www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini sebatang kara artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala Tag ini diberikan pada November 2022 Bandi Anak Ragai atau lebih populer dengan sebutan Apai Janggut lahir tahun 1934 adalah seorang pegiat lingkungan Indonesia asal Kalimantan Barat yang dikenal setelah komunitas adat Dayak Iban Sungai Utik yang diwakilinya menerima penghargaan Equator Prize dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa Penyerahan penghargaan diterimanya pada 24 September 2019 di Midtown Manhattan Amerika Serikat bersama 22 komunitas lokal dan adat lainnya dari seluruh dunia Apai Janggut bersama komunitasnya mereka menjaga kawasan hutan perawan seluas 9 453 5 hektar dari ancaman korporasi 1 Sebelumnya komunitas adat Dayak Iban Sungai Utik juga memperoleh penghargaan Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI oleh Wakil Presiden RI pada 11 Juli 2019 di Jakarta 2 Apai JanggutApai JanggutLahirBandi Anak Ragai 1934 Sungai Utik Kapuas HuluKebangsaanIndonesiaDikenal atasPegiat lingkunganBiografi suntingApai Janggut lahir pada tahun 1914 di dusun Sungai Utik desa Batu Lintang kecamatan Embaloh Hulu Kabupaten Kapuas Hulu dengan nama Bandi Anak Ragai Tradisi Dayak Iban dalam menamai anaknya adalah dengan menyertakan nama ayahnya sehingga Apai Janggut dikenal dengan nama Bandi yang mempunyai ayah bernama Ragai Ia dikenal sebagai tuai rumah a atau pemimpin seluruh kepala keluarga yang menghuni Rumah Panjang Sungai Utik sebuah bangunan tradisional Dayak Iban yang juga diisi beberapa keluarga 3 Ia menjadi pemimpin Rumah Panjang menggantikan ayahnya yang wafat pada 1982 Nama Apai Janggut disematkan karena ciri khas penampilannya adalah selalu memelihara janggut hingga dada 4 Apai Janggut adalah generasi kedelapan dari Keling Kumang pemimpin Kerajaan Buah Main sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan Barat yang terbentang dari Sekadau Ketungau Mungguk Bejuah Hutan Berangan Semitau Tua hingga ke Batang Lupar kemudian Sri Aman 5 Atas gerakan Apai Janggut dan masyarakat adat Sungai Utik dalam mempertahankan hutan adat maka Apai Janggut dan masyarakat adat Sungai Utik dinominasikan sebagai penerima Equator Prize pada 2019 6 Bagi masyarakat adat Dayak Iban Sungai Utik Penghargaan Equator Prize dari PBB adalah wujud pengakuan nilai budaya Dayak Iban Sungai Utik yang dipelopori oleh Apai Janggut Sebagai kepala di lingkungan sekitar Sungai Utik ia berhasil menjaga wilayah dari ancaman perambahan dan ekspansi industri 4 Catatan sunting Dalam bahasa Iban tuai bermakna yang dituakan serbatahu rumah maknanya kampung besarReferensi suntingCatatan kaki Mongabay 2019 Pontianak Post 2019 Tempo 2019 hlm 92 96 a b Sareb 2017 CU Keling Kumang 2018 Kompas 2019 Daftar pustaka Sareb Putra Masri 2017 101 Tokoh Dayak yang Mengukir Sejarah 2 Jakarta An1mage ISBN 978 602 6381 31 6 25 Tahun CU Keling Kumang Kerajaan Buah Main Keling Kumang Tangerang Lembaga Literasi Dayak 2018 ISBN 9786026381408 Lebih dekat dengan Rumah Orang Utan Asli Indonesia Jakarta Tempo Publishing 2019 ISBN 978 623 207 385 2 Pahlevi Aseanty 24 Juni 2019 Bagi Masyarakat Iban Sungai Utik Hutan Adalah Ibu Mongabay Environmental News Diakses tanggal 2 Juli 2020 Equator Price Pengakuan Nilai Budaya Dayak Iban Sungai Utik kompas id 28 September 2019 Diakses tanggal 2 Juli 2020 Raih Dua Penghargaan Masyarakat Sungai Utik Gelar Syukuran Pontianak Post 9 November 2019 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 02 Diakses tanggal 2 Juli 2020 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Apai Janggut amp oldid 23600194