www.wikidata.id-id.nina.az
Suku Kutai atau Urang Kutai Jawi كوتاي adalah salah satu dari rumpun suku dayak yaitu Dayak Lawangan yang mendiami wilayah Kalimantan Timur yang mayoritas saat ini beragama Islam dan hidup di tepi sungai Suku KutaiUrang Kutaiاورڠ كوتايSultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke 18 Sutan Aji Muhammad Salehuddin II Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke 20Daerah dengan populasi signifikan Indonesia Kalimantan Timur368 000 Malaysia Sarawak24 000 Sabah10 000BahasaKutai Indonesia MelayuAgamaIslam KaharinganKelompok etnik terkaitDayak Tunjung Benuaq Kenyah Banjar MelayuPada awalnya Kutai merupakan nama suatu teritori tempat bermukimnya masyarakat asli Kalimantan Suku Kutai berdasarkan jenisnya adalah termasuk suku Dayak Islam yang banyak menyerap nilai nilai kebudayaan suku Banjar dan Melayu pesisir yang berada di Kalimantan Timur Adat istiadat lama Suku Kutai memiliki beberapa kesamaan kesamaan dengan adat istiadat Suku Dayak rumpun Ot Danum khususnya Tunjung Benuaq misalnya Erau upacara adat yang paling meriah belian upacara tarian penyembuhan penyakit memang dan mantra mantra serta ilmu gaib seperti parang maya panah terong polong racun gangsa perakut peloros dan lain lain Di mana adat adat tersebut dimiliki oleh Suku Kutai dan Suku Dayak Bahkan hingga saat ini masih ada Suku Kutai di Desa Kedang Ipil Kutai Kartanegara yang menganut agama Kaharingan sama halnya dengan Suku Dayak Selain itu Suku Kutai juga memiliki kedekatan budaya dengan Suku Banjar karena terjadi asimilasi dengan budaya melayu banjar seperti pertunjukan Mamanda serta budaya Melayu seperti Jepen Zapin musik Panting Gambus budaya bersyair seperti Tarsul dl Daftar isi 1 Etimologi 2 Kelompok etnis Kutai di Kalimantan 3 Bahasa 4 Asal Mula 5 Kerajaan Tanah Kutai 6 Kisah Pecahnya Puak Tanah Kutai 7 Problematika klasifikasi Dayak atau Melayu 8 Lagu Kutai 9 Referensi 10 Pranala luarEtimologiPada awalnya Kutai bukanlah nama suku akan tetapi nama tempat wilayah dan nama Kerajaan tempat ditemukannya prasasti Yupa oleh peneliti Belanda Seluruh masyarakat asli Kalimantan sendiri sebenarnya adalah Serumpun Antara Ngaju Maanyan Iban Kenyah Kayatn Kutai Lawangan Tonyoi Benuaq Banjar Ngaju Iban maanyan dll Tidung Paser dan lainnya Hanya saja Permasalahan Politik Penguasa dan Agama menjadi jurang pemisah antara keluarga besar ini Mereka yang meninggalkan kepercayaan lama akhirnya meninggalkan adatnya karena lebih menerima kepercayaan baru dan berevolusi menjadi Masyarakat Melayu Muda Khususnya dalam Islam maupun Nasrani hal hal adat yang bertolak belakang dengan ajaran akan ditinggalkan Sedangkan yang tetap teguh dengan kepercayaan lama disebut dengan Dayak Kutai menjadi nama suku akibat dari politik kepentingan penguasa saat itu yang berambisi menyatukan dua kerajaan yaitu Maharaja aji batara agung dewa sakti Kertanegara dari jahitan layar yang berasal dari kutai lama dengan kerajaan kutai martadipura yang berasal dari muara kaman tujuan untuk memperbesar wilayah kutai kartanegara dan juga untuk menahan perluasan kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol Disaat itu selama kekuasaan Kertanegara sebagian masyarakat asli Borneo yang biasa disebut dengan Masyarakat Dayak akhirnya bertransformasi menjadi Masyarakat Kutai saat berdiam di wilayah Kekuasaan Kerajaan Kertanegara dan diharuskan mematuhi peraturan Penguasa Yang menolak dan memiliki kesempatan melarikan diri akhirnya masuk ke pedalaman dan tetap menjadi Masyarakat Dayak Versi lain menyebutkan bahwa istilah dayak juga bukan merupakan nama suku dulunya karena istilah dayak merupakan nama pemberian Belanda yang digunakan oleh para kolonial Belanda untuk menghina masyarakat Menurut informasi lain Nama Kutai berawal dari nama Kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman sebenarnya nama kerajaan ini awalnya disebut Queitaire Kutai oleh Pendatang dan Pedagang awal abad masehi yang datang dari India selatan yang artinya Belantara dan Ibu kota Kerajaannya bernama Maradavure Martapura berada di Pulau Naladwipa istilah Kalimantan di kitab Jawa dan letaknya di tepi Sungai Mahakam di seberang Persimpangan Sungai Kanan Mudik Mahakam yakni Sungai Kedang Rantau asal nama Kota Muara Kaman sekarang Dalam berita Champa atau Cina disebut Kho Thay artinya Kota Besar atau Bandar Kerajaan Besar Ada pendapat lain dari sudut pandang masyarakat Jawa bahwa Sumpah Palapa Patih Gajah Mada di Majapahit sempat menyebutkan Tunjung Kuta ada pula yang mengatakan tulisan yang benar adalah Tunjung Kutai akan tetapi ini pada masa Kerajaan Kartanegara Menurut Legenda Kerajaan Sendawar dengan Raja Tulur Aji Jangkat bersama permaisuri Mok Manor Bulatn dan mereka mempunyai 5 orang anak Sualas Gunaaqn Menjadi Keturunan Dayak Tunjung Jelivan Benaaq Menjadi Keturunan Dayak Bahau Nara Gunaa Menjadi Keturunan Dayak Benuaq dan Puncan Karnaaq Menjadi Keturunan Dayak Kutai Adapaun tradisi lisan di tiap keluarga masyarakat kutai yang mengatakan bahwa leluhur mereka berasal dari negeri cina mirip dengan tradisi lisan masyarakat Dayak Kenyah Sehingga ada anggapan bahwa Kutai ini adalah persatuan dari banyak subsuku masyarakat Dayak dalam rangka mencari identitas baru Dari pemaparan di atas diketahui bahwa Kutai pada masa itu adalah nama Kerajaan kota wilayah tempat penemuan prasasti bukan nama suku etnis dan hubungan kekerabatan Suku Kutai dan Suku Dayak sangat kuat Hanya saja pengaruh agama Islam dan akulturasi pendatang yang menyebarkan agama Islam Sumatra Cina Banjar Jawa serta perang antar kerajaan Dinasti Kartanegara dari kutai lama yang memenangkan peperangan melawan kerajaan Kutai Martadipura pada saat itu mengakibatkan budaya Suku Kutai menjadi agak berbeda dengan Suku Dayak saat ini Oleh karena itulah Suku Kutai asli akan menyebut Suku Dayak dengan istilah Densanak Tuha yang artinya Saudara Tua karena masih satu leluhur Kelompok etnis Kutai di KalimantanEtnik Bahasa di regional Kalimantan wilayah Indonesia Banjar 26 24 Dayak 21 78 Jawa 18 18 Melayu 11 51 Bugis 7 22 Madura 3 04 Tionghoa 2 98 Kutai 2 01 Sunda 1 15 Batak 0 64 Suku suku lain 5 26 Berikit 10 etnis terbesar di Kalimantan menurut Sensus 2010 Urutan Suku Bangsa Kalimantan Barat 1 Kalimantan Tengah 2 Kalimantan Selatan 3 Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 4 Jumlah Keterangan1 Suku Banjar 14 430 0 33 464 260 21 03 2 686 627 74 34 440 453 12 45 3 605 770 26 24 Menempati Kalimantan Selatan dan menyebar hingga Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Utara dan sedikit di Kalimantan Barat 2 Suku Dayak 1 531 989 34 93 1 029 182 46 62 80 708 2 23 351 437 9 94 2 993 316 21 78 Menempati daerah pedalaman Kalimantan terutama Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Utara dan sedikit di Kalimantan Selatan 3 Suku Jawa 427 238 9 74 478 393 21 67 523 276 14 51 1 069 605 30 24 2 498 512 18 18 Orang Jawa transmigran umumnya menempati desa desa kawasan transmigrasi di seluruh Kalimatan Terdapat pula orang Jawa perantauan yang juga menyebar di kawasan perkotaan di Kalimantan 4 Suku Melayu 1 484 085 33 84 87 348 3 96 3 681 0 10 6 053 0 17 1 581 167 11 51 Menempati pesisir Kalimantan Barat dan pesisir barat Kalimantan Tengah 5 Suku Bugis 137 282 3 13 17 104 0 77 101 727 2 81 735 819 20 81 991 932 7 22 Menempati kawasan pesisir pantai dan perkotaan terutama di Kalimantan Timur Kalimantan Utara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat 6 Suku Madura 274 869 6 27 42 668 1 93 53 002 1 47 46 823 1 32 417 362 3 04 Terutama tersebar di Kalimantan Barat namun juga cukup banyak jumlahnya di daerah Kalimantan lainnya baik di perkotaan maupun kawasan trasnmigrasi 7 Suku Tionghoa 358 451 8 17 5 130 0 23 13 000 0 36 32 757 0 93 409 338 2 98 Banyak bermukim di kawasan perkotaan terutama di Kalimantan Barat seperti kota Singkawang dan Pontianak 8 Suku Kutai Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data 275 696 7 80 275 696 2 01 Menempati wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Kutai Timur dan Kutai Barat di Kalimantan Timur 9 Suku Sunda 49 530 1 13 28 580 1 29 24 592 0 68 55 659 1 57 158 361 1 15 Juga menempati sebagian daerah transmigrasi dan juga terdapat di perkotaan 10 Suku Batak 26 486 0 60 12 324 0 56 12 408 0 34 37 145 1 05 88 363 0 64 Menempati kawasan perkotaan dan biasanya mengisi jabatan birokrasi dan sedikit terdapat di pedalaman biasanya bekerja sebagai pekerja tambang atau sawit Lainnya 80 996 1 85 42 378 1 92 114 971 3 18 485 056 13 72 723 401 5 26 Suku suku lainnya yang tidak masuk 10 besar seperti Toraja Buton Mandar Makassar Minahasa Bali Sasak Bima Flores Palembang Minangkabau dan lain lainTotal 4 385 356 100 2 207 367 100 3 613 992 100 3 536 503 100 13 743 218 100 BahasaMasyarakat Kutai yang terdiri dari banyak sub suku memiliki bahasa yang beragam Beberapa bahasa sub suku yang sudah tidak dipergunakan lagi dan kemungkinan sudah punah adalah bahasa Umaa Wak Umaa Palaa Umaa Luhaat Umaa Palog Baang Kelo dan Umaa Sam Bahasa bahasa tersebut dulunya lazim digunakan oleh masyarakat Kutai di hulu maupun hilir mahakam Saat ini bahasa Kutai terbagi ke dalam 4 dialek yang letaknya tidak saling berdekatan Kutai Tenggarong vkt Kutai Kota Bangun mqg Kutai Muara Ancalong vkt Kutai Sengata Sangatta belum ada kode bahasanya Disamping memiliki beberapa persamaan kosakata dengan bahasa Banjar Bahasa Kutai juga memiliki persamaan kosakata dengan bahasa Dayak lainnya misalnya nade Bahasa Kutai Kota Bangun nadai Bahasa Kantu artinya tidak celap Bahasa Kutai Tenggarong celap Bahasa Dayak Iban Bahasa Dayak Tunjung jelap Bahasa Dayak Benuaq artinya dingin balu Bahasa Kutai Tenggarong balu Bahasa Dayak Iban balu Bahasa Dayak Benuaq artinya janda hek Bahasa Kutai Tenggarong he Bahasa Dayak Tunjung artinya tidakAsal MulaMenurut tradisi lisan dari Suku Kutai Proses perpindahan penduduk dari daratan asia yang kini disebut provinsi Yunan Cina selatan berlangsung antara tahun 3000 1500 Sebelum Masehi Mereka terdiri dari kelompok yang mengembara hingga sampai di pulau Kalimantan dengan rute perjalanan melewati Hainan Taiwan Filipina kemudian menyeberangi Laut Cina Selatan menuju Kalimantan Timur Pada saat itu perpindahan penduduk dari pulau satu ke pulau lain tidaklah begitu sulit kerena pada zaman es permukaan laut sangat turun akibat pembekuan es di kutub Utara dan Selatan sehingga dengan hanya menggunakan perahu kecil bercadik yang diberi sayap dari batang bambu mereka dengan mudah menyeberangi selat karimata dan laut cina selatan menuju Kalimantan Timur Para imigran dari daratan Cina ini masuk ke Kalimantan Timur dalam waktu yang berbeda kelompok pertama datang sekitar tahun 3000 1500 Sebelum Masehi termasuk dalam kelompok ras Negrid dan weddid kelompok ini diperkirakan meninggalkan Kalimantan dan sebagiannya punah Kemudian sekitar tahun 500 sebelum masehi berlangsung lagi arus perpindahan penduduk yang lebih besar dan kelompok inilah yang diperkirakan menjadi cikal bakal penduduk Kutai Setelah adanya arus perpindahan penduduk dari Yunan terjadilah percampuran penduduk kerena perkawinan Penduduk Kutai pada masa itu terbagi menjadi lima puak lima suku Puak Pantun Puak Punang Puak Sendawar Puak Pahu Puak MelantiPuak Pantun Kutai Muara Kaman Kutai Tua Eks Hindu Puak Pantun adalah suku tertua di Kalimantan Timur dan merupakan suku atau Puak yang paling Tua di antara 5 Suku atau Puak Kutai lainya mereka adalah suku yang mendirikan kerajaan tertua di Nusantara yaitu kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman pada abad 4 Masehi Suku ini mendiami daerah Muara Kaman Kab Kutai Kartanegara dan sampai Daerah Wahau dan Daerah Muara Ancalong serta Daerah Muara Bengkal Daerah Kombeng di dalam wilayah Kab Kutai Timur sekarang suku Kutai pantun dapat dikatakan sebagai turunan para bangsawan dan Pembesar di Kerajaan Kutai Martapura Kutai Mulawarman Raja pertamanya dikenal dengan nama Kudungga dan kerajaan ini jaya pada masa dinasti ketiganya yaitu pada masa Raja Mulawarwan Dibawah pimpinan Maharaja Mulawarman kehidupan sosial dan kemasyarakatan diyakini berkembang dengan baik Pemerintahan berpusat di Keraton yang berada di Martapura wilayah kekuasaannya terbentang dari Dataran Tinggi Tunjung Kerajaan Pinang Sendawar Kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun Kerajaan Pantun di Wahau Kerajaan Tebalai hingga ke pesisir Kalimantan Timur seperti Sungai China Hulu Dusun dan wilayah lainnya Dengan penaklukan terhadap kerajaan kerajan kecil tersebut kondisi negara dapat stabil sehingga suasana tenteram dapat berjalan selama masa pemerintahannya Suku ini mendiami daerah Muara Kaman Kab Kutai Kartanegara dan sampai Daerah Wahau dan Daerah Muara Ancalong serta Daerah Muara Bengkal Daerah Kombeng di dalam wilayah Kab Kutai Timur sekarang Puak Punang Kutai Kedang Puak Punang Puak Kedang adalah suku yang mendiami wilayah pedalaman Diperkirakan suku ini adalah hasil percampuran antara puak pantun dan puak sendawar tunjung benuaq Oleh karena itu logat bahasa Suku Kutai Kedang mengalunkan Nada yang bergelombang Misalnya bahasa Indonesia Tidak Bahasa Kutai Endik Bahasa Kutai Kedang Inde tegas alas gelombang Suku ini mendirikan kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun atau dikenal dengan nama Negeri Paha pada masa pemerintahan Kutai Matadipura Puak punang ini tersebar diwilayah Kota Bangun Muara Muntai danau semayang Sungai Belayan dan sekitarnya Kelompok ini menggunakan Bahasa Kutai Kota Bangun 5 Dalam pemerintahan Kerajaan Kutai Martapura dari tahun 350 1605 yang beribu kota di Muara Kaman kawasan Kota Bangun diketahui bahwa wilayahnya bernama NEGERI PAHA meliputi daerah KEHAM KEDANG DALAM KEDANG IPIL LEBAK MANTAN LEBAK CILONG Negeri ini setingkat Provinsi dipimpin seorang Mangkubumi Adipati Wilayah suku ini disebut Suku Kutai Kedang Orang Adat Lawas adapun pimpinannya berigelar Sri Raja Raja Kecil dan Sri Raja terakhir bernama Sri Raja TALIKAT merupakan kerabat Raja di Muara Kaman dan memerintah di ibu kota Keham sampai sekarang masyarakat Adat Lawas masih mendiami daerah tersebut diatas 6 Puak TulurPuak Tulur adalah suku yang mendiami wilayah Sendawar Kutai Barat suku ini mendirikan Kerajaan Sendawar di Kutai Barat dengan Rajanya yang terkenal dengan nama Aji Tulur Jejangkat Puncan Karna anak bungsu Aji Tulur Jejangkat menikah dengan Aji Ratu anak Maharaja Sultan 7 Suku ini mendiami daerah pedalaman Mereka berpencar meninggalkan tanah aslinya dan membentuk kelompok suku masing masing yang sekarang dikenal sebagai suku Dayak Tunjung dan Benuaq Ohong dan Bentian Suku Tunjung mendiami daerah kecamatan Melak Barong Tongkok dan Muara Pahu Suku Benuaq mendiami daerah kecamatan Jempang Muara Lawa Damai dan Muara Pahu Suku Bentian mendiami daerah kecamatan Bentian Besar dan Muara LawaSuku Dayak Bahau merupakan suku Dayak pendatang di Kutai selain itu terdapat pula suku suku Dayak pendatang lain di Tanah Kutai yaitu suku Dayak Kenyah Punan Basap dan Kayan Suku Kenyah dan Suku Kayan merupakan pendatang dari Apo Kayan Kab Bulungan Kini suku ini mendiami wilayah kecamatan Muara Ancalong Muara Wahau Tabang Long Bagun Long Pahangai Long Iram dan Samarinda Ilir Suku Punan merupakan suku Dayak yang mendiami hutan belantara di seluruh Kalimantan Timur mulai dari daerah Bulungan Berau hingga Kutai Mereka hidup dalam kelompok kelompok kecil di gua gua batu dan pohon pohon Mereka dibina oleh Departemen Sosial melalui Proyek Pemasyarakatan Suku Terasing Suku Basap menurut cerita merupakan keturunan orang orang Cina yang kawin dengan suku Punan Mereka mendiami wilayah kecamatan Sangkulirang nbsp Suku Kutai Puak Pahu para lelakinya masih memakai cawatSuku Bakumpai berasal dari sungai Barito Kalimantan Tengah secara rumpun bahasa suku ini merupakan sub etnis Dayak Ngaju Biaju yang beragama Islam sedangkan secara rumpun budaya suku ini tergolong berbudaya Banjar sehingga sering juga disebut Dayak Banjar atau Banjar Bakumpai Posisi suku Bakumpai ini secara bahasa dan budaya berada di tengah tengah menjembatani antara budaya Dayak Ngaju dan budaya Banjar posisinya mirip suku Kutai puak Pahu Mereka mendiami daerah kecamatan Long Iram Puak Pahu Dayak Kutai Kutai Haloq Eks Kaharingan Puak Pahu adalah suku yang mendiami wilayah Sungai Kedang Pahu Suku ini tersebar di Kecamatan Muara Pahu dan sekitarnya Puak ini merupakan keturunan Dayak Benuaq behaloq menjadi haloq meninggalkan Adat Lawas Kaharingan menjadi Pahuuq Bahasa Dayak Benuaq gt Muslim menganut Agama Islam Puak Melanti Melayu Kutai Kutai Tenggarong Puak Melanti adalah masyarakat yang mendiami wilayah pesisir Mereka merupakan puak termuda di antara puak puak Kutai di dalam masyarakat ini telah terjadi percampuran antara suku kutai asli yaitu Dayak dengan suku pendatang yakni Banjar Jawa dan Melayu Sehingga Puak ini memang sudah berkembang menjadi kesatuan etnis Puak ini berkembang pada masa kerajaan Kutai Kartanegara yaitu kerajaan melayu yang berdiri di Tanah Kutai Raja pertamanya bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti Puak ini umumnya mendiami wilayah pesisir seperti Kutai Lama dan Tenggarong Kelompok ini menggunakan Bahasa Kutai Tenggarong 8 Berkas Sultansulaiman kukar gifKerabat Kesultanan Kutai Kartanegara merupakan Suku Kutai Puak MelaniDalam perkembangannya puak pantun punang pahu dan melanti kemudian berkembang menjadi suku kutai yang memiliki bahasa yang mirip namun berbeda dialek Sedangkan sebagian puak sendawar puak tulur jejangkat yang tidak berasimilasi dengan pendatang akhirnya hidup di pedalaman oleh Peneliti Belanda disebut dengan istilah Orang Dayak Kerajaan Tanah KutaiDi Tanah Kutai diketahui berdiri 3 Kerajaan Besar yaitu Kerajaan Martadipura Corak Hindu Kaharingan Melayu Tua penduduk borneo saat itu dayak subsuku melayu muda nanti dibentuk masyarakat dayak Kerajaan Sri Bangun Corak Budha Melayu Sriwijaya dan Melayu Tua Kerajaan Kartanegara Corak Islam Asimilasi melayu dan dayak Pengaruh penaklukan Kisah Pecahnya Puak Tanah KutaiDisinilah awal terbaginya dua golongan atau kelompok suku asli di Tanah Kutai yakni Suku Dayak dan Suku Kutai haloq Haloq adalah sebutan bagi Suku Dayak atau suku asli Tanah Kutai yang keluar dari adat budaya kepercayaan nenek moyang Adat budaya serta kepercayaan nenek moyang tersebut masih terlihat dari ciri khas Suku Dayak saat ini Mereka yang behaloq Meninggalkan adat lebih menerima dan mau berbaur dengan pendatang akibatnya masyarakat ini lebih sering dijumpai di daerah pesisir Sebutan haloq mulai timbul ketika suku suku dari puak puak kutai di atas mulai banyak meninggalkan kepercayaan lama salah satunya adalah dengan taat pada ajaran Islam karena adat istiadat budaya dan kepercayaan dari suku asli Tanah Kutai tersebut banyak yang bertentangan dalam ajaran Islam Kemudian karena puak pantun punang dan melani sebagian besar meninggalkan adat atau kepercayaan lama mereka maka mereka mulai di sebut orang haloq oleh puak lain yang masih bertahan dengan kepercayaan lamanya kepercayaan nenek moyang Dan puak yang masih bertahan dengan adat kepercayaan lamanya sebagian besar adalah puak sendawar puak tulur jejangkat meskipun sebagian kecil ada juga suku dari puak sendawar yang meninggalkan adat lama Behaloq Sejak itulah orang haloq dan orang yg bukan haloq terpisah kehidupannya karena sudah berbeda adat istiadat Lambat laun orang haloq ini menyebut dirinya orang kutai yang berarti orang yang ada di benua Kutai atau orang dari wilayah Kerajaan Kutai Sejak itu lah kutai lambat laun mulai menjadi nama suku yang mana suku kutai ini berasal dari puak pantun punang pahu dan melani dan sebagian kecil puak sendawar Sekarang Suku Kutai sudah banyak bercampur dengan etnis lain Terlihat dari budayanya yang merupakan hasil akulturasi dari beberapa budaya suku lain Terutama Kutai Kartanegara yang berasal dari Jawa dan bercampur dengan suku asli tanah kutai saat ini disebut Suku Dayak tersebut Puak sendawar yang sebagian besar masih bertahan dengan adat kepercayaan lama kemudian berpencar membentuk kelompok kelompok suku pedalaman dan terasing Mereka kini menjadi suku Tunjung dan Benuaq Mereka adalah suku yang disebut Suku Dayak pada masa kini Dayak adalah sebutan yang dipopulerkan oleh orang Belanda dan peneliti asing di mana mereka menyebut suku suku asli yang mendiami pedalaman Kalimantan Sehingga istilah dayak sendiri sebenarnya bukan berasal dari leluhur orang Kalimantan itu sendiri Oleh karena itu masih ada beberapa dari Suku Dayak enggan disebut Dayak Mereka lebih memilih disebut subsukunya seperti orang Tunjung orang Benuaq Jadi yang disebut Suku Kutai sekarang ini adalah suku dari puak pantun punang pahu dan melani yang mudah berakulturasi dengan pendatang dan perlahan meninggalkan adat lamanya Sedangkan Suku Dayak Tunjung dan Benuaq adalah dari puak sendawar yang tetap teguh memegang keyakinan leluhur Jadi Suku Kutai bukanlah suku melayu muda akan tetapi adalah suku melayu tua sama seperti Suku Dayak Pengelompokkan Suku Kutai kedalam ras melayu muda hanya berdasarkan Sosio religius atau kultural bukan berdasarkan darah melayu tua Problematika klasifikasi Dayak atau MelayuPerubahan Suku Kutai secara drastis setelah masuk Islam hampir menghapus jejak asal muasalnya yaitu Suku Lawangan Kebudayaan Melayu yang dianggap lebih beradab membantu menghilangkan budaya Dayak pada Suku Kutai dengan cepat Istilah haloq yang melekat pada Suku Kutai yang berarti meninggalkan adat lawas digunakan sebagai kebanggaan bagi yang ber haloq Tapi bagi suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq istilah itu digunakan sebagai stigma bagi orang yang tidak menghargai warisan leluhur Sehingga suku Kutai kehilangan jejak agama Kaharingan dan adat budaya Suku Dayak Lawangan walaupun sebagian kecil ada yg tersisa Akibatnya orang lebih yakin Kutai adalah Melayu padahal tidaklah demikian Sedikitnya informasi semakin mempersulit para peneliti untuk mencari jejak asal muasal Suku Kutai Membuat hasil penelitian terlihat ambigu bahkan samar Peneliti sering kali mengklasifikasikan berdasarkan bahasa sedangkan menurut orang Kutai dan Tunjung Benuaq mengenal tradisi lisan yang mengklasifikasikan golongan berdasarkan budaya dan sejarah budayanya serta geneologi Lagu KutaiBuah bolok Burung EnggangReferensi Kalimantan Barat Suku Bangsa Kalimantan Tengah Suku Bangsa Kalimantan Selatan Suku Bangsa Kalimantan Timur Suku Bangsa http multitree org codes mqg SEJARAH PEMERINTAHAN DI KOTA BANGUN http ceritarakyatnusantara com id folklore 240 Asal Usul Raja Raja Suku Tunjung http multitree org codes vktPranala luarhttps www pustakaborneo id upload pdf buku 20171214061246 pdf https media neliti com media publications 49956 ID kewarganegaraan suku bangsa agama dan bahasa sehari hari penduduk indonesia pdf Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Suku Kutai amp oldid 24214937