www.wikidata.id-id.nina.az
Candi Sewu Jawa ꦕꦤ ꦝ ꦱ ꦮ translit Candhi Sewu adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke 8 Masehi yang berjarak sekitar delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan 1 Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah Dikenal dengan nama asli Manjusri grha Rumah Manjusri Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan Meskipun aslinya memiliki 249 candi oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan Sewu yang berarti seribu dalam bahasa Jawa Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang Candi Sewuꦕꦤ ꦝ ꦱ ꦮ Candi induk dari Candi Sewu 2013 Kiri kanan sepasang Dwarapala Lokasi di JawaTampilkan peta JawaCandi Sewu Indonesia Tampilkan peta IndonesiaInformasi umumKoordinat geografi7 44 37 S 110 29 37 E 7 7435 S 110 4935 E 7 7435 110 4935 Koordinat 7 44 37 S 110 29 37 E 7 7435 S 110 4935 E 7 7435 110 4935Afiliasi agamaBuddhismeFestivalWaisakMunisipalitasKlatenProvinsiJawa TengahNegaraIndonesiaStatusMasih digunakanDeskripsi arsitekturJenis arsitekturCandiRampung782 MSpesifikasiArah fasadTimurPanjang185 meter 607 ft Lebar165 meter 541 ft Tinggi maks 30 meter 98 ft Candi249 satu candi induk delapan candi apit dan 240 candi perwara PrasastiPrasasti ManjusrigrhaBahanBatu andesitSecara administratif kompleks Candi Sewu terletak di Dukuh Bener Desa Bugisan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Daftar isi 1 Sejarah 2 Kompleks candi 3 Candi utama 4 Rujukan 5 Sumber 6 Pranala luarSejarah Sunting nbsp Prasasti Manjusrigrha 792 ditemukan pada 1960 di dekat candi perwara bagian luar sisi barat candi no 202 baris 4 nomor 37 di kompleks percandian Sewu Berdasarkan Prasasti Kelurak yang berangka tahun 782 dan Prasasti Manjusrigrha yang berangka tahun 792 dan ditemukan pada tahun 1960 nama asli candi ini adalah Prasada Vajrasana Manjusrigrha Istilah Prasada bermakna candi atau kuil sementara Vajrajasana bermakna tempat Wajra intan atau halilintar bertakhta sedangkan Manjusri grha bermakna Rumah Manjusri Manjusri adalah salah satu Boddhisatwa dalam ajaran buddha Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke 8 masehi pada akhir masa pemerintahan Rakai Panangkaran Rakai Panangkaran 746 784 adalah raja yang termahsyur dari kerajaan Mataram Kuno Kompleks candi ini mungkin dipugar dan diperluas pada masa pemerintahan Rakai Pikatan seorang pangeran dari dinasti Sanjaya yang menikahi Pramodhawardhani dari dinasti Sailendra Setelah dinasti Sanjaya berkuasa rakyatnya tetap menganut agama sebelumnya Adanya candi Sewu yang bercorak buddha berdampingan dengan candi Prambanan yang bercorak hindu menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu di Jawa umat Hindu dan Buddha hidup secara harmonis dan adanya toleransi beragama Karena keagungan dan luasnya kompleks candi ini candi Sewu diduga merupakan Candi Buddha Kerajaan sekaligus pusat kegiatan agama buddha yang penting pada masa lalu Candi ini terletak di lembah Prambanan yang membentang dari lereng selatan Gunung Merapi di utara hingga pegunungan Sewu di selatan di sekitar perbatasan Yogyakarta dengan Kabupaten Klaten Jawa Tengah Di lembah ini tersebar candi candi dan situs purbakala yang berjarak hanya beberapa ratus meter satu sama lain Hal ini menunjukkan bahwa kawasan ini merupakan kawasan penting artinya dalam sektor keagamaan politik dan kehidupan urban masyarakat Jawa Kuno Candi ini rusak parah akibat gempa pada bulan Mei 2006 di Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan Kerusakan struktur bangunan sangat nyata dan candi utama menderita kerusakan paling parah Pecahan batu candi berserakan di atas tanah retakan dan rekahan antar sambungan batu terlihat Untuk mencegah keruntuhan bangunan kerangka besi dipasang di keempat sudut bangunan untuk menunjang dan menahan tubuh candi utama Meskipun situs dibuka kembali untuk pengunjung beberapa pekan kemudian setelah gempa pada tahun 2006 seluruh bagian candi utama tetap ditutup dan tidak boleh dimasuki demi alasan keamanan Kini setelah dipugar perancah candi utama telah dilepas dan pengunjung dapat memasuki ruangan dalam candi utama Kompleks candi Sunting nbsp Kompleks Candi Sewu dilihat dari udara membentuk pola Mandala Wajradhatu Kompleks Candi Sewu adalah kumpulan candi Buddha terbesar di kawasan sekitar Prambanan dengan bentang ukuran lahan 185 meter utara selatan dan 165 meter timur barat Pintu masuk kompleks dapat ditemukan di keempat penjuru mata angin tetapi mencermati susunan bangunannya diketahui pintu utama terletak di sisi timur Tiap pintu masuk dikawal oleh sepasang arca Dwarapala Arca raksasa penjaga berukuran tinggi sekitar 2 3 meter ini dalam kondisi yang cukup baik dan replikanya dapat ditemukan di Keraton Yogyakarta Aslinya terdapat 249 bangunan candi di kompleks ini yang disusun membentuk mandala wajradhatu perwujudan alam semesta dalam kosmologi Buddha Mahayana Selain satu candi utama yang terbesar pada bentangan poros tengah utara selatan dan timur barat pada jarak 200 meter satu sama lain antara baris ke 2 dan ke 3 candi Perwara pengawal kecil terdapat 8 Candi Penjuru candi candi ini ukurannya kedua terbesar setelah candi utama Aslinya di setiap penjuru mata angin terdapat masing masing sepasang candi penjuru yang saling berhadapan tetapi kini hanya candi penjuru kembar timur dan satu candi penjuru utara yang masih utuh Berdasarkan penelitian fondasi bangunan diperkirakan hanya satu candi penjuru di utara dan satu candi penjuru di selatan yang sempat dibangun keduanya menghadap timur Itu berarti mungkin memang candi penjuru utara sisi timur dan penjuru selatan sisi timur memang tidak pernah tidak sempat dibangun untuk melengkapi rancangan awalnya nbsp Denah Candi SewuCandi perwara pengawal yang berukuran lebih kecil aslinya terdiri atas 240 buah dengan desain yang hampir serupa dan tersusun atas empat barisan yang konsentris Dilihat dari bagian paling dalam tengah baris pertama terdiri atas 28 candi dan baris kedua terdiri atas 44 candi yang tersusun dengan interval jarak tertentu Dua barisan paling luar baris ketiga terdiri dari 80 candi sedangkan baris keempat yang terluar terdiri atas 88 candi candi kecil yang disusun berdekatan Dari keempat baris candi perwara ini terdapat dua jenis rancangan candi perwara baris keempat terluar memiliki rancang bentuk yang serupa dengan baris pertama terdalam yaitu pada bagian penampang gawang pintunya sedangkan baris kedua dan ketiga memiliki rancang bentuk yang lebih tinggi dengan gawang pintu yang berbeda Banyak patung dan ornamen yang telah hilang dan susunannya telah berubah Candi candi perwara ini diisi arca arca Dhyani Buddha Ditemukan empat jenis Dhyani Buddha di kompleks Candi Sewu Arca arca buddha yang dulu mengisi candi candi ini mungkin serupa dengan arca buddha di Borobudur 2 Candi candi yang lebih kecil ini mengelilingi candi utama yang paling besar tetapi beberapa bagiannya sudah tidak utuh lagi Di balik barisan ke 4 candi kecil terdapat pelataran beralas batu dan di tengahnya berdiri candi utama Candi utama SuntingCandi utama memiliki denah poligon bersudut 20 yang menyerupai salib atau silang yang berdiameter 29 meter dan tinggi bangunan mencapai 30 meter Pada tiap penjuru mata angin terdapat struktur bangunan yang menjorok ke luar masing masing dengan tangga dan ruangan tersendiri dan dimahkotai susunan stupa Seluruh bangunan terbuat dari batu andesit Ruangan di empat penjuru mata angin ini dihubungkan oleh galeri sudut berpagar langkan Berdasarkan temuan pada saat pemugaran diperkirakan rancangan awal bangunan hanya berupa candi utama berkamar tunggal Candi ini kemudian diperluas dengan menambahkan struktur tambahan di sekelilingnya Pintu dibuat untuk menghubungkan bangunan tambahan dengan candi utama dan menciptakan bangunan candi utama dengan lima ruang Ruangan utama di tengah lebih besar dengan atap yang lebih tinggi dan dapat dimasuki melalui ruang timur Kini tidak terdapat patung di kelima ruangan ini 3 Akan tetapi berdasarkan adanya landasan atau singgasana batu berukir teratai di ruangan utama diduga dahulu dalam ruangan ini terdapat arca bodhisattwa Manjusri atau buddha dari bahan perunggu yang tingginya mencapai 4 meter Akan tetapi kini arca itu telah hilang mungkin telah dijarah untuk mengambil logamnya sejak berabad abad lalu nbsp Situs Candi Sewu sekitar tahun 1925 nbsp Candi utama di sebelah kiri dan salah satu candi apit penjuru di sebelah kanan nbsp Salah satu dari candi apit penjuru di Candi SewuRujukan Sunting Candi Sewu Candi Buddha di sisi Candi Hindu pranala nonaktif permanen Dumarcay Jacques 1978 edited and translated by Michael Smithies Borobudur pp 46 47 Oxford University Press ISBN 978 0 19 580379 2 Soetarno Drs R second edition 2002 Aneka Candi Kuno di Indonesia Ancient Temples in Indonesia pp 53 54 Dahara Prize Semarang ISBN 979 501 098 0 Sumber SuntingDinas Pariwisata DIY Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Candi Sewu Situs resmi pranala nonaktif permanen Mandala Suci Manjusrigrha dokumenter pendek mengenai Candi Sewu dalam Bahasa Indonesia Diarsipkan 2014 02 23 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Candi Sewu amp oldid 23727880