www.wikidata.id-id.nina.az
Kerajaan Melayu juga dikenal sebagai Malayu Malayapura atau Kerajaan Dharmasraya atau Kerajaan Jambi Hanzi 末羅瑜國 Pinyin Moluoyu Guo penyebutan bahasa Tiongkok pertengahan yang direkonstruksi mat la yu kwok 1 2 3 merupakan sebuah nama kerajaan yang berada di Pulau Sumatra Dari bukti dan keterangan yang disimpulkan dari prasasti dan berita dari Tiongkok keberadaan kerajaan yang mengalami naik turun ini dapat diketahui dimulai pada abad ke 7 yang berpusat di Minanga pada abad ke 13 yang berpusat di Dharmasraya dan diawal abad ke 15 berpusat di Suruaso 4 atau Pagaruyung 5 Kerajaan Melayu645 6821028 12861347 Peta Suvarnabhumi berdasarkan teori yang diterima umum Pusat Kerajaan Dharmasraya yang juga terkait dengan situs Candi Padangroco adalah Aliran sungai Batanghari di Jorong Sungai Langsat atau di hulunya yang terletak di Sumatera Barat sekarang Dharmasraya dan Solok Ibu kotaMinanga Dharmasraya PagaruyungBahasa yang umum digunakanMelayu Kuno SanskertaAgamaBuddha Vajrayana Buddha Mahayana Buddha Hinayana HinduPemerintahanMonarkiMaharaja 1183Trailokyaraja 1286 1316Tribhuwanaraja 1316 1347Akarendrawarman 1347 1375Adityawarman 1375 1417Ananggawarman 1417 1440Wijayawarman 1440 1470Puti Panjang Rambut IIMata uangKoin emas dan perakDidahului oleh Digantikan olehKerajaan KandaliChola SriwijayaMajapahitSekarang bagian dari Indonesia Singapura Malaysia ThailandKerajaan ini berada di pulau Swarnadwipa atau Swarnabumi Thai Sovannophum yang oleh para pendatang disebut sebagai pulau emas yang memiliki tambang emas dan pada awalnya mempunyai kemampuan dalam mengontrol perdagangan di Selat Melaka sebelum akhirnya terintegrasi dengan Kerajaan Sriwijaya Thai Sevichai pada tahun 682 6 Penggunaan kata Melayu telah dikenal sekitar tahun 100 150 seperti yang tersebut dalam buku Geographike Sintaxis karya Ptolemy yang menyebutkan maleu kolon 7 Kemudian dalam kitab Hindu Purana pada zaman Gautama Buddha terdapat istilah Malaya dvipa yang berarti Pulau Melayu Daftar isi 1 Nama resmi kerajaan 1 1 Catatan I Tsing 1 2 Catatan Wang Pu 1 3 Istilah San fo tsi 2 Kajian letak pusat pemerintahan 3 Dari Minanga ke Dharmasraya 3 1 Munculnya Wangsa Mauli 4 Masa keemasan 5 Luas wilayah 6 Dalam kitab Nagarakretagama 7 Dari Dharmasraya ke Pagaruyung 8 Daftar para raja 9 Lihat pula 10 ReferensiNama resmi kerajaan SuntingCatatan I Tsing Sunting Berita tentang kerajaan Melayu antara lain diketahui dari dua buah buku karya Pendeta I Tsing atau I Ching 義淨 pinyin Yi Jing 634 713 yang termasyhur yaitu Nan hai Chi kuei Nei fa Chuan Catatan Ajaran Buddha yang dikirimkan dari Laut Selatan serta Ta T ang Hsi yu Ch iu fa Kao seng Chuan Catatan Pendeta pendeta yang menuntut ilmu di India zaman Dinasti Tang 8 dalam pelayarannya dari Tiongkok ke India tahun 671 singgah di Sriwijaya enam bulan lamanya untuk mempelajari Sabdawidya dan menerjemahkan naskah naskah Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Tionghoa 9 10 Kisah pelayaran I tsing dari Kanton tahun 671 diceritakannya sendiri dengan terjemahan sebagai berikut 11 Ketika angin timur laut mulai bertiup kami berlayar meninggalkan Kanton menuju selatan Setelah lebih kurang dua puluh hari berlayar kami sampai di negeri Sriwijaya Di sana saya berdiam selama enam bulan untuk belajar Sabdawidya Sri Baginda sangat baik kepada saya Dia menolong mengirimkan saya ke negeri Malayu di mana saya singgah selama dua bulan Kemudian saya kembali meneruskan pelayaran ke Kedah Berlayar dari Kedah menuju utara lebih dari sepuluh hari kami sampai di Kepulauan Orang Telanjang Nikobar Dari sini berlayar ke arah barat laut selama setengah bulan lalu kami sampai di Tamralipti pantai timur India Perjalanan pulang dari India tahun 685 diceritakan oleh I tsing sebagai berikut 8 Tamralipti adalah tempat kami naik kapal jika akan kembali ke Tiongkok Berlayar dari sini menuju tenggara dalam dua bulan kami sampai di Kedah Tempat ini sekarang menjadi kepunyaan Sriwijaya Saat kapal tiba adalah bulan pertama atau kedua Kami tinggal di Kedah sampai musim dingin lalu naik kapal ke arah selatan Setelah kira kira sebulan kami sampai di negeri Malayu yang sekarang menjadi bagian Sriwijaya Kapal kapal umumnya juga tiba pada bulan pertama atau kedua Kapal kapal itu senantiasa tinggal di Malayu sampai pertengahan musim panas lalu mereka berlayar ke arah utara dan mencapai Kanton dalam waktu sebulan Menurut catatan I Tsing Sriwijaya menganut agama Buddha aliran Hinayana kecuali Ma la yu Tidak disebutkan dengan jelas agama apa yang dianut oleh kerajaan Melayu Catatan Wang Pu Sunting Berita lain mengenai kerajaan Melayu berasal dari T ang Hui Yao yang disusun oleh Wang p u pada tahun 961 kerajaan Melayu mengirimkan utusan ke Tiongkok pada tahun 645 untuk pertama kalinya tetapi setelah munculnya Sriwijaya sekitar 670 kerajaan Melayu tidak ada lagi mengirimkan utusan ke Tiongkok 1 Istilah San fo tsi Sunting Dalam naskah naskah kronik Tiongkok istilah San fo tsi digunakan untuk menyebut Pulau Sumatra secara umum Pada zaman Dinasti Song sekitar tahun 990 an istilah ini identik dengan Sriwijaya Namun ketika Sriwijaya mengalami kehancuran pada tahun 1025 istilah San fo tsi masih tetap dipakai dalam naskah naskah kronik Tiongkok Kronik Tiongkok mencatat bahwa pada periode 1079 dan 1088 San fo tsi masih mengirimkan utusan masing masing dari Kien pi Jambi dan Pa lin fong Palembang Dalam berita Tiongkok yang berjudul Sung Hui Yao disebutkan bahwa Kerajaan San fo tsi tahun 1082 mengirim duta besar ke Tiongkok yang saat itu di bawah pemerintahan Kaisar Yuan Fong Duta besar tersebut menyampaikan surat dari raja Kien pi bawahan San fo tsi dan surat dari putri raja yang diserahi urusan negara San fo tsi serta menyerahkan pula 227 tahil perhiasan rumbia dan 13 potong pakaian Dan kemudian dilanjutkan pengiriman utusan selanjutnya tahun 1088 Sebaliknya dari daftar daerah bawahan San fo tsi tersebut tidak ada menyebutkan Ma la yu ataupun nama lain yang mirip dengan Dharmasraya Dengan demikian istilah San fo tsi pada tahun 1225 tidak lagi identik dengan Sriwijaya melainkan identik dengan Dharmasraya Jadi daftar 15 negeri bawahan San fo tsi tersebut merupakan daftar jajahan kerajaan Dharmasraya karena saat itu masa kejayaan Sriwijaya sudah berakhir Jadi istilah San fo tsi yang semula bermakna Sriwijaya tetap digunakan dalam berita Tiongkok untuk menyebut Pulau Sumatra secara umum meskipun kerajaan yang berkuasa saat itu adalah Dharmasraya Hal yang serupa terjadi pada abad ke 14 yaitu zaman Dinasti Ming dan Majapahit Catatan sejarah Dinasti Ming masih menggunakan istilah San fo tsi seolah olah saat itu Sriwijaya masih ada Sementara itu catatan sejarah Majapahit berjudul Nagarakretagama tahun 1365 sama sekali tidak pernah menyebut adanya negeri bernama Sriwijaya melainkan Palembang Kajian letak pusat pemerintahan SuntingArtikel utama Kerajaan Minanga Dari uraian I tsing jelas sekali bahwa Kerajaan Melayu terletak di tengah pelayaran antara Sriwijaya dan Kedah Jadi Sriwijaya terletak di selatan atau tenggara Melayu Hampir semua ahli sejarah sepakat bahwa negeri Melayu berlokasi di hulu sungai Batang Hari sebab pada alas arca Amoghapasa yang ditemukan di Padangroco terdapat prasasti bertarikh 1208 Saka 1286 yang menyebutkan bahwa arca itu merupakan hadiah raja Kertanagara Singhasari kepada raja Melayu 12 Candi Gumpung kuil Buddha di Muaro Jambi Prof Slamet Muljana berpendapat istilah Malayu berasal dari kata Malaya yang dalam bahasa Sanskerta bermakna bukit Nama sebuah kerajaan biasanya merujuk pada nama ibu kotanya Oleh karena itu ia tidak setuju apabila istana Malayu terletak di Kota Jambi karena daerah itu merupakan dataran rendah Menurutnya pelabuhan Malayu memang terletak di Kota Jambi tetapi istananya terletak di pedalaman yang tanahnya agak tinggi Menurut prasasti Tanjore yang dikeluarkan oleh Rajendra Chola I bertarikh 1030 menyebutkan bahwa ibu kota kerajaan Malayu dilindungi oleh benteng benteng dan terletak di atas bukit Lokasi pastinya adalah Muara Tebo Muljana berpendapat baik ditinjau dari peninggalan peninggalan kuno yang berupa piagam maupun dari pemberitaan piagam Tanyore dan piagam Kedukan Bukit maka letak pusat kerajaan Melayu di sekitar Muara Tebo lebih menguntungkan daripada di kota Jambi hal 147 1 Dari keterangan Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni ahli geografi Persia yang pernah mengunjungi Asia Tenggara tahun 1030 dan menulis catatan perjalanannya dalam Tahqiq ma li l Hind Fakta fakta di Hindia yang menyatakan bahwa ia mengunjungi suatu negeri yang terletak pada garis khatulistiwa pulau penghasil emas atau Golden Khersonese yakni pulau Sumatra 13 14 Dari Minanga ke Dharmasraya SuntingArtikel utama Kerajaan Dharmasraya Munculnya Wangsa Mauli Sunting Kekalahan kerajaan Sriwijaya akibat serangan Rajendra Coladewa raja Chola dari Koromandel telah mengakhiri kekuasaan Wangsa Sailendra atas pulau Sumatra dan Semenanjung Malaya sejak tahun 1025 Beberapa waktu kemudian muncul sebuah dinasti baru yang mengambil alih peran Wangsa Sailendra yaitu yang disebut dengan nama Wangsa Mauli Kerajaan Melayu selama beberapa waktu diidentifikasi oleh orang Tionghoa sebagai penerus Sriwijaya Hal ini ditunjukkan oleh catatan Cina yang selalu menyebut Sanfoqi istilah mereka untuk Sriwijaya setelah jatuhnya Sriwijaya pada tahun 1025 Sanfoqi mengirim utusan ke Cina pada tahun 1028 tetapi ini merujuk pada Malayu Jambi bukan Sriwijaya Palembang 15 398 405Prasasti tertua yang pernah ditemukan atas nama raja Mauli adalah Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand Prasasti itu berisi perintah Maharaja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa kepada bupati Grahi yang bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai emas 10 tamlin Yang mengerjakan tugas membuat arca tersebut bernama Mraten Sri Nano Prasasti kedua berselang lebih dari satu abad kemudian yaitu Prasasti Padang Roco tahun 1286 Prasasti ini menyebut adanya seorang raja bernama Maharaja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa Ia mendapat kiriman arca Amoghapasa dari Kertanagara raja Singhasari di pulau Jawa Arca tersebut kemudian diletakkan di Dharmasraya Dharmasraya dalam Pararaton disebut dengan nama Malayu Dengan demikian Tribhuwanaraja dapat pula disebut sebagai raja Malayu Tribhuwanaraja sendiri kemungkinan besar adalah keturunan dari Trailokyaraja Oleh karena itu Trailokyaraja pun bisa juga dianggap sebagai raja Malayu meskipun prasasti Grahi tidak menyebutnya dengan jelas Yang menarik di sini adalah daerah kekuasaan Trailokyaraja pada tahun 1183 telah mencapai Grahi yang terletak di selatan Thailand Chaiya sekarang Itu artinya setelah Sriwijaya mengalami kekalahan Malayu bangkit kembali sebagai penguasa Selat Malaka Namun kapan kiranya kebangkitan tersebut dimulai tidak dapat dipastikan dari catatan Tiongkok 1 disebutkan bahwa pada tahun 1082 masih ada utusan dari Chen pi Jambi sebagai bawahan San fo ts i dan disaat bersamaan muncul pula utusan dari Pa lin fong Palembang yang masih menjadi bawahan keluarga Rajendra Istilah Srimat yang ditemukan di depan nama Trailokyaraja Tribhuwanaraja dan Adityawarman berasal dari bahasa Tamil yang bermakna tuan pendeta Dengan demikian kebangkitan kembali kerajaan Melayu dipelopori oleh kaum pendeta Namun tidak diketahui dengan jelas apakah pemimpin kebangkitan tersebut adalah Trailokyaraja ataukah raja sebelum dirinya karena sampai saat ini belum ditemukan prasasti Wangsa Mauli yang lebih tua daripada prasasti Grahi Masa keemasan SuntingBerdasarkan sumber Tiongkok pada buku Chu fan chi 16 yang ditulis pada tahun 1178 Chou Ju Kua menerangkan bahwa di kepulauan Asia Tenggara terdapat dua kerajaan yang sangat kuat dan kaya yakni San fo ts i dan Cho po Jawa Di Jawa dia menemukan bahwa rakyatnya memeluk agama Budha dan Hindu sedangkan rakyat San fo ts i memeluk Budha dan memiliki 15 daerah bawahan yang meliputi Si lan Kamboja Tan ma ling Tambralingga Ligor selatan Thailand Kia lo hi Grahi Chaiya sekarang selatan Thailand Ling ya si kia Langkasuka Kilantan Kelantan Pong fong Pahang Tong ya nong Terengganu Fo lo an muara sungai Dungun daerah Terengganu sekarang Ji lo t ing Cherating pantai timur semenanjung malaya Ts ien mai Semawe pantai timur semenanjung malaya Pa t a Sungai Paka pantai timur Semenanjung Malaya Lan wu li Lamuri di Aceh Pa lin fong Palembang Kien pi Jambi dan Sin t o Sunda 17 18 Luas wilayah SuntingDalam naskah berjudul Zhufan Zhi 諸蕃志 karya Zhao Rugua tahun 1225 19 disebutkan bahwa negeri San fo tsi memiliki 15 daerah bawahan yaitu Che lan Kamboja Kia lo hi Grahi Ch ai ya atau Chaiya selatan Thailand sekarang Tan ma ling Tambralingga selatan Thailand Ling ya si kia Langkasuka selatan Thailand Ki lan tan Kelantan Ji lo t ing Cherating pantai timur semenanjung malaya Tong ya nong Terengganu Fo lo an muara sungai Dungun daerah Terengganu sekarang Tsien mai Semawe pantai timur semenanjung malaya Pa t a Sungai Paka pantai timur semenanjung malaya Pong fong Pahang Lan mu li Lamuri daerah Aceh sekarang Kien pi Jambi Pa lin fong Palembang Sin to Sunda dan dengan demikian wilayah kekuasaan San fo tsi membentang dari Kamboja Semenanjung Malaya Sumatra sampai Sunda Dalam kitab Nagarakretagama SuntingArtikel utama Kerajaan Majapahit Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 menyebut Dharmasraya sebagai salah satu di antara sekian banyak negeri jajahan Kerajaan Majapahit di Pulau Sumatra 20 Namun interpretasi isi yang menguraikan daerah daerah wilayah kerajaan Majapahit yang harus menghaturkan upeti ini masih kontroversial sehingga dipertentangkan sampai hari ini Pada tahun 1339 Adityawarman dikirim sebagai uparaja atau raja bawahan Majapahit untuk menaklukan wilayah Swarnnabhumi nama lain pulau Sumatra Penaklukan Majapahit dimulai dengan menguasai Palembang Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan menyebut nama Arya Damar sebagai Bupati Palembang yang berjasa membantu Gajah Mada menaklukkan Bali pada tahun 1343 21 Menurut Prof C C Berg tokoh ini dianggapnya identik dengan Adityawarman 22 Dari Dharmasraya ke Pagaruyung SuntingArtikel utama Kerajaan Pagaruyung Setelah membantu Majapahit dalam melakukan beberapa penaklukan pada tahun 1343 Adityawarman kembali ke Swarnnabhumi dan pada tahun 1347 memproklamirkan dirinya sebagai pelanjut Dinasti Mauli penguasa Kerajaan Melayu di Dharmasraya 23 dan selanjutnya memindahkan pusat pemerintahannya ke Suruaso daerah Minangkabau 24 dengan gelar Maharajadiraja Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa 25 Dengan melihat gelar yang disandang Adityawarman terlihat dia menggabungan beberapa nama yang pernah dikenal sebelumnya Mauli merujuk garis keturunannya kepada Wangsa Mauli penguasa Dharmasraya dan gelar Sri Udayadityavarman pernah disandang salah seorang raja Sriwijaya serta menambahkah Rajendra nama penakluk penguasa Sriwijaya raja Chola dari Koromandel Hal ini tentu sengaja dilakukan untuk mempersatukan seluruh keluarga penguasa di Swarnnabhumi Dari catatan Dinasti Ming 1368 1644 menyebutkan bahwa di San fo tsi Sumatra terdapat tiga orang raja Mereka adalah Sengk ia li yu lan alias Adityawarman Ma ha na po lin pang Maharaja Palembang dan Ma na cha wu li Maharaja Dharmasraya Dan sebelumnya pada masa Dinasti Yuan 1271 1368 Adityawarman juga pernah dikirim oleh Jayanegara sebanyak dua kali sebagai duta ke Tiongkok yaitu pada tahun 1325 dan 1332 dan tentu dengan nama yang sama pada masa Dinasti Ming masih dirujuk kepada Adityawarman yang kemudian kembali mengirimkan utusan sebanyak 6 kali pada rentang tahun 1371 sampai 1377 26 Dan kemudian dari berita ini dapat dikaitkan dengan penemuan Kitab Undang Undang Tanjung Tanah di Kerinci yang diperkirakan pada zaman Adityawarman dimana pada naskah tersebut ada menyebutkan tentang Maharaja Dharmasraya Jika dikaitkan dengan piagam yang dipahat pada bahagian belakang Arca Amoghapasa jelas Adityawarman bergelar Maharajadiraja dan membawahi Dharmasraya dan Palembang 27 Daftar para raja SuntingBerikut ini daftar nama raja Malayu Tarikh Nama raja atau gelar Ibu kota Prasasti catatan pengiriman utusan ke Tiongkok serta peristiwa671 Minanga Berita China catatan perjalanan I tsing 634 713 Dan Prasasti Kedukan Bukit tahun 682 682 1156 Belum ada berita1157 1182 Belum ada berita1183 Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa Dharmasraya Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand perintah kepada bupati Grahi yang bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai emas 10 tamlin 1184 1285 Belum ada berita1286 Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa Dharmasraya Prasasti Padang Roco tahun 1286 di Siguntur Kabupaten Dharmasraya sekarang pengiriman Arca Amonghapasa sebagai hadiah Raja Singhasari kepada Raja Malayu 1316 Akarendrawarman Dharmasraya atau Suruaso Prasasti Suruaso Kab Tanah Datar sekarang 1347 Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa Suruaso atau Pagaruyung Arca Amoghapasa tahun 1347 di Kab Dharmasraya sekarang Pindah ke Suruaso Prasasti Suruaso Kabupaten Tanah Datar sekarang Pengiriman utusan ke Tiongkok sebanyak 6 kali dalam rentang waktu 1371 sampai 1377 pada masa Dinasti Ming 1375 Ananggawarman Pagaruyung Prasasti Batusangkar Kab Tanah Datar sekarang Lihat pula SuntingKerajaan Minanga Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Dharmasraya Kerajaan Singhasari Kerajaan Majapahit Kerajaan PagaruyungReferensi Sunting a b c d Muljana Slamet 2006 Sriwijaya Yogyakarta LKIS ISBN 979 8451 62 7 Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama Muljana didefinisikan berulang dengan isi berbeda I Tsing 2000 A Record of the Buddhist Religion As Practised in India and the Malay Archipelago A D 671 695 Diterjemahkan oleh Takakusu Junjiro Asian Educational Services hlm xl xlvi ISBN 978 81 206 1622 6 Reid Anthony 2001 Understanding Melayu Malay as a Source of Diverse Modern Identities Journal of Southeast Asian Studies 32 3 295 313 doi 10 1017 S0022463401000157 PMID 19192500 Kozok Uli 2006 Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 603 6 Paul Michel Munoz 2006 Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula Louis Charles Damais 1952 Etude d Epigraphie Indonesienne III Liste des Principales Datees de l Indonesie BEFEO tome 46 merupakan terjemahan Pararaton dalam bahasa Prancis Berggren J Lennart and Jones Alexander 2000 Ptolemy s Geography An Annotated Translation of the Theoretical Chapters Princeton University Press Princeton and Oxford ISBN 0 691 01042 0 a b O W Wolters 1967 Early Indonesian Commerce Cornell University Press Ithaca Junjiro Takakusu 1896 A record of the Buddhist Religion as Practised in India and the Malay Archipelago AD 671 695 by I tsing Oxford London Edouard Chavannes 1894 Memoire compose a l epoque de la grande dynastie Tang sur les Religieux Eminents qui allerent chercher la loi dans les pays d Occident par I tsing Ernest Leroux Paris Gabriel Ferrand 1922 L Empire Sumatranais de Crivijaya Imprimerie Nationale Paris Textes Chinois R Pitono Hardjowardojo 1966 Adityawarman Sebuah Studi tentang Tokoh Nasional dari Abad XIV Bhratara Djakarta W J van der Meulen SUVARNADVIPA AND THE CHRYSE CHERSONESOS PDF Diakses tanggal 4 February 2010 Paul Wheatley 1961 The Golden Khersonese University of Malaya Press Kuala Lumpur Miksic John N Goh Geok Yian 2017 Ancient Southeast Asia London Routledge Hirth F 1911 Chao Ju kua His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries entitled Chu fan chi St Petersburg Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Muljana Slamet 2006 F W Stapel ed Sriwijaya PT LKiS Pelangi Aksara ISBN 978 979 8451 62 1 Soekmono R 2002 Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2 Kanisius ISBN 979 413 290 X Friedrich Hirth amp W W Rockhill 1911 Chao Ju kua His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries entitled Chu fan chi St Petersburg J L A Brandes 1902 Nagarakretagama Lofdicht van Prapanjtja op koning Radjasanagara Hajam Wuruk van Madjapahit naar het eenige daarvan bekende handschrift aangetroffen in de puri te Tjakranagara op Lombok Darta A A Gde A A Gde Geriya A A Gde Alit Geria 1996 Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan Denpasar Upada Sastra C C Berg 1985 Penulisan Sejarah Jawa terj Jakarta Bhratara Djafar Hasan 1992 Prasasti Prasasti Masa Kerajaan Melayu Kuno dan Permasalahannya Dibawakan dalam Seminar Sejarah Melayu Kuno Jambi 7 8 Desember 1992 Jambi Pemerintah Daerah Tk I Jambi bekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi Casparis J G de 1992 Kerajaan Malayu dan Adityawarman Seminar Sejarah Melayu Kuno Jambi 7 8 Desember 1992 Jambi Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi bekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi Kern J H C 1907 De wij inscriptie op het Amoghapaca beeld van Padang Candi Batang Hari districten 1269 Caka Tijdschrift voor Indische Taal Land en Volkenkunde Casparis J G de 1992 Kerajaan Malayu dan Adityawarman Seminar Sejarah Malayu Kuno Jambi 7 8 Desember 1992 Jambi Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi bekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi hlm 235 256 Kozok Uli 2006 Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 603 6 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Melayu amp oldid 23845161