Rumpun Apokayan adalah salah satu rumpun suku Dayak yang tersebar di Serawak, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Rumpun suku Apokayan berawal dari pinggiran Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Menurut legenda pada masyarakat Dayak Apokayan, orang Kayan merupakan cikal bakal dari semua suku-suku kecil dayak yang berada di sepanjang sungai Kayan. Terdapat kurang lebih 64.900 jiwa yang saat ini dirumpun suku dayak Apokayan.
Daerah dengan populasi signifikan |
---|
Kalimantan Timur: 30.000'. Sarawak: 13.400. Kalimantan Barat |
Bahasa |
Bahasa Dayak, Melayu, Indonesia |
Agama |
Kekristenan |
Kelompok etnik terkait |
Kenyah Kayan Bahau |
Adapun Suku-suku dayak yang termasuk dalam rumpun Apokayan adalah:
3 Suku Dayak tersebut masih lagi terpecah menjadi 60 sub-sub suku yang tersebar pada 60 lokasi pemukiman yang ada di Kalimantan dan menjadi sub-sub suku paling kecil (Sedatuk), yang masih memiliki silsilah secara keluarga. Adapun sub suku-suku Dayak yang termasuk rumpun Apokayan adalah: Terdapat kurang lebih 64.900 jiwa yang saat ini dirumpun suku dayak Apokayan.
Letak Geografis
Secara geografis Apo Kayan dapat juga diartikan sebagai dataran tinggi yang berada di Perbatasan Kalimantan Timur dan Serawak. Termasuk dalam Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Daerah ini memiliki ketinggian antara 450 sampai 1.700 meter di atas permukaan laut. Kini daerah Apokayan banyak dipromosikan oleh Dinas Pariwisata pemerintahan setempat, serta para agen-agen perjalanan wisata. Menawarkan destinasi wisata yang tergolong daerah terpencil menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Adat Budaya
Keunikan masyarakat Suku Dayak Apokayan adalah, baik laki-laki maupun perempuan, memakai anting dan memiliki tato di kaki dan tangan. Menurut kepercayaan leluhur, anting menandakan perbedaan antara manusia dan binatang. Sementara, tato menandakan perbedaan derajat hidup. Menurut mereka, semakin banyak guratan tato di tubuh, semakin tinggi tingkat sosial di masyarakat. Namun, saat ini, tradisi memakai anting dan tato mulai ditinggalkan oleh generasi muda Suku Apokayan. Pasalnya, mereka merasa malu berada di tengah kemajuan zaman jika menerapkan tradisi tersebut.
Suku Dayak Kenyah
Dayak Kenyah terdiri dari 24 suku kecil:
Suku Dayak Kayan
Dayak Kayan terdiri dari 10 suku kecil:
Suku Dayak Bahau
Dayak Bahau terbagi lagi menjadi 26 suku kecil:
Referensi
- ^ Tjilik Riwut, (1979). Kalimantan Membangun. Jayakarta Agung Offset. Hal. 234
- Marcus AS, (1997). Kehidupan Suku Dayak Apokayan. Ambon: Lontar Patimura. Hal. 23-27
- ^ Indanesia.com 2014-10-01 di Wayback Machine. Laman Introduction to Apokayan Diakses 23 Maret 2015.
- "Suku Dayak Apokayan". Proto Malayan. Diakses tanggal 23 Maret 2015.
- . Huma Betang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-23. Diakses tanggal 23 Maret 2015.
- ^ "Pengertian Arti Apokayan". Arti Pengerian.info. Diakses tanggal 5 April 2015.
- "Apokayan Destination". Oociteis.org. Diakses tanggal 5 April 2015.
- ^ "Tradisi Suku Dayak Apokayan Mulai Menghilang". Liputan6.com. Liputan6.com. Diakses tanggal 5 April 2015.