www.wikidata.id-id.nina.az
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Batu nisan sandai Nisan Sandai adalah sebuah prasasti sejarah yang ditemukan di kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat Prasasti ini bertarikh 127 Hijriah atau tepatnya 745 masehiPerdebatan suntingAdanya penemuan prasasti batu nisan bertarikh 127 Hijriah atau tepatnya 745 masehi menjawab perdebatan panjang para ahli sejarah mengenai kedatangan Islam di Indonesia Prasasti sejarah yang ditemukan di Kecamatan Sandai ini bernilai tinggi untuk mengungkap bahwa kebudayaan Islam di Ketapang adalah kebudayaan Islam tertua di Nusantara yang datang pada abad ke 7 bukannya di Aceh Sebelumnya para ahli yang kebanyakan dari barat Belanda masih berbeda pendapat tentang waktu penyebaran Islam di Nusantara Beberapa ahli ada yang menyebutkan abad ke 10 abad ke 12 dan abad ke 13 sebagai periode paling mungkin dari permulaan penyebaran Islam di Nusantara Berdasarkan kenyataan sejarah menurut Koordinator Yayasan Daun Lebar Ir Gusti Kamboja mengatakan saat Islamisasi di Samudra Pasai Aceh raja pertamanya Malik Al Shalih wafat 696 Hijriah atau 1297 Masehi Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu butuh rujukan Jadi pada masa itu Islam belum mapan dan berkembang di Gujarat jadi tidak mungkin dapat menyebarkan Islam ke Nusantara katanya Selain itu dari hasil penelitian Yayasan Daun Lebar disimpulkan bahwa bentuk Prasasti Sandai ini tidak sama dengan bentuk batu nisan di Pasai dan Gresik Jawa Timur Batu tersebut bukan pula batu asli dari Kabupaten Ketapang melainkan batu impor Meski penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya rampung yayasan ini secara giat juga mengumpulkan banyak literatur untuk memperkuat penemuan tersebut Berdasarkan bentuk batu nisan ini para ahli juga berpendapat bahwa asal muasal penyebaran Islam di Nusantara menyebut dari Gujarat abad ke 12 Benggala Koromandel dan Malabar abad ke 13 Menurut mereka bentuk batu nisan yang ditemukan di Pasai dan Jawa Timur sama bentuknya dengan batu nisan yang terdapat di Cambay Gujarat jelas Kamboja Ditambahkannya pendapat ini diperkuat dengan pendapat sarjana asal Belanda J P Moquette yang berkesimpulan berdasarkan temuan batu nisan di Pasai Aceh yang bertarikh 17 Dzul Hijjah 831 H 27 September 1428 M Begitu juga S Q Fatimi yang berdasarkan batu nisan Fatimah binti Maimun bertarikh 475 H 1082 M yang ditemukan di Leran Jawa Timur Disimpulkan Kamboja berdasarkan tarikh Prasasti Sandai ini terbukti telah terjadi koneksi nusantara dengan Arab Persia pada awal abad ke 7 Pada masa itu dikenal dalam sejarah sebagai masa kejayaan Dunia Islam Sejarah umat Islam mencatat bahwa pada abad ke 7 di Spanyol masih dikuasai penguasa muslim Pada periode ini Dinasti Umayah 132 M 749 M dan Dinasti Abbasiyah 750 M 798 M telah melakukan ekspansi ke Persia dan Anak Benua India hingga melakukan pelayaran ke Timur Jauh Ini merupakan rute terjauh yang pernah dilayari manusia sebelum kebangkitan pelayaran Eropa pada abad ke 16 Dalam sejarah kerajaan Tanjungpura yang bersumber dari Sejarah Dinasti Sung buku 489 menyebutkan bahwa hubungan kerajaan Tanjungpura dengan para pedagang Arab pada tahun 977 M semakin berkembang lanjutnya Dimana Raja Tanjungpura Hiang ta saat itu telah mengirim utusan ke istana Tiongkok yang dipercayakan kepada pedagang Arab bernama P ulu hsieh Abu Abdallah untuk memimpin delegasi kerajaan di Borneo Barat Batu nisan di Sandai ini merupakan salah satu bukti penting tentang asal muasal penyebaran Islam di Nusantara dan menguatkan dugaan bahwa pada mulanya Islam dibawa langsung dari Arab bukan dari Samudera Pasai tegasnya Apabila melihat mayoritas pemeluk Islam Nusantara yang ber mazhab Syafi i dikatakan Kamboja maka terdapat kesamaan kepemelukan Islam di Mesir dan Hadhralmawt yang diduga merupakan bagian tempat di Arab sebagai asal penyebaran Islam di Nusantara Meskipun telah terjadi koneksi pada abad ke 7 penyebaran Islam di Nusantara baru mencapai momentum pada abad ke 11 hingga ke 18 Momentum ini terjadi setelah adanya penetrasi Islam oleh para sufi yang muncul melalui jaringan ulama yang menjaga harmonisasi antara syariat dan tasawuf ulasnya Bagaimanapun juga Peran kerajaan maritim Sriwijaya yang pernah menguasai wilayah Barat Boneo Kerajaan Tanjungpura pada abad ke 7 dalam penyebaran Islam di Nusantara menurutnya tidak kalah penting Meskipun pada waktu itu Sriwijaya masih beragama Hindu namun sudah terdapat komunitas muslim yang menetap di Sriwijaya dan mengikuti pelayaran kerajaan ini ke seluruh Nusantara katanya Meskipun pada abad ke 7 penduduk di Kabupaten Ketapang Kerajaan Tanjungpura telah bertemu dan berinteraksi dengan para pedagang Muslim Arab belum terdapat bukti tentang terdapatnya penduduk Muslim lokal dalam jumlah yang besar atau tentang terjadinya Islamisasi substansial di Tanjungpura Penguasa Tanjungpura baru memeluk Islam pada tahun 1 590 dengan memakai gelar Panembahan dan Giri yaitu Panembahan Giri Kusuma dan mengubah nama kerajaan Hindu Tanjungpura menjadi kerajaan Islam Matan Arab tempat permulaan Dengan adanya penemuan prasasti batu nisan di Sandai ini Prasasti Sandai dikatakan Kamboja dapat diduga bahwa hubungan antara masyarakat di Tanjungpura Borneo Barat dan Timur Tengah telah terjalin sejak masa masa awal Islam Para pedagang Muslim dari Arab Persia dan anak benua India yang mendatangi kepulauan Nusantara dan Tiongkok tidak hanya berdagang tetapi dalam batas tertentu juga menyebarkan Islam kepada penduduk setempat Pranala luar suntingFoto Batu nisan di Sandai http keratonmatan blogspot com 2011 06 prasasti islam sandai html Indonesia Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Ketapang Diarsipkan 2007 09 30 di Wayback Machine Indonesia Tim Arkeolog Temukan Relief Bunga dan Kaki Arca di Ketapang Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Batu Nisan Sandai amp oldid 21767173