www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk nama kabupaten lihat Kabupaten Dharmasraya Dharmasraya adalah nama ibu kota dari sebuah Kerajaan Dharmasraya di Sumatra 1 Nama ini muncul seiring dengan melemahnya Kadatuan Sriwijaya setelah serangan Rajendra Chola I raja Chola dari Koromandel pada tahun 1025 DharmasrayaSuvarnabhumi1183 1347Arca BhairawaIbu kotaDharmasraya Hulu Batang HariBahasa yang umum digunakanMelayu Kuno Tamil SanskertaAgamaBuddhaPemerintahanMonarkiMaharaja sk 1183Trailokyaraja sk 1347AdityawarmanSejarah Prasasti Grahi1183 Malayapura1347Mata uangKoin emas dan perakDidahului oleh Digantikan olehMinangaSriwijaya Kerajaan PagaruyungEkspedisi Pamalayu Daftar isi 1 Awal mula 1 1 Munculnya Wangsa Mauli 2 Daerah kekuasaan Dharmasraya 2 1 San fo tsi 2 2 Ekspedisi Pamalayu 3 Dalam Kitab Nagarakretagama 4 Dari Dharmasraya ke Malayapura 5 Daftar Raja Dharmasraya 6 Rujukan 7 Pranala luarAwal mula SuntingMunculnya Wangsa Mauli Sunting Kemunduran Kadatuan Sriwijaya akibat serangan Rajendra Chola I telah mengakhiri kekuasaan Wangsa Sailendra atas Pulau Sumatra dan Semenanjung Malaya Beberapa waktu kemudian muncul sebuah dinasti baru yang mengambil alih peran Wangsa Sailendra yaitu yang disebut dengan nama Wangsa Mauli Prasasti tertua yang pernah ditemukan atas nama raja Mauli adalah Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand Prasasti itu berisi perintah Maharaja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa kepada bupati Grahi yang bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai emas 10 tamlin Yang mengerjakan tugas membuat arca tersebut bernama Mraten Sri Nano Prasasti kedua berselang lebih dari satu abad kemudian yaitu Prasasti Padang Roco tahun 1286 Prasasti ini menyebut raja Swarnabhumi bernama Maharaja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa yang mendapat kiriman hadiah Arca Amoghapasa dari Raja Kertanagara raja Singhasari di Pulau Jawa Arca tersebut kemudian diletakkan di Dharmasraya Dharmasraya dalam Pararaton merupakan ibu kota dari negeri bhumi malayu Dengan demikian Tribhuwanaraja dapat pula disebut sebagai raja Malayu Tribhuwanaraja sendiri kemungkinan besar adalah keturunan dari Trailokyaraja Oleh karena itu Trailokyaraja pun bisa juga dianggap sebagai raja Malayu meskipun prasasti Grahi tidak menyebutnya dengan jelas Yang menarik di sini adalah daerah kekuasaan Trailokyaraja pada tahun 1183 telah mencapai Grahi yang terletak di selatan Thailand Chaiya sekarang Itu artinya setelah Sriwijaya mengalami kekalahan Malayu bangkit kembali sebagai penguasa Selat Malaka Namun kapan kiranya kebangkitan tersebut dimulai tidak dapat dipastikan Dari catatan Tiongkok 2 disebutkan bahwa pada tahun 1082 masih ada utusan dari Chen pi Jambi sebagai bawahan San fo ts i dan disaat bersamaan muncul pula utusan dari Pa lin fong Palembang yang masih menjadi bawahan keluarga Rajendra Istilah Srimat yang ditemukan di depan nama Trailokyaraja dan Tribhuwanaraja berasal dari bahasa Tamil yang bermakna tuan pendeta Dengan demikian kebangkitan kembali Kerajaan Malayu dipelopori oleh kaum pendeta Namun tidak diketahui dengan jelas apakah pemimpin kebangkitan tersebut adalah Srimat Trailokyaraja ataukah raja sebelum dirinya Karena sampai saat ini belum ditemukan prasasti Wangsa Mauli yang lebih tua daripada prasasti Grahi Daerah kekuasaan Dharmasraya SuntingDalam naskah berjudul Zhufan Zhi 諸蕃志 karya Zhao Rugua tahun 1225 3 disebutkan bahwa negeri San fo tsi memiliki 15 daerah bawahan yaitu Che lan Kamboja Kia lo hi Grahi Ch ai ya atau Chaiya selatan Thailand sekarang Tan ma ling Tambralingga selatan Thailand Ling ya si kia Langkasuka selatan Thailand Ki lan tan Kelantan Ji lo t ing Cherating pantai timur semenanjung malaya Tong ya nong Terengganu Fo lo an muara sungai Dungun daerah Terengganu sekarang Tsien mai Semawe pantai timur semenanjung malaya Pa t a Sungai Paka pantai timur semenanjung malaya Pong fong Pahang Lan mu li Lamuri daerah Aceh sekarang Kien pi Jambi Pa lin fong Palembang Sin to Sunda dan dengan demikian wilayah kekuasaan San fo tsi membentang dari Kamboja Semenanjung Malaya Sumatra sampai Jawa bagian barat San fo tsi Sunting Dalam naskah naskah kronik Tiongkok istilah San fo tsi digunakan untuk menyebut Pulau Sumatra secara umum Namun pada zaman Dinasti Song sekitar tahun 990 an istilah ini identik dengan Sriwijaya Namun ketika Sriwijaya mengalami kehancuran pada tahun 1025 istilah San fo tsi masih tetap dipakai dalam naskah naskah kronik Tiongkok yaitu kedatangan utusan San fo tsi ke Tiongkok pada periode 1079 dan 1088 4 Dalam berita Tiongkok yang berjudul Sung Hui Yao disebutkan bahwa Kerajaan San fo tsi tahun 1082 mengirim duta besar ke Tiongkok yang saat itu di bawah pemerintahan Kaisar Yuan Fong Duta besar tersebut menyampaikan surat dari raja Kien pi Jambi bawahan San fo tsi dan surat dari putri raja yang diserahi urusan negara San fo tsi serta menyerahkan pula 227 tahil perhiasan rumbia dan 13 potong pakaian Kemudian dilanjutkan pengiriman utusan selanjutnya tahun 1088 Sebaliknya dari daftar daerah bawahan San fo tsi tersebut tidak ada menyebutkan Ma la yu ataupun nama lain yang mirip dengan Dharmasraya Dengan demikian istilah San fo tsi pada tahun 1225 tidak lagi identik dengan Sriwijaya melainkan identik dengan Dharmasraya Jadi daftar 15 negeri bawahan San fo tsi tersebut merupakan daftar jajahan Kerajaan Dharmasraya karena saat itu masa kejayaan Sriwijaya sudah berakhir Jadi istilah San fo tsi yang semula bermakna Sriwijaya tetap digunakan dalam berita Tiongkok untuk menyebut Pulau Sumatra secara umum meskipun kerajaan yang berkuasa saat itu adalah Dharmasraya Hal yang serupa terjadi pada abad ke 14 yaitu zaman Majapahit dan Dinasti Ming Catatan sejarah Dinasti Ming masih menggunakan istilah San fo tsi seolah olah saat itu Sriwijaya masih ada Sementara itu catatan sejarah Majapahit berjudul Nagarakretagama tahun 1365 sama sekali tidak pernah menyebut adanya negeri bernama Sriwijaya melainkan Palembang Ekspedisi Pamalayu Sunting Dalam Kidung Panji Wijayakrama dan Pararaton menyebutkan pada tahun 1275 Kertanagara mengirimkan utusan dari Jawa ke Sumatra yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu yang dipimpin oleh Mahisa Anabrang atau Kebo Anabrang Kemudian pada tahun 1286 Kertanagara kembali mengirimkan utusan untuk mengantarkan Arca Amoghapasa yang kemudian dipahatkan pada Prasasti Padang Roco yang berada di Dharmasraya kerajaan ini beribu kota dibhumi malayu sebagai hadiah untuk Kerajaan Singhasari Tim ini kembali ke Pulau Jawa pada tahun 1293 Sekaligus membawa dua orang putri dari Kerajaan Melayu yang bernama Dara Petak dan Dara Jingga Kemudian Dara Petak dinikahi oleh Raden Wijaya yang telah menjadi raja Majapahit penganti Singhasari dan pernikahan ini melahirkan Jayanagara raja kedua Majapahit Sedangkan Dara Jingga dinikahi oleh sira alaki dewa orang yang bergelar dewa dan kemudian melahirkan Tuan Janaka atau Mantrolot Warmadewa yang identik dengan Adityawarman 5 dan kelak menjadi Tuan Surawasa Suruaso berdasarkan Prasasti Batusangkar di pedalaman Minangkabau 6 Dalam Kitab Nagarakretagama SuntingKakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 menyebut bhumi melayu sebagai salah satu di antara sekian banyak negeri jajahan Kerajaan Majapahit 7 Namun interpretasi isi yang menguraikan daerah daerah wilayah kerajaan Majapahit yang harus mengantarkan upeti ini masih kontroversial sehingga dipertentangkan sampai hari ini Pada tahun 1339 Adityawarman dikirim sebagai uparaja atau raja bawahan Majapahit sekaligus melakukan beberapa penaklukan yang dimulai dengan menguasai Palembang 2 Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan menyebut nama Arya Damar sebagai bupati Palembang yang berjasa membantu Gajah Mada menaklukkan Bali pada tahun 1343 8 Menurut Prof C C Berg tokoh ini dianggapnya identik dengan Adityawarman 5 Dari Dharmasraya ke Malayapura SuntingSetelah membantu Majapahit dalam melakukan beberapa penaklukan pada tahun 1347 masehi atau 1267 saka Adityawarman memproklamirkan dirinya sebagai Maharajadiraja dengan gelar Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Mauli Warmadewa dan menamakan kerajaannya dengan nama Malayapura 9 Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Melayu sebelumnya dan memindahkan ibu kotanya dari Dharmasraya ke daerah pedalaman Pagaruyung atau Suruaso 10 Dengan melihat gelar yang disandang Adityawarman terlihat dia menggabungan beberapa nama yang pernah dikenal sebelumnya Mauli merujuk garis keturunannya kepada bangsa Mauli penguasa Dharmasraya dan gelar Sri Udayadityavarman pernah disandang salah seorang raja Sriwijaya serta menambahkah Rajendra nama penakluk penguasa Sriwijaya raja Chola dari Koromandel Hal ini tentu sengaja dilakukan untuk mempersatukan seluruh keluarga penguasa di Swarnnabhumi Walaupun ibu kota kerajaan Melayu telah dipindahkah ke daerah pedalaman Dharmasraya tetap dipimpin oleh seorang Maharaja Dharmasraya Tetapi statusnya berubah menjadi raja bawahan sebagaimana tersebut pada Kitab Undang Undang Tanjung Tanah di Kerinci yang diperkirakan ditulis pada zaman Adityawarman 11 Daftar Raja Dharmasraya SuntingBerikut ini daftar nama raja Dharmasraya Tahun Masehi Nama raja atau gelar Ibu kota pusat pemerintahan Prasasti catatan pengiriman utusan ke Tiongkok serta peristiwa1183 Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa Dharmasraya Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand perintah kepada bupati Grahi yang bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai emas 10 tamlin 1286 Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa Dharmasraya Prasasti Padang Roco tahun 1286 di Siguntur Kabupaten Dharmasraya sekarang di Sumatra Barat pengiriman Arca Amoghapasa sebagai hadiah Raja Singhasari kepada Raja Dharmasraya 1316 Srimat Sri Akarendrawarman Dharmasraya atau Pagaruyung atau Suruaso Prasasti Suruaso di Kabupaten Tanah Datar sekarang di mana Adityawarman menyelesaikan pembangunan selokan yang dibuat oleh raja sebelumnya yaitu Akarendrawarman 1347 Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa Pagaruyung atau Suruaso Memindahkan pemerintahan ke Pagaruyung atau Suruaso Manuskrip pada Arca Amoghapasa bertarikh 1347 di Kabupaten Dharmasraya sekarang Prasasti Suruaso dan Prasasti Kuburajo di Kabupaten Tanah Datar sekarang Rujukan Sunting J L A Brandes 1902 Nagarakretagama Lofdicht van Prapanjtja op koning Radjasanagara Hajam Wuruk van Madjapahit naar het eenige daarvan bekende handschrift aangetroffen in de puri te Tjakranagara op Lombok a b Slamet Muljana 2006 Sriwijaya Yogyakarta LKIS Friedrich Hirth amp W W Rockhill 1911 Chao Ju kua His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries entitled Chu fan chi St Petersburg Paul Michel Munoz 2006 Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula a b C C Berg 1985 Penulisan Sejarah Jawa terj Jakarta Bhratara Reichle N 2007 Violence and serenity late Buddhist sculpture from Indonesia University of Hawaii Press ISBN 0 8248 2924 7 Kern Hendrik 1918 VI H Kern deel De Nagarakṛtagama slot Spraakkunst van het Oudjavaansch M Nijhoff hlm 265 275 Darta A A Gde A A Gde Geriya A A Gde Alit Geria 1996 Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan Denpasar Upada Sastra Kern J H C 1907 De wij inscriptie op het Amoghapaca beeld van Padang Candi Batang Hari districten 1269 Caka Tijdschrift voor Indische Taal Land en Volkenkunde Casparis J G de 1992 Kerajaan Malayu dan Adityawarman Seminar Sejarah Malayu Kuno Jambi 7 8 Desember 1992 Jambi Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi bekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi hlm 235 256 Kozok Uli 2006 Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 603 6 Pranala luar SuntingSayang Sekali Barangan Bernilai Sejarah Tidak Di Jaga pranala nonaktif permanen Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Dharmasraya amp oldid 23737313