 華僑 华侨 Huaqiao oleh orang Tiongkok Merupakan kelompok masyarakat warga negara Tiongkok yang hidup dan menetap di negara Indonesia Kelompok ini masuk ke dalam kategori ekspatriat yang biasanya berupa pekerja dikategorikan sebagai pekerja asing maupun menikah dengan seorang Warga Negara Indonesia Orang WNI Tionghoa Indonesia dapat tinggal di Indonesia maupun tinggal di luar negeri termasuk di Tiongkok sebagian Tionghoa Indonesia kembali ke Tiongkok karena terpaksa memilih kewarganegaraan pada era Orde Lama atau karena sukarela studi bekerja wisata ataupun menikah Amerika Utara Eropa Asia Tenggara dan negara negara lainnya Di luar Indonesia identitas mereka dan orang orang Indonesia dari suku lainnya biasanya melebur menjadi orang Indonesia saja atau Warga Negara Indonesia tanpa embel embel etnis Asal kata Kata Tionghwa telah digunakan dalam surat setia kepada tentara Nippon ini Kata Tionghoa atau Tionghwa merupakan bahasa Hokkien untuk kata Zhonghua Dalam bahasa Mandarin terdapat istilah Zhonghua minzu Hanzi sederhana 中华民族 Hanzi tradisional 中華民族 yang berarti bangsa Tionghoa yaitu suatu bangsa yang berasal dari negeri Zhongguo Hanzi sederhana 中国 Hanzi tradisional 中國 atau Tiongkok menurut bahasa Hokkien atau yang dikenal di Dunia Barat sebagai negeri China Wacana Cung Hwa setidaknya sudah dimulai sejak tahun 1880 yaitu adanya keinginan dari orang orang di Tiongkok untuk terbebas dari kekuasaan dinasti kerajaan dan membentuk suatu negara yang lebih demokratis dan kuat Wacana ini sampai terdengar oleh orang asal Tiongkok yang bermukim di Hindia Belanda yang ketika itu dinamakan Orang Cina per kapan butuh rujukan Sekelompok orang asal Tiongkok yang anak anaknya lahir di Hindia Belanda merasa perlu mempelajari kebudayaan dan bahasanya Pada tahun 1900 mereka mendirikan sekolah di Hindia Belanda di bawah naungan suatu badan yang dinamakan Tjung Hwa Hwei Kwan yang bila lafalnya diindonesiakan menjadi Tiong Hoa Hwe Kwan THHK THHK dalam perjalanannya bukan saja memberikan pendidikan bahasa dan kebudayaan Tiongkok tetapi juga menumbuhkan rasa persatuan orang orang Tionghoa di Hindia Belanda seiring dengan perubahan istilah Cina menjadi Tionghoa di Hindia Belanda butuh rujukan Wilayah pemukiman yang penduduknya mayoritas orang Tionghoa lazim disebut Pecinan dalam bahasa Inggris konsep yang setara adalah Chinatown dan dalam Tionghoa modern disebut 唐人街 pinyin Tangren Jie alias Jalan Tenglang 8 9 13Populasi di IndonesiaBerdasarkan Volkstelling sensus pada masa Hindia Belanda populasi Tionghoa Indonesia mencapai 1 233 000 2 03 dari penduduk Indonesia pada tahun 1930 10 Tidak ada data resmi mengenai jumlah populasi Tionghoa di Indonesia dikeluarkan pemerintah sejak Indonesia merdeka Namun ahli antropologi Amerika G W Skinner dalam risetnya pernah memperkirakan populasi masyarakat Tionghoa di Indonesia mencapai 2 505 000 2 5 pada tahun 1961 11 Dalam sensus penduduk pada tahun 2000 ketika untuk pertama kalinya responden sensus ditanyai mengenai asal etnis mereka hanya 1 atau 1 739 000 jiwa yang mengaku sebagai Tionghoa Definisi etnis yang dipakai BPS didasarkan atas pengakuan orang yang disensus Atas dasar ini jumlah ini dapat dianggap sebagai batas bawah lowerbound karena banyak warga Tionghoa yang enggan mengaku sebagai Tionghoa dalam sensus Perkiraan kasar yang dipercaya mengenai jumlah suku Tionghoa Indonesia saat ini ialah berada di antara kisaran 4 5 dari seluruh jumlah populasi Indonesia 12 Menurut Perpustakaan Universitas Ohio jumlah suku Tionghoa di Indonesia mencapai 7 310 000 jiwa Jumlah ini merupakan yang terbesar di luar Tiongkok 13 Sedangkan pada tahun 2006 jumlah etnis Tionghoa di Indonesia mencapai 7 670 000 14 Poston Dudley Wong Juyin 2016 memperkirakan populasi Tionghoa Indonesia mencapai lebih dari 8 010 720 jiwa 15 Daerah asal di Tiongkok Foto tahun 1967 keluarga Tionghoa Indonesia dari Provinsi Hubei generasi kedua dan ketigaRamainya interaksi perdagangan di daerah pesisir tenggara Tiongkok menyebabkan banyak sekali orang orang yang juga merasa perlu keluar berlayar untuk berdagang Tujuan utama saat itu adalah Asia Tenggara Karena pelayaran sangat tergantung pada angin musim maka setiap tahunnya para pedagang akan bermukim di wilayah wilayah Asia Tenggara yang disinggahi mereka Demikian seterusnya ada pedagang yang memutuskan untuk menetap dan menikahi wanita setempat ada pula pedagang yang pulang ke Tiongkok untuk terus berdagang Orang orang Tionghoa di Indonesia umumnya berasal dari tenggara Tiongkok Mereka termasuk sub grup minxi 民系 Hakka 客家 Hainan 海南 Hokkien 福建 Kantonis 廣東 Hokchia 福清 Tiochiu 潮州 Hui 回Daerah asal yang terkonsentrasi di pesisir tenggara ini dapat dimengerti karena dari sejak zaman Dinasti Tang kota kota pelabuhan di pesisir tenggara Tiongkok memang telah menjadi bandar perdagangan yang ramai Quanzhou pernah tercatat sebagai bandar pelabuhan terbesar dan tersibuk di dunia pada zaman tersebut butuh rujukan Daerah konsentrasiSebagian besar dari orang orang Tionghoa di Indonesia menetap di pulau Jawa Daerah daerah lain di mana mereka juga menetap dalam jumlah besar selain di daerah perkotaan adalah Sumatra Utara Bangka Belitung Sumatra Selatan Lampung Lombok Kalimantan Barat Banjarmasin dan beberapa tempat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara Hakka Jakarta Aceh 16 Sumatra Utara Batam Bengkulu Sumatra Selatan Bangka Belitung Lampung Jawa Kalimantan Barat bagian utara Banjarmasin Sulawesi Selatan Manado Ambon dan Jayapura Hainan Pekanbaru Batam dan Manado Hokkien Sumatra Utara Riau Pekanbaru Selatpanjang Bagansiapiapi dan Bengkalis Padang Jambi Sumatra Selatan Bengkulu Jawa Bali terutama di Denpasar dan Singaraja Banjarmasin Kutai Sumbawa Manggarai Kupang Makassar Kendari Sulawesi Tengah Manado Ambon dan Saumlaki Kantonis Jakarta Medan Makassar dan Manado Hokchia Jawa terutama di Bandung Cirebon Banjarmasin dan Surabaya Tiochiu Sumatra Utara Riau Kepulauan Riau Jambi Bengkulu Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat bagian selatan khususnya di Pontianak dan Ketapang Di Tangerang Banten masyarakat Tionghoa telah menyatu dengan penduduk setempat dan mengalami pembauran lewat perkawinan sehingga warna kulit mereka kadang kadang lebih gelap dari Tionghoa yang lain Istilah buat mereka disebut Cina Benteng Keseniannya yang masih ada disebut Cokek sebuah tarian lawan jenis secara bersama dengan iringan paduan musik campuran Tionghoa Jawa Sunda dan Melayu SejarahMasa masa awal Seorang pedagang jalanan Tionghoa pada tahun 1854 litografi berdasarkan lukisan Auguste van Pers Seorang pria Tionghoa berkuncir toucang di jalanan Batavia pertengahan tahun 1910 an Orang dari Tiongkok daratan telah ribuan tahun mengunjungi dan mendiami kepulauan Nusantara Beberapa catatan tertua ditulis oleh para agamawan seperti Fa Hien pada abad ke 4 dan I Ching pada abad ke 7 Fa Hien melaporkan suatu kerajaan di Jawa To lo mo dan I Ching ingin datang ke India untuk mempelajari agama Buddha dan singgah dulu di Nusantara untuk belajar bahasa Sanskerta Di Jawa ia berguru pada seseorang bernama Jnanabhadra Dengan berkembangnya kerajaan kerajaan di Nusantara para imigran Tiongkok pun mulai berdatangan terutama untuk kepentingan perdagangan Pada prasasti prasasti dari Jawa orang Tionghoa disebut sebut sebagai warga asing yang menetap di samping nama nama sukubangsa dari Nusantara daratan Asia Tenggara dan anakbenua India Dalam suatu prasasti perunggu bertahun 860 dari Jawa Timur disebut suatu istilah Juru Cina yang berkait dengan jabatan pengurus orang orang Tionghoa yang tinggal di sana Beberapa motif relief di Candi Sewu diduga juga mendapat pengaruh dari motif motif kain sutera Tiongkok 17 Catatan Ma Huan ketika turut serta dalam ekspedisi Cheng Ho menyebut secara jelas bahwa pedagang Tionghoa muslim menghuni ibu kota dan kota kota bandar Majapahit abad ke 15 dan membentuk satu dari tiga komponen penduduk kerajaan itu 18 Ekspedisi Cheng Ho juga meninggalkan jejak di Semarang ketika orang keduanya Wang Jinghong sakit dan memaksa rombongan melepas sauh di Simongan sekarang bagian dari Kota Semarang Wang kemudian menetap karena tidak mampu mengikuti ekspedisi selanjutnya Ia dan pengikutnya menjadi salah satu cikal bakal warga Tionghoa Semarang Wang mengabadikan Cheng Ho menjadi sebuah patung disebut Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong serta membangun kelenteng Sam Po Kong atau Gedung Batu 19 Di komplek ini Wang juga dikuburkan dan dijuluki Mbah Jurumudi Dampo Awang 20 Sejumlah sejarawan juga menunjukkan bahwa Raden Patah pendiri Kesultanan Demak memiliki darah Tiongkok selain keturunan Majapahit Beberapa wali penyebar agama Islam di Jawa juga memiliki darah Tiongkok meskipun mereka memeluk Islam dan tidak lagi secara aktif mempraktikkan kultur Tionghoa 21 Kitab Sunda Tina Layang Parahyang menyebutkan kedatangan rombongan Tionghoa ke muara Ci Sadane sekarang Teluknaga pada tahun 1407 pada masa daerah itu masih di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda Pajajaran Pemimpinnya adalah Halung dan mereka terdampar sebelum mencapai tujuan di Kalapa Ilustrasi pedagang Tionghoa di BantenEra kolonial Sepasang mempelai Tionghoa di Salatiga circa 1918Pada masa kolonial Belanda pernah mengangkat beberapa pemimpin komunitas dengan gelar Kapiten Cina yang diwajibkan setia dan menjadi penghubung antara pemerintah dengan komunitas Tionghoa Beberapa di antara mereka ternyata juga telah berjasa bagi masyarakat umum misalnya So Beng Kong dan Phoa Beng Gan yang membangun kanal di Batavia butuh rujukan Di Batavia Mohamad Djafar menjadi kapten Tionghoa muslim yang terakhir ke dua Di Yogyakarta Kapiten Tan Djin Sing sempat menjadi Bupati Yogyakarta 22 Pembantaian orang Tionghoa tanggal 9 Oktober 1740 di BataviaSebetulnya terdapat juga kelompok Tionghoa yang pernah berjuang melawan Belanda baik sendiri maupun bersama etnis lain Bersama Kesultanan Mataram kelompok Tionghoa berperang melawan VOC tahun 1740 1743 yang disebut dengan peristiwa Perang Kuning 23 Di Kalimantan Barat komunitas Tionghoa yang tergabung dalam Republik Lanfong butuh rujukan berperang dengan pasukan Belanda pada abad XIX Dalam perjalanan sejarah pra kemerdekaan beberapa kali etnis Tionghoa menjadi sasaran pembunuhan massal atau penjarahan seperti pembantaian di Batavia 1740 dan pembantaian masa perang Jawa 1825 1830 Pembantaian di Batavia tersebut 24 25 2 Diarsipkan 2009 09 21 di Wayback Machine melahirkan gerakan perlawanan dari etnis Tionghoa yang bergerak di beberapa kota di Jawa Tengah yang dibantu pula oleh etnis Jawa Pada gilirannya ini mengakibatkan pecahnya kerajaan Mataram Orang Tionghoa tidak lagi diperbolehkan bermukim di sembarang tempat Aturan Wijkenstelsel ini menciptakan permukiman etnis Tionghoa atau pecinan di sejumlah kota besar di Hindia Belanda Daerah Pecinan di Banjarmasin Kelenteng Tua Pek Kong di Ketapang Pendidikan Kebangkitan nasionalisme di Hindia Belanda tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada komunitas Tionghoa Tanggal 17 Maret 1900 terbentuk di Batavia Tiong Hoa Hwee Koan THHK yang mendirikan sekolah sekolah seperti di kota Garut dirintis dan didirikan pada tahun 1907 oleh seorang pengusaha hasil bumi saat itu bernama Lauw O Teng beserta kedua anak lelakinya bernama Lauw Tek Hay dan Lauw Tek Siang dengan maksud agar orang Tionghoa bisa pintar kemudian jumlahnya mencapai 54 buah sekolah dan pada tahun 1908 dan mencapai 450 sekolah tahun 1934 Inisiatif ini diikuti oleh etnis lain seperti keturunan Arab yang mendirikan Djamiat ul Chair meniru model THHK Pada gilirannya hal ini menyadarkan priyayi Jawa tentang pentingnya pendidikan bagi generasi muda sehingga dibentuklah Budi Utomo Perekonomian Target pemerintah kolonial untuk mencegah interaksi pribumi dengan etnis Tionghoa melalui aturan passenstelsel dan Wijkenstelsel itu ternyata menciptakan konsentrasi kegiatan ekonomi orang Tionghoa di perkotaan Ketika perekonomian dunia beralih ke sektor industri orang orang Tionghoa paling siap berusaha dengan spesialisasi usaha makanan minuman jamu peralatan rumah tangga bahan bangunan pemintalan batik kretek dan transportasi Tahun 1909 di Buitenzorg Bogor Sarekat Dagang Islamiyah didirikan oleh RA Tirtoadisuryo mengikuti model Siang Hwee kamar dagang orang Tionghoa yang dibentuk tahun 1906 di Batavia Bahkan pembentukan Sarekat Islam SI di Surakarta tidak terlepas dari pengaruh asosiasi yang lebih dulu dibuat oleh warga Tionghoa Pendiri SI Haji Samanhudi pada mulanya adalah anggota Kong Sing organisasi paguyuban tolong menolong orang Tionghoa di Surakarta Samanhudi juga kemudian membentuk Rekso Rumekso yaitu Kong Sing nya orang Jawa Pergerakan Pemerintah kolonial Belanda makin khawatir karena Sun Yat Sen memproklamasikan Republik Tiongkok Januari 1912 Organisasi Tionghoa yang pada mulanya berkecimpung dalam bidang sosial budaya mulai mengarah kepada politik Tujuannya menghapuskan perlakukan diskriminatif terhadap orang orang Tionghoa di Hindia Belanda dalam bidang pendidikan hukum peradilan status sipil beban pajak hambatan bergerak dan bertempat tinggal Dalam rangka pelaksanaan Politik Etis pemerintah kolonial berusaha memajukan pendidikan namun warga Tionghoa tidak diikutkan dalam program tersebut Padahal orang Tionghoa membayar pajak ganda pajak penghasilan dan pajak kekayaan Pajak penghasilan diwajibkan kepada warga pribumi yang bukan petani Pajak kekayaan rumah kuda kereta kendaraan bermotor dan peralatan rumah tangga dikenakan hanya bagi Orang Eropa dan Timur Asing termasuk orang etnis Tionghoa Hambatan untuk bergerak dikenakan bagi warga Tionghoa dengan adanya passenstelsel Pada waktu terjadinya Sumpah Pemuda ada beberapa nama dari kelompok Tionghoa sempat hadir antara lain Kwee Tiam Hong dan tiga pemuda Tionghoa lainnya Sin Po sebagai koran Melayu Tionghoa juga sangat banyak memberikan sumbangan dalam menyebarkan informasi yang bersifat nasionalis Pada 1920 an itu harian Sin Po memelopori penggunaan kata Indonesia bumiputera sebagai pengganti kata Belanda inlander di semua penerbitannya Langkah ini kemudian diikuti oleh banyak harian lain Sebagai balas budi semua pers lokal kemudian mengganti kata Tjina dengan kata Tionghoa Pada 1931 Liem Koen Hian mendirikan PTI Partai Tionghoa Indonesia dan bukan Partai Tjina Indonesia Masa Revolusi dan Pra Kemerdekaan RI Pada masa revolusi tahun 1945 an Mayor John Lie yang menyelundupkan barang barang ke Singapura untuk kepentingan pembiayaan Republik Rumah Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok dekat Karawang diambil alih oleh Tentara Pembela Tanah Air PETA kemudian penghuninya dipindahkan agar Bung Karno dan Bung Hatta dapat beristirahat setelah disingkirkan dari Jakarta pada tanggal 16 Agustus 1945 Di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI yang merumuskan UUD 45 terdapat 4 orang Tionghoa yaitu Liem Koen Hian Tan Eng Hoa Oey Tiang Tjoe Oey Tjong Hauw dan di Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI terdapat 1 orang Tionghoa yaitu Drs Yap Tjwan Bing Liem Koen Hian yang meninggal dalam status sebagai warganegara asing sesungguhnya ikut merancang UUD 1945 Lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh W R Supratman pun pertama kali dipublikasikan oleh Koran Sin Po Dalam perjuangan fisik ada beberapa pejuang dari kalangan Tionghoa namun nama mereka tidak banyak dicatat dan diberitakan Salah seorang yang dikenali ialah Tony Wen yaitu orang yang terlibat dalam penurunan bendera Belanda di Hotel Oranye Surabaya Pasca kemerdekaan Orde Lama Penerbang angkatan udara Tionghoa Indonesia pada tahun 1950Pada Orde Lama terdapat beberapa menteri Republik Indonesia dari keturunan Tionghoa seperti Oei Tjoe Tat Ong Eng Die Siauw Giok Tjhan dll Bahkan Oei Tjoe Tat pernah diangkat sebagai salah satu Tangan Kanan Ir Soekarno pada masa Kabinet Dwikora Pada masa ini hubungan Ir Soekarno dengan beberapa tokoh dari kalangan Tionghoa dapat dikatakan sangat baik Walau pada Orde Lama terdapat beberapa kebijakan politik yang diskriminatif seperti Peraturan Pemerintah No 10 tahun 1959 yang melarang WNA Tionghoa untuk berdagang eceran di daerah di luar ibu kota provinsi dan kabupaten Hal ini menimbulkan dampak yang luas terhadap distribusi barang dan pada akhirnya menjadi salah satu sebab keterpurukan ekonomi menjelang tahun 1965 dan lainnya Orde Baru Selama Orde Baru dilakukan penerapan ketentuan tentang Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia atau yang lebih populer disebut SBKRI yang utamanya ditujukan kepada warga negara Indonesia WNI etnis Tionghoa beserta keturunan keturunannya Walaupun ketentuan ini bersifat administratif secara esensi penerapan SBKRI sama artinya dengan upaya yang menempatkan WNI Tionghoa pada posisi status hukum WNI yang masih dipertanyakan Pada Orde Baru Warga keturunan Tionghoa dilarang berekspresi Sejak tahun 1967 warga keturunan dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia dan kedudukannya berada di bawah warga pribumi yang secara tidak langsung juga menghapus hak hak asasi mereka Kesenian barongsai secara terbuka perayaan hari raya Imlek dan pemakaian Bahasa Mandarin dilarang meski kemudian hal ini diperjuangkan oleh komunitas Tionghoa Indonesia terutama dari komunitas pengobatan Tionghoa tradisional karena pelarangan sama sekali akan berdampak pada resep obat yang mereka buat yang hanya bisa ditulis dengan bahasa Mandarin Mereka pergi hingga ke Mahkamah Agung dan akhirnya Jaksa Agung Indonesia waktu itu memberi izin dengan catatan bahwa Tionghoa Indonesia berjanji tidak menghimpun kekuatan untuk memberontak dan menggulingkan pemerintahan Indonesia Surat ganti nama pasangan Tionghoa di Surabaya 1968Satu satunya surat kabar berbahasa Mandarin yang diizinkan terbit adalah Harian Indonesia yang sebagian artikelnya ditulis dalam bahasa Indonesia Harian ini dikelola dan diawasi oleh militer Indonesia dalam hal ini adalah ABRI meski beberapa orang Tionghoa Indonesia bekerja juga di sana Agama tradisional Tionghoa dilarang Akibatnya agama Konghucu kehilangan pengakuan pemerintah Pemerintah Orde Baru berdalih bahwa warga Tionghoa yang populasinya ketika itu mencapai kurang lebih 5 juta dari keseluruhan rakyat Indonesia dikhawatirkan akan menyebarkan pengaruh komunisme di Tanah Air Padahal kenyataan berkata bahwa kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang yang tentu bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh komunisme yang sangat mengharamkan perdagangan dilakukan butuh rujukan Orang Tionghoa dijauhkan dari kehidupan politik praktis Sebagian lagi memilih untuk menghindari dunia politik karena khawatir akan keselamatan dirinya Pada masa akhir dari Orde Baru terdapat peristiwa kerusuhan rasial yang merupakan peristiwa terkelam bagi masyarakat Indonesia terutama warga Tionghoa karena kerusuhan tersebut menyebabkan jatuhnya banyak korban bahkan banyak di antara mereka mengalami pelecehan seksual penjarahan kekerasan dan lainnya Reformasi Reformasi yang digulirkan pada 1998 telah banyak menyebabkan perubahan bagi kehidupan warga Tionghoa di Indonesia Walau belum 100 perubahan tersebut terjadi namun hal ini sudah menunjukkan adanya tren perubahan pandangan pemerintah dan warga pribumi terhadap masyarakat Tionghoa Bila pada masa Orde Baru aksara budaya ataupun atraksi Tionghoa dilarang dipertontonkan di depan publik saat ini telah menjadi pemandangan umum hal tersebut dilakukan Di Medan Sumatra Utara misalnya adalah hal yang biasa ketika warga Tionghoa menggunakan bahasa Hokkien ataupun memajang aksara Tionghoa di toko atau rumahnya Selain itu pada Pemilu 2004 lalu kandidat presiden dan wakil presiden Megawati Hasyim Muzadi menggunakan aksara Tionghoa dalam selebaran kampanyenya untuk menarik minat warga Tionghoa Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Budaya Tionghoa IndonesiaInformasi lebih lanjut Budaya Tionghoa IndonesiaBab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar Bahasa Empat kelompok utama bahasa Tionghoa di Indonesia adalah Hokkien Min Selatan Min Nan Mandarin Hakka dan Kantonis Selain itu orang orang Teochew berbicara dengan bahasa mereka sendiri yang memiliki tingkat pemahaman yang sama dengan Hokkien Namun perbedaan antara keduanya menonjol di luar wilayah asalnya Ada sekitar 2 2 juta penutur asli dari pelbagai varietas bahasa Tionghoa di Indonesia pada tahun 1982 1 300 000 penutur varietas Min Selatan termasuk Hokkien dan Teochew 640 000 penutur bahasa Hakka 460 000 penutur bahasa Mandarin 180 000 penutur bahasa Kanton dan 20 000 penutur dari varietas Timur Min termasuk bahasa Fuzhou Selain itu sekitar 20 000 berbicara dengan dialek bahasa Indonesia yang berbeda Busana Baju Koko Baju koko merupakan baju model Tiongkok yang kerahnya bulat tertutup modelnya seperti piyama Biasanya digunakan oleh Muslim Tionghoa butuh rujukan Cheongsam Cheongsam merupakan busana tradisional perempuan Tionghoa Pakaian dicirikan oleh kerah berdiri membuka sisi kanan pas pinggang dan tergelincir bawah yang sepenuhnya dapat memicu keindahan bentuk tubuh perempuan Cheongsam berasal dari cheuhngsaam Hanzi 长衫 長衫 kemeja panjang baju 26 Seni Pertunjukan Barongsai Barongsai adalah tari tradisional Tionghoa dengan menggunakan sarung dan kostum yang menyerupai singa Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad 17 ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan Pada 1965 kesenian barongsai di Indonesia sempat terhenti akibat situasi politik dan adanya pelarangan kebudayaan Tionghoa di Indonesia Meski saat itu barongsai tidak diizinkan dimainkan namun ada satu tempat yang bisa menampilkan kesenian budaya barongsai secara besar besaran yakni di Kota Semarang tepatnya di panggung besar Kelenteng Sam Poo Kong atau dikenal juga dengan Kelenteng Gedong Batu Barongsai di Indonesia kemudian mengalami masa marak ketika masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwee Koan THHK yang mempopulerkan seni barongsai Pada 9 Agustus 2012 di Jakarta telah berdiri FOBI Federasi Olahraga Barongsai Indonesia yang menjadi wadah dari olahraga barongsai di Indonesia FOBI akhirnya resmi masuk KONI pada 11 Juni 2013 Barongsai pun kini tidak hanya dimainkan oleh etnis Tionghoa saja namun juga dimainkan oleh para kaum muda non Tionghoa 27 Liang Liong Tari Naga karakter sederhana 舞龙 karakter tradisional 舞龍 pinyin wǔ long atau disebut juga Liang Liong di Indonesia Tarian ini sering tampil pada waktu perayaan perayaan tertentu Orang Tionghoa sering menggunakan istilah Keturunan Naga 龍的傳人 atau 龙的传人 long de chuan ren sebagai suatu simbol identitas etnis Dalam tarian ini satu regu orang Tionghoa memainkan naga nagaan yang diusung dengan belasan tongkat atau lebih Penari terdepan mengangkat menganggukkan menyorongkan dan mengibas kibaskan kepala naga nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari Wayang Potehi Wayang Potehi merupakan salah satu jenis wayang khas Tionghoa yang berasal dari Tiongkok bagian selatan Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis Tionghoa ke berbagai wilayah Nusantara pada masa lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional Indonesia Potehi berasal dari kata pou 布 kain te 袋 kantong dan hi 戯 wayang Wayang Potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain Sang dalang akan memasukkan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain Kesenian ini sudah berumur sekitar 3 000 tahun dan berasal dari Tiongkok Wushu Wushu 武術 atau 武术 Hanzi wǔshu secara harafiah berarti seni bertempur bela diri Ini juga merupakan istilah lain dari kungfu yang lebih dahulu populer yang berarti ahli dalam bidang tertentu Kata Wushu berasal dari dua kata yaitu Wu dan Shu Arti dari kata Wu adalah ilmu perang sedangkan arti kata Shu adalah seni Sehingga Wushu bisa juga diartikan sebagai seni untuk berperang atau seni beladiri Martial Art Wushu juga mempelajari seni olahraga kesehatan pengobatan beladiri pernapasan pikiran dan mental Semua aliran kung fu atau seni bela diri yang berasal dari China tradisional baik keras atau lembut dapat disebut Wushu Wushu keras termasuk tinju selatan Nanquan dan tinju panjang Changquan Wushu lembut termasuk tinju Taiji Telapak Baguazhang dan tinju xingyiquan Adapun seni beladiri Wushu yang telah dikembangkan oleh orang orang etnis Tionghoa yang menetap di wilayah Asia Tenggara terutama Indonesia sering kali disebut dengan istilah Kuntao 28 Festival Festival Qingming Festival Qingming 清明節 merupakan ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu Festival tradisional Tionghoa ini dilaksanakan pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari di musim dingin atau hari ke 15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di musim semi pada umumnya dirayakan pada tanggal 5 April atau 4 April pada tahun kabisat Festival ini masih sering dirayakan di Kepulauan Bangka Belitung Imlek Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama Tionghoa 正月 Pinyin zheng yue di tarikh Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五暝 元宵節 pada tanggal kelima belas pada saat bulan purnama Malam tahun baru Imlek dikenal sebagai Chuxi 除夕 yang berarti malam pergantian tahun Perayaan ini dirayakan dengan kumpul keluarga jamuan besar berdoa penyalaan lampion dan penyulutan kembang api Kerusuhan Rasial terhadap Warga Tionghoa di IndonesiaKerusuhan kerusuhan yang menimpa etnis Tionghoa antara lain pembunuhan massal di Jawa 1946 1948 peristiwa rasialis 10 Mei 1963 di Bandung 5 Agustus 1973 di Jakarta Malari 1974 di Jakarta Kerusuhan Mei 1998 di beberapa kota besar seperti Jakarta Medan Bandung Solo dll serta berbagai kerusuhan rasial lainnya 29 Beberapa contoh kerusuhan rasial yang terjadi yaitu Bandung 10 Mei 1963 Kerusuhan anti suku peranakan Tionghoa terbesar di Jawa Barat Awalnya terjadi keributan di kampus Institut Teknologi Bandung antara mahasiswa pribumi dan non pribumi Keributan berubah menjadi kerusuhan yang menjalar ke mana mana bahkan ke kota kota lain seperti Yogyakarta Malang Surabaya dan Medan 30 Desember tahun 1966 Sekolah sekolah Tionghoa di Indonesia ditutup pada bulan Desember 31 Jakarta tahun 1967 Koran koran berbahasa Tionghoa ditutup oleh pemerintah 31 April gereja gereja diserang di Aceh berbarengan dengan demonstrasi anti Tionghoa di Jakarta 31 Pekalongan 31 Desember 1972 Terjadi keributan antara orang orang Arab dan peranakan Tionghoa Awalnya perkelahian yang berujung terbunuhnya seorang pemuda Tionghoa Keributan terjadi saat acara pemakaman Palu 27 Juni 1973 Sekelompok pemuda menghancurkan toko Tionghoa Kerusuhan muncul karena pemilik toko itu memakai kertas yang bertuliskan huruf Arab sebagai pembungkus dagangan Bandung 5 Agustus 1973 Dimulai dari serempetan sebuah gerobak dengan mobil yang berbuntut perkelahian Kebetulan penumpang mobil orang orang Tionghoa Akhirnya kerusuhan meledak di mana mana 32 Jakarta tahun 1978 Pelarangan penggunaan karakter karakter huruf Tionghoa di setiap barang media cetak di Indonesia 33 Ujungpandang April 1980 Suharti seorang pembantu rumah tangga meninggal mendadak Kemudian beredar desas desus Ia mati karena dianiaya majikannya seorang Tionghoa Kerusuhan rasial meledak Ratusan rumah dan toko milik suku peranakan Tionghoa dirusak Medan 12 April 1980 Sekelompok mahasiswa USU bersepeda motor keliling kota sambil memekikkan teriakan anti suku peranakan Tionghoa Kerusuhan itu bermula dari perkelahian Solo 20 November 1980 Kerusuhan melanda kota Solo dan merembet ke kota kota lain di Jawa Tengah Bermula dari perkelahian pelajar Sekolah Guru Olahraga antara Pipit Supriyadi dan Kicak seorang pemuda suku peranakan Tionghoa Perkelahian itu berubah menjadi perusakan dan pembakaran toko toko milik orang orang Tionghoa 34 35 Surabaya September 1986 Pembantu rumah tangga dianiaya oleh majikannya suku peranakan Tionghoa Kejadian itu memancing kemarahan masyarakat Surabaya Mereka melempari mobil dan toko toko milik orang orang Tionghoa 36 Pekalongan 24 November 1995 Yoe Sing Yung pedagang kelontong menyobek kitab suci Alquran Akibat ulah penderita gangguan jiwa itu masyarakat marah dan menghancurkan toko toko milik orang orang Tionghoa 37 Bandung 14 Januari 1996 Massa mengamuk seusai pertunjukan musik Iwan Fals Mereka melempari toko toko milik orang orang Tionghoa Pemicunya mereka kecewa tak bisa masuk pertunjukan karena tak punya karcis Rengasdengklok 30 Januari 1997 Mula mula ada seorang suku peranakan Tionghoa yang merasa terganggu suara beduk Subuh Percekcokan terjadi Masyarakat mengamuk menghancurkan rumah dan toko Tionghoa 38 Ujungpandang 15 September 1997 Benny Karre seorang keturunan Tionghoa dan pengidap penyakit jiwa membacok seorang anak pribumi Hal itu menyulut emosi massa warga pribumi yang kemudian menghakimi Benny Karre hingga tewas belum puas kerusuhan pun meledak toko toko Tionghoa dibakar dirusak dan dihancurkan sambil meneriakkan provokasi dengan kata kata rasis 29 Februari 1998 Kraksaan Donggala Sumbawa Flores Jatiwangi Losari Gebang Pamanukan Lombok Rantauprapat Aeknabara Januari Anti Tionghoa 29 Kerusuhan Mei 1998 Salah satu contoh kerusuhan rasial yang paling dikenang masyarakat Tionghoa Indonesia yaitu Kerusuhan Mei 1998 Pada kerusuhan ini banyak toko toko dan perusahaan perusahaan dihancurkan oleh amuk massa terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta Bandung dan Solo Terdapat ratusan wanita keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan seksual dalam kerusuhan tersebut Sebagian bahkan diperkosa dianiaya secara sadis kemudian dibunuh Dalam kerusuhan tersebut banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang terbunuh terluka mengalami pelecehan seksual penderitaan fisik dan batin serta banyak warga keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia Sampai bertahun tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama nama besar yang dianggap provokator kerusuhan Mei 1998 Bahkan pemerintah mengeluarkan pernyataan berkontradiksi dengan fakta yang sebenarnya yang terjadi dengan mengatakan sama sekali tidak ada pemerkosaan massa terhadap wanita keturunan Tionghoa disebabkan tidak ada bukti bukti konkret tentang pemerkosaan tersebut Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi sampai hari ini Namun umumnya orang setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia sementara beberapa pihak terutama pihak Tionghoa berpendapat ini merupakan tindakan pembasmian orang orang tersebut 29 34 5 8 Mei 1998 Medan Belawan Pulobrayan Lubuk Pakam Perbaungan Tebing Tinggi Pematang Siantar Tanjungmorawa Pantailabu Galang Pagarmerbau Beringin Batangkuis Percut Sei Tuan Ketidakpuasan politik yang berkembang jadi anti Tionghoa 29 34 Jakarta 13 14 Mei 1998 Kemarahan massa akibat penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang dikembangkan oleh kelompok politik tertentu jadi kerusuhan anti Tionghoa Peristiwa ini merupakan persitiwa anti Tionghoa paling besar sepanjang sejarah Republik Indonesia Sejumlah perempuan keturunan Tionghoa diperkosa 29 34 Solo 14 Mei 1998 Ketidakpuasan politik yang kemudian digerakkan oleh kelompok politik tertentu menjadi kerusuhan anti Tionghoa 29 34 39 Tanjungbalai 29 30 Juli 2016 Kerusuhan Tanjungbalai Sumatera Utara meliputi aksi pengrusakan penjarahan dan pembakaran yang menyasar rumah tempat tempat ibadah dan balai yayasan sosial Tionghoa Kerusuhan terjadi akibat adanya unsur provokasi dengan ujaran kebencian di media sosial yang memuat isu SARA terkait keluhan volume pengeras suara masjid dari salah seorang warga yang kemudian mengundang aksi massa Kerugian akibat kejadian itu ditaksir mencapai hingga sedikitnya ratusan juta rupiah 40 Peran Warga Tionghoa Bagi Republik IndonesiaPeran Ekonomi Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Peran Sosial Budaya dan Pendidikan Didirikannya sekolah sekolah Tionghoa oleh organisasi Tiong Hoa Hwee Koan THHK sejak 1900 mendorong berkembangnya pers dan sastra Melayu Tionghoa Maka dalam waktu 70 tahun telah dihasilkan sekitar 3000 buku suatu prestasi yang luar biasa bila dibandingkan dengan sastra yang dihasilkan oleh angkatan pujangga baru angkatan 45 66 dan pasca 66 yang tidak seproduktif itu Dengan demikian komunitas ini telah berjasa dalam membentuk satu awal perkembangan bahasa Indonesia Sumbangsih warga Tionghoa Indonesia juga terlihat dalam koran Sin Po di mana koran Sin Po menjadi koran pertama yang menerbitkan teks lagu Indonesia Raya setelah disepakati pada Sumpah Pemuda tahun 1928 Nama Sie Kok Liong memang sangat jarang didengar oleh masyarakat Indonesia namun Sie Kok Liong merupakan seorang warga Tionghoa yang menyewakan rumahnya bagi para pemuda dalam menyelenggarakan Sumpah Pemuda Hanya sedikit catatan mengenai Sie Kok Liong seiring dengan tumbuhnya sekolah sekolah pada awal abad ke 20 di Jakarta tumbuh pula pondokan pondokan pelajar untuk menampung mereka yang tidak tertampung di asrama sekolah atau untuk mereka yang ingin hidup lebih bebas di luar asrama yang ketat Salah satu di antara pondokan pelajar itu adalah Gedung Kramat 106 milik Sie Kok Liong Di Gedung Kramat 106 inilah sejumlah pemuda pergerakan dan pelajar sering berkumpul Gedung itu selain menjadi tempat tinggal dan sering digunakan sebagai tempat latihan kesenian Langen Siswo juga sering dipakai untuk tempat diskusi tentang politik para pemuda dan pelajar Terlebih lagi setelah Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia PPPI didirikan pada September 1926 Selain dijadikan kantor PPPI dan kantor redaksi majalah Indonesia Raya yang diterbitkan oleh PPPI berbagai organisasi pemuda sering menggunakan gedung ini sebagai tempat kongres Bahkan pada 1928 Gedung Kramat 106 jadi salah satu tempat penyelenggaraan Kongres Pemuda II tanggal 27 28 Oktober 1928 Universitas Trisakti yang kini menjadi salah satu universitas terkenal di Indonesia juga merupakan salah satu sumbangsih warga Tionghoa di Indonesia Pada tahun 1958 universitas ini didirikan oleh para petinggi Baperki yang kebanyakan keturunan Tionghoa salah satunya yaitu Siauw Giok Tjhan pada tahun 1962 oleh Presiden Soekarno nama universitas ini diganti menjadi Universitas Res Publika hingga 1965 dan sejak Orde Baru universitas ini beralih nama menjadi Universitas Trisakti hingga sekarang Di Medan dikenal kedermawanan Tjong A Fie rasa hormatnya terhadap Sultan Deli Makmun Al Rasyid diwujudkannya pengusaha Tionghoa ini dengan menyumbang sepertiga dari pembangunan Mesjid Raya Medan Rumah peninggalan Tjong A Fie sampai sekarang masih ada di kota Medan walaupun bangunannya terlihat tidak terurus lagi Di Bagansiapiapi terdapat Ritual Bakar Tongkang sebagai ucapan rasa syukur masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi atas perlindungan Dewa Kie Ong Ya Ritual Bakar Tongkang sangat diandalkan pemerintah daerah setempat sebagai daya tarik wisata daerah di mana setiap tahunnya menyedot puluhan ribu kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri Saat ini di Taman Mini Indonesia Indah sedang dibangun taman budaya Tionghoa Indonesia yang diprakarsai oleh PSMTI Pembangunan taman ini direncanakan akan selesai sebelum tahun 2012 dengan biaya kurang lebih 50 miliar rupiah butuh rujukan Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Tokoh Tionghoa IndonesiaInformasi lebih lanjut Daftar tokoh Tionghoa Indonesia Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Lihat pulaTiongkok Daftar tokoh Tionghoa Indonesia Marga Tionghoa Orang Peranakan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Pecinan Peraturan terhadap orang Tionghoa di Indonesia Persekutuan Gereja gereja Tionghoa Indonesia Tionghoa Masakan Tionghoa Indonesia Tionghoa PadangCatatan Biasanya juga disebut sebagai Tenglang Hokkien Tn g lang Tengnang Tiochiu Thong ngin Hakka Tonning Fuqing Tohng yan bahasa Kantonis Dalam bahasa Mandarin mereka disebut Tangren Hanzi 唐人 orang Tang atau lazim disebut Huaren Hanzi Tradisional 華人 Hanzi Sederhana 华人 Istilah Tangren berasal dari nama Dinasti Tang sementara istilah orang Han Hanzi Tradisional 漢人 Hanzi Sederhana 汉人 Hanyu Pinyin Hanren orang Han berasal dari nama Dinasti Han Slang bahasa Inggris Chindo singkatan dari bahasa Inggris Chinese Indonesian Post The Jakarta Why it s important to talk about Chinese Indonesians or Chindos The Jakarta Post dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2020 12 09 Catatan kaki dan referensi Chinese Diaspora a b Thomas Fuller 12 December 1998 Indonesia s Ethnic Chinese Find a Haven For Now But Their Future Is Uncertain Malaysia s Wary Welcome The New York Times Diakses tanggal 5 Februari 2022 Stephen Gapps A Complicated Journey Chinese Indonesian and Australian Family Histories Australian National Maritime Museum Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 May 2018 Diakses tanggal 5 Februari 2022 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Terri McCormack 2008 Indonesians Dictionary of Sydney Diakses tanggal 5 Februari 2022 Statistics dalam bahasa Tionghoa National Immigration Agency ROC Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 01 18 Diakses tanggal 5 Februari 2022 Siagian Oscar 2017 10 26 WNI Keturunan Tionghoa Bisa Lebih Indonesia Dibanding Suku Bangsa Lain BBC com Diakses tanggal 2022 02 24 sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia Trisnanto AM Adhy Minggu 18 Februari 2007 Etnis Tionghoa Juga Bangsa Indonesia Suara Merdeka diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 12 29 diakses tanggal 13 Agustus 2008 Periksa nilai tanggal di accessdate date bantuan Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Hoy William J 1943 Chinatown derives its own street names California Folklore Quarterly 2 April 71 75 doi 10 2307 1495551 JSTOR 1495551 Yung Judy and the Chinese Historical Society of America 2006 San Francisco s Chinatown Arcadia Publishing ISBN 978 07385 3130 4 Vasanty Puspa 2004 Prof Dr Koentjaraningrat ed Kebudayaan Orang Tionghoa Di Indonesia Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia Penerbit Djambatan hlm hal 359 ISBN 979 428 510 2 Skinner G W 1963 R T McVey ed The Chinese Minority Indonesia New Haven HRAF hlm hal 99 Periksa nilai tanggal di year bantuan Kusno Malikul Sabtu 9 Desember 2006 UU Kewarganegaraan dan Etnis Tionghoa Harian Umum Sinar Harapan diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 06 16 diakses tanggal 18 Agustus 2008 Periksa nilai tanggal di accessdate date bantuan Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Ohio University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 03 10 Diakses tanggal 2007 02 28 印尼2006 年華人人口統計推估 Perkiraan Statistik Jumlah Penduduk Tionghoa Indonesia Tahun 2006 PDF Overseas Compatriot Affairs Commission R O C Taiwan Diakses tanggal 2010 05 10 本會以人口增加率1 38 估計 2006 年印尼華人人口約有767 萬人 約占印尼總人口的3 4 尚屬合理 Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Poston and Wong Helmisyah Sri Ahmat Rosyad Rifki 2021 05 01 Keberadaan Etnis Tionghoa Di Kampung Peunayong TEMALI Jurnal Pembangunan Sosial 4 1 27 35 doi 10 15575 jt v4i1 11200 ISSN 2615 5028 Rustopo 2008 Jawa Sejati Otobiografi Go Tik Swan Penerbit Ombak Yogyakarta Arismunandar A 2007 Kerajaan Majapahit abad XIV dan XV Artikel pada laman Majapahit Kingdom Diarsipkan 2022 03 12 di Wayback Machine Ada yang berpendapat kelenteng ini dibangun oleh orang dari Tuban suatu pelabuhan penting di pantai utara Jawa Timur pada masa lalu 1 Zulkifli AA Laksamana Cheng Ho pernah singgah di Surabaya Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 15 Diakses tanggal 2012 07 15 Indonesia Muljana Slamet 2005 Runtuhnya kerajaan Hindu Jawa dan timbulnya negara negara Islam di Nusantara PT LKiS Pelangi Aksara hlm 63 ISBN 9798451163 Setiono Benny G Tionghoa Dalam Pusaran Politik hal 167 Transmedia Fadillah Arie Sunaryo Danny Adriadhi Utama Ramadhian Fadillah Ramadhian Sunaryo Arie 24 Januarin 2020 Pratomo Angga Yudha ed Geger Pecinan Saat Laskar Tionghoa Jawa Bersatu Melawan VOC Merdeka com Diakses tanggal 15 Januari 2022 Periksa nilai tanggal di date bantuan http home iae nl users arcengel NedIndie chinezenengels htm Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 28 Diakses tanggal 2006 11 13 Teniwut Meilani 2023 01 13 Model Baju Changsan untuk Perayaan Imlek Tahun 2023 mediaindonesia com Diakses tanggal 2023 01 15 Indonesia INI BARU ALE SA 2018 02 16 Barongsai di Indonesia Dulu dan Kini INI BARU Indonesia Inibaru id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 20 Sejarah Wushu Dari Tes Masuk Militer Hingga Cabang Olahraga kumparan kumparanSPORT a b c d e f g Purdey Jemma Anti Chinese violence in Indonesia 1996 1999 Honolulu University of Hawai i Press 2006 Tan Giok Lan The Chinese of Sukabumi Ithaca NY Modern Indonesia Project Southeast Asia Program Dept of Asian Studies Cornell University 1963 a b c Coppel Charles Indonesian Chinese in Crisis Kuala Lumpur Oxford University Press 1978 Catatan lama ketidak adilan sosial dan kerusuhan sosial 5 Agustus 1973 diakses dari situs Socio politica com Kronik Dasar Hukum Pendirian Rezim Pelarangan Buku diakses dari situs elsam or id pranala nonaktif permanen a b c d e Siegel James T Solo in the New Order Language and Hierarchy in an Indonesian City Princeton NJ Princeton University Press 1986 Siegel James T Thoughts on the Violence of May 13 and 14 1998 in Jakarta dalam Violence and the State in Suharto s Indonesia ed Benedict Anderson Ithaca NY Cornell Southeast Asia Program Publications 2001 Sejarah Masuknya Etnis Tionghoa di Surabaya hal 19 diakses dari situs Sunan Ampel ac id pranala nonaktif permanen Rusuh Gara gara Orang Gila Arsip Berita Gatra yang ditulis dalam bentuk email di Indopub Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 08 20 Diakses tanggal 2013 05 16 Ang Ien On Not Speaking Chinese Living Between Asia and the West London Routledge 2006 Heryanto Ariel State Terrorism and Political Identity in Indonesia Fatally Belonging London Routledge 2006 Detail Kejadian Kerusuhan di Tanjung Balai diakses dari situs tirto idBacaan lanjutT ien Ju k ang The Chinese of Sarawak L S E Monographs on Social Anthropology No 12 London London School of Economics Department of Anthropology 1953 Willmott Donald Earl The Chinese of Semarang A Changing Minority in Indonesia Ithaca Cornell University Press 1960 Indonesia Sejarah Keturunan Tionghoa yang Terlupakan Diarsipkan 2007 01 07 di Wayback Machine Pranala luarPranala luar pada artikel ini mungkin tidak sesuai dengan kebijakan atau pedoman Wikipedia Bantulah memperbaiki artikel ini dengan membuang pranala luar yang berlebihan dan tidak sesuai Wikimedia Commons memiliki media mengenai Chinese Indonesians Indonesia Forum Diskusi Budaya Tionghoa dan Sejarah Tiongkok Indonesia Budaya Sejarah amp Tradisi Tionghoa Indonesia Budaya Tionghoa Diarsipkan 2010 12 29 di Wayback Machine Indonesia Seputar Info Tradisi dan Budaya Tionghoa Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Orang Tionghoa Indonesia amp oldid 23894728